OUTLINE 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Tujuan
2. ISU STRATEGIS DAN KONDISI SAAT INI a. Kebutuhan Energi b. Penyediaan Energi
3. KONDISI YANG DIHARAPKAN •
Kebijakan Energi Nasional (KEN)
4. ANALISIS KESENJANGAN DAN DESKRIPSI KEBUTUHAN TEKNOLOGI a. Analisis kesenjangan penyediaan bahan bakar b. Analisis kesenjangan penyediaan tenaga listrik
5. TEKNOLOGI ENERGI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL a. Skenario untuk menutupi kesenjangan penyediaan bahan bakar b. Skenario untuk menutupi kesenjangan penyediaan tenaga listrik
6. ROAD MAP / PETA JALAN a. Teknologi bahan bakar b. Teknologi kelistrikan
7. PENUTUP
PENDAHULUAN • Latar Belakang • Tujuan
KEBIJAKAN DI SEKTOR ENERGI •
UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi
•
UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
•
UU No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi
•
UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran
•
UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
•
UU No.4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
•
Perpres No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional 2015
•
RPJMN 2015-2019 Buku 1, Buku 2
•
RUPTL 2015-2024
•
Permen ESDM 27 Tahun 2014 tentang FIT PLT Biomassa
•
Permen ESDM 17 tahun 2013 tentang FIT PLTS PV
•
Permen ESDM 22 tahun 2014 tentang FIT PLTA
•
Permen ESDM 27 Tahun 2014 tentang FIT PLT Berbasis Bioenergi
KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL: Kemandirian dan Ketahanan Energi untuk Mendukung Pembangunan Nasional yang Berkelanjutan Peran energi baru dan terbarukan paling sedikit 23% pada bauran energi primer tahun 2025 Penyediaan kapasitas pembangkit listrik 115 GW pada tahun 2025
Penyediaan energi primer 400 MTOE tahun 2025
Peran batubara minimal 30% pada tahun 2025
Peran Gas Bumi minimal 22 % pada tahun 2025
Sasaran Bauran Energi 2050
Peran Minyak Bumi kurang dari 25% pada tahun 2025
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Perencanaan Terintegrasi Kemen ESDM, Kemenkeu, BPPT, Kemen BUMN, KLHK, Pemda, Swasta,
Kemen ESDM, Kemenkeu
• Koordinasi Perencanaan : Kemen PPN/Bappenas • Koordinasi Pelaksanaan : Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya
Penyediaan Energi Primer
Pengelolaan Subsidi Energi yang Lebih Efisien, Transparan dan Tepat Sasaran
Pengembangan Cadangan Energi
Kemen ESDM (DEN), Kemenko Perekonomian, Kemenkeu, Kemen BUMN, Kemen ATR, LIPI, Swasta, Pemda,
KEDAULATAN ENERGI Peningkatan Peranan Energi Baru dan Energi Terbarukan dalam Bauran Energi
Efisiensi dan Konservasi Energi Kemen ESDM, Kemen BUMN, Pemda, Swasta
Peningkatan Aksesibilitas Energi
Kemen ESDM, Kementan,KUKM, Kemendes-PDT, BPPT, Kemen PUPR, Kemen BUMN, Kemenkeu, KLHK, Pemda, BMKG, LIPI, DEN, Pemda, Batan.
Kemen ESDM, Kemenkeu, KKP, BPPT, Kemenperin, Kemen BUMN (PLN, PGN, Pertamina), BPPT, Kemenristek Dikti, Pemda, Swasta
Slide - 6
ISU STRATEGIS DAN KONDISI SAAT INI • • • • •
Kondisi Saat ini Proyeksi Kebutuhan Energi Proyeksi Penyediaan Energi Neraca Batubara Neraca Gas
Kondisi Saat Ini (Pembangkit Listrik) Kapasitas Pembangkit Total 51,9 GW 30.000 25.983,5
Megawatt
25.000
20.000
Batubara Gas Minyak
15.000 11.940,1
PLTA PLTP
10.000 7.493,6
5.000
EBT-Lainnya 5.086,6 1.328,8 95,6
0
Jenis Pembangkit
• 74% di wilayah Jawa Bali, 16% di wilayah Sumatera, 3% di wilayah Kalimantan dan di wilayah Pulau Lainnya (Sulawesi, Maluku, NTB-NTT, Papua). • Pembangkit listrik EBT lainnya (PLTSurya, PLTBayu, PLTSampah, PLTMinihidro, PLTBiomasa) mulai beroperasi dengan kapasitas total 96 MW. • Pembangkit listrik PLN 76% (39,3 GW), pembangkit listrik IPP 15% (7,9 GW), pembangkit listrik PPU dan pembangkit listrik IO non BBM 9% (4,7 GW).
