07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
1. Media Indonesia
7. Investor Daily
13. Bisnis Indonesia
19. Pikiran Rakyat
25.Vivanews
2. Jurnal Nasional
8. Republika
14. Indopos
20. Radar Banten
26. Tribun Timur
3. Seputar Indonesia
9. The Jakarta Post
15. Koran Jakarta
21. Bali Post
27. Jawa Post
4. Kompas 5. Jakarta Globe
10. Sinar Harapan 11. Suara Pembaruan
16. Sriwijaya Post 17. Pos Kota
22. Majalah Gatra 23. Majalah Tempo
6. Koran Tempo
12. Harian Kontan
18. Rakyat Merdeka
24. Detik.com
Overview
:
Jumlah Media Meliput
: 6 Media
Volume Pemberitaan
: 15 Artikel
Leading Media
: Kompas
Leading Isu
: Bencana Alam
Sentimen Isu
: Negatif Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif Positif
:
Peksos Kunci Keberhasilan Kesos Netral
:
Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral Catatan :
Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Sementara untuk isu bertendensi positif terkait pemberitaan Kemensos adalah Peksos Kunci Keberhasilan Kesos seputar pemberitaan keberhasilan program kesejahteraan sosial (kesos) ditentukan oleh pelaksana di lapangan. Di tangan para pekerja sosial (peksos) berbagai kegiatan tersebut bisa dilaksanakan ditengah masyarakat. Harus diakui, bahwa keberadaan peksos menjadi ujung tombak keberhasilan berbagai progam kesos di lapangan, termas uk di Sumatera Selatan (Sumsel), kata Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Dampak Sosial Mukman Nuryana saat memberikan sambutan di Etape Ketujuh Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 di Ogan Ilir, Sumsel, Kamis (6/2). Tim Ekspedisi mendapatkan informasi, di Ogan Ilir terdapat kasus lanjut usia (lansia) terlantar. Tim Ekspedisi menentukan daerah tersebut menjadi target selanjutnya. Di Sumsel, khususnya temuan Tim Reaksi Cepat (TRC) di Kota Palembang yang dikunjungi EKKM adalah Maryam, 75. Lansia terlantar ini kondisinya sangat memprihatinkan. Ia tinggal di bawah rumah panggung 2x3 meter numpang di rumah warga de ngan anak lelakinya, Jamal, 45, dengan kecacatan mental. Berikut adalah kutipan pernyataan narasumber pada pemberitaan; Mukman Nuryana, Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Dampak Sosial “Betul di lapangan terjadi kasus adanya lansia terlantar, pemda setempat sebelumnya tidak mengetahui kasus-kasus tersebut, tapi berkat kerja sama dari peksos kecamatan dan unit pelaksana terkait, hal tersebut harus segera ditangani.”
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak Huni
Republika 7%
Indopos 7% Harian Pelita 7%
Kompas 46% Media Indonesia 13%
Koran Tempo 20%
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak Huni
Kepahlawanan
7 6 5 4 7
3 2 1
2 1
0
1
1
1
1
Ekspedisi Kemanusiaan
1
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Media, Hal Kompas, hal 15, HAN
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak Huni
Judul / Topik Tiga Desa Direlokasi Pemerintah
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
Tone
Bencana Alam
Netral
Bencana Alam
Netral
Perlu jalan tengah menghindari situasi seperti ini agar tak terulang kembali di tahun mendatang.
Bencana Alam
Netral
Keputusan relokasi ini harus diaplikasikan dilapangan guna meminimalir dampak erupsi.
