OTONOMI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTlJ SEKOLAH ( Studi Deskriptifdi SMP Negeri 263 Jakarta) Skripsi Diajllkan lIntlik Memenllhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)
Oleh
ACHMAD SOFYAN
NIM:I02018224075
PROGRAM STUDl MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1428 H / 2007 M
OTONOMI PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTUSEKOLAH (Studi Deskriptifdi SMPN 263 Jakarta Timur)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
ACHMAD SOFYAN NIM: 1020 I 8224075
Di bawah bimbingan
SUKARNA SYARIF, SH. MA NIP: 130604658
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1428 HI 2007 M
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul "Otonomi Pendidikan Sebagai Dpaya Mcningkatkan Mutu Sekolah (Studi Dcskriptif di SMP Negcri 263 Jakarta)", telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 Juni 2007, skripsi ini telah diterima scbagai salah satu syarat untl1k memperoleh gelar sarjana Strata I (S 1) pada .Turusan Kepcndidikan Islam, Program Stl1di Manajemen Pendidikan. Jakarta, 12 Juni 2007 Sidang Munaqasah Dekanl Ketua Merangkap Anggota
Pembantu Dekanl Sekertaris Merangkap Anggota
P r. H. AZlz Fahrurrozi MA NIP. 150202343 Anggota
Penguji I
Penguji II
\
au
Drs. S i M. Pd NIP•.1S0 2 6289
Drs. Hasyi I Asy';\I'i, M.Pd NIP. 150 260 265
LEMBARPERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persemballkan Untuk Ibunda dan Ayallanda yang mulia Serta adinda Nina Safitri, Ria Klloiriall dan NurlaUa Sari yang tercinta Yang selalu memberi motivasi dalam mengllantarkan penyelesaian skripsi ini Semoga Allah S. W. T senantiasa melimpahkan rahmat dan IIidayall-Nya serta memberikan keberkallan IIidup kepada mereka, Amin .....
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karen a atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat terselesaikan sebuah karya sederhna dari penulisan skripsi yang beljuclul "Otonomi Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah (Studi Oeskriptif di SMPN 263 Jakarta)", yang ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. Menyadari bahwa dalam menghantarkan penyelesaian skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dukungan sena bantuan baik moril maupun materil kepada penulis, sudah menjacli kepatuhan sebagai ungkapan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya, penulis sampaikan kepada semua pihak atau orang-orang yang beljasa yaitu: I. Bapak Prof. Dr. Oede Rosyada, M.A Oekan Fakultas IImu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. lbu Ora. Yefnelty Z Ketua Jurusan Kependidikan Islam, Bapak Drs. H. Mu'arif Syam, M.Pd Sekretaris Jurusan Kependiclikan Islam, Bapak Drs. Syauki, M.Pd Ketua Program Stucli Manajemen Penclidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu clan memotivasi penulis untuk selalu seman gat dalam merampungkan skripsi ini.
3. Bapak. Sukarna Syarif, SH. MA, Pembimbing utama dalam penulisan skripsi ini, beliau yang telah meluangkan waktu. tenaga dan pikiran dalam proses bimbingan kepada penulis, sehingga dengan kelulusan dan keikhlasannya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 4. Kepada pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini terutama kepada Bapak dan Ibu Guru serta Pegawai yang ada di SMPN 263 Jakarta, khususnya kepada Kepala Sekolah, Staf Guru, Supervisor Pendidikan dan Komite Sekolah sebagai informasi dan responden dalam penulisan skripsi ini. 5. Sahabat-sahabatku seperjuangan dan sependeritaan Keluarga Besar KIManajemen Pendidikan Angkatan 2002, khususnya Kelas A. terutama kepada sahabatku yang setia yaitu Kriswantoro, S.Pd.1 (Cirebon), Salman Alfarisi, S.Pd.1 (Tangerang), Ibnu Ulinuha, S.Pd.I (Indramayu). Noviyanti. M. S.Pd.1 (Tanjung Priuk), Djayanti, S.Pd.1 (Tanjung Priuk), Adhe Sukma (Jakarta) yang
selalu
memberi
input
dan
motivasinya
dalam
menghantarkan
penyelesaian skripsi ini. 6. Keluarga besar Drs. H. IZ. Muttaqin Darmawan beserta istri dan kakakku tereinta M. Iqbal Imawan, S.E, Irfan Muttaqin, S.P yang selalu memberi motivasinya dalam menghantarkan penyelesaian skripsi ini. 7. Semua pihak yang penulis tidak bisa menyebutkannya satu persatu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dengan tulus, baik berupa moril maupun material.
Dalam kesempatan ini pula ucapan terima kasih yang setulus-lulusnya sebagai rasa syukur, penulis sampaikan kepada orang yang sangat dekal dengan pellulis yang memberikan curhat kasih sayang, kekuatall moral dan dzikir cinta dengall ulltaian doa-doa yang dipanjatkannya, motivasi dan dukungan materil kepada penulis, sehingga penulis bisa merampungkan penulisan skripsi ini. Yailu Ayahanda dan Ibunda yang mulia. Tidak dapat penulis membalas jasa baik mereka selaill untaiall doa, semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikannya dengall pahala dan kebaikan yang berlipat ganda serta keberkahan hidup baik di dunia maupull akhiral. Semoga karya tulis yang sederhana ini dapal bennanfaat adanya khususllya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang selalu peduli dengan perkcmbangan dunia pendidikan baik sekarang maupun yang akan dalang.
Jakarta, '-'.M",c,,-i Rabi'ul Akhir
Penulis
~7"'O"-07'--'-rv'-'l J
428 I-I.
DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
i
LEMBAR PERSEMBAHAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR lSI
iv
BAB I
BABII
PENDAHULUAN
A. LataI' Belakang Masala
I
B. Identifikasi Masalah
6
C. Pembatasan Masalah
7
D. Perumusan Masalah
8
A. Manfaat Penelitian
8
KAJIAN TEORI
B. Hakikat Otonomi Pendidikan
9
1. Pengertian Otonom i
9
2. Pengertian Pendidikan
12
3. Pengertian Otonomi Pendidikan
16
C. Mutu Sekolah
20
1. Pengertian Mutu Sekolah
20
2. Manajemen Peningkatan Mulu Sekolah
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A, Tujuan Penelitian "",,",,"""""'"
"",.n
B, Tempat dan Waktll Penelitian "",,"",,"",,",,""'"'' ",,,.,,,, "" 27 C. Metode Penelitian """""""""""""""""",,,,,,, ",," "" """ """ 27
D, Sumber Data,,, """ "" """""" """" ,,"" ",,",," """''''''''',,' """ 28 E, Tekn ik Pengumpulan Data, """""""""""""""""""."",,''',,, 29
BABIV
F. Instfumen Pengumpul Data...............................................
30
G, Teknik Analisa Data """"",,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
31
HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data, ",,"'" """""" """""""'"
......
'7
.)-
I, Sejarah dan Perkembangan SMP Negeri 263 Jakarta "" 32 2, Visi SMP Negeri 263 Jakarta ,""",,",,''',,'',,''''',,'''''''''''' 33 3, Misi SMP Negeri 263 Jakarta """""""""""."""""""",34 4, Sarana dan Prasarana SMP Negeri 263 Jakarta ,,,,,""",,' 34 5, Keadaan Siswa-siswi dan Guru SMPN 263 Jakarta '"'''' 35 6, Strllktur Organisasi SMPN 263 Jakarta """,""',,","'" '" 37 7, Hasil Perolehan Nilai Ujian SMPN 263 Jakarta "'" ","" 39
B, 1nterpretasi Data""",,,,,, ,,,,,,,,,,,,, ,,,,,,,,, '''','''' ,,,,,,,.,,,,,,,,,,,,,,,,, 40 I, Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutll Sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta """""""""'''''''''''' 40 a, Pengelolaan Proses Belajar Mengajar ",,",,"""""""" 40
b. Perencanaan dan Evaluasi
42
c. Pengelolaan Kurikulum
..
47
d. Pengelolaan Tenaga Kependidikan..........
..
4<)
e. Pengelolaan Fasilitas Sarana dan Prasarana
54
f. Pengelolaan Keuangan
57
g. Pelayanan Siswa
60
h. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.
62
i. Pengelolaan Iklim Sekolah
64
2. Upaya Guru Meningkatkan Kompetensinya dalam Meningkatkan Mutu di SMP Negeri 263 Jakarta
65
3. Upaya Supervisor Meningkatkan Mutu di SMI' Ncgcri 263 Jakarta
67
4. Upaya Komite Sekolah Meningkatkan Mutu di SMP Negeri 263 Jakarta..................... BABV
... 70
PENUTUP
A. Kesimpulan
71
B. Saran
73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
3.1 Kisi-Kisi Instrumen
".....
4.1 Data Keadaan Sarana dan Prasarana
30
, 35
4.2 Data Keadaan Siswa-Siswi
36
4.3 Data Keadaan Guru
37
4.4 Prestasi Hasil Ujian
39
4.5 Prestasi Akademik
61
4.6 Prestasi Non-Akademik............................................................
62
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional yang kita laksanakan adalah manifestasi tanggung jawab negara dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satu cita-cita nasional yang hanls terus diperjuangkan oleh bangsa Indonesia ialah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa mclalui pendidikan nasional. Masa depan dan keunggulan bangsa ditentukan oleh keunggulan sumber daya manusia yang dimilikinya, disamping sumber daya alam dan modal. Sumber daya manusia yang tinggi c1iharapkan secara signifikan dapat menjadi subjek pembangunan untuk lebih berhasil mengelola sumber daya bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting c1alam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatall kualitas pendidikall merupakall suatu proses yang terilltegrasi dellgall proses pellingkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Mellyaclari pentillgnya proses pellingkatan kualitas sumber c1aya mall usia, maka pemerintah bersama kalangall swasta sama-sama telah dan terus berupaya mewujudkall amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangullan pendidikan yang lebih t'fu,,,
.'
berkualitas antara lain melalui
perbaikan, kurikulum dan .•...
2
sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.' Tetapi pada kenyataannya upaya pemerintah tersebut belum eukup berarti dalam meningkatkan kuailtas pendidikan. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan. pengadaan buku dan alai pelajaran, pengadaan dan perbaikan saran a dan prasarana pendidikan, dan peningkalan mutu manajemen sekolah. Namun demikian, bcrbagai indikalor mulu pendidikan belum menunjukan peningkatan yang bcrarti. Sebagian sekolah, lerulama di kota-kola, menunjukan peningkalan mutu pendidikan yang
cukup
menggembirakan,
namun
sebagian
lainnya
masih
memprihatinkan. Adapun yang menyebabkan rendahnya mutu pcndidikan disebabkan tiga faklor dimana mulu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata yaitu: (I) kcbijakan dan penyclcnggaraan pcndidikan nasional mcnggunakan pcndekatan educational production function atau inpUl-oulpUl analysis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Pendekatan ini mel ihat I Umaedi, Manqjemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (sehuoh pendekalan baru dalam penge/olaan sekoiah untuk peningkatan 11111111), diakses dari httpllwww.ssep.net/pada tanggal 13 Maret 2007
3
bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipilih semua input (masukan) yang diperlukan dalam kegiatan produksi tersebut, maka lembaga ini akan menghasilkan output yang dikehendaki. Dalam kenyataan, mutu pendidikan yang diharapkan tidak teljadi, mengapa? Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan education production .filnction
terlalu
memusatkan
pada
input
pendidikan
dan
kurang
memperhatikan pada proses pendidikan. Padahal, proses pendidikan sangat menentukan output pendidikan. (2) penyelenggaraan pendidikan dilakllkan secara sentralistik, sehingga sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan birokrasi, yang kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat. Dengan demikian sekolah
kehilangan
kemandirian,
motivasi,
dan
inisiatif
untuk
mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. (3) peran serta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi masyarakat pada lImlimnya selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana, bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas). Berkaitan dengan
akuntabilitas,
sekolah
tidak
mempunyal
beban
untuk
mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai
salah
satu
pihak
utama yang
4
berkepentingan dengan pendidikan. Dilihat dari aspek lain masih banyaknya peserta didik gagal sekolah, lamanya penyelesaian studi mahasiswa lulusan perguruan tinggi, juga lamanya memperoleh pekerjaan, bahkan ban yak yang menjadi pengangguran dan rendahnya gaji para lulusan sekolah merupakan indikator lain betapa rendahya mutu pendidikan kita.' Pada tahun 1984 kita telah berhasil melaksanakan wajib belajar 6 tahun, yang telah diusulkan untuk dilaksanakan dengan jelas ketika RI baru berusia 4 bulan yaitu pada tanggal 29 Desember 1945. BPKNIP (Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat) atau bad an legislatif pada waktu itu mengusulkan kepada kementrian pendidikan pengajaran dan kebudayaan agar melaksanakan wajib belajar 6 tahun secara berangsur dalam waktu 10 tahun. Banyak yang telah dihasilkan dengan wajib belajar 6 tahun, diantaranya telah berhasil mengenalkan pada masyarakat betapa pentingnya pendidikan dasar dan mengurangi jumlah buta baca latin pada masyarakat bawah yang pada zaman kolonial tidak tersentuh. Berbagai macam
inovasi pendidikan
dikembangkan seperti, CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) untuk mcningkatkan metode belajar dan mengajar yang lebih kreatif tidak sekedar ll1endengarkan yang akan mematikan kreatifitas siswa dan GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) yang dikenalkan pada masyarakal untuk dilaksanakan dengan tujuan memberikan beasiswa yang tepat sasaran. Proyek inovasi
:!
Umaedi,
Edisi 3, h.I-2
Mmu;ljemen Peningkalan MUlu Berbasis Sekolah, (Jakarta: Dikdasl11cn, 200 I),
5
tersebut memang belum mencapai hasil yang diinginkan tetapi setidaknya acla usaha untuk melakukan perbaikan mulU pendidikan 3 Seiring dengan bergulirnya era otonomi daerah dan diberlakukannya UU No 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah, pada pasal I I ayat 2 dinyatakan bahwa; "Biclang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten dan daerah kota meliputi pekerjaan umum. kesehatan, pendidikan dan kebudayaan." UU ini memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah unlUk mampu mengembangkan potensi yang acla termasuk juga penclidikan. Asas desentralisasi yang dianut oleh UU pemerinlah daerah mencakup pengertian antara lain pengakuan kewenangan pemerintah yang luas kepada daerah OlOnom oleh pemerintah pusat. Konsekuensi pelaksallaan otonomi yang seluas-Iuasnya itu akan membawa pengaruh termasuk dalam pendidikan yang kemuclian c1ikenal dengan olOnomi penclidikan. Otonomi pendidikan dengan asas desentralisasi akan melahirkan warga negara yang inovatif, bisa bersaing dan dapat bekeljasama membangull suatu masyarakat yang demokratis. Diberiakukannya otonomi pendidikan memberikan an gill segar bagi daerah khususnya sekolah untuk dapat mengembangkan potensinya. Sekolah dapat dengan
leluasa membuat reneana-rencana yang sesual
dengan
kondisinya. Contohnya sekolah menambah Jam belajar efekti f dengan
1
Abdul Rachman Saleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa, (Jakarta: PT. RAia
Grafilldo Persada, 2004), Edisi 3, CeLl, h.155
6
menerapkan kurikulum dan metode belajar yang tepat. Dengan reneana yang matang dan pelaksana yang profesionaJ scrta koordinasi kerja yang baik tentunya akan mendapat hasil yang maksimaJ karena akan membawa sekolah pada tujuan utama yaitu meningkatkan mutu dan memenuhi harapan masyarakat. Kemandirian pimpinan lembaga pendidikan semakin dituntut dalam era
otonomi
pendidikan.
KepaJa
sekolah
harus
lebih
mandiri
dan
mengembangkan semua sumber daya sekoJah. Kepala sekolah harus mampu membuat kebijakan atau rencana-rencana yang akan mcmbawa pcrubahan yang baik bagi sekoJah. Berdasar Jatar belakang masaJah yang ada, saya mencoba meneJiti tentang upaya peningkatan mutu sekoJah di era otonomi pcndidikan. Schingga dapat penuJis tarik dengan memberi juduJ, "Otonomi I'endidikan Scbagai Upaya Mcningkatkan Mutu Sckolah (Studi Deskriptif di SMP Negeri 263 Jakarta) ".
B. Idcntifikasi Masalah
Seperti dikemukakan
bahwa otonomi pendidikan yang ada disetiap
daerah jika terlaksana dengan baik dan beljaJan sesuai dengan prosedur yang ada, maka setiap sekolah akan dapat mengembangkan potensi-potensinya sehingga dapat tercapai peningkatan mutu dilingkungan sekoJah itu sendiri.
7
Berdasar latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah scbagai berikut: a.
Kebijakan yang dikeluarkan mampu membenahi pendidikan.
b. Peran otonomi pendidikan dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta. c.
Penerapan pelaksanaan otonomi pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta.
d. Mutu pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta sctelah implementasi otonomi pendidikan.
C. Pembatasan Masalah Mengingat begitu luasnya permasalahan yang akan dibahas dan berdasar latar belakang yang ada selta efesiensi waktu. maka skripsi ini akan saya batasi pada masalah otonomi pendidikan dalam upaya meningkatkan mutll sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta. a.
Penerapan dan pelaksanaan kebijakan otonomi pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta.
b. Mutu sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta setelah implementasi otonomi pendidikan Penerapan mempraktikkan
otonomi
kewenangan
pendidikan
yang
yang diberikan
dimaksud Pemerintah
adalah
peri hal
Pusat
bcrupa
8
kebebasan
kepada
Pemerintah
Daerah
(khususnya
sekolah)
dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Upaya meningkatkan mutu sekolah yang dimaksud adalah setiap usaha untuk meningkatkan derajat pusat pendidikan formal berupa penambahan jam belajar efektif, peningkatan kedisiplinan, membangun lingkungan kerja yang kondusif dan pengelolaan KBM yang dilakukan sekolah.
D. Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana peran kepala sekolah dalam upaya meningkatkan mutu lembaganya elan Bagaimana kepala sekolah elan stakeholder lainnya elalam melaksanakan kebijakan otonomi penelielikan eli SMP Negeri 263 Jakarta.
E. Manfaat Penelitian
I. Untuk mengetahui elampak yang ditimbulkan dari penerapan otonomi penelielikan terhaelap upaya meningkatkan mutu sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta. 2. Bagi
ilmu
pengetahuan, sebagai
sumbangan
data
ilmiah
elalam
mengadakan penelitian selanjutnya. 3. Bagi penulis sebagai bahan untuk menambah wawasan pengalaman mengenai penerapan Otonomi Pendidikan.
