MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM LEARNING DI KELAS V SD NEGERI RANCAKOLE II KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG
Oleh: NYIMAS LUKIAWATI 09210366
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK QUANTUM LEARNING DI KELAS V SD NEGERI RANCAKOLE II KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG Nyimas Lukiawati 09210366
[email protected] SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Makalah Ini Berjudul Menulis Karangan Deskripsi Dengan Teknik Quantum Learning Di Kelas V SD Negeri Rancakole II Kec Arjasari Kabupaten Bandung. Penulis merumuskan permasalahan-permasalahan dalam bentuk pertanyaan yaitu sebagai berikut :1. Apakah menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik Quantum Learning dapat memajukan kemampuan siswa dalam membuat karangan deskripsi? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan peningkatan kemampuan pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik quantum learning ? Untuk melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode eksperimen. Hal ini penulis lakukan untuk menghindari faktor-faktor pengaruh eksteren. Populasi yang digunakan yaitu siswa kelas V SDN Rancakole II sebanyak 28 orang. Berdasarkan analisis data yang diperoleh hasil yang menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa, khususnya pada keterampilan menulis karangan deskripsi, pada nilai tes awal dengan nilai rata-rata 54,57 dengan nilan rata-rata nilai tes akhir 69.93 dn ada peningkatan sebesar 15,32. Hasil penelitian yang disertai pengelolaan data, menunjukan adanya perbedaan yang cukup signifikan antara hasil tulisan siswa dalam pembelajaran membuktikan bahwa penerapan metode Quantum Learning berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Diharapkan guru Bahasa dan sastra Indonesia hendaknya memahami metode Quantum Learning. Penulis berkeyakinan bahwa metode pembelajaran tersebut mampu memberitahukan hasil pengajaran yang baik. Oleh karena itu, para guru hendaknya banyak mencoba menerapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kata kunci :. Quantum Learning
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Pembudayaan menuangkan gagasan atau ide siswa dalam bentuk tulisan dapat dikembangkan melalui pendidikan. Namun, sayang pembiasaan ini belum ditanggapi dengan serius dalam sistem pendidikan, sehingga budaya menulis pada kalangan siswa masih rendah dan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan untuk melaksanakan mengarang. Tujuan keterampilan menulis di sekolah adalah agar siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat mengembangkan gagasan atau ide secara tertulis melalui karangan yang mereka buat
. Tujuan menulis itu sendiri adalah menyampaikan peasan kepada pembaca dan apabila tidak dibaca kegiatan menulis itu akan sia-sia, mengajar menulis antara lain adalah membangun kesadaran bahwa menulis itu tergant’ung kepada pembaca ( Reader depedent ) dan kualitas respons pembaca menentukan keberhasilan komunikasi Agar langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas dan teliti, penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Penerapan proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik quantum learning. 2. Evaluasi hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik
quantum learning. Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan masalah penelitian ke dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Apakah perlu menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik quantum learning dapat memajukan kemampuan siswa dalam membuat karangan deskripsi? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan pembelajaran menulis karangan deskipsi pada siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik quantum learning. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Ingin mengetahui penggunaan teknik quantum learning terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan deskipsi siswa.2. Mengetahui perbedaan yang signifikan antara peningkatan menulis siswa sebelum dansesudahdiberikan teknik quantum learning. Beberapa manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : memacu atau memotivasi siswa untuk mengembangkan minat, bakat serta kemampuan dalam menulis. Bagi Guru dapat mengetahui tingkat kemampuan menulis siswa, Bagi penulis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang teknik quantum learning. Bagi Sekolah/lembaga hasil penelitian ini akan menjadi masukan yang berharga bagi pihak sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan terkait dalam menentukan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran, khususnya pelajaran bahasa indonesia. Anggapan dasar yang melandasi penelitian ini adalah beberapa hal sebagai berikut, keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari keterampilan berbahasa. Pengajaran menulis adalah salah satu bagian dari pengajaran bahasa indonesia. Kegiatan menulis karangan adalah salah satu kegiatan menulis karangan. Teknik Quantum Learning merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengajarkan Bahasa Indonesia. Hipotesis adalah kesimpulan atau pikiran yang tajam dan cermat yang dirumuskan dan untuk sementara diterima untuk menjelasakan kenyataankenyataan, peristiwa – peristiwa atau kondisi-kondisi yang diperhatikan dan untuk membimbing penyelidikan lebih lanjut. Pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi melalui teknik quantum Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan.Terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan kemampuan pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa sebelum dan sesudah diberikan tenik quantum Learning.