BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Gorontalo SMK Negeri 1 Gorontalo secara resmi didirikan tahun 1954 dengan nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan No. 4404/B/III tanggal 31 agustus 1955 diubah menjadi SMK Negeri 1 Gorontalo. SMK Negeri 1 Gorontalo adalah sekolah menengah kejuruan tertua dan terbesar di kota Gorontalo, sejak berdirinya SMK Negeri 1 Gorontalo telah mengalami beberapa kali pergantian pimpinan, sebagaimana terlibat pada tabel berikut ini: Tabel 1.6: Kepala Sekolah Yang Pernah Menjabat Masa
No
Nama
1
Urip Tjitrosuwarno
1954-1955
2
A, Monoarfa
1955-1955
3
Soepono
1955-1958
4
Djamal B
1958-1962
Jabatan
38
Keterangan
5
Husain Hamidun
1962-1967
6
Muchsin Bouto
1967-1980
7
Drs. B. Mudjrab
1980-1992
8
R. M. Rauf, BA
1992-2000
9
Drs. Samir Badu, M.Pd
2000-2008
10
Suryadi, S.Pd
2008-2009
11
Drs. Rustam Umalu, M.Si
2009 - .....
4.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Gorontalo 1. Visi : Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang dapat menhasilkan tamatan yang Profesional dan Mandiri. 2. Misi : a) Meningkatkan manajamen sekolah dengan pendekatan bisnis, b) Meningkatkan mutu pembelajaran, c) Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris bagi warga sekolah, d) Meningkatkan kerjasama dunia usaha dan industri, e) Mengembangkan Jiwa kewirausahaan W arga sekolah, dan f) Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler dan kreatifitas siswa.
39
g) Meningkatkan kesehatan, kebersihan, keindahan, kerindangan serta kenyamanan Lingkungan sekolah. 1.2 Uji Validitas dan reliabilitas 1.2.1 Pengujian Validitas Data Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Sugiyono (2010:187). 1.2.1.1 Uji Validitas Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Soal nomor 1
πππππππ οΏ½ πππππππ οΏ½
π β πΏπβ(βπΏ)οΏ½βποΏ½
οΏ½{πβπΏπ β(βπΏ)π }{π β ππ β(βπ)π }
ππ(ππππππ) οΏ½ οΏ½ ππποΏ½πππποΏ½
οΏ½{πποΏ½ππποΏ½ οΏ½ (πππ)π }{πποΏ½πππππποΏ½ οΏ½ (ππππ)π }
rhitung = 0,670
Untuk soal nomor 2-20 perhitunganya sama dengan angket nomor 1, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 2. Soal Nomor 2 = 0,497 (valid)
Skor Nomor 7 = 0,709 (valid)
3. Soal Nomor 3 = 0,598 (valid)
Soal Nomor 8 = 0,741 (valid)
4. Soal Nomor 4 = 0,689 (valid)
Soal Nomor 9 = 0,562 (valid)
2. Soal Nomor 5 = 0,705 (valid)
Soal Nomor 10 = 0,523 (valid)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung > rtabel yang berarti variabel X (Strategi mengajar Guru) datanya Valid. rtabel,
40
dengan n = 37 dan taraf kesalahan 5% maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 4.2.1.2
Uji Validitas Variabel Y (Motivasi Belajar Sisw a)
Soal nomor 21
πππππππ οΏ½ πππππππ οΏ½
π β πΏπβ(βπΏ)οΏ½βποΏ½
οΏ½{πβπΏπ β(βπΏ)π }{π β ππ β(βπ)π }
37.1176 β οΏ½138οΏ½ οΏ½2867οΏ½
οΏ½οΏ½οΏ½ 37.566β οΏ½ 138οΏ½2οΏ½οΏ½ οΏ½37.228748 β οΏ½2867οΏ½2 οΏ½
rhitung = 0,826
Untuk soal nomor 21-40 perhitunganya sama dengan angket nomor 21, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Soal Nomor 22 = 0,678 (valid)
Skor Nomor 31 = 0,68 (valid)
2. Soal Nomor 23 = 0,549 (valid)
Soal Nomor 32 = 0,529 (valid)
3. Soal Nomor 24 = 0,677 (valid)
Soal Nomor 33 = 0,525(valid)
4. Soal Nomor 25 = 0,678 (valid)
Soal Nomor 34 = 0,458 (valid)
5. Soal Nomor 26 = 0,463 (valid)
Soal Nomor 35 = 0,663 (valid)
