ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
LATIHAN INTERVAL INTENSITAS TINGGI MENURUNKAN TEKANAN DARAH SISTOL ISTIRAHAT TETAPI TIDAK MENURUNKAN TEKANAN DARAH DIASTOL DAN DENYUT NADI ISTIRAHAT PADA DEWASA MUDA SEHAT NORMOTENSIF Oleh: Naesilla*, Raden Argarini**, Indri Safitri Mukono*** *
Prodi S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ** Departemen Faal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya *** Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
ABSTRAK Kebugaran kardiorespiratori adalah sebuah penentu kuat morbiditas dan mortalitas. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengamati pengaruh dari latihan interval intensitas tinggi (HIIT) pada tekanan darah dan denyut jantung pada kondisi istirahat pada dewasa muda normotensif. Desain studi adalah pretestposttest experimental design. Subyek penelitian adalah 10 orang dewasa muda. Subyek melakukan HIIT sebanyak 6 siklus (tiap siklus terdiri dari 2 menit latihan intensitas tinggi 80-90% reserve heart ratedan 1 menit latihan intensitas sedang 50-60% reserve heart rate). Tiap latihan, subyek melakukan pemanasan selama 3 menit, diikuti sesi HIIT, dan diakhiri dengan latihan pendinginan selama 3 menit. Subyek melakukan sesi latihan selama 3x seminggu selama 4 minggu dengan ergocycle. Data pretest diambil 3 hari sebelum sesi latihan dimulai dan data posttest 3 hari sesudah sesi latihan berakhir. Data dianalisis dengan SPSS menggunakan paired t-test. Hasil signifikan didapatkan pada tekanan darah sistol istirahat (p= 0,020). Tekanan darah diastol dan denyut nadi istirahat didapatkan tidak signifikan (p=0,470 and p=0,185). Kesimpulan, HIIT selama 4 minggu mampu menurunkan tekanan darah sistol istirahat tetapi tidak memiliki efek pada tekanan darah diastol dan denyut nadi istirahat pada dewasa muda sehat normotensif. Kata kunci: HIIT, istirahat, tekanan darah, sistol, diastol, denyut nadi
16
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING DECREASES RESTING SYSTOLIC BLOOD PRESSURE BUT NOT RESTING DIASTOLIC BLOOD PRESSURE AND HEART RATE OF HEALTHY NORMOTENSIVE YOUNG ADULT By: Naesilla*, Raden Argarini**, Indri Safitri Mukono*** *S1
Medical Education of Medical Faculty, Airlangga University, Surabaya Physiology Departement of Medical Faculty, Airlangga University, Surabaya *** Biochemistry Departement of Medical Faculty, Airlangga University, Surabaya **
ABSTRACT Cardiorespiratory fitness (CRF) is a strong determinant of morbidity and mortality. The purpose of this study was to observe the effect of high intensity interval training (HIIT) on blood pressure and heart rate in resting conditionof normotensive young adult. Design of this study was pretest-posttest experimental design. Subjects were ten young adult males. The subjects do HIIT (6 cycles; a cycle consists of 2 minutes of high intensity exercise (~ 80-90% reserve heart rate)and 1 minute of moderate intensity exercise (~50-60% reserve heart rate)). Every training session, subjects warmed up for 3 minutes, followed by training session, and terminated by 3-minute cooling down.The subjects performed training on an ergocycle 3 times a week for 4 weeks. Pretest data were taken 3 days before exercise training began and post data were taken 3 days after 4-week-exercisetraining ended. Data was analyzed by SPSS using paired t-test. The result is significant in resting systolic blood pressure(p= 0,020). Both resting diastolic blood pressure and heart rate are not significant (p=0,470 and p=0,185). In conclusion, HIIT 4-week-training have effects on resting systolic blood pressure, but no effect on resting diastolic blood pressure and heart rate of healthy normotensive young adult.
Keywords: HIIT, resting, blood pressure, systole, diastole, heart rate
17
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
disebabkan HIIT akan menurunkan aktivitas
PENDAHULUAN Hipertensi merupakan kondisi yang
jantung,
produksi
norepinephrine
dan
sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
endothelin-1 dan meningkatkan produksi NO
primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah
sehingga meningkatkan dilatasi pembuluh
kesehatan dengan prevalensi yang tinggi, yaitu
darah
sebesar 25,8%(1). Peningkatan tekanan darah
berkurang(5,6)HIIT juga terlihat efektif dalam
yang berlangsung dalam jangka waktu lama
mengurangi
(persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada
hipertensi karena meningkatkan fungsi endotel
ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung
dan sensitivitas insulin(6). Lebih dari itu, waktu
koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila
yang diperlukan untuk latihan interval juga
tidak dideteksi secara dini dan mendapat
lebih singkat (±30 menit) sehingga latihan ini
pengobatan yang memadai. Empat faktor
menjadi fleksibel untuk dilakukan.
