f'''O.'ihlmg, .\'I.'I11/1U/I· ffa.'iJ! {"/11111 ~on.J
OPTIMASI
l7RR
/Jel1t!/IIWH/)
PENGELOLAAN
RUANG KRISIS SISTEM KEDARURA TAN DI RSG GAS
Anthony Simanjuntak, Naek Nababan Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset-Batan
ABSTRAK OPTIMASI PENGELOLAAN RUANG KRISIS SISTEM KEDARURATAN DI RSG GAS. Pada suatu instalasi nuklir diperlukan ruang krisis yang diJengkapi dengan sarana. Ruang ini mut]ak diperlukan di dalam program penanggulangan sistem kedaruratan untuk digunakan tempat pengusaha instalasi nuklir (PIN) melakukan koordinasi dengan penanggungjawab kedaruratan lain di dalam melaksanakan penanggulangan apabila teljadi kedaruratan nuklir. Optimasi pengelolaan ruang krisis dilakukan dengan cara melakukan evaluasi tata ruang krisis agar dapat dijadikan tempat pertemuan dan melengkapi sarana (peralatan) yang dibutuhkan untuk melakukan penanggulangan jika terjadi kedaruratan di RSG-GAS. Optimasi dilakukan dengan menata ruangan dengan melengkapi meja besel1a kursi, white board, lemari penyimpanan peralatan (tool kit kedaruratan) dan penyimpanan dokumen yang memadai , serta mengadakan berbagai peralatan ( tool kit kedaruratan) yaitu scopstrecher, folding gas mask, baju tahan panas. fire safety shoes, senter untuk kabut dll, begitu juga dilakukan dengan penataan sistem komunikasi yaitu pemasangan telepon untuk tingkat fasilitas, Batan security sistem (BSS), lokal dan hubungan internasional ( IAEA). Kata kllllci : sistem kedaruratall
ABSTRACT OPTIMIZATION
IN
MANAGEMENT
OF
CRISIS
ROOM
FOR
EMERGENCY
SYSTEM IN RSG GAS. A crisis room is required in a nuclear facility complete with its facilities. In the emergency response system this room serves as a room in which Nuclear Installation Operator carries out coordination with other emergency responsible in organizing response to any nuclear emergency situation. Optimization in management of crisis room is carried out by evaluating the layout of crisis room to serve as a place of meeting and to provide facilities (equipment) required in responding any emergency in RSG-GAS. The equipment which must be available include tables, chairs, white board, wardrobes (for the storage of emergency tool kits and documents), and other emergency equipment (emergency tool kits), i.e. scopstrecher, folding gas mask, heat-resistant clothes, fire safety shoes, anti-fog torch, etc. Communication system must be also provided. This communication system includes installation of unique line for connections at facility, Batan Security System (BSS), local and international ( IAEA) level. Keyword: emergellcy system
PENDAHULUAN Reaktor mampu
Serba Guna GA Siwabessy
dioperasikan
penggulangan
pada
kedaruratan
daya
termal
adalah
merupakan
30 MW,
dengan
nuklir yang berlaku
Penentuan
katagori
II berdasarkan
kecelakaan
nuklir yang terparah
dampak
merupakan radiologi
dalam hal ini rusaknya
327
suatu rekator sistem
katagori yang
rencana
perogram
II.
ditimbulkan
teras reaktor.
