PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK “HONDA” DI KABUPATEN PROBOLINGGO (Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Desa Sidodadi) Oleh Agus Widarko*) dan Moh. Zainullah**) Abstract
The purpose of this research is to find out and to analysis the effect of motivation, perception andconsumer’s attitude through purchasing decision. The object of this research is “HONDA” a motorcycle’sbrand’s users and buyers around Desa Sidodadi Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Based on the result of this research is known thatmotivation, perception and customer’s attitude influence Honda purchasing with positively and significantlythrough purchasing decision Honda a motorcycle brand. The benefit of this research is used as a source ofinformation for increasing sales volume amount through consumer’s behavior. Keywords: motivation, perception, consumer’s attitude and purchasing decision 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Proses pengambilan keputusan dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu: faktor sosiokultur (kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi) dan faktor psikologis (sikap, persepsi, motivasi dan gaya hidup). [Suharto, 2001:3]. Sikap merupakan konsep yang paling penting dalam studi perilaku konsumen, dengan mempengaruhi sikap konsumen, para pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Sikap adalah evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. Evaluasi adalah tanggapan pada tingkat identitas dengan gerakan yang relatif rendah. [Paul dan Olson alih bahasa Simamora, 2002:153] Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. [Setiadi ,2003]. Persepsi terhadap kualitas dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan dari suatu produk atau jasa layanan yang berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan (Zeithaml dalam Muafi dan Effendi, 2001). Saat ini, sepeda motor merupakan barang kebutuhan individu dimana keberadaannya mencerminkan gaya hidup dan perilaku pemakainya, maka dalam keputusan pembeliannya,faktor psikologis sangat berpengaruh. Kotler (2004 : 196) mengatakan pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu (motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan sikap). Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah Motivasi, Persepsi dan Sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan. 2. Di antara variabel Motivasi, Persepsi, dan Motivasi mana yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
96
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
1.3. Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. 2. Untuk mengetahui manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. 1.4. Kontribusi Penelitian 1. Dapat memberikan informasi tentang perilaku konsumen dalam membeli produk perusahaan, sehingga perusahaan bisa bijak dalam mengambil keputusan. 2. Sebagai pertimbangan dalam penelitian selanjutnya dan sebagai bahan bacaan serta literatur yang dapat memberikan tambahan serta mengkaji kekurangan dari karya ini. 2. Tinjauan Teori 2.1 Motivasi Konsumen Menurut Schiffman dan Kanuk (2000) “Motivation can be described asthedriving force within individuals that impels them to action”. Artinya motivasi adalah kekuatan pendorong dalam diri seseorang yang memaksanya untukmelakukan suatu tindakan. Sedangkan Handoko (2001) mengatakan bahwamotivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginanindividuuntuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Setiadi (2003) mendefinisikan motivasi konsumen adalah keadaan didalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukankegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi padadiriseseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuanuntuk mencapai sasaran kepuasan. Dalam bidang pemasaran motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian(Sigit, 2002). Motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional danemosional. Motivasi rasional adalah pembelian yangdidasarkan kepadakenyataan-kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepadakonsumen danmerupakan atribut produk yang fungsional serta objektifkeadaannya misalnyakualitas produk, harga produk, ketersediaan barang,efisiensi kegunaan barangtersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelianberkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancainderamisalnya dengan memiliki suatu barang tertentudapat meningkatkan status sosial,peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan padaumumnya bersifat subyektif dan simbolik.Pada saat seseorang akan mengambilkeputusan untuk membeli suatuproduk tentunya akan dipengaruhi oleh keduajenis motivasi tersebut yaitumotivasi rasional dan emosional. Menurut Swasta dan Handoko (2000) motivasi rasional adalah motivasi yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang ditujukan oleh suatu produk kepada konsumen. Faktor-faktor yang diperhatikan berupa: 1. Harga Harga merupakan faktor penting yang bervariasi berdasarkan jenis produk.Untuk sepeda motor harga merupakan salah satu faktor penting dalampengambilan keputusan konsumen, karena konsumen akan memberikanpenilaian secara garis besar apakah harga tersebut sesuai dengan sepeda motoryang dibelinya. 2. Pelayanan Pelayanan yang bagus dapat menciptakan kepuasan konsumen. Pelayanan jugapenting kaitannya dengan industri sepeda motor karena merupakan layananpasca pembelian kepada konsumen. Produsen bisa mengaplikasikan pelayanandisetiap bengkel-bengkel resminya secara baik agar konsumen merasadihargai dan dihormati karena kualitas pelayanan yang baik. 2.2 Persepsi Orang dapat membentuk persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 proses perseptual (berhubungan dengan rangsangan sensorik) yaitu:
