PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK SKRAMBEL PADA SISWA SD KELAS IV SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Oleh Riana 1402407157
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa hal yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan hasil karya tulis orang lain. Hal yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Peneliti
Riana 1402407157
ii
Juli 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif pada Siswa SD Kelas IV” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Senin
tanggal
: 27 Juni 2011
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Hartati, M. Pd.
Drs. Umar Samadhy, M. Pd.
NIP 195510051980122001
NIP 195604031982031003
Diketahui Oleh Ketua Jurusan PGSD,
Drs. A. Zaenal Abidin, M.Pd. NIP 19560512 1982031003
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Kamis
tanggal
: 28 Juli 2011
Panitia Ujian Skripsi Ketua,
Sekretaris,
Drs. Hardjono, M. Pd.
Drs. Jaino, M. Pd.
NIP 195108011979031007
NIP 195408151980031004
Penguji I,
Drs. Sukarir Nuryanto, M. Pd. NIP 19600806 1987031001
Penguji II,
Penguji III,
Dra. Hartati, M.Pd.
Drs. Umar Samadhy, M. Pd.
NIP 195510051980122001
NIP 195604031982031003
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Moto: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia dengan pena. Diaa mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya. (Terjemahan Q. S. Al-„Alaq: 1-5)
Persembahan: Karya ini dipersembahkan kepada: Bapak dan Mamak (Harno dan Ratmi) serta Ibu saya (Prihastuti) Kakak (Suradi) dan Adik saya (Tyas) D” Ladies (Anjar, Indah, Blita, Ulya, Dyah, Ika, Tutik, Senja dan Aminah) Sahabat-sahabat PGSD 2007 Guru dan siswa SD Negeri Kalibanteng Kidul 02
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, karena skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar. Skripsi yang berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif pada Siswa SD Kelas IV ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang. Peneliti menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Drs. Hardjono, M. Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang; 2. Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang; 3. Dra. Hartati, M. Pd. Pembimbing I; 4. Drs. Umar Samadhy, M. Pd., Pembimbing II; 5. Ch. Prihati, A. Ma., Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang; 6. Guru dan staf SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang; 7. Semua pihak yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan dan skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Semarang, Juli 2011 Peneliti
Riana 1402407157
vii
ABSTRAK Riana. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif melalui Teknik Skrambel pada Siswa SD Kelas IV. Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Hartati, M. Pd. , Pembimbing II: Drs. Umar Samadhy, M. Pd. . 250 halaman. Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, Membaca Intensif, Teknik Skrambel, Keterampilan Guru, Aktivitas Siswa, Hasil Belajar. Dari hasil observasi dan wawancara pada 20 September 2010 dan 23 September 2010 diperoleh data yaitu 59,53 % siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 kurang terampil dalam membaca intensif. Hal ini dikarenakan guru kurang maksimal dalam mengondisikan kelas, siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai. Sehingga pencapaian hasil evaluasi siswa pada pokok bahasan menentukan ide pokok kurang maksimal dengan rerata kelas 53,33, nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 90. Rumusan masalah yang muncul yaitu: bagaimanakah proses pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD Kelas IV?. Masalah tersebut dirinci (1) bagaimanakah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel di SD kelas IV?; (2) bagaimanakah aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel?; (3) bagaimanakah hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel?. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada Siswa SD Kelas IV, yang meliputi (1) mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel; (2) mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik skrambel; (3) mendeskripsikan hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan menggunakan teknik skrambel. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa sebanyak 42. Sedangkan variabel penelitian ini adalah (1) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel; (2) aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel; (3) hasil belajar membaca intensif pada siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel yang meliputi peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa dalam membaca intensif. Terbukti dengan peningkatan pada keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran sebesar 20,84 % dari 69,79 % pada siklus I menjadi 90,63 % pada siklus II. Aktivitas siswa meningkat sebesar 11% dari 66% pada siklus I menjadi 77% pada siklus ke II. Hasil belajar membaca intensif dengan teknik skrambel siswa meningkat sebesar 15,48% dari 69,05% pada siklus I menjadi 84,53% pada siklus II. Disarankan agar guru dapat berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih efektif dan efisien agar siswa dapat aktif dalam mengikuti pembelajaran dari guru.
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
PERNYATAAN ...............................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................
iii
PENGESAHAN KELULUSAN .....................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................
v
PRAKATA .......................................................................................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................................
4
C. Pemecahan Masalah ..........................................................................
4
D. Tujuan Penelitian .............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..........................................................................
8
A. Kajian Teori .....................................................................................
8
1. Hakikat Bahasa............................................................................
8
2. Pengertian Bahasa .....................................................................
8
a. Fungsi Bahasa .....................................................................
9
ix
b. Keterampilan Berbahasa .....................................................
11
c. Keterampilan Membaca .......................................................
13
d. Membaca dalam Hati ........................................................
14
e. Membaca Intensif ...............................................................
16
3. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia ....................................
17
a. Pengertian Pembelajaran......................................................
17
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ..............................
18
c. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................
19
4. Permainan Bahasa ......................................................................
23
a. Hakikat Permainan Bahasa ..................................................
23
b. Tujuan Permainan Bahasa ...................................................
24
c. Faktor Penentu Keberhasilan Permainan Bahasa ................
24
d. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Bahasa ...................
24
e. Macam-Macam Permainan Bahasa .....................................
26
5. Skrambel ....................................................................................
26
a. Pengertian Skrambel ............................................................
26
b. Macam-Macam Skrambel ....................................................
27
c. Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik Skrambel .
29
d. Kelebihan dan Kelemahan Skrambel ....................................
31
6. Kualitas Pembelajaran ................................................................
32
B. Kajian Empiris .................................................................................
37
C. Kerangka Berfikir .............................................................................
40
D. Hipotesis Tindakan ...........................................................................
43
x
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
44
A. Rancangan Penelitian .......................................................................
44
B. Perencanaan Tahap Penelitian ..........................................................
46
C. Subjek Penelitian ..............................................................................
55
D. Variabel Penelitian ...........................................................................
55
E. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................................
56
F. Teknik Analisis Data ........................................................................
59
G. Indikator Keberhasilan .....................................................................
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................
65
A. Hasil Penelitian ................................................................................
65
B. Pembahasan Hasil Penelitian ...........................................................
135
BAB V PENUTUP ..........................................................................................
153
A. Simpulan ..........................................................................................
153
B. Saran .................................................................................................
153
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
156
LAMPIRAN .....................................................................................................
158
xi
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1. KKM Aspek Membaca Kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 .....
61
Tabel 3. 2. Kualifikasi Hasil Observasi ..........................................................
63
Tabel 4. 3. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 1 ...........
66
Tabel 4. 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1..................
71
Tabel 4.5 Aspek Penelitian Pelafalan Teks Bacaan .........................................
78
Tabel 4. 6. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus I Pertemuan 1 .......
79
Tabel 4.7. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I Pertemuan 2 .............
81
Tabel 4. 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2..................
85
Tabel 4.9. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus I Pertemuan 2 .........
93
Tabel 4. 10. Persentase Keberhasilan Keterampilan Guru Siklus I .................
96
Tabel 4. 11. Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa Siklus I ......................
99
Tabel 4. 12. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 1 .......
101
Tabel 4. 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 ..............
105
Tabel 4. 14 Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 1...........
113
Tabel 4. 15. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus II Pertemuan 1 ...
114
Tabel 4. 16. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II Pertemuan 2 ........
116
Tabel 4. 17. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ..............
120
Tabel 4. 18 Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 1...........
127
Tabel 4. 19. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa Siklus II Pertemuan 2 ....
128
Tabel 4. 20. Persentase Keberhasilan Keterampilan Guru Siklus II ................
130
Tabel 4. 21. Peningkatan Persentase Keterampilan Guru Setiap Pertemuan ..
143
Tabel 4. 22. Peningkatan Persentase Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan .........
147
xii
DAFTAR GAMBAR
Diagram 1. 1. Perbandingan Kemampuan Siswa dengan Kualitas Pembelajaran .. .........................................................................
33
Diagram 2. 2 Kerangka Berfikir Penelitian......................................................
42
Diagram 3. 3 Desain Model Penelitian Tindak Kelas Model Kemmis ............
55
Diagram 4. 4 Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 1 ...........................................
80
Diagram 4. 5 Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 2 ...........................................
94
Diagram 4. 6. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I .........................
96
Diagram 4. 7. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I .......................................
99
Diagram 4. 8. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siklus I ....................
99
Diagram 4. 9. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 1 .........................................
115
Diagram 4. 10. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 2 .......................................
129
Diagram 4. 11. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus II ......................
130
Diagram 4. 12. Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus II ....................................
132
Diagram 4. 13 Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Membaca ................
133
Diagram 4. 14. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siklus II .................
134
Diagram 4. 15. Perbedaan Ketercapaian Aspek Keterampilan guru pada Siklus I dan Siklus II ..............................................................
142
Diagram 4. 16. Peningkatan Keterampilan Guru Setiap Pertemuan ................
143
Diagram 4. 17. Perbedaan Ketercapaian Aspek Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II .............................................................
146
Diagram 4. 18. Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan......................
147
xiii
Diagram 4. 19. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ..................................................................................
149
Diagram 4. 20. Rata-Rata Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Siswa ..
150
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Peneliti ...........................................................................
159
Lampiran 2. Data Kepala Sekolah ...................................................................
160
Lampiran 3. Profil Sekolah ..............................................................................
161
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dari Ketua Jurusan......................................
162
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Dekan FIP................. ..........................
163
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dari SD ......................................................
164
Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...........................
165
Lampiran 6. KKM Bahasa Indonesia dan KKM Empat Keterampilan Berbahasa Siswa Kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 ...........
166
Lampiran 7. SK KD Bahasa Indonesia Kelas IV ............................................
167
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 .........
170
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ..........
180
Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 ......
192
Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ......
202
Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ..................................................
213
Lampiran 13. Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I dan Siklus II .......
225
Lampiran 14. Rekap Hasil Observasi Keterampilan Guru .............................
227
Lampiran 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...............................................
228
Lampiran 19. Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa ....................................
236
Lampiran 23. Rekap Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ......................
240
Lampiran 24. Bukti Fisik Observasi Keterampilan Guru ................................
243
xv
Lampiran 28. Bukti Fisik Observasi Aktivitas Siswa ......................................
247
Lampiran 32. Bukti Fisik Penilaian Intonasi Siswa .........................................
263
Lampiran 33. Hasil Catatan Lapangan ...........................................................
265
Lampiran 34. Hasil Wawancara .......................................................................
274
Lampiran 35. Dokumentasi ..............................................................................
284
Lampiran 36. Bukti Fisik Hasil Belajar Siswa .................................................
291
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, bahwa bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006: 137). Dalam Standar Isi kurikulum KTSP 2006 dinyatakan bahwa standar kompetensi bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan, pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan yang meliputi aspek aspek seperti mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Rahim (2008: 1) mengemukakan bahwa membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Kita akan mendapat pengetahuan tentang lokasi tempat, berita, hiburan, IPTEK dan lainnya. Oleh karena itu, kualitas pembelajaran membaca harus ditingkatkan sejak dini, yaitu mulai siswa berada dibangku Sekolah Dasar.
1
2
Penelitian yang dilakukan oleh Depdiknas pada tahun 2010 menyatakan bahwa: Telah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain melalui perbaikan kebijakan, pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, bantuan biaya pendidikan, peningkatan kualitas manajemen pendidikan, dan peningkatan kualitas serta kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Meskipun demikian, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Depdiknas tersebut, belum memberikan hasil yang memuaskan. Berbagai hasil asesmen internasional menunjukkan kemampuan siswa Indonesia masih berada pada peringkat yang rendah, terutama terkait dengan kemampuan dalam bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), kemampuan membaca, daya saing ekonomi, dan kesiapan diri untuk kelangsungan hidup di masa depan. Dalam survei tiga tahunan yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA), peringkat siswa Indonesia semakin menurun. Untuk Matematika, pada tahun 2003 siswa Indonesia berada pada urutan ke- 38 dari 40 negara dengan skor rata-rata 411 sementara pada tahun 2006 turun ke peringkat 52 dari 57 negara dengan skor rata-rata 391. Pada Bidang IPA, posisi siswa Indonesia turun dari peringkat 36 dari 40 negara dengan skor rata-rata 395 pada tahun 2003 menjadi peringkat 54 dari 57 negara dengan skor 393 pada tahun 2006. Begitu pula di bidang membaca pada tahun 2003 siswa Indonesia berada pada peringkat ke- 40 dari 40 negara, menjadi peringkat ke- 5l dari 56 negara pada tahun 2006. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia tersebut terkait dengan berbagai faktor, salah satunya adalah masalah profesionalisme pendidik/guru. Rendahnya kualitas pembelajaran itu juga terjadi pada proses pembelajaran membaca intensif di SD N Kalibanteng Kidul 02. Dari hasil observasi dan wawancara pada 20 September 2010 dan 23 September 2010 diperoleh data yaitu 59,53 % siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 kurang terampil dalam membaca intensif. Hal ini dikarenakan guru kurang
3
maksimal dalam mengondisikan kelas, siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai. Hal tersebut didukung dengan data dari pencapaian hasil evaluasi siswa pada pokok bahasan menentukan ide pokok bacaan pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2010/2011 kurang maksimal. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 90, dengan rerata kelas 53,33. Sedangkan KKM pada aspek membaca adalah 65. Sebagai tindak lanjut untuk memecahkan masalah tersebut maka hasil diskusi dengan guru kelas IV menetapkan alternatif tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan teknik skrambel. Teknik
skrambel adalah teknik permainan yang berupa aktivitas
menyusun kembali atau pengurutan suatu struktur bahasa yang sebelumnya telah diacak. Macam-macam teknik
skrambel yaitu: (a)
skrambel kata; (b) skrambel kalimat; (c) skrambel paragraf; dan (d) skrambel wacana ( Suparno 1988:76). Penelitian
ini
bertujuan
untuk
mendeskripsikan
proses
pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada Siswa SD kelas IV, yang meliputi (1) mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel; (2) mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik skrambel; (3) mendeskripsikan hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan menggunakan teknik skrambel.
4
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif melalui Teknik Skrambel pada Siswa SD Kelas IV.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut masalah umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD kelas IV? Masalah tersebut dirinci sebagai berikut: a.
bagaimanakah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel di SD kelas IV?
b.
bagaimanakah aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel?
c.
bagaimanakah hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel?
2. Pemecahan Masalah Masalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang dalam membaca intensif pada pembelajaran membaca intensif, ditindaklanjuti oleh guru dengan mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
5
tersebut dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik skrambel dengan teks acak yang disampaikan secara langsung dengan kartu teks acak (siklus I) dan mendengarkan rekaman (siklus II). Kelebihan dari teknik skrambel yaitu meningkatkan sifat solidaritas, sportivitas, reativitas, dan rasa percaya diri. Hasil yang diharapkan berupa susunan wacana yang logis dan bermakna. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas tiga langkah, yakni a. Kegiatan persiapan, meliputi: 1) memilih bahan bacaan; 2) membuat teks acak; 3) membagi kelompok siswa (2-3 orang); 4) mengatur posisi tempat duduk; 5) merencanakan langkah selanjutnya. b. Kegiatan inti, meliputi: 1) setiap bangku mendapat perangkat teks acak; 2) berdiskusi dengan teman semeja untuk mengurutkan teks acak; 3) hasil diskusi disajikan dalam diskusi kelas; 4) guru sebagai
moderator
dalam
pembahasan
hasil
diskusi;
5)
pembahasan dan komentar atas hasil kerja kelompok; 6) pencapaian hasil susunan wacana yang dianggap paling logis dan bermakna; 7) pembacaan wacana asli oleh 1-2 orang siswa; 8) penceritaan kembali isi bacaan oleh 1-2 orang siswa. c. Kegiatan tindak lanjut, dapat dipilih salah satu kegiatan seperti: 1) pemberian tugas serupa dengan wacana lain; 2) pencarian makna
6
kata baru dan penerapannya dalam kalimat; 3) penjawaban soalsoal tentang isi bacaan; 4) soal-soal yang dapat diberikan kepada siswa tentang isi bacaan.
C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa SD kelas IV. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. mendeskripsikan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel. 2. mendeskripsikan aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik skrambel. 3. mendeskripsikan hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan menggunakan teknik skrambel.
D. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini terdiri atas 2 jenis yaitu: 1) manfaat teoretis Secara teoritis penelitian ini bermanfaat sebagai: a. menambah khasanah (jumlah) penelitian tindakan kelas mata pelajaran bahasa Indonesia.
7
b. dapat mendukung teori penggunaan permainan bahasa dalam pembelajaran. 2) manfaat praktis Penelitian ini memberikan manfaat bagi: a. guru Menambah pengetahuan dan pengalaman kepada guru tentang proses pembelajaran menggunakan teknik skrambel yang dapat memberi pengalaman kepada siswa, dengan suasana belajar yang berbeda. b. siswa Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar yang beragam sehingga dapat meningkatkan keterampilan dalam membaca intensif. Selanjutnya siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa. c. sekolah Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Sehingga
sekolah
mendapatkan
kepercayaan
dari
komponen masyarakat dalam pengembangan pendidikan.
berbagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Hakikat Bahasa a. Pengertian Bahasa Menurut Widjono (2005: 10-11), bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Lambang yang bermakna tersebut bersifat konvensional yang
ditentukan
oleh
masyarakat
pemakainya
berdasarkan
kesepakatan, lambang-lambang tersebut bersifat arbiter (tidak ada hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya), sistem lambang tersebut bersifat terbatas, tetapi produktif, sistem lambang bersifat unik, khas, dan tidak sama dengan lambang bahasa lain, sistem lambang dibangun berdasarkan kaidah yang bersifat universal. Menurut Wibowo (2001: 3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri (Chaer, 2006: 1).
8
9
Berdasarkan tiga pengertian dari para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa
bahasa
adalah
alat
komunikasi
yang
dilambangkan dengan bunyi sehingga dapat menyampaikan pesan atau perasaan dan pikiran kepada orang lain.
b. Fungsi bahasa Fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat untuk bekerjasama
atau
berkomunikasi
dalam
kehidupan
manusia
bermasyarakat. Untuk berkomunikasi dapat juga digunakan cara lain, misalnya isyarat, lambang-lambang gambar atau kode-kode tertentu lainnya (Chaer, 2006: 2). Menurut Sumarsono (2004: 143-145) fungsi bahasa yaitu (1) fungsi komunikasi, yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah produk dan milik masyarakat; (2) Fungsi kemasyarakatan, bahwa di Indonesia telah mengenal ungkapan “bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa”, sebagai alat identitas bangsa. Widjono (2005:11-17) menyatakan bahwa fungsi bahasa adalah sebagai (1) sarana komunikasi; (2) sarana integrasi dan adaptasi; (3) sarana control sosial; (4) sarana memahami diri; (5) sarana ekspresi diri; (6) sarana memahami orang lain; (7) sarana mengamati lingkungan sekitar; (8) sarana berfikir logis; (9) membangun kecerdasan;
(10)
mengembangkan
kecerdasan
ganda;
(11)
10
membangun karakter; (12) mengembangkan profesi; (13) sarana menciptakan kreativitas baru. Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi bahasa yang utama adalah sebagai alat komunikasi. Dengan keanekaragaman suku serta bahasa daerah maka untuk dapat berkomunikasi, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam penggunaan bahasa, manusia dapat menggunalan bahasa lisan dan bahasa tulis. Berdasarkan sarana yang digunakan, ragam bahasa dibedakan menjadi dua yaitu ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan berhubungan dengan tata bahasa, kosakata, dan pelafalan. Pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Sedangkan ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, berhubungan dengan tata cara penulisan (ejaan) dan kosakata seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
11
c. Keterampilan Berbahasa Keterampilan
berbahasa
merupakan
aspek
kemampuan
berbahasa yang menjadi sasaran siswa. Oleh sebab itu, dalam dunia pendidikan para pengajar selalu berupaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran bahasa melalui pencapaian aspek bahasa (Satata, 2008: 1). Menurut Tarigan (2008: 1) menyatakan bahwa keterampilan bahasa memiliki komponen, yaitu (1) keterampilan menyimak (listening skill); (2) keterampilan berbicara (speaking skill); (3) keterampilan membaca (reading skill); (4) keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan tersebut erat kaitannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beranekaragam. Dalam kita memperoleh keterampilan berbahasa, kita harus melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Mula-mula pada masa kecil belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, setelah itu kita belajar membaca dan menulis. Keterampilan menyimak adalah satu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi makna yang terkandung di dalamnya (Sunendar dan Iskandarwassid , 2008: 227).
12
Setelah seseorang menyimak atau mendengarkan bunyi bahasa/ sesuatu maka ia akan berusaha untuk berbicara untuk menirukannya. Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Kegiatan berbicara diawali dari suatu pesan yang harus dimiliki pembicara yang akan disampaikan kepada penerima pesan agar penerima pesan dapat menerima atau memahami isi pesan itu. Keterampilan berikutnya yang dikembangkan adalah membaca. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyendian kembali dan pembacaan sandi. Sebuah pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubah tulisan/ cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Nurhadi (2004: vii) menyatakan bahwa kemampuan membaca yang tinggi menjadi syarat bagi setiap pelajar atau mahasiswa dalam memburu ilmu pengetahuan di sekolah. Maka jika siswa memiliki kekurangan dalam keterampilan membaca, tidak mungkin ia dapat memahami materi-materi pada mata pelajaran lain. Selanjutnya
aktivitas
menulis
merupakan
suatu
bentuk
manifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir oleh pembelajar bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Menulis dapat dipandang sebagai rangkaian aktivitas yang bersifat fleksibel. Rangkaian aktivitas yang dimaksud meliputi: Pramenulis, penulisan draf, revisi, penyuntingan, dan
13
publikasi atau pembahasan (Sunendar dan Iskandarwassid, 2008: 248). Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam berbahasa terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai. Empat keterampilan yang dilakukan secara berurutan agar mempermudah dalam mempelajarinya. Empat keterampilan berbahasa tersebut yaitu keterampilan
menyimak,
keterampilan
berbicara,
keterampilan
membaca, dan keterampilan menulis.
d. Keterampilan membaca Menurut Hodgson dalam Tarigan (2008: 7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Tarigan (2008: 23) menyatakan bahwa jika ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu dia membaca, proses membaca dapat dibagi atas membaca nyaring (out loud reading) dan membaca dalam hati (silent reading). Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan perasaan seseorang pengarang.
14
Tarigan (2008: 30) menyatakan bahwa membaca dalam hati dapat dilakukan dengan hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi. Latihan membaca dalam hati haruslah dimulai semenjak anak-anak sudah dapat membaca mandiri. Telah disadari bahwa membaca dalam hari merupakan kunci bagi semua ilmu pengetahuan.
e. Membaca Dalam Hati Tarigan (2008: 23) menyatakan bahwa, membaca dalam hati dibagi menjadi 2 jenis, yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. (1) Membaca Ekstensif Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanya-banyaknya teks dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Tuntutan dalam membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat, sehingga dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana. Membaca ekstensif ini meliputi pula membaca survei (survey reading), membaca sekilas (skimming) dan membaca dangkal (superficial reading). Membaca survei dilakukan sebelum kita membaca, kita biasanya meneliti terlebih dahulu apa yang akan kita telaah. Setelah kita survei (survey reading), kita dapat melakukan
15
membaca sekilas (skimming). Membaca sekilas (skimming) adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan. Sedangkan pada membaca dangkal (superficial reading) bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu teks bacaan. Membaca dangkal ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan pada waktu senggang, misal membaca novel, cerpen, dll. Membaca
ekstensif
ini
perhatiannya
diarahkan
pada
pemahaman keseluruhan terhadap tokoh atau kejadian-kejadian, bukan kepada detail-detail bahasa ataupun isi cerita yang terperinci sampai sekecil-kecilnya.
(2) Membaca Intensif Menurut Tarigan (2008: 36-39) yang dimaksud dengan membaca intensif atau reading Intensive adalah atudi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek, kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte, dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. Dalam Penelitian
16
ini akan dibahas secara mendalam tentang membaca intensif, karena disesuaikan dengan judul penelitian ini.
f. Membaca Intensif Membaca intensif bukanlah hakikat keterampilan-keterampilan yang terlihat paling utama atau paling menarik perhatian kita, tetapi hasil-hasilnya, maka diperlukan suatu pemahaman yang mendalam serta terperinci terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas kertas. Bahan untuk pemahaman yang terperinci ini berupa teks yang amat singkat. Membaca intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata. Tujuan utamanya adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumenargumen yang logis, urutan-urutan retoris atau pola-pola teks, polapola simbolisnya, nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, dan juga sarana-sarana lingustik yang dipergunakan untuk memahami teks. Tingkatan pemahaman ini erat hubungannya dengan kecepatan membaca.
Kecepatan
akan
menurun
kalau
kedalaman
serta
keterperincian pemahaman semakin bertambah/ meningkat, tetapi terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman. Faktor-faktor tersebut adalah kejelasan teks bacaan dan pengenalan pembaca terhadap isi bahan bacaan.
17
Lebih lanjut, membaca intensif dikelompokan menjadi 2 jenis yaitu membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading). Tarigan (2008: 40) menyatakan bahwa setelah kita menemukan bahan atau hal yang menarik hati pada membaca sekilas, kita dapat mendalami isi bacaan tersebut. Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berfikir, serta
keterampilan
mengakap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan. Membaca telaah isi dapat kita bagi atas (1) membaca teliti, (2) membaca pemahaman, (3) membaca kritis, dan (4) membaca ide. Sedangkan membaca telaah bahasa (linguistic study reading) merupakan satu kesatuan dengan membaca telaah isi (content study reading). Keduanya merupakan dwitunggal yang utuh. Keserasian antara isi dan bahasa sesuatu bahan bacaan mencerminkan keindahan serta kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa (linguistic study reading) mencakup membaca bahasa (asing) atau language reading dan membaca sastra (literary reading).
2. Hakikat Pembelajaran Bahasa a. Pengertian Pembelajaran Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 20 Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
18
Sedangkan menurut Sanjaya (2008: 77-81) pembelajaran adalah proses pengaturan lingkungan yang diarahkan untuk mengubah perilaku siswa ke arah yang positif dan lebih baik sesuai dengan potensi dan perbedaan yang dimiliki siswa. Sudjana (2009: 43) pembelajaran pada dasarnya adalah sebuah proses, terjadinya interaksi guru-siswa melalui kegiatan terpadu dalam dua bentuk kegiatan, yaitu kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran adalah sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dalam suatu lingkungan belajar untuk mengerti sesuatu hal yang sebelumnya tidak diketahui siswa serta dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.
b. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1.
Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis;
2.
Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;
3.
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan;
19
4.
Menggunakan
bahasa
Indonesia
untuk
meningkatkan
kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; 5.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa;
6.
Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
c. Pendekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu: 1) pendekatan komunikatif Pendekatan komunikatif mengarahkan pengajaran bahasa pada tujuan pembelajaran yang mementingkan fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi ( Syafi’ie dalam Rahim, 2008: 31).
Berdasarkan membaca
prinsip
harus
pendekatan
didasarkan
pada
komunikatif, tujuan
pengajaran
membaca
dan
mengarahkan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan seharihari. 2) pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) Syafi’ie dalam Rahim (2008: 32) menyatakan bahwa pendidikan CBSA sebagai kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa. Artinya, secara aktif terlibat dalam proses
20
pengajaran. Mulai dari penyusunan perencanaan pengajaran, penyajian pelajaran, sampai dengan penilaian. Siswa yang aktif membaca akan berfikir untuk dapat menguasai cara-cara membaca yang semakin lama semakin efektif. 3) pendekatan pembelajaran terpadu Rahim (2008: 33) menyatakan bahwa pembelajaran bahasa harus dilakukan secara utuh. Misalnya keterampilan menyimak dengan berbicara tidak mungkin dipisahkan dalam suatu kegiatan belajar-mengajar, begitu juga dengan keterampilan berbahasa lainnya. Bentuk pembelajaran bahasa secara terpadu bisa berupa perpaduan antara kegiatan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Pappas, dkk dalam Rahim (2008: 33) mengemukakan bahwa pada kelas yang terintegrasi, kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, berarti mereka menggunakan bahasa secara terpadu. Walaupun waktu pembelajaran bahasa Indonesia dialokasikan untuk pembelajaran bahasa Indonesia, dengan pengalaman belajar yang terintegrasi (terpadu) guru dapat menggunakan waktu satu hari untuk mata pelajaran lain yang terkait. Keterkaitan setiap mata pelajaran bisa dilakukan dengan menggunakan satu tema yang dipilih untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.
21
4) pendekatan belajar kooperatif Belajar
kooperatif
merupakan
suatu
metode
yang
mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menyesuaikan tugas (Rahim, 2008: 34). Slavin dalam Rahim (2008: 34) menyatakan bahwa penelitian 20 tahun terakhir mengindikasikan bahwa pendekatan belajar kooperatif dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkat kelas untuk semua mata pelajaran. Menurut Trianto (2007: 49-62) setidaknya ada empat pendekatan yang seharusnya merupakan bagian dari kumpulan strategi guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif, seperti: a) student teams achivement divisions (STAD) Pembelajatran kooperatif tipe ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. b) JIGSAW Pembelajaran tipe jigsaw menuntut pembentukan kelompok ahli dan kelompok asal, dengan membentuk kelompok atas 5-
22
6 orang siswa, materi dibagikan kepada siswa dalam bentuk teks yang dibagi dalam bentuk subbab, setiap ang-gota kelompok
membaca
subbab
yang
diperoleh
bertanggungjawab untuk mempelajarinya, anggota
dan ke-
lompok lain yang mendapat subbab yang sama bertemu membentuk kelompok ahli, setiap kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan bertugas mengajar teman-temannya, dan memberikan kuis individu. c) investigasi kelompok Dalam implementasi tipe investigasi kelompok, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 siswa anggota yang heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topic untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya mereka menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas. d) pendekatan struktural
meliputi numbered head together
(NHT) dan think pair share (TPS). Langkah-langkah dalam pembelajaran
NHT
yaitu
penomoran,
mengajukan
pertanyaan, berfikir bersama, dan menjawab. Sedangkan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran tipe Think
23
Pair Share (TPS) yaitu berfikir (think) atas pertanyaan guru yang berkaitan dengan pelajaran, berpasangan (pairing) dengan teman semeja dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh, dan berbagi (Sharing) dengan keseluruhan kelas yang telah mereka diskusikan. Dengan tipe TPS siswa dapat berbagi dengan teman semeja dalam memecahkan masalah yang telah disajikan. Misalnya siswa melakukan permainan bahasa.
3. Permainan Bahasa a. Hakikat Permainan Bahasa Soeparno (1988: 60-61) menyatakan bahwa pada hakikatnya permainan
merupakan
aktivitas
untuk
memperoleh
suatu
keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Di dalam setiap permainan terdapat unsur rintangan atau tantangan yang harus dihadapi. Tantangan dapat berupa masalah yang harus dipecahkan, ataupun kompetisi. Dengan jalan mengatasi rintangan serta tantangan tersebut kita dapat melatih keterampilan-keterampilan yang kita miliki. Apabila keterampilan yang diperoleh dalam permainan itu berupa keterampilan
bahasa tertentu, maka permainan tersebut
dinamakan permainan bahasa.
