PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN PENGGAJIAN TERHADAP KINERJA BAGIAN KEUANGAN KOPERASI YANG ADA DI KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA Oleh SYAHRIAL 080420103295 Jurusan Akuntasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Tanjungpinang – Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasaan kerja dan penggajian terhadap kinerja bagian keuangan koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer, yaitu melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner disebarkan ke seluruh Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Setiap Koperasi kuesioner diisi oleh Manager dan Bendahara Koperasi. Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdaftar Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang berjumlah 33 Koperasi, sedangkan Koperasi yang masih aktif berjumlah 27 Koperasi. Jadi jumlah kuesioner sebanyak 54 kuesioner disampaikan kepada seluruh Koperasi di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Data diolah dengan menggunakan program IBM SPSS 20. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (0,406 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,686 > 0,05). Variabel Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-1,795 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,079 > 0,05). Variabel Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (3,219 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,002 < 0,05). Variabel Kepuasan Kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (7,657 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,000 < 0,05). Variabel Motivasi Kerja (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-0,318 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,752 > 0,05). Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian secara bersama-sama berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Hal ini dapat dilihat dari
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
1
nilai F hitung > F tabel (152,825 > 2,29) dan nilai signifikansi < taraf signifikan (0,000 < 0,05). Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Penggajian, Kinerja Bagian Keuangan. PENDAHULUAN Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian di negara Indonesia. Pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan pembangunan dibidang ekonomi sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945. Maka diharapkan ketiga pelaku ekonomi di Indonesia yaitu Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Swasta dan Koperasi dapat bekerjasama untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama. Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam badan usaha koperasi, manajemen merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Manajemen koperasi diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan. Untuk mencapai tujuan koperasi, perlu diperhatikan adanya sistem manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi manajemen. Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh pengelola manajemen koperasi terserbut. Semakin banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan akan meningkat sehingga koperasi akan dapat bertahan dalam persaingan global. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Penilaian Kinerja Karyawan sangatlah penting bagi suatu perusahaan untuk mengetahui Kinerja Karyawan atau hasil kerja karyawan dalam perusahaan tersebut dalam kurun waktu tertentu. Sehingga perusahaan dapat mengetahui seberapa baik kinerja karyawan di perusahaan mereka. Menurut Wilson Bangun (2012) penilaian kinerja adalah proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mengevaluasi atau menilai keberhasilan karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Penggajian Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang Kota”. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan tersebut pertanyaan penelitian sebagai berikut:
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
maka
dirumuskan
suatu
2
1. Apakah Gaya Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? 2. Apakah Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? 3. Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? 4. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Bagian Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? 5. Apakah Penggajian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? 6. Apakah Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota? Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. 2. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. 3. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. 4. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Keuangan koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. 5. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Penggajian terhadap Kinerja Keuangan Bagian Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. 6. Mengetahui pengaruh signifikan variabel Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasaan Kerja, dan Penggajian terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Batasan Masalah Agar permasalahan yang akan dibahas tidak terlalu luas, maka peneliti hanya akan membahas mengenai Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian yang menjadi konsep dasar terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang, serta dari hasil kuesioner yang akan penulis sebarkan pada koperasi-koperasi yang ada di Kecamatan
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
3
Tanjungpinang Kota khususnya kursioner diisi oleh Manager Bendahara Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota.