riset yang
j ika terjadi
ISSN
OX5·j·527X
Opll/nU.'il
Sangat waktu,
mustahil/tidak
karakteristik
pelepasan
Agar dapat berjalan
dengan
atau sheltering pendududk dilaksanakan
strategi yang
situasi
tindakan
mengalami gedung Oengan
dengan
mempunyai sebagai
berkoordinasi
tempat
melakukan
terhadap
mengenbangkan
dengan
dengan
segera
II ini juga
di RSG GAS
dalam
yang
hal rencana
penanggulangan
dengan
ini akan dijelaskan
penataan
ruangan,
di dalam
salah
kedaruratan
instalasi
nuklir
nuklir (PIN)
penanggung
pengoptimasian
pengadaan
satu
(tool kit) yang
peralatan
pengusaha
potensi
LPZ dini,
program
instalasi,
assesment
personil
secara
dengan
suatu
mempunyai
utama di daearh
mengendalikan
dilengkapi
jawab
tulisan
melakukan
) dan sistem
persoalan
untuk
melaksanakan
dengan
evakuasi,
perlu kiranya
katagori
merupakan
Oalam
tentang
action planning zone (UPZ) harus segera
cepat
mempunyai
krisis,
yakin
penanggulangan.
kedaruratan
dilaksanakan
penanggung
yang terkait.
kedaruratan
dengan
strategi
ruang
untuk
krisis,
secara
pelepasan.
dapat
yang
diperlukan
yang dilakukan
ruang
yang
untuk
Slma1ijuJilok
akibat dosis yang sangat tinggi yang menimpa
strategi
kedarUl1an
terjadi
dan penghirupan
demikian
radioaktif,
hal penanggulangan
berkembang
kecelakaan
bel1ujuan
setelah
Fasilitas
reaktor,
mulus
proteksi
minimal.
bahan
memperkirakan
di urgent protective
atau segera
Karena
memungkinkan
Huung
l'el1ge!O!"dl1
An/hun)'
jawab
pengelolaan
peralatan
(tool kit
komunikasi
DASAR TEORI Tahap Jenls
awal
dan potensi
radioaktif pekerja
untuk
merencanakan
bahaya
dan bahan
yang
nuklir
terdapat
yang
kesiapsiagaan di instalasi
dipergunakan
nuklir nuklir,
dan risiko
adalah
kajian
berdasarkan atau
terhadap
bahan-bahan
dampaknya
terhadap
dan lingkungan.
Potensi bahaya radiasi di RSG-GAS terdiri atas 2 jenis yaitu: a.
Potensi
bahaya
radiasi
sebagai
akibat
adanya
kegiatan
operasi
reaktor
G.A.Siwabessy. RSG-GAS dampak
harus memiliki radiasi
dijelaskan program b.
yang
di dalam dan tindak
Potensi
bahaya
ijin pengoperasian
mungkin
Laporan
Analisis
penangguJangan radiasi
akan
dari BAPETEN,
terjadi
telah
Kesela1l1atan dari potensi
segala
sedemikian
(LAK), sehingga
risiko
dan
rupa
dan
pe1l1buatan rencana
bahaya dapat ditentukan.
yang ti1l1bul akibat terjadinya
328
dianalisis
maka
suatu kecelakan
radiasi.
Dalam penerimaan
kondisi
dan
tercemarnya
demikian
seperti
penangguJangan
pula
demikian
kepada
Pasal instalasi
nomor
nuklir
tahun
1975
memungkinkan
undang-undang
kondisi dan tindak
tersebut
nuklir
nuklir
yang terjadi
radiasi
yaitu
radiasi
dan kontaminasi
bahaya
demikian
kecelakaan
fasilitas
bahaya
nuklir berpedoman
menyatakan
seCaI'a rinci di dalam
timbulnya
dari potenasi
Nuklir no. 10.
atas kerugian
oleh kecelakaan
kecelakaan
menyebabkan
program
penanggulangan
Ketenagaan
pula diuraikan
tentang
serendah
mengembalikan
rencana
dan penggunaan
bertanggungjawab
dan begitu
untuk
mengurangl
personil yang
OS54-527X
dapat diperkirakan.
pengoperasian
28 dari
untuk
radiasi
pembuatan
untuk dapat melakukan
yang disebabkan
tersebut.
tindakan
demikian
Undang-undang
wajib
kecelakaan
diperlukan
bahaya
penanggulangan
agar dosis yang diterima
terjadi
Dengan
maka secara umum
serta mengacu
jika
maka
semula.
