PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KABUPATEN MIMIKA (Studi Kasus Kelurahan Koperapoka dan Keluraban Kwamki)
Olcb:
Maryana Joice Eveline Ba111adi Nl'M. 2505-?008-7011 TESIS
Untukmcmenulaiaabb satu syaratujiao
guna memperoJeb gelar Magiscer Saios (M.SI) l'roeram Studl Magister Ihnu Lingkungan Ko1>senlrasiPerencanaan Peiag~lolaan Sumberdaya Alam daia Ll11akungan Hld11p
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN PROGRAM PASCASARJANA UNIYERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG 2009
PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KABUPATEN MIMIKA (Studi Kaaus Kelurah•n Koperapob dan Kefunban Kwlllllki)
Oleh:
Maryana Joice Eveline Hamadi NPM. 2505-2008-7011
TESIS Untuk 111eme11111tl sablo salll syarat lljilll C• .. 111emperoleb 1181ar l\ht1ilter Sal• (M.Si) Pr<J3"'"' Studl M•gbter llm111.Jngkanpn KoH11tlrasl Pcrman4u Pea_.iolu11 SH1btrd1ya Alam dH UnglmngH Hlch1p lt1hlb dbetll)ul oleb Tim P~.. blinbi111 pl0d1 hlllQ•I "perd terlera di l>awali ini
'\,
,,' '
----
Prnf. Jnl!ap •Jtb1dar. MSc, fb.D K«u11 Tim Peml>imbing
Sunanli. M.Si, Pb.I> Aaqot. Tl111 l"emblml>log
DEPARTEMEN PEl'\DIDIKAN NASIONAL UNIVEltSITAS PADJADJARAN PR.OGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN JallA Sci.o~Sewn l, Bllllhmg 40U2. Ttlep<m: {OZl) 2SOSS7l, Fu. : (022) 2sogg71, E-mad •
[email protected] id
LEMBAR Pl.RSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)
UJIANTESIS
---·-·---·-----------
....
TGL. UJJAN NAMA NPM
: 29 Ok.wber 2009 ; Maryana J.E. Hamadi : 250520087011
PROGRAM STIJD[
: Magister Timu I ingbmgan
BKU
: Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Alam & Lil : Pengj!Jotaan Samp•la Rumah Tangga di Kabupatm Mimika ( Studi Kasw Kdurahau Keperspeka dm Kelurahan
JUD UL
Kwamkl)
TELAH OIREVISl, DISETUJill OLEH 11M PENELAAHITlM PEMBI!vIBING DAN DIPERKENANKAN UNTIJK DIPERBANY AK I DICETAK NO.
~·-~
TANDA TANGAN
NAMA
I
Prof. Oekan S Abdoellah, MA.,l>b.D
2
Dr.Th. Benito A Kurnani. u, Din.EST
3
Dr. Onan Suwartaeradia
4
Dr. Rochadi Tawaf, MS
5
Rini Socmarwoto Ph.D
L_ ~ ~
-
I
• /1
)
l1r .., -
/
l'L-·
~~
S..ndnng,
!\
,,,;A
Oktober :!009
Mengetahui:
Prof. Johan lskandar, MSc.,Ph.D
Sunardi, MSi.,Ph.D
Pembirnbing I
Pembimbing II
~I
..-
,.....-
TCl R.ut Cl R.Cl V\,
TUl-tAN cw! Cl Lei Vi
"Pervv..ulcrciV\, peVvgetcil1uciV\,, tetcipL orciV1..g boctol1 vu.elll.0111.v.ct ViLR.w.cit clClV\. ctl.ctl.R.ciV\-
(Avu.s.cil 1. : 7-)
~ Sucivu.l.R.u Cjervu.CIV\-US UIS.SOL sertci ClV\.ClR-ClV\.Clk>.k>.u l<'..eV\,V\,etVi
y oet 5bzciV\, LClssoL cl.Cl V\, 5LvLrlA v!.ctorLIA CjodeLvci
L/Ass.ol
suvu.ber [V\,spl.rnsLR.u, cLV\-tlA, clciV\, sevu.ciV\,gCltR.u sevu.ogci R.cir11ci [111,[ vv..e111,jcid.L vv..otl.fcis.[ bcig!. ci111,ciR.-aV\,ciR.R.u cl!AlClV).{. W-eV\-UV\,tUt LlV).{.U
~ TCl~e LU[ !jClll'..g selo.Lu vu.e~uR.uv..gR.u, V1A..evu.oHfcis.L seV\L111,ggC1 bCIV\,!jClR R.eberVias.LLC!V\- !jClVl-0 R.u rciLVi
m
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : I.
Karya tulis saya, tesis ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akadernik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Padjadjaran maupun di pcrguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini adalah mumi gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan plhsk lain, kecuali arahan Tim Pembimbing. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secant rertulis dengan jelas dleantumkan sebagai acuan dalam naskah dcngan dlsebutkan nama pengarang dan dlcantumkan dalam daftar pustaka .. 4. Pernyataan inl saya bunt dengan sesuugguhnya dan apabila di kemudian hari terdapar penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pemyaraan ini. maka saya bersedia menerima sanksi akadem ik berupa pencabutan gelar yang telah dlperoleh karena karya ini, sorta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi inl,
Bandung,
Oktober 2009
Yang membuat pernyataan,
(MARY ANA J. E. HAMADl) NPM. 2505-2008- 7011
iv
HOUSEHOLD WASTE MANAGEMENT AT MIMTKA REGENCY (Ca>Y. Study at Kopempu4a ant1 Kwamki Sul>-J)i.strlct) ABSTRACT
The concept 11f waste martug""'""' is no longer empha•izing on ,,.,J_ lreutmenl; ii has Jhijled tu W"8tc maoogemelll on ii• soun:-e (i.e. hous.
is&lk Is conurained by the cn1n1mmity's lack of it1formation regarding waste nu11U1gement, I~ lad: of economical benefi: from waste managemenl, the luck of willinf.11S, ul.w the u'!favorable social e1tVil'Olfl1tenl.furrouftding the villages. NeHtrtllele.s.y, improvi11g 1he slallLf of household waste 111anage111enl at the Knpe1'aplllc.aand Kwamki Suh-Dixlricl lo be more en~irotuncn1ally-friendly is pt>ssible due to tlie co"'1nllnily '.s irlC(ilfle factor which is above f)()Verty levet; property status of their houses owned; nat remed: und the indigen<>u.• knowledge of the community. Keywords: Household waste ma11ag,,menJ, supponing factors, consrraining foctars
PRNGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI KABUPATEN MIMfKA (Studi KMu~ di Kelorabn Koperapnka da11 Kelurabiin Kwamld)
ABSTRAK
.Konsep pengelolaan sampah saat ini lebih ditekankan pada pengelolaan sampah pada sumbemya (rumah ta.ngga) dan hams dilallukan dengan c11n1 yacig
ramah lingkungan. Hal ini wttuk menghindari peneemaran terhadap lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh sampah. Penelitian ini bertujuan unfuk mengetahui jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan. pengejolaan sampah rumah tangga yang dilakukan sant ini serta fak.tor-fo.ktor yang mendorong dan menghombnt dilakukannya pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mctode gabungan pendekatan kuantilalif dan pendekatan kualitarif Pendekatan kua.ntitatif digunakan untuk menggambarkan jumlah dan jenis sampah )'ang dihasilkan sena pengelolaan sampah rumah tangga yang dilalr.ukan seat ini. Pendekatan kualitarif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor mendorong clan menghambat masyarakat rnelakukan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelarahan Kwamki. Hasil penelitian menuojukkan jumlah sampah rwnah tangga yang dihasilkan di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki sebesar 1,,272 kglharilkeluarga dengan jenis sampah organik yang terdiri dari sisa makanan, sisa potongan sayurlbumbu, daunlranting/rumput sebesar 0,653 kglharilkeluarga (51%), dan sampah anorl!l'1'1ik y11ng terdiri dari plastik, kenas, lcacatgelas, kaleng/besi/ almunium, pempers, dan ~tyrofoam sebesar 0,619 kg/hArilkeluarga (49%). Pengelolaan sampah rumah tangga yang rneliputi penanganan sampah di mmber, penyimpanan sampah di sumber, pengolah.an sampah di sumber dan pembu.angan
sampah rumah tnngga ke TPS bclum dilakukan dcngan baik hal ini ditunjukkan dengan stanis pengelolaan sampah rwnah tangga baru mencapai 411.25% dari pengclolaan sampeh rumah tangga yang berwawssan lingkwigan. Belwn bcrhasilnya pengetolaan sampan nunah tangga di Kelurahan
Koperapoka dan Kelurahan
Kwamki diltambat oleh .falctor pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah, fliklor keuntung;m ya11g diperoleh dari pengelolan sampah, faktor pembiayaan pengelolaan sampah. fakror peraturan dan pencgaksn hukum, faktor jarak TPS dan fuktor kondisi lingkung'1ll sek.itar tempat tinggal. Upaya meningkatkan status pengclolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki menjndi pcngclolOD.n sempah rumah c:angga yang berwawasan lingkungan dapat dimwigkinkan didorong oleh faktor pendapaian masyarakat yang diatas anglca kemiskinan. taklor status keptmiliki111rumah 1fan fdktor kearifan lokal yang dimiliki masyarakal. Kata kunci : Pengeloban sampah nonah tangga, faktor-foktor yang mcndorong, faktor-faktor yang menghambm.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis pal)jatkan kehadieat Tehan Yesus Kristus,
yang telah melimpahkan rahmat dan brunla-Nya sehingga penullsan tests ini dapai Jk.elc~aikanlum.
Terna yang dipilih
dalarn tesis ini aclilah tentang
pcogclolaan sarnpah dengan jLidul l'engelolaan Sampah Rumah Tangga di Kahupaten Mimikc, Studi Kasus di Keluraban Koperapoka dan kelurahan
Kwamki, Kabuparen Mimikfl menrpalcan salah satu wilayah yang menjadi daerah tujuan percari
kerja dari berbagai daerah di Indonesia. sehingga t.erjadi
peningkatan j um lab pend.uduk dari tabun ke talnm. PeningkaJaD jum lab penduduk selalu d ibarengi dengan pen ingkatanjumlah sampah, Peninglcatan jumlah sampah apabna tidak tenangsni dengan baik maka akan men imbu.lkan pencemaran lingkungan yang selanjumya akan meourunkan daya dukung lingkungan.
Pengelolaan sarnpah ditingbt S11mm (romah lal)gga) rnerupskan 1angJulh 11wal yang tepat untuk rncnangani persoalan >lllllpal\.
Cara rumah tangga sebagai
sumber sarnpah melakukan pengelolaan sampab rumah tanggn di Kabupaten '.ifirnika masih belnm dikccahui. Tesis ini mendeskripsikan tentang besar dao
jumlah sampllh yang dihasilkan oleh rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki serta mempelajari status pengolahan sampeh rumah tangga dan faklor-faktor yang mendorong atau men.i:hambat rumah tangga melakukan pengelolaan sarnpah rumah taogga.
vi l
Terselessinya resis
ini tidal: terlepas dr.ri benman berbagai pihek, balk
secsra mori I maupun materi I, oleh karena itu izinbnlah pemi lis dengan scgala
kerendahan hati menyampailcan rasa terima kaslh yang tak terhingga dan penghargaaa setinggi-ringginya kcpada Prof. Johan lskandar, M.Sc., Ph.D Sunardi, M.Si. Ph.D selaku Tim Pembimbing aw
dan
motivasi, arahan, dan
bimbingannya sejak tahap awal hingga selesainya penullsan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada: I. Kepala Pusbmdiklatren Bappenas Dr. Avip Syaefullah, drg.. M.Pd., selaku pernberi beasiswa,
2, Prof Dr. Oai~jnr Kuroil&, Ir., DEA, Reklur Universillls Padjadjll!8ll. 3. Prof. Or. Ir. H. Mahfud Ari fin, MS, Direktur Program Pascasarj1U111. 4. Prof. Ocksn S. Abdoelfah, M.A.,Pb.D., Ketua Program Studi .Maglstc:r llmu Lingkungan (P$MTI,) Univcrsitas Padjadjaran 01111dung
5. Or. Th. Benito. A. Kurnani, Ir., Dip. FST., Sektttaris Prognun Studi Magi!lter Ilmu I .ingkungan (PSMIL) L'nivenilas PadjadjaranBandung
6. Chay Asdak, lr., MSc., Ph.D., Kmm Bidang Kaji1111 Vtama Perencanaan dan Penge\olaan Swnbcrdaya Alam clan Lingkungan Hidup. 7. Tenaga edukatif Jan pegawal Program Studi Magi~ter llmu Lingkungan
Unversitas Padjaqiaran Handung alas segala
ilmu dan bantuan yang
diberikan,
S. Bupati KabupaLcn Mimika, Sadan Kepcgl.waian. Daerah Kabupaten Mimika, Kepala Dinas Kehutanan dan Penebunan Kabupiilm Mimika dan Kasubdin Pengusalwwi Hutan atas ijinnya untuk rnengikuti pendidikim.
viii
9. Ke pala D inas Kebersihan, Pertamanan dao Tata Kota Kabupaten Mimib clan staf, Kepala Disrrik Mimika Raru, Kepala Kelurahan Koperapoka, Kepala Kelurahan K wamki. Seluru!i Masyarak.at
Ke!urahan
Koperapoka
dao
Keluraban Kwamki atas baotuannya setama pcne!itian. 10. Rekan-rekan mahasiswa PSMIL-uNPAD, teman-teman Bappenas angkatan JV tai1uu 2008 atas kebersamaan W..O lerja samanya selama mt. 11. Kcluerga !bu Ayi lskandar clan Kduarga lbu Hj. Entit Suhadeh atas
banLW111
dan perhatiannya selama penulis berada di Kota Bandung, 12. S uam i dan llllal<-anakkc, Germmus Lassol, Kenneth Lasso I dan Elvira Lasso] atas cinta, kepercayaan, dan kesabaraJ1 menanti penulis selama mengikuti pendidikan. 13. Tanre Lili, Kel. Bpk. John, Ke/. Bpk. Oskar, Ke! Om John Lali, Kel. Bpk Elly, Tante Nonce sel<eluarga dan adik adikku tersayang Upi. lme sekeluarga, Lukas sekeluarga, Helen, Yance, dan Ruth aw doa, perbatian clan kasih sayang serta
~emtlll
barituan yang dibetikan sehingga penulis dapai
menyelesaikan studi. 14. Gembala Jemaat G!'dl Alfa Omep Bandung dan staf pengembelsan beserta seluruh jemaar atas dukwigan doa dan kebelsamaan se.lama penulis bcrada di kota Bandung.
15. Semua pibak, yang tidak dapat penulis sebotkan satu persatu, yang telah banyak membanni penulis selama penulis meogikuti pendidikan.
Akhimya, penulis berharap semoga tesis ini bennanfaat dan memberikan informasi yang berguna bagi semua pibak, Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa
al
Bandung,
Okteber 2009
Pcnulfs
x
DAFTAR ISi
halaman
HALAMAN JllOIJL
.
LEMRAR PF.NGESAl-lt\N
ii
PERNYATAAN
iii
ABSTRACT
iv
ABSTRAK KATA rENGANTAR DAFT AR ISi
v
vi
.. .. .. .. .. ..
.•.
x
DAPTAR TA.BEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAK LAMl'IKAN
XVI
BAD I
BAB II
PENDAHUUJAN I. l. I .atar llelakang
.. .
1.2.
ldentifikasl Masaluh
6
J.3. 1.4.
l'ujuan Peneliti4n l<egwuian Penelltian
7 7
KAJIAN PIJSTAKA DAN t<.BRANOKA PEMlKIRAN 2.1.
Kujian PusUllul
8 ..
2. l. l. Pengertien Sampali.....................................................
8
2.1.1.1. Sampal1 sebage] Limbah 2.1.1.2.
8 8
Sampah sebagai Sumber Daya
9
2. 1.2. Sumber, /enis, dan Jumlah Sampah
ro
2.1.3.
14
Pengelolaan Sampeh 2. l .4. Dampak Sampah terhadap Manusia dan Lingkungan
I9
.
2. I.). Masyarakat sebagai Komponen Imi dalam
Ma11~jen1en Pers>1mpahan 2.1.6. Paktor-Faktor yang Mempcngaruhi Masyarakut da.lam Menge Iola Sampah Rumah tangga
2.2. Keranglc.a Pemikiran .. ..
21
. 23 .. 26
xi
BAB III
BAB IV
METODE PENELITTAN
30
3.1.
Obyek Penelitian
30
3.2.
Rancangan Peneli1i.ao
30
3.3.
Populasi, Sampel. clan Teknilc Pengambilan Sampel
31
3.4.
Jenis dan Sumbee Data
32
3.5.
variabel l>atii l'enelitian
33
3.6.
Teknik clan ProsedurPengumpu/an Data.............................
J5
3. 7.
Metnde Analisis Da~
36
3.8.
Lokasi dan Jadwal Penelitian
37
-.................................................
HASlL DAN Pt!MBARASAN
38
4.1.
Kesdaan Umum Lokasi Penelitian
38
4.1. l. Lctak Gcografi!
38
4.1.2. Teta Guna Laban
40
4.1.J.
Kepcndudukao
41
4. l .4. Kcbijakan Pengelolaan Sampah di Kabuparen M1'mika
44 .
·1.2.
Profil Responden
46
4.3.
Jen is dan Jumlah Sampah Rumah T11ngga
S3
4.4.
Pen~lolaan Sempdi Rumab Tengga
64
4.4.l.
Penangaoan Sampah di Sumber (on site handling)...
65
4.4.2. Penyimpanan S•unpah di Sumber (1m sue slul'aRe}...
66
4.4.3.
4.S.
Pengolahan Sampah di Sumber (un site proct.ssing)
4.4.4. Pernbungsn Saml)ah Rumab Tangga Falttor-Faktor yung Mendorong dan Masyarokat Mc1akukan Pengclolaan
Menghambar
Sampah
71
74 77
Rwnah
Tangga di Kelurahan Kopcrapoka dan KelurdhanKwamki 4.5. I Aspek Sosia1 Budaya
77
4.5.2.
83
Aspek Ekonomi
4.5.3. Aspek Kebijakan Pemerintah
84
4.5.4. Aspek Teknis Fisilc
88
xii
BAB V
SlMP\J\,AN DAN SARAN
5. I .
Simpulan
5.2. Saran DAFTAR PUS'fAKA LAMPIRAN
92 93 94
"Xiii
DAFJ'AR TABEL
Tabcl 2.1.
Potensi sarnpah kota di beberapa kota di Indonesia....
12
Tabel 2.2.
Besamya timbulan sampah berdasarkan sumbernya
13
Tahel 3.1.
R incian stakeholder yang diambil sebagai informan kunci
32
Tabel 3.2.
v Mia be I data, indikater, sumber data, clan tekn ik pengamb ilan 34 data
Tabcl 4.1.
Penggunaan lahan di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan 40
Kwamki Tahel4.2.
Tabet 4.3.
..
-
.
Jumlah penduduk., luas, clan kepadatan pe11duduk di Kelurahan 42 Koperapoka d&11 kelurahan Kwamki .
Jumlah pcnduduk berdasarkan lingkat pendldikan tertinggi
43
yang diiamatkan di Kelur.ihan Kopcrapolas dan Kelurohon
Kwarnki
Tabet 4.4.
Jumlah pencJudok berdasatkaJI jenis ptkeija&n di Kelurahsn 44
Koperapoka dan Kclurehen Kwamki Tabel 4.5.
. .
Tabcl 4.6.
KJasifikMi umur 1'1:~n (n-167) Klasifikasi tingkat pcndidikan responden (n=l 67) ..••................
48 48
Tabel 4.7.
Pekeijaan responden (R"'167}
49
Tabet 4.8.
Klasiflkasi tingkat pendapalAn per bulan resporden (n• 167).....
49
Tabet 4.9.
Klasiflkasijumlah tanggungan keluarga respondea (n-167)......
50
Tabel 4.10.
Pendapatan per kapita per bulan rcspooden (n=167)
50
Tabel 4.11.
StaWs kcpemilikan rumah responden (n=l 67)
5l
Tabel 4.12.
Jenis Hangi.man yang dilempati Responden (n=167)
51
Tal:>el 4.13.
lama waktu tinsgal pada rumah yang ditempati responden 52 sekarang (n-167) .
Tabel 4.14.
Jenis dan jumlah sempah rumaJI tangga yang dihasilkan 53 responden (n= 167) .
Tabel 4.15.
Jumlah dan jenis sampah rumah tangga berdasarkan tingkat
pendidikan yang dihasilkAn responden (n=i67)
56
.
Tabel 4.16.
Jumlah dan jenis 58IUl)llb ruroah tangga berdasark.an jenis 58 pekerjaan yangdiha3ilbn Responden (n=167) .
Tebel 4.17.
Jumlah dan jenis 981Upah NDJah cangga berdaserkan tingkat pendapatan yangditmilkan respcnden (n=167) .
59
.XIV
Fabel 4.18
Jumlah dan jenis sampab Nm3h 1angga berdasarkan status 61 kepemilikan rumah yang uihasilkan responden (n=I 67) .
Tabel 4. t 9.
Jumlah clan jenis sampab rumah tangga berdasarkan jenis banguan yang dihasil.kan responden (n= 167) .
Tabel 4.20.
Jumlah dao jeois sampah rumah tangga berdasarkan asal sulru 63
yang dihasi I kan responden (n= 16 7)
62
..
Tabet 4.21.
Jumlah responden yang melakekan pemilahao sampah rumah 65 tangga (n=167) __ ,,_, , .
Tabel 4.22.
Jurnlah responden yang memiliki tempat sampah (n=l67).........
Tabel 4.23.
Cara penyimpanan sampah rurnah £3Dgga yang dilakuknn oleh 68 responden (n~J67) -·--
-
67 .
Tabel 4.24
l.amanya sarnpah l1ll!lllh tangga disimpan oleh responden
Tabet 4.25.
(n=167) ············--· .. ··-··-·-····-····· . Jumlah respondea yang melalwkan pengelolaan sempeh rumah 71 tangga (n~167) ··---····-·-·-·······-······························· .. ··········
Tabet 4.26.
Pengetahuan mas)arabt lentang prinsip 3R (n~J67)
Tabel 4.27.
Jenis pengolahan sarnpah romab tangga yang dila.k11kan 73 responden (n-63) _ .
Tabel 4.28.
Caro mcmbwng samp'1h numb tangga olcll respondcn 74 (n=167) ·--··-·--·-·-· .
Tabet 4.29.
Jarak TPS dari rumah responden
75
Tahel 4.30.
Status pengelolaan samjah rumah tangga di Jokasi penelitian •.
76
70
72
xv
DAFI'AR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan alir kerangka berpikir
29
Gambar 4.1. Peta adminiSIJa.\iKabupaten Mimika
39
Cl111T1har 4.2. Peta l<.elurahan Koperapoka dan Kelerahan Kwamki
39
Gambar 4.3. Jumlahresponden berdasarkanjenis kelamin (n=l67)
..47
Gamhar 4.4. Cara pen}'impanan sampah
69
Gambar 4.5. Sampah yang tel ah
70
Gambar 4.6. Rumah tanggn membuang scndiri sampah rumah tangganya
74
Gambar 4.7. Bali go wa.ktu membuang sampsh
86
xvi
DAFTAR LAMPT"RAN
Lampiran L Kusioner _ Lempiran 2. Pedoman wawancara....... _
100 104
BAB I PENDAHl.'LU.'\N
1.1 Laiarbebkang Sampah !lllah rnenjadi permasalahan nasional sehlngga pengelolaannya perlu dilalrnkan secara lmmprehensir dan terpadu dari bulu ~~mrai ke hilir ~gar
dapat memberikan manfaat secara ekonomi. sehat hagi masyarakat. aman bagi linft\lcungan, serta dapat menguban perilaku masyarakat ( U U No. I K Tahun 2008). 5ampah merupllkan konsekucnsi dari adanya aktlfi!a'> manusia. Setiap utifitas manusla past! menghasilkan bWlngan ar.au sampah. Jumlah atau volume sampah
sebandlng dong.an ringlcara.ng atau material yang kira gunakan i;charl-lllll'i. Jenis swnpuh sangai wl'j9il11Un¥ dari jeols material yang kJta
kon~umsi sehlnaga pegelolaan sampah titlak tcrh:pll.S jugit dari pcngelolaan gaya hldup masyarakat. f>eningkatan jumlah penduduk. d1111 gaya hidup sangat berpengaruh pada jumlnh sempah yruig diluisilka.n (WA I.HI, 2004). Sampai snat ini permasalaban sampeh belum tertnngani dengan bail< tcrutama di decrah-dacreh perkotaan.
Sudradjat (2008} menyatakan bahwa permasalahan sampah dapat
dikatakan sebagai masalah kultueal karena dampaknya mengena pada berbagsi
sisi kehidupan terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Palembang. dan Medan. Kabupaten
Mi111ika merupakan kabupure11 pcmekaran
dari Kahuparen
Fakfak. Sccara definitif Kabupaten Mimika berdiri pada tanggal 18 Maret tahun 2000 sebagai implementasi dari Undang-Undang nomor 45 Tahun 1999 tentang
l
2
Pembcntukan Provi nsi I rian J aya Tcngah, {rian Jaya Bann. Kabupatcn Paniai, Kabupatcn Mimika, Kabupatcn Puncak Jaya dan Kota Sorong, Kabupaten
Mimika dengan ibukota Timilca merupalcan kabupsten yang sebagian wilayahnya terdiri dari daerah pertambangan yang culcup luas clan dikelola oleh perusahan bertaraf intemasional.
Scjalao dengan itu Kola Timika menjadi tumpuan dan
harspan hagi penduduk, baik dari dalam maupun luar Kabuparen Mimika unllik mencari kesempatan kerja yang lcbih balk. Hal tersebut mengakibatkan Kuta
l'imika mengalami pertambahanjumlah penduduk yangsangat pesat dart tahun ke tshun. Menun.it Soemarwoto (2004) bersamaan daigan naiknya pendapaian make pola hidup ma~yarakat akan konsumtif yang disebarkan melalui advertensl yang cangglh yan& mendon>11g masyar1'1uil mc:ngikuli pola hidup ini. konswnrif mempunyai
Pola )lidup
2 dampak tcrhadep lingkungui hidup. Pertarna, pola
hidup kon~umtif mcmbulUhkan biaya besar yang mcagaldblltkan eb(lloilbsi terhadap surnbeJdaya alam scmakin meningkal.
meningkat mengakibatkan meningkat,
lirnbah (681Dpah)
Kedua, tingkat konsumsi
yang kira hasilkan semakln
Pola hidup komrum.tif juga dlalami oleh ~ba.gian besar pendudulc di
K"t.a Timika dengan mobilitas penduduk yang tingsi serta tingkat pendapatan yang beragam mcnyebabkan kota Timika mcojadi kola scdang herkemhang y:
memiliki permasalahaa dengan sampah.
