PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT KABUPATEN KUTAI TIMUR Novi Yulianti1,H. Eddy Soegiarto K2, and Heriyanto3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
ABSTRACT
The study aims to determine the effect of work experience and motivation on employee performance. Specifically this study aims to find out how the effect of work experience on employee performance and determine how well the effect of motivation on employee performance, as well as to determine the effect of work experience and motivation at the same time the performance of employees in the Secretariat of the Development Section of East Kutai. In this study, the central issue is whether there is influence of work experience and motivation to employee performance at the Secretariat of the Development Section of the East Kutai Regency partially or simultaneously. The analytical method used in this research is descriptive analysis method and quantitative analysis with multiple linear regression analysis. The population in this study are all Employees In The Development Secretariat of the East Kutai Regency which amounted to 40 employees. The sample in this study using a sampling method saturated consisting of 40 Employees In The East Kutai District Development Secretariat. The results showed that the work experience and motivation in a positive and significant effect on the performance of employees in the Secretariat of the Development Section of East Kutai. Based on the results of the coefficient of determination that the relationship Y variable (performance) is influenced strongly by the variable X1 (work experience) and X2 (motivation) amounted to 91.9% and the remaining 8.1% is influenced by other factors not examined in this study , Partial test variable work experience (X1) on employee performance (Y) based on the results obtained by analysis of t count equal to 9.886 with a significant (0.00> 0.05) so that there are positive influence and significant between work experience and performance of employees and the motivation variable (X2) on the performance employees (Y) based on the results obtained by analysis of 3,139 t value and significant positive effect it can be seen from the significant value (0.003 <0.05), which means that if the motivation improved the performance of employees will increase. Partial assay results indicate that the work experience variable most dominant influence employee performance on the part of the Secretariat of the East Kutai Regency Development. Keywords: Work Experience, Employee Motivation and Performance.
I. Pendahuluan Pegawai atau karyawan memiliki potensi yang
menghasilkan barang atau jasa yang dilandasi
besar untuk menjalankan aktivitas organisasi
oleh sikap mental dan semangat untuk bekerja
agar produktivitas kerja yang diharapkan oleh
keras dan berusaha memiliki kebiasaan untuk
organisasi
kerja
melakukan peningkatan perbaikan. Potensi
untuk
setiap sumber daya manusia yang ada dalam
merupakan
tercapai.
Produktivitas
kemampuan
pegawai
organisasi harus dapat dimanfaatkan sebaik-
mengkoordinasikan penyusunan program dan
baiknya dengan cara memberikan motivasi
petunjuk teknis serta pembinaan, pemantauan
kepada
tugas
pegawai
pengalaman
serta
kerja
meningkatkan
sehingga
mampu
memberikan produktivitas yang maksimal.
di
orang TK2D (Tenaga Kerja Kontrak Daerah). Pegawai
terpenuhinya
lebih
karyawan
akan
bersedia
maka
bekerja
pembangunan.
Dengan jumlah pegawai 40 orang diantaranya
yaitu kebutuhan fisik dan non fisik. Dengan tersebut
bidang
28 orang PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan 12
Motivasi terdiri dari dua kebutuhan
kebutuhan
lingkup
dan
dengan
mudah
pengalaman
kerja akan
melaksanakan
pekerjaan,
dibandingkan dengan pegawai lama dan baru
melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka
tidaklah
akan lebih memusatkan perhatiannya terhadap
memiliki
tugas dan tanggung jawabnya, sehingga hasil
menumbuhkan kerja sama dalam proses
pekerjaan yang dicapai dapat meningkat.
pembelajaran dimana
Pengalaman kerja juga mempengaruhi produktivitas
kerja
disamakan.
pengalaman
mempengaruhi
Pegawai
yang
tinggi
dapat
hal tersebut dapat
kinerja
dari
pegawai.
Kenyataan
Banyaknya pengalaman maka kemungkinan
banyak
untuk mewujudkan kinerja yang baik dan
pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawan
sebaliknya bila tidak cukup berpengalaman
memberikan keahlian dan keterampilan kerja
dalam melaksanakan tugasnya seseorang akan
yang relatif tinggi. Sebaliknya terbatasnya
besar kemungkinan mengalami kegagalan.
pengalaman
Pegawai dengan pengalaman kualitas rendah,
menunjukkan
karyawan.
bisa
bahwa
kerja
semakin
akan
mengakibatkan
rendahnya keahlian dan keterampilan kerja
cenderung
yang bersangkutan.
mereka, kurang berkomitmen untuk organisas
Pengalaman kerja karyawan baik baru
dan
lebih
tidak
puas
merenungkan
maupun lama merupakan sebagian faktor yang
organisasi.
