PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 dan untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009/ The Directors’ Statement on the Responsibility for Financial Statements for the Nine Month Period Ended September 30, 2010 and for the Year Ended December 31, 2009 of PT Bumi Serpong Damai Tbk Laporan Review Auditor Independen/ Review Report of the Independent Auditors
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 September 2010 serta untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009)/ FINANCIAL STATEMENTS - As of September 30, 2010 and For the Nine Month Period Ended then Ended (Unaudited) (with Audited Figures as of and for the year ended December 31, 2009) Neraca/Balance Sheets
2
Laporan Laba Rugi/Statements of Income
3
Laporan Perubahan Ekuitas/Statements of Changes in Equity
4
Laporan Arus Kas/Statements of Cash Flows
5
Catatan atas Laporan Keuangan/Notes to Financial Statements
6
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Neraca 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit pada Tanggal 31 Desember 2009)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Balance Sheets September 30, 2010 (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009)
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Catatan/Notes
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
ASET Kas dan setara kas Investasi Piutang usaha - pihak ketiga - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.366.725 ribu pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009 Piutang lain-lain - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 252.327 ribu pada tahun 2010 dan nihil pada tahun 2009 Persediaan Uang muka Pajak penghasilan pasal 4 (2) dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Tanah yang belum dikembangkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 74.980.509 ribu pada tahun 2010 dan Rp 63.906.171 ribu pada tahun 2009 Aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 409.288 ribu pada tahun 2010 dan Rp 327.432 ribu pada tahun 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 25.577.045 ribu pada tahun 2010 dan Rp 22.035.608 ribu pada tahun 2009 Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 317.242 ribu pada tahun 2010 dan Rp 17.067 ribu pada tahun 2009 JUMLAH ASET
ASSETS 1.034.856.397 59.926.422
8.142.673
4.455.934 1.803.685.225 147.875.036 61.358.501 1.965.704 1.501.275.582
160.170.908
2c,2d,2f,2g,2h,4,39,40,41 2d,2g,2h,2i,2k,5,16,34,39,40,41
2b,2e,2h,6,40,41,42
2b,2c,2d,2e,2h,7,39,40,41 2d,2i,2s,8,12,13,14,17,39 9 2u 2d,2j,10,39 2k,2s,11,16
2d,2l,2q,8,12,16,17 30,31,32,36,39
1.049.739.003 38.360.000
8.215.806
2.803.987 1.734.151.735 102.264.416 37.778.985 4.187.803 1.428.594.666
111.474.980
1.773.582
2d,2m,2q,8,13,39,42
1.855.438
68.861.273
2d,2n,2p,2q,8,14 36,39,42
72.402.710
1.238.081
2o,15,32
4.855.585.318
1.006.953 4.592.836.482
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Trade accounts receivable - third parties - net of allowance for doubtful accounts of Rp 1,366,725 thousand in 2010 and nil in 2009 Other accounts receivable - net of allowance for doubtful accounts of Rp 252,327 thousand in 2010 and nil in 2009 Inventories Advances Prepaid income taxes article 4 (2) Prepaid expenses Land for development Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 74,980,509 thousand in 2010 and Rp 63,906,171 thousand in 2009 Property under build, operate and transfer - net of accumulated depreciation of Rp 409,288 thousand in 2010 and Rp 327,432 thousand in 2009 Investment property - net of accumulated depreciation of Rp 25,577,045 thousand in 2010 and Rp 22,035,608 thousand in 2009 Intangible asset - net of amortization of Rp 317,242 thousand in 2010 and Rp 17,067 thousand in 2009 TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY
Kewajiban Hutang obligasi Hutang bank Hutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan sewa Uang muka penjualan Sewa diterima dimuka Taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana Cadangan imbalan pasti pasca-kerja Hutang lain-lain
6.537 33.764.017 13.929.481 42.901.494 1.996.548 1.352.906.379 16.794.573
Jumlah Kewajiban
2.339.838.287
Ekuitas Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 20.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 10.935.622.870 saham Tambahan modal disetor Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
Cash and cash equivalents Investments
597.402.927 15.000.000
182.804.707 46.019.873 36.311.751
1.093.562.287 484.666.101 23.812.873 913.705.770 937.518.643
2b,2h,2r,5,11,16,35,40 8,12,17,35 18 2d,39 2h 2u,19,37 20 2b,2h,39,40 2d,21,39 2d,22,39,42 2d,2i,23,30,39 32,33 2h,24,39,40
595.251.010 250.000.000 22.130.408 14.492.663 36.754.592 2.394.650 1.005.957.401 18.816.722 211.425.349 43.047.087 52.441.171 2.252.711.053
25 25,26 27 2b
1.093.562.287 484.666.101 23.312.873 738.584.168 761.897.041
Liabilities Bonds payable Bank loan Trade accounts payable Related party Third parties Taxes payable Accrued expenses Rental deposits Sales advances Rental advances Estimated liabilities for future improvements Defined-benefit post-employment reserve Other liabilities Total Liabilities Equity Capital stock - Rp 100 par value per share Authorized - 20,000,000,000 shares Issued and paid-up 10,935,622,870 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
2.515.747.031
2.340.125.429
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.855.585.318
4.592.836.482
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-2-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Laporan Laba Rugi Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009)
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Statements of Income For the Nine Month Period Ended September 30, 2010 (Unaudited) (With Audited Figures for The Year Ended December 31, 2009)
Catatan/Notes
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
PENDAPATAN USAHA
905.708.960
2d,2r,29,39
1.270.592.451
BEBAN POKOK PENJUALAN
405.143.370
2d,2r,30,39
637.957.452
COST OF SALES
LABA KOTOR
500.565.590
632.634.999
GROSS PROFIT
2r 2d,2l,12,31,39 2d,2l,2t,12,32,33,39,42
REVENUES
BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
82.907.694 101.484.390
Beban Usaha
184.392.084
176.177.078
Operating Expenses
LABA USAHA
316.173.506
456.457.921
INCOME FROM OPERATIONS
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga dan investasi Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi biaya emisi obligasi Beban bunga dan keuangan lainnya Lain-lain - bersih
43.597.337 (5.170.273) (83.273.079) 20.143.514
2r 2d,2h,34,39 2c,41 2h,16 2h,16,17,35 2d,2h,12,36,39
84.875.708 91.301.370
71.926.954 (17.568.074) (2.713.709) (123.434.028) (8.500.347)
OPERATING EXPENSES Selling General and administrative
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest and investments income Loss on foreign exchange - net Amortization of bonds issuance cost Interest and other financial charges Others - net
Beban lain-lain - Bersih
(24.702.501)
(80.289.204)
Other Expenses - Net
LABA SEBELUM PAJAK
291.471.005
376.168.717
INCOME BEFORE TAX
BEBAN PAJAK
48.330.859
LABA BERSIH
243.140.146
LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh)
2u,19,37
67.430.383 308.738.334
2v,38 22,24
28,23
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
CURRENT TAX EXPENSE NET INCOME BASIC EARNINGS PER SHARE (in full Rupiah)
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009)
Catatan/ Notes
Modal Disetor/ Capital Stock Rp '000
Saldo pada tanggal 1 Januari 2009
1.093.562.287
Pembentukan cadangan wajib
27
Pembagian dividen
28
Laba bersih tahun berjalan (12 bulan) Saldo 31 Desember 2009 Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
2b
Dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
2b
Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Statements of Changes in Equity For the Nine Month Period Ended September 30, 2010 (Unaudited) (With Audited Figures for The Year Ended December 31, 2009)
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid-in Capital Rp '000
21.312.873
-
2.000.000
Rp '000 475.588.325 (2.000.000)
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp '000 2.075.129.586 -
Balance at January 1, 2009 Appropriation of retained earnings
-
-
-
(43.742.491)
(43.742.491)
Dividends
-
-
-
308.738.334
308.738.334
Net income for the year (12 months)
1.093.562.287
484.666.101
23.312.873
738.584.168
2.340.125.429
Balance at December 31, 2009
1.093.562.287
484.666.101
23.312.873
738.584.168
2.340.125.429
Balance at January 1, 2010
-
1.093.562.287
-
-
-
Pembagian dividen
28
-
-
1.093.562.287
-
484.666.101
27
Saldo pada tanggal 30 September 2010
Rp '000
484.666.101
Pembentukan cadangan wajib
Laba bersih periode berjalan (9 bulan)
Saldo Laba/Retained Earnings Ditentukan Belum Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
(1.904.807)
23.312.873
736.679.361
500.000
(500.000)
-
-
-
484.666.101
23.812.873
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
(65.613.737)
(1.904.807)
2.338.220.622 (65.613.737)
243.140.146
243.140.146
913.705.770
2.515.747.031
Effect of first adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) Balance at January 1, 2010, after effect of first adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) Appropriation of retained earnings Dividends Net income for the period (9 months) Balance at September 30, 2010
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pendapatan bunga Pembayaran kas untuk: Beban penjualan Beban umum, administrasi dan lain-lain Gaji Kontraktor Kas dihasilkan dari operasi Pembayaran untuk pembelian tanah Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Statements of Cash Flows For the Nine Month Period Ended September 30, 2010 (Unaudited) (With Audited Figures for The Year Ended December 31, 2009)
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
1.378.636.162 42.844.299
1.405.601.256 73.387.371
(61.158.970) (114.943.921) (103.391.860) (464.135.641)
(63.025.175) (169.150.758) (114.029.949) (616.130.163)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Interest income received Cash payments to/for: Selling expenses General, administrative and other expenses Salaries Contractors
677.850.069 (133.539.799) (71.910.375)
516.652.582 (150.512.579) (127.828.784)
Net cash generated from operations Payments for acquisitions of land Income tax paid
472.399.895
238.311.219
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penarikan investasi pada deposito yang dibatasi pencairannya Penambahan aset tidak berwujud Penambahan aset tetap Penarikan investasi pada reksa dana Hasil penjualan aset tetap
(21.566.422) (531.303) (59.770.266) -
(1.024.020) (25.556.001) 70.793.957 742.331
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(81.867.991)
44.956.267
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran dividen Pembayaran bunga Pelunasan hutang bank Perolehan hutang bank
(65.613.737) (100.777.738) (250.000.000) 15.000.000
(43.742.491) (123.559.028) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment of dividends Payment of interest Payment of bank loan Proceeds from bank loan
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(401.391.475)
(167.301.519)
Net Cash Used in Financing Activities
(10.859.571)
115.965.967
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
951.049.423 (17.276.387)
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE PERIOD Effect of foreign exchange rate changes
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE Selisih kurs mata uang asing
1.049.739.003 (5.551.986)
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
1.033.327.446
1.049.739.003
Placement in restricted time deposit Acquisitions of intangible asset Acquisitions of property and equipment Withdrawal of investments in mutual funds Proceeds from sale of property and equipment
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE PERIOD
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Reklasifikasi uang muka menjadi tanah dalam tahap pengembangan dan tanah yang belum dikembangkan (Catatan 9)
Noncash investing activities:
-
5.960.376
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Reclassification from advances to land under development and land for development (Note 9)
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum a.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Bumi Serpong Damai Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 16 Januari 1984 berdasarkan Akta No. 50 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-5710.HT.01-01.TH.85 tanggal 10 September 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 14 tanggal 9 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal yang sama mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), termasuk mengubah susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0056162.AH. 01.09.Tahun 2010 tanggal 27 Juli 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses.
PT Bumi Serpong Damai Tbk (the Company) was established on January 16, 1984, based on the Notarial Deed No. 50 of Benny Kristianto, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-5710.HT.01-01.TH.85 dated September 10, 1985. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 14 dated June 9, 2010 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, based on the Extraordinary Stockholders’ Meeting held on the same date, in relation to revisions in the Company’s Articles of Association to be in accordance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulation including the change in the members of the Boards of Commissioners and Directors. These amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0056162.AH.01.09.Year 2010 dated July 27, 2010. As of date of completion of the financial statements, the publication in the State Gazette of Republic of Indonesia is still in process.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang pembangunan real estat. Perusahaan telah dan sedang melaksanakan pembangunan kota baru sebagai wilayah pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama BSD City.
In accordance with article No. 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s purpose and objective is to engage in real estate development activities. The Company has been developing a new city, which is a planned and integrated residential area, with amenities/infrastructure, environmental facilities and parks, called the BSD City.
Kantor Perusahaan terletak di Taman Perkantoran 1 BSD, Jl. Pahlawan Seribu, Tangerang. Proyek real estat Perusahaan berupa Perumahan Bumi Serpong Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, Propinsi Banten. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1989.
The Company’s office is located at Taman Perkantoran 1 BSD, Jl. Pahlawan Seribu, Tangerang. The Company’s real estate project is called Bumi Serpong Damai which is located in Serpong District, Legok District, Cisauk District, and Pagedangan District, Banten Province. The Company started commercial operations in 1989.
Perusahaan termasuk dalam kelompok perusahaan PT Paraga Artamida.
The Company is one of the companies under the group of PT Paraga Artamida.
-6-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) a.
b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
General (Continued) a.
Establishment and General Information (Continued)
Penawaran Umum Saham
Shares Offering
Pada tanggal 27 Mei 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK No. S-3263/BL/2008 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 1.093.562.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham, dan harga penawaran sebesar Rp 550 per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya (Company Listing) pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Juni 2008.
On May 27, 2008, the Company obtained the Notice of Effectivity of Share Registration from the Chairman of the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam -LK in his letter No. S-3263/BL/2008 for its offering to the public of 1,093,562,000 shares with Rp 100 par value per share at an offering price of Rp 550 per share. On June 6, 2008, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 10.935.622.870 saham telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, all of the Company’s shares totaling to 10,935,622,870 shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
Penawaran Umum Obligasi
Bonds Offering
Pada tahun 2006, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) untuk Penawaran Umum atas Obligasi Bumi Serpong Damai II tahun 2006 sebesar Rp 600.000.000 ribu melalui Surat Pernyataan Efektif No. S-2356/BL/2006 tanggal 9 Oktober 2006 dan obligasi tersebut telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
In 2006, the Company obtained Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam (currently the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency or Bapepam-LK) in his letter No. S-2356/BL/2006 dated October 9, 2006 for its offering of Bumi Serpong Damai II of year 2006 bonds totaling to Rp 600,000,000 thousand which have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Perjanjian Kerjasama
b.
Cooperation Agreement
Perjanjian dengan Para Pendiri
Cooperation Agreement with the Founders
Perusahaan didirikan oleh 10 (sepuluh) perusahaan pengembang (“Para Pendiri”) yang tergabung sebagai pemegang saham Perusahaan, yaitu: PT Anangga Pertiwi Megah, PT Nirmala Indah Sakti, PT Serasi Niaga Sakti, PT Aneka Karya Amarta, PT Metropolitan Transcities Indonesia, PT Apta Citra Universal, PT Pembangunan Jaya, PT Bhineka Karya Pratama, PT Simas Tunggal Centre dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Catatan 25).
The Company was incorporated by 10 (ten) real estate companies (“the Founders”), who are also stockholders of the Company, namely, PT Anangga Pertiwi Megah, PT Nirmala Indah Sakti, PT Serasi Niaga Sakti, PT Aneka Karya Amarta, PT Metropolitan Transcities Indonesia, PT Apta Citra Universal, PT Pembangunan Jaya, PT Bhineka Karya Pratama, PT Simas Tunggal Centre and PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (Note 25).
-7-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Cooperation Agreement (Continued)
Perjanjian dengan Para Pendiri (Lanjutan)
Cooperation Agreement with the Founders (Continued)
Para Pendiri seperti tersebut di atas telah diberi izin lokasi dan izin pembebasan tanah dalam 10 (sepuluh) Surat Keputusan Pemberian Izin Lokasi berdasarkan Surat Keputusan Badan Pertanahan Nasional untuk lokasi lahan yang terletak di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok dan Kecamatan Pagedangan, Kecamatan Cisauk, Propinsi Banten untuk keperluan pembangunan perumahan/kota baru.
The Founders have been granted location and land-release rights through ten (10) Location Right Decision Letters in accordance with the Decision Letter of the National Board of Land Affairs for areas located in the Serpong District, Legok District and Pagedangan District, Cisauk District, Banten Province, to be used for developing housing areas/new cities.
Surat-surat Keputusan Izin Lokasi tersebut di atas diberikan kepada Para Pendiri sebagai pihak yang tergabung dalam Perusahaan dan karenanya Para Pendiri telah mempercayakan Perusahaan untuk melaksanakan pembangunan perumahan/ kota baru agar mencapai pengembangan secara terencana dan terpadu sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Serpong Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang yang telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang No. 4 tahun 1989 tanggal 1 Juni 1989 dan perubahannya yang terakhir yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang No. 4 tahun 1996 tanggal 29 Agustus 1996.
These Location Right Decision Letters were given to the Founders as stockholders and therefore the Founders have authorized the Company to develop the housing area/new city to become a planned and integrated residential area as stated in the Serpong City General Plan, Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang and in accordance with the Area Rules of Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang, Decree No. 4 of 1989 dated June 1, 1989, and the latest amendment through the Area Rules of Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang No. 4 of 1996 dated August 29, 1996.
Keputusan kerjasama antara Para Pendiri dan Perusahaan dituangkan dalam perjanjian tertulis (“Perjanjian”) tanggal 16 Januari 1991 yang kemudian diubah dengan perjanjian tanggal 20 Maret 1997 serta 25 November 2004.
The Founders and the Company have entered into a Cooperation Agreement (“the Agreement”) dated January 16, 1991, which was later amended on March 20, 1997 and November 25, 2004.
1. Para Pendiri menunjuk Perusahaan untuk mengerjakan pengembangan serta pengelolaan perumahan/kota baru dan pembangunan bangunan-bangunan diatasnya sebagai kesatuan lokasi terencana dan terpadu yang merupakan bagian dari Rencana Umum Tata Ruang Kota Serpong (lebih jauh tugas yang diberikan pada Perusahaan ini dalam keseluruhannya disebut "Pekerjaan").
1. The Founders appointed the Company to perform work on the development and management of the housing area/new city and the construction of buildings on the area as a planned and integrated residential area as stated in the Serpong City General Plan (further, the whole assignment to the Company is referred to as “Work”).
-8-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Cooperation Agreement (Continued)
Perjanjian dengan Para Pendiri (Lanjutan)
Cooperation Agreement with the Founders (Continued)
2. Para Pendiri menegaskan bahwa untuk memungkinkan Perusahaan melaksanakan tugas Pekerjaan, Para Pendiri telah menyetujui dan membenarkan bahwa efektif 1 Desember 1986, Perusahaan menggunakan tanah-tanah yang terdaftar atas nama Para Pendiri untuk mengembangkan perumahan/kota baru diatasnya, untuk melaksanakan pengembangannya sebagai pemukiman perumahan kota mandiri sesuai Rencana Umum Tata Ruang Kota Serpong.
2. The Founders confirmed that, to enable the Company to perform the Work, the Founders agreed that, effective from December 1, 1986, the Company would be allowed to utilize the land registered under the name of the Founders for developing the housing area/new city and to execute the development of the area to become a self-sufficient city in accordance with the Serpong City General Plan.
3. Perusahaan dan Para Pendiri setuju bahwa wewenang yang diberikan oleh Para Pendiri kepada Perusahaan dalam lingkup kerjasama yang mereka laksanakan berdasarkan Perjanjian ini adalah sebagai berikut:
3. The Company and the Founders agreed that the authority granted by the Founders to the Company consists of the following:
a. Pembelian/pembebasan tanah;
a. Land purchase/acquisition;
b. Perencanaan tata ruang lokasi proyek baik dalam keseluruhan maupun dalam tahap-tahap pembangunan bagiannya;
b. Project location planning, both as a whole and in each construction stage;
c. Pengurusan izin-izin serta membuat laporan-laporan yang diwajibkan;
c. Arrangement of permits and preparation of required reports;
d. Pembangunan prasarana;
d. Facilities/amenities development;
e. Pembangunan bangunan termasuk mencari pembiayaannya dengan syarat-syarat yang wajar menurut keadaan pasar uang sewaktu-waktu;
e. Building construction, including arrangements for financing alternatives that provide reasonable terms in relation to the money market at a certain point in time;
f.
f.
Penjualan dan pemasaran tanah dan bangunan dengan cara bagaimanapun dengan syarat-syarat dan harga yang dianggap baik oleh Perusahaan dan menerima hasil penjualan pemasaran (persewaan, penggunaan dan sebagainya) dalam arti seluas-luasnya;
g. Mengadakan kerjasama dan perjanjian dengan pihak lain, dengan syarat-syarat yang dianggap baik oleh Perusahaan dan menerima hasil kerjasama itu;
Land and building sales and marketing in any manner whatsoever, under terms and prices considered fit by the Company, and receipt of the marketing proceeds (rent, utilization, and others);
g. Cooperation and engagement in agreements with other parties, with terms considered reasonable by the Company, and the receipt of proceeds of the cooperation;
-9-
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Perjanjian dengan Para Pendiri (Lanjutan)
Cooperation Agreement (Continued) Cooperation Agreement with the Founders (Continued)
h. Persewaan atau pemberian hak penggunaan secara lain dengan penerimaan imbalan;
h. Lease or grant of other rights to use, with compensation;
i.
Perluasan areal tanah;
i.
Land area expansion;
j.
Melaksanakan dan menentukan penyediaan pembiayaan yang antara lain meliputi dana-dana yang wajib disediakan oleh para pemegang saham Perusahaan dan sejauh perlu untuk mempertahankan rasio modal sendiri hutang Perusahaan pada perbandingan yang layak. Para Pendiri wajib mengizinkan dan memberikan bantuannya untuk menjaminkan tanah dan bagian proyek diatasnya pada bank-bank yang memberi kredit kepada Perusahaan dalam bentuk yang dianggap perlu oleh Perusahaan. Para Pendiri wajib dan mengikat diri untuk menjamin hutang-hutang Perusahaan itu untuk keperluan proyek selaku penjamin dengan syarat-syarat yang layak yang diminta pemberi dana dalam proporsi yang seimbang dalam saham yang dimiliki dalam Perusahaan; dan
j.
Arrangements for and determination of financing sources, comprising funds contributed by the stockholders that retain the debt-toequity ratio at an appropriate level. The Founders are obliged to allow and assist the Company in obtaining bank loans by giving guarantees/securities in the form of land and projects performed on the area in any way required by the Company. The Founders are obliged to bind themselves to the Company’s loans by providing security for the loans that are used for project purposes with appropriate terms requested by the loan provider and in proportion to the shares owned in the Company; and
k. Mencatat seluruh tanah dan bagian Proyek diatasnya sebagai kekayaan/ persediaan Perusahaan.
k. Record all land and projects performed on the land as the Company’s assets/inventories.
4. Para Pendiri, masing-masing mengikat dirinya untuk selama Perjanjian ini berjalan tanpa persetujuan Perusahaan, tidak akan:
4. The Founders bind themselves, for as long as the Agreement is valid, not to do the following actions:
a. Menjual atau menggadaikan, membebani dengan cara bagaimanapun saham-saham mereka masing-masing dalam Perusahaan pada pihak lain daripada Para Pendiri yang lain, walaupun seandainya di kemudian hari Perusahaan menjadi Perseroan Terbatas Terbuka;
a. Sell or secure transfer of stocks in the Company to other parties in any way, other than the Founders, including when the Company becomes a public limited liability company;
b. Mengatur agar pemegang saham mereka masing-masing yang memegang mayoritas saham dari hak suara dalam Pemegang Surat Keputusan Izin Lokasi bersangkutan tidak mengalihkan saham-saham di dalamnya;
b. Ensure that the major stockholders who control the vote in the Location Right Decision Letter not transfer their shares;
- 10 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Perjanjian dengan Para Pendiri (Lanjutan)
Cooperation Agreement (Continued) Cooperation Agreement with the Founders (Continued)
c. Melakukan sesuatu tindakan apapun, yang dapat menyebabkan dicabutnya atau dapat mengakibatkan tidak diperolehnya perpanjangan Surat Keputusan Izin Lokasi;
c. Perform any action that might result in the Location Right Decision Letter being revoked or not being extended;
d. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain mengenai pengembangan lokasi proyek dalam bentuk apapun, baik selama maupun sesudah Perjanjian ini tidak lagi mengikat baginya, ketentuan ini tetap berlaku; dan
d. Perform any cooperation with other parties to develop the project location in any form even if the Agreement ceases to be valid; and
e. Melakukan sesuatu tindakan mengenai hal-hal yang dikuasakan pada Perusahaan berdasarkan Perjanjian ini atau mengenai Pekerjaan.
e. Conduct certain actions for which the Company has been authorized as stated in the Agreement or actions related to the Work.
5. Para Pendiri mengakui dan menegaskan bahwa meskipun semua tanah tersebut terdaftar atau akan terdaftar atas nama masing-masing Para Pendiri dan karenanya dapat diperlakukan sebagai milik/aset dari Para Pendiri masingmasing, tetapi tanah tersebut sesungguhnya merupakan milik/aset/ persediaan Perusahaan; karena semua tanah yang terletak dalam lokasi proyek telah dibebaskan dan akan dibebaskan dengan menggunakan biaya Perusahaan. Karena itu Para Pendiri mengikat diri untuk tidak membukukan tanah dalam lokasi proyek dan Surat Keputusan Izin Lokasi masing-masing sebagai milik/aset mereka, walaupun nama Para Pendiri yang tercantum atau akan tercantum dalam surat-surat tanah/sertifikat hak guna bangunan; dan mengizinkan Perusahaan untuk membukukan seluruh tanah yang sudah dibebaskan dan akan dibebaskan sebagai milik/aset/persediaan. Perusahaan menyimpan asli surat-surat tanah atau asli sertifikat hak guna bangunan atas tanah. Berkenaan dengan hal ini, Para Pendiri mengikat diri, baik sekarang maupun dikemudian hari, untuk tidak menuntut dan mengakui tanahtanah tersebut sebagai miliknya.