Bcrdasarkan Mimik.a De.lam Anglea
2006/20-07 produksi sarnpah di kota Timika terus mengalami peningkatan sciring dengan peningkatan jumlah pcoduduk (BPS Kabupaten Mimika, 2007).
3
K.:tbupaien Mimika 1erditi dari 12 distrik (kec:uro.u11n) salah ~1unya Di~trik Mimika 8111t1 yang lerdiri dari 3
kelurahsn
dan 8 desa dengan konsentrasi
pendudak terb1111y11k di Kd1.1rah.aJl Koperapoka dan Kelurahan K wamki
(BPS
Kabuparen Mimika.. 2007). Dua kelurahao ter!!Cbul seeara geografis saling tieri;eflclaban dan menipakan oiierah padal pemukiman dan pusat aktivitas sosial ekonomi lutrena di sana terdapst sarana p11hlik ~rerti paMr swadaya, bank-bank, sekotah-sekclah, kJinik-kli.nik kecil, mall. toserba, warung makan dim rumah-
rumah ibadah. dan merupakan tempat masyarekat saling bcrinteraksi sehmgga bc.rpotensi menghastlken volume sampa.h dengan jumlah yllllg bcsar dan jenis sarnpah yang bervariasl dibandingkan doogan kelurahan clan desa-desa Iainnya. Paradigma baru yang dl.kembanstan dalam konsep pengelolaan sampah saat ini lebih ditekankan psda p
mengenai earn pengelolaan sampah rumah tunsgn. Cora llC"llelolaan yang dimaksud dalam undang-undang tersebut adalah dengan mcnerapkan prinsip 3R yaitu rneliputi kegistan pengufftnganlp=batasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan k.cmbali sampah (re1L<e) dan pen
Prtnsip 3 R harus diterapkan dan mcnjadi altematif pemecshan
untuk menguraogi permasatehan tinggiuya timbulan sampah di TPS (Tem pat Penampungan
scmemara)
Pcnampungan Akhlr)
dan keierbatasan daya tampung Tf'A (Iempat
Penenganan
permosalahan sampah yang lrul'llOg tepat dapat mcn~m
aspek keindahan kola dan pencelrull"tm lingkung;ltll serta nusalllh keseharan, l'imbulnya pemuisalahmt sampab saa1 ini lidak terlepas dari p(:rilAlm warga m~syarnlull sebagai pengha~il sampsh,
Kenyarann di Iapangan menunjul
m~8ih bruiyak warga mssyarakat yang belum melekuksn pcngeloJa.an sampah di tingkat rumah 18/lgga dengan bi!ik, mulai dart memilah sampah, menyimpannya, dan membuang sampah psda tempatnya. Pemerintah Kabupaten Mimika telah mcngupayakan sarana kehersihan yang dlsediakan banyak
diberbagai tempat tetapi
yang belum mendapat perhatian dan pemelihlll'tlllJl dari masyarekat,
Fakta dl lapangan menu'l)ukkan maslh l:Ntnyak i;ampah yang hcrserakall di luar 1·ps bahkan sungai-~uugai keen banyak dlpenuhl saml)('lh sehingga meneemart
li.11i;kung110 sclJlllr baik udara, tanah maupun air. l'ennasalahan di atas muncul sebagai akibat dari belurn dilakukannya pengelolun $an1pah ~u~i prinsip 3 R di sumber sempoh, Pengclolun sampah bertujuan untuk meningkatk&n kesehatan
masyarakat dan
kualitas
sumberdaya. Meourut
lingkUJ1gnn scna
Suama (20-0&)
mcnjedikan sampah
faktN-fuk1or
sebagai
yang mempengaruhi
pengelolaan sampah diantaranya aspek sosial politik, aspek sosel demografi, aspek rosial budaya, keberadaan
lahan untuk tempat sampah, financial
(keuangmi). keberadaan Lemhaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan k.ordinasi
antar tembaga yang tcrkait dalam pcnanggulangan masalah lingkungan. Pada umumnya sampeh diartikan sebagal barang buangan hasil a~t.ifilll~ manusia dalam memanfaatkan alam dan selalu menghasukan sisa yang dianggap
.5
sudah tidak bcrguna lagi (Widyatmoko & Sintor.ini. 2002). Sampah merupakan 1anggung jawab pemerintah sedangkan langgurig jawab
masyarakat hanya
bersifat incidental. Hal ini ditegaskan oleh ha.~il penelitian dari Al Muhdhar U 998) yang mcnyatakan bahwa dalam kaitannya dengan pengelolaa» sampah adanya
pembayaran
retnbusi
sampah
menyebabkan
timbulnya
persepsi
masyarakat yakni tlmggung jawab pengelolaau sampah oleh masyarakat beralih kepada pemeriniah. Produksl sarnpah tidal mungkin dapat dihindari. Sepanjang manusia beraktivitas, snmpah akan terns diproduksi.
Pcrsoalan rncndasar dalam iau ini
adalah bagaimana mengatur perilaku masyarakat agar sampah yang dihasilknn dari aktivitas tsdi dapat dibuang p:ida tempat-tempat yang sudah ditentulcan, mengumpulkannya pa(l;t lokasi-lokasi y1111g telah disediakan, dan mengangku1nya
dalam waktu-waktu tertentu lee tempat pembuangan akhir uotuk diolah atau dimusnahkan sehingga sampah 1idak lagi ditemuksn bcrtebaran di mana-mana seperti yang dijumpai sekarang ini, Penelitian teatang pengelolaan sampah sudah bitnyak dilakukan (Wiyono. 2002; DjunUJ)·adi, 2003; Bukhori, 200K; Ayenanto, 2008; ruimllllma, 2008; Utami, 2009) dengan swdi kasus dilleberapa daerah di Indonesia.
Penelitian Yadi Djunul)'ltdi (2003) menyatakan bahwa mllljyar-.ikal
belum menganggap bohwa pengelolaan sampah pcrlu pemmganan secara !(husus. Penanganen pengelolaan sampah ~ukup ditangani
oleh pemenntah
sekelompok penguru~ yang sudah dibenluk baik ditingkat RW/RT.
atau Hasil
penclitian Bukhori (2008) mcnyatakan bshwa pertisipasl pengelolaan sampah di ke/urahan
Bantarsoka
Puzwokerto
dipengarubi
oleh
persepsi
mayarakat.
6
Beberapa
hasil peoelitian terdabulu men~barkan
bahwa pengelolasn sampah
berbeda pada tiap kasus karena dipengaruhi oleh \.aralcteristik daerah slUdi masing-masing penelitian, Penelitian tentmg pengelolaan sarnpeh rumah tangga di Kabupaien Mimika (studi kasus di Kelurahan Koperapoka dan .Kelurahan Kwamki) perlu dilakukan untuk memperoleh informasi tcntang pengelolaan sampan di tingkat rumah tangga dan fakior-faluoryang mempengaruhinya. tersebet penting dikcudmi ~
Hal
da:pat rrnmcari solusi yang tepai guna menurunkan
jumlah produksi sampah dan mcodapat gambaran tentang pola peugelolaan sarnpah yang tcpat.
1.2 ldentifik:ui M&.11alah Aerda!<8Ckan latar belakang tersebut di atas maka distL•unlah rumusan
rnasalah sebagai bcrikut: l. Jenis sampan apa saja dan berapa banyak jumlah sampah yang dihasi.l.kan per hari oleh rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelerahan Kwamki "!
2. Bagaimana pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan saat ini oleh masyarakat di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan K w>1mki ? J. Faktor-faktor apa saja yang rnendorong dan menghembat masyarakar melakukan pcngelolaan sampah pada tingkst rumah tangga di Kclurahan Koperapoka dan Ke!urahan Kwamki?
7
l.J Tujuaa Penelitia11 Penelitian ini bertujuan mcttgetahui jenis dan jumlal> sampah
rurnab
tangga yang dihasifkan dan status pengelolaan sarnpah rumah tangga saat ini serta taktor-taktor yang mendorong dan rnenghambat dalam pengelolaan sampah rumah tangga sehingga peneliti dapat meneotukan jumlah sampah yang hares dikelola di wilayah penelitian yang selanjutnya meniadi dasar dari perencanaan dan pera11.;a11gan sistern pcogelokmn sampiib di KabupaJJ:n Mimika.
1.4 Kcgunaa11 Pcncliti•n Kegunaao dari penelitian ini ad3l3h: I.
Secara teoritis, penelitian ini diharaplcan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pengemhangan ten1ang ilmu lingkungan khususnya tentang pengelolaan samjah di tingkat
rumah tangg~ sena fakror-faktor yanil
mendorong dan rnenghambat mllS)'lllllka1 dalam mengelola sampah rumah tangga. Z.
Secara praktis, penelitian ini dihacapl(an dapat rnemberiksn rnssuksn bagi Pemerintah Kabupaten Mimika
kebijakan
dalarn
pcngelolaan
sampah
mcningkatkan kualitas lingkungan di daerah tersebut.
sehingga
dapat
BAB II .KA.JIAN PUSTAKA DANKERANGKA
PEMlKJRAN
2.1 Kajian Pustaka
2.1. l Pen11~rtian Sampah 2.1.l.l
Sampah ~ehagai 1.imh•h Azwar (I \l'}{I) menyatakan bahwa sampah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak terpak.ai, tidal< disenanai atau sesuaiu yang dibll!IOg, umumnya berasat dari lt.egiatan manusla dan ber$1fat padat. Defmisi lain dikemukakan oteh
l{adlwijoto (1983) yang menyatakan bahw~ sampah adalah sisa-sisa bahan yang teleh mengalami perlakuan, balk telah diambll baglan utamaoya, telah mengalami pe11golahall, dan sudah tidak bennanfaat, dari S4:J!i ekenomi sudah lidttk aua luuganya serta c.lari segi lingkungen dap11t 1ne11yebabluin pencemaran 11111u ganggwm kclestanan alam. I'cngcrtian sampah menurut Slamet { 1994) adalllh berbagai barang jenis barang buangan yang diokiba1kllll oleh kehidupan scharihari, perlGliwa-peristiwa tertemu, dari k.elebihan proses cerhadap keperluen beik untulc penggunaan
sendiri maupun untuk men(!hasillcan barung clan bahan lain,
sehingga barang buangan itu dianggap tidak berguna, Nurhasanah, dkk. (2003)
mendefinisikan sampeh merupakan suatu bahan yang rerbusng dari suatu sumber basil alctifitas manusia maupun proses-proses alam yang lidak mernpunyai nilai ekononn, bahkan daper mcmpunyai nilai ekonomi yang negatif karena dalam
penanganannya baik untuk membuang atau raembersihkan memerlukan biaya yang cukup besar, sedangkan sampeh men unit Ischak (200 I) sampah adalah
8
9
limbah kcgiatan dan usaha manusia, Se!oin sebagai hasil kegiatan 1111U1usia, sampan ju83 mcnipak.v> h.:isiJ dari kegiautn lain seperti industri, pcrtaninn, pertam bang an, perumahan. koostmksi, kawasan komersial dan
kegiatan
pembongkaran (Tchobanogtous, et al. 1977). Sampah apithila tidal: dilcelola dengan bail: dapat menjadi somber eencemar lingkungan sehingga mengakibatkan
lingkungan menjadi kotor, pencemaran
udara. air, tansh, tempar berkembangnyabibit penyakit, serta penyumbat saluran
air yang menyebabkan 00!\iir. Selain uu sering pula timbenan sampah merussk kcindahan kota dan menimbulkan bau yang kurang enak. lierda"'id(an berbagai deflnisl sampal1 di atas, maka sarnpeb dapet dill1ikan sebawti limbah pada sise
kan:ua
membahllywn
lu:sehll.tan lillgkungM
harus dibuangt
dislngklrllm/<.likclolA cl.vi lingkungan seblngga dipc>rlubn biaya yHng tiiliik sedikit untuk mengclola sampah dalam suatu wilayah.
2.1.1.2 Sampab $ebolgai Sumbcnla.v• SNnpah merupakan potensi swnberdaya. yang dapat dimanfaatk.an agar mempunyai nilai tambah sebagai produl: daur uJan~ maupun produk baru sehingga diharapkan daJ]Qt menghasifkllll pendapatan. Komposisi sampah terbesar )'llllg dihasilkan oleh n.unall tangga
adalah sampsh organi~ yang dapar
dimanfaatkan *baga i bahan pembuat kompos seperti yang telah dilakukan oleh PD Kebersiltan Bandung. Semakin tinggi jumlah sarnpah organik maka ~mak.in potensial untuk mernbuat kompos sehingga akan meningkatkaa pendapatan bagi
10
perusahaan 1.erseb11t (Chodidjah, 2002). Sefain itu s.trnp.ih organik dap.21 dijadilcan sebagai sumber encrgi (ESDM. 2004). Sampah anoiga.o.ik yang dih12Silkan seperti plastik dapat digunaklUI sebagai bQhan pernbuai las atau jas hujan.
2.1.2
Sumber, Jeati, daa Jumbli Ssmpah Dalam kehiduf)lln
manusia selahi melakukan
berbagai akrifitas
yang
rnenghasilkan sampah. Sumber limbah padat di masyarakat secara umum,
berkaitan dengan pefi.AAunaan lahan dao daerah pemukiman.
Tchobanoglous,
et al. ( l 993} dan Azwar ( 199UJ rncngktasifikasikan sumber timbulan sampan sebagal berlkut : (\) perumahan, (2) kornersial, (3) kelembagaan/insLitusionaJ, (4)
konsnuks! dan pembon~uran. (~) pelayanan pcrko18an, (6j pengotahan di alem, (7) industri, (8) pertanian. (9) sampllh daerah pe~an,
(JO) sampah daerah
pertambangan (11) sampah dari jahm ciao lainnya, Sampah bcrdasaikan jenls dapat dibedakan menurut komposisi kimia,
mudah tidak.nya terbakar, bolrbahaya clan dari lau'a.sterislik sampab.n31a(Depkes Rl, 1987).
Lebih lanjut dikatakan bahwa sunpah dopat digolongkan berdMarican
sifatnya, yaitu sanipah rnudah !l:rurai (degradable) dan sampah yang sulit terurai
(non tkgradoble).
Menurut PurwendrQ dan Nuthidayat (2008) sampah
berdasarkaa asal sampah dibagi meojadi daa jenis, yaltu sampah organik dan sampah anmganik. Menurut Tchcbanngtous, et ol. (1993) sam.pah berdasarlam jenis terdlri dari :
11
1.
Sampah organik seperti sisa makanan kertas dari segsla jenis, kardus (juga
dikenal seb
2. Sampah anorganik terdiri dari barang-barang seperti gelas, pecah-belah, kaleng katcng, aluminium, clan besi logam. Beedasarkan SN! 3242-2008 yang dimaksud dengan sampah organik adalah sampah yang ruudah mernbusuk terdiri dati bekas makanan, bekas sayuran, kul it. buah lunak, daun-dauoan clan rumput. Sampab anorganik adalah sampall yang tidak mudah membusuk seperti ertas, kardus, kaealgelas, plastik, besi clan logam lainnya.
Menurut Sirodjuddin (2008) Benlasarkan asalnya, sampeh padnt dapat
digolongkan sebagai (I) sampah organik }'a1lg terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam alau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang lam. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam J]IQ5es
alami. Sampah rumah GIIlf!8ll sebagian besar merupakan bahan organik
misalnya sampah dari dapur, sisa tepung. sayuran, kulit buah, dan daun.
{2)
sampab anorganik yang berasal dari somber da}'ll alam tak terbarui seperti mineral dan minyalg sebagian lainnya hanya dspat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama. Sampah jcnis ini pada tingkat rumab tangga, misalnya berupa botol, botol plas'tilc, tas pblstik, dan kaleng Volume tumpuk1111 sampah maniliki nifai sebanding dengan lingkat
konsumsi rnasyarakat terhadap material yang digunakan dalam kehidupan sehari-
12
hari.
Output jenis sampah sangat bergantung pada jenis material yang
dikomsumsi. Secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup masyarakat akan sangat berpengaruh terhadap volume sampah serta komposisinya. Di Indonesia, sekitar 60 - 70% dari volume sampah yang dihasilkan merupakan sampah basah dengan kadar air antara 65 -75% denganjumlah sampah organik sebesar 95%. (Penebar Swadaya, 2008). Menurut Sudradjat (2008) beberapa penelitian menunjukan bahwa rata-rata buangan sampah kota adalah 0,5 kg/kapita/hari dengan mengalikan data tersebut dengan jumlah penduduk dibeberapa kota di Indonesia yang dipublikasikan oleh NUDS (National Urban Development Strategy) tahun 2003 maka dapat diketahui perkiraan potensi sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar L00.000 ton/hari.
Tabel 2.1. Potensi sampah kota di beberapa kota di Indonesia No.
Kota
1. 2. 3. 4.
Jakarta Surabaya Bandung Bekasi
5.
Tangerang
6.
Semarang
7. Ma Jang 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
*
Surakarta Denpasar Yogyakarta
Bogor Cirebon
Sukabumi Magelang
Cianjur
Jumlah Penduduk
(Jiwa)* 9.783.308 2.913.973 2.603.855 577.958 l.466.596 1.454.932
828.710 534.079 485.538 442.824 308.246 267.986 135.338 126.500 105.931
Potensi Sampah Kota (ton/hari) 4.892 1.457 1.30 J 789 733 727 414 267 243 221 154 133 67 63 53
Sumber: NUDS (National Urban Development Strategy), 2003.
Timbulan
sampah ad:1lah sejwnlah sampah yang dihosilkan oleh suatu
ak1itlia~ dalam lrurun waktu tertentu, atau dengan katA lai11 hanyaknys sampah
yang dihasillcan anhuri, 2004).
Besamya
timbulan sampsh berdasarkaa masing-masing sumber bervanasi salu dengan lainya dapat tlilihat pada label 2.2. l'abel 2.2. Besamya timbulan sampeh berdasarkan surabernys. No.
Komponcn Sumber Sampab
Satuan
Bcraf (kg)
Volume (liter)
J.
Rum.ab Permanen
oranglharl
:2.
Of81181harl
3.
Ramah Semi Permanen R.umahNon Pentl8llell
0,350-0,400 0,)00-0,350
4.
Kantor
orang/bari pcgawailhari
0,250-0,300 0,025-0,100
0,50-0,?S
s,
Toko/Rolco
petuguibari
O, I SD-0,3SO
2,SG-3,00
6.
Sckolah
murid/hari
0,0 I 0·0,020
0,10-0, 15
7.
Jalan Ar1eri Sekunder
m/hari
0,020-0,100
O,l~,15
8.
Jalan Kolektor Sekwtder
m/hari
0,0 I 0..0.050
0,10-0,15
m/hsri m2/b an.
O,OOS-0,02S 0,350-0,400
O,OS-0,10
Jalan Lok.al 10. Pasar 9.
2,2S·2,~ 2,00-2,25 1,75-2,00
0,20-0,6Q
Sumber : Damatiburi dkk, 1989 Perkiraan timbulan sampah diperlukan untuk menentuk""1 jumlah sampah yang harus dikelola. Kajian terltadap cilta mengenai timbulan sampah merupakan langkah awal yang di/akukan
Tujuan dik~ahuinya timbulan sampah adalah sebagai perkiraan
14
timbulan sampah y:mg dih:isilkan untuk mesa sekarang maupun pndo. masa yang akan datang yang berguna untuk (I) OllSllrdari perencanaen dan peruncangan siSlem pengelolaan sampah, (2) Menentuk.an jurnlah sampah yang harus dikelola, (3) Perencanaa» sisrem pongumpulan (penentuan mscam dan jumlah kendaraan yang dipilih, jumlah pekerjaan yang dibutehkan, jumloh dan benruk TPS yarig diperlukan).
2.J.3
t'engelolaan Sampab Pengertian manejemen (eengelolaan) secara umum adalah merupakan
sebuan proses yang khas, yang terdiri dari tindakarHindakan perencanaan,
pengorgsnlsaslan, dan pengawasan, yang dllakukan unll.lk menentukan sena mencapal
sasar1111·SiiS1UM yang
111lllh lilll:olllpkan melalul pemanfilaran sumbenbya
manusia serta sumber-sumber lain (Tmy, 1986). Pengelolaan sampah merupakan suatu aktifitas-akt.ifltas khusus yang merupakan bagian dari pada suatu pro~ manajemen. Pen1;elola1m Sllmpah pad.at dapllt didelinisilut.nsebagai disiplin y8'1g tcrkai1 dengan
pengontrojan
timbulan
sampah
melalui
proses
penyimpencn,
pengumpulan, pengangkutan sarnpah, pengolalum, dan pernbuangan limbah padat yang sesuai dengan memperhatilcan prinsip-prinsip kesehatan masyaralcJlt yang
baik. ekonozal, telmik, konservasi, estefika, clan perl.imnangan linglrnngan hidup lamnya, dan juga penimbangan sikap masyarskat (Tchobanoglous, et. al .. 199'.l).
Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2lJ08. pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematls, menyeluruh, dau berkesinambungan yang meliputi
15
pengurangan dan penanganan sampolh.
Amurwaraharja
(2003) mcnyaiakan
pengelotsan sampah merupakan perlakuan terhadap s4mpah untuk memperkecil
atau mengliilanglcenmasalah-mASlllah yang berl:.aitsn dengan liogkungllll. Salvnro (19R2) nlcrape aspek yang 1emiasuk dalam pengelolaan sampah, yaiw pewadahan sampsh (.Jtnntge ), pengumpulan
(collectiOll), pemindahan (tran.ifer), pengangkutan (transp!)rt)., pengolahan (processing), dan pembuaogan akhir (dispn.wl). Menurut Tchobanoglous,et. al.,
(1993) kegiaWI yang 1erkait dengan pengelolaan sampan padat mulai dari tim bulan sampah sampai ke pernbuangan akhir telah dikelornPokkan lee dalam enam elemen fu11gslonal: (I) Timbulan sampah, (2) penanganan limb |
Sistem yang dilakukan dalam pengeloluan sampah di
tingkat rumah tengga meliputi penanganan !Im.bah dan pemisahan, penyimpanw:i,
dan pengolahan di sumber. Pengolahan pada sumbemya dapat Jiiak.ukan setiap saat sebelum rengumpulan ke tempat pembuangan sementara. 1. Penanganan dan oemlsehan sampan pada sumbernya (011 site handling and separation). yaitu meliputi kegiatan pemisahan sampan rumah tangga yang dhasilkan.
Kcgiatan khusus yang terkait dengan penanganan sampah di
sumber timbulan sampah akan bervariasi tergantung pada jenis limbah yang
16
terpisah untuk pernaklliar> ulang clan daur ulnng dan sejauh mana bahnn-bllllan tersebut dipisahkan •lilri limbubm sampah. 2. Pe.nyhnp.man slll1lpah pada sumbernya (on site slol't)ge), mdiputi kegiatan penyimpanan sampah dalam wadah yang telah disediakan. Faktor-faktor yang harus dij)ertimbangkan dalam penyimpanan sampah meliputi (a) efek dari penyimpanan flada komponen sampah (h) jenis wadah yang akan digunalc.an (c) lokasi wadah, dan (4) kesehatan masyarakal dan estetika 3. Pcngolah.an sampah pada sumbemya (on site processmg}.. bertl\iuan untuk (a) mengurangi volume dengan jalan memnfaatkan kembeli sampah yang dihasilkan. Pengolahan sampah rumah tangga yang biasa dilalukan antara lain mcngubah sampah mertjadl kompos, pakan temak, dan dibakar. Uijelaskan pula oleh Saeni (2003) bahwa pengelolaan sampah bertujuan
mcngubah Sllmflah 1nenjlldl bc:nluk yang tldlsk mengganggu dan menekan vofume sohlngga mudall diawr. rengelolaan $ampah merupakan suatu hal yani; lvmpli!k.. karena akan melibatken banyak pibak, momerlukan tcknologi, memerluk.an dana yang cukup besar dan keinginan yang kuat untuk melaksanakannye (Said. 1987). Mengelola sampah pada dasamya me111bo1uhkan peran aktif OOri masyarekat terutMUI dalam mengurangi jumlah timbulan sampah, memilah jenis sampab hingga berupaya menjadikan sampah menjadi lebih bermanfaat. Hal ini telah banyak dilakukan diberbagai negae» yang telah maju dan berhasil. Keberhasiloo ini did.ukung dcngan adanya kampanye yang disosiolisa.•ikan oleh pemeriotah
antara lain t11elalui konsep 3 R yaitu Reduce,
Ke11Se
d!Ul Recycle (Kastaman,
17
2004).
Uraian mengenai keliga prinsip tersebut, sebngaimana dijelaskan olch
Departemen Pekerjaan Umum (2007) ada!ah sebagai berikut :
I.
Prinsip pertama sdalah reduce atau reduksi sampah, yaitu upaya untuk mengurangi timbulan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat dilakukan sejidc sebehim samrah dihasilkan. Setiap sumber dapat melakulcan upaya reduksi sampah dengan cara mengubah pola hidup k.onsumtif, yaitu perubahan kehiasaan dari yang boros dan mcnghasitkan banyak sampeh
menjadi hemat/eflsien dan sedikit sampah, Diperhilcan kosadaran dan kemauan masyarakat untuk mcrubah perilaku tersebut,
Proses pemilahan
sampah ini merupakan cara yang efektif untulc membantu meningkatlwl kinerja fasllltas dalam su.atu pengelolaan sampeh (Tchobanoglous et al., 1993). 2.
Prin~ip kedua adalah rouse yang bcmmi menggunakan k.emball bahan atau material agar tidak meajadl sampah (tanpa melalul proses pengolahas), seperti menssU11aJcan kertas bolnk balik, mengsunakan kembllll botol bekes
minum>
Prinsip Ire tiga yaitu recycle yang berartl mendaur ulang suatu baha11 yang sudan tidak berguaa (sampah) menjsdi bah811 l~in atau barang yang barn selelal! melalui proses pengolahan. Barang-barang seperti besi, kaca, ban dan
beberapa banan Iamnya memerfukan teknofogi yang cangglh, peralatan yang moderen dan campur tangan pibak lain. Selain itu beberapa ssmpah dapat
18
didaur ulang secara langsung oleh 11tasyaraka1 dengnn menggunakan teknologi dan alat yang sederbsna, seperti mengolah sisa kain perea menjodi selimut, ksin lap, keset kaki dan seba&itinya; atau sampah dapur berupa sisasisa makanan rnenjadi lrompos. Penerapan prinsip JR ps
Menurut Swlradjat (2008) model pcngolahan sampah di Indonesia ada dua macam yaitu :
a. Uruaan, model pertama lni
mcn•pakan cara yang pa.ling sedernaoe, yailu
samp:ih dibW1ng di lcmbah am11 cek:ungan IAnpa memberikan perlakuan. Urulllln atau model buaus da1I pergi itu bisu saja dilolrukan pado. lokasi yang repat, yaitu apabila tidak ada pemulciman di9ekitamya, tidak menimbulkan
polusi udera, pnlusi i>"OO air sungai. longser atau estetika.. Model
mi UC1Jum
dilakulcan untuk suatu kola yang volume sarnpahnya tidal begitu besar, b. Tumpukan, model ini bila dilaksanak.an secara lengkap sebenamya sama
dengan leknologi aerobik. Han.Ya saja tumpukan perlu dilengkapi dengan unit salur~ air buangan, pengolahan air buangllll (leachate), dan pembakatan
ekses gas metan (/larej. Model yang lengl(ap ini telah memenuhi persyaratan kesehatan lingku ngan.
