OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION 1.Rear suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian belakang unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang dengan pin dan spherical bearing pada rear axle housing, sedangkan bagian atasnya dipasang dengan pin dan spherical bearing terhadap chasis, sehingga rear cylinder suspension menopang berat chasis bagian belakang. Didalam cylinder terdapat oli dan gas nitrogen pada masing masing chambernya, gas nitrogen akan menyusut atau memuai serta kecepatan alir oli dari Oil chamber menuju Cavity atau sebaliknya diatur dengan perbandingan tertentu untuk mendapatkan efek peredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan. 2.Front suspension cylinder Hydro-pneumatic cylinder yang dipasang tegak pada bagian depan unit, dimana bagian bawah cylinder dipasang menjadi satu dengan front shaft axle dan A-frame, sedangkan bagian atasnya dipasang dengan pin dan spherical bearing terhadap chasis, sehingga front cylinder suspension menopang berat chasis bagian depan. Didalam cylinder terdapat oli dan gas nitrogen pada masing masing chambernya, gas nitrogen akan menyusut atau memuai serta kecepatan alir oli dari Oil chamber menuju Cavity atau sebaliknya diatur dengan perbandingan tertentu untuk mendapatkan efek peredam kejutan yang timbul dari permukaan jalan. 3.Suspension pressure sensor Sensor yang dipasang pada cylinder suspension, yang bekerja untuk mengukur pressure gas nitrogen dengan cara merubah besar nilai tahanan sensor sesuai dengan perubahan pressure. Perubahan nilai tahanan sensor digunakan sebagai input sinyal PLM controller untuk mengetahui berat muatan dan sebagai input sinyal Suspension controller (jika terpasang) untuk mengatur atau merubah Suspension Mode secara otomatis 4.Air cylinder (for automatic suspension) Suatu komponen yang dipasang pada front cylinder suspension, yang berupa cylinder dengan dua buah piston terpasang pada rodnya. Terdapat 3 buah port yang menuju sisi head, center dan bottom cylinder. Masing masing port akan mendapat suplay pressure angin dari 3 buah solenoid valve yang bekerja saat mendapat arus listrik dari suspension controller. Pengaturan kerja solenoid diatur sedemikian rupa oleh suspension controller untuk merubah suspension mode saat menyesuaikan dengan kondisi operasi unit. 5.Orifice plate
Suatu plate logam yang terpasang dalam valve body, pada plate terdapat enam (6) buah lubang dengan posisi tertentu, sehingga beberapa lubang dapat ditutup pada salah sisinya oleh leaf spring, dengan perbandingan 4 : 2. Dengan demikian lubang yang berfungsi sebagai orifice dapat digunakan untuk menentukan kecepatan alir oli dari Oil chamber menuju cavity jadi lebih cepat karena melewati 4 orifice, sedangkan kecepatan alir oli dari cavity menuju chamber Oil lebih lambat karena hanya melewati 2 orifice. Sehingga didapatkan damping force effect yang sesuai dengan kondisi permukaan jalan. 6.Feed valve Suatu valve yang dipasang pada cylinder suspension, berdekatan dengan suspension pressure sensor, Feed valve pada dasarnya berupa check valve yang berfungsi untuk memasukkan pressure nitrogen ke dalam cylinder suspension dengan menggunakan suspension charged valve. 