dan
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh dibangku kuliah dalam dunia kerja yang sesungguhnya. 2. Bagi Pihak Koperasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak manajemen Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota dalam melakukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan Kinerja Keuangan Koperasi terutama dengan menggunakan Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian. 3. Bagi Pemerintah Sebagai bahan pertimbangan atau informasi bagi pihak Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam pembuatan kebijakan untuk mendukung perkembangan koperasi. 4. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan alternatif untuk penelitian selanjutnya mengenai Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian yang mendorong upaya peningkatan Kinerja Bagian Keuangan Koperasi dan memperluas objek penelitian. Sistematika Penulisan BAB
I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB
II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tinjauan pustaka yang memuat teori–teori yang berkaitan dengan analisis pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, Penggajian, Kinerja Bagian Keuangan Koperasi, Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis. Landasan teori ini diambil berdasarkan literatur pendukung penelitian ini. BAB
III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, Identifikasi Variabel, dan Metode Analisis Data. BAB
IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan deskripsi objek penelitian serta analisis data dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Koperasi, yaitu Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
4
BAB
V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan skripsi, kemudian dikemukakan beberapa implikasi dan keterbatasan dari penelitian. LANDASAN TEORI Akuntansi Keperilakuaan Akuntansi keperilakuan adalah bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan system akuntansi, serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi berada diakui keberadaannya (Suartana: 2010). Koperasi Pengertian Koperasi
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan Koperasi (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, 2012). Selanjutnya, dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian, dinyatakan bahwa koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau bbadan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Ruang Lingkup Koperasi Ruang lingkup koperasi meliputi: a. Manajemen koperasi b. Perangkat Organisasi c. Kegiatan Koperasi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
5
Peran dan Fungsi Koperasi Sebagaimana dikemukakan di dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 4, fungsi dan peran koperasi Indonesia dalam garis besarnya adalah sebagai berikut: 1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. 2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Asas Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992, pasal 2, menetapkan asas koperasi adalah kekeluargaan. Hal ini sesuai dengan undangundang 1945 pasal 33 ayat 1. Semangat kekeluargaan ini merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya. Dengan diangkatnya semangat kekeluargaan sebagai asas koperasi, maka diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran pada masingmasing orang yang terlibat dalam koperasi untuk senantiasa bekerjasama dengan anggota-anggota koperasi. Tujuan Koperasi Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 3 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut: 1. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. 2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat. 3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional. Dengan ketiga tujuan tersebut mudah dimengerti bila koperasi mendapat kedudukan yang terhormat dalam perekonomian Indonesia. Prinsip Koperasi Sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 25 Tahun 1992 pasal 5 ayat 1, prinsip-prinsip koperasi adalah: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4. Pemberian balas jasa yang terbatas atas modal. 5. Kemandirian. Manajemen Koperasi Manajemen koperasi menyangkut pengelolaan organisasi dan kegiatan, Ketiga komponen itu berinteraksi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
tiga aspek utama yaitu anggota dan program kerja. sebagai pencerminan dari
6
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Program kerja mengandung perintah tugas kepada manajemen koperasi untuk dilaksanakan guna menghasilkan pelayanan-pelayanan kepada anggota. Manajemen Koperasi diselenggarakan oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk mengelola koperasi, nilai-nilai dan kekayaannya. Mereka ini mengerahkan segala kemampuan kepemimpinannya dan memilih kebijakan untuk mengembangkan koperasi berdasarkan hasil latihan professional perkoperasian. Manajemen koperasi adalah kegiatan professional yang dilakukan koperasi untuk membantu seluruh keanggotaan koperasi di dalam mencapai tujuannya. Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi tersebut menjadi kekuataan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses “nilai tambah”. Hal itu dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Manajemen koperasi memiliki tugas membangkit potensi dan motif yang tersedia yaitu dengan cara memahami kondisi objektif dari anggota sebagaimana layaknya manusia lainnya. Pihak manajemen dituntut untuk selalu berfikir selangkah lebih maju di dalam memberi manfaat banding pesaing, hanya dengan anggota atau calon anggota tergerak untuk memilih koperasi sebagai alternatif yang lebih rasional dalam melakukan transaksi ekonominya. Manajer dalam Koperasi Istilah manajer untuk koperasi mulai diperkenalkan di Indonesia pada akhir tahun 1970-an tetapi sesungguhnya sebelum tahun tersebut, banyak koperasi yang dalam bidang administrasi perkantorannya diserahkan kepada seorang manajer, yang lebih dikenal dengan istilah administrator (Trimudilah, 2006). Koperasi pada dasarnya memerlukan tenaga kerja untuk menjalankan kegiatan usahanya. Peranan manajer dikaitkan dengan volume usaha, modal, kerja, dan fasilitas yang diatur oleh pengurus. Besar kecilnya volume usaha merupakan batasan dan ukuran perlu tidaknya digunakan tenaga kerja manajer. Bagi koperasi yang sederhana penguruslah yang sekaligus bertindak sebagai manajer. Sedangkan untuk koperasi yang besar tentu perlu banyak manajer, tergantung dari luas lingkup kegiatan, dan struktur organisasinya. Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya dalam organisasi atau menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer (Firdaus, 2204). Tingkatan manajemen dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut: a. Manajemen Puncak b. Manajer Menengah c. Manajemen Lini Pertama/Bawahan Peranan Manajer dalam Manajemen Koperasi Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya: mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
7
Manajer mempunyai tugas, fungsi dan tanggung jawab. Adapun tugas, fungsi, dan tanggung jawab dari manajer adalah sebagai berikut: a. Tugas manajer adalah mengkoordinasikan seluruh kegiatan usaha, administrasi, organisasi dan ketatalaksanaan serta memberikan pelayanan administratif kepada Pengurus dan Pengawas b. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer berfungsi: 1. Sebagai pemimpin tingkat pengelola, 2. Merencanakan kegiatan usaha, kepegawaian dan keuangan, 3. Mengkoordinasikan kegiatan kepala-kepala unit usaha, kepala sekretariat dan kepala keuangan dalam upaya mengatur, membina baik yang bersifat tehnis maupun administrative 4. Berwenang mengambil langkah tindak lanjut atas kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Pengurus c. Bertanggungjawab kepada Pengurus melalui Ketua. Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) adalah “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara) misalnya: sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana, catatan atas laporan keuangan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk schadule dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002) dinyatakan bahwa: “Tujuan Laporan Keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan dari laporan keuangan pada pokoknya adalah memberikan informasi mengenai kondisi keuangan, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak yang memerlukannya. Kinerja Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Martono (2002) kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan atau koperasi. Indikator Kinerja Bagian Keuangan menurut Bernadin dalam Crimson Sitanggang, (2005) adalah sebagai berikut: 1. Kualitas
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
8
2. 3. 4. 5. 6.
