Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
KAJIAN TENTANG KATA TANYA (ISTIFHAM) Oleh: Ali Asrun Lubis, S.Ag., M.Pd
Abstract
Istifham devised from said فهم, is a term used to ask somebody about some object, place, time and circumstances. Question words ( Istifham) requires a person determine his choice yes or no or require a person to choose some thing that is asked. Words used in Istifham is أ – اي – هل – كم – كيف – اين – متى – ما – من. Istifham letters also called Adawat Al-Istifham. Key Word: Istifham-Adawatul Istifham-Aqil-Ghoiru Aqil-Mubham
Pendahuluan Bertanya adalah kegiatan yang merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, di kantor, di rumah, di pasar, di sekolah, atau dimana saja selalu terjadi kegiatan bertanya. Bertanya adalah keinginan memperoleh informasi tertentu tentang sesuatu yang sebelumnya tidak atau belum diketahui. Pertanyaan terkadang menanyakan tentang benda, orang, jumlah, tempat, dan apa saja yang perlu ditanyakan. Dalam bahasa Arab yang dimaksud dengan kalimat tanya ( istifham) adalah suatu susunan kalimat yang bermaksud untuk bertanya, dan di dalamnya terdapat salah satu dari adwat istifham (kata-kata tanya), dan pertanyaan itu pada dasarnya memerlukan jawaban dari orang yang ditanya. Adawat istifham (kata tanya) kadang-kadang terdiri dari isim, antara lain: اين, كيف, مىت, كم, اي, اىنdan sebagainya. Selain isim ada juga adatul istifham yang terdiri dari huruf, yaitu: أdan ىل. Untuk mendapatkan keterangan tentang istifham dan hal-hal yang menyangkut dengannya, maka dalam tulisan kecil ini, penulis akan menjelaskan tentang bab-bab berikut ini. Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubuis
19
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Pengertian Istifham Kalimat tanya dalam bahasa Arab dinamakan istifham ( ) استفهام. Kata
istifham berasal dari فهمartinya faham (mengetahui). فهمselanjutnya ditambakan alif, sin, ta yang dalam ilmu sharaf disebut huruf zaidah sehingga menjadi istaf’ala ()إستفعل. Begitu juga فهمakan menjadi istafhama ()إستفهم, artinya minta diberitahu. Lalu ditukar kepada mashdar menjadi istifham ()إ ستفهام. Caranya adalah berikut: ( فهمtsulatsi mujarrod) – ( استفهمtsulatsi mazid) – ( إستفهامmasdar). Pengertian istifham itu ada beberapa pendapat yaitu: 1. Menurut Louis Ma’luf:
1
طلب منو أن يفهمو اياه أو خيربه عنو: اسفهام األمر
Artinya: ‛menuntut sesuatu dari seseorang berupa pemahaman atau pemberitahuan‛. 2. Menurut Fual Akkawy: طلب العلم بثيئ مل يكن معلوما من قبل: االستفهام Artinya: ‛istifham adalah tuntutan tentang suatu pengetahuan yang belum diketahui sehingga didapatkan jawabannya‛.2 3. Menurut Al Uluwiy dalam kitabnya At Tharaz mengatakan bahwa: 3 االستفهام طلب ادلراد من الغري على جهة االستعالم Artinya: ‛istifham itu adalah minta sesuatu yang dituju dari orang lain supaya diberitahu‛.3 Dari beberapa definisi yang diungkapkan di atas dapat disimpulkan bahwa istifham itu adalah menanyakan sesuatu yang perlu diketahui. Dengan menggunakan istifham (kalimat tanya), seorang yang bertanya akan mendapatkan informasi berupa jawaban dari orang yang ditanya. Yang jelas, segala permasalahan yang ditanyakan kepada orang lain akan mendapatkan jawaban dari pihak yang ditanya dan mendapat keterangan tentang apa yang diinginkan.
