MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI POKOK BAHASAN HAKIKAT GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARD PADA SISWA KELAS X5 SMA NEGERI 1 LOGHIA
SKRIPSI
DiajukanSebagai Salah SatuSyaratGunaMemperolehGelarSarjanaPada Program StudiPendidikanLuarSekolah UniversitasMuhamadiyahKendari
Oleh : WA ODE NURMILA 21115046
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMADYAH KENDARI KENDARI 2015
ii
iii
ABSTRAK Wa Ode Nurmila (Nim. 21115046) telah dilakukan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Word Squard pada Siswa Kelas X5 SMA Negeri 1 Loghia. (dibimbing oleh bapak Bahartiar, SP., M.Pd dan Bapak Awaluddin S.Pd., M.Pd) tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar geografi siswa X5 SMA Negeri 1 Loghia pokok bahasan Hakikat Geografi melalui penggunaan model pembelajaran Word Squard sebagai pembelajaran. Penelitian yang digunakanadalahdesainpenelitiantindakankelasmelalui 2 siklus, dengantahapan (1) perencanaan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi dan evaluasi (4) refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Word Squard sebagai model pembelajaran dapat menigkat : (1) hasil belajar geografi siswa kelasX5 SMA Negeri 1 Loghia pada pokok bahasan hakikat geografi dengan persentase ketuntasan 70% pada siklus 1 menjadi 95,23% padasiklus II.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala, atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, dan salah satunya atas penyelesaian
proposal
yang
berjudul“MeningkatkanHasilBelajarGeografiPokokBahasanHakikatGeografi Melalui Model PembelajaranWord Squardkelas X SMA Negeri1 Lohia” proposal
ini
di
susunsebagaisalahsatusyaratuntukdapat
study
jurusanstudipendidikanluarsekolahFakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversit asMuhamadiyahKendari. Selama penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapatkan kesulitan dan hambatan, namun atas rahmatnya tekad dan kemauan yang keras terutama adanya bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat di selesaikan dengan baik. Oleh karena itu dengan segalah kerendahan hati penulismengucapkan terima kasi dan
penghargaan
yang
setulus-tulusnya
S.Pd.,M.Pdselaku pembimbing 1 dan bapak
kepada
bapak
Awaludin,
Bahartiar, SP.,M.Pd.selaku
pembimbing II yang telah banyak mengorbankan waktu dan pikiran dalam memberikan pengetahuan, bantuan kritik dan saran selama penyusunan proposal ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempunaan penyusunantulisan ini.
v
Ucapan terima kasih tidak lupa juga penulis sampaikan kepada yang terhormat 1.
Bapak
Muhammad
Nur.
S.P.,
M.Si
selaku
Rektor
Universitas
Muhammadiyah. 2.
Bapak Awaludin, S.Pd.,M.Pd selaku Dekan fakultas keguruan dan ilm pendidikan Universitas Muhammadiyah Kendari
3.
Bapak Pahendra A.Nongko, S.Sos., M.Pd. Selaku ketua prodi ketua program studi pendidikan Luar Sekolah
4.
Bapak La koma,S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah SMA NEGERI 1 LOGHIA yang telah memberikan data serta informasi yang penulis butuhkan sehingga skripsi ini terselesaikan
5.
Para guru dan staf SMA NEGERI 1 LOGHIA yang telah memberikan bantuannya saat melakukan penelitian sehingga dapat berjalan dengan baik. Akhirnya saya menyampaikan penghargaan
yang setinggi-
tingginya kepada Laode Sarmin dan Wode Olu selaku kedua orang tua saya yang telan memerikan dukungan dan motifasi sehingga penulis ini terseleasikan Laode Jinas yang tersayang selaku suami saya, yang yang telah menjadi keluargaku tak henti-hentinya memberikan dukungan dan motifasi Dan buat saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga penulis ini terseleasikan.
KendariJuli2015 Penulis,
vi
Wa Ode Nurmila
DAFTAR ISI Halaman HALAMANJUDUL....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii KATA PENGANTAR ................................................................................... iii DAFTAR ISI.................................................................................................. iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang . ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah . ...........................................................................4 C. Tujuan Penelitian . ............................................................................4 D. Manfaat Penelitian . ..........................................................................4 E. Defenisi Operasional..................................................................5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka . ................................................................................ 7 B. Tinjauan Umum Pembelajaran Word Squard . .................................16 C. Materi pembelajaran geografi hakikat geografi Pokok Bahasan Hakikat Geografi. .............................................................................. 21 D. Kerangkaberpikir . ............................................................................28 E. Hipotesis tindakan . ..........................................................................30 BAB III METODE PENELITIAN A. Setingpenelitian . ............................................................................... 31 B. Faktor yang diselidiki .. ....................................................................31 C. Prosedurpenelitian . ...........................................................................32 D. Data dancarapengambilanya . ........................................................... 34 E. Indikatorkinerja. ................................................................................ 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HasilPenelitian
vii
B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel 1.HasilAnalisisKetuntasanPemebelajaranSiswaSiklus I ………
59
Tabel 1.HasilAnalisisKetuntasanPemebelajaranSiswaSiklus II ………
60
Gambar 1.Alur PTK (Tim PelatihProyek PGSM, 1999) ………………..
43
viii
DAFTAR LAMPIRAN
NomorLampiran JudulLampiran Hal 1. Jadwalpelaksanaanpenelitian .......................................................... 67 2. Silabus ............................................................................................. 68 3. Rencanaperbaikanpembelajaransiklus 1 ........................................ 70 4. Lembarkerjasiswasiklus 1 .............................................................. 73 5. Format observasiterhadap guru padasiklus 1 ................................. 78 6. Format observasiterhadapsiswapadasiklus 1 .................................. 80 7. Soalevaluasisiklus 1 ....................................................................... 82 8. Rencanaperbaikanpembelajaransiklus II ........................................ 83 9. Lembarkerjasiswapadasiklus II ....................................................... 86 10. Format observasiterhadap guru padasiklus II ................................ 88 11. Format observasiterhadapsiswapadasiklus II ................................. 90 12. Soalevaluaisiklus II ……………………………………………… 92 13. Kuncijawabansoalevaluasisiklus I dan II ………………………. 93 14. Analisissoaltekssiklus I …………………………………………. 97 15. Analisissoaltekssiklus II ………………………………………… 98 16. Nilaihasilbelajarsiswasiklus I dansiklus II ……………………. 99 17. Jurnalrefleksi …………………………………………………….. 101 18. Dokumentasi ……………………………………………………… 103
ix
10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat mengalami kemajuan. Hal ini harus diikuti dengan perkembangan kualitas sumberdaya manusia didalamnya. Perkembangan kualitas sumber daya manusia tidak dapat lepas dari perkembangan dan kualitas sebuah pendidikan. Pendidikan adalah hal yang sangat mendasar dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, untuk menciptakan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan produktif diperlukan system pendidikan yang berkualitas. Sehingga perlunya perbaikan-perbaikan dalam system pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan perkembangan dan perubahan zaman. Salah satu hal yang harus diperbaiki adalah proses belajar mengajar dikelas. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan paling utama dalam pendidikan di sekolah. Dalam proses ini akan terciptanya tujuan pendidikan secara umum maupun tujuan khusus seperti perubahan tingkah laku siswa menuju ke arah yang lebih baik. Sehingga siswa memiliki kemampuan dan dapat menghadapi perubahan dan tuntutan zaman, dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok. Proses belajar mengajar disekolah akan mencapai tujuan belajar ditunjang oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu strategi pembelajaran yang tepat untuk pokok bahasan materi ajar geografi, berarti guru menempati kedudukan sebagai
11
figur central serta ditangan para guru terletak kemungkinan berhasil atautidaknya pencapaian tujuan belajar. Guru yang menguasai materi yang akan diajarkan dan mampu mengelola strategi belajar yang tepat, memilih medi pengajaran dan mengevaluasi hasil belajar itu ialah petugas professional, petugas yang khusus dilatih untuk itu sehingga tanpa latihan serupa itu ia tidak akan bisa melaksankan tugasnya dengan baik. Jadi, paling tidak guru itu harus mampu memilih strategi belajar mengajar yang sesuai dengan misi pendidikan ( Eka Wijana, 2011: 2 ). Sebagian guru di sekolah sudah ada yang dapat mengatasi masalah ini dengan menumbuhkan kreativitas siswa dalam menulis puisi melalui model pembelajaran atau model pembelajaran yang inovatif dan disenangi oleh siswa, tetapi sebagian guru lain masih menggunakan sistem pembelajran konvesional dalam mengajarkan materi menulis puisi. Bagi sbagian guru yang masih menggunakan cara konvensional dalam mengajarkan materi menulis puisi, lebih bijak jika mempertimbangkan bahwa perkembangan dan kebutuhan siswa dari tahun ke tahun tidaklah sama. Dibutuhkan perubahan ke arah hasil pembelajaran yang lebih baik guna mencapai tujuan pembelajarn dalam kurikulum. Melalui model pembelajarn yang digunakan diharapkan akan terciptanya suasana belajar yang lebih menyenangkan, lebih komunikatif, lebih apresiatif, sehingga dapat menumbuhkan minat serta kreatifitas siswa dalam bidang sastra terutama menulis puisi. Plato mengatakan bahwa : Tujuan pendidikan sesunggguhnya adalah penyadaran
12
terhadap selfknowing dan selfrealzation kemudian inquiry dan reasioning
and
logic. Maksudnya yaitu tujuan pendidikan memberikan penyadaran terhadap yang diketahuinya, kemudian penegtahuan tersebut harus direalisasikan sendiri dan selanjutnya mengadakan penelitian serta mengetahui hubungan kasual, yaitu alasan dan alur pikirnya. Hal ini sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional Indonesia yang berasal dari berbagai akar budaya bangsa Indonesia terdapat dalam UU Sistem Pendidikan Nasional, yaitu UU No.20 Tahun 2003. Dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tersebut dikatakan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu sekolah yang bermasalah dalam materi pembelajaran geografi adalah SMA NEGERI 1 LOHIA. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru geografi SMA bersangkutan, diperoleh data sebagai berikut : JUMLAH NO
PEROLEHAN NILAI
TAHUN PELAJARAN SISWA
TUNTAS
TIDAK TUNTAS
1
2011/2012
22
8
12
2
2012/2013
25
10
15
3
2013/2014
25
11
14
4
2014/2015
25
12
13
13
Data distribusi perolehan nilai pada tabel 1.1 di atas, menunjukkan bahwa beberapa siswa pada mata pelajaran geogarafi empat tahun terakhir memiliki kemampuan yang kurang bidang geografi. Sebab menurut Santrock (2003:24) keberhasilan proses belajar mengajar geografi tidak terlepas dari persiapan peserta didik dan persiapan oleh tenaga pendidik dibidangnya. Bagi peserta didik yang mempunyai minat untuk belajar geografi akan merasa senang dan penuh perhatian menyikuti pelajaran tersebut. Berdasarkan uraian pendahuluan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti
“ Meningkatkan Hasil Belajar Geografi pada Pokok Bahasan
Hakikat Grogegrafi melalui Model Pembelajaran Word Squard pada siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Loghia”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan hal-hal yang telah diuraian di atas, secara rinci masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Apakah melalui penerapan metode pembelajaran Word Squard dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada pokok bahasan Hakikat Geografi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Loghia? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Geografi pokok bahasan Hakikat Geografi melalui penerapan model pembelajaran Word Squard pada siswa kelas X5 di SMA Negeri 1 Loghia.
14
D. Manfaat Penelitian 1.
Manfaat Teoritis Diharapkan menambah wawasan tentang pentingnya metode Word
Squardpada pembelajaran geografi. 2.
Manfaat Praktis
a) Bagi siswa Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar geografi di kelas secara maksimal. b) Bagi Guru Memperoleh seperangkat pengalaman baru dalam memilih pembelajaran yang tepat dalam proses belajar di kelas. c) Bagi Sekolah Diharapkan dapat member masukkan dan sumbangan pemikiran agar member perhatian khusus terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar geografi. d) Bagi Peneliti Sebagai saran untuk mempraktikkan teori yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan kenyataan sehari-hari. E. Defenisi Operasional Untuk menyamakan persepsi terhadap pokok bahasan ini,maka peneliti menekankan batasan defenisi operasional sebagai berikut : 1.
Word Squard merupakan salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran yang dapat dipergunakan guru dalam mencapai tujuan
15
pembelajaran. Metode ini merupakan kegiatan belajar mengajar dengan cara guru membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap matei pelajaran yang telah diajarkan. 2.
Yang dimaksud dengan materi Hakekat Geografi adalah salah satu pokok materi pembelajaran pada bidang studi Geografi yang dipelajari di Sekolah Menengah Atas kelas X pada semester I. Sub pokok materinya antara lain adalah :
3.
a.
Konsep-konsep Geografi
b.
Pendekatan Dalam Geografi
c.
Prinsip-prinsip Geografi
d.
Aspek – aspek geografi
Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil belajar Geografi siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Loghia pada pokok bahasan Hakikat Geografi, yang diperoleh melalui tes siklus
BAB II
16
KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat belajar 1.
Pengertian Belajar Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli tentang pengertian belajar,
di antaranya Fudyartanto (2007: 150) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan. belajar adalah membawa perubahan-perubahan dalam tingkah laku dari organisme. Purwanto (2004: 84), berpendapat bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Selanjutnya Syah (2007: 61), mengemukakan bahwa belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa belajar adalah proses perubahan keseluruhan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Pengertian ini dapat dipandang sebagai pengertian belajar secara luas. Kemudian dalam pengertian sempit, belajar adalah “The process of acquirring knowlegde (proses memperoleh pengetahuan)”. Sementara Sardiman memberikan pengertian belajar (dalam arti sempit) “…sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya” (Sardiman, 2006: 20). Dari kedua pengertian ini, dapat dipahami bahwa belajar dalam arti sempit hanya terbatas pada perolehan nilai. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2008: 143). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
17
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada pebelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pebelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh pebelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut. Kedua pendangan ahli di atas menunjukkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai upaya meningkatkan kompetensi melalui latihan dan pengalaman. Selain itu kegiatan belajar merupakan aktivitas yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, hal ini berati bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar itu berlangsung. Menurut Suryabrata (2005: 237) bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu sebagai hasil dari suatu pengalaman. Dalam pengalaman itu banyak subyek belajar yang menggunakan indranya. Sebagai hasilnya ditetapkan perubahan tingkah laku dalam subyek belajar yang bersifat posistif. Belajar pada pengalamannya dilakukan oleh manusia untuk mencapai pengalaman
dalam usaha memecahkan persoalan-persoalan hidup
yang
18
dialaminya. Sejalan yang dikemukakan oleh Slameto (2001: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Menurut Slameto (2001: 8) bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, yang dicapai melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali jenisnya namun tidak semua perubahan dalam diri individu merupakan hasil belajar. Lebih lanjut Slameto (2001: 15) menyatakan bahwa ciri-ciri perubahan dalam belajar adalah: (1) perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan kondisional, (2) perubahan yang terjadi secara sadar, (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) perubahan dalam belajar bersifat permanen, (5) perubahan dalam belajar memiliki tujuan yang terarah, (6) perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Eksistensi belajar menuntut adanya suatu perubahan dan perkembangan yang tidak saja pada aspek kognitif dan psikomotorik namun juga pada aspek afektifnya. Dengan demikian, belajar merupakan proses yang panjang terhadap perubahan perilaku berdasarkan pengalaman tertentu selama manusia hidup. Belajar terjadi jika mengalami sesuatu perubahan pada perilaku yang relatif tetap melalui pengalaman dan bukan karena proses pematangan atau akibat kerusakan fisik, peyakit, dan obat-obatan yang berlangsung sejak kehidupan individu.