Kuantitas Ketepatan Waktu Efektifitas Kemandirian Komitmen Organisasi
Gaya Kepemimpinan Pengertian Gaya Kepemimpinan Menurut Robbins (2006), kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya suatu tujuan. Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk memimpin para karyawannya. Likret dalam Handoko, (2003) mengemukakan dua kategori gaya dasar ini, orientasi karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu model empat tingkat efektifitas manajemen. 1. Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerjadan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaannya juga secara kaku ditetapkan oleh manajer. 2. Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. 3. Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusankeputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada ancaman hukuman. 4. Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer yang secara formal membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting. Motivasi Kerja Pengertian Motivasi Kerja Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan” atau daya penggerak. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkakn seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya (Sondang Siagian, 2003).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
9
Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam proses kerja. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya mengatakan bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan (Maslow dalam Robbins, 2006), yang menjadi indikator yaitu: 1. Fisiologis 2. Keamanan 3. Sosial 4. Penghargaan 5. Aktualisasi diri Lingkungan Kerja Defenisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban (Nitisemito, 2000). Adapun indikator-indikator lingkungan kerja sebagai berikut: 1. Kebersihan tempat kerja 2. Penerangan dan pencahayaan yang memadai 3. Suhu udara ditempat kerja 4. Kelengkapan dan pengaturan fasilitas peralatan kerja 5. Tingkat kebisingan lingkungan kerja 6. Keamanan lingkungan kerja 7. Hubungan karyawan dengan pimpinan dan dengan karyawan lain. Kepuasan Kerja Menurut Robbins, (2006), kepuasan kerja adalah Suatu sikap seseorang terhadap pekerjaan sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Indikator menurut Celluci, Anthony J. dan David L. DeVries dalam Fuad Mas’ud (2004), kepuasan kerja dapat di ukur dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Kepuasan dengan gaji 2. Kepuasan dengan promosi 3. Kepuasan dengan rekan sekerja 4. Kepuasan dengan penyedia 5. Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri Penggajian/Gaji Gaji adalah uang yang diterima sebagai hasil pekerjaan seorang karyawan (Simamora, 2002). Variabel gaji diukur berdasarkan persepsi responden terhadap indikator-indikator sebagai berikut: 1. Gaji 2. Tunjangan 3. Uang lembur 4. Bonus METODOLOGI PENELITIAN Objek Penelitian
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
10
Berdasarkan judul yaitu “Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja Dan Penggajian Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang Kota”. Maka penelitian ini dilakukan pada Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Populasi Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subyek atau obyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjnungpinang Kota. Jumlah Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota terdiri dari 33 Koperasi. Sampel Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 sampel, berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Tanjungpinang jumlah koperasi yang masih aktif adalah berjumlah 27 koperasi, dimana setiap koperasi terdiri dari Manager Koperasi dan Bendahara Koperasi. Jadi kuesioner yang akan peneliti sebarkan kepada responden sebanyak 54 responden. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini berjumlah 54 sampel. Jenis Data Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan jenis data kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan, penjelasan, uraian yang berhubungan dengan penelitian terhadap kinerja bagian keuangan koperasi yang ada di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Sumber Data 1. Data perimer 2. Data Sekunder Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara 2. Kuesioner Studi Pustaka Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert (interval 5), hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008) yaitu pada skala Likert terdapat 1, 2, 3, 4, 5 interval, dari kata ”sangat setuju” sampai ” sangat tidak setuju”. (contoh kuesioner terlampir), dengan skala likert peneliti ingin responden memberikan persepsinya secara jelas, dan sesuai dengan apa yang dirasakan tanpa ada keraguan.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
