MAKALAH SEMINAR LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) I PRAKTIK KOMPETENSI PENYULUH PERTANIAN PELAKSANA PEMULA DI DESA SEWORAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN MAGELANG PROPINSI JAWA TENGAH Oleh : Junaidi Pangeran Saputra NIRM. 06 2 4 10 375 Dosen Pembimbing Utama
Pendamping
Dr. Ir. Hadi Haryanto, MP NIP. 19591114 198703 1 001
Sucipto, S.Pt, M.Si NIP. 19580828 198202 1 001 I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) sebagai lembaga pendidikan kedinasan di Kementerian Pertanian, berperan dalam pembangunan pertanian, khususnya dalam mendukung upaya revitalisasi penyuluhan pertanian. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian diharapkan dapat menjadi salah satu pelopor dalam mendukung program revitalisasi penyuluhan pertanian. Penyelenggaraan pendidikan program Diploma IV penyuluhan pertanian merupakan salah satu bentuk upaya Kementerian Pertanian dalam meningkatkan kompetensi penyuluhan pertanian. Pendidikan program Diploma IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dilaksanakan dengan sistem pendidikan Credit Earning System (CES) dan pola pembelajaran yang menggunakan In and Out Campus Learning System. Pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) I ini mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi penyuluh pertanian jenjang tertentu yaitu: (1). Penyuluh Pertanian Pelaksana Pemula, (2). Penyuluh Pertanian Pelaksana, (3). Penyuluh Pertanian Lanjutan dan (4). Penyuluh Pertanian Penyelia. B. Dasar Pelaksanaan 1.
Keputusan Menkowasbangpan Nomor: Per/02/MENPAN/2/2008.
2.
Pedoman Praktik Kerja Lapangan, Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi peserta didik program Diploma IV Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian. Pusat Pengembangan Pendidikan Pertanian, 2008.
3.
DIPA Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Jurusan Penyuluhan Peternakan Magelang Tahun 2011.
1
C. Tujuan 1.
Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan pola penyuluhan partisipatif mulai dari penyusunan rencana kegiatan penyuluhan pertanian di desa (lokasi) praktik sampai pelaksanaan penyuluhan dan melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai penyuluh pertanian pelaksana pemula
2.
Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya dalam menyuluh, berkomunikasi sebagai seorang fasilitator dan dinamisator
3.
Mahasiswa dapat meningkatkan proses pemberdayaan, pembelajaran petani dan kelompok tani D. Manfaat
1.
Manfaat praktik dan uji kompetensi adalah: a. Mahasiswa dapat berlatih melakukan tugas kerja penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat petani untuk pengembangan agribisnis. b. Mahasiswa dapat melakukan kerja sama dengan instansi pemerintah/swasta, pengusaha tani atau petani dan stakeholder lain dalam memfasilitasi pengembangan agribisnis.
2.