19
Pengelolaa« sampah di kola besar menurut Purwendro & Nurhidayat (2008) dapat dilakukan dengan duo sistem yaitu
sistem sentrnlisasi dan sistem
desentralisasi, Kedua sistem tersebut dapar dipakai s.?bagai langkah pengelolaan. Masing-masing sistem tersebut mempunyai kelebihan dan kekuraagan.
Sistem
seotralisasi pengolahan samoah adalah pengclahan sarnpah yang terpusat dari daerah yang cakupannya luas. l'engelolaan ~pahdilakukan pads tingle.at tempet pembuangan akhir (11' A).
Sistem deseotralisasi pengolahan sampah adalah
pengolatum sampah pada area hulu atau penghasil sampah penama, senna pengumpulan dan penampungan sampah dilakukan pada tingkat cakupan daerah yang lebih kecil,
2.1.4 Ollmpak. ~rnpah tcrhadap maausla daa n1a1kanga11
Berkauan dengan dampak yang dlLirnbulkmi dar1 sampah maka manusla sebagoi makltluk yang benikal dim berbudi tcntu akan sedapat muu!jkin untuk menghindari dampak y1111g merugikon itu dengan bcroagai cara. Upaya untuk
menangoni
dampak
berkesinambungan.
sampah
sebaik
mungkln
sccara
lcrpadu
dan
A
(1997, dikutip oleh Djunuryadi, 2003) diaotaranya adalah sebagal berikut : I. Dapat menjadi sumber penyakit Hal ini terjadi karena tempat pemhuangan sampah yang tidak memenuhi sy111a1 kesehatan seperti rerbnar dari bahan ya1111 mudah dirusak serangga dan bewan lain. Selain iru tempat sampan tersebet tidak mcmiliki penutup, dan lembab, ini meyebabkan lalat, nyamuk. maupun kecoa menjadikannya sebagai
20
sarang. Akibat pembiakan vektor-vektor lni maka akan rnempermudah penularan penyakit yang lebih banyak seperti penyakit tipus, malaria, demam berdarah, lcolera, disenlri, dan lain sebag.ainya, sehingga mi.nusia menjadi tidak sehat apebila sampeh terabaikan. 2. Dapat menimbulkan pencemaran udara Sampah yang tidak tertutup dan ierdiri dari sisa makanan. sayuran, bangkai binalllng depat menebarkan bau busuk, sehingga bila terhisap akan menimbulkan gangguan pada pernapasan dan manusia menjiWi tidak merasa nyaman dan lcluasa untuk menghhup udara bcbas. 3. Dapat menimbulkan banjir Apabila sampah tidak dibuang pada lempal yang telah disediakan melrunkaa dihuang pada safotan air seperti sungal, got, dan salaran air lainnya maka akan menghalangi
aliran air tersebut
~hingga
pada musim hujan dapai
menimbulkan banjir karena saluran air tertutup oleh banyaknya tumpukan sampah tersebut.
4. Dapat menimbullr.an pencemaran air dan tanah Pencemaran air ini bersumber dari buangan air industri (limbah industri), sampeh sisa beaagan industri, terdiri dari behan Jr.imia a1au si&t bahan bakar yang air.an meresap ke dalam lanah dan bila bahan ini jerserap oleh air dan tanah serta mefll!llndung bahan tel.'letltu atau beracun,
Hal ini dopat sangat
merugikan makhlulr. hidup yang mengkomsumst air tersehut, disamping dapat menurunkan kadar produksi pertanian.
tanaman bila lolcasi buaagan dekar lahan
21
5. Dapat merusak keindahan kota. Kota yang bersih tentu akan indah karena semuanya
tertata
dengan hail:.
Sampah yang dilluang pada sembarang tempat atau sistem pembuangan yang lidak teratur akan merusak keindaban kota den esietika lingkungan. 6. Dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Sampah berupa benda yang dapat memicu timbulnya api sepeni tahung gas dau
b
bumgM lainnya yang mudah mcledak dan terbakar, y8Qg difllW!g
dekat pemukiman penduduk, karena kdalaiat1 maousia Japat lcijadi kebakaran. 7. Dapat menimbulkan peocemaran air laut. Hal ini merupakan kebiasaan penduduk yang berdiam di kota-koea pelabuaan maupun daerah pesisir pantai yang membuang sampah di tepi pamai maupun laut. Aldbatnya laut menjadi kocor dan teroemar bila sampah yang dibuang itu mengandung bahan-bahan kimia yang herhahaya bllgi kehidupen biota laut/perairan.
2.1.S Ma5)'ar..ikatsebagal Komponeo Ioli dalam Maoajemeo Pers~mp.d1ao. Masya!ll.ka1 diariikan sebagai sekelompok orang yang berkumpul dengan alasan berbeda yaitu dapa1 dengan alasan geograli, ckooomi. sosial. pohtik adminisuasi, dan alesan lain (UNEP·ICTA, 2003). Di dalam masyarakat terdapat masyarakat yang lt:bih kecil yang disebut keluarga yang terdiri dari beberapa anggota keluarga
yang mempunyai ikatan baun
l!lllu
sama lain. Keluarga
merupakan unil k.esntuan sosial terkccil yang mempunyai peranan y1111g sa11g111
22
penting dalam membina anggota-anggotanya. Setiap anggota dari suaiu keluarga diturttut untulc mampu dan lenun]»J dalam menanamlaiu peninan sesuai dengan kedudul<.annya. Pada ~
lteluarga dapat dibedak:an menjadi dua yailu
keluarga inti (nuclear family) dan keluarga Juas (extendedfamHy).
Hartoyo
(1987, dikutiJ) oleh Kitooga dkk. 1996) menyatakan bahwa dalam pengertian yang lebih Juas, keluarga merupakan lembagii sosial yang terkecil dari masyarakat yang lerdiri dari sekelompok manusia yang hidup bersarna dengan adanya i.katan perkawinan, hubungan darab dan adopsi. Minkler mid WalltTstein ( 1997 dikutip oleh Mulasari did. 2006} menyamkan bahwa konsep rnasyarakat dapat dipehami melalui dua teori yaitu sistem ekole>gi dun sistem sosial. Masysrakat pads hakekatnya adalah sumber awal penumpukan sampah,
schingga, masyarakat pula yang harus berpecao uotuk. menjalankan fungsi tertentu dalam konteks manajemen pcrsampahan. Salah satn peran penting yang dapat
dijalankan oleh masyarakat adalah melakukan pemisahan sampah sejek d3ri sumbernya (lndividu penghasil sampall seperti 1'1Jnah tangga. sekolah. rumab sakit, dan sebagainya), Pemisaban sa.mpah (solid waste sqr1i11g) ini dilakukan dengen alur berflkir sebagai beril<.u<: jika sampah organik sudah cerpisahkan dcngan sampah anorgarak stja.k dari nnnab tangga hunian, kawasan niaga,
kawasan wisata, taman, pantni dan jalan raya maka ketika mesing-masing jenis sampah tersebut sampsi di TPS yang selanjutnya dilakukan pengangkutan kc TPA sarnpah sudah terpisah dan siap diolah. Besarnya timbulan sampah rumllh 13ngga dipengaruhi o!eh karaktenstik masyarakat, yang maaa masyarakat ita merupakan penghasil ~nrpah.
Me1111rut
Tcbooaaoglous, e.t al. (1993) serta Damanburi dan Padmi, (l~S2) kankteristik
masyarakat meliputi faktor {I) perlakuan terhad3p sampab (pengelolaan sampeh), (2) aktifitas sehari-hari, (3) lceadaen nunah, (4) jenis sampah, dan (S) kondisi
ekonomi.
2.1.6
lli'alctnr-Fakttlr yi.ng iw-i-canibl Ma.yarabt Sa111pab Rumah Taagp
dabun Me1111etola
Pengclolaan S
rnasyarakat merupakan pengelola Jingkungan.
Sy~rat utania keliandalan itu lalah babwa masyarekat sadar lingk.ungan yang
berpandangan holistik, sadac bukum, dan rnempunyai komitmen te1ha.dap lingkwrgan. Su11mo {2008) mcnyalak:an bahwa &ktor-falctor yang mempengaruhi pengetolaan sarnpah di an1atanya: (1 l aspek sosial politik, yang mcnyangkut kepedulian
dan
komitmen pemcrintoh dalom roceentukan
ArBD untuk
pengelolsan lingkungan [sampah), membaat keputusan publik dalam pengetolaan
24
sampah serta
upaya pcndidik:IJl, pen)'llluh.an dan latihon keterampilan umek
meningkatkan kesadaran dan p:ll1i&iposi 11U1Syarolcat dalam pcngelolaan sampah, (2) aspek sosial demogra fi yang meliputi sosial ekonom i (kegiatan pariwisars, pasar dan pertokoan, dan kegialllll rumah tanggi1, (3) aspek sosial budaya yang menyangkut kebersdaan dan interaksi antar lembaga desa/adat, aturan adat (awig-
awig), kegiatan ritual (npacara adau1(eag11maan). nilai struktur ruang 17i Munda/a, jiwa pengabdian sosial yang tulus. sikap mental dan perilaku warga yang .ipru.i~. (4) keberadan lallan unluk rempar penampungan sampah, (5) finansial (keuangan). (6 J
kebersdaan Lembaga Swadaya Masyanrkat {LSM). dan (7) konlinasi ancar
lembaga yang rerkai1 dalam penan2gulangan masalah lin&kungan {.sampah). Selain Im, pcnselola.an sampah perkOWll\juga memiliki faktor-faktor pendorong dan penghamba; dalam up11y. peningkatin panis!pasi masyaral(at dalarn pengelolaali sM1pah. Mcnurut !ussil pc:nelitian Nitlk.esari (2005) faktor·faktor
terseboe di anwanya adalah tingkat pcndjdikan, penempatan templSl ijw:npah
Sangatta yang kurang bait terseoet di~bi oleh faktor pendidikan, pengbasilan/pend11pal.al\, mata peneah.arian, jenis sampah, dan volume sampsh. Adapun yang paling dominan mempengaruhi perilalcu penduduk Sangatta dalm:n membuang sampah pa.da daen.h padat maupun di daerah tidak J)lldat adalah
25
pendapalan. Semakin rendah pendapetan penduduk Songattn maka semekin
kurang baik perilaku pcnduduk Sangana dolam membunng sampoh. Hasil penelitian dari James Martin. A (2006), menunjukkan bahwa perilaku masyarakar dipengaruhi secara signifikan oleh pendidikan, tentunya bukan saja pendidikao secara fonnal tetapi juga pengct~huan akan sampah, peran serta masyaralan yang masih rendah, dan masih terdapst masyarakat yang memiliki
pemikiran yang belum benar akan sampah serta penanganannya. Barou dan Byme (1984) dalam Wa{gito (1999) menyatakan bahwa menurut teon Frittz Helder perilaku seseorang dipengaruhi oleh fatoor internal sepertl ~ikap dan miltlf serta faktor eksternal $Cperti silll6:ii atau Iingkungan. Ahmadi
(2007) menyatakan banwa sikap ialah soetu hal yang menentukan sifat, haklkat, baik perbuatan sekara11g 1111wpun perbuatan yang akan datang. Sllulp mempunyai 3 (tiga) aspck yaitu ko11nitif, atektlf d411 konatif ~t.limglum motif dideflnislkan
.sebagai sesuatu yang Ilda pada diri indh'ldu yang mcnggcrakkan aiau membangkitkan sehingga individu itu beri>uat scsuat11.
Motif timbul karena
kebutuhan. Untuk rnengetahui orang-orang disekitor kita dapat mclalui beberapa
earn, yaitu I) dengan
melihat spa yang ditampakkan
olc:h or.mg yang
bersangkutan secara folk, 2) langsung bertanya pada orang yang bersangkutan 11:ntang pemikirannya, tentang motifnya clan 3) dari perilaku orang yang bersangkutan (Walgilo. 1999).
Peri loku pengelolaan sampah mempakan salah
satu perbuatan yang tampak yang didorong oleh faklor internal dan faktor
eksternal.
2.2 Ktnugka Pemikira11 Seiring dengan pernnnbuhan penduduk
dari tohun ke 111hun yang terus
meningka( dengan perilaku gaya hidup yang konsumuf telah mengubah jenis sampeh yat1g dihasilkan dan volumenya. Jenis sampah yang dihasilkan sek.arang lebih beragam dan j1111111\h volume sampah yang lebih banyak. Besarnya timbulan sampah nimah rangga dipengaruhi oleh heAAmya pendapatan danjumlah anggota keluarga dalam suatu rumah tangga. Timbulen sampah yang diha.o;ikan oleh rumah langga apabila lidak dikelola dengan baik mab akan memberikan dampak negatif terhadap manusia dan lingkunglln sekitamya. Pengelolaan
~mpah merupalcan perlal
1oen1pcrk~-til atau menghltangkan masalah-masalah lingk.ungan.
l'ujuan
dari
Jilalulum
pengelolaaJI
yruig beri
adalah
untuk
meningkalk.an kcsehatan masya111b1 dun kualluu llnglrnngan sena meajadlkan
311mpllh sebagai sumberdaya, Pengelolaen sampah sampat ~• inl maslb mcnjadi perrnasalahan di i>erbagai kota. Kobupa<enMimika mcrupakan kabupaten dengan laju pertumbuhan penduduk 4,23 % per tnhun menyebabkan jumlah pendudek terns meningkat dari tahun ke tahun, Peningkatan jumlah penduduk ini terpusat pada Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki yang merupakan pus11t ak.tifita~ ekonoml, sejalan dengan itu jumlah produksi sampah yang dihasilkan
semakin mcningkat. Menghadapi riem1asalahm1 ssmpah di J
27
menuju ke TP A. Upaya-upaya yang dilakulcan pcmcrinlah tersebot di alas sampai saat ini belum me~iawab perrmsalahan
sampah di Kabupatcn Mimika.
Penyebaboya, sampah lebih banyak dibuang berceceran di s~panjang jalan dekat TPS dari pada di timbun di Jokasi TPS yang disioplcan. Pelayanan sampah yang
dilakubn oleh pemerintah cenderung belum menjAngkau langsung ke masyarakat sel>agai penghasil sampah.
Kondi$i ini menggambarkan bahwa, permasalahan
sampab bukan hanya mcnjadi tanggung jawab satu pihak saja tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan mllSyarakat. Selain itu kondisi inl juga diduga karena pola pengelolaan sampan di tingkal sumber belum menerapk.an prinslp pengelolaan sampah yang berwawasan liflilat dapat tcrcip1a npabila masy11n1k.at melilkuk.an pcnangamin sampah rumah tMgganya dcngan baik. Hal lni maslh belum menjadl perhal.11111 pemerintah terutama bagaim1111amasyarllkat melakukan pengelolaan sampGI\ 111ll1Ah 1angganya yang meliputi penanganan sampan
penyiltlp0nan sampah pada sumbemya sill! prnce.<.
pada sumbernya (on site hmu/ling), ((111
$ite
swrage), pengolahan sampah (on
pembua.ogan sampah dari rumall ke TPS, dengan demikioo
dapat diketahui status pengelolaan l'ampah rumah tangga apalc:ah telah dilak.ukan dengan baik. atau belurn dilaku.lran denga» baik. Kesediaan masyarakal untuk melakukan atau tidak melakukan pengelolaan sampah rumah tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor. l'aktor-fuktor yang mempengaruhi pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga di lokasi penelitian
28
akan berbeda deng1111 penelitinn yang dilnkllbn daereh Jain.
Hal ini karcn'*
kacakteristik daerah dsn masyarakat yang berbeda, sernua aspek seperti iklirn,
sosial budaya dan ekonomi, geologi dan hydro-kondisi geo\ogi, jenis sampah, jumlah penduduk yang dih11bungkan dengsn konsep pe11gelolaan terpadu harus menjadi pemrnbangan.
Penelitian ini lebih menekankan pada aspek soslal
budaya, aspek ekanomi, aspek keoijakan pemerintah dan aspek ietnis flsilc untuk mengetahui tentang faktor-faktor' yang mendorong dan menghambat masyarakat melakukan pengelotaan sampah
rumah tangga pada lokasi penelitian, Faktor-
faktor tersebut meliputt pen2etahuan, stal\Js kepemilik:an rumah,
learitan
lokal.
pendapatan, keuntunga.n yllllg diperoleh dart mengelolah samoah, pembiayaan
pcngclolllllll S<Jmpah, peraruran dan penegakan hukum, jaralc TPS, dan kondisi lingkugan. Sklmta keran.gb. Oambar 2.1.
(.)\llllilcUlu1 ~
se
29
·Pendapatan
I
r -
,-
RuNITangg1
I
Jumla'l Anggota
I
Keluarga
......- ... - . - - - - . - - . - . - ... -! - - .. - - - - . - ...... - - . - - - - . - ~ Pmckb S8ftll3ll UT8! fa1gga .
•
• JeftlsSaqiab
•
-~~
•
.••
.
1 rumah tingga :
•
. ~-.pahdlsumhar
'
Pengelolaan~
-~~di-
• Psngo!a'ral~di lUl7"'8r Aspek Ekonof?'I : - Faklor Penaapalall • Fal
It
~engan !llmB~
18rllang pengeiolaln 8811ll'ilh • Faklllr staus
• rt
A91)<'l< Teklis Fisik : • FSllJ< .arak TI'S
• f .aklor peng811hu<11
~
mengelola "'"""'h
• Falrulr kondi6i
tl\speK Sosial BudBya •
. Pent1oaug111 s.ripall !<11 lPS
kepemiikan rumall Fatlot Kearifan lok<>I
SlalJs pei~I sampa/l JVmlll brg}a •
.
• l~'et1hndenganbalk 14• Tdolt!II l•.tandong111 ball
.i.spe&: !<ebijobn
1
Pemerinten : • Faldor~
-
....
Pengol!lll:m ~
. Fer:lor Peralurai
liogkufigan
Ciao~
~·-··------
··--··--·----------··--·
.-
- - - -·- - - - - - -
~
~keseha!an ~derl
kua'ilas lrl\)!lll1gan inelalJi sanl)IJll ya)'J
pei~
bee
I
~
·• - • ~ Fokus J>enelitian !- ... -
Gambar 2.1. A1ur Kerangka J>em ildran
BABfil METODE PEl'"ELrflAN
J.1 Obyek Penelitian Obyck yang diteliti pada penelirian Pengelolaan Sampah Rumah T11J1gga di Kabupaten Mimika adalah kepala keluarga
Koperapoka dan Kelurahan
yang tinggal di Kelurahan
Kwamki Distrik [kecamatan] Mimikn Baru
Kabupaten Mimika. l'crmasaJahim yang dikaji adalah jenis dan jumlah sampah yang ditimbulkan ditingkat rumab tangga serta pengelolannya dan faktor-faktor ytmg mendorong clan mengluunbat dilakukannya pengelolaan sampall rumah tangga uk:h masyarakat di Kelurahan Kopet'llpoka dan Keiurahan Kwamki.
J.2 Ritocaopo Pe1eUtian Penelitian Pengclotasn Sampah Rllmllh Tangga di Kabupaten Mimlt.lJ (Studl Kasus di Kelurahan Koperapoko.
Rancaogan penclitian
yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan 111etode gabungan pendekatan kuantitatif dan pendekatan ku.alitatif (Creswell, 2003).
Metode kuanlitatif yang
dig11t1akan dalam penelittan ini tidak untuk metakukan 1tji hipotesis 1et11pi lujuannya hanya bersilat deskriptif'(Branen, 2005).
30
~1
Pendekatan kuantitatif pada pcnelitillII ini digunaken untulr rnengetabui jumlah dan jenis sarnp:ih yang dihasillron serta pengelolaan sampah yang dilakukan saat ini oleh rumah tangga di Kelurahan Kooerapoka dan Kelurahan Kwamki.
Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi dari
informan
kund
1en11!ng
gambsran
fuktor-lilktor
yang
mendorong
atau
menghambat rumah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwarnki dalam melakukan pengelolaan sarnpah rumah tangga.
r fnrulr menghindari
adanya
biasnya pada hasil penelitian maka dilakulcan cross checA: dengan metode
trlangulasi data, yaitu data dikumpulkan dari berbagai sumber maiemuk dari kulsloner, wawancara, pengamalBn dan analisa dokumea (Creswell. 2003).
3.3 Popalasi, S•mpel Dan Tek11lk Pea1ambila11 Sampel Populai untuk. dara lruantilaiif
adalall
nunah tangga di Kelurahan
Koperapoka dan Kelurahan Kwamki. Sampel yang dijadikan responden
ditcntukan secara acak sederbann dc.ngan mcngguna.kan rumus Frank Lynch al. ( 1974) sebagai beriku; : n-
NZ'.P(l-P) N-<12 +Z2 J'{I - P)
Keterangan :
n = Jumlah sampel N = Jum lah populasi 1 = Nilai variabe! normal ( 1,65) untuk
tl
32
Berdasarkan rumus diatas diperoleh 67 respondcn dari 6.221 KK di Kelurahan Koperapoka clan 100 responden dllli 5038 KK di Kclurahan Kwamki, mtal responden 167 responden,
Penentuan ssmpel terpilih untuk dijadibtn
responden dilakukan sccara acak (.•imple random sampling), sehingga semua
masyarakat di kedua lcelurahan tersebut mempunyai peluang yang sama untuk mcnjadi responden. Data kualitatif diperoleh melalui wawsncara secara mendalam terhadap informan kunci yang dipilih secara sengaja. Pemilihan
infonnan kunci secara
sengaja ini bertujuan uruuk memperoldl sampel orang yang sudah memenuhi kriteria atau berkompeten dalam penclitian ini (Corey, 2009). Dalam penel!tian lni informan kuncl yang dipilih berasal dari alctor (individu) yang mcwalili .•takeho/der yang merupakan pih•k-pihal: yang berkompeten dengan pcngelolaan sampah secare rincian sebagllimAIU< Jiwnpilbn pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Rincian ~ta.«holderyang diambil sebagai iaforman kuoci
No.
llaftlrman Kund
2.
Muyarakal ymg melalruba pcmgeloi.an sunpah nunah tanep. Instansi Pemerintah Kabupaten Mimika
3.
Tokob AdatJMuyarllcat
J.,
Jenis Dan Sum her Oita
l.
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
data yaltu dala primer dan data sekunder. l) Data primer, yakni data yang diperolch secara langsung di lap3ngan untuk mengetahui jenis dan jumlah sampah, proses pengolahan sampah rumah
33
tangga
yang dilakukan
S33t
ini serta fattor-fuklor yang mendorong dao
menghambat di I akukannya pengelol:ian sampah rumah tangga, Data tersebut diperoleh melalui pengukuran langsang dilapangllll, kuisioner, wswancara rnendalam dengan inform an kunci dan pengamatan lapangan. 2) Data sekunder berupa data kondisi hioflsik, demografi, dan kependudukan Kelurahan
Kopcrapoka
dan Kelurahan
Kwamki nistrllc Mimika Baru
Kabupaten MimiJ..11, yang diperoleh dari laporan, arsip dan dokumentasi, sena lainnya yang ada hubungannya dcn~.an !)l!nnasalahan penelitian.
3.5 Variabcl Data Peneliti.aA
Data yru1g diperoleh dlllam penelirian ini adalah date-data yang menjelaskan jenis dan jumlah sampah rumah taogga, pe11g.,[ol111m s.unpnh rumah tansga serta fa\ctor·faktor
yaog
mendorong
dau
menglwnbal masyarakat
melakul
('lmgelolaan .sampah rum.ii. Data~ta tersebut merupakan variabe) yMg ditelill.
Olila jenis dan jumlah sampah rumah rani;ga diperoleh dengan cara mclakukan pemllahan sampah rumah tanQga pada sumbeT sampoh (rumah Qlngga) berdasarkan jenis sampah l.:emlldian ditimbang urituk mengetshul berat sampah rumeh tangga, menaoyakan
Oata pengelolaaA samp.J> rumeh tangga diperoleh denga~ cans butjr-butir pertanyaan yang tersedia pada kuisfoner tentang
bagairnana responden melakukao
pcng.ilolan sampah11ya rneliputi penanganan
sampah di surnber, pen)irnpanaa ~h di sumber. pengolaban sampah di surnber dan pembuanglltl sampah ke TPS. Ollta fulctor-fai:tor yang mendorong dan menghambat pengelolaan sampab rumah tangga diperoleh !ewat waweecara
34
mendalam dengan inforrnan kunci di lihat dari aspcl< sosial budaya, ekonorni, kebij akan pemerintah dan teknis fisik.
Tsbel 3.2. Variabe], sumber data, jenis data dan teknik pengumpulan data ·Teknik Sumber
v.,.;.hel D'°"' I.
Sub Vari~bol
.
Produksi Sampab
lndiilur
.
Jcnis din
lJtrat rnasing-inasin~ .iem ...,,,,..., nun:ih ianggo yg dihasi ll
Ju1nlah Samll'I~
PrnganlbiJa1l
Data Resporulc-n
.
00111
J>enimbangan lo.1g•W\g
Runiah T•ngga 2.
.
Pcogelelean '\Am)'\U
Tonss•
Ptnonl!"lWI
• Pcnilahe.n samiiGh
Rcsl""'der
K uir.iootf'
.
Respondea
Kuisinner
Pcmbuala.1kOlllpos
RosJ)Ondcn
Kul•loner
Cola •llMlbulon!s
Rnp<11ldtn
Kulsioner
lnfOnnW'l Kunci
Wawancaro
Inf!>TMllll
Wtt\'1:1llcara
samoah
R11m11h
· Pcoyi111vunan
Qw rncnyiMf"'O
!M!fl"h
I.
,. .
..
.
.
P
...mpah Kq>em[likan
i=pet
SOl\IJ'.l"h
Jwnloh 1cmpat
"""'°""
Jellis T•..npal """pah I.am.a rneeytm;nn """""" di ,,.,,..i, I
...,,rieh
.
.
l'
W"C)lb
"""'poll
. Waktu ,,,_;,""Iii Wllpah
3.
F•klur-ruwr yang
• A"P"t l\<>;iaJ 1~uday1
• KqxmiHlcan Rwnall
• Pl;nph!WI
Mendomng don
~.ampih • Kc;rifuo locol
m
Pongclolaan Sam l)Qli Rurnah
Tangga
~nl8Qg
1
-- As()CI:.
.
F.konomo
-
• l'Ci"1opall>D . Kevn!un&ao Y" 11.1:
Kunci
·1
diperoleb""" mc:ngdolall
.,,.,,pah
71\;JlCk Ki:bijakan
pcr.ieriruh - Aspet T~• l'isik
.