risiko perilaku yang mampu meningkatkan
dan
resistensi
tekanan
Metode
pembuluh
darah
pelaksanaan
pada
HIIT
darah
pasien
yang
angka kejadian hipertensi yaitu konsumsi
bervariasi serta penggunaan alat olahraga yang
makanan yang mengandung banyak garam dan
sangat beragam memiliki efek yang beragam
kurang mengonsumsi buah dan sayuran,
pula terhadap tekanan darah istirahat dan
konsumsi alkohol yang berlebihan (pada
denyut nadi istirahat. Selain itu, penggunaan
tingkat
ergocycle pada HIIT memiliki keuntungan
yang
aktivitas
fisik
membahayakan), dan
kurangnya
berolahraga,
serta
lebih
manajemen stres yang kurang baik (2).
pada
penderita
hipertensi
yang
kebanyakan pada orang usia pertengahan
Latihan intensitas tinggi interval atau
sampai lanjut karena mempunyai dampak
intensity
(HIIT)
yang lebih sedikit pada sistem muskuloskeletal
didefinisikan sebagai latihan yang terdiri dari
terutama sendi. Efek yang beragam pada
beberapa siklus dalam durasi yang pendek atau
petanda kardiovaskular ini belum diketahui
sedang dan intensitas yang tinggi dan tiap
dengan jelas. Oleh karena itu, penelitian ini
siklusnya diselingi dengan waktu istirahat
penting untuk mempelajari pengaruh latihan
berupa latihan intensitas ringan(3,4). HIIT ini
fisik latihan interval intensitas tinggi untuk
dapat
miokard
mencegah bertambahnya prevalensi penyakit
ventrikel kiri jantung yang fisiologis sehingga
jantung dan kardiovaskular terutama dengan
kekuatan dan kemampuan jantung untuk
menggunakan ergocycle.
high
interval
menyebabkan
training
penebalan
memompa darah tiap kontraksi meningkat, menurunkan jumlah denyut nadi per menitnya. Penurunan aktivitas saraf simpatis
yang 18
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
tidak dapat memenuhi 80% total sesi latihan;
MATERI DAN METODE Penelitian penelitian Design.
dilakukan
dengan
Pretest-Posttest Lokasi
penelitian
jenis
subjek
berlangsung.Teknik
di
dalam
Fakultas
penelitian
di
Fakultas
saat
periode
pengambilan ini
latihan sampel
dilakukan
secara
consecutive non probability sampling. Pengambilan datapretest dilakukan 3
Populasi yang diteliti adalah mahasiswa usia muda
berat
Experimental
Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.
dewasa
sakit
hari
Kedokteran
sebelum
latihan.
dilakukan
orang dewasa muda berusia 16-22 tahun yang
dengan
memenuhi kriteria inklusi sampel adalah
beristirahat berbaring sekitar 20 menit agar
sampel berjenis kelamin pria; non atlit dengan
tenang
kriteria
Pengambilan data tekanan darah dan denyut
intensitas
latihan
ringan
sampai
3x/minggu, sedang,
dan
pukul
ruang
mendekati
13.00-15.00
(±25°C).
kondisi
Sampel
basal.
nadi basal dari arteri brachialis (tekanan darah
waktu
dan denyut nadi basal yang dimaksud dalam
1 jam tiap kali latihan fisik, dan tipe
latihan
suhu
hari
data
Universitas Airlangga. Sampel yang diteliti 10
frekuensi
siang
Pengambilan
penelitian ini adalah tekanan darah dan denyut latihan bebas; sehat (tanpa penyakit jantung
nadi istirahat setelah istirahat berbaring selama
pembuluh darah, pernafasan, atau
20 menit yang mendekati keadaan basal)
penyakit
berat lainnya). Untuk
dengan menggunakan alat monitor tekanan mengetahui
apakah
subjek
darah
Omron
Model
SEM-1
yang
memiliki penyakit jantung dan pembuluh
menggunakan metode sensor tekanan tipe
darah
pemeriksaan
kapasitansi dan metode oscillometric. Denyut
elektrokardiograf merk Cardiosunny Model
nadi basal dan tekanan darah akan diukur pada
501D meliputi kecepatan denyut jantung,
waktu yang bersamaan.
