OMINASI BAHASA SANSKERTA DAN BAHASA ARAB DALAM KOSAKATA SERAPAN BAHASA INDONESIA(SANSKRIT AND ARABIC VOCABULARY DOMINATION IN INDONESIAN ABSORPTION)
Akhmad Yazidi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pakuan, Jalan Pakuan Bogor, e-mail
[email protected] Abstract Sanskrit and Arabic Vocabulary Domination in Indonesian Absorption.Indonesian derived from Malay, Indonesian but not Malay, Indonesian because it is very different from the Malay language. In the development, the Indonesian language is very much absorbed the vocabulary of various languages both foreign languages and regional languages. It is an indicator of the vitality of the Malay language, the nature of which is very easy to accept new developments in adaptation to a modern language. Foreign language vocabulary Indonesian absorbed in development include Sanskrit, the language of India, Tamil, Portuguese, Persians, Chinese, Japanese, Dutch, German, Arabic, and English. While the language of the region include Javanese, Sundanese, Batak language, the language of Minangkabau, Palembang language, the language of the Bugis, Banjar language, the language of the Papuan languages of Maluku, and others. Referring to the elements of universal culture, which absorbed the vocabulary includes all the elements, ie the religious system and religious ceremony, and community organizations systems, knowledge systems, language, the arts and sports, livelihood systems, technologies and equipment, nature and environmental conditions, as well as the feeling expression and psychosis. In this case the language of Sanskrit and Arabic ranks first (9 elements), then the Java language (7 elements), Portuguese (6 elements), Dutch and Parsi (5 elements), English, Tamil, and Chinese (4 elements), as well as other languages relatively low. The height uptake in the vocabulary of the language related to the elements of universal culture showed high intensity of communication, assimilation, acculturation inter-language user is concerned with the people and the nation of Indonesia. The motive of the intensity of communication, assimilation, and acculturation of Sanskrit and Arabic through culture, religion, economics, politics, etc. so that the uptake vocabulary from Sanskrit and Arabic dominates in the formation of the Indonesian language. Keywords: domination, absorption
Abstrak Dominasi Bahasa Sanskerta dan Bahasa Arab dalam Kosakata Serapan Bahasa Indonesia.Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, namun bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu, karena bahasa Indonesia sangat berbeda dengan bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia sangat banyak menyerap kosakata dari berbagai bahasa, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Hal ini sebagai indikator vitalitas dari bahasa Melayu, yaitu sifat yang sangat mudah menerima perkembangan baru dalam adaptasi untuk menjadi bahasa yang modern. Bahasa asing yang kosakatanya diserap dalam perkembangan bahasa Indonesia meliputi bahasa Sanskerta, bahasa India, bahasa Tamil, bahasa Portugis, bahasa Parsi, bahasa China, bahasa Jepang, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Arab, dan bahasa Inggris, sedangkan dari bahasa daerah meliputi bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Batak, bahasa Minang, bahasa Palembang, bahasa Bugis, bahasa Banjar, bahasa dari Papua, bahasa dari Maluku, dan lain-lain.Mengacu pada unsur kebudayaan universal, kosakata yang diserap meliputi seluruh unsur, yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian dan olahraga, sistem mata pencaharian, teknologi dan peralatan, kondisi alam dan lingkungan, serta ungkapan perasaan dan kejiwaan. Dalam hal ini, bahasa Sanskerta dan bahasa Arab menduduki urutan pertama (9 unsur), kemudian bahasa Jawa (7 unsur), bahasa Portugis (6 unsur), bahasa Belanda dan Parsi (5 unsur), bahasa Inggris, Tamil, dan Cina (4 unsur), serta bahasa lainnya yang relatif rendah.Tingginya serapan kosakata dari bahasa di atas berkaitan dengan unsur budaya universal menunjukkan tingginya intensitas komunikasi, asimilasi, akulturasi antarmasyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan dengan masyarakat dan bangsa Indonesia. Motif dari intensitas komunikasi, asimilasi, dan akulturasi dari bahasa Sanskerta dan bahasa Arab merasuk pada semua aspek kehidupan masyarakat melalui budaya, agama, politik, dan ekonomi sehingga dominasi bahasa Sanskerta dan bahasa Arab sangat tinggi dalam serapan kosakata bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: dominasi, serapan
PENDAHULUAN Sumpah Pemuda hasil Kongres Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 berisi tiga deklarasi tentang nasionalisme Indonesia, yaitu satu bangsa, satu tanah air, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia. Kebermaknaan Sumpah Pemuda sebagai deklarasi atas kebangsaan, tanah air, dan bahasa, karena kita bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau (13 ribu lebih), banyak suku bangsa (652), beratus-ratus bahasa daerah (742), serta beragam keyakinan keagamaan. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, namun bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu, karena bahasa Indonesia sudah sangat berbeda dengan bahasa Melayu. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia sangat banyak menyerap kosakata, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah. Hal ini sebagai indikator vitalitas dari bahasa Melayu, yaitu sifat yang sangat mudah menerima perkembangan baru dalam adaptasi untuk menjadi bahasa yang modern.