Sumber : OEI 2016
Kondisi Saat Ini (Kebutuhan Energi) 1400
1.123
1200
1.171
1.225
1.012 1.049
Juta SBM
1000
800
764
777
777
816
838
835
839
877
890
3,4%
Biomasa : 25%
923
600
Pangsa 2014
1,0% 6.8%
Listrik
: 10%
14,0%
LPG
: 4%
67,7%
BBN
: 7%
2,6%
Gas
: 10%
BBM
: 25%
Batubara : 18%
400
-0,2%
Total
200
13.8% 0 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Industri 2.500 Historis
Proyeksi 2.000
2.000
Biosolar 1.609
Juta SBM
Biomasa
1.500
Listrik LPG
1.238
Gas Kota 1.000
Batubara
794 463
487
M. Bakar
654
M. Solar
500
M. Tanah
TOTAL
0
2014
• • • •
2015
2020
2025
2030
2035
2040
Batubara menggantikan dominasi gas mulai tahun 2020 dan menjadi lebih dari 50% di tahun 2035 Bagaimana meningkatkan porsi gas untuk industri ? Bagaimana memanfaatkan batubara peringkat rendah ? Bagaimaan penerapan teknologi batubara bersih di industri ? Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Transportasi 1.600
1.504 Historis
Proyeksi
1.400 1.209 Avtur
1.200
Avgas 931
Juta SBM
1.000
Listrik Biosolar
800
CNG
597 600 400
M. Tanah
490 334
M. Bakar
355
M. Solar Bensin
200
TOTAL
0 2014
• • • •
2015
2020
2025
2030
2035
2040
BBM masih dominan di sektor transportasi sampai tahun 2035 Bagaimana meningkatkan porsi BBN untuk substitusi BBM ? Bagaimana pemanfaatan BBG untuk transportasi publik ? Kapan mulai penerapan teknologi mobil listrik ? Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Rumah Tangga 250 Historis
Proyeksi
205 200
188
Juta SBM
174 147
150
134 106
111
2014
2015
2020
LPG
Gas Kota
100
50
0 2025 M. Tanah
2030 Listrik
2035
2040 TOTAL
• Penggunaan listrik semakin meningkat di sektor RT elektrifikasi peralatan RT • Kebutuhan LPG relatif konstan substitusi LPG • Peningkatan kebutuhan Gas di sektor RT jaringan gas Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kebutuhan Energi di Sektor Komersial 200 180
186
Proyeksi
Historis
160
148
Juta SBM
140 112
120 100 80
70 56
60 40
38
40
20 0 2014 LPG
2015 Gas Kota
2020 Listrik
M. Tanah
2025 M. Solar
2030 Biosolar
2035 Biomassa
2040 TOTAL
• Dominasi kebutuhan listrik di sektor komersial • Pemanfaatan distributed power generation (small scale) Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kebutuhan Bahan Bakar Pembangkit 2500 Historis
Proyeksi Kelautan 1.995
2000
Sampah Nuklir
Juta SBM
1.670
1500
Biofuel Bayu
1.384
Photovoltaic Biomasa
1.045
Mikrohidro
1000
Panas Bumi
727
Hidro
500
449
490
Minyak Gas Batubara Total
0 2014
2015
2020
2025
2030
2035
2040
Sumber : OEI 2016
Proyeksi Kapasitas Pembangkit Listrik 300.000
Historis
Proyeksi
Nuklir 248.786
250.000
Biofuel 211.151
Kelautan
200.000
Megawatt
Sampah
Mikrohidro 168.893
Minihidro Bayu
150.000
Surya
123.649
Biomasa 100.000
Panasbumi
80.955
Hydro
56.510
Gas
50.000
Minyak Batubara 0
Total 2015
2020
2025
2030
2035
2040 Sumber : OEI 2016
Proyeksi Penyediaan Energi Primer 6000
5.617 Historis
Proyeksi
5000
4.618
EBT Lainnya Panas Bumi
Juta SBM
4000
3.730
Hidro Kayubakar
2.868
3000
Biomasa BBN
2.153 2000
1.552
Gas
1.635
Minyak Batubara
1000
BAU 0
2014
2015
2020
2025
2030
2035