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Otonomi Pendidikan
1. Pengertian Otonomi Secara etimologi perkataan otonomi berasal dari bahasa Yunani tlulios yang berarti sendiri dan nomos yang berarti aturan. Dari ani yang demikian ini, bebcrapa penulis memberikan pengertian otonomi sebagai ze/fivelgeving atau
pengundangan
sendiri,
mengatur
atau
memerinlah
sendiri
alau
pemerintahan sendiri. 1 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia otonomi adalah "pemerintahan sendiri". Seeara luas otonomi diartikan hak, wewenang dan kewaj iban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan
,
peraturan perundang-undangan yang berlaku.-
Menurut Azyumardi Azra, bahwa prinsip otonomisasi dan sentralisasi ilu telah kembali ditegaskan di dalam GBHN tahun 1999-2004 tenlang pendidikan yang mencakup beberapa hal:
Perlama; periuasan dan pemerataan kesempatan rnemperoleh pendidikan bermutu, kedua; peningkatan kem~mpuan akademik, pl'Ofesional, dan kesejahteraan tenaga kcpendidikan, keligtl; pcmbahasan sistern sekolah pendidikan (sekolah dan luar sekolah) I Abdurrahman (Editor), Beberapa Pemikiran Tentang Otonomi Daerah, (Jakal1a: Media Sarana Press, 1987), Cet. Ke-I, 11.9-10. 1 Departcl11cn Pendidikan dan Kebudayaan, Kamlls Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), cet.ke-3, 11.631.
10
sebagai pusat nilai sikap, kemampuan dan partisipasi masyarakat, keempat; pembahasan dan pemantapan sistem pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi dan manajemen, ke/ima; peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan masyarakat, dan keenam; mengembangkan kualitas sisitem sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh 3
Otonomi dapat mengandung beberapa pengertian sebagai bcrikut: I. Otonomi adalah suatu kondisi atau eiri unlUk tidak dikontrol oleh pihak lain ataupun kekuatan luar 2. Otonomi adalah bentuk "pemerintahan sendiri" (sell' - governmenl), yaitu hak untuk memerintah atau menentukan nasib sendiri (the right ofself-government; selfdetermination) 3. Pemerintahan otonomi memiliki pendapat yang cukup untuk menentukan nasib sendiri, memenuhi kesejahteraan hidup maupun dalam mencapal tujuan hidup secara adil (self:determination, sell' sl!f]icienty, selfreliance) 4. Pemerintahan sendiri yang dihormati, cliakui dan dijamin tidak adanya kontrol pihak lain terhadap fungsi daerah (local or international affairs) atau terhadap minoritas suatu bangsa 5. Pemerintah otonomi memiliki supremasi/dominasi kekuasaan (supremacy of authority) atau hokum (rule) yang dilaksanakan sepenuhnya oleh pemegang kekuasaan di claerah.'l Untuk memahami
makna otonomi
seeara komprehensif harus
dipahami terlebih dahulu istilah-istilah yang acla kaitannya dengan makna otonomi. Otonomi dapat diidentikan atau bahkan disamakan dengan istilah clesentralisasi. Seeal'a tenninologi desentralisasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia mempunyai dua arti, (I) tata pemerintahan yang memberi kan keleluasaan
3
Azyumardi Azra, Paradigma Baru Pendidikan Nasiona/ (Jakarta: Buku Kompas, 2002),
Cet.ke-l, h. 4-5 4 Syahda Guru LS, Menimbang Dlonami VS Federasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000) ,cet.ke-J, h.74
II
kepada pemerintah daerah. (2) penyerahan sebagai wcwenang plmpman kepada bawahan. 5 Di dalam ncgara kesatuan yang menggunakan asas descntralisasi selain dijumpai adanya struktur pemerintahan pusat (cemra/ govemmem) juga dikenal adanya daerah-daerah yang menyelenggarakan pemerintahan scndiri. Hal ini dapat juga diartikan bahwa daerah-daerah tesebut mempunyai hak. wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri, yang sering disebut otonomi. 6 Otonomi pada hakikatnya bertujuan untuk mcmandirikan sescorang atau sllatu lembaga atau suatu daerah. Lembaga-Iembaga tesebllt harllslah mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Dalam rangka untllk mencapai tujllan kemandirian tesebut maka usaha-usaha yang dilaksanakan adalah usaha-usaha pemberdayaan Dengan
demikian
otonomi
memiliki
11lakna
kebebasan
atas
kemandirian (selfstandingheid) serta menjlljllng tinggi prinsip demokratisasi dan akuntabilitas. Akan tetapi makna ini bukan berarti bebas mcdcka. leras dari kerangka negara kesatuan Republik Indonesia, melainkan bebas yang sesllai dengan peratllran dan perllndang-undangan yang berlaku dalam bingkai negara yang integral.
Depdikbud, Gp. Cit., h.20 1 B.Hestu Cipto Handoyo, Otonomi Daerah Titik Bera! Otonomi dan Urusan Rumah TangKa Daerah, (Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta, 1998), Cet.ke-I, h.27. (UU No.22 Tahun 5 6
1999 Tentang Otonomi Daerah)
12
2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dapat diartikan dari dua segi yaitu segi bahasa dan istdah, dapat diartikan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Arab dan Yunani. Oalam Bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata "didik", lalu kata ini mendapat awalan "pe" dan akhiran "an", artinya memelihara dan memberi latihan, Oalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. 7 Pengertian pendidikan menurut I(amus Besar 13ahasa Indonesia adalah pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran clan pelatihan 8 Poebakawatja dan Harapan, mengatakan bahwa: Pendiclikan adalah usaha seCaI'a sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dan segala perbuatannya, orang dewasa yang dimaksud adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugasan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pemuka agama (dalam lingkungan keagamaan). kepala-kepala . " asrama dan se bagall1ya.
Oalam bahasa Inggris, pendiclikan (education) berasal dari kata educate (menclidik) artinya memberi peningkatan (10 elicit, to give rise to), dan mengembangkan (10 evole, to develop).
7 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung; Rosdakarya, 2000), Cet.ke-3, h.lt 8 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Bala; Pustaka, 1988), Cet.ke-I, h.204 9 Muhibbin Syah, Loc.CiI
13
Jacli pencliclikan aclalah ".Ihe Iolal process oj'developing human abi/ilies and behaviors, drawing on almosl alllile '.\' experiences. MakslIcinya
aclalah selllrllh tahapan pengembangan kemampllan-kemampllan pengalaman kehicillpan.'o Dalam bahasa Yllnani pencliclikan (paedagogike) aclalah kata majemllk yang tercliri c1ari kata "PAES" yang berarti "anak" clan kata "Ago" yang berarti "akll membimbing". Jacli paedagogike berarti aku membimbing anak. Orang yang pekerjaanya membimbing anak c1engan maksllcl membawanya ke tempat belajar, c1alam bahasa Yllnani c1isebllt "paedagogos'·.' , Seclangkan istilah pencliclikan dalam bahasa Arab disebllt c1engan "Iarbiyah" dengan kata kerja "rabba". Kata pengajaran dalam bahasa
Arabnya aclalah "Ia'lim" c1engan kata kerjanya "allama··. Pendiclikan dan pengajaran cia lam bahasa Arabnya "Iarbiyah wal Ta'lim"." Dalam UU Siscliknas NomoI' 20 Tahlln 2003 Bab I pasal I c1ikatakan bahwa; "Pendiclikan adalah llsaha saclar clan terencana untllk mewlljlldkan sllasana belajar clan proses pembelajaran agar peserta c1idik secara akli r mengembangkan
10
potensi
dirinya
llntllk
memiliki
kekllatan
spiritual
Ibid
" Abu Ahmad dan Nul' Uhbiyati, IImli
Pendidikan, (Jakarta: PT. Rincka
Ci pia. 200 I), Cel.ke-
2, h.70 12
Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Is/am Terhadap Pemecahan Problema
Remaja, (Jakarta: Kalam Mulla, 1999), Cet.ke-1, h. J0
14
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerclasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa clan negara"U
Mengcnai pcngertian pendidikan mcnurut istilah clisampaikan olch beberapa tokoh yaitu: Menurut Simanhadi Wiclyaprakasa, "I'cndidikan dalam arti scm pit berupa usaha sadar dari orang dewasa untuk mengembangkan kcpribadian dan kemampuan anak cliclik untuk mencapai kedewasaanya, seclangkan dalam arti luas adalah pcrbahan tingkah laku manusia untuk perkembangan kepribaclian dan kemampuannya".14 Tim Dosen FIP-IKIP Malang mcnyimpulkan bahwa pendidikan adalah; "Aktifitas dan usaha manusia untuk mcningkatkan kcpribadiannya dengan membina potensi-potcnsi pribadinya, yaitu rohani (pikir. karsa, rasa. eipta dan budi nurani) dan jasmani (panea indera serta keterampilanketerampilan)".15 Ki Hajar Dewantara mcnjelaskan bahwa "Pencliclikan berarti claya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kckuatan bathin), pikiran (intelek), dan jasmani anak-anak, Maksudnya ialah: supaya kita dapat
IJ Undang-Undang Republik Indonesia (No. 20 Tahull 2003) Tentang SistClll Pcndidikan Nasional, (Jakm1a: PT. Raja Gratindo Persada. 2003). 14 Sahilnn A. Nasir, Loc.Cit 15 Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1998), CeLke-3, h.7.
IS
memajukan kesempurnaan hid up, yaitu kehidupan dan pcnghidupan anakanak sclaras dengan alamnya dan masyarakatnya".16 Menurut AI-Ghazali, pendidikan adalah "Proses mcmanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secm'a bcrtahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri pada Allah sehingga mcnjadi manusia yang sempurna".17 Selanjutnya M. Ngalim Purwanto, di dalam bukunya Ilmu Pcncliclikan Teoritis clan Praktis menyatakan bahwa penclidikan aclalah: "Usaha orang dewasa secara saclar untuk mcmbimbing dan mengcmbangkan kepribaclian scrta kemampuan dasar anak didik baik dalam pendidikan formal alau non formal".IS Dari beberapa pengertian cli atas, clapal clisimpulkan bahwa pencliclikan adalah suatu aktivitas yang teratur, sistematis yang dilakukan secara sadar oleh orang dcwasa dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan clan kepribaclian anak clengan jalan pembinaan p01.ensi-p01.ensi pribadi yang climilikinya baikjasmani maupun rohani sesuai dengan cila-cila pcnclidikan
16 Ekosusilo dan Kasihadi, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: EFFHAR dan Dahara Prize), Edis; Revisi, h.236 17 Abidin Ibn Rusn, Pemikiran AI-Ghaza/i Tenfang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), Cet,ke-I, h.56 III M. Ngalim Purwanto, IImu Pendidikan Teoritis dan Praklis, (Bandung: Rcmaja Rosda Karya, 1992), h.195.
16
3. Pengertian Otonomi Pendidikan
Menurut Siamet seorang dosen program p,lsca sarJun Universilas Negeri Yogyakarla dan konsultan (international) Direklorat Pendidikan Menengah
Umum
mengatakan
bahwa:
"Olonomi
pendidikan
adalah
kewenangan lembaga pendidikan untuk mengatur dan mengurus kepenlingan warga sekolah menu rut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi warga sekolah sesuai dengan peraturan perundang-undangan pendidikan nasional yang berlaku".19 Otonomi pendidikan adalah
desentralisasi
pendidikan
guna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan unluk mencapai tingkal kualitas pendidikan pada lembaga pendidikan (sekolah) yang dikelola sendiri oleh penyelenggara pendidikan. Pembaharuan pendidikan di suatu negara mutlak diperlukan agar dapal terus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Ide-ide baru
perlu
dilontarkan untuk memberikan sebuah wacana baru yang barangkali dapal dijadikan paradigma bal'll penyelenggaraan pendidikan. Tahun 200 I adalah awal diberlakukannya otonomi daerah di Indonesia. Saat ini, olonomi pendidikan sebagai salah satu bagian dari otonomi daerah ilu scndiri mulai digulirkan, meskipun secara bertahap
19 Mempertegas Otonomi Pendidikan,' Menu)u Masyurukal EdukulU, diakscs dari www.diknas.go.id/pada tanggal 6 Januari 2007
17
Sekaranglah waktu yang menentukan bagi para ahli. praktisi. dan pengamat pendidikan
untuk bersama-sama memberdayakan pendidikan
nasional. Perbincangan tentang pelaksanaan otonomi pendidikan seakan tak pernah berakhir. Hal ini disebabkan oleh karena persoalan yang masih belum terpecahkan di dalamnya. Ada dua isu besar yang mengiringi pelaksanaan otonomi
pendidikan,
yakni
dimulainya
masa
transisi
desentralisasi
pengelolaan pendidikan dan kecenderungan merosotnya hasil pcmbangunan pendidikan yang selama ini dicapai. Tak dapat ditolak, kcdua isu ini akan mempengaruhi arah pendidikan nasional di masa yang akan datang. Dalam undang-undang sisdiknas Bab III pasal I I ayat I mcnyatakan bahwa: dengan memberdayakan semua komponen masyarakat. l11elalui peran sena dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Pemerintah (pusat) dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan bennutu bagi warga negara tanpa diskriminasi. Pada pasal 46 ayat
menyebutkan
bahwa:
Dcngan
adanya
desentralisai penyelenggaraan pendidikan dan pembcrdayaan masyarakat, maka
pendanaan
pendidikan
menjadi
tanggungjawab
pemerintah (pusat), pemerintah daerah, dan masyarakat. 211
20
Undang-undang sisdiknas, Loc.cit.
bersama antara
18
Tidak sedikit para pakar, praktisi dan pengamat pendidikan yang berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan di negara kita salah salunya disebabkan karena selama lebih dari tiga puluh tahun, sistem pendidikan kila masih bersifat sentralistik, birokratif dan opresif. Dengan adanya UU NO.n Tahun 1999 maka otonomi pendidikan mulai diberlakukan. Daerah dibcri kewenangan untuk mengelola pendidikan sesuai dengan sumber daya yang dimilikinya. Dengan
adanya
undang-undang
pendidikan
sena desenlralisasi
pendidikan diharapkan setiap daerah bisa memanfaatkan dan memberdayakan potensinya masing-masing dengan mengutamakan pendiclikan pada putraputra daerahnya yang pada giliranya akan bisa melakukakan pcmbangunan terhadap daerahnya sendiri, dengan aclanya desentralisasi pendidikan daerah juga wajib mendanai disetiap pelaksanaan pendidikan Di
dalam
koridor reformasi,
menurut
H.A.R
Tilaar olonomi
pendidikan mempunyai dua arti, yakni:
Perlama, menata kembali sistem pendiclikan nasional yang sentralistik menuju suatu sistem yang memberikan kesempatan luas kepada inisiatif masyarakat. Otonomi pendidikan berarti pula demokratisasi sistem pendidikan yang berarti mengembalikan hak dan kewajiban asyarakat untuk men gurus pendidikannya.KeduCl, olonomi pcndidikan bukan berarti melepaskan segala ikalan untuk mengcmbangkan NKRI. Otonomi pendiclikan juslru berarti untuk memperkuat c1asar-dasar pendidikan ada tingkat grass-roo I untuk membentuk sualu masyarakat Indonesia yang bersalu berdasar kebhinekaan masyarakal Indonesia 21
21
h.76-77
H.AR. TUaar, Membenahi pendidikan Nosional, (Jakarta: Rineka Cipla, 2002), ('ct.ke·l,
19
Dari pengertian dan makna otonomi di atas, terdapal dua aspck kebahasaan dan yuridis formal. Otonomi dibidang pedidikan yailu hak, kewenangan dan kewajiban daerah unluk mengalur dan mengurlls pendidikan atas potensi dan sumber daya yang ada sesllai dengan peraluran dan perundang-undangan yang berlaku. Hak dan kewenangan dalam bidang pendidikan ini dirinci mulai dari kewenangan merumuskan. membual kebijakan, melaksanakan kebijakan nasional, mengawasi dan mengevaluasi serla memonitor kebijakan nasional tesebut. Dengan digulirkannya otonomi pendidikan yang merupakan salah salu kewenangan esensial daerah, peluang besar untuk meningkalkan kllalilas pendidikan yang merupakan tolak ukur kualitas sllmber daya manllsia di daerah lelah lerbllka. Hal ini te,jadi karena bupali atau kepala dacrah mclailli dinas pendidikan saat ini memiliki kewenangan penllh dalam menentukan kualitas pendidikan di daerahnya, baik melalui sistem penerimaan siswa. pembinaan profesionalisme guru, rekrutmen kepa1a sekolah, penenluan sistem evaluasi, dan sebagainya. Dan lIntuk memecahkan masalah kebijakan otonomi pendidikan di Indonesia, penulis memakai ide dasar Mirelle S.Grindle, yang mengcmukakan bahwa: Setelah kcbijakan dilransformasikan menjadi program aksi maupun proyek individual dan biaya telah disediakan maka implemcntasi kcbijakan dilakukan. Tetapi itu tidak bcrjalan mulus lcrgantung implementabiliiy dan program itu yang dapal dilihal dad isi kebijakan.