11
Adapun jumlah pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner adalah 34 pernyataan. Untuk mengukur variabel Gaya Kepemimpinan terdiri dari 4 pernyataan Bernadin dalam Crimson Sitanggang (2005), variabel Motivasi Kerja terdiri dari 5 pernyataan Maslow dalam Robbins (2006), variabel Lingkungan Kerja terdiri dari 10 pernyataan (Nitisemito, 2000), variabel Kepuasan Kerja terdiri dari 5 pernyataan Celluci, Anthony J. dan David L. DeVries dalam Fuad Mas’ud (2004), dan variabel Penggajian terdiri dari 4 Pernyataan (Simamora, 2002). Variabel Kinerja Bagian Keuangan Koperasi terdiri dari 6 pertanyaan Bernadin dalam Crimson Sitanggang (2005). Dimana setiap pernyataan telah disediakan 5 pilihan jawaban yaitu a) Sangat Setuju (ST) dengan skor 5, b) Setuju (S) dengan skor 4, c) Cukup Setuju (CS) dengan skor 3, d) Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, e) Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor 1, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan persepsinya dengan cara mencheck list pada kolom masing-masing pernytaan. Operasional Variabel Variabel Terikat (Dependent) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y), adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh Karyawan Koperasi di dalam melaksanakan pekerjaannya. Indikator Kinerja Bagian Keuangan menurut Bernadin dalam Crimson Sitanggang, (2005) adalah sebagai berikut: 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan Waktu 4. Efektifitas 5. Kemandirian 6. Komitmen Organisasi Variabel bebas (Independent) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan merupakan cara pemimpin memanfaatkan kekuatan yang tersedia untuk memimpin para karyawannya. Likret dalam Handoko, (2003) mengemukakan dua kategori gaya dasar ini, orientasi karyawan dan orientasi tugas, menyusun suatu model empat tingkat efektifitas manajemen. 1. Sistem 1, manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerjadan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaannya juga secara kaku ditetapkan oleh manajer. 2. Sistem 2, manajer tetap menentukan perintah-perintah, tetapi memberi bawahan kebebasan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Bawahan juga diberi berbagai fleksibilitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. 3. Sistem 3, manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan terlebih dahulu dengan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusankeputusan mereka sendiri tentang cara pelaksanaan tugas.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
12
Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan dari pada ancaman hukuman. 4. Sistem 4, tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Bila manajer yang secara formal membuat keputusan, mereka melakukan setelah mempertimbangkan saran-saran dan pendapat-pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga mencoba memberikan kepada bawahan perasaan dibutuhkan dan penting. Motivasi Kerja Motivasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam proses kerja. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hirarki kebutuhan yang diungkapan Abraham Maslow. Hipotesisnya mengatakan bahwa di dalam diri semua manusia bersemayam lima jenjang kebutuhan (Maslow dalam Robbins, 2006), yang menjadi indikator yaitu: 1. Fisiologis 2. Keamanan 3. Sosial 4. Penghargaan 5. Aktualisasi diri Lingkungan Kerja Defenisi lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diemban (Nitisemito, 2000). Adapun indikator-indikator lingkungan kerja sebagai berikut: 1. Kebersihan tempat kerja 2. Penerangan dan pencahayaan yang memadai 3. Suhu udara ditempat kerja 4. Kelengkapan dan pengaturan fasilitas peralatan kerja 5. Tingkat kebisingan lingkungan kerja 6. Keamanan lingkungan kerja 7. Hubungan karyawan dengan pimpinan dan dengan karyawan lain. Kepuasan Kerja Menurut Robbins, (2006), kepuasan kerja adalah Suatu sikap seseorang terhadap pekerjaan sebagai perbedaan antara banyaknya ganjaran yang diterima pekerja dan banyaknya yang diyakini yang seharusnya diterima. Indikator menurut Celluci, Anthony J. dan David L. DeVries dalam Fuad Mas’ud (2004), kepuasan kerja dapat di ukur dengan indikator-indikator sebagai berikut : 1. Kepuasan dengan gaji 2. Kepuasan dengan promosi 3. Kepuasan dengan rekan sekerja 4. Kepuasan dengan penyedia 5. Kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri Penggajian/Gaji Gaji adalah uang yang diterima sebagai hasil pekerjaan seorang karyawan (Simamora, 2002). Variabel gaji diukur berdasarkan persepsi responden terhadap indikator-indikator sebagai berikut: 1. Gaji 2. Tunjangan
