Oleh : Mohammad Na’iem
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
SISTEM PERBENIHAN TANAMAN HUTAN Litbang Kehutanan
Perguruan Tinggi, Universitas
Breeding, Pemuliaan, Silvikultur
Swasta dan BUMN Kehutanan
BPTH Masy. Silvikultur Mapeki LIPI Instansi lain terkait
Dinas Kehutanan
Populasi Produksi, Perbanyakan Pengada, penangkar dan pengedar benih
Tanaman Operasional Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
F O R U M P E R B E N I H A N
FUNGSI FORUM PERBENIHAN TANAMAN HUTAN NASIONAL (FPTH-N) ---(draft ad/art FBTN-N) Meningkatkan integrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan perbenihan tanaman hutan, Mengkoordinasikan kegiatan perbenihan tanaman hutan Memfasilitasi kegiatan perbenihan tanaman hutan Memberi masukan dan saran dalam perencanaan dan penyelenggaraan perbenihan Mengintegrasikan pelaksanan riset dan teknologi perbenihan tanaman hutan Menyusun rencana kerja perbenihan tanaman hutan Memberi masukan dan saran dalam penyusunan kajian teknis peraturan tentang sistim perbenihan tanaman hutan; Membuat laporan penyelenggaraan Forum Perbenihan Tanaman Hutan Menyiapkan publikasi hasil kegiatan koordinator bidang-bidang, melalui media cetak dan/ atau elektronik; Mendorong dan memotivasi penggunaan benih/bibit yang berkualitas Menjalin dan membangun kerjasama internasional dalam sub bidang perbenihan tanaman hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Sumber : Direktorat PTH, 2014 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Dit. Bina PTH NSPK dan pembinaan Setditjen BPDASPSKoordinasi P&A Biro PerencanaanKoordinasi P&A Pusprohut Balitbanghut Koordinasi dan dukungan litbang dan teknologi Dit. Bina RHL Dit BUHA dan Dit. BUHT, Ditjen BUK Pusdiklat Kehutanan. Balai PTH Pelaksana pembangunan model Sumber Benih Unggul (SBU) UPT Balitbanghut (B2PBPTH, BPTPTH, BPK) Koordinasi dan dukungan litbang dan teknologi.
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7. 8. 9.
Bappenas Koordinasi P&A Dishut Prov Pembinaandanpengawasan Dishut Kab/KotaPembinaan & pengawasan. KPH Pelaksana pembangunan SBU UPTD Perbenihan pelaksana pembangunan SBU. Perum Perhutanipelaksana pembangunan SBU IUPHHK-HA/HTIpelaksana pembangunan SBU Pengada/Pengedar Benih/Bibitpelaksana pembangunan SBU Forum Perbenihan tanaman hutan Nasiona;
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
(Sumber : Data direktorat PTH 2014)
BEBERAPA JENIS SPECIES DENGAN KATAGORI UNGGUL No
Kebun Pangkas (KP)
Kebun Benih Klon (KBK)
Kebun Benh Semai (KBS)
1
Jati
Jati
Jati
2
Tusam
Mangium
Tusam
3
Kayu putih
Kayu putih
Kayu putih
4
Mangium
Mangium
5
Ekaliptus
Ekaliptus
6
Shorea leprosul
-
Shorea leprosula[ Shorea macrophylla
Catatan : 1. Perlu evaluasi dan updating data sumber benih unggul (termasuk umur dan luasan) secara reguler 2. Membangun sumber benih unggul dari apa yang telah dicapai 3. Membangun sumber benih unggul baru dari jenis lokal yang diprioritaskan 4. Sosialisasi secara kontinyu akan pentingnya penggunaan benh unggul 5. Kemudahan dalam akses dan regulasi penggunaan benih unggul
Shorea parvifolia Nangka Mahoni
Gmelina Jabon Ac. formis Sengon Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Ac. crasicarpa
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
(Kabupaten Gunung Kidul)
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
KEBUN PANGKAS JATI
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
KEBUN BENIH KLON JATI
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
KBS TUSAM UNTUK KWALITAS KAYU DAN BOCOR GETAH
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
KONDISI SAAT INI : 1. SumberBenih yang ada 86,67 % berskala rendah (TBT, TBS, APB). 2. Benih yang beredar dan digunakan sebagian besar tidak bersertifikat (asal usul sumber benih dan kualitas tidak jelas).
FAKTOR KENDALA 1. Inkonsistensi kebijakan prioritas dan anggaran. 2. Integritas para pihak lemah. 3. SDM yang kompeten KONDISI HARAPAN :
STRATEGI : Percepatan pembangunan sumber benih unggul melalui peningkatan komitmen dan sinergitas para pihak, serta pembangunan model sumber benih unggul. PERMASALAHAN : 1. Belum ditetapkannya jenis prioritas tanaman unggulan. 2. Perencanaan kegiatan dan anggaran pembangunan sumber benih lebih berorientasi kepada kuantitas dari pada kualitas hasil dan manfaat jangka panjangnya. 3. Lemahnya komitmen dan sinergitas para pihak 4. Kurangnya kesadaran pemegang IUPHHK dalam pembangunan sumber benih Unggul 5. Informasi sumber benih belum semuanya dilengkapi dengan data potensi produksi dan musim panen (waktu ketersediaan benih).
Benih yang diedarkan dan digunakan berkualitas (benih berasal dari sumber benih unggul (KBS, KBP, KP), fisik dan fisiologis berkualitas). : 1. Tersedianya benih unggul dalam jumlah cukup, tepat waktu, harga wajar. 2. Keberhasilan penanaman tinggi 3. Kualitas & produktifitas tanaman tinggi 4. Hasil panen meningkat 5. Daya saing industri hasil hutan tinggi.
Fakultas Kehutanan Gadjah Mada (SumberUniversitas : Data direktorat PTH 2014)
PERAN FORUM PERBENIHAN Memberikan saran kepada PTH dalam penentuan prioritas jenis dan membantu mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan Menyarankan agar pembangunan sumberbenih jenis prioritas dilaksanakan secara tuntas hingga skala operasional Ikut melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kegiatan (penentuan lokasi uji, design, pembangunan persemaian, pemapanan, pemeliharaan/penjarangan seleksi) Mendorong tersedianya SDM mampu lewat pelatihan khusus, program profesi perbenihan, program S2 pemuliaan baik di BPTH maupun BPK) Ikut mendorong perlunya ketersediaan dana yang cukup memadai (bekerjasama dengan HPH/HTI) Ikut mengawal terwujudnya komitmen yang tinggi, keseriusan, kesinambungan dalam pelaksanaan kegiatan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada