PENGARUH SIKLUS OPERASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN SARANA PRASARANA PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Survey Pada Perusahaan Manufaktur Di Tasikmalaya) Oleh: Intan Novianti Dewi (103403047) Pembimbing H. Tedi Rustendi S.E, M.Si, Ak Rita Tri Yusnita S.E, M.M ABSTARCT This study aims to determine the effect of operation cycle, firm size, and condition of infrastructure and public facilities on financial statements quality. Using survey research methods, the population was 45 and 30 with a total sample of simple random sampling technique. Instruments used questionnaires. Multiple linear regression analysis techniques. Based on the survey results revealed partial operation cycle and significant positive effect, firm size positive and significant effect, condition of infrastructure and public facilities positive and significant effect on financial statements quality in Manufacturing Companies of Tasikmalaya City, and simultaneous operating cycle, firm size and condition of infrastructure and public facilities have a significant effect on financial statements quality in Manufacturing Companies of Tasikmalaya City. Expected to do further research related to the factors that influence employee performance. Keywords : Operating Cycle, Firm Size, Condition Of Infrastructure and Public Facilities and Financial Statements Quality. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh siklus operasi, ukuran perusahaan, dan sarana prasarana perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan. Metode penelitian menggunakan survey, populasi sebanyak 45 dan jumlah sampel sebanyak 30 dengan teknik sampel acak sederhana. Instrumen yang digunakan kuesioner. Teknik analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui secara parsial siklus operasi berpengaruh positif dan signifikan, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan, sarana prasarana perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya, dan secara simultan siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada Perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan.
Kata kunci : Siklus operasi, Ukuran perusahaan, Sarana prasarana perusahaan dan Kualitas laporan keuangan.
I. 1.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Derasnya arus informasi yang masuk dalam berbagai aspek penting kehidupan juga dapat memberikan pengaruh terhadap kelangsungan dunia usaha. Globalisasi menyebabkan adanya kompetisi global yang memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnis dan pendapatannya. Dalam perusahaan manufaktur, keberhasilan kegiatan produksi sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan manufaktur harus mampu beroperasi secara efisien dan efektif agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Kualitas baik atau buruknya laporan keuangan manufaktur dilihat dari apakah informasi yang disediakan dapat segera dipahami oleh pemakai dengan mudah. Untuk itulah pemakai laporan diasumsikan mempunyai pengetahuan yang memadai terhadap proses produksi manufaktur, sistem akuntansi, serta keinginan untuk mempelajari informasi keuangan yang cukup. Namun demikian, informasi penting yang sepatutnya dimasukkan dalam laporan keuangan manufaktur tidak boleh hanya didasarkan pada mudah atau sulitnya informasi tersebut dipahami pemakai. Perusahaan dalam memberikan informasi untuk laporan keuangan kepada para pengguna laporan keuangan seperti para pemegang saham atau stockholder biasanya dilakukan dengan cara melakukan pemeriksaan audit atas laporan keuangan perusahaan oleh auditor. Dengan demikian, hasil laporan auditor dapat meningkatkan keyakinan pemakai laporan keuangan bahwa laporan keuangan bersifat netral, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap laporan keuangan akat meningkat. (Halim, 2003:58) Siklus Operasi Perusahaan Manufaktur meliputi pembelian bahan baku (aktivitas pembelian), konversi bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan tenaga buruh dan mesin (aktivitas produksi), penjualan dan distribusi produk ke pelanggan (aktivitas penjualan), dan penerimaan kas dari pelanggan (aktivitas penagihan) (Thomson 2008:263). Keseluruhan proses ini dinamakan siklus operasi. Jadi siklus operasi dimulai dari membelanjakan uang dan berakhir dengan menerima kas dari pelanggan. Siklus operasi perusahaan dimulai dari aktivitas pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan kas. Apabila ada hambatan atau masalah dalam satu atau lebih aktivitas yang dilakukan akan berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Selain itu, siklus operasi perusahaan sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah setiap kemungkinan ancaman likuiditas. Sekaligus menjadi piranti utama dalam menyusun grand strategy untuk membawa perusahaan keluar dari krisis dan kembali ke titik likuiditas yang ideal (normal). Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan dengan berbagai cara yaitu total asset, jumlah penjualan, jumlah tenaga kerja dll (Suwito dan Herawaty, 2005). Menurut Brigham dan Houston (2001) dalam Ardiansyah (2011) ukuran perusahaan merupakan rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. Perusahaan yang besar akan memiliki kestabilan dan operasi yang dapat diprediksi lebih baik, sehingga kesalahan estimasi yang ditimbulkan akan menjadi lebih kecil. Selain itu, perusahaan besar akan memiliki kemampuan diversifikasi yang lebih baik dan mempunyai efek variasi portofolio antar divisi-divisi dan aktivitas bisnisnya sehingga dapat mengurangi efek relatif kesalahan estimasi. Meskipun demikian, perusahaan besar akan banyak menghadapi sensitivitas politik yang tinggi dan menghadapi kos politikal yang lebih tinggi dari pada perusahaan kecil (Gu et al. 2002). Perusahaan yang besar akan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan, karena perusahaan yang besar memiliki asset dan memperoleh laba yang besar pula. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total asset yang dimiliki,