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
13
3. Uang lembur 4. Bonus Metode Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Data 2. Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas 2. Uji Multikoliniearitas 3. Uji Heterokedastisitas Analisis 1. Uji 2. Uji 3. Uji
Regresi Linier Berganda Signifikansi Parsial (uji t) Signifikansi Simultan (Uji F) Koefisien Determinasi (R2) HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum Objek Penelitian Didalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah Koperasi yang ada di Kecamatan Tanjnungpinang Kota. Jumlah Koperasi yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Kota terdiri dari 33 Koperasi. Koperasi yang masih aktif berjumlah 27 Koperasi. Sedangkan sampel yang digunakan adalah Karyawan Bagian Keuangan dan Bendahara Koperasi. Peneliti membagikan kuesioner kepada responden sebanyak 54 orang, dimana 54 orang itu terdiri dari Manajer dan Bendahara Koperasi. Adapun rincian sebagai berikut: Deskriptif Statistik Deskripsi Variabel Gaya Kepemimpinan Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
GayaKepemimpinan_1
54
3
5
237
4.39
GayaKepemimpinan_2
54
4
5
252
4.67
GayaKepemimpinan_3
54
4
5
242
4.48
GayaKepemimpinan_4
54
3
5
239
4.43
Valid N (listwise)
54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai 5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item keempat, yaitu berjumlah 252 dengan nilai rata-rata 4,67. Sedangkan skor jawaban terendah berada pada item kedua yang berjumlah 237 dengan nilai rata-rata 4,39. Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
14
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
MotivasiKerja_1
54
4
5
244
4.52
MotivasiKerja_2
54
4
5
233
4.31
MotivasiKerja_3
54
4
5
247
4.57
MotivasiKerja_4
54
3
5
230
4.26
MotivasiKerja_5
54
3
5
244
4.52
Valid N (listwise)
54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai 5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga, yaitu berjumlah 247 dengan nilai rata-rata 4,57. Sedangkan skor jawaban terendah berada pada item keempat yang berjumlah 230 dengan nilai rata-rata 4,26. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
LingkunganKerja_1
54
4
5
250
4.63
LingkunganKerja_2
54
4
5
240
4.44
LingkunganKerja_3
54
4
5
240
4.44
LingkunganKerja_4
54
4
5
246
4.56
LingkunganKerja_5
54
3
5
238
4.41
LingkunganKerja_6
54
3
5
238
4.41
LingkunganKerja_7
54
4
5
244
4.52
LingkunganKerja_8
54
3
5
243
4.50
LingkunganKerja_9
54
4
5
240
4.44
LingkunganKerja_10
54
3
5
236
4.37
Valid N (listwise)
54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai 5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item kesatu, yaitu berjumlah 250 dengan nilai rata-rata 4,63. Sedangkan skor jawaban terendah berada pada item kesepuluh yang berjumlah 236 dengan nilai rata-rata 4,37. Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja Descriptive Statistics
KepuasanKerja_1
N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
54
4
5
241
4.46
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
15
KepuasanKerja_2
54
3
5
239
4.43
KepuasanKerja_3
54
3
5
244
4.52
KepuasanKerja_4
54
4
5
239
4.43
KepuasanKerja_5
54
3
5
236
4.37
Valid N (listwise)
54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai 5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga, yaitu berjumlah 244 dengan nilai rata-rata 4,52. Sedangkan skor jawaban terendah berada pada item kelima yang berjumlah 236 dengan nilai rata-rata 4,37. Deskripsi Variabel Penggajian Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Sum
Mean
Penggajian_1
54
3
5
239
4.43
Penggajian_2
54
3
5
238
4.41
Penggajian_3
54
4
5
245
4.54
Penggajian_4
54
3
5
238
4.41
Valid N (listwise)
54
Berdasarkan table dapat disimpulkan bahwa pernyataan 1 sampai 5 memiliki jawaban terendah “tidak setuju”, dan jawaban tertingginya adalah “sangat setuju”. Skor jawaban tertinggi pada item ketiga, yaitu berjumlah 245 dengan nilai rata-rata 4,54. Sedangkan skor jawaban terendah berada pada item ketiga dan keempat yang berjumlah 238 dengan nilai rata-rata 4,41. Analisi Data Uji Validitas Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan
Item / Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Gaya Kepemimpinan 1 Gaya Kepemimpinan 2 Gaya Kepemimpinan 3 Gaya Kepemimpinan 4
0,634 0,740 0,828 0,827
0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Item / Pernyataan
r hitung
r table
Keterangan
Motivasi Kerja 1 Motivasi Kerja 2 Motivasi Kerja 3 Motivasi Kerja 4
0,596 0,666 0,680 0,694
0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
16
Motivasi Kerja 5
0,639
0,268
Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja
Item / Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Lingkungan Kerja 1 Lingkungan Kerja 2 Lingkungan Kerja 3 Lingkungan Kerja 4 Lingkungan Kerja 5 Lingkungan Kerja 6 Lingkungan Kerja 7 Lingkungan Kerja 8 Lingkungan Kerja 9 Lingkungan Kerja 10
0,621 0,562 0,584 0,570 0,739 0,760 0,745 0,772 0,737 0,760
0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Item / Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Kepuasan Kerja 1 Kepuasan Kerja 2 Kepuasan Kerja 3 Kepuasan Kerja 4 Kepuasan Kerja 5
0,850 0,869 0,870 0,898 0,865
0,268 0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Penggajian
Item / Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Penggajian 1 Penggajian 2 Penggajian 3 Penggajian 4
0,735 0,802 0,672 0,802
0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Bagian Keuangan Koperasi
Item / Pernyataan
r hitung
r tabel
Keterangan
Kinerja Bagian Keuangan 1 Kinerja Bagian Keuangan 2 Kinerja Bagian Keuangan 3 Kinerja Bagian Keuangan 4 Kinerja Bagian Keuangan 5 Kinerja Bagian Keuangan 6
0,764 0,819 0,765 0,892 0,755 0,885
0,268 0,268 0,268 0,268 0,268 0,268
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Uji Reliabilitas
Variabel Gaya Kepemimpinan Motivasi Kerja Lingkungan Kerja
Cronbach’s Alpha 0,753 0,668 0,865
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
17
Kepuasan Kerja Penggajian Kinerja Bagian Keuangan
0,901 0,745 0,898
Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil uji reliabilitas untuk variabel gaya kepemimpinan adalah 0,753, motivasi kerja sebesar 0,668, lingkungan kerja sebesar 0,865, kepuasan kerja sebesar 0,901, dan penggajian sebesar 0,745, serta variabel kinerja karyawan sebesar 0,898. Semua variabel tersebut dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,6. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual 54 0E-7 .62116828 .131 .131 -.092 .960 .315
Tabel di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal, karena nilai signifikan sebesar 0,315 Nilai tersebut memenuhi syarat dalam penelitian ini. Data berdistribusi tidak normal apabila nilai p-value < 0,05. Dalam penelitian ini nilai p-value > 0,05 (0,315 > 0,05). Uji Multikolinearitas Multikolinearitas untuk mendeteksi apakah terdapat gejala korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel yaitu lain. Pengujian dapat dilakukan dengan malihat nilai tolerance dan variance infation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai Tlorance < di bawah 0,10 dan VIF > di atas 10. (Ghozali, 2006). Coefficients
Model
1
(Constant) GayaKepemimpinan MotivasiKerja
a
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.797 1.318 .032 .079 -.141 .078
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Standardized Collinearity Coefficients Statistics Beta Tolerance VIF
.020 -.093
.489 .463
2.045 2.159
18
LingkunganKerja KepuasanKerja Penggajian
.320 .741 -.042
.099 .097 .132
.432 .639 -.026
.068 .177 .183
14.641 5.648 5.457
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya gejala multikolonieritas adalah dengan nilai Tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. (Ghozali, 2006). Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen.
Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi Kinerja Bagian Keuangan berdasarkan masukan variabel independen Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian. Namun, pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan scatterplot memiliki kelemahan dalam menginterprestasikannya. Karena itulah perlu dilakukan uji Glejser.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
19
Coefficients
Model
1
(Constant) Abs_GayaKepemimpinan Abs_MotivasiKerja Abs_LingkunganKerja Abs_KepuasanKerja Abs_Penggajian
a
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.797 1.318 .032 .079 -.141 .078 .320 .099 .741 .097 -.042 .132
Standardized Coefficients Beta .020 -.093 .432 .639 -.026
t
Sig.