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa rhitung β₯ rtabel yang berarti variabel Y (Motivasi belajar siswa) datanya Valid. rtabel, dengan n = 37 dan taraf kesalahan 5% maka diperoleh harga rtabel = 0,325. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
41
4.2.2 Pengujian Reliabilitas data 4.2.2.1 Pengujian Reliabilitas Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Untuk menguji reliabilitas data variabel Y (motivasi belajar siswa), rumus yang digunakan adalah Alpha Cronbach sebagai berikut : ππ οΏ½ οΏ½ Dimana
: ri
π ππ2 οΏ½ οΏ½1 οΏ½ 2 οΏ½ ποΏ½ 1 ππ‘
= Nilai reliabilitas
ππ2
= Jumlah varian skor item
k
= Jumlah item
ππ‘2
ππ οΏ½ οΏ½ ri =
= Varians total
π ππ2 οΏ½ οΏ½1 οΏ½ 2 οΏ½ ποΏ½ 1 ππ‘ 37
37-1
x 1-
24.96 160.56
ri = 1.02 x (1-0.16) ri = 1.02 x (0,84) ri = 0,856 Jika hasil rtabel ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan n = 37, taraf kesalahan 5% maka diperoleh rtabel = 0,325. Kaidah keputusan: jika rhitung β₯ rtabel berarti reliabel. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rhitung β₯ rtabel (0.856 β₯ 0,325). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument Strategi mengajar guru adalah Reliabel.
42
4.2.2.2 Pengujian Reliabilitas Variabel Y (Motivasi Belajar Mengajar)
ππ οΏ½ οΏ½ Dimana
: ri
π ππ2 οΏ½ οΏ½1 οΏ½ 2 οΏ½ ποΏ½ 1 ππ‘
= Nilai reliabilitas
ππ2
= Jumlah varian skor item
k
= Jumlah item
ππ‘2 ri =
= Varians total
37
20.5 x 1-
37-1
178.22
ri = 1.02 x (1- 0,11) ri = 1.02 x (0.89) ri = 0.90 Jika hasil rtabel ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan n = 37, taraf kesalahan 5% maka diperoleh rtabel = 0.325. Kaidah keputusan: jika rhitung β₯ rtabel berarti reliabel. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rhitung β₯ rtabel (0,90 β₯ 0,325). Jadi dapat disimpulkan bahwa instrument Motivasi belajar siswa adalah Reliabel. 2.2 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Strategi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa. Deskripsi hasil penelitian ini menyajikan tentang perhitungan statistik data berupa tabel distribusi frekuensi, grafik, nilai mean, modus,
43
median dan standar deviasi. Deskripsi data masing-masing untuk Variabel (Independent) Strategi Mengajar Guru (X) dan Variabel (dependent) Motivasi belajar siswa (Y) adalah sebagai berikut: 4.2.1 Deskripsi Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 37 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk Variabel (X) Strategi Mengajar Guru memperoleh skor sebagai berikut: median (Me) = 74 dan modus (Mo) = 98.5, rata-rata (X) = 76,74 dan simpangan baku (S) = 12,829 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2
hitung
kesalahan 0.05 diperoleh X2
tabel
= 10.13 untuk dk = 6-1=5 dan taraf = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat
berasumsi bahwa jika X2hitung β€ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Variabel (X) Strategi Mengajar Guru berdisitribusi normal yaitu X2
hitung
β€ X2
tabel
atau (10.13 β€
11,070). Deskripsi tentang frekuensi skor data media pembelajaran (Variabel X) dapat dilihat pada lampiran 4. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 56,5 dengan frekuensi 7, kedua yaitu menjawab 63,5 dengan frekuensi 7, ketiga yaitu menjawab 70,5 dengan frekuensi 6, keempat yaitu menjawab 77,5 dengan frekuensi 7, kelima yaitu menjawab 84,5 dengan frekuensi 1 dan ke-enam yaitu
44
menjawab 91,5 dengan frekuensi 9. Untuk lebih jelasnya distribusi
Frekuensi
frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini.
