PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG Oleh : Puji Rahayu *) Masyhuri Machfudz **) Rois Arifin ***) PPS Magiter Manajemen, Universitas Islam Malang ABSTRACT The purpose of this study was to determine and analyze the effect of simultaneous job characteristics, organizational characteristics on Job Satisfaction on Employee Office of Legislative Council Secretariat Malang Regency, to determine and analyze the partial effect of job characteristics, organizational characteristics on job satisfaction at the secretariat office of the Council of Representatives People Malang Regency. The population in this study were employees of the secretariat office of the Regional Representatives Council Malang, amounting to 80 people. Of these sampled in this study were 80 respondents. Sampling using census method. The analysis used multiple linear regression analysis to determine the correlation coefficient (R), the coefficient of determination (R2), simultaneous hypothesis test (F test), partial hypothesis test (t test). Based on the analysis that has been done can be explained that simultaneously variable job characteristics, organizational characteristics influence the job satisfaction of employees in the office of the Secretariat of the House of Representatives District Malang with the calculated F value of 133.050 with a significance level of 0.000. Partially effect of job characteristics on job satisfaction at the secretariat office of the Regional Representatives Council Malang with t value of 8.367 with a significance value of 0.000. Partially organizational characteristics influence the job satisfaction it can be shown with a t value of 2.849 with a significance value of 0.000. Keywords: Job Characteristics, Organizational Characteristics and Job Satisfaction. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja merupakan dambaan bagi setiap individu yang sudah bekerja. Masing-masing individu atau pegawai mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang dianutnya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pegawai, maka akan semakin tinggi kepuasan yang dirasakan, demikian pula sebaliknya semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pegawai maka akan memunculkan ketidakpuasan kerja pada diri pegawai.
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 93
Dalam memahami mengenai ketidakpuasan dan kepuasan kerja ada keterkaitan dengan aspek pekerjaan, karena pada dasarnya kepuasan kerja itu sendiri merupakan suatu hal yang bersifat individual, dimana setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda, semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan dan sebaliknya. Menurut Wexley, KN dan Yukl, Garry (1992) dari aspek pekerjaan disebutkan bahwa karakteristik pekerjaan sebagai faktor utama yang ditemukan secara konsisten dalam pembentukan kepuasan kerja. Selain aspek pekerjaan sebagai aspek yang berpengaruh terhadap kepuasan, faktor karakteristik organisasi juga berpengaruh terhadap kepuasan yang ditunjukkan dengan kebijaksanaan dan kultur serta hubungan masing-masing individu dalam organisasi. Demikian halnya dengan yang terjadi di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang, yang bertugas melayani para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya mempunyai perbedaan dengan SKPD yang lain secara pekerjaan Sekretaris DPRD bertanggung jawab kepada Ketua DPRD tetapi secara administrasi dibawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Hal ini menuntut semua pegawai yang ada di Sekretariat DPRD untuk berkerja secara optimal baik secara kualitas dan kuatintas pelayanan khususnya pelayanan secara internal kepada anggota DPRD Kabupaten Malang, tetapi selama ini masih banyak keluhan dari anggota DPRD terhadap pelayanan dan kinerja staf Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang kurang bisa menyesuaikan atau kurang responsif dalam melayani dan mengakomodir kebutuhan mereka dalam rangka pelaksanaan kegiatan anggota DPRD yng bersifat internal seperti Rapat Paripurna atau Sidang-sidang Komisi maupun waktu mendampingi anggota DPRD dalam melakukan kunjungan kerja yang dikarenakan beberapa hal antara faktor kepemimpinan serta kurangnya motivasi mereka, untuk itu dalam rangka meningkatkan keberadaan (eksistensi) serta kinerja para pegawai, maka diperlukan seorang pimpinan yang bisa memberikan motivasi serta menanamkan kebanggaan dan rasa ikut memiliki terhadap organisasinya kepada para pegawai agar kinerja mereka bisa optimal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka secara spesifikasi dirumuskan sebagai berikut : a) Apakah Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang? b) Apakah Karakteristik Pekerjaan, Karakteristik Organisasi berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang? c) Variabel manakah diantara Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang?