tindakan
lebih tinggi,
dari potensi
Dengan
ketiga
diperlukan
yang
lingkungan
lingkungan
tersebut
ini
penyinaran
mungkin
ISSN
P 2T1Ui
P,.O,lldll1g .\"111;11(1" I !e15i1 Pcl"I""," Tall1l11 2()()~
suatu
bahwa
pengusaha
yang diderita di dalam
Peraturan
kejadian
oleh pihak
instalasi
nuklir
Pemerintah
di luar
baik pekerja
no. II
dugaan
yang
maupun
bukan
tidak
normal
pekerja. Dengan yang timblll langsung
karena
teljadinya
dari
suatu
pelepasan
besar sedemikian Teknis kepada
tidak terkendalinya
dapat membahayakan Ciri
kecelakaan
zat radioaktif
pembuatan dari Badan
P/Ka-BAPETEN/I-03,
pedoman
melakukan kecelakaan, kecelakaan site), tingkat Daerah
kajian
kawasan
Tindakan I)
kategori
Daerah
Nuklir,
radiasi
nuklir
atau cukup
SK. Ka. BAPETEN Keadaan
dilakllkan penyebab
klasifikasi
pelaksanaan
No. 05-
Darurat.
nuklir, diantaranya kecelakaan,
mengacu
yang telah diadopsi
dan penanggulangan
dan termasuk
tinggi
dalam jumlah
( IAEA)
menerbitkan
program
penyebab
dengan
terjadinya
dan karakteristik tingkat
fasilitas
(on
Nasional.
di RSG-GAS
pencegahan
atau tidak
yang
kesiapsiagaan
penanggulangan
kesiapsiagaan
program,
langsung
efek yang serius atau kematian.
Internasional
dengan
rencana
perencanaan
Penanggulangan
medan
program
Nuklir
(off site) dan tingkat
tindakan
adanya
pelaksanaan
dan tindakan
radiasi,
radiasi yang secara
dapat menimbulkan
dasar program
kondisi
keadaan
dan harta benda.
radiasi
Tenaga
Tenaga
pembuatan
sumber
suatu
yang tidak dapat dikendalikan
dan
oleh Badan Pengawas
Metode
merupakan
jiwa, kesehatan
rupa sehingga
peraturan
radiasi
dikenal
dengan
segera (Precautionary
329
3 (tiga) daerah yaitu : Action
Zone, PAZ)
ISSr\ OS5~-S::78
Oaerah
sekitar
diterapkan
sesegera
Tujuannya
adalah
tindakan
fasilitas
mungkin
setelah
untuk mengurangi
penanggulangan
2)
dimana
Oaerah
tindakan adanya
Pt'l1gt'/O/ddf1 ~)·1111(11!jllll'OJ..
Rl/oIIg
direncanakan
pernyataan
terjadinya
kecelakaan.
risiko dan dampak
kesehatan
deterministik
pad a sumber
rencana
penanggulangan
Op/!/1/USI
:Jnrlumy
dan akan
dengan
kecelakaan.
penanggulangan
segera
(Urgent
Protective
Action
Planning
Zone, UPZ) Oaerah
sekitar
fasilitas
penanggulangan
berdasarkan
3) Oaerah Action
Planning
Oaerah
yang
Zone, lebih
dan
segera
akan
diterapkan
tindakan
lingkungan.
penanggulangan
jangka
panjang
(Longer
Term
Protective
UPZ,
dimana
tindakan
LPZ) jauh
dari
dilaksanakan
dosis
disiapkan
hasil monitoring
rencana
penanggulangan mengurangi
yang
fasilitas
termasuk
daerah
waktu
panjang.
dalam jangka
dari deposisi
pad a bahan-bahan
Tujuannya
l11akanan yang
adalah
berasal
untuk
dari hasi I
pertanian.
