VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR KAWASAKI NINJA DI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN (Study Kasus Pada Komunitas Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC) Oleh : Firman Ardiansyah *) Muhammad Mansur **) A. Agus Priyono ***) Email:
[email protected] Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang ABSTRACT The purpose of this research is to identify the variables that affect the purchasing decisions of motorcycles Kawasaki Ninja 150 cc Capacity in Pasuruan Regency Pandaan. Samples were taken using the methods of the census conducted on Community Capacity Kawasaki Ninja motorcycle 150 cc in Pasuruan Regency Pandaan Subdistrict with the total sample as many as 41 people. Data were collected using a questionnaire that measured by Likert scale. Further, these studies using multiple linear regression analysis are supported with the program SPSS version 11.5. The results of the research show that simultaneously Variable consumer Learning, attitudes, and Variable Variables affect the perception of the purchasing decision. While partially variables that significantly influence the purchasing decisions of consumers Behaviour Variables that are visible from their significance level of 0.002 probability rating which means fallow. Keyword : Consumers Behaviour, Purchasing Decisions 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masyarakat memandang pemilihan sarana transportasi pada saat ini sangatlah penting. Pilihan sarana transportasi sangat bervariasi jenisnya, mulai dari sarana transportasi darat, udara, dan laut. Salah satu pilihan sarana transportasi darat untuk mempermudah, mempercepat jarak tempuh, dan mempersingkat waktu adalah dengan menggunakan sepeda motor. Mengingat kondisi jalan raya yang semakin padat di semua wilayah, maka para pengguna jalan raya lebih cenderung menggunakan sepeda motor untuk sarana transportasi sehari-hari. Jumlah permintaan masyarakat terhadap sepeda motor terus mengalami peningkatan, hal ini memberi peluang besar bagi para produsen sepeda motor untuk terus melakukan inovasi dari produk yang dihasilkannya agar dapat bersaing dengan produsen-produsen sepeda motor lain. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Almi (2012: 14), yang meneliti tentang pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki Ninja, menyatakan bahwa variabel pembelian produk bermanfaat, kesukaan, gaya hidup mewah, dan hasrat kemewahan, mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki Ninja. Namun variabel kesukaan yang memiliki pengaruh paling kuat dibanding variabel lainnya terhadap keputusan pembelian sepeda motor Kawasaki Ninja. Arifin (2011: 93), yang meneliti tentang pengaruh motivasi, persepsi dan sikap JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
| 259
konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda, menyatakan bahwa variabel sikap konsumen memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainnya yang diteliti yaitu sebesar 0,430. Sedangkan pengaruh terbesar lainnya adalah variabel motivasi sebesar 0,261 dan variabel persepsi kualitas sebesar 0,235. Untuk membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian yang sekarang maka peneliti selain menggunakan variabel sikap dan persepsi, juga menambahkan variabel Pembelajaran Konsumen, karena dalam penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan diatas belum ada yang menggunakan variabel Pembelajaran Konsumen.. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : a) Apakah variabel pembelajaran konsumen, variabel sikap dan variabel persepsi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian?; b) Apakah variabel pembelajaran konsumen, variabel sikap dan variabel persepsi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ? 1.3 Tujuan Penelitian Sebagaimana rumusan permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui variabel pembelajaran konsumen, variabel sikap dan variabel persepsi berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian; b) Untuk mengetahui variabel pembelajaran konsumen, variabel sikap dan variabel persepsi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. 