2040
Sumber : OEI 2016
KONDISI YANG DIHARAPKAN • Kebijakan Energi Nasional
Target Kebijakan Energi Nasional Pembangkit : 115 GW Konsumsi Energi : 1.4 TOE/cap Konsumsi Listrik : 2500 kWh/cap Rasio Elektrifikasi : mendekati 100%
Pembangkit : 53.1 GW Konsumsi Energi : 0.71 TOE/cap Konsumsi Listrik : 787 kWh/cap Rasio Elektrifikasi : 82.4%
Pembangkit : 430 GW Konsumsi Energi : 3.2 TOE/cap Konsumsi Listrik : 7000 kWh/cap
2050
2025 Batubara
2014
EBT 23%
Batubara
30%
EBT 8% Batubara
34%
179 MTOE Gas Bumi 22%
Minyak Bumi 36%
400 MTOE
Gas Bumi 22%
Minyak Bumi 25%
25%
1000 MTOE Gas Bumi 24%
EBT 31%
Minyak Bumi 20%
ANALISIS KESENJANGAN DAN DESKRIPSI KEBUTUHAN TEKNOLOGI • Analisis kesenjangan penyediaan bahan bakar • Analisis kesenjangan penyediaan tenaga listrik
Neraca Gas Nasional 5.000
Net Importir 2027
4.000
Impor Gas 3.000
BCF
Produksi Gas Ekspor Gas
2.000
Konsumsi Gas 1.000
Produksi CBM
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
0
Sumber : OEI 2016
Net Importir Gas 1.500
1.000 Net Importir Gas 2027
2035
2034
2033
2032
2031
2030
2029
2028
2027
2026
2025
2024
2023
2022
2021
2020
2019
2018
2017
2016
2015
2014
BCF
500
(500)
(1.000)
Ekspor Gas Impor Gas Net Importir Gas
(1.500)
Sumber : OEI 2016
1.600
35.000
1.400
30.000
Net Importir 2046
25.000
1.000 20.000
Produksi Impor
800 15.000
600
Ekspor Konsumsi
10.000
400 5.000
200 0
Sumber : OEI 2016
2050
2048
2046
2044
2042
2040
2038
2036
2034
2032
2030
2028
2026
2024
2022
2020
2018
2016
0 2014
Juta Ton
1.200
Juta Ton
Neraca Batubara Nasional
Cadangan Batubara
Proyeksi Bauran Energi Primer 100%
8%
8%
21%
20%
90% 80%
11%
13%
13%
14%
15%
20%
18%
18%
17%
17%
32%
31%
70% 60% 50%
36%
35%
EBT/NRE 31%
31%
31%
Minyak/Oil
40%
Batubara/Coal
30% 20%
Gas/Gas
36%
37%
38%
39%
38%
38%
37%
2014
2015
2020
2025
2030
2035
2040
10% 0%
ANALISA KESENJANGAN PENYEDIAAN ENERGI Dengan pola konsumsi dan ekspor batubara seperti saat ini, maka terjadi defisit batubara pada tahun 2046, maka sebagai pilihan solusinya adalah : pembatasan volume ekspor, penerapan teknologi pembangkit listrik batubara yang efisien dan pembangunan pembangkit listrik baru berbasis Nuklir Dengan pola konsumsi dan ekspor seperti saat ini, maka Indonesia akan menjadi negara net importir gas pada tahun 2027, alternatif solusinya adalah penggunaan bahan bakar gas alternatif seperti : Coal Bed Methane, dan Gasifikasi Batubara serta Biogas Kontribusi Energi Terbarukan tidak tercapai 23% (KEN –PP 79/2014) karena terdapat kendala pada pengembangan dan pendanaan energi terbarukan. Alternatif solusinya adalah dengan menggenjot penggunaan energi terbarukan yang potensial seperti : Biomassa, Biodiesel, dan Panas Bumi Bertumpu pada pembangkit listrik berbajan bakar fosil, maka akan terjadi kesenjangan dalam pemenuhan kebutuhan listrik skala kecil di daerah terpencil Aspek lingkungan : keterbatasan daya dukung lingkungan untuk pembangunan PLTU batubara di Pulau Jawa sehingga pembangunan PLTU difokuskan di luar pulau Jawa, dan memanfaatkan teknologi transmisi daya antar pulau.
