DETERMINAN MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) : STUDI EMPIRIS PADA CALON MAHASISWA PPAK DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Oleh : Dima Nurfitri Apriani Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Made Sudarma, SE., MM., Ak. ABSTRAKSI
Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hipotesis yang diajukan adalah motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Brawijaya untuk mengikuti PPAk. Penelitian menggunakan sampel sejumlah 211 mahasiswa S1 akuntansi tahun angkatan 2010 dan 2011 di Universitas Brawijaya. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner skala likert 5 point yang disebarkan dan dianalisis regresi linier berganda menggunakan software SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan secara simultan mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk secara signifikan. Secara parsial, motivasi kualitas dan biaya pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sedangkan motivasi karir dan lama pendidikan tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Kata Kunci : motivasi, minat, Pendidikan Profesi Akuntansi
PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntan memiliki peran besar untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan demi terwujudnya perekonomian nasional yang sehat dan efisien. Proses akumulasi dan distribusi sumberdaya ekonomi selalu memerlukan campur tangan profesi Akuntan. Landasan hukum penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi diatur dalam UU Nomor 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan, Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi, dan Perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia Nomor 565/D/T2002 dan 2460/MOU/III/02 tentang pengelolaan sistem dan penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi (Ikatan Akuntan Indonesia, 2013). Jumlah akuntan di Indonesia masih sedikit dan jauh tertinggal dari negara tetangga yaitu hanya sebanyak 53.204 akuntan beregister dan 995 akuntan publik berdasarkan data yang diambil oleh IAI pada 20 September 2013 (Suparto, 2013). Sebagai salah satu mahasiswa yang menempuh pendidikan di jurusan akuntansi, penulis menyadari bahwa setelah selesai menempuh perkuliahan S1 penulis belum menjadi seseorang yang berprofesi akuntan dan belum dapat dikatakan sebagai akuntan yang profesional. Hal ini disebabkan karena setelah lulus dari perkuliahan, mahasiswa S1 akuntansi hanya akan mendapatkan pengakuan sebagai sarjana ekonomi. Untuk mendapatkan pengakuan dan gelar akuntan maka mahasiswa harus menempuh pendidikan profesi akuntansi terlebih dahulu selama kurang lebih 1 tahun. Sayangnya tidak semua mahasiswa S1 akuntansi Universitas Brawijaya melanjutkan pendidikannya ke program profesi akuntansi dan sudah puas dengan gelar sarjana ekonomi atau lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan S2. Peraturan tentang pendidikan profesi akuntansi direncakan akan berubah di tahun 2014. Mahasiswa yang lulus PPAk dan ingin menjadi akuntan beregister harus mengikuti ujian sertifikasi CA (Chartered Accountant) dan kemudian harus mempunyai pengalaman terlebih dahulu minimal 3 tahun sebagai praktisi untuk mendapatkan gelar Ak. Sedangkan untuk mahasiswa yang ingin membuka KAP harus memiliki sertifikasi CPA (Certified Public Accountant) terlebih dahulu dengan syarat mengikuti USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik), telah memiliki gelar akuntan dan telah memiliki pengalaman minimal 1500 jam audit.
Keputusan setiap orang untuk memilih dan mengikuti PPAk tergantung dari motivasi masing-masing individu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (http://kbbi.web.id, 2013) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. As'ad (2003) dalam Iqbal (2011) menjelaskan bahwa motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk menguji apakah determinan minat dapat mempengaruhi mahasiswa S1 Universitas Brawijaya untuk mengikuti PPAk. Penelitian ini termotivasi oleh dua penelitian sebelumnya yaitu penelitian Lisnasari dan Fitriany (2008) serta Ismail dan Lestari (2012). Perbedaan ini dengan
penelitian sebelumnya adalah pada sampel penelitian yaitu mahasiswa S1 Universitas Brawijaya angkatan 2010 dan 2011, serta menggabungkan beberapa variabel dari beberapa penelitian terdahulu. Rumusan Masalah 1. Apakah motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk ? 2. Apakah motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk ?