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
97
a) Atensi selektif Kecenderungan orang untuk menyaring sebagian besar informasi yang mereka dapatkan, berarti pemasar harus bekerja sangat keras untuk menarik atensi (perhatian) konsumen. b) Distorsi selektif Mengambarkan kecenderungan orang untuk menerjemahkan informasi dalam cara yang akan mendukung apa yang telah mereka percayai. c) Retensi selektif Manusia juga akan melupakan sebagian besar hal yang mdipelajarinya. Manusia cenderung mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Karena adanya retensi selektif ini. 2.3 Sikap Konsumen Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu objek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap objek yang dinilai. Sikap adalah pernyataanpernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan objek, orang atau suatu peristiwa (Robbins, 2006). Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek, atau isu (Petty, Cocopio, 1986 dalam Azwar, 2000). Sedangkan definisi sikap menurut Allport dalam Setiadi (2003) adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan dan atau dinamis terhadap perilaku. Definisi yang dikemukakan oleh Allport tersebut mengandung makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan terhadap suatu objek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten. 2.4 Proses Keputusan Membeli Menurut Kotler dan Amstrong(2008:179) tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusanmembeli melewati lima tahap, yaitu: a. Pengenalan Kebutuhan Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition) dimana pembeli menyadarisuatu masalah atau kebutuhan. b. Pencarian informasi Konsumen yang tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi atau mungkin tidak. jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yangmemuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian. jika tidak, konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information search) yang berhubungan dengan kebutuhan. c. Evaluasi alternatif Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif bergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasiyang cermat dan pemikiran logis. Pada waktu yang lain, konsumen yang sama hanya sedikit melakukan evaluasi atau bahkan tidak mengevaluasi; sebagai gantinya mereka membeli berdasarkan dorongan danbergantung pada intuisi. d. Keputusan pembelian Pada umumnya, keputusan membeli (purchase decision) konsumen adalah pembeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. e. Perilaku pasca pembelian Konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas, bila
98
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi harapan konsumen akan merasa puas. 2.5 1. 2.
Hipotesis Motivasi, Persepsi, Sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Motivasi konsumen berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk desa sidodadi kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo yaitu 4216 penduduk.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan non probability sampling yaitu purposive sampling. Kriteria sampel pada penelitian ini adalah konsumen yang memenuhi satu dari lima kriteria; pemrakarsa (initiator), pemberi pengaruh (influencer), pengambilankeputusan (decider), pembeli (buyer), pemakai (user) sepeda motor Honda. Dalam pengambilan sampel, berdasarkan Slovin dalam Umar (1999:108), dapat diukur dengan rumus: n= dimana : n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Jadi Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:
n = 99.976 Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, maka dihasilkan sampel sebanyak 99,976 sampel atau dibulatkan menjadi 100 sampel. 3.2 Definisi Operasioanal Variabel 3.2.1. Variable dependen / variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat. Variable dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y). Dengan idikator : 1] Merek Honda terbaik di bandingkan dengan merek lain. 2] Keputusan membeli sepeda motor Honda adalah tepat dalam pengambilan keputusan. 3] Informasi tentang kualitas. 4] Bila membutuhkan kendaraan akan membeli sepeda motor merek Honda kembali. 5] Ketertarikan untuk membeli ulang karena bonus (Wahyuni, 2008). 3.2.2. Variable Independen / variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab penyebab atau timbulnya variabel dependen / teikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: Motivasi (X1) dengan indikator : 1] Kualitas produk. 2] Kenyamanan berkendara. 3] Harga purna jual yang menjanjikan. 4] Harga produk. 5] Jumlah bengkel resmi, Persepsi (X2) dengan indikator : 1] Suara mesin.2] Rasa percaya diri. 3] Konsumsi bahan bakar yang irit. 4] Daya tahan mesin yangbaik. 5] Kestabilan mesin. Sikap (X3).Variabel sikap ini terdiri dari kombinasi antara variabel Keyakinan (bi) yaitu kekuatan dari keyakinan penting yang dimiliki oleh konsumen jika membeli produk sepeda motor merek Honda, dengan variabel Evaluasi (ei) yaitu penilaian yang diberikan oleh konsumen terhadap konsekuensi tiap-tiap akibat yang diperoleh jika konsumen membeli produk sepeda motor merek Honda. Sikap= bi × ei.