·-
-·
- Panbiayaan pengdoban s:unpah - Pentu.....,. don pcnegak.., hukwn
t-:
-
Janik
l1's
K
-
li"g!'n
Infomian Kunci
WawMc1 I
\ tntcrman Kunci
Wt\Wartc~-
3.6 Tekoik daa Pmscdur Pe11gaa.,..taa Data Langkah-Iangkah datam pengumpulan data melibatkan (a) rnenctapkan
batas-batas
penelitian,
(b)
mcngumpulkan
inforrnas!
melalui
keisioner,
wa.. ancars, pengameean, dokwnen d4n bahan-bahan vi&val. dan (c) menetspkan
aturan
untuk
mencitfal
infomusi (Creswell,
~D03).
I.angluih-langkah
pengumpu!an data daJam penclitian JlengaJolaan SAmpah R umah Tangga di Kabuparen Mimika sebagai berikut : B2tua11 Penelltian.
Penelitian ini dilletasi hanya unruk mengetahui pengelolaan
rum ah tangga di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan K wamk.i yaitu mulai dari sampah rumah tangga diha~itloln sampai proses pembuan1ao sampah ke TI'S oleh rumah tangga, l'e11gumpg!l!o I11furmnl.
Oalam rangka untuk. memperolch lnformasi data di
l1tpangan, maka di gunakan al& bsnru sebap.i berikut : (I)
Kuisioner.
tereulis
Dalam kuisiooer proanya1111 dilladirkan J~l~m bentek tormsr
dan peoeliti merumyakan kcpoda rcspooden (warga masyarakat
Kelurahan Koperapoka don Kelurahon Kwamki y1111g diambil secera acak sederhana) kemudianjawaban respondea dituliskan oleh pencllti pada lembar kuisioner tersebut. lnssrumen Kuisioner secara lengkap dapat dililwt pada lampiran l.
~) Wuwuncara.
Wnwancara dilahikan berdasarkan pada panduan wawancers
yang berisi butir-butir pertanyaan lUltuk diajukan kepada infhnnan yang dipilih 11CCara purposive untuk memudablum dalaJn melaku kan wa wancara
sena penggalian data dan. inforrnasi. Panduan wawancara untuk tiap kelompok
inforrnan
kunci
berbeda - beds,
Instrumen pedoman wawancara secara
lcngksp dapat dilihat pada lampiran 2. (3} l'engamatan. Pengarnatan dilakukan untuk mengumpulkan gambaran wnum
kondisi biofisik lokasi penelitian dan mem,·alidasi infcrmasi yang diperoleh dari wawancara, serts untuk mempttOleh wawasan yang bersifat sosial. Pengamatsn dilakukan tidak iangswlR yaitu dengan mengambil jarak dari objek yang sedang diarnari. (4) Pengumpulan Data Selcunder {Dokumen don Data Yisual), di perlukan
Data sekunder
unruk rnempcrccpat pemahaman tentang kondisi lapangan,
demografi penduduk dan lapoeen bin-lain.
Pcngumpulan data sekunder
dilakukan untuk memperoleh iafonnasi umum, baik dari sumbee pemeriraah, Iernbaga penclitian/pergunran dnggi, juga dari publikasi dan laporan yang
retevan lainnya. Meoetapkan Aturao Untuk Mepqtat lpf
lnformasi yang diperoleh
dari re.sponde11 di<:atal/diisi pada lembaran kuisioner.
lnfonnasi yang dipemleh
dari informan kunci melalui "'awancara clicatat dalam buku pedoman wawancara dan direkam menggonakan tape recorder. Data visual diperoleb melalui fo10 situasi sosial yang terjadi peda lokasi penelltla»
3. 7 Metode Analisis Data
Data kuantitatif yang diperoleb dianalisis secars statistik deskriptif yaitu mengetompokkan data berdasarkan
wriabel, data yang telah dikumpullan
dilakukan tabulasi dan hasil yang cliperoleh dltampilkan dalam bentuk tsbel atau
37
grafiklhistogrwn berupa nilai perseatas] yang mcnggambarkon jumlah dan jenis sampah yang dihnsilkan dan pcngelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan
saat ini dilokasi penelitian,
Data l-wlitatif yang diperoleh dtanalisis secam
deskriptif dilakukan untulc menggambarkan secara jelas faktor-faktor yang mendomng dan menghambat pengelolean sampah rumah tangga.
3.8 Lokasi dan .ladwal Penditia•
Penelitian Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kabupaten Mimika dilakukan pada dua kelurahan yaitu Kelurahan Koperapoka dan Kwamki Distrik Mimikll Baru Kabupaten Mimika. Penelitian ini dilakukan selama 2 (dua) bulan
mulai darl bulao juni 2009 sampai deogan bulao. Juli 2009.
BAB IV
HASIL DAN PDfBAHASAN
4.1 Keadna U1uu11 Lokasi Peadina1 ... 1.1 Letllk Geogran. Kclurahen Koperapoke dan Ke!urahan
Kwamki
secara geografis
merupakan bagian deri Kabupaten Mimill yang terleiak antara 13•031. - 138°3 I' Bujur Timur dan ~060' - 5°18. Lintang Selatnn. Sccara administrasi Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki termasuk d41am Dlstrik Mimika Baru yang memilild luas wiluyah 2.216 km2 aiau sama dengan I 1.31% luas Kabupaten
Mimika dan merupakan distTi!\ yang berada di pusat ibukot:B kabupaten. Seeara khusus letak lokasi penelilian (Gambar 4.1 dan Gambar 4.2) berbatasan dengan : l.
2.
Keturahan Koperapoka
Sebelah Utard
Keluraban Kwamki
Sebelah Timur
Sungai otomoruilaikwa
Sebelah Selatsn
Ocsa lnallga, Desa Nawaripi
Sebelah Rarat
0csa Limau Asri
Kelurahau Kwumki Scbclah Vtara
Kelura/1a11 HimlJ)WJ
Scbelah Timur
Suogai ollOm.ona/uikwa
Sebelah Selatan
Kcllll'llhan Koperapok:a
Sebelah Baral
Desa Timika Jay"
38
39
BATAS DISTRIK
KABUPATEN MIMIKA
Sungolohp L<0ka11 permukknen.ahp / S.ran• J1&1an.1hp Sunoat t>.nr.•hp
~ "-:;,:;;;:•n.ohp
A)IUk• Jh Jh ~ Kualat
.
A
el I
Tambag• Pure
Lokasi PeneUtlan
Garnbar 4.1. Peta Adrninistrasi Kabupaten Mimika (sumber : Bappeda Kab. Mimika, 2008)
Gambar 4.2. Peta Kelurahan Koerapoka dan Kelurahan K wamki (Sumber : Google Eart, 2007
40
Kcdua kelurahan ini letaknya berdampingan dan metupakan wilayBh
dararan rendalt. dengan ketinggian 2 - J meter dari permukaan laul (dpl), suhu udara berkisar antara 22°C -
:n.5-C dengan kelembaban
udara rata-rata &8,25 %.
curah h-qian rata-rata penaban 380.77 mm/thn dengan Jllta-rata hari hltjan 26 harilbln.
4.1.2 Tata Guoa Laban Pellggunaan lahan di Keluraban Koperapoka dan Kelurab!tll K wamki berdasarkan tata guna lahan di kedua l.:.elurahan tersebut secera rinci dapat dilil1al pad a Tabel 4. I bcrikut :
Tabel 4.1. Penggunaan lahan di Kelurahan Keperapoka dao Kelurahan Kwamki
--
--
-..-
·--1
-
l.
Jenis Prllggunaan
Kclumhan Kope'Sf'Ok<
Lahan
Luas{km')
----·
-· ~·
PernuU111an
4.1)()
Sarana~1QI l\ucbt.ya SKnina Susi.ar t;i
!
Penani..
·-·-· umloh
Luas (l<m2J J
%
.'
- -I'
J..fU'1'-Pllin
Kclomoh>.n KWllmki
-·-
O.!O r-
2.114 0.46
-
Q.2.0 r-·7.Sfl
Berdasarkan 'fabel 4.1.
%
P,,,,.,n 1'eroadap
i
Tntal I .l•-' (%)
-·
SJ.33
~-r-&J.00
56.67
10.67
1.30
1083
rn1s'
27.ZO
l.2S
l(l.42
18.81 .
2.00
16.67
11.•0
o.is
2.08
·6.IJ
- -
2.67
--
JOO
-
-·
·--
'
-
12.00
-
100
-
2.38 J 100
J
f1Mggutuw1 lal>an di kedua kelurahan tersebct
sebagian besar adalah untuk pemukiman yaitu sebesar 56,67 %. l.ahan yang
41
dipenantul=l lmgi alaifrtag sosial ekO!lCmi den soslal budaya masing-Dlasing sebesar 18,81% d4n 1(),75% scbagian besar aligunakan oleh pemilikoya sebagai rumab tempat tinggal. Hal ini dapat dilihal sebagien besar sarana ekonoini d1lll sosial budaya berbemuk rumall toke [ruko), salon, bengkel motor/elektronik, tempat olftliraga, gedung pertemuan
Kondisi penggonaan
yang meranglcap sebagai rumah tinggal.
lahan yang demikian mempengaruhi jumlah sampah yang
dihasilkan serta pengclolaan sampah rumah tangga yaog berdampak pada banyaknya sampah yang dibuang tidak. pada tempamya, Penggunaan lahan lainJain sebesar 2,38 % merupakan hutan sekunder dan tanah-tanah k.osong.
4.l.3 Kc:ptlldudukap
Keluralut.11 Korxrapoka dan Kelurahan Kwamki merupaken kelurahan yan11 incmili~i j umlah penduduk lerbanyak dibandingk.an dengan kt!W11han dan KampWlg laionya.. Lokasi penama y.Utu Keluruhan Kupenspulut terdiri dari 28 (dua puluh delapoo.) 11.lk.un tctangga (RT) dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 6.221 KI<. Lokesi kcdua yaitu kclurahan Kwamk.i terdiri dari 30 (tiga puluh] rukun tetuuru;a (R1) dengan jumlah kepaia keluarga :S.038 KK. Kcdua kehnahan ten.cllut tepat teletak di pusat kota kal:lupaten.
Bcrdas.:irl(ort h.ws
wilayah ma~ing-masing k.clurallan tersebut menunjulc.kan oahwa l\edua kelurahan rersebut merupakan ds.erah Y8J1g memililci ti11gkat kepadatan penduduk tertinggi. Secare rinc] jmnlah penduduk dan tingk.at kepadupata11 penduduk di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwfllllki dapat dilihat pada Tabel 4.2.
42
Teee] 4.2. 1Wl11ah ~ luas, d3ll kepadacan penduduk di Kelurahan Koperapoka d
Desa/Ke!11r.1hait
Leas Wilayah (Km')
J 2
Desa Nawaripi
Kelutahan.K~J!O~.,____7.50 Desa Irauga --11 Kelutahan Kwamki 12 Kelurahan Haranan 1,500
j
4
5
-6 7 g
.
Desa Kamoro Java
10
Dcsa Desa Desa Desa
11
Desa Nayaro
9
2.14
Timika Java Wonosari Java Limau Asri Wa112iria
16
15 6.i8 7.49 16.22 621.48
%
Jurnlah Penduduk
0.IO
0.34 - 0.50 -· ~ ~0.54 67.69
Kepedatan Penduduk (Jiwa/Km2)
-
J.572
735
·-
23,141_ ..,_. 16,28 I 18.955
30ft6 1480
12.700
o.n
1580 8
4.3.i3
271
0.68
8,485
0.31
2.5&4 1.946 - - 670 370
566 376 260
0.34 0.73 28.05
---
41 1
2,2.!_6 l00.00 91.051 . Sumber : M1mika Da/am Angka 1'ahun. J(}(/7 (BPS Kaov.paren Mi,,,ika, 2(){)li)
41
·-
..
Di strik Mirn ih Baru
Berdasarkan label 4.2. di atas dapat diketahui bahwa secara umum tingkat kepadatan peududuk di Oistril: Mimilt.a Ban adalah 41 jiwa/lcml sedangkan tingkat kepadatan pcnduduk di Ke\uralwi Koperapol
penelitian lebih tinggi dibendingkan dengan kelurahan atau dess lainnya di Distrlk Mimika Baru. Pola distribusi pemulciman secara wnurn di Kabupaten Mi111ika cenderung mengarah ke pusat kota dan helurn meuunjuklcan di~tribusi yang
merata baik antar kelurahi!n maup1111 distrik. Hal ini disebabkan karena al
43
dan akses jalan yang baik relab ICfSCdi.a schingga mcnarik rninat masyarakat untuk rnencari swnber penghidupa11 di wilayah ini dibandingkan dcngan wilayah Iainnya,
Pemusatan persebaran pemukim&n pada Kelurahan Koperapoka den
Kclurahan Kwamki menBakibat~jnmlah sampah rumah 1angga yvig dihasilkan pada kedua lokasi tersebut rnenjadi lebih banyak daripada kelurahan atau desa
lainnya, Berdasarl
Koperapoka dan Keturahan Kwamki
sebegian besar tamat SLTA. tingkat
pendidilcan di lokas! penelitian seeara Jebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tahel 4.3. Jumlah penduduk herdas:nkao ting.k.at pendidiken tertinggi yang ditamatkan di K.elurlll!all Koperapoke dan Ki.lural:um Kwamki. No
Pendidjkan Tertingg] Yang Dhamatkan
-·--
l
2
--
--
Tidak Twrurt S 0 TK
r-31so-· -4 . SLTP
5
SLTA
6
Universitas Jwnlah
-
Kelurahan l<.oDCraoolca
Jumlah 1,148 l,OK5
6.006 3,317 6,833 1,217 19,61 I
o/t
-
6 6 31 17 35 6 100
Sumher .Ucmogr"m KelurohanXof'"~
Ke,Jurahan K!amld J.!!!!!lab %
- -s
8.20 R07 4,056 4,600 S.7S6 8.14 16.873
5 24 27 34 5 100
Tota.I Jumlah %
·- ·--
- -·-
1,968 1,892 10.062 7,917 12,594 2,051 36,484
5
5
28 22 35 6
100
dan Kd11rahtmK>f'omb. 20()9
Dilibat dari tingkai pmdhlikan tertinggi yang ditamulkan pada lokas! penelitian tampak bahwa tingkat pemlidik.un tertlngg! lebih banyak pad a tingkat
SLTA ha! ini disebakan karcna mayoritaS penduduk ya.Ilg <1'11ani; kc: Kabupaten Mimika ada lab untuk rnencari pck.crjaan.
44
Berdasarkan maia pencaharian, maka penduduk di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki banyalc yang meaggantungkan hidup pada sektor swasta, yaitu sebesar 73,05% secara rinci jenis pel=jaan penduduk di!o.kasi penelitien dapat dilihat pada Tabel 4.4. label. 4.4. Jumlah pmduduk berdasarkanjenis pekerjaan Di Kelurahan Kopenipoka dan Ke\wahan Kwamki No. ~
Jeni s Pekerjaan
I
PNS/17'1/POLRI
2 3
Swasta
4
Peteni Nelayan Jumlah
Keliuaban K Jumlah !4
--·
'
.K.el 11Tahao Kwamk.i Jwn!2h %
---
i -70.26 ~~
9,345
J.363
21.28
1,79()
7
0.04
0
0.00
15,803 100.00
12,189
100.00
1,331)
11,103
l,054
' Total .. Jumlah %
I-·
S.6.5
2.384 76.67 20,448 14.119 5, 153
8•.52 73.0S 18.41
7
0.03
27,992 100.00
Sumber : Monogram KelurahanKt>f>'l'OP<JXodan Kelurahon Kwamki, 2009 Lcbih barty
kerja dari berbasai daerab di lndtloesia
4.1.4 Kebijakan Pengelolaan Sampall di Kaba paten Mimika J umlan sampan di kota Timika dari tahun ke tahun terus meningkat seiring
dengan meniugkatnya jtlmlali po:ndudul(. Pemerintah Kabupazen Mimika yang bertanggung jewab dalam pengelolaao sampah 'r.ola adalah Dtnas Kebersihan, Pertamanan Dan Taro Kota,
Dioas Kebctsihao, Penamanan dan Tata Kota
45
men.pakan perangkat daer11h Kabuplllen Mimika scbagai unsur pelalo:sana Pemerintah Daerah di bidang Kebersihan, Pertamanan dan Tatll Kota yang di
pimpin oleh seorang Kepala Dinas, berada di bawah dan benanggung jawab kepada Bupali rnelalui Sekretaris Daerah. Oengan motto "Timika Bersemi" yakni Timika Bersih, Sehat dnn Madani dalam menjalanl'.an fungsinya Dinas Kebersiban, Pertamanan dan Tata Kota beke~ sama dengan pihak swasta (konrraktor) dalam menllD8flni pe-.ngelol•a.n sampah dengan didukung armada pengangkutan sampah sebanyak 8 armada denganjumleh personll kebersihan yarog bertugas menangenl sampah sebanyak 60
omng. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Dinas Keberslhan, Penamenan dan T813 Kota pengetoleen sampah yang dilalcukal! oteh Dlnas Kebersihan,
Pertamana« Jw1 ·1'111a KQta menputt ; I . Pengumpulan SIUllpah dilal
2. Pengangkutan sampah, mek.anlsme pengangkutan ssmpah yang dilakukan a<.lialah mengangkut iangsung sampah n1mah !angga maupun non rumah taogga
TPA.
yang telah dikumpulk.an di TPS dengan menggtinaluln truk sampah ke
46
Pembuaagan Akhir, Tempat Pcmbuangan Akhir sampah di Kota Timika terletak di Desa lwaka Oisuik Kunla Kencana yang bcrjarak kurang lebih 25 km dari pusat Kola Timika.
Sistem peraboangsn sampah yang dileraplmn ndaloh
sistem open dumping pada lahan seluas 50.000 m2• Lebih lanjut disampaikan oleh Kepala Dines sampai SJlftt ini jumlah dan jenis sampah yang ditimbulkar; oleh rumah ta11gga masih belum rersedia data yang past], tctapi timbulan sampah untuk
kom timilca secara keselurultan dipert.:irakan merteaplli 90 - 100 M3/hari dengan
jenis yang dominan adalah sampah orga.nik. pengelolwi sampah di tingkat rumah tangga masih merupakaa paradigma kumpul, angkut dan buang, hal ini telah menjadi budaya di lcOta tlmlka.
4.2 Prom Rc:spouden Karakterlst.il<. n::~um.lm dlldentlfllulsl melalul dafiar kuisloner Ylll18 mctlputi urner, pendidiklln rerakhir, pckerj«nn, pend.tpaUlll,juml!Ah 1111ggot11 keluarga. status kepemil!kan rumah, jenis bnngun11n dao Jama menempatl rumah. Jumlah responden sebanyak 167 orang ynng terambil secara propor3ional dari Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki masing-mseing 67 orang dan 100 orang. Responden adalah kepala keluarga suatu rumah t.angga yang terpilih di Kcfurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki yang sebagian besar respondennya adalah laki-laki, Sebagien besar responden adalah laki-laki karena sebagai 11.epahl li:elu~rga merexa bertanggung jaweb terbadap setiap aktifitas di rumah taegga, Berdasarkan basil pengamatan menunjukbn
bahwa semoa reiponden yang
diwawancara rnengetanu! tentang aklifitas pengelolaan sampan rumah tangga
47
yang dilakukan. Secara rinci persentase responden laki-laki dan perempuan dapat dilihat pada Gambar 4.3.
100%
50%
• Kelurahan Kwamki • Kelurahan Koperapoka
0%
Gambar 4.3. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki (n = 167)
Umur responden berkisar antara adalah 23 - 65 tahun, dilihat dari klasifikasi umur responden menunjukkan ada perbedaan antara kelompok umur. Tiga kelompok umur yang menunjukkanjumlah responden terbanyak adalah kelompok umur 30 - 34 tahun sebanyak 23,35% berikut kelompok umur 35 - 39 sebanyak 20,96% dan kelompok urnur 40 - 44 sebanyak 14,37%.
Tiga kelompok umur
tersebut merupakan kelompok urnur produktif sehingga dapat dikatakan memiliki aktifitas yang tinggi dan akan mempengaruhi jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan. Data klasifikasi umur responden secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.5.
48
Tabel 4.5. Klasifikasiumur responden(n = 167) No.
Klasitikasi Umur (tahun)
1 2
20-24 25-29
3 4
30-34 35-39
39
5
4()..44
24
6
'15-49
7
50-54
9 13
23.35 20.96 14.37 5.39 7.78
8 9 JO
5.5-59
5
2.99
60-64 >65
0 I
0.00 ().60 ...
167
J00.00
Jumlah Resooru!en
Persentase (%)
20
l l .98 12-57
21 35
Jumlah : S1111rber: Tabuia.riData fla,y/ Ptndtti4n. 2009
'I'ingkat pendidikao terakhir responden dilokasi penelitian sebagian besar adalan SL TA clan bekerja scbagai lw)-awan swasia, secara rinci profil responden berdasarkan pendidikan dan pekerjaan dapatdilihat pada Tabel 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.6. Klasifikasi tingkat pcndidikan respondcn ( n = 167)
["; 3 4
I '
Sumber
Tlngkat Pcndidikan
··-·
SD SL T P S LTA Peruuruan Tinzai Jumlah Total
Jumlah Responden ·---·
Tab11l<JsiData l{(IAJ/ Pmelihan, 20()9
Persentase (%)
7
4.19
8
4.79
115 37 ·-·-
68.86 22.16.
167
.1
-·
100.00'
i
4-9
No. l 2
Tabel 4.7.
Pekerjaan responden ( n - 167)
Jenis Pekerjaan
Jumleh Resoonden
PNSITNllPOLRI Karyawan PT. FI
)
Tukang Ojek!llecak
j
4
'
s
Petani Pedagang Swasta Lain1a ___ Jumlah
6
23
Persentase (%) l.3. 77
40 32
23.?5 19.16
17
10.18
18
:n 16L_
..
i
- ~~:~!._J i 100.00
Sw11ht:r : 1 ubulas« Iuua Has II Penelitian, 2009
Dihnat dari jcnls pekenaan }Mg menjadi sumber mata pencaharian responoen nampa\: bahwa sebagian besar responden bek.erja sebagai kuyawan
PT Freeport Indonesia ya.ilu sebanyax 23.95% sedangk.an yanA( palin& sedikil 11Wilah belu:rju sebagai petanl sebesar l 0.18%.
Berdasark.an tlngkat pendapatan
rcspoudeu per bulan d11pat dllilw1 padlt label 4.8. dan klasltllwl
jumlllh anggota
keluarg:. yang meajadi tanggungan rcsponden dapat dilimd paWi Tabel 4.9. Tobel 4.8. Klasitlkasi tingkat pendapatan per bulao responden (n"' 167) No.
2
3 4
5 6 7
PendaPUIM Per Bulan
-·-·-----
< .Kp. l,000,()(10,· llp. !,()00,()00,- sld -c Rp. 2,500,000,Rp. 2,500,00-0.- s/d < Rp. 4,000,000,· Rp. 4,000,000,- s/d < Rp, S.500,000,· Rp. 5,500,000,- s/d < Rp. 7,000,000,l{p. 7,000,000,· s/d < Rp. 8,500,000,2' Rp. 8.SOOJlOO,-
--
J'!ffllal\ Respondcn 17 63 33
28 13 8
5
.~lase~ 10.20 37.70 19.80 16.80.
1.so I
4,80 3.00
---------+--·----+--··--____j Total 167 100.00J ·- --··-· ···-·----
Sumlw.r · Tobulas! data lm.•il penelttia», 1009
I
50
Tabel 4. 9. K lasifikasi jum lah tanggungan lu:luarga responden ( n = I 67) Jumleh Rcspondcn
Nl.l. , Jutnlah Tanggungan Kelulll'ga (omng)
·-·1
- -·-·
0-1
!
---
0 SJ
2-J
2 3 4 5
4-5 6-7
a - ll
·-· +---
Jumlah:
Persentase (%)
---·-·
0.00
31.14
81
52.10
23 4
13.77 I
167
100.00 ~
.'iumher · Tahu/a.,; Dtlta lfn.•il Pt,,•ima". 2009
Pendapatan per bulon respondcn bcrkisar anlaris Rp. 500,000,-
sampai
dengen Rp. 9,000,000,- dengan jumlllh tanggungan keluarg11 anl&'ll 0 - 9 orang. Yang dlmaksud deagan tanggungan keluarga d.alam pcnelitillfl ini adalah jumlah &nggota keluarga diluar dari responden (kepala leluarga).
Sebagian besar
responden memiliki pcnghasilan bel'kisar antara Rp. 1,000,000,- S!llllpai dengan < Rp. 2,500.000,- dan tanggungan keluarga berkisar 4 orang sampai 5 orang Berdasarkan hasil pembagien penghasilan responden dalam suatu keluarga dengan
ju111JHIJ iuiggvta keluarga malt.a diperoleh pengltasilan per kapilll pee bulan responden. t\pabila dilil11at dari ltngka garis l<emiskinan untuk Provinsi Papua khusus dt1crah pcrkotaan berdasarken standar BPS
yailu Rp. 242,556,-
lkapita/bu!an (BPS Pusnt, ZOOll) maka pcndapatan per kapita per bulan dap<1t dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Pcndapatan per bpita per bulan responden ( n ~ 167)
·-
I
No.
Pendapatlln/Kap1·1a1Bulan
f
l
I
2
< Rp. 242,5 56,>~p. 242,S S6,-
l
Jumlah
--
·----.
Jum lah Responden ~ . -·
Sumbcr • Talmlass Data llasil Pem:Ut"'n, 2009
Persentase
-
(".4)
11.98 38.02 ·---1.00.00
SJ
Dilill:tt dari aagka garis kemiskinan maka kebanyakan respondcn pada ldo!si penelitian rergolong hemda di ata:; garis kemiskinan yoitu sebesar 88 .02 %
1 l .98 % sdalah tergo!ong masyaralun yang llidup di bawah g.aris kemiskinan, kondisi ini menunjukkan bahwa status ekonomi respoeden kebanyak.'111 dapat dikatalcan sejabtera. Berdasarkan stttui lepemililcan romah yang ditempati,jenit bangunan yang ditempati, dnn lama wakru menanpati runiah dapat dilihat ['ada Tabel 4.1 J ., Tabel 4.12., dan Tabcl 4.13. beriblt mi.
Tabel 4.11. Status kepemilikanturnah respondcn (n • 167) I No.
I
Status JC epcm ii ibn Rumllh. .
--
..
-·
-
I
Jumlah
RcspvnJcn
l 1 Milik Sendiri ~~otrllklScw11.
Persentase (%)
7S 92
44.91 55.09
1
[email protected]!ll T<M;81 - -
167
!00.00
Sumber · Tabula.rt Dato HmrJ l'eM!iritnt. ]W9
Tabel 4.12. Jen is bungun411 y&rtg di1empa1i responden (n - 167)
I·
I No.