Penelitian
dapat
bertujuan
untuk
mempengaruhi
dengan
ini
pekerjaan
meninggalkan secara
produktivitas
kerja
mengembangkan
dan
pengalaman kerja dan motivasi terhadap
meningkatkan profesionalitas karyawan dalam
kinerja pegawai. Secara khusus penelitian ini
pekerjaannya dan menyesuaikan diri dengan
bertujuan :
perubahan
1. Untuk Mengetahui pengaruh pengalaman
dalam
rangka
dan
pengembangan
yang
berlangsung sekarang ini. Dengan demikian jelas pengalaman kerja mempunyai peranan yang penting bagi perusahaan karena akan mempengaruhi
tingkat
produktivitas
mengetahui
umum
pengaruh
kerja terhadap kinerja pegawai. 2. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai. 3. Untuk Mengetahui pengaruh pengalaman
perusahaan.
kerja dan motivas secara simultan terhadap
Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten
kinerja pegawai.
Kutai Timur merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas adalah melaksanakan,
Pengertian manajemen sumber daya manusia
II. Dasar Teori A. Manajemen Sumber Daya Manusia
menurut Hasibuan, (2003: 10) adalah sebagai
Pengertian manajemen menurut Hasibuan
berikut: “Manajemen sumber Daya Manusia
(2003 : 1) yaitu: “ilmu dan seni mengatur
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
sumber-sumber lainnnya secara efektif dan
membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
efisien
karyawan
untuk
mencapai
suatu
tujuan.”
Sedangkan pengertian manajemen menurut Martoyo
(2000
:
3)
yaitu:
“proses
dan
masyarakat”.
Sedangkan
menurut Yoder yang disadur Hasibuan (2003 : 11)
mengemukakan daya
bahwa:
manusia
“Manajemen
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
sumber
adalah
penyedia
dan
usaha-usaha para anggota organisasi
kepemimpinan dan pengarahan para karyawan
lainnya agar dapat mencapai tujuan organisasi
dalam pekerjaan atau hubungan kerja mereka”.
yang telah ditetapkan.” D. Pengalaman Kerja B. Pengertian Sumber Daya Manusia
Pengalaman bekerja pada pekerjaan sejenis
Bagian-bagian terkecil dari peradaban manusia
perlu
mendapatkan
pertimbangan
tersebut khususnya dalam bidang ekonomi
penempatan
tenaga
adalah perusahaan. Di mana posisi manusia
menunjukkan
makin
sebagai sumber daya organisasi perusahaan.
bekerja, makin banyak pengalaman yang
Namun, manusia sebagai sumber daya adalah
dimiliki tenaga kerja yang bersangkutan.
unik karena memiliki hati nurani, skill, dan
Menurut Syukur (2001:74) menyatakan bahwa
bersifat kompetitif.
:Pengalaman kerja adalah lamanya seseorang
Selanjutnya sumber daya manusia menurut
melaksanakan frekuensi dan jenis tugas sesuai
Hamalik, (2001: 7) mengatakan bahwa:
dengan
Sumber daya manusia adalah tenaga kerja
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
yang memiliki potensi, kemampuan yang
pengalaman
tepat guna, berpribadi dalam kategori tertentu
digunakan oleh seseorang untuk memperoleh
untuk bekerja dan berperan serta dalam
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai
pembangunan, sehingga berhasil guna bagi
dengan frekuensi dan jenis tugasnya.
kerja. lama
kemampuannya.
kerja
Kenyataan tenaga
Dari
adalah
dalam
kerja
pendapat
waktu
yang
dirinya dan masyarakat secara keseluruhan. Sumber daya manusia merupakan salah satu
E. Motivasi
sumber daya yang terdapat dalam organisasi,
Menurut Hasibuan (2003:143) motivasi adalah
meliputi
:
semua
orang
yang
melakukan
aktivitas.
“Pemberian
daya
penggerak
yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mau bekerja sama, bekerja efektif dan
C. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
”According Veitzal (2009: 837) motivation is
pembangungan
is a driving force in an individual employee to
Kutai Timur.
Sekretarian
kabupaten
do a particular act positively towards the needs and desires”.“Artinya motivasi adalah merupakan
daya
pendorong
dalam
diri
III.
METODE PENELITIAN
seseorang karyawan untuk melakukan suatu
A. Definisi Operasional
perbuatan tertentu kearah positif sesuai
Definisi operasional variabel adalah suatu
kebutuhan dan keinginan”.
definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan
F. Kinerja
karakteristik-karakteristik
variabel tersebut yang dapat diamati. Definisi
Menurut Moeheriono (2009:60) Kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai
operasional dalam penelitian ini meliputi : 1. Pengalaman
kerja
(X1), Pengalaman
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program
Kerja
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan
pengetahuan
sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang
seseorang dalam pekerjaannya yang dapat
dituangkan
diukur dari masa kerja dan dari tingkat
melalui
perencanaan
strategis
suatu organisasi. Defenisi
tingkat
penguasaan
serta
keterampilan
pengetahuan serta keterampilan yang
kinerja
Mangkunegara
adalah
karyawan
(2009:9)
kinerja
menurut
dimilikinya. Variabel pengalaman kerja
pegawai
dapat diukur dengan indikator:
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
a. Pengalaman kerja
yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
b. Lama masa kerja
melaksanakan
c. Ketepatan waktu bekerja
tugasnya
sesuai
dengan
tanggung jawab yang diberikan keadanya.