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9
5
9 6
5 3
56,5
63,5
70,5
77,5
84,5
91,5
Kelas Interval
Gambar 3 Histogram distribusi pengamatan Strategi Mengajar Guru 4.2.2 Deskripsi Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 37 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk
Variabel
dependent
(Y)
Motivasi belajar
siswa
memperoleh skor sebagai berikut: median (Me) = 82,5 dan modus (Mo) = 66,5 rata-rata (X) = 77,52 dan simpangan baku (S) = 13,24 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2 hitung = 7,15 untuk dk = 6-1= 5 dan taraf
kesalahan 0.05 diperoleh X2tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-
Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung β€ X2tabel, artinya data berdistribusi
45
normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (Motivasi belajar siswa) berdisitribusi normal yaitu X2
hitung
β€ X2
tabel
atau (7,15 β€
11,070). Deskripsi tentang frekuensi skor data Motivasi belajar siswa ( Variabel Y) dapat dilihat pada lampiran 4. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 54,5 dengan frekuensi 5, kedua yaitu menjawab 62,5 dengan frekuensi 9, ketiga yaitu menjawab 77,5 dengan frekuensi 5, keempat yaitu menjawab 78,5 dengan frekuensi 9, kelima yaitu menjawab 86,5 dengan frekuensi 3 dan keenam yaitu menjawab 94,5 dengan frekuensi 6. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi
Frekuensi
pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
9
9
6 5
5 3
54,5
62,5
70,5
78,5
86,5
94,5
Kelas Interval
Gambar 4 Histrogram distribusi pengamatan Motivasi Belajar Siswa
46
4.3 Pengujian Persyaratan Analisis Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji ChiKuadrat pada taraf nyata Ξ± = 0,01 dan = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor Variabel X (Strategi Mengajar Guru) dan Variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) berdistribusi normal. 4.3.1 Uji Normalitas Data Variabel X (Strategi Mengajar Guru) Hasil pengujian normalitas data untuk Variabel X (Strategi Mengajar Guru) menunjukan skor X2hitung = 10.13 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2 hitung β€ X2 tabel (10.13 β€ 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lmpiran 5). 4.3.2 Uji Normalitas Data Variabel Y (Motivasi Belajar Sisw a) Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) menunjukan skor X2hitung = 7.15 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95) (5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2 hitung β€ X2 tabel (4,3 β€ 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk Variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5).