Louis Ma’luf, Al Munjid fi Al Lughah, (Beirut: Jami’ Huquq Mahfuzhah, Dar Al Masyriq, 1997), hlm 598. 2 In’am Fuwal Akkawy. Al Mu’jamul Mufashshal fi Ulumil Balaghah, (Beirut: Libanon, 1992), hal 122. 3 Ibid., hlm. 123. 1
20
Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubis
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Macam-Macam Kata Tanya (Istifham) dan Menggunakannya dalam Kalimat Adapun pembagian kata tanya diklasifikasikan kepada dua bagian yaitu: 1. Terdiri dari isim seperti:
ويسأل هبا عن غري العقالء: ما ويسأل هبا عن الزمان: مىت ويسأل هبا عن ادلكان: اين ويسأل هبا عن احلال: كيف ويسأل هبا عن العدد: كم
4
ويسأل هبا عن مجيع ما تقدم: اي
Artinya: منuntuk menanyakan tentang sesuatu yang berakal ماuntuk menanyakan tentang sesuatu yang tidak berakal متىuntuk menanyakan tentang waktu اٌنuntuk menanyakan tentang tempat كٌفuntuk menanyakan tentang keadaan كمuntuk menanyakan tentang bilangan ايuntuk menanyakan tentang semua apa yang telah disebutkan di atas 2. Terdiri dari huruf, seperti:
ويكون, ويكون اجلواب يالتعيني ويسال ايضا عن مضمومن اجلملة, يسأل هباعن واحدمن شيئيىن أو أشياء: اذلمزة ويسأل هباعن مضمومن اجلملة: نعم أوال ىل, اجلواب Artinya: اذلمزةuntuk menanyakan seseorang tentang sesuaru beberapa hal, yang terkadang jawabannya harus jelas. Dan digunakan juga untuk menanyakan kandungan suatu kalimat, yang dijawab dengan ya ( )نعمatau tidak ()ال. ىلuntuk menanyakan kandungan tentang sesuatu kalimat.5
Ali Al Jarim wa Musthafa Amin. Al Nahu Al Wadih, (Mishra: Almaktabah Al Ma’arif, tt). Departemen Agama RI, Pelajaran Bahasa Arab, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1990), hlm. 56-57. 4 5
Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubuis
21
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Pembentukan dan Penggunaan Kata Tanya Dalam Bahasa Arab Untuk membentuk kalimat tanya dalam bahasa Arab dipakai kata tanya ()ادوات االستفهام, sebagaimana yang dijelaskan terdahulu. Oleh karenanya kata tanya itu terkadang dengan isim dan terkadang dengan huruf. Adapun yang dinamkan isim istifham ialah:6 استفهام ىو اسم مبهم يستعلم بو عن شيئArtinya: ‚Isim istifham adalah isim mubham yang dengannya menuntut pengetahuan tentang sesuatu‛. Sementara yang dinamakan huruf istifham adalah berupa hamzah ( )اذلمزةdan hal ()ىل sebagaimana penjelasan terdahulu. Dan untuk penggunaan kata tanya dapat ditujukan kepada manusia, benda, waktu,tempat, keadaan atau informasi tentang apa yang diinginkan oleh si penanya. Dan tentunya untuk menanyakan semua itu, di dalam bahasa Arab dipakai kata tanya ()ادوات االستفهام. Kalimat pertanyaan itu membutuhkan jawaban sesuai dengan tuntutan pertanyaan. Kalau objek yang ditanyakan tentang manusia, maka jawabannya tentang manusia, demikian juga tentang benda, jumlah, tempat, waktu, dan lainlain. Jika ditinjau dari segi penggunaan istifham, maka tujuannya dtujukan kepada tiga hal. Ada pertanyaan yang menuntut jawaban pengakuan ya atau tidak, ada yang menuntut penjelasan dan ada yang menuntut tentang penentuan pilihan, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hasyimi:
: وتنقسم مبس اطالب إىل ثال ثة اقسام أ – ما يطلب بو التصور تارة والتصديق تا رة أ خرى وىو اذلمذة ب – وما يطلب بو التصديق فقط وىو ىل 7
ج – وما يطلب بو التصور فقط وىو بقية الفاظ االستفهام
Artinya: Dari segi tuntutannya, istifham itu terbagi tiga yaitu: 1. Istifham yang terkandung menuntut tashaur (menentukan pilihan, dijawab dengan pilihan yang sangat tepat) dan terkadang menuntut tashdiq (menentukan terjadinya sesuatu atau tidak, dijawab dengan ya atau tidak), yaitu hamzah ()أ. 2. Istifham yang menuntut tashdiq saja yaitu hal ()ىل, 3. Istifham yang menuntut tashaur saja, yaitu selain hamzah ( )أdan hal ()ىل.