19
Howard dalam Djamarah (2002: 12) mengemukakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Skinner dalam Syah (2002: 64) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara prograsif. Sedangkan Chaplin dalam Syah (2002: 65) memberikan dua macam rumusan belajar, pertama belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman, kedua belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. Dari pendapat para ahli di atas dapat dipahami bahwa belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan, dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada diri individu yang belajar. 2.
Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil terakhir dari proses belajar sebagai proses
perwujudan segala upaya yang telah dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung. Sementara itu pencapaian hasil belajar lebih sering dikaitkan dengan nilai perolehan siswa setelah proses belajar mengajar dan evaluasi yang diberikan. Winkel (2003: 161) menjelaskan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa mengakibatkan perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, bidang keterampilan dan sikap.
20
Menurut Jihad dan Haris (2008: 14) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegaitan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. Bloomberpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu (1) pengetahuan tentang fakta; (2) pengetahuan tentang prosedural; (3) pengetahuan tentang konsep; dan (4) pengetahuan tentang prinsip. Sedangkan keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif; (2) ketampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik; (3) keterampilan bereaksi atau bersikap; dan (4) keterampilan berinteraksi (Jihad dan Haris, 2008: 14). Hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Menurut Hamalik (2008: 28) bahwa hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Dari kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah
21
dilakukan proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Setelah melalui pembelajaran, maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Sudjana (2002: 34) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa (Hamalik, 2008: 37). Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar. Belajar itu adalah suatu proses dalam diri seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif menetap. Perubahan tingkah laku dalam belajar sudah ditentukan berdasarkan kemampuan siswa. Keller (1993: 391) memandang hasil belajar sebagai hasil keluaran dari berbagai masukan. Hasil belajar (achievement) adalah seluruh kecakapan dan hasil belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai yang diukur dengan hasil belajar Briggs (1979: 149). Hasil belajar adalah hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor (Bloom, 1981: 7). Menurut Gagne (1979: 49-50) hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi keterampilan, intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motoris, dan sikap
22
yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu. Untuk mencapai tingkat hasil belajar yang bermutu yang mendatangkan kepuasan bagi siswa, maka haruslah suasana belajar yang stabil, bekerja keras untuk mempelajari setiap kajian materi yang sedang dipelajari (Feldman, 1989: 250). Keterampilan hasil belajar terdiri dari empat kategori, yakni: kognitif, psikomotor, reaksi emosional, dan interaksi yaitu keterampilan menerima dan menyampaikan informasi kepada orang lain (Remoiszowski, 1981: 253). Menurut Mudjino (2002: 10) hasil belajar merupakan kapabilitas yang dimiliki siswa setelah melalui proses pembelajaran. Hasil belajar ini berupa keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah merupakan akibat dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar merupakan peristiwa sehari-hari di sekolah yang kompleks.kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subyek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa, belajar merupakan suatu proses, dimana siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan belajar. Sedangkan dari guru, proses belajar tersebut tampak sebagai prilaku belajar tentang suatu hal. Kingsly dalam Sujana (2002: 43) membagi tiga macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Mengacu pada pendapat tersebut maka hasil belajar adalah merupakan bukti keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melalui kegiatan pembelajaran
23
di sekolah dalam kurun waktu tertentu. Hasil belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka. Pramutadi (2000: 19) mengutip pendapat Gagne bahwa ada lima kategori hasil belajar yaitu: (1) keterampilan intelektual, memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya berdasarkan simbol, gambaran dan konsep yang sudah terhimpun dalam struktur kognitifnya, (2) strategi kognitif, keterampilan yang khusus dan sangat penting yaitu kemampuan seseorang untuk secara pribadi mengatur pola belajar, berpikir dan mengingat, (3) informasi, informasi yang terhimpun sebagai pengetahuan yang terorganisasi, (4) keterampilan motorik, yakni kemampuan seseorang untuk mengendalikan dan mengatur urat daging dalam pekerjaan tertentu, (5) sikap, yakni kecenderungan seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap sesuatu dilingkungannya. Menurut Soedijarto (2003: 49) hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Selanjutnya Kingsley dalam Sudjana (2002: 45) membagi tiga macam hasil belajar, yakni (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sedangkan Grondlund (1985: 8) mengatakan bahwa hasil belajar sangat berguna baik bagi siswa maupun bagi guru pengelola pendidikan. Hasil belajar dapat disumbangkan untuk meningkatkan belajar siswa dengan cara: (1) menjelaskan hasil belajar yang dimaksud, (2) melengkapi tujuan pendek untuk waktu yang akan datang, (3) memberi umpan balik terhadap kemajuan belajar, (4) memberikan informasi
24
tentang kesulitan belajar sehingga dapat dipergunakan untuk memilih pengalaman belajar yang akan datang. Basri (2008: 219) membagi tiga macam hasil belajar yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan citacita. Mengacu pada pendapat tersebut maka hasil belajar adalah merupakan bukti keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melalui kegiatan pembelajaran di sekolah dalam kurun waktu tertentu. Hasil belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka. Menurut Syah (2002: 142) bahwa tujuan dari pengukuran hasil belajar adalah : (1) untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam suatu kurun waktu proses tertentu, (2) untuk mengetahui posisi atau kedudukan seseorang dalam kelompok kelasnya, (3) untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar. Hasil yang baik pada umumnya menunjukkan tingkat usaha yang efisien, (4) untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitif (kemampuan kecerdasan yang dimilikinya) untuk keperluan belajar, (5) untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Mengacu pada beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku dalam arti diperolehnya kemampuankemampuan baru yang berlaku secara permanen dan perubahan perilaku tersebut karena adanya upaya dan pengalaman yang diakibatkan oleh pengaruh internal dan ekstemal.
25
B. Melalui Pembelajaran Word Squard 1.
Pengertian Pembelajaran Word Squard Word squard dalam arti bahasa terdiri atas dua suku kata diantaranya
Word yang berarti Kata dan Squard yang berarti Pencari. Jadi menurut bahasa arti dari Word Squre adalah pencari kata. Model pembelajaran Word squard merupakan pengembangan dari metode ceramah yang diperkaya. Hal ini dapat di identifikasi melalui pengelompokkan metode ceramah yang diperkaya yang berorientasi kepada keaktifan siswa dalam pembelajaran sebagaimana disebutkan oleh Mujiman (2007). Model PembelajaranWord squard adalah model pembelajaran yang memadukan
kemampuan
menjawab
pertanyaan
dengan
kejelian
dalam
mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi teka-teki silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf penyamar atau pengecoh. Model pembelajaran ini sesuai untuk semua mata pelajaran. Tinggal bagaimana Guru dapat membuat sejumlah pertanyaan terpilih yang dapat merangsang siswa untuk berpikir efektif. Tujuan huruf pengecoh bukan untuk mempersulit siswa namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Word pembelajaran
squardmerupakan yang
dapat
salah
satu
dipergunakan
dari guru
sekian dalam
banyak
metode
mencapai
tujuan
pembelajaran. Metode ini merupakan kegiatan belajar mengajar dengan cara guru
26
membagikan lembar kegiatan atau lembar kerja sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. 2.
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Word squard Langkah-langkah Model Pembelajaran Word squard adalah sebagai
berikut: a. Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru membagikan lembaran kegiatan sesuai contoh. c. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal dan horizontal. d. Berikan poin setiap jawaban dalam kotak. 3.
Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Word squard Beberapa kelebihan dari model pembelajaran Word squard yaitu:
a. Kegiatan tersebut mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. b. Melatih untuk berdisiplin. c. Dapat melatih sikap teliti dan kritis. d. Merangsang siswa untuk berpikir efektif. Model pembelajaran ini mampu sebagai pendorong dan penguat siswa terhadap materi yang disampaikan. Melatih ketelitian dan ketepatan dalam menjawab dan mencari jawaban dalam lembar kerja. Dan tentu saja yang ditekankan disini adalah dalam berpikir efektif, jawaban mana yang paling tepat.Sedangkan beberapa kekurangan dari model pembelajaran word squard yaitu: a. Mematikan kreatifitas siswa.
27
b. Siswa tinggal menerima bahan mentah. c. Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan atau potensi yang dimilikinya. Dalam model pembelajaran ini siswa tidak dapat mengembangkan kreativitas masing-masing, dan lebih banyak berpusat pada guru. Karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, dan jawaban dari lembar kerja pun tidak bersifat analisis, sehingga siswa tidak dapat menggali lebih dalam materi yang ada dengan model pembelajaran word squard ini. Dari penjelasan tentang model pembelajaran word squard maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran word squard adalah suatu pengembangan dari metode ceramah namun untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan maka diberikan lembar kerja yang didalamnya berisi soal dan jawaban yang terdapat dalam kotak kata. Membutuhkan suatu kejelian dan ketelitian dalam mencari pilihan jawaban yang ada dengan tepat. Namun sebagaimanan model pembelajaran yang lainnya, model pembelajaran word squard mempunyai kekurangan dan kelebihan. Kekurangan dari model pembelajaran ini yaitu siswa hanya menerima bahan mentah dari guru dan tidak dapat mengembangkan kreativitasnya, karena siswa hanya dituntut untuk mencari jawaban bukan untuk mengembangkan pikiran siswa masing-masing. Sedangkan kelebihannya yaitu meningkatkan ketelitian, kritis dan berfikir efektif siswa. Karena siswa dituntut untuk mencari jawaban yang paling tepat dan harus jeli dalam mencari jawaban yangada dalam lembar kerja.
28
Instrument utama metode ini adalah lembar kegiatan atau kerja berupa pertanyaan atau kalimat yang perlu dicari jawabannya pada susunan huruf acak pada kolom yang telah disediakan. Contoh Gambaran pada mapel Geografi pada siswa SMA KELAS X G
E
O G
R
A
F
I
S
A
Y
U
E O
E S
R N
O S
S D
I F
L G
A J
T E
R E
A I
U L
G
E
O
E
K O
L
O
G
G M N
D T O L O L R A T
R R R O L O B L O
O L A K F L G I O G H I U R A H G R
O O I I A D R E A
G S H A S A G W F
I O N A D A E F I
R H I A B S F G E I G E F E I I K E S O P I A D K A R Pertanyaan:
A S S A R O E M D O C R S F B I A L
1. Penulisan tentang bumi di sebut! 2. Hubungan atau gabungan antara dua konsep atau lebih di sebut! 3. Erosi yang dominan terjadi di sungai bagian hilir di sebut! 4. mempelajari bentang lahan (Landscape) yaitu bagian ruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi di sebut! 5. ilmu yang mempelajari gerakan dan distribusi air di bumi adalah…… 6. ilmu
yang
mempelajari
persoalan
dan
keadaan
perubahanperubahan
penduduk.bentuk lahan di sebut! 7. ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasilhasil ukuran dan pengumpulan data berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilakukan oleh surveyor, Jawaban mendatar 1. Geografi 2. Hidrologi 3. Abstrak 4. Kartografi
29
5. Geo ekologi Jawaban menurun 1. Geografi fisik 2. Generalisasi
30
C. Materi Pembelajaran Geografi 1.
Pengertian Geografi Beberapa pengertian geografi menurut para ahli : a) Bintarto (1977) Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan
sifatsifat bumi, menganalisis gejala-gejala alam, dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsurunsur bumi dalam ruang dan waktu. Disini dijelaskan bahwa geografi tidak hanya mempelajari alam (bumi) beserta gejala-gejalanya, tetapi geografi juga mempelajari manusia beserta semua kebudayaan yang dihasilkannya. b) Vernor E. Finch dan Glen Trewartha (1980) Geografi adalah deskripsi dan penjelasan yang menganalisis permukaan bumi dan pandangannya tentang hal yang selalu berubah dan dinamis, tidak statis dan tetap. Dari pengertian di atas Vernor & Glen menitikberatkan pada aspek fisik yang ada di bumi yang selalu berubah dari masa ke masa. c) Hartshorne (1960) Geografi adalah ilmu yang berkepentingan untuk memberikan deskripsi yang teliti, beraturan, dan rasional tentang sifat variabel permukaan bumi. Dalam pandangan Hartshorne, geografi adalah suatu ilmu yang mampu menjelaskan tentang sifat-sifat variabel permukaan bumi secara teliti, beraturan, dan rasional. Contoh, seorang ahli geografi setelah melakukan analisis kewilayahan mampu membagi suatu wilayah menjadi beberapa satuan lahan yang potensial maupun
31
lahan yang tidak potensial. Pembagian ini didasarkan pada beberapa parameter kebumian yang sesuai dengan syarat-syarat peruntukannya. d) Yeates (1963) Geografi adalah ilmu yang memerhatikan perkembangan rasional dan lokasi dari berbagai sifat yang beraneka ragam di permukaan bumi. Dalam pandangan Yeates, geografi adalah ilmu yang berperanan dalam perkembangan suatu lokasi yang dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada di permukaan bumi dengan tidak mengenyampingkan alasan-alasan yang rasional. e) Alexander (1958) Geografi adalah studi tentang pengaruh lingkungan alam pada aktivitas manusia. Dalam pandangan Alexander inilah mulai dibahas tentang hubungan timbal balik antara aktivitas manusia serta pengaruhnya terhadap lingkungan alam. Contoh, penebangan hutan yang tidak terkendali oleh manusia mengakibatkan terjadinya kerusakan lahan dan penggundulan hutan, yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. 2.
Konsep-Konsep Geografi Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang geografi,
sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep esensial geografi, yaitu sebagai berikut:
32
a.
Konsep Lokasi Suatu tempat di permukaan bumi memiliki nilai ekonomi apabila
dihubungkan dengan harga.Misalnya: 1) Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal. 2) Nilai tanah atau lahan untuk pemukiman akan berkurang apabila berdekatan dengan kuburan, terminal kendaraan umum, pasar, atau pabrik karena kebisingan dan pencemaran. b. Konsep Jarak Jarak dihubungkan dengan keuntungan yang diperoleh, sehingga manusia cenderung akan memperhitungkan jarak.Misalnya: 1) Harga tanah akan semakin tinggi apabila mendekati pusat kota dibandingkan dengan harga tanah di pedesaan. 2) Peternakan ayam cenderung mendekati kota sebagai tempat pemasaran, agar telur dan ayam yang dibawa ke tempat pemasaran tidak banyak mengalami kerusakan, dibandingkan apabila peternakan ditempatkan jauh dari kota. c.
Konsep Keterjangkauan Hubungan atau interaksi antartempat dapat dicapai, baik dengan
menggunakan sarana transportasi umum, tradisional, atau jalan kaki. Misalnya: 1) Keterjangkauan, Jakarta – Biak (pesawat terbang); Bandung – Jakarta (kereta api). 2) Daerah A penghasil beras dan daerah B penghasil sandang. Kedua daerah ini tidak akan berinteraksi apabila tidak ada transportasi. 3) Suatu daerah tidak akan berkembang apabila tidak dapat dijangkau oleh sarana transportasi.