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
99
3.3 Model Penelitian Berdasarkan kajian teori yang ada maka model penelitiannya adalah sebagai berikut:
Motivasi konsumen Persepsi kualitas
Keputusan pembelian
Sikap konsumen Gambar 3.1 Model Penelitian Berdasarkan gambar 3.1 dapat diterangkan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda di Kabupaten Probolinggo.
3.3. Metode Analisa Data Teknik analisisis data mengunakan regresi linier berganda dengan langkah-langkah sebagai berikut: 3.3.1. Uji Instrumen a. Uji Validitas Validitas dijelaskan sebagai seluruh derajat ketepatan alat ukur. Apabila r hitung > r tabel, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut valid, dan sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak valid. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur. Teknik uji reliabilitas mengunakan koefisiensi alphacronbach pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai koensfisien memiliki nilai lebih besar dari nilai yang biasa di pakai yaitu sebesar 0,6. 3.3.2. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak maka, bila nilai probabilitas α atau signifikan < 0,05, distribusi adalah tidak normal dan sebaliknya jika besarnya signifikansi > 0,05 maka distribusinyanormal dilihat dari tabel kolmogrov smirnov ini dapat dilihat dari nilaiterhadap taraf signifikan > 0,05. 3.3.3. Model Regresi a. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Supranto (2001:189), formulasi dari analisis regresi berganda sebagai berikut: Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + e Keterangan: Y = Variabel terikat (pembelian) a= Bilangan konstata X1 = Variabel motivasi X2 = Variabel persepsi X3 = Variabel sikap b1,2.....,n = Koefisien Regresi e1 = Error
100
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
3.3.4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolerasi Multikolerasi menunjukan adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas menurut Santoso dan Tjiptono (2002:206) adalah: 1. Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1. 2. Mempunyai angka tolerance mendekati 1. b. Uji Heteroskedastisitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapatpada grafik scaterplot. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. PEMBAHASAN 4.1 Uji Instrumen 1. Hasil Uji Validitas Adapun hasil uji validitas disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Indikator X.1.1 X.1.2 X.1.3 X.1.4 X.1.5 X.2.1 X.2.2 X.2.3 X.2.4 X.2.5 X.3.1 X.3.2 X.3.3 X.3.4 X.3.5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5
Koefisien Korelasi (r) 0,543 0,441 0,385 0,490 0,496 0,526 0,678 0,590 0,570 0,672 0,577 0,555 0,620 0,332 0,482 0,512 0,519 0,442 0,374 0,367
Nilai Kritis (r tabel) 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194 0,194
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Dari hasil pengujian validitas pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa keseluruhan item variabel penelitian mempunyai r Hitung > rTabel yaitu pada taraf signifikan 95% (a=0,05) dan n = 100 diperoleh r tabel = 0,194, maka dapat diketahui r hasil tiap-tiap item > 0,194 atau signifikan < 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat dikatakan bahwa keseluruhan item variabel penelitian adalah valid untuk digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. 2. Hasil Uji Reliabilitas Adapun hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan pada Tabel berikut ini:
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
101
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Nilai Alpha Status 1 X1 0,708 Reliabel 2 X2 0,812 Reliabel 3 X3 0,747 Reliabel 4 Y 0,675 Reliabel Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa semua indikatorpertanyaan dari semua variabel yang terdiri atas variabel Motivasi (X1), Persepsi(X2), Sikap(X3), dan keputusanpembelian (Y) mempunyai koefisien alpha lebih dari 0,6. Dengandemikian indikator pertanyaan untuk semua variabel dinyatakan reliabel. 4.2 Uji Normalitas Metode ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
100 .0000000 .33820210 .080 .067 -.080 .800 .544
Sumber : Data Primer yang diolah, 2012 Dari hasil pengujian normalitas pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari hasil Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 5% (0,05) yaitu 0,544> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresinya telah memenuhi asumsi normalitas. 4.3 Uji Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi linier berganda ini dapat dilihat pada dibawah ini: Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Koefisien t hitung Prob. (sig. t) Regresi X1 (Motivasi) 0,406 4,382 0,000 X2 (Persepsi) 0,220 2,219 0,029 X3 (Sikap) 0,288 3,622 0,000 N 100 Konstata -0,179 F hitung 53,315 Adjust R2 0,613 R Square (R2) 0,625 R 0,791 Variabel terikat = Y (Keputusan Pembelian) Sumber : Data primer yang diolah, 20012.
