PENGARUH DAYA TARIK IKLAN, KUALITAS PESAN IKLAN PRODUK SHAMPO PANTENE PADA MEDIA TELEVISI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Oleh: Liyona *) Muhammad Mansur **) E-mail:
[email protected] Fakultas Ekonomi-Manajemen, Universitas Islam Malang ABSTRACT The research was conducted at the Faculty of Economics, Islamic University of Malang. Sampling techniques in this study was not randomized and are based on a purposive sampling technique. Types of research used in this research was a descriptive research. This research aims to analyze consumer satisfaction in the purchase of a product Pantene Shampoo on television. Test analysis in this research using multiple linear regression. Variable (X) in this research include: Message, message structure, message format, frequency of messages, message source. while the variable (Y) that is purchase decision. From linear regression analysis of test results are: Fcount value 34.775, R square of 0,682, X1 0,175, X2 0,067, X3 0,050, X4 0,467, X5 0,331. It can be seen that the value of the Standardized Coefficients (β) is the largest in the variable frequency of messages is 0,467 with a significance value of 0,000. This indicates that the variable frequency Messages dominant influence on the purchase decision. Keywords: Message, Message Structure, Message Format, Frequency Of Messages, Message Source, The Purchase Decision. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH Dalam peradaban modern ini perkembangan teknologi semakin pesat, iklan sebagai media informasi yang telah berperan penting memperkenalkan dan memperkuat citra merek dari sebuah produk. Salah satu media periklanan yang banyak diminati oleh pemasar adalah media televisi, karena media ini merupakan media audiovisual yang canggih dan menarik, dengan sebuah tayangan berdurasi kurang lebih 60 detik yang dapat disaksikan serentak oleh puluhan juta bahkan ratusan dan ribuan juta pasang mata di seluruh dunia. Televisi merupakan sarana yang paling umum dan paling banyak dimintai oleh konsumen. Selain itu televisi merupakan media, juga memberikan jangkauan yang cukup tinggi karena meliputi pandangan, suara, gerakan dan warna yang semua itu menciptakan suatu imajinasi dan ketertarikan terhadap suatu produk yang nantinya akan dapat memberikan alternatif bagi konsumen. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang mulai dari angkatan 2009 sampai 2012. RUMUSAN MASALAH a. Apakah variabel pengaruh daya tarik iklan, kualitas pesan iklan produk shampo pantene pada media televisi yaitu isi pesan, struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, dan sumber pesan berpengaruh terhadap keputusan pembelian shampo pantene pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang?
Liyona dan Muhammad Mansur
419
b. Diantara variabel isi pesan, struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, dan sumber pesan, variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian shampo pantene pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang? TUJUAN PENELITIAN a. Untuk mengetahui pengaruh dari variabel iklan pada media televisi yang terdiri dari: isi pesan, struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, dan sumber pesan shampo pantene yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian shampo pantene pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. b. Untuk mengetahui diantara variabel isi pesan, struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, dan sumber pesan, yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian shampo pantene pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. KONTRIBUSI PENELITIAN a. Untuk menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam meningkatkan dan menentukan kebijakan dalam rencana periklanan yang berhubungan dengan keputusan pembelian. b. Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang pemasaran khususnya yang terkait dengan periklanan yang berhubungan dengan keputusan pembelian baik untuk para mahasiswa penelitian yang sejenis maupun bagi kalangan umum untuk bahan acuan peneliti selanjutnya. KERANGKA TEORITIS DAN PANGEMBANGAN HIPOTESIS HASIL PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2006) yang berjudul ”Pengaruh Pesan Iklan Sabun Mandi Lux di Televisi Terhadap Keputusan Penbelian Sabun Mandi Lux Pada Masyarakat Desa Rogojampi Kabupaten Banyuwangi”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: isi pesan (X1), struktur pesan (X2), format pesan (X3), frekuensi pesan (X4), dan sumber pesan (X5). Dan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian. Dari analisis data yang menggunakan regresi yang telah dilakukan penelitian menunjukkan bahwa X1, X2, X3, X4, X5 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian dengan dibuktikannya bahwa R square change sebesar 0,378. Namun dari variabel-variabel tersebut yang mempunyai pengaruh yang dominan yaitu variabel sumber pesan. Penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2009) yang berjudul ”Daya Tarik Iklan Produk Rokok Sampoerna A Mild Di Media Televisi Terhadap keputusan Pembelian”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: pesan iklan (X1), audio (X2), bintang iklan (X3), dialog (X4), penampilan visual (X5), pengaturan (X6), dan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian. Dari analisis data yang menggunakan regresi, menunjukkan bahwa X1, X2, X3, X4, X5, X6, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian dengan dibuktikannya bahwa dengan nilai F uji sebesar 34,762 dengan tingkat signifikasi sebesar 0,000 (<0,05). Namun diantara variabel-variabel tersebut yang paling berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian adalah variabel pesan iklan (X1), dengan tingkat signifikasi sebesar 0,313. Penelitian yang dilakukan oleh Ilmiyah (2011) yang berjudul ”Pengaruh Iklan Produk Shampo Pantene Pada Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu: isi pesan (X1), struktur pesan (X2), format pesan (X3), frekuensi
420
Liyona dan Muhammad Mansur
pesan (X4), dan sumber pesan (X5), dan variabel terikatnya yaitu keputusan pembelian. Dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda, dari variabel X1, X2, X3, X4, X5, hanya dua variabel saja yang terdapat pengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian, yaitu variabel frekuensi pesan dan sumber pesan. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 18,341 dengan tingkat signifikasi 0,000 (<0,05). Namun diantara variabel-variabel tersebut yang paling berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian yaitu variabel sumber pesan (X5), dengan tingkat signifikasi 0,497. TINJAUAN TEORI Pengertian Iklan Menurut Kotler dan Keller (2009: 202) Iklan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Tujuan Iklan Menurut Kotler dan Susanto (2001: 817) Beberapa tujuan dari periklanan yaitu: Untuk menginformasikan; Untuk membujuk dan; Untuk mengingatkan Merancang Pesan Iklan Menurut Kotler dan Susanto (2001: 784-788) Didalam menyusun pesan perlu dipecahkan beberapa masalah diantaranya apa yang dikatakan (isi pesan), bagaimana menyatakan secara logis (struktur pesan), bagaimana menyatakan secara simbolik (format pesan), bagaimana menempatkan waktu penayangan pesan (frekuensi pesan), dan siapa yang harus menyampaikan sumber (sumber pesan). Televisi Dalam Baksin (2006: 16) mendefinisikan bahwa: Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual gerak. (www.google.com). Proses Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller dalam Sabran dan Ilmiyah (2011: 26) ada lima tahap proses keputusan pembelian, yaitu: a. Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. b. Pencarian informasi Konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas, survei memperlihatkan bahwa untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek peralatan. c. Evaluasi alternatif Ada beberapa konsep dasar yang akan membantu kita memahami proses avaluasi: pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan.