5. The Founders have stated and confirmed that even though the land is or will be registered under their names and can legally be recognized as their asset, the land belongs to the Company because all the land in the project location has been and will be procured on the Company’s account. The Founders bind themselves not to record the land where the project is located in their accounts or the decision letter on the location permit as their assets, even though the name of the Founders are or will be stated on the land/land-use titles; and to allow the Company to recognize/record all the land that has been or will be procured as the Company’s assets/inventories, and to keep the original titles. In relation to this matter, the Founders bind themselves, in the present or future, not to prosecute or to claim the land as their asset.
- 11 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Cooperation Agreement (Continued)
Perjanjian dengan Para Pendiri (Lanjutan)
Cooperation Agreement with the Founders (Continued)
6. Para Pendiri menjamin dan menanggung Perusahaan atas segala risiko, biaya dan kerugian yang mungkin dialami Perusahaan jika ada tuntutan dari kreditur Para Pendiri atas tanah-tanah dalam lokasi proyek; dimana tuntutan tersebut timbul dari hubungan hukum antara Para Pendiri dengan kreditur yang bersangkutan yang tidak mempunyai kaitan langsung dengan pengembangan proyek.
6. The Founders guarantee the Company against all risks, costs or losses that might be incurred by the Company due to any prosecution from the Founders’ creditors in relation to the land where the project is located, where the prosecution arises from a legal connection between the Founders and their creditors and has no direct relationship to the project development.
Perjanjian ini berlaku surut mulai 1 Desember 1986. Masing-masing pihak mengikat diri untuk tidak membatalkan Perjanjian ini selama Perusahaan belum dibubarkan.
The Agreement is valid retroactively from December 1, 1986. All parties involved bind themselves not to cancel the Agreement until the Company is liquidated.
Perjanjian dengan PT Wira Perkasa Agung
Cooperation Agreement with PT Wira Perkasa Agung
Perusahaan juga mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Wira Perkasa Agung, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang termaktub dalam Perjanjian tanggal 9 April 1990, dengan rincian sebagai berikut:
The Company also entered into a cooperation agreement with PT Wira Perkasa Agung, a related party, on April 9, 1990. The provisions of the agreement are as follows:
1. Pemberian kuasa dari Perusahaan kepada PT Wira Perkasa Agung untuk melakukan tindakan pengurusan dan perolehan hak atas tanah seluas 2 3.446.457 m yang terletak di Desa Kertajaya, Desa Tamansari, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Dati II Bogor, Propinsi Jawa Barat, termasuk segala tindakan dalam mendapatkan izin yang dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang sampai diterbitkannya sertifikat hak atas tanah, yang semuanya atas beban dan biaya Perusahaan;
1. PT Wira Perkasa Agung will take action on behalf of the Company to process and to acquire title on land of 3,446,457 square meters which is located at Kertajaya Village, Tamansari Village, Sukamulya Village, Rumpin District, Kabupaten Dati II Bogor, West Java Province, including all necessary actions to obtain permits required by the authorized institutions until the land title is issued. All expenses incurred will be borne by the Company;
2. PT Wira Perkasa Agung dengan ini mengakui dan menegaskan bahwa segala tindakan yang dilakukannya dalam rangka permohonan dan perolehan hak atas tanah tersebut adalah untuk kepentingan dan dengan biaya Perusahaan;
2. PT Wira Perkasa Agung admits and affirms that all of its actions required to acquire the land titles are for the interest of and at the expense of the Company;
- 12 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Perjanjian Kerjasama (Lanjutan)
General (Continued) b.
Cooperation Agreement (Continued)
Perjanjian dengan PT Wira Perkasa Agung (Lanjutan)
Cooperation Agreement with PT Wira Perkasa Agung (Continued)
3. Bilamana di kemudian hari hak atas tanah tersebut diperoleh dan sertifikat haknya diterbitkan atas nama PT Wira Perkasa Agung, maka tanah tersebut tetap akan menjadi aset dari Perusahaan, sehingga Perusahaan dapat membukukan tanah tersebut sebagai asetnya;
3. Should land title be issued under name of PT Wira Perkasa Agung, land would still be owned by Company and recorded as Company’s asset;
4. PT Wira Perkasa Agung berjanji dan mengikatkan diri untuk tidak mengakui dan membukukan tanah tersebut sebagai asetnya, serta tidak akan menjual atau secara lain mengadakan perjanjian pengalihan hak dalam bentuk apapun kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Perusahaan;
4. PT Wira Perkasa Agung agrees and binds itself not to recognize or record the land in its account and not to sell the land to other parties without the Company’s written consent;
5. Dalam hal Perusahaan akan mengalihkan hak atas tanah tersebut kepada pihak lain, maka PT Wira Perkasa Agung wajib memberikan segala bantuan yang diperlukan dalam rangka pengalihan tersebut. Dalam hal demikian ganti kerugian yang diberikan oleh pihak yang menerima pengalihan hak atas tanah tersebut dari Perusahaan, sepenuhnya merupakan hak Perusahaan, seluruh biaya dan pajak yang timbul karena pengalihan tersebut menjadi beban Perusahaan; dan
5. PT Wira Perkasa Agung should give all assistance required if the Company sells the land to other parties. Any proceeds received from the sale of the land from other parties are wholly owned by the Company, and all expenditures and taxes incurred are borne by the Company; and
6. Dalam hal PT Wira Perkasa Agung ingin mengambil alih tanah tersebut sebagai asetnya, maka PT Wira Perkasa Agung akan mengganti rugi kepada Perusahaan yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh kedua belah pihak.
6. If PT Wira Perkasa Agung wants to take over the land as its asset, PT Wira Perkasa Agung should pay the Company for a price agreed by both parties.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bogor No. 591.1/001/00005/BPT/2009 tanggal 3 Juli 2009, ijin lokasi tanah seluas ± 3.446.457 m2 yang sebelumnya atas nama PT Wira Perkasa Agung dialihkan menjadi atas nama Perusahaan.
Based on Decision Letter of Bupati Bogor No. 591.1/001/00005/BPT/2009 dated July 3, 2009, the Locaton Rights for a total area of ± 3,446,457 square meters which were previously under the name of PT Wira Perkasa Agung have already been transferred to Company’s name.
- 13 -
the the the the
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) c.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
General (Continued) c.
Pada tanggal 30 September 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan para pemegang saham No. 12 tanggal 9 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Boards of Commissioners Directors and Employees
and
As of September 30, 2010, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors based on the decision of the stockholders as documented in Notarial Deed No. 12 dated June 9, 2010, of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, is as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Muktar Widjaja Franky Oesman Widjaja Benny Setiawan Santoso Teky Mailoa
Komisaris Independen
:
Teddy Pawitra Susiyanti Bambang Hirawan Edwin Hidayat Abdullah
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
: :
Direktur
:
Harry Budi Hartanto Michael Jackson Purwanto Widjaja Welly Setiawan Prawoko Franciscus Xaverius Ridwan Darmali Petrus Kusuma Syukur Lawigena Hermawan Wijaya Monik William Hadiprajoyo Widjaja Lie Jani Harjanto
Pada tanggal 31 Desember 2009, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan para pemegang saham No. 3 tanggal 30 Juni 2009 dari Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang, adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners : President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioners
: Independent Commissioners
Board of Directors : President Director : Vice President Director
: Directors
As of December 31, 2009, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors based on the decision of the stockholders as documented in Notarial Deed No. 3 dated June 30, 2009, of Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., public notary in Tangerang, is as follows:
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris
: : :
Muktar Widjaja Franky Oesman Widjaja Benny Setiawan Santoso Hermawan Wijaya
Komisaris Independen
:
Teddy Pawitra Susiyanti Bambang Hirawan Edwin Hidayat Abdullah
- 14 -
Board of Commissioners : President Commissioner : Vice President Commissioner : Commissioners
: Independent Commissioners
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 1.
Umum (Lanjutan) c.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (Lanjutan) Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
: :
Direktur
:
c.
: :
Boards of Commissioners and Directors and Employees (Continued) Board of Directors : President Director : Vice President Directors
Harry Budi Hartanto Michael Jackson Purwanto Widjaja Welly Setiawan Prawoko Teky Mailoa Hendrianto Kenanga Inggawati Tanudjaja Monik William Hadiprajogo Widjaja
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, susunan komite audit berdasarkan Akta No. 02 tanggal 10 Juni 2007 dari Hannywati Susilo, S.H, M.Kn., notaris di Tangerang adalah sebagai berikut: Komite Audit: Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit
General (Continued)
: Directors
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the composition of the Audit Committe based on Deed No. 02 dated June 10, 2007 of Hannywati Susilo, S.H, M.Kn., notary in Tangerang, is as follows:
Teddy Pawitra Rusli Prakarsa Pande Putu Raka
: :
Audit Committee: Chief of Audit Committee Member of Audit Committee
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Corporate Secretary Perusahaan adalah Feniyati Tenggara.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company’s Corporate Secretary is Feniyati Tenggara.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, jumlah karyawan Perusahaan (tidak diaudit) masing-masing adalah 1.509 karyawan dan 1.432 karyawan.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company has 1,509 and 1,432 employees (unaudited), respectively.
Jumlah remunerasi untuk Dewan Komisaris pada periode 2010 dan tahun 2009 masingmasing sebesar Rp 180.000 ribu dan Rp 298.066 ribu. Sedangkan, jumlah remunerasi untuk Direksi pada periode 2010 dan tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 3.105.000 ribu dan Rp 1.979.930 ribu.
Total remuneration of the Board of Commissioners in 2010 and 2009 amounted to Rp 180,000 thousand and Rp 298,066 thousand, respectively. Meanwhile, total remuneration of the Board of Directors in 2010 and 2009 amounted to Rp 3,105,000 thousand and Rp 1,979,930 thousand, respectively.
Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan PT Bumi Serpong Damai Tbk pada tanggal 29 November 2010 serta bertanggung jawab atas laporan keuangan tersebut.
The Board of Directors had completed the financial statements of PT Bumi Serpong Damai Tbk on November 29, 2010 and was responsible for the financial statements.
- 15 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
dan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Pengukuran
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies a.
Basis of Financial Statements Preparation and Measurement
Laporan keuangan ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat.
The financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia such as the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and) regulations No. VIII.G.7 on the Financial Statements Presentation Standard which is the Attachment of Chairman of Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) No. Kep-06/PM/2000 dated March, 13 2000 and Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 regarding Guidelines on Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Publicly Listed Real Estate Companies. Such financial statements are an English translation of the Company’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position and the results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 44 tentang “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat”, Perusahaan tidak mengelompokkan aset dan kewajiban dalam neraca Perusahaan menurut lancar dan tidak lancar (unclassified).
In accordance with PSAK No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”, the Company’s assets and liabilities are not classified as current and non-current (unclassified balance sheet presentation).
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah. Kecuali dinyatakan secara khusus, angka-angka adalah dalam ribuan Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah). Unless otherwise stated, all figures presented in the financial statements are stated in thousands of Rupiah.
- 16 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK revisi berikut:
The Company has adopted the following revised PSAKs effective January 1, 2010 and has applied these standards prospectively:
(1)
(1)
PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan kewajiban keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Standar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”.
(2)
PSAK 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, which contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK also requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the accounting policies applied to those instruments. This standard superseded PSAK 50, “Accounting for Certain Investments in Securities”.
PSAK 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasardasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai”.
(2)
- 17 -
PSAK 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, which establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides the definitions and characteristics of derivatives, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others. This standard superseded PSAK 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) b.
2.
Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Revisi (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) b.
Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (Continued)
Dalam penerapan standar baru diatas, Perusahaan telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company has identified the following transition adjustments in accordance with the Technical Bulletin No. 4 concerning the Transition Provisions for the First Adoption of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) as issued by the Indonesian Institute of Accountants.
Dampak transisi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) terhadap neraca Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010 dijelaskan pada tabel berikut:
The effect of the transition to PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) to the Company’ balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Sebagaimana dilaporkan 1 Januari 2010/ As reported January 1, 2010 Rp Aset Piutang usaha Piutang lain-lain Ekuitas Saldo laba belum ditentukan penggunaannya
Penyesuaian Transisi/ Transition Adjustments Rp
8.215.806 2.803.987
(1.606.121) (298.686)
6.609.685 2.505.301
738.584.168
(1.904.807)
736.679.361
Penyesuaian transisi di atas berasal dari dampak penilaian kembali kerugian penurunan nilai aset keuangan. (3)
Setelah disesuaikan 1 Januari 2010/ As adjusted January 1, 2010 Rp Assets Trade accounts receivable Other accounts receivable Equity Unappropriated retained earnings
The above transition adjustments were derived from the reassessment of impairment losses for financial assets.
PSAK 26 (Revisi 2008), “Biaya Pinjaman”, yang berisi perlakuan akuntansi untuk biaya pinjaman dan mengharuskan entitas untuk mengkapitalisasi biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Standar ini juga mengharuskan entitas untuk mengakui biaya pinjaman lainnya sebagai beban. Standar ini menggantikan PSAK 26 (1997) “Biaya Pinjaman”.
(3)
Penerapan standar ini tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan.
PSAK 26 (Revised 2008), “Borrowing Costs”, which contains the accounting treatment for borrowing costs and requires an entity to capitalize borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset as part of the cost of that asset. This standard also requires an entity to recognize other borrowing costs as expense. This standard superseded PSAK 26 (1997), “Borrowing Costs”.
The adoption of this standard has no material impact on the Company’s financial statements.
- 18 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) c.
d.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) c.
Foreign Currency Transactions and Balances
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksitransaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
The books of accounts of the Company are maintained in Rupiah. Transactions during the period involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan kewajiban moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the period.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, kurs konversi yang digunakan Perusahaan masing-masing sebesar Rp 8.924 dan Rp 9.400 per US$ 1.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the exchange rates used by the Company were Rp 8,924 and Rp 9,400 to US$ 1, respectively.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang istimewa adalah:
mempunyai
d. hubungan
Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
- 19 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) d.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) d.
Transactions (Continued)
with
Related
Parties
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Company, including commissioners, directors and managers of the Company and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies that have a common member of key management with that of the Company.
Karyawan, selain karyawan kunci, tidak dikelompokkan sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.
Employees, except key management personnel, are not considered as related parties. All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
- 20 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) e.
f.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Penggunaan Estimasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) e.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai ketidakpastian yang melekat pada estimasi dan pertimbangan yang mendasari dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, dijelaskan pada Catatan 3 atas laporan keuangan.
Information about significant areas of estimation, uncertainty and critical judgments in applying accounting policies on financial instruments that have significant effect on the amounts recognized in the financial statements are described in Note 3 to the financial statements.
Kas dan Setara Kas
f.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. g.
Use of Estimates
Cash and Cash Equivalents Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three months or less from the date of placement, and which are not used as collateral and are not restricted.
Deposito berjangka
g.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.
Time deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement, are presented as investments. Time deposits are stated at nominal value.
- 21 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments Accounting Policies January 1, 2010
Tanggal
Effective
Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2b, Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) yang berlaku efektif 1 Januari 2010:
As discussed in Note 2b, the Company has adopted the following accounting policies in accordance with PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55 (Revised 2006) effective January 1, 2010:
Perusahaan mengakui aset keuangan atau kewajiban keuangan pada neraca, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the balance sheet when it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal kewajiban keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk biaya transaksi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 22 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Company estimate future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau kewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan atau kewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
- 23 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan kewajiban lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Company classifies its financial instruments in the following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL and other financial liabilities; and where allowed and appropriate, reevaluates such classification at every reporting date.
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
- 24 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Tanggal
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Effective
Laba/Rugi Hari ke-1
Day 1 Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Perusahaan mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Perusahaan menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a nonactive market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Company recognizes the difference between the transaction price and fair value (a Day 1 profit/loss) in the statement of income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the statement of income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Company determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
Aset Keuangan
Financial Assets
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial Assets at FVPL
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
- 25 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
at
FVPL
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki derivatif melekat, kecuali jika derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan derivatif melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contains an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada neraca pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the balance sheet at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the statement of income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
- 26 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(1)
(1)
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(2)
Financial Assets (Continued)
at
FVPL
As of September 30, 2010, the Company has not classified any financial asset as at FVPL.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. The losses arising from impairment are recognized in the statement of income.
Pada tanggal 30 September 2010, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan.
As of September 30, 2010, the Company’s cash and cash equivalents, time deposits, trade accounts receivable and other accounts receivable are included in this category.
- 27 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(3)
(3)
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Effective
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Perusahaan menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Company’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Company sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, setelah dikurangi penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, less any impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the statement of income. Gains and losses are recognized in the statement of income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam bentuk investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of September 30, 2010, the Company has not classified any financial assets as HTM investments.
- 28 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
Effective
AFS Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi ekonomi.
AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar. Komponen hasil (yield) efektif dari surat berharga hutang tersedia untuk dijual serta dampak penjabaran mata uang asing (untuk surat berharga hutang dalam mata uang asing) diakui dalam laporan laba rugi. Laba atau rugi yang belum direalisasi yang timbul dari penilaian pada nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual tidak diakui dalam laporan laba rugi, melainkan dilaporkan sebagai laba atau rugi bersih yang belum direalisasi pada bagian ekuitas dalam neraca dan laporan perubahan ekuitas.
After initial measurement, AFS financial assets are subsequently measured at fair value. The effective yield component of AFS debt securities, as well as the impact of translation on foreign currencydenominated AFS debt securities, is reported in the statement of income. The unrealized gains and losses arising from the fair valuation of AFS financial assets are excluded from the statement of income and are reported as net unrealized gains and losses on AFS financial assets in the equity section of the balance sheet and in the statement of changes in equity.
Apabila aset keuangan dilepaskan, atau dihentikan pengakuannya, maka laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi langsung diakui dalam laporan laba rugi. Jika Perusahaan memiliki lebih dari satu jenis surat berharga yang sama, maka diterapkan dasar masuk pertama keluar pertama (first-in, first out basis). Bunga yang diperoleh dari aset keuangan tersedia untuk dijual diakui sebagai pendapatan bunga yang dihitung berdasarkan metode suku bunga efektif. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai aset keuangan juga diakui dalam laporan laba rugi.
When the financial asset is disposed of, the cumulative gains or loss previously recognized in equity is recognized in the statement of income. When the Company holds more than one investment in the same security, these are deemed to be disposed of on a first-in, first-out basis. Interest earned on holding AFS financial assets are reported as interest income using the effective interest rate method. The losses arising from impairment of such financial assets are also recognized in the statement of income.
- 29 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial Assets (Continued)
(4)
(4)
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (Lanjutan)
Effective
AFS Financial Assets (Continued)
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual berupa investasi dalam saham sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 5b.
As of September 30, 2010, the Company has classified its investments in shares of stock enumerated in Note 5b to the financial statements in this category.
Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi Perusahaan dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.
However, in the absence of a reliable basis for determining the fair value, these investments in shares of stock are carried at cost.
Kewajiban Keuangan
Financial Liabilities
(1)
(1)
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Liabilities at FVPL
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila kewajiban tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Perusahaan memilih untuk menetapkan kewajiban keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Company elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi.
Changes in fair value are recognized directly in the statements of income.
Pada tanggal 30 September 2010, Perusahaan tidak memiliki kewajiban keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of September 30, 2010, the Company has not classified any financial liability as at FVPL.
- 30 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
Financial Liabilities (Continued)
(2)
(2)
Kewajiban Keuangan Lain-lain
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan kewajiban keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Perusahaan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika kewajiban tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Company having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
Kewajiban keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest rate method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 30 September 2010, kategori ini meliputi hutang obligasi, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, setoran jaminan sewa dan hutang lain-lain yang dimiliki oleh Perusahaan.
As of September 30, 2010, the Company’s bonds payable, trade accounts payable, accrued expenses, rental deposits and other liabilities are included in this category.
- 31 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Effective
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal neraca, manajemen Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company’s management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
(1)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Assets Carried at Amortized Cost
The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
- 32 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (1)
Nilai
Aset
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Keuangan
Impairment (Continued)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan)
(1)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi. (2)
of
Financial
Effective
Assets
Assets Carried at Amortized Cost (Continued) If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or held to maturity investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of income.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Assets Carried at Cost
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
- 33 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penurunan (Lanjutan) (3)
Nilai
Aset
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Keuangan
Impairment (Continued)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
(3)
of
Financial
Effective
Assets
AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statement of income is removed from equity and recognized in the statement of income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statement of income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen hutang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen hutang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the statement of income. If, in subsequent period, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of income, the impairment loss is reversed through the statement of income.
- 34 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan (1)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal Aset
Financial Instruments (Continued)
dan
Effective
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
b.
Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Company retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
Where the Company has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company’s continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
- 35 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued) Accounting Policies January 1, 2010 (Continued)
Tanggal
Penghentian Pengakuan Aset Kewajiban Keuangan (Lanjutan) (2)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
dan
Effective
Derecognition of Financial Assets and Liabilities (Continued)
Kewajiban Keuangan
(2)
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya jika kewajiban keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban keuangan tertentu digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal. Pengakuan timbulnya kewajiban keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statement of income.
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010
Accounting Policies January 1, 2010
Piutang Usaha
Accounts Receivable
Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu, jika ada.
Accounts receivable are stated at net realizable value, after providing an allowance for doubtful accounts, if any.
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang akhir periode.
An allowance for doubtful accounts is provided based on management’s evaluation of the collectability of the individual receivable accounts at the end of the period.
- 36 -
Prior
to
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Accounting Policies Prior January 1, 2010 (Continued)
Investasi
Investments
(1)
(1)
Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tersedia
to
Investments in securities for which fair value is readily available
Investasi ini dapat digolongkan dalam tiga kelompok sesuai dengan tujuan investasi sebagai berikut:
Investments in securities for which fair value is readily available are classified based on management’s intention at acquisition as follows:
a)
a) Trading
Diperdagangkan (trading) Termasuk dalam kelompok ini adalah yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang sering. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek. Investasi yang termasuk dalam kelompok ini diukur sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang timbul dari kenaikan atau penurunan tersebut diakui pada laba rugi periode yang bersangkutan.
b)
Investments in securities for trading are purchased and owned for resale in the near future. Securities for trading usually show a very high frequency of purchases and sales. These securities are owned with the objective of obtaining profit from short-term price differences. These investments for trading are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are recognized in the current operations.
Dimiliki hingga jatuh tempo (heldto-maturity)
b) Held-to-maturity
Investasi tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto yang belum diamortisasi.
These investments are stated at cost, adjusted for the unamortized premium or discount.
Investasi yang tidak memenuhi kriteria kelompok “diperdagangkan” dan yang “dimiliki hingga jatuh tempo” diukur sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek dan unit penyertaan reksadana ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi.
These investments which are not classified under either the “trading” or “held-to-maturity” categories are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are recognized as a component of equity, and are not to be recognized in current operations as gain or loss until realized.
- 37 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Accounting Policies Prior January 1, 2010 (Continued)
Investasi (Lanjutan)
Investments (Continued)
(1)
(1)
Penempatan pada efek yang nilai wajarnya tersedia (Lanjutan)
c)
(2)
Tersedia untuk dijual (available-forsale)
to
Investments in securities for which fair value is readily available (Continued) c) Available-for-sale
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut harus diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan sebagai rugi yang telah direalisasi. Selisih antara jumlah yang diterima pada saat pelunasan investasi dengan jumlah tercatatnya diakui pada laporan laba rugi.
If there is a permanent decline in fair value, the cost basis of the securities is written-down to its fair value as a new cost basis and the amount of write-down is recognized in the current operations as realized loss. The difference between the total amount received at the time of realization and the carrying value of the investment is recognized in the statements of income.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.
When there is a permanent decline in value of investments, the carrying amount of the investments is written-down to recognize a permanent decline in value of the individual investments and the amount of write-down is charged directly to current operations. (2)
Investasi dalam bentuk penyertaan saham yang nilai wajarnya tidak tersedia Investasi dalam bentuk penyertaan saham dengan persentase kepemilikan kurang dari 20% dicatat dengan menggunakan metode biaya. Menurut metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Investor mengakui penghasilan hanya sebatas distribusi laba (dividen, kecuali dividen saham) yang diterima yang berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Penerimaan dividen yang melebihi laba tersebut dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurangan terhadap biaya investasi.
Investments in shares of stock for which fair value is not readily available Investments in shares of stock with ownership interest of less than 20% are accounted for using the cost method. Under the cost method, an investor records its investment in the investee at cost. The investor recognizes income only to the extent that it receives profit distribution (dividends, except stock dividends) from the accumulated net profits of the investee arising subsequent to the date of acquisition by the investor. Dividends received in excess of such profits are considered as a recovery of investment and are recorded as a reduction of the cost of the investment.
- 38 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) h.
i.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) h.
Financial Instruments (Continued)
Kebijakan Akuntansi Sebelum Tanggal 1 Januari 2010 (Lanjutan)
Accounting Policies Prior to January 1, 2010 (Continued)
Biaya Emisi Obligasi
Bonds Issuance Costs
Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.
Bonds issuance costs are deducted directly from the proceeds of the related bonds to determine the net proceeds of the bonds. Differences between the net proceeds and nominal values represent discounts or premiums which are amortized using the straight-line method over the term of the bonds.
Persediaan
i.
Inventories
Persediaan terdiri dari persediaan tanah dan unit bangunan yang siap dijual (rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan strata title); unit bangunan yang sedang dikonstruksi (rumah tinggal, ruko dan bangunan strata title); dan tanah; dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Inventories consist of land and building units ready for sale (houses, shophouses and buildings with strata title), building units under construction (houses, shophouses and buildings with strata title), and land, which are stated at the lower of cost and net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya perolehan tanah dalam proses pengembangan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs pinjaman). Tanah dalam proses pengembangan akan dipindahkan ke tanah dan unit bangunan yang siap dijual pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan dengan menggunakan metode luas areal.