dan total penjualan yang diperoleh, serta kapitalisasi pasarnya dapat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Sarana prasarana perusahaan berpengaruh pada kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Hal itu dikarenakan sarana prasarana perusahaan merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Laporan keuangan dapat dikatakan berkualitas jika dalam penyusunan laporan keuangan seluruh akun yang disajikan disusun secara jujur, tepat, teliti dan dengan didukung oleh bukti-bukti yang jelas dan lengkap. Oleh karena itu, untuk mengurangi ketidak telitian dan tingkat kesalahan para pengguna dalam penyusunan laporan keuangan, diadakanlah sistem yang dapat mendukung pencapaian tersebut, yaitu penerapan teknologi informasi dalam penyusunan laporan keuangan, guna untuk mencapai kualitas laporan keuangan. Di Tasikmalaya saat ini perusahaan yang semakin berkembang adalah perusahaan manufaktur. Salah satunya adalah perusahaan handy craft yang telah melakukan ekspor ke berbagai negara dan paving block yang permintaannya semakin meningkat seiring dengan banyaknya pembangunan baik itu perumahan maupun pertokoan di Tasikmalaya. Perusahaan-perusahaan tersebut mampu mampu menghasilkan dan mengungkapkan laporan keuangan yang berkualita, oleh karena itu perusahaan harus melakukan siklus operasi yang efektif dan efisien, ukuran perusahaan yang besar serta sarana prasarana yang memadai. Sesuai dengan fenomena yang ada pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya, dalam penelitian ini penulis dapat mengetahui siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan yang ada di perusahaan manufaktur tersebut. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Titik purwanti (2010) pada penyelesaian thesisnya dengan judul penelitian tentang Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Likuiditas terhadap Kualitas Laba. Kualitas laba bisa disama artikan dengan kualitas laporan keuangan karena tinggi rendahnya kualitas laporan keuanganbisa dilihat dari perolehan labanya. Hasil penelitian ini diantaranya mengungkapkan bahwa siklus operasi berpengaruh positif sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif. 2. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui siklus operasi, ukuran perusahaan, sarana prasarana dan kualitas laporan keuangan perusahaan manufaktur di Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya. 3. Untuk mengetahui pengaruh siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya II. a)
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Tinjauan Pustaka
Siklus Operasi Perusahaan Manufaktur meliputi pembelian bahan baku (aktivitas pembelian), konversi bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan tenaga buruh dan mesin (aktivitas produksi), penjualan dan distribusi produk ke pelanggan (aktivitas penjualan), dan penerimaan kas dari pelanggan (aktivitas penagihan).(Thomson:2008) Keseluruhan proses ini dinamakan siklus operasi. Jadi siklus operasi dimulai dari membelanjakan uang dan berakhir dengan menerima kas dari pelanggan.
Ukuran perusahaan merupakan karakteristik perusahaan dalam kaitannya dengan struktur perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran suatu perusahaan. Semakin besar aktiva, maka semakin besar modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu perusahaan kecil, perusahaan menengah dan perusahaan besar. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 46/M-DAG/PER/ 9/2009 tentang perubahan atas peraturan menteri perdagangan Republik Indonesia No. 36/M-DAG/PER/9/2007 tentang penerbitan surat izin usaha perdagangan, pasal 3 mengelompokkan ukuran perusahaan atas: 1. Perusahaan kecil yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 2. Perusahaan menengah yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. 3. Perusahaan besar yaitu perusahaan yang memiliki aset lebih dari Rp. 10.000.000.000,(sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Moenir (1992 : 119) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Kualitas merupakan tingkat yang menunjukkan serangkaian karakteristik yang melekat dan memenuhi ukuran tertentu. Menurut J. Supranto (2001) “Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik”. Informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan harus memenuhi beberapa karakteristik kualitatif yang sebagaimana disyaratkan Ikatan Akuntansi Indonesia melalui PSAK No 1 (2009), yakni: a.
Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh para pemakai. Dalam hal ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketentuan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu untuk dapat dipahami oleh pemakai tertentu. b. Relevan Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan apabila informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur berikut :
1.
Manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu. 2. Manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. 3. Tepat waktu (timeliness). Informasi yang disajikan secara tepat waktu dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. 4. Lengkap, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. c. Keandalan Agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan, atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Selain itu informasi harus diarahkan pada kebutuhan pemakai, dan tidak bergantung pada kebutuhan atau keinginan pihak tertentu. Dalam hal menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, maka ketidakpastian tersebut diakui dengan mengungkapkan hakikat dan tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat. Agar dapat diandalkan, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialistis dan biaya (kelengkapan). Kesenjangan untuk tidak mengungkapkan dapat mengakibatkan informasi menjadi tidak benar dan menyesatkan. d. Dapat dibandingkan Pemakai laporan keuangan harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, serta perusahaan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antara periode yang sama, dan untuk perusahaan yang berbeda. b) Kerangka Pemikiran Kualitas laporan keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan dan dipertanggungjawabkan oleh suatu entitas pelaporan (Fanani, 2008). Suatu laporan keuangan itu berkualitas dan bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna baik pihak internal perusahaan ataupun pihak eksternal perusahaan (investor, pemerintah dan masyarakat umum) apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut sesuai dengan karakteristik laporan keuangan tersebut diantaranya relevan, andal, dapat dipahami dan dapat dibandingkan. Laporan keuangan yang disajikan harus bisa mengoreksi aktivitas keuangan perusahaan di masa lalu dan mampu memprediksi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Selain itu laporan keuangan juga harus disusun lengkap dan tepat waktu sesuai kebutuhan dalam pengambilan keputusan yang akan berpengaruh pada kerelevansian laporan keuangan perusahaan tersebut. Isi dari laporan keuangan tersebut harus bisa diandalkan dalam artian seluruh informasi yang disampaikan pada laporan keuangan tersebut harus mampu dipertanggungjawabkan dan jauh dari informasi yang menyesatkan. Selain itu laporan keuangan yang berkualitas harus disajikan dengan benar agar dapat dipahami atau dimengerti oleh para penggunanya serta sesuai dengan batas pemahaman para pengguna laporan keuangan tersebut. Pernyataan di atas merupakan karakteristik dari suatu laporan keuangan yang berkualitas.
Menurut THOMSON (2008 : 263) Siklus Operasi Perusahaan Manufaktur meliputi pembelian bahan baku (aktivitas pembelian), konversi bahan baku menjadi barang jadi dengan menggunakan tenaga buruh dan mesin (aktivitas produksi), penjualan dan distribusi produk ke pelanggan (aktivitas penjualan), dan penerimaan kas dari pelanggan (aktivitas penagihan). Keseluruhan proses ini dinamakan siklus operasi. Siklus operasi yang lebih lama menyebabkan ketidakpastian yang lebih besar, membuat akrual yang lebih tergantung (noise) dan kurang membantu dalam memprediksi aliran kas dimasa yang akan datang (Dechow & Dichev, 2002). Siklus operasi perusahaan manufaktur dimulai dari aktivitas pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan kas. Apabila ada hambatan atau masalah dalam satu atau lebih aktivitas yang dilakukan akan berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Misalnya dalam aktivitas pembelian apabila terdapat kehambatan dalam pembelian bahan baku contohnya terjadi kelangkaan atau kualitas bahan baku yang menurun itu akan menyebabkan siklus operasi terhambat atau terganggu dan kualitas produk yang diproduksi akan menurun dan ini akan berdampak pada aktivitas penjualan dan penagihan kas perusahaan sehingga akan beresiko kerugian pada perusahaan tersebut. Jika tingkat rasio rugi besar maka akan berdampak pada kualitas laporan keuangan yang rendah. Ukuran Perusahaan adalah suatu skala yang dapat mengklasifikasikan perusahaan dengan berbagai cara yaitu total asset, jumlah penjualan, jumlah tenaga kerja dll (Suwito dan Herawaty, 2005). Dapat dipahami bahwa ukuran perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aset yang dimiliki, total penjualan yang diperoleh, maupun kapitalisasi pasarnya juga memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangannya. Menurut Ferry dan Jones dalam Ardiansyah (2011) ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh besarnya penjualan, jumlah total aktiva dan kapitalisasi pasar. Birmingham dan Houston (2001) dalam Ardiansyah (2011) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersngkutan sampai beberapa tahun berikutnya. Sarana prasarana merupakan segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Moenir (1992 : 119). Dalam perusahaan manufaktur, sarana prasarana yang dimaksud adalah segala sesuatu untuk menunjang proses produksi, penjualan dan teknologi informasi. Sarana prasarana perusahaan berpengaruh pada kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan sarana prasarana perusahaan merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Pengukuran sarana prasarana perusahaan dalam penelitian ini adalah mengenai peralatan kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau fasilitas perusahaan seperti teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi perusahaan juga sangat penting untuk menunjang kualitas laporan keuangan yang tinggi karena teknologi informasi dapat membantu tingkat relevan karakteristik laporan keungan misalnya dalam hal ketepatan waktu penyajian laporan keuangan perusahaan. c) Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah digambarkan di atas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus Operasi Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. 2. Ukuran Perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap Kualitas Laporan Keuangan. 3. Sarana Prasarana Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
4.
