Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3.
Kata Sambutan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
KATA SAMBUTAN CEO PT Holcim Indonesia, Tbk.
Pengemudi limbah B3 memiliki peran penting dalam memastikan keselamatan dan keamanan pengiriman limbah B3, dimulai dari tempat dimana limbah dihasilkan hingga limbah B3 tersebut dikelola dengan aman. Saya sangat bersyukur, Geocycle bersama dengan Kementerian Perhubungan, Direktorat Perhubungan Darat telah menyusun buku panduan bagi pengemudi limbah B3. Buku ini berisi panduan yang berguna untuk perusahaan pengangkutan limbah B3, pekerja, dan khususnya pengemudi yang melakukan aktivitas pengangkutan limbah B3 sampai ke tujuan untuk dikelola dengan aman. Buku panduan ini mencakup seluruh aktivitas pengangkutan, mulai dari persiapan kendaraan hingga bagaimana menjaga kondisi tubuh pengemudi selama mengemudi. Buku ini didesain agar mudah digunakan oleh pengemudi limbah B3. Kami berharap buku ini dapat bermanfaat sebagai sarana pelatihan dan referensi, untuk membantu pengemudi agar tetap mengutamakan keselamatan saat melakukan pengiriman limbah B3. Kami berharap buku ini dapat berkontribusi dalam menjadikan aktivitas lalu lintas kita menjadi lebih aman. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah, khususnya Direktorat Keselamatan Transportasi Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, atas dukungan dan bimbingannya selama buku ini disusun. Kepada para pengemudi yang akan melakukan pengangkutan limbah B3 di jalan raya, jangan berkompromi dengan kesalamatan selama pengangkutan dan tetap menjaga kondisi fisik selama mengemudi. Selamat Bekerja!
Jakarta, Oktober 2012 CEO PT Holcim Indonesia, Tbk. EAMON JOHN GINLEY
KATA SAMBUTAN DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, ridho, dan karunianya buku Panduan Pengemudi Pengangkut Limbah B3 telah dapat disusun dengan baik. Dengan buku panduan ini saya berharap dapat memberikan nilai manfaat bagi seluruh pengemudi angkutan limbah B3 di dalam melaksanakan tugas pengangkutan Limbah B3 yang berkeselamatan sebagaimana diamanatkan di dalam UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwasanya awak kendaraan wajib memiliki kompetensi yang mencakup aspek pengetahuan (knowledge), Ketrampilan (skills) dan prilaku (attitude). Dengan terbitnya buku panduan ini saya memberikan penghargaan setinggi- tingginya kepada PT. Holcim Indonesia Tbk. yang telah berinisiatif dalam penyusunan buku ini, hal menunjukkan bahwa pihak swasta telah memiliki kepedulian yang tinggi terhadap aspek keselamatan di sektor transportasi sebagai bukti rasa tanggung jawab pihak swasta terhadap keselamatan. Buku panduan pengemudi limbah B3 ini akan mendukung program pemerintah di dalam melaksanakan salah satu rencana aksi (action plan) sebagai mana diamanahkan oleh PBB dalam pencanangan Decade Aksi Keselamatan Jalan (2011 – 2020) yang juga telah ditetapkan di dalam Rencana Umum Nasional sebagai wujud dari Pilar yang ke-4 yaitu “Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan” (safer of people). Semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi pengemudi angkutan limbah B3 dan perusahaan pengangkut Limbah B3 sehingga dapat menciptakan keselamatan, ketertiban dan kedisplinan dalam berlalu lintas.
Jakarta, Oktober 2012 DIREKTUR KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT Ir. HOTMA SIMANJUNTAK, Ms.Tr Pembina Utama Muda (IV/c) NIP. 19570620 198403 1 001
3
Kata Sambutan
2
Ketua Tim Wirendeni
PT Holcim Indonesia, Tbk. Lilik Rendra Setyadji Anjar Seno Makerti Yanyan Fauzi Shinta Maryke
Kementerian Perhubungan Dirjen Hubungan Darat Eddy Gunawan Ardono Panji Fadillah Joko Kusnanto Wahyu Hapsoro
Perancang Grafis SUNVisual
2012
1.
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Memulai Pekerjaan
Keselamatan adalah yang utama dan tidak dapat dikompromikan selama Anda melakukan kegiatan pengangkutan limbah B3. Pemeriksaan terhadap perlengkapan personel, dokumen, kendaraan, dan perlengkapannya, sangat penting dilakukan untuk memastikan agar kendaraan tersebut dapat beroperasi dengan selamat, juga sebagai upaya pencegahan terjadinya kondisi darurat kecelakaan, kebakaran, dan tumpahan limbah B3.
Luangkan waktu 30 menit untuk melakukan pengecekan peralatan dan kelengkapan personel, kendaraan, dan dokumen.
