JRR Tahun 25, Nomor 1, Juni 2016, hal 35-44 OPTIMALISASI KINERJA GURU MELALUI PENINGKATAN PEMAHAMAN DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR PADA SLB-CG YPPCG BINA SEJAHTERA SURAKARTA
Oleh: Sri Sulistyaningsih SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta
ABSTRACT This study aims to determine the optimal performance of teachers through increased teacher motivation, discipline and working environment in learning activities at SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta and managerial implications on the influence of teacher motivation, Labor discipline to improving the performance of teachers in SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta. The population in this study were teachers SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta with 10 samples. The analysis consists of analyzing the stages of Educational Action Research, test instruments, test paired sample t-test and multiple linear regression test consists of t test, F test and the coefficient of determination (R2). The results of the regression equation showed that: There was a significant difference between the value pretest before the understanding of the motivation and discipline of work to the value of post test value after the understanding of motivation and discipline. This means there is impact on teacher performance on understanding the motivation and discipline of work. The motivation of teachers significantly influence the performance of teachers in SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta. Labor discipline was not make significant effect on the performance of teachers in SLBCG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta. Keywords: performance of teachers, teacher motivation, Labor discipline.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi kinerja guru melalui peningkatan motivasi guru, kedisiplinan dan lingkungan kerja dalam kegiatan belajar mengajar pada SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, dan implikasi manajerial atas pengaruh motivasi guru, kedisiplinan kerja terhadap peningkatan kinerja guru di SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta dengan sampel penelitian sebanyak 10. Analisis terdiri dari menganalisa dengan tahap-tahap Penelitian Tindakan Sekolah, uji instrumen, Uji paired sample t-test dan uji regresi linear berganda terdiri dari uji t, uji F dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa: Ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest sebelum pemahaman tentang motivasi dan disiplin kerja dengan nilai post test yaitu nilai sesudah pemahaman tentang motivasi dan disiplin kerja. Hal ini berarti ada dampak terhadap kinerja guru atas pemahaman motivasi dan disiplin kerja. Motivasi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta. Disiplin kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta Kata kunci: kinerja guru, motivasi guru, disiplin kerja.
35
Sri Sulistyaningsih-Optimalisasi Kinerja Guru PENDAHULUAN Upaya pengembangan di SLB-CG
kinerja guru. Semakin baik faktor-faktor
YPPCG Bina Sejahtera Surakarta memerlukan
motivasi
perbaikan dari berbagai bidang, salah satunya
peningkatan kinerja.
dari segi peningkatan kinerja guru dalam
akan
berpengaruh
Selanjutnya
untuk
pada
menunjang
melaksanakan proses belajar mengajar. Upaya
keberhasilan upaya tersebut, kepala sekolah
ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan
perlu selalu mencermati dan meningkatkan
dorongan kepada guru, dimana sebagai orang
kedisiplinan dan motivasi guru karena guru
yang bertanggung jawab dalam proses belajar
merupakan ujung tombak yang berlangsung
mengajar.
bertatap muka dengan siswa. Melalui usaha
Pengamatan di lapangan faktor yang
peningkatan
motivasi
bagi
merupakan
sekolah
dalam
sarana
dapat mempengaruhi kinerja guru SLB-CG
penting
mengatasi
YPPCG Bina Sejahtera di Surakarta di
hambatan penyelenggaraan kegiatan belajar
antaranya adalah disiplin kerja dan motivasi.
mengajar serta sarana mencari jalan keluar
Beberapa hal yang menjadi fenomena yang
pemecahan masalah yang dihadapi, sehingga
menarik yang berkaitan dengan guru SLB-CG
ke depan SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera
Bina Sejahtera YPPCG di Surakarta adalah:
Surakarta terbentuk team work yang kompak.
1. Kedisiplinan guru. Disiplin kerja merupakan
Keberhasilan
program-program
sekolah
sikap ketaatan terhadap suatu aturan atau
dimana guru termasuk di dalamnya merupakan
ketentuan yang berlaku dalam organisasi,
dambaan
yaitu menggabungkan diri dalam organisasi
dibanggakan
itu atas dasar adanya kesadaran keinsyafan,
peningkatan terhadap motivasi guru adalah
bukan karena unsur paksaan (Wursanto,
sebagai
1987: 35).
terhadap guru dalam mewujudkan kegiatan
mewujudkan oleh
dorongan
sekolah
masyarakat.