102
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
Hasil analisis, diketahui besarnya sumbangan variabel Motivasi (X1), Persepsi (X2), Sikap (X3), dan keputusan pembelian (Y) yang ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu sebesar 0,625 atau 62,5%. Angka ini menunjukkanbahwa variabel Motivasi (X 1), Persepsi (X2), Sikap (X3) yang digunakan dalam persamaan regresi ini telah mampu memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 62,5%, sedangkan sisanya 37.5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar tiga variabel bebas yang diteliti. 4.4 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Motivasi
.456
2.195
Persepsi
.398
2.513
Sikap .620 1.614 a. Dependent Variable: Kep. Pembelian Sumber : Data primer yang diolah, 20012. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa diantara variabel-variabel bebas yang digunakan mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan tidak melebihi 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi linier tersebut bebas dari multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi di antara satu dengan yang lain. 2. Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas dapatdilihat pada grafik Scatterplot berikut:
Sumber : Data primer yang diolah, 2012. Dari gambar diatas, terlihat titik-titik menyebar secara acak,tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebarbaik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal iniberarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 4.5 Uji Hipotesis. 1. Uji Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 hasil analisis regresi di atas menunjukkan bahwa signifikan F < 5% (0,000 < 0,05). Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti secara simultan (serempak) variabelMotivasi (X 1), Persepsi (X2), dan Sikap Konsumen (X3) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda (Y).
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
103
2. Uji Parsial (Uji t) Dari hasil uji t pada Tabel 4.8 hasil analisis regresi bahwa, variabel Motivasi (X1) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,000 < 0,05), maka dengan demikian pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel Motivasi (X 1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel Persepsi (X2) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,029 < 0,05), maka hasil pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain variabel persepsi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Variabel sikap (X3) menunjukkan bahwa signifikan t < 5% (0,005 < 0,05), makadengan demikian pengujian menunjukkan Ho ditolak dan Haditerima atau dengan kata lain variabel pribadi (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Dari Tabel 4.8 hasil analisis regresi di atas, dapat diketahui juga bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor merek Honda adalah variabel motivasi (X1). Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien Beta terbesar yaitu sebesar 0,406, nilai Unstandardized Coefficients B yaitu sebesar 0,451 dan nilai t hitungsebesar 4,382. 4.2 Implikasi Penelitian Dari hasil analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ketiga variabel (motivasi, persepsi, dan sikap) pada konsumen pemakai sepeda motor merek Honda di Desa Sidodadi secara simultan ternyata berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen bergantung pada ketiga variabel yang terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap. Dari uji parsial motivasi, persepsi, dan sikap jugaberpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dan variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini mendukung dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yanuar (2010) tentang pengaruh motivasi, persepsi, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda (studi pada konsumen sepeda motor Honda di Semarang) yaitu variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian, di samping itu penelitian ini juga mendukung dari hasil penelitian yang di lakukan oleh Wulandari (2010) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Yamaha di Surakarta. 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Dari hasil analisis didapatkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap konsumen secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. 2. Dari hasil uji parsial motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Dan variabel motivasi mempunyai pengaruh yang siginifikan dan dominan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. 