6
Musthafa Al Gulayaini, Jami’ Ad durus Al Arobiyah, (Beirut: Al Maktabah ‘Isriyah, tt), hlm
139. Ahmad Al Hasyimi. Jawahir Al Balaghah, (Lubnan: Al Fikr, 1998), hlm. 89. Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubis 7
22
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Selanjutnya, penulis akan menjelaskan satu persatu tentang adawat istifham ( )ادوات االستفهامdan penggunaannya. 1. Hamzah ()أ Istifham dengan hamzah digunakan untuk menanyakan tentang salah satu dari dua pilihan atau lebih atau kepastian sesuatu. Contoh: أركبت سيارة أم طيارة ؟ Artinya: apakah anda memiliki mobil atau kapal terbang ?. maka dalam hal ini, dijawab dengan satu pilihan yang tepat. Namun jika contohnya mengarah kepada tiga pilihan, maka kemungkinan jawabannya harus ditujukan kepada satu pilihan, seperti: أجوا لة ركبت ىف الرحلة أم سيارة أم طيارة ؟Artinya: Apakah kenderaanmu dalam perjalananmu itu, honda, mobil atau kapal terbang? Dari contoh tersebut ada tiga kemungkinan jawaban yang diberikan jika pertanyaannya dengan hamzah: a. Apabila jawabannya itu menentukan salah sau dari dua pihak atau lebih, maka jawabannya adalah menentukan salah satu. Contoh: = أأرزتنا ولت الفطور أم ىميس أم قمح ؟Apakah sarapan pagimu nasi atau gandum?, Maka dijawab dengan : تنا ولت الفطور باألرز أو با لعيس أو بالقمحSaya sarapan pagi dengan nasi, atau roti, atau dengan gandum. b. Apabila pertanyaan itu berupa kalimat yang sudah tetap atau tsabit, maka jawabannya ya atau tidak ( ال/ )نعم.contoh: أتعجب بقصة قارونArtinya : apakah engkau hern dengan kisah Qarun ? maka jawabannya adalah : ( ال/)نعم c. Apabila pertanyaan itu jumlah manfiyah, maka dijawab dengan balaa ( )بلىatau
na’am ()نعم. Contoh:
= اما راٌت الحٌةapakah engkau tidak melihat ular ?, maka
jawabannya نعم راٌت, = بلً راٌتtentu saya melihat / ya, saya melihat. Pada prinsipnya, istifham (hamzah) yang dijawab dengan menentukan salah satu pilihan, diikuti oleh mubtada, khobar, maf’ul, hal, zorof. Contohcontohnya adalah:
أأنت فعلت أم يوسف ؟: ادلبتداء أراغب انت عن األمر ام راغب فيو ؟: اخلرب أإياي تقصد أم عمرا ؟: ادلفعول أراكب حضرت أم ما سيا ؟: احلل أيوم اخلا مس قدمت أم يوم اجلمعة ؟: اظرف Mubtada Khobar Maf’ul
: Engkaulah yang mengerjakannya atau Yusuf ? : Gembirakanlah engkau dengan masalah ini atau benci ? : Sayakah yang engkau maksud atau Umar ? Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubuis
23
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Hal : Naik kenderaankah engkau atau jalan kaki ? Zorof : Hari Kamiskah engkau datang atau hari Jum’at ? d. Apablila istifham itu membutuhkan jawaban ya atau tidak, maka hamzah ( )أbisa diikuti oleh jumlah ismiyah atau jumlah fi’liyah. Contoh: ال, = أعمر جاري ؟ نعمApakah si Umar berlari ? jawab: ya/tidak ال, = أحضراال ستاذ ؟ نعمApakah Guru hadir ? ya / tidak 2. Hal ()هل Istfham dengan hal ( )ىلdigunakan untuk menanyakan sesuatu keadaan yang tetap (tsabit). Sedangkan jawaban yang diharapkan dari pertanyaan itu adalah ya atau tidak ( نعم/)ال. Contoh: = ىل عرف االنسان القيامة ؟Apakah manusia tahu tentang hari kiamat ?, . عرف االنسان القٌامة, = نعمYa, manusia tahu tentang hari kiamat. . ما عرف االنسان القٌامة, = الTidak, manusia tidak tahu tentang hari kiamat. Jadi dari contoh tersebut hanya ada dua kemungkinan jawaban yaitu ya atau tidak. 3. Man/mandza ( من/ )من ذا Istifham dengan man/mandza ( من/ )من ذاdigunakan untuk menanyakan tentang manusia atau sesuatu yang berakal sebagaimana Musthafa Al-Gulayaini mengatakan sebagai berikut : 8 من ومن ذا يستفهم هبما عن الشخص العا قلartinya : man dan