1.4 Kontribusi penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut : a) Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai keputusan pembelian suatu produk, b) Penelitian ini diharapkan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Dinah (2006: 80), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa variabel harga merupakan variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk perumahan di Oma View Malang dibandingkan dengan variabel kualitas. Dimana hal tersebut dapat ditunjukkan dari nilai parsial yang dihasilkan oleh variabel harga (X1) dari analaisis regresi sebesar 0,336. Sedangkan variabel kualitas (X2) yang nilainya 0,300. Dari hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa variabel harga lebih berpengaruh pada tingkat keputusan pembelian daripada variabel kualitas. Sedang Prabowo (2006: 72), dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel pelayanan, produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan dari kelima variabel tersebut diperoleh hasil bahwa hanya 2 variabel yaitu harga dan promosi berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian. Kartikasari (2006: 88), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara parsial produk, harga, promosi, dan tempat berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedang penelitian Arifin (2011: 93), menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa sikap konsumen memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian Wafa (2012: 80), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara parsial Recognition, 260 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
Reputation, Affinity dan Differentiation berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Variabel Affinity berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Keputusan Pembelian Handoko dan Dharmmesta (1997: 102), menyatakan bahwa keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli itu sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh komponen. (1) Keputusan tentang jenis produk, (2) Keputusan tentang bentuk produk, (3) Keputusan tentang merek, (4) Keputusan tentang penjualnya, (5) Keputusan tentang jumlah produk, (6) Keputusan tentang waktu pembelian, (7) Keputusan tentang cara pembayaran. Sedang Handoko dan Dharmmesta (1997: 106) menyatakan ada beberapa tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari lima tahap, yaitu : (1) menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, (2) pencarian informasi dan penilaian sumber-sumber, (3) penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian, (4) keputusan untuk membeli, (5) perilaku sesudah pembelian. Charles, dkk ( 2001: 224), menyatakan keputusan membeli individual sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi yaitu : persepsi, motivasi, pembelajaran, dan kepercayaan serta sikap. 2.2.2 Pembelajaran Konsumen Menurut Assael (1992), dalam bukunya Sutisna (2001: 27), mendefinisikan pembelajaran konsumen sebagai suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman masa lalunya. Konsumen memperoleh berbagai pengalamannya dalam pembelian produk, mengkonsumsi produk, dan merek produk yang disukainya. Konsumen akan menyesuaikan perilakunya dengan pengalamannya di masa lalu. Perilaku konsumen yang demikian disebut pengaruh perilaku (behavioral influence). Terdapat dua aliran pemikiran atas proses pembelajaran konsumen. Pertama, aliran behaviorist yang memandang bahwa perubahan respons konsumen merupakan hasil dari pemaparan rangsangan (stimuli exposure). Kedua, aliran kognitif yang memandang pembelajaran sebagai penyelesaian masalah. Fokus perhatiannya adalah perubahan dalam psikologikal set konsumen (persepsi, gaya hidup, sikap, dan lain-lain) sebagai hasil dari pembelajaran. Charles, dkk (2001: 231) menyatakan terdapat dua tipe pembelajaran konsumen : eksperiential dan conseptual. Pembelajaran eksperiential terjadi ketika sebuah pengalaman telah mengubah perilaku anda. Pembelajaran conceptual adalah pembelajaran yang tidak dipelajari melalui pengalaman langsung. 2.2.3 Sikap Thoyib (1998: 204), menyatakan sikap merujuk pada pengetahuan dan perasaan positif atau negatif terhadap sebuah objek atau kegiatan tertentu. Objek atau tindakan yang menjadi arah sikap dapat berwujud dan dapat tidak berwujud. Menurut Charles, dkk ( 2001: 233), sikap (attitude) adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk memberikan respon secara konsisten terhadap suatu obyek yang diberikan, seperti halnya suatu merek. Sedang Swastha (1979: 85), menyatakan sikap merupakan faktor yang ikut mempengaruhi pandangan dan perilaku pembelian konsumen. Sikap itu sendiri mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga mempengaruhi sikap. Salah
