BAB III
METODELOG1 DAN PENELITIAN
A. Gambaran umum
1. Lokasi penelitian
Dalam melakukan penelitiannya penulis mengadakan riset di, PT Bumimas Karuniapermai Kedoya Selatan, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
2. Sejarah dan perkembanganiiya
PT
Bumimas karuniapermai
merupakan
suatu
Badan
Usaha
Perseroan Terbatas yang bcrgcrak dibidang garment manufaktur yaitu
pakaian jadi, yang berorientasi export dan beralokasi di Desa Rawa Mekar Jaya, ciater ciputat kabupaten Tangerang serta mempunyai kantor pusat di Kedoya Selatan, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
PT Bumimas Karuniapermai didirikan pada tanggal 17 Desember
1993 berdasarkan Akta notaries Sjarmeini Sofyan S.H. No.35 dan disyahkan oleh menteri kehakiman dalam surat keputusan No. C2-
15.819.HT.01.0I.TH.94. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan notaris Irawan Soerodjo, S.H. No. 85 tanggal 20 Oktober 1998 mengenai perubahan seluruh anggaran
dasar Perusahaan agar sesuai dengan undang-undang No. 1 Tahun 1995 dan memiliki N.P.W.P. No. 01-654-222-7-035-000.
34
Perusahaan ini didirikan oleh orang-orang yang berlatar belakang pendidikan tekstil yang berpengalaman dalam dunia pertekstilan. Usaha
yang terutama adalah bergerak di bidang industri pengolahan dan perdagangan pakaian jadi.
Dalam mengembangkan usahanya,
PT
Bumimas Karuniapermai mempunyai pasar di luar negeri yaitu Amerika, Eropa Asia.
Mengenai permodalan, selurunya diperoleh dari Penanaman Modal Dalam Negeri yaitu dalam bentuk pembagian saham saham yang dilakukan oleh para pemilik saham.
Produksi PT Bumimas Karuniapermai yang dihasilkan adalah khusus untuk pakaian jadi, diantaranya kemeja dewasa dan celana dewasa.
Produk-produk tersebut diproduksi diatas bahan cottonjeans,corduroy dan Iain-lain.
Kegiatan
produksi
yang
dilakukan
oleh
PT
Bumimas
Karuniapermai berdasarkan ikatan kontrak kerja sama dengan para
pelanggan atau customer (buying agents) diantara kedua belah pihak.
3. Struktur organisasi PT Bumimas Karuniapermai Gambaran secara sistematis mengenai hubungan kerjasama antara
orang-orang yang terdapat didalam suatu organisasi dalam rangka mencapai suatu tujuan. Agar tujuan suatu perusahaan tercapai maka diperlukan adanya suatu struktur organisasi yang mengandung pemisah fungsi yang tepat. Struktur organisasi dirasakan penting karena merupakan
36
saiah satu unsur dari fungsi manajemen, yang mana manajemen itu dapat diartikan sebagai kemampuan seorang untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya.
Demikian pula halnya bentuk struktur organisasi PT Bumimas Karuniapermai yang memiliki struktur organisasi garis dan staff. Dengan
adanya struktur organisasi maka akan memperjelas tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing pejabat serta seluruh aktifitas sehari-hari dari perusahaan tersebut.
Dengan demikian para
anggota organisasi
dalam
perusahaan
diharapkan dapat bergerak seirama dalam menjalankan aktivitasnya yang telah ditentukan demi terciptanya tujuan perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT Bumimas Karuniapermai Adalah sebagi berikut : a.
Direktur xitama
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Utama adalah : 1) Mengelola kegiatan perusahaan secara eksteren maupun intern. 2) Menetapkan kebijakan umum perusahaan 3) Menyetujui dan menolak serta memberi saran-saran rencana kerja
4) Melaksanakan koordinasi terhadap seturuh kegiatan dalam perusahaan
agar
mencapai sasaran
kebijakan
yang
telah
ditetapkan
dapat
37
b.
Direktur Keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Keuangan adalah sebagai berikut :
1) Mengontrol kebenaran dari pencatatan penerimaan uang dan hasil penjualan produk .
2) Mempertimbangkan, memeriksa dan memberikan persetujuan
atas pengeluaran uang, antara tain : Untuk iklan mesin-mesin, supplayer, promosi dan biaya-biaya lainnya.
3) Menyusun laporan secara berkala unUik kemudian diserahkan kepada
direktur
utama
seperti
penjadwalan
pembayaran
supplayer, anggaran, lamaran dan evaluasi.