5
Memulai Pekerjaan
Tim Penyusun
4
6
1.1. Pemeriksaan Kelengkapan Pengemudi
A
B
Kenakan pakaian kerja yang sesuai dengan aktivitas pengangkutan limbah B3: A Safety Helmet/ Helm Keselamatan. B Safety Glasses/ Kacamata Keselamatan.
G
C Wearpack/Baju Tyvek jika diperlukan. D Sarung Tangan. E Safety Shoes/ Sepatu Keselamatan. F Masker
D
E
E
G Baju Seragam Kerja Berlengan Panjang.
7
Memulai Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
F
C
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
1.2. Persiapkan dokumen yang diperlukan selama melakukan kegiatan pengangkutan limbah B3, yang masih berlaku dan sah:
Setelah Anda memastikan semua kelengkapan dan siap menuju Kendaraan pengangkut limbah B3 yang akan Anda kemudikan, perhatikan kondisi dan kelengkapan peralatan di kendaraan dengan melakukan pemeriksaan rutin sesuai dengan formulir inspeksi kendaraan yang ada.
A Kartu Identitas Pengemudi pada kendaraan. B SIM yang sesuai dengan jenis kendaraan. C Buku Uji Berkala/Kartu Uji. D STNK. E Surat Izin Penyelenggaraan Pengangkutan Barang Berbahaya dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. F Surat Rekomendasi dari KLH. G Dokumen Manifest.
Peralatan tanggap darurat yang harus ada di kendaraan:
H Surat Jalan/Surat DO jika diperlukan.
1. Alat Pemadam Api Ringan. 2. Segitiga Pengaman.
A
B
C
E
3. Kerucut Pengaman/Traffic Cone.
D
4. Sekop.
D
F
G
5. Pasir/Serbuk Gergaji. 6. Wadah Penyimpanan Tumpahan. 7. Dongkrak.
8. Kunci-kunci. 9. Ganjal Roda. 10. Pita pembatas. 11. Rambu Portable.
H
12. Sekring Cadangan. 13. Kotak Obat lengkap.
9
Memulai Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
8
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Contoh Form Inspeksi Truk:
11
Memulai Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
10
1.3. Pemeriksaan Kendaraan Pengangkut Limbah B3. Langkah-langkah dalam memeriksa kendaraan:
1.3.1.
Langkah 1 Lihat kembali hasil pemeriksaan sebelumnya. Hal ini untuk memastikan perbaikan - terutama yang menyangkut fungsifungsi peralatan dan kelengkapan keselamatan - telah dilakukan. Contoh: Apabila dari hasil pengecekan terakhir ditemukan kaca spion rusak, maka apakah pada saat melakukan pengecekan selanjutnya kaca spion telah diperbaiki? Jika belum, perlu ada penjelasan dari pihak yang bertanggung jawab melakukan pemeliharaan.
12
13
Memulai Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
1.3.2.
Langkah 2
• Lihat indikator fungsi-fungsi pada dashboard.
• Lampu dan tanda peringatan untuk oli, pendingin, dan aki harus padam.
• Aktifkan rem parkir.
•
Cek semua kelonggaran, pemasangan, kerusakan, atau pemasangan yang tidak sesuai pada roda kemudi, kopling, pedal gas, kontrol rem (rem kaki, rem gandengan, rem parkir, kontrol perlambatan jika ada), kontrol transmisi, kunci as roda ( jika ada), klakson, pembersih kaca, serta pastikan semua lampu berfungsi.
•
Cek kaca dan kipas dari keretakan, kotoran, tempelan liar atau benda-benda lain yang menggangu. Bersihkan dan atur sesuai keinginan.
• Nyalakan mesin, periksa bagian kabin. • Pemeriksaan fungsi sabuk keselamatan (safety belt). • Sesuaikan posisi kursi dan roda kemudi (stir). • Pindahkan persneling ke posisi netral atau berhenti jika otomatis. • Nyalakan mesin dan dengarkan bunyi-bunyian yang ganjil dan tidak biasa dalam kondisi normal. • Tekanan oli harus pada titik normal beberapa detik setelah mesin dinyalakan. • Ampere meter dan atau volt meter harus pada titik normal. • Temperatur pendingin harus mulai meningkat secara bertahap hingga mencapai titik normal.
• Cek peralatan dan perlengkapan darurat (lihat tabel kelengkapan darurat).
1.3.3.
Langkah 3
• Matikan mesin dan pastikan rem parkir dalam status aktif. • Cek kondisi oli mesin. • Cek kondisi radiator. • Cek cairan kemudi (oli power steering). • Cek cairan pembersih kaca. • Cek cairan aki berikut hubungan dan ikatan kabel.
1.3.4.
Langkah 4
• Pemeriksaan kelistrikan. • Lampu besar diganti Lampu utama dekat dan lampu utama jauh. • Lampu sen (lampu penunjuk arah). •
Lampu hazard (lampu isyarat peringatan bahaya), dinyalakan pada waktu berhenti dalam keadaan darurat.