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto : 1992) dalam penelitian ini ditentukan populasi seluruh siswa kelas V SD Negeri Rancakole II Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung. Sampel-sampel dalam penelitian ini berjumlah 28 siswa. Sampel adalah bagian dari populasi serta dapat mewakili (Suyatna : 2001). Pembuatan sampel sangat penting didalam setiap penelitian untuk menghemat biaya dan tenaga, serta mempercepat waktu penelitian.Sampel-sampel dalam penelitan ini adalah kelas V SD Negeri Rancakole yang berjumlah 28 orang. KAJIAN TEORI DAN METODE Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang diperlukan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Menurut Djuherli (200:125-126) ada 4 manfaat dari kegiatan menulis, yaitu : Wadah untuk menuangkan pendapat dan perasaan batin sehingga dapat dipahami orang. Arena berlatih menyusun konsep dan kerangka berpikir secara ilmiah. Alat untuk menggali ilmu yang masih terpendam, dan Untuk
mengembangkan diri dalam wawasan berpikir dan keilmuam.
melengkapi
Deskripsi adalah salah satu jenis karangan yang melukiskan sesuatu objek sesuai dengan keadaan secara imajinatif apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksudkan (sirait, 1985:20). Dalam mendeskripsikan suatu objek, penulis harus bisa “menghadirkan” objek tersebut ke hadapan pembaca. Untuk tujuan tersebut penulis harus mendeskripsikan objek secara rinci. berpedoman pada pendapat-pendapat di atas, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan tentang karangan deskripsi. Deskripsi melukiskan objek-objek sebagai hasil penerapan pancaindera secara jelas,deskripsi berupaya menimbulkan imajinasi pada pembaca tentang objek lukisannya dalam deskripsi digunakan kata-kata khusus untuk melukiskan objek secara terperinci, objek deskripsi hanya dapat diserap oleh pancaindera tetapi juga hal-hal yang abstrak, seperti perasaan dan perilaku jiwa. Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum Learning membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.
Pembelajaran nyaman dan menyenangkan perlu dipahami secara luas , bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon ,banyak bernyanyi atau tepuk tangan yang mreriah . Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang dapat dinikmati siswa . Siswa merasa nyaman , aman, dan asyik. Perasaan yang mengasyikan mengandung unsur inner motivation ,yaitu dorongan keingintahuan yang disertai upaya mencari tahu sesuatu. Adapun Langkah-langkah pembelajaran metode Quantum learning sebagai berikut: Lingkungan yang rileks, menyenangkan tidak membuat tegang (stress), man, menarik, dan tidak membuat siswa ragu melakukan sesuatu meskipun keliru untuk mencapai keberhasilan yang tinggi. Terlibat semua indera dan aktivitas otak kiri dan kanan Situasi belajar yang menantang bagi peserta didik untuk berfikir jauh ke depan dan mengekspolarasi materi yang sedang dipelajari. Dalam pembelajaran yang menyenangkan guru tidak membuat siswa :Takut salah dan dihukum,Takut ditertawakan teman-teman,Takut dianggap sepele oleh guru atau teman. Pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat siswa : berani bertanya, berani mencoba/berbuat, berani mengemukakan pendapat/gagasan, berani mempertanyakan gagasan orang lain Mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menempelkan gambar tersebut di depan kelas. Siswa memilih gambar yang disukai dan diambil sebagai tema dalam menulis karangan. Mempersiapkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. Mempersiapkan musik supaya terasa santai, terjaga dan siap untuk berkonsentrasi. Terdapat beberapa keunggulan metode Quantum Learning, sebagai berikut: Dapat menumbuhkan semangat kreativitas pada siswa. Bisa meningkatkan berfikir kreatif pada siswa yaitu menimbulkan ide-ide dan produk baru. Adanya hubungan guru dengan siswa saling menunjang, menyenangkan dan demokratis. Mencatat yang efektif adalah mencatat meningkatkan daya ingat, tujuannya membantu mengingat apa yang tersimpan dalam memori. kiat-kiat untuk memperlancar penulisan dalam metode quantum learning : Mulailah secepatnya, Cari waktu yang tepat, Berolah raga, Baca apa saja Tahap-Tahap Proses Penulisan Metode Quantum Learning : Persiapan mengelompokkan (clustering) dan menulis cepat adalah dua teknik yang digunakan pada tahap proses penulisan ini. Draft kasar adalah gagasan dieksplorasi dan dikembangkan. Berbagi Seorang rekan membaca draft tersebut dan memberikan umpan balik: Memperbaiki (revisi).