3. Apakah motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk ? 4. Apakah biaya pendidikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk ? 5. Apakah lama pendidikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk ? TINJAUAN PUSTAKA Minat Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1027) menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Jadi harus ada sesuatu yang ditimbulkan, baik dari dalam dirinya maupun dari luar untuk menyukai sesuatu. Hal ini menjadi sebuah landasan penting untuk mencapai keberhasilan sesuatu karena dengan adanya minat, seseorang menjadi termotivasi tertarik untuk melakukan sesuatu. Widyastuti, dkk (dalam Benny dan Yuskar, 2006) menjelaskan bahwa minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Benny, dan Yuskar (2006) menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat yaitu : a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku, b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu. c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
Motivasi Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) menjelaskan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. Teori dari Vroom (1964) dalam Lunenberg (2011) tentang Cognitive Theory Of Motivation menjelaskan bahwa masyarakat percaya ada hubungan antara usaha yang mereka tunjukkan dalam perusahaan, kinerja dari usaha tersebut, dan penghargaan yang mereka terima dari usaha dan kinerja mereka. Dalam teori ini dijelaskan tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: 1. Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas. 2. Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu). 3. Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapan. Motivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan. Rossetyowati (2011) menjelaskan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang mendorong dilakukannya sesuatu tindakan (“action” atau “activities”) dan memberikan kekuatan (“energy”) yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan sehingga tidak akan ada motivasi, jika tidak dirasakan adanya kebutuhan dan kepuasan serta ketidakseimbangan tersebut. Profesi Akuntan International Federation of Accountants dalam Ellya Benny dan Yuskar (2006) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan
yang mempergunakan keahlian di bidang akuntansi. Keahlian tersebut mencakup bidang akuntan publik, akuntan internal yang bekerja pada perusahaan, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan sebagai pendidik. Ciri profesi menurut Harahap (1991) dalam Rahayu dan Rusmawan (2010) adalah sebagai berikut: 1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya yaitu yang merupakan pedoman dalam melaksanakan keprofesiannya. 2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku anggotanya dalam profesi itu. 3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh masyarakat/pemerintah. 4. Keahliannya dibutuhkan oleh masyarakat. Data yang diambil oleh IAI, hingga tanggal 20 September 2013 jumlah Akuntan beregister di Indonesia adalah 53.204 akuntan dan akuntan publik berjumlah 995 akuntan. Sedangkan untuk KAP di Indonesia berjumlah 382 KAP dan 111 cabang KAP. Data ini menunjukkan bahwa jumlah akuntan di Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lainnya khususnya negara ASEAN. Menurut data yang dihimpun oleh ASEAN Federation of Accountant (AFA) Secretariat pada Juli 2013 (dalam Suparto, 2013), Indonesia hanya memiliki jumlah akuntan sebanyak 16.246 akuntan. Jumlah ini masih tertinggal jauh dari Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand. Seiring dengan makin pentingnya penerapan
good governance (tata kelola
pemerintahan yang baik) di segala bidang, makin dibutuhkannya transparansi dalam pengelolaan berbagai entitas, peran akuntansi makin krusial dengan sendirinya. Segala macam persoalan dalam penerapan good governance, hanya bisa diperoleh dengan satu cara yaitu adanya pelaporan yang baik dan benar. Pelaporan seperti itu hanya bisa disediakan ilmu akuntansi dengan para akuntan profesional sebagai pelakunya.
Pendidikan Profesi Akuntansi Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah program sarjana ekonomi pada program studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi diselenggarakan di perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). PPAk adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan akuntan profesional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia. Kurikulum dan silabus PPAk sudah didesain untuk untuk memenuhi persyaratan untuk menjadi akuntan professional yang ditentukan oleh International Financial Accounting Committee (IFAC). Adanya PPAk diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya akuntansi. Pendidikan akuntansi selayaknya diarahkan untuk memberi pemahaman konseptual yang didasarkan pada penalaran sehingga ketika akhirnya masuk ke dalam dunia praktik dapat beradaptasi dengan keadaan sebenarnya dan memiliki resistance to change yang rendah terhadap gagasan perubahan atau pembaruan yang menyangkut profesinya tersebut (Suwardjono, dalam Ikbal, 2011). Peraturan tentang pendidikan profesi akuntansi direncakan akan berubah di tahun 2014. Mahasiswa yang lulus PPAk dan ingin menjadi akuntan beregister harus mengikuti ujian sertifikasi CA (Chartered Accountant) dan kemudian harus mempunyai pengalaman terlebih dahulu minimal 3 tahun sebagai praktisi untuk mendapatkan gelar Ak. Sedangkan untuk mahasiswa yang ingin membuka KAP harus memiliki sertifikasi CPA (Certified Public Accountant) terlebih dahulu dengan syarat mengikuti USAP (Ujian Sertifikasi Akuntan Publik), telah memiliki gelar akuntan dan telah memiliki pengalaman minimal 1500 jam audit.