TEKNOLOGI ENERGI UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN ENERGI NASIONAL • Skenario untuk mengatasi kesenjangan penyediaan bahan bakar • Skenario untuk mengatasi kesenjangan penyediaan tenaga listrik
Skenario Teknologi Pemanfaatan Bahan Bakar 2015
2020
2025
2030
2035
2040
Gasifikasi Batubara Sektor Industri
Biomassa Coal upgrading BBG Biodiesel 1st Gen
Sektor Transport asi
Green Diesel
Biodiesel 2nd Gen Bioethanol
Lignocell Ethanol
Green Gasoline Bioavtur
Mobil Listrik Batubara Cair LPG
Sektor Rumah Tangga
DME
City Gas Biogas
Skenario Teknologi Pembangkit Listrik
PLT Batu bara
PLT Gas
PLT Dies el
2025
2020
2015
PLTU Superkritis ,PLTU Ultra Superkritis PLTU Co Firing Batubara-Biomassa
PLTG
PLTD
PLTGU Combined Cycle
PLTD Dual-fuel
Flash Steam
Distributed, Hybrid
2040
PLTU Superkritis dgn CCS
PLT Fuel Cell temp Tinggi
PLT Fuel Cell dng Combined Cycle
PLTD CPO
Advanced Passive, HTGR PLT EBT
2035
2030
Binary Cycle
PLTB & PLTS
PLTP
PLT Nuklir
Thorium
Advanced Dry Steam
Rooftop dan Centralized on-grid system
PLTA Besar, Mini dan micro, pump hydroelectric storage
PLTA
ROADMAP TEKNOLOGI BAHAN BAKAR
ROADMAP TEKNOLOGI BATUBARA ISU UTAMA:
-
Pemanfaatan batubara lokal kualitas rendah Peningkatan efisiensi konversi dan ramah lingkungan 2030-2040 1. Gasifikasi Batubara 2020-2025 2. Coal Upgrading 1. Coal Upgrading 3. Pulverized Coal 2. Pulverized Coal 3. Gasifikasi Batubara 2035 : 704
2015-2020 1. Pulverized Coal 2. Coal Upgrading 3. Gasifikasi Batubara
2040 : 541
GOAL 2040: PEMANFAATAN BATUBARA LOKAL SECARA OPTIMAL DAN LEBIH BERSIH
2025: 403
2020: 304 2025-2030 1. Coal Upgrading 2015: 231 2. Gasifikasi Batubara 3. Pulverized Coal
Kebutuhan batubara dlm juta SBM
2040 : 19 jt 2035-2040 Coal liquification (Indirect)
Pencairan batubara untuk substitusi BBM
ROADMAP TEKNOLOGI MINYAK BUMI ISU UTAMA:
-
Cadangan dan produksi minyak terus menurun Peningkatan kapasitas pengolahan minyak bumi Penyediaan BBM daerah terpencil 2025-2030 1. High Eff Oil Refinery 2020-2025 2. Kilang Mini 1. Peningkatan Efisiensi dan Kapasitas Kilang 2. Kilang Mini 2025: 752
2015-2020 1. Peningkatan Efisiensi dan Kapasitas Kilang
2015: 408
2015-2020 1. Improved Oil Recovery
2020: 542
2030-2040 1. High Eff Oil Refinery 2. High Eff Kilang Mini
2035: 1331 2030 : 1024
GOAL 2040: PENINGKATAN KAPASITAS NASIONAL PRODUKSI DAN PENGOLAHAN MINYAK BUMI
2030-2040 1. Enhanced Oil Recovery 2025-2030 (Chemical Injection) 1. Enhanced Oil Recovery (Gas Injection)
2020-2025 1. Improved Oil Recovery (Water flooding) 2. Enhanced Oil Recovery (thermal Injection)
Kebutuhan minyak dlm juta SBM
ROADMAP TEKNOLOGI GAS BUMI ISU UTAMA:
-
Cadangan dan produksi gas terus menurun Peningkatan Jaringan transmisi dan distribusi Pemanfaatan gas kota untuk RT
2020-2025 1. CNG 2. LNG - FSRU 3. Kilang LPG Mini 2015-2020 1. Jaringan Gas Kota 2. CNG
2025-2030 1. CNG 2. LNG-FSRU 3. Adv LPG Recovery
2030-2040 1. DME 2. Adsorbed NG