24
b. Tujuan Permainan Bahasa Soeparno (1988: 61) menyatakan bahwa permainan bahasa mempunyai tujuan ganda, yakni untuk memperoleh kegembiraan dan untuk melatih keterampilan berbahasa tertentu. Apabila ada suatu permainan yang dapat menimbulkan kegembiraan tetapi tidak melatih keterampilan berbahasa, maka permainan tersebut tidak dapat disebut permainan bahasa. Sebaliknya apabila ada suatu kegiatan yang dapat melatih keterampilan berbahasa tertentu tetapi tidak menimbulkan kegembiraan, maka kegiatan itu juga tidak dapat disebut permainan bahasa. Jadi permainan bahasa harus memenuhi kedua syarat diatas.
c. Faktor Penentu keberhasilan Permainan Bahasa Keberhasilan suatu permainan bahasa ditentukan oleh berbagai faktor, yakni (a) faktor situasi dan kondisi; (b) faktor peraturan permainan; (c) faktor pemain; (d) faktor pemimpin permainan/ juri (Soeparno, 1988: 62).
d. Kelebihan dan Kekurangan Permainan Bahasa Kelebihan dari permainan bahasa yaitu sebagai berikut: 1) permainan bahasa merupakan media pengajaran bahasa yang dapat dipakai untuk meningkatkan kadar CBSA dalam proses belajar mengajar. Aktivitas yang dilakukan oleh para siswa
25
dalam permainan bahasa ini tidak saja aktivitas fisik, tetapi juga aktivitas mental; 2) permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai melesu; 3) sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong siswa berlomba-lomba maju; 4) selain
untuk
menimbulkan
kegembiraan
dan
melatih
keterampilan tertentu, permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas (terutama untuk permainan beregu); 5) materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesan sehingga sukar dilupakan; Kekurangan dari permainan bahasa ada 5 macam. 1) Jumlah
siswa
dalam
satu
kelas
terlalu
besar
dapat
menimbulkan kesulitan untuk melibatkan seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung; 2) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat media permainan; 3) Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan; 4) Banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong saja;
26
5) Permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi. Siswa yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa lain.(Suparno 1988: 64-65).
e. Macam-Macam Permainan Bahasa Soeparno (1988: 65-95) menyatakan bahwa macam-macam permainan bahasa yaitu (1) bisik berantai; (2) perintah bersyarat; (3) sambung suku; (4) rantai kata; (5) rantai huruf; (6) silang datar; (7) teka-teki silang; (8) scrabble; (9) scramble; (10) piramida kata; (11) berburu kata; (12) kategori bingo; (13) mengeja keras; (14) spelling be; (15) dua puluh pertanyaan; (16) resep gotong royong; (17) mengarang bersama; (18) kontes ucapan; (19) bermain sajak; (20) ambil-ambilan; (21) mengocok gambar; (22)menyebut gambar; (23) membaca instruksi; (25) menerka kode; (26) menebak teka-teki.
4. Skrambel a. Pengertian Skrambel Istilah “Skrambel” berasal dari bahasa Inggris scramble yang dapat
diterjemahkan
dalam
bahasa
Indonesia
“perebutan,
pertarungan, perjuangan”. Soeparno (1988: 60) menyatakan bahwa skrambel
merupakan salah satu permainan bahasa untuk
memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.
27
Permainan ini berupa aktivitas menyusun kembali suatu struktur bahasa yang sebelumnya telah diacak. Zaini (2008: 6) menyatakan bahwa teks acak merupakan strategi yang digunakan untuk pelajaran bahasa dengan langkahlangkah pembelajaran seperti: 1) memilih teks bacaan yang akan disampaikan; 2) memotong bacaan tersebut menjadi beberapa bagian, potongan dapat per kalimat, dua kalimat atau per paragraf; 3) membagi siswa menjadi beberapa kelompok; 4) memberi satu kelompok satu bacaan penuh yang telah dipotong-potong; 5) siswa menyusun bacaan sehingga dapat dibaca dengan urut; 6) mempelajari teks bacaan dengan siswa (pembahasan).
b. Macam-macam Skrambel Soeparno (1988: 76) membagi skrambel menjadi 4 macam. 1) Skrambel kata, yakni sebuah permainan yang berupa aktivitas menyusun kembali susunan huruf-huruf dalam suatu kata yang semula memang telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan ini adalah untuk membina penguasaan kosakata dan untuk melatih ejaan. Contoh : kategori warna jiahu Hijau rehma Merah
28
2) Skrambel Kalimat, yakni sebuah permainan yang berupa aktivitas menyusun kembali susunan kalimat yang sebelumnya telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan ini adalah untuk melatih menyusun kalimat dalam rangka latihan keterampilan mengarang. Contoh : Susunlah kata-kata yang berserakan di bawah ini sehingga menjadi kalimat yang baik! di / membeli / lima / kemarin / burung / pagi / anak / puyuh / Arman / ekor / Ngasem / pasar. Jawab: Arman membeli lima ekor anak burung puyuh di pasar Ngasem kemarin pagi. Alternatif jawaban lain: Kemarin pagi, Arman membeli lima ekor anak burung puyuh di pasar Ngasem. 3) Skrambel paragraf, yakni sebuah permainan yang berupa aktivitas menyusun kembali suatu paragraf yang kalimatkalimatnya telah diacak terlebih dahulu. Tujuan permainan ini adalah melatih menyusun paragraf dalam rangka latihan keterampilan ekspresi tulis/ mengarang. 4) Skrambel
Wacana, yakni sebuah permainan yang berupa
aktivitas mengembangkan kembali suatu wacana atau cerita yang paragraf-paragrafnya dahulu.
Tujuan
permainan
telah dikacaubalaukan terlebih ini
adalah
untuk
melatih
mengembangkan paragraf menjadi suatu wacana atau cerita.
29
c. Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik Skrambel Membaca intensif merupakan studi seksama, telaah teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek. Hermawan(2009:http://hermawanspd.blogspot.com/2009/06/te knik-skrambel.html)
membagi
rambu-rambu
pembelajaran
membaca intensif dengan teknik skrambel ke dalam tiga kegiatan, yakni persiapan, kegiatan inti, dan kegiatan tindak lanjut. 1) Kegiatan Persiapan a)
Menyiapkan sebuah wacana, kemudian dipotong menjadi kartu teks acak. Guru menyiapkan kartu teks acak tersebut sebanyak kelompok siswa;
b) Kartu teks acak diberi nomor urut dengan cara diacak.. Sebagai contoh, jika kartu pertama berisi salinan paragraf pertama dari wacana semula, maka kartu tersebut jangan diberi nomor urut (1). Berilah nomor lain yang tidak sama urutannya dengan urutan nomor paragraf wacana aslinya; c)
Membagi
siswa
dalam
kelompok-kelompok
yang
beranggotakan 2-6 orang siswa dalam satu kelompok. Mengatur posisi tempat duduk, agar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya tidak saling mengganggu dan tidak saling terganggu;
30
2) Kegiatan Inti Terdapat sejumlah kegiatan yang harus dilalui anak dalam kegiatan inti. Secara umum, dalam kegiatan inti guru dapat melakukan langkah-langkah kerja berikut: a) mengondisikan setiap kelompok dalam keadaan
siap
dengan perangkat kartu teks acak yang telah dibagikan guru untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing; b) meminta setiap kelompok siswa mengurutkan kartu teks acak tersebut menjadi sebuah susunan yang baik dan mudah ditangkap maksudnya. Setiap kelompok siswa melakukan diskusi kecil dalam kelompoknya untuk menyusun kartu teks acak yang dianggap baik dan logis oleh kelompok yang bersangkutan. Alasan-alasan pemilihan susunan kartu teks acak juga harus dibicarakan dalam kelompok kecil tersebut; c) melakukan pembahasan hasil diskusi dengan cara masingmasing kelompok menyajikan hasil diskusi dalam diskusi kelas dan guru sebagai moderator dalam pembahasan hasil diskusi; d) Meminta siswa membacakan wacana asli dan penceritaan kembali isi bacaan oleh 1-2 orang siswa. 3) Kegiatan Akhir Kegiatan tindak lanjut, dapat dipilih salah satu kegiatan seperti: a) pemberian tugas serupa dengan wacana lain; b) pencarian
31
makna kata baru dan penerapannya dalam kalimat; c) penjawaban soal-soal tentang isi bacaan; d) soal-soal yang dapat diberikan kepada siswa tentang isi bacaan.
d. Kelebihan dan Kelemahan Skrambel 1) Kelebihan a) Permainan bahasa merupakan media pengajaran bahasa yang cocok untuk penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Kurikulum 2004). Aktivitas yang dilakukan siswa dalam permainan bahasa ini tidak saja aktivitas fisik, tetapi juga aktivitas mental; b) Permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan belajar siswa yang sudah mulai lesu; c) Sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong siswa berlomba-lomba maju; d) Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas (terutama untuk permainan beregu); e) Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasanya mengesan sehingga sukar dilupakan; 2) Kekurangan a) Pada umumnya jumlah siswa dalam satu kelas terlalu besar. Hal tersebut akan menimbulkan kesulitan untuk melibatkan
32
seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung; b) Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat media permainan; c) Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan; d) Banyak yang memperlakukan permainan bahasa sebagai kegiatan untuk mengisi waktu kosong saja; e) Permainan bahasa banyak mengandung unsur spekulasi. Siswa yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa lain (Suparno 1988: 64-65). Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dalam permainan bahasa di atas, teknik skrambel dapat dimanfaatkan untuk kepentingan membaca pemahaman. Dalam pengajaran membaca pemahaman anak diajak untuk berlatih menyusun suatu organisasi
tulisan
yang
secara
sengaja
sebelumnya
dikacaukan,anak diminta menata ulang susunan tulisan yang kacau menjadi suatu organisasi tulisan yang utuh dan bermakna.
5) Kualitas Pembelajaran Menurut Sudjana (2009: 40) kualitas pembelajaran adalah tingkat rendah atau efektif tidaknya proses belajar-mengajar dalam mencapai
33
tujuan pengajaran. Hasil belajar pada hakikatnya tersirat dalam tujuan pembelajaran. Oleh sebab itu hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar dan kualitas pengajaran mempunyai hubungan yang berbanding lurus. Jika dilukiskan seperti dalam diagram di bawah ini : A2
Kemampuan Siswa
Y2
A1 Y1
B1
Renda h
B2
Kualitas Pengajaran
Keterangan : Y2 lebih tinggi dari Y1 disebabkan kemampuan siswa (A2) dan kualitas pengajarannya (B2) lebih tinggi dibanding denga A1 dan B1 Diagram 2.1 . Perbandingan kemampuan siswa dengan kualitas pembelajaran
Daryanto (2010: 63) menyatakan bahwa dalam peningkatan kualitas pembelajaran dilakukan melalalui
in-servis training
guru
yang
sasarannya adalah meningkatkan penguasaan landasan kependidikan, subjek matter (materi pembelajaran), metode dan strategi mengajar, pembuatan
dan
penggunaan
alat
pembelajaran,
serta
evaluasi
pembelajaran. Guru memegang peranan penting dan strategis dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai suatu aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa berkaitan dengan aktivitas guru, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai suatu sistem kegiatan, proses pembelajaran selalu melibatkan guru. Keterlibatan guru tersebut mulai dari pemilihan dan pengurutan materi pembelajaran, penerapan dan penggunaan metode pembelajaran,
34
penyampaian materi pembelajaran, pembimbingan belajar, sampai pada kegiatan pengevaluasian hasil belajar. Hasibuan dan Moedjiono (2009: 58-88) menyatakan beberapa keterampilan dasar yang diutamakan bagi seorang guru, yaitu: a) keterampilan memberi penguatan, diartikan sebagai tingkah laku guru dalam merespon secara positif tingkah laku siswa yang memungkinkan tingkah laku itu timbul kembali. Penguatan dapat berupa: (1) pengatan verbal seperti kata-kata “bagus” “baik” “tepat” atau kalimat, (2) penguatan gesture seperti ekspresi wajah, (3) penguatan dengan cara mendekati, (4) penguatan dengan sentuhan, (5) pengutan dengan memberi kegiatan yang menyenangkan, (6) penguatan berupa tanda atau benda. b) keterampilan bertanya, diartikan sebagai ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenai. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir. c) keterampilan menggunakan variasi, diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar-mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif. d) Keterampilan menjelaskan, dirtikan sebagai penyajikan informasi lisan yang diorganisasikan secara sistematis dengan tujuan
35
menunjukan hubungan. Penekanan memberikan penjelasan adalah proses penalaran siswa, dan bukan indoktrinasi. e) keterampilan membuka dan menutup pelajaran, diartikan sebagai dua keterampilan yang berkaitan. Membuka pelajaran diartikan dengan perbuatan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian siswa agar terpusat kepada apa yang akan dipelajari. Menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Maksudnya adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar-mengajar. f) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks belajar-mengajar yang hanya melayani 3-8 siswa untuk kelompok kecil, dan hanya untuk seseorang. Pada dasarnya bentuk pengajaran ini dapat dikerjakan dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. g) keterampilan mengelola kelas, diartikan sebagai keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya ke kondisi yang optimal jika terjadi gangguanm baik dengan cara mendisiplinkan ataupun melakukan kegiatan remedial. h) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, diartikan sebagai suatu proses yang teratur dengan melibatkan sekelompok siswa
36
dalam interaksi tatap muka kooperatif yang optimal dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan atau memecahkan masalah. Berdasarkan penjelasan dari para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam peningkatan kualitas pembelajaran, peranan seorang guru sangat penting, karena untuk dapat meningkatkan keterampilan atau pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, seorang guru harus mendesain proses belajar mengajar menjadi lebih nyaman. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki dan menguasai keterampilan dasar dalam proses pembelajaran. Dalam
pembelajaran
dengan
menggunakan
teknik
skrambel,
keterampilan guru yang harus dimiliki adalah memilih bahan bacaan, membuat kalimat acak, membagi kelompok, mengatur posisi duduk siswa, melalukan pembahasan isi teks, dan memberikan evaluasi. Sedangkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dibagi kedalam beberapa jenis yaitu: a) Dierich dalam hamalik (2001: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok yaitu (1) kegiatan-kegiatan visual; (2) kegiatan-kegiatan lisan; (3) kegiatan-kegiatan mendengarkan; (4) kegiatan-kegiatan menulis; (5) kegiatan-kegiatan menggambar; (6) kegiatan-kegiatan metric; (7) kegiatan-kegiatan mental; (8) kegiatan-kegiatan emosional. b) Whipple dalam Hamalik (2001: 173) membagi kegiatan belajar siswa yaitu (1) bekerja dengan alat-alat visual; (2) ekskursi dan trip; (3) mempelajari masalah-masalah; (4) mengapresiasi literature; (5) ilustrasi
37
dan konstruksi; (6) bekerja menyajikan informasi; (7) cek dan tes. Berdasarkan aktivitas siswa diatas, beberapa aktivitas siswa yang dapat diterapkan dalam pembelajaran membaca intensif dengan menggunakan teknik Skrambel
yaitu kegiatan-kegiatan visual, kegiatan-kegiatan lisan,
kegiatan-kegiatan mendengarkan, kegiatan-kegiatan menulis, kegiatankegiatan mental, dan bekerja menyajikan informasi.
B. Kajian Empiris Terdapat beberapa penelitian yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini yaitu penelitian dari mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang bernama RM Indriani Widiyati dengan judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel pada Siswa Kelas IV di SD PL Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004/ 2005“ bahwa
dengan
implementasi
teknik
skrambel
dapat
meningkatkan
keterampilan membaca pemahaman dan mengubah perilaku siswa dalam kegiatan pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi secara konkret penggunaan teknik skrambel dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa dan perubahan tingkah laku siswa selama dan setelah kegiatan pembelajaran. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang bernama Hendrias Noor Hendrawan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skramble pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Plumbon
38
Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo”, hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik skrambel yang mengedepankan perolehan informasi, sekaligus pemahaman atas informasi yang diperoleh tersebut dan pemberian pengalaman secara konkrit dalam pembelajaran membaca pemahaman mampu meningkatkan minat belajar siswa yang berimbas pada meningkatnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai yang semakin lama semakin baik, yaitu: (1) rata-rata nilai kondisi awal siswa sebesar 56,04; (2) rata-rata nilai pada siklus I sebesar 61,36; (3) rata-rata nilai pada siklus II sebesar 75,32. Hal tersebut menunjukkan adanya selisih nilai antara kondisi awal siswa dengan kegiatan pembelajaran yang terakhir pada siklus II sebesar 18,88. Penelitian dari internasional yang sesuai dengan penelitian ini yaitu penelitian dari Sunengsih yang berjudul “The Effects Of Extensive Reading And Intensive
Reading On Students Reading Comprehension (An
Experimental Study Conducted as a Senior High School in Bandung) “ menyatakan bahwa: The results of this study show that intensive reading is as effective as extensive reading in getting main idea, searching for specific information and references. On the other hand, ekstensive reading is better that intensive reading in guessing meaning. The problems identified in the results were originated from contaminations, poor test design, period of study and materials. Unfortunately, those problems remain unanticipated.
Dari hasil penelitian di atas adalah membaca intensif lebih efektif daripada membaca ekstensif dalam mendapatkan sebuah ide pokok, mencari informasi. Sedangkan, membaca ekstensif lebih baik dari membaca intensif
39
dalam mendefinisikan sesuatu. Identifikasi masalah dalam hasil yang murni dari campuran, yaitu miskin teknik tes, waktu belajar singkat dan materi yang kurang. Dan akhirnya dapat diselesaikan. Berbagai penelitian telah dilakukan dalam aspek membaca dan hasilnya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan membaca setelah diterapkan pembelajaran yang dilakukan peneliti. Namun penelitian terhadap keterampilan membaca masih menarik untuk dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang saya lakukan. Persamaan dalam penelitian tersebut terletak pada jenis penelitian yang berupa penelitian tindakan
kelas,
sedangkan
instrumen
yang
digunakan
sama-sama
menggunakan instrumen yang berupa tes dan nontes. Instrumen yang berupa tes diperoleh dari hasil tes siswa, sedangkan instrumen yang berupa nontes siswa diperoleh dari deskriptif data kualitatif. Perbedaan dalam penelitian ini dengan peneliti-peneliti tersebut adalah terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel penelitian, subjek penelitian, serta teknik yang digunakan. Peneliti mengkaji masalah seberapa besar peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Variabel penelitian yang digunakan adalah keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif di SD kelas IV dengan teknik skrambel, aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel, dan hasil belajar membaca intensif pada
40
siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Penelitian ini mengambil bidang kajian desain dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia SD.
C. Kerangka Berfikir Membaca adalah kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif, membaca juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Membaca bukan hanya megucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampilan membaca intensif pada siswa kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02 masih rendah. Hal ini dikarenakan guru kurang maksimal dalam mengondisikan kelas, siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai, sehingga hasil belajar kurang maksimal. Penggunaan teknik yang tepat sangat menentukan tujuan pembelajaran. Salah satu teknik yang digunakan guru untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif yaitu dengan penerapan teknik skrambel dan mengacu pada model pembelajaran Kooperatif TPS, yang menuntut siswa aktif, kreatif dan tanggung jawab dalam belajar. Sehingga siswa akan berusaha untuk memenuhi tugasnya. Teknik skrambel menggunakan kartu teks acak, untuk
41
diurutkan oleh siswa sehingga siswa tidak akan merasa jenuh. Ada sesuatu yang dilakukan oleh siswa, dan dapat meningkatkan sifat solidaritas, sportivitas, reativitas, dan rasa percaya diri. Dengan menggunakan cara ini dapat mempermudah siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca intensif. Dalam penelitian ini, pada siklus I menyampaikan wacana acak secara langsung dengan kartu teks acak dan pada siklus II mendengarkan rekaman wacana yang telah diacak. Hasil yang diharapkan berupa susunan wacana yang logis dan bermakna. Dengan penelitian tindakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif, aktivitas siswa dalam membaca intensif, dan hasil belajar membaca intensif siswa. Berikut bagan alur kerangka pemikiran:
42
Menurunnya kualitas pembelajaran membaca intensif di kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02
- guru kurang maksimal dalam mengondisikan kelas,
-
Hasil belajar membaca intensif siswa masih kurang terbukti hasil belajar siswa yang kurang dari KKM aspek membaca
-
siswa kurang bekerjasama dengan teman lain, siswa bosan dan kondisi kelas ramai
Diterapi dengan pembelajaran menggunakan teknik Skrambel
Kelebihan Teknik Skrambel yaitu 1.
Dapat meningkatkan sifat solidaritas, sportivitas, dan rasa percaya diri siswa.
2.
Siswa terlibat aktif dalam proses belajar
3.
Menumbuhkan kreativitas dalam ide dan pendapat dalam pemecahan masalah
4.
-
Aktivitas siswa dalam membaca intensif meningkat
Memupuk sifat kerja sama
-
Hasil belajar membaca intensif siswa meningkat
-
Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif meningkat
Bagan 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian
43
D. Hipotesis Tindakan Dari kegiatan penelitian di atas, penggunaan teknik skrambel meningkatkan kualitas pembelajaran membaca Intensif pada Siswa SD kelas IV, yang meliputi: 1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel meningkat. 2. aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel meningkat. 3. hasil belajar membaca intensif siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel meningkat.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdapat 4 tahapan penting yaitu sebagai berikut: 1. perencanaan Menurut Arikunto (2006: 98) perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilaksanakan. Dalam tahap perencanaan ini, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. menelaah materi kelas IV pokok bahasan membaca dan indikator keberhasilan bersama tim kolaborasi. b. menyusun RPP sesuai indikator yang telah ditetapkan dengan skenario teknik skambel. c. menyediakan media pembelajaran yang ditetapkan. d. menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes tertulis dan lembar kerja siswa. e. menyediakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif.
44
45
2. pelaksanaan tindakan Menurut Muslich (2009: 204) pelaksanaan tindakan yaitu deskripsi tindakan yang akan digelar, skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Dalam pelaksanaan PTK ini direncanakan dengan 2 siklus, dengan kompetensi dasar 7. 1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif dengan materi ajar kalimat utama pada siklus I dan materi ajar ide pokok paragraf pada siklus II. 3. observasi Menurut Arikunto (2006: 99) observasi (pengamatan) yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Pelaksanaan observasi dan pelaksanaan tindakan berlangsung dalam waktu yang sama. Pada kegiatan observasi ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca Intensif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif. Kegiatan observasi dilakukan oleh 5 orang dengan rincian 1 orang mengamati ketrampilan guru dalam mengelola kelas dan 4 orang mengamati aktivitas siswa. Pengamatannya dilakukan dengan cara 1 orang yaitu guru kelas mengamati cara peneliti mengelola pembelajaran dengan teknik skrambel dan 4 orang yaitu teman sejawat mengamati aktivitas siswa. Pengamatan aktivitas siswa dilakukan dengan cara pengamat mengamati beberapa kelompok.
46
4. refleksi Menurut Arikunto (2006: 99) refleksi atau pantulan yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Istilah refleksi sebetulnya tidak tepat dikenakan ketika guru pelaksanaan sudah selesai melaksanakan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti, untuk bersama-sama mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Peneliti mengaji masalah seberapa besar peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif melalui teknik skrambel pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang yang disesuai dengan sasaran indikator yang tercapai. Apakah proses pembelajaran itu sudah efektif. Jika belum maka peneliti melanjutkan pada siklus berikutnya dengan pencapaian indikator yang diinginkan. Peneliti melakukan perubahan strategi pada tahapan siklus II agar pelaksanaannya lebih efektif.
B. Perencanaan Tahap Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan Peneliti
membuat
perencanaan
awal
yakni
dengan
mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam kelas, serta mecari alternatif pemecahan masalah tersebut dengan menggunakan teknik skrambel. Dalam hal ini peneliti menggunakan kartu teks acak. Dalam penelitian ini mendeskripsikan peningkatan keterampilan guru dalam
47
mengelola pembelajaran, peningkatan aktivitas siswa dalam membaca intensif, dan peningkatan hasil belajar membaca intensif siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang. Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan persiapan penelitian, yaitu peneliti mempersiapkan RPP dengan materi kalimat utama, mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi serta kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes tertulis dan lembar kerja siswa, yang terakhir adalah menyediakan lembar observasi untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif, lembar wawancara, dan lembar catatan lapangan.
b. Pelaksanaan tindakan Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan 1 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1) guru melakukan apersepsi; 2) guru memberikan reward atas jawaban anak-anak; 3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4) guru bertanya tentang gagasan lain yang dapat diceritakan; 5) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan;
48
6) guru menjelaskan gagasan-gagasan tersebut dapat dijadikan sebuah cerita, sehingga cerita pun dapat dicari gagasannya; 7) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja); 8) guru membagikan teks bacaan acak kepada setiap kelompok; 9) siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan teman semejanya; 10) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 11) guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 12) siswa dan guru membahas hasil diskusi; 13) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama; 14) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas; 15) guru melakukan evaluasi. Pada pertemuan 2 prosedur pelaksanaannya sebagai berikut: 1) guru melakukan apersepsi; 2) guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak; 3) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan; 5) guru menjelaskan kalimat utama;
49
6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja); 7) guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok; 8) siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan teman semejanya; 9) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 10) guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 11) siswa dan guru membahas hasil diskusi; 12) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama; 13) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas; 14) guru melakukan evaluasi.
c. Observasi Observasi pada siklus I ini, dilakukan untuk: 1) mengamati keterampilan membaca siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel; 2) mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah ditetapkan.
50
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman sejawat yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh guru kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran yang berupa keterampilan guru dalam mengelola pembalajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar membaca intensif siswa, dan penyesuaian terhadap sasaran indikator yang tercapai; 2) mengkaji pelaksanaan pembelajaran dan efek tindakan pada siklus I; 3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I; 4) merencanakan perencanaan tindak lanjut untuk siklus II; 5) hasil dari refleksi dapat bermanfaat pula dalam mencari cara yang paling baik dalam peningkatan kualitas pembelajaran membaca intensif.
2. Siklus II a. Perencanaan
51
Hasil refleksi pada siklus I digunakan sebagai bahan perubahan pada perencanaan siklus II. Tindakan pada siklus II dilakukan dengan pembelajaran di dalam kelas. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus II antara lain: menyusun RPP dengan materi ide pokok paragraf, mempersiapkan sumber dan media pembelajaran berupa buku referensi dan kartu teks acak, menyediakan alat evaluasi berupa instrumen tes tertulis dan lembar kerja siswa, menyediakan lembar observasi untuk mengamati
aktivitas
siswa
dan
keterampilan
guru
mengelola
pembelajaran dan lembar wawancara.
b. Pelaksanaan tindakan Pada siklus ini peneliti tetap menggunakan konsep belajar secara kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yaitu dengan teman semeja. Pelaksanaannya dilakukan selama empat jam pelajaran dan dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan 1 langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1) guru melakukan apersepsi; 2) guru memberikan motivasi siswa untuk belajar; 3) menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan; 5) guru menjelaskan bahwa bacaan-bacaan itu memiliki pokoknya;
ide
52
6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja); 7) guru membagikan kartu teks acak; 8) siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf, yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya; 9) siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 10) guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 11) guru bersama siswa membahas hasil diskusi; 12) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama; 13) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas; 14) guru melakukan evaluasi. Pada pertemuan 2 langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1) guru melakukan apersepsi; 2) guru memberikan motivasi siswa untuk belajar; 3) menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai; 4) guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan dari sebuah rekaman; 5) guru menjelaskan bahwa bacaan itu memiliki ide pokoknya; 6) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja); 7) guru memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi teks acak;
53
8) siswa mendengarkan dan menulis inti dari bacaan tersebut; 9) siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf, yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya; 10) setiap kelompok maju kedepan kelas, membacakan hasil diskusinya dan menceritakan kembali tulisan yang telah dibuat dalam kelompok dan siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompok yang maju; 11) guru memberi penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa; 12) guru bersama siswa membahas hasil diskusi; 13) siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama; 14) guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas; 15) guru melakukan evaluasi.
c. Observasi Observasi pada siklus II ini, dilakukan untuk: 1) mengamati aktivitas membaca siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel; 2) mengamati keterampilan guru dalam mengondisikan kelas sesuai dengan skenario pembelajaran teknik skrambel yang telah ditetapkan.
54
Untuk memperoleh tujuan tersebut observasi dilaksanakan selama pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa diamati oleh teman sejawat yang berjumlah 4 orang, sedangkan aktivitas guru diamati oleh guru kelas IV menggunakan lembar observasi.
d. Refleksi Dalam pelaksanaan siklus I tentunya terdapat kekurangan yang diperbaiki pada siklus II. Dalam siklus II diharapkan ada peningkatan yang lebih baik. Dilihat dari segi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, aktivitas siswa dan hasil belajar membaca intensif siswa. Dalam tahap refleksi ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut: 1) mengevaluasi proses yang berupa keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel dengan disesuaian terhadap sasaran indikator yang tercapai; 2) mengevaluasi hasil belajar siswa yang berupa hasil belajar membaca intensif siswa dengan disesuaian terhadap sasaran indikator yang tercapai; 3) membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus II; 4) merencanakan perlu atau tidaknya tindak lanjut untuk siklus III.
55
perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Observasi
perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Observasi
Sudah sesuai target
Bagan 3. 3. Desain Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, dkk.2007:16)
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa sebanyak 42 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
D. Variabel Penelitian
56
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang saling mempengaruhi. Variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel; 2. aktivitas siswa SD kelas IV dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel; 3. hasil belajar membaca intensif pada siswa SD kelas IV dengan teknik skrambel.
E. Data dan Cara pengumpulan Data 1. Sumber Data a. Siswa Sumber data siswa diperoleh dari lembar observasi respon siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, hasil belajar, dan hasil wawancara yang dilakukan secara sistematis selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II b. Guru Sumber data guru diperoleh dari lembar observasi keterampilan guru dalam melakukan pembelajaran dengan teknik skrambel. c. Data Dokumen Sumber
data
dokumen
berupa
hasil
tes
siswa
sebelum
dilaksanakannya proses pembelajaran dengan teknik skrambel. d. Catatan Lapangan
57
Sumber data yang berupa catatan lapangan, diperoleh dari catatan selama proses pembelajaran dilaksanakan, yaitu berupa data aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, data keterampilan guru dalam mengondisikan kelas. e. Foto Sumber data yang berupa foto, diperoleh dari dokumentasi ketika pelaksanaan penelitian berlangsung.
2. Jenis Data a. Data Kuantutatif Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007: 21) data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini diwujudkan dengan hasil belajar siswa membaca intensif dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel. b. Data Kualitatif Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2007: 20-21) data kualitatif adalah data yang berupa kalimat/ peryataan bukan berupa angka. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel.
3. Teknik Pengumpulan Data
58
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ada 4.
a. Metode observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabaratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian (Gulo, 2007: 116). Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa sesuai dengan skenario. b. Catatan Lapangan Menurut (Wiriaatmadja, 2008: 125) sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian adalah catatan lapangan (field notes) yang dibbuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Kekayaan data dalam catatan lapangan ini , yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial dan nuansa-nuansa lainnya. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keadaan lapangan ketika dilakukan pembelajaran membaca intensif menggunakan teknik skrambel dan memperjelas hasil observasi. c. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab
59
dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal (Gulo, 2007: 119). Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi langsung dari guru pengamat (kolaborator) tentang pelaksanaan pembelajaran membaca intensif dan dari siswa tentang kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran. d. Metode tes Tes merupakan seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu (Poerwanti, dkk, 2008:5). Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar membaca intensif siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik skrambel.