atau
daya
yang Usaha
penggerak
2. Motivasi kerja guru SLB-CG YPPCG Bina
kerja sesuai profesinya, agar semua guru
Sejahtera di Surakarta. Herzberg dalam
dalam sekolah mereka mau bekerja sama,
Buchari (1990: 52) menyatakan ada dua
bekerja efektif dan terintegrasi dengan daya
faktor yang mempengaruhi motivasi kerja,
upaya untuk mencapai visi misi sekolah yang
yakni faktor intrinsik dan faktor ekstensik.
telah
Faktor intrinsik merupakan alasan yang
keberhasilan
menjadi
merupakan hasil sinergi dari kolaborasi tim
motif
seorang
guru
untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban dalam
yang
Dengan
dicapai
demikian
oleh
sekolah
yang kompak dan transparan.
memenuhi kebutuhannya. Sedangkan faktor
Berdasarkan latar belakang di atas,
ekstensik, seperti kebijakan dari pimpinan
dirumuskan
sekolah,
pemahaman disiplin kerja dan motivasi guru
hubungan
antar
pribadi
dan
kondisi kerja serta gaji yang sesuai. Komponen di atas berpengaruh terhadap 36
disepakatinya.
dalam
masalah
kegiatan
apakah
belajar
peningkatan
mengajar
dapat
JRR Tahun 25, Nomor 1, Juni 2016, hal 35-44 mengoptimalisasi kinerja guru pada SLB-CG
pemahaman terhadap motivasi kerja dan
YPPCG Bina Sejahtera Surakarta
disiplin kerja.
Tujuan penelitian ini adalah menguji
Ditinjau
dari
jenis
data
dan
secara empiris pemahaman disiplin kerja dan
analisisnya,
maka penelitian ini termasuk
motivasi guru dalam kegiatan belajar mengajar
penelitian
terhadap optimalisasi kinerja guru pada SLB-
kuantitatif,
CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta.
memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju,
sampel
dalam
dimana
kategori
suatu
data
pertanyaan
setuju, netral, kurang setuju, dan tidak setuju. Penilaian jawaban dengan menggunakan skala
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
dilakukan
di
SLB-CG
likert, di mana jawaban sangat setuju diberi
YPPCG Bina Sejahtera Surakarta tahun 2015.
nilai angka 5, setuju 4, netral 3, kurang setuju
Penelitian diawali bulan Desember 2014.
2, dan tidak setuju 1. Dilihat dari sumbernya,
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dimana
data penelitian ini menggunakan data primer.
Kepala Sekolah sebagai peneliti adapun subjek
Sumber data sekunder yang berasal dari subjek
yang diteliti adalah guru-guru pada SLB-CG
penelitian yaitu silabus mata pelajaran yang
YPPCG Bina Sejahtera Surakarta tahun 2015
diampu, RPP dan skenario pekerjaan, rumusan
namun lebih terfokus pada guru-guru yang
kisi-kisi dan indikator soal, buku nilai, bukti
berstatus Wiyata Bakti maupun PNS yang
analisis penilaian hasil belajar, bukti fisik
berjumlah 10 orang. Penelitian ini merupakan
pengayaan
jenis penelitian lapangan (Field Research),
pembimbingan, pembuatan karya inovatif.
yaitu dengan melihat dan terjun langsung
Sumber data pendukung didapat dari data hasil
kelapangan dalam proses penelitian.
pengamatan dari teman sejawat, rekap hasil
dan
perbaikan,
bukti
fisik
Jenis penelitian ini adalah penelitian
wawancara, rekap kegiatan guru mengajar,
pra eksperimental yaitu jenis penelitian yang
rekap hasil evaluasi/supervisi guru, presensi
belum
sungguh-
kehadiran guru, catatan lapangan oleh Peneliti.
sungguh karena masih terdapat variabel luar
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya
dengan: angket (questionnaire),
variabel dependen. Hal ini dapat terjadi karena
(wawancara) dan dokumentasi .
merupakan
eksperimen
interview
tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak
Variabel penelitian ini adalah motivasi
dipilih secara random (Sugiyono, 2010).
guru, kedisiplinan kerja dan lingkungan kerja
Penelitian pra eksperimental yang dilakukan
sebagai variabel independen (X). Sedangkan
menggunakan rancangan “One Group Pretest-
untuk variabel dependen (Y) adalah kinerja
Posttest Design”. Dalam penelitian ini terdapat
guru.