4) Direktur Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa bagian, Yaitu : a)
Bagia Keuangan (Finance)
Bagian ini bertugas mengenai keluar masuknya uang. b) Bagian Akuntansi (Accounting)
Bagian ini bertugas melakukan semua kegiatan akuntansi.
c.
Direktur Teknik
Tugas dan tanggung jawab dari direktur teknik adalah sebagai berikut :
38
1) Mempersiapkan tenaga kerja untuk mesin-mesin produksi, memperbaiki, dan mengawasi kelancaran jalannya mesin.
2) Memperhatikan keselamatan kerja karyawannya, dengan alatalat
pengaman
yang
diperiukan,
sesuai
dengan
peraturan
pemerintah.
3) Mengatur pemasangan mesin dan penyediaan suku cadang jika mesin rusak.
d.
Direktur Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab dari direktur pemasaran adalah sebagai berikut :
1) Menentukan
kebijaksanaan
pemasaran
perusahaan
yang
menyangkut masalah produksi, harga, promosi dan distribusi untuk dapat mencapai pertumbuhan perusahaan.
2) Bertanggung jawab atas penjualan hasil produksi perusahan. 'Direktur Pemasaran dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : a) Bagian penjualan dan administrasi (1) Melakukan transaksi penjualan
(2) Membuat laporan penjualan tahunan
(3) Mencatat dan menyimpan setiap transaksi penjualan yang terjadi.
(4) Membuat laporan penjualan harian.
39
(5) Bagian
ini dikepalai
oleh seorang kepala bagian
penjualan.
b) Bagian riset penjualan
(1) Membuat analisa pasar yang berhubungan dengan market
share yang dibandingkan dengan penjualan
perusahaan.
(2) Membuat rencana pemasaran meliputi : kesempatan,
ancaman, dan kelemahan serta evaiuasi pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan. (3) Membuat analisa dan laporan strategi pemasaran yang
dilakukan oleh masing-masing pesaing seperti : iklan, Promosi, Monitoring harga dan produk baru.
(4) Menganalisa perubahan lingkungan : seperti selera kon sumen, teknologi baru, peraturan pemerintah dan Iainlain.
(5) Meneliti tanggapan dan keluhan konsumen yaitu, mengenai
strategi
pemasaran
yang
dijalankan
perusahaan, bagian ini dipimpin oleh sebagian riset pemasaran.
40
e.
Direktur pembelian
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Pembelian adalah sebagi berikut :
1)
Melakukan pembelian bahan secara bersaing atas dasar nilai
yang ditemukan, tidak hanya masalah harga yang tepat, tetapi juga waktu yang tepat, jumlah dan mutu yang tepat.
2)
Melakukan
penelitian
bahan-bahan
dengan
menyelidiki
bahan-bahan baru dan bahan-bahan pengganti.
3)
Bertanggung jawab atas pemilihan bahan-bahan yang dibeli, setelah diterima, yaitu pekerja-pekerja digudang, pabrik dan atas pengawasan persediaan.
Direktur pembelian dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: a)
Bagian Gudang
(1) Menerima dan mengatur pemasukan, pengeluaran, dan penyimpanan bahan baku yang telah dibeli.
(2) Memberikan laporan stock ( jumlah barang) di gudang kepada direktur pembeiian.
/
Direktur produksi
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Produksi adalah sebagai berikut.
41
1) Menangani seluruh kegiatan produksi secara langsung dari proses awal produksi sampai akhir, meliputi: pengolahan bahan baku berupa kain, pemotongan, perakitan, penjahitan dan pengemasan barang jadi.
2) Mengawasi,
memimpin
dan
memberi
petunjuk
atas
aktivitas dalam pabrik.
3) Bertanggung jawab mempersiapkan barang jadi sesuai kebutuhan penjualan.
Direktur Produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh: a)
Bagian produksi
(1) Memimpin dan mengawasi pekerjaan yang langsung dalam proses produksi.
(2) Mengawasi kualitas dari produk yang dihasilkan. b) Bagian Quality Control
(1) Bertugas meningkatkan mutu dari hasil barang yang
diproduksi dan juga kualitas dari para pekerja.
(2) Selalu memberikan kualitas terbaik pada proses produksi dan juga kualitas dari para pekerja. c)
Bagian Riset
(1) Melakukan pengetesan/ penelitian terhadap bahan baku yang dibeli.
(2) Memberikan laporan tentang hasil riset yang dilakukan.
42
g. Direktur Personalia dan Umum
Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Personalia dan umum adalah sebagai berikut :
1) Membuat
kontrak
kerja
dan
peraturan-peraturan
bagi
karyawan.
2) Bertanggung jawab
alas
pengadaan
tenaga
kerja dan
kesehjateraan karyawan.