7.Wear ring Suatu part yang terbuat dari semacam material asbes (friction material) dan terpasang pada rod suspension, sebagai bidang kontak pergerakan rod terhadap cylinder housing, sehingga rod dapat bergerak keluar masuk kedalam cylinder dengan mudah dan center, dengan tidak menyebabkan terjadinya keausan berlebihan pada permukaan cylinder housing, karena material wear ring relative lebih lunak 8.Air bleed valve Suatu valve yang berbentuk seperti bolt dengan ujung tirus tetapi mempunyai alur memanjang pada permukaan threadnya. Bleed valve dipasang pada retainer cylinder suspension, saat dikencangkan bagian ujung tirusnya akan menutup bidang kontak terhadap bleed port, sedangkan saat dikendorkan, ujung tirus tidak duduk, sehingga terbuka dan digunakan untuk membuang angin yang terjebak dicylinder suspension pada saat melakukan Oil leveling. 9.Steering angle sensor Suatu part yang berprinsip kerja seperti speed sensor dipasang pada steering column, sehingga saat teeth disc pada shaft steering column melewati celah (slit) sensor, akan terbangkit arus listrik berupa pulse signal yang dikirimkan sebagai input signal menuju suspension controller, sehingga suspension mode dapat secara otomatis dapat dirubah sesuai dengan kecepatan putar steering wheel (anti roll function) 10.Check valve Suatu valve yang dipasang pada rod rear suspension, sehingga kecepatan alir oli dari Oil chamber menuju cavity menjadi lebih cepat karena melewati orifice dan check valve, sedangkan aliran dari cavity menuju Oil chamber akan lebih lambat karena check valve
tertutup sehingga aliran oli hanya melewati orifice. Dengan demikian damping force effect sesuai dengan kondisi permukaan jalan dan didapatkan stability & riding comfort. 11.Damping force selector valve Suatu komponen yang dipasang pada front suspension, dan digerakkan oleh Air cylinder. Pada dasarnya valve ini berupa shaft berlubang tengah, dengan dua buah lubang samping yang berbeda ukuran (besar dan kecil) yang berfungsi sebagai bypass orifice mempercepat aliran oli dari Oil chamber menuju cavity atau sebaliknya. Large Bypass orifice akan terbuka saat suspension mode Soft, Small bypass orifice terbuka saat mode Medium, sedangkan saat mode Hard, kedua orifice akan tertutup. 12.Tube Suatu part yang berbentuk pipa besi yang dipasang pada front suspension, yang berfungsi sebagai penghubung aliran oli dari Oil chamber menuju Cavity atau sebaliknya. II.TECHNICAL TERMINOLOGI 1.Hydro-pneumatic cylinder Cylinder yang diisi dengan oli dan gas nitrogen dan digunakan sebagai suspnesion cylinder, yang bekerja sebagai peredam kejutan (spring dan damper) dengan menyusutkan (contracting) dan memuaikan (expanding) gas nitrogen, dan mengatur kecepatan alir oli untuk menyerap beban yang timbul dari permukaan jalan. 2.Riding comfort and Stability Dengan penggunaan system suspension yang berfungsi sebagai penopang berat chasis dan meredam kejutan yang timbul dari permukaan tanah yang tidak rata maka akan didapatkan kenyamanan mengendera bagi operator (Riding comfort) dan juga menjaga kestabilan unit dengan memastikan bahwa ke empat roda selalu berhubungan dengan tanah. 3.Automatic Suspension system System yang digunakan pada front suspension, yang secara otomatis merubah mode suspension (Hard, Medium atau Soft) sesuai dengan kondisi operasi unit dan beban muatan. Hal ini didapatkan dengan penggunaan Suspension Controller yang menerima input sinyal dari berbagai sensor dan switch yang terpasang pada system unit dan mengirimkan output signal menuju 3 buah solenoid valve untuk mengatur mekanisme Variable damping force. 4.Anti Dive Perubahan secara otomatis mode front suspension Soft ? Medium atau Medium ? Hard, pada saat unit travel dan front brake dioperasikan sehingga mencegah bagian depan unit menukik .
