PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, MOTIVASI KERJA, BUDAYA KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 30 PADANG 1
Nora Indah Sari Dewi1, Yolamalinda2, Rika Verawati2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT This study aims to analyze 1) Effect of Teaching Experience on Teacher Performance in SMP N 30 Padang, 2) Effect of Work Motivation on Teacher Performance in SMP N 30 Padang, 3) The Influence of Work Culture on Teacher Performance in SMP N 30 Padang, 4) Facilities and Infrastructures on Teacher Performance at SMP N 30 Padang, 5) The Influence of Teaching Experience, Work Motivation, Work Culture and Infrastructure Facility Together to Teacher Performance at SMP N 30 Padang. The results showed that 1) The teaching experience had a positive and significant effect on teacher performance. Where indicated by Coefficient value 0.267. The coefficient value is significant because the value of t count is 3.346> ttable (1.67866). 2) Work motivation has positive and significant effect on teacher performance shown by coefficient of 0.423. The value of this coefficient is significant because the value of tcount 3.694> ttable (1.67866). 3) Work culture has a positive and significant effect on teacher performance shown by coefficient of 0.268. The value of this coefficient is significant because tcount 3.672> ttable (1.67866) .. 4) facilities and infrastructure have a positive and significant effect on teacher performance shown by coefficient of 0.260. The coefficient value is significant because the value of tcount 3,400> ttable (1.67866). Experience teaching, work motivation, work culture, and facilities and infrastructure simultaneously have a positive and significant effect on teacher performance with Fhitung 71.803> from Ftabel 2,57 with significant level 0,000 <α 0,05, and Adjusted R square 0,850. Keywords: Teaching Experience, Work Motivation, Work Culture, And Infrastructur nasional.
PENDAHULUAN Penyelenggaraan
Pendidikan
pendidikan
Dengan nasional
kata
lain
merupakan
Nasional berfungsi sebagai upaya
usaha sadar yang dilakukan untuk
untuk mengembangkan kemampuan
mengembangkan kemampuan dan
serta meningkatkan mutu kehidupan
kepribadian sebagai suatu upaya
dan martabat manusia indonesia
meningkatkan kualitas sumber daya
dalam rangka mewujudkan tujuan
manusia agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif.
Guru merupakan komponen
faktor ekstern. Faktor intern antara
paling menentukan dalam sistem
lain
pendidikan secara keseluruhan, yang
kepribadian,
persepsi,
harus mendapat perhatian sentral,
pengalaman
lapangan,
pertama dan utama, figur yang satu
belakang keluarga). Faktor ekstern
ini akan senantiasa menjadi sorotan
meliputi (gaji, sarana dan prasarana,
strategis ketika berbicara masalah
lingkungan
pendidikan,
kepemimpinan).
karena
guru
selalu
(kemampuan,
keterampilan,
kerja
motivasi, dan
latar
fisik,
dan
terkait dengan komponen manapun
Berdasarkan observasi awal yang
dalam
guru
penulis lakukan pada tanggal 2017,
dalam
penulis mendapatkan data jumlah
sistem
memegang
pendidikan,
peran
utama
pembangunan khususnya
yang
pendidikan, diselenggarakan
guru di SMP Negeri 30 Padang.
manusia melalui sektor pendidikan,
Tabel 1. Data Guru Sertifikasi dan Honorer di SMP N 30 Padang No Kategori Jumlah 1 Guru Sertifikasi 34 2 Guru Honorer 11 3 Guru PNS tidak 6 Sertifikasi Jumlah 51 Sumber Data: Tata Usaha SMP N 30
oleh karena itu perlu upaya-upaya
2017
secara formal di sekolah, guru juga sangat peserta
menentukan didik,
keberhasilan
terutama
dalam
kaitannya dengan proses belajar mengajar. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya
guru
Berdasarkan tabel 1 di atas
untuk menjadi tenaga profesional.
terlihat bahwa sebanyak 34 orang
Agar peningkatan mutu pendidikan
guru yang sudah tersertifikasi dari
dapat berhasil.
penjelasan
untuk
meningkatkan
mutu
diatas
terlihat
bahwa
Indikator dari kinerja guru
kinerja guru sudah bagus namun
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu
belum optimalnya dilihat dari jumah
faktor intern dan faktor ekstren.
guru yang masih honorer.