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
| 261
satu yang menonjol disini adalah perasaan emosional baik yang positif maupun yang negatif terhadap sebuah barang, jasa, atau merek untuk melakukan sebuah pembelian. 2.2.4 Persepsi Thoyib (1998: 203), menyatakan persepsi dari beberapa orang yang berbeda pada saat yang sama terhadap sebuah benda dapat berbeda, begitu juga dengan persepsi seorang individu yang sama terhadap sebuah benda dapat berbeda pada waktu yang berbeda. Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan penginterpretasian masukan informasi untuk menghasilkan makna. Sedang Charles, dkk (2001: 224), menyatakan persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menginterpretasikan ransangan tersebut kedalam gambaran yang memberi makna dan melekat. Secara singkat persepsi merupakan cara kita memandang dunia disekitar kita serta bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita membutuhkan bantuan dalam membuat suatu keputusan pembelian. Menurut Schiffman & Kanuk (2008: 137), persepsi didefinisikan sebagai proses yang dilakukan individu untuk memilih, mengatur, dan menafsirkan stimuli kedalam gambar yang berarti dan masuk akal mengenai dunia. Proses ini dapat dijelaskan sebagai “bagaimana kita melihat dunia di sekeliling kita”. 2.3 Hipotesis Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan teori, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Pembelajaran Konsumen, Sikap, dan Persepsi secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. H2 : Pembelajaran Konsumen, Sikap, dan Persepsi secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2014 sampai Mei 2014. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini berjumlah 41 responden yang diperoleh dari komunitas sepeda motor Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100, maka seluruh anggota populasi dalam penelitian ini dijadikan sebagai sampel penelitian. 3.3 Definisi Operasional Variabel 1. Pembelajaran Konsumen, Indikator dari variabel pembelajaran konsumen adalah : konsumsi produk, pengalaman, merek produk yang disukai, dan gaya hidup. 2. Sikap, Indikator dari variabel sikap adalah : kepercayaan, servis yang diberikan, harga, dan kemudahan. 3. Persepsi, Indikator dari variabel persepsi adalah : bentuk fisik, kestabilan mesin, suara knalpot, dan ramah lingkungan. 4. Keputusan Pembelian, Indikator dari variabel keputusan pembelian adalah : cara pembayaran, motivasi, informasi tentang kualitas, dan tidak ada pilihan merek lain..
262 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
3.4 Model Penelitian
Variabel Pembelajaran Konsumen (X1)
Variabel Sikap (X2)
Keputusan Pembelian
Variabel Persepsi (X3)
Gambar 1 Model Penelitian 3.5 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuisioner. 3.6 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Adapun model persamaan linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : LnY = α + β1.LnX1 + β2.LnX2 + β3.LnX3 + e Dimana : Y = Keputusan Pembelian α = Koefisien Konstanta β1-3 = Koefisien Regresi Masing-masing Variabel X1 = Pembelajaran Konsumen X2 = Sikap X3 = Persepsi e = Standart Error Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, perlu terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan, antara lain: a. Uji Instrumen Instrumen diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan uji reliabilitas. b. Uji Normalitas Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Jika data tidak normal, maka teknik statistik parametris tidak dapat digunakan untuk alat analisis (Sugiyono, 2000: 70). c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Autokorelasi Gujarati (2007: 112) Uji Autokorelasi merupakan adanya korelasi di antara anggota observasi yang diurut menurut waktu (seperti deret berkala) atau ruang JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
| 263