Tujuan penanggulangan a. Tahap
Pengurangan
pertama
pemanfaatan radiasi.
Tingkat
pengendalian tenaga
Oengan
demikian
Sumber (tiga)
Pengaman
radiasi prinsip
kesadaran
Radiasi
digunakan
proteksi
radiasi
dengan
l11emperkecil darurat
Bahaya
gunakan
mengambil
jawab,
waktu
nuklir.
menambah radiasi
jarak
baik. Oosis yang diterima
hanls
dipahami,
potensi
bahaya
agar dampak
bahaya
yang
radiasi eksterna
Nuklir
dipatuhi
tidak dan
membahayakan
dilaksanakan
3 (tiga) prinsip tersebut mungkin
lurus dengan
selama
lamanya
antara
berbanding
bahwa
semaksimall11ungkin.
dari penyinaran
adapun
menyadari
mempunyai
dan analisis
di lnsatalasi
jarak
dil11ulai dengan
radioisotop)
kajian
sependek
berbanding
bahaya,
radiasi
diperlukan
yang
yang diterima - Jarak,
(bahan
Radiasi
dapat dikurangi
dan tanggung
Waktu,
Bahaya bahaya
nuklir
l11enyel1ai pemanfaatan b.
dilakukan dengan cara sbb:
sumber
terbalik
berada
di medan
radiasi
dengan
adalah
berbanding
kuadrat jarak.
330
penuh
radiasi.
Oosis
seseorang
akan
penyinaran
dengan kwadratjarak.
dengan
dengan
3
adalah:
yang lebih jauh secepatnya terbalik
apabila
merupakan
Oalam
keadaan
tindakan
yang
Prns/(!il1g Seminar Tahlln ::no.J
- Penahan
/-Io.n! Pel1e!ll1(/l1 P ::7'1<1<
Radiasi,
operator,
maka
dengan
dosis
menempatkan
radiasi
penahan
yang diterima
radiasi antara
dapat diturunkan
sumber
radiasi dengan
ke tingkat
dosis
radiasi
yang aman. Dalam efektif
praktek,
dalam perencanaan
Dengan
demikian
diperlukan
strategi
yang
penanggung
waktu, jarak dan penahan
mengetahui
hal rencana
dilengkapi
program
instalasi,
penanggulangan
kedaruratan
akan sangat
kedaruratan
nuklir dengan
(tool kit) yang
peralatan pengusaha dengan
penanggulangan
secara dini, salah satu strategi
program
dengan
radiasi
kerja radiasi.
untuk mengendalikan
jawab
melaksanakan
antara
keselamatan
dengan
di RSG GAS dalam krisis,
kombinasi
instalasi
penanggung
nuklir jawab
yang dilakukan
mempunyai
beJiujuan (PIN)
di atas
ruang
sebagai
tempat
berkoordinasi
untuk
kedaruratan
yang terkait.
METODOLOGI Melakukan
pengkajian
pemasangan
jalur komunikasi
I. Penataan
ruang Krisis
Penataan pembuatan seluruh
Ka. Bidang
dengan
kursi sejumlah
pengadaan
2. Pengadaan
peralatan
personil
yang mengaIami
terhadap
kebakaran
sisitem
Pemasangan
luas
ruangan
kemudian
dirancang
PIN (Ka. P2TRR)
dan
RSG-GAS.
pada waktu melakukan
( tool kit kedarUJian)
penanggulangan,
serta penyimpanan
yang standby
(tool kit kedaruratan) kecelakaan,
penanggulangan
dan penanggulangan
selia
dokumen.
lingkungan
daerah
untuk
penanggulangan
radiasi,
penanggulangan
yang tercemar.
pelaporan berbagai
jalur
RSG- GAS, Batan Security
( komunikasi
dan
peralatan
Berbagai
3. Pengadaan
(tool kit kedaruratan)
6 buah untuk digunakan
dan Ka. Unit di lingkungan
lemari untuk peralatan
peralatan
sbb:
mengetahui
juga 1I'hite board untuk catatan
Dipasang
fasilitas
yang dijelaskan
dilakukan
meja berikut
tata ruang, pengadaan
komunikasi Sistem
yang on line yaitu
(BSS), lokal (nasional)
ke IAEA di Vienna).