Menurut Barnawi (2012:43), terdapat
Salah satu yang mempengaruhi
dua dua faktor yang mempengaruhi
kinerja
kinerja guru yaitu faktor intern dan
mengajar
guru
yaitu
merupakan
pengalaman lamanya
seorang
dalam
bekerja,
dan
(2016:114) budya kerja yaitu pada
pengalaman yang diperoleh selama
dasarnya
bekerja
(2007:113).
seseorang dalam bekerja. Budaya
Perbedaan berapa lamanya seorang
kerja dapat dilihat dari kebiasaan,
guru
dapat
peraturan, dan nilai-nilai. Budaya
menimbulkan perbedaan pada aspek
kerja yang tidak efektif antara guru
kinerja guru yang lain. Guru yang
dan kepala sekolah tentunya akan
memiliki pengalaman mengajar yang
berpengaruh
lama memiliki kemampuan kinerja
Pengaruh ini dapat dilihat dari
yang bagus, sedangkan guru yang
adanya pelanggaran yang dilakukan
memiliki pengalaman mengajar yang
guru yaitu merokok di sekolah,
baru
keluar masuk kelas.
Susilo,
bekerja
ternyata
cenderung
memiliki
kemampuan kinerja yang belum bagus.
menentukan
pada
kualitas
kinerja
guru.
Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kinerja guru adalah
Faktor selanjutnya yang dapat
sarana
dan
prasarana.
Menurut
mempengaruhi kinerja guru adalah
Soetjipto, (2004:170) sarana dan
motivasi
prasarana
kerja.
Menurut
Hani
adalah
semua
benda
Handoko (2011: 252) motivasi kerja
bergerak maupun tidak
merupakan
diri
baik secara langsung maupun tidak
pribadi seseorang yang mendorong
langsung. Sarana dan prasarana tidak
keinginan individu untuk melakukan
begitu memadai dari alat peraga,
kegiatan-kegiatan
dalam
laboraturium, dan infocus. Dapat kita
Berdasarkan
lihat bahwa sarana dan prasarana
obervasi awal tentang motivasi kerja
sangat berpengaruh terhadap kinerja
yaitu
guru.
mencapai
keadaan
tujuan.
sedikitnya
melakukan
yang
dalam
tertentu
guru
yang
mendapatkan
pengahargaan dari segi pembuatan karya tulis ilmiah. Selain itu faktor yang dapat
bergerak,
METODE PENELITIAN Jenis digunakan
penelitian dalam
yang
penelitian
ini
adalah deskriptif asosiatif. Menurut
mempengaruhi kinerja guru adalah
Iskandar
(2009:19)
budaya kerja. Menurut Subliyanto,
deskriptif
ini
penelitian
penelitian
yang
bertujuan
untuk
mendeskripsikan
dipergunakan dalam penleitian ini
atau menjelaskan suatu hal seperti
adalah skala likert., skala yang
apa
Sugiyono,
berhubungan dengan pernyataan atau
(2011:11) penelitian asosiatif adalah
sikap seseorang terhadap sesuatu
penelitian
dengan
adanya.
Menurut
yang
bertujuan
untuk
mengetahui pengaruh ataupun juga
penilaian
untuk
setiap jawaban responden 1-5.
hubungan antara dua variabel atau lebih.
interval
Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu
Adapun
variabel
dalam
dilakukan uji coba. Uji coba ini
penelitian ini adalah variabel kinerja
dimaksudkan
guru
validitas dan realibilitas angket.