(seperti data lintas sektoral). Jika ada korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. 2) Uji Heteroskedastisitas (Gujarati, 2007: 82) Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu observasi dengan observasi yang lain. Jika varians dari residual menunjukkan bervariasi dari observasi ke observasi maka disebut Heteroskedastisitas, sedangkan model regresi yang baik adalah tidak terjadinya Heteroskedastisitas. 3) Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas adalah tidak adanya hubungan linear yang benarbenar pasti diantara variabel-variabel penjelas (independent) yang tercakup dalam regresi berganda (Gujarati, 2007: 61). 3.7 Pengujian Hipotesis a. Uji Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel bebas tidak memiliki dampak terhadap variabel terikat, dengan mengontrol dampak suatu set variabel bebas yang lain (Ariefianto, 2012: 21). b. Uji Parsial (Uji t) “Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampelnya” (Santoso, 2003: 269). 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat diuraikan sebagai berikut : a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambaran umum mengenai konsumen sepeda motor Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai berikut : Tabel 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%) Laki-laki 41 100 Perempuan 0 0 Total 41 100 Sumber : data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa keseluruhan responden adalah laki-laki sebanyak 41 orang (100%). b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Umur Gambaran umum mengenai konsumen sepeda motor Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC berdasarkan umur adalah sebagai berikut : Tabel 2 Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah Responden Persentase (%) 17 – 20 Tahun 11 26,83 21 – 25 Tahun 15 36,58 26 – 30 Tahun 14 34,15 > 31 Tahun 1 2,44 Total 41 100 Sumber : data primer yang diolah, 2014 264 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
Dari tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa proporsinya adalah dari responden yang berumur dibawah 20 tahun sebanyak 11 orang (26,83%), responden yang berumur 21 – 25 tahun sebanyak 15 orang (36,58% ), responden yang berumur 26 – 30 tahun sebanyak 14 orang (34,15% ), dan responden yang berumur > 31 tahun sebanyak 1 orang (2,44% ). c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Gambaran umum mengenai konsumen sepeda motor Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC berdasarkan jenis pekerjaan adalah sebagai berikut : Tabel 3 Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%) Karyawan Swasta 24 58,54 Wiraswasta 6 14,63 Mekanik 1 2,44 Pelajar 9 21,95 Pembalap 1 2,44 Total 41 100 Sumber : data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa responden paling banyak adalah Karyawan Swasta yang berjumlah 24 orang (58,54%), kemudian Pelajar yang berjumlah 9 orang (21,95%), Wiraswasta yang berjumlah 6 orang (14,63%), Mekanik yang berjumlah 1 orang (2,44%), dan Pembalap yang berjumlah 1 orang (2,44%). d. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Tahun Penggunaan Gambaran umum mengenai konsumen sepeda motor Kawasaki Ninja Kapasitas 150 CC berdasarkan tahun penggunaan adalah sebagai berikut : Tabel 4 Responden Berdasarkan Tahun Penggunaan Tahun Penggunaan Jumlah Responden Persentase (%) 2005 – 2007 1 2,44 2008 - 2010 22 53.66 2011 - 2013 18 44 Total 41 100 Sumber : data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa responden dengan penggunaan tahun tertinggi adalah tahun 2008-2010 yang berjumlah 22 orang (53,66%), selanjutnya tahun 2011 – 2013 yang berjumlah 18 orang (44%), dan yang terakhir tahun 2005 – 2007 yang berjumlah 1 orang (2,44%). 4.1.2 Hasil Analisis a. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil uji validitas dan Reliabilitas dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
rhitung 0,424 0,615 0,581 0,108 0,391 0,778 0,457 0,521
rtabel 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Alpha Cronbach
Keterangan
0,6892
Reliabel
0,6649
Reliabel
| 265
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 Y1 Y2 Y3 Y4
0,577 0,416 0,329 0,639 0,368 0,612 0,394 0,738
0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308 0,308
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
0,6253
Reliabel
0,7571
Reliabel