2. Motivasi (X2), Motivasi adalah keadaan dimana
H. Hipotesis
usaha
dan
kemauan
keras
seseorang diarahkan kepada pencapaian
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan
hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil
antara Pengalaman Kerja (X1) terhadap
yang dimaksud bisa berupa produktivitas,
Kinerja
kehadiran atau perilaku kerja kreatif
pegawai
(Y)
bagaian
pembangungan setkab Kutai Timur 2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan
lainnya.
Adapun
indikator
digunakan
untuk mengukur
antara motivasi (X2) terhadap Kinerja
karyawan sebagai berikut :
pegawai
a. Kondisi kerja,
(Y)
bagaian pembangungan
setkab Kutai Timur
Pengalaman
Kerja
(X1)
dan
motivasi (X2) secara simultan terhadap Kinerja
pegawai
motivasi
b. Tanggung jawab,
3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara
yang
(Y)
bagian
c. Hubungan
interpersonal
dalam
lingkungan kerja, d. Kebijakan perusahaan,
dan
administrasi
e. Prestasi yang diraih, 3. Kinerja
(Y),
waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap
Kinerjamerupakan
pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-
hasilpencapaiankerjasecarakualitas
masing pertanyaan dijawab secara konsisten
dankuantitas yang dicapai olehseorang
atau jawaban tidak boleh acak oleh karena
pegawai dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing pertanyaan hendak mengukur
sesuai dengan tanggung jawab yang
hal
diberikan
indikator ini acak, maka dapat dikatakan
kepadanya.Untuk
variable
terikat yaitu kinerja,digunakan variable indicator yang antara lain:
yang sama.
Jika jawaban terhadap
bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2009:46). Pengukuran
realibilitas
dapat
a.
Disiplin kerja,
dilakukan dengan One Shot atau pengukuran
b.
Kepuasan kerja,
sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali
c.
Tingkat absensi,
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan
d.
Kerjasama karyawan,
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur
B.
Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Instrumen Penelitian
variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali,
a. Validitas Uji
reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Suatu 2009:49) : Hasil α > 0,60 = reliabel dan Hasil
validitas
digunakan
untuk
α < 0,60 = tidak reliabel
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2009:49). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jadi, validitas adalah mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas dapat diketahui dengan melihat r hitung, apabila r hitung sig. ≤ 0,05 = valid dan r hitung sig. > 0,05 = tidak valid (Ghozali, 2009:51).
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali,2001).
b. Reliabilitas Reliabilitas
Pengujian adalah
alat
untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2009:45). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
normalitas
dalam
penelitian ini digunakan dengan melihat normal
probability
plot
yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan
distribusi
kumulatif dari data normal. Sedangkan
dasar pengambilan keputusan untuk uji
Variabel ortogonal adalah variabel bebas
normalitas data adalah (Ghozali,2001):
yang nilai korelasi antar sesama variabel
a) Jika data menyebar disekitar garis
bebas sama dengan nol.
diagonal dan mengikuti arah garis
Dalam penelitian ini teknik untuk
diagonal atau grafik histogramnya
mendeteksi
menunjukkan distribusi normal, maka
multikolinearitas didalam model regresi
model
adalah
regresi
memenuhi
asumsi
normalitas.
ada
melihat
atau
dari
tidaknya
nilai
Variance
Inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal
Apabila nilai tolerance mendekati 1, serta
dan/atau tidak mengikuti arah garis
nilai VIF disekitar angka 1 serta tidak
diagonal atau grafik histogram tidak
lebih dari 10, maka dapat disimpulkan
menunjukkan distribusi normal, maka
tidak
model regresi tidak memenuhi asumsi
variabel bebas dalam model regresi
normalitas.
(Santoso,2000).
b. Uji Multikolinearitas
terjadi
multikolinearitas
antara
c. Uji Autokorelasi
Uji Multikolinearitas bertujuan
Uji Autokorelasi untuk menguji
untuk menguji dalam model regresi
apakah dalam satuan model regresi linear
ditemukan adanya korelasi antar variabel-
terdapat
korelasi
antara
kesalahan
variabel bebas ( Ghozali, 2001). Model
pengganggu pada
periode
t dengan
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
kesalahan
korelasi diantara variabel independen.
sebelumnya (t-1) (Ghozali, 2005). Cara
Jika variabel bebas saling berkorelasi,
untuk melakukan uji autokorelasi yaitu
maka
dengan uji Durbin Watson.
variabel
ini
tidak
ortogonal.
pengganggu
Sedangkan d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan
dasar
periode
pengambilan
keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali,2001):
untuk menguji apakah dalam model
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
yang ada membentuk pola tertentu
satu pengamatan ke pengamatan yang lain
teratur
(Ghozali,2001).
kemudian
Cara
mendeteksinya
(bergelombang, menyempit),
adalah dengan melihat ada tidaknya pola
mengindikasikan
tertentu pada grafik Scatterplot antara
heteroskedastisitas.
SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y
melebur
telah
maka terjadi
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta
adalah Y yang telah diprediksi, dan
titik-titik
menyebar
diatas
dan
sumbu x adalah residual (Y prediksi – Y
dibawah
sesungguhnya) yang telah di-standardized
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
(Ghozali,2001).
terjadi heteroskedastisitas.
3. Alat Analisis Menurut Abdul Hakim (2000 : 389)
Hasil
analisis
yang
digunakan
dalam penelitian ini menggunakan item-
untuk mengetahui pengaruh pengalaman kerja
item
dan motivasi terhadap kinerja pegawai, maka
pengaruh pengalaman kerja dan motivasi
digunakan analissi Regresi Berganda. berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka rumus yang digunakan :
= Kinerja Pegawai
a
= Konstanta
X1
= Pengalaman Kerja
X2
= Motivasi
a,
= Koefisien regresi Linier
mengetahui
analissi Regresi Berganda. 1. Uji Instrumen Penelitian Uji validitas dan uji realibilitas dilakukan pada
Y
instrumen penelitian,
dalam hal ini adalah kuesioner, untuk menguji
apakah
kuesioner
layak
digunakan sebagai instrument penelitian. a.
Uji Validitas Uji
berganda b1
Untuk
terhadap kinerja pegawai, maka digunakan
Y = a + b1X1 + b2X2 ……+ biXi + e Dimana :
statistika.
validitas
digunakan
untuk
= Angka peningkatan ataupun
mengukur sahat atau valid tidaknya suatu
penurunan variabel Y yang
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
didasarkan pada variabel X1.
jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
IV.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
diukur oleh kuesioner tersebut (Gozhali, 2006:45).
Instrumen yang digunakan dalam
Dalam penelitian ini sampel uji
uji validitas dan reliabilitas penelitian ini
validitas diambil sebanyak 40 orang
adalah kuesioner yang terdiri dari 12 butir
Pegawai
pernyataan. Pernyataan yang berhubungan
Sekretariat Kabupaten Kutai Timur dan
dengan variabel pengalaman kerja (X1)
diolah dengan menggunakan program
sebanyak 3 butir pertanyaan, variabel
SPSS Statistics 16.0 for windows dengan
motivasi (X2) sebanyak 5 butir pertanyaan
kriteria pengambilan keputusan sebagai
dan pernyataan yang berhubungan dengan
berikut
Pada
Bagian
Pembangunan
variabel kinerja pegawai (Y) sebanyak 4 butir pernyataan.
Jika r hitung> r tabel, maka pernyataantersebutdinyatakan valid.
Jika r hitung< r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid
1) Uji
Validitas
Variabel
Pengalaman
Kerja
(X1)
Tabel 5.1 :UJI VALIDITAS VARIABEL PENGALAMAN KERJA (X1) No
R.
Kode Pertanyaan
R. Standart
1.
Pengalaman Kerja 1
0,30
0,901
Valid
2.
Pengalaman Kerja 2
0,30
0,593
Valid
3.
