Modul ke:
Organizational Theory & Design Memasuki Pasar Global
Fakultas
PASCA FEB Program Studi
MM
www.mercubuana.ac.id
Dr. Adi Nurmahdi MBA
Pendahuluan Berlakunya pasar bebas dan AFTA seolah menjadi momok perusahaan domestik akan beratnya persaingan. Sementara pasar domestik diserbu berbagai produk dari sesama negara berkembang seperti RRC dan Taiwan, perusahaan Indonesia belum mampu mencengkeramkan usahanya di negara lain.
Perdagangan Internasional Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan trasportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional
Faktor-faktor yang menyebabkan sesuatu organisasi atau perusahaan untuk melakukan perdagangan internasional adalah: 1. Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang, 2. Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain, 3. Terjadinya era globalsasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
Teori Perdagangan Internasional Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
• Model Adam Smith Memfokuskan pada keuntungan mutlak (absolute advantage) yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
Model Ricardian Memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi (comparative advantage). Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi di mana negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.
Model Heckscher-Ohlin Model ini didasarkan dari teori keunggulan komparatif David Ricardo dan memprediksi pola perdagangan dan produksi berdasarkan jumlah faktor (factor endowment) suatu negara. Model ini pada intinya menyatakan bahwa suatu negara akan mengekspor produk yang menggunakan faktor yang murah dan berlimpah dan mengimpor produk yang menggunakan faktor langka. Asumsi-asumsi dalam model ini adalah: Kedua negara yang berdagang memiliki teknologi produksi yang identik Output produksi harus memiliki skala hasil (return to scale) yang konstan Mobilitas faktor Persaingan sempurna
Faktor-Faktor Mempengaruhi Perdagangan Internasional • Dalam situasi dan kondisi yang terus berkembang, maka banyak perusahaan membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional.
Ada berbagai alasan kuat yang mendasari perusahaan melakukan perdagangan internasional, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi Biaya • Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya antara lain dengan: a. Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah. b. Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada pengurangan tarif (WTO, NAFTA, APEC, EC)
2. Perbaikan Manajemen Rantai Pasokan
• Dengan menempatkan fasilitas di negara dimana sumber daya tertentu berada maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik • Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di negara dimana produknya dipasarkan misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku
4. Menarik Pasar Baru • Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka.
5. Belajar untuk beroperasi yang lebih baik • Banyak perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dari negara lain untuk alih teknologi, mengadakan riset bersama ataupun kerjasama dalam desain serta kegiatan operasional lainnya.
6. Bisa mendapatkan dan mempertahankan bakat global
• Perusahaan yang memiliki karyawan yang baik, dapat memberikan kesempatan karir yang lebih baik dengan cara beroperasi secara global sehingga dapat memper tahankan karyawan .
– Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri – Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara – Adanya perbedaan kemampuan penguasaanilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi – Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
– Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, bidaya & jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil poduksi & adanya keterbatasan produksi. – Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. – Keinginan membuka kerjasama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain. – Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri
Strategi Dalam Perdagangan Internasional Sebuah perusahaan dikatakan bersaing secara internasional atau multinasional ketika perusahaan tersebut bersaing di pasar asing, sementara dikatakan bersaing secara global jika perusahaan bersaing dengan perusahaanperusahaan di seluruh dunia. Tantangan yang dihadapi perusahaan apabila memutuskan bersaing di pasar global adalah perbedaan budaya, demogafi, dan kondisi pasar. Perusahaan juga harus pandai-pandai berhitung dengan adanya perbedaan nilai tukar mata uang dan tingkat suku bunga.
• Persaingan di pasar internasional dan global akan memunculkan istilah multicountry atau multidomestics, yang terjadi ketika salah satu pasar nasional bebas dari persaingan dengan pasar nasional di negara lain – tidak ada pasar internasional yang hanya sekumpulan pasar nasional
Arena strategis Multycountry • Negara-negara dan wilayahwilayah perdagangan terpilih
Strategi global • Hampir di semua negara yang memiliki potensi permintaan tinggi
Strategi Bisnis Multycountry • Strategi khusus yang sesuai denganperubahan lingkungan bisnis setempat
Strategi global • Strategi universal yang dapat digunakan di semua negara
Strategi Lini Produk Multycountry • Sangat memperhatikan budaya lokal
Strategi global • Standarisasi produk
Strategi Produksi Multycountry
Strategi global
• Tempat-tempat produksi tersebar di banyak tempat
• Tempat produksi berada di wilayah yang potensial memaksimalkan keunggulan komeptitif perusahaan
Untuk bersaing dalam perdagangan internasional maka diperlukan tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu:
1. Analisis Lingkungan
• Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing
2. Menetapkan Misi Perusahaan
• Menetapkan alasan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai produk yang akan diciptakan oleh perusahaan.
3. Membentuk Strategi • Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini produk yang luas.
Adapun tiga strategi yang masingmasing memberikan peluang bagi para perusahaan untuk meraih keunggulan adalah: Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.
• Bersaing pada biaya (cost leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan tetapi dengan kualitas yang memadai. • Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan serta kinerja yang fleksibel.
Terima Kasih Dr. Adi Nurmahdi MBA