1..
I
·--
- - - ~·
Jenis Bangunan
-
Jumlab Rcsponden
I
Persentase
!
(%)
I
Rumah Permanen
85
SQ.9<1
2
Rumah Semi Permaoen Rumllh Papan/Kayu
54 28
32.34
3
Jumlah Total
167
Sumber . Tabulasi Data Basil Penelitifln, 2Qf19
16.77
100.00
) I
r
52
-No.
Tabel 4.13. Lama waktu tinggal pada rumah yang ditempati resflOndet! sekarang (n= 167) Jama Tinggal (taltu11)
l
Jumlab Respondeu
:)
I - 2 Tahun 3 - 4 Tahun 5 - 6 Tahun
28
I
4
7 - 8 Tahun
IS
I
5 6 7 8
9-lO Tahun 11-\2 Tahun 13-14 Tahun
17
2 I
I
38
57
4 2 6
215 Tohun
Persentase (%}
22.75 34.13 16.77 8.98 10.18 2.40 1.20
3.59
I
i Jumlah r otal Samber
167
100.00
Tahuia31Data Hasi! Peitelititut, 2009
Oilihat dari tabcl-tabel diams tergambar bahwa walaupun kondis! ekonomi responden keeanyakan berada di
aw batas angka kl:miskil'BJl (Tabel 4.10.)
tetapi
masih banyak responden yang mene:mpari rumah kontrakan walaupun dari segi jenis bangunan banyak yang menempati rumah permanen. Dilihat dari lama
waktu menempati rumah lebih banyak yang telah menempati selarna 3 sampai 4 tanun kemudian selsma I sampai 2 tahun, ini mencirjkan bahwa kondisi responden maslh ~-.:ring betpindah-pindall ru:inah konrrakan. Responden yang masih mcncmpati rumah kontrakan t.ebanyabm memiiild alasan bahwa rnereka telah memi!iki rumah pribadi di dacrah a:sal mereka, kehadirao l:.e!uarga mereka di kola Timika hanya bersifa; temperer. Scl>agian responden menyetakan bahwa Se\lang mengupayakan untuk membaogun l'llOlah tinggal permanen, Responden
yang menempati rum ah lehih dari R tahun rats-rata telah memiliki rumah pril1adi.
S3
4.3 Jcois dan Jumlah, Sftm.,all it.mall Ullgga Produksi sampah di kota Timika semekin mcningkat sciring dengan meningkatllya jumlah penduduk dengan segala al
penelitian ini jenis .'\l1111pah dibedakan berdasarken
Sllll 3242-2008 tentang
pengelolaan sampah di pemukiman yailu (I) sampah organilc ialah sampsh yang mudan membusuk terdiri dari bekas makanan, bekas sayuran, kulit, huah lunak, daun-daunan dan rumput dan f.Z) sampah anorganlk Ullah sampah yang tidak mudah membusuk/tidak dapat diurai sepeni kertas, kardus, kacalgelas, plastlk. besi dan logarn lainnya Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang diproduli:si olt:b responden berdasa.ri
Ta~l •.14. J<:ni• :Ian jwnlafl :sompall Nmah
"'"Jl&l per "'i yang dil!ullk.,.. respondao
(n-167j
No.
1 ..... S..o:il)l
Sampah ·o;X,.,,ik -· • Slsa MW..aA • Si,.. Potongan &ru
l.
Juml•h I
2.
Sam.!?!!! !Yl
44.714
O.~S8 0.26&
16.237
0.097
Ul!l.041
0.6Sl
.;6.192
0.Zl1
0.150 0.086
- Kalen4JAlum,niuin/Rel
25.093 14-l?.9 12.165
• pt:1Ilp
1).690
-~
: Slvrot~
C--·.
J.
'8.0lO
Rat.l<Ma Volante
P~t)eR~t
rerbaaapBenlt
!!!t.•l (%)
23
·-
21 R
SI
SamlXlh /\norg;onik · Kc114.S/Knnlu.s - l'l~k
f--
Toal Volume Sam!-" (kg)
-
--.-
.
JucnW.2 JumW.1+2
17 12 1
0.076 0.082
1.280 lfl3.l
0.008
212.m
f.272
0.619
6
6
-49
1
-· -- -,oo-
~4
Dilihat dari jumlah dan jenis sampab rumllh tangga yang dihasilkan maka jenis sampah sisa makanan merupakan jenis sampah yang memiliki persentase
terbesar yaitu 23%
selanjutnya disusul oleh sisa potengan sayur 21% dan
berikutnya adalah k.ertasJluudus sebesar I 7o/•. Rata-rata jumlah sampah yang
dihasilkan untuk jenls AAmpfth organik dan anorgsnik masing-m•sirig adalah 0.653 l(giharilkeluarga dan 0.619 kg/harilkeluargaderigan demikian rata-rata total produk.si sampah pada lokasi penelitian adalah 1.272 kg/harilkeluarga hasll penelitian ini tidak berbeoa jauh cleogan basil penelirian dari Oswari. dkk (2006) di kota Depok diperoleh prodllbi
sampah lcoui
dcpolc rata-rata 1.068
k~Vkcluarga. Mi::nuoit SNI 19-3964-1994 besaral\ tlmblllan sampah untuk kolll kccil sampal kota sedl!.u~ 8'lallih l .S - 2 lit~/orang/hariatau 0.3 - 0.4 kg/onnglharl. llasil pcngukluan yang dilalcui;.an pisdA ~lili1111 ini diperoleb rata-rala 1\mbulan
sampah yang dihasilkan olch rupondcn peda l;edua kr,luraha11 terscbui adlilah I J.72 kg/lulrilkeluarga. Berda.sarkan informasi padrs J)
onlllg/lceluarga maka dapar dih itung bah wa rata-f"Sta produksi snmpa.h yang dihasilkan satu orang di kedua kelurahan tersebut adalah 0.318 kg/oranglbasi. Dengan demikian produksi sarnpah di tedua kelurahen tersebut masih pada
kondisi yang wajar berdasarkan lrondi~i
wilayah Kabupeten Mimika yang
merupakan kola sedang ditinjau dari l'entwan Pernerintah Nomor Z6 Tahun 200ll yang mongklasi fikasikan kota deopn jurolah peaduduk antara J 00.000 j iwa sarnpal dengan 500.000 jiwa adalah termasut ldasifik.asi kola sedsng, Hasil
SS
penelitian ini sejalan dengsn basil penclitian dari Sarbi (2008) )'ang menernukan bahwa produksi sampan )"dTig dibasilkao masyarakat kola pare-pare :'lilalah 0.80 sampai dengan 1.5 lit.erlhariiorang. Sedangkan di Kecamatan Banyuwan,girats-
riua volume sampan yang dihasillal.n adalah sebairyak 1.3 lirerlbari/orang (Maharan i dkk, 2007). Pmduksi
sarnpah yang dihasilkan oleh kedua kclurahan rersebut dari
komposisinya lcbih banyak jenis sampah oeganik dibanding'k.an dengan jenis sampah non organik tetapi per~ndingnn tetsebut tidak tcrlalu Dc5i11' yaitu masingrnasing 5 \ % dan 49%, kondisi ini discbabkan oleh ringkat konsumsi masyarakal
yMg tinggi terhndap bahan mcn\ah seperti untuk k~umsi sehari-hsri, Ital ini d8f1al ctilihat dari 167 responden 64% responden melakukan aktlfitas rnemasak. sendiri sellingga menghasilkaa lebib banyak ~p.ah cvgsnJk, ~elalll melskekan
aktilitas rnemasak sendiri responden j11ga mengkonsumsi makanan insta.11 seperti ~upennle/indomie clan makanan ringan lainnya atau memasalc makaran kalcng atau aktifitas lalonya sehiogga mengbasilkan sampah anorganik. Komposhi sampijh yMg dltemukan di lokasi penellrian tidak janh berbeda
dengan komposisi sampah yang dihasiJJc.an oleh negara
bo:rlu:mbang yairu
komposisi srunpah organik sebesar 53,16Yo, ha.I inl dikan:11a.kiio oleh berbagai faloor yang akan mempeogaruhi komposisi sampah sepcrti pole konswnsi dan
gaya hidup masyarakat (Pramono, 2004). Menurul atmaja (1003) menyatakan bahwa sebarusnya persentase sampah Otglll'ltk di ltota keci] sampai sedang ad~!ah 70% sampah organ ik,
56
Dilihat dari tingkat pendidikan, jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan oleh responden menunjukkan
semakin tinggi tingkat pendidikan responden
jumlah sampah yang dihasilkan semakin banyak. Secara rinci jumlah dan jenis sampah yang dihasilkan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.15. label 4.15. Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan per hari berrlasarkan tingkat pendidikan responden (n=l67J No.
I
2
Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden
so
a 7
SLTP
Volume Sampah Rumah Tangga (kg) bertlasarkan Jenis Sampah Rumah Tangga Sampah Organik Sampah Non Organik b c d e f g h i j
1.21 1.164 0.736 3.lfO 0.563 0.47 0.042 0.24 0 O.OI 0.173 O./Q OJIJ5 0.4# O.IJ/JIJ 0.IJ6) Im 0.8/N OJIJ DJIJ.
8 2.069
1.769
0.259 DO 3
SLTA
115 33.34 32.07
4
Perguruan Tinggi
37
Jumlah Total Jumlah Rala1-ata
1.158
4.996
1.699
1.056 D.622 D.628
0.5 0.045
k 1325
4.435
0189
0.831
4.550
9.546
0.145 0.825 0.2/J llf3! O.llll. 0.1!19 DJJ83 -d."tlJ 0.589 I0.4 75.815
26.55
17.47 9.073 8.538
L/93
71.459
147.274
0.859 0.231 0.152 0.1119 0.074 /JJJ1I D.llJ/J 0.621 25.120 7.409 6.093 4.592 3.334 4.27 0.32 26018 0.67! 0.111. 0.165 OJ.N /JJB, 11.15 0.1119 0.7113
51.138 1.3/Q
167 48.030 44.774 16.237 !09,041 31l.220 25.093 14.SW 12.74D 13.690 1.280 103.352 0.288 0.268 0.097 0.653 0.217 0.150 0.086 0.076 0.082 0.008 0.619
212.393 1.272
0.2/JD 0.279 11.41 S.773 0.311, 8.284
OJl!I)
3.94
m
8.92 0.905
Total Volume Sampah Rurnah lan!lga
L211
Sumber: lqbu/11sl Oate llasi/Penelitia11.2009 Keterangan : a. Sisa Mabman b. Sisa Potongan Sayur/Kul~ bumhu/ Kultt Buah/Kulit Ubi dU c. Oaun/Ranting/Kayu/Rumput d. Juinlah Vnlume Sampah Organ~
e. Kertas/Kartlus f. Plastik g. Kaca/Belas h. Kaleng/ Almunium/Besl i. Pempers/Pembalut Wanita
j. Styrofuam
Berdasarkan tingkat pendidikan maka jumlah sampah yang dihasilkan oleh responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi merupakan responden yang rnemproduksi lebih banyak sampah yaitu 1.382 kg/hari/keluarga, selanjutnya diikuti berturut-turut responden dengan tingkat pendidikan SLTA sebanyak 1.281 kg/hari/keluarga, tingkat SLTP sebanyak 1. 193 kg/hari/keluarga dan tingkat SD sebanyak
0.634 kg/hari/keluarga.
Hal ini karena semakin tinggi tingkat
pendidikan responden menyebabkan responden memiliki pengetahuan lebih luas
57
yllllg rnempengaruhl gaya hidup responden sehingga rnenjadi lebih konsumtif yang berdsmpek pada jwnlah don jcnis sampah ynng dihasilkan semakin banyak. Sejalan dengan itu hasil penelitian Sumacdiani (2000) menyatakan bahwa pendidikan memberikan kontribusi meningkstkan pengelaman dan pengctahuan
dnlam berkreasi.
Aminudin ( 1992) rneyatakan
oohwa tinggi rendahnya
pendidikJm mempengaruhi mental, selera, minat dan tujuan hidnp seseorang. Oilihat dari jeais pekerjaan, jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan responden yang bekerja pada sektor swasta lebin banyllk menghasdkan sampeh dari jenis pekerjaan Jainya. Tiga besar jenis pekerjaan responden yanp, mengh.aslllcan banyalt sanipah bertunn-turut adalah pekerjaan sebagai klllyawan rr. Freeport lndO!lesia sebanyak t.790 kglbnrVkeluarga, dlsusul oJeh pekcrjaan sebagal pedJJgang sebanyak 1.1.99 tcg.'luiri/kelulll'llll.• dan ~'tllanjutnya PQkerjaa11 swasta lalnnya sebanyak l .238 kg/hari/kelu11rga. J~nis pckeljaan y1111g d~unl responden $Cbagai karyawan P'f. Freepon Indonesia telah memberikui kontribusi seb~i
pcnghasil $31Rpah lcrbaoyak hal inl diseoobk.on jenis pekerjaao ini ro1a-
ratA dapat mcmbcrikan penghasilan yMg lebih besar dilmndlngkart de11g.111 jenis pekeejan lainnya yang berdampak pada gaya bidup yang konsumtif. Sejalan dengan itu ha.1
dihasilkan oleh responden di Jokasi penelitia11 secara terperinci dapat dilihllt pada Tabel 4.16.
58
label 4.16. Jumlah dan jenis sampah rumah tangga yang dihasilhm per hari ben!asarkan jenis pekerjaan responden (n=l67)
Jenis flekerjaan
PNS/TNl/POLRI
Karyav.en PT. A
Volume ~ampah Ru mah Tangga (l;g) ben!asarkan Jenis Sampah Rumah Tangga
Jumlah Respond en
a
b
c
d
e
f
s
h
23
6.139
5.381
2.505
14.625
4.596
3.156
0.569
1.716
40
Tukang Ojek/Becak
32
Petani
17
Pedangang
18
Sampeh Non Organik
Sampah Organlk
37
Jumleh Total
167
Jumlah Rata·rata
i
k
I.Zill
0.155
11.402
26.027
IJlll7 0.1118
1132
Q.293
0.23<1
8.118
8.138 8.1/IJ
8131 0.1115 8.875
D.ll!i3
16.0l4
14.537
4.524
35.075
9.512
8.361
7.520
0.538
36.534
71.609
0."10 11$3
0.83
o.m
8.13,I 0.2118 IJ.llJ8 O.IJ!IJI 1/.181 0.1113
0.113
l7!1J
6.861
5.870
2.962
15.693
4.460
0.120
12.160
27.853
D.21'
8)83
DJJ!/3
6.4111
OJ/JI
D.1117 6.1/!I /JJl58 0.82' D.l/8i
D.'3811
0.87/J
4.255
4.254
1.871
I0.380
2.687
2.005
0.654
Ul07
0.900
OJ88
7.441
17.821
0.258 D.25ll
O.IH/
0.611
D.158
D.18
1.1138 /J./159 0.053
8111
0.'38
1.1111
6.059
1.345
12.550
3.152
2.749
2.212
1.450
0.105
I0.830
23.380
5.146
IJ.288 IJ.337 0.875 0.817 ll/?5 Swasta Lainya
i
Total Volume Sampah Rmh tangga (kg)
11.814
3.416
6.648
1.622
3.955
1.782
1.162
0.760
0.153 8.121 0.11115 OJI/I ll/118 111182
l2!19
5.406
2.624
3JIB
1.850
25.087
45.802
0.275
9.0l2
B.613
3.030
20.715
D.l#
0.23<1
8.1182
ll5llD 8.311
IJ.111 8.1!11
0./18'
0.1151 0.1117 Q.871
l238
48.027
44.774
Jli.237 !09.038 36.221 25.093 14.3:?9
12.740
13.690
1.381
ID3.454
212.492
O.ll76
0.082
0.008
0.619
1.272
0.288
0.268
0.097
0.653
0.217
0.150
0.086
Sum/Jer: Ta/Ju/as/1MaPrimerHi1Sil Penelilian, 2009 Keterangan : a. Sisa Makanan
e. Plastik
j. Styrofuam
b. Sisa Potongan Sayur/Xutit bumbu/
I. Kertas/Kan!us
k. Jumlah Volume Sampah A1
Kulit Buah/Kulit Ubi di!
g. Kaca/Gelas
c. Daun/Ranting/Kayu/Rumput
h. Kaleng/Almunlum/Besi
d. Jumlah Volume Sampeh Organik
i. Pempers/Pembalut Wanita
Dilihat dari tingkat pendapatan, jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan oleb responden di lokasi
penelitian menunjukkan
bahwa semakin besar
pendapatan semakin banyak pula jumlah sampah rumah tangga. yang dihasilkan, secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.17.
59
Tabel 4.17. Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan per hari berdasarkan~ngkat pendapatan responden (n=IB7) Tingkat Pendapatan
••• e
Rp. l.000.000. -
Voluma Sampah Rumah lengga (kg) herdasarkan Jenis Sampah Rumah langga
Jwriah Respond en
n
Sampah Df"!lanik
•
-
2.307
b
e
3.055
1.823
,. ,.,
i
i
k
OJ/8
0.766
,.,
0.11-1
5.265
UIJI
IJI
1.132
1.66
OA
33.492
67.1'13
8.5.12
Ll1S
2.143
16.458
39.943
5.739
15.447
3.458
z.743
1.333 8.11'
,,. ,_.
34.231
6.112
9.529
8.885
2.531
20.945
8.JNJ
un
l/ll6
1.148 I.a
4.366
4.19
IJJ/36 1.112
,_,. ,_.,
6..lfll1 1.14
,. .,,,
3.708
0.81'1
8.200
2.312
2.164
1.402
LllS
l.2fll
m
5.025
1.455
1.520
U/1# U/11 l/11 8.411 Ull
Rp. 2.500JIOO.- s/d Rp. 3.999.999.·
33
10.97'.l
Rp. 4.000.000.- s/d Rp. 5.499.999. -
28
13.53!i
1131 0.16
Rp. 7.000.000.- s/d Rp. 8.499.999.-
8
·- , alau • Rp. 8.500.000. ·
5
2.19
167
9.054
3.675
L414
1.414 1.451 I.Ill
1.513
h
2.768
14.957
Jumlah Rati·rala
...
Total Volume SampahRmh tangga (kg)
g
UI
63
Jumlah Total
I
a
7.185
Rp. l.000.000.- s/d Rp. 2.499.999.-
13
d
l.'13
UI
Rp. 5.500.000.· s/d Rp. 6.999.999.-
Sempah Non Of"!lanik
0
1rno
3.266
4.451
6.N l.2J5 I.Ill 1.llS!
m
23.485
2.743 2.743
Ul3 11&1 1.•
ll.8&f
1.1111 Hiii
L2I}
5.826
2.169
-
..
,_.,
0.140
2U.58B
41.533
l1f/5
8.7.!S
Uf/3
0.82
1.020
11.031
21.001
lllfJI
I.a
D.11411
ll/5
0.971l
1.950
0.160
8.958
17.158
l.llS
I.Ill
U#
I.II/I
um
1.Jl5
t.500
0.BJIJ
2.00
0.3
7.645
12.670
9.!l70
3.376
8.268
2.743
4.302
I.Ill 8-"5
2.743
3451
U4 8123 2.397
2.417
6.lf!I
I.OU!
1111
4.100
2.38
1.411
1.~•
0.455
I.Ill
La
IN
l5l9
l.S3I
48.030
44.714
16.231
ID9.04l
33.927 22.907
14.957
12.970
13.873
4.1!03
!03.437
212.478
0.288
0.268
0091
0.653
0.203
0.090
O.OJB
0.083
0.029
0.619
1.272
0.131
S~er: TalmlesiOi11aH1JS1!Penelitia112009 Keterangoo: a. Sisa M·almnan h, Sisa Potongan Sayur/l(ulrt bumbu/ Kulit Buah/Xul~ Ubi dR e. Oaun/R811ting/Kayu/Rumput d, Jumlah Volume Sempah Of"!l"nik
a Kar1aslkardus I. Plastik g. Kaca/Gelas h Kaleng/Almunium/Uesi i, Pompers/Pembalut W an~a
j. Stirufoam
k. Jumlah Volume Sampah AnDf"!lanik
llla-t'lll
Hal ini disebabkan karena semakin tinggi pendapatan responden maka konsumsi akan meningkat sehingga jumlah dan jenis sampah semakin banyak. Seperti yang terlihat pada Tabel 4.17. untuk pendapatan di atas Rp. 8,500.000,rata-rata jumlah sampah yang dihasilkan adalah sebanyak 2.534 kg/hari/keluarga yang terdiri dari sampah organik sebanyak 1,005 kg/hari/keluarga
dan sampah
anorganik sebanyak 1,529 kg/hari/keluarga, Dari jumlah clan jenis sampah yang dihasilkan berdasarkan tingkat pendapatan per bulan di atas RP. 8,500,000,- ini ter1ihat bahwa perbandingan antara sampab anorganik lebih banyak dari sampah organik, bahkan telah dimulai dari tingkat pendapatan antara Rp. 5,500,000,- s/d
60
Rp. 6,999,999,-
keadaan ini menunjukkan bahwa pola hidup konsumtif sangal
terlihat pada pola hidup responden.
Profil responden psda tabel 4.10.
menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang hidllfl diatas garis kemiskinan. hal ini mengindika~ikan bahwa sebagian besar responden memiliki status ekonomi yang baik.
Hasil penelitien ini sejalan dengan
Azkha (2006)
menyaiakan bahwa tingginya timbul1111 sampah untuk masyarakai dengan tingkat
peudapatan nngg! ini dikarenakan perbedaan tinl!,klll eko.nomi, gsya hidup, pendidiklUl dan mobiliw
penduduk.
Pramono (2004) 1Tl¢1lyatalcan bahwa
timbulan sampah sanglll dipengaruhi olch tingkat pcndapatan suatu ncgera dan pola konsumsi, semakin tinggi tingkat pendapalan semakin banyak jumlah
sampah yang dihasilkan. Pemyataan inl juga sejalan dengan Soemarwoto (2004) yang menyamlan bahwa bersemaan dengan naiknya pendapatan males pola hidup masyarakat akan lronsnmtif.
Berdasarkan status kepemilikan rumah, jumlah dan jenis sampah rumah tangga yang diha~ilkan secara terperinci
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan
dapat dilihat pada Tabel 4.18. responden yang menempati rwnah
dengan status milik. sendiri (rumah pribadi) menghasilkau lebih banyak sampah yaitu sebesar J.397 kg/lwiJll.elUArgadibaildingkan dengan responden yang tinggal dirumah kontak atn.u sewn yaitu sebesar 1.170 kglhari/keluarga.
Pcrba/lding.:m
jwnlah sampah yang dihasilkaf\ oleb rellponden deflgan status kepemilikan rumah milik .sendiri dan responden yang menempati rumnh kontrnk/sewa tidak terlalu besar, Umumnya responden yang relah mencmpati namah pribadi telah memiliki kehidupan sosial ekonomi yang mapen sedangkan bagi responden yang
61
menempati rumah kontrak/sewa juga cukup banyak memproduksi sampah karena terpengaruh gaya hidup konsumtif. Tabel 4.18. Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan per hari berdaserkan status kepemilihn rumah responden (n:l67) Status Rumah Kepemiliken Ru mah
Milik Sendiri
Knntrak/Sewa
Jumlah Total
Volume Sampah Rumah Tangga (kg) berdasarkan Jenis Sampah Rumah Tangga
Jumlah Re span den
a
b
c
d
75
25.141
22.861
7.628
55.630
0.335
o.•
0./0!
11141
11.J!/8
IJJ57 8.0!/8 O./Jl/9 0.118 13.362
92
167
Jumlah Rata-Rata
Total Volume Sampah Rmh langga (kg)
Sampah Non Organik
Sempah Organik
g
h
i
J
k
7.359
5.190
9.600
0.577
49.146
f
e
14.680 ' 11.740
6,970
L397
54.215
107.628
I.Cf
0.703
8.609
53.411
0.249 0.238 0.11!14
OS
8.231 8.145
D.876 D.1112 0./14/ 6.ll/8 0.5811
36.220 25.102
14.329
12.740
13.690
1.280
103.361
212.402
0.086
00'/S
0.082
0.008
o.srn
1.272
21.913
48.030
44.T/4
16.237
!09.041
0.288
0.268
0.097
0.653
0.217
0.150
4.090
0.1118 0.655
21.540
ZZ.889
7.550
104.778
Sumber: Tabu/asiOatallas1!Pene/itian.2009 Keterangan a. Sisa Makanan
a. Kertas/Kardus
j.
k. Jumlah Volume Sampah Anorganik
b. Sis a Potongan Sayur/Kulit bumbu I. Plastik Kulit Buah/Kulit Ubl dll c. Oaun/Ranting/Kayu/Rumpul
Styrofoam
g. Kaca/Gelas h Kaleng/Almunium/Besi
d. Jumlah Volume Sampah Organik i. Pempers/Pembalut Wanita
Berdasarkan jenis bangunan yang ditempati, jenis dan jumlah sampah yang dihasilkan secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Berdasarkan
tabel tersebut menunjukkan jenis bangunan permanen rnenghasilkan lebih banyak sampah yaitu sebanyak 1.406 kg/hari/keluarga, dikuti oleh jenis bangunan semi permanen sebanyak
1.180
kg/hari/keluarga
dan yang terakhir adalah jems
bangunan kayu sebanyak 1.042 kg/hari/keluarga.
Berdasarkan informasi
pada
profil respooden diketahui rata-rata jumlah anggota keluarga di kedua kelurahan tersebut adalah 4 orang/keluarga maka dapat dihitung bahwa rata-rata produksi sampah yang dihasilkan
satu orang di kedua kelurahan
berdasarkan jenis
bangunan yang ditempati adalah rata-rata sebesar 0.350 kg/orang/hari untuk
62
rumah permanen, 0.300 kg/orang/hari untuk rumah semi pennanen dan 0.260 kg/orang/hari untuk rumah papan/kayu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Damanhuri dkk, (1989) yang menyatakan bahwa besamya timbulan sampah rumah pennanen 0.350-0.400 kg/orang/hari, selanjutnya rumah semi permanen 0.300-0.350 kg/orang/hari dan sampah rumah non pennanen 0.250-0.300 kg/orang/hari. Sebagaimana yang disampaikan oleh Damanhuri dkk, hal senada disampaika:njuga oleh Pratam.a dan Soleh (2008) menyatakan bahwa semakin permanen suatu keadaan rumah maka timbulan sampah yang dihasilkan akan semakin banyak.
Hal ini disebabkan
karena tingkat ekonomi masyarakat yang baik tergambar lewat status kepemilikan rumah dan jenis bangunan yang ditempati.
Tabel 4.19. Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan per harl berdasarkan jenis bangunan yang ditempati responden (n~l67)
Jenis
Bangunan
Jumlah Respond en
Volume Sampah Rumah Tangga (kg) berdasarbin Jenis Sampah Rumah langga
a
c
b
27.211 25.132
d
IJ..'Qf}
//,191/
U.lill
31.62!