2035: 514
GOAL 2040: PEMANFAATAN GAS BUMI LOKAL SECARA MAKSIMAL UNTUK PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
2030 : 403 2025: 309 2020: 238
2015: 185
2025: 1 jt 2030: 2 jt
2035 : 3 jt Coal Bed Methane
Kebutuhan Gas dlm juta SBM
ROADMAP TEKNOLOGI BIOENERGI ISU UTAMA:
-
Lahan untuk tanaman energi Persaingan dengan bahan pangan Teknologi pengguna bahan bakar nabati
2025-2030 1 Biodiesel 2nd Gen 2. Bioethanol
2020-2025 1 Biodiesel 1st Gen 2. Bioethanol 2020: 83
2025: 92
2015-2020 1. Biodiesel 1st Gen
2015: 59
2020-2025 1. Biogas (anaerobic) 2. BTL
2030-2040 1 Greendiesel 2. Lignocelulosic Ethanol 3. Green Petroleum
2035: 152
GOAL 2040: PEMANFAATAN Biomassa dan BBN SEBAGAI SUBSTITUSI BBM dan BBG SEBESAR 20%
2030: 120
2025-2030 1. Bio SynGas 2. Bio CNG 3. Bio Refinery
2030-2040 1. Bio CNG 2. Bio Refinery 3. Bio Hydrogen
2015-2020 1. Bio Gas (anaerobic)
Kebutuhan Biofuel dlm juta SBM
ROADMAP TEKNOLOGI KELISTRIKAN
ROAD MAP TEKNOLOGI KELISTRIKAN MISI PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ENERGI KELISTRIKAN
MAIN ISSUES: - Diversifikasi pengurangan konsumsi energi fosil - Kebijakan mitigasi perubahan Iklim - Energy security - Pemerataan akses kelistrikan
TERPENUHINYA KEBUTUHAN LISTRIK NASIONAL
PEMBANGKIT 430 GW, KONSUMSI 7000 KWH/CAP
2031-2040 2026-2030 2021-2025
2016-2020
Teknologi Pembangkit PLTU dan PLTG/U
Teknologi Pembangkit PLTU, PLTA,PLTG/U, PLTD
Teknologi Pembangkit PLTU, PLTG/U, PLTP, PLTN
Teknologi Pembangkit PLTU,PLTG/U,PLTP, PLTN Rasio elektrifikasi 100% PLT EBT 23%
Didominasi PLTU batubara ultra/superkritis, co- firing serta penerapan transportasi berbasis listrik dan biofuel, pembangunan PLTN, rasio elektrifikasi 100% Didominasi PLTU batubara
1. 2. 3. 4. 5.
Kebijakan yang mendorong pembatasan ekspor batubara Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan : Feed In Tariff, Dana Energi Terbarukan Pelaksanaan Konservasi Energi pada sisi demand Pembangunan infrastruktur gas bumi Penerapan transportasi massal berbasis listrik dan biofuel
ROADMAP TEKNOLOGI PLTU BATUBARA ISU UTAMA:
- Pemanfaatan batubara lokal kualitas rendah - Peningkatan efisiensi konversi dan ramah lingkungan 2025-2030 1. Integrated Gasification Combined Cycle 2015-2020 1. PLTU Batubara Subkritikal 2. PLTU batubara superkritikal 2020: 80995 3. PLTU batubara Ultra SuperkritikaL 2015: 29446
2030-2040 1. PLTU ultra superkritikal dengan CCS
2035 : 2025: 93583 122025
2040 : 145781
2020-2025 1. PLTU Ultra Superkritikal 2040 : 19 jt 2035-2040 PLTMG
Kebutuhan Pembangkit dlm MW
GOAL 2040: PEMANFAATAN BATUBARA LOKAL SECARA OPTIMAL DAN LEBIH BERSIH
Pembangkit Listrik BB Batubara Cair
ROADMAP TEKNOLOGI PLT GAS BUMI ISU UTAMA:
- Cadangan dan produksi gas terus menurun - Jaringan transmisi dan distribusi gas - Pemanfaatan gas bumi untuk RT 2030-2035
2020-2025 1.PLTG 2. Combined Cycle-PLTGU
2025-2030 1. PLTG 2. PLTGU
2025: 60 2025-2030 1.
