TINJAUAN PUSTAKA
Belibis Kembang (Dendrocygna arcuata) Belibis kembang bisa dijumpai mencari mangsa di daerah tambak dekat pantai, di rawa-rawa dan juga di daerah sekitar danau yang terdekat di pegunungan. Makanannya berupa binatang-binatang kecil yang hidup di air, tanaman air dan juga biji-bijian. Sebuah sarang belibis kembang dapat berisi telur sampai sebanyak 9 butir. Anaknya seperti anak-anak itik peliharaan, sehari setelah ditetaskan sudah pandai berenang beriringan meninggalkan sarang bersama induknya mencari makan. Klasifikasi pada Burung Belibis Kembang : Kerajaan
:Animalia
Filum
:Chordata
Kelas
:Aves
Ordo
:Anseriformes
Famili
:Anatidae
Genus
:Dendrocygna
Spesies
:Dendrocygna arcuata (Wikipedia_belibis kembang, 2007). Belibis Kembang yang dalam bahasa latin disebut Dendrocygna arcuata
adalah sejenis burung yang hidup di air. Warna bulu-bulu kecoklat-coklatan, lehernya agak panjang dan kecil, sedangkan paruh dan kakinya berwarna hitam. Kakinya berselaput renang seperti kaki bebek atau itik. Burung ini tidak saja pandai berenang dengan kaki renangnya, tetapi juga pandai dan kuat terbang jauh. Biasanya burung ini terbang dengan kelompok dengan susunan khusus, sambil
Universitas Sumatera Utara
mengeluarkan suara seperti siulan. Karena belibis ini pandai bersiul, orang Inggris menyebutnya ”Itik Bersiul”. Belibis jenis ini dikenal sebagai burung pengembara yang suka berpindah-pindah tempat. Kalau sedang berpindah tempat, tidak jarang mereka terbang pada malam hari, tinggi di angkasa gelap. Apa maksud mereka terbang di malam hari, hanya mereka yang tahu (Mahardjo et al, 1976). Belibis Batu (Dendrocygna javanica) Klasifikasi pada Burung Belibis Batu : Kerajaan
:Animalia
Filum
:Chordata
Kelas
:Aves
Ordo
:Anseriformes
Famili
:Anatidae
Genus
:Dendrocygna
Spesies
:Dendrocygna javanica. Tubuh berukuran sedang (41 cm).Warna coklat kemerahan, sangat mirip
dengan Belibis kembang Mahkota gelap. Kepala dan leher kuning. Punggung coklat. Bagian bawah coklat kemerahan. Perbedaan dengan Belibis kembang adalah ukuran lebih kecil, tidak ada warna hitam dan putih pada bulu tepi. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu gelap. Terbang dengan bersuara berisik, sering dalam jumlah yang banyak. Makanan terdiri dari tumbuh-tumbuhan, vertebrata. Sarang berupa tumpukan rumput, pada tepi paya, sungai, atau di lubang pohon. Telur berwarna krem, jumlah 8-10 butir. Belibis Batu berbiak, pada bulan Februari, Maret, September dan November. Habitat di danau, rawa, hutan
Universitas Sumatera Utara
mangrove, sawah. Persebaran di India, Cina selatan, Asia tenggara, Sunda besar, Sumatera, Kalimantan dan Jawa (Semarang Bird Web, 2009).
Habitat Burung Belibis adalah salah satu burung yang memiliki habitat lebih dekat di air, kemampuannya yang dapat berenang di air disebabkan karena burung belibis termasuk burung yang memiliki kaki berselaput dan jarang untuk melakukan terbang. Aktivitas mobilitas di daerah teresterial hanya digunakan untuk mencari makan dan menghindari lawan, bertelur dan aktivitas lainnya. Pergerakan berjalan sangat lambat, namun sangat cepat saat berada di air, sehingga dalam mobilitas dari hewan ini sangat kecil untuk daerah teresterial (Faris vio, 2011) Morfologi Morfologi adalah ilmu tentang anatomi berupa ukuran ataupun bentuk bersama sifat eksternal suatu inividu. Ilmu ini menunjukkan perbedaan bentuk dan ukuran suatu species dalam populasi atau kelompok. Morfologi menunjukkan perbedaan bentuk spesies dalam populasi khususnya pada poliformisme. Dalam hal ini mencakup bentuk, kerangka dan konformasi tubuh (Wikipedia_morphometrics, 2010). Menurut Tzeng, et al., (2000) morfometri adalah suatu studi yang bersangkutan dengan variasi dan perubahan dalam bentuk dan ukuran dari organ, meliputi pengukuran panjang dan berat kerangka suatu organ. Studi morfometri didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili varisai bentuk dan ukuran hewan (ternak). Dalam biologi hewan (ternak) pengukuran morfologi
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus dan hubungan varisai dalam suatu taksonomi suatu populasi hewan (ternak). Variasi morfometri suatu populasi pada kondisi geografi yang berbeda dapat disebabkan oleh perbedaan struktur genetik dan kondisi lingkungan. Tarsometatarsus dibentuk dari gabungan antara tulang tarsal dan tulang metatarsal jari kedua, ketiga dan keempat (Mc Lelland, 1990). Sayap digunakan burung untuk keseimbangan. Tulang sayap terdiri dari humerus, radius, ulna dan tulang lengan. Humerus merupakan tulang sayap terbesar. Radius adalah tulang lengan bagian bawah. Ulna memiliki ukuran lebih besar, dengan panjang hamper sama dengan radius (Cambpell dan Lack, 1985). Menurut Sisson dan Grossman (1975), jari ketiga adalah jari terbesar dan biasanya memiliki dua ruas phalanges. Campbell dan Lack (1985) menyatakan bahwa maxilla adalah tulang berbentuk bulat yang sering disebut juga mandibula atas dan memiliki zat tanduk. Pada saaat ini pengertian mandibula dibatasi hanya pada bagian bawah paruh.