The cost of land under development consists of the cost of land for development, direct and indirect real estate development costs and capitalized borrowing costs (interest and foreign exchange difference). The total costs of land under development is transferred to land and building units ready for sale when land development is completed, based on the area of saleable lots.
Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasikan berdasarkan pembebanan secara proporsional estimasi jumlah beban prasarana untuk luas tanah yang terjual setelah memperhitungkan pengeluaran biaya prasarana kumulatif sampai dengan akhir periode.
The cost of land development, including the cost of land used for roads and amenities and other non-saleable areas, is allocated proportionally based on the total estimated amenity cost of the area of land sold less accumulated amenity costs at period end.
- 39 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) i.
j.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Persediaan (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) i.
Biaya perolehan unit bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya konstruksi serta dipindahkan ke tanah dan unit bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.
The cost of building units under construction consists of construction costs and is transferred to land and building units ready for sale when the development of land and construction of the buildings is completed and when it is ready for sale. Cost is determined using the specific identification method.
Akumulasi biaya ke proyek pengembangan tidak dihentikan walaupun realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek. Namun, dilakukan penyisihan secara periodik atas perbedaan tersebut. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi periode berjalan.
The allocation of costs to the project development continues even if the realization of future revenues is less than the carrying value of the project. However, periodic provisions are made for these differences. The total provision reduces the carrying value of the project to its net realizable value and is charged to expense in the current period when recognized.
Estimasi dan alokasi biaya harus dikaji kembali pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial. Apabila telah terjadi perubahan mendasar pada estimasi kini, biaya direvisi, dan direalokasi.
Cost estimates and allocation are reviewed at the end of every reporting period until the project is substantially completed. If there are any substantial changes from the estimates, the Company revises and reallocates costs.
Beban yang tidak berhubungan dengan proyek real estat dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya.
Costs which are not related to real estate development are charged to expense when incurred.
Biaya Dibayar Dimuka
j.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. k.
Inventories (Continued)
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Tanah yang Belum Dikembangkan
k.
Land for Development
Tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Nilai realisasi bersih merupakan estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
Land for development is stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai.
The cost of land for development consists of pre-acquisition costs of the land, land acquisition costs, and borrowing costs, and is transferred to land under development when the development of land has started.
- 40 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
2.
Aset Tetap
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Property and Equipment
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Property and equipment are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Pengukuran setelah pengakuan awal aset adalah menggunakan metode biaya.
The initial cost of property and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property and equipment to its working condition and location for its intended use. After recognition as an asset, property and equipment are measured using the cost model.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Expenditures incurred after the property and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property and equipment. Depreciation is computed on a straight-line basis over the property and equipment’s useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Peralatan perencanaan Peralatan penjernihan air Mesin Ocean Park Kendaraan
20 8 5 5 5 5 5-8
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Buildings Office equipment Project equipment Planning equipment Water treatment equipment Ocean Park machine Motor vehicles The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
- 41 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) l.
m.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Aset Tetap (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) l.
Property and Equipment (Continued)
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut.
When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and any impairment loss are eliminated from the accounts.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gains or loss arising from derecognition of property and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the statement of income in the period the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir periode dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial period end.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dan disusutkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost, and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih (Build, Operate, and Transfer atau BOT)
m.
Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straightline method) sejak dimulainya perjanjian dengan Pemerintah Daerah Tangerang yaitu tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2027.
Property Under Build, Operate and Transfer (BOT)
Property under BOT are stated at cost, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method from the start of the Agreement with the Provincial Government of Tangerang which is from January 1, 2007 until December 31, 2027.
- 42 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) n.
o.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Properti Investasi
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) n.
Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi. Pengukuran setelah pengakuan awal properti investasi adalah menggunakan metode biaya.
Investment property is measured at cost, including transaction costs, less accumulated depreciation and any impairment loss. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day-to-day servicing of an investment property. After initial recognition, investment property is measured using the cost model.
Properti investasi disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaatnya yakni 20 tahun.
Investment property is depreciated using the straight-line method based on its estimated useful life of twenty (20) years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikeluarkan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam periode terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either they have been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future economic benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the statement of income in the period of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhirnya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers are made to investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by ending of owneroccupation, commencement of an operating lease to another party or ending of construction or development. Transfers are made from investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owneroccupation or commencement of development with a view to sale.
Aset tidak berwujud
o.
Intangible Asset Intangible asset is amortized over its beneficial period of five (5) years using the straight-line method.
Aset tidak berwujud diamortisasi sepanjang masa manfaatnya selama 5 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. p.
Investment Property
Sewa
p.
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Leases The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
- 43 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) p.
q.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Sewa (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) p.
Leases (Continued)
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat didistribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi periode berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.
Leases where the Company retains substantially all the risks and benefits of the ownership of the asset are classified as operating leases. Initial directs costs incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term in the same bases as rental income.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
q.
Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset non-keuangan pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset nonkeuangan.
Impairment of Non-Financial Assets An assessment by management of the non-financial asset value is made at each balance sheet date to determine whether there is any indication of impairment of any asset and possible write-down to its recoverable amount whenever events or changes in circumstances indicate that the non-financial asset value is impaired.
- 44 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) q.
r.
Penurunan (Lanjutan)
Nilai
Aset
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Non-Keuangan
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) q.
Impairment of Non-Financial Assets (Continued)
Nilai aset non-keuangan yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi.
A non-financial asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset non-keuangan melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Jumlah aset non-keuangan yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi.
An impairment loss is recognized only if the carrying amount of a non-financial asset exceeds its recoverable amount. A non-financial asset’s recoverable amount is computed as the higher of the asset’s value in use and its net selling price. On the other hand, a reversal of an impairment loss is recognized whenever there is an indication that the non-financial asset is not impaired anymore.
Penurunan (pemulihan) nilai aset nonkeuangan diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi periode berjalan.
The amount of impairment loss (reversal of impairment loss) is charged to (credited in) current period’s operations.
Pengakuan Pendapatan dan Beban (1)
r.
Pengakuan Pendapatan
Revenue and Expense Recognition (1)
Revenue Recognition
Pendapatan dari penjualan persediaan
Revenues from sale of inventories
Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:
Revenues from sale of houses, shophouses and other similar buildings, including land, are recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
•
•
•
•
Proses penjualan telah selesai, yaitu apabila pengikatan jual beli telah ditandatangani dan kedua belah pihak telah memenuhi persyaratan yang tercantum dalam pengikatan tersebut; Harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang; dan
•
•
- 45 -
The sale is consummated, such as the sales contract or agreement has been signed and both parties have fulfilled the terms and conditions in the sales contract or agreement; The selling price is collectible, wherein the total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and the amount paid cannot be refunded by the buyer; The seller’s receivable is not subject to future subordination; and
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Beban
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
(1) Pengakuan Pendapatan (Lanjutan)
Revenue and Expense Recognition (Continued) (1)
Revenue Recognition (Continued)
Pendapatan dari penjualan persediaan (Lanjutan)
Revenues from sale of inventories (Continued)
•
•
Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
The seller has transferred to the buyer the usual risks and rewards of ownership in a transaction that is in substance a sale and does not have a substantial continuing involvement with the property.
Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method), apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenues from retail sale of land, without building thereon, are recognized based on the full accrual method when all of the following conditions are met:
•
Jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
•
The total payments made by the buyer is at least 20% of the agreed selling price and that amount is not refundable;
•
Harga jual akan tertagih;
•
The selling price is collectible;
•
Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang;
•
The seller’s receivable is not subject to future subordination;
•
Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
•
The land development process is complete, so that the seller has no further obligations related to the land sold; such as requirement to improve the land, or to construct facilities as agreed or is the obligation of the seller based on the purchase and sale contract or the provisions of prevailing law and regulations; and
•
Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.
•
Only the land is sold without any requirement of the seller’s involvement in the construction of the building on the land.
- 46 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Beban
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
(1) Pengakuan Pendapatan (Lanjutan)
Revenue and (Continued) (1)
Expense
Recognition
Revenue Recognition (Continued)
Pendapatan dari penjualan persediaan (Lanjutan)
Revenues from sale of inventories (Continued)
Pendapatan atas penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit kepemilikan secara time sharing yang belum selesai pembangunannya, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-ofcompletion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Revenues from sale of condominiums, apartments, office buildings, shopping centers, other buildings of similar type and units of time-sharing ownership are recognized using the percentage-ofcompletion method if all of the following criteria are satisfied:
•
proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;
•
The construction process has already commenced, that is, the building foundation has been completed and all of the requirements to commence construction have been fulfilled;
•
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan
•
The total payments made by the buyer is at least 20% of the total agreed selling price, and that amount is not refundable;
•
jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.
•
The amount of revenue and cost of the property can be reliably estimated.
Dengan metode persentase penyelesaian, jumlah pendapatan dan beban yang diakui untuk setiap periode akuntansi harus sesuai dengan tingkat atau persentase penyelesaian dari aset tersebut.
Under the percentage-of-completion method, the amount of revenues and expenses recognized for each accounting period are determined in accordance with the level or percentage of completion of the property.
Tingkat atau persentase penyelesaian pengembangan real estat ditentukan berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan sampai dengan tanggal tertentu dibandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan untuk pengembangan real estat tersebut.
The level or percentage of completion of a real estate development is determined in proportion to the costs incurred up to a certain date relative to the total estimated development costs of the real estate projects.
- 47 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
2.
Beban
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
(1) Pengakuan Pendapatan (Lanjutan)
(2)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Revenue and (Continued) (1)
Expense
Recognition
Revenue Recognition (Continued)
Pendapatan dari penjualan persediaan (Lanjutan)
Revenues from sale of inventories (Continued)
Pendapatan atas penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit kepemilikan secara time sharing yang telah selesai pembangunannya, harus diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method).
The revenues from sale of condominiums, apartments, office buildings, shopping centers, other buildings of similar type and units of time-sharing ownership, construction of which have been completed, are recognized using the full accrual method.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.
If any of the above conditions is not met, all payments received from the buyers are recorded as sales advances using the deposit method, until all of the conditions are met.
Pendapatan sewa dan jasa pelayanan
Rental and service revenues
Pendapatan sewa diakui dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan berlalunya waktu dan pendapatan jasa pelayanan diakui pada saat jasa diserahkan.
Rental revenue is recognized on a straight line basis over the term of the lease contract, while service revenue is recognized when services are rendered to the lessees.
Pengakuan Beban
(2)
Expense Recognition
Beban pokok penjualan diakui pada saat terjadinya (metode akrual). Termasuk didalam beban pokok penjualan adalah taksiran beban untuk pengembangan prasarana di masa yang akan datang atas tanah yang telah terjual.
Cost of sales are recognized when incurred (accrual method). Cost of sales includes estimated costs for future development of amenities on land that is already sold.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized incurred (accrual basis).
- 48 -
when
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) r.
s.
Pengakuan (Lanjutan)
Pendapatan
dan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Beban
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) r.
Revenue and (Continued)
Expense
Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait kewajiban keuangan.
Effective January 1, 2010, transaction costs incurred that are directly attributable to acquisition or issuance of a financial instrument that is not classified at FVPL are amortized over the term of the financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs related to financial asset or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga dan beban bunga diakui berdasarkan metode akrual berdasarkan suku bunga kontraktual.
Effective January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized in the financial statements using the effective interest rate method. Prior to January 1, 2010, interest income and interest expense are recognized using accrual method based on contractual interest rates.
Biaya Pinjaman
s.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskonto/premi dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings, etc.) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets should be capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs should be recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Jika Perusahaan meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Perusahaan menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Company borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the entity shall determine the amount of borrowing costs eligible for capitalization as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the period less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
- 49 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) s.
t.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Biaya Pinjaman (Lanjutan)
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) s.
Borrowing Costs (Continued)
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Perusahaan menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Company suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Company ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.
Imbalan Kerja
t.
Employee Benefits
Pengukuran dan pengungkapan imbalan kerja sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.
Measurement and disclosure of employee benefits are in accordance with PSAK 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, bonus dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi periode berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, bonuses and social security (Jamsostek) contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the balance sheets, and as an expense in the statements of income.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi periode berjalan. Beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan langsung diakui pada periode berjalan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are already vested are charged to current period’s operations, while actuarial gains or losses (if any) for working (active) employees are amortized on a straight-line basis over the employees’ average remaining years of service.
- 50 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
2.
Pajak Penghasilan (1)
(2)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) u.
Pajak Penghasilan Final
Income Tax (1)
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to the final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset (liability).
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the period for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the statement of income is recognized as either prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
(2)
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Nonfinal Income Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the period computed using prevailing tax rates.
- 51 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) u.
v.
2.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) (2)
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
Tidak
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) u.
Final
Income Tax (Continued) (2)
Nonfinal Income Tax (Continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged to or credited in the statements of income, except when it relates to items charged to or credited directly in equity, in which case the deferred tax is also charged to or credited directly in equity.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the balance sheets, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
Laba per Saham
v.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi jumlah laba dengan jumlah ratarata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan.
Earnings per Share Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
- 52 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting (Lanjutan) w.
3.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 2.
Informasi Segmen
Summary of Significant Accounting and Financial Reporting Policies (Continued) w.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements. The primary segment information is based on business segments, while secondary segment information is based on geographical segments.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan (distinguishable components) dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing an individual product or service or a group of related products or services and that is subject to risks and returns that are different from the other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is a distinguishable component of the Company that is engaged in providing product or service within a particular economic environment and that is subject to risks and returns that are different from those components operating in other economic environment.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan instrumen keuangan dalam laporan keuangan.
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgment and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures on financial instruments in the financial statements.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi, pertimbangan dan asumsi akuntansi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Effective January 1, 2010, generally accepted accounting principles in Indonesia require that certain financial assets and financial liabilities be carried at fair value, which requires the use of accounting estimates, judgment and assumptions. While significant components of fair value measurement are determined using verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rates, interest rates), the timing and amount of changes in fair value, would differ using a different valuation methodology.
Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan diungkapkan pada Catatan 40.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 40 to the financial statements.
- 53 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 3.
Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions on Financial Instruments (Continued)
Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar yang Aktif
Financial Assets Not Quoted in Active Market
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.
Effective January 1, 2010, the Company classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Penyisihan piutang ragu-ragu dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih). Jumlah penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
Allowance for doubtful accounts is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. Effective January 1, 2010, the Company assess specifically at each balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible). The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
When there is objective evidence of impairment, the amount and timing of collection is estimated based on historical loss experience. Provisions are made for accounts specifically identified to be impaired. Accounts are written off when management believes that the financial asset cannot be collected or realized after exhausting all efforts and courses of action. An evaluation of the receivables, designed to identify potential charges to the allowance, is performed on a continuous basis throughout the year. The amount and timing of recorded provision for doubtful accounts for any period would therefore differ based on the judgments or estimates made.
- 54 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 4.
Kas dan Setara Kas
Kas Bank Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Jabar PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sub jumlah - Pihak ketiga Sub jumlah - Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 41) Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$ 117.640 pada tahun 2010 dan US$ 82.587pada tahun 2009) Standard Chartered Bank, cabang Jakarta (US$ 12.312 pada tahun 2010 dan US$ 12.337 pada tahun 2009) Sub jumlah - Dolar Amerika Serikat Jumlah - Bank Deposito berjangka Rupiah Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39) PT Bank Sinarmas Pihak ketiga PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Jabar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth Tbk Sub jumlah - Pihak ketiga Sub jumlah - Rupiah
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 4.
Cash and Cash Equivalents
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
4.177.870
2.169.653
Cash on hand Cash in banks Rupiah
3.695.479
501.568
48.054.736 20.522.360 7.569.252 6.061.691 5.602.345 4.490.984 4.221.203 2.018.041 1.481.124 534.158 492.092 469.182 455.184 230.550
14.736.211 2.644.930 3.024.716 2.187.053 36.592.523 883.091 1.034.877 683.492 418.241 549.823 235.945 645.806 507.253 847.685
102.202.902
64.991.646
105.898.381
65.493.214
1.049.821
776.321
109.868
115.968
1.159.689
892.289
107.058.070
66.385.503
Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Third parties PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Jabar PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Bukopin PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Subtotal - Third parties Subtotal - Rupiah U.S. Dollar (Note 41) Third parties PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$ 117,640 in 2010 and US$ 82,587 in 2009) Standard Chartered Bank, Jakarta Branch (US$ 12,312 in 2010 and US$ 12,337 in 2009) Subtotal - U.S. Dollar Total - Cash in banks Time deposits Rupiah
34.304.194
20.201.051
597.525.203 120.348.179 27.032.042 24.999.999 5.683.268 4.373.756 2.179.962 2.098.400 1.075.779 1.071.289 -
42.818.664 138.163.955 69.801.101 31.292.613 10.424.792 7.957.520 4.090.517 2.010.063 2.040.266 4.026.565 418.631.478 120.414.697 2.010.433
786.387.877
853.682.664
820.692.071
873.883.715
- 55 -
Related party (Note 39) PT Bank Sinarmas Third parties PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank ICB Bumiputera Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Bukopin PT Bank Jabar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth Tbk Subtotal - Third parties Subtotal - Rupiah
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 4.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Kas dan Setara Kas (Lanjutan)
4. 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Deposito berjangka (Lanjutan) Dolar Amerika Serikat (Catatan 41) Pihak ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$ 11.533.885 pada periode 2010 dan US$ 11.414.908 pada tahun 2009)
102.928.386
107.300.132
Time deposits (Continued) U.S. Dollar (Note 41) Third party PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (US$ 11,533,885 in 2010 and US$ 11,414,908 in 2009)
Jumlah - Deposito Berjangka
923.620.457
981.183.847
Total - Time Deposits
1.034.856.397
1.049.739.003
Jumlah Suku bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
6,00% - 9,50% 0,30% - 3,00%
6,00% - 14,00% 3,25% - 4,75%
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
5.
Cash and Cash Equivalents (Continued)
Total Interest rates per annum on time deposits Rupiah U.S. Dollar
Transactions with a related party were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Investasi
5.
Akun ini terdiri dari investasi dalam Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
Investments This account consists investments in Rupiah:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Deposito berjangka Tersedia untuk dijual: Investasi dalam saham
44.066.422
22.500.000
15.860.000
15.860.000
Time deposits Available for sale: Shares of stock - at cost
Jumlah
59.926.422
38.360.000
Total
a.
Deposito Berjangka
a.
of
the
following
Time Deposits
Akun ini merupakan deposito berjangka Perusahaan pada PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai cadangan pembayaran bunga (interest bond sinking fund) obligasi BSD II sebesar Rp 22.500.000 ribu pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 serta jaminan sementara atas obligasi BSD II sebesar Rp 21.566.422 ribu pada tanggal 30 September 2010 (Catatan 16).
This account represents time deposit in PT Bank CIMB Niaga Tbk as a sinking fund for payment of interest on BSD II bonds amounting to Rp 22,500,000 thousand as of September 30, 2010 and December 31, 2009 and temporary guarantee of BSD II bonds amounting to Rp 21,566,422 thousand as of September 30, 2010 (Note 16).
Deposito berjangka waktu 1 bulan (automatic roll over) dengan rata-rata suku bunga deposito sebesar 7,00% dan 8,25% per tahun masing-masing pada periode 2010 dan tahun 2009.
The time deposit has a term of one month which can be automatically rolled-over and the average of bear interest of 7.00% and 8.25% per annum in 2010 and 2009, respectively.
- 56 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 5.
Investasi (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 5.
Investasi Dalam Saham
Investments (Continued) b.
Penyertaan saham yang dicatat dengan metode biaya adalah sebagai berikut:
Shares of Stock Investments in shares of stock accounted for using the cost method are as follows:
30 September 2010 dan 31 Desember 2009/ September 30, 2010 and December 31,2009 Persentase Jumlah Nilai Kepemilikan/ Penyertaan/ Percentage of Total Carrying Ownership Value % Rp '000 PT Damai Indah Golf Tbk PT Bintaro Serpong Damai
17,53 1,07
Jumlah
c.
11.010.000 4.850.000
PT Damai Indah Golf Tbk PT Bintaro Serpong Damai
15.860.000
Total
Penyertaan saham dicatat pada biaya perolehan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2h.
Investments in shares of stock was recorded at cost as aforementioned in Note 2h.
PT Damai Indah Golf Tbk, teregistrasi sebagai perusahaan terbuka (Tbk) karena memiliki lebih dari tiga ratus (300) pemegang saham, sesuai dengan Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan berdasarkan pernyataan efektif dari Bapepam (sekarang Bapepam dan LK) melalui surat No. S-603/PM/2002 tanggal 27 Maret 2002. Saham PT Damai Indah Golf Tbk tidak tercatat pada Bursa Efek Indonesia.
PT Damai Indah Golf Tbk is a registered public company (Tbk) since it has more than three hundred (300) stockholders in accordance with the Capital Market Regulation No. 8 of 1995, and based on the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam (currently Bapepam-LK) through his Letter No. S-603/PM/2002 dated March 27, 2002. The shares of PT Damai Indah Golf Tbk are not registered at the Indonesia Stock Exchange.
Penyertaan pada saham yang dimiliki terutama ditujukan untuk investasi jangka panjang.
The aforementioned investments in shares of stock are held primarily for long-term growth purposes.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penyertaan saham tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
Management believes that there is no decline in value of the aforementioned investments in shares of stock as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
Reksa Dana
c.
Pada bulan November 2008, Perusahaan melakukan kontrak pengelolaan aset investasi dengan PT Surya Timur Alam Raya, pihak ketiga, sebagai manajer investasi dan kustodian PT Bank Sinarmas, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39). Perusahaan memiliki investasi atas 69.479.527 unit reksadana dengan tingkat pengembalian investasi sebesar 0,83% - 1,89% per tahun pada tahun 2008 yang telah terjual pada Desember 2009.
Mutual Fund In November 2008, the Company has entered into an investment asset management agreement with PT Surya Timur Alam Raya, a third party, as an investment manager and PT Bank Sinarmas, a related party, as custodian (Note 39). The Company has investment in 69,479,527 units of mutual fund with average return on investment of 0.83% 1.89% per annum in 2008 which have already been sold in December 2009.
- 57 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 5.
Investasi (Lanjutan) c.
6.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 5.
Reksa Dana (Lanjutan)
Investments (Continued) c.
Mutual Fund (Continued)
Kenaikan nilai investasi selama tahun 2009 adalah sebesar Rp 11.356.832 ribu telah dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan bunga dan investasi” pada laporan laba rugi (Catatan 34).
Net unrealized gain on appreciation in value of this investment in 2009 amounted to Rp 11,356,832 thousand, and was recorded as part of “Interest and investment income” account in the statements of income (Note 34).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with a related party were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Piutang Usaha - Pihak ketiga
6.
Akun ini merupakan piutang pihak ketiga dalam Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
Konsumen Pengelola gedung dan estat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah-bersih
This account consists of receivables from third parties, in Rupiah, as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
8.016.622 1.492.776 -
5.230.773 513.994 1.030.107 557.000 320.000 313.932 250.000
Customers Building and estate management PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk
9.509.398 (1.366.725)
8.215.806 -
Total Allowance for doubtful accounts
8.142.673
8.215.806
Net
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal pengakuan penjualan dan atau dari tanggal pengikatan akad kredit adalah sebagai berikut:
Belum jatuh tempo: Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan Telah jatuh tempo: > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun > 1 tahun
Jumlah
Trade Accounts Receivable - Third parties
The aging analysis of trade accounts receivable from the date of revenue recognition and/or from the date the loan agreement was signed is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
2.382.225 1.022.588
2.221.421 488.900
3.404.813
2.710.321
536.698 155.771 5.412.116
1.231.423 662.000 3.612.062
6.104.585
5.505.485
9.509.398
8.215.806
- 58 -
Current: Less than 1 month > 1 month - 3 months Due: > 3 months - 6 months > 6 months - 1 year > 1 year
Total
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 6.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Piutang Usaha - Pihak ketiga (Lanjutan)
6.
Perubahan dalam penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
Trade Accounts Receivable - Third parties (Continued) The changes in allowance for doubtful accounts are as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Saldo awal periode Dampak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Saldo pada tanggal 1 Januari 2010 setelah dampak penerapan PSAK 55 (Revisi 2006)
1.606.121 1.606.121
Akresi diskonto
(239.396)
Jumlah
1.366.725
Balance at the beginning of the period Impact of first adoption of PSAK 55 (Revised 2006) Balance as of January 1, 2010, after effect of first adoption of PSAK 55 (Revised 2006) - allowance for individually assessed impairment Accretion of discount Total
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Jumlah bruto piutang yang ditelaah secara individual, sebelum dikurangi penyisihan penurunan nilai secara individual
5.080.234
Gross amount of receivables, individually impaired, before deducting allowance for individually assessed impairment
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2010 adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at September 30, 2010 and December 31, 2009, they believe that the allowance for doubtful accounts as of September 30, 2010 is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts. Meanwhile as of December 31, 2009, no allowance for doubtful accounts was provided as management believes that all such receivables are collectible.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, termasuk dalam piutang usaha pihak ketiga-konsumen adalah piutang usaha buy back masing-masing sebesar Rp 3.754.964 ribu dan Rp 1.279.168 ribu. Piutang usaha buy back merupakan piutang dari konsumen yang menunggak pembayaran cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dibeli kembali oleh Perusahaan dari bank sebesar sisa tagihan cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sesuai dengan perjanjian (Catatan 42.e).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, trade accounts receivable from third party customers amounting to Rp 3,754,964 thousand and Rp 1,279,168 thousand, respectively, represent “buy-back receivables”. These “buyback receivables” represent receivables from customers who defaulted in paying their housing loans, which were bought back by the Company from the banks at its outstanding balance, in accordance with their agreement (Note 42.e).
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan tidak memiliki piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company does not have trade accounts receivable from related parties.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijadikan sebagai jaminan.