• Cek cairan persneling otomatis.
• Lampu tanda batas dimensi depan dan belakang.
• Cek kebocoran atau rembesan pada ruang mesin, bahan bakar, dan cairan hidrolik (minyak rem).
• Alarm mundur. (optional di luar Holcim).
• Cek keretakan pada isolasi kabel, cek tangki reservoir.
• Lampu mundur.
14
1.3.5.
Langkah 5
Pemeriksaan Keliling Kendaraan Lakukan pemeriksaan sesuai dengan arah putar jam, pastikan semua dalam kondisi baik dan bersih.
Bagian Kiri
Mulai dari Bagian Depan
• Kondisi velg ban dan baut-baut ban belakang dan depan.
• Nomor polisi.
Cek:
• Suspensi, kondisi per, gantungan per, penyangga dan baut U. • Pengaman as roda.
• Kondisi lengan torka. • Badan kendaraan. • Pegangan pintu.
• Kaca depan. • Wiper.
• Badan depan mobil.
• Rumah lampu besar di bagian depan kiri dan kanan berwarna putih.
Bagian Belakang
Bagian Kanan
• Pegangan pintu boks/bila ada.
• Pegangan pintu.
Cek:
• Plakat-plakat simbol limbah B3. • Nomor polisi.
• Rumah lampu sen dan lampu tanda. • Badan belakang kendaraan.
Langkah 6
• Plakat simbol limbah B3 di bagian depan.
• Rumah lampu tanda berwarna kuning.
• Kaca spion kiri.
1.3.6.
Cek:
• Plakat-plakat simbol limbah B3.
• Rotary di bagian atas kanan berwarna kuning.
Cek:
• Kaca spion kanan.
• Plakat-plakat simbol limbah B3.
• Kondisi velg ban serta baut-baut ban depan dan belakang. • Pengaman as roda. • Badan kendaraan.
15
Memulai Pekerjaan
Memulai Pekerjaan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Nyalakan mesin dan cek rem. Jika kendaraan dilengkapi dengan rem hidrolik, lakukan pemompaan pedal rem tiga kali, lalu tekan pedal beberapa saat. Apabila pedal tidak bergerak, berarti kondisi rem baik. Sedangkan apabila setelah ditekan beberapa saat pedal bergerak, berarti terjadi kebocoran atau masalah lain.
Apabila kendaraan dilengkapi dengan rem angin, pastikan indikator yang berada di dashboard bekerja. Tunggu beberapa saat untuk memastikan bahwa pengisian angin bekerja dengan sempurna. Apabila indikator tidak bergerak, segera laporkan untuk pemeriksaan kondisi rem lebih lanjut. Sebelum dilakukan perbaikan, kendaraan tidak boleh dioperasikan.
1.4. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan kendaraan: 1.4.1.
Kondisi Ban
1.4.1.1.
Usia ban.
1.4.1.2.
Perhatikan umur ban, disarankan tidak melebihi 2 tahun.
1.4.1.3.
Indikator ketebalan (TWI).
1.4.1.4.
Ban serep diganti ban cadangan.
1.4.1.5.
Dilarang menggunakan ban vulkanisir.
1.4.2.
Bantalan atau Pompa Rem
Pastikan tidak ada kebocoran atau rembesan dan atau keretakan pada saluran atau selang rem. 1.4.3.
Sistem Kemudi
Mengetes rem berhenti dengan menggerakan kendaraan: • Tekan pedal rem. • Lemparan ke salah satu arah berarti rem bermasalah. •
Rasa tekanan yang berbeda pada pedal rem atau cara berhenti yang tidak langsung berarti ada masalah pada rem.
2.
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Sifat dan Karakteristik Limbah B3
Pengemudi pengangkut limbah B3 wajib memahami sifat dan karakteristik limbah B3, agar dapat mengetahui risiko dari limbah B3 yang diangkutnya. Dengan demikian, pengemudi dapat melakukan penanganan atau tindakan sesuai dengan tata aturan akan sifat dan karakteristik limbah B3 tersebut, baik pada saat mengangkut maupun pada saat terjadi kecelakaan. Limbah bahan berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
Peletakan plakat: depan
Karena limbah B3 dapat berdampak merusak dan membahayakan bagi makhluk hidup dan lingkungannya, maka perlu dilakukan pengendalian dalam aktivitas yang berkaitan dengan limbah B3. Pengenalan atau pengidentifikasian terhadap sifat dan karakteristik limbah B3 sangat perlu dipahami sebelum terlibat langsung dalam penanganan limbah B3. Anda bisa mendapatkan informasi tentang sifat dan karakteristik limbah B3 pada SDS (Safety Data Sheet) jika merupakan bahan B3 kadaluarsa, simbol dan label pada kemasan dan atau informasi dari petugas di tempat penghasil limbah B3.