94 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi secara simultan terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. b) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi secara parsial terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. c) Untuk mengetahui manakah antara Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi yang berpengaruh dominan terhadap Kepuasan Kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang 1.4 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat di bidang akademik maupun di bidang praktis, antara lain sebagai berikut: a) Bagi Pemerintah Kabupaten Malang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam mewujudkan Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi dalam upaya meningkatkan Kepuasan Kerja pegawai pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. b) Bagi akademisi penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi dalam upaya meningkatkan Kepuasan Kerja pegawai. c) Sedangkan bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan pengetahuan, terutama yang terkait dengan pengembangan sumber daya manusia. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2001) dengan judul Pengaruh Kompensasi dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja dengan Variabel Kompensasi (Finansial dan non Financial). Karakteristik Pekerjaan (Variabel ketrampilan, identitas tugas, signifikansi Tugas, Otonomi dan umpan balik pekerjaan). Variabel-variabel dalam kompensasi (financial dan non financial) serta variablevariabel dalam karakteristik pekerjaan baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Variabel otonomi merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Soelistiasih (2009) dengan judul Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai (Studi Evaluasi Kebijakan Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor: 3 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Sekertaris Daerah Kabupaten Malang. Hasil dari penelitian adalah dari uji secara simultan bahwa kedua variable yaitu karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Sedangkan secara parsial krakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil ini menunjukkan bahwa variable karakteristik Organisasi (X2) khususnya lingkungan kerja berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 95
Penelitian yang dilakukan oleh Sulivantiani (2010) yang berjudul Pengaruh Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Malang. Hasil penelitian adalah bahwa karakteristik pekerjaan dan Karakteristik Organisasi secara bersama-sama tau simultan berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Sedangkan secara parsial karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai. 2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Karakteristik Pekerjaan Menurut pandapat Porter and Miles (1996:27) Karakteristik Pekerjaan adalah sifat tugas yang meliputi besarnya tanggung jawab serta macam-macan tugas yang di emban karyawan. Secara umum Karakteristik Pekerjaan itu sendiri membuat para karyawan menemukan kepuasan instrinsik yang selanjutrnya akan lebih memotivasi karyawan daripada jika karakteristik tersebut tidak ada dalam pekerjaan. Wall and Martin dalam Spector (1997:156) menyebutkan bahwa karakteristik pekerjaan mengacu pada isi dan kondisi dari tugas-tugas pekerjaan itu sendiri. Jadi karakteristik pekerjaan merupakan ciri yang terkandung dalam suatu pekerjaan yang terdiri dari berbagai dimensi inti dari suatu pekerjaan. 2.2.2 Karakteristik Organisasi Karakteritik Organisasi merupakan suatu kondisi dimana setiap organisasi atau lingkungan kerja mempunyai peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah dan misi lainnya yang berpengaruh pada setiap karyawan Sujak (1992:69). 