F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan 2 teknik analisis data. a. Kuantitatif Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata/
60
mean dan modus. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai yang diperoleh siswa yaitu sebagai berikut:
Keterangan:
(Poerwanti, 2008:6.3) Untuk mencari rata-rata kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut: M= Keterangan:
(Sudjana, 2009: 125) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = belajar
Jumlah siswa yang tuntas
61
= Jumlah siswa = Persentase frekuensi (Aqib, 2010: 40) Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas atau tidak tuntas, dengan ketentuan sebagai berikut : Kterteria ketuntasan
Kualifikasi
≥ 65
Tuntas
< 65
Tidak tuntas
Tabel 3.1. Kriteria ketuntasan minimal aspek membaca kelas IV SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang
b. Kualitatif Data kualitatif berupa data hasil observasi keterampilan guru dalam pembelajaran, observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif, wawancara dan catatan lapangan dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Kreteria yang digunakan untuk mengukur keterampilan guru dalam pembelajaran dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif, yaitu rentangan 1-4 pada setiap aspek/ kategori yang diamati. Jika pengamat memberi tanda cek (√) pada: 1. angka1 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa kurang baik;
62
2. angka 2 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa cukup baik; 3. angka 3 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa baik; 4. angka 4 berarti aspek yang dilakukan oleh guru/ siswa baik sekali; Poerwanti (2008: 6.9) memberikan contoh dalam membuat instrument untuk mengukur minat siswa ada 10 butir. Jika rentang yang dipakai 1 sampai 5, maka skor terendah seorang peserta didik adalah 10, yakni 10 x 1 dan skor tertinggi 50 yakni dari 10 x 5. Dengan demikian mediannya adalah (10+50) : 2 atau sebesar 30. Jika dibagi 4 kategori, maka skala 10-20 termasuk tidak berminat, 2130 kurang berminat, 31-40 berminat, dan 41-50 sangat berminat. Jadi untuk menentukan ketuntasan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran dan ketuntasan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat menggunakan rumus:
Siswa atau guru mendapat jumlah skor berada diatas median maka akan mengalami ketuntasan dengan kreteria yang telah ditetapkan dan siswa atau guru yang mendapat skor berada dibawah atau sama dengan median maka mengalami ketidak tuntasan dengan kreteria yang telah ditetapkan pula. Menurut Hadi (2004: 13) untuk mendapatkan kreteria penilaian dengan interval yang sesuai maka menggunakan rumus:
63
Keterangan :
Untuk
menentukan
ketuntasan
persentase
keberhasilan
keterampilan guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif, maka menggunakan rumus: % Keterangan: P = hasil persentase (Muslich, 2009:162) Adapun kriteria untuk menentukan taraf keberhasilan tindakan dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Kreteria Nilai
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Tingkat Kualifikasi
Keberhasilan Pembelajaran
40 - 48
83,3 % - 100%
Sangat Baik (A)
Berhasil
31 - 39
64,58 % - 81,25 %
Baik (B)
Berhasil
22 - 30
45,83 % - 62,5 %
Cukup (C)
Tidak Berhasil
12 - 21
25 % - 43,75%
Kurang (D)
Tidak Berhasil
Tabel 3.2: kualifikasi hasil observasi
64
G. Indikator Keberhasilan Pembelajaran
dengan
menggunakan
teknik
skrambel
dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca intensif pada siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Semarang dengan indikator sebagai berikut: 1) keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif meningkatkan dengan kriteria sekurang-kurangnya baik; 2) aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik; 3) 75% siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02 Semarang mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 65 dalam pembelajaran bahasa Indonesia aspek membaca intensif;
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN Teknik skrambel yang digunakan oleh Peneliti pada penelitian ini terbukti dapat meningkatkan kualitas pembelajaran membaca intensif di SD N Kalibanteng Kidul 02 kelas IV. Hal tersebut terlihat dari hasil observasi proses pembelajaran membaca intensif. Observasi dilakukan pada guru dan siswa serta peningkatan hasil belajar siswanya. Penelitian ini untuk mendeskripsikan keterampilan guru baik keterampilan dasar guru maupun keterampilan dalam penggunaan teknik skrambel. Dalam penelitian ini keterampilan guru diobservasi oleh guru kelas. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif. Peneliti mengamati seluruh siswa kelas IV SD N Kalibanteng Kidul 02. Jumlah siswa yang diamati adalah 42 siswa. Peneliti dibantu oleh 4 observer dalam mengamati aktivitas siswa. Satu observer mengamati 10-12 siswa (5-6 kelompok). Berikut ini adalah uraian pelaksanaan penelitian yang dilakukan. 1. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 1) Hasil Observasi Keterampilan Guru Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
65
66
Tabel 4. 3. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus I pertemuan 1
No.
Aspek yang diamati
1 2
Melaksanakan prapembelajaran Membuka pembelajaran dengan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif Menyediakan kartu teks acak Membimbing kerja kelompok Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya Ketepatan dalam mengelola waktu Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Melakukan evaluasi Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai Jumlah % Keberhasilan Kreteria Keterampilan guru
3 4 5
6 7 8
9 10 11 12
Tingkat kemampuan 1 2 3 4 √
3
Kre teri a B
3
B
2
C
√
3
B
√
3
B
4 2
A C
3
B
2
C
1
D
√
2
C
√
2
C
√ √
√ √ √ √ √
1
10
15
4
JML
30 62,50 C
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 3. Ini berarti bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar. Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran. Namun guru belum mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Dan pada aspek pertama ini mendapat kreteria B.
67
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan apersepsi, guru mendapat skor 3, hal ini menunjukkan bahwa guru telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang materi yang lampau, tetapi guru belum memberikan motivasi siswa untuk lebih mudah mengikuti pembelajaran. Dan pada aspek ke-2 ini mendapat kreteria B. Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 2. Hal ini berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran kurang jelas yaitu dengan menggunakan bahasa yang ambigu dan tidak diperjelas dengan ditulis dipapan tulis. Sehingga siswa belum mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan pada aspek ke-3 mendapat kreteria C. Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Sehingga siswa merasa
kurang mendapat
giliran untuk menjawab karena
pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke4 mendapat kreteria B. Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru mendapatkan skor 3. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan, jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf
68
dan isi dari bacaan tersebut. Guru belum menjelaskan tentang kalimat utama dalam sebuah bacaan. Tetapi guru telah menjelaskan teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif. Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria B. Aspek
berikutnya
adalah
keterampilan
guru
dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Sehingga semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Dan pada aspek ke-6 mendapat kreteria A. Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru mendapatkan skor 2. Berarti ketika siswa berdiskusi guru berkeliling kepada setiap
kelompok tetapi tidak membimbing.
Sehingga kelompok yang pasif kurang bimbingan dari guru yang mengakibatkan hasil diskusi kelompok itu kurang maksimal. Dan pada aspek ke-7 mendapat kreteria C. Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam memberikan reward mendapatkan skor 3. hal ini menunjukan bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama sisw atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan mendapat
69
penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum menyediakan table daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dan pada aspek ke-8 mendapat kreteria B. Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru mendapat skor 2, yang berarti bahwa guru belum dapat menyampaikan seluruh materi tetapi waktu yang pembelajaran telah selesai, dan siswa langsung keluar kelas tanpa merapikan tempat duduknya seperti semula. Dan pada aspek ke-9 mendapat kreteria C. Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada keterampilan ini guru mendapat skor 1, karena guru tidak memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan. Hal ini disebabkan oleh waktu pembelajaran yang sudah selesai dan siswa sudah mulai tidak fokus karena akan istirahat. Dan pada aspek ke-10 mendapat kreteria D. Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 2, karena guru hanya memberikan evaluasi dan tugas kelompok saja. Guru belum memberikan tugas rumah dan tugas individu untuk siswa. Dan pada aspek ke-11 mendapat kreteria C. Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 2. Hal ini menunjukkan bahwa di akhir pembelajaran guru memberikan
70
umpan balik dengan hanya menyimpulkan materi sendiri dan guru belum memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat kreteria C. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan keterampilan guru mencapai 62,50% dengan skor diperoleh sebanyak 30 dan kreteria yang dicapai adalah C. Dari ke-12 aspek tersebut
6 aspek mengalami ketidaktuntasan, yaitu aspek
menyampaikan tujuan pembelajaran, aspek membimbing kerja kelompok, aspek ketepatan mengelola waktu, aspek memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, aspek melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik. Sedangkan 6 aspek lainnya sudah mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik, yaitu aspek melaksanakan prapembelajaran, aspek membuka pembelajaran dengan apersepsi, aspek mengajukan pertanyaan tentang teks bacaan, aspek melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif, aspek menyediakan kartu teks acak, dan aspek memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya.
71
2) Hasil observasi aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Table 4. 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
No 1 2
3
4 5 6
7
8
9 10 11 12
Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang mendapatkan skor 1 2 3 4
Kesiapan siswa 0 0 42 menerima pelajaran Menanggapi apersepsi yang 0 17 21 disampaikan guru Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran 0 27 15 yang disampaikan oleh guru Menjawab 0 27 14 pertanyaan guru Memperhatikan 0 30 10 penjelasan guru Bekerjasama dengan teman dalam 0 12 30 menyusun kartu teks acak Menyusun kartu teks acak yang disediakan 0 36 6 guru Mendemonstrasikan hasil diskusi 0 40 2 kelompok Menyelesaikan tugas 0 11 28 tepat waktu Bertanya kepada guru 0 40 2 Mengerjakan tugas 0 10 15 evaluasi Menanggapi umpan 0 37 5 balik dari guru Jumlah Skor Rata-Rata Skor Persentase Keberhasilan
Kre teri a
Skor Mak
Jmlh skor
Ratarata
0
168
126
3
75%
B
4
168
115
2,74
68%
B
0
168
99
2,36
59%
C
1
168
100
2,38
60%
C
2
168
98
2,33
58%
C
0
168
114
2,71
68%
B
0
168
90
2,14
54%
C
0
168
86
2,05
51%
C
3
168
118
2,81
70%
B
0
168
86
2,05
51%
C
17
168
133
3,17
79%
B
0
168
89
2,12
53%
C
%
29,86
2,5 62%
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, 42 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis.
C
72
Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa tidak memiliki buku secara individu. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 75% dan masuk dalam kreteria penilaian Baik (B) dan ratarata skor yang diperoleh siswa adalah 3. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya. Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 17 siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, 21 siswa mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti temannya dan 4 siswa menanggapi dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tanpa mengikuti teman lainnya. Sehingga persentase aspek ke-2 adalah sebesar 60% dengan kreteria Baik (B), dan ratarata skor yang diperoleh siswa adalah 2,74. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya. Untuk pembelajaran
aspek yang
mencatat
dan
disampaikan
memperhatikan oleh
guru,
27
tujuan siswa
memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru tetapi tidak mencatatnya, 15 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel.
73
Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 59% dengan kreteria penilaian cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,36. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak eksplorasi, 27 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tetapi terdapat 14 siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru dan terdapat 1 siswa yang terlihat aktif dengan menjawab lebih dari 3 pertanyaan guru secara cepat. Sehingga persentase aspek ke-4 adalah 60% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,38. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel, terlihat ada 30 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. Jadi terdapat
15
kelompok
dari
22
kelompok
yang
kurang
memperhatikan penjelasan guru. Disamping itu terdapat 10 siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam. Dengan kata lain 5 kelompok masih diam memperhatikan penjelasan guru. Selain itu terdapat 2 siswa yang memperhatikan penjelasan guru dan menanggapi penjelasan guru dengan menanyakan hal yamh belum dipahaminya. Sehingga persentase aspek ke-5 adalah 58% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa
74
adalah 2,33. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun kartu teks acak, ternyata 30 (15 kelompok) siswa sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak mengganggu kelompok lain. Sedang 12 siswa (6 kelompok) walau sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan kelompok lain tidak terfokus dalam kerja kelompoknya. Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 68% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,71. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya. Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang disediakan guru, 36 siswa masih menyusun paragraf dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan paragraf yang benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu. Dan 6 siswa telah menyusun kartu teks acak dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru juga. Sehingga persentase aspek ke-7 adalah 54% dengan kreteria Cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,14. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I.
75
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 40 siswa (20 kelompok)
telah
menyampaikan
hasil
diskusi,
tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi terdapat 2 siswa (1 kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 51% dengan kreteria Cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,05. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi) hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 28 siswa telah menyelesaikan tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 3 siswa yang menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 11 siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 70% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2, 81. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya.
76
Pada aspek bertanya kepada guru, 40 siswa bertanya tetapi tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi masih terdapat 2 siswa yang bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10 hanya mencapai 51% dengan kreteria cukup (C) dan ratarata skor yang diperoleh siswa adalah 2,05. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 10 siswa yang mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman lainnya. Ada 15 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 17 siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-11 ketercapaian indikator mencapai 79% dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,17. Oleh karena itu dapat dijadikan acuan atau pertimbangan pada pertemuan berikutnya. Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang dilakukan oleh guru. Dan ternyata terdapat 37 siswa yang mendengarkan tetapi hanya diam tidak menyahut umpan balik guru. Hal ini dikarenakan waktu yang sudah menjelang istirahat. Selain itu terdapat 5 siswa yang mendengar dan menjawab umpan
77
balik dari guru walau masih sahut-sahutan. Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 53% dengan dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,12. Oleh karena itu diperlukan tindak lanjut pada pertemuan kedua guna perbaikan siklus I. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 5 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, dan aspek mengerjakan tugas evaluasi. Sedangkan 7 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok, aspek bertanya kepada guru, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 40% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 0 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 17 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 25 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Untuk keberhasilan aktivitas siswa
78
mencapai 62% dengan jumlah skor 29,86 dan rata-rata skor 2,5. Kreteria yang diperoleh adalah cukup (C). b. Paparan Hasil Belajar Dalam tindakan ini untuk mengukur keterampilan siswa dalam membaca intensif guru memberikan tes akhir pada siswa. Dalam tes akhir ini siswa mengerjakan soal tertulis yang dikerjakan secara individu. Adapun indikator yang ingin dicapai adalah (1) menyebutkan judul bacaan, (2) menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf, (3) menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut, (4) melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat, (5) menentukan gagasan utama sebuah paragraf, (6) menentukan ide pokok bacaan, (7) menjelaskan isi masing-masing paragraf, (8) menyebutkan letak ide pokok, (9) menceritakan kembali isi bacaan. Untuk indikator (1), (2), (3), (5), (6), (7), (8) telah tercantum dalam soal tes evaluasi dengan hasil terlihat pada tabel 4.5. Sedangkan indikator ke (4) dan (9) diamati dengan menggunakan tabel pengamatan tersendiri. Indikator (4) dan (9) dapat diamati menggunakan tabel berikut: Tabel 4. 5 Aspek Penilaian Pelafalan Teks Bacaan Kreteria
Aspek yang dinilai 4
3
2
1
Skor mak
Jml Skor
Ratarata
%
Krete ria
a. Kenyaringan suara b. Pandangan mata c. Keberanian d. Kelancaran e. Pelafalan f.
Pemenggalan kata
Dan pada siklus I pertemuan 1 ini siswa masih membaca secara bersama-sama. Sehingga untuk indikator (4) dan (9) belum tercapai.
79
Berikut adalah hasil tes tertulis siswa dalam pembelajaran membaca intensif: Tabel 4. 6. Hasil belajar membaca Intensif siswa pada Siklus I pertemuan 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nama Erika Sinta Dewi Avin Kurniawan Rio Tomas Ananda As'aril Andre Hidayat Andre Surya Admaja Angel Clara Omega Celfin Bryan Pangestu Daffa Risky Putra Deva Septian Pramudya Eka Susilowati Eko Setyorini Fath Aziz Al aqsa Fendy solikul Akbar Feri Hermawan Fitria Eka Puspitasari Fitria Marentina. A Ivan Ade Kusuma Yulia Kusuma Wardani Kusmawati Melati Setyoningrum Nadia Nofitasari Nafisa Nita Rahayu Putra Angga Fardiansyah Risky Anggoro Trisna Risky Bayu Puspitowati Rofiqi Anhari Suci Sagita Indah Lestari Santi Dwi Rahmawati Sabrina Ratna Delaila Siti Salma Theresia Abelia Pambudi Thomas Ardian Muhammad Akbar Fauzi Agnes Pusponingrum Agung Kristiawan Audi Putra Adanta Dina Nur Aprilia Milliandy Faizal Gerin Natalino Araufi Yogi Dwi Prasetyo Jml Rata2 Ketuntasan Tdk Tuntas Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Nilai 40 20 40 50 30 35 65 80 50 100 90 75 60 40 90 100 100 55 100 90 80 85 85 65 65 20 80 85 80 65 65 100 85 70 70 100 40 10 80 30 70 50 2759 66,54 28 14 10 100
Pertemuan 1 Kualifikasi Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
66,67% 33,33%
80
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa Indonesia materi membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 10, rata-rata nilainya adalah 66,54. Persentase ketuntasan hasil belajar adalah 66,67% sedangkan 33,33% siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4. 4. Analisis Nilai Siklus I Pertemuan 1
2. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
81
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 7. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2
No.
Aspek yang diamati
1 2
Melaksanakan prapembelajaran Membuka pembelajaran dengan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif Menyediakan kartu teks acak Membimbing kerja kelompok Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya Ketepatan dalam mengelola waktu Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya Melakukan evaluasi Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai Jumlah % Keberhasilan Kreteria Keterampilan guru
3 4 5
6 7 8
9 10 11 12
Tingkat kemampuan 1 2 3 4 √ √
JML 3 4 2
√
3
√
Kre teri a B A C B
4 √ √ √
A 4 3 3
√
B 3
√
2
√ √
3 3
√ 0
4
21
A B
12
B C B B
37 77,08
B
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 3. Ini berarti bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar. Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran. Namun guru belum mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Dan pada aspek pertama ini mendapat kreteria B.
82
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran. Dan pada aspek ke-2 ini mendapat kreteria A. Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 2. Hal ini berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran kurang jelas yaitu dengan menggunakan bahasa yang ambigu dan tidak diperjelas dengan ditulis dipapan tulis. Oleh karena itu, siswa belum mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut.Dan pada aspek ke-3 mendapat kreteria C. Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Oleh karena itu, siswa merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke4 mendapat kreteria B. Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan, jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi
83
dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif. Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria A. Aspek
berikutnya
adalah
keterampilan
guru
dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Dan pada aspek ke-6 mendapat kreteria A. Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru berkeliling pada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak membantu kesulitan kelompok. Kelompok yang mengalami kesulitan tidak mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Dan pada aspek ke-7 mendapat kreteria B. Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam memberikan reward mendapatkan skor 3. hal ini menunjukan bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama siswa atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan
84
mendapat penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum menyediakan tabel daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dan pada aspek ke-8 mendapat kreteria B. Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru mendapat skor 3, yang berarti bahwa guru menyelesaikan pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan tetapi kelas belum kembali rapi. Dan pada aspek ke-9 mendapat kreteria B. Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada keterampilan ini guru mendapat skor 2, karena guru hanya memberi kesempatan bertanya dan pertanyaannya belum mampu dijawab langsung oleh guru. Dan pada aspek ke-10 mendapat kreteria C. Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 3, berarti bahwa guru memberi evaluasi, tugas kelompok, dan tugas rumah. Dan pada aspek ke-11 mendapat kreteria B. Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 3. Hal ini menunjukkan bahwa diakhir pembelajaran guru memberikan umpan balik dengan menyimpulkan materi sendiri dan guru memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat kreteria B.
85
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan keterampilan guru mencapai 77,08% dengan skor diperoleh sebanyak 37 dan kreteria yang dicapai adalah B. Dari ke-12 aspek yang diamati 2 aspek yang belum mengalami ketuntasan yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan. Sedangkan 10 aspek yang lain telah mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 adalah 14,58%. 2) Hasil observasi aktivitas siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Table 4. 8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 No
Aspek yang dinilai
1
Kesiapan siswa menerima pelajaran Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Menjawab pertanyaan guru
2 3
4 5 6
7 8 9 10 11 12
Jumlah siswa yang mendapatkan skor
Skor maks
JML
Ratarata
%
168
139
3,31
83%
1 0
2 0
3 29
4 13
0
9
33
0
168
117
2,79
70%
0
14
28
0
168
112
2,67
67%
Kret eria B B
B 22
20
0
168
104
2,48
62%
Memperhatikan penjelasan 0 23 guru Bekerjasama dengan teman 0 10 dalam menyusun kartu teks acak Menyusun kartu teks acak 0 24 yang disediakan guru Mendemonstrasikan hasil 0 32 diskusi kelompok Menyelesaikan tugas tepat 0 9 waktu Bertanya kepada guru 0 16 Mengerjakan tugas 0 3 evaluasi Menanggapi umpan balik 0 0 dari guru Jumlah Skor
19
0
168
103
2,45
61%
28
4
168
120
2,86
71%
0
Rata-rata Presentase ketuntasan
C C B
18
0
10
0
168
102
2,43
61%
168
94
2,24
56%
168
121
2,88
72%
29
4
26 25
0 14
168 168
110 137
2,62 3,26
65% 82%
29
13
168
139
3,31
83%
C C B B B B
33,2 9 2,8 69%
B
86
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, 29 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis. Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa tidak memiliki buku secara individu. Tetapi ada 13 siswa yang telah menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena telah meminjam di perpustakaan sekolah. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 83% dan masuk dalam kreteria penilaian Baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,31. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,31 dan keberhasilan naik sebesar 8%. Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 9 siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu,
dan 33 siswa
mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti temannya. Sehingga persentase aspek ke-2 adalah sebesar 70% dengan kreteria Baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,79. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,05 dan keberhasilan naik sebesar 2%. Untuk pembelajaran
aspek yang
mencatat
dan
disampaikan
memperhatikan oleh
guru,
14
tujuan siswa
memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru
87
tetapi tidak mencatatnya, 28 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel. Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 67% dengan kreteria penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,36. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,31 dan keberhasilannya naik sebesar 8%. Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak eksplorasi, 22 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Tetapi terdapat 20 siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Sehingga persentase aspek ke-4 mencapai 62% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,10 dan keberhasilannya naik sebesar 2%. Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel, terlihat ada 23 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. Disamping itu terdapat 19 siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam. Sehingga persentase aspek ke-5 adalah 61% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,45. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,12 dan keberhasilannya naik sebesar 3%.
88
Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun kartu teks acak, ternyata terdapat 4 siswa (2 kelompok) telah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 28 siswa (14 kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak mengganggu kelompok lain. Sedang 10 siswa (5 kelompok) walau sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya. Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 71% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,86. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,15 dan keberhasilan naik sebesar 3%. Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang disediakan guru, 24 siswa (12 kelompok) masih menyusun paragraf dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan teks yang benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu. Dan 18
siswa (9 kelompok) telah menyusun kartu teks acak
dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru juga. Sehingga persentase aspek ke-7 adalah 61% dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,43.
89
Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,29 dan keberhasilannya naik sebesar 7%. Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 32 siswa (16 kelompok)
telah
menyampaikan
hasil
diskusi,
tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi terdapat 10 siswa (5 kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 56% dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,24. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,19 dan keberhasilannya naik sebesar 5%. Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi) hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 29 siswa telah menyelesaikan tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 4 siswa yang menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 9 siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 72% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2, 88. Pada
90
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,07 dan keberhasilan naik sebesar 2%. Pada aspek bertanya kepada guru, 16 siswa bertanya tetapi tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi 26 siswa telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10 tercapai sebesar 65% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,62. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilan naik sebesar 14%. Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 3 siswa yang mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman lainnya. Ada 25 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 14 siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-11 ketercapaian indikator mencapai 82% dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,26. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan naik sebesar 2%. Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang dilakukan
oleh
guru.
Tidak
terdapat
sisiwa
yang
tidak
memperhatikan umpan balik guru. Terlihat 29 siswa mendengar dan menjawab umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan.
91
13 siswa telah mendengarkan umpan balik guru dan menjawab pertanyaan guru dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 83% dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,31. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 1,10 dan keberhasilan naik sebesar 30%. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi
yang
disampaikan
guru,
aspek
mencatat
dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Sedangkan 4 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu kalimat yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Dari ke-12 aspek tersebut ketercapaian klasikal mencapai 71% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 4 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 12 siswa, dan siswa yang
92
mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 11%. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 69% dengan jumlah skor 33,29 dan rata-rata skor 2,8. Kreteria yang diperoleh adalah baik (B). Walau sudah mendapat kreteria B namun masih terdapat 4 aspek yang belum tercapai, sehingga diperlukan tindakan selanjutnya pada siklus II.
3) Paparan Hasil Belajar Pada siklus I pertemuan 2 ini, berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam tabel berikut:
93
Table 4. 9. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus I Pertemuan 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nama Erika Sinta Dewi Avin Kurniawan Rio Tomas Ananda As'aril Andre Hidayat Andre Surya Admaja Angel Clara Omega Celfin Bryan Pangestu Daffa Risky Putra Deva Septian Pramudya Eka Susilowati Eko Setyorini Fath Aziz Al aqsa Fendy solikul Akbar Feri Hermawan Fitria Eka Puspitasari Fitria Marentina. A Ivan Ade Kusuma Yulia Kusuma Wardani Kusmawati Melati Setyoningrum Nadia Nofitasari Nafisa Nita Rahayu Putra Angga Fardiansyah Risky Anggoro Trisna Risky Bayu Puspitowati Rofiqi Anhari Suci Sagita Indah Lestari Santi Dwi Rahmawati Sabrina Ratna Delaila Siti Salma Theresia Abelia Pambudi Thomas Ardian Muhammad Akbar Fauzi Agnes Pusponingrum Agung Kristiawan Audi Putra Adanta Dina Nur Aprilia Milliandy Faizal Gerin Natalino Araufi Yogi Dwi Prasetyo Jml Rata2 Ketuntasan Tdk Tuntas Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Nilai 40 20 30 70 30 60 50 70 80 90 80 70 60 40 70 90 75 40 100 80 70 95 80 70 60 75 80 80 90 60 80 90 90 70 30 100 70 40 40 50 70 50 2805 66,78 30 12 20 100
Pertemuan 1 Kualifikasi Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
71,43% 28,57%
94
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 20, rata-rata nilainya adalah 66,31. Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 71,43% sedangkan 28,57% siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Untuk pelafalan teks bacaan masih dilaksanakan secara bersama-sama. Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4.5 Analisis nilai siklus 1 pertemuan 2
3. Refleksi Siklus I Pada siklus I terdapat 3 deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi keterampilan guru, deskripsi aktivitas siswa dan deskripsi hasil belajar
95
siswa. Dari uraian deskripsi siklus I diatas, dapat ditindak lanjuti sebagai berikut: a. keterampilan guru Ketuntasan keterampilan guru Siklus I pertemuan 1 mencapai 62,50% dengan skor diperoleh sebanyak 30 dan kreteria yang dicapai adalah C. Dari ke-12 aspek tersebut 6 aspek mengalami ketidak tuntasan dan 6 aspek lainnya sudah mendapat kreteria sekurangkurangnya baik. Oleh karena itu, diperbaiki pada pertemuan ke-2 dengan hasil ketuntasan keterampilan guru mencapai 77,08% dengan skor diperoleh sebanyak 37 dan kreteria yang dicapai adalah B. Dari ke12 aspek yang diamati 2 aspek yang belum mengalami ketuntasan yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan. Oleh karena itu diperbaiki oleh guru dengan menuliskan catatan kecil tentang langkah-langkah pembelajaran inti secara singkat. Sedangkan 10 aspek yang lain telah mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari pertemuan 1 ke pertemuan ke 2 adalah 14,58%. Oleh karena itu, dapat dirata-rata ketuntasan keterampilan guru pada siklus I yaitu 69,79 % dengan jumlah rata-rata 33,5 dan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 2,8 dan memperoleh kreteria baik (B). Walaupun keterampilan guru telah mendapat kreteria B, tetapi dari ke12 aspek yang diamati masih terdapat 2 aspek yang belum dilakukan
96
oleh guru secara maksimal. Oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut pada siklus II.
Diagram 4.6 Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I Tabel 4. 10. Presentase Keberhasilan Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus I Pertemuan
Persentase Keberhasilan
Kreteria
Pertemuan 1
62,50%
C
Pertemuan II
77,08%
B
Rata-Rata
69,79%
B
b. aktivitas siswa Secara klasikal, ketercapaian aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel pada siklus I pertemuan 1 mencapai 60% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 0 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 17 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 25 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa.
97
Dilihat dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 5 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, dan aspek mengerjakan tugas evaluasi. Sedangkan 7 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok, aspek bertanya kepada guru, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 62% dengan jumlah skor 29,86 dan rata-rata skor 2,5. Kreteria yang diperoleh adalah cukup (C). Oleh karena itu, ditindak lanjuti pada pertemuan yang ke-2. Ketuntasan klasikal pada pertemuan ke-2 mencapai 71% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 4 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 12 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 11%. Dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan
98
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Sedangkan 4 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Oleh karena itu, guru memperbaiki dengan memperkeras suara dalam menjelaskan dan memperbanyak soal yang berkaitan dengan teks bacaan sehingga siswa akan memiliki kesempatan yang lebih untuk menjawab. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 69% dengan jumlah skor 33,29 dan rata-rata skor 2,8. Kreteria yang diperoleh adalah baik (B). Oleh karena itu, dapat dirata-rata ketuntasan aktivitas siswa pada siklus I yaitu 66% dan memperoleh kreteria baik (B). Walaupun aktivitas siswa dalam pembelajaran telah mendapat kreteria B, tetapi untuk Aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca Intensif dari ke-12 aspek yang diamati masih terdapat 4 aspek yang belum dicapai siswa secara maksimal. Oleh karena itu, dilakukan tindak lanjut pada siklus II.
99
Diagram 4.7. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.11. Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I Pertemuan Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata
Presentase Keberhasilan 62% 69% 66%
Kreteria C B B
c. Hasil Belajar
Diagram 4. 8. Analisis Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
100
Berdasarkan diagram di atas maka dapat di simpulkan bahwa terdapat kenaikan dari siklus I pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika, dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada siklus I sebesar 69,05% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 66,07. Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil belajar belum dapat tercapai pada siklus I. Indikator keberhasilan menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar membaca intensif. Sedangkan pada siklus I hanya mencapai 69,05%, oleh karena itu ditindak lanjuti pada siklus II.
4. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II pertemuan 1 1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
101
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada table di bawah ini: Tabel 4. 12. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 Tingkat kemampuan No. Aspek yang diamati Jumlah Kreteria 1 2 3 4 1 Melaksanakan prapembelajaran √ 4 A 2 Membuka pembelajaran dengan √ 4 A apersepsi 3 Menyampaikan tujuan pembelajaran √ 3 B 4 Mengajukan pertanyaan kepada siswa √ 3 B tentang teks bacaan 5 Melakukan penjelasan kepada siswa √ 4 A tentang materi membaca intensif 6 √ 4 Menyediakan kartu teks acak A 7 Membimbing kerja kelompok √ 3 B 8 Memberikan reward kepada siswa √ 3 ketika siswa berhasil dalam B melaksanakan tugasnya 9 Ketepatan dalam mengelola waktu √ 3 B 10 Memberi kesempatan kepada siswa √ 3 B untuk bertanya 11 Melakukan evaluasi √ 4 A 12 Memberikan umpan balik setelah √ 4 A pembelajaran selesai Jumlah 0 18 24 42 0 % Keberhasilan 87,50% A Kreteria Keterampilan guru
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 4. Ini berarti bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar. Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran serta telah
102
mengeluarkan media pembelajaran yang digunakan. Pada aspek pertama ini mendapat kreteria A. Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran. Pada aspek ke-2 ini mendapat kreteria A. Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas dan ditulis di papan tulis. Sehingga siswa mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Pada aspek ke-3 mendapat kreteria B. Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan, guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Oleh karena itu, siswa merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Pada aspek ke-4 mendapat kreteria B. Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan,
103
jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif. Pada aspek ke-5 mendapat kreteria A. Aspek
berikutnya
adalah
keterampilan
guru
dalam
menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel, guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Oleh karena itu, semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Pada aspek ke-6 mendapat kreteria A. Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru berkeliling pada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak membantu kesulitan kelompok. Oleh karena itu, kelompok yang mengalami kesulitan tidak mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Dan pada aspek ke-7 mendapat kreteria B. Pada saat siswa selesai mengerjakan tugasnya, guru memberikan reward/ penghargaan. Keterampilan guru dalam memberikan reward mendapatkan skor 3. Hal ini menunjukan bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama siswa atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. selain itu
104
juga dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan mendapat penghargaan yang berupa bintang. Tetapi guru belum menyediakan tabel daftar bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran. Pada aspek ke-8 mendapat kreteria B. Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru mendapat skor 3, yang berarti bahwa guru menyelesaikan pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan tetapi kelas belum kembali rapi. Pada aspek ke-9 mendapat kreteria B. Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada keterampilan ini guru mendapat skor 3, Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan tetapi tanpa contohnya. Pada aspek ke-10 mendapat kreteria B. Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 4, berarti bahwa Guru memberi evaluasi, tugas Individu dalam pembelajaran, tugas kelompok dan tugas rumah. Pada aspek ke-11 mendapat kreteria B. Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 4. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru memberikan tindak lanjut. Pada aspek ke-12 mendapat kreteria A.