Manfaat bagi pihak terkait seperti instansi pemerintah/swasta, petani dan stakeholder lain adalah: a. Mengenal Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian sebagai penyelenggara pendidikan program Diploma IV penyuluhan pertanian. b. Membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin yang dilakukan instansi, pengusaha dan petani. c. Menciptakan kegiatan kerjasama yang baik dibidang penelitian, pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian yang saling menguntungkan. II. TINJAUAN PUSTAKA Rencana Definitif Kelompok (RDK) adalah rencana kerja kelompok untuk 1 tahun (2 musim tanam
atau 12 bulan terhitung mulai Oktober sampai dengan September tahun berikutnya). Pengorganisasian dan pengendalian rencana disusun dan ditetapkan oleh kelompok tani secara musyawarah dengan bimbingan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Dalam rangka pelaksanaan rencana kerja tersebut disusun dan ditetapkan pula Rencana Definitif Kerja Kelompok (RDKK) yang memuat jumlah dan jadwal kebutuhan sarana produksi dan alat/mesin pertanian. Rencana Definitif Kelompok disusun 2 bulan sebelum musim tanam sedangkan Rencana Definitif Kerja Kelompok 1 bulan sebelum musim tanam, Rencana Definitif Kerja Kelompok yang dibimbing Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). (Deptan, 1990) Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) dan programa penyuluhan kabupaten/kota adalah suatu rencana tertulis yang dibuat oleh penyuluh pertanian untuk suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk kegiatan penyuluhan pertanian, salah satu tugas pokok dan fungsi penyuluh pertanian yang 2
harus dibuat seorang penyuluh 2 kali dalam setahun atau paling kurang sekali setahun. Dengan berlakunya Undang-Undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SPPPK). (Deptan, 2009). Programa penyuluhan pertanian adalah rencana kerja tentang kegiatan penyuluhan pertanian dan kehutanan yang memadukan aspirasi petani-nelayan dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan keadaan sekarang. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh para penyuluh pertanian dan kehutanan berdasarkan programa penyuluhan pertanian dan kehutanan setempat, yang mencantumkan hal-hal yang perlu disiapkan dalam berinteraksi dengan petani-nelayan (KIPPK, 2005). Pameran adalah usaha memperlihatkan atau mempertunjukan model, contoh barang, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu dalam rangka promosi usahatani (KIPPK, 2005). III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Waktu dan Tempat Praktik Kompetensi Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dimulai pada tanggal 6 Juni sampai 5 September 2011 dengan lokasi kegiatan di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. B. Materi Kegiatan Materi kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I meliputi: 1.
Alat dan Bahan Yang dapat digunakan demi mendukung kelancaran jalannya praktik kompetensi penyuluh pertanian pelaksana pemula adalah sebagai berikut :
2.
a.
Blangko data yang dibutuhkan dalam pendataan.
b.
Buku-buku panduan penyusunan profile desa, pedoman pembinaan kelembagaan petani.
c.
Alat tulis, kamera.
Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I dibagi dalam beberapa tahap yang meliputi : a.
Tahapan persiapan: telah melakukan survei lokasi, perijinan.
b.
Tahapan pelaksanaan: 1. Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). 3
a) Melaksanakan musyawarah dengan menghubungi ketua kelompok tani, tokoh masyarakat dan pengurus. b) Pelaksanaan musyawarah yang dibicarakan berkaitan dengan monografi desa meliputi: rencana tanam, komoditas tanaman, kebutuhan sarana dan prasarana produksi. 2. Menyusun Programa penyuluhan pertanian sebagai anggota. a) Berkoordinasi dengan BPPK Kecamatan Grabag dalam mengumpulkan data-data berkaitan dengan kondisi pertanian, peternakan ditingkat kecamatan. b) Rencana kerja penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan Grabag, didukung kebijakan Pemerintah yang diberikan BPPK sebagai acuan penyusunan programa. 3. Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian. a) Menetapkan masalah-masalah prioritas seperti tujuan, pemecahan masalah, sasaran dan waktu serta lokasi yang ada di desa. b) Menentukan kegiatan dan metode penyuluhan serta merencanakan biaya, sumber biaya dan pihak yang terkait dalam pelaksanaan. 4. Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat. a) Menyediakan media dan naskah berupa kartu kilat. b) Menyusun lembar persiapan menyuluh, materi disesuaikan dengan yang ada dikartu kilat. 5. Penyusunan materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi. Penulisan dapat dilakukan secara sendiri dengan spidol atau membuat dengan komputer , memuat paling banyak 10 baris keterangan dan setiap keterangan tidak lebih dari 8 kata, ukuran huruf 21 font jika jarak sasaran 10 m, warna penulisan huruf dapat menggunakan warna jelas (hijau, biru atau hitam) dan untuk warna merah berfungsi untuk penonjolan. 6. Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk peta singkap, hal-hal yang perlu diperhatikan seperti : a) Ukuran dan lebar kertas disesuaikan dengan jumlah sasaran. b) Jenis gambar yang digunakan dapat berupa karikatur atau gambar berwarna yang bagus. c) Huruf-huruf dan kalimat harus jelas dan dapat dipahami. 7. Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada petani perorangan. a) Waktu kunjungan disesuaikan dengan keadaan sasaran. b) Bertukar informasi secara langsung mengenai masalah yang dihadapi. 8. Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada kelompok tani. a) Melakukan penyuluhan pertanian dengan kelompok sasaran seperti diskusi kelompok. b) Dapat menjangkau sasaran dalam jumlah dan mutu yang cukup, tepat sasaran dan waktu, mudah diterima dan menggunakan media secara efektif dan efisien. 4
c) Dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan sasaran. 9. Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada petani secara massal. Melakukan penyuluhan pertanian atau menyampaikan pesan secara langsung kepada sasaran yang jumlahnya banyak. 10. Memandu pelaksanaan demontrasi usaha tani dengan cara demontrasi plot. a) Persiapan atau perencanaan meliputi penetapan lokasi, menentukan demonstrator, teknologi yang telah terbukti, penanggung jawab, sumber dana, alat dan bahan, membuat jadwal pelaksanaan. b) Pelaksanaan: persiapan bahan dan peralatan, permulaan demonstrasi disaksikan oleh orang-orang setempat dimonstrasi dilapangan diberi tanda-tanda yang jelas, membantu petani demonstrasi yang bersangkutan, memberikan penjelasan mengenai demontrasi yang dilakukan, menyusun catatan bukti-bukti dan kesimpulan-kesimpulan tentang demonstrasi itu, umumkan secara luas hasil demonstrasi tersebut dan usahakan adopsi cara baru itu oleh petani-petani lainnya. c) Evaluasi: apakah sudah sesuai dengan jadwal pelaksanaan, mencatat masalah atau kendala dalam melaksanakan teknologi. 11. Menjadi pramu wicara dalam perencanaan dan pelaksanan pameran. a) Teknik melaksanakan pameran dalam kegiatan penyuluhan pertanian: diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus, mempunyai tema dan menjadi pusat perhatian, dalam skala kecil harus lengkap, materi jelas dan mudah dipahami, susunan sistematis dan berkelanjutan, objek secukupnya, pengaturan tata ruangan yang sistematis, bahan dekorasi sesuai dengan yang dipamerkan, kombinasi warna serasi, objek yang menonjol ditempatkan pada ruang strategis, penjaga pameran dibekali pengetahuan mengenai pameran. b) Pelaksanaannya adalah mengadakan rapat untuk membentuk panitia pelaksana pameran, menentukan materi pameran yang akan ditampilkan, pembagian tugas dalam pelaksanaan pameran, menentukan anggaran. c) Persiapannya sebagai pramu wicara adalah: identifikasi alat dan bahan pameran, menyusun naskah dan materi dalam pameran, berpenampilan menarik, menguasai teknik berbicara dihadapan orang banyak, sopan dan datang tepat waktu.
5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah ada beberapa aspek antara lain: A. Aspek umum dan B. Aspek penyuluhan. A. Aspek Umum 1.
Letak geografis Wilayah Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang memiliki batas-batas fisik dan administrasi sebagai berikut: sebelah Utara berbatasan dengan Desa Seworan, sebelah Timur berbatasan dengan Hutan Negara, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sidogede, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalipucang. Secara umum kondisi wilayah Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang adalah datar bergelombang, jenis tanah Latosol, tinggi tempat 600 m dpl dan dengan suhu udara 27 – 30 0C.
2.
Potensi Sumber Daya Manusia Identifikasi potensi Sumber Daya Manusia didasarkan atas jumlah penduduk, jenis kelamin, kelompok umur, tingkat pendidikan, agama dan mata pencaharian antara lain: a.