(Y),
pengalaman
mengajar
untuk
mengetahui
(X1), motivasi kerja (X2), budaya
Menurut
kerja (X3), dan sarana prasarana
validitas adalah suatu ukuran yang
(X4). Tekinik analisis data yang
menunjukan
digunakan untuk menguji hipotesis
tingkatan kevalidan atau kesahihan
adalah
suatu instrumen. Suatu instrumen
analisis
regresi
berganda.Subjek
linear
penelitiannya
Arikunto
dinyatakan
(2006:168)
suatu
valid
tingkatan-
(sah)
jika
adalah semua guru, penelitian ini
pernyataan pada suatu angket mampu
dilakukan pada bulan juli 2017. Pada
mengungkapkan sesuatu yang akan
penelitian ini yang menjadi sampel
diukur
dalam penelitian ini adalah semua
Pernyataan dinyatakan valid jika
guru di SMP Negeri 30 Padang. Dan
corrcted item-total
jumlah
0,361. Menurut Arikunto, (2010:223)
responden
penelitian
ini
oleh
angket
correlation
suatu
orang sertifikasi, 11 orang honorer
dikatakan reliabel jika memberikan
dan 6 orang PNS belum sertifikasi.
nilai Cronbach Alpha > 0,60. Untuk
Dengan teknik pengambilan sampel
mengukur reliabilitas dilihat dari
yaitu
nilai
menggunakan
sampling rumus
dengan Arikunto
dengan menggunakan nilai krisis 5%. Skala
pengukuran
data
yang
Cronbach
menggunakan SPSS Versi 16,0.
atau
>
adalah sebanyak 51 orang dengan 34
total
konstruk
tersebut.
Alpha
bantuan
variabel
dengan program
HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X Berdasarkan TCR dari masingmasing variabel bahwa rata-rata variabel pengalaman mengajar 4,31 dengan tinngkat capaian responden (TCR) 84,72 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel motivasi kerja 4,04 dengan tingkat capaian responden (TCR) 80,90 yang tergolong pada kategori baik, untuk rata-rata variabel budaya kerja 3,38 dengan tingakt capaian responden (TCR) 67,71 yang tergolong pada kategori cukup, dan untuk rata-rata variabel sarana dan prasarana 3,53 dengan tingkat capaian responden (TCR) 71,07 yang tergolong pada kategori cukup.
2.
3.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Y= a + bı Xı + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 Y= 14.095 + 0,189 X1 + 0,085X2 + 0,104X3 + 0,065X4 Berdasarkan hasil pengolahan data model persamaan regresi linear berganda di atas dapat diketahui bahwa: 1. Nilai konstanta sebesar 14.095 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 14.095 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (pengalaman mengajar, motivasi kerja, budaya kerja, dan sarana dan prasarana) maka nilai variabel
4.
5.
kinerja guru sebesar 14.095 satuan. Koefisien regresi variabel pengalaman mengajar (X1) sebesar 0,189 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif pengalaman mengajar terhadap kinerja guru, apabila nilai variabel pengalaman mengajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja guru 0,189 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel motivasi kerja (X2) sebesar 0,085 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif motivasi kerja terhadap kinerja guru, apabila nilai variabel motivasi kerja meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,085 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel budaya kerja (X3) sebesar 0,104 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif budaya kerja terhadap kinerja guru, apabila nilai variabel meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,104 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel sarana dan prasarana (X4) sebesar 0,065 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif sarana dan prasarana
terhadap kinerja guru, apabila nilai variabel sarana dan prasarana meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,065 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan.
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara pengalaman mengajar terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. Hal ini berarti semakin baik pengalaman mengajar, maka akan semakin baik pula kinerja guru.
