OLEH:
METRAWINDA TUNUS Kepala Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN
Jakarta, 21 Mei 214
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
TUJUAN STANDARDISASI NASIONAL Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja dan masyarakat lainnya baik untuk keselamatan, keamanan, kesehatan maupun kelestarian fungsi lingkungan hidup
Membantu kelancaran perdagangan Mewujudkan persaingan usaha yang sehat dalam perdagangan ( PP 102/2000 : Standardisasi Nasional)
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
KONSEP SEGITIGA MUTU MUTU KRITERIA
Kepatuhan Kesesuaian Kepercayaan PENDEKATAN SISTEMATIK PERLINDUNGAN (K3LH)
Konsensus minimal, statik
wilayah nasional Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
INFRASTRUKTUR MUTU ?????? KONFLIK
DAYA SAING kemungkinan terbaik, dinamis
pasar: nasional, regional, internasional
TIGA PILAR INFRASTRUKTUR MUTU NASIONAL
MUTU untuk Mendukung Daya Saing Produk Nasional
Standardisasi Nasional Metrologi :
Standardisasi :
• Teknik
• Pengembangan
• Legal
• Penerapan
Penilaian Kesesuaian : • • • •
Akreditasi Sertifikasi Pengujian Inspeksi
Kerjasama, Pemasyarakatan, Penelitian dan Pengembangan
Peraturan Perundang-undangan Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Definisi Standar STANDAR Dokumen yang memuat ketentuan, pedoman dan / atau karakteristik dari suatu kegiatan, proses, sistem dan/atau produk, yang dibuat secara konsensus ditetapkan oleh lembaga berwenang, dipergunakan secara umum dan berulang-ulang untuk memperoleh tingkat keteraturan yang optimum ditinjau dari keperluan tertentu.
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
MANFAAT STANDAR • Melindungi konsumen terkait K3L • Menciptakan keberaturan dan efisiensi produksi kenyamanan bagi pengguna • Transparansi dan efisiensi pasar fasilitasi perdagangan • Batas persyaratan Perlindungan konsumen/lingkungan • Kepastian tingkat mutu menghindari kecurangan • Sebagai acuan dalam pembinaan/proses produksi • Mengurangi/menyederhanakan ukuran di pasar • Interoperability Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
TANTANGAN INDUSTRI ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■ ■
Mutu Pengurangan ongkos Keamanan Produk Akses pasar global Manajemen Resiko Pengaruh lingkungan Manajemen Mutu Hubungan pelanggan Efisien Energy Tanggung Jawab Sosial /Social Responsibility
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
BAGAIMANA STANDAR MEMBANTU ??
Mutu
Sesuai dengan persyaratan standar untuk memenuhi permintaan pasar/kepuasan pelanggan
Pengurangan biaya
Optimalisasi desain dan pengembangan produk dan biaya produksi
Keamanan Produk
Membatasi resiko dan menyesuaikan dengan aturan yang ada
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Akses ke pasar global
Mencegah « trade barriers », membuka pasar baru dan fasilitasi perdagangan
Manajemen Resiko
Mengurangi resiko dan ketidak pastian
Pengaruh Lingkungan
Mengurangi pengaruh negatif lingkungan
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Penerapan Standar TANDA SNI
Standar
Industri
Produk MUTU
Akreditasi
KOMPETENSI
Konsumen
Sertifikasi
LPK LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN : • Laboratorium Penguji • Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) • Lembaga Inspeksi • Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Penerapan Standardisasi
PENGAWASAN PASAR
STANDAR
INDUSTRI
Pengujian
Mainan Anak BERTANDA SNI
Mainan Anak
Sertifikasi Produk
PASAR
KONSUMEN
KOMPETENSI LPK
LPK AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
11
Manfaat Pembubuhan Tanda SNI • Memberikan informasi kepada pihakpihak yang berkepentingan bahwa produk tersebut telah memenuhi SNI • Meningkatkan daya saing suatu produk karena kualitas produk tersebut lebih terjamin • Meningkatkan keberterimaan produk oleh konsumen Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Kaidah Penerapan SNI • Ditetapkan badan pengelola standardisasi (BSN) Bersifat voluntary, sebagai referensi transaksi pasar