47
4.4 Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, analisisis korelasi dan uji linieritas regresi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: H0 : Ο = 0 Ha : Ο β 0 Kriteria pengujian : Terima H0, jika t
(1 - Β½Ξ¬)
< thitung < t
(1 - Β½Ξ¬)
dengan taraf kenyataan Ξ¬ =
0,01 dan Ξ¬ = 0,05, dan dk = n β 2. Berdasarkan harga r = 0.75 dan r2 = 56.25, maka diperoleh thitung = 6.71 Sedang dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t(1-Β½Ξ¬) (n-2) = t(10,025) (36-2)
t = (0,975) (35) = (0,975) (35) t = 2,04. Ternyata harga thitung
lebih besar dari ttabel atau harga thitung telah berada diluar daerah penerimaan H0, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi diatas benar-benar signifikan. 4.4.1 Mencari Persamaan Regresi Linier Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus α»² = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 6) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: α»² = 19,24 + 0,76X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Strategi Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,76 dan ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator Strategi Mengajar
48
Guru, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator Motivasi Belajar Siswa di SMKNegeri 1 Kota Gorontalo. 4.4.2 Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linier dan berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA,. Dan tabel ANAVA pada lampiran 6 diperoleh harga Fhitung sebesar 3.55 dan Harga Ftabel (0.95)(11,23) diperoleh 4,02. Karena harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel (3.55 β€ 4,02), maka dapat disimpulkan bahwa data berpola linier. Sedangkan untuk pengujian keberartian regresi sebagaimana terlampir (Lampiran 6) diperoleh harga Fhitung = 44.09 sedangkan Ftabel (0.95)(1.34) = 4.13. Karena harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (44.09 β₯ 4.13), maka Ho ditolak dan diterima Ha. Dengan demikian terdapat hubungan yang signifikan antara Strategi Mengajar Guru
terhadap
Motivasi Belajar Siswa. 4.4.3 Analisis Korelasi (UJi Hubungan Dua Variabel) Dalam garis korelasional dapat diketahui jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linier, maka dapat kita tentukan sejauh mana derajat hubungan antara variabel X (Strategi Mengajar Guru) dan Y (Motivasi Belajar Siswa) melalui koefisien korelasi (r). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga r = 0.75 dan harga r2 = 0.5625 (56.25%). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X
49
(Strategi Mengajar Guru) dan variabel Y (Motivasi belajar siswa) sebesar 56.25% Dalam arti bahwa Variabel (independent) Strategi Mengajar Guru memberikan konstribusi terhadap Variabel (dependent) Motivasi Belajar Siswa sebesar 56.25% dan sisanya 43.75% ditentukan oleh Variabel lain. Untuk uji signifikan (corelation) diperoleh nilai thitung = 6.71 Pada taraf Ξ¬ = 0,05 dan n = 37 uji satu pihak; dk = n - 2 = 37 β 2 = 35 sehingga diperoleh tdaftar = 2,04. Ternyata thitung β₯ tdaftar (6.71 β₯ 2,04), maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara Strategi Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Siswa. 4.5 Pembahasan Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan sebelumnya, serta rumusan hipotesis yang berbunyi β Pengaruh Strategi Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswaβ. Perlu ditentukan statistika uji yang digunakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari thitung β₯ ttabel pada taraf signifikan Ξ± = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara Strategi Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Kota Gorontalo. Hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi yaitu α»² = 19,24 + 0,76X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit Variabel X
50
(Strategi Mengajar Guru), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Motivasi Belajar Siswa) sebesar 0,76. Selanjutnya melalui hasil pengujian koefisien korelasi sederhana, maka diperoleh harga r = 0.75 dengan koefisien determinasi sebesar r2 =0.5625 atau 56.25%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 56.25% variasi yang terjadi pada motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh Strategi Mengajar Guru, sedangkan yang lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti dalam penelitian ini, Indikator Strategi Mengajar Guru yang telah diuji
dalam penelitian ini
adalah Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak, memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif, menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan. Sedangkan indikator Motivasi belajar dalam penelitian ini adalah (motivasi Intrinsik) Cita-cita atau Aspirasi siswa, kemampuan siswa, Kondisi siswa dan (motivasi ekstrinsik) kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, upaya guru dalam membelajarkan siswa. Dari hasil pengolahan data setelah dilakukan penelitian, membuktikan bahwa Strategi mengajar guru yang baik sebagaimana terdapat pada indikator dalam penelitian ini, memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan Motivasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Seorang guru harus memiliki 51
kemampuan profesional seperti penguasaan bahan pelajaran, perumusan tujuan pengajaran, dapat mengaplikasikan berbagai metode mengajar, menguasai teknik-teknik mengajar dan mampu mengelola interaksi belajar mengajar agar dapat membangkitkan motivasi belajar siswa.
52