Sebaran penduduk berdasarkan kelompok umur Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang didominasi oleh kelompok umur: yaitu kelompok umur 30 – 39 tahun (sebesar 14,57%) sementara pada kelompok umur ≥ 60 tahun (sebesar 5,99%) menduduki posisi terendah dengan tingkat sebaran paling sedikit.
b.
Sebaran penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang didominasi penduduk dengan tingkat pendidikan belum sekolah sebesar 30,72%, penduduk dengan tingkat pendidikan tamatan SD sebesar 29,38%, penduduk dengan tingkat pendidikan tamatan SLTP sebesar 19,40%, penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA sebesar 11,05% dan posisi terendah ditempati penduduk dengan tingkat pendidikan S-1 sebesar 1,07%. Dengan demikian bahwa sumber daya manusia Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat berada pada tingkat pendidikan masih rendah.
c.
Sebaran penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berasal dari petani, buruh tani dan peternak sebesar 39,47%, 16,66% dan 16,66%. Lebih dari separoh penduduk hidupnya tergantung pada pertanian, kemudian disusul oleh sektor perburuhan yaitu buruh bangunan atau swasta dan pedagang sebesar 10,23% dan 8,18%, lalu diikuti secara berurutan oleh pengrajin sebesar 5,55%, perangkat sebesar 2,33% dan montir yang paling terendah yaitu sebesar 0,87%. Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang penduduknya dominan bercocok tanaman pertanian. 6
d.
Sebaran penduduk berdasarkan agama Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dari ke lima agama presentase yang paling tinggi adalah agama islam karena masyarakatnya beragama islam mencapai persentase lebih tinggi sebesar 99,77%.
3.
Potensi lahan pertanian Struktur luas wilayah menurut penggunaan tanah Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang didominasi oleh tegalan atau kebun dan perkebunan rakyat sebesar 43,74% dan 43,74%, diikuti oleh sawah tadah hujan sebesar 7,04% dan pemukiman sebesar 5,46%. Untuk itu diperlukan suatu langkah nyata dan strategis dalam menerapkan sistem pengelolaan lahan yang tepat, pemilihan komoditas pertanian yang sesuai, penerapan sistem usahatani yang tepat, menuju kepada terwujudnya peningkatan produktifitas pertanian yang berbasis agribisnis.
4.
Potensi pengembangan sektor pertanian dan peternakan Komoditas luas pada sektor pertanian Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang cukup potensial untuk pengembangan usaha disektor pertanian untuk jenis tanaman padi dan jagung. Sedangkan Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang juga terdapat beberapa jenis ternak yang dikembangkan diantaranya: ternak ayam lebih dominan sebesar 82,14% sedangkan posisi terendah adalah ternak sapi potong sebesar 0,39% karena kurangnya pakan hijauan dan peternak masih minim pengetahuan tentang pembuatan pakan fermentasi pengganti hijauan.
5.
Kelembagaan Dalam usaha pada sektor pertanian para petani di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang sudah tergabung kelompok tani. Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang terdapat 4 kelompok tani yang terdiri dari: kelompok tani Nglengkong, kelompok tani Jlopo, kelompok tani Seworan dan kelompok tani Gedeg. B. Aspek Penyuluhan
1.