14.869
7289
0."3211 0.296
0.1111
13.719
4.630
Rumah Semi Pennanen
54
Ru mah Papan/Kayu
28
Jumlah Total
167 48.030
13.272
f
14.313
61.205
85
B
16-140
8.862
Rumah Permanen
g
9.407
h
7.399
0.!fl !J.Dli 3.076
3.899
i
j
k
Total Volume Sampah Rmh tangga (kg)
119.477
0.733
58.272
8.121 111119
8.li/16
U86
2.66!1
32.119
63.740
t0.280
ll.326
8.25' 6.246 0.11/G ll5IJ8 0.215 0.135 flJJ5' 8.072 OJN8 llll/8 0.595
l/88
7.IDO
/U5'
Jumlah Rata-reta
Sampan Non Organik
Sampah Organik
0.288
6.370
2.745
D.228 O.IJ!Jll 44.774 0.268
16.237 0.097
16215
5.211
8.57!/ 0.116
1.446
0.750
0.221 · 12.965
2S.181l
0125 O./JIJG 0.1152
0.82'
6./Jfll 0../63
l/H2
3.491
!09.041 36.220 25.093 0.653
0.217
0.150
1.846
14.329 0.086
12.744
13.690
t.280 103.356
O.D76
0.01!2
0.008
212.397
0.619
Sumber: Tab11/asi Data flasil Penelihan,2009 Keterangan : a. Sisa Mskanan
e. Kertas/Kanlus
b. Sisa Potongan Sayur/Kulit humbu/
I. Plastik
Kulit Buah/Kulit Ubi dll
g. Kaea/Galas
c. Oaun/Ranting/Kayu/Rumput
h. Ka Ieng/ Almunium/Besl
d. Jumlah Volume Sampah Orgsnik
i. Pempers/Pembalut Wanita
j. Styrofoam
............... ~, k. Jumlah Volume Sampah Anorganik
1.272
63
Berdasarkan asal suku, jenis dan jumlah sampah
rumah tangga yang
dihasilkan secara jelas dirinci pada Tabel 4.20. Dilihat dari asal suku, maka tampak bahwa suku non papua menduduki urutan pertama sebagai penghasil sampah rumah tangga terbanyak berikut diikuti suku papua lainnya selanjutnya suku asli timika.
label 4.20. Jenis dan jumlah sampah rumah tangga yang dihasllkan per hari berdasarkan asal suku responden (n~167)
Asal Suku
Suku Asli Mimika
Suku Papua lainya
Volume Sampah Ramah Tangga (kg) berdasarkan Jenis Ssmpah Rumah Tangga
a
b
e
d
e
I
s
h
i
j
k
22
S.414
6.0\4
2.332
14.760
4.034
2.879
0.56
1.27
0.85
0.073
9.666
0.191 8.273 P.186
an
0.113 B.l.'I
O.D2Ji 0.058 /llll9 8.l/IJ3 8.13!1
L/#1
7.041
17.242
4S81
2.627
15.885
33.127
29
Sampah Non Oryanik
Sampah Oryanik
791
2.291
IJ.243 0.273 0.1179 8.$95 0.156 Suku Hon Papua
116
34.775
31.235
II.Sit
77.521
27.415
0.3/IO D.21il l/Jll!I 0.1118 1.238 Jumlah Total
Total Volume Sampah Rmh tmgga (kg)
Jumlah Respon den
167
Juml.ah Rata-Rata
3.896
1.999
2.7
ll.082
D.134 IJ.D!I D.086 DJJ!/3 D.1/13 8.5NJ
24.426
Lii!
76.979
154.500
0156 IJJJ!JI 11.879 6.1111 /l/1115 D.884
L332
18.147
11.492
9.146
to.182
0.597
36.03
24.922
14.67!1
!02.53
212.053
0.?89 0.?70 0.097 O.G5G O.J/G
0.149
0.088 0..074 0.08? 0.005 O.Gl4
!.?70
48.230
45.159
16.134
!09.52
12.415
13.732
0.752
Sumner: Taou!asi Dali!HasilPenelman,?009 Keterangan : a. Sisa Makanan
e. Kertas/Kardus
j. StynJfoam
b. Sisa Potongan Sayur/Kulit bumbu/
f. Plastik
l Jumlah Volume Sampah Anorg,anik
Kulit Buah/Kulit Ubi dll
g. Kaca/Getas
c. Oaun/Ranting/Kllyu/Rumput
h. kaleng/ Almunium/Besl
d. Jumlah Volume Sampah Drganik
i. Pempers/Pembalut Wanita
Dilihat dari tabel diatas menunjukkan perbandingan jumlah sampah organik dan anorganik yang dihasilkan oleb responden asal suku papua lainnya dan non papua dapat dikatakan sebanding, berbeda dengan responden asal suku mimika asli menghasilkan lebih banyak sampah organik dibandingkan dengan sampah anorganik. Hal ini terjadi karena perbedaan budaya dimana pola makan suku asli
64
mimika lebih llap}'llk mengko11S111Usi makarnm pokok seperti ubi-ubian, sagu, daging dan lebih sedikit mengkonsumsi rnakanan instan, selain itu aktifitas masyarakat a'li mimika lebih sedilcit dibftndingkan dengan suku papua laiMya
dan non papua yang Jebih banyak mempunyai gays hidup yang konstJmtif.
Jumlah s.ampah yang dihasilkan o\eh responden suku papua lainnya dan suk11 non papua lebih banyak dibandingkan dengen respondeo suku asli mimika di<>ebabkan oteh pola berpiktr, tingka1 kebutuhan hidup dan aktifitas yang lcbih tinggi meuyebabkan mereka r11e11ghl1Silkan lebih banyak sampah.
Mcnurut Wissler
(I 920. yang dikutip Fathonl, 2006} menyatakan bahwa suaru daerah kebudayaan dikelompoklc.an kc dalam snu1 golongan, kcbudayaan yang satu berbeda dcngan
yang lainnya, perbedaan ini dari wujud unsur kebudayaan flsik misalnya bentuk dan gaya pakaian, tempa1 kediaman selain itu perbedaao dari sistem sosial atau sistem budaya seperti unsur organisa~i kem.asyarakaum, perekoeomia», upacru-a keagarnaan, cara perpikir dan adat kebiasaan.
4.4
Pe•gelolaan Sampab Rumah Tane;~
Keterlibatan 1nasy11raloi1 Kelarahan Koperapok.a dan Keluraban Kwamki sebagai pengbasil sampah dalarn pengelolaan sampah rumllh iangga meliputi
upaya peaanganan sampah di sumber (011 .1ite hatldiing), penyimpanan sampah di sumber (on site storage), pengolahan sampah di sumber (on site pt<XJe:;.ving} dan pembuangan sampah rurnah lllngga ke TPS (hDmehold waste disp<Mal).
65
4.4.l
Pensnganan Sampah di Sumber (on site h1111dling) Suatu langkah penting dalam pengelolaan sampah rumah tangga adalah
penanganan sampah di somber sampah dalam hal ini rumah 1angga yang meliputi proses pemilahan sampab yang ditimbulkan berdasarkan jenis samrah sam(llli ditempatkan irenylmpanan
di dalam wadah yang digunakan sampah.
Berdasarkan
hasil
umuk pengumpulan atau
wawancara
oengan
responden
penanganan sampttlr disumber sampah masih dilakukan dengan cara-cara yang lama yaitu semua jenis sampah yang diba:;ilkan sebagai al:.ibat dltli aktifitas 111mah tangga dikumpulkan dalam satu wadah. proses pcmilahan sampall maslh belum sepenululya dilakukan karena pcmilahan 8antpah yang S88t ini dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat hanya memilahkan sisa makanan dari sampsh lainnya
sehingga .~henarnya pemilarum sampah dalam arti sesunggulmy.t
helum
dilakukan oleh masyarakar, Hasil wawancara dengan respondea tentang kegiatan pcmilaban sampan, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.21.
T"°""; 4.21. Jumlah responden yang melakukan pemil
No. I
.....].
Jumlah
Kcsnnnden - .. -·-· ---------11--....:..!!='!"'=~-1------I Mel
lumlah: ·----·---------~----:.-"-'. Sumber : 1'nhu/o., Data llasil Penehtia», !009
51 __,__
116 167 __
Persentase 30.54 69.46 --
100.IJQ __,__.o=""-''---'
Oilihat dari Tnbel 4.~1. terdapet 51 (30,54%) responden yang melakuklu1
pennlahsn sampah sedangkan sisanya 116 ( 6?.46"/o) rcsponden tidak melakukan pemilaban sam~.
Belum dilakuUnllya kegiatan pemilahan srunpah oleh
66
~bagiao besar responden, karena metl~P kegialan pemilahan sampah belum
perlu dilakukan dengan alaS8J1 sampah yang bernda di TPS oleh pemerintah juga belum dilakukan pernisehan antara sampah (l(gallik dan sampah anorganik. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ariadanna (2008} bahwa pemilahan sampah di kampung Banjarsari masih sulit dilakukan oieh warga karena pemutung yang mengangk.ut sampah rumah tangga masih mereampurxan sampah meo]adi satu. Berbeda J.:rigan warga K illl!ICOlldong da1l Sentra Jmlah yang be lum mem i lab
sampah rumah tangganya deogan alasan
Ul8lllll i.:lal1
l<:rbi;;:sa memboang segahi
j en is sampah pada. satu tempat, yang tapcnt:ing sampab disingkirbndari rumah
mereka (Rahardyan dan Murdeani, 2006}. Hasil penelitian Qu Ying. et al, (2007} rnenyatakan salah
Sall.I
fslctor yaog ineoyeba0kaa masyarakat di Cina be \um
rnelakukan pemisahan sampsh adalah nilai Jingkungan dan pengetahuan yang kurang.
Berdasarkan wawancara rwnah tangga yang telah melakukan proses
pemilahan sampah, alasan melakukan kegil!Un pemilahan ini didasari
atas
keuntungan yang diperoleh &lltara lain SlUllpah organik (sampah basal!} berupa sisa sayur mayur dan sisa makanan digunakao sebagai bahan pemeuatan kompos untuk dipekal sendiri clan ~
biihi.o makanan bagi temak baik untuk temak
mil ik send iri atau retangge,
4.4.2 Pcoy:impanan &Ullptlh di SIUDber (on $iU ~to~e) Penyimpanan sampah di sumber meliputi kegiatan memasokken sampeh yang
telah
dipilah
ke
dalam
wadah
yang
telah
disediskan
dan
menyimpan/mengemesnya dengan baik. faktor-faktor y.wg harus diperhatikan
67
dalarn penyimpanan sampah adaleh jenis wadnh yang digunakan
untuk
menyirnpan sampah, loknsi untuk melcmkknn Wlldah, kes~halan masyarakat dan Produksi sernpah yang dihasilkan oleh !Ulllah tangga di Kelur3han
estetilca.
Koperapoka dan Kelueahan K wamki dilaknlcan pewadahan deng;m dengan mCflggunakan tempat sampah. Berdasar!can hasil penelhian 1emadap lrepemilikin tempat sampah secara rinci dapat dilihat poda T&bel 4.22 T :obel 4.22. Jumlal-.rcspondcll yang memiliki te11tpal saropah (or!67) :-Jo.
,_J•m!_al!._Re;>~_"'1_.Il'e.!:,'.ro~
rss
M em iliki t..-mpat 381t!pah scndiri 2 Tidal!: memiliki Temnat SamMh scnctiri Jumlah: .. $umber. Tabuias! Data Haul Pent:l1tian, 1009 1
--
--
I
12 167
- --
92.81 7.10 )00.00
r
l
Bcrdasari
Mtara
lain
responden tidak. memililr.i
Jenls cempat sampah y1111g dimiliki olelt rumah tangga ker.njang
sampub
yanl!I
Ct:rbuili
dari
baban
plll3tik/drum/cmbcrlbak sampah yang pe1mauen :ithany;ik 36,43% , sedangkan yang sisanyn sebanyak 63,57% l"<:3p0ndcn memiliki jenis kantong plastik kresekllr.arong/Urdus dihasilkan.
tempat
sam~h berupa
kosong Wtl>J.k mewadahi sampah yang
Jumlah tempal sampah yang dlmitlki oleh masing-masing rumah
(anll&ll rata-eata l tempat samp«h yaitu sebaoyak XJ,91% adajug11 yang
mernilild
lcbih dari I tempat sampah yaibl sebeser 16,09%. Kondisi in i menggarnbarkan setiJip rum ab tengga rnenyadari bahwa dalam melakukan aktifitas sehari-hari selalu meoglwllkan sampah sehingga memiliki
68
tenpat sampah ssngat diperlukan dalam pengelolaan sampah rumah tanggo.. Dengan mem i liki ternpat sampah rumah tangga lebih mudah dalam penanganan sampah. karena jarak yang lebih dekat serta ulwnm, jenis dan jumlah
tempat
sampah disesoaikan dengan produksi sampah tlap-tlap rumah tangga di samping itu kO!ldisi sosiaJ ekonomi rumah tangga yang baik menyebabkan tidak ada k.endala bagi ruman taagga wnuk meoyediakan temper sampah. Hal in i sejalan dengan hasil peneluian A)'Ul13lltO (2006) menyaiakan bahwa dalam tahapan l<eluarga (pra sejehtera, sejahtera
m~
sejAbtcra l1l plus), keluarga sejahtera Ill
dnn keluarga sejahtera IJ( plus ya"& mcmiliki proporsi kepemilikaa tempiu sampah ti nggi, Terdapai
beberspa earn penyimpllllUl sampah ysng dilakukan di loko.~i
penelitian yaitu oengan cara dikemas rapi ketnudian disimpan di tern pat sampah, tanpe dikemas dibiarkan begitu saja datam tempat s.ampah atau di'i>iarkan rertumpuk diatas tanah lanpa perlakU!ll
2l)!IHl)ll.
Secsra lehih terperinci cam
penyimpanan sampah dapat dilihat pada Tabel 4.23. Tabel 4.23. Cara penyimpana.'\ sampab IUIWlb l:an!!ga )""& dilakukan olell responden (n = J67)
-· No.
Csra Menyimpan Sa11110li
Jumlah Rcspo11dcn
Pcrseatssc
;
Dikemas dcngan rapi dit>ifllP"ll daLua 1empa1 sampan di rutn:!h
137
!!2.04
2
Oibiaikan datum tempat sampah Ulllpa di kanas
so
17.96
167
100.00
dengan rapilditumpuk di aias tlrulh Jumlah: -- - - -· S11mher . Tabvlas• Data HtJ;Ji!Penclitran, 2()()9
69
Berdasarkan Tabel 4.23.
terlihat bahwa sebanyak 82,04% responden yang
menyimpan sampahnya dengan cara dikemas rapi dan diletakkan dalam tempat sarnpah (Gambar 4.4a.) dan dibiarkan dalam tempat sampah tanpa di kemas dengan rapi atau ditumpuk tanpa per1akuan apa-apa di atas tanah 17,96 % (Gambar 4.4b dan Gambar 4.4c.).
Cara penyimpanan sampah dengan cara
dikemas dengan rapi dan disimpan di tempat sampah memiliki persentase tertinggi dari cara penyimpanan sampah yang lain, ha! ini menunjukkan bahwa rumah tangga telah merniliki pengetahuan, cara hidup yang baik serta kepedulian terhadap Jingkungan karena sampah merupakan limbah yang terdekat dengan hidup manusia (Irianto, 2002).
(c) (b) (a) Gambar 4.3 Cara penyimpanan sampah yang dilakukan di lokasi penelitian a. Dikernas dengan rapi ditampung dalam tempat sampah b. Ditampung dalam tempat sampah tanpa di kemas c. Ditimbun langsung di atas tanah
Berdasarkan hasil penelitian ini jumlah sampah yang dihasiikan oleh rumah tangga
di Kelurahan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki rata-rata l,272
kg/hari/keluarga sehingga sampah tersebut tidak langsung dibuang tetapi disimpan di rumah sampai cukup banyak untuk dibuang. Secara rinci lama responden menyimpan sampah sebelurn dibuang dapat dilihat pada Tabel 4.24
70
Tabel 4.24. No.
Lamanya sampah rumah tangga disimpan oleh responden (n=l 67) Lama Menyimpan
Sampah
1 hari (dibuang pada sore hari) 2 - 3 hari .) 3 - 5 bari Lebih dari 5 hari 4 Jumlah : Sumber : Tabulasi Data Hasil Penelitian, 2009 1 2 '"I
Jumlah Responden 54 95 14 4 167
Persentase 32.34 56.89 8.38 2.40 100.00
Dilihat dari tabulasi data pada Tabel 4.24. lama rumah tangga menyimpan sampahnya sebelurn dibuang tertinggi yaitu selama 2 - 3 hari sebesar 56,89% responden. Hal ini disebabkan karena apabila sampah disimpan lebih dari 2 - 3 hari sampah akan membusuk sebingga menimbulkan ulat kecil yang mengganggu kesehatan, estetika lingkungan, dan kenyamanan responden (Gambar 4.5).
Gambar 4.5. Sampah yang telah disimpan lebih dari 3 hari telah membusuk dan mengeluarkan ulat dan bau busuk.
Sekitar 32,34% responden yang memilih membuang sampahnya pada sore harinya hal ini disebabkan karena lokasi tempat tinggal responden tersebut dekat
71
dengan TPS atau S1.mgai/paritllanah
kosong, Secara keseluruhan persentase rumah
tllllgga yang menyimpan !'.Wpahnya lebih dari I hsri sebe lum dibuang lebih
tinggi yaitu 67.66 % hal ini dilalrubn untuk mengh~t hiaya pengangkutan sampah dari rumah menuju ke TI'S. Sejalan dengan basil penelitian Hllndayani (2008) yang menyatakan
bahV>.'11
dalam penge\olaan sampah akan selalu
mcnimbulkan manfaat lbenejii) dan bia)-a(cost).
4.4.3 Pengolaban Sampah di S•ualier (oa :ill!pnH:e¥:1irrg) Kegiatan pengolahen di lingkat sumber meropekan kegiatan yang dilakukan untuk rnemaafaatkan sampah sebagai sumberdi!y11 sehingga mempcrkecil volume sampah yang akan di buang ke TPS. Se(:a13 terperinci pengol:ih3ll sarnpah di
tingkat sumber dapat dilihat pada Tabel 4.25.
Tabel 4.15 Jumlah Resp()!lden Yang Melalulka!i l'ellg&Jaban Sampab Rumeh Tangga
--
-
-·
-
(F-16?)
No. l 2
Jumlsh Responden
Melakulwl Pengolahan sampab Tidak Melsl:.uican Peo.m!abao
Jumlah : Sumber : Tobulosi Dosa Hus;/ />errelitian, 2009
-
I'
Persentase
i
63 104
37.72 62.2&
J
167
100.00
I
Jlasil wawancara dengan rcspooden menun.jukan bahwa 69.46% responden 1idak melakukan pengolahan sampah romah umgganya dan sisanya melakukan pengolahan sampah di surnber.
I
Kebanyaltall responden beluni me!akukan
pengolebao sampah ru111ah tangga yaot, dilias.ilbn karena pengetahuan responden untuk memanflllltklln sampah sebagai sumber daya masih terbaiss.
Hal ini
72
dikuatkan mereka
melalui tentang
kehanyakan
dari
basil
wawan=a
penge!olaan
dengGO
sampah
responden
nunah
tsngga
tentnng
pengctahuan
dengan
prinsip
3R.
reponden belum pcm.ah mendengar tcnlang prinsip 3 R., secara
rinci dapat dili!Jat pada Tahel 4.26. Tabet 4.26. Pen~ctahuan 1c:spookn prmsip 3 R (n=J67)
Jumlah Resoondea
Nn.
-
l
l
.
-·
-
-·
Pemah mendengsr
37
Persentase
i 'I
PCJTiah mendengar tetapi belum rm:ngc:Wiui
56
:.!2.16
! 33.53
!
J
bclum pernah 01eJru<'rtgar &m bc:lum meugctaltui
- Jurnlah
-----
- . .. Sumber · 7 abui~s1 Data Hasil Pm~Ul:an,2()()9
.- ....._ -·
74
I
167
I
II
44.31
100.00
-·--·
Data di atas menU11jukbn babwa !ebih banyak responden yang bc!um pernah mendengar tcnwng prisip3 R ker11udian diikuti oleh resposden yang sudah pemah mendengar dari media msssa elektronik arav sorar l
Menurut
hasil
peaelirian
Yustina
(2006) reenyatakan
adanya
pengetahuen seseorang teniang Suatu haJ akan menyebabkan seseorsng memiliki sikap tei:tentu. Dari sikap yang Ilda akan terbentuk minat. Mlnat menentukan reallsesi peeilaku,
Sikap yang baik {positif] terhedap pengelolaan linglwngan
hid up, didukung oleh petigetah uan lingkungan bidup yang baik, Pengelolaan sampah yang difakukan di sumber berupa pengoiahan sampah organik berupa sisa makanan dan sisa
S8)U1
terrtak, Sampah anorganik yang dilwilkan
rnayl11' menjadi kornpos dan paksn heruria kertas dan organlk diolah
dengan
earn dibakar,
Khu!l.IS u11wk
sampah organik bcrupa rumput dan sisa
potongao ranting dan daun 5etelah mengalami preses pcngcringan kcmudian di Secara terinci pengelolaan sampah yang di lakukan dapat dilihat pada
bakar.
Tarer 4.27.
Tabel 4.27. Jenis per.golalw> sampab rumah taJ188a )'!mg d\lakuloui re~pnncle11 (n'-'63)
----
---
I
-· .... _. Mcmbuat Kompos
2 3
Mcmbuat raJrnn itm;ik Memoa~ sampa.'I yu2 dihasilku
No.
.:1!!._m!~L
--·
-·-
I
_
Pe~ntase /
6 25 32
9.52 39.6g 50.79 _._~JOl.!:_QQ._
Jumlsh Re<Jl()•den
__,,_
- @._ __
- - -·---~
Sumber : Tabulosi Owlition, 1009 Berda5llllcall iabc.l di atas tcrlillat bahwa pengolah1111 sampah menjaidi kompos
merupak:in jcnis
pengolahan
yang
sanga1
-'Cdikit
dllalwJcan.
Pengomposan sebenamya mcrupokan suatu mctode unlllk memperccpat proses pcmb11sukan bahan organlk. d~gan ll'\ellgatur kondisinya sesuai dengnn yang kita inginkan. Tclmik pengompcsan yang bailc dapat dipastilum rnengurangi hil3ngnyn nutrien clan meningkatlc.an pengembaliannya ke dalam tlnah (Csiro, 1979). Hal ini mcnyebabkan h1111ya scdik\t responden yang melakukan pengelolaen sampah rumah ta.ngganya menjadi kompos karena belum memiliki keahlisn untuk mengolah saropal\ Oll!anik menj.adi l;()mpos scbpgaitnana yang diss.mpaikan oleh Djuarni, dkk (2()0~) bahwa jwn.lall sampah lerus bertunbab tetapi kemampuan
mengolah sempan belum rnemadai. R.wnah tangga yang •m:mbl\lar s;unpalutya di sekitar rumah karena mereka
memiliki laluln urituk melakukarulya, ruudah
74
sejalaa dengan pernyataan Nalhatson (2()00) pengelolann seternpct merupakan pengeloleen yang di\akukan sendiri oleh rumah tsngga dengan membakar,
me11gubur dalam galian taoah pekarangan •tall deni;an cara Jain yang masih dspat dibenarlcan dalam pemusnshan sampah,
Card mernlruang sampah yang dilakukan olch rumah lllngga di Joltasi
penelitian berdasarlotn hasi! wawucara dengao responden sceara t:erinci daoat dilihal pada Tabel 4.28. Tabel 4.28. Cara MembusllS S,'Klll)8h Rumah 1'angga Oleh Responden (n~J67) N().
JUl111"'1 Tempat Sanpah
I 4
-- - "
Oibqana sendiri ke 1'1'S Yllll& k:td~ia:c Dibuarur di •unoai/l)'lrit/111au tamh koson~ J_um!llh.: S01mbflr • Tacula.11 !J<Jlc Hast! /'u,,111,,,,,, 1009
-
--
lut11lah lle$ponden
97
--------·'° 167 ...
Penenlllse
58.08 41.92
IQL.
Dilillat dari tabulasi data yang disajilalll dalam Tabel 4.28 diketahui baliwa L 00% respenden membuang sendlri sarnpab yang dihasilan baik secara diantllr sendiri 11.e TPS :icbanyllk 58.08%, dan si."8tlyasebllnya)<. 4 I .92% memboang'pada suogni/parit/tanah kosong (Gambac 4.6).
75
Gambar 4.6. Rumah tangga membuang sendiri sampah rumah tangganya
Kegiatan membuang sampah yang dilakukan sendiri oleh rumah tangga ini disebabkan oleb pemerintah belum memberikan pelayanan sampah sampai ketingkar rumah tangga. Rumah tangga yang membuang sampahnya sendiri ke TPS karena jarak rumah dengan TPS dekat, bagi rumah tangga yang membuang sampah dengan cara dibuang ke sungai/parit/tanah kosong disebabkan oleh kondisi lingkungan tempat tinggal yang dekat dengan sungai/parit/tanah kosong sehingga menganggap cara inilah yang termudah dan murah.
Hasil penelitian
tentangjarak rumah responden dengan TPS disajikan pada Tabel 4.29
Tabel 4.29. Jarak TPS dari rumah responden (n=167) No. Jauh (> 1000 m) 1 2 Sedang (500 m - 1000 m) Dekat (< 500 m) 3 Jumlah
Jumlah Responden 65 57 45 167 Sumber : Tabulasi Data Hasil Penelitian, 2009
Persentase 38.92 34.13 26.95 100
76
Secara umum
hasil penelitial! ini me11ggambar\\an bahwa pengelolaan
sampah rurnah caogga yang mclipu!j penallganan sampah di tins)cat sumber, penyimpanan sampah di tingkat Sll01ber, pengolahan ssmpah di tingkat somber, dan pembuangan sampeh rumah tangga Ire TJ>S yang dilakukan o\eh rurnah tangga
di Kelurahan Koperapoka dall
l(eluraban
Kwamki masih menU11jukkan
belum dilakukannya pengelolaan ;.ampah dengan baik,
Secara jeias dapat
digambarl
Tabel 4-.JO. Status pengelolaan sampfJh nunah tangga di lokasi penelitian No.
--I
2
3 4
·-
Penanganan sampah di rum her - Mel
---
-----
Rata-rata
-.
-
.
-
)
Tidak
/
("/o) j _(%)--l
--
t-· -· ·------·-
-· PeneliJian,2009 Sumber : Tabulasi Data Hasil
'-·-·
Ya
Indikator pengelolaan sampah yang baik
30.54
69.461 I
92.81
7.19 /
36.4
63.6 I
16.{)9 82.04 32.34
83.91
I
17.96 I
67.661
i .17.721
.