331
dalam
lingkungan
dan International
ISSN OR54·527S
Opti/J1U.H .>II1l/1oI1J'
J\:l1.f!.t'lolcli.lIJ
RUling
SlmOl~j1fJll(/k
HASIL HasH Optimasi I.
Telah
dilakukan
lemari 2.
Telah
ruang krisis sbb: penataruangan,
pengadaan
meja
kursi
dan
white
board
dan
1 unit tersedia
pengadaan
peralatan
( tool kit)
tersimpan
dilemari
ruang krisis
berupa: Diftong
1 buah
ukuran 4 meter
Super Sabrelite
5 buah
Folding
Stretcher
1 buah
Scoope
Stretcher
I buah
Basket
Strechers
1 buah 6 buah
Fire Safety Shoes Baju tahan panas ( 200
0
2 buah
C)
Gas Mask
6 buah
Lori Untuk Tabung
Ibuah
Pemadam
Lori Untuk Evakuasi
Peralatan
I buah
Absorber
2 roll
Rantai Pengaman
100 meter
Tanda Radiasi
10 buah
+ Tiang
Zone Line
2 Roll
Rompi spot light
2 lusin
Fire b1anket
3.
Sistem
4 buah
Komunikasi
Telah dilakukan dua buah pesawat
pemasangan
yang terletak
untuk tingkat
fasilitas
secara
RSG-GAS,
332
berjejer
pada meja pertemuan
1 buah pesawat
yaitu
untuk komunikasi
Prusidmg Sl'I1IIIWr /,1111111 Jnn.J
dengan
//asll
J11TRR
PellehfldJl
Batan
Security
Sistem,
1 buah
untuk
lakal dan
satu
buah
llntllk
hubungan
PIN
RSG-GAS
penanggulangan
keadaan
Internasional.
KESIMPULAN Rllang
krisis
telah
dengan
penanggung
darurat
di RSG-GAS.
memadai
jawab
dijadikan
kedaruratan
tempat
yang
lain
berkoordinasi untuk
DAFT AR PUST AKA I.
Undang-llndang
2.
Peraturan
Pemerintah
3.
Peraturan
Pemerintah
Kesehatan
Terhadap
4.
nomor
10 tahun nomor
1997, tentang
II tahun 1975, tentang
R.1. nomor
63 tahun 2000,
Pemanfaatan
Radiasi
S.K. Ka. BA TAN nomor On/KA/Il/2003, di Lingkungan
5. International Radiation
Badan
Atomic
Accident
Tenaga
Ketenaganukliran Kecelakaan
Radiasi
tentang
Keselamatan
dan
Rincian
Tllgas Unit Kelja
Pengion. tentang
Nuklir Nasional
Energy Agency.
Planning for
Oflsite
Response
to
in NI/clear Facility. Safety Series number 55, JAEA.
Vienna 1981. 6. JAEA-TECDOC-953
Method for the Development
of Emergency
Response
Preparedness for nuclear or Radiological Accidents, July 1997 7.
8.
Pedoman
Umum
Nuklir
Serpong
Nuklir
NasionaI,
DR.
Erwin
Rekualifikasi
Kesiapsiagaan di Kawasan
Nllklir Puspiptek
PPTN Serpong
Kasma,
Pusat
Penelitian
Serpong,
Revisi
2, Badan
Tenaga Tenaga
2003.
Kecelakaan
PPR Instalasi
Tingkat
Radiasi
Nuklir,
333
dan Tindak
BAPETEN,
Penanggulangannya,
Jakal1a Juni 2000.