Siklus Operasi, Ukuran dan Sarana Prasarana Perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah siklus operasi, ukuran perusahaan, sarana prasarana perusahaan dan kualitas laporan keuangan. Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya yaitu membeli bahan baku kemudian mengolah bahan baku dengan mengeluarkan biaya-biaya lain menjadi barang jadi yang siap untuk di jual. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Tasikmalaya. Metode Penelitian .Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses penelitian agar memberikan informasi yang mutakhir (Sunyoto, 2013:31). Operasionalisasi Variabel Operasionalisa si Variabel Penelitian Siklus Operasi (X1)
Definisi Variabel
Dimensi
Indikator
Periode waktu rata-rata antara pembelian persediaan dengan pendapatkan kas yang nantinya akan diterima penjual (Dechow & Dichev, 2002).
1. Pembelian Bahan Baku
1. Harga Bahan Baku 2. Kualitas Bahan Baku 3. Sistem Pembelian Kredit - Tunai
2. Proses Produksi
Skala Interval
No Kuesioner 1-2 3-4 5-6
1. Jumlah produk yang dihasilkan 2. Kualitas produk yang diisyaratkan 3. Waktu proses produksi
7-8
9-10
11-12
13-14 3. Penjualan
4. Penagihan Kas
Ukuran Perusahaan
Suatu skala yang dapat mengklasifikasikan
Total Aset
1. Pemasaran produk 2. Pengambila n pesanan 3. Pengiriman produk
15-16 17-18
1. Penerimaan kas tunai 2. Penerimaan kas kredit
Rasio
1. Aset lancar 2. Aset Tetap
Interval
19 20
1 2
(X2)
perusahaan dengan berbagai cara yaitu total asset, jumlah penjualan, jumlah tenaga kerja dll (Suwito dan Herawaty, 2005)
Sarana Prasarana Perusahaan (x3)
Segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. ( Moenir 1992 : 119)
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
Laporan terstruktur mengenai laporan posisi keuangan dan transaksitransaksi yang dilakukan dan dipertanggungjawabka n oleh suatu entitas pelaporan. (Fanani, 2008)
3. Investasi jangka panjang
1. Peralatan kerja
3
1. Mesin pengolahan bahan baku 2. Mesin pengemasan produk
1-3
1. Alat transportasi 2. Teknologi komunikasi
6-7
3. Perlengka pan bantu atau fasilitas (Teknolog i Informasi)
1. Pengolahan data keuangan (komputer) 2. Pengolahan data non keuangan - Mesin pengecek barang - Mesin absensi pegawai
10-11
Karakteristik Laporan keuangan
1. Andal - Dapat diverifikas i - Netralisasi 2. Relevan - Umpan balik - Prediktif - Tepat waktu - Lengkap 3. Dapat dipahami - Mudah dimengerti - Mencakup informasi secara detail 4. Dapat dibandingka n - Konsisten
2. Perlengka pan kerja
4-5
8-9
12
Interval
1-2
3-6
7-10
11-12
-
Baku
Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer Data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung oleh peneliti ke perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian atau dapat dilakukan dengan menggunakan data dari Biro Pusat Statistik (BPS).(Danang Sunyoto, 2013:21). Populasi dan Sasaran Populasi yang akan diteliti sebanyak 45 perusahaan manufaktur di Tasikmalaya. Sampel yang diperoleh adalah 30 perusahaan dengan kriteria yang bersedia mengisi kuesioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling atau Sampel Acak Sederhana. Sampel Penelitian NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT 1. PT. Bineatama Kayone Jl. Raya Rajapolah km.7 Tasikmalaya Lestari 2. PT. Hinidaiki Indonesia Jl. Raya Rajapolah Kec. Rajapolah Tasikmalaya 3. PT. Raya Sugarindo Inti Jl. Raya Singaparna Cikunir Tasikmalaya 4. Galunggung Raya Block Jl. Cilembang Tasikmalaya 5. CV. Multi Kurnia Dewi Jl. Arjuna No.34 Bumi Resik Panglayungan Tasikmalaya 6. PT. Tasik Hattori Jl. Cieunteung Kp. Sindangjaya Kel. Linggajaya Kec. Mangkubumi Tasikmalaya 7. PT. Super Plastin Jl. AH Nasution kel. Cipari Kec.Mangkubumi Tasikmalaya 8. CV. Rima Collection Jl. Tamansari Gobras Tasikmalaya 9. SKB Putra Handicraft Jl. Situbeet Mangkubumi Tasikmalaya 10. CV. Yanny Tex Jl. Siliwangi no. 134 Tasikmalaya 11. CV. Sagitria Collection Jl. Dadaha Tasikmalaya 12. PT. BDH Jl. Ciakar Cibeureum Tasikmalaya 13. Bintang Jl. Leuwianyar No. 18 14. PT. Arok Bordir Jl. Air Tanjung No. 6 Kawalu 15. CV. Agro Kulit Jl. RE Martadinata No. 18 16. PD. Mustika Collection Jl. Tamansari 17. CV. Rengganis Offset Jl. Gudang Jero 3 No. 17 18. PT. Catur Wangsa Indah Jl. Mayor SL Tobing 19. CV. Jamal Handycraft Jl. Margasari No,109 Manggungjaya Rajapolah Tasikmalaya 20. Cap Jempol 3 Jl.Purbaratu Tasikmalaya 21. CV. Erwin Jaya Block Jl. Raya Singaparna Tasikmalaya 22. Gisha Mangkubumi Tasikmalaya 23. CV. Eka Parta Mangkubumi Tasikmalaya 24. CV. Mitra Jaya Kautsar Jl. Noenoeng Tisno Saputra Gobras Tasikmalaya
25. 26. 27. 28. 29. 30.