58.08 I i 386.02 I 48.25 '
62.28
41.92 i 413.98 ·- -·s 1.75
Berdasarkan tabel diatas dikelllbui babwa pengelolaan sampah rumah rangga di Keiurahen Koperapoka dan Keluraban Kwlilllki baru mencapai 48.25% dari pengetolaan s.ampah rumah taogga yang berwawasan lingk11og1m, Hal ini
71
kurangnya partkipasi
disebabkan
oleh
dan kessduran masyarakal
untuk
melakukan
pengelolaan sarn pab rumah tangganya sebagaimana dikatakan
Handayani ('.WQll) bahwa penge)olaan sampah nm1ah tangga dapat berjalan baik apabila upaya tersebut muncul, twnbuh
dan berkembsng dari inisiatif dan
sumberdaya milik masyarakat sendiri,
4.S
Faktor-Faktor
)llllg
Memforoug dan
Mengbambat Muyarakat
Mclaltubn Peo~Jaau Sampall R11mall Taogga di J<elunabao Kopenl)l)b daa Kdu•JI• Kwuiki. Pengelolaan sampan bertujuan llllJUk. meniogkatkan kesehatan rnasyarakat
dan kaali!as lingkung<m, serta meojadibo sampalt sebagai sumberdaya, Berdasarkan hasil penclitian ini lllQWJljui;.kan bahwa pengelo!aao sacnpah rumah
tangga di Kelurahan Kopcrepoka dan Kelurahao Kwamki baru berjalan 4S.25 %. Belum ber!iasilnya pengelolaan sampah lUD!llh !angga tidak ~rlep~ dari peran rumah langga itu sendiri, pemerintah br4bkan lingkungan tempat tinggal. Hal ini menunjukkan
ada t"ak1m-faktor yang
rnempengaruhi baik
sebagai
fllktor
pendoron2 maupun penghambat pengekllaair sarnpah rwnah tangga. Aseek sosial bodaya., ekonomi, kebijakan pemeraah d.an teknis f1Sik turut berperan dalam
perilaku masyarakat dalain pengelobao Slllllpab rumah tangga.
4.5.1 Aspek S~J Budaya Menucut Koeatjata11ingrat (lanpa tabl!D, seperti dikutip oleh Seiiadi dkli:, 2006) kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri rnanusia welalui
pro~~ bel ajar.
Salah satu perwujudall dari kebud~yaan adalah sebagai soatu
kompleks aktifitas ;c:tta tindak1111 berpol.s dari maousill itu sel!diri, wujud rersebur
78
dinamakan sistem sosiel. kel>udayun
Lebih lanj11t dikatlkan bahwa subtansi mama dari
berupa sistern pengetahuan, nilai, parnlangan hidup, kepercayaan,
persepsi dAn etos kebudayaan. Berdasarken
hasil
wawancara
dengan
beberapa
infonnan
Jcunci
menunjukkan bahwa faktor pengetahuan tentang J)C(lgelolaan sampah rumah tangge, nilai status kepemilikan rumah dan kearifan Jokal mempeogaruhi
masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah rumah tangga. I, Faldor Pengetab.an Hasil wawancara dengan masyarakal tcnt.ang pengetahuan masyarakat
tenllmg pcngclolaan Sl.Vnpah dcngllll prinsip 3R
menunjukan sebagian besar
masyarakat belwn mernahami peni,-elo!aan sampah dengan prinsip JR. Beberapa diantaranya mengatakan bahwa mereka belum mengolsh sampahnya kareoa
mereka belum mempunyai pengerahuan 1fan pengalaman dalam memanfaatlcan s.ampah sebagai sumbenlaya. Hal yang sama disampaikan oleh tokoh masyarakat dikatakan bahwa kehanyakan masyarakat belum mclakukan pen1:elolaan sampah rumah tangga, secara khusus pada tahapan pengolaban .sampah karena tidak memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah menjadi sumber dsya, Pengetahuan mas~arakat yang dimiliki sckamng ltdalah h&il pcndidikan fonnal
yang ditcmpuh olch masyarakat sebingga pcngctahuan y1111g dikclllhui tentang pengelolaan sarnpah rumah tangga secara keseluruhan hanya bersi&t wnum tidak spesifdc tenting pengolahan sampah. Hal senada disampaikan juga oleh Dinas
Kebersihan Pertamanan, (Ian Tata Kota yang meny~talc.an bal>wa pengelotaan sampah rumah tangga dengan prin~ip 3 R belum dapat dilakukan karena
79
pengetahcan masya.ralcat masih lerbatas. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tati K.ota
sebagai instansi pengelola kebersihan belum pemah mcnginfonnasikan hal
ini
melalui sosialisasi ma11p11n penyuluban kepada masyarakat sehingga
pengetahuan masyarakat tenlang pengelolaan Sllmpah dengan prinsip lR masing rendah. Menurut Kastaman (2004) menyalJlkan bahwa pengelolaan sampah pada dasarn}'a memburunkan pcran akrif dari masyarakar tennama dalam menguraJ1gi jwnlah timbufan sampah, memilah jenis sampah bingga bcrupaya menjadik.an sampah menjadi Jebih bennanfaar, hal ini 1eh1b bimyak dilakukan diberbagai negara yang tclah m~ju dan berltasil. Kcberhasilan ini didukung dimgan lldanya kampanye yang disosialisasikan oleh pemerlntah antara lain melah1i koni;,cp 3 R yailu Reduoe, Reus« dau Recycl«
t. Statu8 Ke~milikan Rnmafl Wawancara dengan beberapa warga ma~yarakat menyatakan bahwa status kepemilikan rumah llmll berpengaJUh terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.
Masyarakat
yang
menempati
rum.ah
pribadi
biasanya lehih
mt•nperbatikan pengelolaan sampah rumah tangga dibandingl;.an dengan yang yang menempati rumah sewa/konlrak.
Hal ini disebapk1J11 karena ma.syarakat
yang meaempati rumah pribadi merasa memiliki sendlri rumah tersebut sehingga mereka mempunyai perhanen temadllp pengelolaan sampah rumah tangga. Sedangkan
masyaraht
yang
menempati
!llmah sewlllkontrakan
kurang
mempunyai perhatian dalalu menangani sarnpah rumah tangganya. Berc:lasariran hasil wawancara de-ngan salah satu kema RT
sampah yaog dilakul
80
dengan yans tinggal di nanah sewa.
Hal ini terlihat dari kondisi linglrnngan
rumah sewa lebih terkesan kumuh karma
pembeangan sampah rumah 3.
tan@
penanganan, penyimpanan dan
yang diha~lkan
tldsk teratur,
Faktor Kttrifan Lollal Masyarakat Setempat. Sistem kearifan l(lka) secara netral dan dinamik di kalangan dunia ba.rat
blasanya
disebut
deogan
istilah Indigenous Knowledge (Warren. dalam
Adimiharja, 2004). Konsep k.earifan lokal etau kearifsn ltadisional atau sistem
pcngctahuan lokal (indigenoos knowledge sy.;iem) adalah pengetahuan yang khas milik suatu masyar<>kat atan budaya
ICztentu
yang telah berkembang lama sebltgai
hasil dari proses hubungsn timbal-balik antara masyarakat dengan lingkungannya (M.mali, dalam Mumfangati, dick., 2004).
Jadi, lronsep sistem .kearifun lokal
berakar dari sistem pengetahuan dan peogelolaan lokal atau tradisional. Karena bubuagan yang dekar dengan lingbmgao dan sumher daya alam, rnasyarskat
lokal. lradisiOIUll, arae asli, melalui wuji ecea" !elah mengembangl(an pemsharnan terlll1dap sis1em ekologi dimana
meieka tinggal
yang
telah
dianggap
mempertahankan sumber daya alarn, seeta meninggalkan kegiatan-kegiatan yan~
dianggap rncrusak lingku11gan (Mitchell, 2003). Dalsm ko11teks pengelolaan s.ampab l'\1Illab tangga. kl:arifan Jo.kal masyarakat
asli Mimika
memiliki peogel::lbuan tradisional sendiri dalam
mengetolah sampab rwnab tangganya, sclain itu masyarakat asli Mimika juga
memiliki pantangan-pantangan yang tidal< boleh dilanggar. Berdasarkan wawancara dengen WllJ88 masyarakat a-di mimika menyatakan bahwa pota pengelolaan sampan yang meieka lakukan masih sangar tradisional
81
dimana masyarnlcat sebaga] pengh:isil sampeh membuang sampah yang dihasilknn tersebut Jibawah pehon, bias.anya pohon yang dipakai sebagai 1empt1t membWlng sampahnya adalah
pohon pisang. Sebagian masyarakat rnembuang sampah y1111g
diha~ilkm• dengim cara menguburkan dalom lanah di halaman rumah mereka, dim untuk sampah daun/rumput dibakar di~elcitar rumah atau Ice.bun mereka, Sampah
yang telah dibuang dengllll ja!an ditumpulc di bawah pohen pisang, dilcubur dalam tanah dan abu sisa pembakaran sete!ah membusuk dijadik.an pupuk nrganik hagi tanaman di pek.arang dan kebun mereka. Tak jarang tempat dill\111\a mereka menguburlcan sampah ata« membakar samp;lh tersebut dljadilcan tempat unm.k
menanam 1M1111111ll jangka pendek. untuk keperluen sehari-ner! seperti cabe, tomat, dan talas sc:laajutuya mt:relca aklln membuang sampah yang di.basilkan pada pohon pisang yang lain atau ianllll k~ng yang !nln di seldtar l!alaman rumah mereka, Hal ini karena 11111&yaraknt memp1111yal keariran lokal yang melarang merelut untuk membU11Rg slllllpah scmbaraJ1gan lmib.ma di bJi/3ungal atau menumpuk/membuang sampllhnya dekat jenis pohon yang besar karena merek!l memlliki Jcepercayaan bahwa pada tempa1 tempa1 rersebut bcrdi.am roh leluhur penunggu p1"1hon/s11ngai!Kali ya1lg mengawasi hidup mereka sehingga dinnggap tempat tersebut keramat dan apabila mereka mela1.1gi,w pantanggan tersebut
mereka akan mendspar kutulwt berupa sakit. Sakil tersebut ak11r1 sembuh apabila mereka membersihkan sampah yang dibueng di bawah pohon atau kali/sungai kemudia11 sampah tetsel>ut dibakar, Apabila sampab tersebut dibuang di bawsh pohoa besar makll setetan dibersiltkan maka tanah disekeliling pohon te"'ebut
harus disiram m<--nggunaklll! air ganim sebagai tanda pembersihan rumah dan
permohonan maaf kepada penunggu pohon atau roh leluhur tersebot, Berdasarkan hasil wawancara dil<etahui bahwa masyarakat asli Mimika mempunyai ~irnika
pengetahuanLebih laqjut dihtakan kebiasaan rnasyarekat asti
dalam me\akukan ak.tivi!asnya sangat seoikit menghasilkan sampan
sebagai contoh dalam membswa banmg kebutultan baik unlllk rumab tangga maupun untuk tujuan diperdagangkan mCfCb selalu ffiC(!ggunakan sejenis tas dari rajuta!l tanaman y..ng dikenal o.!engan oama "Noken" sehingga penggunaan tas
p!a.stik sangat jarang digunaken, dalam upacara adat yang dilangsungluln sclalu disertai dengan pcsta "balw Bat11" da\am pesta bakar batu ini
selelu akan
menghasilkan sampah nam un sairipah lersebut merupakan sam pah organ ik berupa daun dan s isa makanan yang mana pada akhir pessa tersebut langsung di bakar hingga yang tertinggal hanya abu ymigahn digunakan kembali sebagai kompos, Proses pengelolaan sampah secara sederhana itu merupakan kearifan lokal masyarakat asli Mimika.
Berdasarican basil wawancara dialas menunjukkan
bah wa kearifan lob.I ini sejalan detlpn pengelolaan sampab berwawasan lingkungan karena menunjukbn kebemmjllllm dari sitem yang dibentuk, apabila diserap dengan baik oleh seluruh ~
dapat mcnjadi faktor pendoroeg
dilakukannya pcngelolaan sampah betwawasal\ lingkungan.
Kcacifan lokal
merupakan nilai buds.ya )"Ulg ball; yang selalu diinginkan, diclta-citakan dan
dianggap penting ole!i sclun.
83
nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai morat, dan nilai religius (Setiadi, dk.k, 2006).
4..5.2
A.tpek Eko11omi
t, Faktor Peodapatan F'aktor pendapatan mcrupakan faktor pendukung yang berkaitan dengan kemampuan mai;yanJkat uncuk berpanisipasi dalam pengelolaan sampah rtJl?Jah tangga yang digambarkan dala1n latar bellllumg sesiat ekonorni masyarakat. G;imbaran umum kondisi sosial eko11omi ma.~yarakat di lredua kelurnhao tersebut menunjuklaln bahwa status sosial el>onomi yang stjllhtcra ha! ini dapat dilihat dari jumlab penduduk yang ada di kedua kelurahan Iersebut 73% (Tube! 4.4) memiliki pekerjaan di sektor Swasta. Sektor swasta di Kabupaten Mirnika merupakan
sektor yang menyumbang pendapatan terbesar. Hasll wawancara dengan responden (Tabel 4.10) menunjukkan lillgj(at pendapatan merelca herada di atas garis kemiskinan. kondisi ini bisa menggambarkan seeara keseluruhan kondisi
sosial ekonomi warga masyarakar di KelW'llhan Koperapoka dan Kelurahan Kwamki.
Berdasarkan hasil wawimcar4 dengan beberapa warga masyarakat
dikaralcan menunjukkan bahwa merc"ka tidak ~"'htratan untuk menyisihkan pendapatannya untuk rnelaku!Qin pengelolann sampah. Kemampuan ma:.yarakat unrok menyisihkan
sebagian pendapatannya
untuk pengclolaen
S3111pah
merupakan faktor yang menjadi pendorong dilakulcannya pengelolaan sampeh,
84
2. Fakror Keuntungan yang dipcrolcb dari 111cllgelola sampab • .Berdasarlcan hasil wawaneara menunjukkan behwa masyaralu\t bclum melakukan pengelolan sampah rumah iangganya dengan berwawasan linglcunb'llR ksrena m113yarak.1l menganggap bahwa belum memperoleh keuntungan dlll'i kegiatan pengelolaan sampah nnnah tangganya. Perseps! masyarakat bahwa yang dimaksud dengan keuntungan yang dimsalom adnlnh sesuam yang memiliki nilai
langsung sebagai contoh apabila merek.a melalrukan pemi'
)Wig
bcrsih dan schat maslh belum menjadl parameter banwa
pengcloleen Sllmpab rumah tangga itu mc:utlllhtngl
4.5.3 1.
Aspck Kebijakaa J'e11Urialall
Pe111bh~yaan Peqgelolaa11 Sa .. pab
Hasil wawancara dengan masyarokatmenunjukkan mcreka bersedia untuk untuk m~nyisihk.an sebagian kecil pendapamnnya 11ntuk kepentingtu1 pengelolaan khususnya apabila dilakiikan penarikan iutsn reuibusi atau pungulan sampah lairwya hanya saja sarnpa] saat ini hal lel'Sebut belum berjalan. U.bih lanjul
dikatal\.an bahwa sampai saet ini mereka belum berpartisjpssi dalam pengelolan sampah nielah1i pungulan retribusi at.au iuran lamnya katena belum ad<. infonua~i ulau sosiatisast dari pihak pemerintah yang mcnjelaskan pembagiaq (anggung jawab a111a.r11 pemerhuah dan ma~yarakal.
85
Hasi! wawancara dengao Oinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kou
menyatakan bahwa J>engelolaaJJ sampab di tingkat rumah t1111gsa ll:l&sih. dilak.ukan sendiri oleh masing-masing keflllll'gtl tanpa campur tangsn pfhak pernerintah. Hal ini teljadi karena sumber pembia)un peogclolaan sampah di Kabnpaten Mimika
I 00% bersurnber dari dana APBD Kabupalen Mirnika. yang membuat sampai ssat inl pemcrmtah belum caper memberisan pelayanan sampah sampai ke tingkai
rumah tangga bail<. pengangkutan dati 8Ulllber sampab lee TPS maupu11 penyuluban tentang pengelolaan sampab. Kabup&en
Sampai saat ini Peraturan Daeran
Mimihl Nomor 26 tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan
Kebersihan Sampah yang telah disahk.an belum dilakSllillLkim oleh perneritahan Kabupaten Mimika Hal senad& disampal'kart oleh Kepala Sub Dinas Kebersihan dan Pemakaman yang menyalakan bahwa belum dilakukan ~narikan retribusi sampah sampai saar ini karena pengelolaan sampah belum menjanglcau tiagkat rurnah tangga selain iw keberadaan Pcrda lel'sebut belum pemah di .~osi3lisasikan kepada masyarakat. Lebih lanjut disampaikan ofeh Kepala Sub Dinas Pertarnanan dan l'cmakama11 bahwa fak1ot Yllfl8 menjadi kendala sehmgga pengelolaan sampah ditingkat nauah taugg.i ini be!wu dapat berjalan dengan baik karena belum tersedianya dana yang memadai untuk melakukan pembinaan, penyuluhan, dan penyediaan fasi!icas untuk pesigelol:aan sempah,
rnenyatakan bahwa pengelolaan ~
:\tenurut Said (1987)
merupakan soaru hill yang kompleks,
karena aksn melibatkan ban}'Blc pihak, memerlubn telcoolog~ memer]ubn dana yang cukup besar dan keingioan yang kuat untuk melal::sanakannya. Dikatakan pula behwa perhatil!ll mas)'3nlkat akan penrinR1J}'ll peagelolasn sampah yang
86
masih kursng karena m;i.~ar;ikat masih mengnnggap bahwa pcngclolaan sampan hsnya meru~kan tanggungjawsb pemer'uitah.
2. Fair.tor Peraturaa daa Pe1tegalr.aa Halatm Persoalan pengelolaan sampah di Kabupate11 Mimika sampsi saat ini belum rertangani dengan baik, behenipa informan kunci menyampaikan bahwa sampai
saat ini Kat>upaten Mirnili.a belum memiliki peraturan daerah yang mengatur tentaag pcngelolar.n sampah.. Peramran daerah ini pcrlu ada untuk rnengatur tentang pembaglan tanggllllg jawab antaro pemerintah dan rnasyarskat, hale dan kewajiban, pelenggaran.
penyelenggaraan
pengelotaan
Tidak tersedianya pemllral)
sampah
yang
serta
sanksi rerhadap
mempunya] kekuatan hukum
mengakomodlr pc:ngelolaan san1pab sehtngga pengelolaan sampali dl kabupaten Mimika tcrlcesan hanya benlfat se•t..:nwa.
Peratura11 yang dijahulkan sekarang
hanya mcl'\lpoikan instniksi lisan mitang !wan~ membuang sampah dan waktu membuang .sompah di t.irik-titilc pembuaagmi sampah atau TPS )llitu mulal pukul l9.00 malam sampat pukul ()4.00 subuh. masyarakat lewat
lnstruksi i!u diinfumiasil:an l-epeida
perangkai desa RT/RW bahkon dipasoog baligo di tirik·titik
pembllang.an sampah!TPS (Gambar 4.7)
87
Gambar 4.7. Baligo waktu membuang sampah.
Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
Lurah
Koperapoka
dengan
diberlakukan jam membuang sampah dirinya telah memerintahkan untuk dibuat pos penjagaan disekitar TPS untuk mengawasi warga masyarakat yang membuang sampah. Hasil pengamatan penulis ketika diberlakukan penjagaan di titik-titik pembuangan sampah!TPS masyarakat membuang sampah sesuai jam yang ditentukan
tetapi setelah tidak
dilakukan penjagaan
masyarakat
membuang sampah tidak mengikuti waktu yang ditentukan. dengan
beberapa
masyarakat
mengatakan
bahwa
mereka
kembali
Hasil wawancara setuju
apabila
pemerintah menentukan waktu untuk membuang sampah tetapi yang menjadi persoalannya waktu jam 07.00 Wit sampai jam 04.00 Wit itu kurang tepat karena warga merasa bahwa pada waktu-waktu itu adalah waktu dimana mereka telah mempunyai aktifitas lain dengan keluarga, beribadah, bahkan ada yang biasanya
88
unruk rnenghemoot biaya yang digunakun dlltuk mcmbeang sampah, mereka
membuang sa1npabnya pada pogi hari bersam8illl kctilca mercka akan pergi ke kantor a.tau alctifitas lainnya. Wawancara deng<}n Kepala Dinas Kebersihan, Pertamenan dan Tata Kota mcngatakan bahwa sampai saat ini belum te~ianya
peramran daerah yang
mengakomodir pengelnlaan sarnpah sehingga penesakan hukum belum dllpat
dijalaokan. Produk hukum yang ada saat lni irdalah l'eraruran Daersb Kabupaten Mimika Nomor :1.6 tanun 2002 tentang Rembusi Pelayanan Kebersihan Sampah,
J.:ebera
merupakan raneangan dari Oina.s Pcndapatan
Derllh l<.abupaten Mlmika dolam r3J18ka meningkatkan l'endapatan .<\sli Daerah (PAO) 11thinggii yang tcrjudi tu.lalah l11hirlah produk hukum tentang penarikan reuibu.si wnpah cu1p11 ada produk hukum pengelolaan sampah.
Hasil
penelu~uran pcncliti tcntang perda n:tribusi lni mcmg.alaml hamba1.at1 lc.arel\a perubahan ~trUktur organisasi dan perga111ian pimpinan di jajara11 pe111erintuhan Kabcpaten Mimil.<41. Lebih lanjut dikalllkw1 bahwa secara hukuro Perda Retnbusi ini ada tempi pada kenyataannya sampai sekarang belum dimialiS11Silcan kepada masyarakatdan proses pemungutan retribusi belwn dilakukrut.
4.S.4 AspekTcknbi Fi~ik Berdasarkan
basil wawaneara
dengen
beberapa
warga masyomkat
mengatakan bahwa fak.tor jarak TPS, konllisi Jinglrungan tcmpat tings.al clan damplik y1111g ditimbulka11 oleh r.amp11h me111pengaruhi masyarakat dalam
89
melakukan pengelolaan saropah rurruih lllDggll khusm pnda tahapan membuang sampah ke TPS. I. Faktot Jarak l'PS .Rerdasarkan wawancara dengan beberapa warga masyarakat diketahui behwa
bahwa jarak TPS yaog jauh dari rumah menyebapkan mereka hams
mengeluarkan hiaya untuk meng11nglrut wnpah rumah tangga yang dihasilkan untuk dibuang
ke TI'S. Beberapa wargn ~k.a1 mcnyatal.-.tn kegiatan
membuang sampan rumah tangga yang biasa dilakukan oleh rnasyaraket di Kelurabllll Koperapoka d•n Keluramn X:wamki dilalcukan dengan cam dlbawa scnJiri oleh rumah tangga pengltasil sampah k.e TPS. Biasanya untuk mcmbawa
.s11mpahoy11, m~arakat menyewa becak aiau motor ojek umuk membua.og snmpalmya kc TI'S. Tarif ~ewa btcak 1tau motor ojelc: rata·ralll RP. 5,000,· sompai Rp. I 0,000 untuk setu kali buang, tcrgantuog pada jaralt den banyaknya sampah )'ting dibuang den bi&SMya djlakukan 2 kAli dalam !;C;minl!Bu. Dalazn saiu bulan setiap rurnah ta!lSga raca-reta meugcluarlwi Rp, 4-0,000,- sampai Rp. 80,000,- unruk membu1111s &eh yang dihosilluln. haJ ini mannul masyandcat kurang eflsien, r ~bib lanju1 dikalabn apabila pelayanan sampah dari pcmerinteh dapat menjangkau rumah laogga maka biaya yang harus dikeluarkan alain lcbih
kecll untuk membayar iuran dari penlCfio!Jlh. Jarak TPS yang jauh dari n.mah bedasarlcan wawancars dengan Kepala Dinas Ke~lll4n, Pertamanan dari Tata Kola menyatakan bal ini disebabkan karena lclah dilakukan ~ngurangan jurrilah 1'1'!) dari 12 TPS menjadi S TPS.
pengurangan TPS lni bertujuan urituk mengurangi titik-titik penumpukart sampah
90
rerutama didalam kota !ebingga wajah lcora dapal terllhat bersih dan pencntuan
walttu mernbnang sarnpah antara puklll 19.00 malam sampai pul<.ul 04.00 subuh. Hasil wawancara menunjakkan bahwa stbagian besar masyarakat tidak setuju dilaJrnkap oengurangan TPS
dan waktu membuang sampah. Berkurangeya
jumJah TPS me11gakibatkan masyarakat ~
jarak yang hares di tempuh
dari rumah sampai ke TPS untuk membuang sampah rumah tangganya semakin
jauh. Fak:tot jarak TPS menghamber masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah rumah taoggany-4 Jcbih ltliUSUSll)'a paJa tahapan kegiatlUI membuang sampah,
Jarek TPS yang jauh dari rumah serta belutn tersedianya la)'lln&I
pemerintah untuk menjempu1 Sllltlpah dirumoh (door to door) rnenyebab.kan masyarakar harus menge\uarlcan biaya yang lebih besar untuk membuang sampahnya. TPS yang 'ldcard!lg tidak lagi memiliki bsk sampah tetapi berupa tanah kosong menyebabkan baoyak
sarDfl8h yang
berceceran dimana-mana
membenkan pernandangan yaog lrutaag sedap dan kesempalllll !l8gi masyarakat rnembuang sarnpah langsung dari keodaraan yang melintas dekat TJ>S. Dalarn penentuan lulasi TPS menurut ~Sub rncnyatakan bahwa lokasi TPS 1e1api
saai
Dinas Kebersihao dan Pemakaman
ini bubri ditenrukan sendiri o!eh pemerintaf
mengikuii tempsz dimana telah dijadikan titik pembuangan sampeh oJeh
masyarakat, yang menjadi ~
u11tuk
peneatuan !okasi TPS oleh
pemerintah adalah tidak tersedianya lahan untuk menempatkanTPS.
2. F11ktor Linglo111ea11 disekitar l'empat Ti.a,,.apJ Lingkungan merupakan salah saru filktor yang tnempengaruhi temaclap
pemhentukllll dan pcrlu:mbangan pcrilalru indhidu, baik lingkungaa fisik maepun
91
lingkungan sosial, Terbadap falctot lingkuagan ini ada pula yang menyebutnya
sebagai empiril< yang berarti pengalarnan, \arena dengan ling!< ungan itu individu mulai mengalaml dan mengecap alam ~kitamya. Masyara.kat tidalc bisa melepaskan
lnteraksi
am:ua
satu individu dengan individu lain i!apat
rnemberikan pengaruh kepada individu lain
arau menerima pengaruh dari
individu lain.
Berdaubn hasil wawancara dengan beberapa kctua RT di lokasi penelitian dikatakan sebenarnya banyak wnrga masynralcar zcleh mengetahui bahwa
kebersihan
lingkungan
mengimplementasikan kebersthan
itu
sangat
linglamgan
penting ini
tetapi
dalom
kadang-kadang
masih
mengalami kendala karena faktor fingbmgan sekitar rum~hnya. Hal ini rennama
1erjadi di lingkungan rurnah sewa, apabila ada rumah tangga yang belum m~geloJa sampah rumah tangganya decgan baik akan diikuti oleh rumah tangga yimg
lain.