Hasil Analisis Koefesien 2 Determinasi (R ) Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R square sebesar 0,862 yang artinya 86,20% perubahan pada variabel dependen (kinerja guru) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pengalaman mengajar, motivasi kerja, budaya kerja, dan sarana prasarana) sedangkan sisanya sebesar 13,80% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
b) Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi kerja (X2) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri 30 Padang. Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi pengaruh pengalaman mengajar terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang sebesar 3.694 Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,694) > nilai ttabel (1.67866) dengan nilai signifikan 0.001 < 0,05,berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP N 30 Padang. Hal ini berarti semakin baik pengalaman mengajar, maka akan semakin baik pula kinerja guru. c) Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya kerja (X3) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri 30 Padang. Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi budaya kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang sebesar 3.672. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,672) > nilai ttabel (1,67866)
Hasil Uji t Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kinerja guru adalah: a)
Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengalaman mengajar (X1) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri 30 Padang. Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi Pengaruh pengalaman mengajar terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang sebesar 3,346. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,346) > nilai ttabel (1.67866) dengan nilai signifikan 0.002 < 0.05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat
dengan nilai signifikan 0.001 < 0.05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara budaya kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. Hal ini berarti semakin baik budaya kerja, maka akan semakin baik pula kinerja guru. d) Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang positif signifikan antara sarana dan prasarana (X4) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Negeri 30 Padang. Berdasarkan hasil analisa diketahui nilai thitung regresi sarana dan prasarana terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang sebesar 3,400. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung (3,400) > nilai ttabel (1,67866) dengan nilai signifikan 0.001 < 0.05 berarti Ha diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat PEMBAHASAN a. Pengaruh pengalaman mengajar terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang Peneltitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengalaman
mengajar
terhadap
kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dialkukan, diperoleh hasil bahwa pengalaman mengajar berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara sarana dan prasarana terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. Hal ini berarti semakin baik sarana dan prasarana, maka akan semakin baik pula kinerja guru. Hasil Uji F Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16,0, bahwa nilai Fhitung 71,803 > Ftabel 2,57 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengalaman mengajar, motivasi kerja, budaya kerja, dan sarana dan prasarana berpengaruh signifikan terhadap kinera guru, artinya semakin baik pengalaman mengajar, motivasi kerja, budaya kerja, dan sarana dan prasarana maka kinerja guru juga akan semakin baik.
kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. hal ini dapat dilihat dari hasil nilai koefesien sebesar 0,189. Nilai koefesien ini signifikan karena thitung 3,346 > ttabel sebesar 1,67866 dengan signifikan sebesar 0,002 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman mengajar berepengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30 Padang. Semakin baik pengalaman mengajar maka akan semakin baik pula kinerja yang
diperoleh guru tersebut, begitu juga
pelaksanaan tugas dan pekerjaannya.
sebaliknya
pengalaman
Lamanya waktu seorang guru telah
mengajar kurang baik maka kinerja
berdinas di organisasi, bagian, sub
guru yang diperoleh juga kurang baik
bagian,
atau
atau kurang memuaskan.
sebagai
senioritas.
lama
waktu
jika
Secara
keseluruhan
pekerjaan
diartikan
Bertambahnya
bekerja,
akan
pengalaman mengajar berada pada
meningkatkan
kategori baik yakni memiliki rata-
keterampilan,
rata sebesar 4,31 dan tingkat capaian
pemahaman
responden
ini
bidang kerjanya, sehingga tingkat
pengalaman
kinerja yang dihasilkan semakin
84,72%.
membuktikan
Hal
bahwa
mengajar sudah baik.
keahlian dalam
dan
penguasaan
meningkat pula.