SNI •
diterapkan oleh pelaku usaha/asosiasi secara sukarela • Atas dasar kebutuhan pelaku usaha
• Pembuktian penerapan SNI melalui sertifikasi dan akreditasi tanda kesesuaian sesuai Pedoman KAN 403-2011, Penilaian Kesesuaian – Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis • Sertifikasi sebagai referensi jaminan, dan pengawasan pra-pasar • Pengawasan pasar oleh pemerintah
SNI aa-bbbb-cccc LSPr-AA-IDN
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
diberlakukan oleh regulator secara wajib • SNI berkaitan dengan K3L dan/atau pertimbangan ekonomi • Acuan pemberlakuan SNI secara wajib: PSN 301 Tahun 2011, Pedoman Pemberlakuan SNI secara Wajib • Bersifat wajib untuk semua produk yang beredar di Indonesia (produk lokal maupun impor) • Sertifikasi sebagai mekanisme pengawasan prapasar • Pengawasan pasar dilakukan oleh pemerintah sistem penomoran NRP/ NPB (Permendag No.14/M-DAG/PER/3/ 2007)
SNI aa-bbbb-cccc NRP xxx-yyy-zzzzzz
SNI aa-bbbb-cccc NPB xxx-yyy-zzzzzz
ALUR PROSES SERTIFIKASI Permohonan Pengecekan kelengkapan dokumen Pemeriksaan Mutu produk
Tidak
Penangguhan penggunaan Tanda SNI Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Sistem mutu
Pemenuhan persyaratan Ya
Penggunaan Tanda SNI
MENGAPA PERLU STANDAR WAJIB UNTUK MAINAN ANAK
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya Tersedak
• Bagian kecil mainan yang mudah terlepas • Anak di bawah umur 3 tahun cenderung memasukkan mainan ke dalam mulut
Seorang anak yang menelan Seorang anak yang menelan bola mainan berbentuk anjing
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya Pendengaran Suara mainan anak yang keras atau menghasilkan suara bising dapat mempengaruhi pendengaran anak
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya Penglihatan Proyektil kecil dari pistol mainan anak dapat tidak sengaja mengenai mata anak dan menyebabkan cedera mata
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya terjerat
Mainan tali atau pita, mainan yang ditarik dapat tidak sengaja terlilit pada leher anak
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya tergores
Mainan yang memiliki sudut atau permukaan yang tajam atau runcing dapat menyebabkan anak tergores
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya terjatuh Bahaya jatuh bisa mengakibatkan cidera berat, seperti luka, patah tulang, geger otak
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya terjepit Beberapa mainan anak dirancang dan dibuat agar dapat dilipat memiliki tuas dan engsel. Engsel dan tuas berpontensi menjepit jari anak
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya tersetrum
Mainan yang dilengkapi komponen listrik dapat mengakibatkan bahaya tersetrum
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya unsur kimia • Mengandung zat kimia berbahaya • Dapat menyebabkan keracunan kronik
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
Bahaya terbakar Mainan anak terbuat dari bahan mudah terbakar bila terpecik api.
Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
SNI MAINAN ANAK (1) SNI ISO 8124-1:2010, Keamanan Mainan – Bagian 1: Aspek keamanan yang berhubungan dengan sifat fisis dan mekanis, (2) (2) SNI ISO 8124-2:2010, Keamanan Mainan – Bagian 2: Sifat mudah terbakar, (3) SNI ISO 8124-3:2010, Keamanan Mainan – Bagian 3: Migrasi unsur tertentu, (4) SNI ISO 8124-4:2010, Keamanan Mainan – Bagian 4: Ayunan, seluncuran dan mainan aktivitas sejenis untuk pemakaian di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggal, (5) SNI IEC 62115:2011, Mainan elektrik – Keamanan. Standards for a better innovation and competitiveness ……………..
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt 3 Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 5747043, Fax. (021) 5747045 Web : www.bsn.go.id E-mail :
[email protected] Standards for a better innovation and competitiveness ……………..