33
d. Konsep pola Bentuk interaksi manusia dengan lingkungan atau interaksi alam dengan alam, hubungannya dengan pola persebaran, seperti sebagai berikut. 1) Pola aliran sungai terkait dengan jenis batuan dan struktur geologi. 2) Pola pemukiman terkait dengan sungai, jalan, bentuk lahan, dan sebagainya. e.
Konsep Morfologi Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya
dengan aktivitas manusia. Misalnya: 1) Bentuk lahan akan terkait dengan erosi dan pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan lapisan tanah, ketersediaan air, dan sebagainya. 2) Pengelompokan pemukiman cenderung di daerah datar. f.
Konsep Aglomerasi Pengelompokan penduduk dan aktivitasnya di suatu daerah, Misalnya:
1) Masyarakat atau penduduk cenderung mengelompok pada tingkat sejenis, sehingga timbul daerah elit, daerah kumuh, daerah perumnas, pedagang besi tua, pedagang barang atau pakaian bekas, dan lain-lain. 2) Enam puluh delapan persen industri tekstil Indonesia berada di Bandung. g.
Konsep Nilai Kegunaan Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang
yang menggunakannya, Misalnya: 1) Daerah sejuk di pegunungan yang jauh dari kebisingan, seperti di Puncak antara Bogor dengan Cianjur, banyak dijadikan tempat peristirahatan dan rekreasi.
34
2) Lahan pertanian yang subur sangat bernilai bagi petani dibandingkan bagi nelayan atau karyawan/pegawai kantor. h. Konsep Interaksi dan Interdependensi Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain. Misalnya: gerakan orang, barang, dan gagasan dari suatu tempat ke tempat lain seperti, 1) Pergerakan penduduk, berupa sirkulasi, komutasi (ulang-alik), dan migrasi. 2) Pergerakan barang (sandang) dari kota ke desa; pangan dari desa ke kota. 3) Pergerakan berita (informasi) melalui radio, televisi, surat kabar dan lain-lain, terhadap pembaca atau pemirsa. i.
Konsep Differensiasi Area (Struktur Keruangan atau Distribusi Keruangan) Suatu wilayah kaitannya dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi
memiliki perbedaan nilai yang terdapat di dalamnya. Misalnya:Fenomena yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lain, seperti: 1) jarak dekat, jarak sedang, atau jarak jauh. 2) pemukiman padat, sedang, atau jarang. 4) Pertanian sayuran dihasilkan di daerah pegunungan; perikanan laut atau tambak di pantai; dan padi di daerah yang relatif datar. j.
Konsep Keterkaitan Keruangan (Proses Keruangan) Suatu wilayah dapat berkembang karena adanya hubungan dengan wilayah
lain, atau adanya saling keterkaitan antarwilayah dalam memenuhi kebutuhan dan
35
sosial penduduknya. Misalnya, jika dikaji melalui peta, maka terdapat konservasi spasial (keterkaitan wilayah) antara wilayah A, B, C, dan D. Sepuluh konsep tersebut, sengaja dibuat untuk penyatubahasaan pemikiran geografi, semuanya merupakan awal dari memahami geografi. Dengan demikian, pendidikan geografi mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi harus mencakup sepuluh konsep tersebut, hanya materi yang diberikan sesuai dengan jenjang pendidikannya. 3.
Pendekatan Dalam Geografi Dalam pengkajian geografi, kita mengenal tiga pendekatan utama, yaitu
sebagai berikut. a.
Pendekatan Spasial (Keruangan) Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan tempat hidup
tumbuhan, hewan, dan manusia. Pendekatan keruangan menganalisis gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Analisis keruangan merupakan pendekatan yang khas dalam geografi, sebab merupakan studi tentang keanekaragaman ruang muka bumi dengan membahas masing masing aspekaspek keruangannya. Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi sosial buday masyarakatnya. Dalam mengkaji aspekaspek tersebut, seorang ahli geografi sangat memperhatikan faktor letak, distribusi (persebaran), interrelasi serta interaksinya. Karena itu, analisis keruangan dapat dijadikan dasar untuk perencanaan penggunaan lahan tertentu.
36
b. Pendekatan Ekologi (Lingkungan) Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisma hidup dan lingkungannya. Organisma hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan, sedangkan lingkungan meliputi air, tanah, dan udara. Ekologi manusia (humanecology)
adalah
studi
mengenai
interaksi
antara
manusia
dan
lingkungannya, atau manusia dan manusia lainnya. Ekologi manusia sering pula disebut sebagai objek kajian geografi. Pendekatan ekologis menekankan hubungan antarmakhluk hidup dan komponen lingkungan hidup lainnya. Dalam hal ini, hubungan antara manusia dan lingkungannya. Interaksinya antara manusia dan lingkungan bersifat sebab akibat. Misalnya, kalau manusia merusak hutan maka manusia juga akan terkena dampaknya seperti longsor. Jadi, melalui pendekatan ini agar manusia selalu menjaga lingkungannya. Pendekatan lingkungan didasari oleh salah satu prinsip dalam
biologi,
yaitu
adanya
interaksi
antara
makhluk
hidup
dengan
lingkungannya. Dalam analisis lingkungan, geografi mencoba menelaah gejala saling pengaruhmempengaruhi (interaksi) dan hubungan timbal balik (interrelasi) antara komponen fisikal (alamiah) dengan nonfisik (sosial). c.
Pendekatan Kewilayahan (Regional) Pendekatan kewilayahan (regional) mencoba membandingkan berbagai
kawasan di muka bumi dengan memperhatikan aspek-aspek keruangan dan lingkungan dari masing-masing wilayah secara komprehensif. Pendekatan kompleks wilayah merupakan gabungan antara pendekatan keruangan dan pendekatan ekologi. Hal ini karena setiap daerah memiliki perbedaan, baik
37
kondisi alam maupun manusia, sehingga setiap daerah akan melakukan interaksi dengan daerah lain untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu, terjadi penawaran dan permintaan akan barang dan jasa. Misalnya, daerah yang subur dan banyak memiliki sumber daya akan banyak dikunjungi penduduk dari daerah yang miskin sumber daya. 4.
Aspek- Aspek Geografi
a.
Aspek Fisik dan Aspek Sosial Setelah
kita
mencoba
membahas
apa
hakikat
geografi
melalui
berbagaipengertian, konsep, pendekatan, dan prinsip-prinsip keilmuannya, padakesempatan ini kita akan mencoba untuk mengetahui lebih jauh tentang apayang menjadi aspek geografi melalui objek-objek kajiannya.Berbagai pengertian geografi seperti yang dikemukakan para ahli, dapatlahdisimpulkan bahwa geografi merupakan suatu ilmu pengetahuan dengan objekutamanya yaitu bumi beserta segala isinya, termasuk di dalamnya segala peristiwaatau fenomena yang timbul akibat adanya hubungan interaksi antara berbagaiunsur fisik maupun sosial dilihat dari konteks keruangan. Dengan demikian,secara garis besarnya aspek-aspek geografi meliputi aspek fisikdan aspeksosial. Aspek fisik dalam geografi hanya membahas unsur-unsur geosfer yangbersifat fisik antara lain meliputi tanah, air, iklim dengan segala proses alamiahnya.Aspek sosial geografi mengambil manusia dengan berbagai gejalanya sebagaiobjek studi pokok, seperti aspek kependudukan, aspek aktivitas ekonomi,sosial, budaya, dan politiknya.
38
Untuk membedakan kedua aspek tersebut, kamu dapat melihat melaluigejala-gejala geosfer dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, terjadinya perubahanmusim, gempa bumi, meletusnya gunung berapi, pola pengaliran sungai, danlain-lain merupakan aspek fisik geografi. Sedangkan yang mengangkut aspekmanusianya antara lain, mobilitas penduduk, urbanisasi, masyarakat kota dengankegiatan industri dan perdagangannya, kegiatan pertanian di desa, dan lainsebagainya. Kedua
aspek
geografi
tersebut
tidak
dibahas
sendiri-sendiri,
melainkansaling berhubungan (korelasi) membentuk berbagai gejala dan fenomena dipermukaan bumi yang tidak terlepas dari kegiatan alam dan manusia secarabersama-sama serta saling mempengaruhi. Misalnya, ketersediaan air tanahtergantung pada banyak sedikitnya peresapan air ke dalam tanah. Hal inidipengaruhi oleh jenis batuan dan jenis penutupan lahan. Jenis penutupanlahan sangat tergantung pada aktivitas manusia dalam mengolah lahan. Jikalahan banyak ditutup oleh tembok-tembok karena kegiatan industri ataupermukiman maka kesempatan tanah untuk menyerap air sangat sedikit danakibatnya cadangan air tanah akan berkurang. Contoh lain, kegiatan pertaniandi dataran rendah lebih mengandalkan pertanian sawah (lahan basah) karenabanyak tersedia air, sedangkan di pegunungan, penduduk lebih banyakmengusahakan perkebunan atau pertanian lahan kering karena lebih mengandalkanhujan sebagai sumber airnya.
b. Ruang Lingkup Geografi
39
Seperti
telah
dikemukakan
sebelumnya
bahwa
studi
geografi
meliputianalisa gejala fisik (alam) dan sosial (manusia), dan meliputi pula analisapenyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Melihat analisagejala yang dipelajari, geografi selalu mempertanyakan apa(What) yang terjadidi permukaan bumi? Di mana(Where) ruang atau tempat terjadinya? Mengapa(Why) gejala tersebut terjadi? Kapan(When) waktu terjadi atau berlangsungnya?Siapa(Who)
yang
terlibat
dalam
gejala
yang
terjadi?
Bagaimana(How)keterkaitan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan alamdengan alam yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia, serta untukkepentingan apa(What for)?Dengan demikian, ruang lingkup geografi cukup luas dan mendasar. Untukmelihat
apa
dan
bagaimana
ruang
lingkup
geografi,
Daldjoenimengemukakanpokok-pokok telaah geografi sebagai berikut. 1) Ukuran, bentuk, dan aneka gerakan bumi. 2) Persebaran serta posisi masa daratan dan wujud perairan. 3) Batuan, struktur dan berbagai relief permukaan bumi. 4) Air yang ada di berbagai samudra, lautan, serta seluk beluk gerakannya. 5) Pola persebaran dunia tumbuhan dan hewan. 6) Atmosfer
dengan
gejala-gejala
di
dalamnya
serta
pola-pola
iklim
yangterdapat di permukaan bumi. 7) Ras-ras umat manusia dan persebarannya yang berdasarkan unit kenegaraan. 8) Aneka bentuk kegiatan manusia dalam rangka menegakkan perekonomian. 9) Bermacam-macam ciri dan jenis pemukiman manusia yang ada.
40
10) Ciri-ciri sosial dan budaya masyarakat manusia 11) Pengaturan umat manusia secara politis dan relasi antarmereka. Dari beberapa hal tersebut, jelaslah bahwa ruang lingkup geografi tidakterlepas dari aspek fisik dan aspek manusia yang menjadi obyek studinya.Dalam ruang lingkup inilah tercermin sifat karakteristik geografi sebagai suatubidang ilmu pengetahuan dan bidang studi yang berbeda dengan ilmu pengetahuandan bidang studi lainnya. c.
Objek Studi Geografi Banyak
ahli
telah
mengemukakan
objek
geografi,
akan
tetapi
semuanyatampak berbeda. Apabila diurutkan kembali, akan tampak bahwa objek geografiterdiri atas dua aspek yaitu material dan formal. 1) Objek Material Objek material geografi adalah geosferyang terdiri atas litosfer, hidrosfer,atmosfer, biosfer, danantroposfer, dengan menekankan antroposfer sebagaimakhluk
yang paling berperan dalam biosfer. Unsur-unsur ini,
sebenarnyadikaji pula oleh bidang ilmu lain seperti litosfer oleh geologi, atmosfer olehklimatologi, geofisika dan meteorologi, hidrosfer oleh hidrologi, biosfer olehbiologi, dan antroposfer oleh sosiologi, antropologi, politik, ekonomi, danlain sebagainya. Geografi mempelajari ilmu kebumian dankehidupan manusia secara terintegrasi. Bagaimana hubungan dan pengaruhnyasecara timbal baik antara faktor fisikal dan manusia tersebut secara menyeluruh.Karena itu, ilmu geografi berada di dua pijakan, yaitu antara ilmu alam danilmu sosial.
41
Geografi
mempelajari
semua
lapisan
tersebut
dengan
menggunakanpendekatan kelingkungan dan kewilayahan serta dalam konteksn keruangan,sebagaimana
dijelaskan
dalam
pendekatan
geografi
di
atas.
Pendekatankelingkungan dalam geografi artinya selalu melilhat bagaimana hubungan danketerkaitan aspek fisik dan makhluk hidup lainnya di permukaan bumi. Pendekatankewilayahan atau regional adalah melihat ruang sebagai wadah yang mempunyaikeunikan atau perbedaan dengan wilayah lainnya sebagai hasil interrelasi danintegrasi antara aspek fisik dan manusia yang ada di dalamnya. Konteks keruanganartinya geografi selalu melihat ruang dalam pengertian tiga dimensi yaitu atas(atmosfer), bawah (litosfer), dan luasan (hidrosfer, biosfer, dan antroposfer). Geografi selalu melihat pola penyebaran suatu fenomena dalam ruangatau permukaan bumi. Bagaimana keterkaitan fenomena dengan fenomenalain di suatu tempat, fenomena suatu tempat dengan fenomena lain di laintempat, dan bagaimana pengaruh suatu fenomena atau gejala terhadap fenomenaatau gejala lain dalam ruang yang lebih jelas. Adapun yang menjadi ciri-ciri geografi adalah sebagai berikut. (a) Geografi melihat permukaan bumi sebagai lingkungan hidup manusia,dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia. (b) Geografi melihat penyebaran manusia dalam ruang dan bagaimana ruangdengan segala sumber dayanya. (c) Geografi melihat ciri khas suatu daerah, sehingga persamaan dan perbedaanwilayah di permukaan bumi dapat dilihat dengan jelas.