2.2.3 Kepuasan Kerja Pembahasan mengenai kepuasan kerja perlu didahului oleh penegasan bahwa masalah kepuasan kerja bukanlah hal yang sederhana baik dalam arti konsep maupun dalam arti analisisnya karena “kepuasan” mempunyai konotasi yang beraneka ragam. Meskipun demikian tetap relevan untuk mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang pekerjaannya Siagian (1998:45). Smith et.al dalam Luthans (2002:46) menyebutkan terdapat lima dimensi sebagai kriteria kepuasan kerja yang meliputi : Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, Kepuasan terhadap pembayaran, Kepuasan terhadap promosi, Kepuasan terhadap supervise, Kepuasan terhadap teman sekerja 2.3 Hipotesis 1. Bahwa Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. 2. Bahwa Karakteristik Pekerjaan dan Karakteristik Organisasi berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. 3. Bahwa Karakteristik Pekerjaan berpengaruh dominan terhadap Kepuasan Kerja Pegawai. 96 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pada penelitian ini populasi adalah keseluruhan Pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang sebanyak 80 pegawai, oleh karena jumlah populasikurang dari 100 maka diambil semua sebagai sampel sehingga penelitian ini menggunakan teknik sensus. 3.2 Definisi Operasional Variabel a. Karakteristik Pekerjaan, Secara Konseptual adalah sifat pekerjaan yang besarnya tanggung jawab dan macam-macam pekerjaan yang diemban karyawan. Indikator pada Karakteristik Pekerjaan adalah : Variasi Ketrampilan, Identitas Tugas, Signifikasi Tugas, Otonomi dan Umpan Balik b. Karakteristik Organisasi, Secara konseptual adalah faktor-faktor lingkungan kerja individu. Apakah organisasi memperhatikan atau mengabaikan bahwa produktivitas yang tinggi disertai imbalan yang tinggi. Apakah organisasi membantu perkembangan pegawai. Indikator pada Karakteristik Organisasi adalah : Perilaku Pemimpin dan Lingkungan Kerja c. Kepuasan Kerja (Y) Secara konseptual adalah ungkapan emosional yang bersifat menyenangkan atau positif, sebagaimana hasil penelitian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman. Indikator pada Kepuasan Kerja adalah : Kepuasan Terhadap Karakteristik Pekerjaan, Kepuasan Terhadap Pembayaran, Kepuasan Terhadap Promosi, Kepuasan Terhadap Supervisi dan Kepuasan Terhadap Teman Sekerja 3.3 Model Penelitian Karakteristik Pekerjaan 1. 2. 3. 4. 5.
Variasi Ketrampilan Identitas Tugas Signifikasi Tugas Otonomi Umpan Balik
Karakteristik Organisasi 1. Perilaku Pimpinan 2. Lingkungan Kerja
KEPUASAN KERJA 1. Kepuasan Terhadap Karakteristik Pekerjaan 2. Kepuasan Terhadap Pembayaran 3. Kepuasan Terhadap Promosi 4. Kepuasan Terhadap Supervisi 5. Kepuasan Terhadap Teman Sekerja
Secara Simultan Secara Parsial Gambar 1 Model Penelitian
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 97
3.4 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Sumber data diperoleh dari sumber internal organisasi yaitu dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. a. Data Primer Data primer adalah data yang diambil dan dikumpulkan secara langsung dari jawaban responden melalui kuesioner yang berkaitan dengan Karakteristik Pekerjaan dan Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah diolah dalam bentuk naskah tertulis atau dokumen dari di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kuesioner, Wawancara dan Dokumentasi 3.5 Metode Analisa Data 3.5.1 Uji Instrumen Penelitian. a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (Sugiyono, 1994 : 22). n X i Yi X i Yi rXY n X i2 X i n Yi 2 Yi 2
di mana rXY = koefisien korelasi Product Moment antara item dan total n = Jumlah subyek yang akan diteliti x = Skor tiap item y = total nilai untuk setiap variabel yang diteliti Lebih lanjut, Sugiyono menyatakan biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r > 0,3. Jadi apabila korelasi antara butir-butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,5 atau lebih : 2 k s j 1 s 2 k 1 x
dimana: k Sj2 Sx2
98 |
: : :
Banyaknya belahan tes Varians belahan j Varians skor tes
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