ritme,
dilakukan
dan
kekuatan
aktivitas
elektrik
Latihan
interval
intensitas
tinggi
jantung.Untuk mengetahui apakah subjek
dilakukan oleh subjek penelitian selama 4
memiliki
dilakukan
minggu sebanyak tiga kali seminggu berulang
pemeriksaan dengan spirometerLung Function
tiap 2 hari dengan menggunakan ergocycle
Test Apparatus merk Chest Unispiro tipe
merk Monark model 828E. HIIT didahului
UHO- 90B yang mengukur kapasitas paru dan
dengan subjek (sampel) melakukan pemanasan
melihat
paru.
selama 3 menit, dilanjutkan dengan 6 siklus.
Kebiasaan rokok dan alcohol diketahui dari
Masing-masing siklus terdiri dari latihan
kuesioner.Kriteria
sampel:subjek
intensitas maksimum selama 2 menit dengan
tidak dapat mencapai intensitas latihan 70%;
intensitas 80-90% reserve heart rate dan
penyakit
adanya
pernafasan
perubahan
eksklusi
fungsi
19
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
latihan intensitas sedang selama 1 menit
program latihan tertentu. Data subjek berupa
dengan intensitas 50-60% reserve heart rate.
usia
Latihan ini diakhiri dengan melakukan 3 menit
dilakukan
latihan cooling down(7). Pada saat pelaksanaan
Smirnov dan indeks massa tubuh berdistribusi
latihan, frekuensi denyut jantung akan terus
normal dengan cara Shapiro Wilk dengan nilai
dimonitor agar subjek (sampel) berlatih sesuai
p=0,871.
dengan intensitas yang diinginkan dengan alat monitor
denyut
jantung
(heart
tidak
berdistribusi uji
No
normal
one-sample
X±SD
rate
setelah
Kolmogorof-
Nilai
Nilai
Distribusi
min
maks
Normal
monitoring) merk Polar model RS400.
(p)
Pengambilan data posttest dilakukan 3
1.
Usia
19,9 ± 18
hari setelah periode latihan selama 4 minggu 2.
dengan prosedur pengambilan data pre test.
Windows
Tabel 1. Karakteristik Subjek.
kemudian
Keterangan: *dikarenakan teknik pengambilan
dideskripsikan dalam bentuk tabel. Uji yang dilakukan
adalah
uji
1,471
Tubuh
dilakukan dengan bantuan software SPSS for
Indeks 24,7 ± 16,16 31,25 0,871 Massa
Pengolahan data yang telah dikumpulkan
20.0
0,000*
0,233
selesai. Prosedur pengambilan data sama
Statistics
21
subjek consecutive non probability sampling.
distribusi
normaldananalisis
data
Variabel
Mean
SD
Sig.
4,1
4,60
0,020
1,4
5,87
0,470
5,6
12,3
0,185
yangdilakukandenganpaired t-test. Penelitian ini telah dinyatakan laik etik oleh
Komite
Etik
Penelitian
Tekanan Darah
Univeritas
Airlangga Surabaya.
Systole Istirahat
HASIL DAN DISKUSI
Tekanan Darah
Penelitian Laboratorium
telah
Faal
dilaksanakan
Fakultas
di
Diastole Istirahat
Kedokteran
Denyut Nadi Istirahat
Universitas Airlangga Surabayaselama 6 bulan sejak September 2014 – November 2014 dilanjutkan
dari
Februari
2015
-
Tabel 2. Hasil perhitungan data variabel
Mei
tekanan darah dan denyut nadi istirahat.
2015.Semua subjek berjenis kelamin pria (usia 19,9± 0,233) dan indeks massa tubuh 24,7 ±
Dari
1,471). Semua subjek penelitian ini memiliki paired
gaya hidup sedenter dan tidak terlibat dalam 20
hasil
analisis
t-testdisimpulkan
menggunakan bahwa
terjadi
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
penurunan tekanan darah sistol istirahat pada
disebabkan
karena
pada
subjek setelah melakukan jenis olahraga HIIT.
distensibilitas pembuluh darah tinggi sehingga
Namun pada tekanan darah diastol dan denyut
memberikan
nadi istirahat tidak memiliki penurunan yang
berubah karena olahraga(10). Hal ini yang
bermakna setelah melakukan olahraga HIIT
mungkin
(Tabel 2).
perbedaan bermakna pada tekanan darah
hanya
menjadi
orang
sedikit
penyebab
muda
ruang
untuk
tidak
ada
Pada subjek yang telah melakukan
diastol istirahat karena distensibilitas arteri
latihan HIIT terjadi penurunan tekanan darah
sangat berpengaruhpada tekanan darah diastol.
sistol istirahat basal. HIIT mengakibatkan
Secara statistik, pada penelitian juga
penebalan miokard ventrikel kiri jantung
ini tidak didapatkan penurunan denyut nadi
sehingga cardiac output jantung meningkat,
yang bermakna pada subjek penelitian yang
kerja jantung menjadi lebih ringan, dan
telah melakukan HIIT. Hasil penelitian ini
tekanan
darah
turun(8).