Pengalaman Kerja 3
0,30
0,603
Valid
Keterangan
Hitung
Sumber : Kuesioner Penelitian (data olahan SPSS 2015) Tabel 5.4 diatas menunjukkan hasil
0.901 karena nilai korelasinya diatas dari
uji validitas untuk variabel pengalaman
0,30 dengan setiap pernyataan berkorelasi
kerja dengan 3 butir pernyataan nilai
signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa
korelasinya diatas dari 0,30, dimana nilai
semua butir pernyataan dinyatakan valid
korelasi 3 butir pernyataan antara 0.593 – 2) Uji Validitas Variabel Motivasi (X2) Tabel 5.2 :UJI VALIDITAS VARIABEL MOTIVASI (X2) No
Kode Pertanyaan
R. Standart
R. Hitung
Keterangan
1
Motivasi 1
0,30
0,879
Valid
2
Motivasi 2
0,30
0,883
Valid
3
Motivasi 3
0,30
0,943
Valid
4
Motivasi 4
0,30
0,837
Valid
5
Motivasi 5
0,30
0,943
Valid
Sumber : Kuesioner Penelitian (data olahan SPSS 2015) Tabel 5.5 di atas menunjukkan
0.837 – 0.943 karena nilai korelasinya
hasil uji validitas untuk variabel motivasi
diatas dari 0,30 dengan setiap pernyataan
dengan 5 butir pernyataan ternyata nilai
berkorelasi
korelasi sudah diatas dari 0,30, dimana
dikatakan bahwa semua butir pernyataan
nilai korelasi 5 butir pernyataan antara
dinyatakan valid
signifikan
berarti
3) Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) Tabel 5.3 :UJI VALIDITAS VARIABEL KINERJA (Y) No
Kode Pertanyaan
R. Standart
R. Hitung
Keterangan
1
Kinerja 1
0,30
653
Valid
2
Kinerja 1
0,30
480
Valid
dapat
3
Kinerja 1
0,30
784
Valid
4
Kinerja 1
0,30
987
Valid
Sumber : Kuesioner Penelitian (data olahan SPSS 2015) Tabel 5.3 di atas menunjukkan
0.480 – 0.987 karena nilai korelasinya
hasil uji validitas untuk variabel kinerja
diatas dari 0,30 dengan setiap pernyataan
dengan 4 butir pernyataan ternyata nilai
berkorelasi
korelasi sudah diatas dari 0,30, dimana
dikatakan bahwa semua butir pernyataan
nilai korelasi 4 butir pernyataan antara
dalam kuesioner dinyatakan valid
signifikan
berarti
dapat
b. Uji Realibilitas Uji realibilitas digunakan untuk
0,60 kurang baik, sedangkan 0,70 dapat
mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
diterima dan diatas 0,80 adalah baik. Oleh
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan
karena itulah akan disajikan hasil uji
dan tetap konsisten jika pengukuran
realibilitas yang dapat dilihat pada tabel
tersebut diulang. Realibilitas kurang dari
dibawah ini :
Tabel 5.4 :HASIL UJI REALIBILITAS No 1
Variabel
Jumlah Pertanyaan
Pengalaman 3 Pertanyaan
R.Standart
Alfa Cronbah’s
Keterangan
0,60
784
Realible/andal
Kerja 2
Motivasi
5 Pertanyaan
0,60
962
Realible/andal
3
Kinerja
4 Pertanyaan
0,60
868
Realible/andal
Sumber : Data olahan SPSS 2015 Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji
responden
dapat
dikategorikan
realibilitas dengan 3 variabel dan 12 butir
andal/realibel sebab memiliki cronbach’s
pertanyaan, maka didapat cronbach’s alpha
alpha di atas 0,60. Dengan demikian
ketiga variabel antara 0.784 – 0.962. Hal
semua butir pertanyaan yang telah diolah
ini dapat dikatakan bahwa dari 12 butir
memiliki tingkat keandalan yang tinggi
pertanyaan
dalam proses pengujian hipotesis.
yang
disajikan
kepada
2. Uji Asumsi Klasik Pengujian
a. Uji Normalitas
normalitas
dilakukan
membandingkan distribusi komulatif dan
dengan menggunakan pengujian grafik
distribusi normal. Distribusi normal akan
normal
membentuk garis lurus diagonal dan
probability
plot
yang
ploting data akan dibandingkan dengan
diagonalnya.
Berdasarkan
hasil
garis diagonal. Jika distribusi data adalah
perhitungan maka hasil yang didapat
normal, maka garis yang menggambarkan
disajikan pada gambar 5.1 berikutini :
data sesungguhnya aka mengikuti garis Gambar 5.1 UJI NORMALITAS
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel (Ghozali, 2001). Untuk dapat menentukan apakah Berdasarkan gambar diatas terlihat
terdapat multikolinearitas dalam model
bahwa distribusi data membentuk garis
regresi pada penelitian ini adalah dengan
lurus diagonal, dengan demikian maka
melihat nilai VIF (Variance Inflation
data yang digunakan berdistribusi normal.
Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas.
b. Uji Multikolinearitas Uji
multikolinearitas
bertujuan
Adapun nilai VIF dapat dilihat pada tabel
untuk menguji apakah model regresi
5.5 dibawah ini.