Ngalim Purwanto (2003:104) mengatakan
pengetahuan,
Penelitian
ini
sesuai
sering
dengan penelitian yang dilakukan
seseorang mengalami sesuatu, maka
oleh MD. Rahadhini 2010 yang
semakin bertambah pengetahuan dan
menyimpulkan bahwa Pengalaman
kecakapannya
Mengajar
tersebut,
“semakin
Hasil
terhadap
dan
menguasai,
ia
hal-hal
akan
lebih
sehingga
pengalaman
yang
seseorang
dapat
dari
b. Pengaruh
diperolehnya
motivasi
kerja
terhadap kinerja guru di SMP
mencoba
Negeri 30 Padang Peneltitian ini bertujuan untuk
2007:113)
mengetahui seberapa besar pengaruh
Pengalaman kerja yang dimiliki guru
motivasi kerja terhadap kinerja guru
adalah lamanya waktu guru bekerja
di
di tempat kerja dari mulai saat masuk
berdasarkan
atau diterima untuk bekerja sampai
pengujian
sekarang. pengalaman lamanya memiliki
Martoyo,
berpengaruh
Signifikan terhadap Kinerja Guru.
mendapatkan hasil yang baik”. (Susilo
Guru
SMP
Negeri analisis hipotesis
30
Padang. data
yang
dan telah
Dengan
kata
lain
dilakukan, diperoleh hasil bahwa
kerja,
memiliki
arti
motivasi kerja berpengaruh positif
guru
dan signifikan terhadap kinerja guru
dalam
di SMP Negeri 30 Padang. hal ini
waktu
seorang
keterlibatan
dapat dilihat dari hasil nilai koefesien
oleh Sondang 2008 mengemukakan
sebesar 0,085. Nilai koefesien ini
motivasi kerja guru berpengaruh
signifikan karena thitung 3,694 > ttabel
signifikan terhadap kinerja guru.
sebesar 1,67866 dengan signifikan
c. Pengaruh
budaya
kerja
sebesar 0,001 < 0,05. Hal ini
terhadap kinerja guru di SMP
menunjukkan bahwa motivasi kerja
Negeri 30 Padang
berpengaruh
signifikan
terhadap
Penelititian ini bertujuan untuk
kinerja guru di SMP Negeri 30
mengetahui seberapa besar pengaruh
Padang. Semakin baik motivasi kerja
budaya kerja terhadap kinerja guru di
maka akan semakin baik pula kinerja
SMP Negeri 30 Padang. berdasarkan
yang diperoleh guru tersebut, begitu
analisis data dan pengujian hipotesis
juga sebaliknya jika motivasi kerja
yang telah dilakukan, diperoleh hasil
kurang baik maka kinerja guru yang
bahwa budaya kerja berpengaruh
diperoleh juga kurang baik atau
positif
kurang memuaskan.
kinerja guru di SMP Negeri 30
Secara
dan
signifikan
terhadap
keseluruhan
Padang. hal ini dapat dilihat dari
pengalaman mengajar berada pada
hasil nilai koefesien sebesar 0,104.
kategori baik yakni memiliki rata-
Nilai koefesien ini signifikan karena
rata sebesar 4,04 dan tingkat capaian
thitung 3,672 > ttabel sebesar 1,67866
responden
ini
dengan signifikan sebesar 0,001 <
membuktikan bahwa motivasi kerja
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
sudah baik.
budaya kerja berpengaruh signifikan
80,90%.
Hal
Edy(2011:109) mendefenisikan
terhadap kinerja guru di SMP Negeri
motivasi kerja sebagai suatu faktor
30 Padang. Semakin baik budaya
yang
mendorong seseorang untuk
kerja maka akan semakin baik pula
melakukan suatu aktivitas tertentu,
kinerja yang diperoleh guru tersebut,
oleh karena itu motivasi sering kali
begitu juga sebaliknya jika budaya
di artikan sebagai factor perilaku
kerja kurang baik maka kinerja guru
seseorang.
yang diperoleh juga kurang baik atau
Hasil
Penelitian
ini
sesuai
dengan penelitian yang dilakukan
kurang memuaskan.
Secara
keseluruhan
budaya
positif
dan
signifikan
terhadap
kerja berada pada kategori cukup
kinerja guru di SMP Negeri 30
yakni memiliki rata-rata sebesar 3,38
Padang. hal ini dapat dilihat dari
dan
responden
hasil nilai koefesien sebesar 0,065.