Dengan
mendukung penelitian yang menunjukkan
kecenderungan
tidak ada perbedaan yang signifikan pada
menurunkan tekanan darah sistol istirahat
denyut nadi basal setelah melakukan latihan
yang sangat dipengaruhi kinerja jantung. Hasil
pada orang muda normal dan aktif(11) dan
penelitian ini mendukung hasil penelitian lain
penelitian pada pasien dengan transplantasi
yang memilih dewasa muda sebagai subjek
jantung selama 12 minggu baik subjek dalam
penelitian untuk berlatih HIIT selama 6
kelompok HIIT(12). Tidak terdapat perubahan
minggu bahwa terdapat beberapa subjek yang
pada fungsi endotel dan kekakuan pembuluh
berespon positif terhadap HIIT dan perubahan
darah, meskipun belum diketahui secara pasti
tekanan darah sistol istirahat bermakna(9).
apakah ketiadaan perubahan ini mencerminkan
demikian,
menjadi
HIIT
memiliki
Berdasarkan
pengukuran
yang
keadaan
sebenarnya
atau
disebabkan
dilakukan pada arteri poplitea, arteri karotis,
kurangnya sensitivitas alat(12). Hal ini diduga
arteri
disebabkan
sentral
didapatkan
perubahan
distensitbilitas pada arteri poplitea,
karena
pengondisian
istirahat
namun
subjek yang belum optimal mengingat denyut
tidak adanya perubahan yang berarti pada
nadi adalah variabel yang sangat mudah
arteri karotis dan arteri sentral pada orang
berubah oleh berbagai faktor.
muda sehat menunjukkan bahwa perubahan arteri poplitea tersebut tidak dipengaruhi oleh kerja
sistem
saraf
simpatis
basal.
Perbandingan distensibilitas arteri orang muda sedenter dan para atlit juga tidak jauh berbeda 21
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
Riset Kesehatan Dasar [Internet]. 2013
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
yang
didapat
[diakses pada 14 Mei 2014]. Diakses
dari
penelitian ini adalah latihan interval intensitas
dari
tinggi memiliki pengaruh pada tekanan darah
http://www.depkes.go.id/resources/do
sistol istirahat namun tidak berpengaruh pada
wnload/general/Hasil%20Riskesdas%2
tekanan darah diastol
02013.pdf
dan denyut nadi
istirahat.
2. WHO.
Beberapa saran yang dapat diajukan
A
Global
Brief
on
Hypertension- Silent Killer, Global
untuk penelitian selanjutnya pengondisian
Public
istirahat ini lebih diperhatikan dan sebaiknya
Switzerland:
menggunakan ruangan khusus untuk tempat
2013.[diakses pada 14 Mei 2014]
istirahat subjek sebelum pengambilan data
Press;
dari
_eng.pdf 3. Laursen PB & Jenkins DG. The
UCAPAN TERIMA KASIH
Scientific Basis for High-Intensity
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
Interval Training Optimising Training
Raden Argarini, dr., M. Kes dan Prof. Dr.
Programmes
Indri Safitri Mukono, dr., MS atas ilmu, dan
nasihat
Performance
selama
Endurance
penelitian ini berlangsung. Peneliti juga
in
Maximising
Highly
Athletes.
Trained Sports
Mei 2014]; 32(1):53-73. Diakses dari
penelitian ini selama latihan fisik penelitian ini juga
and
Med.[Internet].2002. [diakses pada 30
mengapresiasi usaha dan dedikasi subjek
Peneliti
WHO
5/79059/1/WHO_DCO_WHD_2013.2
penelitian selanjutnya.
berlangsung.
[Internet]
http://apps.who.int/iris/bitstream/1066
lalang dan terhindar dari bunyi-bunyian pada
arahan,
Crisis.