3.5.2 Uji Normalitas. Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, digunakan pengujian Kolmogorof Smirnov Goodnes Of Fit Test terhadap masingmasing variabel. Apabila nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorof Smirnov Goodnes Of Fit Test > 0,05 (standart Error) maka dapat dikatakan bahwa sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal. 3.5.3 Uji Asumsi Klasik. Uji asumsi dilakukan untuk mengetahui apakah estimator-estimator pengujian tersebut bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) atau tidak. Adapun asumsiasumsi yang harus dipenuhi adalah : a. Multikolinearitas Pengujian terhadap multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas itu saling berkolerasi, sebab apabila hal ini terjadi maka akan sulit untuk diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel gantungnya. Untuk mendeteksi multikolinearitas menurut Gudjarati (1995 : 11 ) salah satu caranya dapat dilakukan dengan uji kolerasi pearson. Bila kolerasi pearson bermakna, berarti variabel terjadi multikolinearitas. b. Heteroskendaktisitas. Untuk mendeteksi adanya heterokedaktisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu (titik-titik) pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbuY adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah terstandarisasikan. Dasar pengambilan keputusannya adalah : a. Jika ada pola seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola titik-titik yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka tidak terjadi gejala heterokedaktisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas,serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedaktisitas atau dapat dikatakan telah terjadi gejala homokedaktisitas. 3.5.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini mencakup pengujian terhadap pengaruh parsial maupun simultan dari variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat, adapun metode statistik yang dipergunakan adalah sebagai berikut : a. Uji Hipotesis 1 Yaitu menguji pengaruh variabel bebas secara simultan (serentak) terhadap variabel terikat dengan menggunakan Uji F-tes dengan rumus sebagai berikut (Gujarati, 1997) :
F
R 1 R 2
2
/K
N K 1
Keterangan : F = Pendekatan Distribusi Probabilitas JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 99
K = Banyaknya variabel bebas R2 = Koefisien Dalam pengujian regresi berganda berlaku ketentuan : HO diterima jika Fhit < Ftabel HO ditolak jika Fhit > Ftabel Ha diterima jika Fhit > Ftabel Ha ditolak jika Fhit < Ftabel b. Uji Hipotesis 2 Selanjutnya untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel penelitian digunakan uji “t” terhadap koefisien regresi parsial yang dihitung dengan rumus :
t
bi Sbi
Keterangan : bi = koefisien regresi ke-i ( i=1,2,3 ) Sbi = standar deviasi dari koefisien bi Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikasi t lebih kecil dari 5% atau thitung > ttabel maka dinyatakan signifikan, yang secara parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dan sebaliknya bila signifikasi t lebih besar dari 5%, atau thitung > ttabel maka secara parsial variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. c. Uji Hipotesis 3 Untuk melihat seberapa jauh pengujian hipotesis 3 yaitu pengaruh yang dominan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, maka perlu dilihat koefisien beta yang terstandarisasi () yang terbesar, jika pengaruh yang dihipotesiskan mempunyai pengaruh dominan dengan koefisien beta yang terstandarisasi terbesar, maka hipotesis dapat diterima. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada para responden, yaitu pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang sebanyak 80 pegawai, maka dapat diambil beberapa gambaran tentang karakteristik responden sebagai berikut: a. Responden Berdasarkan Usia responden berada pada usia dibawah 30 tahun yaitu sebesar 23 orang atau sebesar 29 %, selanjutnya sebesar 45 orang responden berusia antara 30 - 40 tahun dan sisanya sebanyak 13 orang responden berusia lebih dari 40 tahun. Persentase responden berada pada usia lebih dari 40 tahun adalah sebesar 16%, persentase responden berada pada usia 31 – 40 tahun adalah sebesar 56% dan persentase responden berusia kurang dari 30 tahun adalah sebesar 29%. Hal ini berarti bahwa mayoritas pegawai berusia antara 30 – 40 tahun.