42
(d) Dalam
mempelajari
suatu
fenomena
atau
gejala,
geografi
selalu
mengaitkannyadengan unsur letak, jarak, penyebaran, interrelasi, gerakan, dan regionalisasi. Contoh dalam mengkaji masalah banjir, geografi tidak hanya melihatluas, genangan, kedalaman, dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia,tetapi juga dikaji bagaimana latar belakang timbulnya banjir, bagaimanapenggunaan lahan di daerah hulu, penggarapan lahan, kemiringan lerengnya,intensitas hujan dan faktor sosial budaya penduduk di daerah hulu sungaiseperti jumlah dan kepadatan penduduk, pemilikan lahan, cara penggarapanlahan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalammemanfaatkan lingkungan. Kemudian juga dilihat bagaimana peranan daerahhilir sebagai daerah limpasan air seperti lebar dan kedalaman sungai, penggunaanlahan dan faktor sosial budaya ekonomi penduduknya di sekitar sungai 2) Objek Formal Objek formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir terhadapgejala yang ada di permukaan bumi, baik keadaan fisik maupun keadaansosialnya. Cara pandang geografi terhadap objek formal dapat dilihat dariorganisasi keruangan (spatial setting) yang meliputi: (a) pola persebaran gejala tertentu di permukaan bumi (spatial pattern); (b) keterkaitan atau hubungan sesama antargejala tersebut (spatial system); (c) perkembangan (spatialprocess).
atau
perubahan
yang
terjadi
pada
gejala
tersebut
43
Dari pandangan objek formal, akan muncul beberapa pertanyaan yangdikenal dengan 5 WH. Maksudnya untuk mengetahui gejala-gejala yang terdapatdi permukaan bumi, sehingga jelas hasil uraiannya sebagai cara pandang geografi,yaitu sebagai berikut. (a) What Pertanyaan untuk mengetahuai apayang terjadi? (b) Where Pertanyaan khas geografi mengenai lokasi atau persebaran fenomenaatau gejala di permukaan bumi, dengan tujuan untuk mengetahui di manaperistiwa itu terjadi? (c) When Merupakan peristiwa awal yang mnejelaskan terjadinya suatu gejala ataufenomena. Pertanyaan ini untuk mengetahui kapanperistiwa itu terjadi? (d) Why Pertanyaan
ini
maksudnya
untuk
mengetahaui
mengapaperistiwa
tersebutdapat terjadi? (e) Who Mencari pelaku terjadinya suatu peristiwa, agar kita mengetahui siapayang bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut atau yangterlibat di dalamnya?. (f) How Mencari penyelesaian suatu masalah apabila peristiwa yang terjadi sudahtampak gejala-gejalanya dan akibat yang ditimbulkannya. Pertanyaanini
44
untuk mencari jawaban dari bagaimanaperistiwa tersebut seharusnyadiselesaikan dengan baik? Tema yang paling mendasar dari objek formal geografi adalah region,yaitu kesatuan daerah yang menunjukkan karakteristik tertentu atau ciri khasyang dapat dibedakan dengan daerah lainnya. Karakteristik atau ciri khassuatu tempat itu dapat berupa karakteristik aspek fisik, manusia, atau gabungankeduanya.Banyak cara untuk menentukan region tergantung pada kriteria apa yangakan dipergunakan (fisik, sosial, aktivitas ekonomi, budaya, politik, bahasa,agama, etnik, dan sebagainya). Ruang lingkup atau cakupan region pun dapatmeluas mulai dari desa, kota, kabupaten, propinsi, negara, sampai himpunan-himpunan internasional, contohnya region Asia Tenggara. Regionalisasi padadasarnya adalah pengumpulan dan pengklasifikasian atau pengelompokanwilayah ke dalam wilayah yang sejenis. Dari pengelompokan tersebut, akantampak daerah yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. d. Struktur Geografi Agar ilmu geografi dapat menjelaskan setiap fenomena geosfer yang menjadikajiannya, dibutuhkan ilmu-ilmu penunjang. Sebab di dalam sistem pengetahuan,geografi berada dalam dua bagian ilmu, yaitu di satu pihak mempelajari hal-hal yang bersifat eksak dan di lain pihak mempelajari hal-hal yang bersifatsosial. Dengan demikian, tampaklah dengan jelas bahwa geografi tidak dapatberdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari ilmu penunjang lainnya. Dalam geografi yang terintegrasi, seluruh cabang ilmu geografi tidak ditonjolkandalam struktur ilmu. Geografi terintegrasi menonjolkan pendekatan
45
ilmunya,yaitu analisis keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan. Ketiga pendekatantersebut dibedakan atas teoritis dan aplikasinya. Berdasarkan bidang kajian, geografi terbagi atas tiga cabang ilmu yaitusebagai berikut. 1) Geografi Fisik Geografi fisik mempelajari bentang lahan(Landscape) yaitu bagianruang dari permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensibentuk lahan. Perhatian utama geografi fisik adalah lapisan hidup(Life layer)dari lingkungan fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan lautan yang di dalamnyaterdapat sebagain besar kehidupan. Adapun ilmu-ilmu yang menunjang geografifisik adalah sebagai berikut. (a) Meteorologidanklimatologi,merupakan ilmu yang mempelajari gejalacuaca di atmosfer. (b) Oceanografiadalah ilmu pengetahuan dan studi eksplorasi mengenailautan serta semua aspek yang terdapat di dalamnya termasuk sedimen,batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer,pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebutbaik tenaga yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar. (c) Hidrologimempelajari gerakan dan distribusi air di bumi. (d) Hidrografiadalah suatu cabang ilmu geografi fisik yang berhubungandengan penelitian dan pemetaan air di permukaan bumi. (e) Geologimenjelaskan bagaimana bumi terbentuk dan bagaimana bumiberubah dari waktu ke waktu.
46
(f) Geomorfologimempelajari bentuk permukaan lahan dan sejarahnya. (g) Ilmu tanahadalah ilmu yang mempelajari hal ihwal atau sifat-sifat tanah. (h) Geografi tanahialah ilmu yang mempelajari tentang tanah, meliputi sifat,genesis, penyebaran, dan penerapannya terhadap kehidupan manusia. (i) Biologiadalah
ilmu
pengetahuan
tentang
makhluk
hidup,
baik
manusiamaupun tumbuhan dan hewan. (j) Biogeografiadalah ilmu yang mempelajari penyebaran organisme dalamruang dan
waktu,
serta
faktor-faktor
yang
memengaruhi,
membatasi
ataumenentukan pola penyebaran jarak. 2) Geografi Manusia Geografi
manusia
jumlahpenduduk,
mempelajari
penyebaran
manusia
penduduk,
dalam
dinamika
ruang,
termasuk
penduduk,
aktivitas
ekonomi,politik, sosial dan budayanya. (a) Ekonomiadalah
ilmu
pengetahuan
yang
mempelajari
usaha-usaha
manusiauntuk mencapai kemakmuran, gejala-gejalanya dan hubungan timbal balikdari usaha tersebut. (b) Geografi
ekonomimembahas
bagaimana
manusia
mengeksploitasi
sumberdaya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi, dan persebarankegiatan industri, serta seluk beluk komunikasi. (c) Politikadalah kegiatan pada suatu negara yang berhubungan denganproses untuk menentukan tujuan-tujuan yang telah dipilih oleh suatu negaradalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.
47
(d) Geografi politikmempelajari unit-unit politik, wilayahnya, perbatasan,serta ibukotanya dengan unsur-unsur kekuatan nasional dan politikinternasional. (e) Demografiadalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahanperubahan penduduk. (f) Geografi
pendudukadalah
membicarakanvariasi-variasi
cabang kualitas
disiplin ruang
dalam
geografi demografi
yang dan
nondemografi daripenduduk manusia dan konsekuensi-konsekuensi sosial dan ekonomiyang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khususdari kondisi-kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan oleh suatuunit atau daerah. 3) Geografi Teknik Geografi
teknik
mempelajari
cara-cara
memvisualisasikan
dan
menganalisisdata dan informasi geografis dalam bentuk peta, diagram, foto udara dancitra hasil penginderaan jauh. Cabang ilmu geografi teknik yaitu sebagai berikut. (a) Kartografiadalah ilmu dan seni membuat peta yang menyajikan hasil-hasil ukuran dan pengumpulan data berbagai unsur permukaan bumi yangtelah dilakukan oleh surveyor, geograf, kartograf, dan lain-lain. (b) Penginderaan jauhadalah ilmu dan seni yang memperoleh informasimengenai objek, daerah, atau gejala dengan menganalisis data yang diperolehdengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah,atau gejala yang dikaji.
48
(c) Sistem Informasi Geografis (SIG)adalah sistem informasi berbasiskomputer yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, menganalisisdata geografis dan nongeografis serta menyediakan informasi dan grafissecara terpadu. Menelaah
setiap
gejala
di
permukaan
bumi,
geografi
tidak
memilahkanaspek fisik dan manusia, tetapi selalu memadukan keduanya, aspek fisik danmanusia ditelaah secara terintegrasi. Perpaduan antara geografi fisik dan geografimanusia secara faktual di lapangan menghasilkan geografi regional. Regionaladalah geosfer ditelaah dengan menggunakan pendekatan geografi, sehinggaregional
adalah
objek
geografi.Kalaugeologimempelajari bentuklahan,ilmu
formal
batuan,
tanahmempelajari
dari
ilmu
geomorfologimempelajari keadaan
klimatologimempelajariiklim,meteorologimempelajari
fisik cuaca.
Semua
tanah, itu
menganalisis kebumian secaramurni tanpa diintegrasikan dengan kehidupan manusia. Demikian pula ilmupolitik, sosiologi, ekonomi, dan demografi mempelajari manusia secara murni,geografi mempelajari kehidupan manusia dan kebumian secara terpadu. Contoh
dalam
mempelajari
penduduk.
Demografimembahas
tentangjumlah, pertumbuhan, kepadatan dan penyebaran penduduk. Geografi mempelajarijumlah, pertumbuhan dan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan aspekfisikal, seperti mengapa di daerah dataran penduduknya lebih banyak biladibandingkan dengan daerah pegunungan, mengapa penduduk di daerah datarancenderung menyebar secara merata, sedangkan di pegunungan
49
mengelompok, mengapa pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tinggi atau rendah, faktorfisik dan sosial budaya apa yang berpengaruh dan sebagainya. Contoh lain dalam mempelajari pertanian, ahli agronomi Mempelajaricara bercocok tanam, ahli ekonomimempelajari biaya produksi, pengeloalandan pemasaran,ahli geografimempelajari lokasi berbagai jenis usaha tanidi permukaan bumi, bagaimana kaitannya dengan aspek fisik seperti iklim,kemiringan lereng, ketinggian, tata air, aspek sosial seperti cara bertani, penerapanteknologi, modal, pemilikan lahan, kebijakan pemerintah, dan adat istiadatdalam bercocok tanam. D. Kerangka Berpikir Dalam kegiatan pembelajaran, pengajaran dan pengaturan proses belajar mengajar menentukan keberhasilan pembelajaran. Keduanya saling mendukung satu sama lain. Untuk mencapai tujuan pembelajaran geografi diperlukan kesetimbangan antara keduanya. Salah satu komponen pengajaran adalah pemanfaatan berbagai strategi pembelajaran secara dinamis dan kemampuan guru untuk dapat memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan materi pokok bahasan geografi. Word squard adalah sejenis teka teki silang yang tidak asing lagi bagi semua orang. biasa dilakukan pada waktu senggang atau hanya sekedar mengisi waktu luang caranya sangat mudah hanya dengan menjawab pertanyaan lalu diterapkan di kotak-kotak yang sudah disediakan. Word squard lebih mudah lagi karena sudah tersedia kotak beserta huruf-hurufnya, tugas kita hanya mengarsir huruf-huruf tersebut menjadi suatu kalimat atau kata sesuai jawaban yang
50
dipertanyakan dan hal tersebut menyenangkan selain mengisi waktu luang juga mengasah otak. Untuk menghilangkan anggapan siswa bahwa geografi itu membosankan, maka hal-hal yang biasa menjadi kegemaran atau kesukaan siswa diterapkan pula dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang biasa kita sebut belajar sambil bermain. Siswa tidak akan merasa jenuh atau kesulitan dalam memecahkan dan mengerjakan
soal-soal geografi. Word
Squareadalah
salah
satu
alternatif
tersebut. Model belajar Word Square merupakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian dicari jawaban
dalam
sebuah
kotak
angka-angka
kemudian
mengarsirnya.
Keunggulan Word squard adalah metode pembelajaran yang bervariatif, lebih bermakna, menantang sekaligus menyenangkan bagi para siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas ini merupakan siklus dan dilaksanakan sesuai perencanaan tindakan / perbaikan dari perencanaan tindakan terdahulu. Penelitian ini diperlukan evaluasi awal untuk mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan tes sebagai upaya untuk menemukan fakta-fakta yang dapat digunakan untuk melengkapi kajian teori yang ada dan untuk menyusun perencanaan tindakan yang tepat dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Model pembelajaran Word Squard merupakan model pembelajaran yang menyenangkan. Proses pembelajaran dapat dilakukan sambil bermain, karena Word Squard memiliki konsep belajar sambil bermain. Peserta didik ditugaskan untuk menemukan kata-kata yang merupakan jawaban atas soal-soal yang
51
disediakan guru. Jawaban atas soal tersebut disediakan dalam kumpulan beberapa kata, yang mesti ditemukan oleh peserta didik. Proses belajar seperti ini lebih menyenangkan dibanding model pembelajaran konvensional. Atas dasar pemikiran diatas, maka metode pembelajaran Word Squard di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar Geografi pada materi Hakikat Geografi siswa kelas X5 SMA Negeri 1 Loghia. E. Hipotesis Tindakan Teori para ahli menyatakan bahwa model pembelajaran Word Squard dapat meningkatkan hasil belajar geografi peserta didik. Sehingga, berdasaarkan teori-teori tersebut peneliti menyususn sebuah penelitian dengan hipotesis tindakan “Model Pembelajaran Word Squarddapat meningkatkan hasil belajar geografi pokok bahasan hakekat geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Loghia”.
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelasa X5 SMA Negeri 1 Loghia Kecamatan Loghia dengan jumlah siswa sebanyak 21 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki
52
dan 14 orang perempuan. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian direncanakan pada semester ganjil tepatnya pada bulan Juli – Agustus tahun ajaran 2015 / 2016. B. Faktor Yang Diteliti Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka faktor yang di selidiki adalah sebagai berikut: 1.
Faktor guru, Yaitu dengan memperhatikan
persiapan materi pelajaran
melalui model pembelajaran Word Squard. 2.
Faktor siswa, dengan memperhatikan apakah penguasaan siswa dalam menyelesaikan soal-soal geografi sudah baik setelah di terapakan model pembelajaran Word Squard.
3.
Faktor sumber pembelajaran, yaitu dengan melihat apakah sumber pembelajaran dapat mendukung pelaksanaan model pembelajaran Word Squard.
C. Prosedur penelitian Prosedur penelitian tindak kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus. Berdasarkan alokasi waktu dan model pelajaran yang terdapat pada RPP kelas X SMA Negeri 1 Loghia, direncanakan pada setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan ( satu pertemuan 2x45 menit) Adapun desain dan model penelitian tindakan kelas dalam Penelitian ini Adalah Sebagai berikut: Alternatif Pemecahan Permasalahan
(Rencana Tindakan I)
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Terselesaikan Refleksi I
Analisis Data I
Observasi I
53
Gambar 1. Alur dalam PTK ( Tim pelatih proyek PGSM, 1999) Tiap siklus yang diteliti sesuai perubahan yang ingin dicapai yang telah didesain dalam faktor
yang diselidiki. Sebagai kegiatan awal maka terlebih
dahulu melakukan observasi awal untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan dalam rangka meningkatkan penguasaan siswa, sebelum diberikan tindakan. Dari hasil evaluasi dan observasi awal, maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan WORD SQUARD dengan mengikuti prosedur sebagai berikut : (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; (4) evaluasi; (5) refleksi. Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dijabarkan sebagai berikut: 1.
Perencanaan Adapun hal-hal yang dilakukan pada langkah ini adalah sebagai berikut:
a.
Membuat skenario pembelajaran;
54
b.
Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajarmengajar dikelas ketika model pembelajaran Word Squard diterapkan pada pembelajaran geografi;
c.
Menyiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan untuk membantu siswa memahami geografi melalui konsep geografi dengan baik;
d.
Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi telah dikuasai oleh siswa, dan
e.
Membuat lembar pengamatan pada siswa yang akan digunakan guru dan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung.
2.
Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario
yang telah dibuat, materi yang akan diajarkan pada tiap siklus yaitu: Siklus I
: Mengidentifikasi konsep geografi; dan
Siklus II
: Menentukan pendekatan geografi sederhana.
3.
Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan.