20
lsi kebijakan meliputi pengaruh dari kepentingan, jenis manfaat, tingkal perubahan, pelaksana program dan komitmen. Seclangkan konteks clari implementasi kebijakan meliputi kekuasaan, kepemingan dan strategi dari pelaku, ciri-ciri dari lembaga yang acla, tanggapan clan kesesuaian terhaclap implementasi tersebut, intensitas keterlibatan para perencana, clan politisi, penguasa, kelompok sasaran, clan para pelaksana program yang akan mempengaruhi efektivitas implementasi. 22 Grinclle cia lam bukunya Solicllin Abdul Wahab menjelaskan ballWa proses implementasi kebijakan clapat c1imulai apabila tujuan-lujuan dan sasaran yang semula bersifat umum telah c1iperinci, program-program telah clirancang clan sejumlah dana telah dialokasikan untuk mcwujuclkan tujuantujuan
dan
sasaran-sasaran tersebut,
inilah
syarat-syarat
pokok
bagi
implememasi kebijakan negara, baik itu di biclang pendiclikan, kesehatan masyarakat clan apapun. 23
B. Mutu Sekolah
1. Pengertian Mutu Sekolah Mutu c1iartikan secara umum aclalah gambaran clan karakteristik menyeluruh c1ari barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya c1alam memuaskan kebutuhan yang cliharapkan atau yang tersirat. 24
22 Solihin Abdul Wahab, Analisis Kebijakan; Dad Formu/asi Ke fmplementas Keb[jakan Negara, (Jakarta: Bum; Aksara, 1997) 2) Ibid 24 Umaedi, Manajemen Peningkatan MUll{ Berbasis Sekolah, (Jakarta: Dikdaslllcn, 20(1), Edisi 3, h.25
21
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, "mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda; kadar; tarap; atau derajat (kepandaian, kcccrdasan dan sebagainya), kualitas".25 Menurut Ocmar H. Malik, pengertian mutu c1apat dilihat dari dua segi, yaitu nonnatif clan deskriptif. Dalam artian nonnatif, mutu ditentukan berclasarkan pertimbangan (kriteria) intrinsik dan ekstrinsik. Dalam artian c1eskriptif, mutu ditentukan berdasarkan keadaan senyatanya. misalnya hasil tes prestasi belajar. 26 Eclward Sallis dalam "Total Quality Management In Education" mengemukakan konsep mulU dalam tiga pengertian: I) Mutu dalam pengertian absolute Dalam pengertian ini, mulU dianggap sesuatu yang ideal. scolah escnsi dari kebaikan, keindahan, kebenaran, "tiada 'banding, tiada tanding" alau tidak ada duanya, segala lebih dari yang lain. 2) Mutu dalam pengertian relative Mutu dalam pengertian ini bukanlah suatu sebutan untuk suatu produk atau jasa, tetapi pernyataan bahwa suatu produk atau jasa telah memenuhi persyaratan atau kriteria, atau spesifikasi yang ditetapkan (standar). 3) Menurut definisi konsumen Konsumen dianggap penentu akhir tentang mutu suatu produk atau jasa, karena tanpa mcreka suatu organisasi atau lembaga tidak dapat hidup atau tidak ada. 27
~5 Kamus Besar Bahasa Indonesia Loe.Cit. , ~(l Ocmar H. Malik, Eva/uasi Kuriku/wl1, (Bandung: RCl11aja Rosda Karya. 1990). Cct.ke~J. h.
33 27
184.
Umaedi, Manajemen MU/I1 Berbasis SekolahlMadrasah, (Jakarta: CEQM. 2004), h. 161-
22
Dalam konteks pendidikan mutu mengacu pada proses pcndidikan dan hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input seperti bahan ajar (kognitif, afektif dan psikomotorik), metode menyampaikan materi pada saat proses belajar mengajar, sarana lembaga pendidikan dan sebagainya. Mutu dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada prestasi yang dicapai oleh lembaga pendidikan pada setiap kurun waktu tertentu. Dengan adanya era otonomi daerah yang sedang berjalan maka kebijakan strategis yang diambil Direktorat .Ienderal Pendidikan Dasar dan Menengah dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mengembangkan SDM adalah: I) Manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (school hased management) dimana sekolah diberikan kewenangan untuk merencanakan sendiri upaya peningkatan mutu secara keseluruhan. 2) Pendidikan yang berbasiskan pada partisipasi komunitas (community based education) di mana teljadi interaksi yang positif antara sekolah dengan masyarakat, sekolah sebagai community learning center. 3) Dengan menggunakan paradigma belajar atau learning paradigm yang akan menjadikan pelajar-pelajar atau learner mcnjadi manusia yang diberdayakan. 28
Selain itu pada tanggal 2 Mei 2002. bertepatan hari pendidikan nasional, pemerintah telah mengumumkan suatu gerakan nasional untuk peningkatan mutu pendidikan, sekaligus menghantar perluasan pendekatan
28
Yunus,
Falah,
Manqjemen
duniaguru.com/pada tanggal 6 januari 2007
Peningkalan
MWlf
Pendidikan.
diakscs
dad
!Y~:'('t~.
Broad Base Education System (BBE) yang memberi pembekalan kepada pelajar untuk siap bekerja membangun keluarga sejahtera. Dengan pendekatan itu setiap siswa diharapkan akan mendapatkan pembekalan life skills yang berisi pemahaman yang luas dan mendalam ten tang lingkungan dan kemampuannya agar akrab dan saling memberi manfaat. Lingkungan sekitarnya dapat memperoleh masukan baru dari insan yang mencintainya, dan lingkungannya dapat memberikan topangan hidup yang mengantarkan manusia yang mencintainya menikmati kesejahtcraan dunia akhirat Sekolah menurut Umaedi diartikan sebagai "suatu institusi atau organisasi didalam masyarakat yang terus berubah dan dalam konteks . " .-19 masyara kat yang rumlt
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya ada dasar, menengah, lanjutan dan tinggi)30 Menurut Roestiah, sekolah dapat diartikan sebagai (I) suatu bangunan lingkungan belajar dan (2) suatu lembaga atau sistem pendidikan. Sekolah dalam arti pertama berarti segala kegiatan pendidikan yang berlangsung dalam bangunan itu. Sedangkan sekolah dalam arti kedua berarti suatu proses kegiatan pendidikan yang terjadi atau berpusat pada lingkungan belajar
~<) Umacdi, ofJ.cit., h.1 02 30 WJS.Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta', Bula! Pllstaka. \986).
24
tertentu; dengan penjenjangan yang pasti, ada organisasi, kurikulum, kualifikasi anak didik dan pendidik, bahan pelajaran yang baku dan mempunyal. stan dar. JI Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mutu adalah ukuran untuk menyatakan esensi suatu benda atau hal berupa standar ideal yang ingin dicapai oleh suatu proses. Dan sekolah lembaga pendidikan yang didalamnya terjadi proses kegiatan belajar mengajar dan terdiri dari personil-personil (kepala sekolah, guru dan staf-stafnya, siswa, saran a dan prasarana). Jadi mutu sekolah adalah suatu derajat keunggulan sualu produk (dalam hal ini mencakup: kurikulum, manajemen sekolah, SOM, peserta didik, sarana dan prasarana dan lain-lain) dalam menyediakan layanan pembelajaran bagi masyarakat yang didalamnya juga terdapat keunggulan input proses output sehingga memeberikan out comes (hasil) yang bennl.ltu.
2. Manajemen Peningkalan MUlu Sekolah Manajemen
peningkatan
mUlu
sekolah
adalah
suatu
metode
peningkatan mulu yang berlumpu pada sekolah ilu sendiri, mengaplikasikan sekumpulan teknik, mendasarkan pada kcterscdiaan dUla kual.llilalir dan kl.lalilalif, dan pemberdayaan semua komponen sekolah untuk secara berkesinambungan meningkatkan
kapasitas dan
kemampl.lan organisasi
sekolah guna memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Oalam 31 Roesliah, Pendidikan Luar Sekolah di Indonesia, (Jakarta: Sanggar Uday,l, 1987), h. 37
25
Manajemen Peningkalan Mulu yang disingkal MPM, lcrkandung upaya; a) mengendalikan proses yang berlangsung di sekolah baik kurikuler maupun admlnistrasi, b) melibatkan proses diagnose dan proses tindakan untuk menindak lanjuti diagnose, c) memerlukan partisipasi semua pihak
Kepala
sekolah, guru, staf adminislrasi, siswa, orang tua dan pakar. Berdasarkan pengerlian di atas dapat difahami bahwa Manajemen Peningkatan Mutu mem i1iki prinsip:
Peningkalan mutu hanls dilaksanakan dl sekolah Peningkatan mUlu hanya dapal dilaksanakan dengan adanya kepemimpinan yang baik 3. Peningkatan mulu harus didasarkan pada data dan fakta baik bersifat kua 1itati f maupun kuantitati I' 4. Peningkatan mulu harus memberdayakan dan melibatkan scmua unsur yang ada di sekolah 5. Peningkalan mUlu memiliki tujuan bahwa sekolah dapat ITIcmbcrikan kepuasan kepada siswa, orang tua dan masyarakat 32
I. 2.
Komponen yang terkait dengan mutu pendidikan adalah I) siswa: kesiapan dan motivasi belajarnya, 2) guru : kemampuan profcsionaL moral keljanya (kemampuan personal), dan keljasamanya (kemampuan soslal). 3) kurikulum: relevansi konlen dan operasionalisasi proses pembelajarannya. 4) dan, sarana dan prasarana ; kecukupan dan keefekli fan dalam mendukung proses pembelajaran, 5) Masyarakal (orang lua, pengguna lulusan, dan perguruan tinggi): parlisipasinya dalam pengembangan program-program
J2
3
Manajemen MU/If Terpadu di Seko/ah, diakses dari www.diknas.go.id/pacta tanggal
Fcbruari 2007
26
pendidikan sekolah. Mutu komponcn-komponen terscbut di atas mcnjadi fokus perhatian kepala sekolah. Program peningkatan mutu pendidikan tidak akan jalan jika setelah diadakannya
monitoring
dan
evaluasi
tanpa
ditindaklanjuti.
Fungsi
pengawasan (con/rolling) dalam manajemen berguna untuk membuat agar jalannya pelaksanaan manajemen mutu sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pengawasan bertujuan untuk menilai kelebihan dan kekurangan. Apa-apa yang salah dintinjau ulang dan segera diperbaiki. Tidak adanya tindak lanjut bisa disebabkan karena renclahnya etos kerja para pengelola penclidikan, iklim organisasi yang tidak menyenangkan. Agar program
dapat dimonitor dan ditindaklanjuti maka perlu
melibatkan semua pihak untuk bcrpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan partisipatif ialah suatu cara pengambilan keputusan yang terbuka dan demokratis yang melibatkan seluruh s/ukeholders di dewan sekolah. Asumsinya jika seseorang diundang untuk pengambilan keputusan. maka ia kan merasa c1ihargai, dilibatkan, memiliki, bcrtanggung jawab. Pelibatan
s/akeholders
didasarkan
keahlian,
batas
relevansinyan dengan tujuan pengambilan keputusan.
kewenangan.
dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tnjuan PeneHtian I. Penelitian ini bertlljllan lIntlik mengetahlli apa peran yang dilakllkan kepala sekolah terkait dengan adanya desentralisasi dalam pendidikan. 2.
Untllk mengetahlli sejauhmana kepala sekolah dan stake holder lainnya melakllkan lIpaya peningkatan mutu lembaganya di SMP Negeri 263 Jakarta.
3.
Unuk mengetahui mutu pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta setelah implementasi otonomi pendidikan.
B. Tempat dan waktu peneHtian
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 263 Jakarta yang berlokasi di Jalan DlIkuh V Kramat Jati Jakarta 13550,
adapun waktu penelitian
dilaksanakan dari tanggal 30 Maret sampai 5 Mei 2007.
C. Metode PeneHtian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelilian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif, yaitu suatu melodc yang bcrtujuan unluk menggambarkan sualu kegiatan arau keadaan tertenlu yang
28
terlebih dahulu menganalisis kejadiannya, untuk kemudian dibandingkan dengan teori yang ada. Dalam hal ini penelitian akan mengadakan survey untuk mengumpulkan keterangan seluas-Iuasnya mengenai hal tersebut.
D. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penclitian ini adalah subyek dad mana data dapat diperoleh sehubungan dengan wilayah sumner data
yang dijadikan
sebagai
subyek
penclitian.
pcnelitian
ini
akan
menggunakan populasi dan sample. Populasi adalah keseluruhan dari subyck penelitian. Adapun yang mcnjadi populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang tedibat' dalam pengelolaan sekolah yaitu: Kepala Sekolah. Guru. Supervisor Penclidikan dan Komite Sekolah dilakukan dengan cara mewawancarai. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 1 Dalam wawancara ini penulis mengambil sam pel adalah sebanyak 4 orang responclen yaitu: Kepala Sekolah, Guru, Supcrvisi Penclidikan (supervisor) dan Komite Sekolah yang berada c1iingkungan SMP Negeri 263 Jakarta.
1
Suharsil1li Arikunto, Prosedur Penelitian Sua/If Pendekalanr Praklik. (Jakarta: Rincka
Cipta, 1998), eet ke-II, h.131
29
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah dengan cara sebagai berikut I.
Observas i Metode observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan yang terkait dengan pengembangan kualitas sekolah di SMP 263 Kramat Jati Jakarta Timur, serta mengamati secara langsung data-data yang diperlukan. Dengan demikian data yang didapat oleh penulis SClal1lil obscr\
2. Dokul1lentasi Metode
dokul1lentasi
yaitu
l1letode
yang
digunakan
dalam
mel1lperoleh data dengan jalan mencari literatur-literatur yang sesu
30
4. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk ll1engulTlpulkan dan ll1enganalisa suatu pengertian yang bersifat teoritis, dan untuk itu penulis ll1enggunakan beberapa literatur yang ll1endukung pelaksanaan penelitian.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Tabel3.1 Kisi-Kisi Instrull1en .~
Fokus
Otonoll1i pendidikan
.....
Dimensi
a. Pengelolaan Proses belajar Mengajar
sebagai upaya
Indikator - Mengid'entifikasi setiap proses belajar dan mengajar - Meningl
meningkatkan
pell1bel ajaran dengan baik dan
mutu sekolah
bervari aSI
- Mencipt akan setiap kegiatan belajar mengajar yang disukai siswa b. Perencanaan dan Evaluasi
- Analisa kebutuhan
c. Pengelolaan Kurikulull1
- Merull1 uskan Visi, Misi dan strategi yang berorientasi pada kualita s pell1belajaran - Menge mbangkan kurikulum sesuai I<ebijakan yang ada
d. Pengelolaan Ketenagaan
- Rekrutl nen,pengembangan, evalua si kinelja tenaga kClja _._.
-- ---
31
. - - - - - --,---=---.-..,--~~..,-----,--=------:---""-_._'-'--
e. Pengelolan Fasilitas (Peralatan dan Perlengkapan)
- Pengadan, pemeliharaan dan perbaikan
- Mengidentilikasi kebutuhan sarana dan prasarana pendididkan di sekolah
f.
Pengelolaan Keuangan
- Mengidentifikasi sumber dana - Menyusun RAPBS - Pemanfaatan dana dengan prinsip efektivitas dan efesiensi
g. Pelayanan Siswa
- Pembinaan/bimbingan
h. Hubungan Sekolah
- Intensitas dan ekstensitas
Masyarakat
hubungan sekolah masyarakat
I.
Pengelolaan Iklim Sekolah
- Sekolah l11al11pu menegakkan disiplin, baik guru l11aupun Slswa
- Sekolah mal11pu l11enciptakan suasana
sek~~~~all~_~(O~~lISifJ
-------'--------
G. Teknik Analisa Data Teknik analisa data l11erupakan suatu cara yang digunakan
untuk
menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data tersebllt dapat dipahami bllkan saja oleh orang yang meneliti (penditi), akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin l11engetahlli hasil penelitian itu. Data yang diperoleh kel11udian diklasifikasi, diolah dan dianalisis seear'a dcskriptil' yang kemlldian hasilnya di ambil dan dijadikan sebuah kesimpulan
BABIV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data
I. Sejarah dan Perkembangan SMP Negeri 263 Jakarta SMP Negeri 263 Jakarta yang beralamat di JI. Dukuh V Kramat Jati Jakarta Timur 13550, pada awalnya sekolah ini berdiri dengan nama SMP 24 KJ (Kelas Jauh). Mulai berubah nama menjadi SMP Negeri 263 Jakarta pada tahun 1991, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 0283/011991
tanggal
30 Mei
1991
Tentang
pembukaan dan penegerian sekolah Tahun Pelajaran 1990/1991. Sekolah ini menghadap ke arah utara dengan batasan-batasan; (I) Sebelah Timur: Jalan Dukuh V (Lima), (2) Sebelah Selatan: Perumahan Penduduk, (3) Sebelah Barat: Komplek Pegadaian, (4) Sebelah Utara: Komplek Pegadaian. SMP Negeri 263 Jakarta merupakan lembaga pemerintah yang mengelola bidang pendidikan. Sampai sekarang ini SMP Ncgcri 263 Jakarta sudah 5 kali mengalami pergantian pimpinan (Kepala Sekolah), yaitu: I. Drs. Tjarmadi
2. Drs. Abdul Madjid 3. Drs. Adnan Ismail 4. Drs. 1-1. Abdul Karim
5. Drs. Dedy Sumyadi
Berdasarkan data statistik sekolah tahun ajaran 2005/2006, tingkat kelulusan siswa-siswi kelas III mencapai 100%, Prestasi ini menjadi suatu kebanggaan bagi SMP Negeri 263 Jakarta, yang tidak lain adalah merupakan hasil kerja keras pimpinan, guru dan siswa-siswi SMP Negeri 263 Jakarta, Dalam
rangka
meningkatkan
efesiensi
dan
efektivitas
kerja
pengelolaan kegiatan dilingkungan sekolah baik kegiatan belajar mengajar (KBM) yang rutin maupun kokulikuler perlu ditetapkan tugas-tugas untuk dapat membuat program perencanaan, pelaksanaan dan hasil pelaksanaan atau hasil evaluasi, Untuk itu kepala sekolah menunjuk atau menugaskan guruguru atau pegawai (Staf TU) untuk tertibnya administrasi dan pelaksanaan KBM, Agar tidak tumpang tindih dan dapat dipertanggungjawabkan, Dengan mengembangkan dan meningkatkan mutu kegiatan belajar mengajar melalui kedisiplinan siswa, guru dan seluruh staf, pengadaan saran a yang belum ada, pelengkapan media belajar (OHP, Komputer, LCD, CD tentang pendidikan, Buku penunjang) serta pengiriman guru-guru untuk mengikuti penataran, semmar, uji kompetensi, baik pada tingkat kecamatan, propinsi maupun nasionaL 2. Visi SMP Negeri 263 Jakarta Guna mendukung tercapainya kemajuan sekolah. maka SMI' Negeri 263 Jakarta memiliki visi "Menjadikan sekolah yang berprestasi berdasarkan
IPTEK dan IMTAQ serta menjadi dambaan masyaraka!",
34
3. Misi SMP Negeri 263 Jakarta Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pclatihan dalam bidang IPTEK dan IMTAQ serta keterampilan untuk mempersiapkan masa depan siswa, yaitu : a.
Mengembangkan potensi, prestasi dan kreativitas siswa.
b. Membangun kerjasama antar sekolah, orang tua dan masyarakat dalam upaya menciptakan sekolah yang berkualitas. c.
Meningkatkan kesejahteraan dan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
4. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 263 Jakarta Sarana dan prasarana yang akan dikemukakan di bawah ini adalah sarana dan prasarana yang langsung digunakan siswa untuk belajar dan juga sarana dan prasarana yang dapat menunjang terhadap kcnyamanan belajar. Fasilitas pendidikan yang memadai dan lingkungan sekolah yang asri, aman, alami, nyaman dan strategis merupakan dambaan setiap siswa. Oleh karena itu SMP Negeri 263 Jakarta berusaha untuk memenuhi sarana dan prasarana yang lengkap. Sarana dan prasarana yang tersedia di SMP Negeri 263 Jakarta dapat dilihat dalam tabel berikut:
35
Tabel4.1 Sarana Prasarana SMP Negeri 263 Jakarta 7006/1007 -
No
-
Sarana dan J>rasarana
Jumlah -
Luas --
""
I.