105
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ketercapaian keterampilan guru mencapai 87,50% dengan skor diperoleh sebanyak 42 dan kreteria yang dicapai adalah A. dari ke-12 aspek tersebut telah mendapat
kreteria
sekurang-kurangnya
baik.
Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II pertemuan 1 adalah 10,42%.
2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. 13. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 Jumlah siswa yang Skor Kr Jmlh Rata mendapatkan skor No Aspek yang dinilai mak % ete skor -rata s ria 1 2 3 4 1 Kesiapan siswa menerima 0 0 17 25 168 151 3,60 90% A pelajaran 2 Menanggapi apersepsi yang 0 8 25 9 168 127 3,02 76% B disampaikan guru 3 Mencatat dan memperhatikan tujuan 0 14 28 0 168 112 2,67 67% B pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4 Menjawab pertanyaan guru 0 17 23 2 168 111 2,64 66% B 5 Memperhatikan penjelasan 0 16 23 3 168 113 2,69 67% B guru 6 Bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks 0 8 28 6 168 124 2,95 74% B acak 7 Menyusun kartu teks acak 0 22 20 0 168 104 2,48 62% C yang disediakan guru 8 Mendemonstrasikan hasil 0 26 16 0 168 100 2,38 60% C diskusi kelompok 9 Menyelesaikan tugas tepat 0 12 24 6 168 120 2,86 71% B waktu 10 Bertanya kepada guru 0 16 26 0 168 110 2,62 65% B 11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 1 25 16 168 141 3,36 84% A 12 Menanggapi umpan balik 0 0 34 8 168 134 3,19 80% B dari guru 33,98 Jumlah Skor Rata-rata 2,83 Presentase ketuntasan 71% B
106
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 1, 17 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis. Siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan sekolah. Siswa tidak memiliki buku secara individu. Dan ada 25 siswa yang telah menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena telah meminjam di perpustakaan sekolah. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 90% dan masuk dalam kreteria penilaian sangat baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,60. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,29 dan keberhasilan naik sebesar 7%. Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 8 siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu,
dan 25 siswa
mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti temannya. Selain itu terdapat 9 siswa mendengarkan pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan guru. Sehingga persentase aspek ke-2 adalah sebesar 76% dengan kreteria Baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,02. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,23 dan keberhasilan naik sebesar 6%.
107
Untuk
aspek
mencatat
dan
memperhatikan
tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 14 siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru tetapi tidak mencatatnya, 28 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan pembelajaran yang menggunakan teknik skrambel. Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 67% dengan kreteria penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,67. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,0 dan keberhasilannya naik sebesar 0%. Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak eksplorasi, 17 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, 23 siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, dan 2 siswa menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan teks bacaan sehingga terlihat sangat aktif. Maka persentase aspek ke-4 mencapai 66% dengan kreteria cukup (C), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,16 dan keberhasilannya naik sebesar 4%. Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel, terlihat ada 16 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. 23
108
siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam, dan 3 siswa Siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanggapi penjelasan guru.
Sehingga persentase aspek ke-5 adalah 67%
dengan kreteria baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,45. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,24 dan keberhasilannya naik sebesar 6%. Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun kartu teks acak, ternyata terdapat 6 siswa (3 kelompok) telah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 28 siswa (14 kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak mengganggu kelompok lain. Sedang 8 siswa (4 kelompok) walau sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya. Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 74% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,95. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan naik sebesar 3%. Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang disediakan guru, 22 siswa (11 kelompok) masih menyusun kartu teks acak dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan teks
109
yang benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu. Dan 20 siswa (10 kelompok) telah menyusun kartu teks acak dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru juga. Sehingga persentase aspek ke-7 adalah 62% dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,05 dan keberhasilannya naik sebesar 1%. Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 26 siswa (13 kelompok)
telah
menyampaikan
hasil
diskusi,
tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan. Tetapi terdapat 16 siswa (8 kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak dijelaskan. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 60% dengan kreteria cukup (C) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,38. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,14 dan keberhasilannya naik sebesar 4%. Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi) hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 24 siswa telah menyelesaikan
110
tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 10 siswa yang menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 8 siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat waktu. Sehingga persentase aspek ke-9 adalah 76% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,05. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,17 dan keberhasilan naik sebesar 4%. Pada aspek bertanya kepada guru, 16 siswa bertanya tetapi tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan. Tetapi 26 siswa telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya sekali saja. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10 tercapai sebesar 65% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,62. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,0 dan keberhasilan naik sebesar 0%. Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 1 siswa yang mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman lainnya. Ada 25 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan 16 siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke11 ketercapaian indikator mencapai 84% dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,36. Pada
111
aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,10 dan keberhasilan naik sebesar 2%. Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang dilakukan
oleh
guru.
Tidak
terdapat
siswa
yang
tidak
memperhatikan umpan balik guru. Terlihat 27 siswa mendengar dan menjawab umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan. 15 siswa telah mendengarkan umpan balik guru dan menjawab pertanyaan guru dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 84% dengan dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,36. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,05 dan keberhasilan naik sebesar 1%. Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 10 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi
yang
disampaikan
guru,
aspek
mencatat
dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Sedangkan 2 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek menyusun kartu teks acak yang
112
disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Dari ke-12 aspek tersebut secara klasikal, ketercapaiannya mencapai 79% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 7 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 9 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 5%. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 71% dengan jumlah skor 33,98 dan rata-rata skor 2,83. Kreteria yang diperoleh adalah baik (B). Namun, karena masih terdapat aspek yang belum mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik, maka ditindak lanjuti pada pertemuan ke-2.
3) Paparan Hasil Belajar Pada Siklus II pertemuan 1, guru telah memberikan kesempatan kepada masing-masing siswa untuk melafalkan sebuah teks bacaan dan mengerjakan tes tertulis.
113
Berdasarkan hasil pengamatan, kemampuan siswa dalam melafalkan teks bacaan adalah sebagai berikut: Tabel 4. 14. Hasil Pengamatan Membaca Siswa Kreteria
Aspek yang dinilai
3 24
2 15
1 3
Skor mak
JML skor
Ratarata
%
Kreteri a
168
105
2,50
62,50%
C
a.
Kenyaringan suara
4 0
b.
Pandangan mata
12
14
12
4
168
118
2,81
70,24%
B
c.
Keberanian
0
23
16
3
168
104
2,48
61,90%
C
d.
Kelancaran
18
19
2
3
168
136
3,24
80,95%
B
e.
Pelafalan
0
27
12
3
168
108
2,57
64,29%
B
f.
Pemenggalan kata
22
15
2
3
168
140
3,33
83,33%
A
Dari tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan siswa masih kurang berani dalam membaca teks didepan kelas, setelah diminta untuk maju membacakan siswa juga masih kurang dalam kenyaringan suara. Siswa masih cenderung bersuara pelan. Dan ketuntasan klasikalnya mencapai 61,90%. Dan ketercapaian tersebut belum mencapai target sebersar 75 %. Sehingga diperbaiki pada pertemuan 2.
114
Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam tabel berikut: Tabel 4. 15. Hasil Belajar Membaca Siswa pada Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 1 No. Nama Nilai Kualifikasi 1 Erika Sinta Dewi 60 Tidak Tuntas 2 Avin Kurniawan 60 Tidak Tuntas 3 Rio Tomas 60 Tidak Tuntas 4 Ananda As'aril 75 Tuntas 5 Andre Hidayat 50 Tidak Tuntas 6 Andre Surya Admaja 70 Tuntas 7 Angel Clara Omega 65 Tuntas 8 Celfin Bryan Pangestu 70 Tuntas 9 Daffa Risky Putra 75 Tuntas 10 Deva Septian Pramudya 85 Tuntas 11 Eka Susilowati 85 Tuntas 12 Eko Setyorini 75 Tuntas 13 Fath Aziz Al aqsa 75 Tuntas 14 Fendy solikul Akbar 65 Tuntas 15 Feri Hermawan 75 Tuntas 16 Fitria Eka Puspitasari 90 Tuntas 17 Fitria Marentina. A 80 Tuntas 18 Ivan Ade Kusuma 60 Tidak Tuntas 19 Yulia Kusuma Wardani 100 Tuntas 20 Kusmawati 85 Tuntas 21 Melati Setyoningrum 80 Tuntas 22 Nadia Nofitasari 80 Tuntas 23 Nafisa 85 Tuntas 24 Nita Rahayu 75 Tuntas 25 Putra Angga Fardiansyah 70 Tuntas 26 Risky Anggoro Trisna 60 Tidak Tuntas 27 Risky Bayu Puspitowati 80 Tuntas 28 Rofiqi Anhari Suci 80 Tuntas 29 Sagita Indah Lestari 90 Tuntas 30 Santi Dwi Rahmawati 70 Tuntas 31 Sabrina Ratna Delaila 75 Tuntas 32 Siti Salma 90 Tuntas 33 Theresia Abelia Pambudi 90 Tuntas 34 Thomas Ardian 85 Tuntas 35 Muhammad Akbar Fauzi 75 Tuntas 36 Agnes Pusponingrum 100 Tuntas 37 Agung Kristiawan 70 Tuntas 38 Audi Putra Adanta 65 Tuntas 39 Dina Nur Aprilia 80 Tuntas 40 Milliandy Faizal 60 Tidak Tuntas 41 Gerin Natalino Araufi 65 Tuntas 42 Yogi Dwi Prasetyo 60 Tidak Tuntas Jml 3145 Rata2 74,88 Ketuntasan 34 80,95% Tdk Tuntas 8 19,05% Nilai Terendah 50 Nilai Tertinggi 100
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 100, nilai
115
terendah adalah 50, dan rata-rata nilainya adalah 74,88.Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 80,95% sedangkan 19,05% siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Data hasil belajar membaca intensifdapat dinyatakan dalam diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4.9. Analisis Nilai Siklus II Pertemuan 1
5. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 a. Deskripsi Observasi Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 1) Hasil Observasi Keterampilan Guru
116
Hasil observasi keterampilan guru pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4. 16. Hasil Observasi Keterampilan Guru dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 Tingkat Kreter kemampuan No. Aspek yang diamati Jml ia 1 2 3 4 1 Melaksanakan prapembelajaran √ 4 A 2 Membuka pembelajaran dengan √ 4 A apersepsi 3 Menyampaikan tujuan √ 3 B pembelajaran 4 Mengajukan pertanyaan kepada √ 4 A siswa tentang teks bacaan 5 Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca √ 4 A intensif 6 Menyediakan kartu teks acak √ 4 A 7 Membimbing kerja kelompok √ 3 B 8 Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam √ 4 A melaksanakan tugasnya 9 Ketepatan dalam mengelola waktu √ 4 A 10 Memberi kesempatan kepada √ 3 B siswa untuk bertanya 11 Melakukan evaluasi √ 4 A 12 Memberikan umpan balik setelah √ 4 A pembelajaran selesai Jumlah 0 0 9 36 45 % Keberhasilan 93,75% Kreteria Keterampilan guru A
Dari hasil observasi keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dapat diketahui bahwa untuk kegiatan prapembelajaran, guru memperoleh skor 4. Ini berarti bahwa guru telah menyiapkan ruang kelas, alat, sumber belajar. Dan mengondisikan siswa untuk menerima pelajaran serta telah mengeluarkan
media
pembelajaran yang digunakan. Dan pada aspek pertama ini mendapat kreteria A.
117
Pada keterampilan guru membuka pembelajaran dengan apersepsi, guru mendapat skor 4, hal ini menunjukkan bahwa guru telah mampu menarik perhatian siswa dan guru telah mengulang materi yang lampau, dan telah memberikan motivasi siswa untuk lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran.
Dan pada aspek ke-2 ini
mendapat kreteria A. Untuk penyampaian tujuan guru mendapatkan skor 3. Hal ini berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas dan ditulis dipapan tulis. Siswa mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Dan pada aspek ke-3 mendapat kreteria B. Sedangkan pada keterampilan guru dalam mengajukan pertanyaan, guru mendapatkan skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan lebih banyak/ lebih dari 10 pertanyaan, sehingga siswa merasa diberi kesempatan oleh guru untuk menjawab karena pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Dan pada aspek ke-4 mendapat kreteria A. Ketika guru menjelaskan materi membaca intensif, guru mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukkan bahwa guru telah menjelaskan materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan, jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi dari bacaan tersebut dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama
118
dalam sebuah bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif. Dan pada aspek ke-5 mendapat kreteria A. Aspek
berikutnya
adalah
keterampilan
guru
dalam
menyediakan kartu kalimat untuk teknik skrambel, guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Sehingga semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Dan pada aspek ke-6 mendapat kreteria A. Pada aspek membimbing siswa dalam kerja kelompok, guru mendapatkan skor 3. Berarti ketika siswa berdiskusi guru berkeliling pada setiap
kelompok dan mengarahkan tetapi
tidak membantu
kesulitan kelompok. Sehingga kelompok yang mengalami kesulitan tidak mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Dan pada aspek ke-7 mendapat kreteria B. Pada memberikan
saat
siswa
reward/
selesai
penghargaan.
mengerjakan
tugasnya,
Keterampilan
guru
guru dalam
memberikan reward mendapatkan skor 4. Hal ini menunjukan bahwa guru telah memberikan penghargaan atas hasil kerjasama siswa atau tugas siswa yang lain yang berupa bintang. Hal ini dapat memacu siswa untuk bersaing lebih aktif karena akan mendapat penghargaan yang berupa bintang. Selain itu guru telah menyediakan tabel daftar
119
bintang untuk siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dan pada aspek ke-8 mendapat kreteria A. Dalam keterampilan guru dalam mengelola waktu, guru mendapat
skor
4,
yang
berarti
bahwa
guru
menyelesaikan
pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan dan kelas kembali rapi. Dan pada aspek ke-9 mendapat kreteria A. Sebelum pembelajaran selesai guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari tadi. Pada keterampilan ini guru mendapat skor 3, Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan tetapi tanpa contohnya. Dan pada aspek ke-10 mendapat kreteria B. Ketika guru memberi evaluasi, guru mendapat skor 4, berarti bahwa Guru memberi evaluasi, tugas Individu dalam pembelajaran, tugas kelompok dan tugas rumah. Dan pada aspek ke-11 mendapat kreteria B. Untuk aspek yang terakhir yaitu memberikan umpan balik setelah selesai pembelajaran, guru mendapatkan skor 4. Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru memberikan tindak lanjut. Dan pada aspek ke-12 mendapat kreteria A. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa ketuntasan keterampilan guru mencapai 93,75% dengan skor diperoleh sebanyak 45 dan kreteria yang dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah
120
mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II pertemuan 1 adalah 6,25%. 2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. 17. Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus II pertemuan 2 Jumlah siswa yang Skor Jmlh Rata Kret mendapatkan skor No Aspek yang dinilai % maks skor -rata eria 1 2 3 4 1 Kesiapan siswa menerima 0 0 13 29 168 155 3,69 92% A pelajaran 2 Menanggapi apersepsi yang 0 3 18 21 168 144 3,43 86% A disampaikan guru 3 Mencatat dan 0 1 41 0 168 125 2,98 74% memperhatikan tujuan B pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4 Menjawab pertanyaan guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B 5 Memperhatikan penjelasan 0 7 17 18 168 137 3,26 82% B guru 6 Bekerjasama dengan teman 0 6 20 16 168 136 3,24 81% dalam menyusun kartu teks B acak 7 Menyusun kartu teks acak 0 8 20 14 168 132 3,14 79% B yang disediakan guru 8 Mendemonstrasikan hasil 0 10 24 8 168 124 2,95 74% B diskusi kelompok 9 Menyelesaikan tugas tepat 0 4 15 23 168 145 3,45 86% A waktu 10 Bertanya kepada guru 0 7 20 15 168 134 3,19 80% B 11 Mengerjakan tugas evaluasi 0 5 16 21 168 142 3,38 85% A 12 Menanggapi umpan balik 0 1 18 23 168 146 3,48 87% A dari guru Jumlah Skor 40,3 3 Rata-rata 3,36 Presentase ketuntasan 84% A
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2, 13 siswa telah hadir di kelas dan menyiapkan bolpoin dan buku tulis. Namun siswa belum menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena jika siswa akan membawa buku paket, siswa harus meminjam di perpustakaan
121
sekolah. Siswa tidak memiliki buku secara individu. Tetapi ada 29 siswa yang telah menggunakan buku paket atau sumber lainnya dalam pembelajaran, karena telah meminjam di perpustakaan sekolah. Persentase keberhasilan pada aspek yang 1 adalah 92% dan masuk dalam kreteria penilaian sangat baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,60. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,09 dan keberhasilan naik sebesar 2%. Pada aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, 3 siswa hanya mendengar pertanyaan guru dan tidak menjawab pertanyaan guru tentang pelajaran yang lalu, 18 siswa mendengar dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti temannya dan 21 siswa telah mendengarkan pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan guru tanpa mengikuti teman-temannya. Sehingga persentase aspek ke-2 adalah sebesar 86% dengan kreteria sangat baik (A), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,43. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,41 dan keberhasilan naik sebesar 10%. Untuk
aspek
mencatat
dan
memperhatikan
tujuan
pembelajaran yang disampaikan oleh guru, 1 siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang sisampaikan oleh guru tetapi tidak mencatatnya, 41 siswa telah memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, tetapi masih diperintah oleh guru. Sehingga persentase aspek ke-3 adalah sebesar 74%
122
dengan kreteria penilaian baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,98. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,31 dan keberhasilannya naik sebesar 7%. Dalam aspek menjawab aspek pertanyaan pada sintak eksplorasi, 7 siswa menjawab pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, 20 siswa yang menjawab sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh guru, dan 15 siswa menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan teks bacaan sehingga terlihat sangat aktif. Maka persentase aspek ke-4 mencapai 80% dengan kreteria baik (B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,19. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,55 dan keberhasilannya naik sebesar 14%. Ketika guru menjelaskan teknik/ langkah-langkah skrambel, terlihat ada 7 siswa yang bercanda dengan teman semejanya. 20 siswa yang memperhatikan penjelasan guru tetapi masih diam, dan 16 siswa memperhatikan penjelasan guru dan menanggapi penjelasan guru.
Persentase aspek ke-5 adalah 82% dengan
kreteria baik(B), dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,26. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilannya naik sebesar 15%. Pada aspek kerjasama dengan teman semeja dalam menyusun kartu teks acak, ternyata terdapat 16 siswa (8 kelompok) telah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun
123
kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain. 20 siswa (10 kelompok) sudah bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) walau masih dengan bercanda dengan teman semeja dan tidak mengganggu kelompok lain. Sedang 6 siswa (3 kelompok) walau sudah bekerjasama dalam menyusun tetapi masih dominan dalam bercanda atau mengganggu kelompok lain yang menyebabkan keadaan kelompok tidak terfokus dalam kerja kelompoknya. Sehingga persentase aspek ke-6 adalah 81% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,24. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,29 dan keberhasilan naik sebesar 7%. Dilihat dari hasil penyusunan kartu teks acak yang disediakan guru, 8 siswa (4 kelompok) masih menyusun paragraf dengan terbolak-balik, tidak sesuai dengan susunan paragraf yang benar, tidak ditampilkan sesuai perintah guru dan tidak tepat waktu, siswa 20 (10 kelompok) telah menyusun kartu teks acak dengan runtut tetapi masih belum ditampilkan sesuai perintah guru juga, dan 14 siswa (7 kelompok) telah menyusun paragraph dengan sempurna menjadi sebuah paragraf dan menjelaskan isi paragraf. Persentase aspek ke-7 adalah 79% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,14. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,66 dan keberhasilannya naik sebesar 17%.
124
Pada aspek pendemonstrasian hasil diskusi, 10 siswa (5 kelompok)
telah
menyampaikan
hasil
diskusi,
tetapi
penyampaiannya tidak runtut/ tidak sistematis. Siswa rata-rata langsung mengutarakan hasil susunan kartu teks acak tanpa menyebutkan tujuan diskusi, hasil diskusi, dan alasan, 24 siswa (12 kelompok) yang mengutarakan hasil diskusinya dengan runtut tetapi penjelasan/ alasan penyusunannya tidak dijelaskan, dan 8 siswa (4 kelompok) sudah memaparkan setiap hasil kerja kelompok dengan runtut dengan penjelasan yang masuk akal. Sehingga persentase aspek ke-8 adalah 74% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 2,95. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilannya naik sebesar 14%. Aspek berikutnya adalah menyelesaikan tugas tepat waktu. Aspek ini terjadi ketika guru menjelaskan kembali (konfirmasi) hasil diskusi siswa dengan teman semejanya. Setelah dibahas bersama siswa diberi tugas untuk mencatat penjelasan yang telah ditulis dipapan tulis. Dan ternyata 15 siswa telah menyelesaikan tugas tersebut walau belum tepat waktu. Ada 23 siswa yang menyelesaikan tugas dengan lengkap dan tepat waktu. Sedang 4 siswa lainnya menyelesaikan tugas masih kurang dan tidak tepat waktu. Persentase aspek ke-9 adalah 86% dengan kreteria sangat
125
baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,45. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,40 dan keberhasilan naik sebesar 10%. Pada aspek bertanya kepada guru, 7 siswa bertanya tetapi tidak sesuai dengan topik/ materi yang telah disampaikan, 20 siswa telah bertanya sesuai dengan teks bacaan walau hanya sekali saja, dan 15 siswa Siswa mengajukan lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan teks bacaan. Melihat kondisi tersebut maka pada aspek ke- 10 tercapai sebesar 80% dengan kreteria baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,19. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,57 dan keberhasilan naik sebesar 15%. Ketika mengerjakan soal evaluasi, terdapat 5 siswa yang mengerjakan soal evaluasi tetapi masih bertanya dengan teman lainnya. Ada 16 siswa telah mengerjakan sendiri soal evaluasi tersebut, tetapi masih bercanda dengan teman semeja. Dan
21
siswa telah mengerjakan soal secara mandiri, tidak bercanda ataupun bertanya dengan teman lainnya. Sehingga pada aspek ke11 ketercapaian indikator mencapai 85% dengan dengan kreteria sangat baik (A) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,38. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,02 dan keberhasilan naik sebesar 1%.
126
Aspek yang terakhir adalah menanggapi umpan balik yang dilakukan oleh guru. Terdapat 1 siswa yang tidak memperhatikan umpan balik guru. Terlihat 18 siswa mendengar dan menjawab umpan balik dari guru walau masih sahut-sahutan. 23 siswa telah mendengarkan umpan balik guru dan menjawab pertanyaan guru dengan tidak mengikuti teman-teman lainnya. Sehingga pada aspek ke-12 ketercapaian indikator mencapai 87% dengan dengan kreteria sangat baik (B) dan rata-rata skor yang diperoleh siswa adalah 3,48. Pada aspek ini mengalami kenaikan rata-rata sebesar 0,12 dan keberhasilan naik sebesar 3%. Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa ke-12 aspek yang dinilai telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurangkurangnya baik. Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 98% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 21 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 20 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 1 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 24%. Untuk keberhasilan aktivitas siswa mencapai 84% dengan jumlah skor 40,33 dan rata-rata skor 3,36. Kreteria yang diperoleh adalah sangat baik (A).
127
3) Paparan Hasil Belajar Pada siklus II pertemuan 2 ini guru melakukan perbaikan pada indikator melafalkan teks bacaan dengan intonasi yang jelas. Guru memberikan contoh kepada siswa dalam membaca teks bacaan disesuaikan dengan tanda baca, sehingga menghasilkan data sebagai berikut: Tabel 4. 19. Hasil Pengamatan Membaca Siswa Siklus II Pertemuan 2 Kreteria
Ratarata
126 131 121 139 118 143
3,00 3,12 2,88 3,31 2,81 3,40
4
3
2
1
Skor Jml mak Skor
a. Kenyaringan suara
6
30
6
0
168
b. Pandangan mata
12
24
5
1
168
c. Keberanian
0
37
5
0
168
d. Kelancaran
18
19
5
0
168
e. Pelafalan
7
20
15
0
168
f.
22
15
5
0
168
Aspek yang dinilai
Pemenggalan kata
% 75,00% 77,98% 72,02% 82,74% 70,24% 85,12%
Kreteri a
B B B B B A
Dari tabel diatas, terlihat bahwa semua aspek yang dinilai telah mencapai target yaitu B. dan secara klasikal ketercapaian siswa dalam membaca mencapai 85,71% yang terdiri dari 18 siswa yang mendapat kreteria A, 18 siswa mendapat kreteria B, 6 siswa mendapat kreteria C, dan tidak ada siswa yang mendapat kreteria D. sehingga pada siklus II pertemuan 2 ini telah mencapai target yaitu 75% siswa mengalami ketuntasan.
128
Sedangkan dalam tes akhir, siswa mengerjakan soal tertulis yang dikerjakan secara individu. Berdasarkan hasil tes akhir diperoleh hasil data seperti yang tersaji dalam tabel berikut: Tabel 16. Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus II Pertemuan 2 No.
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Erika Sinta Dewi Avin Kurniawan Rio Tomas Ananda As'aril Andre Hidayat Andre Surya Admaja Angel Clara Omega Celfin Bryan Pangestu Daffa Risky Putra Deva Septian Pramudya Eka Susilowati Eko Setyorini Fath Aziz Al aqsa Fendy solikul Akbar Feri Hermawan Fitria Eka Puspitasari Fitria Marentina. A Ivan Ade Kusuma Yulia Kusuma Wardani Kusmawati Melati Setyoningrum Nadia Nofitasari Nafisa Nita Rahayu Putra Angga Fardiansyah Risky Anggoro Trisna Risky Bayu Puspitowati Rofiqi Anhari Suci Sagita Indah Lestari Santi Dwi Rahmawati Sabrina Ratna Delaila Siti Salma Theresia Abelia Pambudi Thomas Ardian Muhammad Akbar Fauzi Agnes Pusponingrum Agung Kristiawan Audi Putra Adanta Dina Nur Aprilia Milliandy Faizal Gerin Natalino Araufi Yogi Dwi Prasetyo Jml Rata2 Ketuntasan Tdk Tuntas Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Pertemuan 2 Nilai 70 70 65 75 75 65 70 55 75 80 75 70 70 60 70 95 95 60 80 90 90 85 80 85 65 55 80 75 90 70 75 80 80 80 80 85 65 70 85 50 70 65 3125 74,40 37 5 50 95
Kualifikasi Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
88,10% 11,90%
129
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa hasil belajar bahasa membaca intensif diperoleh data nilai tertinggi adalah 95, nilai terendah adalah 50, rata-rata nilainya adalah 74,40.Persentase ketuntasan hasil belajar klasikal adalah 88,10% sedangkan 11,90% siswa dalam kualifikasi belum tuntas. Data hasil belajar membaca intensif dapat dijabarkan dalam diagram batang sebagai berikut:
Diagram 4. 10. Analisis Nilai Siklus II pertemuan 2
130
6. Refleksi Siklus II Pada siklus II terdapat 3 deskripsi yang dibuat yaitu deskripsi keterampilan guru, deskripsi aktivitas siswa dan deskripsi hasil belajar siswa. Dari uraian deskripsi siklus I diatas, dapat ditindak lanjuti sebagai berikut: a. Keterampilan Guru Pada Siklus II pertemuan 1 ketuntasan keterampilan guru mencapai 87,50% dengan skor diperoleh sebanyak 42 dan kreteria yang dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II pertemuan 1 adalah 10,42%. Dan pada siklus II pertemuan 2 ketuntasan keterampilan guru mencapai 93,75% dengan skor diperoleh sebanyak 45 dan kreteria yang dicapai adalah A. Dari ke-12 aspek tersebut telah mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik. Kenaikan ketuntasan dari siklus I ke Siklus II pertemuan 2 adalah 6,25%. Sehingga tidak ditindak lanjuti pada siklus berikutnya:
Diagram 4.11. Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus II
131
Tabel 4. 20. Presentase Keberhasilan Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus II Pertemuan
Persentase Keberhasilan
Kreteria
Pertemuan 1
87,50%
A
Pertemuan II
93,75%
A
Rata-Rata
90,63%
A
b. Aktivitas Siswa Pada Siklus II pertemuan 1 terlihat bahwa dari 12 aspek yang dinilai, terdapat 10 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan aspek menanggapi umpan balik dari guru. Sedangkan 2 aspek yang lain belum mengalami ketuntasan, yaitu aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 79% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 7 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 26 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 9 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I
132
pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 8%. Namun, karena masih terdapat siswa yang belum mendapat kreteria sekurang-kurangnya baik, maka ditindak lanjuti pada pertemuan ke-2. Pada Pertemuan ke-2 terlihat bahwa ke-12 aspek yang dinilai telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurang-kurangnya baik. Dari ke-12 aspek tersebut ketuntasan klasikal mencapai 97% yang meliputi siswa yang mendapat kreteria A sebanyak 21 siswa, siswa yang mendapat kreteria B sebanyak 20 siswa, siswa yang mendapat kreteria C sebanyak 1 siswa, dan siswa yang mendapat kreteria D sebanyak 0 siswa. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II pertemuan 2 ini mengalami kenaikan ketuntasan klasikal sebesar 18%. Sehingga tidak ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Di agram 4. 12. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus II
133
c. Hasil Belajar Pada siklus II ini terdapat 2 penilaian yaitu penilaian lisan dan tertulis. Untuk penilaian lisan terlihat pada saat pengamatan siswa ketika siswa maju kedepan untuk membacakan sebuah teks bacaan. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat kenaikan pada masing-masing aspek yang dinilai. Kenaikan tersebut dapat terlihat pada diagram berikut: Diagram 4. 13. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Membaca
Dari diagram persebut terdapat kenaikan masing-masing aspek dalam membaca. Secara klasikal juga terdapat kenaikan ketuntasan
134
dalam kelas. Kenaikan yang terjadi adalah sebesar 23,81% yaitu 61,90% pada pertemuan 1 dan 85,71% pada pertemuan 2. Sedangkan untuk hasil tes tertulis dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 4. 14. Analisis Hasil Belajar Membaca Intensif Siswa pada Siklus II
Berdasarkan diagram diatas maka dapat di simpulkan bahwa terdapat kenaikan dari siklus II pertemuan 1 ke pertemuan 2. Jika, dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada siklus II sebesar 84,53% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 74,64. Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil belajar telah tercapai pada siklus II. Indikator keberhasilan menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar membaca intensif. Sedangkan pada siklus II mencapai 84,53%, oleh karena itu tidak ditindak lanjuti pada siklus berikutnya.