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, kosakata dari bahasa asing yang diserap meliputi bahasa Sanskerta, bahasa Hindi, bahasa Tamil, bahasa Portugis, bahasa Parsi, bahasa China, bahasa Jepang, bahasa Belanda, bahasa Arab, dan bahasa Inggris, sedangkan dari bahasa daerah adalah bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan lain-lain. Dalam proses penyerapan kosakata, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah, ada yang langsung dan ada yang tidak langsung (Notosudirjo,1978:19-21). Tulisan ini merupakan hasil kajian pustaka dengan penekanan pada kosakata serapan dalam pembentukan bahasa Indonesia.Dari judul tulisan ini, permasalahan yang dibahas meliputi proses penyerapan kosakata dalam bahasa Indonesia, kosakata serapan dari bahasa asing, kosakata serapan dari bahasa daerah, aspek kosakata serapan dalam kehidupan, dominasi bahasa Sanskerta dan bahasa Arab dalam kosakata serapan bahasa Indonesia. PEMBAHASAN Proses Penyerapan Kosakata dalam Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, namun bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu, karena bahasa Indonesia sudah sangat berbeda dengan bahasa Melayu. Dalam perkembangannnya, bahasa Indonesia sangat banyak menyerap kosakata, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah. Hal ini pertanda akan vitalitas dari sifat bahasa Melayu, yaitu sifat yang sangat mudah menerima perkembangan baru dalam adaptasi untuk menjadi bahasa yang modern. Kosakata bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sanskerta, bahasa India, bahasa Tamil, bahasa Portugis, bahasa Parsi, bahasa China, bahasa Jepang, bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Arab, dan bahasa Inggris, sedangkan dari bahasa daerah adalah bahasa Jawa, dan bahasa Sunda. Dalam proses penyerapan kosakata, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah, ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Seperti kosakata kerja berasal dari kata karya (Sanskerta), kata jasa berasal dari kata yasa (Sanskerta). Tetapi kata karya berasal dari kata karya (Sanskerta) ke dalam bahasa Jawa karya, baru ke bahasa Indonesia karya. Demikian pula, kata yayasan berasal dari kata yasa (Sanskerta) menjadi yasa (Jawa Kuno) dan yayasan (Jawa). Kosakata bank berasal dari kata banc (Itali) menjadi bank dalam bahasa Belanda baru ke dalam bahasa Indonesia bank (Notosudirjo,1978:19-21). Pedoman Ejaan yang Disempurnakan yang mulai berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1972 serta Pedoman Pembentukan Istilah yang dikeluarkan pada tahun 1975 merupakan tonggak awal pengembangan bahasa Indonesia. Baik dalam upaya mengadopsi (menyerap) maupun dalam mengadaptasi kosakata ke dalam bahasa Indonesia, kedua pedoman di atas sebagai acuan.Mengacu pada pedoman di atas dan politik bahasa nasional serta seiring dengan proses modernisasi yang ditopang oleh ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk menyerap kosakata atau peristilahan dalam pengembangan bahasa Indonesia, diutamakan dari bahasa daerah, kemudian bahasa Inggris, bahasa Jerman, dan bahasa Arab. Kosakata yang dahulu mengacu ke bahasa Belanda diubah mengacu ke bahasa Inggris. Seperti kata aktuil menjadi aktual, informal menjadi informal, universitet menjadi universitas, legalisir menjadi legalisasi, dan lain-lain.