Liyona dan Muhammad Mansur
421
d. Keputusan pembelian Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk subkeputusan : merek (merek A), penyalur (penyalur 2), kuantitas (satu komputer), waktu (akhir minggu), dan metode pembayaran (kartu kredit). e. Perilaku paska pembelian Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. HIPOTESIS Bahwa variabel iklan pada media televisi yang terdiri dari: isi pesan, struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, sumber pesan iklan Shampo Pantene pada media televisi berpengaruh terhadap keputusan pembelian Shampo Pantene. Salah satu variabel daya tarik iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Ekunomi Universitas Islam Malang. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang yang hergistrasi smester genap angkatan 2009 sampai dengan angkatan 2012 yang terdaftar di BAAK yang berjumlah 669. Sampel Adapun ukuran dan pengambilan sampel menurut Slovin dalam bukunya Husein dalam Aini (2006: 18) ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan: n= n= n= n = 86,9 dibulatkan menjadi 87 keterangan n = Ukuran sampel. N = Ukuran populasi. e = Persen pelanggan ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang yang hergistrasi smester genap angkatan 2009 sampai dengan 2012 yang terdaftar di BAAK sebanyak 669 Mahasiswa. Dalam perhitungan diatas sampel sebanyak 86,9 dan dibulatkan menjadi 87 responden untuk mempermudah perhitungan jumlah populasi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik purposif sampling, yaitu yang didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu yaitu Mahasiswa yang menggunakan shampo pantene dan pernah melihat iklan shampo pantene pada media televisi. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL a. Isi Pesan (X1) 1) Pemilihan kata-kata yang mudah difahami. 422
Liyona dan Muhammad Mansur
b.
c.
d.
e.
f.
2) Pesan mampu membangkitkan keinginan untuk mencoba. 3) Pengucapan kata berulang-ulang membantu ingatan pemirsa. Struktur Pesan (X2) 1) Urutan penyajian komonikasi dengan tepat. 2) Alur penyajian struktur. Format Pesan (X3) 1) Kombinasi warna mudah diingat. 2) Alunan musik sesuai dengan latarnya. 3) Penampilan huruf sangat jelas. Frekuensi Pesan (X4) 1) Durasi pesan sesuai dengan daya tangkap konsumen 2) Frekuensi penayangan iklan ditambah 3) Penayangan yang sering muncul di televisi. Sumber Pesan (X5) 1) Bintang iklan (artis) Shampo Pantene layak. 2) Bintang iklan (artis) Shampo Pantene menarik perhatian konsumen. 3) Bintang iklan (artis) mempengaruhi konsumen untuk menirunya. Keputusan Pembelian (Y) 1) Kemasan Shampo Pantene sesuai selera konsumen (Y1) 2) Informasi mengenai kelebihan Shampo Pantene pada media televisi menarik konsumen untuk melakukan pembelian (Y2) 3) Iklan Shampo Pantene pada media televisi dapat membangkitkan keyakinan konsumen untuk pembeli (Y3).
SUMBER DAN METODE PENGUMPULAN DATA Sumber Data Data Primer (Primary Data), Menurut Kuncoro (2009: 157) Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. Metode Pengumpulan Data Menurut Dajan (2000: 39) Kuesioner merupakan daftar lampiran (schedule) yang diisi oleh responden tanpa pengawasan dan kemudian dikembalikan oleh responden atas kemauannya sendiri. METODE ANALISIS DATA Analisis data dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 14 for windows. Sedangkan teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji hubungan antara pesan iklan pada media televisi yang meliputi pesan struktur pesan, format pesan, frekuensi pesan, sumber pesan terhada keputusan pembelian. Adapun tahap analisisnya adalah sebagai berikut: Uji instrumen, uji normalitas, model regresi linier berganda, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.