135
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Pemaknaan Temuan Penelitian Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Hasibuan dan Moedjiono (2009: 58-88) menyatakan beberapa keterampilan dasar yang diutamakan bagi seorang guru, yaitu: (a) keterampilan memberi penguatan; (b) keterampilan bertanya; (c) keterampilan menggunakan variasi, (d) keterampilan menjelaskan; (e) keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (f) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; (g) keterampilan mengelola kelas; (h) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Dan Suparno (1988:76) menyatakan bahwa beberapa keterampilan guru yang harus dikembangkan dalam permainak skrambel adalah (a) memilih bahan bacaan, (b) membuat kartu teks acak, (c) membagi kelompok, (d) mengatur posisi duduk siswa, (e) melalukan pembahasan isi teks, dan (f) memberikan evaluasi. Sedangkan untuk aktivitas siswa, Dierich dalam hamalik (2001: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok yaitu (a) kegiatan-kegiatan visual; (b) kegiatan-kegiatan lisan; (c) kegiatan-kegiatan mendengarkan; (d) kegiatan-kegiatan menulis; (e) kegiatan-kegiatan menggambar; (f) kegiatan-kegiatan metric; (g) kegiatan-kegiatan mental; (h) kegiatankegiatan emosional. Whipple dalam Hamalik (2001: 173) juga membagi kegiatan belajar siswa yaitu (a) bekerja dengan alat-alat visual; (b) ekskursi dan trip; (c) mempelajari masalah-masalah; (d) mengapresiasi
136
literature; (e) ilustrasi dan konstruksi; (f) bekerja menyajikan informasi; (g) cek dan tes. Dan pada penelitian ini beberapa aktivitas siswa yang dapat diterapkan adalah (a) kegiatan-kegiatan visual, (b) kegiatankegiatan lisan, (c) kegiatan-kegiatan mendengarkan, (d) kegiatankegiatan menulis, (e) kegiatan-kegiatan mental, dan (f) bekerja menyajikan informasi. Berikut adalah pembahasan hasil observasi terhadap keterampilan guru dan siswa yang mengacu pada teori para ahli tersebut. a. Pembahasan Hasil Observasi Pembahasan didasarkan pada hasil observasi dan refleksi pada setiap siklusnya. Kegiatan pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel yaitu sebagai berikut: 1) hasil observasi keterampilan guru Pada Siklus I keterampilan guru telah mencapai 69,79 % dengan rata-rata skor 2,8 dan skor yang diperoleh sebesar 33,5 dan memperoleh kreteria baik (B). Jika dilihat dari ketuntasan per aspek, pada aspek prapembelajaran siklus I guru memperoleh nilai 3. Hal ini berarti guru telah menyiapkan ruang kelas, alat dan sumber belajar serta mengondisikan siswa. Namun belum menyiapkan media pembelajaran. Sehingga media pembelajaran belum dapat dimanfaatkan secara optimal dan kelas menjadi ramai dan kurang kondusif karena siswa belum
disiapkan
untuk
menerima
materi
pembelajaran.
137
Sedangkan pada siklus ke II guru memperoleh nilai 4, sehingga pada siklus ke II ini semua indikator aspek prapembelajaran telah dilaksanakan oleh guru. Ketika membuka pelajaran pada siklus I mendapat skor 3,5, hal ini berarti hampir seluruh indikator terpenuhi, guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah lalu, dan mampu menarik perhatian siswa, tetapi belum memberi motivasi siswa. Pada siklus II nilai yang diperoleh yaitu 4, hal ini menunjukkan bahwa pada aspek pembelajaran ini semua indikator telah dilaksanakan dengan sangat baik oleh guru. Untuk
penyampaian
tujuan
pada
siklus
II,
guru
mendapatkan skor 2. Hal ini berarti bahwa guru dalam menyampaian tujuan pembelajaran kurang jelas yaitu dengan menggunakan bahasa yang ambigu dan tidak diperjelas dengan ditulis dipapan tulis. Sehingga siswa belum mengetahui apa yang hendak dicapai pada pembelajaran tersebut. Namun pada siklus II guru telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya baik yaitu 3, yang menunjukan bahwa guru dalam penyampaian tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas namun ditulis dipapan tulis, sehingga siswa sudah mengetahui tujuan pembelajaranyang hendak dicapai dalam pemblajaran tersebut. Untuk aspek mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan, Pada siklus I guru mendapatkan s.kor 3. Hal ini
138
berarti bahwa guru telah mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, walau hanya beberapa pertanyaan. Sehingga siswa merasa kurang mendapat giliran untuk menjawab karena pertanyaan yang dilontarkan oleh guru terbatas. Namun terdapat peningkatan pada siklus II, guru telah mendapat skor 3,5. Hal ini menunjukan guru telah memberikan variasi pertanyaan kepada siswa sehingga siswa telah merasa mendapat Keterampilan
kesempatan mengajukan
untuk
menjawab
pertanyaan
pertanyaan.
initerjadi
diawal,
ditengah, dan diakhir pembelajaran. Pada awal pembelajaran, keterampilan ini dilakukan ketika guru memberi pertanyaan untuk mengulang materi yang lalu, ditengah pembelajaran guru memberikan pertanyaan tentang teks bacaan yang disampaikan, dan diakhir pembelajaran guru memberi pertanyaan untuk memacu siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari bersama. Pada aspek melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif, pada siklus I guru mendapat skor 3,5. Yang berarti guru hampir melakukan semua indikator aspek ini. Pada aspek ini guru telah melakukan penjelasan tentang materi membaca intensif yang meliputi judul bacaan, jumlah paragraf, jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf, isi dari bacaan dan guru telah menjelaskan tentang kalimat utama dalam sebuah
139
bacaan. Selain itu guru telah menjelaskan pula teknik skrambel yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca intensif namun pada aspek ini guru belum menjelaskan cara yang tepat agar mampi menceritakan kembali isi bacaan. Sedangkan pada aspek ke II guru telah melakukan semua indikator aspek ini sehingga guru mendapatkan skor 4. Aspek berikutnya adalah keterampilan guru dalam menyediakan kartu teks acak untuk teknik skrambel. Pada siklus I dan siklus II guru mendapat skor 4. Hal ini berarti bahwa guru telah menyediakan 22 buah media kartu teks acak. Sehingga semua siswa dapat menggunakan media kartu teks acak tersebut dan dapat memacu siswa untuk dapat lebih bersaing dengan kelompok lain. Aspek membimbing kerja kelompok, pada siklus I guru mendapat skor 2,5 yang berarti bahwa pada siklus I guru hanya berkeliling kepada masing-masing
kelompok, dan tidak
membimbing
menyelesaikan
kelompok
dalam
tugas
kelompoknya. Tetapi pada siklus II guru telah mendapat skor 3 yang berarti bahwa guru berkeliling kepada setiap kelompok dan mengarahkan tetapi tidak membantu kesulitan kelompok. Tidak membantu memiliki tujuan agar siswa berusaha secara bersama-sama
dengan
teman
sebangkunya.
Dan
guru
memberikan bimbingan serta bantuan kepada kelompok yang
140
terlihat kurang aktif. Dalam menentuan kelompok didasarkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa dari hasil pre tes sebelum siklus. Pada deret pertama, kelompok siswa yang tergolong kurang, deret kedua, kelompok siswa yang tergolong cukup, deret ketiga kelompok siswa yang cukup baik, dan deret keempat kelompok siswa yang baik. Pembentukan kelompok dengan teman semeja masing-masing. Dalam memberikan reward kepada siswa ketika siswa yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya, pada siklus I guru mendapat skor 3 yang berarti bahwa guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa dengan memberikan bintang saja. Tetapi pada siklus II, guru mendapat skor 3,5 yang berarti bahwa ada peningkatan dalam keterampilan ini, guru telah memberikan penghargaan berupa ucapan ”bagus”, “baik” dan meberikan
bintang
pula
kepada
siswa
yang
berhasil
menyelesaikan tugasnya. Ketepatan dalam mengelola waktu, pada siklus I guru mendapat skor 2,5 yang berarti bahwa guru selesai pembelajaran tepat waktu namun materi ada yang tidak tersampaikan. Namun pada siklus II guru mendapat skor 3,5 yang berarti bahwa Guru selesai pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan serta kelas kembali rapi pada saat pembelajaran selesai.
141
Untuk aspek memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, pada siklus I guru mendapat skor 1,5 yang berarti bahwa guru belum memberi kesempatan siswa untuk bertanya, namun pada pertemuan kedua siklus I guru telah memberi kesempatan
siswa
untuk
bertanya,
tetapi
guru
belum
memberikan jawaban atas pertanyaan siswa tersebut. Namun pada siklus II guru telah mendapat skor 3 yang berarti bahwa guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan walau guru belum memberikan contoh nyatanya. Dalam melakukan evaluasi, pada siklus I guru mendapat skor 2,5 yang berarti guru memberi evaluasi, tugas kelompok tetapi tidak memberikan tugas rumah. Namun pada siklus II guru telah mempersiapkan lebih baik sehingga guru mendapat skor 4 yang berarti bahwa guru memberi evaluasi, tugas individu dalam pembelajaran, tugas kelompok dan tugas rumah. Aspek terakhir adalah memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai. Pada siklus I guru mendapat skor 2,5 yang berarti bahwa guru menyimpulkan materi sendiri dan guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan motivasi dan tugas rumah. Tetapi pada siklus II guru mendapat skor 4 yang berarti bahwa guru telah menyimpulkan materi bersama dengan
142
siswa yang telah dipelajari dan guru memberikan tindak lanjut dengan memberikan motivasi dan tugas rumah. Data diatas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Diagram 4. 15. Perbedaan Ketercapaian Aspek Keterampilan Guru pada Siklus I dan Siklus II
Keterangan : 1.
Melaksanakan prapembelajaran
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
5.
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6.
Menyediakan kartu teks acak
7.
Membimbing kerja kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
143
berhasil dalam melaksanakan tugasnya 9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
10. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya 11. Melakukan evaluasi 12. Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan ke pertemuan dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 4. 16. Peningkatan Keterampilan Guru pada Setiap Pertemuan
Tabel 4. 21. Persentase Peningkatan Keterampilan Guru pada Setiap Pertemuan Siklus I
II
Pertemuan
Persentase Keberhasilan
Kreteria
Pertemuan 1
62,50 %
C
Pertemuan II
77,08 %
B
Pertemuan 1
87,50 %
A
Pertemuan II
93,75 %
A
2) hasil observasi aktivitas siswa Siklus I dilaksanakan dua pertemuan. Pada pertemuan I rata-rata ke-12 aspek tersebut adalah 2,49 dengan ketuntasan
144
rata-rata sebesar 62% dan mendapat kreteria C. sedangkan pada pertemuan ke-2 rata-rata ke-12 aspek tersebut 2,77 dengan ketuntasan rata-rata sebesar 69% dan mendapat kreteria B. Jika dirata-rata pada siklus I ketuntasan ke-12 aspek mencapai 66% dengan kreteria B. Namun, walau ketuntasan rata-rata telah mendapatkan kreteria sekurang-kurangnya baik, tetapi masih terdapat beberapa aspek yang belum mencapai kreteria baik. Jika dilihat dari hasil observasi pada pertemuan 2 siklus I, dari ke- 12 aspek yang dinilai, terdapat 8 aspek yang mengalami ketuntasan yaitu pada aspek kesiapan siswa menerima pelajaran, aspek menanggapi apersepsi yang disampaikan guru, aspek mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru, aspek bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, aspek bertanya kepada guru, aspek menyelesaikan tugas tepat waktu, aspek mengerjakan tugas evaluasi, dan belum mengalami ketuntasan, yaitu, aspek menjawab pertanyaan guru, aspek memperhatikan penjelasan guru, aspek menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan aspek mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok. Pada siklus II dilaksanakan dua pertemuan pula. Pada pertemuan I rata-rata ke-12 aspek tersebut adalah 2,83 dengan ketuntasan rata-rata sebesar 71% dan mendapat kreteria B. Sedangkan pada pertemuan ke-2 rata-rata ke-12 aspek tersebut
145
3,36 dengan ketuntasan rata-rata sebesar 84% dan mendapat kreteria A. Jika dirata-rata pada siklus II ketuntasan ke-12 aspek mencapai 77%
dengan kreteria B. Jika dilihat dari hasil
observasi pada pertemuan 2 siklus II, dari ke- 12 aspek yang dinilai, telah mencapai ketuntasan dengan kreteria sekurangkurangnya baik. Yang berarti bahwa siswa telah mempersiapkan diri dengan baik, sehingga mampu menanggapi apersepsi yang disampaikan guru dengan baik, walau masih terdapat beberapa siswa
yang
mengikuti
teman-temannya,
mencatat
dan
memperhatikan tujuan pembelajaran yang ditulis guru dipapan tulis, menjawab pertanyaan guru tentang materi yang telah disampaikan, memperhatikan penjelasan guru, bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak, bertanya kepada guru tentang materi yang dipelajari, menyelesaikan tugas tepat waktu, mengerjakan tugas evaluasi, menanggapi umpan balik dari guru, menyusun kartu teks acak yang disediakan guru, dan mendemonstrasikan
hasil
diskusi
kelompok.
Jadi
dapat
disimpulkan bahwa kenaikan rata-rata persentase sebesar 11% dari 66% pada siklus I menjadi 77% pada siklus ke II.
146
Data diatas dapat dibuat diagram sebagai berikut:
Diagram 4. 17. Perbedaan Ketercapaian Aspek Aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Keterangan : 1. Kesiapan siswa menerima pelajaran 2. Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru 3. Mencatat
dan
memperhatikan
tujuan
pembelajaran
yang
disampaikan oleh guru 4. Menjawab pertanyaan guru tentang teks bacaan 5. Memperhatikan penjelasan guru 6. Bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun kartu kalimat 7. Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru 8. Mendemonstrasikan hasil kerja kelompok 9. Menyelesaikan tugas tepat waktu
147
10. Bertanya kepada guru 11. Mengerjakan tugas evaluasi 12. Menanggapi umpan balik dari guru Peningkatan aktivitas siswa dari pertemuan ke pertemuan dapat dilihat dari diagram berikut:
Diagram 15. Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan pada Siklus I dan Siklus II
Tabel 4. 22. Peningkatan Persentase Keberhasilan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan Siklus I
II
Pertemuan
Persentase Keberhasilan
Kreteria
Pertemuan 1
62 %
C
Pertemuan II
69 %
B
Pertemuan 1
71 %
B
Pertemuan II
84
A
148
2. Hasil Belajar Membaca Intensif Dalam kurikulum KTSP ketuntasan nilai siswa berdasarkan pada beberapa
pertimbangan
diantaranya,
intake
siswa
(input
siswa),
kompleksitas masing-masing kompetensi dasar pada tiap mata pelajaran, dan daya dukung. Berdasarkan ketentuan tersebut ditentukan ketuntasan belajar individu pada mata pelajaran bahasa Indonesia aspek membaca yaitu 65, dengan rerata ketuntasan belajar klasikal 75%. Berdasarkan nilai hasil belajar pada siklus I yang dilaksanakan dua pertemuan, persentase ketuntasan belajar pertemuan 1 sebesar 66,67%, dengan rerata hasil belajar klasikal 66,55. Sedangkan pada pertemuan ke- 2 persentase ketuntasan hasil belajara siswa naik menjadi 71,43% dengan rata-rata 66,79. Jika, dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada siklus I sebesar 69,05% dengan nilai rata-rata kelas sebesar 66,07. Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil belajar belum dapat tercapai pada siklus I. Indikator keberhasilan menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar membaca intensif. Sedangkan pada siklus I hanya mencapai 69,05%, Sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II juga terdapat dua pertemuan. Pada pertemuan 1 ketuntasan mencapai 80,95% dengan rata-rata nilai sebesar 74,88. Sedangkan pada pertemuan ke-2 ketuntasan mencapai 88,10% dengan rata-rata nilai sebesar 74,40. Jika, dirata-rata ketuntasan hasil belajar siswa dalam membaca intensif pada siklus II sebesar 84,53% dengan nilai rata-
149
rata kelas sebesar 74,64. Mengacu pada indikator keberhasilan penelitian, untuk variabel hasil belajar telah tercapai pada siklus II. Indikator keberhasilan menetapkan sebesar 75% siswa mengalami ketuntasan dalam belajar membaca intensif. Sedangkan pada siklus II mencapai 84,53%, oleh karena itu tidak ditindak lanjuti pada siklus berikutnya. Jika dibandingkan dalam bentuk diagram ketuntasan hasil belajar membaca intensif siswa adalah sebagai berikut:
Diagram 4. 19. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Pada
kemampuan
siswa
dalam
membaca
peningkatan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2.
juga
mengalami
150
Peningkatan tersebut yaitu sebagai berikut:
Diagram 4. 20. Rata-Rata Hasil Pengamatan Kemampuan Membaca Siswa
3. Implikasi Hasil Penelitian Implikasi yang didapat dari hasil penelitian ini ada tiga, yaitu implikasi teoritis, implikasi praktis, dan implikasi paedagogis. a. Implikasi Praktis Implikasi Praktis dari penelitian ini yaitu adanya temuan-temuan positif ke arah pengayaan keterampilan bahasa Indonesia dalam pembelajaran membaca intensif. Penelitian ini juga dapat membuka wawasan dan pendalaman materi pada aspek membaca, khususnya
151
membaca intesif untuk menemukan informasi dalam sebuah bacaan. Selain itu memberikan gambaran tentang pembelajaran bahasa Indonesia yang terpadu dengan mata pelajaran lain (dalam penelitian ini IPA). Penelitian ini menambah wawasan guru dalam mengelola pembelajaran membaca dengan menggunakan teknik skrambel. Guru juga dapat lebih memahami kebutuhan dan kondisi siswa dalam pembelajaran sehingga dapat menciptakan situasi pembelajaran yang sesuai dan tepat bagi siswanya. Selain itu juga dapat juga membuka wawasan akan beragamnya media dan teknik pengajaran lain yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.
b. Implikasi Teoritis Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang penelitian tindakan kelas, sehingga dapat memacu guru dan peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis demi meningkatkan proses dan hasil pembelajaran. Penelitian ini juga dapat sebagai bahan referensi untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih aktif, kreatif dan menyenangkan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan teknik skrambel dalam pembelajaran.
152
c. Implikasi Paedagogis Penelitian ini berimplikasi secara paedagogis yaitu memberikan gambaran yang jelas tentang keberhasilan motivasi dan peningkatan hasil pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah
keberhasilan
guru
dalam
mengelola
kelas,
metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, dan siswa itu sendiri. Faktor-faktor itu saling terkait satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus dikembangkan dengan baik untuk menghasilkan kualitas suatu proses pembelajaran. Metode dan media pembelajaran harus tepat dengan materi pembelajaran. Sumber belajar harus sesuai dengan materi yang sedang diajarkan saat itu, sehingga minat dan motivasi siswa semakin meningkat, dan mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Semua faktor diatas dapat terpenuhi dengan baik jika keterampilan guru dalam mengelola kelas juga baik.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Secara umum dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 kota Semarang. Peningkatan kualitas pembelajaran itu terinci sebagai berikut: 1. keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel meningkat sebesar 20,84% dari 69,79% pada siklus I menjadi 90,63% pada siklus II 2. aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif dengan teknik skrambel meningkat sebesar 11% dari 66% pada siklus I menjadi 77% pada siklus II. 3. hasil belajar membaca intensif dengan teknik skrambel siswa meningkat sebesar 15,48% dari 69,05% pada siklus I menjadi 84,53% pada siklus II.
B. Saran Berkaitan dengan simpulan yang telah disampaikann diatas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut: 1. untuk meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran membaca intensif, maka guru dapat melakukan hal seperti: (a) membuat catatan
kecil
dalam
mengajar
153
tentang
kegiatan-kegiatan
inti
154
pembelajaran agar materi dapat tersampaiakan dengan baik; (b) menggunakan alat peraga dan media yang tersedia di lingkungan siswa; (c) membentuk kelompok belajar secara heterogen ( memperhatikan jenis kelamin, prestasi, dan kemampian); (d) menyediakan kartu teks skrambel yang menarik untuk siswa; (e) memperhatikan peningkatan hasil belajar siswa; (f) memberikan penghargaan kepada siswa yang berupa barang (bintang) untuk memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar. 2. untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran membaca intensif, maka siswa dapat melskukan hal seperti: (a) siswa dapat menanyakan hal-hal yang kurang jelas dan belum mengerti tentang materi yang telah disampaikan oleh guru; (b) siswa harus banyak berlatih dalam membaca intensif untuk memperoleh wawasan yang lebih tentang segala hal; (c) siswa dapat bekerjasama dengan teman sebaya agar keterampilan berkomunikasi selalu terlatih; (d) siswa harus memperhatikan penjelasan guru agar waktu yang digunakan dalam PBM efektif. 3. untuk meningkatkan hasil belajar membaca intensif siswa, maka dapat dilakukan hal seperti: (a) guru menyediakan kartu teks bacaan dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa; (b) guru selalu memberikan peringatan kepada siswa untuk selalu belajar; (c) siswa harus memiliki kesadaran untuk belajar membaca tanpa disuruh oleh guru; (d) siswa
155
dapat membiasakan diri membaca buku-buku penunjang lain sehingga siswa dapat terbiasa memahami isi sebuah bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru ( Bandung: Yrama Widya.
Ed).
Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. BNSP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan Untuk Satuan Pendidikan dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Depdiknas. 2003. Undang-Undang republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang: CV. Panji Duta Sarana. Depdiknas. 2010. Evaluasi Dampak Peningkatan Kesejahteraan Guru Terhadap Mutu Input (Quality Enrollment) dan Pemberian Bantuan Dana Kompetitif Terhadap Kemampuan Lulusan LPTK. Online: http://www.balitbang.depdiknas.go.id/?p=289 diunduh pada hari jumat 11 maret 2011 pukul 15.53 Gulo, W. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 1. Yogyakarta: Andi Hasibuan dan Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT remaja Rosdakarya. Hermawan. 2009. Teknik Skrambel. Online: http: //hermawanspd. blogspot. com/ 2009/06/ teknik-skrambel.html hari senin 10 januari 2011 pukul 10.50 Muslich, Mansur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara Nasution. 2007. Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
156
157
Hendrawan Noor, Hendrias. 2010. Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Teknik Skramble Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Plumbon Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo.Online:http://downloadsoftwareanddownloadsemua.blogspot.c om.2010/11/peningkatan-kemampuan-membaca-pemahaman.html diunduh pada hari rabu 12 januari 2011 pukul 21.00 Nurhadi. 2004. Bagaimana Meningkatkan kemampuan Membaca. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Deirektorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif. Jogyakarta: Gaya Media. Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: kencana prenada media group. Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sudjana, Nana. 2009. Dasar-Dasar Proses Belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Sumarsono. 2004. Filsafat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Sunengsih. 2010. The Effects Of Extensive Reading And Intensive Reading On Students Reading Comprehension (An Experimental Study Conducted as a Senior High School in Bandung). Online: http://www.garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/6:133/q/intensive%20rea ding/offset/0/limit/4 diunduh pada hari rabu 12 januari 2011 pukul 22.00 Tarigan, H.G. 2008. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, H.G. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Trianto. 2007. Pembelajaran Inovatif berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.
158
Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. Widiyati, RM Indriyani.2004/2005. Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Teknik Skrambel Pada Siswa Kelas IV di SD PL Bernardus Semarang Tahun Pelajaran 2004 / 2005. Online: Jurnal Garuda Dikti. Widodo, Rachmado. 2009. Model Pembelajaran Scramble. Online: http://www.pdf-finder.com/pdf/contoh-proposal-teknik-skrambeluntuk-peningkatan.html diunduh pada hari rabu, 12 januari 2011 pukul 22.05 Widjono. 2005. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Wiriaatmadja, Rochiati.2008.Metodologi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Zaini, Hasyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
159
BIODATA PENELITI
1. Nama
: Riana
NIM
: 1402407157
Jabatan
: Ketua
Lokasi Penelitian
: SD N Kalibanteng Kidul 02
2. Nama
: Zulia Eko Ismiati
NIM
:-
Jabatan
: Kolaborator (Guru Kelas)
Lokasi Penelitian : SD N Kalibanteng Kidul 02 3. Nama
: Gunawan Setya Budi
NIM
: 1402407159
Jabatan
: Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian
: SD N Kalibanteng Kidul 02
4. Nama
: Sri Murtini
NIM
: 1402407155
Jabatan
: Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian
: SD N Kalibanteng Kidul 02
5. Nama
: Noni Anita
NIM
: 1402407158
Jabatan
: Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian
: SD N Kalibanteng Kidul 02
6. Nama
: Ria Inarotul Ulya
NIM
: 1402407154
Jabatan
: Pengamat Siswa
Lokasi Penelitian
: SD N Kalibanteng Kidul 02
160
Lampiran 2 DATA KEPALA SEKOLAH
Nama
: Ch. Prihati, A. Ma.
NIP
:195211211974012002
Tempat Lahir
: Pati
Tanggal Lahir
: 21 Nopember 1952
Tempat Tinggal
: Semarang
Alamat
: Jln. Sri Rejeki timur
Jabatan
: Kepala Sekolah
Sekolah yang dipimpin
: SD N Kalibanteng Kidul 02
161
Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 Jalan Taman Sri Rejeki Selatan III / 1 Semarang 50149 Telepon (024) 7605156
PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah
:
SD N KALIBANTENG KIDUL 02
NPSN
:
2032932
Alamat Sekolah
:
Jalan Taman Sri Rejeki Selatan III / 1 Semarang
Kecamatan
:
Semarang barat
Kabupaten/ Kota
:
Semarang
Propinsi
:
Jawa Tengah
Kode Pos
:
50149
Status Sekolah
:
Negeri
162
Lampiran 4
Nomor
: 21/H37.1.1/Km/2011
Hal
: Permohonan Ijin Penelitian
Yth. Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang Jl. Taman Sri Rejeki Selatan III Di Semarang
Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi bagi mahasiswa S-1 PGSD FIP UNNES, maka diperlukan data-data penelitian. Untuk itu Kepala Sekolah dimohon dapat membantu merealisasi tujuan tersebut di atas dengan mengijinkan mahasiswa untuk melakukan observasi dan pengambilan data pada sekolah yang bapak/ibu pimpin, mulai tanggal 28 Maret 2011 sampai 30 April 2011.
Adapun mahasiswa dimaksud adalah : Nama
: Riana
NIM
: 1402407157
Prodi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Judul
: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik
Skrambel Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
Demikian surat ini dibuat, atas kerjasama yang baik kami sampaikan terimakasih Semarang,
Maret 2011
Ketua Jurusan PGSD
Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd NIP. 19560512 198203 1 003
163
Lampiran 5
Nomor
: 460/H37.1.1/PP/2011
Hal
: Permohonan Ijin Penelitian
Yth. Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02 Semarang Jl. Taman Sri Rejeki Selatan III Di Semarang
Dengan hormat, Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk penyusunan skripsi/ Tugas Akhir oleh mahasiswa sebagai berikut:
Nama
: Riana
NIM
: 1402407157
Prodi
: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul
: Peningkatan Kualitas Pembelajaran Membaca Intensif dengan Teknik
Waktu
Skrambel Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas IV
: 28 Maret 2011 sampai 30 April 2011
Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.
Semarang, Maret 2011 Dekan FIP
Drs. Hardjono, M.Pd NIP. 195108011979031007
164
Lampiran 6 SURAT IZIN PENELITIAN Nomor:_____________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang, memberikan izin kepada:
Nama
: Riana
NIM
: 1402407157
Jurusan
: PGSD
Fakultas
: Ilmu Pendidikan
Universitas
: UNNES
Untuk mengadakan penelitian di SDN Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang guna penulisan skripsinya yang berjudul “PENINGKATAN KUALITAN PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK SKRAMBEL PADASISWA SD KELAS IV”
Demikian surat izin penelitian ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, ___________2011 Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma NIP. 19521121 197401 2 002
165
Lampiran 7 SURAT KETERANGAN Nomor: ________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang menerangkan bahwa:
Nama
: Riana
NIM
: 1402407157
Jurusan
: PGSD
Fakultas
: Ilmu Pendidikan
Universitas
: UNNES
Telah melakukan penelitian di SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 Kota Semarang dari tanggal 28 Maret 2011 sampai 30 April 2011 dalam rangka menyusun skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KUALITAN PEMBELAJARAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKNIK SKRAMBEL PADA SISWA SD KELAS IV”
Demikian surat keterangan ini agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, ___________2011 Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma NIP. 19521121 197401 2 002
166
Lampiran 8 KKM SDN Kalibanteng Kidul 02 Tahun Ajaran 2010/2011 Kelas IV SD Negeri Kalibanteng Kidul 02 No.
Mata Pelajaran
KKM
1.
Agama
65
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
65
3.
Bahasa Indonesia
65
4.
Matematika
60
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
60
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
60
7.
Penjaskes
65
8.
Seni Budaya Keterampilan
60
9.
Muatan Lokal
60
KKM BAHASA INDONESIASISWA KELAS IV SD NEGERI KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG No.
Mata Pelajaran
KKM
1.
Mendengarkan
65
2.
Berbicara
65
3.
Membaca
65
4.
Menulis
65
Diketahui oleh, Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
167
Lampiran 9 Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas IV Semester 1 dan 2 Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
Kelas IV, Semester 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan 1. Mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah dan simbol daerah/lambang
1.1 Membuat gambar/denah berdasarkan penjelasan yang didengar 1.2 Menjelaskan kembali secara lisan atau tulis penjelasan tentang simbol daerah/lambang korps
korps
Berbicara 2. Mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat
2.1 Mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut 2.2 Menjelaskan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang baik dan benar
Membaca 3. Memahami teks agak panjang (150-200 kata), petunjuk pemakaian, makna kata dalam kamus/ensiklopedi
3.1 Menemukan pikiran pokok teks agak panjang (150-200 kata) dengan cara membaca sekilas 3.2 Melakukan sesuatu berdasarkan petunjuk pemakaian yang dibaca 3.3 Menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus/ensiklopedi melalui membaca memindai
168
Menulis 4. Mengungkapkan
4.1 Melengkapi percakapan yang belum selesai
pikiran, perasaan, dan
dengan memperhatikan penggunaan ejaan (tanda
informasi secara tertulis
titik dua, dan tanda petik)
dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan surat
4.2 Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat sesuatu 4.3 Melengkapi bagian cerita yang hilang (rumpang) dengan menggunakan kata/kalimat yang tepat sehingga menjadi cerita yang padu 4.4 Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.)
Kelas IV, Semester 2
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendengarkan 5. Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun
5.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan 5.2 Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat
Berbicara 6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dengan berbalas pantun dan bertelepon
6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan intonasi yang tepat 6.2 Menyampaikan pesan yang diterima melalui telepon sesuai dengan isi pesan
169
Membaca 7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca intensif 7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman dengan lafal dan intonasi yang tepat 7.3 Membaca pantun anak secara berbalasan dengan lafal dan intonasi yang tepat
Menulis 8. Mengungkapkan
8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik
pikiran, perasaan, dan
sederhana dengan memperhatikan
informasi secara tertulis
penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik,
dalam bentuk karangan,
tanda koma, dll.)
pengumuman, dan pantun anak
8.2 Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan 8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun
170
Lampiran 10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
I.
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: IV (Empat)/ I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan
: ke-1
STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun
II.
KOMPETENSI DASAR 7.1 Menemukan kalimat utama
pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
III.
INDIKATOR 1. Menyebutkan judul bacaan 2. Menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut 3. Menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf 4. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat 5. Menentukan gagasan utama sebuah paragraf
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan judul bacaan dengan tepat. 2. Dengan membaca kalimat dalam paragraf siswa dapat, menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf dengan tepat. 3. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan dengan tepat.
171
4. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan intonasi yang tepat. 5. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan gagasan utama dengan tepat.
V.
MATERI PEMBELAJARAN Paragraf adalah kumpulan dari kalimat yang berkaitan dan merupakan penuangan idea tau gagasan penulis dengan hanya memiliki satu topic atau tema. Unsur-unsur paragraf ada lima. 1. Topik = tema = gagasan utama = gagasan inti = pokok pikiran 2. Kalimat Utama = Kalimat inti suatu paragraf yang biasanya memuat gagasan utama 3. Kalimat penjelas kalimat yang mendeskripsikan kalimat utama 4. Judul 5. Tanda Baca
VI.