Ruang Kelas
2.
Ruang Kepala Sekolah
I
42 n12
3.
Ruang guru
I
84 m2
4.
Ruang TU
I
42 m2
5.
Ruang BP/BK
I
42 m2
6.
Ruang Perpustakaan
I
84 m2
7.
Ruang Osis
I
42 m:2
8.
Ruang UKS
I
18 m2
9.
Ruang Lab (Kom & IPA) + Perlengkapannya
:2
144 m2
10
OHP
6
buah
11.
Slide Projektor
I
12.
Ruang Ibadah (Mushola)
I
56 m2
13.
I
12 m2
14.
we Guru we Siswa
2
36 1n2
15.
Gudang
I
42 m2
16.
Lapangan Olah Raga (Out Doot)
I
300 m2
17.
Kantin Sekolah
1
42 1112
15
Sumber: Tala Usaha SMP Negerl 263 Jakarla
56 m2
--'-
5. Keadaan Siswa-siswi dan Guru SMJ> Negeri 263 Jakarta a. Dari tahun ke tahun jumlah siswa di SMP Negeri 263 Jakarta mengalami
perkembangan, hal tersebut l11el11buktikan bahwa kepercayaan l11asyarakat terhadap sekolah tersebut cukup baik. Adapun jUl11lah siswa-siswi pada tahun 2006-2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
36
Tabel4.2 Keaelaan Siswa-siswi SMP Negeri 263 Jakarta Tahun Ajaran 2006-2007 Kcl\1s
Laki-I\1ld
VII VIII IX
-
"~.""._,.".
.JlImlah
120
126
2.46
105
141
246
139
2.64
125 , _ . , , - - - - - - - --,,-
,,_._- -- --- --
350
Juml\1h
-~--
Percmpuan
406
756 --
SlImber: Tala Usaha SMP Negeri 263 Jakarta
Aelapun jumlah rombongan belajar (rombel) eli SMP Negeri 2.63 Jakat1a ini elibagi menjaeli : a. Kelas VII
: 6 Rombel
b. Kelas VIII
: 6 Rombel
c. Kelas IX
: 8 Rombel t
b. Guru merupakan salah satu komponen elalam kcgiatan belajar mengaJar serta sebagai figur sentral elalam mengemban am an at yang am3t mldia eli suatu lembaga penelielikan. Guru juga turut berperan aktif elalam pengembangan sumber elaya manusia yang sangat potensial eli elalam mengoptimalisasikan hasil-hasil pembangunan. Dengan elemikian guru sebagai salah satu unsur penelielikan harus dapat berperan lebih aktif serta melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga
profesional
perkembangan masyarakat.
I
Data dipel'Oleh dari Bagian Kesiswaan SMP Negeri 263 Jakarta
sesuai
elengan
37
Tenaga pengajar di SMP Negeri 263 Jakarta berjllmlah 48 orang pada tahlln ajaran 2006/2007. Mereka itll terdiri dari latar belakang pendidikan Sarjana (SI), Diploma 3 (03), dan Diploma I (0 I). Dengan demikian
SMP
Negeri
263
Jakarta
berkomitmen
dalam
rangka
meningkatkan dan memprioritaskan mlltu 2 Untuk lebih jelasnya berikut tabel mengenai keadaan gllrll SMP Negeri 263 Jakarta: Tabel4.3 Keadaan guru SMP Negeri 263 Jakarta: Tingkat
Banyalmya Guru Jumlah
Pendidikan
GT
S3
-
GBS -- I-.
GTT o.
.
-
..
S2
-
..
-
_,--~
,~
.. -...
_._. ._.-
SI
25
-
5
03/02
10
2
-
011 PGSLP
6
-
__
.
Jumlah
41
2
5
- - -
-
30
._,~,.'-'-'-
48
.
Slimber: Tala Usaha SMP Negen 263 Jakarla 6. Struktur Organisasi SMP Negeri 263 Jakarta Sekolah sebagai tempat berlangsungnya suatu proses pendidikan dan penanaman nilai-nilai terhadap siswa, memiliki berbagai jenis kegiatan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Dalam mencapai tlljllannya tentu saja memerlukan program dan pengelolaan yang teratur dan tertata
2
Data diperoleh dari Bagian Kepegawaian SMP Negeri 263 Jakarta
38
dengan rapih. Oleh karen a itu diperlukan slruktur organisasi yang baik unluk melaksanakan program yang dimaksud. Dengan demikian slruklur organisasi memiliki peran yang sangat penting. Hal itu mel1liliki hubungan dengan penyelenggaraan dan pengkoordinasian suatu sekolah. Terl1lasuk di dalamnya adalah pel1lbagian tugas di antara personil sekolah. Sesuai dengan jabatan dan kel1lampuannya masing-masing. Dengan adanya struktur organisasi
yang resl1li
lerdapat suatu
gal1lbaran mekanisme kerja serta hubungan yang tidak dapat dipisahkan. merupakan suatu komando yang jelas dan c1isertai oleh langgungjawab dari semua pihak. Setiap personil yang masuk dalam struklur organisasi akan terlihat jelas tanggungjawab masing-masing. Dengan dCl1likian lidak ada kesalahpahaman dari setiap personil yang terdapat pada lembaga yang bersangkutan. J Untuk lebih jelasnya, maka struktur organisasi yang berlaku di SMP Negeri 263 Jakarta c1apat dilihat pada lal1lpiran.
) Data diperoleh dari Bagian Kepegawaian SMP Negeri 263 Jakarta
39
7. I-lasil Perolehan Nilai Ujian Nasional Tiga Tahun Te.'akhir Tabel4.4 Prestasi Hasil Ujian TAHliN
-
~.
MATA PELA.JARAN
PELA.IARAN
RATA- RATA -_.~
--
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
200312004
5,56
5,27
5,64
5.26
2004/2005
5,51
4,50
5,75
4.50
2005/2006
5,77
5,00
5,82
5.70
--~~----_.-
---
Sumber: Tata Usaha SMP Negen 263 Jakarta
Dilihat dari hasil perolehan nilai Ujian Nasional (UN) pada tahun 2003/2004 mempuyai standar nilai yang hampir sama dari ketiga mata
pelajaran yang mempunyai nilai rata-rata 5,26 cukup baik dibandingkan dengan nilai rata-rata pada tahun ajaran 2004/2005, dapat disimpulkan bahwa tahun 2004/2005 ini mengalami penurunan yang tidak begitu drastis dalam standar mutu bila di bandingkan pada tahun 2003/2004. Kalau dilihat pada tahun ajaran 2005/2006 nilai rata-rata 5,70 yang merupakan nilai paling tinggi dari hasil ujian nasional tiga tahun terakhir. Dapat pula kita simpulkan bahwa pada tahun 2005/2006 mengalami peningkatan hasil belajar yang merupakan standar penilaian mutu sekolah.
40
B. Interpretasi Data 1. Kebi.iakan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mlltll Selwlah di 8MI' Negeri 263 Jakarta Secara garis besar kebijakan dalam meningkatkan kualitas sekolah merupakan wewenang Departemen Pendidikan Nasional dengan undangundang dan peraturan pemerintah kemudian deparl.emen mcmbuat standar kebijakan dalam menjalankan kegiatan pembelajaran melalui kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi seeara formal, sejak digulirkannya otonomi pendidikan sekolah membuat dan melaksanakan kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu. Kebijakan, tujuan, dan sasaran mutu tersebut dinyatakan l11clalui kepala sekolah yang memperoleh bahan masukan dewan sekolah. Kcbijakan. tujuan dan sasaran mutu tersebut kemudian disosialisasikan kepada sel11ua warga sekolah, sehingga dimiliki dasar-dasar kebijakan, tindakan, pclaksanaan, hingga sampai pada kepemilikan karakter mutu oleh warga sekolah.
a. Pengelolaan Proses Bela.iar Menga.iar SMP Negeri 263 Jakarta Proses belajar di SMP Negeri 263 Jakarta merupakan kegiatan utama sekolah. Sekolah diberi kebebasan memilih strategi. l11etode dan teknik-teknik pembelajaran dan pengajaran yang paling efektif, sesuai dengan Iwrakleristik siswa, karakteristik guru, dan kondisi nyata sumberdaya yang tersedia di
41
sekolah. Secm'a umum, strategi dan metode teknik pembelajaran dan pengajaran yang terdapat di SMP Negeri 263 Jakarta sudah mcncrapkan sistem pembelajaran kontekstual yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Hal ini akan lebih mampu memberdayakan pembelajaran yang menekankan raJa keaktifan belajar siswa di SMP Negeri 263 Jakarta: Tidak didasarkan hanya pada keaktifan mengajar tenaga guru. Oleh karena itu cara-cara belajar siswa aktif seperti : active learning, cooperative learning, dan quantum learning perlu diterapkan. Hal ini sudah berjalan pclaksanaanya di SMP Negeri 263 Jakarta. Kegiatan belajar mengaJar di SMP Negeri 263 Jakarta bcrlangsung pada pagi hari, mulai pukul 07.30-12.30 WIB. Dan kelas slang hari berlangsung mulai dari pukul 13.00 - 16.30 Diselang istirahat I kali selama 20 menit, dalam pelaksanaannya kegiatan belajar mengajar di SMP Ncgcri 263 Jakarta diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu : 1) Kegiatan Ko-Kurikuler SMP Negeri 263 Jakarta
Kegiatan
III I
merupakan
pembelajaran
dalam
benluk
pengajaran dikelas secara regular pemberian tugas, baik secara individu
maupun
kelompok.
Disini
proses
penlransferan
ilmu
pengetahuan dilakukan. Siswa memperhatikan dan melaksanakan tugas
,I
sebagai
Slswa
untuk
mengerjakan
atau
menyelesaikan
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy Sumyadi
42
kewajibanya dan merangkum materi, sehingga membantu untuk mengukur pemahamannya terhadap materi yang diberikan. 2) Kegiatan Ekstra Kurikuler 8MP Negeri 263 Jakarta Kegiatan eksta kurikuler merupakan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan ekstrakurikuler di 8MI' Negeri 263 Jakarta antal'a lain : Paskibra, Pramuka, PMR, Taekwondo. dan Kelompok Olah Raga (Voly Ball, 8epak Bola, Basket). Khusus untuk kelas III/IX diberikan pelajaran tambahan yaitu dengan bimbingan belajar untuk tiga
mata
pelajaran
(Bahasa
Indonesia.
Bahasa
Inggris
dan
Matematika) untuk menghadapi persiapan Ujian Nasional (UN). Hambatan-hambatan dalam kegiatan ekstrakulikuler yaitu (I) ban yak kegiatan yang kurang diminati oleh siswa. masih bersifat paksaan karena kegiatan ekstrakulikuler di 8MI' Negeri 263 Jakarta dilaksanakan pada saat hari !ibur (minggu) (2) kurangnya kegiatan yang diadakan oleh masing-masing kegiatan ekstrakulikuler kepada slswa.
b. Perencanaan dan Evaluasi 8MP Negeri 263 Jakarta Sekolah diberi kewenangan untuk melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhannya (school-based plan). Kebuluhan yang dimaksud misalnya, kebutuhan untuk meningkalkan mutu sekolah. baik dilihat dari sumber daya manusianya maupun sumberdaya-sumberdaya lainnya. Kalau
43
kita bicara masalah mutu tentunya tidak terlepas berbicara tentang sumber daya manusia yang tersedia. Oleh karena itu, sekolah hanls melakukan anal isis kebutuhan mutu. Berdasarkan hasil anal isis kebutuhan mutu inilah kemudian sekolah membuat rencana peningkatan mutu sekolah. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis baik melalui wawancara, observasi maupun dokumentasi, secara gans besar penulis ungkap bahwa kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta e1alam upaya meningkatkan kualitas lembaganya memiliki perencanaan yang penulis simpulkan cukup matang untuk direalisasikan, yaitu : I) Sekolah menganalisa komponen apa saja yang dapat mengembangkan potensi e1ilingkungan lembaganya, baik kompetensi penelidik dan tenaga kependidikan maupun sumberdaya lainnya di SM P Negeri 263 Jakarta saat in i. 2) Untuk jangka
pendek
sekolah
berusaha
melakukan
pelatihan
manajerilal kepada para guru-guru, khususnya para guru wali kelas. 3) Sekolah akan melakukan pelatihan bagi guru-guru sains yang bekerja sama dengan UPTD pendidikan yang berada di Kecamatan Kramat Jati dari Departemen Pendidikan Nasional. 4) Untuk jangka panjang pihak sekolah akan berusaha memberikan kesempatan guru-guru untuk melanjutkan pendidikan kejcnjang S I yang ada eli SMP Negeri 263 Jakarta yang masih berijazah diploma.
44
Juga akan memberikan kesempatan (S2) tentunya cli sesuaikan clengan kemampuan anggaran clana 5 Dilihat clari beberapa poin cliatas clapat clilihat bahwa SMP Negeri 263 Jakarta memiliki perencanaan yang cukup matang cia lam melakukan berbagai kegiatan program peningkatan kualitas para guru clan tenaga kepencliclikan maupun sumberclaya lainnya clalam menghaclapi era persaingan. Pemerinlah menyaclari ketatnya persaingan sumber claya manusia saal ini, maka penulis kira ini suclah selayaknya untuk menjacli program prioritas peningkalan mUlu sekolah. Perencanaan peningkatan mutu clilingkungan SMP Negeri 263 Jakarta clilakukan oleh para pejabat yang berwenang. Perencanaan peningkatan mulu sekolah clapat clilakukan oleh kepala sekolah, kepala kantor Dcparlemen Pencliclikan atau Kakanwil Diknas. Salah satu yang terpenting clalam kegiatan perencanaan peningkatan mutu sekolah ini aclalah penetapan kebutuhan sumberclaya bagi sekolah, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Semuanya
itu
diclasarkan
pacla
karakteristik tugas-tugas sekolah serta tujuan-tujuan yang ingin dicapai. setelah sebelumnya melakukan proses analisis tugas, termasuk anal isis beban. Dalam rangka menjamin efektifitas clan efesiensi, perencanaan harus sesuai kebutuhan sekolah yang terkait clengan peningkatan mulu sekolah. Dengan clemikian juga, kualilas sumberdaya yang dibuluhkan dengan 5
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 jakarta Bapak Dcdy Sumyadi
45
mempertimbangkan
tingkat
kebutuhan
maupun
profesionalisme
pada
sumberdaya manusianya, Hal lcrsebul diharapkan untuk dapal melaksanakan tugas-tugas, baik tugas pokok, fungsional, ataupun administratif di sekolah, Selanjutnya perencanaan peningkatan mutu sekolah hanls dapal memberikan informasi mengenai jumlah dan kualifikasi sumberdaya yang dibutuhkan selama peri ode tertentu, sesuai dengan sifat perencanaan yang dibuat. lnformasi ini selanjutnya menjadi dasar bagi pengambilan keputusan dalam proses pelaksanaan kcgialan atau program-program sekolah,
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Sekolah diberi wewenang untuk melakukan evaluasi, khususnya evaluasi yang dilakukan secara internal. Evalusi internal dilakukan oleh warga sekolah untuk memantau proses pelaksanaan dan untuk mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan, Evaluasi semacam ini sering disebut evaluasi diri. Evaluasi diri ini harus jujur dan transparan agar benarbenar dapat mengungkap infonnasi yang sebenarnya
6
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program, dalam hal ini Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta mengadakan evaluasi pelaksanan program, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Evaluasi jangka pendek
dilakukan setiap akhir semester untuk mengetahlli keberhasilan program secara bertahap. Bilamana pada satu semester dinilai adanya faktor-faktor yang tidak mendukung, maka kepala sekolah dapat memperbaiki pelaksanaan '. • •
· · · · "• • 0 0 . ' 0
he"all1a Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dody Sumyadi
46
program peningkatan mutu pada semester berikutnya. Untuk evaluasi jangka menengah dilakukan dilakukan kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta pada setiap akhir tahun. Hal itu untuk mengetahui seberapa jauh program peningkatan mutu telah mencapai sasaran-sasaran mutu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan evaluasi ini maka kepala sekolah akan mengetahui kekuatan dan kelemahan program untuk diperbaiki
pada tahun-tahun
berikutnya. Dalam melaksanakan evaluasi, kepala sekolah mengikutsertakan setiap unsur yang terlibat dalam program, khusunya guru dan tenaga lainnya. Demikian pula, orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai pihak eksternal tentunya dilibatkan untuk menilai keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Dengan demikian, kepala sekolah mengetahui bagaimana sudut pandang pihak luar bila dibandingkan dengan hasil penilaian internal. Suatu hal yang bisa terjadi bahwa orang tua peserta didik dan masyarakat menilai suatu program gagaI atau kurang berhasi I. 7 Menurut penulis walaupun pihak sekolah menganggap cukup berhasil. Yang perlu disepakati adalah indikator apa saja yang perlu ditetapkan sebelum penilaian dilakukan. Hasil evaluasi pelaksanaan dibuatkan laporan yang terdiri dari laporan teknis dan keuangan. Laporan sedangkan 7
teknis
laporan
menyangkut keuangan
program
meliputi
pelaksanaan penggunaan
clan
hasil,
uang
serta
HasH wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Deely Sumyadi
47
pertanggungjawabannya. Jika sekolah melakukan upaya-upaya pcnall1bahan pendapatan (income generating activitie!» , ll1aka pendapatan lall1bahan tersebut
harus Juga
dilaporkan.
Sebagai
bentuk
pertanggungjawaban
(akuntabilitas), ll1aka laporan harus dikirim kepada Pengawas, Dinas Pendidikan Kotamadya, Komite Sekolah, Orang Tua Siswa. Dalal11 perencanaan dan evaluasi di sini bukan hanya dari segi sumberdayannya akan tetapi lebih mengarah kepada setiap kegiatan atau program-program yang menjamin peningkatan mutu sekolah. Sehubungan dengan peningkatan mutu sekolah itu sangat berkaitan mengenal : I. Keberhasilan penerapan l11anajemen berbasis sekolah (MBS).