Kosakata Serapan dari Bahasa Asing Kosakata dari bahasa asing meliputi bahasa Sanskerta sepertiacara, agama, air bah, aksara, aneka, aniaya, angkasa, antara, anugrah, anumerta, asrama, bahasa, bagi, bagian, bahagia, bahaya, baharu, begawan, bahtera, banjir, berhala, berita, bencana, bangsa, boga, budaya, budi, bumi, busana, bakti, buana, bumi, bupati, cahaya, cakrawala, cerita, cita, cuka, dahaga, dana, dara, derma, derita, dewa, dewasa, dinihari, duka, derma, dasi, gajah, ganda, gandha, gembala, gembira, harga, hari, harta, hina, istana, istri, jaksa, jaya, jasa, jati, jelita, jelma, jiwa, karma, karunia, sayembara, sempurna, suka, surga, tirta, utama, upacara, udara, upacara, upaya, upeti, usaha, utara, warsa, wanita, wisma, wisata,wan, wati, man, dan lain-lain. Dari bahasa Arab sepertiakar, abad, abadi, abdi, akhir, ajaib, azab, alam, arwah, adat, ahli, ajaib, akal, akil balig, akrab, alim, amal, aman, arwah, awal, akhir, adil, asyik, batin, bab, daerah, derajat, doa, dunia, faham, firdaus, fasal, hadiah, hadir, hajat, hayat, hak, hasil, hemat, heran, huruf, hikayat, hormat, rakyat, jawab, jilid, ilmu, ibarat, madrasah, nujum, pikir, rahmat, rohani, sebab, serikat, subuh, sunat, takjub, ulama, waktu, zakat, dan lain-lain. Dari bahasa Belanda sepertiarloji, atret, asisten, amtenar, advokad, abonemen, balok, balkon, ban, bangku, beranda, berlian, bensin, betawi, blangko, dasi, duit, eksemplar, grip, koper, lapor, masinis, rel, residen, saku, sopir, sepur, sekoci, serdadu, sakelar, taksir, tromol, tas, vulpen, dan lain-lain.Dari bahasa Portugis sepertiantero, almari, armada, bola, bendera, beranda, celana, dewan, dipan, garpu, gereja, jendela, keju, kemeja, keroncong, lentera, lelang, mandor, mentega, meja, minggu, paderi, peniti, peluru, pesiar, pita, roda, renda, sabun, sepatu,serdadu, tembakau, tinta, dan lain-lain. Dari bahasa Inggris sepertibolpoin, kiper, kornel, pelisir, repot, tiket, dan lainlain. Dari bahasa Parsi sepertiacar, anggur, bandar, domba, jahanam, jam, kenduri, lazuardi, lasykar, nakhoda, pelana, pasar, pesona, saudagar, syah, syahbandar, takhta, tasmak, dan lain-lain. Dari Tamil sepertiapam, cemeti, dahaga, gembala, jodoh, logam, macam, nelayan, modal, niaga, kapal, kedai, mutu, manikam, materai, nilam, peti, pualam, santai, segala, talam, tirai, dan lain-lain. Dari bahasa Cina sepertiamoi, anglo, bakmie, baki, bakso, capcae, cawan, contoh, cukai, cukong, dacing, loteng, kue, kuah, kuah, kuantan, lumpia, mie, nyonya, tanglung, tauco, tauge, teh, took, teko, toke, dan lain-lain. Dari Bahasa Jepang sepertijudo, karate, kimono, samurai, taekwondo, taiso. Dari bahasa Perancis sepertiabatoar, dresoar, kado, salut, trotoar, dan urinoar. Dari bahasa Hindia seperticuka, juri, logam,roti, dan unta. Dan dari Itali seperti bank danbangkrut. Kosakata Serapan dari Bahasa Daerah Dari bahasa Jawa sepertiadu, padu, belakang, buritan, hadap, begawan, pendopo, ruang, kalung, muat, bisa, lestari, rampung, lugu, tempe, mepet,kencan, tanpa, buruh, macam, jago, wajan, pajak, asrama, tengkolak, dara, lelocon, dagelan, muda, dahulu, ratu, aksara, rungu, gria, panti, kecuali, duga, jajagi, pegawai, hingga, penghulu, janda, duda, balu, dimadu, yayasan, ayu, obor, pamong, pecat, wara, tanpa, terima, tuna, warta, karuan, kejam, eram, peram, padam, layan, laku, juluk, omong, bilang, kumuh,