METODE PEMBELAJARAN 1) Diskusi 2) Inkuiri 3) Pemberian tugas
VII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Prakegiatan (5 menit) 1. Salam 2. Berdoa 3. Presensi 4. Pengondisian kelas
172
b. Kegiatan Awal (5 menit) 1. Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi “Anak-anak, siapa yang memiliki tanaman yang ditanam di pot?” 2. Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak. 3. Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “ Lihat Kebunku “
c. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi 1. Guru bertanya tentang isi dari lagu “Lihat Kebunku”. 2. Siswa menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku “. 3. Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah cerita. 4. Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama dengan siswa 5. Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita dapat dicari gagasan utama atau pokok pembicaraan gagasan utama.
Elaborasi 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja); 2. Guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok; 3. Siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan teman semejanya;
Konfirmasi 1. Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya; 2. Guru memberi penguatan atas jawaban siswa; 3. Siswa dan Guru membahas hasil diskusi;
173
4. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama; 5. Guru memberi tambahan materi kepada siswa tentang fungsi sebuah paragraf;
d. Kegiatan penutup (15 menit) 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata tanya dengan baik dan benar. 3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. 4. Guru melakukan evaluasi/ Pemberian tugas 5. Salam penutup
VIII.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MEDIA: 1. Kartu teks acak 2.
Teks bacaan
SUMBER BELAJAR 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga 3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX.
PENILAIAN 1.
2.
Prosedur
:
- Tes Awal
: Ada
- Tes Proses
: Ada
- Tes Akhir (Hasil)
: Ada
Bentuk
: Tertulis, Diskusi
174
3.
Jenis
: Uraian
4.
Instrumen
: Soal-soal (terlampir)
Semarang,
Januari 2011
Guru kelas IV
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP ……………………..
NIM 1402407157
Mengetahui, Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
175
Lampiran I Lembar Diskusi Susunlah paragraf-paragraf berikut hingga menjadi sebuah wacana yang runtut! (3) Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran dan buah yang dapat ditanam dalam pot, di antaranya, cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir, dan paprika. Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun bawang, kubis, kemangi, dan sawi. Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar. (4) Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang panjang dan kapri. Sebelumnya, dilakukan pesemaian terlebih dahulu. Adapun sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, atau kapri sebaiknya ditanam langsung dari benih. (1) Saat bibit masih berada di pesemaian, sebaiknya pot-pot telah diisi media tanam yang berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, agar kepadatannya tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram lebih dahulu. Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media, sedangkan benih cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah tipis. Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman. (2) Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam, yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu dilakukan sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan. Jika pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat dipetik hasilnya sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya. Jawaban : ……………………………………………………………. Nama Anggota Kelompok : ………….. dan …………… No. Absen
: …………. dan …………
176
Lampiran II Lembar Evaluasi Bertanam Sayuran dalam Pot Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot. Jenis-jenis sayuran dan buah yang dapat ditanam dalam pot, di antaranya, cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir, dan paprika. Sayuran daun yang dapat ditanam dalam pot, antara lain, bayam, seledri, daun bawang, kubis, kemangi, dan sawi. Jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar. Tanaman
jenis
sayuran
buah
sebaiknya
ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang panjang dan kapri. Sebelumnya, dilakukan pesemaian terlebih dahulu. Adapun sayuran seperti kangkung, bayam, kacang panjang, atau kapri sebaiknya ditanam langsung dari benih. Saat bibit masih berada di pesemaian, sebaiknya pot-pot telah diisi media tanam yang berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang, agar kepadatannya tetap. Sebelum dilakukan penanaman, sebaiknya media tanam disiram lebih dahulu. Penanaman bibit dilakukan dengan menancapkan pada media, sedangkan benih cukup disebar di atas media dan ditutup dengan lapisan tanah tipis. Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman. Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam, yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. Hanya saja, pemupukannya perlu dilakukan sesering mungkin. Penyiraman dapat dilakukan dengan tangan. Jika pemeliharaannya baik, sayuran sudah dapat dipetik hasilnya sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya. Sumber: Nova, 9 Februari 2007, “Bertanam Sayuran di Lahan Sempit”
177
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat! 1) Apakah judul teks bacaan diatas! 2) Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut! 3) Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf! 4) Sebutkan jenis sayuran dan buah yang dapat di tanam dalam pot? 5) Mengapa jenis sayuran umbi jarang ditanam dalam pot? 6) Apakah isi dari media tanam yang digunakan untuk menanam bibit? 7) Apakah yang dilakukan sebelum penanaman? 8) Pada umur berapa bulan sayuran dapat dipetik? 9) Tentukan ide pokok bacaan pada masing-masing paragraf! 10) Sebutkan sumber dari teks bacaan “Bertanam Sayuran dalam Pot”?
Penilaian : Nilai per soal : 10 Skor maksimal : 10 Nilai : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
178
Lampiran III Kunci jawaban: 1. Bertanam Sayuran dalam Pot 2. 4 paragraf 3. a. Paragraf I ada 4 kalimat b. Paragraf II ada 3 kalimat c. Paragraf III ada 4 kalimat d. Paragraf IV ada 4 kalimat 4. Cabai besar, cabai rawit, mentimun, pare, terung, kacang panjang, buncis, kapri, kecipir, dan paprika. 5. Sebab umbi yang dihasilkan jadi kurang besar. 6. Campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. 7. Media tanam disiram lebih dahulu. 8. Sejak umur satu bulan atau tergantung jenis tanamannya. 9. Ide Pokok dari : a. Paragraf I : Tidak semua jenis sayuran dapat ditanam dalam pot b. Paragraf II : Tanaman jenis sayuran buah sebaiknya ditanam dalam bentuk bibit, kecuali kacang panjang dan kapri c. Paragraf III : Setelah selesai penanaman, segera lakukan penyiraman. d. Paragraf IV : Pemeliharaan tanaman di pot sebaiknya dilakukan sejak tanaman ditanam, yaitu relatif sama dengan sayuran di lahan. 10. Sumber: Nova, 9 Februari 2007, “Bertanam Sayuran di Lahan Sempit”
179
Lampiran IV Lagu Lihat Kebunku
Lihat Kebunku penuh dengan bunga Ada yang putih dan ada yang merah Setiap hari ku siram semua Mawar melati semuanya indah
180
Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
I.
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: IV (Empat)/ I
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan
: ke-2
STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun
II.
KOMPETENSI DASAR 7.2 Menemukan kalimat utama
pada tiap paragraf melalui membaca
intensif III. INDIKATOR 1. Menyebutkan judul bacaan 2. Menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut 3. Menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf 4. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat 5. Menentukan kalimat utama sebuah paragraf IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan judul bacaan dengan tepat. 2. Dengan membaca kalimat dalam paragraf siswa dapat, menyebutkan jumlah kalimat dalam paragraf dengan tepat. 3. Dengan membaca siswa dapat menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan dengan tepat. 4. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan intonasi yang tepat.
181
5. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan kalimat utama dengan tepat. V.
MATERI PEMBELAJARAN Membaca intensif adalah membaca yang menitik beratkan pada persoalan pemahaman yang mendalam hingga hal-hal yang rinci dalam bacaan. Menurut Nurhadi (2009:71) Fungsi sebuah paragraf ada dua yaitu: 1. sebagai penjelas, yaitu menjelaskan kalimat utama, sebagai penunjang saja. Jika dilihat dari isinya, pada umumnya mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: a. contoh-contoh b. peristiwa-peristiwa ilustrasi c. data-data statistik d. kutipan-kutipan. 2. sebagai wadah kalimat utama. Kata kunci yang dapat dijadikan acuan sebuah paragraf itu sebagai wadah kalimat utama/ ide pokok yaitu dengan melihat kata kuncinya. Beberapa kata kunci yang dapat dijadikan pegangan yaitu : Mengandung Ide Pokok 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Sebagai kesimpulan……… Yang penting adalah……… Ingat hal ini………. Yang saya maksud adalah…… Inilah yang penting…….. Jangan lupa…….. Menurut saya……… (kalimat-kalimat yang menyatakan ide lainya…)
Sebaggai penjelas 1. 2. 3. 4.
Dengan kata lain………… Atau dapat dikatakan……… Pendapat ini ditunjang oleh…… Sebagai contoh adalah…….
5. 6. 7. 8.
Sebagai ilustrasi……….. Sebagai perbandingan……… Menjelaskan hal itu…… Lebih lanjut……..
182
VI.
METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Inkuiri 3. Pemberian tugas
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Prakegiatan (5 menit) 1. Salam 2. Berdoa 3. Presensi 4. Pengondisian kelas b. Kegiatan Awal (5 menit) 1. Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi “Anak-anak siapa yang punya saudara di kampung?” 2. Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak. 3. Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4. Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “ Paman Datang “ c. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi 1. Guru bertanya tentang isi dari lagu “ Paman Datang”. 2. Siswa menceritakan isi lagu “ Paman Datang “. 3. Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah cerita. 4. Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama dengan siswa 5. Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita dapat dicari kalimat utamanya. 6. Guru menjelaskan kalimat utama.
183
Elaborasi 1.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja);
2.
Guru membagikan kartu teks acak kepada setiap kelompok;
3.
Siswa menyusun kartu teks acak menjadi sebuah cerita dengan teman semejanya; Konfirmasi
1.
Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya;
2.
Guru memberi penguatan atas jawaban siswa;
3.
Siswa dan Guru membahas hasil diskusi;
4.
Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama;
5.
Guru memberi tambahan materi kepada siswa tentang fungsi sebuah paragraf.
6.
Guru memberi kesempatan siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang belum jelas;
7.
Guru melakukan evaluasi.
d. Kegiatan penutup (15 menit) 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata tanya dengan baik dan benar. 3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. 4. Pemberian tugas 5. Salam penutup VIII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MEDIA: 1. Kartu teks acak 2.
Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
184
1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga 3. Buku teks ciptaan Nurhadi IX.
PENILAIAN 1. Prosedur : - Tes Awal
: Ada
- Tes Proses
: Ada
- Tes Akhir (Hasil)
: Ada
2.
Bentuk
: Tertulis, Diskusi
3.
Jenis
: Uraian
4.
Instrumen
: Soal-soal (terlampir)
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP ……………………..
NIM 1402407157
Mengetahui, Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02
Ch. Prihati, A. Ma NIP 19521121 197401 2 002
185
Lanpiran I Lembar Diskusi Susunlah paragraf-paragraf berikut menjadi sebuah bacaan yang runtut! (6) Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku akhirnya terwujud. Desa Paman berada di kabupaten Boyolali dan kemarin Paman sampai di Jakarta pukul 16.00 WIB. Paman terlihat sangat senang. Sesampainya di rumah Paman langsung memelukku dan adik. Waktu Paman datang Ayah belum pulang dari kerja dan Ibu sedang arisan di rumah tetangga.
(4) Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh. Ada buah-buahan, seperti rambutan, pisang, jambu biji, dan nanas. Aku juga melihat paman membawa macammacam sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan sawi. Dengan segera aku membantu oleh-oleh yang dibawa oleh paman kedalam rumah.
(2) Setelah Paman membersihkan diri, aku adik dan paman bercengkrama di depan televisi. Aku bertanya kepada paman tentang oleh-oleh yang dibawa oleh Paman tersebut. “ Paman, apakah Paman memiliki kebun sayur dan buah?” Tanya Ku. “ Iya Rina, Paman memiliki 2 Ha kebun buah dan 3 Ha untuk sayuran” Jawab Paman. “ Wah…. Paman Hebat!” Sahut Dani, Adikku. “ Bagaimana Paman merawat Buah dan Sayur itu Paman?” Tanyaku ingin tahu. (1) Dengan sabar Paman menjelaskan bahwa untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. Tanaman buah dan sayur yang dibawa oleh paman tadi berbeda-beda jenisnya. Untuk buah-buahan seperti rambutan dan jambu biji berkembang biak dengan cara biji, sedangkan nanas dan pisang berkembangbiak dengan bertunas. Untuk sayur-sayurannya seperti bayam, kangkung, dan sawi berkembangbiak pada tanah yang lembab, sedangkan daun singkong dapat tumbuh di daerah yang agak kering.
186
(3) Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani yang meliputi: bibit unggul, pemberantasan hama, pemberian pupuk, pengairan dan penyiangan. Paman menanam tanaman dari bibit yang unggul. Setelah ditanam secara berkala Paman memberi pupuk dan menyirami tanaman tadi. Jika ada hama, Paman langsung memberantas hama dengan pestisida. Jika ada rumput yang tumbuh di sekitar tanaman, Paman segera menyiangi agar tanaman tidak kekurangan makanan. Jika ada rumput pasti ada zat makanan yang diserap oleh rumput dan tanaman paman akan kekurangan zat makanan. (5) Dengan tiba-tiba Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan paman dengan senang hati. Ibu langsung kedapur memasak dan ayah menemani Paman berbincang-bincang. Aku dan adik membantu Ibu memasak di dapur untuk makan malam nanti
Jawaban : ……………………………………………………………. Nama Anggota Kelompok : ………….. dan …………… No. Absen
: …………. dan …………
187
Lampiran II Evaluasi PAMAN DATANG Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku akhirnya terwujud. Desa Paman berada di kabupaten Boyolali dan kemarin Paman sampai di Jakarta pukul 16.00 WIB. Paman terlihat sangat senang. Sesampainya di rumah Paman langsung memelukku dan adik. Waktu Paman datang Ayah belum pulang dari kerja dan Ibu sedang arisan di rumah tetangga. Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh. Ada buah-buahan, seperti rambutan, pisang, jambu biji, dan nanas. Aku juga melihat paman membawa macam-macam sayuran seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan sawi. Dengan segera aku membantu oleh-oleh yang dibawa oleh paman kedalam rumah. Setelah Paman membersihkan diri, aku adik dan paman bercengkrama di depan televisi. Aku bertanya kepada paman tentang oleh-oleh yang dibawa oleh Paman tersebut. “ Paman, apakah Paman memiliki kebun sayur dan buah?” Tanya Ku. “ Iya Rina, Paman memiliki 2 Ha kebun buah dan 3 Ha untuk sayuran” Jawab Paman. “ Wah…. Paman Hebat!” Sahut Dani, Adikku. “ Bagaimana Paman merawat Buah dan Sayur itu Paman?” Tanyaku ingin tahu. Dengan sabar Paman menjelaskan bahwa untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. Tanaman buah dan sayur yang dibawa oleh paman tadi berbeda-beda jenisnya. Untuk buah-buahan seperti rambutan dan jambu biji berkembang biak dengan cara biji, sedangkan nanas dan pisang berkembangbiak dengan bertunas. Untuk sayur-sayurannya seperti bayam, kangkung, dan sawi berkembangbiak pada tanah yang lembab, sedangkan daun singkong dapat tumbuh di daerah yang agak kering. Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani yang meliputi: bibit unggul, pemberantasan hama, pemberian pupuk, pengairan dan
188
penyiangan. Paman menanam tanaman dari bibit yang unggul. Setelah ditanam secara berkala Paman memberi pupuk dan menyirami tanaman tadi. Jika ada hama, Paman langsung memberantas hama dengan pestisida. Jika ada rumput yang tumbuh di sekitar tanaman, Paman segera menyiangi agar tanaman tidak kekurangan makanan. Jika ada rumput pasti ada zat makanan yang diserap oleh rumput dan tanaman paman akan kekurangan zat makanan. Dengan tiba-tiba Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan paman dengan senang hati. Ibu langsung kedapur memasak dan ayah menemani Paman berbincang-bincang. Aku dan adik membantu Ibu memasak di dapur untuk makan malam nanti.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat! 1. Apakah judul teks bacaan diatas! 2. Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut! 3. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf! 4. Siapa yang datang dari desa? 5. Apa yang dibawa oleh Paman dari desa? 6. Bagaimana cara merawat tanaman sayuran dan buah-buahan yang dibawa oleh Paman? 7. Bagaimana perasaan Ayah dan Ibu saat menetahui Paman datang? 8. Apakah pedoman paman dalam merawat tanaman buah dan sayuran tersebut! 9. Tentukan kalimat utama pada masing-masing paragraf! 10. Jelaskan isi masing-masing paragraf! Penilaian : Nilai per soal : 10 Skor maksimal : 10 Nilai : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
189
Lampiran III Kunci Jawaban 1. Paman Datang 2. 6 paragraf 3. a. Paragraf I ada 5 kalimat b. Paragraf II ada 3 kalimat c. Paragraf III ada 6 kalimat d. Paragraf IV ada 4 kalimat e. Paragraf V ada 6 kalimat f. Paragraf VI ada 3 kalimat 4. Paman 5. Sayuran dan Buah-buahan 6. Cara merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. Tanaman buah dan sayur yang dibawa oleh paman tadi berbeda-beda jenisnya. 7. Senang 8. Panca Usaha Tani 9. Kalimat Utama dari : a. Paragraf I: Keinginan paman untuk berangkat ke Jakarta, ke rumah ku akhirnya terwujud. b. Paragraf II: Kulihat paman membawa banyak sekali oleh-oleh. c. Paragraf III: Aku, Adik dan paman bercengkrama di depan televisi d. Paragraf IV: Untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis dari tanaman tersebut. e. Paragraf V: Untuk tanaman tersebut Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani. f. Paragraf VI: Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan paman dengan senang hati.
190
10. Isi dari masing-masing paragraf: a.
Paragraf I: Paman ingin pergi ke rumah Rina dan Dani yang ada di Jakarta, dan akhirnya keinginan Paman itu terwujud.
b.
Paragraf II: Rina melihat Paman membawa banyak oleh-oleh, dan Rina membantu membawanya. Oleh-oleh yang dibawa paman buahbuah dan sayuran-sayuran.
c.
Paragraf III: Rina, Dani dan Paman bercengkrama di depan televisi. Paman menceritakan keadaan kebun sayur dan buah yang dimiliki Paman di desa.
d.
Paragraf IV: Untuk merawat buah dan sayur itu disesuaikan dengan jenis
dari
tanaman
tersebut.
Tanaman
sayuran
ada
yang
berkembangbiak di daerah yang lembab dan kering. Untuk buahbuahannya berkembangbiak dengan cara bertunas dan biji. e.
Paragraf V: Untuk tanaman buah dan sayur Paman berpedoman pada Panca Usaha Tani, yang meliputi bibit unggul, pemberantasan hama, pemberian pupuk, pengairan dan penyiangan.
f.
Paragraf VI: Ayah dan Ibu pulang dan segera menyambut kedatangan paman dengan senang hati. Ayah Rina menemani Paman bincangbincang di depan televisi. Rina dan Dani membantu Ibunya menyiapkan makanan untuk makan malam.
191
Lampiran IV Teks Lagu “ Paman Datang “
Kemarin Paman Datang Paman Ku dari desa Dibawakannya rambutan pisang Dan sayur mayur segala rupa Bercrita paman tentang ternaknya Berkembangbiak semua
Padaku Paman berjanji Mengajak libur di desa Hatiku riang tidak terperi Terbayang sudah aku disana Mandi disungai turun kesawah Mengiring kerbau ke kandang
192
Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
I.
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: IV (Empat)/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan
: ke-1
STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun
II.
KOMPETENSI DASAR 7.1 Menemukan kalimat utama
pada tiap paragraf melalui membaca
intensif III.
INDIKATOR 1. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat 2. Menentukan ide pokok bacaan 3. Menyebutkan letak ide pokok 4. Menjelaskan isi masing-masing paragraf 5. Menceritakan kembali isi bacaan
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan melafalkan bacaan siswa dapat membaca bacaan dengan intonasi yang tepat. 2. Setelah membaca bacaan siswa dapat menentukan ide pokok bacaan dengan tepat. 3. Setelah membaca bacaan siswa dapat menyebutkan letak dari ide pokok. 4. Dengan berbicara siswa dapat menjelaskan isi bacaan masing-masing dengan benar.
193
5. Setelah mebaca teks bacaan, siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan dengan benar. V.
MATERI PEMBELAJARAN Membaca intensif adalah membaca yang menitik beratkan pada persoalan pemahaman yang mendalam hingga hal-hal yang rinci dalam bacaan. Dalam sebuah bacaan, berisi sesuatu yang menjawab kata tanya. Kata tanya yang biasanya digunakan adalah 5W1H, yaitu: 1. What (Apakah) menanyakan sebuah keadaan 2. Why (Mengapa) menanyakan alasan 3. Who (Siapa) menanyakan orang 4. When (Kapan) menanyakan waktu 5. Where (Dimana) menanyakan tempat 6. How (Bagaimana) menanyakan cara Dengan menjawab kata tanya tersebut kita akan mudah dalam mengetahui isi dari sebuah teks bacaan. Berdasarkan letak kalimat utamanya, jenis paragraf dibagi sebagai berikut: 1. Paragraf deduktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. 2. Paragraf induktif yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. 3. Paragraf campuran yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf.
VI.
METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Inkuiri 3. Pemberian tugas
194
VII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Praegkiatan (5 menit) 1)
Salam
2)
Berdoa
3)
Presensi
4)
Pengondisian kelas
b. Kegiatan Awal (5 menit) 1)
Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi “Anak-anak kita kemarin telah belajar tentang kalimat utama dan telah mengetahui cara menanam dan memelihara tanaman dalam pot serta kita juga pernah belajar tentang pekerjaan paman yang berupa apa?” “ Nah coba kita sebutkan macam-macam pekerjaan yang disekitar kita!”.
2)
Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak.
3)
Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
4)
Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “Nenek Moyangku”
c. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi 1.
Guru bertanya tentang isi dari lagu “Nenek Moyangku”.
2.
Siswa menceritakan isi lagu “Nenek Moyangku “.
3.
Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah cerita.
4.
Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama dengan siswa
5.
Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita memiliki ide pokok atau inti dari bacaan tersebut.
6.
Guru menjelaskan ide pokok.
Elaborasi 1. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja).
195
2. Guru membagikan kartu teks acak. 3. Siswa menyusun kartu teks acak tersebut menjadi sebuah paragraf, yang diantara kartu teks acak tersebut ada kartu ide pokoknya. 1.
Konfirmasi Siswa perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusi dan siswa yang lain mengoreksi jawabannya.
2.
Guru memberi penguatan atas jawaban siswa.
3.
Guru bersama siswa membahas hasil diskusi
4.
Guru memberi tambahan materi tentang letak sebuah ide pokok
d. Kegiatan penutup (15 menit) 1. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2. Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata tanya dengan baik dan benar. 3. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. 4. Memberi evaluasi/ Pemberian tugas 5. Salam penutup
VIII.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MEDIA: 1. Kartu teks acak 2. Teks bacaan SUMBER BELAJAR 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga 3. Buku teks ciptaan Nurhadi
IX.
PENILAIAN a. Prosedur
:
- Tes Awal
: Ada
- Tes Proses
: Ada
- Tes Akhir (Hasil)
: Ada
196
b. Bentuk
: Tertulis, Diskusi
c. Jenis
: Uraian
d. Instrumen
: Soal-soal (terlampir)
Semarang,
Januari 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP ……………………..
NIM 1402407157
Mengetahui Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
197
Lampiran I Susunlah paragraf-paragraf berikut menjadi sebuah teks bacaan yang runtut!
(4) Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan. Yang berarti bahwa lautan lebih luas daripada daratan. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan kenampakan alam. Jika daerah daratan memiliki jurang, lembah dan gunung, lautan juga memiliki bagian-bagian tertentu, antara lain : daerah tembus cahaya, remang-remang dan gelap.
(2) Daerah berikutnya disebut daerah gelap. Daerah ini kedalamannya antara 990-5.940 meter. Tanaman dasar laut menutupi hampir semua dasar laut. Tanaman yang berada dibawah daerah ini tidak terlihat. Bunga karang adalah salah satu hewan yang hidup di daerah ini. Daerah yang terakhir adalah palung laut. Kedalaman lebih dari 5.940 meter. Tekanan air sangat tinggi, sangat dingin, makanan sangat sedikit dan gelap gulita
(5) Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut adalah daerah tembus cahaya. Daerah ini kedalamannya mulai dari 0-180 meter di bawah permukaan laut. Air masih hangat, tenang, dan bergerak. Sebagian besar tanaman dan hewan laut hidup di daerah ini. Ada lumbalumba, ikan pari manta, dan ikan terbang. Tanaman dan hewan itu hidup saling berhubungan, dalam bentuk simbiosis.
(1) Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang memiliki kedalamannya mulai dari 180-990 meter. Di daerah ini, suhu bisa lebih rendah dari 5°C. Air terasa lebih dingin daripada daerah tembus cahaya. Jangkauan cahaya ke daerah ini cahaya sangat kurang,oleh karena itu, ikan-ikan yang hidup di sini memiliki cahaya di tubuhnya, seperti ikan lampu kilat.
Jawaban : ……………………………………………………………. Nama Anggota Kelompok : ………….. dan …………… No. Absen
: …………. dan …………
198
Lampiran II Evaliasi Lautan dan Isinya Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan. Yang berarti bahwa lautan lebih luas daripada daratan. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan kenampakan alam. Jika daerah daratan memiliki jurang, lembah dan gunung, lautan juga memiliki bagian-bagian tertentu, antara lain : daerah tembus cahaya, remang-remang dan gelap. Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut adalah daerah tembus cahaya. Daerah ini kedalamannya mulai dari 0-180 meter di bawah permukaan laut. Air masih hangat, tenang, dan bergerak. Sebagian besar tanaman dan hewan laut hidup di daerah ini. Ada lumba-lumba, ikan pari manta, dan ikan terbang. Tanaman dan hewan itu hidup saling berhubungan, dalam bentuk simbiosis. Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang memiliki kedalamannya mulai dari 180-990 meter. Di daerah ini, suhu bisa lebih rendah dari 5°C. Air terasa lebih dingin daripada daerah tembus cahaya. Jangkauan cahaya ke daerah ini cahaya sangat kurang,oleh karena itu, ikan-ikan yang hidup di sini memiliki cahaya di tubuhnya, seperti ikan lampu kilat. Daerah berikutnya disebut daerah gelap. Daerah ini kedalamannya antara 990-5.940 meter. Tanaman dasar laut menutupi hampir semua dasar laut. Tanaman yang berada dibawah daerah ini tidak terlihat. Bunga karang adalah salah satu hewan yang hidup di daerah ini. Daerah yang terakhir adalah palung laut. Kedalaman lebih dari 5.940 meter. Tekanan air sangat tinggi, sangat dingin, makanan sangat sedikit dan gelap gulita.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat! 1. Apakah judul teks bacaan diatas! 2. Berapa jumlah paragraf dalam bacaan tersebut! 3. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf! 4. Berapa bagian wilayah perairan itu?
199
5. Apakah persamaan antara lautan dan daratan? 6. Sebutkan Bagian-bagian dari lautan? 7. Sebutkan hewan yang hidup di daerah tembus pandang! 8. Berapakah kedalaman laut daerah remang-remang? 9. Sebutkan hewan yang hidup di daerah gelap? 10. Tentukan ide pokok bacaan pada masing-masing paragrafdan letaknya! Penilaian : Nilai per soal : 10 Skor maksimal : 10 Nilai : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
200
Lampiran III Kunci jawaban: 1. Lautan dan Isinya 2. 4 paragraf 3. a. Paragraf I ada 4 kalimat b. Paragraf II ada 5 kalimat c. Paragraf III ada 4 kalimat d. Paragraf IV ada 8 kalimat 4. Dua per tiga dari bumi 5. Lautan maupun daratan memiliki kesamaan kenampakan alam 6. Bagian-bagian dari lautan antara lain : daerah tembus cahaya, remang-remang dan gelap. 7. Lumba-lumba, ikan pari manta, dan ikan terbang 8. 180-990 meter 9. Bunga karang 10. Ide Pokok dari : a. Paragraf I : Dua pertiga dari bumi merupakan wilayah perairan di awal paragraf. b. Paragraf II : Daerah yang berada paling atas atau dipermukaan laut adalah daerah tembus cahaya di awal paragraf. c. Paragraf III : Daerah selanjutnya adalah daerah remang-remang yang memiliki kedalamannya mulai dari 180-990 meter di awal paragraf. d. Paragraf IV : Daerah berikutnya disebut daerah gelap di awal paragraf.
201
Lampiran IV Teks lagu “Nenek Moyangku”
Nenek moyangku seorang pelaut Gemar mengarung luas samudra Menerjang ombak tiada takut Menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar berkembang Ombak berdebur ditepi pantai Pemuda brani bangkit sekarang Ke laut kita beramai-ramai
202
Lampiran 13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
I.
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester
: IV (Empat)/ II
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
Pertemuan
: ke-2
STANDAR KOMPETENSI 7. Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan membaca pantun
II.
KOMPETENSI DASAR 7.1 Menemukan kalimat utama intensif
III.
pada tiap paragraf melalui membaca
INDIKATOR 1. Mendengarkan rekaman sebuah bacaan 2. Menulis inti sari sebuah bacaan 3. Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat 4. Menjelaskan isi masing-masing paragraf 5. Menceritakan kembali isi bacaan
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Dengan mendengarkan rekaman siswa dapat mendengarkan teks acak dengan jelas 2. Setelah mendengarkan rekaman, siswa dapat menulis inti sari Skrambel wacana dengan baik 3. Setelah menulis inti-inti bacaan, siswa dapat melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat. 4. Dengan berbicara siswa dapat menjelaskan isi bacaan masing-masing dengan benar.
203
5. Setelah mebaca teks bacaan, siswa dapat menceritakan kembali isi bacaan dengan benar. V.
MATERI PEMBELAJARAN Dalam mendengarkan sebuah rekaman, seseorang harus konsentrasi dalam mendengarkan. Hal-hal yang harus diperhatikan agar dapat memperoleh pesan dengan baik yaitu sebagai berikut: a.
mendengarkan teks bacaan dengan seksama
b.
mencatat pokok-pokok atau inti sari yang penting
c.
menyusun pokok-pokok yang telah dicatat kedalam kalimat yang tersusun dengan runtut.
VI.
d.
membaca hasil tulisan
e.
menceritakan kembali hasil yang telah ditulis.
METODE PEMBELAJARAN 1. Diskusi 2. Inkuiri 3. Pemberian tugas
VII.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN a. Prakegiatan (5 menit) 1) Salam 2) Berdoa 3) Presensi 4) Pengondisian kelas
b. Kegiatan Awal (5 menit) 1) Guru mengulang materi yang telah lalu dan melakukan apersepsi “Anak-anak kita kemarin kita telah belajar tentang beragam pekerjaan, kemarin kita membahas tentang materi pekerjaan nenek moyang kita bukan? Nah sekarang siapa yang pernah melihat seorang kusir? Siapakan Kusir itu?”.
204
2) Guru memberikan reward atas jawaban Anak-anak. 3) Guru menyapaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 4) Guru memotivasi siswa dengan bernyanyi “Naik Delman”
c. Kegiatan Inti (45 menit) Eksplorasi 1)
Guru bertanya tentang isi dari lagu “Naik Delman”.
2)
Siswa menceritakan isi lagu “Naik Delman “.
3)
Guru menjelaskan inti-inti dari lagu tersebut dapat dijadikan sebuah cerita.
4)
Guru menyajikan suatu bacaan dan membaca secara bersama-sama dengan siswa
5)
Guru menjelaskan bahwa sebuah cerita memiliki ide pokok atau inti dari bacaan tersebut.
Elaborasi 1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masingmasing kelompok 2 siswa (teman semeja). 2) Guru memberi contoh bentuk cerita/ bacaan dari sebuah rekaman. 3) Guru menjelaskan bahwa bacaan itu memiliki ide pokoknya. 4) Guru memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi teks acak. 5) Siswa mendengarkan dan menulis inti dari bacaan tersebut. 1)
Konfirmasi Setiap kelompok maju kedepan kelas, membacakan hasil diskusinya dan menceritakan kembali tulisan yang telah dibuat dalam kelompok dan siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompok yang maju.
2)
Guru memberi penghargaan atas hasil kerja kelompok siswa.