There are no trade accounts receivable that were used as collateral as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
- 59 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 7.
8.
Piutang Lain-lain
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 7.
Other Accounts Receivable
Terutama terdiri dari piutang atas bunga deposito berjangka, piutang karyawan dan tagihan atas sewa, yang seluruhnya dalam Rupiah.
This account mainly consists of interest receivable from time deposits, receivable from employees and rental receivables, among others, which are all denominated in Rupiah currency.
Pada tanggal 30 September 2010, saldo penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain adalah sebesar Rp 252.327 ribu.
As of September 30, 2010, allowance for doubtful accounts amounted to Rp 252,327 thousand.
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal 30 September 2010 adalah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha tersebut. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2009, tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat ditagih.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts at September 30, 2010 and December 31, 2009, they believe that the allowance for doubtful accounts as of September 30, 2010 is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts and that no allowance for doubtful accounts needs to be provided on other accounts receivable as of December 31, 2009 as management believes that all such receivables are collectible.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, saldo piutang lain-lain dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp 531.167 ribu dan Rp 868.114 ribu atau sebesar 0,011% dan 0,019% dari jumlah aset (Catatan 39).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, other accounts receivable from related parties amounted to Rp 531,167 thousand and Rp 868,114 thousand, respectively, or 0.011% and 0.019% of the total assets (Note 39).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Piutang lain-lain dalam mata uang asing adalah sebesar nihil dan Rp 194.109 ribu pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 (Catatan 41).
Other accounts receivables in foreign currency amounted to nil and Rp 194,109 thousand as of September 30, 2010 and December 31, 2009, respectively (Note 41).
Persediaan
8. 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Inventories
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Unit tanah dan bangunan yang siap dijual Unit bangunan dalam penyelesaian Tanah dalam tahap pengembangan
439.342.158 216.664.049 1.147.679.018
498.503.283 173.457.930 1.062.190.522
Land and building units ready for sale Building units under construction Land under development
Jumlah
1.803.685.225
1.734.151.735
Total
- 60 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 8.
Persediaan (Lanjutan)
8.
Mutasi persediaan unit tanah dan bangunan yang siap dijual adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
dalam
Saldo akhir
445.356.086 658.486.301 (605.339.104)
Beginning balance Additions Deductions
439.342.158
498.503.283
Ending balance
penyelesaian
Movement in building units under construction is as follows:
63.417.322 425.658.860 (315.618.252)
Beginning balance Additions Deductions
216.664.049
173.457.930
Ending balance
Percentage of cost of building units under construction to the total contract value is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Unit bangunan dalam penyelesaian / building units under % nilai / % construction of cost Rp '000 Residensial Komersial Industrial
135.911.865 78.159.434 2.592.750
Jumlah
216.664.049
tahap
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
173.457.930 370.122.402 (326.916.283)
Persentase nilai tercatat unit bangunan dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sebagai berikut:
Mutasi tanah dalam adalah sebagai berikut:
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
498.503.283 330.822.745 (389.983.870)
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 Saldo awal Penambahan Pengurangan
Inventories (Continued) Movement in land and building units ready for sale is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Mutasi unit bangunan adalah sebagai berikut:
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
59,86% 92,00% 95,00%
31 Desember/ December 31, 2009 Unit bangunan dalam penyelesaian / building units under % nilai / % construction of cost Rp '000 133.337.148 29.349.253 10.771.529 173.457.930
pengembangan
59,40% 89,90% 85,20%
Residential Commercial Industrial Total
Movement in land under development is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Saldo awal Penambahan Pengurangan
1.062.190.522 131.507.509 (46.019.013)
1.180.792.678 55.081.393 (173.683.549)
Beginning balance Additions Deductions
Saldo akhir
1.147.679.018
1.062.190.522
Ending balance
- 61 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 8.
Persediaan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 8.
Inventories (Continued)
Estimasi penyelesaian unit bangunan dalam penyelesaian atas proyek residensial dan komersial pada tanggal 30 September 2010 adalah pada tahun 2010 sampai dengan 2011. Sedangkan estimasi penyelesaian unit bangunan dalam penyelesaian atas proyek industrial pada tanggal 30 September 2010 adalah pada tahun 2010. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat hambatan dalam kelanjutan penyelesaian proyek-proyek tersebut.
Estimated completion of building units under construction on residential and commercial projects as of September 30, 2010 is between 2010 until 2011. Meanwhile, estimated completion of building units under construction in industrial projects as of September 30, 2010 is in 2010. Management believes that there will be no difficulties in completing the projects on expected dates of completion.
Jumlah persediaan yang pengikatan jual belinya telah berlaku namun penjualannya belum diakui pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 masing-masing adalah sebesar 30,84% dan 25,42% dari jumlah nilai persediaan. Penjualan tersebut belum diakui karena pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
Inventories that already have sales and purchase agreements effective but had not been recognized as sales in September 30, 2010 and December 31, 2009 represent 30.84% and 25.42% of the total inventories as of September 30, 2010 and December 31, 2009, respectively. These have not been recognized as sales since as of September 30, 2010 and December 31, 2009, the revenue recognition criteria have not yet been met.
Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai atas persediaan rusak karena manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 tidak melampaui nilai realisasi bersihnya.
The Company did not provide an allowance for decline in value and allowance for impairment in value of inventories as management believes that the carrying values of inventories as of September 30, 2010 and December 31, 2009 do not exceed the net realizable value.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, nilai persediaan Perusahaan seluruhnya tercatat atas nama Para Pendiri dan nama Perusahaan dalam sertifikat tanah. Namun demikian, berdasarkan Perjanjian Kerjasama antara Para Pendiri dan Perusahaan tertanggal 20 Maret 1997 serta 25 November 2004 (Catatan 1.b), Perusahaan adalah pemilik dari persediaan tersebut dan memiliki surat kuasa jual atas persediaan tersebut.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the land titles on all of the Company’s inventories are under the Founders and Company’s name. However, based on the Cooperation Agreement between the Founders and the Company dated March 20, 1997 and November 25, 2004 (Note 1.b), the Company is the owner of those inventories and has the authority letter to sell those inventories.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, nilai persediaan tanah matang masing-masing sebesar 19,58% dan 19,12% tercatat dalam sertifikat tanah atas nama Perusahaan. Sedangkan, pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, sertifikat tanah yang tercatat atas nama Para Pendiri masing-masing sebesar 80,42% dan 80,88%.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, inventories under the Company’s name represent 19.58% and 19.12% and of the total land under development, respectively. Whereas, inventories under the Founders’ name as of September 30, 2010 and December 31, 2009 represent 80.42% and 80.88%, respectively, of the total land under development.
- 62 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 8.
Persediaan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 8.
Inventories (Continued)
Tidak terdapat beban bunga yang dikapitalisasi ke persediaan selama periode 2010 dan tahun 2009.
No interest was capitalized to inventories in 2010 and 2009.
Pembangunan rumah tinggal, ruko dan prasarana lainnya sebagian dikerjakan oleh PT Putra Satria Prima, PT Mitra Bangun Adigraha dan PT Jaya Teknik Indonesia, perusahaan konstruksi yang mempunyai hubungan istimewa pada periode 2010 dan tahun 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 32.615 ribu dan Rp 2.126.645 ribu (Catatan 39).
Certain houses, shophouses and other facilities that were constructed by PT Putra Satria Prima, PT Mitra Bangun Adigraha and PT Jaya Teknik Indonesia, related party contractors, amounted to Rp 32,615 thousand and Rp 2,126,645 thousand in 2010 and 2009, respectively (Note 39).
Perusahaan mengasuransikan seluruh persediaan kepada PT Asuransi Sinar Mas (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) (Catatan 39), terhadap risiko kebakaran, kerusakan, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan (yang merupakan jumlah pertanggungan gabungan dengan aset tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih dan properti investasi - Catatan 12, 13, dan 14) sebesar Rp 678.752.505 ribu dan US$ 48.640.000 pada tanggal 30 September 2010 dan Rp 445.922.037 ribu dan US$ 48.640.000 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The Company has insured its inventories with PT Asuransi Sinar Mas (a related party) (Note 39), against risks of fire, damages, theft and other possible risks (joint insurance coverage with property and equipment, property under build, operate and transfer and investment property - Notes 12, 13 and 14) for Rp 678,752,505 thousand and US$ 48,640,000 as of September 30, 2010 and Rp 445,922,037 thousand and US$ 48,640,000 as of December 31, 2009. Management believes that the insurance coverages are adequate to cover possible losses on the assets insured.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, tanah matang yang ditempatkan sebagai jaminan atas hutang bank 2 adalah seluas 93.057 m atau masing-masing senilai Rp 10.250.384 ribu dan Rp 8.859.198 ribu (Catatan 17).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, completed land with a total area of 93,057 square meters or equivalent to Rp 10,250,384 thousand and Rp 8,859,198 thousand, respectively, was used as collateral for bank loan (Note 17).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
- 63 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 9.
Uang Muka
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 9.
Advances
Merupakan uang muka yang dibayar kepada pihak ketiga untuk pembelian tanah, uang muka kontraktor, kegiatan operasional Perusahaan, pengurusan sertifikat tanah dan promosi yang seluruhnya dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut:
This account pertains to advances for purchases of land, advances to contractors, advances for operating activities of the Company, processing of land certificates and promotions. All of these transactions are denominated in Rupiah currency, with the following details:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
10.
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Pembelian tanah Kegiatan operasional Pengurusan sertifikat tanah Promosi Kontraktor
127.924.636 10.322.513 8.294.622 1.227.470 105.795
82.607.416 13.884.627 1.356.017 1.173.613 3.242.743
Jumlah
147.875.036
102.264.416
Land acquisition Operational activities Services for processing of land certificates Promotions Contractors Total
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, uang muka pembelian tanah merupakan pembayaran kepada pihak ketiga atas pembelian tanah di daerah Legok, Pagedangan dan Serpong dengan jumlah luas areal masing2 masing sebesar 794.768 m2 dan 513.222 m ...
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, advances for land acquisition represent advance payments made to third parties for the acquisition of land in Legok, Pagedangan and Serpong with a total area of 794,768 square meters and 513,222 square meters, respectively.
Uang muka pada kontraktor merupakan pembayaran kepada kontraktor atas pembangunan rumah tinggal, ruko, dan prasarana lainnya.
Advances to contractors represent advance payment in relation to development of houses, shophouses, and other facilities.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan tidak memiliki uang muka yang dibayar kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, there are no advances to related parties.
Biaya Dibayar Dimuka
10. 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Prepaid Expenses
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Sewa Asuransi Iklan
1.325.284 592.087 48.333
1.446.695 483.488 2.257.620
Rental Insurance Advertising
Jumlah
1.965.704
4.187.803
Total
- 64 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 10.
11.
Biaya Dibayar Dimuka (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 10.
Prepaid Expenses (Continued)
Biaya dibayar dimuka tersebut akan diamortisasi sesuai dengan periode kontrak dengan masa manfaat rata-rata selama 1 sampai dengan 16 tahun.
Prepaid expenses are amortized over the period of its related contract ranging from 1 up to 16 years.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, saldo biaya dibayar dimuka kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp 1.915.982 ribu dan Rp 1.942.516 ribu, atau masing-masing sebesar 0,039% dan 0,042% dari jumlah aset (Catatan 39).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, prepayments made to related parties amounted to Rp 1,915,982 thousand and Rp 1,942,516 thousand, respectively, or 0.039% and 0.042%, respectively, of the total assets (Note 39).
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Tanah yang Belum Dikembangkan
11.
Akun ini terdiri dari tanah mentah berdasarkan ijin lokasi yang dimiliki oleh:
This account consists of land classified based on location rights owned by:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 Perusahaan Para Pendiri Jumlah
Land for Development
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
774.689.440 726.586.142
756.580.689 672.013.977
1.501.275.582
1.428.594.666
Mutasi tanah yang belum dikembangkan adalah sebagai berikut:
The Company The Founders Total
Movement in land for development is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Saldo awal Penambahan Pengurangan
1.428.594.666 73.352.254 (671.338)
1.318.650.611 110.448.165 (504.110)
Beginning balance Additions Deductions
Saldo akhir
1.501.275.582
1.428.594.666
Ending balance
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, jumlah seluruh luas tanah yang belum dikembangkan masing-masing adalah 2 2 seluas 21.288.029 m dan 21.106.531 m . Tanah yang belum dikembangkan terletak di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten dan di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the total area of land for development is 21,288,029 square meters and 21,106,531 square meters, respectively. These parcels of land for development are located in Serpong District, Legok District, Cisauk District and Pagedangan District, Tangerang Regency, Banten Province and in Rumpin District, Bogor Regency, West Java Province.
- 65 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 11.
12.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Tanah yang Belum Dikembangkan (Lanjutan)
11.
Land for Development (Continued)
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, luas tanah yang belum dikembangkan masing-masing sebesar 40,46% dan 40,86% tercatat atas nama Para Pendiri, masing-masing sebesar 59,54% dan 59,14% tercatat atas nama Perusahaan.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, land for development representing 40.46% and 40.86%, respectively, of the total area are under the Founders’ name; 59.54% and 59.14%, respectively, are under the name of the Company.
Tidak terdapat beban bunga yang dikapitalisasi ke tanah yang belum dikembangkan selama periode 2010 dan tahun 2009.
No interest was capitalized development in 2010 and 2009.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 tanah yang belum dikembangkan dengan luas masing-masing 2 sebesar 3.675.792 m atau masing-masing senilai Rp 107.251.807 ribu dan Rp 103.247.339 ribu ditempatkan sebagai jaminan atas hutang obligasi BSD II (Catatan 16).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, land for development having a total area of 3,675,792 square meters or amounting to Rp 107,251,807 thousand and Rp 103,247,339 thousand, respectively, was used as collateral for bonds payable BSD II (Note 16).
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
Aset Tetap
12. 1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
to
land
for
Property and Equipment
Perubahan selama tahun 2010 (9 bulan)/ Changes during 2010 (9 months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp '000 Rp '000 Rp '000
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Peralatan perencanaan Peralatan penjernihan air Mesin Ocean Park Kendaraan
100.944.175 26.164.510 6.723.425 686.616 2.729.385 15.439.858 20.656.975
25.141 2.225.625 104.500 40.000 13.777.253
-
-
100.969.316 28.390.135 6.827.925 686.616 2.729.385 15.479.858 34.434.228
At cost: Direct acquisitions Buildings Office equipment Project equipment Planning equipment Water treatment equipment Ocean Park machine Motor vehicles
Jumlah
173.344.944
16.172.519
-
-
189.517.463
Subtotal
2.036.207
43.597.747
-
-
45.633.954
175.381.151
59.770.266
-
-
235.151.417
Aset dalam penyelesaian Jumlah
- 66 -
Construction in progress Total
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 12.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Aset Tetap (Lanjutan)
12. 1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
Property and Equipment (Continued)
Perubahan selama tahun 2010 (9 bulan)/ Changes during 2010 (9 months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp '000 Rp '000 Rp '000
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Peralatan perencanaan Peralatan penjernihan air Mesin Ocean Park Kendaraan
14.085.533 14.021.141 5.182.289 674.399 2.729.385 9.379.512 17.833.912
3.438.924 2.806.020 632.169 2.320.865 1.876.360
-
-
17.524.457 16.827.161 5.814.458 674.399 2.729.385 11.700.377 19.710.272
Accumulated depreciation: Direct Acquisitions Buildings Office equipment Project equipment Planning equipment Water treatment equipment Ocean Park machine Motor vehicles
Jumlah
63.906.171
11.074.338
-
-
74.980.509
Total
Nilai Buku
111.474.980
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000 Biaya perolehan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Peralatan perencanaan Peralatan penjernihan air Mesin Ocean Park Kendaraan Jumlah Aset dalam penyelesaian Jumlah
59.345.065 25.597.015 6.713.425 686.616 2.875.000 15.439.858 20.499.598
160.170.908
Perubahan selama tahun 2009 (12 bulan)/ Changes during 2009 (12 months) Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Additions Deductions Reclassifications Rp '000 Rp '000 Rp '000
7.724.539 567.495 10.000 1.241.481
(145.615) (1.084.104)
131.156.577
9.543.515
(1.229.719)
19.898.292
16.012.486
151.054.869
25.556.001
(1.229.719)
Net Book Value
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
33.874.571 -
100.944.175 26.164.510 6.723.425 686.616 2.729.385 15.439.858 20.656.975
At cost: Direct acquisitions Buildings Office equipment Project equipment Planning equipment Water treatment equipment Ocean Park machine Motor vehicles
33.874.571
173.344.944
Subtotal
(33.874.571)
2.036.207
-
175.381.151
Construction in progress Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Peralatan kantor Peralatan proyek Peralatan perencanaan Peralatan penjernihan air Mesin Ocean Park Kendaraan
10.089.018 9.923.973 4.277.262 638.702 2.875.000 6.291.537 16.599.689
3.996.515 4.097.168 905.027 35.697 3.087.975 2.074.535
(145.615) (840.312)
-
14.085.533 14.021.141 5.182.289 674.399 2.729.385 9.379.512 17.833.912
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Buildings Office equipment Project equipment Planning equipment Water treatment equipment Ocean Park machine Motor vehicles
Jumlah
50.695.181
14.196.917
(985.927)
-
63.906.171
Total
Nilai Buku
100.359.688
111.474.980
Pengurangan tahun 2009 merupakan penjualan kendaraan dengan nilai buku sebesar Rp 243.792 yang menghasilkan laba penjualan aset tetap sebesar Rp 498.539 ribu. Tidak terdapat penjualan aset tetap selama periode 2010.
Net Book Value
Deductions in 2009, represent sale of motor vehicles with net book value of Rp 243,792 thousand, wherein gain on such sale amounting to Rp 498,539 thousand, was recognized. There are no disposals of property and equipment during 2010.
- 67 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 12.
Aset Tetap (Lanjutan)
12.
Pembebanan penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Jumlah
Property and Equipment (Continued) Depreciation charged to operations is allocated as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000 Beban umum dan administrasi (Catatan 32) Beban pokok penjualan Beban penjualan (Catatan 31) Beban lain-lain - bersih (Catatan 36): Beban manajemen pengelola Ocean Park Beban manajemen estat Beban manajemen pengelola gedung BSD Junction Beban manajemen pengelola gedung ITC BSD Beban manajemen pengelola gedung Wisma BCA
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
4.473.790 986.740 476.841
5.160.915 971.783 886.332
4.414.875 598.471
5.894.982 951.429
75.405
208.253
39.105
119.655
9.111
3.568
11.074.338
14.196.917
General and administrative expenses (Note 32) Cost of sales Selling expenses (Note 31) Others - net (Note 36): Ocean Park property management Estate management operations BSD Junction building property management ITC BSD building property management W isma BCA building property management Total
Aset dalam penyelesaian merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan kantor pemasaran dan operasional Perusahaan. Akumulasi biaya konstruksi pada tanggal 30 September 2010 sebesar Rp 45.633.954 ribu atau sebesar 51,5% dari nilai kontrak. Aset dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai pada tahun 2011. Berdasarkan evaluasi manajemen, Perusahaan berpendapat bahwa tidak terdapat hambatan kelanjutan penyelesaian proyek.
Construction in progress represents accumulated costs of construction of Company’s marketing and operational building. The Company’s buildings under construction as of September 30, 2010 have accumulated costs of Rp 45,633,954 thousand or 51.5% of contract value. Construction in progress is expected to be completed in 2011. Based on management’s evaluation, they believe that there will be no obstacle in completing the construction in progress on its expected date of completion.
Tidak terdapat beban bunga yang dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian selama periode 2010.
No interest was capitalized to asset under construction in 2010.
Berdasarkan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No. 106 tanggal 18 Desember 2007, dari Sri Ismiyati S.H., notaris di Jakarta, aset tetap tanah dan bangunan Ocean Park ditempatkan sebagai jaminan atas pinjaman modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 370.000.000 ribu (Catatan 8 dan 17). Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, jaminan berupa persediaan tanah dan aset tetap bangunan Ocean Park masih dijaminkan sehubungan dengan belum berakhirnya periode fasilitas pinjaman.
Based on the “Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan” No. 106 dated December 18, 2007 of Sri Ismiyati S.H., notary in Jakarta, the Ocean Park land and building with cost of Rp 370,000,000 thousand was pledged as collateral on working capital loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Notes 8 and 17). As of date of completion of the financial statements, the Ocean Park land and building remains a collateral since the loan facility has not matured yet.
- 68 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 12.
13.
Aset Tetap (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 12.
Property and Equipment (Continued)
Aset tetap diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas (ASM) (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) (Catatan 39) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 116.636.938 ribu dan US$ 3.926.127 pada tanggal 30 September 2010 dan Rp 109.242.925 ribu dan US$ 3.850.227 pada tanggal 31 Desember 2009 terhadap risiko kebakaran, kerusakan, pencurian dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Property and equipment are insured with PT Asuransi Sinar Mas (ASM), a related party (Note 39) with total insurance coverage of Rp 116,636,938 thousand and US$ 3,926,127 as of September 30, 2010 and Rp 109,242,925 thousand and US$ 3,850,227 as of December 31, 2009 against risks of fire, damages, theft and other possible risks, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Transaksi dengan ASM dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with ASM were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
13.
Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih Perusahaan memiliki kios dan jembatan dalam rangka Bangun, Kelola dan Alih (BOT) yang merupakan kerjasama dengan Pemerintah Daerah Tangerang (Catatan 42.f), dengan rincian sebagai berikut: 1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000 Biaya perolehan Akumulasi penyusutan Nilai Buku
2.182.870
Akumulasi penyusutan Nilai Buku
The Company has kiosks and bridge under a build, operate and transfer (BOT) agreement with the Tangerang District Government (Note 42.f), with details as follows:
Perubahan selama tahun 2010 (9 bulan)/ Changes during 2010 (9 months) Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000 -
327.432
81.856
2.182.870 218.288
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
-
2.182.870
-
409.288
1.855.438
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000 Biaya perolehan
Property Under Build, Operate and Tranfer
1.773.582
Perubahan selama tahun 2009 (12 bulan)/ Changes during 2009 (12 months) Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000 109.144
1.964.582
Accumulated depreciation Net Book Value
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
-
2.182.870
-
327.432 1.855.438
- 69 -
At cost
At cost Accumulated depreciation Net Book Value
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 13.
14.
Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 13.
Property Under Build, Operate and Transfer (Continued)
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, aset BOT telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas (ASM), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39) terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan (yang merupakan jumlah pertanggungan gabungan dengan persediaan Catatan 8) sebesar US$ 25.600.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset BOT yang dipertanggungkan.
At September 30, 2010 and December 31, 2009, the property under BOT agreement is insured with PT Asuransi Sinar Mas (ASM), a related party (Note 39) against fire, damages and other risks with sum insured (joint insurance coverage with inventories - Note 8) amounting to US$ 25,600,000. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the BOT insured.
Transaksi dengan ASM dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with ASM were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
Management believes that there is no impairment in value of the aforementioned assets as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
Properti Investasi
14.
Investment Property
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, properti investasi Perusahaan adalah bagian dari bangunan ITC BSD yang disewakan kepada PT Carrefour Indonesia, pihak ketiga (Catatan 42.c).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company’s investment property is a portion of ITC BSD building which was rented to PT Carrefour Indonesia, a third party (Note 42.c).
Mutasi properti investasi selama periode 2010 dan tahun 2009 adalah sebagai berikut:
The movement in this account during period 2010 and year 2009 is as follows:
1 Januari/ January 1, 2010 Rp '000
Perubahan selama tahun 2010 (9 bulan)/ Changes during 2010 (9 months) Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Biaya perolehan
94.438.318
-
-
94.438.318
At cost
Akumulasi penyusutan
22.035.608
3.541.437
-
25.577.045
Accumulated depreciation
68.861.273
Net Book Value
Nilai Buku
116.473.926
1 Januari/ January 1, 2009 Rp '000
Perubahan selama tahun 2009 (12 bulan)/ Changes during 2009 (12 months) Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions Rp '000 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Biaya perolehan
94.438.318
-
-
94.438.318
At cost
Akumulasi penyusutan
17.313.692
4.721.916
-
22.035.608
Accumulated depreciation
Nilai Buku
77.124.626
72.402.710
Net Book Value
- 70 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 14.
Properti Investasi (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 14.
Investment Property (Continued)
Pendapatan sewa properti investasi yang diakui pada laporan laba rugi masing-masing sebesar Rp 5.058.218 ribu dan Rp 6.744.290 ribu pada periode 2010 dan 2009 yang dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan manajemen pengelola gedung ITC BSD – bersih” (Catatan 36). Beban langsung yang merupakan beban penyusutan properti investasi selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 3.541.437 ribu dan Rp 4.721.916 ribu serta dilaporkan sebagai bagian dari “Pendapatan manajemen pengelola gedung ITC BSD – bersih” (Catatan 36).
Rental income from this investment property in 2010 and 2009 amounted to Rp 5,058,218 thousand and Rp 6,744,290 thousand, respectively and was recorded as part of “ITC BSD building property management income net” (Note 36). The direct expense, representing depreciation, of investment property in 2010 and 2009 amounted to Rp 3,541,437 thousand and Rp 4,721,916 thousand which was recorded as deduction from “ITC BSD building property management income - net” (Note 36).
Kepemilikan Perusahaan atas properti investasi adalah berupa Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang seluruhnya atas nama PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (salah satu pemegang Surat Keputusan Ijin Lokasi) yang berdiri diatas Hak Guna Bangunan yang jatuh tempo pada tanggal 15 Juli 2027. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun yang berdiri diatas Hak Guna Bangunan tersebut, karena properti investasi tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti kepemilikan yang memadai.
The investment property owned by the Company is in the form of Strata Title Unit Owned Right, all of which is under the name of PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (one of the holders of the Decision Letter on Land Rights) and with a term until July 15, 2027. Management believes that there will be no difficulty in extending the Strata Title Unit Owned Right since all the buildings were acquired legally and are supported by sufficient evidence of ownership.