Sumber : Data primer diolah, 2014 Tabel 5 menunjukan bahwa semua instrumen dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0,30. Sehingga semua instrumen penelitian ini adalah valid. Selain itu diketahui nilai cronbach alpha > 0.60 sehingga hal ini menunjukan bahwa semua instrumen penelitian pada penelitian ini bersifat reliabel. b. Uji Normalitas Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z .819 Asymp. Sig. (2-tailed) .514 Sumber : Data primer diolah, 2014 Dari analisis di atas dapat diketahui bahwa Unstandardized Residual memiliki asymp signifikan (2- tailed) > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Unstandardized Residual berdistribusi normal. c. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Analisis Regresi Linier Berganda dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7 Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi thitung (Constant) - 0.921 - 0.273 Pembelajaran Konsumen 0.481 3.388 Sikap - 0.097 - 0.625 Persepsi 0.217 1.210 R 0.543 R square 0.295 Fhitung 5.152 Sign.F 0.004 Dari table diatas dapat diketahui model regresi adalah sebai berikut : Y = - 0,921 + 0,481 X1 - 0,097 X2 + 0,217 X3 + e
Sig. 0.786 0.002 0.536 0.234
d. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Multikolinieritas Hasil uji Multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF LNX1 .960 1.042 LNX2 .975 1.026 LNX3 .965 1.037 Sumber : Data primer diolah, 2014 266 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa dapat diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) ketiga variabel < 5, dengan nilai tolerance yang lebih dari 0,1. Sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 2) Uji Heterokedastisitas Untuk menguji terjadi atau tidaknya heterokedastisitas maka digunakan metode Glejer Test dengan bantuan SPSS 16,0 for windows sebagai berikut : Tabel 9 Hasil uji Heterokedastisitas Variabel (Constant) LNX1 LNX2 LNX3
t -1.226 2.320 1.195 -.133
Sig. .228 .026 .240 .895
Berdasarkan tabel 9 diatas dapat diketahui bahwa ada satu variabel yang terjadi masalah heteroskedastisitas yaitu Variabel Pembelajaran Konsumen (X1) karena nilai signifikansi Variabel Pembelajaran Konsumen sebesar 0,026 < 0.05. Sedangkan nilai signifikansi untuk kedua Variabel yakni Variabel Sikap (X2) sebesar 0.240 dan Variabel Persepsi (X3) sebesar 0.895, yang artinya tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi dalam penelitian ini terjadi masalah heteroskedastisitas, khususnya pada Variabel Pembelajaran Konsumen (X1), namun ini tidak menjadikan masalah serius karena dalam penelitian ini tidak digunakan untuk estimator, hal tersebut sesuai dengan pendapat Gujarati (2007: 87), bahwa estimator kuadrat terkecil biasa (OLS) masih linear dan masih tak bias serta masalah heteroskedastisitas tidak merusak sifat tak bias penaksir-penaksir OLS. e. Pengujian Hipotesis 1) Analisis Uji F Hasil uji F dapat dilihat pada table berikut : Tabel 10 Hasil uji F Sum of Mean Model Squares df Square F Sig. 1 Regression 26.847 3 8.949 5.152 .004(a) Residual 64.275 37 1.737 Total 91.122 40 Berdasarkan tabel tersebut diatas diperoleh nilai Fhitung adalah 5.152, sedangkan F(0,05;3;37) = 2,859, maka Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikansi 0.004 yang berada dibawah 0.05, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran Konsumen, sikap, dan Persepsi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 2) Analisis Uji t Dari hasil analisis pada tabel 7, diperoleh thitung untuk Variabel Pembelajaran Konsumen sebesar 3,388, thitung untuk Variabel Sikap sebesar 0,625, thitung untuk Variabel Persepsi sebesar 1,210. Sedangkan t(0.05;39) = 2,023, maka dapat disimpulkan bahwa thitung Variabel Pembelajaran Konsumen sebesar 3,388 > ttabel sebesar 2,023, thitung Variabel Sikap sebesar - 0,625 < ttabel sebesar 2,203, dan thitung Variabel Persepsi sebesar 1,210 < ttabel sebesar 2,203. Artinya secara parsial terdapat pengaruh Variabel Pembelajaran Konsumen terhadap
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
| 267
Keputusan Pembelian. Sedangkan untuk Variabel Sikap dan Variabel Persepsi secara parsial tidak terdapat pengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Dilihat dari tingkat probabilitasnya bahwa tingkat signifikansi untuk Variabel Pembelajaran Konsumen = 0.002 yang artinya nilai probabilitasnya berada dibawah 0.05. Sehingga dapat menolak Ho dan menerima H1, dengan demikian Variabel Pembelajaran Konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 4.2 PEMBAHASAN Dari hasil pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen dalam penelitian ini mampu menjelaskan 29,5 % variasi keputusan pembelian. Sedangkan sisanya 70,5 % dijelaskan variabel-variabel lain diluar model. Dari ketiga variabel independen yang diuji secara sendiri-sendiri (parsial), yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja adalah Variabel Pembelajaran Konsumen (dengan koefisien 0,477). Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja adalah Variabel Persepsi (dengan koefisien 0,171). Variabel Sikap memiliki peran paling kecil dalam mempengaruhi keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja (dengan koefisien – 0,088). Dari ketiga variabel independen terdapat dua variabel yang berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja dan satu variabel yang tidak berpengaruh berpengaruh terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja. 1. Dari hasil uji F (simultan) diperoleh hasil bahwa ketiga Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Variabel Pembelajaran Konsumen, Variabel Sikap, dan Variabel Persepsi adalah layak untuk menguji Variabel Dependen, yaitu Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 5,152 dengan tingkat signifikansi 0,004 ( kurang dari 0,05). Sedangkan nilai Ftabel sebesar 2,859, sesuai dengan hipotesis pertama yang berbunyi Variabel Pembelajaran Konsumen (X1), Variabel Sikap (X2), dan Variabel Persepsi (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. 2. Hasil perhitungan uji t (parsial) menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel Pembelajaran Konsumen sebesar 3,388 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002, sedangkan ttabel sebesar 2,023. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Pembelajaran Konsumen berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja, sesuai dengan hipotesis kedua yang berbunyi Variabel Pembelajaran Konsumen (X1) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Hasil perhitungan uji t (parsial) menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel Sikap sebesar – 0,625 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,536, sedangkan ttabel sebesar 2,023. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Sikap tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja, tidak sesuai dengan hipotesis kedua yang berbunyi Variabel Sikap (X2) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil perhitungan uji t (parsial) menunjukkan bahwa nilai thitung Variabel Persepsi sebesar 1,120 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,234, sedangkan ttabel sebesar 2,023. Maka dapat disimpulkan bahwa Variabel Persepsi tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Kawasaki Ninja, tidak sesuai dengan hipotesis kedua yang berbunyi Variabel Persepsi (X3) secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 268 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel pembelajaran konsumen, variabel sikap dan variabel persepsi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis pengujian hipotesis pertama yaitu Variabel Pembelajaran Konsumen (X1), Variabel Sikap (X2), dan Variabel Persepsi (X3) secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Menunjukkan hasil analisis bahwa ketiga variabel diatas berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diperoleh dari hasil analisis Uji Fhitung adalah 5.152, sedangkan F(0,05;3;37) = 2,859, maka Fhitung > Ftabel dengan tingkat signifikansi 0.004 yang berada dibawah 0.05. Dengan demikian H1 pada penelitian ini dapat diterima\ 2. Dari hasil analisis pengujian hipotesis kedua yaitu Variabel Pembelajaran Konsumen, secara parsial berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Menunjukkan hasil analisis bahwa variabel Pembelajaran Konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diperoleh dari hasil analisis Uji thitung Variabel Perilaku Konsumen sebesar 3,388 > ttabel sebesar 2,023, maka thitung > t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0.004 < 0.05. Dengan demikian H2 pada penelitian ini dapat diterima. 3. Dari hasil analisis pengujian hipotesis kedua yaitu Variabel Sikap, secara parsial tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Menunjukkan hasil analisis bahwa variabel Sikap tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diperoleh dari hasil analisis Uji thitung Variabel Sikap sebesar - 0,625 < ttabel sebesar 2,203, maka thitung < t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0.536 > 0.05. Dengan demikian H2 pada penelitian ini ditolak. 