3)
Guru bersama siswa membahas hasil diskusi.
4)
Guru memberi tambahan materi tentang cara membaca dengan intonasi yang benar.
205
d. Kegiatan penutup (15 menit) 1) Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 2) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk menggunakan kata tanya dengan baik dan benar. 3) Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. 4) Memberi evaluasi/ Pemberian tugas 5) Salam penutup
VIII.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR MEDIA: 1. Rekaman sebuat teks bacaan 2.
Teks bacaan
SUMBER BELAJAR
IX.
1.
Kurikulum KTSP 2006
2.
Buku bahasa Indonesia kelas IV Tim Bina Karya Guru Erlangga
3.
Buku teks ciptaan Nurhadi
PENILAIAN a. Prosedur
:
- Tes Awal
: Ada
- Tes Proses
: Ada
- Tes Akhir (Hasil)
: Ada
b. Bentuk
: Tertulis, Diskusi
c. Jenis
: Uraian
d. Instrumen
: Soal-soal (terlampir) Semarang,
April 2011
206
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP ……………………..
NIM 1402407157
Mengetahui Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
207
Lampiran I Teks Rekaman (2) Teman-teman aku ingin bercerita. Ceritaku ini tentang tetanggaku. Beliau benaman Pak darto. Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir. Setiap hari Ia selalu menjalankan delmannya. Pak darto berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Dia langsung menuju ke Pasar tempat para pedagang berada. Dengan menggunakan
delmannya,
Pak
Darto
dapat
mengangkut
barang-barang
penumpangnya. (3) Jika aku perhatikan, sebelum berangkat ke pasar, Pak Darto selalu memandikan kudanya dan membuatkan makanan. Makanan kudanya terbuat dari rumput yang dicampur dengan cincangan singkong dan telah dicampur dengan air. Lebih dari itu Pak Darto membuat makanan cadangan untuk si kuda jika nanti di perjalanan kuda membutuhkan makan. Itulah bentuk perhatian Pak Darto kepada sang kuda. ( 1) Melihat aktivitas Pak Darto, aku berkeinginan untuk mengikuti Pak Darto untuk mengendarai delman. Dan kebetulan hari ini adalah hari minggu teman-teman, maka aku dapat mengikuti perjalanan Pak Darto mengendarai delman. Setelah aku ijin kepada Pak Darto ternyata Pak Darto memberi ijin kepadaku untuk mengikutinya. Dan aku memperhatikan seluruh pemandangan sepanjang jalan menuju ke pasar. Hatiku sangat senang dapat mengikuti Pak Darto mengendari delman. Susunlah kedalam bacaan yang runtut!
208
Lampiran II Lembar Diskusi Nama Anggota Kelompok : ………….. dan …………… No. Absen
: …………. dan …………
Kerjakan! 1. Tulislah susunan paragraf yang benar! 2. Tulislah pokok-pokok pikiran yang kamu ketahui dari rekaman tersebut! 3.
Susunlah pokok-pokok pikiran tersebut dalam sebuah bacaan yang runtut dengan teman semejamu!
4. Bacalah di depan teman-teman yang lain! 5. Ceritakan kembali hasil tulisanmu tersebut!
209
Lampiran III Penilaian Kreteria Aspek yang dinilai
Keterangan 4
a. Kenyaringan suara b. Pandangan mata c. Keberanian d. Kelancaran e. Pelafalan f. Intonasi
Skor maksimal Nilai
: 24 : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
Kteretia Penilaian: 20 – 24
= Sangat Baik (A)
16 – 19
= Baik (B)
11 – 15
= Cukup (C)
6 - 10
= Kurang (K)
3
2
1
210
Lampiran IV Deskriptor Penilaian Aspek yang dinilai a.
Kenyaringan
Kreteria Ket 4
3
2
1
Suara keras dan lantang
Suara keras
Suara pelan
Tidak mengeluarkan suara
b. Pandangan mata
Pandangannya tertuju pada temanteman
Pandangannya ke teman-teman tetapi kadang ke langit-langit
Pandangannya ke langit-langit
Pandangannya menunduk
c. Keberanian
Berani maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi ketika pertama kali diberi kesempatan untuk maju
Berani maju ke depan kelas dan membacakan hasil diskusi
Berani maju ke depan kelas tetapi tidak membaca hasil diskusinya
Tidak berani maju ke depan kelas
d. Kelancaran
Membaca lancar dan tidak terdapat kesalahan kata dalam membaca
Membaca lancar tetapi masih terdapat kesalahan kata dalam membaca
Tidak lancar dalam membaca
Tidak bisa membaca
e. Pelafalan
Melafalkan sesuai dengan bunyi huruf
Melafalkan sesuai dengan bunyi huruf
Memiliki kesamaan pelafalan antara U dengan O, E dengan I (tidak jelas)
Tidak melafalkan teks bacaan
Pemenggalan antar kata sudah ada tetapi tidak sesuai tanda baca
Tidak ada pemenggalan antar kata
suara
f. Intonasi
A, I, U, E, O dan huruf hidup
A, I, U, E, O
Pemenggalan kata sesuai dengan tanda baca dan lancar
Pemenggalan kata sesuai dengan tanda baca
211
Lampiran V Evaluasi NAIK DELMAN Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir. Setiap hari Ia selalu menjalankan delmannya. Pak darto berangkat dari rumah pukul 06.00 WIB. Dia langsung menuju ke Pasar tempat para pedagang berada. Dengan bantuan kuda kesayangannya pak darto dapat mengangkut barang-barang penumpangnya. Sebelum berangkat ke pasar, Pak Darto telah memandikan kudanya. Membuatkan makanan dari rumput yang dicampur dengan cincangan singkong dan telah dicampur dengan air. Lebih dari itu Pak Darto membuat makanan cadangan untuk si kuda jika nanti di perjalanan kuda membutuhkan makan. Itulah bentuk perhatian Pak Darto kepada sang kuda. Melihat aktivitas Pak Darto, aku berkeinginan untuk mengikuti Pak Darto untuk mengendarai delman. Karena ini hari minggu maka aku dapat mengikuti perjalanan Pak Darto mengendarai delman. Setelah aku ijin kepada Pak Darto ternyata Pak Darto memberi ijin kepadaku untuk mengikutinya. Dan aku memperhatikan seluruh pemandangan sepanjang jalan menuju ke pasar. Hatiku sangat senang dapat mengikuti Pak Darto mengendari delman.
Jawablah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat! 1. Apakah Judul dari teks bacaan diatas! 2. Apakan pekerjaan dari Pak Darto? 3. Apakah makanan si Kuda yang dibuat oleh Pak Darto? 4. Kemanakah Pak Darto mengendari kudanya? 5. Mengapa Pak darto pergi ke Pasar? 6. Pukul berapa Pak Darto berangkat ke Pasar? 7. Berapakah jumlah paragraf dalam bacaan tersebut! 8. Berapakah jumlah kalimat dalam masing-masing paragraf diatas! 9. Tentukan gagasan utama pada masing-masing paragraf! 10. Menjelaskan isi dari masing-masing paragraf tersebut!
212
Penilaian : Nilai per soal : 10 Skor maksimal : 10 Nilai : Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal Kunci Jawaban 5. Naik Delman 6. Kusir 7. Rumput dicampur dengan cincangan singkong dan ditambah air. 8. Pasar 9. Karena untuk mengangkut barang-barang pedagang 10. 06.00 WIB 11. 3 paragraf 12. a. Paragraf 1 ada 5 kalimat b. Paragraf 2 ada 4 kalimat c. Paragraf 3 ada 5 kalimat 13. Gagasan utama dari : a. Paragraf 1 : Pak Darto bekerja sebagai seorang kusir b. Paragraf 2 : Itulah bentuk perhatian Pak Darto kepada sang kuda. c. Paragraf 3 : Hatiku sangat senang dapat mengikuti Pak Darto mengendari delman 14. Isi dari: a. Paragraf 1 : Pekerjaan Pak Darto adalah seorang Kusir. Kusir adalah seseorang yang mengendari delman. Setiap pagi ia pergi ke pasar untuk mengangkut barang para pedagang. b. Paragraf 2 : Pak Darto memelihara kudanya dengan memperhatikan kesehatan kuda. Pak Darto memberi makan setiap hari sebelum berangkat untuk bekerja. Salain itu Pak Darto juga membuatkan cadangan makanan untuk persediaan jika si kuda mengalami lapar di jalan. c. Paragraf 3 : hatiku sangat senang katena di beri ijin oleh Pak Darto untuk ikut mengendarai kuda.
213
Lampiran II
Teks Lagu Naik Delman
Pada Hari minggu ku turut Ayah ke kota Naik delman istimewa kududuk di muka Ku duduk samping Pak Kusir yang sedang bekerja Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk Tuk tik tak tik tuk suara sepatu kuda
214
Lampiran 14 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN JUDUL: PENINGKATAN
KUALITAS
PEMBELAJARAN
MEMBACA
INTENSIF
MELALUI TEKNIK SKRAMBEL PADA SISWA SD KELAS IV Alat/ No.
Variabel
Indikator
Sumber Data Instrumen
1.
Keterampilan guru
a.
Melaksanakan prapembelajaran
1.
Siswa
dalam
b.
Membuka pembelajaran dengan
2.
Catatan
pembelajaran membaca intensif
c.
di SD kelas IV dengan teknik
lapangan
apersepsi
d.
skrambel.
Menyampaikan tujuan
3.
wawncara
pembelajaran
4.
Foto
1. Lembar observasi 2. Catatan lapangan 3. Teks wawancara
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
e.
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
f.
Menyediakan kartu teks acak
g.
Membimbing kerja kelompok
h.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya
i.
Ketepatan dalam mengelola waktu
j.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
k.
Melakukan evaluasi
l.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
2.
Aktivitas siswa SD
a.
kelas IV dalam pembelajaran
b.
membaca intensif dengan teknik skrambel .
c.
Kesiapan siswa menerima
1.
Guru
pelajaran
2.
Catatan lapangan
Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru
3.
Wawancara
Mencatat dan memperhatikan
4.
Foto
tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
1.
Lembar observasi
2.
Catatan lapangan
3.
Teks wawancara
215
d.
Menjawab pertanyaan guru
e.
Memperhatikan penjelasan guru
f.
Menyusun kartu teks acakt yang disediakan guru
g.
Bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak
h.
Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok
3.
i.
Menyelesaikan tugas tepat waktu
j.
Bertanya kepada siswa/ guru
k.
Mengerjakan tugas evaluasi
l.
Menanggapi umpan balik dari guru
Hasil belajar
a.
Menyebutkan judul bacaan
membaca Intensif
b.
Menyebutkan jumlah kalimat dalam
pada siswa SD kelas IV dengan
paragraf c.
teknik skrambel .
Menyebutkan jumlah paragraf dalam bacaan tersebut
d.
Melafalkan bacaan dengan intonasi yang tepat
e.
Menentukan gagasan utama sebuah paragraf
f.
Menentukan ide pokok bacaan
g.
Menjelaskan isi masing-masing paragraf
h.
Menyebutkan letak ide pokok
i.
Menceritakan kembali isi bacaan.
Siswa
Tes tertulis
216
LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan……… Siklus……….. Nama Guru
: _______________________
NIS
: _______________________
Kelas
: _______________________
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: _______________________
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator pengamatan!
Tingkat No.
1 1.
Melaksanakan prapembelajaran
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
5.
Jumlah
kemampuan
Indikator
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6.
Menyediakan kartu teks acak
7.
Membimbing kerja kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya
9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
10.
Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
bertanya 11.
Melakukan evaluasi
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
Jumlah …………. Kreteria ……………………
2
3
4
217
Keterangan : Skor makasimal : 12 x 4 : 48 Skor minimal : 12 x 1 : 12 n
:4
(Poerwanti, 2008: 6.9)
(Hadi, 2004:13)
% (Muslich, 2009:162) Kreteria penilaian : Kreteria
Pencapaian Tujuan
Nilai
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Pembelajaran
40 - 48
83,3 % - 100%
Sangat Baik (A)
Berhasil
31 - 39
64,58 % - 81,25 %
Baik (B)
Berhasil
22 - 30
45,83 % - 62,5 %
Cukup (C)
Tidak Berhasil
12 - 21
25 % - 43,75%
Kurang (D)
Tidak Berhasil
Semarang,
2011
Observer,
(
)
218
Kreteria Pengamatan Keterampilan Guru Selama Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan teknik Skrambel Pertemuan……… Siklus……….
No.
Kategori Pengamatan
Baik Sekali (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Ket.
1.
Melaksanakan Kesiapan ruang, prapembelajaran alat, sumber belajar, dan memilih bahan bacaan serta mampu mengondisikan kelas
Kesiapan ruang, alat dan sumber belajar, serta mampu mengondisikan kelas.
Kesiapan ruang, Kesiapan dan sumber saja belajar
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah lalu, dan mampu
Guru melakukan apersepsi tetapi tidak bertanya tentang materi yang telah lalu
Tidak melakukan apersepsi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas dan tidak ditulis dipapan tulis
Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang materi yang telah lalu, mampu
ruang
menarik perhatian menarik perhatian siswa, dan siswa, tetapi belum
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran
memberi siswa
motivasi
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan ditulis dipapan tulis dan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan bahasa yang kurang jelas dan ditulis dipapan tulis
219
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
Guru mengajukan Guru bertanya sesuai banyak/ lebih dari dengan materi teks 10 pertanyaan yang bacaan sesuai dengan teks bacaan
Guru bertanya Tidak bertanya tetapi tidak sama sekali sesuai dengan materi teks bacaan
5.
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
Guru menjelaskan materi teks bacaan dari judul, jumlah paragraf, jumlah kalimat, isi bacaan, ide pokok
Guru menjelaskan materi teks bacaan meliputi jumlah kalimat, isi bacaan
Materi yang dijelaskan Guru hanya tentang judul, jumlah paragraf sebuah bacaan saja
Tidak menjelaskan materi teks bacaan
6.
Menyediakan kartu teks acak
Menyediakan 22 buah media kartu teks acak tentang jenis teks.
Menyediakan 15 buah media kartu teks acak tentang jenis teks.
Menyediakan 10 buah media kartu teks acak tentang jenis teks.
Tidak menyediakan media kartu teks acak tentang jenis teks.
7.
Membimbing kerja kelompok
Guru berkeliling kepada setiap kelompok, mengarahkan dan membantu kesulitas kelompok
Guru berkeliling Guru berkeliling kepada setiap kepada setiap kelompok dan kelompok mengarahkan tetapi tidak membantu kesulitan kelompok
Guru tidak berkeliling membimbing kerja siswa dalam kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya
Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa berupa ucapan ”bagus”, “baik” dan memberikan bintang.
Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa dengan memberikan bintang saja
Guru hanya memberikan penghargaan berupa ucapan ”bagus”, “baik” dan lainya
Guru tidak memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerja siswa
9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
Guru selesai pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan serta kelas kembali rapi
Guru selesai pembelajaran tepat waktu dan materi telah tersampaikan serta kelas kembali rapi tetapi kelas belum kembali rapi
Guru selesai pembelajaran tepat waktu namun materi ada yang tidak tersampaikan semua
Ketika pembelajaran selesai, guru masih dalam penjelasan materi
10.
Memberi kesempatan
Guru memberi kesempatan kepada
Guru memberi kesempatan kepada
Guru hanya Guru memberi memberi
tidak
220
kepada siswa siswa untuk untuk bertanya bertanya tentang materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan beserta contohnya.
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas dan memberikan penjelasan tetapi tanpa contohnya.
kesempatan bertanya dan pertanyaannya tidak dijawab langsung oleh guru
kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum jelas.
11.
Melakukan evaluasi
Guru memberi evaluasi, tugas individu dalam pembelajaran, tugas kelompok dan tugas rumah
Guru memberi evaluasi, tugas kelompok, dan tugas rumah
Guru memberi evaluasi tetapi tidak memberikan tugas rumah
Guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru memberikan tindak lanjut
Guru menyimpulkan materi sendiri dan guru memberikan tindak lanjut
Guru menyimpulkan materi sendiri dan guru tidak memberikan tindak lanjut
Guru tidak menyimpulkan materi yang telah dipelajari
221
LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA Pertemuan……… Siklus……….. Nama siswa
: _______________________
NIS
: _______________________
Kelas
: _______________________
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: _______________________
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang
sesuai dengan indikator pengamatan!
No.
Indikator
Tingkat kemampuan 4
1.
Kesiapan siswa menerima pelajaran
2.
Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru
3.
Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
4.
Menjawab pertanyaan guru
5.
Memperhatikan penjelasan guru
6.
Bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak
7.
Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru
8.
Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok
9.
Menyelesaikan tugas tepat waktu
10.
Bertanya kepada siswa
11.
Mengerjakan tugas evaluasi
12.
Menanggapi umpan balik dari guru Jumlah..................Kreteria…………………………
3
2
Jumlah 1
222
Keterangan : Skor makasimal : 12 x 4 : 48 Skor minimal : 12 x 1 : 12 n
:4
(Poerwanti, 2008: 6.9)
(Hadi, 2004:13)
% (Muslich, 2009:162) Kreteria penilaian : Kreteria
Pencapaian Tujuan
Nilai
Pembelajaran
Kualifikasi
Tingkat Keberhasilan Pembelajaran
40 - 48
83,3 % - 100%
Sangat Baik (A)
Berhasil
31 - 39
64,58 % - 81,25 %
Baik (B)
Berhasil
22 - 30
45,83 % - 62,5 %
Cukup (C)
Tidak Berhasil
12 - 21
25 % - 43,75%
Kurang (D)
Tidak Berhasil
Semarang,
2011
Observer,
(
)
223
Lampiran VI Kreteria Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Pertemuan……… Siklus………..
No.
Kategori Pengamatan
Baik Sekali (4)
Baik (3)
Cukup (2)
Kurang (1)
Siswa Siswa hadir di kelas dan tidak mempersiapkan buku yang dibutuhkan
1.
Kesiapan siswa menerima pelajaran
Siswa hadir di kelas
Siswa hadir di kelas menyiapkan dan menyiapkan dan bolpoin dan buku bolpoin, buku tulis, tulis dan buku paket
Siswa hadir di kelas dan menyiapkan buku tulis saja
2.
Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru
Siswa mendengarkan pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan guru
Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan apersepsi guru tetapi hanya mengikuti temannya
Siswa Siswa tidak mendengarkan memperhatikan pertanyaan guru apersepsi guru tetapi tidak menjawab
3.
Mencatat dan memperhatika n tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Siswa mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru dan tanpa di suruh oleh guru
Siswa mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru dengan diperintah oleh guru
Siswa mencatat tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru tetapi tidak memperhatikan
4.
Menjawab pertanyaan guru tentang teks bacaan
Siswa menjawab lebih dari 3 pertanyaan yang sesuai dengan teks bacaan
Siswa menjawabsesuai dengan materi teks bacaan
Siswa menjawab Tidak tetapi tidak menjawab sama sesuai dengan sekali materi teks bacaan
5.
Memperhatika Siswa n penjelasan memperhatikan guru penjelasan guru dan menanggapi
Siswa memperhatikan penjelasan guru tetapi tidak masih diam
Siswa memperhatikan tetapi bercanda
Siswa tidak mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah disampaikan oleh guru
Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
Ket.
224
dengan
penjelasan guru
teman
semeja 6.
Bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun kartu teks acak
Siswa
Siswa bekerjasama Siswa dengan teman bekerjasama
Siswa
7.
Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru
Siswa
menyusun teks acak dengan sempurna menjadi sebuah paragraf dan menjelaskan isi paragraph
Siswa menyusun kartu teks acak dengan sempurna menjadi sebuah paragraf tetapi tidak dijelaskan
Siswa menyusun kartu teks acak tetapi masih ada paragraf yang tertukar dengan kalimat lain.
Siswa tidak menyusun kartu teks acak menjadi paragraf
8.
Mendemonstra sikan hasil kerja kelompok
Memaparkan setiap hasil kerja kelompok dengan runtut dengan penjelasan yang masuk akal
Memaparkan setiap hasil diskusi dengan sistematis, tetapi penjelasannya singkat
Memaparkan hasil kerjasama, tetapi sistematikanya tidak runtut
Tidak / jarang memaparkankan laporan kegiatan
9.
Menyelesaikan tugas tepat waktu
Menyelesaikan tugas dari guru dengan lengkap dan tepat waktu
Menyelesaikan tugas dari guru dengan lengkap tetapi agak terlambat
Menyelesaikan Tidak tugas dari guru menyelesaikan tetapi masih ada tugas dari guru yang kurang dan agak terlambat
10.
Bertanya kepada guru
Siswa mengajukan Siswa bertanya sesuai lebih dari 3 dengan materi teks pertanyaan yang bacaan sesuai dengan teks bacaan
Siswa bertanya Tidak bertanya tetapi tidak sama sekali sesuai dengan materi teks bacaan
11.
Mengerjakan tugas evaluasi
Siswa mengerjakan soal evaluasi sendiri tanpa
Siswa mengerjakan soal evaluasi tetapi bertanya
bekerjasama dengan teman semeja (kelompok) dalam menyusun kartu teks acak tanpa mengganggu kelompok lain.
tidak
bekerjasama semeja (kelompok) dengan teman dengan teman semeja tetapi masih dengan semeja (kelompok) bercanda dengan (kelompok) tetapi dengan dan tidak teman semeja bermain menyusun dengan kartu teks acak kelompok lain
Siswa mengerjakan soal evaluasi tetapi bercanda dengan
Siswa mengerjakan soal evaluasi tetapi tidak
225
bantuan teman
12.
Menanggapi Siswa umpan balik mendengarkan dari guru umpan balik guru dan menjawab pertanyaan guru
teman
kepada temannya
sampai selesai
Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan umpan balik guru tetapi hanya mengikuti temannya
Siswa mendengarkan pertanyaan guru tetapi tidak menjawab
Siswa tidak memperhatikan umpan balik guru
226
Lampiran 15 Rekap Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus I
Siklus II
Pertemuan 1 No.
Tingkat kemampuan
Indikator
1 1 2 3
4
Melaksanakan prapembelajaran Membuka pembelajaran dengan apersepsi Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan
5
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6
Menyediakan acak
7
8
Membimbing kelompok
kartu
2
3
Pertemuan 2 Tingkat kemampuan
Jumlah
4
1
√
3
√
3
√
2
2
3
Tingkat kemampuan
Jumlah
4
√ √
1
3
Tingkat kemampuan
Jumlah
4
1
2
3
Jumlah
4
3
√
4
√
4
4
√
4
√
4
2
√
2
Pertemuan 2
√
3
√
√
3
√
4
√
4
√
4
√
4
√
4
3
3 √
3
√ 4
√
teks
√
3
√
4
√
kerja
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya
Pertemuan 1
4 3
√
2
√
√
3
√
3
√
3
3 √
3
√
√
4
227
9
Ketepatan dalam mengelola waktu
10
Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
11
Melakukan evaluasi
√
2
√
12
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
√
2
√
Jumlah
3 √
√
2
√
3
√
3
√
4
2 √
1
√
1
10
% Keberhasilan
15
4
30 62,50%
Kreteria
C
0
4
21
3 3
12
37
0
0
18
√
√
4
√
√
4
√
24
42
0
0
9
4
36
45
77,08%
87,50%
93,75%
B
A
A
Semarang,
April 2011
Diketahui oleh Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02, Wali kelas IV Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
3
Zulia Eko Ismiati
228
Lampiran 16 Rekap Hasil observasi Keterampilan guru Dalam Mengelola Pembelajaran membaca Intensif pada siswa SD kelas IV Siklus I No
Aspek yang dinilai
Ptm 1
Ptm 2
Rata-rata
Siklus 2 Ptm Ptm 2 1
Ratarata
1
Melaksanakan prapembelajaran
3
3
3
4
4
4
2
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3
4
3,5
4
4
4
3
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2
2
2
3
3
3
4
3
3
3
4
3 4 2
4 4 3
4 4 3
4 4 3
9 10
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang teks bacaan Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif Menyediakan kartu teks acak Membimbing kerja kelompok Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya Ketepatan dalam mengelola waktu Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
3 2
3 3
3 3
4 4
11 12
Melakukan evaluasi Memberikan umpan balik setelah pembelajaran selesai
1 2
2 3
3 4
3 4
2
3
4
4
5 6 7 8
3 3,5 4 2,5 3 2,5 1,5 2,5 2,5
3,5 4 4 3 3,5 3,5 3 4 4
Jumlah
30
37
33,5
Rata-rata skor Kreteria
2,5
3,08
2,8
3,6
B
A
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP …………………….
NIM 1402407157 Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
43,5
229
Lampiran 17 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 1
No.
Nama
Indikator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
Kreteria
1
Erika Sinta Dewi
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
26
C
2
Avin Kurniawan
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
28
C
3
Rio Tomas
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
27
C
4
Ananda As'aril
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
C
5
Andre Hidayat
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
C
6
Andre Surya Admaja
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
4
2
30
C
7
Angel Clara Omega
3
4
3
2
3
2
2
2
3
2
4
2
32
B
8
Celfin Bryan Pangestu
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
26
C
9
Daffa Risky Putra
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
4
2
31
B
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
32
B
10
Deva Septian Pramudya
11
Eka Susilowati
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
31
B
12
Eko Setyorini
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
29
C
13
Fath Aziz Al aqsa
3
2
2
3
2
3
2
2
4
2
3
2
30
C
14
Fendy solikul Akbar
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
26
C
15
Feri Hermawan
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
26
C
16
Fitria Eka Puspitasari
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
32
B
17
Fitria Marentina. A
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
31
B
18
Ivan Ade Kusuma
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
4
2
28
C
19
Yulia Kusuma Wardani
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
4
2
32
B
20
Kusmawati
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
C
21
Melati Setyoningrum
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
22
Nadia Nofitasari
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
33
B
23
Nafisa
3
3
2
4
4
3
3
2
4
2
4
2
36
B
24
Nita Rahayu
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
C
25
Putra Angga Fardiansyah
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
26
C
26
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
2
30
C
230
27
Risky Bayu Puspitowati
3
4
3
2
3
3
2
2
3
2
4
3
34
B
28
Rofiqi Anhari Suci
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
29
Sagita Indah Lestari
3
3
2
3
4
3
2
2
3
2
3
2
32
B
30
Santi Dwi Rahmawati
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
2
33
B
31
Sabrina Ratna Delaila
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
33
B
32
Siti Salma
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
4
2
31
B
33
Theresia Abelia Pambudi
3
2
2
3
2
3
2
2
4
2
4
3
32
B
34
Thomas Ardian
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
3
34
B
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
4
2
30
C
35
Muhammad Akbar Fauzi
36
Agnes Pusponingrum
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
4
2
29
C
37
Agung Kristiawan
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
2
30
C
38
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
4
2
29
C
39
Dina Nur Aprilia
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
40
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
26
C
41
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
31
B
42
Yogi Dwi Prasetyo
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
26
C
Jumlah Siswa yang Tuntas
42
25
15
15
12
30
6
2
31
2
32
5
Persentase ketuntasan klasikal
60%
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP …………………….
NIM 1402407157 Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
231
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 2
No.
Nama
1
Indikator
Jumlah
Kreteria
3
27
C
3
3
30
C
2
3
3
28
C
3
2
3
3
31
B
2
3
3
3
3
32
B
2
2
3
2
3
3
29
C
3
3
2
3
2
3
4
35
B
2
3
2
2
3
3
3
4
34
B
2
2
3
2
2
3
2
3
3
29
C
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
38
B
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
4
34
B
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
4
32
B
Fath Aziz Al aqsa
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
14
Fendy solikul Akbar
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
15
Feri Hermawan
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
31
B
16
Fitria Eka Puspitasari
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
38
B
17
Fitria Marentina. A
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
36
B
18
Ivan Ade Kusuma
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
33
B
19
Julia Kusuma Wardani
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
39
B
20
Kusmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
38
B
21
Melati Setyoningrum
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
35
B
22
Nadia Nofitasari
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
35
B
23
Nafisa
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
40
A
24
Nita Rahayu
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
25
Putra Angga Fardiansyah
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
30
C
26
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
27
Risky Bayu Puspitowati
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
34
B
28
Rofiqi Anhari Suci
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
35
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Erika Sinta Dewi
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
Avin Kurniawan
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
3
Rio Tomas
3
2
2
2
2
3
2
2
2
4
Ananda As'aril
3
3
3
2
2
3
2
2
5
Andre Hidayat
3
3
3
2
2
3
2
6
Andre Surya Admaja
3
3
2
2
2
2
7
Angel Clara Omega
4
3
3
2
3
8
Celfin Bryan Pangestu
4
3
3
2
9
Daffa Risky Putra
3
2
2
10
Deva Septian Pramudya
4
3
11
Eka Susilowati
3
12
Eko Setyorini
13
232
29
Sagita Indah Lestari
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
39
B
30
Santi Dwi Rahmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
38
B
31
Sabrina Ratna Delaila
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
37
B
32
Siti Salma
4
3
3
3
3
4
3
2
4
3
4
4
40
A
33
Theresia Abelia Pambudi
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
40
A
34
Thomas Ardian
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
40
A
35
Muhammad Akbar Fauzi
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
34
B
36
Agnes Pusponingrum
4
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
4
33
B
37
Agung Kristiawan
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
38
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
26
C
39
Dina Nur Aprilia
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
30
C
40
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
27
C
41
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
32
B
42
Yogi Dwi Prasetyo
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
30
C
42
33
28
20
19
32
15
10
22
26
37
42
Jumlah Siswa yang Tuntas Persentase ketuntasan klasikal
71%
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP …………………….
NIM 1402407157 Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
233
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1
No.
Nama
Indikator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
Kreteria
1
Erika Sinta Dewi
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
30
C
2
Avin Kurniawan
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
29
C
3
Rio Tomas
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
4
Ananda As'aril
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
4
3
32
B
5
Andre Hidayat
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
6
Andre Surya Admaja
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
30
C
7
Angel Clara Omega
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
35
B
8
Celfin Bryan Pangestu
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
9
Daffa Risky Putra
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
10
Deva Septian Pramudya
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
40
A
11
Eka Susilowati
4
4
3
4
3
3
3
2
4
3
4
4
41
A
12
Eko Setyorini
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
34
B
13
Fath Aziz Al aqsa
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
30
C
14
Fendy solikul Akbar
4
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
33
B
15
Feri Hermawan
3
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
30
C
16
Fitria Eka Puspitasari
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
37
B
17
Fitria Marentina. A
4
4
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
37
B
18
Ivan Ade Kusuma
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
32
B
19
Julia Kusuma Wardani
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
38
B
20
Kusmawati
4
3
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
35
B
21
Melati Setyoningrum
4
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
32
B
22
Nadia Nofitasari
4
4
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
35
B
23
Nafisa
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
42
A
24
Nita Rahayu
4
3
3
2
3
3
2
2
3
2
4
3
34
B
25
Putra Angga Fardiansyah
4
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
31
B
26
Risky Anggoro Trisna
3
2
2
4
2
2
2
2
2
3
3
3
30
C
27
Risky Bayu Puspitowati
4
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
34
B
28
Rofiqi Anhari Suci
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
35
B
234
29
Sagita Indah Lestari
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
40
A
30
Santi Dwi Rahmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
37
B
31
Sabrina Ratna Delaila
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
36
B
32
Siti Salma
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
42
A
33
Theresia Abelia Pambudi
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
41
A
34
Thomas Ardian
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
40
A
35
Muhammad Akbar Fauzi
4
3
2
2
4
2
3
2
4
2
3
3
34
B
36
Agnes Pusponingrum
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
31
B
37
Agung Kristiawan
4
3
2
2
4
2
3
2
3
3
3
3
34
B
38
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
30
C
39
Dina Nur Aprilia
4
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
32
B
40
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
29
C
41
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
33
B
42
Yogi Dwi Prasetyo
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
Jumlah Siswa yang Tuntas
42
34
28
25
26
24
19
16
30
26
41
42
Persentase ketuntasan klasikal
76%
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP …………………….