Liyona dan Muhammad Mansur
423
MODEL PENELITIAN Isi Pesan Struktur Pesan Format Pesan
Keputusan Pembelian
Frekuensi Pesan Sumber Pesan Gambar 1 Metode Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL UJI INSTRUMEN PENELITIAN Uji Validitas Bila nilai signifikansi (sig) hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid (artinya butir pertanyaan tersebut gugur). Tabel 1 Uji Validitas Item r pearson correlation Sig. Keterangan X1.1 0,645 0,000 Valid X1.2 0,752 0,000 Valid X1.3 0,774 0,000 Valid X2.1 0,883 0,000 Valid X2.2 0,890 0,000 Valid X3.1 0,788 0,000 Valid X3.2 0,846 0,000 Valid X3.3 0,790 0,000 Valid X4.1 0,728 0,000 Valid X4.2 0,794 0,000 Valid X4.3 0,786 0,000 Valid X5.1 0,792 0,000 Valid X5.2 0,858 0,000 Valid X5.3 0,766 0,000 Valid Y1 0,675 0,000 Valid Y2 0,848 0,000 Valid Y3 0,889 0,000 Valid Sumber: data primer diolah (2013) Berdasarkan table 1 dapat dilihat bahwa semua pertanyaan pada kuisioner mampu untuk menggungkapkan sesuatu yang akan diukur dalam penelitian ini atau dengan kata lain adalah valid. Dalam hal ini dapat dibuktikan dalam hasil pengujian tingkat signifikan atau pada kolom sig<0,005 serta nilai r pearson correlation>0,30, yaitu berkisar antara 0,645 sampai dengan 0,890. Maka dapat dikatakan bahwa instrument pada pada pengujian ini bersifat valid.
424
Liyona dan Muhammad Mansur
Uji Reliabilitas Apabila perhitungan memilki koefisien kehandalan atau alpha ≥ 0,6 (lebih besar sama dengan dari nilai kritisnya) maka hasil instrumen penelitian tersebut dikatakan reliabel. Table 2 Uji Reliabilitas Variabel X1 X2 X3 X4 X5 Y
Scale Mean if Item Deleted 53.0920 57.0575 52.5402 53.5977 53.5172 53.3563
Scale Variance if Item Deleted 70.387 77.845 70.530 65.267 61.625 61.186
Corrected ItemTotal Correlation 0,620 0,616 0,644 0,739 0,674 0,785
Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,856 0,862 0,852 0,835 0,851 0,826
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 2 dapat dilihat pengujian realibilitas yang dilakukan terdapat alpha 0,870, ini menunjukan bahwa semua item pertanyaan reliabel karene lebih besar dari 0,60. Uji Normalitas Table 3 Uji Normalitas Variabel X1 X2 X3 X4 X5 Y
Asymp. Sig 0,143 0,182 0,136 0,181 0,160 0,208
Standar > 0,05 > 0,05 > 0,05 > 0,05 > 0,05 > 0,05
Keterangan Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 3 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji kolmogrov smirnov yaitu X1 0,143, untuk X2 0,182, untuk X3 0,136, untuk X4 0,181, untuk X5 0,160 dan untik Y 0,208. Berdasarkan syarat bahwa nilai signifikansi dari hasil uji kolmogrov smirnov harus lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi telah memenuhi persyaratan normalitas. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK Uji Multikolineritas Menurut Mardani (2001: 32) bahwa suatu model regresi dikatakan bebas multikonerilitas, apabila nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi 10 (1< VIF < 10 ) dn nilai toleransi mendekati angka 1. Tabel 4 Uji Multikolineritas Variabel X1 X2 X3 X4 X5
Colineary Statistic Tolerance VIF 0,600 1,668 0,539 1,856 0,499 2,006 0,495 2,020 0,590 1,695
Sumber: data primer diolah (2013)
Liyona dan Muhammad Mansur
425
Dari table 4 bahwa nilai X1 tolerance 0,600 VIF 1,668, X2 tolerance 0,539 VIF 1,856, X3 tolerance 0,499 VIF 2,006, X4 tolerance 0,495 VIF 2,020, dan X5 tolerance 0,590 VIF 1,695. Bearti dalam penelitian ini model regresi memenuhi pedoman model regresi yang bebas dari multikolinieritas karena syarat model regresi yang bebas yaitu mempunyai nilai VIF < 10 dan tolerance < 1. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara pengamat kepengamat lain. Table 5 Uji Heterokedastisitas Variabel Bebas R Sig Keterangan X1 -0,060 0,583 Homoskedastisitas X2 0,015 0,889 Homoskedastisitas X3 0,038 0,729 Homoskedastisitas X4 -0,076 0,485 Homoskedastisitas X5 -0,047 0,664 Homoskedastisitas Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 5 dapat dilihat hasil analisis regresi didapat model tidak terkenak heterokedastisitas, karena hasil korelasi lebih besar dari 0,05 (5%). UJI ANALISIS REGRESI LINIER BERHANDA Model regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas, yaitu: pesan iklan yang terdiri dari: Isi pesan (X1), struktur pesan (X2), format pesan (X3),frekuensi pesan (X4), sumber pesan (X5), terhadap variabel terikat yaitu: keputusan pembelian (Y). Table 6 Analisis Regresi Berganda Variabel B Std. Error X1 0,204 0,094 X2 0,111 0,141 X3 -0,060 0,107 X4 0,510 0,097 X5 0,301 0,074 Konstanta -0,176 Fhitung 34,775 Sig.konstantaaaaaa 0,000 R 0,826 R Square 0,682
Beta 0,175 0,067 -0,050 0,467 0,331
Thitung 2.165 0,790 -.563 5.241 4.058
Sig. t 0,033 0,432 0,575 0,000 0,000
Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 6 dilihat hasil regresi linear berganda yaitu: Dimana: Y = -0,176 + 0,204X1 + 0,111X2 - 0,060X3 + 0,510X4 + 0,301X5 Y = Keputusan Pembelian a = Bilangan konstanta b = Koefisien regresi dari variabel independen X1 = Isi Pesan 426
Liyona dan Muhammad Mansur
X2 X3 X4 X5 e
= Struktur Pesan = Format Pesan = Frekuensi Pesan = Sumber Pesan = Standart Error Estimates (variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model).
Hasil Uji F (F-test) Uji F dilukukan untuk melihat pengaruh variabel-variabel independent secara simultan atau keseluruhan terhadap variabel dependen. H10 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. H1a ≠ 0, artinya ada pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Ketentuan dari penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: Jika Fhitung > Ftabel atau sig < α:H1a diterima, H1o ditolak. Jika Fhitung < Ftabel atau sig > α:H1a ditolak, H1o diterima. Dari table 4.11 dapat dilihat dari hasil perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 34,775 signifikansi F= 0,000. jadi Fhitung > Ftabel 2,558 atau sig F < 5% (0,000<0,05). Artinya bahwa secara bersama-sama (simultan) kelima variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian atau dengan kata lain H1a diterima.
Hasil Uji t (t-test) Analisis ini digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial atau per variabel. H0 = 0, bearti tadak ada pengaruh secara parsial antara variabel bebas dan variabel terikat. H2a ≠ 0, bearti terdapat pengaruh secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sedangkan kreteria pengujiannya sebagai berikut: Jika thitung > ttabel atau sig > α:H2a ditolak, H2o diterima. Jika thitung < ttabel atau sig < α:H2a diterima, H2o ditolak. X1= didapat thitung sebesar 2,165 dengan signifikansi t sebesar 0,033, atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,033<0,05), maka secara parsial variabel isi pesan (X1) yang terdiri dari beberapa pertanyaan dari kuisioner yaitu: pesan dalam iklan shampo pantene mudah dipahami, pesan yang disampaikan oleh iklan shampo pantene dapat membangkitkan keinginan anda untuk mencoba shampo pantene, pengucapan kata dalam iklan shampo pantene ditelevisi secara berulang-ulang dapat membantu ingatan anda. berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dapat dilihat dari indikator variabel isi pesan yang mampu meyakinkan para konsumen saat melihat penayangan iklan shampo pantene, dan juga mudah dipahami penyampaian ucapan atau kata yang berulang-ulang dalam suatu pesan sehingga mampu membangkitkan keinginan para pemirsa untuk melakukan suatu pembelian. X2= didapat thitung sebesar 0,790 dengan signifikansi t sebesar 0,432, atau signifikansi t lebih besar dari 0,05 (0,432>0,05), maka secara parsial variabel struktur pesan (X2), yang terdiri dari beberapa pertanyaan dari kuisioner yaitu: alur penyajian yang terdapat dalam iklan shampo pantene terstruktur, penyajian komunikasi yang digunakan dalam iklan shampo panten sudah tepat, tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Kemungkinan besar dikarenakan karena alur penyajian dalam Liyona dan Muhammad Mansur