17
Sifat & Karakteristik Limbah B3
Memulai Pekerjaan
16
Peletakan plakat: belakang
18
Beberapa sifat dan karakteristik limbah B3 yang perlu dipahami:
Yang harus Anda perhatikan selama di perjalanan dalam mengemudikan kendaraan yang mengangkut limbah B3: 1.
Parkirkan kendaraan di tempat yang teduh.
2.
Upayakan tidak terlalu dekat dengan lokasi pemukiman.
3. Upayakan tidak terlalu dekat dengan FASOS & FASUM. 4. Awasi kendaraan selama perjalanan maupun istirahat. 5.
Jaga tingkat stabilitas kendaraan saat melaju di jalan, hal ini untuk menghindari gesekan atau goncangan yang mengakibatkan limbah B3 tersebut dapat meledak.
6. Dilarang merokok selama melakukan pengangkutan limbah B3. 7. Penggunaan APD hanya pada saat penanganan limbah B3.
•
Limbah ini akan meledak jika ditempatkan pada suhu lebih dari 25oC dan pada tekanan lebih dari 760 mmHg.
•
Dampak kerusakan akibat ledakan dapat menimbulkan korban serta kerugian.
•
• •
• •
Contoh :
Limbah jenis ini tidak boleh dikemas atau dimuat bersama jenis limbah yang sifatnya tidak sama.
Perhatikan suhu di tempat penyimpanan tidak melebihi 25oC.
Bila limbah B3 dikemas dalam drum, pastikan drum tidak mengelembung. Pastikan Anda menggunakan APD lengkap (helm, kacamata, sarung tangan, baju kerja).
Limbah Gas, Limbah yang mengandung bahan peledak.
•
Limbah infeksius biasanya berasal dari limbah mahluk hidup, seperti:
•
Sumber penghasil limbah infeksius biasanya berasal dari rumah sakit dan laboratorium.
•
•
•
•
•
Peletakan plakat: samping
Dapat meledak melalui reaksi kimia dan fisika.
Contoh :
Peralatan dan material yang terkontaminasi virus dan bakteri.
Pastikan kemasan limbah ini tertutup rapat tidak ada kebocoran, perhatikan label dan simbolnya. Gunakan APD lengkap.
Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera, yang bisa ditularkan kepada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.
Diperkenankan mengangkut jenis limbah ini dengan limbah yang lain dengan persyaratan tertentu.
Selang bekas infus limbah rumah sakit, bagian tubuh manusia yang diamputasi.
Sifat & Karakteristik Limbah B3
Sifat & Karakteristik Limbah B3
19
21
•
•
Limbah yang berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari 600C (1400F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus.
• Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar. • •
• • •
• •
Contoh :
•
• • •
Merupakan limbah pengoksidasi.
Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan, dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus. Limbah ini tidak diperkenankan diangkut bersamaan dengan limbah yang memiliki sifat mudah meledak dan beracun. Pastikan tidak ada kebocoran pada kemasan.
Bila dikemas dalam drum, pastikan drum dalam kondisi layak pakai dan tidak menggelembung. Muatan pada boks tidak melebihi kapasitas. Gunakan APD lengkap.
Solvent, limbah tinta cair.
Limbah jenis ini dalam keadaan normal tidak stabil, dapat bereaksi dengan air, dan berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan uap gas atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi manusia dan lingkungan. Pastikan pada kemasan limbah tidak ada kerusakan, karat, menggelembung, tertutup rapat, tidak ada rembesan atau bocoran. Simbol dan label terpasang pada setiap kemasan.
Tidak diperkenankan mengangkut jenis limbah ini dengan jenis limbah mudah meledak dan atau beracun.
• Contoh :
Gunakan masker, sarung tangan karet, kacamata keselamatan, dan APD lainnya. Limbah sianida, amonia dan asam sulfida.
•
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan, yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit, atau mulut.
•
Simbol dan label terpasang pada setiap kemasan.
• • • Contoh :
Pastikan pada kemasan limbah tidak ada kerusakan, karat, menggelembung, tertutup rapat, tidak ada rembesan atau bocoran.
Tidak diperkenankan untuk mengangkut jenis limbah ini bersamaan jenis limbah lain. Gunakan masker, sarung tangan karet, kacamata keselamatan, dan APD lainnya.
Copper slag, majun terkontaminasi, logam terkontaminasi.
•
Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit.
•
pH kurang dari 2 atau lebih dari 12.
•
Simbol dan label terpasang pada setiap kemasan.
•
• • • Contoh :
Menyebabkan proses pengaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55oC.
Pastikan pada kemasan limbah tidak ada kerusakan, karat, menggelembung, tertutup rapat, tidak ada rembesan atau bocoran. Tidak diperkenankan untuk mengangkut jenis limbah ini dengan jenis limbah mudah meledak dan atau beracun. Gunakan masker, sarung tangan karet, kacamata keselamatan, dan APD lainnya.