-.605 .406 -1.795 3.219 7.657 -.318
.548 .686 .079 .002 .000 .752
Berdasarkan diperoleh nilai signifikan variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan penggajian > 0,05. Sedangkan variabel lingkungan kerja dan kepuasan kerja memiliki nilai signifikan < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak konsisten dengan pengujian menggunakan grafik scatterplot, yaitu terjadi heterokedastisitas. Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
Model
1
(Constant) GayaKepemimpinan MotivasiKerja LingkunganKerja KepuasanKerja Penggajian
a
Unstandardized Coefficients B Std. Error -.797 1.318 .032 .079 -.141 .078 .320 .099 .741 .097 -.042 .132
Standardized Coefficients Beta .020 -.093 .432 .639 -.026
t
Sig.
-.605 .406 -1.795 3.219 7.657 -.318
.548 .686 .079 .002 .000 .752
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e Y = -0,797+0,032 X1 + -0,141 X2 + 0,320 X3 + 0,741 X4 + -0,042 X5 + e Dimana: Y = Variabel dependen (Kinerja Bagian Keuangan Koperasi) α = Konstanta β1, β2, β3, β4, β5 = Koefisien garis regresi X1, X2, X3, X4, X5 = Variabel Independen (gaya kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan penggajian) e = Eror / Variabel pengganggu Uji Signifikansi Parsial (uji t) Coefficients
Model
a
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
t
Sig.
Collinearity Statistics
20
B
1
(Constant) GayaKepemimpinan MotivasiKerja LingkunganKerja KepuasanKerja Penggajian
-.797 .032 -.141 .320 .741 -.042
Std. Error 1.318 .079 .078 .099 .097 .132
Beta
.020 -.093 .432 .639 -.026
-.605 .406 -1.795 3.219 7.657 -.318
.548 .686 .079 .002 .000 .752
Toleranc e
VIF
.489 .463 .068 .177 .183
2.045 2.159 14.641 5.648 5.457
a. Hipotesis 1 Nilai t hitung sebesar 0,406 dengan taraf signifikan sebesar 0,686. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676. Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regina Aditya Reza (2010) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. b. Hipotesis 2 Nilai t hitung sebesar -1,795 dengan taraf signifikan sebesar 0,079. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676. Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Regina Aditya Reza (2010), Luriafi Ekaristi Susanto (2008), Sartika Hayulinanda Halim (2012) yang menyatakan bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. c. Hipotesis 3 Nilai t hitung sebesar 3,219 dengan taraf signifikan sebesar 0,002. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676. Dengan demikian t hitung > t tabel, dengan nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sartika Hayulinanda Halim (2012) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. d. Hipotesis 4 Nilai t hitung sebesar 7,657 dengan taraf signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676. Dengan demikian t hitung > t tabel, dengan nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luriafi Ekaristi Susanto (2008) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. e. Hipotesis 5 Nilai t hitung sebesar -0,318 dengan taraf signifikan sebesar 0,752. Berdasarkan rumus n-k, didapat t tabel sebesar 1,676.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
21
Dengan demikian t hitung < t tabel, dengan nilai signifikan > 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa penggajian tidak berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Luriafi Ekaristi Susanto (2008) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Uji Signifikan Simultan (uji F) a
ANOVA
Model Regression Residual Total
1
Sum of Squares 325.550 20.450 346.000
df
Mean Square 65.110 .426
5 48 53
F
Sig.
152.825
.000b
Berdasarkan tabel di atas hasil F-hitung adalah 152,825 dengan taraf signifikansi 0,000. Berdasarkan rumus n-k dan k-1, didapat F tabel sebesar 2,29. Dengan demikian F hitung > dari F tabel, dan nilai signifikan < 0,05. Artinya dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi kerja, lingkungan kerja, kepuasan kerja, dan penggajian secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja bagian keuangan koperasi. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model 1
R .970a
b
R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate .941 .935 .653
DurbinWatson 1.460
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,935. Hal ini berarti 93,5% variasi variable (Kinerja Bagian Keuangan Koperasi) dapat dijelaskan oleh variasi kelima variable independen (Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian). Sedangkan sisanya 6,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel Gaya Kepemimpinan (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (0,406 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,686 > 0,05). 2. Variabel Motivasi Kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-1,795 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,079 > 0,05).