Tabel 5.5PENGUJIAN MULTIKOLINEARITAS
VARIABEL INDEPENDEN
Coefficientsa
Coefficient Correlationsa
Collinearity Statistics Model 1
Tabel 5.6MATRIX KORELASI
Tolerance
VIF
X1
.391
2.560
X2
.391
2.560
Model 1
X2 Correlations
Covariances
a. Dependent Variable: Y
X1
X2
1.000
-.781
X1
-.781
1.000
X2
.002
-.003
X1
-.003
.006
a. Dependent Variable: Y
Tabel 5.5 terlihat bahwa tidak ada
matrix
korelasi
variabel
independen,
variabel yang memiliki nilai VIF lebih
terlihat dari tabel 5.6, bahwa variabel
besar dari 10 dan nilai tolerance yang lebih
bebas yang memiliki korelasi tertinggi
kecil dari 10%, yang berarti bahwa tidak
adalah motivasi (X2) dengan nilai korelasi
terdapat korelasi antar variabel bebas yang
78,1%. Nilai korelasi tersebut masih dapat
lebih besar dari 95%. Sedangkan dari
ditolerir karena dibawah 95%. Sehingga
dari
hal-hal
disimpulkan
tersebut
di
atas
bahwa
tidak
dapat
multikolinearitas
terdapat
antar
variabel
bebas
dalam model regresi
c. Uji Autokorelasi Autokorelasi dalam suatu model
uji test durbin Watson dengan ketentuan
regresi diketahui dengan cara melakukan
sebagai berikut:
Tabel 5.7 PENGUJIAN AUTOKORELASI Model Summaryb Std. Error of the Model
R
R Square .959a
1
Adjusted R Square
.919
.915
Estimate
Durbin-Watson .876
1.016
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Uji
autokorelasi
dapat
juga
Berdasarkan
hasil
perhitungan
dilakukan dengan cara membandingkan
seperti pada table 5.7 diatas terlihat bahwa
antara nilai durbin Watson (DW) yang
nilai DW adalah 1,016 atau masuk anatara
diperoleh dari hasil analisis, dengan yang
1,4 – 2,46 ini berarti hasil regresi linier
ada dalam table dengan ketentuan bahwa
berganda tidak terjadi autokorelasi.
nilai DW anatara 1,4 – 2,46 maka tidak
d. Uji Heteroskadaksitas
terjadi autokorelasi. Uji heteroskedastisitas bertujuan
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
untuk menguji apakah dalam model regresi
X adalah residual (Y prediksi – Y
terjadi ketidaksamaan varian dari satu
sesungguhnya) yang telah di-standardiized
pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali,2001).
(Ghozali,2001).
mendeteksinya
menghasilkan grafik pola penyebaran titik
adalah dengan melihat ada tidaknya pola
(scatterplot) seperti tampak pada Gambar
tertentu pada grafik Scatterplot antara
5.2 berikut :
Cara
SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y
.
Uji
heteroskedastisitas
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan
bahwa
titik-titik
tidak
untuk
membuktikan
hipotesis
yang
diajukan dengan menggunakan model
membentuk pola tertentu atau tidak ada
analisis
regresi
pola yang jelas serta titik-titik menyebar di
analisis
kualitatif
atas dan dibawah angka 0 (nol) pada
menelaah pembuktian analisis kuantitatif.
sumbu
Pembuktian
Y,
maka
tidak
terjadi
ini
berganda,
sedangkan
digunakan
untuk
dimaksudkan
untuk
heteroskedastisitas.
menguji variasi suatu model regresi yang
3.
digunakan dalam menerangkan variabel
Analisa Regresi Linier Berganda Analisis hasil penelitian mengenai
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
Pengaruh Pengalaman Kerja dan Motivasi
dengan cara menguji
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian
keofisien
regresinya.
Pembangunan
perhitungan
dengan
Sekretariat
daerah
kesamaan dari Berdasarkan
bantuan
program
Kabupaten Kutai Timurdianalisis dengan
SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil
menggunakan
sebagai
metode
kualitatif
dan
berikut
kuantitatif. Analisis kuantitatif digunakan
Tabel 5.8 :HASIL REGRESI LINIER BERGANDA Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
Beta
7.363
1.074
X1
.767
.078
X2
.151
.048
Correlations t
Sig.
Zero-order
Partial
Part
6.856
.000
.759
9.886
.000
.947
.858
.474
.241
3.139
.003
.833
.469
.151
a. Dependent Variable: Y
Pada Tabel 5.8 diketahui kolom kedua
Berdasarkan persamaan di atas
(unstandardized coefficients) bagian B
maka dapat diuraikan sebagai berikut :
diperoleh nilai b1 variabel pengalaman
1. Konstanta
(a)
=
7,363,
ini
kerja sebesar 0,767, nilai b2 variabel
mempunyai arti bahwa variabel
motivasi sebesar 0,151 dan nilai konstanta
pengalaman kerja dan motivasi
(a)
dianggap konstan maka tingkat
adalah
7,363,
maka
diperoleh
persamaan regresi linear berganda sebagai
variabel
berikut :
sebesar 7,363.
Y = 7,363 + 0,767X1 + 0,151X2 + e
kinerja
pegawai
(Y)
2.
Koefisien b1 (X1) = 0,767 artinya nilai
4.
koefisien
regresi
b1
3. Koefisien b2 (X2) = 0,151. artinya
(X1)
nilai
koefisien
regresi
b2
(X2)
menunjukan bahwa pada variabel
menunjukan bahwa pada variabel
pengalaman kerja meningkat 1%,
motivasi meningkat 1%, maka kinerja
maka kinerja pegawai akan meningkat
pegawai
sebesar 0,767. Dengan kata lain setiap
0,151.
peningkatan
peningkatan
kinerja
pegawai
akan
meningkat
Dengan
kata
sebesar
lain
kinerja
setiap pegawai
dibutuhkan variabel pengalaman kerja
dibutuhkan variabel motivasi sebesar
sebesar 0,767.