Diakses
yang meminimalkan arus orang yang berlalu
bimbingan,
Health
http://www.tradewindsports.net/wp-
mengucapkan
content/uploads/2013/10/Laursen-02-
terima kasih kepada Departemen Faal Fakultas
Scien-Basis-for-HIIT-Review.pdf
Kedokteran Universitas Airlangga beserta
4. Herawati L, Rejeki PS, Purwanto B,
dosen dan staf yang sangat mendukung
Argarini R, Kinandita H, Jatmiko T, &
berlangsungnya penelitian ini.
Susanto IH. Fitness Personal Trainer Guide. Surabaya: Departemen Ilmu
DAFTAR PUSTAKA 1.
Faal Fakultas Kedokteran Universitas
Badan Penelitian dan Pengembangan
Airlangga.
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 22
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
http://www.asep.org/asep/asep/JEPonli
5. Tjønna AE, Lee SJ, Rognmo O, Stølen
neAugust2009Parpa.doc
TO, Bye A, Haram PM, Loennechen JP, Al-Share QY, Skogvoll E, Slørdahl
8. Wisløff U, Støylen A, Loennechen JP,
SA, Kemi OJ, Najjar SM & Wisløff U. Aerobic
Interval
Training
Bruvold M, Rognmo O, Haram PM,
Versus
Tjønna AE, Helgerud J, Slørdahl SA,
Continuous Moderate Exercise as a
Lee SJ, Videm V, Bye A, Smith GL,
Treatment for theMetabolic Syndrome:
Najjar SM, Ellingsen Ø & Terje
A Pilot Study. Circulation. [Internet].
Skjærpe.
Superior
Cardiovascular
2008[diakses pada 2 Juli 2014]; 118:
Effect of Aerobic Interval Training
346-54.
Versus Moderate Continuous Training
Diakses
dari
http://circ.ahajournals.org/content/118/
in
4/346.full.pdf#page=1&view=FitH
VO,
Greve
Failure
Patients:
Randomized
6. Ciolac EG, Bocchi EA, Bortolotto LA, Carvalho
Heart
JMD,
Study.
Circulation[Internet].
&
A
2007[diakses
pada 14 Mei 2014]; 115:3086-94 doi:
Guimarães GV. Effects of High-
10.1161/CIRCULATIONAHA.106.67
intensity Aerobic Interval Training vs.
5041
Moderate Exercise on Hemodynamic, Metabolic
and
9. Higgins TP, Baker MD, Evans SA,
Neuro-humoral
Adams
RA
&
Cobbold
C.
Abnormalities of Young Normotensive
Heterogeneous
Women at High Familial Risk for
Pesonalised High Intensity Interval
Hypertension. Hypertension Research.
Training on Type 2 Diabetes Mellitus
[Internet]. 2010[diakses pada 14 Mei
and Cardiovascular Disease Rsik in
2014];(1-8): doi:10.1038/hr.2010.72
Young
Healthy
Responses
Adults.
of
Clinical
7. Parpa KM, Michaelides MA, &Brown
Hemorheology and Microcirculation.
BS.. Effect of High Intensity Interval
[Internet]. 2014 [diakses pada 20
Training on Heart Rate Variability in
September 2015]; doi: 10.3233/CH-
Individuals
141857
with
Diabetes.Journal
Type of
Physiology[Internet]. pada
25
Diakses
Juli
2014].
2
Exercise
10. Rakobowchuk M, Howarth KR, &
2009[diakses
Macdonald MJ. Sprint Interval and
12(4):23-9.
Traditional Endurance Training Induce
dari
Similar Improvements in Peripheral Arterial Stiffness and Flow-mediated 23
ISSN : 2302-688X
Sport and Fitness Journal Volume 4, No.1 : 16-24, April 2016
Dilation in Healthy Humans. American Journal of Physiology [Internet]. 2008 [diakses pada 2 September 2015]; 295:R23642 doi: 10.1152/ajpregu.00069.2008 11. Astorino TA, Allen RP, Roberson DW, & Jurancich M. Effect of HighIntensity
Interval
Training
on
Cardiovascular Function, VO2max, and Muscular
Force.
The
Journal
of
Strength and Conditioning Research. [Internet]. 2012 [diakses pada 26 Agustus
2015];
(138-145)
doi:
10.1519/JSC.0b013e318218dd77 12. Dall CH, Gustafsson F, Christensen SB, Dela F, Langberg H, & Prescott Eva. Effect of Moderate Versus High Intensity Effect on Vascular Function, Biomarkers, adn Quality of Life in Heart
Transplant
Randomized Journal
of
Tranplantation
Reiients;
Crossover Heart
Trial. and
[Internet].
A The lUng 2015
[diakses pada 27 Agustus 2015]: (1033-1041)
doi:
10,1016/j.healun.2015.02.001
24