WaWl!ll<:1m< dengao beberapit
warga mengatakan bahwa mereka
sebeoamya meu membawa sempah llietelut untuk dibuang ke TPS tetapi berhubung lebih banyak tetangganya membuang sampah ke sung;oidan dirasakan
merupaJ.:an caea tennudah dan murab untuk membuang sampah rwnah tangga!I)'" maka dia juga mengikuti cara yang sama walau s1tdah mendopat larangan dari ketua RT. Dalam hal ini lingkungim telab memberiksn peran atau 1'811gsangim terhadap masyarakat disekitamya uotuk be'l)1uti~ipasi tidak sesuai dengan
sikapnya.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
'· I Sim pa.bin (l) Jumlah sempah romah laDKl!l1l yang diliasilkan di l(e{uraflan K.operpoka dan Keturahan Kwamki
sebcsar 1,272 k~barilktluarga dengan jo:nis sampah
organik yang terdiri dari sisa rooknn, sisa potongan sayur I bumbu, dasn I
ranting I rumput, dan jenis sampah BD, kaleng/alrnuniwn)besi, pempers., dan Styrofoam. (2) Pengelolaan sampah rumah tangga yang meliputi penanganan saznpah di
sumber, penyimpanan sarnpab di sumber. peagolahan sampah di ~umber dan pembuangan sampab rumab
tangga
kt> TI'S
yang dilakukan oleh n1mah
Uillgga di kelurahan Koperapoka dan Ke!Wllhan Kwamki belurn dilakukaneya deagen baik. Secara l=eluruhanstaws pengelolaen sampab rum31! tangga di kelurah11ll Kcpcrapoka dan Kelurahan Kv.-amki baru mencapai 48.25 %. (3) Berdawkan penelitian ini diketabui bahwa faktor-faktor yang menjadi
pendoroeg rnasywalcaz di KehiraliM Koperapoka dan Kelurahan Kwamk.i melakukan pengelolaan sampah mnah tangga adalah {1) faktor pendapatan.
(Z) lillctor kepernilikan rumah dan (3) f.aktor kearifan loka!. Faktor-fMtor yang menjadi penghambat masyarakat melakukan peogelotaan sampah rumah iangganya adalah (I) pengelaftuan.. (2) falttor keuntungan yang peroleh
mcla.lui peugelolaan sampah. (3) 1ilkloc pembiayaan pengel~laan sampah,
(4} faktor peraturan dan penegakan hulcum, (S) faktor jaook TPS, dan (6}
falctor kondisi I lngl
5.1 ~lltllll
U111ulc mcningkalkan status pengelolM11 sampah run1ah tangsa menjadi lebih baik perlu dilakukan upaya-upayasebagai berikut : (I) Peninglaltan pengetahuan m11Syarakat rentang pengelolaan sampah rum ah mngga melalui penyuluhan dan SO$iali~si oleh pcmerinlah. (2) Meoetapkao Peraturan Oaerah Kabupaten Mimika yllJlg meng111ur 11>11tang
pengelolaan sampah :iehingga ma$yarakat mengetahut tallg&un& jawabnya dalam pengelolaan
swnpllh serta mcninjau kembali Peraturan Derail
Kabupatcn Mlmika Nomor 26 1'1Chu11 2002 tenwig RelTlbusl Pclaywum Kebersihan Sampllh. (3) Fa let.or pendlll)lltlln masylU'llkat yang di atas garis kcmiskinan memunglc inka.n masyarakat scbagai pcluang sumber pembiayaan pengelclaan :;ampah harus mMjadi perhatian pemcrintah dengan jalan melakukan kajian kescdiaan membayur ( willing1ies.t lo pay) pengelol3a11 sampah, dengan demlkian masyarakat juga turut berpartisipasi dalam peogelolaM sampah pada umumnya dan pengelolaan sempah rumah tdllgg;a pada khususnya
DAITAR PUSfAKA
Adimiharja. Kusnaka. 1999. Petani: MenguJ Tradisi Era Gtobalisasi. Bandung: Humaniora. Ahmadi. H. A. 2!i07. PsilcvlogiSruial ("iisirevisi), Peeerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.
A 1 Muhdhar. M. 11. 1. 1998. Kererkaitan antara fahor.10.riol, fakxo« ekanomi, faktor budaya; pengetahuan. dan sikap dengan manife.tr<J!liperilaku ibuibu rumah tangga dalam pengelo/Q.(llf sampah rumah ta11gga di Kotamadia Surabaya: Desertasi Program Studi Pendidikan Biologi PPS-
IKIP Malang. Aminuddin. 1992. AntropologiPertQIQan. Raja Grafindo Perssda. Jakarta. Amurwaraharja. I. P. 2003. Ana/ms Te/mt)fugi Pengolahan Sampah dengan Proses HirarkiAnalilik @n Metode VahtasiKonungens;(S1udi Kasu« di Jakarta Timur). Tesis !PB Bogor, Ariadarma, A. 2008. Valuusi Ehmomi Pengetoluan Sampah Tingkal Ruman
tangxu Tesis L'niversita.• Padjadjaran Bandung. Ayunamo, T. 200~. Pengandr Persepsi Terhadap Willingm?Js To Pay Pengelolaan Sampah RlU1IO/r Tan,gga. Tesis Usivc:rsill<s Padjadjaran Bandung. Azkha N. 2006. Anahris Ti111hulan.. Koarposui, Dan karasteristik Sampair IJi Kota Podmig. Jumal :Elektronik: Unand - Padang. Azwar, A. 1 \190. Pengantar Ilme K•.whatan linglcungan. Penerbit Gadjah Mada University Press. Yogyabrta.
Bappeda Kabupaten Mimik.a dan Baden Pusat Statistik Kabupaten Mimika., 2007. Mimilra DalamAngi:a 2006/2007. BPS Kabupaten Mimika. Branen, J. 2005. MixingMethods: Qt
2008. Partisipasi Masyurokot dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kora Purwokeno (Studi Kasus di Kelurahan Bantarsoko},
T esis V n iversltas Padja4jaran Bandang.
94
RPS.
2008.
l'erkembangan Beberapa lndikaJur Utama Swial-Eknnvmi
tnoonesia. Badan Pusat
Statistik Jakana.
Chooidjah A, 2002, Teloan Te~hadap PenKelolaan Sampah Di tempo: Pembuanga» Alchir (TPA). Sludi Kasus TPA Leuwigajah Kabupaten Bandung, T esis ITB Bandung. Cozby. P. <:., 2009. Mi:thlJ
Pelaier, Yogyakarta. Creswell. J. W. 2003. Re.'tl'arr.h Deng» QualitfllivP.anti (mnntitallveAppro~h~.s alih bahasa Angkatan m dan rv Kll<-UI. Penerbit Kll{ Press. Jakarta. Csiro Divisi Of Soil, 1979. Composting : Malti1Jk Soil improver Fro1t1 Rubbish. National Library Of Australia Cata.loguing-in-Publication Entry. Damanhuri, l:l. 2004. Wru1e Minimizalkmas Sal111ion of M1JJ1icipal Solid Waffe Problem in Indonesia. The 6., Asi:ln Sytnposiwn on Academic Activitie~ for W>1Stc Management., Padang- Indonesia. Damanhuri, F. Uh. Diktat Kuliah Dcp. Tcknik Lingkungan rra. tta111.tung. Oamanhuri, £. Padmi, T. A:lluir, N. Dan Meilany. L. T. 1989. Pengkq/i
Tlmbulan Sampah Di !ndr>nula. J>usat Penelitian dan Pengcmbangan Pemoklrnan Departernen PU-LPM ITB, Bandung. Departemen Kcsehatan Rl, 1987. Pedoman Bldung Stlidl Pembuangan Sanrpah Alrodemi Penllilc Kcs11h
Ojuami dkk. 20<15.
Cara Cetxu MembllOl Kompo«. PT. Agromedia Pustako
Jakarta, Djunuryadi A. Y, 2003. PartiaipasiMosyura/raJ[)Q/am Pengeloloan Sampah Di Kabll{J(llen Cirebon. Tesis Paseasariana Universitas Padjadjaran. Bandung.
95
Faihoni, II. A. 2006. Antropologi SO!lia/ Budaya Suaru Pengantar. Penerbit R ineka C ipta. Jakarta. Handayani, R. D. 2008. Pengewltwi Sampah Rumah Tangga Perkotaan Berbasis Masyarakat Di Barpsari Jakarta Selatan. Tesis TT'B Bandung.
Heden, M. 2001. Managemem Of ~huM Wwte In SumarindaMunicipoliry East Kalimantan Indonesia. Master of Science Degree Thesis Thesis Div. of Land and W&Jer Resources Dept of Civil and Environmental Engineering Roya! Institu(e ofTecltuo!ogy. Stockholm Sweden. lschak. 200!. Peranserta masyaraAal iota Yagyalarta lJalam Menangcmi Masalah Sampah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyukarta.
James Martin A. 2006. Analisa Perilatu Masyarakar Terhadap Sampah. Master Thcs(:s from rm, lkmdung Kastaman R, 2004, Pengdoloan SampaJi Terpodu Berbasis Mavyarakat. Jurusan Teknologi Pertani1111 Fakuhas Penaaian Universitas Padjadj3J'an. Bandung (Dis11mpaik1m pada l lar:ian Urnum Pildran Rakyat, Edisi 13 Mei 2004) Dara Gatltering By Social Survey, Trial Eduion. Institute Of Philippine Social Science Council inc. Quezon City.
Lynch SJ. F. Dkk, 1974,
Made Tommy Oetavirawan, 20<W. Knjihn Perilak» Penduduk Membuang Sampah Di Lingkungan Ke.:amat.tm Sungutta Kab11pa1en Kutat Timur Timur Proptnst Kalimantalt Timur. Tesis Pascasarjana llGM Yogyakarta,
Maharani, S, F.. Suarna, I, W. Dan SU)"Stt, I. W, B. 2007. Karaster1stikSampah Dan
Per.vep~i Masyarakai
Terhadap Pengeloloa» Sampah
Di
Kecamoson Banyuwangi Kabupat~n Bany11Wangi Provinsi Jowa Tiinur. Jurna 1 Ecotrophic V olwnc 2 No. 1. Mei 2007. Mitchell, Bruce, B. Setiawan, Owita Hadi Rahmi, 2003. Pengeloloan Swnberdaya dan Ungbmgan. Yogyakana: Gajah Mada Uni\'ersity Pres9. Mulasari. S. A. Haryono, Dan HaS1111basri M~ 2006. Malla}e~n Swakelola Sampah L>u.sun Sala.man Dan Gondolayu Lor Pro vinsi Daerah lstimewah Yogyakana. Univasitas Gadjah Mada Yogyakarta,
96
Kearifa» Lo/cal di Li11gkungt111 Masyarakat Samin Katmpa1e11 Blora Jawa TP-ngtJ1. Yogyalrana: Kementrian
Mumfengati, Titi, Dra. dkk .. 2004.
KebudayMn dan l'ariwisua.
Nathanson, J.A. 2000. Basic Environmemal Technology. 311r edition. "New York : Practice Hall. Nitjkesari, P. E. 2005. Anulisi.s Tingkat Partisipast Mibyaralcat Dalam Penanganan Sampal1 Secora Mandiri Di Kota Denpasar. Tesis Univcrsitas Udayana, Denpaser, Notoatmodio, S. 2003. Prinsip-Prlnsip. Dasar I/mu Kesebatan Ma.ryorakat Cetako» kl'·l. l'enerbit R.ineka Cipta. Jakarta Nurhasanah dkk, 2003, fenl(rtlolaan Sampah Terpadu. Falsafsh Safns, [nstitut Pertanian Boger, Boger.
Mal
O'Leary, P.R. and Walsh, P.H. 1995. Decision Molwrs Guide 111 S11/id WCI.rt~ Mmiugi:-nt. Yolume IT. Office of Solid Was1e Municipal & Industrial Solid Wi1sto Division. US-EPA. Washington DC.
Oswllti, T. Suryanto. D. A, Susilowatl, D. 2006. Pengamatan Pada Potenst Nila! Ekrmomis Pongelol«<JrrSa11talt [)( Kosa Depok. Jwnal ElckLronilc Unlversltas Ounadarma. Jakarta. Pene"4r Swadaya. 2008. Penanganan dan PengnluhanSampah. Jakarta. Pramono. S. S. 2004. Studi Menge11ai Komposisl Sampuh Perkotoan DI Negara·
Negara Ber/a:mbanR. Jakarta.
Jumal Elelctronik Umversuas Gunadarma.
Prarama. Y den Soleh, A. Z, 2008. Kajian Hu/Ju11gan Ansara 1'1mbulun Sampah Domesttk Dengan Faktor-Fakior Yang Mempengaruhiiva.Prosiding Sorninar Nasional Sains
Bandung. Purwendro. S dan Nurhidayat, 2008. Mengulah Sampah Urlluk P11p11A dan Pesttsidu Organik. Penerbh Perebar Swal Separaling Hausehald WIJ$fes aJ So11T'(;e. Chinese Journal of Population, Resources and F.:nviromnent 2007 Vol. 5 No.2
97
Rahardian
B, Dan
Murdean.
D. A.
2006.
Silwp Masyoraka: Terhadap
Pemslahan Sampah HerMis fengumpulan Terjad....al. Jumal lnfrastruktw dan LlnglrunganBitwm Vol 11. No. 2 Desember 2()06,
Rirooga, dkk, 1996. Fung:si Keluarga dalam MenrngktuicanKuolitas Sumberdaya Manusia Doerah Sumaiera Utara: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Medan Saeni. M.S. dan I. Diah. 2003. Pengolohan Limbah. Bahan Kuliah Pengolahan
Limhah. Sekolah Pascasarjana IPB. Boger, Said, I'.G. 198 7. Sampah Ma.salah Kita Bersama. Mediatama Sarena Perkasa, Jakarta l'engembangan Sutem Pengelolan Sumpah Di Kota Porepare. Jumal elektronik unud- Polmao Sulawesi Barat.
Sarbi. S. 2008.
Sarwono.S.W. 1995. Psikolog! Lingkungan. Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta. Slamet. Y ., l 994. Pembongunan AlmyaralwJ Rerwawasan Partisipan; Sebelss Maree University Press. Surakana. Soemarwoto, 0. 2004. Jogjakarta
Atur Din Sendiri. Gadjah Mada University Press.
Suarna I. W. 2008. Model PenanggulangQJf Masalah Sampan l'erkotaan Dan t'edesaaan. Hniversitas Udayana Bali, Sudradjat. H. R., 2008. Jakatta.
M~ngelola .<;ampoh Koia. Penerbit Penebar Swadaya.
Somardiani. 20-00. Pmgaruh 1'ing};at Pendidikon Dem Tingka1 penghOJi/on Terbodap penloku sosia; Ebmcmi Kaum Urbanis Di Linghmgrm
Pemukimnn Kllmuh Di kellll'Ohan Cicadas &camatan
Cibeunying.
Ksdu] Kota lJamiung. Tesis Univenitas Padjadjaran Bandung. Tchobanoglous G, Theisen H, Rolf Eliassc:o, J9n. Sohd Wane : Engineering prindple.r and fflanagenumt iTokyo. By McGraw-Hill Kogakusha, LTD
Tchobanoglous G, Theisen H. Vigil S. A~ 1993.
l11t<'grated Solid Wa.~re
Manap:m•m Enginee.ring principJ~.r and managemetN lntemational Editions. Singapore By McGraw-Hill Inc.
issues
98
Terry, G. R. 1986.
Pengamar
.'>Judi llrnu Admmis1rus1 Da11 Manaiemen. Pt.
Gunung Agunf,. Jakarta. Tutik T. T dan Trianto. 2008. Di~nsi Tr
UNEP-ICTE. 2003. tnnovative Communutes. Community Centered Approaches To Sustainable Emirt»mtlmfq/ Managemen1. Urban Environme'1/al United Nations Environmental Programme. Devision Of Tecnology, Ind~, and economics.
Management. Walgito. B. 2003.
Psikologi SosiaJ Suatu Pengamar.
Pencrbit Andi Offset.
Yogyakana. Walhi, 20Q4. Pengelolaan Persampahan:Menuju lnrio11esia Bebas Sampah (Zero Waste) Wiyono. 2002. Sistem Pengelotean Sampah dan Panisipasi Masyarakat d1 Kora Samarinda. T esis Uni¥ctSitas Padj!Mijaraa Bandun~
Yustina, 2006. Hultungan PeJWtah#anLinglcu>tgun l>engon Persepsi, Sikap don Minat daJam Penl.{l'iolaan LingkJ,ngan Hiduppoda Gunt Selwlah Dasar di Kola Pekanban: Jumal Riogcnesis Vo11111)e 2(2).
99
r .ampiran
1.
I
Nomoo- ICvioionK :
KUFSIONER l'etunjuk Di bawah ini terdapat sejumlah pertanyaan penelitian yang berfrnbungan dengan
Pengelolaan Sampah Rumah T3llgga Di Kabnparen Mimika (studi kasus di Kelurahan Kooerapoka Clan Kelurahan Kwamki), Penelitian ini semata-mata untuk kepentingan ilmiah, nleh karena itu learn i mengharapkan kejuju1'3ll Bpk/lbu/Sdr daJam menj11wab pertanyaan in.i sesuai dengaa kondisi yang sebenamya sebagairnana yang Bpk/JbuiSdr msakan. Cara menjawab pertanyaan ini adalah Bpkllbu!Sdr diminta untuk mepgisi titiklitik clan atau memberikan tanda silting (x) pada salah satu jawaban yang tersedia. A. ldentitas Dan Kondisi Sosial Ekonorni Responden I.
Nama
2.
Umur
3.
Alamar
4.
Pekerjaan
------------..--- ..---·-------···
5.
Status Rurnah
(a) Milik Sendiri (b) Sewa/Kontralc
6.
Loma iinggal di rumah yang
"'---·
-
.,
sekaran g d itempati 7.
Pcndapatan
a. Tetap /tahun
--------·-···-·----··-·---
b. Tambahanltahun
-----··-----·············-·-----
8.
Pengeluaranltahun
9.
Iumlah anggoca keluarga
10.
Jumlah tanggungan keluarga
11.
Pendidikan Formal (Lama pendidikan dalam tahun)
---·-···--·------··
100
Tidak sekolah
12.
SD
_____ ,.,.__ ..,.., ....,..,..,..,.,,.
w•-•••--•
SMP
---.·---••-•••-----
..•••••-----
SMl:
------------------------ . -----·----·---
Akademi
------
SliS2/S3
-----------------------------
..... ._---
.. -•••
... ~w•••-•••
~--------------- ----------
_.._
Pendidikan non formal (lama pendidikan dttlllffl bulan)
Nama Pc:udi
-----------------------·---------·-----------·--------------~-----------------------------·---------------------·--------·------------------------
8. Juml11b dao Jeols S11mpo1b yaoe dibllSilkao I . Karnkteristik Sampah No. Jenis Sampah I. "'
-·
Keterangan
I
,,
Clri;aiik "
- Slsa miikanun .. - Daun/Rumput - K.ayu "
- Kain
2.
BCtQl (Kg/Hru'i/Rmh Tangga)
................
-·
Anorg,anik - Plastik
"
"
"
"
- Kertes I-·-
- Kacii
- Styrofoam - Pempers - ········ .......
"'
,,_
101
C. PengeloJaao Sampah R11mab Taogga l.
Apakah saudara pemah mendengar dan mengetahui
tentang prinsip 3R (reduce,
reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah? a. Saya sudah pcrnah mendengar dan sudah mengetahuinya b. Saya sudah pemah mendengar tetapi belum mengetahuinya
c. Saya belum pemah mendengar dan belum mengetahuinya 2. Setiap hari saudara pasti menghasilkan sampah rumah lmlgga_ apakah saudara
melakukan pemisahan antam sampah basah dan sampah kering ? a.
Mclakukan Pemilehan
b. Tidak. melakukan Pemilahan
3. Apakah saudara me11ycdia.kan tempat sampah di rumah ? a. Ya, saya menyediakan ti. Tidak, saya tidak menyediakan 4. Jika saedara menyedialwt apakah jenis tempat sampah yang disediakan oleh saudara 'l
a. Kaanjang Plaslik/Drurn/Ember/Bak Sampah permanen b. Kantong Plastik.Karung/Kardus Kosong 5. Jika sa11dard menycdiakan tempal sampah,
ada berapa tempat sampah yang
disediakan di rumah saudara? a. Itempat sampah b, Lcbih dari I tempat sampah 6. Bagaillooill saudara mcnyimpan sampah rumah tangga yang dihasilkan ?
a. Dikemas dengan rapi dan di simpan dalam tempat sampah di rumah b. Dl biailcan dalam bek sampah tanpa dik.emas deJ18an rapi/ditumpuk saja di atas tanah tanpa perlakuan apa-apa 7. Berapa lama saudara menyimpan sampah rumah tangga dirumah saudara sebelum dibuang kc TPS/dibakar/ditimbun? a.
I Hari (dibullng pada sore hari)
b. 2- JHari
c. 4 • .5 Hari d.
> 5 Hari
102
8. Apoi.kah saudsra melakukan pengolarum s.1IDpQh rumah langga yang dihasilkan '?
a.
Ya, saya melakukan pengo lahan !i
b. Saya tidak rnelakukan pengolahan sampan rumah tangga 9. Diisi jika saudara melakukan pengolahan sat1Tpl1h, Jenis pengolahan sampah seperti apa yang saudara lakukan ? a.
Membuat Kompos
b. Mcmbuat Pakan Temak c. Membakar sampah rum ah tangga
l O. Ragaimana cara saudara membuang sampeh yang di basil lean tersebut ? a. Diboang sendiri kc TPS terdekat. b. Dtbuang di sungai/pacit/gotltanablcosong uau tempat lain 11. Menurut SQlldal'lljlll'llk TI'S yang terdckat dcngan rumah ssudara jaraknya tennasuk?
a. Jauh (lel>lh i!ari l 000 m} b. Sedang 511ja, (antara 500 -1000 m) c. Dekat (kurang dari SOOm)
103
Lampiran 2. PEDOMAN WAWANCARA SEMI TERSTRUJ
A. Ma.syarakat y:ang melakubn pengelolaan sampab 1.
Apakah yan.e; daplll saudara ceritakan tentang pengelolan sarnpah rumah langga yanR dilakukan oleh rvmah tanggs di Ke!urahan Koperspoke ?
2. Menurul saudara faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat saudam datam melakuk.an oengeloraan sampah rumah tangga ? 3. Menurut saudara faktor-faktor apa ~ja yang mendorong saudara melakukan 1m1gelolaatl sampan rumah tangga ?
B. DaRar pertaoyaao kepada Kq)ll~ Dlaas K.ebetsihao, Pertaruanao Pllo Tata Kota dan Staf
I.
Apakah yang Saudara dapat centakan tenlllllg situasl pengelolaan sunpeh saat inl ~ 'aikjum lah, jenis dan sumber S1U11pab yang blasanya dltimbulkan 7
2. TPS yang tadinya berjumlah 12 TPS lelllh dikurangl meftjadi 5 TPS apa yang menjadi alasan snudnm mcngurangi jumlah TPS iul ? 3. !Jagaimana cara Saudaru menentukan suam tokasi untuk dijadikan TI'S, apakah ada kordinas] antara pihak Bpk/lbu dengan masy=ki>t atau pengurus RT/RW $t:kitar lokasi dima~$ud ?
104
4. Menurut Saudsra Qpa yang menyebabkan perhatian sampah
111:1Syarnlc111
dalam pengelolaan
masih rendah ? Apa yang menjadi kendala dalam mengawi persoalan
pengelnlaan samflah di kabupaten Mimika 'I Di masa yang akan datang apa rencana saudara untul menangan i permasalahan sampah di Kota Timika ini ?
C. Oartar perta11ya1111 kepada Tolroh Muyara1<1111TulwbAg2ma I. Apa yang dapat sall(l(lnl ceritakan tentallg situasi pengelolaan sampah saat ini ? 2. ttagaimana kinerja pemerintah dalam peleksanean pengelolaan sampah menurut
saudara '? J. MenW1.1t saudara apa yang menyebabkan perhatian masyarakat dalatn pengelolaan sampah maslh rcndah 7 4. Umuk musa yang akan datang apa yang saudara harapkan di lakukan pemerintah
untuk men1111gani pennasalahan sampah di kabupaten Mlmlka '/
JOS
RJWAYATHIDUP A. Data Pribadi I. Nama Lengkap 2. Tempat Tenggal Lahir 3.
Agama
4. .5.
Asal lrtstansi Unit Kerja
6.
Alamat
a. Kantor
B.
7.
Suami
8.
Ansk
Mmya11a .lok.e Eveline Ham.Wi Abepura, IO Man:t 1973 Kristen Prntestan P.:rncrintah Daerah Kabupaten Mimika Uinas Kenutanen dan perkebunan kabupaten Mimika JI. Yes Suclar'so No. II) Sempan Timika Telp. (0901) 321397 JI. Kelapa Dua RT 18 K wamki Baru Timika- Papua Telp. 08 I 14933961 08124007S9SO Germanus Lassol J, Kennelh Y eel l:ibzan Lassol 2. Elvira Victoria Godelvn Lassol »
Riwayar perulidilcan
I.
z.
Tamarl Kenak-Kanak Trikora I J~}'llpura 1978- 1979 Sekotah Dasar VPK Paulus Dok V Jayapura 1979- l98S
3.
Sekolah Menengah Pcrtama Negeci 1 Jayapura Selabn 198; • 1988
4. 5.
Sekolah Mcn."!lgahAtas Negeri I AbepuraJayapura 198.'1-1991 Fakultas Pcrtanian Untvcrsues Ccndcrawasih Jayapura 1991-1997
C, lliwayat Pekeljaan I. Staf Seksl Pembibilll!I dan Persemaian Sub Dina.~ Bina Hulall Dinas 2.
Kehutanan Propinsi Papua 1998 • 1999 Staf'Seksi Usaha Tani Cabang Dinas Kehutanan I Jayapura l'J'l9 -
2000 3. Staf Scksi l'engamanan dan perli11dungim Hutan Sub Dinas Keamanan dan J>enyulllhan Dinas Kehutanan Provinsi Papllll 200<) - 2001 4. Staf Seksi Reboisas) dan Rehabilitasi Lahaa Sub Dines Pembinaan dan
Pengamanan Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebwian Kab1.1paten Mimika 2002 - 2003 5. Kepala Seksi Perijinan dan Tanda Legalitas ~ub Dinas l'engusahaan Huran Dinas lcellutanan dan PerkC'bunan Kab11paten Mimilr.a 2003 2008 6. Staf Dinas Kehutanan & Perk.ebunan Kabupaten Mimika 2008. sekaraiig