2. Penerapan kurikulum berbasis kOll1petensi (KBK). 3. Sosialisasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Hal tersebut diatas merupakan program-program sekolah yang terkait dengan peningkatan mutu, dalam hal ini kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta selalu l11elakukan evaluasi terhadap program-program tersebut.
c. Pengelolaan Kurikulum SMP Negeri 263 Jakarta
Kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat adalah kurikulull1 standar yang berlaku secara nasion!. Padahal kondisi sekolah pada umumnya sangat beragam. Oleh karena itu, dalam implementasinya SMP Negeri 263
48
Jakarta
dapat
mengembangkan
(memperdalam,
memperkaya,
dan
memodilikasi), namun pihak sekolah tidak mengurangi isi kurikulum yang berlaku seeat'a nasionaL Sekolah dibolehkan memperdalam kurikulum, artinya, kurikulum yang diajarkan di SMPN 263 yang diajarkan bolch dipertajam dengan aplikasi yang bervariasi, Sekolah juga dibolehkan memperkaya apa yang diajarkan, artinya apa yang diajarkan balch diperluas dari yang harus, dan seharusnya, dan yang dapat diajarkan. J)emikian juga. sekolah dibolehkan mengadakan modifikasi kurikulum. artinya yang diajarkan di SMP Negeri 263 Jakarta boleh dikembangkan agar lebih kontekstual dan selaras dengan karaktcristik peserta didik. Selain itu. sekolah Juga diberi kebebasan unlUk mengembangkan kurikulum muatan 10k'lL' Muatan lokal yang diterapkan di SMP Negeri 263 Jakarta diantaranya: I. Pengetahuan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ). 2. Tata Susana. 3. Api ikasi Komputer. Mengenai pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 263 Jakarta, sejak digulirkannya kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 2004 yang hampir dilaksanakan diseluruh Indonesia, begitu juga SMP Negeri 263 Jakarta telah melaksanakan kurikulum baku yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut. Seiring betjalannya waktu dan perubahan jaman kurikulum pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kini kurikulum berganti nama 8
HasH wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy Sumyadi
49
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan berdasarkan ketentuan diatas, maka pelaksanaan kurikulum SMP Negeri 263 Jakarta tidak ketinggalan mengikuti sistem yang ditetapkan oleh pemerintah. Sebelum sekolah melaksanakan kurikulum tersebut terlebih dahulu guru-guru diberikan kesempatan mengikuti penataran yang dilaksanakan oleh SMP Negeri 263 Jakarta dilakukan setiap semester. Sebagai daya kontrol tentang pelaksanaan kurikulum di SMP Negeri 263 Jakarta, maka kepala sekolah setiap sebulan sekali memeriksa persiapan mengajar guru-guru, juga melihat dari buku-buku kelas mengenal kegiatan guru-guru dalam mengajar. Hambatan-hambatan dalam pengelolaan kurikulum di SMP Ncgeri 263 Jakarta yaitu masih banyak guru-guru yang belum siap melaksanakan kurikulum ini, karena pada kurikulum 2006 (KTSP) ini ada penerapan mata pelajaran IPA Terpadu (Biologi dan Fisika) serta IPS Terpadu (Geografi, Ekonomi, Sejarah dan Sosiologi). Berdasarkan hal tersebut. untuk mala pelajaran IPS Terpadu, guru ekonomi dituntut mampu mengajar sejarah, geografi dan sosiologi.
d. Pengelolaan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 263 Jakarta
Strategi kepala sekolah dalam pengelolaan peningkalan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kompetensi
dalam
50
meningkatkan kualitas pembelajarannya kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta, mewajibkan pendidik dan tenaga kependidikannya untuk rnengikuti pelatihan dan pembinaan yang diadakan oleh Pemerintah Dinas Pendidikall Pusat ataupun Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta." Hal ini terbukti dengan sering diikut sertakannya guru-guru mata pelajaran atupun tenaga administrasi dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan yang menunjang kegiatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah khususnya dalam proses pembelajaran. Pada setiap kesempalan pihak sekolah SMP Negeri 263 Jakarta, selalu mengirimkan guru ataupun tenaga administrasinya untuk mengikuti pelatihan, seminar, dan penataran mulai dari tingkat regional (DIG Jakarta) maupun nasiollal (se-Indollesia). Pembinaan
pegawal
sekolah
sebagai
bagiall
dari
l11alla.Jcmen
kepegawaian sekolah merupakall tallggung jawab langsullg kepala sekolah. Akan tetapi, pembinaan juga l11erupakan bagian dari tugas pil11pinall atau pejabat yang membawahi sekolah, yaitu pimpinan Departemen pelldidikan Nasional, baik kantor Departemell Pelldidikall Kota maupun kanlor wilayah Departemen Pelldidikan. Banyak teknik dan program pembinaan kepegawaian yang dapat dijalankan
oleh
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Untuk
mengalasi
kelemahan tersebut pemerintah mencan alternati l~alternati r langkah-Iangkah memecahkan masalah. () Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy SU111yadi
51
Kepala sekolah selalu mengadakan kegiatan-kegiatan disekolah yang mengacu pada peningkatan kompetcnsi diantaranya sebagai berikut: a. Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta mulai menitik beratkan kepada kualifikasi pendidikan para pendidik dan tenaga kependidikan dilembaganya. Untuk itu sekolah harus memiliki pcndidik dan
l~naga
kependidikan yang profesional dengan jumlah yang memadai dengan kualifikasi, kompetensi dan tingkat kesesuaian berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimum diploma empat D IV atau saljana. b. Mengaktifkan kegiatan KKG atau MGMP. Di SMP Negeri 263 Jakarta sendiri jumlah guru sudah memiliki jumlah yang cukup, akan tetapi suasana belajar belum kondusif. Ini disebabkan karena metode mengajar yang diterapkan guru kurang bervariasi dan kurang mengaktifkan scmangat belajar sis\\ a. mclalui KKG/MGMP. Diharapkan masalah dapat diatasi. termasuk bagaimana mensiasati kurikulum yang pad at dan mencari alternatif pembelajaran yang tepat dan menyenangkan serta menemukan berbagai variasi metode dalam mengajarkan setiap mata pelajaran yang diajarkan. c. Pengiriman guru dalam mengikuti pelatihan. Sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada pada diri guru, sekolah dapat mengirimkan
guru-If.~ru
i'
mengikuti pelatihan pada
J
"'",
secara bergiliran
untuk
.",,-
dlUilggg!? pot~nsial dan
52
berpengalaman, seperti di Departemen Pendidikan Nasional. Ini dimaksudkan
untuk
memberikan
tambahan
pengetahuan
dan
keterampilan guru, baik dalam bidang keahlian ataupun substansi, metode pengajaran maupun berbagai pola evaluasi. d. Program pelatihan dan workshop, yaitu mengikutkan para pcndidik dan tenaga kependidikan dalam berbagai program dan workshop yang diselenggarakan oleh baik instansi pemerintah dibawah Dcpartemen Pendidikan Nasional maupun lintas departemen. Pada waktu tertentu pelatihan itu diselenggarakan atas kerjasama an tar berbagai instansi dan penyandang dana. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-harinya. e. Program pendidikan formal Yaitu pemberian kesempatan baik dalam bentuk izin bclajar ataupun tugas belajar, kepada para pegawai dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pendidikan formal yang lebih tinggi. f.
Mengadakan training pembuatan persiapan mengaJUr (PSI'), yang mana hal tersebut diwajibkan sebelum mereka mengajar.
g. Mengundang pakar pendidikan untuk melatih dan membina guru dan karyawan, yang didatangkan langsung dari Departemen Pendidikan wilayah atau propinsi maupun dari Departemen Pendidikan Nasional.
h. Kepala sekolah memberikan izin belajar bagi guru-guru atau tenaga kependidikan lainnya untuk mengikuli pcnyctaraan pcndidikan bagi mereka yang belum memiliki kualifikasi, kompetensi dan tingkat kesesuaian akademik yang berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu S 1 dan atau akta IV. I.
Guru diikutkan dalam program peningkatan peran guru sebagai wali kelas dan BK.
J.
Guru diwajibkan mengikuti sosialisasi kurikulum 2006 (KTSP) yang dilaksanakan di Oiknas OKl Jakarta.
k. Memiliki sarana perpustakaan di kantor atau ruang khuslis guru yang
menyediakan berbagai referensi, baik buku-buku yang menunjang keilmuan bidang studi maupun buku-buku UmlilTI dan keagamaan. Adapun untuk pelatihan tenaga pendidik atau karyawan Kcpala Sekolah SMP Negeri 263 Jakarta meningkatkan kompetensinya melalui: a. Penataran tenaga Tata Usaha yang dilaksanakan di UPTO Kecamatan Kramat Jati tentang kearsipan b. Penataran tenaga bendahara dilaksanakan eli Kanwil Diknas Jakarta Timur tentang masalah keuangan pendidikan. c.
Penataran tata usaha yang dilakukan di Kanwil Diknas Jakarta Timur tentang administrasi sekolah.
54
Adapun rekrutmen guru atau pegawai yang dilakukan di SMI' Negeri 263 Jakarta sepenuhnya kewenangan dari pemerintah pusal alau wilayah, kami hanya menerima dan mengusulkan. Kami melakukan evaluasi lerhaclap . ta Ilun aJaran . baru. 10 guru cI an pegawal.setlap
e, Pengelolan Fasilitas Sarana dan Prasarana SMP Negeri 263 ,Jakarta Pengelolaan fasilitas suclah seharusnya dilakukan oleh sekolah, l11ulai c1ari perencanaan pengaclan, pemeliharaan clan perbaikan, hingga sampai pengembangan. Hal ini c1idasari oleh kenyataan bahwa sekolah yang paling mengetahui
kebutuhan
fasilitas,
baik kecukupan, kesesuaian.
maupun
kemutakhirannya, terutama fasilitas yang sangat erat kailannya secara langsung dengan proses belajar mengajar. Data yang penulis peroleh dari observasi baik melalui pengamatan langsung, wawancara dan c1ata c10kumentasi menggambarkan pengelolaan sarana parasarana penclidikan yang c1ilakukan oleh kepala sckolah SM I' Negeri 263 Jakarta adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Pengadaan Sarana Prasarana Pada kegiatan ini kepala sekolah melakukan agencla kegiatan perencanaan terhaclap pengadaan sarana parasarana yang I1lcnunjang proses belajar mengajar c1i ruang kelas. Kegialan perencanaan ini disusun sesuai dengan tahun anggaran. Sementara itu penyusunan 10
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Sapak Dedy Sumyadi
55
perencanaan dilakukan melalui rapat perencanaan yang melibatkan seluruh staf pengajar dan staf pimpinan.
Dalam
perencanaan
pengadaan sarana prasarana ini juga mencakup mengenai jadwal kegiatan apakah saran a prasarana yang dibutuhkan benar-benar digunakan dalam proses belajar mengajar. Perencanaan itu meliputi: I). Mengganti papan white board untuk ruang laboratorium. 2). Memperbaiki meja kursi siswa yang rusak tetapi layak pakai. 3). Memperbaiki meja kursi guru yang rusak tetapi layak pakai 4). Menambah obat-obatan di kotak P3K di setiap ruang kclas. 5). Mengadakan pengecatan ruang kelas, laboratorium dan kantor. 6). Melengkapi bahan, alat-alat peraga dan alat-alat kegiatan PBM. Dalam pengadaan sarana prasarana ini sumber dana yang diperoleh melalui: I). Dana rutin sekolah. Dikelola oleh Bendahara rutin, c1idistribusikan sesual anggaran yang berlaku, c1ipertanggungjawabkan kepada kepala sekolah clan komite. 2). Dana Rutin Dewan sekolah atau Komite sekolah c1ijaring dalam bentuk iuran rutin komite sekolah yang besarnya sesuai c1engan hasil
rapat,
dikelola
oleh
bendahara
komite
sekolah,
56
didistribusikan
sesual
dengan
bidang
kegialan
yang
lelah
disepakati antara kepala sekolah dan komile sekolah. 3). Dana Sukarela atau incidental, dijaring oleh komile sekolah dari orang tua murid melalui musyawarah dengan orangtlla murid, Secara preiodik perolehan dan penggunaan dana dilaporkan kepada orang tua murid. 4). Dana partisipasi I Donatur Dimanfaatkan langsung untuk melengkapi
sar~lI1a
dan prasarana
pendidikan. Perencanaan pengadaan sarana prasarana ini dilakukan pada setiap awal tahun ajaran baru dan discrahkan kcpada seseorang (guru atau karyawan) yang mengkoordinir kegiatan pengadaan sarana prasarana tersebut. b. Pengadaan Sarana Prasarana. Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta
menyerahkan
kegiatan ini sepenllhnya, kepada masing-masing guru yang terlibat dalam proses belajar mengajar dengan dasar atas tujuan materi yang ingin dicapai. Agar pengadaan sarana prasarana dapat digunakan secara
efisien,
kepala
sekolah
kadang-kadang
secara
khllsus
mengadakan petunjuk dan arahan terhaclap guru-guru mcngenai penggunaan sarana prasarana belajar yang acla setiap lahunnya.
57
Penggunaan sarana prasarana pendidikan di 8MP Negcri 263 Jakarta, guru-guru menyesuaikannya dcngan jaelwal pclajaran yang ada, artinya apabila matcri pelajaran bertujuan unluk mcningkalkan kemampuan psikomotor murid maka ruang laboratorium, alat peraga dan alat media lainnya dapat dipergunakan.' , c. Pemel iharaan dan Penelayagunaan Sarana Prasarana Oalam pemeliharaan sarana prasarana kepala sekolah 8MP Negeri 263 Jakarta mcngintruksikan
kepaela wali
kclas. guru.
karyawan dan seluruh murid agar ikut bertanggung jawab memclihara sarana prasarana yang ada, yang e1imiliki sekolah. lIal itu unluk memberikan kesadaran bahwa saran a prasarana sckolah aelalah tanggung jawab seluruh komponen yang ada di sekolah lerscbul. Bahkan kcpala sekolah
pun sering mcngintruksikan
mcngcnai
pemeliharaan sarana prasarana kepada murid. Agar muriel dapal disiplin dalam menggunakan dan menjaga sarana prasarana bclajar scpcrli mcnjaga barang-barang milik scndiri.
f.
Pengelolaan Keuangan 8MP Negeri 263 Jakarta
Pengelolaan keuangan. tcrutal11a pengclokasian atau pcnggllnaan uang sudah sepantasnya e1ilakukan oleh sekolah. Hal ini juga didasari olch kenyataan bahwa sekolahlah yang paling memahami kcbutuhannya schingga II
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy Sumyadi
desentral isasi
pengalokasian atau
penggunaan
uang sudah seharusnya
dilimpahkan ke sekolah. Sekolah juga harus diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan generating activities),
sehingga
sumber
keuangan
penghasi Ian (income tidak
semma-mata
tergantung pada pemerintah. Keuangan sekolah merupakan salah satu faktor yang sangat vital di sekolah,
sehingga
dalam
pengelolaannya
pun
harus
orang
yang
bertanggungjawab dan dapat dipercaya. Kegiatan percncanaan keuangan sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta dilakukan setaiap a\\al lahun ajaran hanl. Penyusunan rencana keuangan itu dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan pada bidang pendidikan. Dalam menentukan kebijakan masalah keungan kepala sekolah melibatkan guru, orang lua murid. dan komite sekolah atau tokoh masyarakal. Pengurus inilah yang akan membantu sekolah dalam menangani masalah keuangan sekolah. Dalam penyusunan laporan anggaran keuangan sckolah. SMP Ncgeri 263 Jakarta memiliki Rencana Anggaran Pendapatan 8elanja Sekolah (RAP8S). RAP8S pada dasarnya terdiri atas dua sisi yaitu: pcnerimaan atau pcndapatan sekolah dan pengeluaran atau biaya-biaya yang hanls dikcluarkan olch sekolah. Sumber pendapatan keuangan sekolah SMP Ncgeri 263 Jakarta sebagian besar berasal dari pemerintah. Adapun untuk sum bel' pendapat
59
lainnya SMP Negeri 263 Jakarta memiliki unit-unit usaha yang dapat menghasilkan dana tambahan baik untuk sekolah maupun untuk kesejahteraan para guru dan siswa. Diantara unit usaha koperasi sekolah yang menyediakan alat-alat kebutuhan siswa maupun kebutuhan guru sehari-hari. Hal ini bertujuan
mepermudah
akses siswa dalam
memenuhi
kebutuhannya.
Penyedian jasa warung internet (warnet),yang dilakukan agar setiap guru dan siswa tidak terialu gagap terhadap teknologi modern saat ini. Penyediaan jasa telekomunikasi (wartel) yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat sekolah maupun masyarakt sekitar pada umumnya. '2 Untuk pengalokasian keuangan sekolah sendiri disesuaikan dengan jumlah dana,
asal
dana dan
orientasi
program
sekolah
yang
akan
dilaksanakan. Untuk tahun ajaran 2006/2007 ini SMP Negeri 263 Jakarta mengalokasikan anggaran kepada peningkatan mulU pendidikan melalui kegiatan belajar dan pengadaan sumberdaya-sumberdaya yang diperiukan. Setelah RAPBS selesai disusun, maka atas dasar hasil kesepakatan bersama, APBS atau anggaran pendapatan belanja sekolah dijadikan pedoman sekolah dalam menjalankan berbagai programnya keljanya. Setiap sumber dana mempunyai alokasi anggaran untuk program tertentu, di SMP Negeri 263 Jakarta anggaran dialokasikan untuk belanja pegawai, tunjangan kesra, kegiatan proses belajar mengajar, pcmbinaan, pengadaan alat-alat pengajaran dan lain-lain yang menunJang peningkatan I:!
HasH wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dcdy Sumyadi
60
mutu sekolah. Adapun dana biaya operasional sekolah (BOS) dipcrgunakan untuk mendukung kegiatan proses belajar mengajar (PBM) scpcrti buku dan alat tulis sebcsar 50 %, pcngadaan sarana dan prasarana 25 % untuk perawatan dan pemeliharaan 25 %.
g. Pelayanan Siswa SMP Negeri 263 Jakarta
Dalam pelayanan siswa, kepala sekolah SMP Ncgeri 263 Jakarta meiliki strategi tertentu agar siswa tertarik dan l11asuk dilcmbaganya. l11ulai dari
peneriman
slswa
baru,
pengembangan
dan
pCl11binaan
scrta
pembimbingannya, penel11patan untuk melanjutkan sekolah. hingga sam pal pada
pengurusan
alumni,
sebenarnya
dari
dahulu
mel11ang
sudah
didesentralisasikan. Karena itu, yang diperlukan adalah peningkatan intensitas I'
dan ekstensitasnya. '
Di SMP Negeri 263 Jakarta sendiri dalal11 prol11osi pcncril11aan siswa barunya, memiliki penawaran tersendiri peri hal ekstrakulikulcrnya seperti halnya paskibraka yang sudah menembus tingkat Jabotabek sebanyak 12 kali yang masih bertahan sampai sekarang, serta penawaran penggunaan teknologi yang modern dalam proses pembelajarannya, seperti penggunaan Komputcr,
OHP, dan Slide projector, Laboratoriul11 IPA (praktek) yang cukup menunJang. Inilah yang menjadi penawaran istimcwa dan kcunggulan tersendiri bagi peningkatan kuantitas siswa. lJ
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dcdy SUnlyadi
61
Sedangkan untuk pembinaan dan pengembangan siswanya scndiri SMP Negeri 263 Jakarta memiliki trik sendiri, dengan modal sanma dan prasarana yang ada setiap guru wajib menggunakan fasilitas yang ada. Untuk pengurusan para alumninya, SMP Negcri 263 Jakarta 98 % alumninya melanjutkan kc jcnjang sekolah yang Icbih tinggi, banyak alumninya yang melanjutkan ke sekolah-sekolah negeri favorit yang ada di sekitar wilayah ibu kota, maupun sekolah-sekolah swasta favorit lainnya yang ada di sckitar Jakarta. Oi SMP Ncgeri 263 Jakarta sendiri para siswa-siswinya l11cmiliki segudang prcstasi akadcmik dan non-akademik yang tidak kalah dcngan sekolah-sekolah unggulan lainya yang ada di sckitar ibu kota, scpcrti:'" Tabel4.5 Prestasi Akadcmik SMPN 263 Jakarta ._-~-_.