semraut, dan lain-lain; dari bahasa Sundasepertidari, oncom, kelom, kolot, gegabah, dan lain-lain. Aspek Kosakata Serapan Dalam Kehidupan Mengacu kepada unsur-unsur kebudayaan universal, yaitu (1) sistem religi dan upacara keagamaan, (2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5) kesenian dan olah raga, (6) sistem mata pencaharian hidup, dan (7) teknologi serta peralatan. Karena ketujuh unsur tersebut belum semua kosakata serapan terkelompokkan, penulis menambahkan dengan unsur (8) kondisi alam dan lingkungan, serta (9) ungkapan perasaan dan kejiwaan. Aspek-aspek kosakata serapan dalam kehidupan dari unsur-unsur kebudayaan universal dimaksud tergambar pada tabel-tabel berikut. Tabel 1. Sistem Religi dan Upacara Keagamaan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
anugrah, kurnia, pahala, berhala, penddeta, mantra, darma, bakti, surga, neraka, agama, dewa, puasa, karma, jelma, biara, bidadari
2
Arab
ibadat, akil balig, alim, ulama, amal, zakat, sedekah, fitrah, astaga, kitab, lahir, batin, firdaus, hikmah, hijrah, imam, iman, mukmin, makmum, islam, khatib, khotbah,
3
Portugis
minggu, gereja
Dari tabel di atas diketahui bahwa kosakata yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan sistem religi dan upacaranya berasal dari bahasa Sanskerta, Arab, dan Portugis. Dari ketiga bahasa asing yang diserap, kosakata dari bahasa Sanskerta dan bahasa Arab yang paling banyak. Tabel 2. Sistem atau Organisasi Kemasyarakatan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
negara bangsa, raja, permaisuri, istri, negeri, saudara, perkara, keluarga, putra, upacara, dewasa, nusantara, upeti, anumerta, bidan, bupati, baginda, menteri, denda,
2
Arab
adil, adat, sahabat, hokum, daerah, rakyat, serikat, wakil, hakim, maaf, makmur, dunia, abdi, adik, akrab, karib, ulama, hadiah, bab, ayat, fasal, hukum, hadir, hak,
3
Belanda
nasional, serdadu, asisten, amtenar, advokad, gubernur, residen, provinsi, komisi, sekolah, betawi, sekolah
4
Portugis
paderi, dewan, serdadu, mandor, armada
5
Inggris
repot, pelisir
6
Parsi
kenduri, syahbandar, syah, takhta, lasykar
7
Tamil
jodoh
8
Cina
nyonya, cukong, toke
9
Perancis
kado
10
Jawa
ratu, pamong, pegawai, penghulu, pajak, layan, yayasan, janda, duda, balu, dimadu, pecat
Dari tabel di atas diketahui bahwa kosakata yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan sistem organisasi dan kemasyarakatan berasal dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Perancis, dan Jawa. Dari 10 bahasa tersebut, kosakata yang banyak diserap berasal dari bahasa Sanskerta diikuti bahasa Arab dan bahasa Belanda. Tabel 3. Sistem Pengetahuan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
pujangga, aksara, sastra, angkasa, cakrawala, gerhana, pandai, bumi, utara, gempa, nadi
2
Arab
pikir, aksara, sastra, angkasa, cakrawala, gerhana, pandai, bumi, utara, gempa, nadi
3
Belanda
logis, buku
Dari tabel di atas diketahui bahwa kosakata yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan sistem pengetahuan berasal dari bahasa Sanskerta, bahasa Arab, dan
bahasa Belanda. Dari ketiga bahasa asing yang diserap, kosakata dari bahasa Sanskerta dan bahasa Arab yang banyak, kemudian dari bahasa Belanda dua kata. Tabel 4. Aspek Bahasa dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
bahasa, aksara, sastra, arti, prakata, bicara.