0,151
Koefisien Korelasi Tabel 5.9 :UJI SUMMARY
Model Summaryb Std. Error of the Model
R
R Square .959a
1
Adjusted R Square
.919
Estimate
.915
Durbin-Watson .876
1.016
b. Dependent Variable: Y
Dari
tabel
dan
karena mendekati nilai 1, Nilai R Square
berdasarkan ketentuan kuat atau tidaknya
pada tabel diatas adalah 0,919 yang
hubungan
menunjukkan bahwa variabel Y (kinerja)
dan
tersebut
diatas
pengaruhnya,
dapat
dijelaskan bahwa Nilai R pada tabel diatas
dipengaruhi
menunjukkan bahwa variable pengalaman
(pengalaman kerja) dan X2 (motivasi)
kerja (X1) dan variable Motivasi (X2)
sebesar 91,9% dan sisanya sebesar 8,1 %
memiliki hubungan yang kuat sebesar (R)
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
0,950, sebuah hubungan yang sangat kuat
tidak diteliti.
5.
kuat
oleh
variabel
X1
Uji Hipotesis 1. Uji Signifikan Persial (Uji T) Uji signifikansi parsial (Uji-t)
16,00
Statistics
for
Windows,
menunjukkan seberapa besar pengaruh
kemudian akan dibandingkan dengan
variabel bebas (X) secara individual
nilai t tabel pada tingkat α = 5% yakni
terhadap variabel terikat (Y).Kriteria
yang diperoleh dengan derajat bebas =
pengujiannya adalah sebagai berikut :
df – k (df = jumlah sampel dan k =
Nilai
thitung
akan
diperoleh
jumlah variabel keseluruhan) yaitu df1
dengan menggunakan software SPSS
= 3-1 = 2, dan df2 = 39-3 = 36. Uji t
hitung yang dilakukan adalah uji dua
Hasil uji-t dapat dilihat pada Tabel
arah maka t tabel yang digunakan
5.10
sebagai
berikut
:
adalah t5% atau t 0,05(36) = 2,00.
Tabel 5.10 :UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (UJI t) Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
7.363
1.074
X1
.767
.078
X2
.151
.048
Beta
Correlations T
Sig.
Zero-order
Partial
Part
6.856
.000
.759
9.886
.000
.947
.858
.474
.241
3.139
.003
.833
.469
.151
a. Dependent Variable: Y
1.
2.
Dari Tabel 5.10 diatas diperoleh hasil
berhubungan sigifikan dengan kinerja
sebagai berikut:
pegawai.
Nilai t hitung variabel pengalaman kerja
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
(X1) sebesar 9,886 berpengaruh secara
Menunjukkan apakah semua variabel
positif dan signifikan hal ini terlihat dari
bebas X (Pengalaman Kerja dan Motivasi)
nilai signifikan (0.00<0.05) artinya apabila
yang
variabel pengalaman kerja ditingkatkan
mempunyai pengaruh secara bersama-
maka kinerja pegawai akan meningkat.
sama terhadap variabel terikat Y (Kinerja).
Nilai t hitung variabel motivasi (X2)
Kriteria Pengujian Uji F adalah sebagai
sebesar 3,139 berpengaruh secara positif
berikut
dan signifikan hal ini terlihat dari nilai signifikan bahwa
(0.003<0.05) variabel
yang
berarti
pengalaman
kerja
dimasukkan
dalam
model
ANOVAb Sum of Model 1
Squares Regression
df
Square
306.604
2
153.302
26.870
35
.768
333.474
37
Residual Total
Mean F
Sig.
199.688 .000a
a. Predictors: (Constant), X2, X1
Nilai
Fhitung
akan
diperoleh
dengan menggunakan bantuan software
Uji F dapat dilihat pada tabel 5.8 sebagai berikut
:
SPSS Statistics 16.00 for Windows. Hasil Tabel 5.11 hasil Uji-F diperoleh
berupa pengalaman kerja dan motivasi
Fhitung = 153,302 lebih besar dari F tabel
secara bersama-sama berpengaruh positif
= 3.267 dengan tingkat signifikansi (0,00)
dan signifikan terhadap variabel kinerja
< 0,05, dengan hipotesis Ho ditolak dan
pegawai (Y) pada Bagian Pembangunan
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
Sekretariat Kabupaten Kutai Timur.