memprioritaskan tiga desa di selatan dan tenggara Gunung Sinabung, Karo, Sumatera Utara, untuk direlokasi. Tiga desa ini memiliki tingkat keterancaman tertinggi jika terjadi letusan Sinabung. Ketiga desa tersebut adalah Simacem, Sukameriah, dan Bekerah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (6/2), mengatakan, prioritas relokasi tiga desa itu berdasarkan pada rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) “Dari hasil rekomendasi PVMBG, tiga desa itu berada di radius 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung serta terancam langsung aliran lava, awan panas, gas beracun, dan lava pijar. Inilah yang mendasari prioritas itu.” Kompas, hal 15, HAN NEL/ MDN
Harian Pelita hal 13, ant/ah
Sudah Lelah, tapi Belum Ada Solusi Segera… Gue udah pegel ngeliat banjir yang kagak surut-surut, ujar Sopiah (54) dengan nada nelangsa sambil mengamati luapan Kali Ciliwung yang merendam rumahnya di Kampung Pulo, Jatinegara Jakarta Timur, Kamis (6/2). Sudah 29 tahun, seusia anaknya yang dewasa, perempuan ini tinggal di bantaran Kali Ciliwung Kampung Pulo, dan baru kali ini dia mengalami bencana banjir berkepanjangan. Sudah tiga minggu 7.000 warga Kampung Pulo bertahan disejumlah tempat pengungsian. Jumlah itu belum ditambah dengan warga yang bertahan di rumah masing-masing. 1.255 Jiwa Warga sinabung Harus Direlokasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana merekomendasikan 1.255 warga dari tiga desa harus direlokasi yang masuk daerah berbahaya, yakni dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Sinabung. Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Kamis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tiga desa yang warganya harus direlokasi itu adalah Desa Sukameriah di Kecamatan Payung, serta Desa Bekerah, dan Desa Simacem di Kecamatan Namanteran.
Refleksi Pemberitaan Masukan relokasi ini sudah menjadi standar pengamanan masyarakat yang memang masuk dalam radius berisiko. Perlu segera implemantasi di lapangan.
Republika hal 2, Bencana Alam Netral Jumlah Pengungsi Sinabung Capai 32.355 Jiwa gilang akbar Jumlah pengungsi di 42 posko bencana Gunung Sinabung hingga Kamis (6/2) sore mencapai 32.355 prambadi ed: jiwa. Jumlah tersebut terdiri atas 1.180 pria dan 12.025 jiwa. Menurut juru bicara Koordinator posko abdullah utama Sinabung di Kabanjahe, Jhonson, jumlah tersebut mengalami peningkatan dengan bertambahnya sammy keluarga yang mengungsi. Saat ini, kata dia, ada 9.996 kepala keluarga yang ikut pindah dari rumah mereka ke posko-posko. Jhonson, juru bicara Koordinator posko utama Sinabung di Kabanjahe “Mereka datang dari 34 desa. Meski relative, (Gunung Sinabung) stabil tapi pengungsi memang masih bertahan di pengungsian.”
Jumlah pengungsi yang besar ini menjadi kerja keras bagi semua pihak terkait bencana erupsi sinabung.
Koran Tempo Bencana Rumah Ambruk hal 3, Eko Warga di kawasan bantaran Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta, menyaksikan empat rumah Alam Siswono ambruk akibat meluapnya air Waduk Pluit dan merendam permukiman warga, kemarin. Toyudho (Berita Foto)
Dampak luapan waduk perlu antisipasi dan penanganannya kedepan.
Netral
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Media, Hal Kompas, hal 12, DOE (06-02-2014)
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak Huni
Judul / Topik
Kepahlawanan
Isu
Beras Masyarakat Program pengurangan kemiskinan dan perlindungan sosial yang diterapkan pemerintah, seperti Miskin program Beras untuk Rakyat Miskin dan Jaminan Kesehatan Masyarakat, dinilai tidak cukup jitu (Raskin) untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan. Pada praktiknya program tersebut justru memposisikan perempuan sebagai pihak yang selalu dirugikan. Riset yang dilakukan Koalisi Perempuan Indonesia untuk Keadilan dan Demokrasi di Provinsi Bengkulu, Jambi dan Jawa Timur pada tahun 2013 terhadap pelaksanaan program Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) menunjukkan temuan mengejutkan. Program Perlindungan Sosial Tidak Berpihak kepada Perempuan
Penyaluran raskin misalnya dalam kenyataannya tidak mampu meringankan beban masyarakat miskin, tetapi justru menambah beban kaum perempuan. Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Dian Kartikasari, Rabu (5/2), di Jakarta, memaparkan, data penduduk miskin yang tidak akurat mengakibatkan penyaluran raskin salah sasaran. Kelompok paling miskin, ujar Dian, justru tidak mampu menebus harga beras Rp 1.600 per kilogram dalam kemasan 15 kilogram sehingga terpaksa ditebus oleh warga yang lain. Warga miskin hanya menerima 3-5 kilogram . Dian Kartikasari, Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) “Di Jambi, penjualan raskin bahkan tidak dilakukan setiap bulan. Jauhnya jarak tempuh pengambilan beras mengakibatkan penjualan raskin dilakukan setiap tiga bulan sekali. Ini menunjukkan bahwa penyaluran raskin dianggap sebagai hal yang tidak mendesak sehingga bisa ditunda.”