2
Arab
huruf, kalam, kalimat, kamus
3
Jawa
omong, bilang
Dari tabel di atas diketahui bahwa kosakata yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan aspek bahasa, secara berurutan berasal dari bahasa Sanskerta, Arab, dan Jawa. Tabel 5. Aspek Kesenian dan Olahraga dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
pujangga, sastra, budaya,biduan, sandiwara,cerita
2
Jepang
judo, taekondo, karate
3
Arab
kisah,hikayat
4
Inggris
kiper,kornel
5
Jawa
lelocon, dagelan
6
Portugis
keroncong, bola
7
Cina
tanglung
Dari tabel di atas diketahui bahwa kosakata yang diserap kedalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan aspek kesenian dan olah raga secara berurutan berasal dari bahasa bahasa Sanskerta, Inggris, Arab, Jawa, Portugis,dan Cina.
Tabel 6. Sistem Mata Pencaharian dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
bidang, biduan, usaha, menteri, pariwisata, Jasa, pramugara, pramuria, wisata, biaya, dana, gembala,
2
Arab
iklan,hasil
3
Belanda
persekot, advokad, komisi, persen, taksir, duit, abonemen, kondektur, masinis, sopir
4
Portugis
lelang
5
Parsi
bandar, saudagar, pasar
6
Tamil
nelayan, niaga, kedai, modal
7
Cina
took, cukong, cukai, toke
8
Itali
banc, bangkrut
9
Jawa
buruh, tengkulak, layan, laku
Dalam sistem mata pencaharian terdapat 9 bahasa yang kosakatanya diserap ke dalam bahasa Indonesia, yaitu bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Parsi, Tamil, Cina, Itali, dan Jawa. Dari 9 bahasa yang diserap, hanya bahasa Sanskerta dan bahasa Belanda yang agak banyak. Tabel 7. Aspek Teknologi dan Peralatan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
cuka, asrama, sasana, sarana, marga, boga, busana, harta, permata, ratna, dasi gempa, kereta, prasarana, wisma
2
Arab
kertas
3
Belanda
mobil, oto, motor, botol, sekoci, balok, gelas, atret, sepur, rel, tromol, kopling, klakson, persneling, bensin, jas,
beranda, balkon, saku, bangku, lampu, resep, prangko, wesel, eksemplar, oplag, shakelar, blangko, koper, tas, handuk, potlot, vulpen, grip, kir, jangkar, arloji, berlian 4
Portugis
sepatu, tembakau, pita, garpu, bola, renda, mentega, keju, peniti, tinta, roda, benderra, meja. Kemeja, celana, peluru, sabun, almari, lentera, jendela, beranda, dipan
5
Inggris
tiket, balpoin, papere, gaun, blus
6
Parsi
acar, jam, Bandar, tasmak, pelana, lazuardi
7
Tamil
tirai, cemeti, peti, logam, apam, pualam, talam, kapal, manikam, materai, nilam
8
Cina
kue, kueh, tauco, tauge, the, kuah, daacing, loteng, anglo, kuantan, toko, cawan, capcae, amoi, mie, bakmie, bakso, lumpia, teko, baki
9
Jepang
kimono, samurai
10
Perancis
trotoar, urinuar, kado
11
Hindi
logam, unta, roti, cuka
12
Jawa
pedopo, ruang, kalung, tempe, wajan, asrama, gria, panti, obor, warta
13
Sunda
oncom, kelam
Dalam aspek teknologi dan peralatan terdapat 13 bahasa yang kosakatanya diserap ke dalam bahasa Indonesia, yaitu bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Inggris, Portugis, Parsi, Tamil, Cina, Jepang, Perancis, Hindi, Jawa, dan Sunda. Dari 13 bahasa tersebut, secara berurutan adalah bahasa Belanda, Portugis, Cina, Sanskerta, Tamil, Inggris, Parsi, dan Jawa. Tabel 8. Aspek Kondisi Alam dan Lingkungan dari Unsur Kebudayaan Universal No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
utara, angkasa, cakrawala, raksasa, dirgantara, gerhana, cahaya, bahtera, air bah, banjir, bencana, buana, bumi, pertiwi, udara, pariwisata, dinihaji, senjakala, gempa, warna, warsa
2
Arab
daerah, alam, dunia, firdaus, kiamat
3
Portugis
antero
4
Parsi
domba
5
Jawa
kumuh, semraut