Memandu penyusunan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) a. Rencana Definitif Kelompok yang disusun berdasarkan kesepakatan kerjasama kelompok tani Sido Maju yang ada di Dusun Jlopo Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang berjumlah 38 orang. Merupakan wujud kerjasama antara anggota, merupakan rencana bersama kegiatan usaha tani yang disusun secara koordinasi dan sebagai pengikat anggota kelompok. Hasil musyawarah mempunyai kesepakatan yang tergambarkan yaitu untuk lahan sawah terbagi 2 komoditas meliputi: komoditas padi dengan luas areal 7,87 Ha, sasaran produktifitas 6 Ton, 2 musim tanam setiap tahunnya (bulan Januari dan Mei) serta komoditas jagung dengan luas areal 7
3,37 Ha, sasaran produktifitas 5 Ton, 3 musim tanam setiap tahunnya (bulan Pebruari, Juni dan Oktober). Sedangkan untuk lahan tegalan terbagi 3 komoditas meliputi: komoditas kapulogo dengan luas areal 4,50 Ha, sasaran produktifitas 25 Ton, 2 musim tanam setiap tahunnya (bulan Pebruari dan April) dan komoditas ketela pohon dengan luas areal 2,25 Ha, sasaran produktifitas 5 Ton, 1 musim tanam setiap tahunnya (bulan April) serta komoditas sengon dengan luas areal 4,50 Ha, 2 musim tanam setiap tahunnya (bulan Maret dan April). b. Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) disusun melalui pertemuan pengurus kelompok tani, penyuluh BPPK Kecamatan Grabag dan Dinas Kecamatan Grabag atau Instansi terkait lainnya yang menjelaskan rencana kegiatan dengan anggota kelompok tani, dipimpin oleh ketua kelompok tani dan didampingi penyuluh untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi bagi kelompok tani Sido Maju di Dusun Jlopo Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang yang berjumlah 38 orang untuk menghindari kelangkaan pupuk yang ada di masyarakat dengan dosis pupuk (Urea 100 Kg/Ha, Ponska 300 Kg/Ha) karena kurangnya unsur N yang cukup tinggi dilihat dari pengambilan sampel tanah (pH tanah), hasil musyawarah anggota kelompok tani yang bertujuan sebagai pedoman kelompok tani untuk melaksanakan kegiatannya, ditandatangani oleh pengurus kelompok tani dan penyuluh serta disahkan oleh Dinas yang membidangi kemudian akan segera dikirim ke penyedia dana yang bekerjasama dengan koperasi dan lembaga lainnya. 2.
Menyusun Programa penyuluhan pertanian sebagai anggota Programa penyuluhan pertanian disusun oleh penyuluh dengan cara mengumpulkan data-data Desa Seworan Kecamatan Grabag yang berkaitan dengan kondisi pertanian, peternakan. Berkoordinasi dengan BPPK Kecamatan Grabag, didukung kebijakan pemerintah yang diberikan BPPK Kecamatan Grabag sebagai acuan penyusunan programa. Dalam penyusunan programa penyuluhan pertanian di BPPK Kecamatan Grabag sangatlah penting untuk dilakukan, tujuannya tak lain adalah agar apa yang diprogramkan nantinya sesuai dengan apa yang dikehendaki dan masalah apa yang sering dihadapi masyarakat tani. Permasalahan yang dihadapi masyarakat tani Desa Seworan Kecamatan Grabag ada 15 permasalahan antara lain: Produksi jagung rendah dari 4 sampai 4,5 ton ha, limbah ternak belum dimanfaatkan secara optimal, lahan pekarangan belum dimanfaatkan secara optimal, produktifitas peningkatan berat badan kambing atau domba masih rendah (80 gr/hr), Produksi padi baru mencapai 4 sampai 5,2 Ton/Ha, produksi cabe rendah 7 sampai 7,2 Ton/Ha, produktifitas tanaman kopi masih rendah 9 Ton/Ha, 70% tanaman cengkeh mati terserang penyakit BPKC (Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh), produksi tanaman kapulogo masih rendah 5 Ton/Ha, pertumbuhan tanaman sengon lambat, peningkatan berat badan sapi lambat 0,6 kg/hr.
8
3.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian disusun melalui proses perencanaan yang didasarkan pada kondisi dan kebutuhan petani akan penyuluhan yang telah diakumulasi dari hasil Identifikasi dan Analisis Keadaan Wilayah (IKW) dan perumusan Rencana Usaha Kelompok (RUK) serta adanya dukungan dari Dinas Instansi terkait. Mekanisme penyusunan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTPP) telah dimulai dari: a.