Perusahaan mengasuransikan properti investasi kepada PT Asuransi Sinar Mas (ASM), pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39) terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan (yang merupakan jumlah pertanggungan gabungan dengan persediaan - Catatan 8) masing-masing sebesar US$ 23.000.000 pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas properti investasi yang dipertanggungkan.
The Company insured its investment property to PT Asuransi Sinar Mas (ASM), a related party (Note 39) against risks of fire, damages, theft and other possible risks with total insurance coverage of (joint insurance coverage with inventories - Note 8) US$ 23,000,000, as of September 30, 2010 and December 31, 2009, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Transaksi dengan ASM dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with ASM were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Nilai pasar properti investasi pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 sebesar Rp 85.743.000 ribu adalah berdasarkan laporan penilaian oleh PT Heburinas Nusantara KJPP Rengganis, Hamid & Partners, penilai independen, tertanggal 3 September 2009. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada perubahan signifikan atas nilai pasar properti investasi sejak tanggal laporan penilai independen sampai dengan 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 serta tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
The market value of investment property as of September 30, 2010 and December 31, 2009 amounting to Rp 85,743,000 thousand was based on report of PT Heburinas Nusantara KJPP Rengganis, Hamid & Partners, an independent appraiser, dated September 3, 2009. Management believes that there is no significant change in the market value of investment property from the appraiser’s report date up to September 30, 2010 and December 31, 2009, and that there is no impairment in value of the aforementioned asset as of September 30, 2010 and December 31, 2009.
- 71 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 15.
16.
Aset tidak berwujud
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 15.
Intangible Asset
Perusahaan memiliki lisensi perangkat lunak dengan nilai perolehan masing-masing sebesar Rp 1.555.323 ribu dan Rp 1.024.020 ribu pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 dan akumulasi amortisasi masing-masing sebesar Rp 317.242 ribu dan Rp 17.067 ribu pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009.
This account represents software licence with cost of Rp 1,555,323 thousand and Rp 1,024,020 thousand as of September 30, 2010 and December 31, 2009, respectively, and accumulated amortization of Rp 317,242 thousand and Rp 17,067 thousand as of September 30, 2010 and December 31, 2009, respectively.
Beban amortisasi dibukukan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 32).
Amortization expense is recorded as part of “General and administrative expenses” (Note 32).
Hutang Obligasi
16.
Hutang obligasi terdiri dari:
Bonds Payable The details of bonds payable are as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 Obligasi BSD II Dikurangi Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Jumlah - Bersih
600.000.000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000 600.000.000
BSD II bonds Less
(2.597.073) 597.402.927
(4.748.990) 595.251.010
Unamortized bonds issuance cost Net
Obligasi Bumi Serpong Damai II (BSD II)
Bumi Serpong Damai II bonds (BSD II)
Pada bulan Oktober 2006, Perusahaan menerbitkan obligasi Bumi Serpong Damai II tahun 2006 (BSD II) dengan nilai nominal obligasi sebesar Rp 600.000.000 ribu dan tingkat bunga tetap sebesar 15% per tahun, yang dibayar secara triwulan. Obligasi ini berjangka waktu 5 tahun sampai dengan tahun 2011. Seluruh obligasi dijual pada nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan CIMB Niaga sebagai Wali Amanat.
In October 2006, the Company issued Rupiah denominated bonds Bumi Serpong Damai II of 2006 (BSD II), with nominal value of Rp 600,000,000 thousand and fixed interest rate of 15% per annum payable quarterly. The bonds have a term of 5 years until 2011. All the bonds were sold at its nominal value and are listed at the Indonesian Stock Exchange, with CIMB Niaga as trustee.
Amortisasi biaya emisi obligasi BSD II adalah sebesar Rp 2.151.917 ribu pada periode 2010 dan dicatat pada akun beban bunga pada laporan laba rugi, sementara pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 2.713.709 ribu yang disajikan dalam akun “Amortisasi biaya emisi obligasi” pada laporan laba rugi.
Amortization of bonds issuance cost of BSD II amounted to Rp 2,151,917 thousand in 2010 and was included as part of interest expense in the 2010 statement of income, while in 2009 amounted to Rp 2,713,709 thousand, and was presented as “Amortization of bonds issuance cost” in the 2009 statement of income.
- 72 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 16.
Hutang Obligasi (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 16.
Bonds Payable (Continued)
Obligasi Bumi Serpong Damai II (BSD II) (Lanjutan)
Bumi Serpong Damai II bonds (BSD II) (Continued)
Perusahaan diwajibkan untuk membentuk cadangan pembayaran bunga obligasi (interest bond sinking fund) sebesar 100% dari nilai bunga obligasi dan disetor paling lambat 30 hari sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi. Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, dana pelunasan bunga obligasi BSD II adalah sebesar Rp 22.500.000 ribu, ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka pada CIMB Niaga dan disajikan sebagai “Investasi” (Catatan 5) pada neraca.
The Company is required to establish sinking fund on bonds interest equivalent to 100% of the total interest on bonds and to transfer at least 30 days before the bond interest payment date. As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the sinking fund on BSD II bonds’ interest amounting to Rp 22,500,000 thousand, was placed as time deposits in CIMB Niaga, and presented as part of “Investments” (Note 5) in the balance sheets.
Beban bunga periode 2010 dan tahun 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 69.651.917 ribu dan Rp 90.000.000 ribu yang disajikan dalam akun “Beban bunga dan keuangan lainnya” pada laporan laba rugi (Catatan 35).
In 2010 and 2009, interest expense on these bonds amounted to Rp 69,651,917 thousand and Rp 90,000,000 thousand thousand and was presented as part of “Interest and other financial charges” account in the statements of income (Note 35).
Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh PT Pefindo tanggal 13 Oktober 2010, peringkat obligasi Perusahaan untuk periode 12 Oktober 2010 sampai dengan 12 Januari 2011 adalah id BBB+ (triple B plus; developing).
Based on the rating issued by PT Pefindo dated October 13, 2010, for period October 12, 2010 until January 12, 2011, the bonds are rated as id BBB+ (triple B plus; developing).
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, obligasi ini dijamin dengan tagihan sebesar minimum 40% dari nilai pokok obligasi dan tanah yang belum dikembangkan dengan jumlah luas area masing-masing sebesar 3.675.792 m2 atau dengan nilai pertanggungan minimum sebesar 80% dari nilai pokok obligasi (Catatan 11).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the bonds are secured with the Company’s receivable with minimum value of 40% of the bonds nominal value and land for development with total area of 3,675,792 square meters, respectively, or minimum collateral value of 80% of the bonds nominal value (Note 11).
Berdasarkan laporan realisasi penggunaan dana ke Bapepam dan LK tanggal 13 Juli 2007, Perusahaan telah menggunakan seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi sebesar Rp 586.431.455 ribu sebagai berikut:
Based on the Company’s report to Bapepam-LK dated July 13, 2007 on utilization of proceeds from bonds issuance, the Company used all the proceeds received from bonds issuance, after deducting bonds issuance cost, amounting to Rp 586,431,455 thousand, as follows: Persentase/ Percentage %
Jumlah/ Total Rp '000
Pelunasan hutang obligasi yang tidak dijamin /Payment of unsecured bonds Modal kerja/Working capital Pengembangan proyek/Development of projects
34,10 14,74 51,16
200.000.000 86.431.455 300.000.000
Jumlah/Total
100,00
586.431.455
Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
The Company has complied with the requirements stipulated in the agreement with the trustee.
- 73 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 16.
Hutang Obligasi (Lanjutan)
16.
Bonds Payable (Continued)
Obligasi Bumi Serpong Damai II (BSD II) (Lanjutan)
Bumi Serpong Damai II bonds (BSD II) (Continued)
Perjanjian pewaliamanatan hutang obligasi BSD II juga berisi pembatasan-pembatasan antara lain untuk:
The agreement with the trustee relating to BSD II bonds payable provides for, among others, restrictions to:
-
-
-
17.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Melakukan penggabungan, peleburan atau pengambilalihan Mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor Memberikan jaminan perusahaan melebihi 20% dari total ekuitas Perusahaan kepada pihak lain Memberikan jaminan kepada pihak manapun kecuali atas transaksi normal dan pinjaman pegawai Mengadakan perubahan kegiatan usaha utama Perusahaan Melakukan penerbitan obligasi atau memperoleh pinjaman dari pihak lain
-
Conduct merger, acquisition or takeover
-
Decrease authorized, issued and paid-up capital Give Company’s guarantee to other parties with amount equivalent to over 20% of total Company’s equity. Pledge security to any other party except on normal transactions and employees loan Conduct changes in major Company’s business Issue bonds or obtain loan from other parties.
-
-
Hutang Bank
17.
Bank Loan
Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan menerima fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 250.000.000 ribu. Suku bunga pinjaman adalah sebesar 11% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2008. Pada bulan Desember 2008, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui untuk memperpanjang fasilitas pinjaman tersebut sampai dengan 17 Desember 2009 dengan suku bunga sebesar 14% per tahun serta memperpanjang kembali sampai dengan tanggal 17 Desember 2010 dengan suku bunga sebesar 12% per tahun. Fasilitas pinjaman 2 ini dijamin dengan tanah seluas 93.057 m yang nilainya tercatat dalam akun persediaan dan bangunan Ocean Park yang nilainya tercatat dalam akun aset tetap (Catatan 8 dan 12). Pada tanggal 23 Juni 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman bank. Pada tanggal 10 Agustus 2010, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui untuk menurunkan plafon fasilitas pinjaman modal kerja menjadi sebesar Rp 50.000.000 ribu dan memperpanjang periode pinjaman sampai dengan 17 Desember 2011.
On December 18, 2007, the Company obtained a working capital loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 250,000,000 thousand. The interest rate is 11% per annum and will be due on December 17, 2008. In December 2008, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to extend the loan facility until December 17, 2009 with interest rate of 14% per annum and has agreed in December 2009 to further extend until December 17, 2010 with interest rate of 12% per annum. This loan is secured by land with a total area of 93,057 square meters recorded in “Inventories” and Ocean Park building included in “Property and Equipment” accounts (Notes 8 and 12). On June 23, 2010, the Company has already fully settled its loan. On August 10, 2010, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk agreed to reduce working capital loan facility to Rp 50,000,000 thousand and extend until December 17, 2011.
Beban bunga periode 2010 dan tahun 2009 adalah masing-masing sebesar Rp 13.590.612 ribu dan Rp 33.434.028 ribu (Catatan 35).
Interest expense in period 2010 and year 2009 amounted to Rp 13,590,612 thousand, Rp 33,434,028 thousand, respectively (Note 35).
- 74 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 17.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Hutang Bank (Lanjutan)
17.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan telah memenuhi persyaratan rasio keuangan atas hutang bank sebagai berikut: Persyaratan/ Requirement Hutang berbunga terhadap ekuitas EBITDA terhadap beban bunga
Bank Loan (Continued) As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company has complied with the required financial ratios relating to bank loan, as follows:
2010
<= 2 >= 1,5
2009 0,24 4,58
Perjanjian hutang bank juga berisi pembatasanpembatasan antara lain untuk:
0,36 3,64
Interest debt to equity ratio EBITDA to interest expense
The loan agreement provides for, among others, restrictions to:
-
Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman baru.
-
Obtain a new credit or loan facility.
-
Memberikan pinjaman kepada para pemegang saham dan/atau grup usaha Perusahaan.
-
Give loan to shareholder and/or any member of the business group of the Company.
-
Mengadakan penyertaan baru dalam perusahaan-perusahaan lain dan/atau turut membiayai perusahaan-perusahaan lain di luar bisnis utama.
-
Invest in other Companies and/or jointly finance other Companies outside the core business.
-
Mengikat diri sebagai penjamin hutang terhadap pihak dan/atau menjaminkan aset Perusahaan kepada pihak lain.
-
Act as Corporate guarantor and/or pledge its assets to other parties.
-
Memindahtangankan agunan.
-
Transfer the collateral.
-
Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan mengubah anggaran dasar sehubungan dengan: a. Menurunkan modal dasar atau modal disetor b. Mengubah kepemilikan saham perusahaan c. Mengubah status perusahaan
-
Hold a Shareholder’s Meeting or Extraordinary’s Shareholder’s Meeting and change the deed of establishment related to: a. Decrease in authorized or paid up capital stock b. Change in ownership of the Company
Melakukan merger atau akuisisi. Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman Perusahaan kepada pemegang saham.
-
-
c.
- 75 -
Change in status of Company
Conduct merger or business combination Pay interest to and/or settle loan to shareholders.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 18.
Hutang Usaha
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 18.
Merupakan kewajiban yang timbul atas jasa kontraktor untuk pembangunan rumah tinggal, ruko dan prasarana lainnya, dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of liability to contractors in relation to the construction of houses, shophouses and other amenities, with details as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 39) PT Jaya Teknik Indonesia
Trade Accounts Payable
6.537
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000 -
Related party (Note 39) PT Jaya Teknik Indonesia
Pihak ketiga PT Cakra Usaha Mandiri PT Sirtu Alam Makmur PT Karya Cipta Bangun Mandiri PT Sumber Daya Anugerah Prima PT Mutiara Bunda Mandiri CV Sentra Graha PT Ratu Rusmon Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000 ribu) Subjumlah
2.591.143 1.396.117 1.371.084 1.277.194 1.227.398 1.177.567 1.135.838
811.709 1.330.884 1.287 239.419 278.907 -
23.587.676 33.764.017
19.468.202 22.130.408
Third parties PT Cakra Usaha Mandiri PT Sirtu Alam Makmur PT Karya Cipta Bangun Mandiri PT Sumber Daya Anugerah Prima PT Mutiara Bunda Mandiri CV Sentra Graha PT Ratu Rusmon Others (below Rp 1,000,000 thousand each) Subtotal
Jumlah
33.770.554
22.130.408
Total
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with a related party were done under similar terms and condition as those done with third parties.
Hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2010 adalah sebesar Rp 6.537 ribu (Catatan 39). Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat hutang usaha kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of September 30, 2010, trade accounts payable to a related party amounted to Rp 6,537 thousand (Note 39). Meanwhile, as of December 31, 2009, there are no trade accounts payable to related parties.
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The aging analysis of trade accounts payable from the date of invoice is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Sampai dengan 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 1 tahun
15.090.898 6.259.394 6.024.193 6.396.069
8.961.013 7.060.771 4.478.669 1.629.955
Jumlah
33.770.554
22.130.408
Seluruh hutang usaha adalah dalam mata uang Rupiah.
Less than 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 1 year Total
All trade accounts payable are denominated in Rupiah currency.
- 76 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 19.
Hutang Pajak
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 19.
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
20.
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Pajak bumi dan bangunan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - bersih
1.466.484
808
527.400 1.134.578 10.801.019
47.280 1.317.383 13.127.192
Land and building tax Income taxes: Article 21 Article 23 Value Added Tax - net
Jumlah
13.929.481
14.492.663
Total
Biaya yang Masih Harus Dibayar
20. 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Accrued Expenses
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Bunga hutang obligasi Pemeliharaan dan perbaikan Komisi Listrik, air dan telepon Promosi Konsultan Lain-lain
17.750.000 9.820.078 6.534.926 2.117.535 594.844 252.500 5.831.611
18.402.778 3.106.392 7.431.351 4.053.428 495.389 245.000 3.020.254
Interest on bonds payable Repairs and maintenance Commission Electricity, water and telephone Promotion Consultancy Others
Jumlah
42.901.494
36.754.592
Total
Lain-lain terutama terdiri dari biaya yang masih harus dibayar atas asuransi tenaga kerja, perbaikan taman dan jasa profesional.
21.
Taxes Payable
Others mainly consist of accruals for employees’ insurance, park maintenance and professional fees.
Uang Muka Penjualan
21.
Merupakan uang muka penjualan tanah dan bangunan yang diterima oleh Perusahaan akan tetapi belum memenuhi syarat pengakuan penjualan.
Sales Advances This account pertains to advances received from buyers for the sale of land and buildings, wherein the criteria of revenue recognition have not yet been fully met.
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Rumah tinggal Tanah Rumah toko Pusat pendiidkan Bangunan industri Pusat perbelanjaan
1.144.347.461 89.179.422 60.931.089 34.020.977 19.819.717 4.607.713
782.235.827 180.508.774 15.803.514 5.600.000 19.774.810 2.034.476
Jumlah
1.352.906.379
1.005.957.401
- 77 -
Houses Land Shophouses Education centre Industrial building Shopping malls Total
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 21.
Uang Muka Penjualan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 21.
Rincian uang muka penjualan berdasarkan persentase terhadap harga jual adalah sebagai berikut:
Details of sales advances based percentage of sales price is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 100% 50% - 99% 20% - 49% <20% Jumlah
on
the
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
990.028.702 212.791.846 127.239.965 22.845.866
784.476.030 143.562.183 47.412.968 30.506.220
1.352.906.379
1.005.957.401
Pada tanggal 30 September 2010, uang muka penjualan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 231.858 ribu atau 0,010% dari jumlah kewajiban (Catatan 39). Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada uang muka penjualan yang diterima dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
22.
Sales Advances (Continued)
100% 50% - 99% 20% - 49% <20% Total
As of September 30, 2010, sales advances from related parties amounted to Rp 231,858 thousand or 0.010% of the total liabilities (Note 39). As of December 31, 2009, there are no sales advances from related parties.
Sewa Diterima Dimuka
22.
Rental Advances
Merupakan uang muka yang diterima atas sewa ruang perkantoran, pertokoan dan lainnya dari para pelanggan.
This account pertains to advance rentals received by the Company from customers for rental of office spaces and shophouses, among others.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, sewa diterima dimuka termasuk uang muka sewa yang diterima dari PT Carrefour Indonesia atas ruang di ITC BSD untuk jangka waktu 6 tahun pertama, yang masing-masing sebesar Rp 3.934.170 ribu dan Rp 8.992.387 ribu (Catatan 42.c).
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, this account includes the balance of advance rental payment received from PT Carrefour Indonesia for the initial six years of the lease period amounting to Rp 3,934,170 thousand and Rp 8,992,387 thousand, respectively, relating to rental of space in ITC BSD (Note 42.c).
Pada tanggal 30 September 2010, sewa diterima dimuka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp 71.175 ribu atau 0,003% dari jumlah kewajiban (Catatan 39). Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak terdapat sewa diterima dimuka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of September 30, 2010, rental advances from related parties amounted to Rp 71,175 thousand, respectively or 0.003% of the total liabilities (Note 39). As of December 31, 2009, there are no rental advances from related parties.
Seluruh sewa diterima dimuka adalah dalam mata uang Rupiah.
All rental advances are denominated in Rupiah currency.
- 78 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 22.
Sewa Diterima Dimuka (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 22.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
23.
Rental Advances (Continued) Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Taksiran Kewajiban untuk Pengembangan Prasarana
23.
Estimated Liabilities for Future Improvements
Akun ini merupakan estimasi dari biaya yang harus dikeluarkan oleh Perusahaan di masa mendatang untuk pembuatan jalan dan saluran, jembatan, pertamanan, fasilitas listrik, air minum, land grading dan lain-lain atas bagian tanah yang telah terjual.
This account represents the estimated costs which will be incurred by the Company in future periods for road paving, bridge, landscaping, electricity and water installation, land grading and other costs on the sold land.
Mutasi akun ini adalah sebagai berikut:
The movement in this account is as follows: 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Saldo awal Penambahan taksiran kewajiban (Catatan 30) Pengurangan karena realisasi pembayaran atas pengembangan prasarana
211.425.349
Saldo akhir
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000 208.571.810
Beginning balance
192.304.895
Additional provision (Note 30)
(28.620.642)
(189.451.356)
Realization through payment on future improvements
182.804.707
211.425.349
Ending balance
-
Pada periode 2010, manajemen tidak menambah jumlah taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana karena manajemen berkeyakinan bahwa jumlah taksiran pada tanggal 30 September 2010 telah mencukupi terhadap estimasi biaya yang akan terjadi di masa mendatang.
In 2010, the Management has not made any provision for additional costs to be incurred for future improvements since the management believes that the balance as of September 30, 2010 is adequate to cover the estimated costs to be incurred in the future.
Pada tanggal 31 Desember 2009, taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 157.962 ribu atau masingmasing sebesar 0,007% dari jumlah kewajiban (Catatan 39). Pada tanggal 30 September 2010, tidak terdapat taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of December 31, 2009, estimated liabilities to a related party for future improvements amounted to Rp 157,962 thousand, or 0.007%, of the total liabilities (Note 39). As of September 30, 2010, there are no estimated liabilities to a related party for future improvements.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Seluruh taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana adalah dalam mata uang Rupiah.
All estimated liabilities for future improvements are denominated in Rupiah currency.
- 79 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 24.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Hutang Lain-lain
24. 30 September/ September 30, 2010 Rp '000
Other Liabilities
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Pihak ketiga Hutang pengurusan sertifikat Uang jaminan untuk renovasi Hutang konsumen atas pembatalan penjualan Uang muka ijin mendirikan bangunan Lain-lain Jumlah
25.
21.938.664 7.470.216
18.057.010 7.291.241
5.168.796 1.734.075
7.794.498 5.677.694 13.620.728
Third parties Payable for processing of land certificates Deposits for renovation Payable to customers arising on sale cancellations Advances for building permits Others
36.311.751
52.441.171
Total
Pada tanggal 30 September 2010, hutang lainlain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 509.676 ribu atau sebesar 0,022% dari jumlah kewajiban (Catatan 39). Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada hutang lain-lain kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
As of September 30, 2010, other liabilities to related parties amounted to Rp 509,676 thousand or equivalent to 0.022% of total liabilities (Note 39). As of December 31, 2009, there are no other liabilities to related parties.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Modal Saham
25.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan berdasarkan data dari Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
PT Paraga Artamida W arner Investment (Labuan), Bhd. PT Serasi Niaga Sakti PT Metropolitan Transcities Indonesia PT Simas Tunggal Centre PT Pembangunan Jaya PT Aneka Karya Amarta PT Apta Citra Universal PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Bhineka Karya Pratama PT Anangga Pertiwi Megah PT Nirmala Indah Sakti Masyarakat/Public Jumlah/Total
Capital Stock The Company’s stockholders based on “Biro Administrasi Efek” are as follows:
30 September/September 30, 2010 Jumlah Persentase Jumlah Saham/ Kepemilikan/ Modal/ Number of Percentage of Total Paid-up Shares Ownership Capital Stock % Rp '000 4.016.655.330 1.792.580.000 598.396.090 502.923.130 375.941.470 255.500.310 309.212.230 67.523.150 43.958.650 43.271.010 30.000.000 30.000.000 2.869.661.500
36,73 16,39 5,47 4,60 3,44 2,34 2,83 0,62 0,40 0,40 0,27 0,27 26,24
401.665.533 179.258.000 59.839.609 50.292.313 37.594.147 25.550.031 30.921.223 6.752.315 4.395.865 4.327.101 3.000.000 3.000.000 286.966.150
10.935.622.870
100,00
1.093.562.287
- 80 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 25.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Modal Saham (Lanjutan)
25.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Pemegang Saham/ Name of Stockholder
PT Paraga Artamida Warner Investment (Labuan), Bhd. PT Serasi Niaga Sakti PT Metropolitan Transcities Indonesia PT Simas Tunggal Centre PT Pembangunan Jaya PT Aneka Karya Amarta PT Apta Citra Universal PT Dian Swastatika Sentosa Tbk PT Bhineka Karya Pratama PT Anangga Pertiwi Megah PT Nirmala Indah Sakti Masyarakat/Public Jumlah/Total
Capital Stock (Continued) 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal/ Total Paid-up Capital Stock Rp '000
4.016.655.330 3.407.580.000 633.396.090 502.923.130 375.941.470 325.084.310 309.212.230 124.038.650 43.958.650 43.271.010 30.000.000 30.000.000 1.093.562.000
36,73 31,16 5,79 4,60 3,44 3,00 2,83 1,12 0,40 0,39 0,27 0,27 10,00
401.665.533 340.758.000 63.339.609 50.292.313 37.594.147 32.508.431 30.921.223 12.403.865 4.395.865 4.327.101 3.000.000 3.000.000 109.356.200
10.935.622.870
100,00
1.093.562.287
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 14 tanggal 9 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UU No. 40 tahun 2007 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK), termasuk perubahan komposisi pemegang saham. Perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-0056162.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 27 Juli 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia masih dalam proses.
Based on the Extraordinary Stockholder’s Meeting as stated in Notarial Deed No. 14 dated June 9, 2010 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the stockholders agreed to revise the Company’s Articles of Association to be in accordance with the provisions of the Republic of Indonesia Law No. 40/2007 and Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) regulation, including the change in the composition of Company’s shareholders. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU0056162.AH.01.09 Year 2010 dated July 27, 2010. As of date of completion of the financial statements, the publication in the State Gazette of Republic of Indonesia is still in process.
- 81 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 25.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Modal Saham (Lanjutan)
25.
Perubahan dalam jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
Capital Stock (Continued) The changes in the number shares outstanding are as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares Saldo pada tanggal 1 Januari 2008 Penerbitan saham sebagai dampak dari penurunan nilai nominal saham Penerbitan saham tahun 2008 melalui Penawaran Umum Perdana (Catatan 1.a)
1.968.412.174 7.873.648.696
1.093.562.000
Saldo pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009
10.935.622.870
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia. 26.
Balance at January 1, 2008 Issuance of shares due to reduction in par value Issuance of shares in 2008 through Initial Public Offering (Note 1.a) Balance at September 30, 2010 and December 31, 2009
At September 30, 2010 and December 31, 2009, all of the shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
Tambahan Modal Disetor
26.
Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan:
Additional Paid-in Capital This account represents additional paid-in capital in connection with the following:
Jumlah/Amount (Rp '000) Penawaran saham Perusahaan melalui penawaran umum perdana kepada masyarakat pada tahun 2008 (Catatan 1.a) Hasil yang diterima atas penerbitan 1.093.562.000 saham (Catatan 25) Biaya emisi efek ekuitas Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor Jumlah - bersih Konversi obligasi PT Paraga Artamida pada tahun 2001 Jumlah
601.459.100 (18.213.262) (109.356.200) 473.889.638 10.776.463 484.666.101
Tambahan modal disetor sebesar Rp 10.776.463 ribu merupakan selisih lebih jumlah dana yang diterima oleh Perusahaan dari konversi obligasi PT Paraga Artamida dengan nilai nominal saham yang diterbitkan oleh Perusahaan atas konversi obligasi tersebut pada tahun 2001.
Sale of the Company's shares through Initial Public Offering in 2008 (Note 1.a) Proceeds from issuance of 1,093,562,000 shares (Note 25) Shares issuance cost Amount recorded as paid-up capital Net Conversion of the convertible bond issued to PT Paraga Artamida in 2001 Total
Additional paid-in capital amounting to Rp 10,776,463 represents share premium on issuance of shares resulting from the conversion of the convertible bonds issued to PT Paraga Artamida in 2001.
- 82 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 27.
28.
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 27.
Appropriated Retained Earnings
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 12 tanggal 9 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pembentukan cadangan wajib sebesar Rp 500.000 ribu pada tahun 2010 sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Based on Company’s Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 12 dated June 9, 2010 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the stockholders have approved the appropriation in 2010 of Company’s unappropriated retained earnings amounting to Rp 500,000 thousand to comply with the Company’s Articles of Association.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 2 tanggal 10 Juni 2009 dari Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui pembentukan cadangan wajib pada tahun 2009 sebesar Rp 2.000.000 ribu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Based on Company’s Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 2 dated June 10, 2009 of Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., public notary in Tangerang, the stockholders have approved the appropriation in 2009 of Company’s unappropriated retained earnings amounting to Rp 2,000,000 thousand to comply with the Company’s Articles of Association.
Dividen
28.
Dividends
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 12 tanggal 9 Juni 2010 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 6 Juli 2010 dan yang tercatat dalam penitipan kolektif pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pada tanggal 20 Juli 2010 dengan total nilai sebesar Rp 65.613.737 ribu atau setara dengan Rp 6 per lembar saham.
Based on Company’s Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 12 dated June 9, 2010 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn., public notary in Jakarta, the stockholders agreed to distribute cash dividends to stockholders of record as of July 6, 2010 and recorded collectively in PT Kustodian Sentral Efek Indonesia as of July 20, 2010 totaling to Rp 65,613,737 thousand or equivalent to Rp 6 per share.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang didokumentasikan dalam Akta No. 2 tanggal 10 Juni 2009 dari Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang, para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai kepada seluruh pemegang saham yang tercatat pada tanggal 6 Juli 2009 sebesar Rp 43.742.491 ribu atau setara dengan Rp 4 per lembar saham.
Based on Company’s Stockholder’s Meeting as documented in Notarial Deed No. 2 dated June 10, 2009 of Hannywati Susilo, S.H., M.Kn., notary public in Tangerang, the stockholders agreed to distribute cash dividends to all stockholders of record as of July 6, 2009 amounting to Rp 43,742,491 thousand or equivalent to Rp 4 per share.
- 83 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 29.
Pendapatan Usaha
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 29.
Rincian dari pendapatan usaha Perusahaan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut:
The details of the Company’s revenues based on its product line are as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
30.
Revenues
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Rumah tinggal Tanah Bangunan industri Rumah toko Perkantoran
669.175.483 194.044.694 33.865.585 8.623.198 -
674.936.977 440.430.074 112.472.370 40.142.930 2.610.100
Jumlah
905.708.960
1.270.592.451
Houses Land Industrial building Shophouses Office Total
Pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 3.307.300 ribu pada tahun 2009 atau 0,260% pada tahun 2009 dari jumlah pendapatan usaha (Catatan 39). Pada periode 2010 tidak terdapat pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Revenues from related parties amounted to Rp 3,307,300 thousand in 2009, or 0.260% in 2009, of the total revenues (Note 39). During period 2010, there were no revenues generated from related parties.
Pada periode 2010 dan tahun 2009 tidak terdapat penjualan kepada pihak yang memiliki nilai penjualan melebihi 10% dari jumlah penjualan.
In 2010 and 2009 there are no revenues from any related party which represent 10% of the total revenues.
Pendapatan usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan kebijakan harga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Revenue transactions with related parties were done under terms and conditions, including similar price, as those done with third parties.
Beban Pokok Penjualan
30. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Cost of Sales
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Rumah tinggal Tanah Bangunan industri Rumah toko Perkantoran
342.317.939 43.516.267 14.079.412 5.229.752 -
416.401.986 143.180.954 55.965.248 20.760.953 1.648.311
Houses Land Industrial building Shophouses Office
Jumlah
405.143.370
637.957.452
Total
- 84 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 30.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Beban Pokok Penjualan (Lanjutan)
30.
Mutasi beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
Persediaan awal Beban produksi: Bahan baku Tenaga kerja Overhead Persediaan akhir Jumlah
31.
Cost of Sales (Continued) Inventories recognized in cost of sales are follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
1.734.151.735
1.689.566.086
459.517.359 1.301.878 13.857.623 (1.803.685.225)
651.980.507 5.168.200 25.394.394 (1.734.151.735)
405.143.370
637.957.452
Beginning balance: Production cost: Raw materials Labour Overhead Ending balance Total
Selama periode 2010 dan tahun 2009, jumlah biaya pengembangan prasarana yang dibebankan pada beban pokok penjualan adalah masing-masing sebesar Rp 82.995.915 ribu dan Rp 152.300.880 ribu.
In 2010 and 2009, total cost of future improvements recorded in cost of sales account amounted to Rp 82,995,915 thousand and Rp 152,300,880 thousand, respectively.
Pada periode 2010 dan tahun 2009, tidak terdapat pembelian dari pihak pemasok dengan nilai pembelian lebih dari 10% dari jumlah pembelian.
In 2010 and 2009, there were no purchases from an individual supplier which has purchase value of more than 10% of total purchases.
Beban Penjualan
31. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Selling Expenses
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Promosi Gaji karyawan Iklan Jamuan Jasa pengelola tenaga kerja Listrik, telepon dan perlengkapan kantor Penyusutan (Catatan 12) Perbaikan dan pemeliharaan Pemeliharaan kendaraan Konsultan dan perijinan Perjalanan dinas Pemagaran, pengukuran dan dokumentasi Pemasaran Lain-lain
28.699.204 21.271.882 15.004.148 11.999.486 2.619.360 1.234.999 476.841 427.761 355.557 242.363 16.242 559.851
38.413.510 21.192.306 12.566.341 1.083.875 1.665.654 886.332 442.126 639.099 6.706.229 399.752 132.491 747.993
Promotions Salaries Advertising Entertainment Outsourcing Electricity, telephone and office equipment Depreciation (Note 12) Repairs and maintenance Motor vehicles maintenance Consultancy fees and licences Business trip Fencing, measurement and documentation Marketing Others
Jumlah
82.907.694
84.875.708
Total
Selama 2010 dan 2009, beban penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 12.938 ribu dan Rp 74.107 ribu atau masing-masing sebesar 0,016% dan 0,087% dari jumlah beban penjualan (Catatan 39).
In 2010 and 2009, selling expenses relating to a related party amounted to Rp 12,938 thousand and Rp 74,107 thousand, respectively, or 0.016% and 0.087% of the total selling expenses (Note 39).
- 85 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 31.
Beban Penjualan (Lanjutan) Lain-lain merupakan operasional lainnya.
32.
beban
31. sewa
Selling Expenses (Continued)
dan
Others consist of rental and other operating expenses.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Beban Umum dan Administrasi
32. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Gaji karyawan Jamuan dan rapat Listrik, telepon dan perlengkapan kantor Imbalan pasti pasca-kerja - bersih (Catatan 33) Penyusutan dan amortisasi (Catatan 12 dan 15) Pajak bumi dan bangunan Komunikasi Konsultan dan perijinan Umum Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Pemeliharaan kendaraan Jasa manajemen (Catatan 39 dan 42.d) Lain-lain Jumlah
33.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
General and Administrative Expenses
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
39.981.195 18.814.054 12.218.446
40.343.191 2.076.464 6.241.483
7.563.470
8.981.882
6.069.258 5.788.402 2.274.756 2.099.314 2.347.468 1.662.614 1.210.757 344.738 1.109.918
5.177.982 8.205.191 286.690 6.351.783 2.099.600 215.436 1.173.139 980.917 7.250.000 1.917.612
101.484.390
91.301.370
Salaries Entertainment and meeting Electricity, telephone and office supplies Defined-benefit post-employment expense (Note 33) Depreciation and amortization (Notes 12 and 15) Land and building taxes Communication Consultancy fees and licenses General Repairs and maintenance Business related travels Motor vehicles maintenance Management fees (Notes 39 and 42.d) Others Total
Pada 2010 dan 2009, beban umum dan administrasi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 680.378 ribu dan Rp 7.681.839 ribu atau masing-masing sebesar 0,670% dan 8,414%% dari jumlah beban umum dan administrasi (Catatan 39).
In 2010 and 2009, total general and administrative expenses relating to related parties amounted to Rp 680,378 thousand and Rp 7,681,839 thousand, respectively, or 0.670% and 8.414%, respectively, of the total general and administrative expenses (Note 39).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Imbalan Pasca-Kerja
33.
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan peraturan yang berlaku, yakni Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
Post-Employment Benefits The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003. No funding of the benefits has been made to date.
- 86 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 33.
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 33.
Post-Employment Benefits (Continued)
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja untuk Perusahaan dilakukan oleh PT Kis Aktuaria, aktuaris independen, tertanggal 24 Agustus 2010.
The latest actuarial valuation report, dated August 24, 2010, on the defined postemployment benefits was from PT Kis Aktuaria, an independent actuary.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut adalah sebanyak 1.309 karyawan pada tahun 2010 dan 1.284 karyawan pada tahun 2009.
Number of eligible employees is 1,309 in 2010 and 1,284 in 2009.
Rekonsiliasi jumlah nilai kini cadangan imbalan pasti dengan cadangan imbalan pasti pascakerja pada neraca adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded defined benefit reserve to the amount of definedbenefit post-employment reserve presented in the balance sheets is as follows:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
Nilai kini cadangan imbalan pasti Kerugian aktuarial yang belum diakui
51.770.760 (5.750.887)
45.597.451 (2.550.364)
Present value of unfunded defined-benefit reserve Unrecognized actuarial losses
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja
46.019.873
43.047.087
Defined benefit post-employment reserve
Rincian beban imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Details of defined-benefit expense are as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
post-employment
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Beban jasa kini Beban bunga
3.459.699 4.103.771
4.713.926 4.267.956
Jumlah beban imbalan pasti pasca-kerja
7.563.470
8.981.882
Current service costs Interest costs Total defined-benefit post-employment expense
Beban imbalan pasti pasca kerja - bersih disajikan sebagai bagian dari “Beban umum dan administrasi” (Catatan 32) pada laporan laba rugi.
Defined-benefit post-employment expense is presented as part of “General and administrative expenses” (Note 32) in the statements of income.
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Movements of defined-benefit post-employment reserve are as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja awal periode Beban imbalan pasti pasca-kerja periode berjalan Pembayaran selama periode berjalan Cadangan imbalan pasti pasca-kerja akhir periode
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
43.047.087
38.286.661
7.563.470 (4.590.684)
8.981.882 (4.221.456)
46.019.873
43.047.087
- 87 -
Defined-benefit post-employment reserve at the beginning of the period Defined-benefit post-employment expense during the period Payments made during the period Defined-benefit post-employment reserve at the end of the period
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 33.
Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 33.
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhitungan imbalan pasti pasca-kerja:
Post-Employment Benefits (Continued) Principal actuarial assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits:
30 Sepember 2010 dan 31 Desember 2009 / September 30, 2010 and December 31, 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat perputaran karyawan
34.
12,00% 6,00% menurun secara linier dari 9,74% di usia 20 tahun menjadi 0% pada usia 55 tahun/ decrease linearly from 9.724% at age 20 to 0% at age 55
Pendapatan Bunga dan Investasi
34. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Pendapatan bunga atas: Deposito berjangka Jasa giro Reksa dana (Catatan 5) Akresi diskonto: Piutang Usaha (Catatan 6) Piutang lain-lain Jumlah
35.
Discount rate Future salary increases Level of employee turnover
Interest and Investment Income
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
41.193.001 2.118.580 -
58.854.880 1.715.242 11.356.832
239.396 46.360
-
43.597.337
71.926.954
Interest income from: Time deposits Current accounts Mutual fund (Note 5) Accretion of discount on: Trade accounts receivable (Note 6) Other accounts receivable Total
Selama periode 2010 dan tahun 2009, pendapatan bunga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing adalah sebesar Rp 565.986 ribu dan Rp 1.254.649 ribu atau 1,298% dan 14,760% dari jumlah pendapatan bunga (Catatan 39).
In period 2010 and year 2009, interest income from a related party amounted to Rp 565,986 thousand and Rp 1,254,649 thousand, respectively or 1.298% and 14.760% of the total interest income (Note 39).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with a related party were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
35. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Interest and Other Financial Charges
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Beban bunga atas: Hutang obligasi (Catatan 16) Hutang bank (Catatan 17) Setoran jaminan
69.651.917 13.590.612 30.550
90.000.000 33.434.028 -
Jumlah
83.273.079
123.434.028
- 88 -
Interest expense: Bonds payable (Note 16) Bank loan (Note 17) Rental deposit Total
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 35.
Beban Bunga (Lanjutan)
dan
Keuangan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Lainnya
35.
Selama periode 2010 dan tahun 2009, tidak terdapat beban bunga kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
36.
36. 30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
Jumlah - bersih
37.
Other
Financial
Charges
In period 2010 and year 2009, there are no interest expense and other financial charges from related parties.
Lain-lain – Bersih
Pendapatan manajemen pengelola gedung ITC BSD - bersih Pendapatan taman rekreasi air (Ocean Park) - bersih Pendapatan (beban) manajemen pengelola wisma BCA - bersih Pendapatan (beban) manajemen estat - bersih Pendapatan (beban) administrasi dan provisi bank - bersih Beban manajemen pengelola gedung BSD Junction - bersih Lain-lain - bersih
Interest and (Continued)
Others – Net
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
10.991.379
9.279.118
3.800.808
1.892.669
831.530 1.281.832
(366.012) (13.544.569)
992.573
(1.815.354)
ITC BSD building property management income - net
(4.389.491) 6.634.883
(3.804.514) (141.685)
Ocean Park property income-net Wisma BCA property management income (expenses) - net Estate management income (expense) - net Administration and bank income (charges) - net BSD Junction building property management Others - net
20.143.514
(8.500.347)
Total
Selama periode 2010, lain-lain-bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masingmasing adalah sebesar Rp 345.575 ribu atau 1,716% dari jumlah pendapatan lain-lain, sedangkan pada tahun 2009 lain-lain-bersih dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar Rp 683.031 ribu atau 8,035% dari jumlah beban lain-lain (Catatan 39).
In 2010, other income from a related party amounted to Rp 345,575 thousand or 1.716% of the total other income, meanwhile in 2009, other expense from a related party amounted to Rp 683,031 thousand or 8.035% of the total other expense (Note 39).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.
Transactions with a related party were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Pajak Penghasilan a.
37.
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
a.
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000 Pajak kini Pajak penghasilan final
Income Tax
48.330.859
- 89 -
The tax expense of the Company is as follows:
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000 67.430.383
Current tax Final tax
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 37.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) b.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 37.
Pajak Kini
Income Tax (Continued) b.
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan akumulasi rugi fiskal adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of income and accumulated fiscal losses is as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang pajaknya final: Penjualan Pendapatan sewa dan lain-lain Beban pokok penjualan Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga dan investasi Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi biaya emisi obligasi Lain-lain (bersih) Beban operasi atas sewa dan lain-lain
Rugi sebelum pajak tidak final Perbedaan temporer: Selisih antara biaya emisi obligasi fiskal dan komersial Rugi penurunan nilai atas aset keuangan Lain-lain
291.471.005
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000 376.168.717
Income before tax per statements of income Less income already subjected to final tax:
(905.708.960) (30.454.114) 405.143.370 82.907.694 101.484.390 83.273.079 (43.597.337) 5.170.273 2.597.073 (3.378.023) 3.675.185
(1.270.592.451) (38.439.677) 637.957.452 84.875.708 91.301.370 123.434.028 (71.926.954) 17.568.074 2.713.709 4.951.680 109.143
(298.887.370)
(418.047.918)
(7.416.365)
(41.879.201)
Revenues Rental income and other income Cost of sales Selling expenses General administrative expenses Interest and other financial charges Interest and investments income Loss on foreign exchange - net Amortization of bonds issuance cost Others - net Operating expenses related to rental and other income
Loss subject to nonfinal tax Temporary differences: Difference between fiscal and commercial for amortization of bonds issuance cost
(137.671)
-
1.472.193 (471.715)
-
Impairment loss on financial assets Others
862.807
-
Total
Jumlah Rugi fiskal Rugi fiskal tahun 2009
(6.553.558) (41.879.201)
(41.879.201) -
Fiscal loss Fiscal loss-year 2009
Akumulasi rugi fiskal
(48.432.759)
(41.879.201)
Accumulated fiscal losses
Perhitungan beban pajak kini dan pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and prepaid taxes are as follows:
30 September/ 31 Desember/ September 30, December 31, 2010 2009 (9 bulan/months ) (12 bulan/months ) Rp '000 Rp '000 Baban pajak kini Pajak penghasilan final Penjualan Pendapatan sewa
45.285.448 3.045.411
63.586.415 3.843.968
Current tax expense Final tax Revenues Rental income
Jumlah pajak penghasilan final
48.330.859
67.430.383
Total current tax expense
- 90 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 37.
Pajak Penghasilan (Lanjutan) b.
c.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 37.
Pajak Kini (Lanjutan)
Income Tax (Continued) b.
Current Tax (Continued)
Rugi fiskal dapat dimanfaatkan melalui kompensasi terhadap laba kena pajak dalam masa 5 tahun sejak timbulnya rugi fiskal.
According to tax regulations, fiscal loss can be offset against the taxable income immediately within a period of five years after such fiscal loss was incurred.
Rugi fiskal tahun 2009 dan Perusahaan telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan oleh Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The fiscal loss in 2009 of the Company are in accordance with the corporate income tax returns filed with the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
c.
Deferred Tax
Pada bulan November 2008, Pemerintah menerbitkan PP No. 71/2008 yang mengatur pengenaan pajak bersifat final atas penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, yang mana sebelum terbitnya peraturan ini, penghasilan tersebut dikenakan tarif pajak penghasilan badan sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 17 Tahun 2000. Peraturan tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2009.
In November 2008, the Government has issued Government Regulation (PP) No. 71/2008 imposing final tax on income derived from transfer of rights for land and building, which income was previously imposed with tax at corporate income tax rates based on UU No. 7 Year 1983 and amended by UU No. 17 Year 2000. This regulation is effective on January 1, 2009.
Dengan pemberlakuan peraturan ini, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan akan memperoleh laba kena pajak yang memadai untuk memungkinkan pemanfaatan aset pajak tangguhan dari perbedaan temporer, sehingga aset pajak tangguhan dari rugi fiskal pada tanggal 30 September 2010 sebesar Rp 12.108.190 ribu dan perbedaan temporer sebesar Rp 215.702 ribu, serta aset pajak tangguhan dari rugi fiskal sebesar Rp 10.469.800 ribu pada tanggal 31 Desember 2009, tidak diakui.
As a result of this regulation, the management believes that it is not probable that sufficient future taxable income will be available to fully benefit from the recognized deferred tax assets on temporary differences. Accordingly, deferred tax asset on unused fiscal losses as of September 30, 2010 amounting to Rp 12,108,190 thousand and temporary differences amounting to Rp 215,702 thousand, and unused fiscal loss amounting to Rp 10,469,800 thousand in 2009, have not been recognized.
- 91 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 37.
Pajak Penghasilan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 37.
Rekonsiliasi antara pajak penghasilan dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Penyesuaian untuk beban (pendapatan) yang pajaknya final: Penjualan Pendapatan sewa dan lain-lain Beban pokok penjualan Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban bunga dan keuangan lainnya Pendapatan bunga dan investasi Rugi selisih kurs Amortisasi biaya emisi obligasi Lain-lain (bersih) Beban operasi atas sewa dan lain-lain
38.
Income Tax (Continued) A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per statements of income is as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
291.471.005
376.168.717
(905.708.960) (30.454.114) 405.143.370 82.907.694 101.484.390 83.273.079 (43.597.337) 5.170.273 2.597.073 (3.378.023)
(1.270.592.451) (38.439.677) 637.957.452 85.103.813 91.073.265 123.434.028 (71.926.954) 17.568.074 2.713.709 4.951.680
3.675.185
109.143
Income before tax per statements of income Less income already subjected to final tax: Revenues Rental income and other income Cost of sales Selling expenses General administrative expenses Interest and other financial charges Interest and investments income Loss on foreign exchange - net Amortization of bonds issuance cost Others-net Operating expenses related to rental and other income
(298.887.370)
(418.047.918)
Rugi sebelum pajak tidak final
(7.416.365)
(41.879.201)
Loss subject to nonfinal tax
Beban pajak berdasarkan tarif yang berlaku Tahun 2010 Tahun 2009
(1.854.091) -
(10.469.800)
Tax expense at effective tax rates Year 2010 Year 2009
Jumlah
(1.854.091)
(10.469.800)
Total
Perbedaan temporer tahun berjalan yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan dari rugi fiskal yang tidak diakui Beban pajak final
1.638.389 48.330.859
10.469.800 67.430.383
Unrecognized deferred tax assets on current year's temporary differences Unrecognized deferred tax assets on current year's fiscal loss Final tax expense
Jumlah beban pajak
48.330.859
67.430.383
Total tax expense
215.702
Laba Per Saham Dasar
38.
Perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut:
Jumlah rata-rata tertimbang saham (dalam lembar saham penuh) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh):
Basic Earnings Per Share The calculation of basic earnings per share is as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000 Jumlah laba yang digunakan dalam perhitungan laba per saham dasar: Jumlah laba bersih
-
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
243.140.146
308.738.334
Income for computation of basic earnings per share: Net income
10.935.622.870
10.935.622.870
Weighted average number of shares outstanding (in full number of shares)
22,24
28,23
- 92 -
Basic earnings per share (in full Rupiah):
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 39.
Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa
a.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 39.
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties a.
Nature of Relationship
Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties
The details of the nature of relationship and the nature of significant transactions with related parties are as follows:
Transaksi/Nature of Transac tions/ Ac counts Affec ted
Sifat Hubungan Istim ewa/ Nature of Relationship
PT Paraga Artamida
Pemegang saham/Stoc kholder
Modal saham/Capital stock
W arner Investment (Labuan), Bhd. PT Seras i Niaga Sakti PT Metropolitan Transcities Indonesia PT Simas Tunggal Centre PT Pembangunan Jaya PT Aneka Karya Amarta PT Apta Citra Universal PT Dian Swastatika Sentosa PT Bhineka Karya Pratama PT Anangga Pertiwi Megah PT Nirmala Indah Sakti
Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang Pemegang
saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder saham/Stoc kholder
Modal saham/Capital stock
PT Damai Indah Golf T bk
Perusahaan afiliasi/A ffiliated Company
*)
Penyertaan saham /Investment in shares of stoc k
PT Bintaro Serpong Damai
Perusahaan afiliasi/A ffiliated Company
*)
Penyertaan saham , biaya dibayar dim uka, pendapatan usaha dan beban umum dan administras i Inves tment in shares of stock, prepaid expenses revenues and general adminis trative expenses
PT Asuransi Sinarmas
Perusahaan afiliasi/A ffiliated Company
*)
Biaya dibayar dimuka, sewa diterima dim uka dan beban as uransi/Prepaid expenses, rental advances insuranc e ex pense
PT Jaya Teknik Indonesia
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Hutang usaha, taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana/Trade accounts payable, estimated liabilities for future improvements
PT W ira Perkasa Agung
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Perjanjian kerjas am a/Cooper ation agreement
PT Duta Pertiwi T bk
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Beban jasa manajemen/Management fees
PT Bank Sinarmas
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Bank, deposito berjangka, piutang lain-lain, sewa diterima dimuk a, hutang lain-lain, pendapatan usaha dan pendapatan bunga/ Cash in bank, time deposits, other acc ounts receivable, rental adv ances, other liabilities, revenues and interest income
PT Gunung Munar a
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Piutang lain-lain/Other accounts receivables
PT Ivo Mas T unggal PT Smart Telecom PT Inti Kr easitjipta Indah
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company Perusahaan afiliasi/A ffiliated company Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*) *) *)
Pendapatan usaha dan hutang lain-lain/ Revenues and other liabilities
PT Sinarmas Sek uritas
Perusahaan afiliasi/A ffiliated company
*)
Setoran jaminan sewa dan hutang lain- lain/ Rental deposits and other liabilities
*) Perusahaan afiliasi adalah perusahaan y ang pemegang saham pengendalinya dan sebagian pengurusnya atau manajemennya baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan Perus ahaan/Related parties are companies whic h have partly the same stock holders and/or management, directly or indirectly, as that of the Company
- 93 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 39.
Sifat dan (Lanjutan) b.
Transaksi
Hubungan
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Istimewa
39.
Transaksi Hubungan Istimewa
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued) b.
Transactions with Related Parties
Ikhtisar transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
A summary of transactions with related parties as of September 30, 2010 and December 31, 2009 is as follows:
a.
a.