Kerangka Penelitian Penelitian ini merupakan penggabungan dari beberapa konstruk beberapa penelitian sebelumnya untuk mengidentifikasi minat mahasiswa S1 FEB-UB mengikuti PPAk. Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lisnasari dan Fitriany (2008) serta Ismail dan Lestari (2012). MOTIVASI KUALITAS
MOTIVASI KARIR
MOTIVASI EKONOMI
MINAT MENGIKUTI PPAK
BIAYA PENDIDIKAN
LAMA PENDIDIKAN
Pengembangan Hipotesis Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu, motivasi sering kali menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk mengikuti suatu pendidikan. Selama ini, lulusan S1 akuntansi yang membuka kantor akuntan publik ataupun bekerja di bidang akuntansi sering diragukan kemampuannya. Pandangan masyarakat adalah seseorang yang belum menempuh pendidikan profesi belum dapat dikatakan profesional dan kemampuannya diragukan. Oleh sebab itu, pendidikan formal profesi akuntansi dan ujian sertifikasi adalah salah satu cara untuk
meningkatkan kualitas akuntan dan mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan diselenggarakannya PPAk yaitu menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian dibidang akuntansi, dengan mengikuti PPAk mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai akuntansi dan peraturan akuntansi terkini sehingga kualitas pengetahuan mahasiswa akan semakin tinggi sehingga dapat menjadi akuntan yang potensial. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H1 : motivasi kualitas berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk. Menjadi seorang akuntan adalah salah satu karir yang dipilih banyak orang. Menjadi seorang akuntan dapat dilalui melalui jenjang pendidikan. Dengan pendidikan yang tinggi, maka karir seseorang dimungkinkan akan terus meningkat. Dalam profesi akuntan, karir ini sangat penting untuk menentukan tingkat profesionalitas dan independensi seorang akuntan. Selain itu, pendidikan yang tinggi juga akan mempercepat promosi seorang auditor menjadi auditor senior atau manajer. Selain itu, sekarang sudah banyak lulusan S1 akuntansi yang belum mendapat pekerjaan sehingga meningkatkan gelar adalah salah satu cara agar dapat bersaing di dunia kerja dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H2 : motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk. Motivasi ekonomi adalah dorongan untuk mencapai kemakmuran dengan melakukan tindakan ekonomi. Dengan motivasi ekonomi, seseorang akan melakukan kegiatan ekonomi agar mendapatkan kepuasan materi dan kesejahteraan pribadi maupun keluarga. Biasanya setelah kepuasan diri terpenuhi maka akan muncul keinginan untuk mensejahterakan pihak lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan finansial, kepuasan materi dan kesejahteraan yang diinginkan. Sebagai akuntan, dengan kualitas pendidikan yang semakin tinggi dan memiliki sertifikasi legal akan memastikan bahwa akuntan tersebut adalah akuntan yang profesional. Dengan bekal ilmu pengetahuan dan sertifikasi inilah akuntan dapat mencari banyak klien sehingga motivasi ekonominya juga akan terpenuhi. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H3 : motivasi ekonomi berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk. Biaya pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan. Hampir tidak ada proses pendidikan yang dapat berjalan jika tidak ada biaya. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka akan semakin tinggi biaya yang harus dikeluarkan. Biaya program PPAk per semester di Universitas Brawijaya adalah Rp 1.000.000,00 dan biaya pendaftaran Rp 200.000,00. Selain biaya tersebut, ada biaya lainnya yaitu dana pendidikan. Dana pendidikan ini bervariasi sesuai dengan jenis kelas yang ada. Untuk kelas pagi adalah Rp 5.000.000,00; kelas malam adalah Rp 6.000.000,00 dan kelas paruh waktu adalah Rp 8.000.000,00. Biasanya dengan semakin berkualitasnya suatu institusi pendidikan maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan semakin besar. Tetapi di Universitas Brawijaya yang notabene jurusan akuntansinya adalah yang terbaik kedua di Indonesia, biaya pendidikan PPAk lebih terjangkau daripada universitas lainnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H4 : biaya pendidikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk. Lisnasari dan Fitriany (2008) menjelaskan bahwa sebagian besar sarjana ekonomi jurusan akuntansi FEUI memilih untuk segera bekerja terlebih dahulu daripada mengikuti PPAk. Mereka mengganggap kurun waktu kuliah S1 akuntansi selama empat tahun ditambah dengan waktu mengikuti PPAk selama 1 sampai 1,5 tahun hingga akhirnya bekerja, terlalu lama. Begitu pula dengan kebanyakan mahasiswa akuntansi dari universitas lainnya seperti Universitas Brawijaya. Kebanyakan mahasiswa yang telah lulus S1 ingin langsung bekerja dan tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Di PPAk FEB-UB, perkuliahan diselenggarakan dengan sistem paket 27 