5.2 Saran 1. Penelitian lanjutan perlu dilakukan dengan memperluas variabel yang diteliti maupun pengembangan indikator serta item lain yang diduga juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian seperti kelompok acuan, keluarga, status sosial dan sebagainya. 2. Variabel motivasi konsumen memberikan pengaruh terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh perusahaan melihat bahwa indikator yang dipakai dalam pengukuran variabel ini adalah bersifat kualitas, layanan, dan harga suatu produk. Oleh karenanya tingkatkan kualitas sepeda motor melalui inovasi yang efektif dan efisien serta melakukan riset pasar pada saat ingin merencanakan produksi sepeda motor untuk mengetahui tanggapan masyarakat umum. Berdasarkan jawaban responden, sebagian dari pendapat responden masih menganggap bahwa ada merek sepeda motor lain yang lebih berkualitas dan harga yang lebih terjangkau dengan sistem
104
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
kredit yang lebih mudah serta layanan yang belum maksimal dari bengkel resmi motor Honda (AHASS). Maka untuk menghindari konsumen yang akhirnya berpindah ke sepeda motor merek lain, Honda perlu membuat produk yang lebih berkualitas yang sesuai dengan daya beli masyarakat dan nyaman dipakai oleh masyarakat umum, perbanyak jumlah dan tinggikan kualitas layanan bengkel seperti; pemilihan mekanik yang berpengalaman dan ahli dalam masalah sepeda motor, harga servis dibuat sekompetitif mungkin dari pesaing, berikan fasilitas lain di bengkel resmi seperti; ruang tunggu yang nyaman disertai sumber bacaan gratis, kafetaria, fasilitas teknologi informasi, beserta hiburan lainnya, dan yang utama disetiap akhir servis berikan tips kepada konsumen mengenai perawatan dan perbaikanperbaikan sederhana sepeda motornya dan nantinya akan memiliki harga purna jual yang tinggi dikarenakan keawetannya tersebut. DAFTAR PUSTAKA Akbar, Yan Januar, 2010. ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN, PERSEPSI KUALITAS, DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Honda di Semarang). Skripsi. Universitas Diponogoro. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan Kesembilan. Rineka Cipta, Jakarta. Astuti, Sri Wahjuni dan I Gde Cahyadi. 2007. Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. Majalah Ekonomi. Tahun XVII. No. 2.Agustus. hal. 145 – 156. Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Gujarati, Damodar. 2007. Dasar-Dasar Ekonometrika. Edisi ketiga, jilid 2. Jakarta: erlangga. Handoko, Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, EdisiKetujuh. Yoyakarta: Penerbit BPFE. Husen, Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indriarto, Nur dan Bambang Supomo. (2002) Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Bisnis. BPFE Yogykarta, Yogyakarta. Kotler, Philip Amstrong, Gary. (2008) Prinsip – Prinsip Pemasaran Edisi 12. Buku 1 Jakarta. Kotler, Philip and Amstrong Gary, 2008 Prinsip-prinsip Pemasaran. Jilid 1. Edisi 12. Erlangga, Jakarta. Lindawati. 2005. Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, dan Asosiasi Merek dalam Ekstensi Merek pada Produk Merek “Lifebouy” di Surabaya. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol. 4 (1). hal. 47-70. Loudon, David L and Albert J. Della Bitta. 2004. Consumer Behavior Concepts and Appications. Third Edition. Singapore: MC Graw Hill Inc. Mowen. H. 2002. Perilaku Konsumen. Jilid I. Penerbit. Andi, Yogyakarta. Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks. KelompokGramedia. Schiffman, Leon G. dan Lesli Lazar Kanuk. 2000. Consumer Behavior, 7th Edition. Upper Saddle River. New Jersey: Prentice Hall Inc. Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media. Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Penerbit CV. Alpha Beta, Bandung. Supranto, J. 2001. Ekonometrika. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Barang dalamPemasaran. Cetakan Kedua BPFE, Yogjakarta.
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012
|
105
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Penerbit. Andy, Yogyakarta. Umar. 2002. Metode Riset Bisnis, Jakarta PT. Gramedia. Vranesevic, Thomir. 2000. The Effect of The Brand on Perceived Quality of Food Product. Britist Food Journal. Vol. 105. No. 11. p. 811-825. *) Agus Widarko adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma **) Moh. Zainullah adalah alumni FE Unisma
106
|
JEMA Vol. 9 No. 1 Maret 2012