NO
KEJUARAAN
TING.KAT
TAHUN ~--"-"'-"--'-
_._ ..
_~_
..
_---~
1.
Juara II Lomba Fisika
OKI Jakar ta
200 I
2.
Juara III Lomba Karya IImiah Remaja
SMP sc-J-abotabck
2002
3.
Juara I Lomba Karya Tulis Bahasa Indoncsia
SMP sc- Jabotabck
2002
4.
Juara I Lomba Krcatifitas Majalah Oinding (Mading)
SMP sc-]-dkarta
2004
._--
_._,._~"._~._-
5.
Juara III Lomba Pidato Bahasa SMP sc- J abotabck lnggris Sumbcr: Tata Usaha 8MP Negen 263 Jakarta}
\4
2004
Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy Sumyadi
62
Tabel4.6 -"~._,,.,~."._-
NO 1.
Prestasi Non-Akademik SMPN 263 .Iakarta _..._._._.- ... _,-- ----- i-KE.lUARAAN TINGKAT --.._. - TAIIUN Juara Runner up Porseni (peraih Kecamatan 2005 medal i terbanyak ke-2) _._-,,"
_..
2.
Umum .Iuara (sebanyak 12 kali)
Paskibra
Wi layah, .Iabotabek ! dan Provinsi
.
.-0
.Iuara II Lomba Kebersihan Kecamatan Sekolah - Usaha SMP Neger! 263 Jakarta Sumber: 7ata
_ ~
2005 --~.
----
2006
.J.
!
h. HlIbllngan Sekolah dengan Masyarakat di SMP Negcri 263 .Jakarta Esensi hubungan sekolah-masyarakat adalah untuk meningkatkan keterlibatan, kepedulian, kepemilikan, dan
dukungan c1ari
l11asyarakat
terutama dukungan moral dan finasial. Dalam arti yang sebenarnya hubungan sekolah-masyarakat dari dahulu sudah didesentralisasikan. Oleh karena itu. sekali lagi, yang dibutuhkan adalah peningkatan intensitas dan ekstensitas hubungan sekolah-masyarakat. Untuk l11emperbaiki dan meningkalkan mutu pendidikan sekolah perlu mengadakan kerja sama antara masyarakat sekolah dengan orang tua serta masyarakat sekitar. Dengan partisipasi masyarakat maka dapat terbenluk suatu keljasama dalam berbagai bidang. Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta sebagai pemnnpm selalu memperhatikan dan menyadari arti dan tujuan hubungan kerja sam a antar sekolah dan masyarakat, mengadakan saluran komunikasi yang baik an tara
63
sekolah dan masyarakat seeara kooperatif dan turut seta dalam pelaksanaanya. Sebagai salah satu wadah yang mengkoordinasikan hubungan kcrja sama dengan masyarakat disuatu sekolah adalah bimbingan dan penyuluhan serta komite sekolah dengan wali kelas. Para wali kelas inilah yang sering berhubungan langsung dengan orang tua murid. Sebagai salah satu eontoh keljasama dengan orang tua murid pada SMP Negeri 263 Jakarta, wali kelas memanggil wali murid dengan pengawasan kepala sekolah guna mengambil raport. Pada kesempatan inilah wali kelas dapat berdialog seeara langsung denganorang tua murid untuk membiearakan masalah anak-anaknya disekolah, prsetasi yang dicapainya serta kelemahan-kelemahannya yang ada pada anak tersebut. Disamping itu di SMP Negeri 263 Jakarta setiap bulannya diadakan pertemuan rutin dengan Komite Sekolah untuk membiearakan hal-hal yang dianggap penting. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan diperlukan saling membina hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat. Dengan adanya saling hubungan yang baik antara guru, wali murid serta masyarakat, maka hasil yang diharapkan sekolah akan tereapai dengan bailc Untuk memperoleh simpati dan bantu an dari masyarakat lermasuk orang tau murid dan lIntuk dapat menciptakan kerja sama antara sckolah, rumah, masyarakat dan lembaga-lel1lbaga sosial lainnya dalam usaha menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, maka di SMP Negeri 263
64
Jakarta diadakan program "public relation" sekolah. Dimana dengan program tersebut dapat dilakukan usaha pemberian penerangan. inl
I.
Pengelolaan Iklim Sekolah Iklim
sekolah
yang
kondusif
merupakan
prasyarat
bagi
terselenggaranya proses belajar mengajar yang efektif. Lingkungan sekolah yang aman dan tertib, optimisme dan harapan/ekspektasi yang tinggi dari warga sekolah, kesehatan sekolah, dan kegiatan-kegiatan yang terpusat pada siswa (student-centered activities) adalah contoh-contoh iklim sekolah yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa. Di SMP Negeri 263 Jakarta memiliki lingkungall (iklim) bclajar yang aman, tertib, dan nyaman sehingga proses belajar mcngajar yang berlangsullg dapat berjalan dengan nyaman (enjoyable learning). Karena itu, kepala IS
HasH wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy Sumyadi
65
sekolah SMP Negeri 263 Jakarta mcmpunyai peran dalam Illcngupayakan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan iklim yang baik di sekolahnya. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain: a. Membuat pedoman tata krama clan tata tertib sekolah. b. Menciptakan kerukunan beragama. c. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kerukunan di sekolah. d. Menjalin kerjasama dan keharmonisan kepada setiap stakeholder sekolah. '6
2. Upaya guru meningkatkan kompetensinya eli SMP Negeri 263 Jakarta
Dalam meningkatkan mutu pembelajaran perlu adanya kiat-kiat yang positif untuk meningkatkan mutu sekolah. Upaya guru SMI' Negcri 263 Jakarta dalam meningkatkan kompetensinya a. Guru harus banyak membaca buku, baik yang terkait dengan bahan ajarnya dan yang terkait dengan spesialisasi bidang ajarnya maupun yang terkait tentang informasi-informasi yang actual, dengan cara mcncrapkan program salU hari wajib membaca. b. Mengikuti pelatihan dan pembinaan yang c1iadakan pihak sekolah maupun Kecamatan (UPTD), mengenai kurikulum. melocle pengajaran dan sebagainya yang terkait dengan peningkalan mulu pendidikan.
16Hasil wawancara bersama Kepala Sekolah SMPN 263 Jakarta Bapak Dedy SUl1lyadi
66
c. Mengikuti pelatihan yang mengarah kepada peningkalan profesi dan karir keguruan. d. Mengikuti studi banding atau kunjungan ke instansi lain, unluk berbagi wawasan dalam menjalankan tugasnya baik di wilayah DKI Jakarta, maupun tingkat nasional. e. Mengikuti seminar-seminar guru mata pelajaran ataupun nasional yang diadakan oleh berbagai kalangan perihal kependidikan. f.
Mengikuti lob karya yang diadakan pihak sekolah ataupun pCll1crinlah setell1pal.
g. Mendalami kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang sedang di galakan pemerintah h. Menggunakan media pembelajaran pada sctiap KBM disesuaikan dengan mata pelajaran atau materi yang diajarkan. I.
Terjun bersama masyarakat bersama dalam kegiatan sosial, budaya dan keagamaan. 17 Dari penjelasan diatas terlihat bahwa, upaya guru-guru dalam
meningkatkan kompetensinya terlihat tidak hanya dari aspek eksternalnya (kegiatan yang dilakukan diluar sekolah) saja, tetapi dari aspek internalnya pun (dari dalam diri guru) sangat membantu atau bahkan merupakan modal utama bagi guru dalam meningkatkan kompetensinya.
\7
Hasil wawancara dengan Guru Bapak Sari em Sihotang
67
Sikap terbuka akan menjadikan guru tahu akan kckurangan mereka. dan selalu berupaya memperbaiki dan meningkatkan kompctensinya serta sadar akan pentingnya peningkatan tersebut, khususnya yang bcrkaitan dengan proses belajar mengajar tentu akan menghasilkan guru yang berkompetensi.
3. Upaya Supervisor Meningkatkan Mlltu di SMP Negeri 263 Jakarta
Supervisi pendidikan merupakan bantu an yang sengaja diberikan oleh pemerintah selaku pengawas yang diberikan kepada guru atau star bawahan untuk memperbaiki atau mengembangkan situasi belajar mengajar termasuk mengkoordinir dan membimbing seeara berlanjut pertumbuhan guru-guru seeara lebih efektif dalam
membantu tercapainya tujuan
rendidikan.
Sedangkan tujuan supervisi adalah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Demikian pula supervisi melakukan dan
menangani
masalah-masalah
pendidikan. Untuk itu perlu adanya seorang supervisor yang memiliki tugas : a. Supervisor membina guru-guru untuk lebih memahami tujuan umum pendidikan. b. Supervisor membina guru-guru guna menangani problem-problem slswa demi kemajuan prestasi belajarnya.
68
c. Membina guru-guru dalam mempersiapkan siswa-siswinya untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif, kreatif, etis dan religius. d. Membina guru-guru dalam mengevaluasi, mendiagnosa kesulitan belajar dan seterusnya. e. Membina guru-guru dalam memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang demokratis, kooperatif serta kegotong royongan. f.
Meningkatkan wawasan guru-guru dan karyawan dalam mengangkal mulu profesinya.
g. Membantu
guru-guru
dan
karyawan
meningkatkan
popularilas
sekolahnya. h. Mengembangkan kelja sam a yang baik dan hannonis antara guru dcngan siswa, guru dengan sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf sekolah yang berada dalam lingkungan sekolah.l~ Dalam mencapai tujuannya tersebut diatas supervisor bekerjasama dengan guru-guru, karena supervisor sendiri tugasnya adalah membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas keljanya, dan guru-guru
itupun
berusaha
memperbaiki
dan
meningkalkan
mulu
pekerjaannya demi tercapainya tujuan pendidikan dan perkembangan karirnya .
.
masll1g-masmg. Kegiatan supervisor yang dilaksanakan di SMP Negeri 263 Jakarta dalam pelaksananaan supervisi pendidikan tidak rutin dan tidak lerjadwal. 18
Hasil wawncara dengan Supervisi Pendidikan/Supervisor Bapak Ahmad Kurnain
69
Pelaksanaan supervisl pendidikan yang dilaksanakan olch supervisor Icbih bersifat incidental. Harapan
yang
IIlglll
dicapai
oleh
seorang
supervisor dalam
peningkatan kualitas pendidikan khususnya dilingkungan sekolah SMP Negeri 263 Jakarta yaitu tak terlepas dari pembinaan yang dibcrikan kepada kepala sekolah dan guru yang terus diefektifkan, terjadwal dan dilaksanakan secara berkesinambungan serta menciptakan hubungan yang hannonis. Karena itu merupakan tujuan supervisi terhadap pembinaan human relation kepada semua pihak yang terkait dalam lingkungan sekolah. Supervisor selain membina hubungan yang baik dengan sekolah, supervisor juga memiliki teknik-teknik dalam kegiatan pelaksanaan supervisi dalam meningkatkan mutu sekolah. adapun teknik kegiatan supervisi yang dilaksankan di SMP Negeri 263 Jakarta antara lain: Teknik individual dan kelompok, Teknik lisan dan tulisan dan Teknik langsung dan tidak langsung.'" Keberadaan supervisor di sekolah-sekolah yang ada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional khususnya di kantor wilayah Jakarta Timur tidak bisa terlepaskan dari profesi yang digelutinya. Hal itu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari kebijakan teknis yang telah ditetapkan, karena supervisor sendiri bertugas melakukan penilaian, bimbingan dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. 19 Hasil wawncara dengan Supervisi Pendidikan/Supervisor Sapak Ahmad h.. lIrnaltl
70
4. Upllya Komite Sekolllh Meningkatkan Mntu di SMP Negcri 263 .Jakarta
Komite sekolah merupakan badan yang dibentuk oleh ,ckolah 'llaLi nama badan yang berkedudukan pada satLi satLian pcndidikan. baik jalur sekolah maupun luar sekolah, atau beberapa satuan pendidikan yang sama. Adapun peran komite sekolah guna meningkatkan mulU pendidikan di SMP Negeri 263 Jakarta, yaitu : I. Sebagai
pemberi
pertimbangan dalam
pemantauan dan
pclaksana
kebijakan di SMP Negeri 263 Jakarta. 2. Sebagai pendukung baik yang berwujud finansiaL pemikiran maLlpLin tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan yang ada di SMP Ncgcri 26, Jakarta. 3. Sebagai
pengontrol
dalam
rangka
transparansi
dan
akLintabilitas
penyelenggaraan dan output pendidikan serta sebagai mediator antara pemerintah dengan masyarakat di salUan pendidi kan.
'll
Tugas komite sekolah di SMP Negeri 263 Jakarta adalah : a. Memilih kepala sekolah. b. Mengorganisasi sumbangan dari orang tua dan masyarakat. c. Mengawasi pengelolaan keuangan sekolah. d. Ikut serta dalam menyusun atau memilih kurikulum dan bahan ajar. e. Membantu dan mengawasi proses belajar mengajar.
20
I-lasH wawncara dengan Komite Sekolah Bapak Iskandar Abdullah
BABV PENUTUP A. Kesimpulan
Seeara umum, peningkatan mutu sekolah dapat c1iartikan scbagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah, clan mendorong partisipasi seeara langsung warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan) dan masyarakat (orang tua siswa, tokoh masyarakat, ilmuwan, pengusaha, c1sb.) untuk meningkatkan mutu sekolah berclasarkan kebijakan penclidikan nasional serta peraturan perunclang-unclangan yang berlaku Berdasarkan hasil penelitian, clapat disimpulkan bahwa upaya kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta dalam meningkatkan kualitas sekolahnya cli era desentralisasi pendidikan yang sedang ramai di nusantara ini clalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang didesentralisasikan ke sekolah terkait dengan peningkatan mutunya yaitu mulai dari Kebijakan, Pengelolaan Proses belajar Mengajar, Perencanaan dan Evaluasi, Pengelolaan
Kurikulum.
Pengelolaan Ketenagaan, Pengelolan Fasilitas (sarana clan prasarana), Pengelolaan Keuangan, Pelayanan Siswa, Hubungan Sekolah Masyarakat dan Pengelolaan Iklim Sekolah mengindikasikan pelaksanaan yang cukup baik. I. Seeara umum kegiatan dan program-program dalam pembinaan clan peningkatan kualitas sekolah, baik dari segi sumberdaya manusianya
72
maupun sumberdaya lainnya yang terkait dengan peningkatan kllalitas SMP Negeri 263 Jakarta slldah baik sesuai dengan anjuran undang-undang atallpun peraturan pemerintah, walaupun ada sebagian program diadakan atau dilaksanakan oleh masing-masing lembaga, akan tetapi hal itu tidak masalah, karena pada hakikatnya urusan pendidikan bukan hanya tanggllng jawab pemerintah semata, masyarakat pun memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk bersama melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang mengacu pada pencapaian tujuan pendidikan nasional. SMP Ncgeri 263 Jakarta dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan di sekolah tclah memperhatikan unsur-unsur yang dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran ataupun fungsi-fungsi peningkatan mutunya, diantaranya masalah Pengelolaan Proses beJajar Mengajar,
Perencanaan
dan
Evaluasi,
Pengelolaan
Kurikllium.
Pengelolaan Ketenagaan, Pengclolan Fasilitas (sarana dan prasarana). Pengelolaan Keuangan, Pelayanan Siswa. Hubungan Sekolah Masyarakat, Pengclolaan Iklim Sekolah. Dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada peningkatan kualitas sekolah, seperti mengadakan pelatihan dan pendidikan para guru, dan pembinaan para karyawan tata usaha sekolah,
dengan
mengirimkan
perwakilan
dari
.