427
suatu iklan shampo pantene kurang terstruktur juga penyajian cara berkomunikasi kurang tepat atau kurang mengenai dibenak pemirsa (penonton), jadi perusahaan atau manajemen bisa untuk membenahi bagaimana cara untuk membuat pesan itu lebih menarik, lebih terstruktur, dan lebih berhati-hati saat pengucapan kata (berkomunikasi) dengan pemirsa, agar para pemirsa (penonton) mau melakukan suatu pembelian produk shampo pantene. X3= didapat thitung sebesar -0,563 dengan signifikansi t sebesar 0,575, atau signifikansi t lebih besar dari 0,05 (0,575>0,05), maka secara parsial variabel format pesan (X 3), yang terdiri dari beberapa pertanyaan dari kuisioner yaitu: kombinasi warna dalam iklan shampo pantene mudah untuk diingat, alur musik yang mengiringi iklan shampo pantene sesuai dengan latarnya, Penampilan huruf dalam penyampaian iklan shampo pantene sangat jelas, tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Ini bisa dikarenakan karena kombinasi warna dalam iklan terlalu mencolok, juga bisa dikarenakan karena pengaturan musik yang mengiringi iklan shampo panten tidak sesuai dengan latarnya, dan juga bisa dikarenakan karena penampilan huruf dalam iklan shampo panten terlalu kecil, tidak sesuai dengan kombinasi warna sampul dan tulisan, jadi tidak membangkitkan para pemirsa untuk melakukan suatu pembelian. X4= didapat thitung sebesar 5,241 dengan signifikansi t sebesar 0,000, atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka secara parsial variabel frekuensi pesan (X4), yang terdiri dari beberapa pertanyaan dari kuisioner yaitu: durasi dari pesan iklan shampo pantene sesuai dengan daya tangkap anda, penayangan iklan shampo pantene sudah sesuai sengan waktunya, anda tertarik pada iklan shampo panten yang sering muncul ditelevisi, berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Berarti dalam variabel frekuensi pesan semua pertanyaan kuisioner mampu untuk menjelaskan: tentang durasi waktu penayangan, penayangan iklan shampo pantene sangat sesuai dengan waktu penayangan, seperti yang kita lihat bagaimana iklan tersebut tayang pada jam-jam tertentu, saat jam istirahat kerja, saat orang bersantai waktu sore dan malam hari, jadi saat-saat waktu tersebut para konsumen bisa menonton dan memperhatikan iklan shampo pantene, dan jam-jam tayang iklan tersebut juga bisa menjelaskan pertanyaan, anda tertarik pada iklan shampo panten yang sering muncul ditelevisi. X5= didapat thitung sebesar 4,058 dengan signifikansi t sebesar 0,000, atau signifikansi t lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05), maka secara parsial variabel sumber pesan (X5), yang terdiri dari beberapa pertanyaan dari kuisioner yaitu: menurut anda bintang iklan (artis) shampo pantene sudah layak, penampilan bintang iklan (artis) shampo pantene menarik perhatian anda, saat melihat pesona kilauan rambut yang dipancarkan oleh bintang iklan (artis) anda mempunyai keinginan untuk meniru, berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Dari pertanyaan responden tentang variabel sumber pesan dapat diketahui bahwa, bintang iklan dalam shampo panten sudah layak, bearti sudah sesuai dengan pandangan para konsumen harus yang seperti apa bintang iklan tersebut, artis dalam iklan shampo pantene mampu untuk menarik dan membangkitkan para pemirsa (penonton) untuk mencoba dan meniru kilaouan rambut yang dipancarkan dalam iklan.