Intan Collection Jl. A.H Nasution no. 133 Tasikmalaya Asry Collection Cicariang Kawalu Tasikmalaya Damai Setia Ciawi Tasikmalaya CV. Makmur Maju Jl. Mayor SL Tobing RYLA Tasikmalaya CV. BACHTIAR OFFSET Jl. Burujul 1 No. 31 A Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi dari masing-masing pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment). b. Uji Reliabilitas Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah teknik Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas dengan teknik alpha cronbach ini dilakukan untuk jenis data interval (Sugiyono, 2007). c. Uji Normalitas Dalam menguji normalitas di dialam penelitian ini menggunakan teknik uji KolmogorovSmirnov. Menurut Suliyanto (2011:75) dinyatakan normal bila nilai Kolmogorov-Smirnov Z < nilai kritis Z tabel atau niali signifikan > α. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1) Teknis Analisis Data - Uji Regresi Linear Berganda - Koefisien Korelasi - Koefisien Determinasi 2) Pengujian Hipotesis - Ho : = 0 Siklus Operasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. - Ho : = 0 Ukuran Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. - Ho : = 0 Sarana Prasarana Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. - Ho : = = = 0 Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan dan Sarana Pasarana Perusahaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan. 3) Uji Signifikan Secara simultan menggunakan uji F Secara parsial menggunakan uji t 4) Penetapan Tingkat Signifikan Taraf signifikasi (α) ditetapkan 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kekeliruan 5%. Taraf signifikasi ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup lekat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 5) Penetapan Kriteria Keputusan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a.
Deskripsi Data 1) Siklus operasi pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya Jumlah skor siklus operasi adalah 2236 berada pada rentang 2043-2523 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa siklus operasi pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya sudah dilakukan dengan baik. 2) Ukuran Perusahaan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya Berdasarkan data rasio pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya yang dilihat dari total aset yang dimiliki, menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang ada pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya didominasi oleh jenis usaha menengah ke bawah. 3) Sarana prasarana perusahaan manufaktur di Tasikmalaya Jumlah skor sarana prasarana adalah 1226 berada pada rentang 938-1226 dengan kategori cukup. Hal ini menujukkan bahwa sarana prasarana sudah cukup tersedia dan memadai pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya. 4) Kualitas laporan keuangan Jumlah skor kualitas laporan keuangan adalah 1358 berada pada rentang 1227-1515 dengan kategori baik. Hal ini menujukkan bahwa kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya sudah masuk kategori baik. b. Uji Kualitas Data 1) Uji Validitas a) Hasil uji validitas untuk variabel siklus operasi (X1) dari 20 pernyataan yang diujikan diketahui rhitung tertinggi adalah 0,963 dan rhitung terkecil adalah 0,765 yang lebih besar dari 0,707. Dengan demikian seluruh item pernyataan variabel siklus operasi dapat dinyatakan valid. b) Hasil uji validitas untuk variabel sarana prasarana perusahaan (X3) dari 12 pernyataan yang diujikan diketahui rhitung tertinggi adalah 0,990 dan rhitung terkecil adalah 0,818 yang lebih besar dari 0,707. Dengan demikian seluruh item pernyataan variabel sarana prasarana perusahaan (X3) dapat dinyatakan valid. c) Hasil uji validitas untuk variabel kualitas laporan keuangan (Y) dari 12 pernyataan yang diujikan diketahui rhitung tertinggi 0,959 dan rhitung terkecil adalah 0,847 yang lebih besar dari 0,707. Dengan demikian seluruh item pernyataan variabel kualitas laporan keuangan (Y) dapat dinyatakan valid. 2) Uji Reliabilitas Adapun hasil perhitungannya untuk siklus operasi terdapat nilai r hitung sebesar 0,978 dan untuk sarana prasarana perusahaan nilai r hitung sebesar 0,979 serta untuk kualitas laporan keuangan nilai r hitung sebesar 0,983. Berarti bahwa data yang digunakan reliabel, yang artinya pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang diajukan tersebut konsisten didalam mengukur gejala yang sama. c. Uji normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, antara variabel independen dan variabel dependen mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Penelitian ini menggunakan teknik uji Komlogorov-Smirnov dan menunjukkan bahwa nilai KSZ sebesar 1,144 dan Asymp.sig sebesar 0,146 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Pembahasan 1) Pengaruh Siklus Operasi Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Tasikmalaya Untuk menguji hipotesis di atas, maka dilakukan pengolahan atas data asli penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai koefisien korelasi secara parsial untuk variabel X1 (siklus operasi) terhadap variabel Y (kualitas laporan keuangan) saat X2 (ukuran perusahaan) dan X3 (sarana prasarana) secara konstan adalah sebesar 0,470 ini berarti antara siklus operasi dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yaitu sebesar 47% dengan kategori sedang (Sugiyono:2007). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,2209, menunjukkan bahwa besarnya pengaruh siklus operasi terhadap kualitas laporan keuangan adalah sebesar 22,09%. Artinya 22,09% variabilitas variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah siklus operasi. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai thitung sebesar 2,712. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,056 sehingga thitung > ttabel (2,712 > 2,056) dengan tingkat signifikan 0,012 < 0,05. Dikarenakan thitung > ttabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya siklus operasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Siklus operasi perusahaan manufaktur dimulai dari aktivitas pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan kas. Apabila ada hambatan atau masalah dalam satu atau lebih aktivitas yang dilakukan akan berpengaruh pada kualitas laporan keuangan. Misalnya dalam aktivitas pembelian apabila terdapat kehambatan dalam pembelian bahan baku contohnya terjadi kelangkaan atau kualitas bahan baku yang menurun itu akan menyebabkan siklus operasi terhambat atau terganggu dan kualitas produk yang diproduksi akan menurun dan ini akan berdampak pada aktivitas penjualan dan penagihan kas perusahaan sehingga akan beresiko kerugian pada perusahaan tersebut. Jika tingkat rasio rugi besar maka akan berdampak pada kualitas laporan keuangan yang rendah. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Titik Purwanti (2010) pada penyelesaian tesisnya dengan mengungkapkan bahwa siklus operasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. 2) Pengaruh Ukuran Perusahaan Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Tasikmalaya Untuk menguji hipotesis di atas, maka dilakukan pengolahan atas data asli penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai koefisien korelasi secara parsial untuk variabel X2 (ukuran perusahaan ) terhadap variabel Y (kualitas laporan keuangan) saat X1 (siklus operasi) dan X3 (sarana prasarana) secara konstan adalah sebesar 0,791 ini berarti antara siklus operasi dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yaitu sebesar 79,1% dengan kategori kuat (Sugiyono:2007). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,626, menunjukkan bahwa besarnya pengaruh siklus operasi terhadap kualitas laporan keuangan adalah sebesar 62,6%. Artinya 62,6% variabilitas variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah ukuran perusahaan. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai thitung sebesar 6,599. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,056 sehingga thitung > ttabel (6,599 > 2,056) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Dikarenakan thitung > ttabel dan tingkat signifikasi lebih keci dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Pada beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa perusahaan besar akan menghasilkan kualitas laporan keuangan yang tinggi, karena perusahaan yang besar akan memiliki kestabilan dan operasi yang dapat
diprediksi lebih baik yang dapat menyebabkan kesalahan estimasi yang ditimbulkan kecil (Pagalung, 2006). Namun, dilihat dari pengukuran besar kecilnya perusahaan yang dalam penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai alat ukur, dapat dilihat hubungannya jika perusahaan mempunyai asset/aktiva yang besar maka perusahaan tersebut dapat menghasilkan kualitas laporan keuangan yang baik. Semakin besar asset yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin besar pula kualitas laporan keuangn yang dihasilkan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yangs Analisa (2011) dan Ulfah Setia Iswara (2013) dalam penyelesaian skripsinya menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. 3) Pengaruh Sarana Prasarana Perusahaan Secara Parsial Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Tasikmalaya Untuk menguji hipotesis di atas, maka dilakukan pengolahan atas data asli penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai koefisien korelasi secara parsial untuk variabel X3 (sarana prasarana perusahaan) terhadap variabel Y (kualitas laporan keuangan) saat X1 (siklus operasi) dan X2 (ukuran perusahaan) secara konstan adalah sebesar 0,400 ini berarti antara siklus operasi dengan kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yaitu sebesar 40% dengan kategori sedang (Sugiyono:2007). Sedangkan nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,16, menunjukkan bahwa besarnya pengaruh siklus operasi terhadap kualitas laporan keuangan adalah sebesar 16%. Artinya 16% variabilitas variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah siklus operasi. Dengan kriteria tolak Ho jika thitung > ttabel, maka berdasarkan perhitungan SPSS ver.17 diperoleh nilai thitung sebesar 2,225. Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,056 sehingga thitung > ttabel (2,225 > 2,056) dengan tingkat signifikan 0,035 < 0,05. Dikarenakan thitung > ttabel dan tingkat signifikasi lebih keci dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya sarana prasarana perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Sarana prasarana perusahaan merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Pengukuran sarana prasarana perusahaan dalam penelitian ini adalah mengenai peralatan kerja, perlengkapan kerja dan perlengkapan bantu atau fasilitas perusahaan seperti teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi perusahaan juga sangat penting untuk menunjang kualitas laporan keuangan yang tinggi karena teknologi informasi dapat membantu tingkat relevan karakteristik laporan keungan misalnya dalam hal ketepatan waktu penyajian laporan keuangan perusahaan. 4) Pengaruh Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan dan Sarana Prasarana Perusahaan Secara Simultan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Di Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan, maka dilakukan uji atas hipotesis. Hipotesis yang diajukan adalah “Siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan”, yang berarti apabila siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana tersedia dengan baik dan lengkap maka akan menyebabkan kualitas laporan keuangan semakin baik pula. Untuk mrnguji hipotesis di atas, maka dilakukan pengolahan atas data hasil penelitian. Dari hasil perhitungan SPSS ver.17 diperoleh data mengenai nilai R (Koefisien korelasi) dan R Square/R2 (Koefisien determinasi). Nilai R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi
antara siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan sebesar 0,990. Ini berarti antara siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan mempunyai hubungan yaitu sebesar 99% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2007:216). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan yaitu sebesar 0,981 atau 98,1%. Artinya 98,1% variabilitas variabel kualitas laporan keuangan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kualitas laporan keuangan selain siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana adalah sebesar 0,1378 atau 13,78%. Pengaruh faktor lain yang tidak diteliti misalnya kinerja keuangan, sistem pengendalian intern dan sumber daya manusia. Dengan kriteria tolak Ho jika Fhitung > Ftabel maka berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 437,190 . Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 2,98 sehingga Fhitung > Ftabel (437,190 > 2,98) dengan tingkat signifikasi 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha. Artinya siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Secara logika siklus operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar apabila tersedianya sarana dan prasarana perusahaan yang memadai. Namun sarana prasarana perusahaan yang memadai tergantung pada kapasitas kemampuan perusahaan atau ukuran perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan yang besar akan menghasilkan kualitas laporan keuangan yang tinggi. Sehingga siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara simultan akan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Berdasarkan hasil penelitian, kecilnya faktor lain (faktor residu) yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya dapat diartikan bahwa siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan yang tersedia pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan V. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1) Siklus operasi pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya termasuk klasifikasi baik. Artinya aktivitas pembelian sampai dengan penerimaan kas pada perusahaan manufaktur lancar dan tidak terjadi hambatan atau masalah. Ukuran perusahaan manufaktur di Tasikmalaya termasuk klasifikasi cukup karena jenis dan kriteria perusahaan didominasi oleh perusahaan skala menengah ke bawah. Sarana prasarana perusahaan manufaktur di Tasikmalaya termasuk klasifikasi cukup. Artinya sarana prasarana perusahaan sudah cukup memadai dalam menunjang kegiatan operasi kinerja perusahaan. Kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya termasuk klasifikasi baik. Artinya Artinya informasi laporan keuangan yang disajikan sudah baik sesuai dengan karakteristik laporan keuangan. 2) Siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya. 3) Siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Artinya apabila siklus operasi,
ukuran perusahaan dan sarana prasarana secara bersamaan dengan baik, maka kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya akan lebih meningkat. Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi perusahaan manufaktur di Tasikmalaya maupun bagi penulis selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian yang relevan yaitu sebagai berikut: 1) Bagi perusahaan manufaktur di Tasikmalaya Siklus operasi perusahaan manufaktur di Tasikmalaya sudah baik, diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan diantaranya karyawan bidang pembelian lebih bisa mendapatkan kualitas bahan baku yang dibutuhkan dan diisyaratkan perusahaan, diharapkan sistem pembelian bahan baku yang dilakukan sesuai aturan perusahaan, perusahaan menambah pegawai/buruh perusahaan yang lebih berkualitas sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih meningkat sehingga bisa optimis bersaing dengan kualitas produk sejenis lain, pada bagian pemasaran produk lebih diperluas ke seluruh pelosok masyarakat agar meningkatkan jumlah penjualan dan perusahaan lebih tegas pada penerimaan kas dari konsumen yang diterima agar sesuai dengan target dan harapan perusahaan. Ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya tergolong skala menengah ke bawah, diharapkan total aset pada setiap perusahaan lebih ditambah dan ditingkatkan. Sarana prasarana perusahaan manufaktur di Tasikmalaya cukup baik. Diharapkan pemilik perusahaan menambahkan sarana prasarana perusahaan diantaranya peralatan kerja, perlengkapan kerja dan teknologi informasi dan komunikasi. Kualitas laporan keuangan perusahaan manufaktur di Tasikmalaya sudah baik. Diharapkan perusahaan lebih meningkatkan pengawasan pada penyusunan informasi laporan keuangan supaya tidak terjadi kesimpulan yang berbeda apabila pengujian pihak lain dan kebutuhan pihak tertentu. Selain itu, sumber daya manusia pada penyusunan informasi laporan keuangan lebih ditingkatkan pada pemahaman Standar Akuntansi Keuangan (SAK). 2) Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang relevan, disarankan untuk mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya selain dari siklus operasi, ukuran perusahaan dan sarana prasarana perusahaan, misalnya faktor dari kinerja keuangan, sistem pengendalian intern dan sumber daya manusia. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2003. Analisis Investasi. Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat:Jakarta. Agus Ahyari, 2002.”Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi”, Edisi Empat, Yogyakarta, BPFE. Almilia, L. S & Retrinasari, I, 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Kelengkapan Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ, Proceeding Seminar Nasional Amirullah, 2002. Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta Ardi Murdoko Sudarmadji dan Lana Sularto, 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan”, Proceeding PESAT , Volume 2. Arief, Suadi. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE, Yogyakarta Baran, Galka, Strunk, Francis Buttle, 2008. Customer Relationship Management, Thomson South Western, Basu Swastha, 1996. Azas-Azas Marketing, Edisi 3, Liberty: Yogyakarta Belkaoui, Ahmed Riahi. 2004. Teori Akuntansi , Buku 1, Edisi keempat, Salemba Empat, Jakarta. Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Salemba Empat, Jakarta Carter,William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14, Salemba Empat: Jakarta Chairul Marom, (2002), Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Edisi ke-dua, Grasindo, Jakarta
Penerbit
Danang Sunyoto, 2013, Metode Dan Instrumen Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, CAPS, Yogyakarta. Danang Sunyoto, 2013, Metodologi Penelitian Akuntansi, PT. Refika Aditama, Yogyakarta. Dechow, P. and L.D. Dichev. 2002. The Quality of Accruals and Earnings: the Role of Accrual Estimation Errors. Dwa Prihasdi, Rahadian, 2012. Efisiensi Metode Economical Order Quantity (EOQ) Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Bahan Baku Dan Pengaruhnya Terhadap Total Biaya Pembelian Pada PT AMITEX (Amanah Mitra Industri) [pdf] (http://eprints.undip.ac.id/37368/1/PRIHASDI.pdf, di akses tanggal 24 juli 2014) Dwi Prastowo, 2002. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit : UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Fanani, Zainal. 2008. Metodologi Penelitian. Malang:LKP2M UIN Malang Halim, 2003. Auditing 1 Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan, Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta. Harahap, Syofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Henry Simamora. 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat:Jakarta Jusuf, haryono, AL.1999. Dasar-Dasar Akuntansi, edisi kelima, Jilid Satu, STIE UGM
Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Kotler, Philip, 1997. Manajemen Pemasaran.,Prenhallindo, Jakarta Lukman Syamsudin. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi Dalam Perencanaan, Pengawasamn, dan Pengambilan Keputusan). PT.Raja Grafindo Persada,Jakarta Machfoedz, Mas’ud. (1999). Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earning Change In Indonesia. Kelola: Gajah Mada University Business Review, no.7/III/1999. Moenir, H.A.S, 1992, Manajemen Pelayanan Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Pagalung, G. 2006, Kualitas Laba : Faktor-faktor Penentu dan Konsekuensi Ekonominya. Disertasi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Payamta. 2006. Studi Pengaruh KualitasAuditor, Independensi, dan Opini Audit Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Manajemen.Vol.6 No.1 Prasetyantoko. 2008. Corporate Governance : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ramadhan, Ardiansyah. 2011. Faktor- Faktor Penentu Kualitas Pelaporan Keuangan dan Pengaruhnya Terhadap Efisiensi Investasi. Skripsi Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta. Slamet Sugiri dan Bogat Agus Riyono, 2008. Pengantar Akuntansi 1, Penerbit : UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Sofyan Syafri Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Sri Nurul Fajri, 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Kepemilikan dan Konsentrasi Pasar Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Skripsi Universitas Negeri Padang. Sugiyono, 2011 Statistika untuk Penelitian , Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis Cetakan Keempat. Bandung: Alfa Beta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian kuantitatif & kuallitatif dan RD. Bandung: Alfabeta Sulastiningsih., Zulkifli, 1999, Akuntansi Biaya Dilengkapi dengan Isu-Isu Kontemporer, UPP AMP YKPN, Yogyakarta Supranto, 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan , Rineka Cipta, Jakarta
Suryana. 2006. Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju Sukses. Edisi Revisi. SALEMBA EMPAT, Jakarta. Suwito dan Herawaty. 2005. ”Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. SNA VIII Solo. September
Titik Purwanti, 2010, Analisis Pengaruh Volatilitas Arus Kas, Besaran Akrual, Volatilitas Penjualan, Leverage, Siklus Operasi, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba. Thesis, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ulfah Setia Iswara, 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan Usaha Menengah di Kabupaten jember, Skripsi Universitas Jember. Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 Tentang Kriteria Ukuran Perusahaan Yangs Analisa, 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan. Leverage. Profitabilitas dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Universitas Dipenogoro Semarang.