Limbah dari laboratorium yang berupa asam klorida (HCL), asam sulfat (H2SO4).
Sifat & Karakteristik Limbah B3
Sifat & Karakteristik Limbah B3
20
Pengemudi harus memastikan bahwa saat memuat kemasan yang berisi limbah B3, pengemudi sudah memperhatikan kesesuaian limbah B3 yang diangkut, dengan mempertimbangkan faktor keselamatan. Berikut adalah panduan untuk memuat limbah B3 berdasarkan sifat dan karakteristiknya.
3.
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Kondisi Darurat
Suatu kejadian/kecelakaan dinyatakan darurat/emergency apabila kejadian tersebut tidak segera diatasi/ditanggulangi, maka akan menyebabkan dampak lain yang lebih berbahaya dalam jangka waktu singkat.
Langkah Awal Jika Terlibat Kecelakaan: Jangan memindahkan korban terluka, kecuali terdapat bahaya lain yang mengancam, serta jagalah agar korban tetap dalam kondisi hangat.
Keterangan Tabel Kompatibilitas:
: Boleh diangkut bersama-sama
X : Dilarang diangkut bersama-sama 0 : Terbatas (boleh diangkut bersama-sama dengan persyaratan)
23
Kondisi Darurat
Sifat & Karakteristik Limbah B3
22
24
25
Kondisi Darurat
Kondisi Darurat
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
3.1. Kondisi Darurat Kecelakaan Lalu Lintas Lalu lintas darurat terjadi ketika kendaraan bertabrakan. Darurat kendaraan terjadi ketika ban, roda, atau bagian kritis lain mengalami masalah. Kecelakaan yang terjadi akibat kendaraan Anda mengalami kecelakaan dapat membuat tumpahan limbah B3 pada jalan. Jika keadaan darurat tetap terjadi, kesempatan Anda untuk menghindari kecelakaaan tergantung pada seberapa cepat Anda bereaksi. Tindakan yang perlu dilakukan oleh pengemudi saat menghadapi kondisi darurat adalah sebagai berikut:
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
3.1.1.
Kondisi Darurat Kebakaran
3.1.1.1. Penyebab Kebakaran pada Kendaraan Kebakaran kendaraan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik yang terkait faktor teknis kendaraan, faktor manusia maupun faktor muatan limbah B3 yang diangkut. Adapun penyebab kebakaran antara lain: 1.
Kecelakaan lalu lintas, yang mengakibatkan terbakarnya bahan bakar dan muatan yang bersifat mudah terbakar.
2. Ban gundul atau gesekan antara ban ganda. 3. Sistem listrik/elektrik, hubungan pendek akibat rusaknya isolator, atau hubungan antara kawat yang longgar. 4. Longgarnya penghubung bahan bakar dan kinerja sistem pembakaran bahan bakar yang kurang bagus. 5. Sifat muatan limbah B3 yang mudah terbakar, reaktif, penyegelan yang kurang tepat atau berlebihan, atau kurangnya ventilasi udara dalam kargo muatan. 6. Kelalaian manusia (misalnya: merokok dalam radius kurang dari 8 meter dari muatan). Dalam menghadapi kondisi darurat kebakaran, pengemudi harus memahami langkah-langkah atau tindakan yang perlu dilakukan, baik langkah pencegahan (preventif ) maupun langkah-langkah saat terjadinya kebakaran. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya kerugian yang lebih besar, baik terhadap pengangkut limbah B3 itu sendiri maupun terhadap pengguna jalan yang lain atau lingkungan di sekitarnya.
27
Kondisi Darurat
Kondisi Darurat
26
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Perhatian: Apabila api membesar, segera untuk menjauh dan mengamankan lokasi kebakaran serta hubungi pemadam kebakaran. 3.2. Kondisi Darurat Tumpahan Limbah B3 3.1.1.2.
Tumpahan limbah B3 dapat menyebabkan kondisi yang membahayakan manusia dan lingkungan sekitar, sehingga perlu dilakukan penanganan dengan cepat dan selamat. Dalam hal ini pengemudi harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang sifat-sifat limbah B3 dan penanganan tumpahan limbah B3.
Penanganan Kebakaran pada Kendaraan
.
. . . .
.
.
.
.
.
.
29
Kondisi Darurat
Kondisi Darurat
28
3.2.1.
Kriteria Darurat Tumpahan Limbah B3
•
Kriteria tumpahan limbah B3 yang dapat dikategorikan menimbulkan kondisi darurat adalah sebagai berikut: •
Jumlah tumpahan yang sangat besar (> 50 liter).
•
Sifat/karakteristik bahan beracun dan berbahaya.
•
Dampak terhadap kesehatan dan lingkungan.
•
Dampak susulan yang berbahaya akibat tumpahan.