67,71%. Hal ini membuktikan bahwa
Nilai koefesien ini signifikan karena
budaya kerja sudah baik.
thitung 3,400 > ttabel sebesar 1,67866
tingkat
capaian
Budaya
dalam
dengan signifikan sebesar 0,001 <
Kompri
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
diartikan
sarana dan prasarana berpengaruh
bagaimana seorang guru membuat
signifikan terhadap kinerja guru di
administrasi untuk proses belajar
SMP Negeri 30 Padang. Semakin
mengajar. Administrasi guru tersebut
baik sarana dan prasarana maka akan
harus dibuat oleh masing-masing
semakin baik pula kinerja yang
guru dengan cara musyawarah guru
diperoleh guru tersebut, begitu juga
mata pelajarn (MGMP) baik tingkat
sebaliknya jika sarana dan prasarana
sekolah maupun tingkat kabupaten.
kurang baik maka kinerja guru yang
Guru
diperoleh juga kurang baik atau
bidang
kerja
guru
administrasi
(2016:123)
dapat
terbiasa
membuat
seluruh
administrasi sebelum proses belajar
kurang memuaskan.
megajar di mulai di awal tahun
Soetjipto
pelajaran
mengartikan
d. pengaruh sarana dan prasarana
pendidikan
(2004:170) sarana
prasarana
adalah
semua
benda
maupun
yang
tidak
terhadap kinerja guru di SMP
bergerak
Negeri 30 Padang
bergerak, yang diperlukan untuk
Peneltitian ini bertujuan untuk
menunjang penyelenggaraan proses
mengetahui seberapa besar pengaruh
belajar
sarana dan prasarana terhadap kinerja
keseluruhan sarana dan prasarana
guru di SMP Negeri 30 Padang.
berada pada kategori cukup yakni
berdasarkan
dan
memiliki rata-rata sebesar 3,53 dan
telah
tingkat capaian responden 71,07%.
dilakukan, diperoleh hasil bahwa
Hal ini membuktikan bahwa sarana
sarana dan prasarana berpengaruh
dan prasarana sudah baik.
pengujian
analisis hipotesis
data yang
mengajar.
Secara
e. Pengaruh mengajar,
pengalaman motivasi
kerja,
prasarana,
terhadap
kinerja
guru di SMP Negeri 30 Padang Berdasarkan hipotesis
yang
telah
kinerja
yang
diperoleh oleh guru tidak akan baik. Hasil
budaya kerja, dan sarana dan prasarana
maka
penelitian
membuktikan
bahwa
ini
pengalaman
mengajar, motivasi kerja, budaya
pengujian
kerja, dan sarana dan prasarana
dilakukan
berpengaruh
signifikan
terghadap
diperoleh hasil bahwa pengalaman
kinerja guru di SMP Negeri 30
mengajar, motivasi kerja, budaya
Padang. Oleh karena itu untuk
kerja, sarana dan prasarana di SMP
meningkatkan kinerja guru dapat
Negeri 30 Padang. hal ini dapat
diupayakan dengan meningkatkan
dilihat dari tabel F yang menyatakan
pengalaman
bahwa Fhitung 71.803 > Ftabel 2,57 dan
kerja, budaya kerja, dan sarana dan
nilai signifikan 0,000 < 0,05. Selain
prasarana. Hal ini sesuai dengan teori
itu diperoleh hasil nilai R square
yang telah dikemukakan beberapa
sebesar 0,826 yang artinya 82,6%
ahli.