Dalam aspek kondisi alam dan lingkungan terdapat 5 bahasa yang berkontribusi terhadap bahasa Indonesia, yaitu bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Parsi, dan Jawa. Kosakata dari bahasa Sanskerta yang agak banyak kosakata yang diserap. Tabel 9. Aspek Ungkapan Perasaan dan Kejiwaan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Asal Bahasa
Kosakata Serapan
1
Sanskerta
cita, bau, suka, bijaksana, aniaya, sengsara, bahagia, duka, dahaga, anugrah, sempurna, karunia, jiwa, juwita, bahagia, baharu, mala petaka, binasa, bodoh, derita,
2
Arab
adil, hormat, maksud, azab, arwah, insyaf, makmur, lahir, batin, derajat, hakekat, hakiki, hemat, heran, ajaib, takjub
3
Belanda
logis, rusak, lapor
4
Inggris
repot
5
Parsi
pesona
6
Tamil
santai
7
Perancis
salut
8
Jawa
bisa, lestari, rampung, lugu, kencan, jago, muda, rungu, kecuali, ayu, tuna, karuan, kejam
9
Sunda
kolot, gegabah
Dalam aspek ungkapan perasaan dan kejiwaan terdapat 9 bahasa yang kosakatanya diserap ke dalam bahasa Indonesia, yaitu bahasa Sanskerta,Arab, Inggris. Parsi, Tamil, Perancis, Jawa, dan Sunda. Kosakata dari bahasa Sanskerta, Arab, dan Jawa yang agak banyak diserap.
Tabel 10. Rekapitulasi Kelompok Kosakata Serapan dari Unsur Kebudayaan Universal
No
Unsur Budaya
Asal Bahasa Yang Diserap
1
Sistem Religi dan Upacara Keagamaan
Sanskerta, Arab, Portugis, Parsi,
2
Sistem dan Organaisasi Kemasyarakatan
Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Perancis, Hindi,Jawa,
3
Sistem Pengetahuan
Sanskerta, Arab, Belanda, Inggris,
4
Aspek Bahasa
Sanskerta, Arab, Jawa
5
Aspek Kesenian dan Olah Raga
Sanskerta, Arab, Portugis, Inggris, Cina, Jawa
6
Sistem Mata Pencaharian
Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Parsi, Tamil, Cina, Itali, Jawa
7
Teknologi & Peralatan
Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Jepang, Perancis, Hindi, Jawa, Sunda,
8
Kondisi Alam dan Lingkungan
Sanskerta, Arab, Portugis, Jawa
9
Ungkapan Perasaan dan Kejiwaan
Sanskerta, Arab, Belanda, Inggris, Parsi, Tamil, Perancis, Jawa, Sunda
Pada tabel di atas diketahui bahwa dari 9 unsur budaya, yaitu (1) sistem religi dan upacara keagamaan, (2) sistem dan organisasi kemasyarakatan, (3) sistem pengetahuan, (4) bahasa, (5) kesenian dan olah raga, (6) sistem mata pencaharian, (7) teknologi dan peralatan, (8) kondisi alam dan lingkungan, serta (9) ungkapan perasaan dan kejiwaan, bisa kita ketahui bahwa bahasa Sanskerta dan bahasa Arab terserap pada semua unsur kebudayaan (9 unsur), bahasa Jawa terserap pada 7 unsur kebudayaan, bahasa Portugis tereserap pada 6 unsur kebudayaan, bahasa Belanda dan bahasa Parsi terserap pada 5 unsur kebudayaan, bahasa Inggris, Tamil, dan bahasa Cina terserap pada 4 unsur kebudayaan, bahasa Perancis pada 2 unsur kebudayaan, serta bahasa Itali, dan bahasa Jepang pada 1 unsur kebudayaan. Dilihat dari unsur budaya, dalam sistem religi dan upacara keagamaan kosakata diserap dari bahasa Sansekerta, Arab, Portugis, dan Parsi. Dalam sistem dan organisasi
kemasyarakatan, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Perancis, Hindi, dan Jawa. Dalam sistem pengetahuan, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, dan Inggris. Dalam aspek bahasa, kosakata yang diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, dan Jawa. Dalam aspek kesenian, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, Cina, dan Jawa. Dalam sistem mata pencaharian, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Parsi, Tamil, Cina, Itali, dan Jawa. Dalam teknologi dan peralatan, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Jepang, Perancis, Hindi, Jawa, dan