5.Anti Lift Perubahan secara otomatis mode front suspension Soft ? Hard atau Medium ? Hard, pada saat dump body dinaikkan pada posisi lever hoist selain Float, sehingga mencegah bagian depan unit terangkat 6.Anti Roll Perubahan secara otomatis mode front suspension Medium ? Hard, saat unit dibelokkan dengan kecepatan travel tinggi , sehingga mencegah unit terguling (hanya diatur pada saat unit bermuatan)
7.High speed stability Perubahan secara otomatis mode front suspension Medium ? Hard, saat unit dijalankan dengan kecepatan tinggi , sehingga kestabilan unit meningkat (hanya diatur pada saat unit bermuatan) 8.Variable damping force Kekuatan atau daya redam kejutan pada front suspension dapat bervariasi secara otomatis sesuai dengan kondisi operasi dan beban muatan, dengan cara merubah kecepatan alir oli dari chamber Oil menuju cavity atau sebaliknya. 9.Internal pressure Pressure gas nitrogen didalam cylinder suspension, pressure akan semakin tinggi saat unit bermuatan atau saat unit travel dan roda berada pada permukaan jalan yang bergunduk. 10.External force Beban yang terjadi pada roda yang disebabkan permukaan jalan yang bergelombang, banyak gundukan atau lubang, sehingga akan menimbulkan beban kejut pada unit jika tidak diredam oleh suspension system. 11.Sliding resistance Hambatan pada pergerakan rod suspension saat extend atau retract yang disebabkan kerapatan bushing atau packing, dan harus dihilangkan dengan cara menjalankan unit maju sekitar 15 m, dan retarder brake dioperasikan secara mendadak, kemudian lakukan hal yang sama saat unit mundur. Hal ini dilakukan selama 3-4 kali, kemudian jalankan unit perlahan tanpa mengoperasikan brake. Menghilangkan sliding resistance harus dilakukan agar installed length rod cylinder actual sesuai standart.
12.Spherical bearing Bearing yang inner racenya dapat bergerak bebas arah vertikal dan horizontal terhadap outer racenya, sehingga lebih fleksible dan mengurangi terjadinya torsional force. 13.Rod installed length Panjang rod suspension yang keluar dari cylinder, yang diukur setelah leveling oli dan pressure charge nitrogen sesuai standart . Pengukuran dilakukan pada permukaan jalan datar dan unit tidak bermuatan, sebagai indikasi quantity (pressure) gas nitrogen sesuai standart. 14.Extending Pergerakan rod keluar dari cylinder, karena roda melewati lubang, sehingga berat axle akan menyebabkan cylinder bergerak turun. Kecepatan extend akan diperlambat oleh orifice untuk menghasilkan efek peredam kejutan.
15.Retracting Pergerakan rod masuk ke dalam cylinder, karena roda melewati gundukan, sehingga external force yang timbul akan menaikkan pressure oli dan gas nitrogen. Kecepatan retract akan dipercepat dengan penambahan jumlah orifice untuk menghasilkan efek peredam kejutan. 16.Inverted suspension Type yang digunakan pada rear suspension, dimana rod posisinya dibagian bawah dan dihubungkan dengan axle, sedangkan cylinder dihubungkan dengan chasis. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kerusakan atau kebocoran yang disebabkan tanah atau kotoran yang mengumpul pada seal dust. 17.Cavity Ruang atau chamber oli yang terletak diantara rod dan cylinder, volume ruangnya relative kecil Dan digunakan untuk mendapatkan efek damping force, dimana kecepatan alir oli dari atau ke cavity diatur tidak sama, pada saat extending dan retracting. 18.Nitrogen gas chamber Ruangan atau chamber pada bagian atas cylinder suspension yang ditempati oleh gas nitrogen.
19.Oil leveling Mengisi oli kedalam cylinder suspension sesuai jumlah standartnya, saat melakukannya harus dilakukan Air bleeding dan ketinggian rod telah ditentukan, sehingga saat unit beroperasi dan terjadi beban (external force) yang besar, jika gas nitrogen menyusut dan kehilangan volume, maka rod tidak bisa membentur secara langsung bagian dalam cylinder, karena volume oli tidak bisa dimampatkan, dengan demikian