Pengumpulan data, menetapkan masalah-masalah prioritas yang ada di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Masalah tersebut dapat diambil dari masalah yang ada dalam Programa penyuluhan pertanian tingkat kecamatan, dapat pula berasal dari hasil Identifikasi Keadaan Wilayah (IKW) dan masalah yang ada pada Rencana Usaha Kelompok tani (RUK).
b.
Menentukan kegiatan dan metode penyuluhan untuk mengatasi masalah, menetapkan sasaran, frekuensi dan volume, waktu, lokasi serta mutu kegiatan penyuluhan pertanian yang telah dilaksanakan di Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
4.
Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat Pembuatan Kartu Kilat (Flash Cards) pada tanggal 14 Juli 2011. Kartu Kilat merupakan sejumlah kartu lepasan yang berisikan gambar, foto atau ilustrasi, tulisan yang disajikan satu persatu menurut urutannya, mempunyai ukuran 15 cm x 20 cm serta terbagi dua bagian: bagian atas berisi pertanyaan dan bagian bawah berisi jawaban dengan materi “Amofer Jerami”. Penyuluh BPPK Kecamatan Grabag tidak menggunakan media penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat.
5.
Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk transparansi atau bahan tayangan Pembuatan transparansi atau bahan tayangan pada tanggal 24 Juni 2011. Transparansi atau bahan tayangan yang berupa lembaran mika (plastik) bergambar atau bertuliskan dengan spidol, memuat paling banyak 10 baris keterangan, ukuran huruf 21 font jika jarak sasaran 10 m dan diproyeksikan ke layar menggunakan Over Head Projector (OHP). Pembuatan transparansi atau bahan tayangan dengan materi “Amofer Jerami“ dan susunan materi tentang: alat dan bahan, langkah kerja serta hasil. Di BPPK Kecamatan Grabag tidak digunakan dalam penyuluhan karena tidak mempunyai alat Over Head Projector (OHP).
6.
Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk flipchart atau peta singkap Pembuatan peta singkap pada tanggal 28 Juni 2011 menggunakan alat: kertas manila yang berukuran 95 cm x 60 cm, komputer, printer dan foto dengan materi “Straw Mix” sebanyak 3 halaman meliputi: halaman pertama merupakan judul serta alat dan bahan, halaman kedua merupakan langkah kerja, halaman ketiga merupakan hasil dan disertakan gambar. 9
7.
Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada petani perorangan Kunjungan ke rumah atau anjangsana perorangan di Dusun Jlopo Desa Seworan Kecamatan Grabag dilakukan setiap hari senin atau hari kamis dan tidak mengganggu kegiatan petani. Adapun topik yang dibicarakan tentang pengalaman dalam usaha pertanian dan peternakan serta masalah-masalah yang dihadapi petani dan keluarganya secara rinci. Kunjungan dilakukan dengan metode pendekatan perorangan ke rumah petani (Bapak Bohasin, Bapak Turikan dan Bapak Sunaryo), ketua kelompok tani (Bapak Surahmad) dan aparat pemerintah Desa Seworan Kecamatan Grabag (Bapak Isnawi). Dengan kunjungan ini diharapkan dapat menghimpun data secara langsung untuk mengetahui situasi kehidupan usaha petani dan perubahan PSK (Pengetahuan Sikap dan Keterampilan) petani. Tujuan utama dari anjangsana ini untuk menumbuhkan kepercayaan dari sasaran terhadap penyuluh. Untuk mengurangi masalah ini, penyuluh menyarankan agar petani memanfaatkan lembaga yang ada didesa, sering berkoordinasi dengan penyuluh yang ada tentang pertanian dan peternakan. Kunjungan perorangan ke petani, kelompok tani dan aparat desa sangat besar manfaatnya bagi penyuluh karena bisa mengetahui secara langsung tentang kebutuhan petani.
8.
Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada kelompok tani Kunjungan tatap muka atau anjangsana pada kelompok tani ini yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni 2011 di kelompok tani Sido Maju Dusun Jlopo Desa Seworan Kecamatan Grabag pada sore hari dalam pertemuan rutin kelompok tani yang di hadiri oleh penyuluh-penyuluh dari BPPK Kecamatan Grabag, Bapak Zamroni dari KKP (Klinik Konsultasi Pertanian) Jogja selaku narasumber dan para petani. Materi yang disampaikan adalah Demonstrasi Cara yaitu “Fermentasi Pakan Organik“. Fermentasi ini tahan selama 2 tahun (baik kering atau keadaan lemas), kotoran ternak tidak berbau, dapat menghemat (waktu, tenaga dan biaya), mempunyai kandungan 42% nutrisi dan meningkatkan kondisi fisik ternak. Bahan-bahan yang digunakan adalah Jerami padi, kulit kopi, Herbivit, Wassdec, Vitamin C, Vitamin B complex, tetes tebu dan air yang dipandu langsung oleh Bapak Zamroni dari KKP (Klinik Konsultasi Pertanian) Jogja serta disambut petani dengan antusias karena dapat menambah pengetahuan dan keterampilan mereka dalam pembuatan pakan ternak.
9.
Melakukan kunjungan tatap muka atau anjangsana pada petani secara massal Bertempat di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang pada tanggal 08 Mei 2011 bertepatan dengan acara panen raya jagung dengan varietas Bisi-12 dan Bisi-816 dengan tema “Jagung Super Hibrida Produksi Tinggi, Petani Sejahtera“. Hadir dalam acara tersebut para pejabat dari Dinas Pertanian, Wakil Camat Bringin Kabupaten Semarang, PT. Bisi Internasional, para penyuluh, para tokoh masyarakat dan masyarakat tani. Para pejabat Dinas Pertanian dan PT. Bisi Internasional dalam kesempatan itu menyampaikan sambutan-sambutan kepada masyarakat agar masyarakat menanam 10
jagung varietas Bisi-12 dan Bisi-816. Dan tidak lupa menyampaikan anjuran agar para petani bisa mengadopsi teknologi dari penyuluh. 10. Memandu pelaksanaan demonstrasi usaha tani dengan cara demonstrasi plot Pelaksanaan kegiatan demonstrasi usaha tani dengan cara demonstrasi plot dilakukan oleh demonstrator penyuluh pertanian BPPK Kecamatan Grabag (Bapak Sumaryono dan Bapak Subidyo) serta dibantu dengan PPL yang ada dikantor BPPK Kecamatan Grabag. Adapun luas lahan 0,1 Ha merupakan lahan percontohan palawija dan hortikultura yang berada disebelah kanan kantor BPPK Kecamatan Grabag, jenis lahan tegal, tinggi tempat 717 dpl, tipe tanah Latosol, jenis tanaman cabe dengan varietas “Jablak atau Rawit Putih” dan sumber dana swadaya. 11. Menjadi pramu wicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran Pameran yang dilaksanakan dalam Peringatan Hari Susu Nusantara Tingkat Nasional Tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 Juni 2011, tempat pelaksanaan pameran dilapangan Kompleks Pertanian Tarubudaya Ungaran yang peserta pamerannya dari Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan antara lain: UNDIP Semarang ada 50 mahasiswa, UNSOED Purwokerto ada 10 mahasiswa, UNS Surakarta ada 10 mahasiswa, UGM Yogyakarta ada 20 mahasiswa, UNDARIS Ungaran ada 30 mahasiswa, STPP Magelang ada 20 mahasiswa, SPMA Moenadi Ungaran ada 100 mahasiswa. Kegiatan pameran ini dikunjungi oleh Bapak Menteri Pertanian, Gubernur Propinsi Jawa Tengah, Bupati Semarang dan Dirjen PPHP. Tema dari pameran yang diselenggarakan adalah “Segelas Susu Segar Sehari”. Adapun susunan puncak acara peringatan hari susu nusantara sebagai berikut: registrasi peserta dan para undangan, tari dinamika pembangunan peternakan, pembukaan acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan penyelenggaraan Hari Susu Nusantara oleh Dirjen PPHP, sekilas pandang perkembangan sapi perah di Kabupaten Semarang oleh Bupati Semarang, sambutan selamat datang dari Gubernur Jawa Tengah, penyampaian penghargaan dan bantuan pemerintah (pemberian penghargaan kontes ternak, penandatanganan MoU program makanan tambahan anak sekolah antara Menteri Pertanian dan Pendidikan Nasional, penandatanganan prasasti pembangunan pabrik susu oleh Bapak Gubernur disaksikan Menteri Pertanian), prosesi gerakan nasional minum susu, sambutan Menteri Pertanian, pembacaan do’a dan temu wicara Menteri Pertanian dilanjutkan peninjauan stand pameran.