SKS yang ditempuh dalam 2 semester dan maksimal 6 semester. Hal ini berarti program PPAk dapat ditempuh sekitar 1 hingga 3 tahun sehingga sebagian besar mahasiswa S1 lebih memilih untuk langsung bekerja karena waktu untuk menempuh PPAk cukup lama. Jika mereka ingin mengikuti PPAk ini, mereka juga harus mengorbankan waktu dan harus bisa membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Oleh karena itu, PPAk FEB-UB membuat program PPAk untuk kelas karyawan yang diselenggarakan setiap Sabtu dan Minggu. Dengan program ini maka mahasiswa dapat bekerja sekaligus melanjutkan perkuliahan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut : H5 : lama pendidikan berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi UB untuk mengikuti PPAk.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Brawijaya yang duduk di tahun ketiga dan keempat yaitu angkatan 2010 dan 2011 karena mahasiswa S1 angkatan 2010 dan 2011 akan lulus dan sudah mempunyai gambaran serta rencana apa yang akan mereka lakukan setelah selesai kuliah. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis 0,05. Jumlah sampel yang digunakan adalah 211, 32 atau dibulatkan menjadi 211 sampel. Media pengumpulan data menggunakan kuesioner menggunakan skala Likert dengan skala penilaian 1 sampai 5. Variabel Dependen Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa S1 untuk mengikuti PPAk. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu dan menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu. Variabel ini terdiri dari lima item pertanyaan yang diukur dengan skala likert lima point. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah motivasi kualitas, motivasi motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan. Pengukuran yang digunakan adalah skala Likert 5 poin mulai sangat tidak setuju (skor 1) hingga sangat setuju (poin 5). Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y).
Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e Keterangan : Y
= Minat mahasiswa mengikuti PPAk
X1
= Motivasi kualitas
X2
= Motivasi karir
X3
= Motivasi ekonomi
X4
= Biaya pendidikan
X5
= Lama pendidikan
a
= Konstanta
b1...b4 = Koefisien regresi e
= Standard error
HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penulisan Berdasarkan Tabel 1 (pada Lampiran) jumlah kuesioner yang dapat diolah adalah 211 atau 100%. Semua kuesioner dapat diolah 100% karena adanya rasa kesadaran dan tanggungjawab responden untuk mengisi kuesioner, responden mengerti pentingnya penelitian ini bagi penulis dan responden segera menyerahkan langsung kuesioner yang telah diisi kepada penulis sehingga tidak ada kuesioner yang tidak kembali. Tabel 2 (pada Lampiran) menunjukkan demografi responden. Responden angkatan 2010 sebanyak 108 mahasiswa dan responden angkatan 2011 sebanyak 103 mahasiswa atau dengan presentase 48,8 %. Responden perempuan sebanyak 143 mahasiswa dan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 68 mahasiswa. Responden yang berusia 18 tahun sebanyak 1 mahasiswa, responden usia 19 tahun sebanyak 9 mahasiswa, responden yang berusia 20 tahun sebanyak 79 mahasiswa, responden berusia 21 tahun yaitu sebanyak 103
mahasiswa dan responden berusia 22 tahun sebanyak 19 mahasiswa. Responden yang belum pernah magang di KAP sebanyak 198 mahasiswa sedangkan sisanya yaitu 13 mahasiswa sudah pernah magang di KAP. Responden yang memiliki IPK 2,50 – 3,00 sebanyak 10 mahasiswa, responden yang memiliki IPK 3,01 – 3,50 sebanyak 135 dan responden yang memiliki IPK > 3,50 sebanyak 66 mahasiswa. Hasil Statistik Deskriptif Dari Tabel 3 (pada Lampiran) menunjukkan bahwa jumlah responden (N) yang valid adalah 211 mahasiswa. Nilai minimum merupakan nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban responden dalam tiap indikator dan nilai maksimum merupakan nilai akumulasi paling tinggi dari masing-masing jawaban responden dalam tiap indikator. Nilai rata-rata (Mean) menunjukkan nilai rata-rata keseluruhan jawaban pada setiap variabel. Sedangkan standar deviasi (Std.Deviation) menunjukkan persebaran rata-rata atau dispersi dari jawaban seluruh responden. Motivasi kualitas memiliki rata-rata sebesar 4.32. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 4.32, maka responden dikelompokkan pada responden yang memiliki motivasi kualitas yang tinggi. Motivasi karir memiliki rata-rata sebesar 4.47. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 4.47, maka responden dikelompokkan pada responden yang memiliki motivasi karir yang tinggi. Motivasi ekonomi memiliki rata-rata sebesar 4.31. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 4.31, maka responden dikelompokkan pada responden yang memiliki motivasi ekonomi yang tinggi. Biaya pendidikan memiliki rata-rata sebesar 3.56. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 3.56, maka responden dikelompokkan pada responden yang menganggap biaya PPAk mahal.