Akun-akun berikut merupakan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
30 September/ September 30, 2010 Rp '000 Aset Kas dan setara kas Bank PT Bank Sinarmas Deposito berjangka PT Bank Sinarmas Jumlah Investasi Penyertaan saham PT Damai Indah Golf Tbk PT Bintaro Serpong Damai Jumlah Piutang lain-lain PT Gunung Munara PT Bank Sinarmas Jumlah Biaya dibayar dimuka PT Bintaro Serpong Damai PT Asuransi Sinarmas Jumlah
Sewa diterima dimuka PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas Jumlah
3.695.479
501.568
0,076
0,011
34.304.194 37.999.673
20.201.051 20.702.619
0,706 0,782
0,440 0,451
11.010.000 4.850.000 15.860.000
11.010.000 4.850.000 15.860.000
0,227 0,100 0,327
0,240 0,105 0,345
Investments Investments in shares of stock PT Damai Indah Golf Tbk PT Bintaro Serpong Damai Total
531.167 531.167
783.494 84.620 868.114
0,011 0,011
0,017 0,002 0,019
Other accounts receivable PT Gunung Munara PT Bank Sinarmas Total
1.323.895 592.087 1.915.982
1.459.029 483.487 1.942.516
0,027 0,012 0,039
0,032 0,010 0,042
Prepaid expenses PT Bintaro Serpong Damai PT Asuransi Sinarmas Total
Taksiran kewajiban untuk pengembangan prasarana PT Jaya Teknik Indonesia
-
6.537
-
0,000
-
Liabilities Trade accounts payable PT Jaya Teknik Indonesia
231.858
-
0,010
-
Sales advances Key management personnel
67.000 4.175 71.175
-
0,003 0,000 0,003
-
Rental advances PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas Total
3.000 3.000 6.000
-
0,000 0,000 0,000
-
34.000 12.000 463.676 509.676
-
0,001 0,001 0,020 0,022
-
Uang jaminan sewa PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas
Hutang lain-lain PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas PT Smart Telecom
Persentase Terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/ Percentage to Total Assets/Liabilities 30 September/ 31 Desember/ September 30, December 31, 2009 2010 % % Assets Cash and cash equivalents Cash in bank PT Bank Sinarmas Time deposits PT Bank Sinarmas Total
Kewajiban Hutang usaha PT Jaya Teknik Indonesia Uang muka penjualan Karyawan Kunci
31 Desember/ December 31, 2009 Rp '000
The accounts involving transactions with related parties are as follows:
-
157.962
- 94 -
-
Rental deposits PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas
Other liabilities PT Bank Sinarmas PT Sinarmas Sekuritas PT Smart Telecom
0,007
Estimated liabilities for future improvements PT Jaya Teknik Indonesia
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 39.
Sifat dan (Lanjutan) b.
Transaksi
Hubungan
Istimewa
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 39.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued) b.
Transactions (Continued)
with
Related
Parties
A summary of revenues and purchases and other transactions with related parties for the nine month period ended September 30, 2010 and for the year ended December 31, 2009, is as follows:
Sedangkan ikhtisar pendapatan dan pembelian ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2010 serta tahun yang berakhir 31 Desember 2009, adalah sebagai berikut:
Persentase Terhadap Jumlah Pendapatan/ Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Respective Total Revenues/Expenses 30 September/ 31 Desember/ 30 September/ 31 Desember/ December 31, September 30, December 31, September 30, 2009 2010 2010 2009 (9 bulan/months ) (12 bulan/months ) (9 bulan/months ) (12 bulan/months ) Rp '000 Rp '000 % % Laporan Laba Rugi Pendapatan usaha PT Bank Sinarmas PT Inti Kreasitjipta Indah
-
2.610.100 697.200
-
0,205 0,055
Statements of Income Revenues PT Bank Sinarmas PT Inti Kreasitjipta Indah
Jumlah
-
3.307.300
-
0,260
Total
0,087
Selling expenses Insurance expense PT Asuransi Sinarmas
Beban penjualan Beban asuransi PT Asuransi Sinarmas Beban umum dan adm inistrasi Beban asuransi PT Asuransi Sinarmas Beban sewa PT Bintaro Serpong Damai Beban jasa manajem en PT Duta Pertiwi Tbk (Catatan 43.d)
Penghasilan (beban) lain-lain Pendapatan bunga PT Bank Sinarmas Lain-lain PT Asuransi Sinarmas
12.938
74.107
0,016
599.245
323.661
0,590
0,355
81.133
108.178
0,080
0,118
General and administrative expenses Insurance expense PT Asuransi Sinarmas Rental PT Bintraro Serpong Damai
7,941
Management fees PT Duta Pertiwi Tbk (Note 43.d)
-
7.250.000
-
680.378
7.681.839
0,670
8,414
565.986
1.254.649
1,298
14,760
345.575
683.031
1,716
8,035
911.561
1.937.680
3,014
22,795
Transactions with related parties were done under similar terms and conditions as those done with third parties.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga. b.
Other income (expense) Interest income PT Bank Sinarm as Others PT Asuransi Sinarmas
Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasama dengan PT Wira Perkasa Agung untuk melakukan tindakan pengurusan dan perolehan hak atas 2 tanah seluas 3.446.457 m yang terletak di Desa Kertajaya, Desa Tamansari, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2009, tanah tersebut telah dialihkan secara legal ke Perusahaan (Catatan 1.b).
b.
- 95 -
The Company entered into a cooperation agreement with PT Wira Perkasa Agung to process and acquire title to parcels of land measuring 3,446,457 square meters which are located at Kertajaya Village, Tamansari Village, Sukamulya Village, Rumpin District, Kabupaten Dati II Bogor, West Java Province. In 2009, title to those aforementioned parcels of land have been transferred legally to the Company (Note 1.b).
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 39.
Sifat dan (Lanjutan) b.
Transaksi
Hubungan
Istimewa
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 39.
Transaksi Hubungan Istimewa (Lanjutan)
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties (Continued) b.
Transactions (Continued)
with
Related
Parties
c.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan mengasuransikan asetnya (persediaan, aset tetap, aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih dan properti investasi) kepada PT Asuransi Sinar Mas masingmasing sebesar 100,00% dari jumlah premi asuransi yang dibayarkan (Catatan 8, 12, 14 dan 14).
c.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company insured some of its assets (inventories, property and equipment, property under build, operate and transfer and investment property) to PT Asuransi Sinar Mas representing 100.00%, of the total insurance premiums paid, for each period (Notes 8, 12, 13 and 14).
d.
Jumlah pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan kepada PT Putra Satria Prima, PT Mitra Bangun Adigraha dan PT Jaya Teknik Indonesia atas jasa kontraktor adalah sebesar Rp 32.615 ribu dan Rp 2.126.645 ribu masing-masing pada periode 2010 dan tahun 2009 (Catatan 8).
d.
Total payments made by the Company to PT Putra Satria Prima, PT Mitra Bangun Adigraha and PT Jaya Teknik Indonesia for construction services amounted to Rp 32,615 thousand in 2010 and Rp 2,126,645 thousand in 2009 (Note 8).
e.
Pada tanggal 1 Juni 2006, Perusahaan mempunyai perjanjian sewa dengan PT Bintaro Serpong Damai atas pemakaian lahan seluas 2 2.125 m yang terletak di Jalan Rawa Buntu untuk akses jalan masuk perumahan The Green. Periode sewa adalah sejak tahun 2006 sampai dengan 2023.
e.
On June 1, 2006, the Company has a rental agreement with PT Bintaro Serpong Damai for lease of land measuring 2,125 square meters which is located at Jalan Rawa Buntu as access road to “The Green” housing. The term of this agreement is from 2006 until 2023.
f.
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada periode 2010 dan tahun 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 3.285.000 ribu dan Rp 2.277.996 ribu.
f.
In 2010 and 2009, total salaries, wages and employee’s benefits given to the members of the Boards of Commissioners and Directors of the Company amounted to Rp 3,285,000 thousand and Rp 2,277,996 thousand, respectively.
g.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Benturan Kepentingan“.
g.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Conflict of Interest”.
- 96 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 40.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan
40.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation. Fair values are obtained from quoted prices, discounted cash flows model, as appropriate.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan pada tanggal 30 September 2010:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of Company’s financial assets and liabilities as of September 30, 2010:
Nilai Tercatat/As Carrying Amount Rp '000
Estimasi Nilai Wajar/Estimated Fair Values Rp '000
1.034.856.397
1.034.856.397
15.860.000 44.066.422 8.142.673 4.455.934
15.860.000 44.066.422 8.569.137 4.563.250
1.107.381.426
1.107.915.206
Kewajiban Keuangan Hutang obligasi-bersih Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan sewa Sewa diterima dimuka Hutang lain-lain
597.402.927 33.770.554 42.901.494 1.996.548 16.794.573 36.311.751
608.700.000 33.770.554 42.901.494 2.003.455 16.794.573 36.311.751
Financial Liabilities Bonds payable-net Trade accounts payable Accrued expenses Rental deposits Rental advances Other Liabilities
Jumlah Kewajiban Keuangan
729.177.847
740.481.827
Total Financial Liabilities
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi Saham Deposito berjangka Piutang usaha-bersih Piutang lain-lain Jumlah Aset Keuangan
Financial Assets Cash and cash equivalents Investments Shares in stock Time deposits Trade accounts receivable-net Other accounts receivable Total Financial Assets
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Company to estimate the fair value of each class of financial instrument.
Aset dan kewajiban keuangan dengan periode 12 bulan atau kurang
Financial assets and liabilities with terms of 12 months or less
Instrumen keuangan berupa kas dan setara kas, investasi pada deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan, hutang usaha dan biaya yang masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions for cash and cash equivalents, investment in time deposit, certain trade accounts receivable, certain other accounts receivables, certain trade accounts payable and accrued expenses, the carrying amounts of the these financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
- 97 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 40.
Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 40.
Aset dan kewajiban keuangan dengan periode lebih dari 12 bulan
Financial assets and liabilities with terms of more than 12 months
(1) Kewajiban keuangan jangka panjang dengan suku bunga tetap
(1) Long-term fixed-rate financial liabilities
Merupakan hutang obligasi, yang nilai wajarnya ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 30 September 2010.
Consists of bonds payable. The fair values are determined based on the latest published quoted prices as of September 30, 2010.
(2) Aset dan kewajiban keuangan lainnya
41.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
(2) Other financial assets and liabilities
Terdiri dari piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, setoran jaminan sewa, sewa diterima dimuka dan hutang lain-lain. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko pihak lawan (untuk aset keuangan) dan risiko kredit Perusahaan (untuk kewajiban keuangan) menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Consist of certain trade accounts receivable, certain other accounts receivable, certain trade accounts payable, rental deposits, rental advances and other liabilities. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect counterparty risk (for financial asset) and the Company credit risk (for financial liabilities) using current market rates for similar instruments.
Instrumen keuangan tanpa kuotasi harga di pasar aktif
Financial instruments without quoted price in an active market
Terdiri dari investasi dalam saham. Karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan dengan andal, investasi tersebut dicatat pada biaya perolehan.
Consist of short-term investments in shares. Because the fair value cannot be reliably measured, these investments are carried at cost.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
41.
Financial Policies
Risk
Management
Objectives
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Company are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates.
- 98 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 41.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Suku Bunga (Lanjutan)
Interest Rate Risk (Continued)
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi hutang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan hutang.
To minimize interest rate risk, the Company manages interest cost by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by banks to obtain the most favorable interest rate before takes any decision in relation to its placements.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang terkait risiko suku bunga:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Company’s financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk:
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate % Aset/Assets Bunga Tetap/Fixed Rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Investasi-deposito/Investment-time deposits Kewajiban/Liabilities Bunga Tetap/Fixed Rate Hutang obligasi/Bonds payable
6% - 9,5% 6% - 9,5%
15,48%
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ In the 2nd Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ In the 3rd Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ In the 4th Year Rp
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 5/ In the 5th Year Rp
Jumlah/ Total RP
1.034.856.397 44.066.422
-
-
-
-
1.034.856.397 44.066.422
597.402.927
-
-
-
-
597.402.927
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Perusahaan tidak memiliki eksposur yang terpengaruh risiko suku bunga. Eksposur akan timbul apabila transaksi dilakukan dalam berbagai mata uang asing dibandingkan jika menggunakan mata uang fungsional untuk operasional Perusahaan atau transaksi kepada pihak ketiga.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company has only minimal transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty.
Transaksi umum yang dilakukan perusahaan (seperti: penjualan, pembelian dan beban usaha) sebagian besar menggunakan mata uang Rupiah. Manajemen melakukan review berkala atas eksposur mata uang asing.
The Company’s major transactions (i.e. sale, purchases and operating expenses) are mostly denominated in Indonesian currency. The Management regularly reviews its foreign currency exposure.
- 99 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 41.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)
Foreign Exchange Risk (Continued)
Berikut adalah posisi aset dalam mata uang asing:
The following table shows the Company’s foreign currency denominated monetary assets:
30 September/September 30, 2010 Mata Uang Asing Konversi ke US$/ Mata Uang Original Rupiah/ Currency Equivalent in in U.S. Dollar Rupiah Rp '000 Aset Kas dan setara kas (Catatan 4) Bank Pihak ketiga
31 Desember /December 31, 2009 Mata Uang Asing Konversi ke US$/ Mata Uang Original Rupiah/ Currency Equivalent in in U.S . Dollar Rupiah Rp '000
129.952
1.159.689
94.924
892.289
Deposito berjangka Pihak ketiga
11.533.885
102.928.386
11.414.908
107.300.132
Piutang lain-lain Piutang bunga (Catatan 7)
-
-
20.650
194.109
11.663.837
104.088.075
11.530.482
108.386.530
Jumlah Aset
Assets Cash and cash equivalents (Note 4) Cash in banks Third parties Time deposit Third party Other accounts receivable Interest receivable (Note 7) Total Assets
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, kurs konversi yang digunakan oleh Perusahaan adalah Rp 8.924 dan Rp 9.400 per US$ 1.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the conversion rates used by the Company were Rp 8,924 and Rp 9,400, respectively, per US$ 1.
Saldo aset moneter dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (US$) beserta konversinya ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal penerbitan laporan keuangan (Rp 9.033 per US$ 1) adalah sebagai berikut:
Monetary assets in US$ when converted to Rupiah using exchange rate on date of completion of the financial statements (Rp 9,033 of US$ 1) are as follows:
2010 Mata Uang US$/ Currency in US$
Aset Kas dan setara kas Bank Pihak ketiga Deposito berjangka Pihak ketiga Piutang lain-lain Piutang bunga Jumlah
Mata Uang Rupiah/ Currency in Rupiah Rp '000
128.384
1.159.689
11.394.707
102.928.386
-
-
11.523.091
- 100 -
104.088.075
Assets Cash and cash equivalents Cash in banks Third parties Time deposit Third party Other accounts receivable Interest receivable Total
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 41.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 41.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen melakukan evaluasi atas kondisi keuangan pelanggan dalam hal pemenuhan kewajiban pelanggan kepada Perusahaan. Berdasarkan evaluasi tersebut pihak Manajemen Perusahaan akan menentukan perkiraan jumlah yang tidak dapat ditagih atas aset keuangan tersebut.
Credit risk is the risk that the Company will incur a loss arising from the customers or counterparties’ failure to fulfill their contractual obligations. Management evaluates customer’s financial condition in relation to their capability to meet their financial obligation to the Company. Based on that evaluation, the Company’s management determines the necessary provision for doubtful accounts.
Berikut adalah eksposur neraca yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 September 2010:
The table below shows the Company’s exposures related to credit risk as of September 30, 2010:
Jumlah Bruto/ Gross Amounts Rp '000
Jumlah Neto/ Net Amounts Rp '000
Tersedia untuk dijual-pada biaya perolehan Investasi jangka panjang lain - saham Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek - deposito berjangka Piutang usaha Piutang lain-lain
15.860.000
15.860.000
1.034.856.397 44.066.422 8.108.064 4.445.632
1.034.856.397 44.066.422 8.142.673 4.455.934
Available for sale-at cost Other long-term investments - shares Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term investments - time deposits Trade accounts receivable Other accounts receivable
Jumlah
1.107.336.515
1.107.381.426
Total
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Company is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluates the projected and actual cash flows and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
- 101 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 41.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (Lanjutan)
41.
Financial Risk Management Objectives and Policies (Continued)
Risiko Likuiditas (Lanjutan)
Liquidity Risk (Continued)
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 September 2010.
The table below summarizes the maturity profile of financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of September 30, 2010.
<= 1 tahun/ <= 1 year Rp '000
1-2 tahun/ 1-2 years Rp '000
3-5 tahun/ 3-5 years Rp '000
> 5 tahun/ > 5 years Rp '000
Jumlah/ Total Rp '000
Nilai Tercatat/ As Reported Rp '000
Aset Kas dan setara kas Investasi Piutang usaha Piutang lain-lain
1.507.519 3.662.138
1.520.311 -
1.034.856.397 59.926.422 3.860.367 531.167
1.254.476 262.629
1.034.856.397 59.926.422 8.142.673 4.455.934
1.034.856.397 59.926.422 8.142.673 4.455.934
Jumlah
5.169.657
1.520.311
1.099.174.353
1.517.105
1.107.381.426
1.107.381.426
Kewajiban Hutang obligasi Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan sewa Hutang lain-lain
42.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
14.897.026 33.500.543 1.446.863 6.886.268
597.402.927 18.873.528 8.427.995 58.460 7.663.641
Jumlah
56.730.700
632.426.551
Selisih aset dengan kewajiban
(51.561.043)
(630.906.240)
972.956 491.225 12.227.111 13.691.292 1.085.483.061
Perjanjian dan Ikatan
Assets Cash and cash equivalents Investments Trade accounts receivables Other accounts receivables Total Liabilities Bonds payable Trade accounts payable Accrued expenses Rental deposits Other liabilities
9.534.731
597.402.927 33.770.554 42.901.494 1.996.548 36.311.751
597.402.927 33.770.554 42.901.494 1.996.548 36.311.751
9.534.731
712.383.274
712.383.274
Total
(8.017.626)
394.998.152
394.998.152
Maturity gap assets and liabilities
42.
Agreements and Commitments
a.
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009, Perusahaan mempunyai ikatan dengan kontraktor dan konsultan dengan jumlah transaksi masingmasing adalah sebesar Rp 342.951.316 ribu dan Rp 314.562.241 ribu untuk pembangunan prasarana dan bangunan.
a.
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company has outstanding agreements with contractors and consultants involving amenities and building development for a total contract price of Rp 342,951,316 thousand and Rp 314,562,241 thousand, respectively.
b.
Pada tanggal 9 Januari 1997, Perusahaan memiliki perjanjian dengan PT Wira Perkasa Agung (WPA), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, mengenai opsi Perusahaan untuk membeli 13.500 lembar saham PT Bintaro Serpong Damai milik WPA pada harga beli minimal sebesar nilai nominalnya. Perjanjian ini berlaku tanpa jangka waktu.
b.
On January 9, 1997, the Company entered into an agreement with PT Wira Perkasa Agung (WPA), a related party, in relation to Company’s option to acquire 13,500 shares of PT Bintaro Serpong Damai owned by WPA with acquisition price of no less than the nominal price. This agreement is valid for indefinite period of time.
c.
Perjanjian Sewa dengan PT Carrefour Indonesia
c.
Lease Agreement Indonesia
with
PT
Carrefour
On January 27, 2004, the Company entered into a lease agreement with PT Carrefour Indonesia for the lease of 13,950 square meters at ITC BSD, for a period of 25 years. Based on the agreement, for the first six-years, rental fee to be paid to the Company amounts Rp 40,466,000 thousand and starting on th the 7 year the monthly rate will be Rp 39 thousand per square meter and will th be adjusted yearly starting on the 8 year. th On the 7 year, advance rental payment for one year will be given to the Company.
Pada tanggal 27 Januari 2004, Perusahaan dan PT Carrefour Indonesia menandatangani perjanjian sewa tempat 2 seluas 13.950 m di ITC BSD untuk jangka waktu selama 25 tahun. Jumlah yang dibayarkan kepada Perusahaan atas sewa tersebut adalah sebesar Rp 40.466.000 ribu untuk 6 tahun pertama dan menjadi 2 Rp 39 ribu/m per bulan pada tahun ke-7 yang kemudian akan disesuaikan mulai tahun ke-8 setiap tahunnya. Pembayaran sewa mulai tahun ke-7 akan dilakukan secara tahunan dengan pembayaran 1 tahun dimuka.
- 102 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 42.
Perjanjian dan Ikatan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 42.
Agreements and Commitments (Continued)
Sewa diterima dimuka adalah sebesar Rp 40.466.000 ribu dan akan diamortisasi selama jangka waktu sewa (Catatan 22).
The Company received advance rental of Rp 40,466,000 thousand in 2004 which will be amortized over the lease period (Note 22).
Jasa pelayanan (Service charge) sebesar 2 Rp 15 ribu/m per bulan untuk 3 tahun pertama dan akan disesuaikan kemudian tiap tahunnya. Jaminan sewa akan diberikan pada tahun ke-7 sebesar Rp 1.602.900 ribu.
Service charge amounts to Rp 15 thousand per square meter per month for the first 3 years and then will be adjusted yearly. Security deposit of Rp 1,602,900 thousand th will be given on the 7 year.
d.
Pada tanggal 16 Maret 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama lain dengan DUTI dalam menyediakan jasa mendesain, mengimplementasikan dan melakukan pengawasan internal sistem dan prosedur di Kota Mandiri BSD. Sebagai imbalannya, Perusahaan membayar jasa manajemen kepada DUTI sebesar Rp 1.320.000 ribu per bulan selama 10 bulan sejak 1 Maret 2005 dan berakhir 31 Desember 2005. Perjanjian diperpanjang selama 12 bulan dengan imbalan jasa manajemen sebesar Rp 1.450.000 ribu per bulan dan secara otomatis akan diperpanjang tiap tahunnya (Catatan 32). Berdasarkan kesepakatan antara Perusahaan dengan DUTI tanggal 3 Agustus 2009, perjanjian kerja sama tersebut dihentikan efektif sejak bulan Mei 2009.
d.
On March 16, 2005, the Company entered into an agreement with DUTI, wherein DUTI will provide design service, implementation of internal system and procedures in Kota Mandiri BSD. As compensation for these services, the Company will pay DUTI management fees amounting to Rp 1,320,000 thousand per month for 10 months from March 1, 2005 until December 31, 2005. The agreement was extended with management fees amounting to Rp 1,450,000 thousand per month for 12 months until December 31, 2008 (Note 32). Based on agreement between Company and DUTI dated August 3, 2009, the agreement was terminated effective May 2009.
e.
Perusahaan menandatangani perjanjian dengan bank pemberi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dimana dinyatakan apabila konsumen yang memiliki KPR di bank tersebut tidak mampu melanjutkan kreditnya, sementara sertifikat tanah yang dibeli oleh konsumen tersebut masih dalam proses, maka Perusahaan berkewajiban untuk membeli kembali (buy back) KPR dari konsumen yang penyelesaiannya bermasalah tersebut sejumlah saldo KPR yang tersisa dengan maksimum sebesar jumlah KPR yang diterima oleh konsumen dari bank pemberi KPR. KPR tersebut dijamin dengan rumah yang dibeli oleh konsumen (Catatan 6).
e.
The Company has entered into an agreement with certain banks, which provides that should customers having housing loans (KPR) with the banks fail to pay their obligations while the land titles are still being processed, the Company is obliged to buy back from the bank the receivables from the customers who are in default in their obligations. Such receivables will be bought back by the Company from the banks at its outstanding balance or at a maximum, at the amount of housing loan facility received by the customer. The receivables are secured by the related houses purchased by the customers (Note 6).
f.
Pada tanggal 26 Desember 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian Bangun, Kelola dan Alih dengan Pemerintah Daerah Tangerang (PEMDA), dimana Perusahaan akan membangun jembatan niaga BSD Junction yang berisi kios, yang akan menghubungkan BSD Junction dan ITC BSD (Catatan 13).
f.
On December 26, 2005, the Company entered into a Build, Operate and Transfer (BOT) Agreement with the Provincial Government of Tangerang (PEMDA), wherein the Company will build a bridge, which will be known as BSD Junction bridge consisting of kiosks, which will connect BSD Junction and ITC BSD (Note 13).
- 103 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 42.
Perjanjian dan Ikatan (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 42.
Agreements and Commitments (Continued)
Perusahaan mempunyai hak untuk mengoperasikan jembatan bersama dengan kios yang berada didalamnya selama 20 tahun, sejak 1 Januari 2007 sampai dengan 31 Desember 2027. Setelah berakhirnya masa tersebut, Perusahaan akan menyerahkan pemanfaatan dan pengelolaan jembatan niaga BSD Junction kepada PEMDA.
43.
The Company has the right to operate the bridge together with the kiosks for twenty (20) years commencing from January 1, 2007 until December 31, 2027. Upon expiration of the twenty year period, the Company will transfer the rights of usage and operations of BSD Junction bridge to PEMDA.
Perkara Hukum dan Kewajiban Bersyarat a.
43.