100 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
b. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin jumlah responden laki-laki sebesar 18 orang dan perempuan sebanyak 62 orang. Persentase responden laki-laki adalah sebesar 22 %, sedangkan persentase perempuan sebesar 78 %. Hal ini berarti bahwa mayoritas pegawai adalah perempuan. c. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan responden yang memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 16 orang dengan persentase 20%, pendidikan terakhir S-1 sebanyak 45 orang dengan persentase sebesar 56 %, pendidikan terakhir S-2 sebanyak 19 orang atau dalam persentase sebesar 24 %. 4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Pengujian validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode r product moment sebagai berikut: Tabel 1 Uji Validitas Item r product moment Sig. Keterangan X1.1 0,668 0,000 Valid X1.2 0,821 0,000 Valid X1.3 0,646 0,000 Valid X1.4 0,784 0,000 Valid X1.5 0,787 0,000 Valid X2.1 0,888 0,000 Valid X2.2 0,815 0,000 Valid Y1 0,765 0,000 Valid Y2 0,598 0,000 Valid Y3 0,721 0,000 Valid Y4 0,720 0,000 Valid Y5 0,506 0,000 Valid Sumber: Data primer diolah (2015) Berdasarkan Tabel 1 tersebut dapat dilihat bahwa semua pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam penelitian ini atau dengan kata lain adalah valid. Dalam hal ini dapat dibuktikan dengan adanya keterangan hasil pengujian tingkat signifikan atau pada kolom “sig.” < 0,05. b. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Uji Reliabilitas No. Variabel Koefisien Alpha Keterangan 1. X1 0,790 Reliabel 2. X2 0,616 Reliabel 3. Y 0,634 Reliabel Sumber: Data primer diolah (2015) JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 101
Dari hasil uji reliable pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa seluruh item variabel yang digunakan adalah reliable, yaitu dimana untuk masing-masing item variabel mempunyai nilai r Alpha lebih dari 0,6. Artinya bahwa alat ukur ini mampu menghasilkan data yang dapat dipercaya. 4.2.2 Uji Normalitas Hasil uji Normalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3 Uji Normalitas Variabel asymp. Sig Standar Keterangan X1 0,197 > 0,05 Normal X2 0,334 > 0,05 Normal Y 0,257 > 0,05 Normal Sumber: Data Primer Diolah (2015) Dari tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov Smirnov yaitu sebesar 0,197 untuk X1, 0,334 untuk X2 dan 0,257 untuk Y. Berdasarkan syarat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov Smirnov harus lebih besar dari 0,05, maka berdasarkan tabel 5.3 terlihat bahwa nilai signifikan lebih dari 0,05 atau 5 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. 4.2.3 Hasil Uji Asumsi Klasik Regresi a. Hasil Uji Multikolineiritas Hasil uji Multikolineiritas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 Uji Multikolineiritas Colineary Statistic No. Variabel Tolerance VIF 1. X1 0,429 2,331 2. X2 0,429 2,331 Sumber: Data primer Diolah (2015). Dari tabel 4 Dapat dilihat bahwa nilai tolerance sebesar 0,429 dan nilai VIF sebesar 2,331. Berarti dalam penelitian ini model regresi memenuhi pedoman model regresi yang bebas dari multikolineiritas karena syarat model regresi yang bebas multikolineiritas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan angka tolerance < 1. Sehingga model regresi ini sudah dapat dikatakan baik dan layak untuk penelitian. b. Hasil Uji Heterokedaktisitas Uji Heterokedaktisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada model regresi yang baik tidak terjadi heterokedaktisitas.