mandza digunakan untuk menanyakan tentang sesuatu yang berakal. Contoh : من = خلق السموات واألرضSiapa yang menciptakan langit dan bumi ? jawabnya : اهلل الذى خلق = السموات واالرضAllah Swt. yang telah menciptakan langit dan bumi. = من اخر االنبياء Siapa nabi yang terakhir? = حممدصعلم اخر اال نبياءNabi yang terakhir adalah Muhammad Saw. Istifham man ( )منbisa juga ditambah dengan dza maushul ( )ذا مو صولatau dengan alladzi ( )الذىatau dengan kedua-duanya ()من ذا الذي.Contoh: من محل ىذه السلة ؟, من ذا محل ىذه السلة ؟, من ذالذى محل ىذه السلة, artinya sama saja yaitu : siapa yang telah membawa keranjang itu ? 4. Maa/Maadza ( ما/)ما ذا Istifham dengan Maa/Maadza ( ما/ )ما ذاdigunakan untuk menanyakan sesuatu yang tidak berakal seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, perbuatan dan sebagainya. Adapun contoh-contohnya adalah sebagai berikut: a. Menanyakan tentang hewan: = ماراٌت ؟ راٌت النملapa yang kamu lihat? Saya melihat semut. Musthafa Al Gulayaini, Op.cit., hlm 139. Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubis 8
24
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
b. Menanyakan tentang tumbuh-tumbuhan: = ماذا تحصد ؟ احصد الخضرواتApa yang kamu petik ? saya memetik sayursayuran. c. Menanyakan tentang perbuatan: ما تفعلون ؟ نغسل المال بسArtinya apa yang kamu kerjakan? Kami mencuci pakaian. 5. Mataa ()متى Istifham dengan Mataa ( )متىdipergunakan untuk menanyakan tentang waktu berlangsungsungnya sesuatu kejadian, baik masa yang lalu maupun masa yang akan datang. Mataa ( )متىadalah zorof sebagaimana dijelaskan Musthafa AlGulayaini: 9 ظرف ٌستفهم به عن الزمان الماض والمستقبل: متىartinya : ‚Mataa adalah Zorof yang menanyakan waktu yang lewat atau yang akan datang‛. , متى رجعت من بادانج ؟artinya kapan kamu kembali dari Padang ? = رجعت األمسsaya kembali dari Padang kemarin, = متى تحففظ درسكkapan kamu menghafal pelajaranmu ? jawabnya : = سأحفظ درسً غداsaya akan menghafal pelajaran saya besok. 6. Aina ()أين Istifham dengan aina ()أٌن, disamping ia sebagai zorof, juga digunakan utuk menanyakan tempat. Contoh: = اٌن تشترى حقٌبتك ؟dimana engkau beli tasmu ? jawabnya : = اشترٌت فى السوقsaya membeli tas di pasar. Aina ( )أٌنdapat pula berfungsi untuk menjazamkan dua fi’il sebagaimana contoh berikut : أجلس, أٌن تجلس = dimanapun kamu duduk aku pasti disitu. Dalam ayat Alquran ada juga contoh aina ( )أٌنyang bertugas menjazamkan fi’il sebagaimana terdapat dalam surah An-Nisaa ayat 78 yaitu: أٌنما تكونوا ٌدرككم الموت Artinya: ‚dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu‛.10 7. Kaifa ()كيف Istifham dengan kaifa ( )كٌفdigunakan untuk menanyakan tentang keadaan atau cara memperbuat sesuatu. Contoh : = كٌف حال اخوك الصغٌر ؟ bagaimana kabar adikmu, = كٌف كان جدك مسكٌنا ؟Bagaimana kakekmu bisa jadi miskin ? 8. Ayyu ()أي Istifham dengan ayyu ( )أيdigunakan untuk menanyakan tentang ketentuan sesuatu, baik yang berakal dan yang tidak berakal, waktu, tempat, benda, dan sebagainya. Contoh: 9
Ibid., hlm. 142.