Saluran Pencernaan Alat-alat pencernaan pada itik meliputi , mulut, pharynx, esophagus, crop, proventikulus, intestinum tenue (duodenum, jejunum, ileum) dan kloaka (Srigandono, 1986). Mulut yang terdiri atas paruh atas dan ruang paruh serta lidah. Pharynk pada itik tidak bersifat peristaltik karena itik tidak memiliki palat halus dan muskulas konstriktor pada pharynknya. Makanan masuk ke esophagus oleh adanya gravitasi (gaya berat) makanan dan kerana tekanan yang lebih rendah di dalam ruang esophagus oleh leher yang dijulurkan ke atas demikian juga dengan proses menelan di dalam air. Crop merupakan pelebaran dari dinding
Universitas Sumatera Utara
esophagus. Perut pada itik terdiri atas perut kelenjar (proventikulus) dan perut muskulular (ventrikulus), sebagi alat penghancur makanan. Bangsa itik mengenali makanan semata-mata hanya dari indra penglihatan saja, sedangkan indra penciuman dan indra perasaaan tidak berperan (Srigandono, 1997). Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai tembolok, proventrikulus adalah suatu pelebaran dari kerongkongan yang berhubungan dengan gizard atau empedal. Sedangkan gizard sendiri berada di ventrikulus bagian atas usus halus. Small intestine atau usus halus memanjang dari ventriculus sampai large intestinum dan terbagi atas tiga bagian yaitu duodenum, jejenum dan ileum. Ceca atau usus buntu terletak diantara small intestine (usus kecil) dan large intestine (usus besar) dan pada kedua ujungnya buntu, maka disebut juga usus buntu. Usus buntu mempunyai panjang sekitar 10 sampai 15 cm dan berisi calon tinja. Large intestine berupa saluran yang mempunyai diameter dua kali dari diameter small intentine dan berakhir pada kloaka. Usus besar paling belakang terdiri dari rektum yang pendek dan bersambungan dengan kloaka (Suthama, 2005). Sifat Kualitatif Sifat kualitatif adalah sifat yang tampak dari luar dan dapat diamati dengan mata telanjang, tidak dapat diukur dengan satuan tertentu, tidak ada hubungannya dengan produksi dan dapat dikelompokkan dengan jelas dalam kelas-kelas tertentu. Beberapa contoh sifat kualitatif ternak khususnya pada unggas adalah: warna bulu, intensitas kerabang telur, warna kerabang, warna shank, dan warna paruh. (Wikipedia_sifat kualitatif, 2011).
Universitas Sumatera Utara
Sifat kualitatif Warna bulu pada unggas dapat dilihat berdasarkan warna bulunya sendiri dan pola warna bulu itu sendiri. Warna bulu dihasilkan oleh adanya pigmen dengan ukuran stranul pigmen yang menyusunnya dan dipengaruhi oleh hormon-hormon yaitu tiroid dan gonad. Bentuk dan warna struktur bulu ini ada yang mematah, menyerap, membengkok atau memantulkan cahaya. Pola warna bulu adalah hasil determinasi oleh adanya sel dalam sel bulu yang kemudian dimodifikasi oleh sekresi dari kelenjar endokrin. Pola ini bervariasi di dalam bagian-bagian tubuh unggas itu sendiri baik pada kaki, leher, dada, sayap, ekor, maupun pungungnya. Pada beberapa spesies unggas, pola warna bulu dapat digunakan untuk mengidentikasi perbedaan jenis kelamin antara jantan dan betina (Noor, 1996).
Analisis Komponen Utama Analasis Komponen Utama (AKU) dapat digunakan untuk menganalisis konformasi tubuh unggas (Nishida et al., 1982). AKU bertujuan untuk mengurangi jumlah data yang dapat menerangkan keragaman total sistem dari seluruh data. Data yang dapat menerangkan keragaman total system disebut komponen utama, yang disajikan dalam bentuk matrik dengan ukuran yang lebih kecil (Gaspersz, 1992). AKU memberikan persamaan ukuran linear yang baru. Pengurangan jumlah data mungkin dapat dibatasi hanya pada komponen pertama, kedua dan ketiga karena tidak ada keuntungan yang didapat dengan membuat gambar dalam banyak dimensi. Pengguna statistik sangat terbatas pengelompokkan dua dimensi (Morrison, 1976). Menurut Noor (1996), keragaman salah satu cara untuk mengukur variasi atau perbedaan antara dua populasi. Mulyono et all (1996)
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bahwa analisis komponen utama sering digunakan sebagai penentu diskriminasi diantara populasi ternak. Dalam statistika, Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis / PCA) adalah teknik yang digunakan unutuk menyederhanakan dan mereduksi suatu data tanpa mengurangi karateristik data tersebut secara signifikan. Analisis komponen utama merupakan suatu teknik statistic untuk mengubah sebagian besar variabel asli yang digunakan saling berkorelasi satu dengan yang lainnya menjadi satu set variabel baru yang lebih kecil dan saling bebas (tidak berkorelasi) sehingga lebih mudah untuk menginterprestasikan datadatanya (Romdhani, 2004) .
Universitas Sumatera Utara