102 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
Scatterplot
2
1
0
-1
-2
-3
Residual
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Kepuasan_Kerja
-4 -2.5
0.0
2.5
Regression Standardized Predicted Value
Berdasarkan gambar tersebut diatas titik-tititk residual tidak membentuk pola yang beraturan sehingga dapat disimpulkan model tidak terkena heterokedastisitas. 4.2.4 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel B Beta t hitung Sig. t X1 0,607 0,890 8,367 0,000 X2 0,444 0,156 2,849 0,006 Konstanta 4,336 F hitung 133,050 Sig. F 0,000 R 0,881 R Square 0,776 Sumber: Data Primer Diolah (2015) Berdasarkan tabel 5, dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 4,336 + 0,607 X1 + 0,444 X2 Menurut hasil uji regresi linier berganda seperti yang ada pada tabel 5 menunjukkan nilai R Square sebesar 0,776 atau 77,6%. Hal ini mengindikasikan bahwa kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang sebesar 77,6% dapat dijelaskan oleh kedua variabel bebas yaitu Karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi dan sisanya sebesar 22,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar dari kedua variabel bebas tersebut. 4.2.5 Pengujian Hipotesis Untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan maka dilakukan pengujian dengan uji statistik sebagai berikut: JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 103
a. Hasil Uji F (F-test) Dari tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar 2,007 sedangkan nilai Ftabel adalah sebesar 1,643. Jadi Fhitung > Ftabel atau signifikan F < 5 % (0,000<0,005). Artinya bahwa secara bersama-sama (simultan) kedua variabel tersebut berpengaruh terhadap kepuasan kerja atau dengan kata lain H1a diterima dan H10 ditolak. b. Hasil Uji t (t-Test) 1. Pada t test antara variabel karakteristik pekerjaan (X1) dengan variabel kepuasan kerja (Y) menunjukkan bahwa thitung sebesar 8,367 ttabel adalah sebesar 0,328. Selain itu variabel karakteristik pekerjaan (X1) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000. Jadi thitung > ttabel atau sig t < 5 %. Maka secara parsial variabel karakteristik pekerjaan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel kepuasan kerja atau dengan kata lain H2a diterima dan H20 ditolak. Karena koefisien regresi bertanda positif (0,000) mengindikasikan hubungan keduanya positif atau searah. Artinya semakin besar karakteristik pekerjaan ditingkatkan akan mengakibatkan semakin tinggi kepuasan kerja. 2. Pada t test antara variabel karakteristik organisasi (X2) dengan variabel kepuasan kerja pegawai (Y) menunjukkan besarnya thitung sebesar 2,849 sedangkan ttabel adalah sebesar 1,632. Selain itu, variabel karakteristik organisasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,008. Jadi thitung > ttabel atau sig t < 5 %. Maka secara parsial variabel karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, atau dengan kata lain H2a diterima dan H20 ditolak. Karena koefisiern bertanda positif (0,444) mengindikasikan hubungan keduanya positif atau searah. Artinya semakin tinggi karakteristik organisasi ditingkatkan maka akan mengakibatkan semakin tinggi kepuasan kerja. Dengan demikian dari hasil keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel karakteristik pekerjaan (X1) dan variabel karakteristik organisasi (X2) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja. c. Hasil Uji Variabel Dominan Dari tabel 5 diketahui bahwa nilai standardize coefficients (β) yang terbesar yaitu pada variabel karakteristik pekerjaan. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel karakteristik pekerjaan (X1) berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja. 4.2.6 Implikasi Hasil Penelitian. a. Pengaruh Karakteristik Pekerjaan (X1) terhadap kepuasan Kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja. Karakteristik pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan dan pegawai berkaitan dengan variasi ketrampilan yaitu dengan memberikan berbagai ketrampilan yang dibutuhkan oleh pegawai diantaranya diberikan ketrampilan bagimana melanyani anggota dewan atau masyarakat yang membutuhkan pelayanan pegawai maka pegawai dengan sigap dapat melayaninya, begitu juga dengan identitas tugas jadi sebelum pegawai melakukan pekerjaan rutinnya maka pegawai harus mampu mengidentifikasi 104 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