Observasi dilakukan untuk mengetahui kondisi awal populasi penelitian. Observasi dilakukan supaya peneliti dapat menentukan langkah-langkah yang sesuai sehingga penelitian dapat berjalan optimal. 4.
Evaluasi Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Evaluasi dilakukan untuk
melihat apakah model pembelajaran Word Square yang diterapkan peneliti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, atau sebaliknya.
55
5.
Refleksi Pada tahap ini, hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi
dikumpulkan dan dianalisis. Tahap refleksi dilaksanakan untuk menganalisa kekurangan dan kelemahan peneliti dalam melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Melalui tahap ini, peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan perlakuan selama penelitian, sehingga peneliti tidak melakukan kesalahan yang sama pada pertemuan-pertemuan selanjutnya. Refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer. Saran-saran yang divberikan oleh observer menjadi acuan peneliti untuk memperbaiki kualitas tindakan selama penelitian. Peneliti juga meminta saran dan masukan dari guru mata pelajaran bersangkutan. D. Data dan Cara Pengambilannya Data dan cara pengambilannya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Sumber Data :
Personil penelitian terdiri dari siswa dan guru.
2.
Jenis Data : Jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif yang diperoleh melalui tes hasil belajar dan kualitatif yang diperoleh melalui lembar observasi dan jurnal.
3.
Cara pengambilan data : a.
Data tentang proses belajar mengajar pada pelaksanaan tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi.
b.
Data tentang hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes hasil belajar.
c.
Data tentang refleksi diri diambil dengan menggunakan jurnal.
56
4.
Analisis data: a.
Seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar secara individual jika siswa tersebut memperoleh nilai minimal 70. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 =
b.
𝑆𝑘𝑜𝑟𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥100 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar secara klasikal, digunakan rumus :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑁𝑖𝑙𝑎 70 𝑥100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖𝑇𝑒𝑠 E. Indikator Kinerja =
Keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari 2 aplikasi yaitu 1. Segi proses dikatakan berhasil apabila minimal 80% proses tindakan terlaksana dengan baik. 2. Segi hasilnya tindakan dikatakan berhasil apabila minimal 80% siswa telah memperoleh nilai minimal 70 secara perorangan. Hal ini merupakan ketentuan musyawarah Guru Mata Pelajaran geografi yang diterapkan di SMA Negeri 1 Loghia.
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian 1.
Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini diawali dengan kegsiatan observasi awal dan wawancara
dengan pelaksanaan pada hari senin, 26 juli 2015. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tersebut menunjukan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari materi pelajaran geografi khususnya pokok bahasan Hakikat Geografi salah satu penyebabnya adalah metode pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran yang diajarkan bahkan terkadang guru hanya menggunakan metode sederhana, sehingga penulis mencoba melaksanakan pembelajaran geografi pokok
58
bahasan Hakikat Geografi di kelas x5 SMA Negeri 1 Loghia dengan menerapkan metode pembelajaran Word Squard. 2.
Tindakan Siklus 1
a.
Perencanaan Setelah disepakati untuk menerapkan metode pembelajaran Word Squard
dalam mengajarkan geografi pokok bahasan hakikat geografi, maka hal-hal yang dilakukan peneliti dan dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah pembuatan skenario pembelajaran, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar – mengajar di kelas ketika model pembelajaran word skuardditerapkan pada pembelajaran geografi, menyiapkan alat bantu mengajar, mendesain alat evaluasi, membuat lembar pengamatan pada siswa yang akan digunakan guru dan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti, sedangkan observer bertindak sebagai pengawas. Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dimana pada pertemuan kedua adalah pelaksanaan evaluasi siklus 1. Proses pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang dibuat pada tahap perencanaan. Pertemuan pertama (siklus 1) dilaksanakan pada hari jumat, 31 juli 2015 dan pertemuan kedua pada hari jumat 7 agustus 2015. Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberiak motivasi kepada siswa dengan mengungatkan kembali konsep-konsep geografi yang telah dipelajari sebelunya, kemudian guru
59
menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu dengan penggunaan model pembelajaran word squard. Dalam proses belajar mengajar, guru mempersentasekan materi Hakikat geografi penggunaan model pembelajaran word squard. Kemudian guru memberikan bimbingan kepada siswa yang akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan. Setelah semua menyelesaikan soal latihan, selanjutnya
guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
yang
bisa
mempersentasekan jawabannya di depan kelas. Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi jawaban yang telah dipresentasikan, selanjutnya guru memberikan penghargaan/penguatan kepada siswa yang telah mempresentasikan jawabannya. Soal-soal yang telah disediakan oleh guru dijawab siswa dengan cara mengarsir pada lembar jawaban. Arsiran jawaban dapat dibuat secara vertikal, horizontal atau diagonal. Selama proses belajar berlansung peneliti mengobservasi jalannya pelajaran dengan menggunakan lembar observasi guru sebagiamana tercantum dalam lampiran 9 dan lembar observasi untuk siswa yakni pada lampiran 10. C. Observasi Hal-hal yang diobservasi selama proses pembelajaran berlangsung meliputi perhatian siswa terhadap informasi yang diberikan, kerja siswa, bagaimana siswa mepresentasikan hasil kerjanya, aktifitas pembimbingan atau berkonsultasi, keberanian siswa mengajukan pertanyaan/menanggapi pertanyaan
60
dan mengeluarkan pendapat serta bagaimana guru menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelaran word squard. Hasil observasi terhadap siswa menunjukkan hal- hal sebagai berikut: 1.
Pertemuan 1 a. Pada pertemuan pertama, siswa terlihat masih asing dengan media pembelajaran yang digunakan mengingat model pembelajaran word squard dalam pengajaran merupakan hal baru bagi mereka. b. pada saat guru memberikan penjelasan sebagai pengantar materi pelajaran yaitu pokok bahasan hakikat geografi, ada 8 orang siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. terlihat diantaranya ada yang bercerita dengan temannya secara berbisik karena takut didengar oleh guru dan ada juga yang sibuk bermain dengan ponselnya. c. pada saat mengerjakan latihan, ada 7 orang siswa yang tidak aktif, hal ini terlihat ada 6 orang siswa yang hanya diam dan menunggu jawaban dari temannya, juga terlihat 2 orang siswa yang ribut, dan ada 1 orang siswa yang keluar masuk kelas.
2.
Pertemuan II a. Pada pertemuan kedua, guru lebih memotivasi siswa bahwa keaktifan dapat memberi dampak yang baik terhadap pemahaman materi pelajaran sehingga siswa semakin aktif, hal ini terlihat siswa bisa menyelesaikan soal walaupun ada sebagian kecil yang tidak memperhatikan proses belajar mengajar.
61
b. Pada saat guru memberikan penjelasan sebagi pengantar materi pelajaran, ada 3 orang siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru tersebut. Ketiganya masih sibuk mengatur buku-bukunya dan mengerjakan tugastugas mata pelajaran lain. c. Pada saat siswa megerjakan soal yang ada pada LKS, ada 4 orang siswa yang tidak aktif, hal ini terlihat pada saat menyelesaikan soal latihan masi ada 4 orang siswa yang menunggu jawaban dari temannya. d. Pada saat salah satu siswa mempersentasekan hasil jawabanya, hanya 6 orang siswa yang berani memberikan pendapatnya bahkan bertanya. Hasil observasi terhadap guru menunjukkan hal- hal sebagai berikut: 1.
Pertemuan 1 a. Guru tidak menyampaikan indikator pencapayan hasil belajar. b. Guru kurang memantau siswa dengan keluar masuk ruangan sehingga suasana kelas gaduh. c. Guru tidak mmembing siswa dalam menyimpulkan pelajaran tetapi langsung menyimpulkan sendiri. d. Guru tudak menyampaikan materi yang akan menjadi pokok bahasan pertemuan berikutnya untuk dipelajari di rumah.
2.
Pertemuan II a. Sikap tegas guru dengan menekan kepada siswa bahwa keberanian bertanya daan mempersentasikan jawaban merupakan salah satu penilayan ternyata berdamapk positif kepda siswa, hal ini terlihat pada saat siswa mempersentasikan jawabannya dan semua hal – hal yang diobservasi pada
62
pertemuan 1 sudah mengalami peningkatan kecuali aktivitas bertanya yang masih kurang. b. Guru lebih insesif memberikan arahan kepada keseluruhan siswa agar bekerja sesuai apa yang ditugaskan. c. Guru memberikan penghargaan berupa siswa berupa ungkapan bagus dan aplous yang memperoleh skor tertinggi ketika presentase dipertemuan kedua. d. Guru membantu siswa dalam menympulkan materi yang telah diajarkan. d. Evaluasi setelah materi yang diajarka sebanyak dua kali pertemuan, maka pada akhir pertemuan ke-2 diadakan evaluasi atau tes tindakan siklus 1. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana peningkatan presentase belajar geografi siswa setelah menggunakan model pembelajran word squard. Siswa harus bertanggung jawab secara individu terhadap hasil belajarnya meskipun dalam proses pembelajaran dilakukan secara individual. Hasil tes siklus 1 menunjukkan bahwa 70% atau 21 orang siswa memperoleh nilai >70 dengan nilai rata- rata 68,33. e. Refleksi Pada tahap ini, penelitian bersama observer mendiskusikan kelemahankelemahan yang terdapat pada pelaksanaan tindakan siklus 1 yang akan diperbaiki pada siklus ll. Pada tindakan siklus 1 berdasarkan presentase pelaksanaan penggunaan model pembelajaran word squard, terlihat bahwa penerapan model pembelajaran Word Squardini masih belum maksimal mengingat model
63
pembelajaran ini baru pertama kalinya dilaksanakan di kelas X5 SMA Negeri 1 Loghia. Berdasarkan hasil obsevasi, peneliti berasumsi bahwa hal – hal yang menjadi kekurangan pada tindakan siklus 1 adalah sebagai berikut: 1) Siswa belum memahami sepenuhnya langkah – langkah dan manfaat penggunaan model pembelajaran word squard. Hal ini terlihat masih banyak siswa kurang aktif mengerjakan soal latihan
sehingga guru memberikan
penekanan agar lebih memperhatikan isi materi yang diberikan. 2) Rendahnya rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang diberikan. Hal ini terlihat dari masih ada siswa yang melakukan aktivitas lain dan siswa lebih banyak juga yang diam serta siswa belum bekerja dengan baik, sehingga dalam mempersentasikan jawabannya siswa belum merasa bertanggung jawab. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru melakukan pengawasan yang lebih baik pada saat penjelasan berlansung karena sifat dan keaktifan juga merupakan penilaian. Ketergantungan siswa terhadap sumber pelajaran yang bersal dari guru masih tinggi, siswa masih menggap guru sebagai pusat informasi/sumber pengetahuan menyebabkan siswa kurang memahami secara baik materi yang diajarkan, oleh karena itu guru lebih menekankan agar memperhatikan materi yang diajarkan. Dengan melihat banyaknya kekurangan – kekurangan yang ada serta hasil belajar geografi pada tindakan siswa siklus 1 yang belum memenuhi indikator
64
keberhasilan dan penelitian ini, maka penelitian ini akan dilanjutkan pada tindakan siklus II. 3. Tindakan siklus ll a.
Perencanaan Setelah disepakati untuk menerapkan metode pembelajaran Word Squard
dalam mengajarkan geografi pokok bahasan hakikat geografi, maka hal-hal yang dilakukan peneliti dan dilaksanakan pada tahap perencanaan adalah pembuatan skenario pembelajaran, membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar – mengajar di kelas ketika model pembelajaran word skuard diterapkan pada pembelajaran geografi, menyiapkan alat bantu mengajar, mendesain alat evaluasi, membuat lembar pengamatan pada siswa yang akan digunakan guru dan peneliti selama proses belajar mengajar berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti, sedangkan observer bertindak sebagai pengawas. Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dimana pada pertemuan kedua adalah pelaksanaan evaluasi siklus 1. Proses pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran yang dibuat pada tahap perencanaan. Pertemuan pertama (siklus 2) dilaksanakan pada hari jumat, 21 Agustus 2015 dan pertemuan kedua pada hari jumat 28 Agustus 2015. Kegiatan pembelajaran diawali dengan memberiak motivasi kepada siswa dengan mengungatkan kembali konsep- konsep geografi yang telah dipelajari sebelunya,
65
kemudian guru menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu dengan penggunaan model pembelajaran word squard. Dalam proses belajar mengajar, guru mempersentasekan materi Hakikat geografi penggunaan model pembelajaran word squard. Kemudian guru memberikan bimbingan kepada siswa yang akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan. Setelah semua menyelesaikan soal latihan, selanjutnya
guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
yang
bisa
mempersentasekan jawabannya di depan kelas. Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menanggapi jawaban yang telah dipresentasikan. Soal-soal yang telah disediakan oleh guru dijawab siswa dengan cara mengarsir pada lembar jawaban. Arsiran jawaban dapat dibuat secara vertikal, horizontal atau diagonalSelama proses belajar berlansung peneliti mengobservasi jalannya pelajaran dengan menggunakan lembar observasi guru
dan lembar
observasi untuk siswa. C. Observasi Hasil observasi tehadap siswa menunjukkan hal – hal sebagai beriku: 1) Siswa sudah semakin aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa sudah mulai terbiasa dengan menggunakan model pembelajaran word squard yang diterapkan baik pertemuan 1 maupun pertemuan II. 2) Ketika guru memberikan ;latihan melalui pembelajaran word squard hanya sebagian kecil siswa yang tidak aktif memperhatikan. Hal ini terlihat pada
66
saat mengerjakan soal latihan, siswa sudah semakin aktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. 3) Sebagian besar siswa
sudah berani
bertanya dan mengungkapkan
pendapatnya tentang materi yang diajarkan tanpa merasa malu. 4) Sebagian besar siswa sudah mampu mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru dan siswa sudah mampu mempersentasekan jawabannya. Sementara itu hasil observasi terhadap guru menunjukkan hal – hal sebagi berikut: 1) Guru sudah memberikan motivasi dan pemaparan yang baik dengan materi yang diajarkan. 2) Guru juga telah menjelaskan dan menyampaikan indikator belajar yang ingin dicapai. 3) Guru sudah bisa mengefektifkan pemantauan dan bimbingan terhadap siswa, sehingga tidak ada lagi siswa yang merasa terabaikan. 4) Guru mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada siswa yang baik dalam menjawab soal – soal latihan. d. Evaluasi Pada tahapan ini dilaksanakan evaluasi atau tes tindakan siklus II secara perorangan. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah pelaksanaan tindakan siklus II lebih baik atau mengalami peningkatan prestasi belajar geografi dari pelaksanaan tindakan siklus 1. Dari hasil tes tindakan siklus II yaitu siswa memperoleh nilai >70 sebanyak 19 orang atau sebesar 95,23% dengan nilai rata – rata 82,61.
67
e.