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
22
3. Variabel Lingkungan Kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (3,219 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,002 < 0,05). 4. Variabel Kepuasan Kerja (X4) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > t tabel (7,657 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,000 < 0,05). 5. Variabel Motivasi Kerja (X5) tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung < t tabel (-0,318 < 1,676) dan nilai signifikan > taraf signifikan (0,752 > 0,05). 6. Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Penggajian secara bersama-sama berpengaruh signifikan Terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi Yang Ada Di Kecamatan Tanjungpinang Kota. Hal ini dapat dilihat dari nilai F hitung > F tabel (152,825 > 2,29) dan nilai signifikansi < taraf signifikan (0,000 < 0,05). Saran Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, makapeneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya: 1. Menambah jumlah sampel yang diteliti dan memperluas lokasi penelitiansehingga diharapkan tingkat generalisasi dari analisis akan lebih akurat. 2. Menambah variabel-variabel bebas lain seperti Pengetahuan, Kedisiplinan, Budaya yang memiliki kemungkinan untuk berpengaruh terhadap Kinerja Bagian Keuangan Koperasi. 3. Agar peneliti selanjutnya menggunakan data sekunder sebagai data penelitian seperti laporan keuangan koperasi. DAFTAR PUSTAKA Alex, S. Nitisemito. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Ed 3. Ghalia Indonesia. As’ad. Moh 2004. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. As’ad, Moh. 2002. Psikologi Perusahaan. Yogyakarta : Liberty Crimson, Sitanggang, 2005. Analisis Pengaruh Prilaku Pemimpin Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Kotamadya Jak-Bar. Skripsi, UNDIP Semarang. Dale, Robert. 1992. Pelayan Sebagai Pemimpin. Malang : Gandum Mas. Fuad, Mas`ud. 2004. Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Guritno, Bambang., and Waridin. 2005. Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai Perilaku Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap Kinerja. JRBI. Vol 1. No 1. Hal: 63-74. Halim, Hayulinanda Sartika, 2012. Pengaruh Motivasi, Dan Lingkungan Kerja, Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Sinar Galesong Pratama Makassar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar. Handoko, T. Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE. Edisi 2.
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
23
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE. Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Edisi 2. Ikhsan, Arfan., and Ishak. 2008. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Kadarisman, M. 2012. Manajemen Kompensasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Republik Indonesia 2012. Pedoman Umum Akuntansi Koperasi. Leonardus, Bintoro Surodilogo. 2010. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Sumber Sehat Semarang. Skripsi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Martoyo, S. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE. Martono., and Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonosia. Edisi Pertama. 10 Th Edisi Indonesia. Masrukhin., and Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol 7. No 2. Hal: 197-209. Prawirosentono, Suyadi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (Kebijakan Kinerja Karyawan). Yogyakarta: BPFE. Reza, Aditya Regina. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Rivai, Veithzal., and Basri. 2005. Performance Appraisal : Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Mathis, Robert L., and Jackson. John H. 2006. Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. Robbins, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, KontroversiAplikasi. Jakarta : Prenhallindo. Jilid 2 Edisi Bahasa Indonesia. Robbins, Stephen. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat. Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku organisasi. Jakarta: Edisi Bahasa Indonesia. PT Indeks Kelompok GRAMEDIA. Rolasmana, Meza. 2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Efektivitas Pengambilan Keputusan, Dan Pemberian Kompensasi Insentif Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan Pada Swalayan Di Tanjungpinang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Sangadji, Etta. Mamang., and Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi. Sedarmayanti. 2001. Sumberdaya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju. Setiyawan, Budi., and Waridin. 2006. Pengaruh Disiplin Kerja Karyawan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Di Divisi
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
24
Radiologi RSUP Dokter Kariadi Semarang. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 181-198. Siagian, P. Sondong. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta. Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, Henry. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Edisi 2 Sihotang, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pustaka Sain dan Teknologi Pradnya Paramita Suartana, Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta. ANDI. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ekaristi Luriafi, 2008. Melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan Genteng Press PT.SGN. Skripsi, Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang Tampubolon, D. Biatna. 2007. Analisis Faktor Gaya Kepemimpinan Dan Faktor Etos Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Organisasi Yang Telah Menerapkan SNI 19-9001-2001. Jurnal Standardisasi. No 9. Hal: 106-115. Tika, P. 2006. Budaya Organisasi Dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992. Tentang Perkoperasian. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian, Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil & Menengah, Republik Indonesia 2012 Wilson Binangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: ERLANGGA. http://kasihselaludihati.blogspot.com/2011/05/peranan-manajer-dalam manajemen.html
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
25