Ekspedisi Kemanusiaan
Tone
Refleksi Pemberitaan
Netral Serapan informasi ini menjadi masukan yang baik guna perbaikan kinerja yang lebih baik.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Media, Hal
Judul / Topik
Indopos, hal 4, ris
Peksos Kunci Keberhasilan Kesos
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak Huni
Keberhasilan program kesejahteraan sosial (kesos) ditentukan oleh pelaksana di lapangan. Di tangan para pekerja sosial (peksos) berbagai kegiatan tersebut bisa dilaksanakan ditengah masyarakat. Harus diakui bahwa keberadaan peksos menjadi ujung tombak keberhasilan berbagai progam kesos di lapangan, termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel), kata Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Dampak Sosial Mukman Nuryana saat memberikan sambutan di Etape Ketujuh Tim Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014 di Ogan Ilir, Sumsel, Kamis (6/2). Tim Ekspedisi mendapatkan informasi, di Ogan Ilir terdapat kasus lanjut usia (lansia) terlantar. Tim Ekspedisi menentukan daerah tersebut menjadi target selanjutnya. Di Sumsel, khususnya temuan Tim Reaksi Cepat (TRC) di Kota Palembang yang dikunjungi EKKM adalah Maryam, 75. Lansia terlantar ini kondisinya sangat memprihatinkan. Ia tinggal di bawah rumah panggung 2x3 meter numpang di rumah warga dengan anak lelakinya, Jamal, 45, dengan kecacatan mental. Mukman Nuryana, Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Dampak Sosial “Betul di lapangan terjadi kasus adanya lansia terlantar, pemda setempat sebelumnya tidak mengetahui kasus-kasus tersebut, tapi berkat kerja sama dari peksos kecamatan dan unit pelaksana terkait, hal tersebut harus segera ditangani.”
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
Tone
Ekspedisi Positif Kemanusiaan 2014
Refleksi Pemberitaan Peksos menjadi ujung tombak dalam membantu pengentasan masalah-masalah sosial di Indonesia.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Media, Hal Kompas, hal 22, RTS/RAY
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Judul / Topik
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
Bencana Tawuran Tewaskan Seorang Warga Hanya gara-gara bersenggolan, dua kelompok warga di kawasan Tanah Abang, Jakarta Sosial Pusat, terlibat tawuran. Kejadian pada Rabu (5/2) pukul 23.30 tersebut menewaskan seorang warga dan melukai tiga warga lain. Kepala Bidang Humas Polda Meko Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengungkapkan, identitas korban tewas hingga kemarin belum diketahui. Menurut Rikwanto, tawuran itu dipicu oleh serempetan atau senggolan antar warga yang kemudian berbuntut keributan. Salah satu warga kemudian membawa rekanrekannya untuk melakukan penyerangan.
Tone Netral
Rikwanto, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya
Refleksi Pemberitaan Benih konflik sosial yang sudah memakan korban jiwa sudah seharusny membutuhkan peredam segera.
“Keributan berawal dari senggolan.” Kompas, hal 22, RTS/RAY
Pengungsi Minta Bantuan Ratusan warga yang mengungsi menyusul terjadinya kontak senjata antara aparat keamanan dan Organisasi Papua Merdeka di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, meminta bantuan pemerintah daerah. Alasannya, sejak mengungsi satu hingga dua minggu terakhir, selain terpaksa menumpang di rumah kerabat, mereka juga belum mendapat perhatian, apalagi bantuan pemerintah untuk makanan dan obat-obatan. Banius Wonda (35), warga Puncak Jaya yang mengungsi ke Sentani, Kabupaten Jayapura, menyatakan, hingga Kamis (6/2), mereka belum mendapatkan bantuan apa-apa dari pemerintah daerah. Banius Wonda, warga “Setiap hari kami beserta istri dan anak-anak hanya menumpang makan di rumah sanak saudara. Jujur saja, nasib kami lebih beruntung karena bisa keluar dari Puncak Jaya dengan biaya sendiri dan ditampung keluarga.” Nio Wenda, warga “Pemerintah daerah terkesan menutup mata dengan nasib kami. Mereka lebih menyibukkan diri dengan urusan politik daripada nasib warganya di tanah orang.”