Lama pendidikan memiliki rata-rata sebesar 3.00. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 3.00, maka responden dikelompokkan pada responden yang menganggap masa studi PPAk panjang. Minat memiliki rata-rata sebesar 4.08. Jika skor rata-rata jawaban responden lebih besar dari 4.08, maka responden dikelompokkan pada responden yang memiliki minat yang tinggi untuk mengikuti PPAk. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas kuesioner penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson. Pengujian menggunakan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan Tabel 4 (pada Lampiran) dapat diketahui bahwa semua variabel penelitian beserta indikatornya adalah valid karena memiliki probabilitas (Sig.) kurang dari 0,05 dan semua nilai Pearson Correlation dari setiap indikator lebih dari 0,5. Variabel X5 tidak bisa diuji validitas karena hanya memiliki satu pertanyaan. Berdasarkan Tabel 5 (pada Lampiran) dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6 sehingga pertanyaan instrumen penelitian sudah termasuk reliabel. Untuk motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, dan minat mengikuti PPAk memiliki Cronbach’s Alpha lebih dari 0,8 sehingga dapat digolongkan memiliki reliabilitas yang baik. Sedangkan biaya pendidikan memiliki Cronbach’s Alpha diatas 0,6 sehingga sudah digolongkan memiliki reliabilitas. Variabel X5 tidak bisa diuji reliabilitas karena hanya memiliki satu pertanyaan. Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Persamaan regresi linier berganda berdasarkan Tabel 6 (pada Lampiran) adalah sebagai berikut: Y = -0.123 + 0.235X1 + 0.016X2 + 0.109X3 + 0.560X4 + 0.325X5 Variabel X1 memperoleh nilai thitung adalah 4.396 dengan signifikansi 0.000. Nilai dari uji statistik atau thitung ini lebih besar daripada ttabel (4.396 > 2.34514) dan nilai signifikansi
lebih kecil daripada α = 0.01. Uji statistik ini menunjukkan bahwa H01 ditolak dan Ha1 diterima sehingga dapat disimpulkan X1 (motivasi kualitas) berpengaruh positif signifikan terhadap Y (minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk). Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismail dan Lestari (2012). Hal ini bisa jadi disebabkan oleh dorongan dan keinginan dalam diri mahasiswa untuk meningkatkan kualitas, tanggungjawab dan kemampuan diri sehingga dapat mengerjakan tugas profesinya dengan baik dan profesional. Selain itu, secara tidak langsung lingkungan dan keluarga juga salah satu penyebab timbulnya dorongan mahasiswa untuk ingin meningkatkan kualitas diri. Variabel X2 memperoleh nilai thitung adalah 0.249 dengan signifikansi 0.803. Nilai dari uji statistik atau thitung ini lebih kecil daripada ttabel (0.249 < 2.34514) dan nilai signifikansi lebih besar daripada α = 0.01. Uji statistik ini menunjukkan bahwa H02 diterima dan Ha2 ditolak sehingga dapat disimpulkan X2 (motivasi karir) tidak berpengaruh positif terhadap Y (minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk). Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ismail dan Lestari (2012) dan Lisnasari dan Fitriany (2008) yang mempunyai kesimpulan motivasi karir berpengaruh positif terhadap minat mengikuti PPAk. Hal ini bisa jadi disebabkan karena mahasiswa menganggap mengikuti PPAk bukanlah satusatunya jalan untuk meraih karir yang lebih tinggi, untuk berkembang dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan kerjanya. Atau bisa juga mahasiswa menganggap untuk meraih karir yang lebih baik dapat mengikuti program pascasarjana S2, mengikuti seminar-seminar maupun pendidikan nonformal yang dapat meningkatkan softkill mahasiswa. Variabel X3 memperoleh nilai thitung adalah 2.697 dengan signifikansi 0.008. Nilai dari uji statistik atau thitung ini lebih besar daripada ttabel (2.697 > 2.34514) dan nilai signifikansi lebih kecil daripada α = 0.01. Uji statistik ini menunjukkan bahwa H03 ditolak dan Ha3 diterima sehingga dapat disimpulkan X3 (motivasi ekonomi) berpengaruh positif terhadap Y (minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk). Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ismail dan Lestari (2012) dan Lisnasari dan Fitriany (2008) yang memiliki kesimpulan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh terhadap minat mengikuti PPAk. Hal ini bisa jadi disebabkan karena mahasiswa terdorong untuk mencari kesejahteraan finansial dan mendapatkan penghargaan finansial. Jadi mahasiswa menganggap suatu pekerjaan adalah suatu kewajiban agar dapat menghidupi dirinya dan keluarganya bukan menganggap pekerjaan sebagai sesuatu yang mereka sukai. Selain itu, seiring perkembangan jaman maka biaya hidup pun semakin meningkat sehingga mahasiswa terdorong untuk berpikir untuk memenuhi kebutuhan pribadinya secara finansial. Untuk mendapatkan kesejahteraan ekonomi tersebut maka mahasiswa memutuskan untuk mengikuti PPAk. Variabel X4 memperoleh nilai thitung adalah 4.174 dengan signifikansi 0.000. Nilai dari uji statistik atau thitung ini lebih besar daripada ttabel (4.174 > 2.34514) dan nilai signifikansi lebih kecil daripada α = 0.01. Uji statistik ini menunjukkan bahwa H04 ditolak dan Ha4 diterima sehingga dapat disimpulkan X4 (biaya pendidikan) berpengaruh positif signifikan terhadap Y (minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk). Hasil tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari dan Fitriany (2008) yang memiliki kesimpulan bahwa biaya pendidikan tidak berpengaruh terhadap minat mengikuti PPAk. Hal ini disebabkan karena biaya pendidikan di FEB Universitas Brawijaya sangat terjangkau dan lebih murah daripada universitas lainnya mengingat bahwa PPAk Universitas Brawijaya adalah lembaga pendidikan yang sangat berkualitas. Di Universitas Indonesia, biaya pendidikan PPAk adalah Rp 11.000.000 baik reguler maupun khusus (Surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia, 2012) dan biaya pendidikan PPAk di Universitas Gajah Mada adalah Rp. 17.000.000 untuk kelas profesional (www.ppak.feb.ugm.ac.id, 2014). Di Universitas Brawijaya, biaya PPAk paling mahal adalah Rp 8.000.000 untuk kelas paruh waktu jadi biaya PPAk UB lebih terjangkau dibandingkan dengan UI dan UGM.
Variabel X5 memperoleh nilai thitung adalah 1.905 dengan signifikansi 0.058. Nilai dari uji statistik atau thitung ini lebih kecil daripada ttabel (1.905 < 2.34514) dan nilai signifikansi lebih besar daripada α = 0.01. Uji statistik ini menunjukkan bahwa H05 diterima dan Ha5 ditolak sehingga dapat disimpulkan X5 (lama pendidikan) tidak berpengaruh positif terhadap Y (minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk). Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lisnasari dan Fitriany (2008). Hal ini disebabkan karena lama pendidikan PPAk minimal adalah 1 tahun dan bagi mahasiswa yang ingin bekerja dapat mengikuti PPAk pada hari Sabtu dan Minggu. Dibandingkan dengan program S2 yang minimal adalah 2 tahun maka program PPAk memiliki waktu lebih singkat. Dari Tabel 7 (pada Lampiran) dapat diketahui bahwa Fhitung dari pengujian hipotesis penelitian ini adalah 23.809. Jika nilai Fhitung dari hasil perhitungan tabel diatas dibandingkan dengan Ftabel, maka nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel yaitu 23.809 > 3.11 dengan signifikansi (Sig.) 0.000. yang lebih kecil dari derajat kesalahan 0.01. Dari dua pertimbangan tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima pada α = 1%. Oleh karena itu, kesimpulannya adalah variabel X1 hingga X5 yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan secara bersama-sama mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk secara signifikan. Dari Tabel 8 (pada Lampiran) model regresi mempunyai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.367. Nilai ini memiliki arti bahwa dalam model regresi variabel X yang digunakan dalam penelitian ini memiliki pengaruh sebesar 36.7% terhadap variabel Y. Sedangkan sisanya yaitu 63.3% variabel Y dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak deteliti dalam penelitian ini.