NIM 1402407157 Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
235
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2
No.
Nama
Indikator 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Jumlah
Kreteria
1
Erika Sinta Dewi
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
3
3
34
B
2
Avin Kurniawan
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
36
B
3
Rio Tomas
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
37
B
4
Ananda As'aril
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
36
B
5
Andre Hidayat
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
36
B
6
Andre Surya Admaja
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
35
B
7
Angel Clara Omega
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
45
A
8
Celfin Bryan Pangestu
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
46
A
9
Daffa Risky Putra
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
39
B
10
Deva Septian Pramudya
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
11
Eka Susilowati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
12
Eko Setyorini
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
13
Fath Aziz Al aqsa
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
34
B
14
Fendy solikul Akbar
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
35
B
15
Feri Hermawan
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
39
B
16
Fitria Eka Puspitasari
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
44
A
17
Fitria Marentina. A
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
18
Ivan Ade Kusuma
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
38
B
19
Julia Kusuma Wardani
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
20
Kusmawati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
21
Melati Setyoningrum
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
42
A
22
Nadia Nofitasari
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
40
A
23
Nafisa
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
24
Nita Rahayu
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
36
B
25
Putra Angga Fardiansyah
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
38
B
26
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
37
B
27
Risky Bayu Puspitowati
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
41
A
28
Rofiqi Anhari Suci
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
43
A
236
29
Sagita Indah Lestari
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
30
Santi Dwi Rahmawati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
31
Sabrina Ratna Delaila
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
32
Siti Salma
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
33
Theresia Abelia Pambudi
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
34
Thomas Ardian
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
35
Muhammad Akbar Fauzi
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
37
B
36
Agnes Pusponingrum
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
44
A
37
Agung Kristiawan
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
35
B
38
Audi Putra Adanta
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
31
B
39
Dina Nur Aprilia
4
2
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
34
B
40
Milliandy Faizal
3
2
3
3
2
2
2
3
4
3
2
3
32
B
41
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
31
B
42
Yogi Dwi Prasetyo
3
2
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
30
C
34
41
Jumlah Siswa yang Tuntas
42 39 41 35 35 36 33 41 42 35
Persentase ketuntasan klasikal
98%
Semarang,
April 2011
Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana
NIP …………………….
NIM 1402407157 Mengetahui
Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
237
Lampiran 18 Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus I pertemuan 1 No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang mendapatkan skor 1 2 3 4 0 0 42 0 0 17 21 4
Kesiapan siswa menerima pelajaran Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru Mencatat dan memperhatikan tujuan 0 pembelajaran yang disampaikan oleh guru Menjawab pertanyaan guru 0 Memperhatikan penjelasan guru 0 Bekerjasama dengan teman dalam 0 menyusun kartu teks acak Menyusun kartu teks acak yang 0 disediakan guru Mendemonstrasikan hasil diskusi 0 kelompok Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 Bertanya kepada guru 0 Mengerjakan tugas evaluasi 0 Menanggapi umpan balik dari guru 0 Jumlah Rata-Rata skor Persentase
27
15
0
Skor maksimal
Jmlh skor
Ratarata
%
168 168
126 115
3 2,74
75% 68%
168
99
2,36
59%
Krete ria B B C
27 30 12
14 10 30
1 2 0
168 168 168
100 98 114
2,38 2,33 2,71
60% 58% 68%
36
6
0
168
90
2,14
54%
40
2
0
168
86
2,05
51%
11 40 10 37
28 2 15 5
3 0 17 0
168 168 168 168
118 86 133 89
2,81 2,05 3,17 2,12 29,86 2,49
70% 51% 79% 53%
B C B C
62%
C
Semarang,
April 2011
Mengetahui Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02,
Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma
Zulia Eko Ismiyati
NIP 19521121 197401 2 002
NIP. ………………
C C B C C
238
Rekap Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus I Pertemuan 2 No
Jumlah siswa yang
Skor
mendapatkan skor
maksima
Aspek yang dinilai 1
2
3
4
l
Jmlh
Rata-
skor
rata
%
Kreteria
B
1
Kesiapan siswa menerima pelajaran
0
0
29
13
168
139
3,31
83%
2
Menanggapi apersepsi yang
0
9
33
0
168
117
2,79
70%
0
14
28
0
168
112
2,67
67%
disampaikan guru 3
Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang
B
B
disampaikan oleh guru 4
Menjawab pertanyaan guru
0
22
20
0
168
104
2,48
62%
C
5
Memperhatikan penjelasan guru
0
23
19
0
168
103
2,45
61%
C
6
Bekerjasama dengan teman dalam
0
10
28
4
168
120
2,86
71%
0
24
18
0
168
102
2,43
61%
0
32
10
0
168
94
2,24
56%
168
121
2,88
72%
B
menyusun kartu kalimat 7
Menyusun kartu kalimat yang disediakan guru
8
Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok
4
B
C
C
9
Menyelesaikan tugas tepat waktu
0
9
29
10
Bertanya kepada guru
0
16
26
0
168
110
2,62
65%
B
11
Mengerjakan tugas evaluasi
0
3
25
14
168
137
3,26
82%
B
12
Menanggapi umpan balik dari guru
0
0
29
13
168
139
3,31
83%
B
69%
B
Jumlah
33,29
Rata-Rata skor
2,77
Persentase
Semarang,
April 2011
Mengetahui Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02,
Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma
Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002
NIP ………………
239
Rekap HAsil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus II pertemuan 1 No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah siswa yang mendapatkan skor 1 2 3 4 0 0 17 25
Aspek yang dinilai Kesiapan siswa menerima pelajaran Menanggapi apersepsi yang disampaikan guru Mencatat dan memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
Skor maksimal
Jmlh skor
Ratarata
%
168
151
3,60
90%
0
8
25
9
168
127
3,02
76%
0
14
28
0
168
112
2,67
67%
Kreteri a A B
B
Menjawab pertanyaan guru Memperhatikan penjelasan guru Bekerjasama dengan teman dalam menyusun kartu teks acak Menyusun kartu teks acak yang disediakan guru Mendemonstrasikan hasil diskusi kelompok Menyelesaikan tugas tepat waktu Bertanya kepada guru Mengerjakan tugas evaluasi Menanggapi umpan balik dari guru
0 0 0
17 16 18
23 23 21
2 3 3
168 168 168
111 113 111
2,64 2,69 2,64
66% 67% 66%
0
23
19
0
168
103
2,45
61%
0
26
16
0
168
100
2,38
60%
0 0 0 0
12 16 1 0
24 26 31 34
6 0 10 8
168 168 168 168
120 110 135 134
2,86 2,62 3,21 3,19
71% 65% 80% 80%
B B B
71%
B
Jumlah Rata-Rata skor Persentase
B B B C C
B
33,98 2,83
Semarang,
April 2011
Mengetahui Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02,
Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma
Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002
NIP ………………
240
Rekap HAsil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Siklus II pertemuan 1 No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Aspek yang dinilai
Jumlah siswa yang mendapatkan skor
1 2 Kesiapan siswa menerima 0 0 pelajaran Menanggapi apersepsi yang 0 3 disampaikan guru Mencatat dan memperhatikan 0 1 tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru Menjawab pertanyaan guru 0 7 Memperhatikan penjelasan guru 0 7 Bekerjasama dengan teman dalam 0 6 menyusun kartu kalimat Menyusun kartu kalimat yang 0 8 disediakan guru Mendemonstrasikan hasil diskusi 0 1 kelompok Menyelesaikan tugas tepat waktu 0 0 Bertanya kepada guru 0 7 Mengerjakan tugas evaluasi 0 8 Menanggapi umpan balik dari 0 1 guru Jumlah Rata-Rata skor Persentase
Skor maksimal
Jmlh skor
Ratarata
%
3 13
4 29
168
155
3,69
92%
18
21
168
144
3,43
86%
41
0
168
125
2,98
74%
Kreteria
A A B
20 17 20
15 18 16
168 168 168
134 137 136
3,19 3,26 3,24
80% 82% 81%
B B
15
18
168
133
3,17
79%
23
18
168
143
3,40
85%
0 20 13 18
42 15 21 23
168 168 168 168
168 134 139 146
4,00 3,19 3,31 3,48
100% 80% 83% 87%
A B B
84%
A
B B A
A
40,33 3,36
Semarang,
April 2011
Mengetahui Kepala SD N Kalibanteng Kidul 02,
Guru Kelas,
Ch. Prihati, A. Ma
Zulia Eko Ismiyati
NIP 195211211974012002
NIP ………………
241
Lampiran 19 Lembar Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel siklus I No.
Nama
Pertemuan 1 Nilai
Kualifikasi
siklus I Pertemuan 2
Nilai
Kualifikasi
Pertemuan 1 Nilai
Kualifikasi
Pertemuan 2 Nilai
Kualifikasi
1
Erika Sinta Dewi
40
Tidak Tuntas
40
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
70 Tuntas
2
Avin Kurniawan
20
Tidak Tuntas
20
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
70 Tuntas
3
Rio Tomas
40
Tidak Tuntas
30
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
65 Tuntas
4
Ananda As'aril
50
Tidak Tuntas
70
Tuntas
75
Tuntas
75 Tuntas
5
Andre Hidayat
30
Tidak Tuntas
30
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
75 Tuntas
6
Andre Surya Admaja
35
Tidak Tuntas
65
Tuntas
70
Tuntas
65 Tuntas
7
Angel Clara Omega
65
Tuntas
50
Tidak Tuntas
65
Tuntas
70 Tuntas
8
Celfin Bryan Pangestu
80
Tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
55 Tidak Tuntas
9
Daffa Risky Putra
50
Tidak Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
75 Tuntas
10
Deva Septian Pramudya
100
Tuntas
90
Tuntas
85
Tuntas
80 Tuntas
11
Eka Susilowati
90
Tuntas
80
Tuntas
85
Tuntas
75 Tuntas
12
Eko Setyorini
75
Tuntas
70
Tuntas
75
Tuntas
70 Tuntas
13
Fath Aziz Al aqsa
65
Tuntas
65
Tuntas
75
Tuntas
70 Tuntas
14
Fendy solikul Akbar
40
Tidak Tuntas
40
Tidak Tuntas
65
Tuntas
60 Tidak Tuntas
15
Feri Hermawan
90
Tuntas
70
Tuntas
75
Tuntas
70 Tuntas
16
Fitria Eka Puspitasari
100
Tuntas
90
Tuntas
90
Tuntas
95 Tuntas
17
Fitria Marentina. A
100
Tuntas
75
Tuntas
80
Tuntas
95 Tuntas
18
Ivan Ade Kusuma
55
Tidak Tuntas
40
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
60 Tidak Tuntas
242 19
Yulia Kusuma Wardani
100
Tuntas
100
Tuntas
100
Tuntas
80 Tuntas
20
Kusmawati
90
Tuntas
80
Tuntas
85
Tuntas
90 Tuntas
21
Melati Setyoningrum
80
Tuntas
70
Tuntas
80
Tuntas
90 Tuntas
22
Nadia Nofitasari
85
Tuntas
95
Tuntas
80
Tuntas
85 Tuntas
23
Nafisa
85
Tuntas
80
Tuntas
85
Tuntas
80 Tuntas
24
Nita Rahayu
65
Tuntas
70
Tuntas
75
Tuntas
85 Tuntas
25
Putra Angga Fardiansyah
65
Tuntas
65
Tuntas
70
Tuntas
65 Tuntas
26
Risky Anggoro Trisna
20
Tidak Tuntas
75
Tuntas
60
Tidak Tuntas
55 Tidak Tuntas
27
Risky Bayu Puspitowati
80
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
80 Tuntas
28
Rofiqi Anhari Suci
85
Tuntas
80
Tuntas
80
Tuntas
75 Tuntas
29
Sagita Indah Lestari
80
Tuntas
90
Tuntas
90
Tuntas
90 Tuntas
30
Santi Dwi Rahmawati
65
Tuntas
65
Tuntas
70
Tuntas
70 Tuntas
31
Sabrina Ratna Delaila
65
Tuntas
80
Tuntas
75
Tuntas
75 Tuntas
32
Siti Salma
100
Tuntas
90
Tuntas
90
Tuntas
80 Tuntas
33
Theresia Abelia Pambudi
85
Tuntas
90
Tuntas
90
Tuntas
80 Tuntas
34
Thomas Ardian
70
Tuntas
70
Tuntas
85
Tuntas
80 Tuntas
35
Muhammad Akbar Fauzi
70
Tuntas
30
Tidak Tuntas
75
Tuntas
80 Tuntas
36
Agnes Pusponingrum
100
Tuntas
100
Tuntas
100
Tuntas
85 Tuntas
37
Agung Kristiawan
40
Tidak Tuntas
70
Tuntas
70
Tuntas
65 Tuntas
38
Audi Putra Adanta
10
Tidak Tuntas
40
Tidak Tuntas
65
Tuntas
70 Tuntas
39
Dina Nur Aprilia
80
Tuntas
40
Tidak Tuntas
80
Tuntas
85 Tuntas
40
Milliandy Faizal
30
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
50 Tidak Tuntas
41
Gerin Natalino Araufi
70
Tuntas
70
Tuntas
65
Tuntas
70 Tuntas
42
Yogi Dwi Prasetyo
50
Tidak Tuntas
50
Tidak Tuntas
60
Tidak Tuntas
65 Tuntas
243 Jml
2795
2805
3145
3125
Rata2
66,55
66,79
74,88
74,40
Ketuntasan
28
66,67%
30
71,43%
34
80,95%
37
88,10%
Tdk Tuntas
14
33,33%
12
28,57%
8
19,05%
5
11,90%
min
10
20
50
50
mak
100
100
100
95
Semarang, Guru kelas IV,
Peneliti,
Zulia Eko Ismiyati
Riana NIM 1402407157 Mengetahui Kepala SDN Kalibanteng Kidul 02,
Ch. Prihati, A. Ma NIP 195211211974012002
April 2011
244 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan…1… Siklus……I….. Nama Guru
: Riana
NIM
: 1402407157
Kelas
: IV
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: Sabtu, 2 April 2011
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
Tingkat No.
Jumlah
kemampuan
Indikator
1
2
3
4
1.
Melaksanakan prapembelajaran
√
3
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
√
3
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
√
teks bacaan 5.
2 √
3
√
3
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6.
Menyediakan kartu teks acak
7.
Membimbing kerja kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
√ √
9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
10.
Memberi
kesempatan
kepada
√
siswa
11.
Melakukan evaluasi
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
Jumlah ……30……. Kreteria ………C……………
3 2
untuk
bertanya
selesai
2 √
berhasil dalam melaksanakan tugasnya
4
√
1 √
2
√
2
245 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan……2… Siklus……I….. Nama Guru
: Riana
NIM
: 1402407157
Kelas
: IV
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: Rabu, 6 April 2011
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
Tingkat No.
1 1.
Melaksanakan prapembelajaran
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
2
3
4 3
√ √
4 2
√
3 √
teks bacaan 5.
Jumlah
kemampuan
Indikator
4
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang √
materi membaca intensif 6.
Menyediakan kartu teks acak
7.
Membimbing kerja kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
√ √
Ketepatan dalam mengelola waktu
10.
Memberi
kesempatan
kepada
√ √
siswa
11.
Melakukan evaluasi
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
Jumlah ……37……. Kreteria ………B……………
3 2
untuk
bertanya
selesai
3 3
berhasil dalam melaksanakan tugasnya 9.
4
√ √
3 3
√
246 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan…1…… Siklus……II….. Nama Guru
: Riana
NIM
: 1402407157
Kelas
: IV
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: Rabu, 20 April 2011
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
Tingkat No.
Jumlah
kemampuan
Indikator
1
2
3
4
1.
Melaksanakan prapembelajaran
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
√
4
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
4
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
1
teks bacaan 5.
2
3
4
√
3
√
3
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6.
Menyediakan kartu teks acak
√
4
7.
Membimbing kerja kelompok
√
4
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa berhasil dalam melaksanakan tugasnya
9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
10.
Memberi
kesempatan
kepada
siswa
11.
Melakukan evaluasi
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
Jumlah ……42……. Kreteria ………A……………
3
√
3
√
3
√
3
untuk
bertanya
selesai
√
√
4
247 LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN GURU Pertemuan…2…… Siklus……II….. Nama Guru
: Riana
NIM
: 1402407157
Kelas
: IV
Sekolah
: SDN Kalibanteng Kidul 02
Konsep
: Membaca Intensif
Hari/ Tanggal
: Rabu, 27 April 2011
Petunjuk
: berikan tanda check (√) pada kolom tingkat kemampuan yang sesuai
dengan indikator pengamatan!
Tingkat No.
Jumlah
kemampuan
Indikator
1
2
3
4
1.
Melaksanakan prapembelajaran
√
4
2.
Membuka pembelajaran dengan apersepsi
√
4
3.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
4.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang
√
teks bacaan 5.
3 √
4
√
4
√
4
Melakukan penjelasan kepada siswa tentang materi membaca intensif
6.
Menyediakan kartu teks acak
7.
Membimbing kerja kelompok
8.
Memberikan reward kepada siswa ketika siswa
√
berhasil dalam melaksanakan tugasnya 9.
Ketepatan dalam mengelola waktu
10.
Memberi
kesempatan
kepada
siswa
11.
Melakukan evaluasi
12.
Memberikan umpan balik setelah pembelajaran
Jumlah ……45……. Kreteria ……II………………
√
4
√
4
untuk
bertanya
selesai
3
√
3 √
4
√
4
248
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Avin Kurniawan
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
28
C
Ananda As’aril
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
C
Rio Thomas
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
27
C
Andre Hidayat
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
C
Eka Susilowati
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
31
B
Eko Setyorini
3
3
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
29
C
Daffa Risky Putra
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
4
2
31
B
Fendy Solikul Akbar
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
26
C
Celvin briyan Pangestu
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
26
C
Feri Hermawan
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
26
C
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Gunawan)
249
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Deva Septian Pramudya
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
32
B
Ivan Ade Kusuma
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
4
2
28
C
Kusmawati
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
30
C
Melati Setyoningrum
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
Nadia Nofitasari
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
33
B
Erika Sinta Dewi
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
26
C
Putra Angga Firmansyah
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
26
C
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
2
30
C
Risky Bayu Puspitowati
3
4
3
2
3
3
2
2
3
2
4
3
34
B
Rofiqi Anhari Suci
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Sri Murtini)
250
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
6
Siti Salma
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
4
2
31
B
Theresia Abelia Pambudi
3
2
2
3
2
3
2
2
4
2
4
3
32
B
Nafisa
3
3
2
4
4
3
3
2
4
2
4
2
36
B
Julia Kusuma Wardani
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
4
2
32
B
Sagita Indah Lestari
3
3
2
3
4
3
2
2
3
2
3
2
32
B
Dina Nur Aprilia
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
30
C
Muhammad Akbar Fauzi
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
4
2
30
C
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
26
C
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
31
B
Yogi Dwi Prasetyo
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
26
C
Nita Rahayu
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
C
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
4
2
29
C
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Noni Anita)
251
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Agnes Pusponingrum Angel Clara Omega
3
4
3
2
3
2
2
2
3
2
4
2
32
B
Fath Aziz Al aqsa
3
2
2
3
2
3
2
2
4
2
3
2
30
C
Thomas Ardian
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
3
34
B
Agung Kristiawan
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
4
2
30
C
Andre Surya Admaja
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
4
2
30
C
Fitria Eka Puspitasari
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
32
B
Fitria Marentina A
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
2
31
B
Santi Dwi Rahmawati
3
4
3
2
2
3
3
2
3
2
4
2
33
B
Sabrina Ratna Delaila
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
33
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Ria Inarotul Ulya)
252
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 2 No.
1
2
3
4
5
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Avin Kurniawan
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
30
C
Ananda As’aril
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
3
31
B
Rio Thomas
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
28
C
Andre Hidayat
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
Eka Susilowati
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
4
34
B
Eko Setyorini
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
4
32
B
Daffa Risky Putra
3
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
3
29
C
Fendy Solikul Akbar
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
Celvin briyan Pangestu
4
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
4
34
B
Feri Hermawan
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
3
3
31
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Gunawan)
253
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Deva Septian Pramudya
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
38
B
Ivan Ade Kusuma
3
2
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
30
C
Kusmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
38
B
Melati Setyoningrum
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
35
B
Nadia Nofitasari
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
35
B
Erika Sinta Dewi
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
Putra Angga Firmansyah
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
30
C
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
Risky Bayu Puspitowati
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
4
3
34
B
Rofiqi Anhari Suci
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
4
3
35
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Ellit Pipop Setiawan)
254
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 2 No.
1
2
3
4
5
6
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Siti Salma
4
3
3
3
3
4
3
2
4
3
4
4
40
A
Theresia Abelia Pambudi
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
40
A
Nafisa
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
40
A
Julia Kusuma Wardani
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
39
B
Sagita Indah Lestari
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
39
B
Dina Nur Aprilia
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
30
C
Muhammad Akbar Fauzi
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
4
34
B
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
27
C
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
32
B
Yogi Dwi Prasetyo
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
30
C
Nita Rahayu
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
26
C
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Nurhayati)
255
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus I Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Agnes Pusponingrum
4
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
4
33
B
Angel Clara Omega
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
4
35
B
Fath Aziz Al aqsa
3
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
Thomas Ardian
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
40
A
Agung Kristiawan
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
Andre Surya Admaja
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
29
C
Fitria Eka Puspitasari
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
38
B
Fitria Marentina A
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
36
B
Santi Dwi Rahmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
38
B
Sabrina Ratna Delaila
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
37
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Ria Inarotul ulya)
256
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Avin Kurniawan
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
29
C
Ananda As’aril
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
4
3
32
B
Rio Thomas
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
27
C
Andre Hidayat
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
3
3
32
B
Eka Susilowati
4
4
3
4
3
3
3
2
4
3
4
4
41
A
Eko Setyorini
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
34
B
Daffa Risky Putra
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
Fendy Solikul Akbar
4
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
3
33
B
Celvin briyan Pangestu
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
Feri Hermawan
3
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
30
C
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Gunawan)
257
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Deva Septian Pramudya
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
40
A
Ivan Ade Kusuma
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
32
B
Kusmawati
4
3
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
35
B
Melati Setyoningrum
4
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
3
32
B
Nadia Nofitasari
4
4
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
35
B
Erika Sinta Dewi
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
30
C
Putra Angga Firmansyah
4
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
31
B
Risky Anggoro Trisna
3
2
2
4
2
2
2
2
2
3
3
3
30
C
Risky Bayu Puspitowati
4
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
34
B
Rofiqi Anhari Suci
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
35
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Eksi Castingga)
258
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
6
Siti Salma
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
42
A
Theresia Abelia Pambudi
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
41
A
Nafisa
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
42
A
Julia Kusuma Wardani
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
38
B
Sagita Indah Lestari
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
40
A
Dina Nur Aprilia
4
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
32
B
Muhammad Akbar Fauzi
4
3
2
2
4
2
3
2
4
2
3
3
34
B
Milliandy Faizal
3
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
29
C
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
33
B
Yogi Dwi Prasetyo
3
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
31
B
Nita Rahayu
4
3
3
2
3
3
2
2
3
2
4
3
34
B
Audi Putra Adanta
3
2
2
2
2
2
3
3
2
3
3
3
30
C
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Noni Anita)
259
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Agnes Pusponingrum
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
3
3
31
B
Angel Clara Omega
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
35
B
Fath Aziz Al aqsa
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
3
30
C
Thomas Ardian
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
40
A
Agung Kristiawan
4
3
2
2
4
2
3
2
3
3
3
3
34
B
Andre Surya Admaja
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
30
C
Fitria Eka Puspitasari
4
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
37
B
Fitria Marentina A
4
4
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
37
B
Santi Dwi Rahmawati
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
37
B
Sabrina Ratna Delaila
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
36
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Sri Murtini)
260
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Avin Kurniawan
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
36
B
Ananda As’aril
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
36
B
Rio Thomas
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
37
B
Andre Hidayat
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
3
3
36
B
Eka Susilowati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Eko Setyorini
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Daffa Risky Putra
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
39
B
Fendy Solikul Akbar
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
35
B
Celvin briyan Pangestu
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
46
A
Feri Hermawan
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
39
B
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Gunawan)
261
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Deva Septian Pramudya
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Ivan Ade Kusuma
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
38
B
Kusmawati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Melati Setyoningrum
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
42
A
Nadia Nofitasari
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
40
A
Erika Sinta Dewi
3
3
2
3
2
3
2
3
4
3
3
3
34
B
Putra Angga Firmansyah
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
38
B
Risky Anggoro Trisna
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
37
B
Risky Bayu Puspitowati
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
41
A
Rofiqi Anhari Suci
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
43
A
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Noni Anita)
262
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
6
Siti Salma
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Theresia Abelia Pambudi
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Nafisa
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Julia Kusuma Wardani
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Sagita Indah Lestari
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Dina Nur Aprilia
4
2
3
3
2
2
2
3
4
3
3
3
34
B
Muhammad Akbar Fauzi
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
37
B
Milliandy Faizal
3
2
3
3
2
2
2
3
4
3
2
3
32
B
Gerin Natalino Araufi
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
31
B
Yogi Dwi Prasetyo
3
2
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
30
C
Nita Rahayu
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
36
B
Audi Putra Adanta
3
3
3
2
2
2
2
3
4
2
2
3
31
B
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Sri Murtini)
263
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan Menggunakan Teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2 No.
Nama
Indikator
Jumlah
Kreteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
2
3
4
5
Agnes Pusponingrum
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
44
A
Angel Clara Omega
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
45
A
Fath Aziz Al aqsa
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
34
B
Thomas Ardian
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Agung Kristiawan
4
3
3
2
3
3
3
3
4
2
2
3
35
B
Andre Surya Admaja
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
35
B
Fitria Eka Puspitasari
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
44
A
Fitria Marentina A
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Santi Dwi Rahmawati
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
Sabrina Ratna Delaila
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
47
A
6
Semarang, …… April 2011 Observer,
(Ria Inarotul Ulya)
264
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan menggunakan teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 1 Kreteria 4
3
2
1
Skor mak
Skor Yang diperoleh
Rata-rata
%
Kreteria
a. Kenyaringan suara
0
24
15
3
168
b. Pandangan mata
12
14
12
4
168
c. Keberanian
0
23
16
3
168
d. Kelancaran
18
19
2
3
168
e. Pelafalan
0
27
12
3
168
f.
22
15
2
3
168
105 118 104 136 108 140
2,50 2,81 2,48 3,24 2,57 3,33
62,50% 70,24% 61,90% 80,95% 64,29% 83,33%
C B C B B A
Aspek yang dinilai
Pemenggalan kata
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa Dalam Pembelajaran Membaca Intensif dengan menggunakan teknik Skrambel Siklus II Pertemuan 2 Skor Yang Skor Aspek yang dinilai Kreteria Rata-rata % mak diperoleh 4
3
2
1
a. Kenyaringan suara
6
30
6
0
168
b. Pandangan mata
12
24
5
1
168
c. Keberanian
0
37
5
0
168
d. Kelancaran
18
19
5
0
168
e. Pelafalan
7
20
15
0
168
f.
22
15
5
0
168
Pemenggalan kata
126 131 121 139 118 143
3,00 3,12 2,88 3,31 2,81 3,40
75,00% 77,98% 72,02% 82,74% 70,24% 85,12%
Kreteria B B B B B A
265
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Rekap hasilPengamatan Intonasi Siswa Aspek Nama a b c d e f Erika Sinta Dewi 2 1 2 2 2 2 Avin Kurniawan 2 2 2 3 3 3 Rio Tomas 2 2 2 3 3 3 Ananda As'aril 2 3 3 3 3 3 Andre Hidayat 3 3 3 3 2 3 Andre Surya Admaja 2 2 2 2 3 2 Angel Clara Omega 3 4 3 4 3 4 Celfin Bryan Pangestu 3 3 2 4 3 4 Daffa Risky Putra 2 2 2 3 2 3 Deva Septian Pramudya 3 4 3 4 3 4 Eka Susilowati 3 4 3 4 3 4 Eko Setyorini 3 3 3 3 3 4 Fath Aziz Al aqsa 2 2 2 3 2 3 Fendy solikul Akbar 3 3 2 3 3 3 Feri Hermawan 3 3 3 3 3 4 Fitria Eka Puspitasari 3 4 3 4 3 4 Fitria Marentina. A 3 3 3 4 3 4 Ivan Ade Kusuma 2 2 2 3 2 3 Julia Kusuma Wardani 3 4 3 4 3 4 Kusmawati 3 4 3 4 3 4 Melati Setyoningrum 3 4 3 4 3 4 Nadia Nofitasari 2 2 3 3 2 3 Nafisa 3 4 3 4 3 4 Nita Rahayu 2 2 2 3 2 3 Putra Angga Firmansyah 2 2 2 3 2 3 Risky Anggoro Trisna 2 2 2 3 2 4 Risky Bayu Puspitowati 2 3 2 3 2 4 Rofiqi Anhari Suci 3 3 3 4 3 4 Sagita Indah Lestari 3 3 3 4 3 4 Santi Dwi Rahmawati 3 3 3 4 3 4 Sabrina Ratna Delaila 3 3 3 4 3 4 Siti Salma 3 4 3 4 3 4 Theresia Abelia Pambudi 3 4 3 4 3 4 Thomas Ardian 3 4 3 4 3 4 Muhammad Akbar Fauzi 3 3 2 3 3 3 Agnes Pusponingrum 3 4 3 4 3 4 Agung Kristiawan 2 3 2 3 2 3 Audi Putra Adanta 1 1 1 1 1 1 Dina Nur Aprilia 2 2 2 3 2 3 Milliandy Faizal 1 1 1 1 1 1 Gerin Natalino Araufi 1 1 1 1 1 1 Yogi Dwi Prasetyo 3 2 3 3 3 3 Jumlah 1 3 4 3 3 3 3 Jumlah 2 15 12 16 2 12 2 Jumlah 3 24 14 23 19 27 15 Jumlah 4 0 12 0 18 0 22
JML
kreteria
11 15 15 17 17 13 21 19 14 21 21 19 14 17 19 21 20 14 21 21 21 15 21 14 14 15 16 20 20 20 20 21 21 21 17 21 15 6 14 6 6 17
C C C B B C A B C A A B C B B A A C A A A C A C C C B A A A A A A A B A C D C D D B 17 9 13 3
266
267
268
\
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
Dokumentasi
Gambar 1. Guru Melakukan Presensi Siswa
Gambar 2. Guru Melakukan Apersepsi Dengan Menarik Perhatian Siswa
Gambar 3. Guru Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
285
Gambar 4. Guru Mengajukan Pertanyaan Tentang Teks Bacaan
Gambar 5. Melakukan Penjelasan Tentang Materi
Gambar 6. Guru Menyediakan Kartu Teks Acak
286
Gambar: 7 Siswa Melakukan Diskusi
Gambar 8. Siswa Menempel Kartu Teks Acak
Gambar 9. Guru Membimbing Kerja Kelompok
287
Gambar 10. Guru Membimbing Kerja Kelompok
Gambar 11. Siswa Menunjukan Hasil Diskusi
Gambar 12. Siswa Putri Mendemonstrasikan Hasil Diskusi
288
Gambar 13. Siswa Putra Mendemonstrasikan Hasil Diskusi
Gambar 14. Memberikan Reward Kepada Siswa Ketika Siswa Berhasil Dalam Melaksanakan Tugasnya
Gambar 15. Guru Memberi Kesempatan Kepada Siswa Untuk Bertanya
289
Gambar 16. Siswa Melakukan Evaluasi
Gambar 17. Guru Memberikan Umpan Balik Setelah Pembelajaran Selesai
Gambar 18. Observer (Guru Kelas)
290
Gambar 19. Observer (Pengamat Siswa)
291
292
293
294
295
296
297
298