Bencana Sosial
Netral
Konflik yang sudah terjadi memerlukan penanganan dampak konflik yang maksimal.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Media, Hal Media Indonesia hal 8, Angga Yuniar (Berita Foto)
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Judul / Topik
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
BPJS Belum Ada Jaminan Keluarga Tunawisma dengan gerobaknya beristirahat di kawasan Thamrin, Jakarta, Kesehatan kemarin. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Watch memperkirakan ribuan gelandangan di Jakarta belum memiliki kepastian jaminan kesehatan karena tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan sehingga mereka kesulitan mendapat pelayanan di puskesmas dan rumah sakit.
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Hal ini sungguh menjadi perhatian yang menarik publik, dan hal ini juga membutuhkan validasi data yang baik.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Media, Hal
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Judul / Topik
Kompas hal 17, Pemberdayaan Pekerja Difabel Ferganata Indra Pekerja difabel menggarap replika pesawat terbang di industry Dani Artha Replika, Desa Riatmoko Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul, DI Yograkarta, Kamis (6/2). Pemberdayaan pekerja (Berita Foto) difabel di industry itu ditujukan antara lain untuk membantu mereka memiliki penghasilan tetap sehingga dapat hidup mandiri dari segi ekonomi.
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu Penyandang Disabilitas
Tone Netral
Refleksi Pemberitaan Upaya positif dengan pemberdayaan pekerja difabel, hal ini bisa menjadi percontohan bagi personal lainnya.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Media, Hal
Judul / Topik
Kompashal 12, A09 (06-022014)
Kebutuhan Rumah di Indonesia Tak Terpenuhi Dari kebutuhan rumah di Indonesia sekitar 900.000 unit rumah layak huni per tahun baru separuhnya yang bisa dibangun. Karena tak bisa membangun rumah layak huni, rumah kumuh menjamur di beberapa daerah. Untuk memenuhi kebutuhan rumah masyarakat, Habitat for Humanity Indonesia, Rabu (5/2) di Jakarta, meluncurkan program pembangunan atau renovasi 300 rumah per tahun. Hingga saat ini lembaga tersebut telah membantu membangun 40.000 rumah di sejumlah daerah. Whulandary Herman, Duta Build Habitat for Humanity Indonesia “Rumah yang dibangun adalah rumah milik keluarga berpenghasilan rendah, kurang dari Rp 20.000 per hari serta perempuan menjadi tulang punggung ekonomi keluarga.”
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
Tone
Rumah Tidak Netral Layak Huni (RTLH)
Refleksi Pemberitaan Kebutuhan rumah menjadi perhatian serius guna pemenuhan hak hidup di tempat layak bagi masyarakat Indonesia.
07 Februari 2014
Over View
Leading Media Bencana Sosial
Leading Isu
BPJS Kesehatan
Bencana Alam
Penyandang Disabilitas
Media, Hal
Judul / Topik
Koran Tempo hal 11, Muh Syaifullah/Ukky Primartantyo
Dari “Piye Kabare...” hingga Makam Soeharto
Beras Raskin
Rumah Tidak Layak
Sosok mantan Presiden Soeharto sedang mengangkat tangan kanan dengan tulisan “piye kabare, enak jamanku, tho?” (apa kabar, enak masaku, kan?). Gambar dan tulisan itu tertera di kaus, gantungan kunci, dan stiker. Cenderamata itu banyak dijumpai di sekitar lokasi Memorial Jenderal Besar H.M. Soeharto di Kemusuk Lor, Argomulyo, Sedayu, Bantul. Memorial Jenderal H.M. Soeharto sendiri banyak dikunjungi wisatawan. Sejak diresmikan pada 8 Juni 2013 lalu, jumlah pengunjungnya sekitar 280 ribu orang. Menurut catatan pengelola, pada Sabtu dan Ahad rata-rata terdapat 2.000 pengunjung. Memorial itu berupa pendopo besar, bangrman untuk memorabilia dalam bentuk diorama, dan rumah singgah keluarga. Berlokasi di Dusun Kemusuk Lor, Argomulyo, Sedayu, Bantul, areanya memiliki luas 3.620 meter persegi.
Ekspedisi Kemanusiaan Kepahlawanan
Isu
Tone
Kepahlawanan Netral
Refleksi Pemberitaan Mantan presiden Soeharto masih menjadi perhatian publik masarakat Indonesia. Usulan menjadi Pahlawan nasional masih memiliki jalan yang panjang dan penuh pertimbangan.