3) Memberi sangsi bagi karyawan yang melanggar peraturan
dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Bidang Usaha Perusahaan
PT Bumimas Karuniapermai adalah salah suatu perusahaan dalam
memasarkan dan melakukan penjualan dibidang produksi pembuatan pakaian jadi yang terdiri dari berbagai macam ukuran dan kualitas dengan bahan baku dari dalam dan luar negeri.
Adapun Jenis-jenis produksi yang dihasilkan oleh PT Bumimas Karuniapermai adalah sebagai berikut : Jenis produk
Metalizer
:
Celana
Dewasa
dan
Kemeja Dewasa
Q_Man
:
Celana
dewasa
kemeja dewasa
dan
43
Didalam membuat pakaian diatas PT Bumimas Karuniapermai telah mempunyai standar tertentu dengan menggunakan bahan-bahan sebagai berikut.
a.
Bahan yang digunakan : 1) Katun yandet 100% 2) Bataratex (blue jeans) 3) Katun twill 58
b.
Asesoris yang digunakan : 1)
Jarum
2)
Benang
3)
Kancing
4)
Sleting
Setelah mengetahui bahan baku yang digunakan dalam produksi pakaian, maka perlu kita amati atau kita ketahui adalah bagaimana proses
produksi dalam pembuatan pakaian pada PT Bumimas Karuniapermai adalah sebagai berikut: a.
Were House Matrial
Merupakan awal dari kegiatan proses produksi yang menyimpan bahanbahan yang akan digunakan perusahaan dalam mebuat barang jadi. b.
Buffer cutting
Yaitu proses pemilihan bahan yang akan dipotong sebeium masuk ke mesin pemotong
44
c.
Cutting
Yaitu proses pemotongan bahan-bahan yang teiah disesuaikan dengan mesin potong, proses tersebut terdiri dan : 1) Menggelar bahan yang akan di potong 2)
Meletakan pola
3) Potong kasar (Straight Knife)
4) Potong halus (Band Knife )
5) Bundel seluruh bahan yang telah dipotong sesuai size d.
Sewing Komponen
Merupakan proses penjahitan bahan-bahan yang telah dipotong sesuai
dengan bagian-bagian sesuatu pakaian atau penjahitan komponen pakaian, proses tersebut terdiri dari : 1)
Front
Yaitu penjahitan bahan-bahan untuk bagian depan pakaian. 2)
Back
Yaitu penjahitan bahan-bahan untuk bagian belakang. 3)
Collar
Yaitu proses penjahitan bagian kerah pakaian. 4)
Cuff
Adalah penjahitan komponen pakaian bagian pergelangan tangan. 5)
Pocket
Yaitu penjahitan komponen pakaian bagian kantong
- Buku inl mill* *. —
HERPUSTAKAAN UMB
l
45
6)
Button down
Yaitu proses penjahitan bagian ujung kerah yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen atau pasar.
e.
Sewing Assembling
Yaitu proses penjahitan komponen-komponen yang telah dijahit menjadi pakaian jadi
atau penyatuan komponen-komponen tersebut
menjadi
barang jadi.
f.
Proses selanjutnya adalah, apakah pakaian jadi tersebut dicuci atau tidak, jika tidak dicuci maka pakaian tersebut langsung masuk
kebagian
finishing. Apabila dicuci hams melewati bagian wash atau pencucian yang terdiri dari : 1)
Garment wash
Yaitu proses pencucian pakaian dengan menggunakan ditergen biasa. 2)
Stone Wash
Yaitu proses pencucian dengan menggunakan benda sejenis batu agar
pakaian tersebut warnanya menjadi pudar, hal ini biasanya untuk bahan-bahan yang terbuat dari jeans. 3)
Heavy Garment wash
Yaitu proses pencucian yang ditunjukan untuk menghaluskan serat pakaian.
C
'
Btikii mi fniiit.
-
j PERPUSTAKAAN UMB
^ Harap d^aga keutuhannya
46
g.
Finishing
Yaitu bagian yang menerima barang jadi lalu melekukan kegiatankegiatan sebagai bcrikut. 1)
Trimming
Yaitu proses menghaluskan pakaian jadi agar pakaian tersebut tidak ada yang rusak (riject) atau cacat. 2) Kebut
Yaitu mesin yang digunakan untuk menghilangkan benang-benang bekas jahitan yang menempel pada pakaian. 3)
Gosok dan lipat
Yaitu kegiatan melipat pakaian yang sudah jadi kemudian di bungkus kedaiam kantong pelastik. 4)
Hang Tag
Yaitu pencantuman lebei harga pada bagian kerah 5) Poli Bag
Yaitu bagian yang bertugas memasukan pakaian tersebut kedaiam kantong pelastik sesuai dengan instruktur packing. h.
were House
Yaitu bagian yang menerima dan menyimpan pakaian jadi dengan tugas sebagai berikut:
1) Mencatat semua produk yang masuk kedaiam kartu stock. 2) Persiapan pengiriman barang atas dasar pesanan pengiriman.