Sunda. Dalam aspek kondisi alam dan lingkungan, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Portugis, dan Jawa. Dalam ungkapan perasaan serta kejiwaan, kosakata diserap dari bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Inggris, Parsi, Tamil, Perancis, Jawa, dan Sunda. Tinggi rendahnya unsur budaya dari kosakata bahasa yang diserap menunjukkan intensitas komunisi, asimilasi, akulturasi dengan berbagai macam motifnya antara penutur bahasa sumber dengan masyarakat dan bangsa Indonesia. Dalam hal ini, bahasa Sanskerta dan bahasa Arab menduduki urutan pertama (9 unsur), kemudian bahasa Jawa (7 unsur), bahasa Portugis (6 unsur), bahasa Belanda dan Parsi (5 unsur), bahasa Inggris, Tamil, dan Cina (4 unsur), serta bahasa lainnya yang relatif rendah. Intensitas komunikasi, asimilasi, dan akulturasi dari bahasa Sanskerta dan bahasa Arab melalui budaya dan agama, bahasa Jawa karena keterlibatan peran dari para penutur bahasa Jawa dalam kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan (gerakan nasionalisme dan kemerdekaan), bahasa Portugis dan bahasa Belanda melalui kolonialisme dan perdagangan, bahasa Parsi, Inggris, Tamil, dan Cina melalui kebudayaan dan perdagangan. Dari uraian di atas, kita ketahui bahwa dalam pembentukan bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu terdapat 14 bahasa yang terserap, 12 dari bahasa asing, yaitu bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Perancis, Itali, Hindi, dan Jepang, dan 2 dari bahasa daerah, yaitu bahasa Jawa, dan Sunda. Adapun motif dari kehadiran para penutur bahasa asing dan bahasa daerah karena motif misi agama, kebudayaan, perdagangan, politik (kolonialisme), pendidikan, nasionalisme bangsa, serta gerakan kemerdekaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sebagai penutup dalam tulisan ini, penulis mengemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa resmi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu yang memiliki sejarah yang cukup panjang. Dalam pembentukannya, bahasa Indonesia banyak menyerap kosakata dari bahasa asing dan bahasa daerah. Bahasa asing yang diserap meliputi bahasa Sanskerta, Arab, Belanda, Portugis, Inggris, Parsi, Tamil, Cina, Jepang, Perancis, Hindi, dan Itali; sedangkan dari bahasa daerah meliputi bahasa Jawa, dan Sunda. Dari sejumlah bahasa yang diserap tersebut, kosakata serapan yang berasal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Arab sangat dominan.
Mengacu pada unsur kebudayaan universal, kosakata yang diserap meliputi seluruh unsur, yaitu sistem religi dan upacaya keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian dan olahraga, sistem mata pencaharian, teknologi dan peralatan, kondisi alam dan lingkungan, serta ungkapan perasaan dan kejiwaan. Dalam hal ini, bahasa Sanskerta dan bahasa Arab menduduki urutan pertama (9 unsur), kemudian bahasa Jawa (7 unsur), bahasa Portugis (6 unsur), bahasa Belanda dan Parsi (5 unsur), bahasa Inggris, Tamil, dan Cina (4 unsur), serta bahasa lainnya yang relatif rendah. Tingginya serapan kosakata dari bahasa di atas terkait dengan unsur budaya universal menunjukkan tingginya intensitas komunisi, asimilasi, akulturasi antarmasyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan dengan bangsa Indonesia. Dalam kaitan ini, bahasa Sanskerta dan bahasa Arab terjadi pada semua aspek kehidupan masyarakat sehingga serapan kosakata dalam pembentukan bahasa Indonesia sangat tinggi dominasi bahasa Sanskerta dan bahasa Arab.
DAFTAR RUJUKAN Notosudirjo, Suwardi. 1978. Pengetahuan Bahasa Indonesia: Etimologi. Jakarta: Mutiara.