11
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil identifikasi dilapangan bahwa Desa Seworan Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Dari segi letak geografis dan potensi sumber daya manusia dapat dilihat secara umum kondisi wilayah Desa Seworan adalah datar bergelombang, jenis tanah Latosol, tinggi tempat 600 mdl dan dengan suhu udara 27 – 30 0C sedangkan penduduk Desa Seworan masih didominasi oleh kelompok umur 30 – 39 tahun dengan tingkat pendidikan masih rendah (belum sekolah) sebesar 30,72%, mayoritas beragama islam sebesar 99,77% dan bermata pencaharian utamanya berasal dari petani, buruh tani dan peternak (39,47%, 16,66% dan 16,66%) lebih dari separoh penduduknya menggantungkan hidup dari bertani.
2.
Dari segi potensi pengembangan sektor pertanian terlihat bahwa di Desa Seworan cukup potensial untuk pengembangan usaha jenis tanaman padi dan jagung. Luasan padi 17 Ha dengan hasil panen 4 Ton/Ha dan jagung dengan luasan 12 Ha dengan hasil panen 4,5 Ton/Ha.
3.
Dari segi potensi pengembangan sektor peternakan terlihat bahwa di Desa Seworan mempunyai ternak ayam buras yang lebih dominan (82,14%) dari ternak-ternak yang lainnya (kambing, domba, sapi dan itik).
6.
Dari segi kelembagaan di Desa Seworan sudah tergabung kelompok tani dan terdapat 4 kelompok tani yang terdiri dari: kelompok tani Nglengkong, kelompok tani Jlopo, kelompok tani Seworan dan kelompok tani Gedeg. Nama kelompok tani Desa Seworan diambil dari nama tiap-tiap Dusun setempat. B. Saran
1.
Petugas penyuluh pertanian khususnya dan Pemerintah Daerah pada umumnya kedepan untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat petani pemilik tanah agar tetap mempertahankan lahan mereka sebagai aset penopang perekonomian keluarga dan sebagai penyedia pangan lokal pada umumnya.
2.
Kegiatan penyuluhan pertanian agar lebih diintensifkan lagi guna menunjang keberhasilan program pembangunan dibidang pertanian dan peternakan, karena masyarakat tani lamban didalam mencari dan memperoleh informasi teknologi inovasi-inovasi yang telah dan akan diterapkan.
12
VI. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pertanian, 1990. Rencana Definitif Kelompok dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok. Departemen Pertanian, Jakarta. Diakses Jum’at 18 Pebruari 2011. www: Rencana Definitif Kelompok dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok.com --------------------------, 2009. Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta. Diakses Jum’at 18 Pebruari 2011. www: Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian.com KIPPK, 2005. Petunjuk tehknis penyusunan Rencana Usaha Keluarga, Rencana Kegiatan Kelompok, Rencana Kegiatan Masyarakat Desa, Rencana Kegiatan Penuyuluhan desa. Magelang.
13