pretest sebelum diberikan perlakuan, yaitu membandingkan
kinerja
setelah
Suatu instrument penelitian dapat
diberi
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila
pemahaman terhadap motivasi kerja dan
menunjukkan hasil ukur sesuai dengan maksud
disiplin kerja dengan sebelum diberikan
dilakukannya pengukuran tersebut. Menurut 37
Sri Sulistyaningsih-Optimalisasi Kinerja Guru Sugiyono (2008: 173) Valid berarti alat ukur
cronbach s alpha > 0,60 maka dikatakan
itu dapat mengukur apa yang ingin diukur.
reliabel dan jika cronbachs alpha ≤ 0,60
Validitas adalah ketepatan suatu alat ukur
maka variabel tersebut dikatakan tidak
dalam mengungkap data dari variabel yang
reliabel
diteliti secara tepat dan benar.
Untuk menjawab rumusan masalah
a. Uji validitas digunakan korelasi Pearson
dan hipotesis penelitian apakah terdapat
yang dikenal dengan product moment
dampak nilai kinerja guru sebelum terjadi
(Arikunto,
2006:
Untuk
pemahaman tentang motivasi dan disiplin
memudahkan
pengujian
menggunakan
kerja dengan sesudah terjadi pemahaman
bantuan
komputer
170).
program
SPSS.
tentang motivasi dan disiplin kerja maka
Menurut Ghozali, (2005: 17) Indikator
dilakukan uji beda rata-rata atau t test (Uji t).
pertanyaan dikatakan valid, jika tampilan
Jika data terdistribusi normal maka pengujian
output SPSS menunjukkan korelasi antara
beda rata-rata menggunakan uji parametrik
masing-masing indikator terhadap total
berupa paired sample t-test. Namun apabila
skor konstruk menunjukkan hasil yang
data tidak terdistribusi normal maka pengujian
signifikan. Jika p value< 0,05 maka butir
beda
pertanyaan dikatakan valid, dan jika p
parametrik berupa Wilcoxon Signed Ranks
value≥ 0,05 maka butir pertanyaan tidak
Test. Pengolahan data menggunakan bantuan
valid.
program komputer SPSS for windows versi
b. Uji Reliabilitas Uji
Reliabilitas
menggunakan
uji
non-
13.0. instrumen
digunakan
Apabila nilai paired sample t-test
untuk mengetahui apakah instrumen atau
mempunyai
angket
tidak.
signifikansi < 0,05, maka H0 Ditolak atau ada
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
perbedaan yang signifikan antara nilai pretest
pengukuran dapat dipercaya. Instrumen
dengan nilai posttest. Hal ini berarti ada
dapat dikatakan mempunyai reliabilitas
dampak nilai kinerja guru sebelum terjadi
yang tinggi jika instrumen tersebut dapat
pemahaman tentang motivasi dan disiplijn
memberikan hasil yang tetap (Arikunto,
kerja dengan sesudah terjadi pemahaman
2003:
dapat
tentang motivasi dan disiplin kerja. H0 di
dipercaya apabila dalam beberapa kali
terima apabila ada perbedaan yang signifikan
pelaksanaan pengukuran terhadap objek
antara nilai pretest dengan nilai posttest atau
yang sama diperoleh hasil yang sama,
nilai signifikansi > 0,05.
dapat
86).
dipercaya
Hasil
atau
pengukuran
selama objek yang diukur tidak berubah. Untuk
menguji
reliabilitas
instrumen
menggunakan Reliability Analysis Statistic dengan
cronbachs
alpha.
Menurut
Nunally dalam Ghozali, (2005: 11) Jika 38
rata-rata
nilai
probabilitas
atau
nilai
Apabila nilai paired sample t-test mempunyai
nilai
probabilitas
atau
nilai
signifikansi > 0,05, maka H0 Diterima atau
JRR Tahun 25, Nomor 1, Juni 2016, hal 35-44 tidak ada perbedaan yang signifikan antara
jurnal dipadukan dengan jurnal yang
nilai pretest dengan nilai posttest.