KESIMPULAN Secara simultan, motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PPAk secara signifikan. Secara partial, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan biaya pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hal ini disebabkan karena mahasiswa ingin meningkatkan kualitas diri sehingga dapat mengerjakan tugas dengan profesional dan ada dorongan mencari kesejahteraan dan penghargaan finansial. Selain itu, biaya PPAk UB lebih terjangkau dibandingkan dengan universitas lainnya sehingga mahasiswa berminat untuk mengikuti PPAk. Motivasi karir dan lama pendidikan tidak berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hal ini disebabkan mahasiswa menganggap untuk meraih karir yang lebih baik dapat mengikuti program pascasarjana S2, mengikuti seminar-seminar maupun pendidikan nonformal yang dapat meningkatkan softkill mahasiswa. Selain itu, mahasiswa menganggap lama pendidikan bukan suatu pertimbangan untuk masuk PPAk karena lama pendidikan PPAk hanya 1 tahun. Minat mengikuti PPAk dalam penelitian ini dipengaruhi oleh motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan sebesar 36.7% dan sisanya sebesar 63.3% adalah faktor-faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. Keterbatasan Penelitian 1. Keterbatasan ruang lingkup penelitian karena sampel yang diteliti hanyalah mahasiswa S1 angkatan 2010 dan 2011 dari Universitas Brawijaya. 2. Faktor motivasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi kualitas, motivasi karir, motivasi ekonomi, biaya pendidikan dan lama pendidikan. Banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat mengikuti PPAk yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Terdapat perubahan peraturan PPAk yang akan diterapkan pada pertengahan tahun 2014. Penelitian ini tidak mengacu pada perubahan tersebut. Saran Dengan segala keterbatasan yang telah dijabarkan sebelumnya, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan yaitu : 1. Sampel penulisan sebaiknya diperluas tidak hanya mahasiswa akuntansi S1 angkatan 2010 dan 2011 FEB UB saja namun mahasiswa akuntansi dari berbagai universitas di Malang dan sekitarnya atau lebih baik lagi jika meneliti mahasiswa akuntansi di seluruh Indonesia. 2. Menambahkan variabel lainnya seperti motivasi gelar, motivasi mencari ilmu, motivasi sosial, pengetahuan akuntansi dan persepsi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. 3. Penelitian lain tentang perbandingan kinerja akuntan yang belum dengan yang sudah mengikuti PPAk.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar "Akuntan" ("Accontant"). Anonim. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. Anonim. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Benny, Ellya dan Yuskar. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): (Studi Empiris pada Perguruan Tinggi di Padang). Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang: Universitas Andalas. Indrawati, Novita. 2009. Motivasi dan Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli 2009. Iqbal, Muhamad. 2011. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan PPAk: Studi Kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang. Ismail, Mutia dan Lestari. 2012. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) di Perguruan Tinggi Sumatera Utara. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 4 Nomor 2, Juli 2012. Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis, Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE. Kusuma, Indra Wijaya. 2013. Perubahan Pendidikan Profesi Akuntansi. Ikatan Akuntan Indonesia (www.iaiglobal.or.id). Linda dan Iskandar Muda. 2011. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi dan Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 3 Nomor 2, Juli 2013. Lisnasari, Riani Nurainah dan Fitriany. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk): (Studi Empiris di Universitas Indonesia. The 2nd Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and Accounting Workshop Depok, 4-5 November 2008.
Lunenburg, Fred C. 2011. Expectancy Theory of Motivation: Motivating by Altering Expectations. International Journal of Management, Business, and Administration Volume 15, Number 1, 2011. Maslow, Abraham. 1943. A Theory of Human Motivation. Toronto: York University. Minan, Kersna. 2011. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Jurnal Keuangan dan Bisnis, Volume 3 Nomor 1, Maret 2011. Mustika, Rizki Damir dan Heny Kurniawati. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara). Skripsi Universitas Bina Nusantara. (tidak dipublikasikan). Rahayu, Sri dan Rusmawan. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat untuk Mengikuti Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Survey pada Mahasiswa dan Alumni Program Studi Akuntansi S1 Universitas X Bandung). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010. Puritan, Nisa. 2013. Motivasi Mahasiswa S1 Akuntansi 2009 pada Universitas Negeri Surabaya untuk Melanjutkan Pendidikan (PPAk dan S2 Akuntansi). Jurnal Akuntansi UNESA, Vol 1, No 2 (2013). Rossetyowati, Adita. 2011. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa dan Alumni Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Studi Empiris pada Mahasiswa dan Alumni Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Sekaran, Uma. 2010. Research Methods for Business 5th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparto, Agus. 2013. Blueprint Profesi Akuntan, RPMK Tentang Akuntan Beregister Negara dan Kaitannya dengan Pengembangan Pendidikan Akuntansi. Ikatan Akuntan Indonesia (www.iaiglobal.or.id). Suranta, Sri dan Syafiqurrahman. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) di Karesidenan Surakarta. Jurnal Empirika, Volume 19 Nomor 1. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Tengker, Victor dan Morasa. 2007. Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk: (Studi pada Jurusan Akuntansi FE Unsrat Manado. Victor Jurnal, Volume 1. Manado: FE Unsrat.