47
B. Metode Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kausal untuk mengetahui
seberapa besar
pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terkait dalam hal ini dibahas variabel-variabel sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X)
= biaya pengcmbangan produk
2. variabel terkait (Y)
== tingkat penjualan
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
karena sifatnya yang masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya dengan menggunakan data-data yang diperoleh. Penulis menarik suatu jawaban
sementara bahwa biaya pengembangan produk berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
Dirumuskan hipotesisnya :
Ho :
Tidak ada pengaruh antara biaya pengembangan produk terhadap tingkat penjualan.
Ha
:
Ada pengaruh antara biaya pengembangan penjualan.
produk terhadap
tingkat
48
D. SampcL penelitian
Populasi adalah periode bermula perumusan sejak tahun 1993. sampel
penelitian adaiah sebagian dari obyek penelitian yang akan digunakan sebagai dasar penguji hipotesis. Karena ketcrbatasan data yang ada, maka sampel vang digunakan oieh penulis adalah data penjuaian dan biaya pengembangan produk yang dihasilkan dan dikeluarkan oieh PT Bumimas Karuniapcrmai selama 5 tahun, dari tahun 2000s/d 2004.
E. Definisi Operasional Variabel
Definisi opersional variabel adalah definisi yang dibcrikan kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau mengkhususkan kegiatan ataupun
memberikan suatu operasional yang dipcrlukan untuk mengukur variabel tcrsebut. Definisi
operasional
merupakan
pengertian
operasional
mengenai
variabel-variabel tersebut sebagai berikut.
1. Pengembangan produk adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membuat atau memodifikasi produk lama sehingga terciptanya produk baru
yang dapat menaikan tingkat penjuaian. Pengukuran pengembangan produk
dilakukan dengan melihat biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memodifikasi
produk.
Perkembangannya
meliputi
penambahan
dan
perubahan produk seperti berikut ini :
perubahan
model,
jenis-jenis
bahan
atau
corak yang
waraanya dan penambahan aksesoris pada produk tersebut.
dipakai
beragam
49
2. Tingkat penjualan merupakan bagian yang tidak tcrpisahkan dan memberikan penjelasan baik kualitatif maupun kuantitatif tehadap penjualan. Pengukuran penjualan dilihat dari rupiah penerimaan penjualan produk yang dihasilkan perusahaan.
F. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang diperlukan untuk kelengkapan dalam melakukan penelitian ini, dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1.
Riset lapangan
a.
Pengumpulan data-data ini dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung pada bagian pemasaran pada suatu perusahaan. Data yang
digunakan adalah
data sekunder yang diperoleh dari perusahaan yaitu
data tentang : biaya pengembangan produk dan tingkat penjualan.
b.
Wawancara, dimana penulis mewawancarai secara langsung dengan bagian pemasaran yang bertujuan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan didalam perusahaan.
G. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang dipergunakan adalah : 1.
Analisa Deskriptif Kuantitatif Digunakan untuk menganalisa ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terkait, dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah :
50
a.
Variabel bebas/independent variabel (X) adalah biaya pengembangan produk.
b.
Variabel terkait/dependent variabel (Y) adalah tingkat penjualan.
Kuat tidaknya pengaruh variabel X terhadap variabel Y, penulis melakukan
perhitungan dengan menggunakan analisis koefisiensi regresi. Analisis ini mempunyai 2 tujuan yaitu :
1) Untuk
memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari
perubahan biaya pengembangan produk terhadap tinggkat penjualan.
2) Untuk mengetahui ada/tidaknya hubungan biaya pengembangan produk terhadap tinggkat penjualan.
Persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Y = a + bx
b=
n (Ix.yHIx).(Iy ) n&'MIx)'
/ v — b. > x a = n
Dimana :
Y
-
Nilai dependent variabel yang sesungguhnya
51
b
=
Slope, yaitu koefisien kecondongan garis
a
=
Bilangan konstan, yang merupakan titik potong dengan sumbu vertical pada gambar kalau nilai ( x = 0 )
x
=
Jumlah biaya pengembangan produk (independent variabel)
y
=
jumlah tingkat volume penjualan ( dependent variabel ).
n
=
Jumlah tahun.