dikumpulkan guru piket maupun guru BP d. KS memberikan angket kepada guru,
HASIL DAN PEMBAHASAN Tahapan Penelitian Tindakan Sekolah, yang
setelah selesai dikumpulkan oleh tim
menguraikan tahapan yang dilakukan oleh
untuk observasi dan dari hasil tersebut
peneliti
ditindak
selama
pelaksanaan
PTS
dapat
ditunjukkan sebagai berikut:
lanjuti
dengan
kegiatan
refleksi e. KS melaksanakan supervisi kunjungan
Siklus I 1. Persiapan
kelas terhadap guru. Dalam supervisi
Mempersiapkan
instrumen
yang
diperlukan untuk mencatat data dari guru yaitu: lembar angket, format, pedoman wawancara,
pedoman
observasi,
yang
3. Evaluasi
dan Siklus II
handycam, alat tulis
1. Persiapan
2. Pelaksanaan penggalian data Sekolah
dengan
tim
2. Pelaksanaan penggalian data
membagi
(kolaborasi)
tugas
3. Evaluasi siklus I
untuk
4. Tindak lanjut
menjalankan data yang direncanakan. Tugas
yang
secara
terperinci.
lembar catatan lapangan, foto digital dan
a. Kepala
merekam/mencatat
bersifat
Untuk menghitung valid tidaknya
privasi
instrumen dapat digunakan Korelasi Product
dilaksanakan sendiri oleh KS namun
Moment. Reliabilitas adalah suatu nilai yang
juga dicroschek dengan tim agar data
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
yang
untuk
di dalam mengukur gejala yang sama. Konsep
subjektifitas
reliabilitas sendiri adalah sejauh mana hasil
diperoleh
mengurangi
valid
unsur
dan
Peneliti. b. KS
suatu pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas
melakukan
lapangan
masing-masing pertanyaan dalam penelitian
terhadap kehadiran guru di sekolah
ini dilakukan dengan menggunakan rumus
dan kehadiran guru di kelas dicatat
Cronbach’S Alpha. Berikut ini hasil uji
oleh
instrumen dalam penelitian ini:
guru
catatan
kemudian
dilakukan
brainstorming dengan siswa dan wali kelas sehingga data yang diperoleh benar. c. Tim mencatat; Presensi kehadiran di
a. Uji Validitas 1) Validitas
item
pertanyaan
untuk
variabel motivasi guru (X1)
sekolah dari data presensi pagi dan presensi siang, disamping itu mencatat dan mendokumentasi jurnal kelas dari 39
Sri Sulistyaningsih-Optimalisasi Kinerja Guru Tabel 1. Korelasi item pertanyaan terhadap variabel motivasi guru Item Pertanyaan
ritem
rtabel
Ket
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 X1_9 X1_10
0,991 0,894 0,841 0,758 0,991 0,550 0,991 0,991 0,991 0,894
0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa instrumen penelitian bebas dari kesalahan sehingga memberikan hasil yang konsisten dan dapat digunakan pada kondisi yang
berbeda-beda.
Untuk
menguji
reliabilitas akan digunakan Cronbach alpha () dengan program SPSS (Statistical Product
Service
Solution).
Instrumen
dinyatakan valid apabila nilai alpha () > 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada
2) Validitas
item
pertanyaan
untuk
Tabel 4. Hasil uji reliabilitas
variabel kedisiplinan kerja (X2 ) Table 2. Korelasi item pertanyaan variabel kedisiplinan kerja. Item Pertanyaan X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8
tabel sebagai berikut.
Ritem
rtabel
Keterangan
0,989 0,989 0,989 0,377 0,457 0,989 0,989 0,989
0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497
Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
Variabel
Alpha Cronbach
Kriteria
Ket
Motivasi guru Kedisiplinan kerja Kinerja guru
0,976
Alpha Cronbach > 0,60 maka reliabel
Reliabel
item
pertanyaan
untuk
variabel kinerja guru (Y)
0,961
Reliabel Reliabel
Uji Hipotesis Model 1 (uji parametrik berupa paired sample t-test) Apabila nilai paired sample t-test mempunyai
3) Validitas
0,964
nilai
probabilitas
atau
nilai
signifikansi < 0,05, maka H0 Ditolak atau ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest
Table 3. Korelasi item pertanyaan terhadap
dengan nilai posttest. Hal ini berarti ada
variabel kinerja guru
dampak nilai kinerja guru sebelum terjadi
Item Pertanyaan Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7 Y_8 Y_9
40
ritem
rtabel
Keterangan
0,977 0,977 0,977 0,977 0,977 0,977 0,623 0,623 0,376
0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497 0,497
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid
pemahaman tentang motivasi dan disiplin kerja dengan sesudah terjadi pemahaman tentang motivasi dan disiplin kerja. H0 di terima apabila ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dengan nilai posttest atau nilai signifikansi > 0,05. Sebagai hasil nilai Pretest dan Posttest untuk 10 responden adalah sebagai berikut.