pekerjaannya sehingga dengan demikian pekerjaan yang dilakukan akan berhasil dengan baik, disamping itu dengan otonomi maka pegawai diberi kebebasan untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan baik dan yang terakhir dengan umpan balik yang diberikan oleh orang yang sudah dilayani maka hal ini akan memberikan masukan buat kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk selalu meningkatkan pelayanannya sehingga pegawai menjadi terpuaskan karena dapat melayani orang lain dengan baik. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2001) yaitu bahwa kompensasi dan karakteristik pekerjaan berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulivantiani (2010) yaitu bahwa karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keungan dan Asset Kabupaten Malang. b. Pengaruh Karakteristik Organisasi (X2) terhadap Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja pada Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang penting untuk diperhatikan karena kepuasan kerja dari pegawai dapat membawa kemajuan maupun kemunduran bagi instansi. Kepuasan kerja pegawai ini dipengaruhi oleh banyak faktor, namun dalam penelitian ini difokuskan pada perilaku pimpinan dan lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dijelskan bahwa karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kerja pegawai harus didukung dengan perilaku pimpinan yang baik. Pimpinan tidak hanya sebagai orang yang hanya bisa memerintah pada bawahannya tetapi bagaimana pimpinan harus memberikan perintah yang tidak memberatkan bawahannya dan mampu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Disamping itu agar kepuasan kerja pegawai meningkat maka perlu diperhatikan lingkungan kerjanya. Dengan memperbaiki lingkungan kerja yang baik, misalnya dengan memberikan pewarnaan cat tempok yang baik dan indah maka kepuasan kerja pegawai akan meningkat, disamping itu dengan lingkungan kerja yang asri dan sejuk juga akan mendorong pegawai bekerja dengan baik dan akhirnya kepuasan kerjanya dapat meningkat. Berdasarkan pengamatan pada waktu penelitian ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan lingkungan kerja pegawai yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pewarnaan cat tempat bekerja yaitu warna putih yang membuat suasana kerja menjadi lebih baik, disamping itu penataan ruang yang baik juga menjadikan kepuasan kerja menjadi meningkat. Hasil Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sulivantiani (2010) yaitu bahwa karakteristik organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten Malang. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015
| 105
1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial karakteristik pekerjaan dan karakteristik organisasi berpengaruh terhadap peningkatan kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang. 3. Variabel karakteristik pekerjaan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kepuasan kerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang 5.2 Saran Terhadap hasil yang telah diperoleh ada beberapa saran yang diharapkan mampu memberikan sumbangan dalam bentuk ide atau pemikiran sehingga nantinya dapat meningkatkan kemajuan instansi. Adapun saran yang diberikan adalah: 1. Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang hendaknya lebih memperhatikan masalah karakteristik pekerjaan karena dengan menerapkan karakteristik pekerjaan yang baik kepuasan kerja pegawai menjadi meningkat. 2. Kantor Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang dapat lebih memperhatikan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan karakteristik pekerjaan yaitu ketrampilan dari umpan balik. 3. Bagi peneliti yang akan datang apabila ingin meneliti dengan topik yang sama disarankan untuk menambah variabel lain yang mempengaruhi kepuasan kerjasehingga penelitian akan lebih baik. DAFTRA PUSTAKA. Arikunto, Suharsini, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta Asri, Marwan dan Awig Dwi Sulistyo. 2006. Pengelolaan Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Atmosudirdjo, Prajudi. 2000. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Hersey, Paul, and Ken Blanchard. 2003. Management of Organization Behavior. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc. Hersey, Paul, Ken Blanchard. 2005. Manajemen Perilaku Organisasi: Pendayagunaan Sumber Manusia. Terjemahan Agus Dharma. Jakarta: Erlangga. Kartono, Kartini, 1994, Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan dan industri, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Koesmono, H. Teman. 2005, Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Motivasi dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Industri Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur . JURNAL MANAJEMEN & KEWIRAUSAHAAN, VOL. 7, NO. 2, SEPTEMBER: 171-188. *) Puji Rahayu adalah alumni PPS Magister Manajemen Unisma **) Masyhuri Machfudz adalah dosen PPS Magister Manajemen Unisma ***) Rois Arifin adalah dosen PPS Magister Manajemen Unisma 106 |
JEMA Vol. 13 No. 1 Februari 2015