perubahan pada variabel dependen
KESIMPULAN
(kinerja guru) dapat dijelaskan oleh variabel
independen
(pengalaman
mengajar,
motivasi
Berdasarkan permasalahan
kepada
dan
pertanyaan
mengajar, motivasi kerja, budaya
penelitian dan pembahasan yang
kerja,
telah
sarana
dan
prasarana)
dilakukan,
maka
sedangkan sisanya sebesar 17,4 %
disimpulkan sebagai berikut:
dipengaruhi oleh variabel lain yang
1. Pengalaman
tidak termasuk dalam penelitian ini. Hal ini berarti bahwa semakin
dapat
Mengajar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMP
baik pengalaman mengajar, motivasi
Negeri
30
Padang.
kerja, budaya kerja, dan sarana dan
ditunjukkan oleh nilai koefesien
prasarana maka akan semakin baik
sebesar Koefisien 0,267. Nilai
pula kinerja guru, begitu sebaliknya
koefisien ini signifikan karena
jika pengalaman mengajar, motivasi
nilai thitung 3,346 > ttabel (1,67866).
kerja, budaya kerja, dan sarana dan
Artinya
apabila
Dimana
pengalaman
mengajar meningkat sebesar satu
Padang. Dimana ditunjukkan oleh
satuan maka kinerja guru akan
koefisien sebesar 0,260. Nilai
meningkat sebesar 0,267 dalan
koefisien ini signifikan karena
setiap satuannya.
nilai thitung 3,400 > ttabel (1,67866).
2. Motivasi
berpengaruh
Pengalaman mengajar, motivasi
positif dan signifikan terhadap
kerja, budaya kerja, dan sarana
kinerja guru di SMP Negeri 30
dan prasarana secara simultan
Padang. Dimana ditunjukkan oleh
berpengaruh positif dan signifikan
koefisien sebesar 0,423. Nilai
terhadap kinerja guru dengan
koefisien ini signifikan karena
Fhitung 71.803 > dari Ftabel 2,57
nilai thitung 3,694 > ttabel (1,67866).
dengan taraf signifikan 0,000 < α
Artinya apabila motivasi kerja
0,05. Hal ini berarti Hа diterima
meningkat sebesar satu satuan
dan H0 ditolak.
maka
Kerja
kinerja
guru
akan
5. Pengalaman Mengajar, Motivasi
menibgkat sebesar 0,423 dalam
Kerja, Budaya Kerja, dan Sarana
setiap satuannya.
dan Prasarana secara bersama-
3. Budaya Kerja berpengaruh positif
sama
berpengaruh
positif
dan signifikan terhadap kinerja
signifikan terhadap kinerja guru di
guru di SMP Negeri 30 Padang.
SMP Negeri 30 Padang. Dimana
Dimana
di peroleh niali
ditunjukkan
oleh
Fhitung
71,803 >
koefisien sebesar 0,268. Nilai
Ftabel
koefisien ini signifikan karena
sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini
nilai thitung 3,672 > ttabel (1,67866).
berarti Ha
Artinya
ditolak.
apabila
budaya
kerja
meningkat sebesar satu satuan maka
kinerja
guru
akan
meningkat sebesar 0,268 dalam setiap satuannya. 4. Sarana dan Prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMP Negeri 30
2,57dengan taraf signifikan
diterima dan H0
DAFTAR PUSTAKA Ansofino, dkk. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deepublish. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Anwar P. Mangkunegara. (2009). Evaluasi Kinerja Sdm. Bandung : Refika Aditama. Barnawi dan Mohammad Arifin. (2012). Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: ArRuzz Media. Dwi
Agung Nugroho Arianto. (2013). Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja, Dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar. Economia, 9, 191.
E.Mulyasa. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdyaakar. Eko,Djatmiko.(2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sarana Prasarana Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri Kota Semarang. Ekonomi, 1, 19. Foster. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM: Jakarta, 4344 Ghozali. (2011). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IMB. SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro. Husnan, Heidjrachman Dan Suad. (2002). Manajemen
Personalia. Bpfe.
Yogyakarta:
Kompri, M. P. . (2016). Motivasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdyaakar. Rucky, S. A. (2002). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia. Siagian. (2002). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 75.Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.