•
Jangka waktu dampak.
3.2.2.
Penanganan Darurat Tumpahan Limbah B3
Pada saat menghadapi kondisi darurat karena tumpahan limbah B3, pengemudi melakukan langkahlangkah sebagai berikut:
Melakukan identifikasi lokasi dan dampak tumpahan, apabila dampak tumpahan cukup luas, hubungi tim tanggap darurat. Apabila dampak tumpahan dapat ditangani langsung, segera lakukan langkah-langkah penanganan langsung dengan peralatan yang tersedia.
•
Mengisolasi area dengan memasang pita pembatas, rambu portable, segitiga pengaman atau kerucut lalu lintas (traffic cone).
•
Mempersiapkan semua peralatan untuk penanggulangan kebocoran, seperti serbuk gergaji, pasir, atau absorbent/ bahan penyerap khusus.
•
Mencari sumber tumpahan atau kebocoran dan segera melakukan penanggulangannya secepat mungkin.
•
Mengumpulkan tumpahan sebanyak mungkin untuk mencegah mengalirnya tumpahan ke parit atau sungai, terutama pada waktu hujan.
•
Menyimpan bahan penyerap yang telah terkontaminasi ke dalam drum yang disegel/ seal atau tangki, lalu memindahkannya ke tempat penyimpanan yang sesuai di bawah arahan pengawas.
4. 4.1.
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Pengemasan Limbah B3
Jenis Kemasan Limbah B3
Pengemudi harus mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kemasan limbah B3 sebagai berikut:
31
Pengemasan Limbah B3
Kondisi Darurat
30
32
33
Pengemasan Limbah B3
Pengemasan Limbah B3
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
•
Jenis dan kondisi kemasan limbah B3
Drum yang dimaksud adalah drum dengan tutup kecil atau tutup besar. Pastikan drum yang berisi limbah B3 tertutup rapat serta terikat kuat dalam 1 palet. Hal ini untuk memudahkan pemuatan dan pembongkaran muatan. Jenis kemasan lain yang sering digunakan adalah kemasan jumbo bag. Pastikan jumbo bag yang digunakan masih dalam kondisi laik pakai, tidak ada sobekan, dan lapisan dalamnya masih utuh.
•
Kapasitas daya angkut kendaraan pengangkut limbah B3 yang dikemudikan
Dalam melakukan pengiriman limbah B3, jenis, tipe, dan kapasitas kendaraan harus sesuai dengan sifat, jenis limbah, serta jenis kemasan yang akan digunakan.
Kemasan untuk limbah B3 harus dalam kondisi baik, tidak rusak, dan bebas dari pengkaratan serta kebocoran. Pengemasan limbah B3 disarankan menggunakan drum besi yang dilengkapi palet. Setiap palet berisi 4 drum besi atau plastik ukuran 200 liter.
Dalam hal ini pengemudi harus memastikan bahwa limbah B3 yang diangkut telah memenuhi persyaratan kapasitas daya angkut kendaraan.
Dengan mempertimbangkan keselamatan maka aktivitas muat, pengiriman dan bongkar limbah B3 dilakukan secara tertutup. Kendaraan dengan boks tertutup dan tangki untuk curah menjadi pilihan untuk melakukan pengangkutan limbah B3.
4.2. Pemeriksaaan Kemasan Limbah B3 Dalam pemeriksaan ini pengemudi memastikan bahwa kemasan, jenis dan jumlah kemasan limbah B3 telah sesuai dengan dokumen manifest yang ada. Pengemudi harus memastikan kondisi fisik kemasan harus tidak bocor dan tertutup rapat. Simbol dan label limbah B3 telah terpasang pada setiap kemasan. Mintalah informasi bagaimana penanganan limbah B3 tersebut jika terjadi keadaan darurat, seperti sifat limbah dan cara penanganannya. Dilarang menempatkan jenis limbah tertentu yang tidak diperbolehkan diangkut bersamaan dalam satu kendaraan.
Dilarang menempatkan jenis limbah tertentu yang tidak diperbolehkan diangkut bersamaan dalam satu kendaraan.
5.
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Mengelola Kelelahan Selama Mengemudi (Fatigue Management)
Salah satu penyebab kecelakaan adalah kelelahan. Kelelahan dapat terjadi bila Anda tidak mampu mengelola kelelahan selama perjalanan, dan akan berakibat fatal bagi Anda dan orang di sekitar Anda. Sebagai pengemudi, Anda harus siap melakukan perjalanan jauh untuk mengirim limbah B3, dengan demikian Anda harus siap dengan kondisi fisik dan mental Anda. Mengelola kelelahan selama mengemudi sangat penting bagi pengemudi angkutan limbah B3 dalam mewujudkan keselamatan juga untuk memenuhi kepatuhan terhadap regulasi yang mengatur tentang waktu kerja pengemudi.