428
Liyona dan Muhammad Mansur
Hasil Uji Variabel Dominan Table 7 Uji Analisis Regresi Linier Berganda Standardized Coefficients Model Beta t Sig. X1 0,175 2.165 0,033 X2 0,067 0,790 0,432 X3 -0,050 -.563 0,575 X4 0,467 5.241 0,000 X5 0,331 4.058 0,000 Sumber: data primer diolah (2013) Dari table 7 dapat diketahui bahwa nilai Standardized Coefficients (β) yang terbesar pada variabel Frekuensi Pesan yaitu 0,467. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel Frekuensi Pesan berpengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara simultan variabel iklan pada media televisi yang terdiri dari Isi Pesan (X1), Struktur Pesan (X2), Format Pesan (X3), Frekuensi Pesan (X4) dan Sumber Pesan (X5) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang terhadap produk shampo pantene. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara parsial variabel iklan pada televisi yang terdiri dari Struktur Pesan (X2) dan Format Pesan (X3) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Sedangkan variabel Isi Pesan (X1), Frekuensi Pesan (X4) dan Sumber Pesan (X5) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang terhadap produk shampo Pantene. Variabel Frekuensi Pesan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 34,775 signifikansi F= 0,000. jadi Fhitung > Ftabel 2,558 atau sig F < 5% (0,000<0,05). SARAN Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan masalah Sumber Pesan, yaitu yang terletak pada selebriti yang menyampaikan Pesan Iklan, karena dengan memilih selebriti yang tepat maka akan mendongkrak penjualan yang lebih tinggi. Bagi peneliti yang akan datang apabila ingin meneliti dengan judul topik yang sama saya sarankan untuk menambah variabel yang mempengaruhi Keputusan Pembelian sehingga penelitian akan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal, 2009, Daya Tarik Iklan Produk Rokok Sampoerna A Mild di Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian. Skripsi, Universitas Islam Malang, Tidak Dipublikasikan. Dajan, Anto, 2000, Pengantar Metode Statistik, Jilit I, Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. IKAPI.
Liyona dan Muhammad Mansur
429
Ilmiyah, Rofiqotul, 2011, Pengaruh Iklan Produk Shampo Pantene Pada Media Televisi Terhadap Keputusan Pembelian, Skripsi, Universitas Islam Malang. Tidak Dipublikasikan. Kuncoro, Mudrajad, 2009, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Keller, Kevin, Lane, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke 13, Jilid 2, Terjemahan Bob Sabran, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Susanto, 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Edisi I, Buku 2, Salamba Empat, Jakarta. Laundon, Jane p dan Kenneth c, 2008, System Infirmasi Manajemen, Buki Satu, Edisi 10, penerrbit Salemba Empat, Jakarta. Leslie Lazar K, dan Leon G. Schiffman, 2008, Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, PT Indeks, Anggota Ikapi no.228/dki/04. Mardani, Ronny Malavia, 2001, Petunjuk Praktis Operasional SPSS, BPFE Unisma, Malang. Mardani, Ronny Malavia, 2003, Petunjuk Praktis Operasional SPSS, Edisi Revisi BPFE Unisma, Malang. Munas, Bambang dan Sufa, Faela, 2012, Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektivitas Iklan Televisi Mie Sedap (Survei Pemirsa Iklan Mie Sedap Pada Mahasiswa Kost di Sekitar Kampus Undip, Tembalang), Journal Of Management Volume 1 , Nomor 1, 226-233. Nurul Aini, Yuda Iliya, 2006, Pengaruh Iklan Sabun Mandi Lux Ditevisi Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lux Pada Masyarakat, Skripsi, Universitas Islam Malang, Tidak Dipublikasikan. *) Liyona adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Muhammad Mansur adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
430
Liyona dan Muhammad Mansur