Manfaatkan umpan balik membatu. Tujuannya adalah menulis sebagai mungkin laporan, surat atau makalah. Penyuntingan (editing). Perbaiki semua kesalahan, tata bahasa, dan tanda baca. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen .Metode ini penulis lakukan dengan cara mengenakan kepada satu kelas yang menggunakan metode Quantum Learning dan membandingkan hasilnya yang tidak menggunakan Quantum Learning. Dengan tes menulis karangan deskripsi ini, penulis memperoleh data berupa karangan deskripsi siswa yang belajar dengan menggunakan Metode Quantum Learning dan siswa yang tidak menggunakan Metode Quatum Learning. Setelah data hasil dari tes awa dan tes akhir terkumpul, selanjutnya penulis mengolah data tersebut dengan menggunakan cara stratistik sebagai berikut : Teknik Pengolahan Data Tes ,Memeriksa hasil tes awal dan tes akhir. Diperiksa dengan mengunakan analisis kuantitatif, tujuanya untuk menetahui beberapa tingkat keberhasilan eksperimen atau uji coba nilai yang diperoleh siswa. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sudah mampu menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode Quantum Learning di lihat dari peningkatan hasil tes awal 54,57%, sedangkan hasil tes akhir 69,93%. Berdasarkan hasil pengelolaan data, hipotesis yang penulis ajukan diterima. Hal ini dengan rata-rata tes awal sebesar 54,57 dan nilai rata-rata tes akhir siswa dalam menulis karangan deskripsi adalah 69,93. Sebanyak 24 orang atau sebesar 96% mendapat nilai 60 ke atas dinyatakan berhasil, sedangkan yang mendapatkan nilai 59 ke bawah adalah 4 orang atau sebesar 4% dari sampel dinyatakan belum berhasil. Dengan demikian ada peningkatan hasil rata-rata sebesar 15,32 antara nilai tes awal dan tes akhir, ini artinya metode quantum learning cocok digunakan untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan adanya pengingkatan setelah dilakukan tes akhir .
SIMPULAN Perencanan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik Quantum Learning dilaksanakan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Proses pembelajaran dengan menggunakan teknik Quantum Learninglebih menitik beratkan pada aktivitas siswa, kegiatan
berpusat pada siswa sehingga guru tidak banyak berperan dalam pembelajaran. Guru hanya bertindak sebagai fasilitor dan motivator. Tingkat kemampuan menulis deskripsi di kelas V SDN Rancakole II Kec. Arjasari setelah diterapkan teknik Quantum Learning mengalami peningkatan. Hal ini berdasarkan skor perolehan hasil siswa dalam menulis karangan deskripsi. Dalam setiap proses pembelajaran siswa pun dapat termotivasi untuk belajar dan aktif dalam pembelajaran, itu terbukti hasil tes awal dan tes akhir. Setelah melaksanakan semua kegiatan dalam penelitian ini, Penulis dapat simpulkan bahwa hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik Quantum Learning mengalami peningkatan. Seperti pada hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai 54,57% sedangkan pada hasil tes akhir rata-rata nilai meningkat menjadi nilai 69.93%.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. (2006), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompentensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Untuk Sekolah Dasar. Jakarta. Depdiknas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1984), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Tarigan, Henry. Guntur. (1994), Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Djogo, Tarigan, H.G (1990), Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.