JRR Tahun 25, Nomor 1, Juni 2016, hal 35-44 Tabel 5. Hasil Nilai Pre test danPost Test No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Responden SS MB TS RS AN SRS WN FN RY EW
Uji Hipotesis Model 2 (Analisis Regresi Linier
Pretest
Post test
55.7 66.2 66.8 55.6 70.8 60 55.7 60 66.8 70
61 70 72 63 80 72 70 75 70 81
Sederhana) Tabel 8. Hasil Koefisien regresi Coefficientsa
Tabel 8 :Hasil KoefisienStandardized regresi Coefficients
Unstandardized Coefficients Model B Std. Error 1 (Constant) 12.965 11.545 MOTIVASI .393 .151 DISIPLIN KERJA .122 .383
Beta .697 .085
t 1.123 2.607 .318
Collinearity Statistics Sig. Tolerance VIF .298 .035 .995 1.005 .760 .995 1.005
a. Dependent Variable: KINERJA GURU
Keterangan: Y = Kinerja X1= Motivasi
Tabel 6. Hasil Nilai rata-rata Pre test dan Post Test
X2= Disiplin Kerja Uji Hipotesis Model 2 (Analisis Regresi Linier
Paired Samples Statistics
Pair 1
PRETEST POSTTEST
Mean 62.7600 71.4000
N 10 10
Std. Deviation 6.03438 6.36309
Std. Error Mean 1.90824 2.01219
Sederhana) ini untuk mengetahui apakah motivasi
dan
disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja guru. Jika nilai signifikansi < Hasil nilai kinerja rata-rata sebelum dan
dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
sesudah pemahaman tentang motivasi dan
motivasi
disiplin untuk 10 guru yang diuji masing-
signifikan terhadap kinerja guru.
masing adalah 62,7600 untuk nilai rata-rata
Dari hasil persamaan regresi linier berganda
sebelum test dan 71,4000 untuk nilai rata-rata
dapat dijelaskan sebagai berikut :
sesudah pemahaman tentang motivasi dan
a. Hasil nilai Koefisien Regresi (β)
disiplin
untuk
10
guru.
Hal
ini
menggambarkan adanya kenaikan nilai kinerja rata-rata
dan
disiplin kerja berpengaruh
Hasil nilai Koefisien Regresi (β) sebagai berikut. Tabel 9. Nilai Koefisien Regresi (β)
Table 7. Hasil Uji paired sample t-test Variabel Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference MeanStd. DeviationMean Lower Upper t Pair 1 PRETEST - POSTTEST -8.64000 4.31025 1.36302 -11.72336-5.55664 -6.339
df
Sig. (2-tailed) 9 .000
Hasil Uji paired sample t-test pada Tabel 7 menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,005,
Motivasi guru
Nilai Koefisien Regresi (β) 0,697
Kedisiplinan 0,085 kerja Sumber: Data diolah, 2012
Keterangan
Berpengaruh positif Berpengaruh positif
hal ini menunjukkan, maka H0 Ditolak atau ada perbedaan yang signifikan antara nilai pretest dengan nilai post test. Hal ini berarti
Persamaan Regresi Linier Berganda Y = 0,697 X1 + 0,085 X2 + e
ada dampak terhadap kinerja guru atas pemahaman motivasi dan disiplin kerja.
Dari hasil koefisien regresi dapat dijelaskan sebagai berikut. 41
Sri Sulistyaningsih-Optimalisasi Kinerja Guru 1) b1=0,697
artinya
motivasi
guru
motivasi guru berpengaruh signifikan
berpengaruh positif terhadap kinerja guru
terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG
SLB-CG
YPPCG
Bina Sejahtera Surakarta, terbukti.
Surakarta,
artinya
Bina semakin
Sejahtera tinggi
2) Kedisiplinan
kerja
memiliki
nilai
motivasi guru maka semakin tinggi
signifikansi sebesar 0.760> nilai = 0,05
kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina
yang berarti disiplin kerja berpengaruh
Sejahtera Surakarta.
signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG
2) b2 =0,085 artinya kedisiplinan kerja
YPPCG
Bina
Sejahtera
Surakarta,
berpengaruh positif terhadap kinerja guru
sehingga hipotesa 2 yang menyatakan
SLB-CG
YPPCG
Sejahtera
bahwa disiplin kerja berpengaruh tidak
Surakarta,
artinya
tinggi
signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG
kedisiplinan kerja, maka semakin tinggi
YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, tidak
kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina
terbukti
Bina semakin
Sejahtera Surakarta. c. Uji F atau Uji secara simultan b. Uji secara parsial atau uji t
Tabel 11. Hasil Uji F ANOVAb
Tabel 10. Hasil Uji t Variabel Motivasi guru Disiplin kerja
Nilai Signifikan 0,035
Keterangan
Berpengaruh signifikan 0,760 Berpengaruh tidak signifikan Sumber: Data diolah, 2012, Taraf signifikan pada 0,05
Model 1
Regression Residual Total
df 2 7 9
Mean Square 26.105 7.413
F 3.522
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: KINERJA GURU
Hasil uji secara serempak (Uji F) diketahui besarnya nilai F = 3,522 dan nilai signifikansi 0,087 yang lebih kecil dari
Dari Uji t di atas dapat dibuktikan dengan
bersama-sama variable motivasi guru,
melihat nilai signifikansi dari masing-
kedisiplinan kerja, berpengaruh terhadap
masing variabel lebih kecil dari 0,05. Dari
kinerja
Uji t secara rinci dapat diuraikan sebagai
Sejahtera Surakarta.
guru SLB-CG YPPCG Bina
d. Uji R2 atau Koefisien Determinasi
1) Motivasi guru memiliki nilai signifikansi
Tabel 12. Hasil Uji R2 Model Summaryb
sebesar 0.035< nilai = 0,05 yang berarti motivasi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina
Sig. .087a
0,10, sehingga dapat disimpulkan secara
berikut.
Sejahtera
Surakarta,
sehingga
hipotesa 1 yang menyatakan bahwa
42
Sum of Squares 52.211 51.889 104.100
Model 1
R R Square .708a .502
Adjusted R Square .359
Std. Error of the Estimate 2.72264
DurbinWatson 1.302
a. Predictors: (Constant), DISIPLIN KERJA, MOTIVASI b. Dependent Variable: KINERJA GURU
Uji R2 didapatkan hasil Adjusted R Square sebesar 0.539 atau 53,9 %. yang berarti
JRR Tahun 25, Nomor 1, Juni 2016, hal 35-44 variabilitas variabel kinerja guru yang
1. Ada perbedaan yang signifikan antara nilai
dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel
pretest
motivasi guru, kedisiplinan kerja, sebesar
motivasi dan disiplin kerja dengan nilai
53,9%
(46,1%)
post test yaitu nilai sesudah pemahaman
dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak
tentang motivasi dan disiplin kerja. Hal ini
dimasukkan
berarti ada dampak terhadap kinerja guru
sedangkan
sisanya
dalam
model
regresi,
misalnya kompetensi, dan lain lain.
sebelum
pemahaman
tentang
atas pemahaman motivasi dan disiplin kerja
Pengaruh Motivasi Guru terhadap Kinerja Guru Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi
guru
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kinerja pegawai di SLBCG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, ini berarti semakin tinggi motivasi guru, semakin tinggi kinerja pegawai. Hasil penelitian ini, menunjukkan terhadap
bahwa
perlunya
masalah-masalah
perhatian
motivasi
guru
dengan mengetahui faktor penyebabnya.
2. Motivasi guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera hipotesa 1
yang menyatakan bahwa
terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, terbukti. 3. Disiplin kerja berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera
disiplin Guru
sehingga
motivasi guru berpengaruh signifikan
hipotesa 2
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Surakarta,
Surakarta,
sehingga
yang menyatakan bahwa
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, tidak terbukti
Hasil penelitian bahwa kedisiplinan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, hal ini mengindikasikan semakin tinggi
kedisiplinan kerja semakin tinggi
kinerja guru SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta.
pembahasan
responden dalam penelitian ini adalah pegawai di SLB-CG YPPCG Bina Sejahtera Surakarta, dimana tanpa membedakan latar belakang guru dari sisi pendidikan, usia, pengalaman, yang tentunya saja kerangka persepsi terhadap masalah kepemimpinan, motivasi, maupun
SIMPULAN Berdasarkan
Penelitian ini memiliki keterbatasan,
uraian
dalam
selanjutnya
analisis dapat
dan
komitmen berbeda.
ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
43
Sri Sulistyaningsih-Optimalisasi Kinerja Guru DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneha Cipta. Ghozali, Imam, (2001), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hick, Herbert G., G. Ray Gullet. 1996. Organisasi : Teori Dan Tingkah Laku. Diterjemahkan oleh G. Kartasasmita dan A. G. Kartasapoetra. Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung
44