Refleksi kegiatan refleksi pada tindakan siklus II ini menunjukkan hasil yang cukup
menggembirakan, baik terhadap guru bidang studi maupun bagi peneliti. Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran word squardsudah memberikan hasil yang lebih baik. Siswa termotivasi untuk menyampaikan pendapat atau jawaban pertanyaan yang diberikan serta mampu menyelesaikan soal – soal yang diberikan dengan baik dan benar. Ini menunjukkan siswa sudah mempunyai motivasi belajar yang cukup baik terhadap pelajaran geografi. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah menunjukkan efektifitas yang cukup baik. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mampu menjawab soal evaluasi dengan benar. Dari hasil evaluasi atau tes tindakan siklus II telihat bahwa hasil belajar georafi pada siswa kela X5 SMA Negeri 1 Loghia, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan siklus 1 dengan selisi sebesar 20%. Hasil belajar geografi secara klasikal pada siklus 1 sebesar 70%dan pada siklus II mencapai 82,61% Bertitik tolak dari hasil evaluasi melalui penggunaan model pembelajaran word squard yang diperoleh pada tindakan siklus dua terlihat bahwa hasil belajar geografi siswa mengalami peningkatan sehingga penelitian ini dihentikan sampai pada tindakan siklus II. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai yaitu minimal 80% siswa telah mencapai nilai >70 (kriteria ketuntasan minimal / KKM).‟ Dengan demikian, hipotesis tindakan telah terbukti yaitu dengan
68
penggunaan model word squard, hasil belajar geografi pada siswa kelas X5 SMA Negeri 1Loghia pada pokok bahasan hakikat geografi dapat ditingkatkan. B. Pembahasan Model pembelajaran telah dikenal sejak lama, sejak pendidikan formal atau pengajaran itu ada. Terdapat banyak pengrtian atau defenisi tentang metode pembelajaran. Namun defenisi- defenisi yang dimunculkan mengandung makna yang hampir sama. model pembelajaran adalah suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi yang diciptakan oleh guru dan siswa, dimana kadang terjadi gangguan atau hambatan. Untuk mengatasi hambatan itu diperlukan adanya metode pembelajaran yang dapat untuk untuk meningkatkan
efektivitas
pembelajaran
sehingga
pada
akhirnya
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil pengamatan pada siklus l dengan lembar observasi yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisis aktifitas siswa selama proses pembelajaran pada siklu l menunjukan perubahan kearah positif, dimana guru dalam menjelaskan dan penerapan model pembelajaran Word Squard sudah baik namun ada beberapa aspek yang kurang terlaksana karena mengingat model pembelajaran Word Squard merupakan hal yang baru bagi guru maupun peserta didik. Kemudian ada hal-hal
yang
mendukung
terjadinya
peningkatan
kualitas
pembelajaran
berdasarkan kejadian selama proses pembelajaran diantaranya dapat diketahui melalui pendapat siswa.
69
Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus l menunjukan adanya peningkatan
dibandingkan
sebelum
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menerapkan model pembelajaran Word Squard berikut disajikan tabel analisisketuntasan belajar pada siklus l. Tabel 1 analisis hasil ketuntasan pemelajaran siswa siklus l Skor
Jumlah siswa
Persentase (%)
Ketuntasan belajar
0-70
6
28,57%
Belum tuntas
70 -100
15
71,42%
Tuntas
Jumlah
21
100
Keterangan : Tuntas
:15 orang siswa
Tidak tuntas : 6 orang siswa Nilai rata-rata
: 68,33
Persentase ketuntasan : 80 % Dari data diatas diperoleh gambaran bahwa pembelajaran geografi pokok bahasan Hakikat geografi dengan menggunakan model pembelajaran Word Squard pada siswa kelas X5 SMA NEGERI 1 LOGHIA belum terlaksan dengan baik karena belum sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan siklus ll dilakukan dilakukan sesuai dengan tahapan – tahapan seperti pada siklus l. Hasil penelitian pada siklus ll menunjukan bahwa dari 21 orang siswa, 20 siswa diantaranya telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal. Sedangakan 1 orang siswa belum mencapai kriteria ketuntasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel ketuntasan hasil belajar pada siklus ll.
70
Tabel 2. Hasil analisis ketuntasan pembelajaran siswa siklus ll Skor
Jumlah siswa
0-74
1
4,77%
65-100
20
95,23%
21
100
Jumlah
Persentase %
Ketuntasan belajar Belum tuntas Tuntas
Keterangan : Tuntas
: 20 orang siswa
Tidak tuntas
: 1 orang siswa
Nilai rata-rata
: 82,61
Persentase ketuntasan : 93,33% Dari data diatas diperoleh gambaran bahwa pembelajaran geografi dengan menggunakan model pembelajaran Word Squard pada siswa kelas X5 SMA NEGERI 1 LOGHIA dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping peningkatan hasil belajar siswa, keterlaksanaan scenario pembelajaran pada setiap siklusnya meningkat pula. Kondisi ini sesuai dengan pendapat conny semiawan (1987:8) yang menyatakan bahwa model pembelajaran dan pendekatan yang digunakan guru secara lebih variatif akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif,
sehingga
penyjia
materi
pelajaran
oleh
guru
akan
lebih
menarik.Pembelajaran yang sebelumnya besifat absrak dan teoritis, sehingga siswa tidak aktif dalam pembelajaran yang dilakukan berubah menjadi menarik. Secara psikologis model pembelajaran dengan menggunakan model word squard ini memberikan manfaat besar terhadap siswa, antara lain: 1). Memotifasi siswa untuk belajar lebih giat karena adanya dorongan dari teman siswa serta
71
penilaian yang berkelanjutan, 2). Menghilangkan rasa takut pada siswa untuk mengungkapkan pendapatnya, dan 3). Menumbuhkan kerja siswa berpikir kritis dan kemampuan siswa . Karena indikator keberhasilan dalam penilaian ini telah tercapai, dalam hal ini minimal 80% siswa telah mencapai nilai >70, maka penelitian ini dihentikan pada siklus II. Ini berarti bahwa hipotesis tindakan telah terjawab yaitu dengan menggunakan paket pembelajaran geografi berbasisword squard hasil belajar geografi siswa kelas X5 SMA Negeri 1Loghia pada pokok bahasan hakikat geografi dapat ditingkatkan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian, disimpulakan bahawa : 1. Penggunaan model word squard sebagai model pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajat siswa kelas X5 SMA Negeri 1 loghia pada pokok bahasan hakikat geografi dengan tingkat ketuntasan mencapai 95,23% pada siklus II. 2. Pembelajaran
dengan
menggunakan
model
word
squard
dapat
meningkatkan aktifitas siswa mengkostruksi pengetahuannya. B. Saran – saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut:
72
1.
Kepada guru, untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran geografi dan hasil belajar secara umum sebaiknya guru dalam menyajikan materi menerapkan metode pembelajaran yang tepat, guna meningkatkan hasil belajar siswa.
2.
Kepada siswa, agar lebih giat seta aktif dalam belajar khususnya mata pelajaran geografi apalagi dengan adanya metode pembelajaran Word Squard yang membantu dalam proses belajar mengajar.
3.
Kepada para peneliti berikutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dalam melaksanakan penelitian serupa atau lebih meningkatkan dan mengembangkan maksud dan tujuan peneliti.
73
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, J. Dkk. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatra. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Arnold, Caroline. 2003. Geografi: Aktivitas untuk Menjelajahi, Memetakan, dan Menikmati Duniamu (Terj.). Bandung: Pakar Raya Basri. 2008. Hasil Belajar Siswa. http://basri 05.multiply.com akses 4 september 2011 Bayong Tjasyono. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: Rosda Budisantoso, P. 1987. Panduan Mengenal Batuan Bekuan. Bandung: Direktorat Geologi, Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Bintarto, R. 1989. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Chaldun, Achmad. 1999. Atlas Indonesia dan Dunia. Surabaya: Karya Pembina Daldjoeni, N. 1986. Pokok-pokok Klimatologi. Bandung: Alumni Darmawijaya, Isa. 1990. Klasifikasi Tanah: Dasar Teori Bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Darmawijaya, M.I. 1997. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Dahuri, Rokmin. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Dewan Redaksi. 1988. Ilmu Pengetahuan Populer. Grolier International Inc. Dewan Redaksi. 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar. Grolier International Inc.
74
Direktorat Penyelidikan Masalah Air Sub Direktorat Hidrologi. 1993. Pedoman Klimatologi. Bandung: Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum. Djamarah, dan Saiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta Rineka Cipta. Farida, Devi Suryaning. 2009. Penggunaan media word square dalam pembelajaran bahasa arab sebagai upaya peningkatan kemampuan kosakata siswa kelas XI SMA 02 Muhammadiyah WuluhanJember. Tersedia http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sastra arab/article/view/1600 diunduh pada 9 Juli 2012 Fudyartanto, 2007, Mendesain Model Pembelajaran Kontekstual, Jakarta: Cerdas PustakaPublisher Hamalik, Umar 2008, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara . Haryadin, 2012. Pengertian Hasil Belajar. Tersedia :http://hayardinblog.blogspot.com/2012/03/artikel-pendidikan-pengertianhasil_25.html#i zz20QEdZ5L7 diunduh pada 10 Juli 2012 Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: Akademika Pressindo. Hardjowigeno, S. 1995. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo. Hutabarat, Sahala dan Evans S.M. 2000. Pengantar Oseanografi. Jakarta: UIPress. Kozlowski, Jerzy. 1997. Pendekatan Ambang Batas dalam Perencanaan Kota, Wilayah dan Lingkungan (Teori & Praktek). Jakarta: UI-Press. Kartasapoetra, A.G. 2000. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rineka Cipta. Kamil Pasya, G. 2002. Geografi: Pemahaman Konsep dan Metodologi. Bandung: Buana Nusantara. Latif, Chalid. 1991. Atlas Indonesia dan Dunia untuk Sekolah Lanjutan. Jakarta: Pembina. Nurdiyanti, Gesa. pengaruh model pembelajaran Word Square terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP Negeri 47 Jakarta Pusat dan Mind map. Tersedia: http://kebulan09.blogspot.com/2011/12/jurnal-pengaruh-modelpembelajaran-word.html diunduh pada 10 Juli 2012
75
Purwanto, Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung. Remaja Rosdakarya Slavin, R, 2008, Cooperative Learning Theory, Research and PracticeI, Edisi Bahasa Indonesia, Bandung: Nusa Media. Slameto. 2001. Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta. Suryabrata. 2005. Psikologi Pendidikan.Rajawali Press. Jakarta. Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Rosda. Jakarta . Wijana, Eka, 2011. Penerapan Model Belajar Word Square untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Winkel, W,S, 2003. Psikologi Pembelajaran, Jakarta: PT. Grasindo.
76
77
Lampiran 3
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas/ semester Alokasi waktu Siklus
: SMA NEGERI 1 LOHIA : Geografi : X (sepuluh)/ 1 (satu) : 1x45 menit : 1 ( pertemuan 1 )
A. Standar kompetensi 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek geografi
78
B. Kompetensi dasar 1.1.Menjelaskan konsep Geografi 1.2 menjelaskan prinsip- prinsip geografi C. Idikator
Menjelaskan penyertian geografi dan beberapa ahli
D. Tujuan pembelajaran
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian geografi dari berbagai pakar Siswa dapat membandingkan perkembangan ilmu geografi dari berbagai aliran Siswa dapat mengidentifikasikan konsep esensial geografi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, inovatif,
E. Tujuan perbaikan Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran hakikat geografimelalui pembelajaran Word Squard Meningkatkan aktifitas dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran Meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi Hakikat geografi F. Materi pembelajaran pengertian geografi perkembangan ilmu geografi konsep esensial geografi G. Metode pembelajaran Pembelajaran Word Squard Tanya jawab Ceramah Pemberian tugas
79
H. Langkah-langkah pembelajaran 1.
Kegiatan Awal - Menyapa siswa dengan mengucapkan salam dan menunjuk salah seorang siswa untuk memimpin doa kemudian mengkondisikan kelas (mempersiapkan siswa untuk siap belajar). - Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan apayang kamu ketahui tentang konsep geografi dan pendekatan geografi? - Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2.
Kegiatan inti - Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. - Guru memberikan lembaran kegiatan sesuai contoh. - Siswa menjawab soal kemudian mengasir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal dan horizontal. - Berikan poin setiap jawaban dalam kotak.
3.
Kegiatan akhir - Guru memberikan tes tertulis secara individu - Guru memberikan penghargaan kepada individu yang hasil kerjanya bagus, dengan memberikan pujian berupa ucapan „‟bagus‟‟ dan „‟selamat‟‟ - Memberikan tindak lanjut berupa tugas individu sebagai bahan evaluasi (PR)
I. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar 1. Alat/ bahan belajar
Buku- buku penunjang yang relevan Pedoman khusus pengembangan silabus KTSP SMA Lembar kerja siswa Internet
2. Sumber belajar
Buku sumber geografi untuk SMA kelas X PUSAT PERBUKUAN ( departemen pendidikan nasional) Lembar tugas LKS
80
J. Penilaian
Tes lisan Tes tertulis
Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Lohia
Guru Mata Pelajaran
LA KOMA, S.Pd.,M.Pd. NIP. 19750124 200212 1 004
SITI RAHMAWATI, S.Pd
Lampiran 4 Lembar kerja siswa ( LKS)pertemuan pertama siklus 1 1. Ilmu yang mempelajari tentang bumi disebut! 2. Tokoh yang pertama kali memperkenalkan istilah geografi untuk mempelajari bumi adalah! 3. Toko yang berpendapat bahwa geografi merupakan suatu telaah tentang bumi sebagai tempat manusia disebut! 4. Menurut claudius ptolomeus, pembahasan geografi lebih mementingkan hal yang bersifat! 5. Geografi adalah bagian dari matematika yang membahas keadaan bumi, bagian-bagiannya, termasuk benda-benda langit lain. Pendapt tersebut menurut geografi! 6. Tokoh yang pertama dari bangsa yunani kuno yang melakukan penelitian dan mengungkap informasi dan melakukan penjelasan keberbagai tempat disebut! G E K K
E R A S
O O R A
G G L U
R R R I
A A I L
F I T A
I F T H
B E R N
I D R B
81
I F A R G O E G O
-
T O T H E N E S R
R T U L O S B A E
G E I R A G O P O
I F A R O E G A G
G E O G R A F I E
T I T N A U K G A
A L E S K U T R E
A R D V A R E N A
E R N A R D M M A
isilah pertanyaan diatas dengan cara mengasir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal dan horizontal Selamat Mencoba! Kunci jawaban LKS A. Jawaban horizontal : 1.
Geografi
2.
Karl ritter
B. Jawban vertikal 1. Erastothenes 2. Kuantitatif 3. Bernard varen 4. Thales
82
LATIHAN 1.
sebutkan pendapat asal kata gegrafi!
2.
Sebutkan 3 Toko Perkembangan Geografi pada zaman yunani kuno!
3.
Sebutkan 3 Toko Geografi menurut para ahli!
4.
Jelaskan salah satu pengertian geografi menurut para ahli!
5.
Bagaimana pengertian geografi menurut bintarto!
6.
Apa yang dimaksud dengan konsep geografi? Berikan contoh dalam kehidupan sehari – hari yang menggunakan konsep geografi!
7.
Apa yang dimaksud konsep deferensisasi deferensiasi wialayah?
8.
Bagaimana pengertian geografi menurut Drs. N. Daljoeni!
9.
Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan kita?
10. Untuk memahami fenomena alam yang berkaitan dengan geografi perlu diajukan pertanyaan- pertanyaan. Sebutkan jenis pertanyaan untuk memahami fenomena alam dan berikan masing- masing contohnya!
83
Jawaban saol latihan 1.
Dua asal kata geografi yaitu: - Geo = Bumi - Graphika = lukisan atau tulisan
2.
Tiga tokoh perkembangan geografi pada zaman yunani kuno yaitu : - Thales (640 – 546 SM) - Eratosthenes (276 – 194 SM) - Claudius ptolomaeus (87 – 150 M)
3.