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Pertama. Jakarta: Balai Pustaka. Tim Penerjemah Kamus Lengkap Psikologi. 2011. Kamus Lengkap Psikologi oleh J.P. Chaplin. Jakarta: Rajawali Pers. Widyastuti, Suryaningrum. 2004. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Yogyakarta: Simposium Nasional Akuntansi VII. Yuneriya, Sarwono dan Kristianto. 2013. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Lama Pendidikan terhadap Minat Mahasiswa untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, Volume 13 Nomor 1, April 2013.
LAMPIRAN Tabel 1 Tingkat Pengembalian Kuesioner Kuesioner disebar
211
Kuesioner tidak kembali
0
Kuesioner gugur
0
Kuesioner yang dapat diolah
211
Sumber : Data primer yang diolah (2014) Tabel 2 Demografi Responden Keterangan
Frekuensi
Angkatan 2010 2011 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Usia 18 19 20 21 22 Pengalaman Magang di KAP Belum Pernah Sudah Pernah IPK < 2,5 2,50 – 3,00 3,01 – 3,50 >3,50 Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Persentase
108 103
51.2 % 48.8 %
68 143
32.3 % 67.7 %
1 9 79 103 19
0.47 % 4.27 % 37.44 % 48.82 % 9.00 %
198 13
93.84 % 6.16 %
0 10 135 66
0% 4.74 % 63.98 % 31.28 %
Tabel 3 Hasil Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
X1
211
28
50
43.24
4.683
X2
211
28
50
43.90
4.483
X3
211
17
50
43.05
5.476
X4
211
2
10
7.11
1.317
X5
211
1
5
3.00
1.005
Y
211
8
25
20.38
3.075
Valid N (listwise)
211
Tabel 4 Uji Validitas Item X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10
Pearson Correlation 0.688 0.742 0.677 0.572 0.746 0.656 0.696 0.671 0.718 0.722
Sig 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10
Pearson Correlation 0.588 0.621 0.727 0.686 0.702 0.747 0.642 0.650 0.729 0.681
Sig 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10
Pearson Correlation 0.636 0.735 0.763 0.735 0.688 0.653 0.728 0.812 0.650 0.714
Sig 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Item X4.1 X4.2
Pearson Correlation 0.864 0.876
Sig 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid
Item Y11 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5
Pearson Correlation 0.635 0.844 0.861 0.834 0.743
Sig 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 5 Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
Motivasi Kualitas (X1)
0.876
Reliabel
Motivasi Karir (X2)
0.861
Reliabel
Motivasi Ekonomi (X3)
0.885
Reliabel
Biaya Pendidikan (X4)
0.679
Reliabel
Minat Mengikuti PPAk (Y)
0.839
Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah (2014)
Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel
B
thitung
Signifikansi
Keterangan
Constant
-0.123
-0.062
0.950
Tidak Signifikan
X1
0.235
4.396
0.000
Signifikan
X2
0.016
0.249
0.803
Tidak Signifikan
X3
0.109
2.697
0.008
Signifikan
X4
0.560
4.174
0.000
Signifikan
X5
0.325
1.905
0.058
Tidak Signifikan
α = 0.01 2 Adjusted (R ) = 0.357 Fhitung = 23.809 Ftabel = 3.11 Signifikansi = 0.000 ttabel = 2.34514 Sumber : Data primer yang diolah (2014) Tabel 7 Uji Regresi Berganda Simultan ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 729.480 1256.188 1985.668
df
Mean Square 145.896 6.128
5 205 210
F 23.809
a. Predictors: (Constant), X5, X3, X4, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Tabel 8 Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Model 1
R .606
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.367
a. Predictors: (Constant), X5, X3, X4, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
.352
2.475
Durbin-Watson 1.769
Sig. .000a