35
Mengelola Kelelahan
Pengemasan Limbah B3
34
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Beberapa Ciri Anda mengalami kelelahan: •
Sulit menjaga kepala tetap tegak.
•
Konsentrasi menurun.
•
Mata tertutup sekejap.
•
Selalu menguap.
•
Tidak bisa mengingat sebagian rencana perjalanan.
•
Arah kendaraan yang dioperasikan tidak menentu.
•
Tidak mengikuti petunjuk jalan.
•
Tidak ingat ketika akan belok.
•
Seperti melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
•
Mengerem terlalu lambat.
•
Kecepatan kendaraan menurun tanpa disadari.
5.1.
Tertidur Sekejap
Bila Anda tidak dapat mengendalikan kondisi fisik Anda, kemungkinan Anda mengalami tertidur sekejap dapat terjadi. Beberapa gejala yang harus Anda ketahui sebagai tanda bahwa Anda harus segera beristirahat: •
Tertidur dengan mata terbuka untuk beberapa detik atau menit.
•
Alis mata berkedip menurun perlahan yang selalu didahului dengan kepala mengangguk.
•
Hilangnya perhatian atau lelah akibat aktivitas yang monoton.
Perhatian: Obat untuk menghilangkan ngantuk adalah tidur bukan dengan makanan dan minuman.
5.2. Manajemen Fisik Untuk Menghindari Kelelahan
Untuk menghindari kelelahan, pengemudi harus dapat mengelola fisik dan mampu menjaga keseimbangan antara aktivitas kerja mengemudi dengan aktivitas yang lain, sehingga dapat selalu memelihara atau menjaga kondisi fisik yang siap untuk melaksanakan tugas mengemudi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatur aktivitas mengemudi selama dalam perjalanan adalah dengan mencatat setiap kegiatan Anda pada sebuah lembaran aktivitas, untuk memberikan gambaran kepada Anda mengenai kondisi fisik dan kesiapan Anda melakukan aktivitas mengemudi. Contoh lembar pencatatan kegiatan dapat dilihat pada lampiran.
Perhatian: Catat setiap kegiatan Anda pada lembar aktivitas, agar dapat memberi gambaran tentang kondisi fisik dan kesiapan Anda melakukan aktivitas mengemudi.
37
Mengelola Kelelahan
Mengelola Kelelahan
36
38
39
Mengelola Kelelahan
Mengelola Kelelahan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Aktivitas selama Anda mengemudi dikelompokan menjadi 4 Aktivitas: Libur adalah waktu dimana Anda tidak sedang bekerja atau tidak sedang mendapat tugas pengiriman. Tidur dimana Anda tidak melakukan aktivitas pekerjaan apapun selain tidur, walaupun Anda dalam jam kerja, atau selama dalam perjalanan pengiriman limbah. Contoh Anda beristirahat dalam perjalanan di rest area dan Anda melakukannya dengan tidur sejenak. Menyetir adalah waktu dimana Anda berada dalam jam kerja atau saat Anda melakukan aktivitas menyetir. Bila Anda mulai berangkat dari rumah ke kantor dengan menyetir kendaraan maka aktivitas ini dikategorikan menyetir. Bekerja tapi Tidak Menyetir adalah semua aktivitas yang Anda lakukan selama jam kerja atau selama waktu tugas Anda hingga pekerjaan pengiriman Anda selesai dan kembali ke pool kendaraan Anda. Seluruh aktivitas yang anda lakukan tersebut adalah selain aktivitas “Menyetir”.
Contoh pengisian pertama: 1.
A memulai aktivitas menyetir jam 08.00 untuk membawa limbah B3 dari kota Cilegon ke PT Holcim Indonesia, Tbk.
2. A mengemudi secara terus menerus tanpa beristirahat hingga tiba di perusahaan penghasil di kota Cilegon pada jam 13.00. 3. D i Pe r u s a h a a n Pe n g h a s i l , A menunggu aktivitas muat dan pengurusan dokumen hingga jam 15.00. 4. A kembali melanjutkan perjalanan menuju PT Holcim Indonesia, Tbk. yang berlokasi di Bogor. A mengemudi terus menurus tanpa istirahat hingga jam 20.00 tiba di PT Holcim Indonesia, Tbk. 5. Di PT Holcim Indonesia, Tbk. beristirahat hingga pengurusan dokumen dan bongkar muatan selesai hingga jam 22.00, kemudian A kembali mengemudi menuju pool Kendaraan. 6. A tiba di pool kendaraan jam 23.30, kemudian melapor ke pengawas.
40
41
Mengelola Kelelahan Contoh pengisian kedua:
3. A tidak diperkenankan kembali menerima tugas mengemudi hingga istirahat dengan diliburkan dan baru dapat tugas keesok harinya.
1.