.
maslng-maslng
lembaganya untuk mengikuti dan mcnsosialisasikan kegiatan yang akan dilakukukan oleh departemen terkait, dan kcmudian orang yang tclah
73
mengikuti kegiatan pembinaan dan pelatihan kependidikan melakukan koordinasi lagi kepada para guru atau karyawan yang tielak mengikuti kegiatan tersebul. Karena kita tidak bisa dipungkiri bahwa lInslir sumber daya adalah penting dan vital bagi segala kegiatan 2. Kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta berperan melaksanakan berbagai kegiatan atau program peningkatan mutu sekolahnya kcpada stake holder pendidikan (guru-guru, komite sekolah, orang tua, pengawas penelidikan), kepala sekolah sebagai penanggllngjawab pelaksanaan pendidikan harlls mampu dalam mewlljudkan dan menciptakan sumberdaya-sumherdaya yang berkualitas di lembaganya. 3. Upaya kepala sekolah SMP Negeri 263 Jakarta melakllkan monitoring dan penilaian atau evaluasi diri terhadap program-program yang diterapkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan peningkatan mutu kualitas sekolahnya tennasuk para guru dan karyawannya. B. Saran
Dengan
otonomi
yang
lebih
besar,
maka
sekolah
memiliki
kewenangan yang lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih maneliri. Dengan kemandiriannya, sekolah lehih berdaya dalam mengembangkan program-program yang tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan elan potensi yang dimilikinya, untuk itu penulis menyarankan agar selalu memperhatikan faktor-faktor berikut ini:
74
I, Kepala sekolah diharapkan selalu mempertahankan unsur pcningkatan mutu
pendidikan
fleksibelitas,
dilembaganya
partisipasi,
melalui
keterbukaan,
peningkatan
kemandirian,
kerjasama,
akulltabi I itas,
sustanbilitas, dan inisiatif sekolah dalam mengelola, memanfaatkan, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia disekolah tersebut. 2. Sekolah harus terus meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama. 3. Kepala sekolah bersama stake holdernya seeara terpadu meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat. dan pcmerintah tentang mutu sekolahnya, dan 4. Selalu meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah ten tang mutu pendidikan yang akan dicapai, baik dari segi SDM nya maupun sumberdaya lainnya. 5. Guru
selalu
meningkatkan
kompetensinya
dari
segl
keilmuannya,
wawasannya agar dapat membimbing peserta didik dengan baik serta meningkatkan program pembelajaran yang dapat membantu para peserta didik 6. Pengawas pendidikan atau supervisor harus dapat menkoordinir dan lebih mengembangkan potensi-potensi yang ada pada sekolah tersebut, terutama
75
kepada para guru-guru agar lebih efektif dalam pengajaran serta star-staf sekolah yang lain. 7. Komite sekolah merupakan pendukung dalam memperlancar KBM hendaknya selalu memperhatikan dan selalu mengontrol kegiatan sekolah dan kegiatan belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahab, Solihin, Analisis Kebijakan: Dari Formulasi Ke Implemenlasi
Kebijakan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997). Abdurrahman (Editor), Beberapa Pemikiran Tenlang Olunumi Daerah. (Jakarta: Media Sarana Press, 1987), Cel. ke-l. Ahmad, Abu dan Uhbiyati, Nul', 1Imu Pendidikan (Jakalta: PT. Rineka Cipta. 200 I). Cel. ke-2. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelilian Sualu Pendekalan Praklik. (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), Cel. ke-II. Azra, Azyumardi, Paradigma Baru Pendidikan Nasional, (.Jakarta: Buku I<.ompas. 2002), Cel. ke-1. Cipto Handoyo, B Hestu, Olonomi Daerah Tilik Beral Olonumi dan (Jrusun Rumuh
Tanggu Daerah. (Yogyakarta: Universitas Atmajaya Yogyakarta. 1998). Cel.ke-I. Ekosusilo dan I<.asihadi, Dasar-Dasar Pendidikan, (.Jakarta: ErthaI' dan Dahara Prize) Edisi Revisi. Guru, Syahda L.S, Menimhang Olonomi VS Federasi, (Bandung: Rosda I<.arya, 2000), Cel. ke-I. Ibn Rusn, Abidin, Pernikiran Al-Ghazali Tenlang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pel ajar), Cel. Ke-I.
Malik, H. Oemar, Evaluasi Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1990), CeL ke-I.
Manajemen Mulu Telpadu di Sekolah, diakses dari www.diknas.go.id/pada tanggal 3 Februari 2007
Memperlegas Olonomi Pendidikan; Menuju Masyarakal Edukatif; diaksaes dari www.diknas.go.id/pada tanggal6 Januari 2007. Nasir, A Shalihun,
Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problema
Remaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cel. ke-I. Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teorilis dan Praktis. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992). Roestiah, Pendidikan Luar Sekolah di Indonesia, (Jakarta: Sanggar Udaya, 1987). Saleh, Abdul Rachman, Madrasah dan Pendidikan Anak Bang.Ya. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Edisi 3, CeLl Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekalan BarZl, (Bandung: Rosda Karya, 2000), CeL ke-3. Tilaar, H.A.R, Membenahi Pendidikan Nasional, (Jakatta: Rineka Cipta, 2002), CeL ke-I. Tim Dosen FIP-IKIP Malang, Penganlar Dasar-Dasar Kependidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1998), eel. ke-3. Umaedi, Manajemen MutZi Berbasis SekolahlMadrasah, (Jakarta: CEQM. 2004).
Umaedi, Manajemen Peningkalan MlIllI Berbasis Sekolah (sebllah pendekalan baru
dalam
pengelolaan
sekolah
lInlllk
peningkalan
mullI),
diakscs
dari
httpllwww.ssep.net/pada tanggal 13 Maret 2007
___, Manajemen Peningkalan MlIllI Berbasis Sekolah, (Jakarta: Dikdasmen. 2001), Edisi 3.
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pcndidikan Nasional. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003). YlInlls, Falah, lvfanajemen Peningkalan MUlli Pendidikan, diakses dari www. dllniagllrll.com/pada tanggal 6 janllari 2007
LAMPlRAN - LAMF>IRAN
-
PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH Otonomi Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatk:m Mutu Sekolah (Studi Deskriptifdi SMPN 263 Jakarta)
A. Identitas Responden
Nama Usia Jabatan Jenis kelamin Pendidikan terakhir
B. Item pertanyaan I. Dalam pengelolaan proses belajar mengajar bagaimana strategi, teknik, ataupun metode yang digunakan? 2. Apakah setiap guru diwajibkan membuat rencana pembelajaran, sasaran apa yang hendak dicapai sekolah? 3. Dalam rangka mewujudkan sasaran peningkatan kualitas sekolah, apakah kepala
sekolah
memiliki
perencanaan
dan
kebijakan
sendiri
dalam
pengembangan mutu sekolah? 4. Dalam otonomi pendidikan evaluasi bisa dilakukan oleh sekolah itu sendiri, apakah sekolah mengevaluasi dan memonitoring setiap pelaksanaan programprogramnya? 5. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan evaluasi? 6. Apakah
sekolah
mengembangkan
(memperdalam,
memperkaya,
dan
memodifikasi) kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini? 7. Bagaimana sekolah melakukan rekrutmen, evaluasi kinerja para guru dan pegawai?
8. Upaya
apa
yang
dilakukan
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
profesionalisme atau keahlian para guru dan pegawai lainnya, apakah masih ada budaya miss mach? 9. Apa yang dilakukan kepala sekolah terkait dengan pengelolaan fasilitas, mulai dari perencanaan pengadan, pemeliharaan dan perbaikan hingga sampai pengembangan? 10. Sekolah diberi wewenang untuk mengelola keuangan (RAPBS), bagaimana sekolah mengolah dana tersebut agar lebih produktif dan mengenai sasaran? 11. Strategi apa yang dilaksanakan sekolah dalam pelayanan dan pembinaan siswa, sehingga siswa merasa senang belajar di sekolah, serta menghasilkan out put yang diharapkan? 12. Apa keunggulan ataupun prestasi yang dimiliki para siswa, baik dari unsur akademik maupun non akademik? 13. Strategi apa yang dilakukan sekolah untuk meraih dukungan masyarakat, terutama dukungan moral maupun finansial? 14. Apa yang dilakukan kepala sekolah dalam hal pengeiolaan iklim sekolah yang baik di SMPN 263 Jakarta?
PEDOMAN WAWANCARA GURU Otonomi Pendidilmn Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah ( Studi Deskriptifdi SMPN 263 Jakarta Timur)
A. Identitas Responden Nama Usia Jabatan Jenis kelamin Pendidikan terakhir
B. Item Pertanyaan I. Upaya apa yang dilakukan guru dalam meningkatkan pengajaran di sekolah? 2. Apakah setiap guru diwajibkan membuat rencana pembelajaran, sasaran apa yang hendak dicapai dalam proses tersebut? 3: Dalam meningkatkan kompetensi guru, kebijakan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru? 4. Apakah guru diikutsertakan dalam kegiatan evaluasi setiap pelaksanaan programprogram sekolah? 5. Apakah guru mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekolah saat ini? 6. Media apa saja yang digunakan guru dalam KBM disekolah? 7. Strategi apa yang dilakukan guru untuk meraih dukungan masyarakat?
PEDOMAN WAWANCARA SUPERVISI PENDIDIKAN Otonomi Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkllln Mutu Sekolah ( Studi Deskripti[di SMPN 263 Jakarta Timur)
A. Identitas Responden Nama Usia labatan lenis kelamin Pendidikan terakhir
B. Item pertanyaan I. Upaya apa yang dilakukan pengawas (supervisor) dalam meningkatkan kompetensi guru di sekolah? 2. Apakah kegiatan supervisor yang dilaksanakan sudah rutin atau teljadwalkan pelaksanaanya terhadap sekolah? 3. Apa harapan supervisor pendidikan khususnya dalam peningkat,m kualitas pendidikan? 4. Apakah pihak supervisor sebagai pengawas menciptakan hubungan yang harmonis (human relations) dan selaras dengan pihak sekolah ? 5. Teknik supervisi apa yang dipakai oleh supervisor dalam meningkatkan mutu sekolah yang sedang disupervisi?
PEDOMAN WA WANCARA KOMITE SEKOLAH Otonomi Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Sekolah (Studi Deskriptifdi SMPN 263 Jakarta)
A. Identitas Responden
Nama Usia Jabatan Jenis kelamin Pendidikan terakhir
B. Item perta nyaa n
I. Apa yang melatarbelakagi terbentuknya komite sekolah? 2. Upaya apa saja yang telah dilakukan komite sekolah dalam meningkalkan mUlU pendidikan di SMPN 263 Jakarta? 3. Apakah peran serta komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah? 4. Bagaimana respon dari warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah lerhadap komite sekolah? 5. Apa tugas komite sekolah di SMPN 263 Jakarta? 6. Konlribusi apa yang telah diberikan komite sekolah dalam meningkalkan mulu pendidikan di SMPN 263 Jakarta?
Hasil Wawancara Kebijakan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah di SMP Negel"i 263 Jakarta
Informan
: Drs. Dedy Sumyadi
Jabatan
: Kepala Sekolah
Waktu Wawancara
: 10.00 -10.45
Hari / Tanggal
: Senin, 9 April 2007
Tempat
: Ruang Kepala Sekolah
I. Dalam pengelolaan proses belajar mengaJar bagaimana strategi, teknik, ataupun metode yang digunakan? Jawab:
Untuk kegiatan belajar mengajar saya sebagai kepala sekolah mengintruksikan kepada setiap guru untuk menggunakan berbagai metode pengajaran yang bersifat kontekstual sesuai dengan konsep yang dianjurkan pemerintah, dan juga guru dianjurkan untuk menggunakan teknik sendiri sesuai dengan mata pelajaran yang diajarnya, yang penting bagaimana caranya supaya anak didik bisa memahami apa yang diajarkan oleh gurunya.
2. Apakah setiap guru diwajibkan membuat rencana pembelajaran, sasaran apa yang hendak dicapai sekolah? Jawab:
Sudah barang tentu kewajiban guru adalah membuat persiapan pengajaran atau PSP, karena ini menyangkaut target pencapaian tujuan pembelajaran, setelah itu guru melaporkan kegiatannya kepada saya (kepala sekolah)
3. Dalam rangka mewujudkan sasaran peningkatan kualitas sekolah, apakah kepala sekolah memiliki
perencanaan
dan
kebijakan
sendiri
dalam
pengembangan mutu sekolah? Jawab:
Setiap sekolah pasti memiliki visi, misi dan tujuan, yang kesemuanya itu akan menuju kepada sasaran yang ingin di capai dalam proses pembelajaran, terutama masalah kualitas sekolah karena itu nomor satu bagi kami, sebelum melaksanakan visi misi tersebut kita harus mempunyai perencanaan yang matang sebelum memutuskan kebijakan, kebijakannya sendiri kami putuskan bersama-sama dengan
stake holder
pendidikan yang ada,
membahas berbagai permasalahan yang ada kemudian diputuskan secara bersama-sama dengan mufakat.
4. Dalam otonomi pendidikan evaluasi bisa dilakukarl oleh sekolah itu sendiri, apakah sekolah mengevaluasi dan memonitoring setiap pelaksanaan programprogramnya? Jawab :
Setiap kegiatan pelaksanaan program pasti kami monitoring hal ini dilakukan untuk menjaga terlaksananya program yang diterapkan, kemudian untuk menjamin terlaksana atau tidak atau sesuai tidaknya program yang ada, saya mengadakan evaluasi diri terhadap kegiatan itu sendiri, baik secara internal maupun eksternalnya. Evalusi internal dilakukan oleh warga sekolah untuk mernantau proses pelaksanaan dan untuk mengevaluasi hasil program-program yang telah dilaksanakan
5. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan evaluasi? Jawab :
Kepala sekolah mengikutsertakan setiap unsur yang terlibat dalam program, khusunya guru dan tenaga lainnya agar mereka dapat
menjiwai setiap penilaian yang dilakukan dan memberikan alternatif pemecahan. Demikian pula, orang tua peserta didik dan masyarakat sebagai pihak eksternal tentunya dilibatkan untuk menilai keberhasilan program yang telah dilaksanakan. Dengan demikian, kepala sekolah mengetahui bagaimana sudut pandang pihak luar bila dibandingkan dengan hasil penilaian internal. Suatu hal yang bisa terjadi bahwa orang tua peserta didik dan masyarakat menilai suatu program gagal atau kurang berhasil.
6. Apakah
sekolab
mengembangkan
(memperdalam,
memperkaya,
dan
memodifikasi) kurikulum sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini? Jawab :
Dalam implementasinya, SMP Negeri 263 mengembangkan (memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi), namun kami tidak mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional. Sekolab memperdalam kurikulum, artinya,
kurikulum yang
diajarkan di SMPN 263 yang diajarkan boleh dipertajam dengan aplikasi yang bervariasi. Kami juga dibolehkan memperkaya apa yang diajarkan, artinya apa yang diajarkan boleh diperluas dari yang harus, dan seharusnya, dan yang dapat diajarkan. Demikian juga kami, memodifikasi kurikulum, artinya yang diajarkan di SMPN 263 boleh dikembangkan agar lebih kontekstual dan selaras dengan karakteristik peserta didik. Selain itu, sekolah juga diberi kebebasan untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal. Seperti, Pengetahuan Lingkungan Kehidupan Jakarta (PLKJ), Tata Busana, Aplikasi Komputer.
7. Bagaimana sekolah melakukan rekrutmen, evaluasi kinerja para guru dan pegawai? Jawab :
Kalau masalah rekrutmen itu kewenangan dari pemerintah pusat atau wilayah, kami hanya menerima dan mengusulkan, dan kami melakukan evaluasi setiap tahun ajaran bam.
8. Upaya
apa
yang
dilakukan
kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
profesionalisme atau keahlian para guru dan pegawai lainnya? Jawab :
Untuk meningkakan profesionalisme guru kami melakukan berbagai terobosan program-program peningkatan mutu bekerja sama dengan Diknas pusat maupun wilayah.
9. Apa yang dilakukan kepala sekolah terkait dengan pengelolaan fasilitas, mulai dari pengadan, pemeliharaan dan perbaikan, hingga sampai pengembangan.? Jawab :
Kepala sekolah menyerahkan kegiatan ini sepenuhnya, kepada masing-masing guru yang terlibat dalam proses belajar mengajar dengan dasar atas tujuan materi yarlg ingin dicapai, dalam pemeliharaan sarana prasarana kepala sekolah mengintruksikan kepada wali kelas, guru, karyawan dan seluruh murid agar ikut bertanggungjawab memelihara sarana prasarana yang ada.
10. Sekolah diberi wewenang untuk mengelola keuangan (RAPBS), bagaimana sekolah mengolah dana tersebut agar lebih produktif dan mengenai sasaran? Jawab :
Sebenamaya sekolah kami inikan negeri jadi sepenuhnya anggaran keuangan alokasinya dari pemerintah, akan tetapi agar anggaran tersebut lebih produktif kami membangun unit-unit usaha yang bisa menunjang kesejahteraan masyarakat sekolah ataupun untuk kemajuan sekolah itu sendiri
II. Strategi apa yang dilaksanakan sekolah dalam pelayanan dan pembinaan siswa, sehingga siswa merasa senang belajar di sekolah, serta menghasilkan out put yang diharapkan? Jawab :
Strategi yang dilaksanakan dalam pelayanan siswa di SMPN 263 Jakarta meliputi penerimaan siswa bam (PSB), Ekstrakulikuler yang kami miliki, serta sarana dan fasilitas pembelajaran yang menunjang KBM sehingga siswa senang dalam melaksanakan tugasnya dan berdampak juga pada lulusan yang dihasilkan.
12. Apa keunggulan ataupun prestasi yang dimiliki para siswa, baik dari unsur akademik maupun non akademik? Jawab:
Keunggulan atau prestasi yang dimiliki para siswa SMPN 263 Jakarta beragam, dari unsur akademik antara lain: Juara 11 Lomba Fisika tingkat DKI Jakarta pada tahun 2001, Juara 1Il Lomba Karya llmiah remaja tingkat SMP se-Jabotabek 2002 dll. Adapun dari unsur Non-Akademik antara lain : Juara Runner up Porseni (peraih medali terbanyak ke-2) tingkat Kecamatan Kramat Jati tahun 2005, Juara Umum Paskibra (Sebanyak 12 Kali) Wilayah, Provinsi dan Jabotabek terakhir tahun 2005 dan Juara 11 Lomba Kebersihan Sekolah tingkat Kecamatan tahun 2006.
13. Strategi apa yang dilakukan sekolah untuk meraih dukungan masyarakat, temtama dukungan moral maupun finansial? Jawab:
Mengadakan saluran komunikasi yang baik antara sekolah dan masyarakat secara kooperatif dan turnt serta dalam pelaksanaanya, serta adanya program public relation clisekolah. Dimana dengan program tersebut dapat dilakukan usaha pemberian penerangan,
<1)\
informasi tentang perkembangan dan kemajllan pendidikan dan pengajaran di sekolah
14. Apa yang dilakllkan kepala sekolah dalam hal pengelolaan iklim sekolah yang baik di SMPN 263 Jakarta? Jawab:
Kepala sekolah mempllnyai peran dalam mengllpayakan faktorfaktor yang dapat menllmbllWcan iklim yang baik di sekolahnya. AdaplIn faktor-faktor tersebut antara lain: Membuat pedoman tata krama dan tata tertib sekolah, menciptakan kerukunan beragama, menciptakan sllasana kekeluargaan dan kerllkllnaJi di sekolah serta menjalin kerjasama dan keharmonisan kepada setiap stakeholder sekolah.
Jakarta, 9 April 2007
Pewawancara
Achmad Sofyan
Yang diwawancara
~,E
01.
HasH Wawancara Upaya Guru Meningkatkan Kompetensinya dalam Meningkatkan Mutu di SMP Negeri 263 Jakarta
Informan
: Drs. Sarlem Sihotang
Jabatan
: Guru
Waktu Wawancara
: 13.00 - 13.45
Hari / Tanggal
: Sabtu 14 April 2007
Tempat
: Ruang Guru
1. Upaya apa yang dilakukan guru dalarn meningkatkan pengaJaran di sekolah?
Jawab : Guru harus banyak membaca buku, baik yang terkait dengan bahan ajarnya dan yang terkait dengan spesialisasi bidang ajarnya, maupun informasiinformasi yang ia dapati 2. Apakah setiap guru diwajibkan membuat rencana pembelajaran, sasaran apa yang hendak dicapai dalarn proses tersebut? Jawab : Ya. Karena dengan rencana pembelajaran maka proses pembelajaran akan terarah dan sasarannya agar peserta didik dapat menguasai materi-materi yang disampaikan. 3. Dalarn meningkatkan kompetensi guru, kebijakan apa yang diberikan oleh kepala sekolah kepada guru? Jawab : Mengikuti pelatihan dan pembinaan yang diadakan UPTD Kecamatan Kramat Jati baik mengenai kurikulum, metode pengajaran dan sebagainya yang terkait dengan peningkatan mutu pendidikan sel1a mengikuti seminar-seminar baik tingkat wilayah maupun nasional, studi banding dan loka karya.