3 Tokoh geografi menurut para ahli yaitu : - Ekblaw dan mulkerne - Drs. N. Daljoeni - Bintarto
4.
Salah satu pengertian geografi menurut para ahli adalah Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannya, mempengaruhi pandangan hidup kita, makanan yang kita konsumsi, pakayan yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati
84
5.
Pengerian geografi menurut bintarto yaitu: ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
6.
Yang dimaksud dengan konsep geografi adalah unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Contoh : petani dan pedagang.
7.
Konsep deferensiasi wilayah adalah konsep yang menunjukkan bahwa antara suatu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan
8.
Pengertian geografi menurut Drs. N. Daljoeni adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia dalam ruang yang meliputi spesial, ekologi dan region.
9.
Kita perlu mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan kita karena mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan itu sangatlah penting karena setiap wilayah membutuhkan wilayah yang saling interaksi dengan wilayah lain sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh wilayah tertentu.
10.
Pertanyaan –pertanyaan untuk memahami fenomena geografi yaitu : 1. Bagaimana ( How ) pegununganya terbentuk? 2. Dimana ( Where ) gempa bumi sering terjadi? 3. Mengapa ( Why ) penduduk bermukim di dekat sungai? 4. Kapan (When ) Musim kemarau datang? 5. Apa ( What ) Erosi itu?
85
Lampiran 5 Format observasi untuk guru dengan menggunakan paket pembelajaran geografi berbasis Word Squard untuk tindakan siklus 1. Pertemuan pertama Tabel 3. Hasil observasi terhadap guru pada siklus s pertemuan pertama Ya/ No Aspek- aspek yang diobservasi Komentar Tidak 1 Guru menyampaikan indikator Guru lupa menyampaikan pencapain hasil belajar konsep- Tidak indikator pencapaian konsep geografi pembelajaran 2 Guru mengawali kegiatan Dengan mengingatkan pembelajaran dengan materei kembali konsep- konsep Ya persyaratan dan menghubungkannya geografi dengan materi yang dipelajari 3 Guru mempersentasekan materi Dengan menggunakan pelajaran dengan menggunakan Ya model pembelajaran Word model Word Squard squard 4 Guru memantau dan membibing Guru hanya menunggu siswa dalam menyelesaikan soal Tidak siswa menyelesaikan tugas latihan yang diberikan 5 Guru mendorong dan memotifasi Guru tidak mendorong Tidak siswa untuk bertanya siswa untuk bertanya. 6 Guru memberikan kesempatan Dengan mempersilahkan kepada siswa untuk kepada siswa yang bisa Ya mempersentasekan hasil LKS yang mengerjakan. dibagikan oleh guru 7 Guru membimbing siswa dengan Dengan mengarahkan mengarahkan kearah yang benar Ya jawaban siswa kejawaban yang benar 8 Guru memberikan kesempatan Dengan menanyakan dari kepada siswa untuk menanyakan Ya yang sudah dijelaskan apa materi yang kuran dimengrti yang tidak dimengerti 9 Guru memberikan penghargaan Dengan memberikan up kepada siswa yang lose Ya mempersentasekan hasil diskusi dengan baik. 10 Guru memberikan simpulan akhir Dengan menyimpulkan Ya dari materi yang telah dipelajari langsung secara lisan 11 Guru memberikan tugas Guru tidak memberikan Tidak tugas untuk pertemuan
86
berikutnya Pertemuan kedua Tabel 4. Hasil observasi terhadap guru pada siklus 1 pertemuan kedua Ya/ No Aspek- aspek yang diobservasi Komentar Tidak 1 Guru menyampaikan indikator Dengan menyampaika melalui pencapain hasil belajar konsepYa pembelajaran Word Squard konsep geografi 2 Guru mengawali kegiatan Dengan tanya jawab pada materi pembelajaran dengan materei sebelumnya persyaratan dan Ya menghubungkannya dengan materi yang dipelajari 3 Guru mempersentasekan Ya Dengan menggunakan model materi pelajaran dengan pembelajaran Word Squard menggunakan model Word Squard 4 Guru memantau dan Ya Dengan mendatangi setiap siswa membibing siswa dalam menyelesaikan soal latihan 5 Guru mendorong dan Ya Dengan mengarahkan siswa memotifasi siswa untuk untuk bertanya bertanya 6 Guru memberikan kesempatan Ya Dengan menunjuk siswa secara kepada siswa untuk acak mempersentasekan hasil LKS yang dibagikan oleh guru 7 Guru membimbing siswa Ya Dengan mengarahkan kerja dengan mengarahkan kearah siswa kearah yang benar yang benar 8 Guru memberikan kesempatan Ya Dengan memberikan kepada siswa untuk kesempatan kepada siswa lain menanyakan materi yang kuran menanggapi jawaban yang telah dimengrti ada 9 Guru memberikan penghargaan Ya Dengan memberikan up lose kepada siswa yang mempersentasekan hasil diskusi dengan baik. 10 Guru memberikan simpulan Ya Dengan nmenyimpulkan akhir dari materi yang telah langsung secara lisan dipelajari 11 Guru memberikan tugas Ya Dengan memberikan beberapa soal
87
Lampiran6 Format observasi terhadap siswa denga menggunakan model Word Squard untuk tindakan siklus 1 Pertemuan pertama Tabel 5. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus 1 pertemuan pertama No Aspek yang diobservasi Ya/Tidak Komentar 1 Siswa memperhatikan Ya Tetapi 8 orang siswa yang penjelasan guru tidak memperhatikan penjelasan guru 2 Siswa aktif ketika belajar dan Ya Tetapi 7 orang siswa hanya menyelesaikan LKS mengharapkan temannya menyelesaikan LKS 3 Menghargai pendapat siswa Ya Ada 3 orang siswa yang tidak yang lain menerima pendapat temannya 4 Mampu mengungkapakan Ya Namun ada 11 orang yang pemikirannya terhadap materi hanya diam yang diajarkan 5 Menanggapi pekerjaan siswa Ya Dengan mengajukan lain perbedaan hasil pekerjaan 6 Berani menanyakan materi Tidak Tidak ada siswa yang yang kuran dimengerti mengajukan pertanyaan. 7 Dapat menimpulkan materi Ya Sebagian siswa saja yang dapat pelajaran dengan bimbingan menyimpulkanmateri pelajaran guru
Pertemua kedua Tabel 6. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus 1 pertemuan kedua No Aspek yang diobsevasi Ya/ Tidak Komentar 1 Siswa memperhatikan Tetapi 4 orang siswa yang penjelasan guru Ya tidak memperhatikan penjelasan guru 2 Siswa aktif ketika belajar dan Tetapi 4 orang siswa menyelesaikan LKS hanya Ya mengharapkan temannya menyelesaikan LKS 3 Menghargai pendapat siswa Ya Semua siswa dapat
88
yang lain 4
5 6
7
Mampu mengungkapakan pemikirannya terhadap materi yang diajarkan
Menanggapi pekerjaan siswa lain Berani menanyakan materi yang kuran dimengerti Dapat menimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru
Ya
Ya Ya
Ya
menerima pendapat temannya Dengan saling mengungkapkan jawaban dari LKS, tetapi beberapa siswa hanya mendengarkan temannya Dengan mengajukan perbedaan hasil pekerjaan Hanya sebagian siswa yang mengajukan pertanyaan Sebagian siswa saja yang dapat menyimpulkanmateri pelajaran
Lampiran 8 Soal Evaluasi siklus 1 Nama : Nomor induk : Jawabalah pertanyaan- pertanyaan berikut dengan benar! 1. sebutkan pendapat asal kata gegrafi! 2.
Sebutkan 3 Toko Perkembangan Geografi pada zaman yunani kuno!
3.
Sebutkan 3 Toko Geografi menurut para ahli!
4.
Jelaskan salah satu pengertian geografi menurut para ahli!
5.
Bagaimana pengertian geografi menurut bintarto!
6.
Apa yang dimaksud dengan konsep geografi? Berikan contoh dalam kehidupan sehari – hari yang menggunakan konsep geografi!
7.
Apa yang dimaksud konsep deferensisasi deferensiasi wialayah?
89
8.
Bagaimana pengertian geografi menurut Drs. N. Daljoeni!
9.
Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan kita?
10. Untuk memahami fenomena alam yang berkaitan dengan geografi perlu diajukan pertanyaan- pertanyaan. Sebutkan jenis pertanyaan untuk memahami fenomena alam dan berikan masing- masing contohnya!
Selamat bekerja Lampiran 8
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN(RPP) SIKLUS II Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas/ semester Alokasi waktu Siklus
: SMA NEGERI 1 LOGHIA : Geografi : X (sepuluh)/ 1 (satu) : 1x45 menit : ll ( pertemuan 1 )
A. Standar kompetensi 1. Menjelaskan penekatan geografi B. Kompetensi dasar 1.1. Mengidentifikasi pendekatan geografi geografi 1.2. Mengidentifikasi aspek- aspek geografi C. Idikator
Mengidentifikasi penekatan geografi Menerapkan pendekatan geografi dalam kajian gejala geosfer Mendeskripsikan aspek geografi Memberikan contoh aspek-aspek geografi dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan pembelajaran
90
siswa dapat menjelaskan pendekatan geografi siswa dapat mengidentifikasikan pendekatan geogarafi siswa dapat menerapkan pendekatan- pendekatan geografi siswa dapat menjelaskan aspek-aspek geografi siswa dapat mengidentifikasikan aspek-aspek geogarafi siswa dapat menerapkan aspek-aspek geografi Karakter siswa yang diharapkan : Kerja keras, jujur, saling menghargai. Kewirausahaan / Ekonomi kreatif : Kerja keras, jujur, saling menghargai orang lain, inovatif,
E. Tujuan perbaikan Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran hakikat geografimelalui pembelajaran Word Squard Meningkatkan aktifitas dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran Meningkatkan hasil belajar geografi siswa pada materi Hakikat geografi F. Materi pembelajaran Prinsip persebaran Prinsip timbal balik Prinsip korologi Prinsip penggambaran Aspek fisik (alamiah): gejala-gejala alam yangtimbul Aspek sosial ( kehidupan): dengan segala interaksi, penyebaran, maupun relasinya G. Metode pembelajaran Pembelajaran Word Squard Tanya jawab Ceramah Pemberian tugas H. Langkah-langkah pembelajaran 1. Kegiatan Awal - Menyapa siswa dengan mengucapkan salam dan menunjuk salah seorang siswa untuk memimpin doa kemudian mengkondisikan kelas (mempersiapkan siswa untuk siap belajar).
91
-
Apersepsi dengan mengajukan pertanyaan apayang kamu ketahui tentang prinsip persebaran Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti - Guru menyampaikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai. - Guru memberikan lembaran kegiatan sesuai contoh. - Siswa menjawab soal kemudian mengasir huruf dalam kotak sesuai jawaban secara vertikal dan horizontal. - Berikan poin setiap jawaban dalam kotak. 3. Kegiatan akhir - Guru memberikan tes tertulis secara individu - Guru memberikan penghargaan kepada individu yang hasil kerjanya bagus, dengan memberikan pujian berupa ucapan „‟bagus‟‟ dan „‟selamat‟‟ - Memberikan tindak lanjut berupa tugas individu sebagai bahan evaluasi (PR) I. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar 1.
2.
Alat/ bahan belajar Buku- buku penunjang yang relevan Pedoman khusus pengembangan silabus KTSP SMA Lembar kerja siswa Internet Sumber belajar Buku sumber geografi untuk SMA kelas X PUSAT PERBUKUAN ( departemen pendidikan nasional) Lembar tugas LKS
J. Penilaian Tes lisan Tes tertulis
Mengetahui Kepala SMA Negeri 1 Lohia
Guru Mata Pelajaran
92
LA KOMA, S.Pd.,M.Pd. SITI RAHMAWATI, S.Pd NIP. 19750124 200212 1 004 Lampiran 9 Lembar kerja siswa pada siklus II Jawablah pertanyaan dibawah dengan cara mengasir huruf kedalam kotak tersebut sesuai jawaban secara vertikal dan horizontal R A B S O L U T N
E I F A R G O E G
G K O R O L O G I
I G O L O R D I H
O G E O M O R O F
N A G N A U R E K
A H D R A N R E B
L O K A S I A B S
Pertanyaan: 1. geografi!wilayah bebuatan kapur adalah contoh definisi wilayah menurut 2.
Data ketinggian tempat dan data luas permukiman adalah contoh yang dibutuhkan dalam analisis!
3.
Ilmu yang mempelajari gerakan dan distribusi air dibumi disebut!
4.
Perumahan yang banyak dibangun dipinggiran kota berdekatan dengan jalan raya. Fenomena geografi ini dapat dijelaskan dengan prinsip!
5.
Prinsip geografi yang melihat permasalahan geografi dari sudut pandang persebaran, interelasi, dan interaksinya dalam suatu wilayah dan ruang tertentu adalah prinsip!