2. Telah terjadi pelanggaran batas maksimum mengemudi 4 jam dengan mengemudi terus menerus selama 5 jam.
Dari grafik yang dibuat mencatat kegiatan pengemudi selama dalam perjalanan, A mengemudi lebih dari 4 jam tidak berhenti dengan total mengemudi 12 jam selama tugas pengiriman. 1.
Kesimpulan:
Mengelola Kelelahan
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
A sudah berada di Bandung pada pukul 21.00 untuk menggantikan pengemudi sebelumnya, A memulai aktivitas mengemudi dari jam 02.00 dari perusahaan penghasil di Bandung menuju PT Holcim Indonesia, Tbk. di Bogor. Rute yang dilalui adalah tol Cipularang dan Cikampek.
2. A berhenti di rest area di tol Cikampek pada jam 05.00 untuk sholat subuh dan makan, dan memulai perjalanan kembali pada jam 06.00 menuju PT Holcim Indonesia, Tbk. 3. Tiba di PT Holcim Indonesia, Tbk. jam 09.00, A beristirahat dengan tidur sambil menunggu proses bongkar muat dan dokumen selesai. Jam 11.00 A melanjutkan perjalan dan kembali ke pool. 4. Tiba di pool kendaraan jam 13.00. 5. A beristirahat di pool kendaraan h i n g g a j a m 1 4 . 0 0 ke m u d i a n mengemudi kembali untuk melakukan pengiriman kembali untuk pengiriman dari Bandung ke PT Holcim Indonesia, Tbk.
6. Selama dalam perjalanan A tidak beristirahat dan tiba di Bandung jam 19.00. 7.
Sambil menunggu proses dokumen dan muat A beristirahat dengan tidur selama 3 jam kemudian dilanjutkan dengan makan.
8. Jam 22.00 A mulai berangkat dan mengemudi hingga jam 02.00 beristirahat di rest area Cipularang dengan tidur hingga pukul 05.00. 9. S etel ah m akan dan shol at A melanjutkan kembali perjalanan jam 06.00 ke PT Holcim Indonesia, Tbk., setelah mengemudi terus menerus A tiba di lokasi jam 12.00. 10. S e l a m a a k t i v i t a s b o n g ka r A beristirahat tanpa tidur dan jam 14.00 A kembali ke pool. Tiba di pool jam 15.00.
A melakukan pelanggaran pada jam 15.00 - 19.00 dengan mengemudi selama 5 jam terus menerus dan pada ritase ke-2 jam 06.00 - 12.00 selama 6 jam.
4. Dengan total mengemudi 17 jam selama selama 1 hari (24 jam), atau 24 jam mengemudi dalam kurun waktu 36 jam. Atau 67% mengemudi. A memerlukan istirahat dan tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas mengemudi hingga esok hari.
3. Dari grafik A hanya melakukan istirahat tidur 2-3 jam selama 3 x selama 2 ritase, kondisi ini menggambarkan A perlu diberikan waktu libur dan istirahat di rumah.
2. A seharusnya dapat mengatur waktu mengemudi selama 4 jam kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan tidur yang cukup.
1.
Kesimpulan:
Mengelola Kelelahan
Mengelola Kelelahan 42 Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3 43
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
5.3. Cara Mengatasi Kelelahan Saat Anda merasa lelah (misalnya kelelahan psikologis akibat menghadapi kemacetan), Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut: •
Hentikan kendaraan di tempat yang aman.
•
Istirahat sejenak selama 20 – 30 menit, dan lakukan peregangan tubuh dengan melakukan gerakan olahraga ringan.
•
Sempatkan berbaring atau tidur sejenak, misalnya pada saat pengurusan dokumen di penghasil atau pemanfaat limbah B3.
•
Jangan mengonsumsi karbohidrat seperti nasi atau roti secara berlebihan.
45
Mengelola Kelelahan
Mengelola Kelelahan
44
46
Referensi
Panduan Mengemudi Kendaraan Pengangkut Limbah B3
Referensi • UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. • UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. • SK Dirjen Hub Darat No. 725 tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Pengangkutan Bahan Bahan Berbahaya dan Beracun di Jalan. • SK Bapedal No. 5 tahun 1995 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun. •
Pedoman Pengemudi Angkutan Penumpang dan Angkutan Barang, Departemen Perhubungan Darat, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 2004.
• Holcim Directive on O H & S, FATALITY PREVENTION ELEMENT #3: VEHICLE & TRAFFIC SAFETY, 2009. • Interstate Truck Driver’s Guide to Hours of Service, FMCSA (Federal Motor Carrier safety Administration), 2011.
Selamat bekerja, dan berhati-hatilah di jalan.
47
Geocyle Indonesia Jl. Raya Narogong Km. 7 Bogor 16820, Indonesia PO BOX 25 Bogor
Tel. +62 21 823 1225, 823 1260 ext. 5661/5662 Fax. +62 21 823 4575
[email protected] www.geocycle.co.id
A member of the Holcim Group