10
Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: Toha Putra, 1992),
hlm. 131.
Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubuis
25
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
a. Tentang manusia: = أي صدٌق الذى ترٌد ؟Teman yang mana yang kamu sukai ? b. Tentang waktu: = فى اي قرن من الهجرة تنزل أمر الصوم ؟Pada abad ke berapa dari Hijiriyah diturunkan perintah tentang puasa ? c.
Tentang tempat = فى اي بلد ولدت ؟Di negri manakah kamu dilahirkan ? 9. Kam ()كم Istifham dengan kam ( )كمdigunakan untuk menanyakan tentang ketentuan jumlah bilangan. Contoh: = كم ال عب من كرة السلة فى الفرقة ؟Berapa jumlah pemain bola basket dalam satu regu ?, = كم عدد التال مٌذ فى الفصل ؟Berapa jumlah para siswa dalam satu kelas ?. Inilah sebagian besar dari pembentukan dan penggunaan kata tanya dalam bahasa Arab, akan tetapi masih ada contoh-contoh istifham yang didahului oleh huruf jar atau mudhof seperti: عمن, الى اٌن, الى متىAdapun contoh-contohnya dalam kalimat sebagai berikut: Dari siapa majalah ini ? ,عمن هذه المجلة ؟, Kemana kamu hendak pergi ? الى اٌن تذهب ؟, Sampai kapankah pertandingan ini ? الى متى هذه المسا بقة ؟ Penutup Kegiatan yang kerap dan selalu dilakukan pada setiap hari adalah kegiatan bertanya, dimana seorang yang ingin tahu tentang sesuatu masalah, maka dapat dipastikan dia akan bertanya kepada orang yang dia anggap tahu tentang itu. Dalam istilah bahasa Arab, kalimat tanya dinamakan dengan istifham, dimana dalam kalimat itu terdapat salah satu adawatul istifham, atau kata-kata yang dipergunakan untuk menanyakan sesuatu, baik ia menanyakan benda, orang, jenis, waktu, bilangan, dan sebagainya. Kalimat yang dipergunakan dalam bertanya terkadang dengan menggunakan kata isim, dimana ism-isim tersebut merupakan isim yang mabni, dan kecuali itu juga terdapat kata tanya dengan menggunakan isim dan huruf tersebut jika disusun dalam kalimat ada membutuhkan jawaban ya atau tidak dan ada memberikan atau memilih salah satu antara dua alternatif yang ada.
26
Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubis
Jurnal Thariqah Ilmiah Vol. 02 No. 01 Januari 2015
Referensi Ahmad Al Hasyimi. Jawahir Al Balaghah. Lubnan: Al Fikr. 1998. Ali Al Jarim wa Musthafa Amin. Al Nahu Al Wadih, Mishra: Almaktabah Al Ma’arif. tt. Departemen Agama RI. Al Alquran dan Terjemahannya. Semarang: Toha Putra. 1992. Departemen Agama RI. Pelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1990. In’am Fuwal Akkawy. Al Mu’jamul Mufashshal fi Ulumil Balaghah. Beirut, Lubnan, 1992. Louis Ma’luf. Al Munjid fi Al Lughah. Beirut: Jami’ Huquq Mahfuzhah, Dar Al Masyriq. 1997. Musthafa Al Gulayaini. Jami’ Ad durus Al Arobiyah. Beirut: Al Maktabah ‘Isriya
Kajian Tentang Kata Tanya.....Ali Asrun Lubuis
27