Perusahaan menghadapi sengketa tanah seluas lebih kurang 2,5 hektar dengan pihak ketiga. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 24 September 1996, sengketa dimenangkan oleh Perusahaan. Akan tetapi pihak ketiga tersebut mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung pada tanggal 26 September 1996. Berdasarkan keputusan Pengadilan Tinggi tersebut, pada tanggal 2 April 1997, permohonan banding tersebut diterima dan keputusan Pengadilan Negeri Tangerang dibatalkan. Atas keputusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI). Berdasarkan keputusan MARI tanggal 17 Januari 2000, permohonan kasasi tersebut diterima dan keputusan Pengadilan Tinggi dibatalkan. MARI menyatakan batal dan tidak mempunyai kekuatan hukum penetapan Pengadilan Negeri Tangerang dan pelaksanaan eksekusi pengosongan dan penyerahan. Atas keputusan tersebut, pihak ketiga mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 8 November 2000. Berdasarkan keputusan MARI tanggal 9 Januari 2003, permohonan peninjauan kembali dari pihak ketiga ditolak. Pihak ketiga mengajukan permohonan peninjauan kembali ke-2 pada tanggal 11 Juni 2003 dan telah diputuskan pada tanggal 5 September 2006 bahwa kasus dimenangkan oleh Perusahaan. Atas keputusan tersebut, Perusahaan mengajukan pelaksanaan putusan MARI melalui Pengadilan Negeri Tangerang, dan pada tanggal 14 Juni 2007 Perusahaan telah dinyatakan menang. Atas keputusan tersebut, pihak ketiga mengajukan peninjauan kembali ketiga pada tanggal 4 Agustus 2008 yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, masih dalam proses.
Legal Matters and Contingencies a.
- 104 -
The Company had a dispute with a third party in relation to its land covering about 2.5 hectares. On September 24, 1996, based on a decision of the District Court of Tangerang, the dispute was won by the Company. However, on September 26, 1996, the third party appealed to the High Court of Bandung in West Java. On April 2, 1997, based on the verdict, the appeal of the third party was accepted and the decision of the District Court of Tangerang was revoked. As such, the Company appealed to the Supreme Court of the Republic of Indonesia (the Supreme Court). On January 17, 2000, the appeal of the Company was accepted by the Supreme Court and the decision of the High Court of Bandung in West Java was over ruled. The Supreme Court decided that the execution statement of Tangerang District Court is null and void. On November 8, 2000, pursuant to the Supreme Court’s decision, the third party requested for reevaluation. Based on the Supreme Court’s decision dated January 9, 2003, the third party’s request for re-evaluation was rejected. The third party requested for the second re-evaluation on June 11, 2003. Based on the decision of the Supreme Court dated September 5, 2006, the Company has won the case. Accordingly, the Company requested for the implementation of the decision and on June 14, 2007, the request has been granted, the Company has won the case. On August 4, 2008, pursuant to the District Court of Tangerang decision, the third party requested for the third re-evaluation, and as of date of completion of the financial statements, is still in process.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 43.
Perkara Hukum dan Kewajiban Bersyarat (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 43.
Legal Matters and Contingencies (Continued)
b.
Perusahaan memiliki tanah dengan total 2 luas 6.259 m di daerah Legok, Lengkong Kulon yang sedang dalam proses sengketa oleh pihak ketiga. Berdasarkan keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara tanggal 18 September 2008, Perusahaan telah memenangkan kasus tersebut. Atas keputusan tersebut, pihak ketiga mengajukan peninjauan kembali di MARI yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, masih dalam proses.
b.
The Company’s land with an area totaling to 6,259 square meters, located in Legok, Lengkong Kulon, is being disputed by third parties. Based on the decision of the Court of Administration of the Country (the Court) dated September 18, 2008, the Company won the case. The third parties have appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia, and as of date of completion of the financial statements, is still in process.
c.
Perusahaan juga menghadapi kasus gugatan tanah di daerah Legok, Lengkong 2 Kulon seluas 36.960 m . Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan memenangkan kasus tersebut. Pada tanggal 15 Juli 2003, pihak ketiga mengajukan banding atas keputusan pengadilan sebelumnya. Hasilnya berupa keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tanggal 5 Mei 2004 yang berisi penguatan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 29 September 2004, pihak ketiga mengajukan kasasi di MARI dan telah diputuskan pada tanggal 20 September 2007 bahwa kasus dimenangkan oleh Perusahaan.
c.
The Company is a party to a lawsuit involving its land having an area of 36,960 square meters, located in Legok, Lengkong Kulon, which is being disputed by third parties. Pursuant to the decision of the District Court of DKI Central Jakarta (the Court) dated June 18, 2003, the decision was in favor of the Company. On July 15, 2003, the third party appealed regarding the Court’s decision. The decision of the High Court in Jakarta dated May 5, 2004 supported the decision of the District Court of Central Jakarta. On September 29, 2004, the third party has filed its appeal to the Supreme Court of Republic of Indonesia. Based on the decision of the Supreme Court, dated September 20, 2007, the Company has won the case.
d.
Perusahaan sedang menghadapi kasus 2 penyerobotan tanah seluas 612.178 m di daerah Rumpin yang dilakukan oleh pihak ketiga. Berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri Cibinong tanggal 12 Januari 2006, Perusahaan dinyatakan sebagai pemilik yang sah dari tanah tersebut. Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding pada tanggal 26 Januari 2006 yang telah didaftar oleh Pengadilan Negeri Tangerang serta telah diputus pada tanggal 11 Oktober 2006 dan dimenangkan oleh Perusahaan, namun ganti rugi yang diputuskan tidak sesuai dengan yang dimohonkan. Pada tanggal 9 Februari 2007, Perusahaan mengajukan kasasi ke MARI dan telah diputus pada tanggal 18 Juli 2008 bahwa gugatan Perusahaan tidak dapat diterima. Atas keputusan tersebut, Perusahaan mengajukan peninjauan kembali pada tanggal 25 Januari 2010 pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, peninjauan tersebut masih dalam proses.
d.
The Company is a party to a legal case involving illegal occupancy by a third party on its land with a total area of 612,178 square meters, located in Rumpin. Based on the decision of the District Court in Cibinong dated January 12, 2006, the Company is the legal owner of the land. Further, the Company has filed its appeal on January 26, 2006 which has been received and registered by the District Court in Tangerang, and the Company has won the case based on District Court decision dated October 11, 2006. However, the sum of indemnity approved is not the same with the amount appealed. On February 9, 2007, the Company has already filed its appeal to the Supreme Court for the change in the sum of indemnity. Based on the decision of Supreme Court dated July 18, 2008, the appeal of the Company has been denied. On January 25, 2010, the Company filed an appeal for re-evaluation to Supreme Court of the Republic of Indonesia. As of date of completion of financial statements, the appeal filed is still in process.
- 105 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 43.
Perkara Hukum dan Kewajiban Bersyarat (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 43.
Legal Matters and Contingencies (Continued)
e.
Perusahaan menghadapi kasus gugatan tanah di daerah Lengkong Gudang berdasarkan gugatan yang diajukan oleh pihak ketiga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 18 Mei 2009. Pihak ketiga menuntut dibukanya pagar pembatas perumahan BSD City untuk mendapatkan akses jalan masuk dan keluar menuju rumah pihak ketiga. Perkara tersebut sudah diputus di tingkat Pengadilan Negeri pada tanggal 10 Maret 2010 yang dimenangkan oleh pihak ketiga. Atas keputusan tersebut, Perusahaan mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta pada tanggal 27 Mei 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses.
e.
The Company is a party to a lawsuit filed with the District Court of DKI Central Jakarta, dated May 18, 2009 involving its land in Lengkong Gudang. A third party has sued the Company in relation to its demand to open the gate within BSD city to have passageway to its house. The case has been won by the third party based on District Court Decision dated March 10, 2010. Further, the Company has filed its appeal in High Court DKI Jakarta on May 27, 2010. As of date of completion of the financial statements, the case is still in process.
f.
Perusahaan mengajukan intervensi terhadap gugatan pihak ketiga atas pembatalan sertifikat tanah dengan total luas sebesar 693.231 m2. Pada tanggal 27 Januari 2010, perkara tersebut sudah diputus di Tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara yang menolak gugatan pihak ketiga. Selanjutnya, terhadap putusan tersebut pihak ketiga mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang kemudian sudah diputus tanggal 21 Juli 2010 yang menguatkan putusan Tata Usaha Negara.
f.
The Company is connected with a lawsuit filed by a third party against another party relating to cancellation of the land certificate for a total area of 693,231 square meters. As of January 27, 2010, the case has already been decided by the District Court rejecting the lawsuit filed by the third party. The third party filed an appeal to Court of Administration of the Republic of Indonesia. The case has been decided by the High Court concurring the decision of the Court of Administration of the Republic of Indonesia dated July 21, 2010.
g.
Perusahaan mengajukan intervensi terhadap gugatan pihak ketiga atas pembatalan sertifikat tanah dengan total luas sebesar 77.140 m2. Pada tanggal 18 Januari 2010, perkara tersebut sudah diputus di tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara yang menyatakan gugatan pihak ketiga tidak dapat diterima. Selanjutnya terhadap isi putusan tersebut, pihak ketiga mengajukan banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang kemudian diputus pada tanggal 15 Juni 2010 dengan isi putusan menguatkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Pada tanggal 23 Juli 2010, pihak ketiga mengajukan kasasi ke MARI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses.
g.
The Company is connected with a lawsuit filed by a third party against another party relating to cancellation of the land certificate for a total area of 77,140 square meters. As of January 18, 2010, the case has been decided by the Court of Administration of the Republic of Indonesia stating that the third party lawsuit cannot be accepted. Accordingly, the third party filed an appeal to High Court. The case has been decided by the High Court concurring the decision of the Court of Administration of the Republic of Indonesia. As of July 23, 2010, the third party appealed to Supreme Court of Republic of Indonesia. As of date of completion of the financial statements, the case is still in process.
- 106 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 43.
Perkara Hukum dan Kewajiban Bersyarat (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 43.
h.
Perusahaan menghadapi kasus gugatan perbuatan melawan hukum dari pihak ketiga melalui Pengadilan Negeri Tangerang atas tanah seluas 345.000 m2 yang berlokasi di Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan (dahulu Kecamatan Legok) Kabupaten Tangerang Propinsi Banten. Perkara tersebut telah diputus oleh Pengadilan Negeri Tangerang tanggal 16 Juli 2009 yang dimenangkan oleh Perushaaan. Atas putusan tersebut, pihak ketiga mengajukan banding melalui Pengadilan Tinggi Banten dan telah diputus oleh Pengadilan Tinggi Banten pada tanggal 31 Desember 2009 yang dimenangkan oleh Perusahaan. Kemudian pihak ketiga mengajukan kasasi di MARI. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, perkara tersebut masih dalam proses.
h.
The Company is connected with a lawsuit filed by a third party in District Court of Tangerang relating to land certificate for a total area of 345,000 square meters located in Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan (formerly Kecamatan Legok) Tangerang Disctirct, Banten province. The case has been won by the Company based on District Court Decision dated July 16, 2009. Based on the aforementioned decision, the third party filed an appeal to District High Court of Banten dated December 31, 2009 and has been won by the Company. Then, the third party appealed to Supreme Court of Republic of Indonesia. As of date of completion of the financial statements, the case is still in process.
i.
Perusahaan mengajukan intervensi terhadap gugatan pihak ketiga terhadap tanah milik Perusahaan seluas 29.064m2 dari total luas gugatan 60.988 m2. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, perkara ini masih dalam proses di Pengadilan Negeri Tangerang.
i.
The Company is connected with a lawsuit filed by a third party against another party on Company’s land of 29,064 square meters of total area of 60,988 square meters. As of date of completion of the financial statements, the case is still in process in the District Court of Tangerang.
Selain kasus tersebut diatas, Perusahaan tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan. 44.
Legal Matters and Contingencies (Continued)
As of September 30, 2010 and December 31, 2009, the Company is not involved in any other significant legal matters. The Company’s management believes that the eventual liabilities under these lawsuits or claims, if any, will not have a material adverse effect on the Company’s future financial position and operating results.
Informasi Segmen
44.
Segment Information
Informasi Segmen Primer
Primary Segment Information
Perusahaan dikelola dan dikelompokkan dalam divisi usaha real estat dengan produk utama yang dihasilkan berupa tanah, bangunan industri, rumah tinggal, rumah toko dan pusat perbelanjaan. Produk utama yang dihasilkan oleh Perusahaan ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer.
The Company is engaged in real estate development activities whose business segment is classified in accordance with its product line such as land, industrial building, houses, shophouses and shopping mall. The Company’s product line was used as basis for reporting primary segment information.
- 107 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 44.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Informasi Segmen (Lanjutan)
44.
Segment Information (Continued)
Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
Primary Segment Information (Continued)
Informasi bentuk segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
The primary segment information is as follows:
September 30, 2010 (9 bulan/months) Pusat Pendidikan Rumah Tinggal/ Rumah Toko/ Education Houses Shophouses Centre Rp '000 Rp '000 Rp '000
Tanah/ Land Rp '000
Bangunan Industri/ Industrial Building Rp '000
Laporan Laba Rugi Pendapatan dari pihak eksternal Beban pokok penjualan
194.044.694 43.516.267
33.865.585 14.079.412
669.175.483 342.317.939
8.623.198 5.229.752
Laba kotor
150.528.427
19.786.173
326.857.544
3.393.446
Pusat Perbelanjaan/ Shopping Mall Rp '000
Perkantoran/ Office Rp '000
-
-
-
-
-
-
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
Jumlah/ Total Rp '000 905.708.960 405.143.370
Statement of Income Revenues from external parties Cost of sales
500.565.590
Gross profit
(184.392.084)
Unallocated operating expenses
Laba usaha Beban lain-lain - bersih tidak dapat dialokasikan
316.173.506 (24.702.501)
Unallocated other expenses - net
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak
291.471.005 (48.330.859)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
243.140.146
Net Income
Neraca Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
1.228.754.885
13.481.308
253.031.774
29.410.914
72.539.719
161.288.016
45.178.609
Jumlah aset Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan
376.799.282
22.625.862
866.445.182
46.505.632
34.020.977
1.989.720
4.519.724
Jumlah kewajiban Penyusutan Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan pelanggan: Dapat dialokasikan Tidak dapat dialokasikan
47.551.388
596.563.912
46.505.632
28.420.976
751.825
-
(72.940.851)
(11.274.645)
(212.288.230)
(17.517.653)
(17.639.574)
-
-
Subjumlah Pembayaran kontraktor Dapat dialokasikan Tidak dapat dialokasikan
1.803.685.225 3.051.900.093
Balance Sheet Assets Segment assets Unallocated assets
4.855.585.318
Total Assets
1.352.906.379 986.931.908
Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities
2.339.838.287
Total Liabilities
14.607.631
360.042.784
1.079.836.517 298.799.645 1.378.636.162
Subjumlah
(331.660.953) (132.474.688) (464.135.641)
Pendapatan bunga
42.844.299
Pembelian tanah Lain-lain
Income from operations
(133.539.799) (351.405.126)
Jumlah
472.399.895
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penempatan investasi deposito yang dibatasi pencairannya Penambahan aset tidak berwujud Pembelian aset tetap
(21.566.422) (531.303) (59.770.266)
Jumlah
(81.867.991)
Depreciation Statement of Cash Flows Cash flows from operating activities Cash receipts from customers: Allocated Unallocated Subtotal Payment to contractors Allocated Unallocated Subtotal Interest income received Acquisition of land Others Net Cash flows from investing activities Placement in restricted time deposit Acquisition of intangible asset Acquisition of property and equipment Net
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran bunga Pembayaran hutang bank - bersih Perolehan hutang bank Pembayaran dividen
(100.777.738) (250.000.000) 15.000.000 (65.613.737)
Cash flows from financing activities Payments of interest Payment of bank loan - net of proceeds Proceeds from bank loan Payment of dividend
Jumlah
(401.391.475)
Net
- 108 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 44.
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended)
Informasi Segmen (Lanjutan)
44.
Informasi Segmen Primer (Lanjutan)
Segment Information (Continued) Primary Segment Information (Continued)
December 31, 2009 (12 bulan/months ) Pusat Pendidikan Rumah Tinggal/ Rumah Toko/ Education Houses Shophouses Centre Rp '000 Rp '000 Rp '000
Tanah/ Land Rp '000
Bangunan Industri/ Industrial Building Rp '000
Pusat Perbelanjaan/ Shopping Mall Rp '000
Laporan Laba Rugi Pendapatan dari pihak eksternal Beban pokok penjualan
440.430.074 143.180.954
112.472.370 55.965.248
674.936.977 416.401.986
40.142.930 20.760.953
-
-
2.610.100 1.648.311
Laba kotor
297.249.120
56.507.122
258.534.991
19.381.977
-
-
961.789
Perkantoran/ Office Rp '000
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
Jumlah/ Total Rp '000 1.270.592.451 637.957.452 632.634.999 (176.177.078)
Statement of Income Revenues from external parties Cost of sales Gross profit Unallocated operating expenses
Laba usaha Beban lain-lain - bersih tidak dapat dialokasikan
456.457.921 (80.289.204)
Unallocated other expenses - net
Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak
376.168.717 (67.430.383)
Income before tax Tax expense
Laba bersih
308.738.334
Net Income
Neraca Aset Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
1.250.557.492
14.060.998
196.677.510
32.605.280
25.440.082
163.042.735
51.767.638
Jumlah aset Kewajiban Kewajiban segmen Kewajiban tidak dapat dialokasikan
180.508.774
25.159.060
801.563.662
19.465.825
5.600.000
18.189.574
-
Jumlah kewajiban
Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan pelanggan: Dapat dialokasikan Tidak dapat dialokasikan
Balance Sheet Assets Segment assets Unallocated assets
4.592.836.482
Total Assets
1.050.486.895 1.202.224.158
Liabilities Segment liabilities Unallocated liabilities
19.027.977
385.420.982
25.159.060
782.235.828
55.936.379
5.600.000
2.034.476
2.610.100
Subjumlah Pembayaran kontraktor Dapat dialokasikan Tidak dapat dialokasikan
1.734.151.735 2.858.684.747
2.252.711.053
Penyusutan
1.258.996.825 146.604.431 1.405.601.256
(77.084.196)
(14.060.998)
(315.650.004)
(32.605.280)
(25.440.082)
Subjumlah Pendapatan bunga
-
-
Total Liabilities Depreciation Statement of Cash Flows Cash flows from operating activities Cash receipts from customers: Allocated Unallocated Subtotal
(464.840.560) (151.289.603)
Payment to contractors Allocated Unallocated
(616.130.163)
Subtotal
73.387.371 (150.512.579) (474.034.666)
Pembelian tanah Lain-lain
Income from operations
Interest income received Acquisition of land Others
Jumlah
238.311.219
Net
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penarikan investasi pada reksadana Penambahan aset tidak berwujud Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap
70.793.957 (1.024.020) 742.331 (25.556.001)
Cash flows from investing activities Withdrawal of mutual funds Acquisition of intangible asset Proceeds from sale of property and equipment Acquisition of property and equipment
Jumlah
44.956.267
Net
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran bunga Pembayaran dividen
(123.559.028) (43.742.491)
Cash flows from financing activities Payments of interest Payment of dividend
Jumlah
(167.301.519)
Net
Informasi Segmen Sekunder
Secondary Segment Information
Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yaitu di Kecamatan Serpong (Tahap I), Kecamatan Legok dan Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten (Tahap II) dan di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Dati II Bogor, Propinsi Jawa Barat (diluar Tahap I dan Tahap II).
The Company’s secondary segment information is presented based on its geographical segment, which is based on the location of the Company’s operations and assets, located at Serpong District (Phase I), Legok District and Pagedangan District, Tangerang Regency, Banten Province (Phase II) and at Rumpin District, Kabupaten Dati II Bogor, West Java Province (excludes Phase I and Phase II).
- 109 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 44.
Informasi Segmen (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 44.
Segment Information (Continued)
Informasi Segmen Sekunder (Lanjutan)
Secondary Segment Information (Continued)
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
The secondary segment information based on geographical location is as follows:
30 September/ September 30, 2010 (9 bulan/months ) Rp '000
31 Desember/ December 31, 2009 (12 bulan/months ) Rp '000
Pendapatan Pihak Eksternal: Tahap I Tahap II
436.112.037 469.596.923
914.694.822 355.897.629
Jumlah
905.708.960
1.270.592.451
Total
Nilai Aset Segmen *): Tahap I Tahap II Diluar Tahap I dan Tahap II
3.233.370.402 1.425.877.607 134.978.808
3.088.102.832 1.356.372.746 110.581.919
Segment Assets *): Phase I Phase II Excludes Phases I and II
Jumlah
4.794.226.817
4.555.057.497
Total
59.770.266
25.556.001
Pengeluaran Barang Modal Tahap I *) Tidak termasuk pajak dibayar dimuka
45.
Revenues from External Parties Phase I Phase II
Capital Expenditures Phase I *) Excludes prepaid taxes
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca
45.
Subsequent Event
a.
Pada tanggal 18 Oktober 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian bersyarat jual beli saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang dimiliki oleh PT Paraga Artamida sebanyak 644.939.000 lembar saham atau mewakili 34,86% dari total saham DUTI yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga beli sebesar Rp 2.200 per lembar saham.
a.
On October 18, 2010, the Company has signed a conditional sale and purchase agreement for purchase of PT Duta Pertiwi Tbk’s (DUTI) shares totaling to 644,939,000 shares owned by PT Ekacentra Usahamaju or representing 34.86% of issued and paidup capital of DUTI for a purchase price Rp 2,200 per share.
b.
Pada tanggal 18 Oktober 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian bersyarat jual beli saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang dimiliki oleh PT Ekacentra Usahamaju sebanyak 933.333.333 lembar saham atau mewakili 50,45% dari total saham DUTI yang ditempatkan dan disetor penuh dengan harga beli sebesar Rp 2.200 per lembar saham.
b.
On October 18, 2010, the Company has signed a conditional sale and purchase agreement for purchase of PT Duta Pertiwi Tbk’s (DUTI) shares totaling to 933,333,333 shares owned by PT Ekacentra Usahamaju or representing 50.45% of issued and paidup capital of DUTI for a purchase price of Rp 2,200 per share.
c.
Pada tanggal 11 November 2010, Perusahaan telah menandatangani perjanjian perpanjangan kredit modal kerja dan perubahan syarat serta ketentuan perjanjian kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang semula limit kredit modal kerja Rp 250.000.000 ribu menjadi Rp 50.000.000 ribu dengan suku bunga sebesar 10% per tahun.
c.
On November 11, 2010, the Company has agreed to extend the working capital loan facility and changes in covenant and limit working capital facility from Rp 250,000,000 thousand to Rp 50,000,000 thousand with interest rate of 10% per annum.
- 110 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 45.
Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 45.
Subsequent Event (Continued)
d.
Pada tanggal 19 November 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S-10516/BL/2010 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 6.561.373.727 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 November 2010.
d.
On November 19, 2010, the Company obtained the Notice of Effectivity from the Chairman of Bapepam-LK in his letter No. S-10516/BL/2010 for its limited public offering with preemptive rights of 6,561,373,727 shares through rights issue to stockholders. On November 19, 2010, all of these shares were listed in the Indonesia Stock Exchange.
e.
Pada tanggal 19 November 2010, telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang telah didokumentasikan dalam Akta No.25 tanggal 19 November 2010 oleh P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn. notaris di Jakarta, dengan hasil keputusan:
e.
On November 19, 2010, during the Extraordinary Shareholders Meeting as documented in Notarial deed No. 25 dated November 19, 2010 of P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., M.Kn. notary in Jakarta, the shareholders has approved the following:
•
Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 2.000.000.000 ribu menjadi Rp 4.000.000.000 ribu.
•
Increase in authorized capital stock from Rp 2,000,000,000 thousand to Rp 4,000,000,000 thousand.
•
Menyetujui Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perusahaan melalui Bursa Efek Indonesia sebesar 6.561.373.722 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 760 per saham.
•
Limited public offering with preemptive rights of 6,561,373,722 Company’s shares in Indonesia Stock Exchange with nominal value of Rp 100 per share and offering price of Rp 760 per share.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia masih dalam proses.
46.
As of date completion of the financial statements, the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia still in process.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru
46.
Prospective Accounting Pronouncements
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai berikut:
As of date of completion of the financial statements, the Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements as follows:
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011
Periods beginning or after January 1, 2011
PSAK
PSAK
1.
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
1.
PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements
2.
PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
2.
PSAK 2 (Revised 2009), Statements of Cash Flows
- 111 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 47.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 47.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
PSAK (Lanjutan)
PSAK (Continued)
3.
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
3.
PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements
4.
PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi.
4.
PSAK 5 Segments
5.
PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
5.
PSAK 7 (Revised 2010), Related Parties Disclosures
6.
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
6.
PSAK 12 (Revised 2009), Investments in Joint Ventures
7.
PSAK 15 (revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi
7.
PSAK 15 (Revised 2009), Investments in Associates
8.
PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis
8.
PSAK 22 (Revised Combination
9.
PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tidak Berwujud
9.
PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets
10.
PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan
10. PSAK 23 (Revised 2010), Revenues
11.
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
11. PSAK 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
12.
PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
12. PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of Assets
13.
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
13. PSAK 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
14.
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
14. PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
ISAK
(Revised
2009),
2010),
Operating
Business
ISAK
1.
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
1.
ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities
2.
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
2.
ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similiar Liabilities
- 112 -
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Catatan atas Laporan Keuangan 30 September 2010 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir 30 September 2010 (Tidak Diaudit) (Dengan Angka yang Diaudit untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2009) 47.
Penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Baru (Lanjutan)
PT BUMI SERPONG DAMAI Tbk Notes to Financial Statements September 30, 2010 and For the Nine Month Period Then Ended (Unaudited) (With Audited Figures as of December 31, 2009 and for the Year Then Ended) 47.
Prospective (Continued)
Accounting
Pronouncements
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Periods beginning on or after January 1, 2011 (Continued)
ISAK (Lanjutan)
ISAK (Continued)
3.
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
3.
ISAK 10, Customer Loyalty Program
4.
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
4.
ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
5.
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
5.
ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers
6.
ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web
6.
ISAK 14 (2010), Web Site Costs
Periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012
Periods beginning on or after January 1, 2012
1.
PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing
1.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
2.
ISAK 13 (2010), Hedges of a Investment in a Foreign Operation.
Perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan keuangan dari penerapan PSAK dan ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.
Net
The Company is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAKs and has not yet determined the related effects on the financial statements.
********
- 113 -