4. Dari hasil analisis pengujian hipotesis kedua yaitu Variabel Persepsi, secara parsial tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Menunjukkan hasil analisis bahwa variabel Persepsi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat diperoleh dari hasil analisis Uji thitung Variabel Persepsi sebesar 1,210 < ttabel sebesar 2,203, maka thitung < t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0.234 > 0.05. Dengan demikian H2 pada penelitian ini ditolak. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, keterbatasan ini meliputi: 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya mencakup Komunitas Sepeda Motor Kawasaki Ninja di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan saja, bukan keseluruhan pengguna Sepeda Motor Kawasaki Ninja di Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan. Hal ini berdampak pada ukuran sampel yang terlalu kecil. 2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yaitu Variabel Pembelajaran Konsumen, Variabel Sikap, dan variabel Persepsi, tanpa menggunakan faktorfaktor lain yang dapat digunakan untuk mempengaruhi keputusan pembelian. 5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang diperoleh serta keterbatasan yang ada, terdapat beberapa saran yang ditujukan kepada para peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mengkaji penelitian dengan masalah yang sama, yaitu : 1. Menambahkan variabel-variabel independen lain misalkan faktor sosial, faktor budaya, faktor kepribadian dan faktor psikologis. JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014
| 269
2. Memperluas wilayah populasinya atau menambahkan sampel penelitian karena semakin besar sampel penelitian maka akan menghasilkan hasil penelitian yang semakin representatif atau tepat. DAFTAR PUSTAKA Almi, Niruli. 2012. “ The Influence Of Lifestyle To The Purchase Decision Of Kawasaki Ninja Bikes in Pekanbaru”. Jurnal Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Riau, Kampus Bina Widya. Arifin, M. Zainal. 2011. “Pengaruh Motivasi, Persepsi Dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Honda di Kelurahan Tlogomas Malang”. Fakultas Ekonomi Unisma. Charles, W. Lamb., dkk. 2001. “Pemasaran Buku 1”. Jakarta : Penerbit Salemba Empat Dajan, Anto. 1983. “Pengantar Metode Statistik-Jilid I”. Jakarta : Penerbit LP3ES Dinah. 2006. “Pengaruh Analisis Harga dan Kualitas Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Oma View Buring Satelit Kedung Kandang Malang). Fakultas Ekonomi Unisma. Gujarati, Damodar N. 2007. “Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga”. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. Handoko, T. Hani, & Dharmmesta, Basu Swastha. 1997. “Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen”. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit BPFE Yogyakarta http://www.pricearea.com. Di akses 19 Februari 2014 Kartikasari, Yesi. 2006. “Pengaruh Stimulus Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Motor Pada CV. Happy Dinoyo Motor Malang”. Fakultas Ekonomi Unisma. Kotler, Philip. 1996. “Marketing”. Jilid I. Jakarta : Penerbit Erlangga Prabowo, Eko. 2006. “Pengaruh variabel-variabel Market Stimulus Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Malang)”.. Fakultas Ekonomi Unisma. Schiffman, Leon & Kanuk, Leslie L. 2008. “ Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh”. Jakarta : Penerbit PT Indeks Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Bandung : Penerbit Alfabeta Bandung Supomo, Bambang & Nur Indriantoro. 2002.”Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akutansi & Manajemen”. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Sutisna. 2001. “Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran”. Bandung : Penerbit PT. Remaja Rosdakarya Swastha, Basu. 1997. “ Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen”. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta Tjiptono, Fandy. 2001. “Strategi Pemasaran”. Edisi II. Yogyakarta : Penerbit ANDI Yogyakarta. Wafa, M. Khusnul. 2012. “ Analisis Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Di Nganjuk”. Fakultas Ekonomi Unisma. *) Firman Ardiansyah adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Muhammad Mansur adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) A. Agus Priyono adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma
270 |
JEMA Vol. 12 No. 2 Agustus 2014