KUNCI JAWABAN LKS A. Jawaban Horizontal
93
11 Regional B. Jawaban Vertikal 1. Keruangan 2. Hidrologi 3. Lokasi 4. Korologi
Lampiran 12 Format observasi dengan menggunakan model word squard untuk tindakan siklus II Pertemuan pertama
94
Tabel 7. Hasil observasi terhadap guru pada siklus II pertemuan pertama Ya/ No Aspek – aspek yang diobservasi Komentar Tidak 1 Guru menyampaikan indikator Menyampaikan melalui pencapain hasil belajar konsep- Ya Word Squard konsep geografi 2 Guru mengawali kegiatan Dengan mengaitkan materi pembelajaran dengan materei pelajaran dalam kehidupan persyaratan dan Ya sehari- hari menghubungkannya dengan materi yang dipelajari 3 Guru mempersentasekan materi Dengan menggunakan pelajaran dengan menggunakan Ya model pembelajaran Word model Word Squard Squard 4 Guru memantau dan membibing Dengan membimbing siswa siswa dalam menyelesaikan soal yang mengalami kesulitan latihan Ya dengan mengarahkan pola pikir siswa mengenai soalsoal yang sulit dijawab 5 Guru mendorong dan memotifasi Dengan ungkapan malu siswa untuk bertanya Ya bertanya sesat dijalan, dan tuntutan nilai 6 Guru memberikan kesempatan Dengan menunjuk siswa kepada siswa untuk secara acak Ya mempersentasekan hasil LKS yang dibagikan oleh guru 7 Guru membimbing siswa dengan Dengan mengarahkan siswa mengarahkan kearah yang benar Ya jawaban siswa kejawan yang benar 8 Guru memberikan kesempatan Dengan mempersilahkan kepada siswa untuk menanyakan siswa untuk menanyakan Ya materi yang kuran dimengrti materi yang kurang dimengerti 9 Guru memberikan penghargaan Dengan memberikan up lose kepada siswa yang Ya mempersentasekan hasil diskusi dengan baik. 10 Guru memberikan simpulan akhir Masingmasing siswa Ya dari materi yang telah dipelajari menyimpulkan materi 11 Guru memberikan tugas Dengan memberikan sisa Ya soallatihan dalam LKS yang belum diselesaikan Pertemuan kedua Tabel 8. Hasil observasi terhadap guru pada siklus Iip pertemuan kedua Ya/ No Aspek- aspek yang diobservasi Komentar Tidak
95
1
2
3
4 5
6
7
8
9
10 11
Guru menyampaikan indikator pencapain hasil belajar konsep- konsep geografi Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan materei persyaratan dan menghubungkannya dengan materi yang dipelajari Guru mempersentasekan materi pelajaran dengan menggunakan model Word Squard Guru memantau dan membibing siswa dalam menyelesaikan soal latihan Guru mendorong dan memotifasi siswa untuk bertanya
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasekan hasil LKS yang dibagikan oleh guru Guru membimbing siswa dengan mengarahkan kearah yang benar Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang kuran dimengrti Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mempersentasekan hasil diskusi dengan baik. Guru memberikan simpulan akhir dari materi yang telah dipelajari Guru memberikan tugas
Ya
Ya
Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya tidak
Dengan menyampaikan melalui Word Squard Dengan tanya jawab pada materi sebelumnya
Dengan menggunakan model pembelajaran Word Squard Dengan mendatangi setiap siswa Dengan mengarahkan siswa agar selalu aktif dalam proes belajar mengajar Dengan menunjuk setiap siswa secara acak Dengan mengarahkan jawaban siswa kejawaban yang benar Dengan memberikan kesempatan kepada siswa lain menanggapi jawaban siswa lain Dengan membwrikan up lose
Dengan bersama- sama menyimpulkan matei Karena akhir pelajaran diadakan evaluasi untuk siklus II
Lampiran 11 Format observasi terhadap siswa dengan menggunakan word squard untuk tindakan siklus II Pertemuan pertama Tabel 9. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus II pertemuan pertama No Aspek yang diobservasi Ya/Tidak komentar 1 Siswa memperhatikan Ya Tetapi 2 orang siswa penjelasan guru tidak memperhatikan
96
2 3
Siswa aktif ketika belajar dan Ya menyelesaikan LKS Menghargai pendapat siswa yang Ya lain
4
Mampu mengungkapakan Ya pemikirannya terhadap materi yang diajarkan
5
Menanggapi pekerjaan siswa lain
6
Berani menanyakan materi yang Ya kuran dimengerti
7
Dapat menimpulkan materi Ya pelajaran dengan bimbingan guru
Ya
penjelasan gru Sebagian besar siswa aktif menyelesaikan LKS Semua siswa sudah saling menghargai pendapat temannya Sebagian besar siswa sudah bisa menyimpulkan materi yang telah diajarkan sebelumnya Terjadi tanya jawab pada hasil presentase yang dibawakan ntemannya Siswa sudah mampu mengajukan pertanyaan terhadap materi yang kurang dimengerti Siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran
Pertemuan kedua Tabel 10. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus II pertemuan kedua No Aspek yang diobservasi Ya/Tidak Komentar 1 Siswa memperhatikan Ya Tetapi 1 orang siswa penjelasan guru tidak memperhatikan penjelasan gru 2 Siswa aktif ketika belajar dan Ya Sebagian besar siswa menyelesaikan LKS aktif menyelesaikan LKS 3 Menghargai pendapat siswa yang Ya Semua siswa sudah lain saling menghargai pendapat temannya 4 Mampu mengungkapakan Ya Sebagian besar siswa pemikirannya terhadap materi yang sudah bisa diajarkan menyimpulkan materi yang telah diajarkan sebelumnya 5 Menanggapi pekerjaan siswa lain Ya Terjadi tanya jawab pada hasil presentase yang
97
6
Berani menanyakan materi yang Ya kuran dimengerti
7
Dapat menimpulkan materi Ya pelajaran dengan bimbingan guru
dibawakan ntemannya Siswa sudah mampu mengajukan pertanyaan terhadap materi yang kurang dimengerti Siswa dapat menyimpulkan materi pelajaran
Lampiran 12 Soal evaluasi pada siklus II Nama : No. Induk : 1.
sebutkan pendapat asal kata gegrafi!
2.
Sebutkan 3 Toko Perkembangan Geografi pada zaman yunani kuno!
3.
Sebutkan 3 Toko Geografi menurut para ahli!
4.
Jelaskan salah satu pengertian geografi menurut para ahli!
5.
Bagaimana pengertian geografi menurut bintarto!
6.
Apa yang dimaksud dengan konsep geografi? Berikan contoh dalam kehidupan sehari – hari yang menggunakan konsep geografi!
7.
Apa yang dimaksud konsep deferensisasi deferensiasi wialayah?
8.
Bagaimana pengertian geografi menurut Drs. N. Daljoeni!
9.
Mengapa kita perlu mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan kita?
98
10. Untuk memahami fenomena alam yang berkaitan dengan geografi perlu diajukan pertanyaan- pertanyaan. Sebutkan jenis pertanyaan untuk memahami fenomena alam dan berikan masing- masing contohnya!
Lampiran 13 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS 1 1.
Dua asal kata geografi yaitu: - Geo = Bumi - Graphika = lukisan atau tulisan
2.
Tiga tokoh perkembangan geografi pada zaman yunani kuno yaitu : - Thales (640 – 546 SM) - Eratosthenes (276 – 194 SM) - Claudius ptolomaeus (87 – 150 M)
3.
3 Tokoh geografi menurut para ahli yaitu : - Ekblaw dan mulkerne - Drs. N. Daljoeni - Bintarto 4.
Salah satu pengertian geografi menurut para ahli adalah Ekblaw dan Mulkerne mengemukakan, bahwa geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari bumi dan kehidupannya, mempengaruhi pandangan hidup
99
kita, makanan yang kita konsumsi, pakayan yang kita gunakan, rumah yang kita huni dan tempat rekreasi yang kita nikmati 5.
Pengerian geografi menurut bintarto yaitu: ilmu pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu.
6.
Yang dimaksud dengan konsep geografi adalah unsur penting dalam memahami fenomena atau kejadian geografi. Contoh : petani dan pedagang.
7.
Konsep deferensiasi wilayah adalah konsep yang menunjukkan bahwa antara suatu tempat dengan tempat yang lain memiliki perbedaan
8.
Pengertian geografi menurut Drs. N. Daljoeni adalah ilmu pengetahuan yang mengajarkan manusia dalam ruang yang meliputi spesial, ekologi dan region.
9.
Kita perlu mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan kita karena mengetahui dan memahami daerah- daerah diluar lingkungan itu sangatlah penting karena setiap wilayah membutuhkan wilayah yang saling interaksi dengan wilayah lain sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh wilayah tertentu.
10.
Pertanyaan –pertanyaan untuk memahami fenomena geografi yaitu : 1. Bagaimana ( How ) pegununganya terbentuk? 2. Dimana ( Where ) gempa bumi sering terjadi? 3. Mengapa ( Why ) penduduk bermukim di dekat sungai? 4. Kapan (When ) Musim kemarau datang?
100
5. Apa ( What ) Erosi itu?
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS II 1. Pendekatan geografi yang sesuai untuk menentukan daerah transmigrasi adalah prinsip pendekatan. 2. Contoh fenomena geografi yang dapat dianalisis dengan pendekatan lingkungan yaitu : - Manusia - Hewan - Dan tumbuhan 3. Tiga prinsip geografi yaitu : - Prinsip dasar geografi - Metode penelitian geografi - Keterampilan geografi 4. Analisis komplek wilayah yaitu analisis yang didasari oleh kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi 5. Analisis keruangan yaitu analisis yang didasari oleh perbedaan lokasi dan sifatsifat lokasi yang penting. Analisis ruang membutuhkan kumpulan data lokasi yang meliputi data titik dan data bidang. 6. Prinsip lokasi dalam ilmu geografi adalah mengidentifikasi dan mencatat lokasi suatu tempat, kenampakan, dan kegiatan penduduk di bumi. Penentuan lokasi di permukaan bumi dilakukan dengan pengukuran matematika yang dikenal dengan surveying. 7. 3 keterampilan yang perlu dimiliki dan dapat digunakan dalam mempelajari geografi yaitu : - Mengumpulan, menyeleksi, mengorganisasi, dan menafsirkan informasi geografi serta data statistik.
101
- Menyenali pola- pola atau kecenderungan serta menggunakannya untuk menjelaskan dan memprediksi keterkaitan. - Menyajikan konsep geografi dalam bentuk diagram, grafik, dan tabel statistik.
8. 5 bentuk metode penelitian geografi yaitu : - Pemetaan - Studi lapangan - Wawancara - Metode kuantitatif - Penggunaan peralatan ilmiah medern 9.
Konep esensial adalah merupakan unsur penting dalam memahami fenomena kejadian geografi yang selalu berkaitan dengan penyebaran relasi, fungsi dan proses kejadiannya. Dan 5 konsep esensial yaitu : - Bumi sebagai tempat - Fariasi tara hidup - Fariasi wilayah alam - Fariasi wialayah bagi manusia - Pentingnya lokasi dalam memahami peristwa dunia.
10. Prinsip pendekatan geografi adalah dalam mempelajari geografi digunakan dua pinsip regional dan prinsip tropikal ( sistematik ) anatara geografi regional dan geografi tropikal mempelajari organisasi keruanagan atau penyebaran lokasi adari fenomena khusus dan hubungannya denga keberadaan manusia. Contoh : geografi kesehatan yang mempelajari penyebaran organisme penyebab penyakit
102
Lampiran 14 Analisis Soal Teks Siklus 1 Tabel 11. Nilai hasil belajar siswa siklus 1 Skor Nomor soal No Nama Siswa 6 7 7 10 10 10 10 1 2 3 4 5 6 7 1 Aldi Rahman 6 7 7 10 10 10 10 2 Amiruddin 6 7 7 10 0 10 0 3 Asrya 6 7 7 10 10 10 10 4 Fani Rahmadani 6 7 7 10 10 10 10 5 Hairil 6 7 7 0 10 0 10 6 Hastari utami 6 7 7 10 10 10 10 7 Indra sari 6 7 7 10 10 10 10 8 Jaidil 6 7 7 10 10 0 10 9 Laode Arman 6 7 7 10 10 10 10 10 Laode Zulfikar 6 7 7 10 10 10 10 11 Munandar 6 7 7 10 10 10 0 12 Nala Rahmastuti 6 7 7 0 10 10 10 13 Nurmin 6 7 7 10 10 10 10 14 Rifanarubi 6 7 7 0 10 0 10 15 Siena 6 7 7 10 10 10 10 16 Wanafia 6 7 7 10 10 10 0 17 Waode Erni 6 7 7 0 10 0 10 18 Waode Ikra 6 7 7 10 10 10 0 19 Waode Nurfajar 6 7 7 10 10 10 10 20 Waode Hastoni 6 7 7 10 0 10 10 21 Zeni Febrianti 6 7 7 10 10 10 10 Jumlah Rata-rata
Nilai rata-rata diperoleh dari : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Nilai 10 8 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
15 9 0 0 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 0 0 0
15 10 0 15 0 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 15 0 0 0
10
15
15
70 65 70 70 80 70 70 60 70 70 60 60 70 50 70 60 80 90 70 60 70 1435 68,33%
𝑥 100
Lampiran 15 Analisis soal teks siklus ll Tabel 12. Nilai hasil belajar siswa Skor Nomor soal No Nama Siswa 6 7 7 10 10 10 10
Nilai
103
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Aldi Rahman 6 Amiruddin 6 Asrya 6 Fani Rahmadani 6 Hairil 6 Hastari utami 6 Indra sari 6 Jaidil 6 Laode Arman 6 Laode Zulfikar 6 Munandar 6 Nala Rahmastuti 6 Nurmin 6 Rifanarubi 6 Siena 6 Wanafia 6 Waode Erni 6 Waode Ikra 6 Waode Nurfajar 6 Waode Hastoni 6 Zeni Febrianti 6 Jumlah Rata-rata
2 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
4 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
5 10 0 0 0 10 0 10 0 10 10 10 0 10 0 10 10 10 10 10 10 0
Nilai rata-rata diperoleh dari : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
6 0 10 10 10 10 10 0 10 0 10 10 0 10 10 0 10 0 10 10 10 0
7 10 0 10 0 10 0 10 10 10 0 0 10 0 10 10 0 10 10 10 0 10
8 0 10 0 10 10 10 10 10 0 10 10 10 0 10 0 0 0 10 10 10 10
9 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0 15 15 0 15 15
10 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0 15 15
𝑥 100
Lampiran 16 Daftar nilai hasil belajar siswa siklus l dan siklus ll Tabel 13. Nilai hasil belajar siswa SIKLUS l SIKLUS ll No NAMA SISWA Nilai Keterangan Nilai Keterangan Aldi Rahman Tuntas Tuntas 70 80 1 Amiruddin Belum tuntas 80 Tuntas 65 2 Asrya Tuntas Tuntas 70 80 3 Fani Rahmadani Tuntas Tuntas 70 80 4 Hairil Tuntas Tuntas 80 100 5
80 80 80 80 100 80 90 80 80 90 80 80 80 90 80 65 80 100 70 90 80 1735 82,61%
104
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Hastari utami Indra sari Jaidil Laode Arman Laode Zulfikar Munandar Nala Rahmastuti Nurmin Rifanarubi Siena Wanafia Waode Erni Waode Ikra Waode Nurfajar Waode Hastoni Zeni Febrianti Jumlah Rata- rata Ketuntasan
70 70 60 70 70 60 60 70 50 70 60 80 90 70 60 70 1435 68,33% 70%
Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas
80 90 80 80 90 80 80 80 90 80 65 80 100 70 90 80 1735 82,61% 95,23%
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar secara klasikal, digunakan rumus 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒 𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎 70 𝑥100 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑇𝑒𝑠 Nilai rata-rata diperoleh dari : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 Tabel 14. Persentase ketuntasan belajar Jumlah Persentae siklus KKM siswa (%) Tuntas 21 70% Siklus 1 Belum tuntas 7 33,33 Tuntas 20 95,23% Siklus II Belum tuntas 1 4,76 Persentase ketuntasan nilai adalah 80% =
105
Lampiran 17 Jurnal Refleksi JURNAL REFLEKSI DIRI A. Siklus 1 Berdasarkan hasil observasi penelitian bersama guru bidang studi geografi bahwa siswa belum menunjukkan aktifitas pembelajaran yang seharusnya, hal ini disebabkan nkarena ; 1) siswa belum memahami langkah – langkah model pembelajaran Word Squard serta masih asing dengan menggunakan media ini. 2) rendahnya rasa tanggung jawab siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru melakukan pengawasan yang lebih baik pada saat diskusi dan penjelasan berlangsung karena sikap dan keaktifan juga merupakan penilaian. Ketegantungan siswa terhadap sumber pelajaran yang berasal dari guru masih tinggi, siswa masih menganggap guru sebagai pusat informasi/sumber
106
pengetahuan menyebabkan siswa kurang memahami secara baik materi yang diajarkan, oleh karena itu guru lebih menekankan agar memperhatikan isi Word Squardyang diajarkan. Dengan melihat banyaknya kekurangan- kekurangan yang ada serta hasil belajar geografi siswa pada tindakan siklus 1 yang belum memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, maka penelitian ini akan dilanjutkan pada siklus II. B. Siklus II Kegiatan refleksi pada tindakan siklus II ini menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, baik terhadap guru bidang studi maupun bagi peneliti. Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan Word Squardsudah memberikan hasil yang lebih baik. Siswa termotivasi untuk menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan yang diberikan serta mampu menyelesaikan soal- soal yang diberikan dengan baik dan benar. Ini menunjukkan siswa sudah mempunyai motivasi belajar yang cukup baik terhadp pelajaran geografi. Model pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran sudah menunjukkan efektifitas yang cukup baik. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah siswa yang mampu menjawab soal evaluasi dengan benar.