4. Apakah guru diikutsertakan dalam kegiatan evaluasi setiap pelaksanaan programprogram sekolah? Jawab : Ya, karena dalam hal kegiatan evaluasi kepala sekolah mengikutsertakan setiap unsur yang terlibat dalam program, khusunya guru dan tenaga lainnya agar mereka dapat mengetahui setiap penilaian yang dilakukan dan memberikan jalan keluar pemecahan bila menemui kendala
5. Apakah guru mengembangkan kurikulum sesuai c1cngan kcbuluhan masyarakat sekolah saat ini? Jawab : Ya, kurikulum c1isekolah ini terus c1ikembangkan agar lebih kontekstual dan selaras c1engan karakleristik peserta didik serta mendalami juga kurikulum yang baru c1ikeluarkan oleh pemerintah yaitu KTSP.
6. Media apa saja yang digunakan guru dalam KBM disekolah? Jawab : Media KBM yang c1isecliakan sekolah cukup memaclai, jacli guru dapat menggunakannya sesuai c1engan mata pelajaran clan materi yang diajarkan
7. Strategi apa yang c1ilakukan guru untuk meraih c1ukungan masyarakat? Jawab : Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan diperiukan saling membina hubungan yang baik antara sekolah dengan masyarakat, antara lain mengadakan kegiatan sosial, pameran atau bazzar kepada masyarakat disekitar sekolah dll.
Jakarta, 14 April 2007
Pewawancara
Achmad Sofyan
Yang c1iwawancara
Hasil Wawancam Upaya Snpervisor Meningkatkan Mntn di SMP Negeri 263 Jakarta
Jnforman
: Drs. Ahmad Kumain, M.Pd
Jabatan
: Supervisi Pendidikan (Pengawas)
Waktu Wawancara
: 13.00 - 13.45
Hari / Tanggal
: Rabu, 2 Mei 2007
Tempat
: Kediaman Bpk. Drs. Ahmad Kurnain, M.Pd
I. Upaya
apa yang dilakukan pengawas (supervisor) dalam meningkatkan
kompetensi guru di sekolah? Jawab: Eeee ... upaya yang dilakukan oleh seorang supervisor yaitu membina para guru-guru agar dapat memehami tujuan umum pendidikan, menangani problem-problem siswa, mempersiapkan siswa-siswinya untuk menjadi anggota masyarakat yang produktif, kreatif, etis dan religius dan memperbesar kesadaran tentang tata kerja yang demokratis, kooperatif serta kegotong royongan 2. Apakah kegiatan supervisor yang dilaksanakan sudah rutin atau terjadwalkan pelaksanaanya terhadap sekolah? Jawab : Kegiatan pelaksanaan supervisi pendidikan oleh supervIsor tidak terjadwal dan tidak rutin. Pelaksanaan supervisi pendidikan oleh supervisor lebih banyak bersifat insidental.
3. Apa harapan supervisor pendidikan khususnya dalam peningkatan kualitas pendidikan? Jawab : Harapan saya selaku supervisor dalam peningkatan kualitas pcndidikan yaitu tak tcrlcpas dari pcmbinaan kepada kepala sekolah dan guru yang terus diefektilkan, terjadwal dan dilaksanakan seCaI'a berkesinambungan.. 4. Apakah pihak supervisor sebagai pengawas menciptakan hubungan yang harmonis (human relations) dan sclaras dengan pihak sekolah ? Jawab : Ya, karena itu termasuk dalam tl\juan supervisi diantaranya pembinaan human
relations
yang
baik
kepada
semua
pihak
yang
terkait
serta
mengembangkan kelja sama yang baik dan harmonis antara guru dcngan siswa, guru dcngan
sesama guru, guru dengan kepala sekolah dan seluruh staf yang
bcrada dalnm lingkungan sckolah. 5. Tcknik supervisi apa yang dipakai olch supcrvisor dalam mcningkatkan mutu sekolah yang sedang disupervisi? Jawab : Banyak sekali teknik supervisi yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor/pcngawas dalam hal mcningkatkan mutu sekolah, antma lain: Teknik individual dan kelompok, teknik lisan dan tulisan dan tcknik langsung dan tidak langsung.
Jakarta, 2 Mei 2007
Pewawancara
Yang diwawancara
Achmad Sofyan
Drs. Ahmad Kurnain, M.Pd
Hasil Wawancara Upaya Komite Sekolah Meningkatkan Mutu eli SMI' Negeri 263 .Jakarta
Infonnan
: Drs. H. Iskandar Abdullah
Jabatan
: Komite Sekolah
Waktu Wawancara
: 10.00-10.45
Hari / Tanggal
: Sabtu 30 Juni 2007
Tempat
: Kediaman Drs. H. Iskandar Abdullah
I. Apa yang melatarbelakagi terbentuknya komite sekolah?
Jawab : Yang menjadi latar belakang terbentuknya komite sekolah yaitu sesuai pada keputusan MENDIKNAS No.044/U/2002 tentang aeuan terbentuknya komite sekolah.
2. Upaya apa saja yang telah dilakukan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 263 Jakarta? Jawab : Selalu mengadakan koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal peningkatan mutu serta berkoordinasi dengan pihak-pihak masyarakat.
3. Apakah peran serta komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah? Jawab
: Peran
serta komite sekolah sangat dominan
sebagai
pemberi
pertimbangan dalam pemantauan dan pelaksanaan kebijakan. sebagai pendukung baik finansial, pemikiran maupun tenaga, sebagai pengontrol dalam transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan.
4. Bagaimana respon dari warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah lerhadap komite sekolah? Jawab : Cukup baik dan antusias, karena sebagai mediator yang bisa menjembatani keinginan masyarakat.
5. Apa tugas komite sekolah di SMPN 263 Jakarta? Jawab : Tugas yang diemban oleh komite sekolah SMPN 263 Jakarta antara lain: memilih kepala sekolah, mengorganisasi/menginventarisir sumbangan clari orang ttla dan masyarakat, mengawasi pengelolaan keuangan sekolah. ikut scrta dalam
menyusun utau memilih kurikilulTI atau bahan ajar dan mcmbantu mcnga\VaSI
jalannya proses belajar mengajar disekolah.
6. Kontribusi apa yang telah diberikan komite sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 263 Jakarta? Jawab : Kontribusi yang diberikan lebih banyak bersifat usulan dan harapan dari masyarakat yang cenderung menginginkan sekolah yang bermutu.
Jakarta, 30 Juni 2007
Pewawancara
Aehmad Sofyan
y""g4:~"'" . t~:andar Abdullah
C
'10 .;IIIlJllrall -Ial
: Isteme",a I (S;llu) hUllckl : I'cng,ajuan .It,dul Skripsi Kep;ld;1 Ytil Kctua I'rog,r;Ull Studi KI - Ivlanajemcn I'endidikan Fakultas I1mu Tarbiyail dan Kcguru
Salam scjahtera kami s;.unpilikan sC'moga bapak sl:IWlllinsa dalul11 lindllng,an Allah SWT dan sclatll slIkses dalam mel'jalallkan aktifitas sclwri-Illlri, Amin. Yang bertanda tangan dibaw(lh ini :
Nanw NJM Semester Jurusan Fakultas
: /\cilmad S"ryan
102018224075 : IX (sembilall) : KI - Man;ljemcn I'cndidikan . Ilmu Tarhiy;i11 d;ln Kcguruan
lkrm;lkslld ilk;lll tlH.:ngiljllk'l1l skripsi dCllg,IJl jllduJ : O/OJ1()JJ1j j)eJ1ditliliu/I ~)'t!bf/gl1j Upuya Nfellillg!«(Jdi"/1 ,1Iut" SelilJlalt (Sllidi l.!eskrifJli/di SMI) Ncg.;ri 263 .lokorlo J'iIllW)
Sebagai bahan penimbangan bcrikllt ini saya lampirkan : I. Proposal skripsi 2. 0ut linc skripsi J. Danar pustaka scmcntara I'cl1l1lisal1 pcngajuan skripsi ini saya buat scmoga dapal disctujui. Alas pcrhatiannya saya ucapkan Icrima kasih. Wassalalllll'lIlaikulIl IVr IVb
?f;
Jakarta. 24 Oklobcr 2006 Pemohon
~ .
-.-........-
o
Drs. Abdul Rajak, !,,1.Si
Achmad Sofyan ••m'·.••.••
'_ ••._..·•••.•···.·._·"',,··.·,,.·.··_.-·" ..----- '.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tclp. a Nomor 9.5, Ciputat 15411, lndonesill
NomoI'
Lamp. HaI
: (62·2 J) 7443328. 7401925, Fax.
Email : [email protected]
(62~21)
744J31a
-
Jakarta. 20 Marel 2007
: ET/TL.02.1/111/2007 : Ahsfruksjl(Jill/hit'
: BIMB/NGAN SKRIPSI
Kepada 1'tll. Sukarna Syari I'. SI J. MA Pembimbillg Skripsi Fakullas Ilmu Tarbiyah dan I(eguruan UIN Syarif Iliday:!lullah Jakarta, ,Assa/ulJlll 'u/flikwll
\IT,
wh.
Deng:!11 illi diharapkall kescdia:!11 Saud:!ra ulllllk mOlljadi Pembimbing 111I (l1latcrilteknis) pt.:llulisan skripsi llHlhnsiswa:
Nama
;\chrll;lll soryall
NIM
I021JIgn4075
Jurusan
I ·,
Semester
IX ( sembilall )
Judul Skripsi
Otonomi Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu SckolalJ (Studi Deskriptij'di SMP Negeri 263 Jakarta Timur)
,.
iv1 '-II H1j C"11lL'11 I't.;nd i tl i k ,Ill
luduilerscbul telah diselujlli oloh Jurusall yallg bersallgkutall pada lallggal 24 Oktober 2006
d~l1gall
abstraklolllline scbagaim<1nH tcrlalllpir. Meskipull dcmikian Pembimbing
bcrhak Ulllllk mCllgubah judullcrsebLit bila dipalldang tidak /kllrang sesua;, Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalum waklu 6 (enam) bulan, dan dapat dipcrpanjang sclamn 6 bulan bcrikl.ltnya lunpa sural pel'j1anjangan .
Atns perhatian dan kCI:ia S8mB Saudnra. kami lIcapkan terima kasih. IYassalanlll 'ulaikll!l1
Tcrnbusan: I. lJekan 1:1'1'1< 2. I<etua lurllsan ybs. 3.MahasiswaYbs
WI'. wb.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERl SYARlF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS JLMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tel;), ,a Nomor 95, Ciplltat 15412, Indonesia
: (62-21) 7443328,
740192~.
Fax. (62-21) 7443328
Emili! : [email protected]
==~=""""""='''''''''''''''''''''====='''''''''-Nomor Lamp. HaI
: ET/TL.02.2/ 111/2007 : Outline/Proposal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 29 Maret 2007
Kepada Yth. Kepala SMP Negeri 263
Jakana Ti111Uf Assalamu 'alaikum
WI"
wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
Achmad Sofyan
NIM
102018224075
JUfusan
KI -
Semester
IX (sembi Ian )
Man~~emen
I'ellliidikan
Otanami Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Sekalah (Studt Deskriptifdt SMP Negert 263 Jakarta Timur) adalah benar mahasiswa Fakliitas Ilmu Tarbiyah dac Keguruan UIN Jakarta yang sedang menYllslln shipsi, dan akan mengadakan penclitian di instansilsekolah yang Salldara pimpin. Judul Skripsi
Untuk itu kami mohon Saudnra dapat mcngizinkan mahasisw
Alas perhatian dan hanlllHn Saudara. kallli t1capkan
Wassa!al11u 'alaikum
,VI'.
Tembusan: I. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswa yang bcrsangklltan.
wb.
lcrill~tl
kasih.
.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Tel>;..
-
ia Nomor 95, Ciputnt 15412, Indonesia
Nomor Lamp. HaI
: (62.21) 7443328, 7401925, Fax. (62·21) 744)328
Emr'il : [email protected]
: I:TITL.02.2/ 111/2007
.
Jakarta. 29 Maret 2(\07
: lnslrWJ1t'11 Rise!
: RISET/WAWANCARA Kepad" 'yth.
Kepala SMP Negeri 263 Jakarta Timur Assalamu 'alaikum wr. '.vb.
Dengan harmat kami sampaikan b"hva, Nama
Achmad Safyan
NIM
102018224075
Jurusan
KI - M"najemen I'endiclikan
Semester
IX (sembilan )
Judul Skripsi
Otanami Pendidikan Sebagai Upaya Meningkatkan Mutl! Sekolah (Studi Deskriptijdi SM? Negeri 263 Jakarta Timur)
adalah benar mahasisw" ""kultas Ilmu Tarbiyah dan I<,,;uruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, clan akan mcngaclakan penclilian (risel) eli instansi/sekalah yang Saudara pimpin. Unluk ill! kami 1ll0hOll h;lllluiln Saud:lra mdnksannkan pcnelitian dilll;lksud. /\lns pcrlwlian
tcr!l,H1;1I1
dan hnntllilll S;Hld:lr;1. killlli tlcilpkilll
fVassa;alJlu 'aloikuJIl
)1.',.. wb.
J"III h /11"11/1: 1. Dekan FITK 2. Ketua Jurusan ybs. 3. Mahasiswt: yang bersangkutan.
lo1:lIlasisw<\
lerirn:l kllsih.
lersch'll
dalam
STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 263 JAKARTA
I
KOMITE
KEPALASEKOLAH
,.....................
Drs. Dedy Sumyadi
WAKIL KEPSEK Drs. Suhar Yatmo
TATA USAHA
I
I
I
I
PKS. KURIKULUM
PKS KESISWAAN
PKS I-IUMAS
PKS SARANA
WALIKELAS GURU
GURU PEMBIMBING
SISWA
= Garis Komando / Pembinaan ..••••••••••
= Garis Konsultasi / Koordinatf
I
I
:.'
::
..
,-,
Ilu lft
I
I .. '
:
i"..
",.~l .
~
.J,~;"l'" ;---::.~ , ••""
,,,.,..
{:o'~''C'-
1
._ .
1,IP'r.r.,,:
r-G~~.~=_~;~T~:·
.. _'._.'_."
''_j..2:?'~'!2: ,-,~'..".I".'.'.'."~: .:~'~:' '·c·~.~··
J_!,;i--=- ~~M,I_6~:;-~ I
,,; .•
-j --- ----
_~~~.'C!.."; __ tJ"I~'IJ,·,.d
~;~r.-."._.L-_~I . . .c·"·~~~,··""·:..J~~·""·1'···"··: . -.. .1".'''':".. J/l .....__C"'_'~ .'.. .:-:.1-..". N~",~
..._.. +_....__...__..
__ ~I=_
(It,FT',l.,R URIJTAH KEPAliGhA T'.'.11 rEG~WAIIJEGER! Sl>'IL l'EN4GA ;...Dl.llt/I$TkASl "11.11 CRG ... t,!:';,:I,5! SliiP HtgCI! 2S3 J;lk,~rt3 4LAMAT ':;,I"n Oulun V Krdma:j,,/.I J'''<:lr1''li!nu< 2(.o()(i ,X K l>,HlJl'
_..!:~~~~,.---11"1!1>1 J
-1
_1.--~ . 1 ._"::,.3J~' __ "~--~"'~--~"~'J~'" LUi,,;;
T..':'I!--;l :.!!~ _I;~l'" ·T.oj:;;;;;-~-,;~-"_l_~':.~
,'.l '2. .]~~::'~+.'.~'" 1....
~
T""",p"J.. nl ... ~La'olI
C"I~Mu!.Hl K"fl~g.o.. .al1O 17
Kd.'..,~n U~ol
A~\' "
C~':".l. __ .",-_.~~~2''O'- -'~":~ "'''-""''''~. -£......-"""-
=f~~iE~~~~!~~~~m~J~==~~~=:1·o:rft(!;ii·i~J}~i~:~~~il.·~~I:~::~-}~ '- ~.-~:~.:-~)'-~f"~~"~:={jHi~~;~:~-~~ J",l-,:ilr'.;l,
GRAFIK HASIL PEROLEHAN UJIAN NASIONAL SMP NEGERI 263 JAKARTA TIGA TAHUN TERP.KHiR
7,00
1'-----:------------------------------------
6,00 5,00 4,00
:5
z
3,00 2,00 1,00 0,00 Bahasa Indonesia
Maternatlka
Bahasa lnggris
Rata-rata
MATA PELAJARAN
I
(§J
2003-2004
0 2004-2005
IIlI 2005-2006
I
IAYA RAYA
II
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN DASAR
SMP NEGERI 263 JAKARTA Jalan Dukuh V Kramatjati Jakarta 13550 Telpon (021) 8413638
SURAT KETERANGAN Nomor; 130/851.2/025/SMPN 263 JKT/2007 Yang bcrtundn tUllgan eli bawah ini :
u.
Nnmn
; Drs. Deely Sumyaeli
b.
NIP
; 130541 156
c:.
.Iabntnn
; Kepnln Sekolnh
Dengan ini mCnl.':rHllgknll bahwtl :
n.
N
b. NIM <:.
Sl.'IlH.'ster
e1. Jurusnn
; A<:hlllad Sol'yan ; 1020 IS22'I075 ; IX (Sembi Inn) ; KI • Manajemen Penelidikan
e.
lahun f\kademik
; 2006/2007
f.
Alamat
: J I. Raya Bogor Rt. 002/0 I NoAO Kel. Tengah Ke<:. I(ramal .Iali Jakarta Timur 13540.
Yang bersangkutan telah selesai melaksnnakan penelitian di sekolah kami llllluk bahan ski-ipsi yang beljuelul "Dlonomi Pendidikan Sebagai Upaya lvfeningkalka/1
IvIUilI
Sekolah (S/I"li
Deskl'iplij'tli SMPN 263 Jakarta)" mulai tanggal 30 Maret 2007 sid 5 Mei 2007.
Selama
penelitian yang bersangkutan menjalankan tugasnya e1engan baik dan penllh tanggungjawab. Demikian surat keterangan ini e1ibuat untuk e1ipergunakan seb'lgaimana mcstinya.