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
PLTG
1.
PLT Fuel Cell Combined Cycle
1.PLTG/U 2. PLT Fuel Cell
2025: 14405
2015-2020 2020: 1. PLTG 11395 2. Combined Cycle-PLTGU 2015: 8845
2035-2040
2030 : 20825
2030: 120 2030-2035 1. PLTG
GOAL 2050: Penyediaan listrik 430 GW pada tahun 2050
2035: 22055
2035 : 180 Pembangkit Listrik Bahan bakar CBM
ROADMAP TEKNOLOGI PLTN ISU UTAMA:
- Diversifikasi pengurangan konsumsi energi fosil - Kebijakan mitigasi perubahan Iklim - Energy security
2030-2035 - HTGR 2025-2030 - Thorium based - Advanced Passive - HTGR
2030 : 2025: 2020:
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
2000 MW
6000 MW
GOAL 2025: Penyediaan listrik 2 % dari bauran energi nasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLT BIOMASSA ISU UTAMA:
- Feed In Tariff Pembelian Listrik dari PLT Biomassa
2020-2025 1. Direct Co Firing
2015-2020 1. combustion dan steam cycle 2015: 64
Kebutuhan Listrik dalam MW
2020: 564
2025-2030 1. Gasification
2035-2040 1. Biomass internal combustion turbine
2035: 3774 2025: 1269
2030: 3064
GOAL 2040: PEMBANGKITAN LISTRIK DARI BIOMASSA SEBESAR 3% TAHUN 2025
ROADMAP TEKNOLOGI PLTP ISU UTAMA:
- Kebijakan mitigasi perubahan Iklim , PLTP dan PLTA prioritas 2030-2035 Next Generation PLTP 2020-2025 PLTP Binary Cycle (BC) 2015-2020 Flash steam PLTP
2025-2030 Advanced Dry PLTP & BC 2025: 6144
2020: 630 2015: 549
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
2035:10929
2030 : 8411
GOAL 2025: Penyediaan listrik 5% dari bauran energi nasional
ROADMAP TEKNOLOGI PLTS ISU UTAMA:
- Kebijakan Pembelian Listrik oleh PLN dari PLTS
2020-2030 - Centralized PV - Hybrid PV 2015-2020 -Distributed PV - Rooftop PV
2030-2035 Next Generation PV
GOAL 2025: Penyediaan listrik 1 % dari bauran energi nasional
2035:1171
2030 : 936 2025: 380
2020: 160 2015: 7,5
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
Kebijakan PLTS diarahkan pada hybrid PLTS dan centralized PLTS
ROADMAP TEKNOLOGI PLTB ISU UTAMA:
- Sumber utama PLTB yang potensial ada di beberapa wilayah Indonesia, terutama Indonesia Timur 2020-2030 - Wind Turbine 80 m - Onshore
2015-2020 - Wind Turbine 30-50 m 2020: 200 - Onshore - Hybrid System 2015: 1,06
Kebutuhan Daya Listrik dalam MW
2030-2035 - Wind Turbine 100 m - Off shore
GOAL 2025: Penyediaan listrik 0,5 % dari bauran energi nasional
2035:1240 2030 : 1000 2025: 400
Kebijakan PLTB diarahkan pada - hybrid PLTB pada minigrid - Windfarm pada large-grid
Roadmap Smartgrid: ISU UTAMA:
-
Intensifikasi integrasi EBT Konservasi Energi Keandalan Sistem kelisitrikan Kualitas Sistem Kelistrikan
Membangun Smartgrid for Rural area
Terwujudnya Sistem Kelistrikan yang efisien, ramah lingkunan, andal dan berkualitas
Uji coba beberapa jaringan Smart-microgrid: • Rencana dan strategi jaringan cerdas yang terarah • Efisiensi operasional melalui inisiasi interaksi jaringan listrik dan TIK
2045 2035 2025
2020
Membangun Smartgrid for Smart City:
Membangun smartgrid SELURUH INDONESIA
TERIMA KASIH