bahwa variabel bebas (X1 dan X2) yait B. Pembahasan Penelitian
untuk
Dari hasil analisa regresi diperoleh
pengaruh
nilai b1 variabel pengalaman kerja sebesar
pengalaman kerja dan motivasi terhadap
0,767, nilai b2 variabel motivasi sebesar 0,151
kinerja pegawai pada Bagian Pembangunan
dan nilai konstanta (a) adalah 7,363, maka
Sekretariat Kabupaten Kutai Timur. Penelitian
diperoleh persamaan regresi linear berganda
ini dilakukan dengan menggunakan metode
sebagai berikut :
mengetahui
dan
ini
bertujuan
menganalisis
analisis deskriptif dan metode statistik, pada
Y = 7,363 + 0,767X1 + 0,151X2 + e
metode analisis deskriptif diperoleh informasi dari
responden
melalui
kuesioner
Berdasarkan
ketentuan
kuat
atau
yang
tidaknya hubungan dan pengaruhnya, dapat
berisikan tentang karakteristik responden yaitu
dijelaskan bahwa Nilai R menunjukkan bahwa
jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama
variable pengalaman kerja (X1) dan variable
bekerja atas pernyataan dalam kuesioner.
motivasi (X2) memiliki hubungan yang kuat
Sedangkan pada metode statistik pengolahan
sebesar (R) 0,959, sebuah hubungan yang
data dilakukan dengan bantuan program SPSS
sangat kuat karena mendekati nilai 1, Nilai R
Statistics 16.0 for windows.
Square
adalah
sebesar
0,919
yang
menunjukkan bahwa variabel Y (kinerja)
91,9% dan sisanya sebesar 8,1 % dipengaruhi
dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
kuat
oleh
variabel
X1
(pengalaman kerja) dan X2 (motivasi) sebesar Pengaruh
pengalaman
(X1)
Berdasarkan hasil penelitian dan
terhadap kinerja pegawai (Y) berdasarkan
pembahasan, maka penulis mengambil
hasil analisis diperoleh t hitung sebesar 9,886
kesimpulan sebagai berikut:
dengan
1. Berdasarkan
signifikan
kerja
penelitian ini.
(0.00<0.05)
sehingga
hasil uji signifikansi
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
secara
antara pengalaman kerja dan kinerja pegawai.
pengalaman
Hal ini sejalan dengan kondisi ditempat
berpengaruh positif dan signifikan
penelitian
bahwa
terhadap
dibutuhkan
untuk
pegawai
pada
pengalaman
kerja
meningkatkan
kinerja
Bagian
Pembangunan
Sekretariat Kabupaten Kutai Timur. Pengaruh
motivasi
(X2)
Bagian
parsial kerja
kinerja
variable
secara
parsial
pegawai
Pembangunan
pada
Sekretariat
Kabupaten Kutai Timur. 2. Berdasarkan
terhadap
(uji-t)
secara
hasil uji signifikansi
parsial
(uji-t)
variabel
kinerja pegawai (Y) berdasarkan hasil analisis
motivasi secara parsial berpengaruh
diperoleh
3,139
positif
berpengaruh secara positif dan signifikan hal
kinerja
ini terlihat dari nilai signifikan (0.003<0.05)
Pembangunan Sekretariat Kabupaten
yang
Kutai Timur.
nilai
berarti
t
hitung
bahwa
sebesar
apabila
motivasi
dan
signifikan
pegawai
terhadap
pada
Bagian
ditingkatkan maka kinerja pegawai akan
3. Berdasarkan uji signifikansi secara
meningkat. Hal ini juga sejalan dengan kondisi
serempak (uji-f) dihasilkan bahwa
yang ada di tempat penelitian bahwa kinerja
variabel
pengalaman
pegawai
motivasi
secara
dapat
ditingkatkan
dengan
memotivasi pegawainya.
kerja
dan
bersamaan
berpengaruh positif dan signifikan
Dari hasil Uji-F maka dapat diperoleh
terhadap
kinerja
pegawai
F hitung = 153,302 dengan tingkat signifikansi
Bagian
Pembangunan
0,000 < 0,05, dengan hipotesis Ho ditolak dan
Kabupaten Kutai Timur.
pada
Sekretariat
Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (X1 dan X2) yaitu
DAFTAR PUSTAKA
berupa pengalaman kerja dan motivasi secara
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Hamalik Oemar, 2001, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan, (Pendekatan Terpadu), Cetakan Kedua, Bumi Akasara.
bersama-sama
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Bagian Pembangunan Sekretariat Kabupaten Kutai Timur.
Hasibuan, Takiyuddin, 2003. Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Keputusan Pemberian Fasilitas Kredit Modal Kerja Pada Bank Bumiputera Cabang Medan. Tesis S2. Program Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara. Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi keempat. BPFE. Yogyakarta. Mangkunegara P. 2009. Manajeman Sumber Daya Manusia Perusahaan. Rosda. Bandung. Moeheriono. 2009. Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor : Ghalia Indonesia. Syukur, 2001, Metode Penelitian dan Penyajian Data Pendidikan, Medya Wiyata, Semarang.