Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Olahairullah
Abstrak:Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan penugasan proyek dalam meningkatkan keterampilan proses mengkomunikasikan hasil dan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Bima tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan dalam penelitian ini menggunakan 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol menggunakan penugasan tanpa proyek sedangkan kelas eksperimen menggunakan penugasan proyek. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen akan diberikan pretes dan posttes. Sampel berjumlah 40 orang siswa, 20 orang siswa kelas VIIID untuk kelompok eksperimen dan 20 orang siswa kelas VIIIB orang untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penugasan proyek efektif dalam meningkatkan keterampilan proses mengkomunikasikan hasil dan peningkatan hasil belajar IPA Terpadu siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Bima tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukan oleh nilai t hitung = 2,16 lebih besar dari nilai ttabel = 2,021pada taraf signifikan 5 %. Kategori kelompok eksperimen tergolong tinggi dengan persentase 53,80%, sedangkan pada kelompok kontrol tergolong cukup tinggi dengan persentase 40,00 %. Nilai rata-rata siswa pada kelompok eksperimen sebesar 82,50 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 74,50. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar Pembelajaran yang efektif harus dapat
berkomunikasi. Dalam kurikulum,
hasil
diikuti dengan adanya penugasan yang
belajar dapat dinilai ketika siswa sedang
efektif pula. Salah satu bentuk penugasan
melakukan proses suatu proyek, misalnya
yang efektif tersebut yaitu penugasan proyek.
pada
Menurut Majid (2006) penugasan proyek
mengorganisasikan
yaitu tugas yang harus diselesaikan dalam
dalam tim, dan arahan diri.
periode/waktu tertentu. Proyek ini dapat
saat
merencanakan investigasi,
dan bekerja
Keterampilan-keterampilan
yang
memberikan informasi tentang pemahaman
didapat siswa merupakan salah satu tujuan
dan pengetahuan siswa pada pembelajaran
dalam setiap kegiatan belajar mengajar.
tertentu
Keterampilan
kemampuan
siswa
mengaplikasikan
pengetahuan,
kemampuan
siswa
mengkomunikasikan
informasi
55 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
dalam
proses
adalah
merupakan
dan
pendekatan pembelajaran yang menekankan
untuk
pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas
dan
peserta
didik
dalam
memperoleh
Volume 3 Nomor 1 April 2014
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap,
prasarana dalam mendukung proses belajar
serta
mengajar
menerapkannya
dalam
kehidupan
yang
baik,
diharapkan
dapat
sehari-hari (Mulyasa, 2005). Salah satu
menjadi tolak ukur bagi guru yang terlibat
bentuk keterampilan proses yang dilakukan
didalamnya untuk dapat mencapai hasil
siswa
belajar
adalah
keterampilan
yang
memuaskan.
Penggunaan
mengkomunikasikan hasil merupakan dasar
penugasan yang diterapkan di sekolah SMPN
untuk
7 Kota Bima hanya masih banyak didominasi
segala
yang
siswa
kerjakan.
Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai
paradigma-paradigma
pengetahuan dalam bentuk suara, visual atau
penugasan
suara visual. Contoh-contoh kegiatan dari
menjodohkan, benar salah dan masih banyak
keterampilan
bentuk-bentuk penugasan yang membuat
mengkomunikasikan
adalah
lama
uraian,
pilihan
ganda,
siswa
laporan, membaca peta dan kegiatan lain
tersebut sangat berdampak pada hasil belajar
yang sejenis (Dimyati dan Mudjiono, 2002).
siswa dalam hal ini siswa kelas VIII.
Adanya
perihal
suatu
Berdasarkan arsip guru mata pelajaran
penugasan dalam kegiatan belajar mengajar,
IPA Terpadu SMPN 7 Kota Bima nilai rata-
salah satunya dengan melihat hasil belajar
rata siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu
siswa yang mengalami perubahan yang lebih
hanya sebesar 6,4. Kurangnya nilai siswa
baik
pembelajaran.
tersebut salah satunya sangat dipengaruhi
Djamarah (2002) mengatakan bahwa untuk
oleh bentuk penugasan yang disajikan oleh
mendapatkan hasil belajar dalam bentuk
guru dalam setiap kegiatan pembelajaran.
perubahan harus melalui proses tertentu yang
Berdasarkan
dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan dari
diperoleh kesimpulan bahwa kurangnya nilai
luar individu tersebut. Salah satu faktor yang
siswa pada mata pelajaran IPA Terpadu
datang dari luar siswa tersebut adalah bentuk
berdampak pada keterampilan-keterampilan
penugasan yang disajikan oleh guru dalam
yang didapat siswa pada setiap kegiatan
setiap kegiatan belajar mengajar di dalam
pembelajaran
kelas.
keterampilan
siswa
mengkomunikasikan
hasil
dari
sebuah
penggunaan
bosan.
jenis
mendiskusikan suatu masalah, membuat
Efektivitas
menjadi
seperti
proses
SMPN 7 Kota Bima sebagai salah satu sekolah negeri di kota Bima yang telah
hasil
IPA
observasi
Terpadu
tersebut
khususnya dalam
belajar
Terpadu.
banyak ditunjang oleh berbagai sarana dan
56 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 3 Nomor 1 April 2014
IPA
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Penugasan proyek merupakan suatu
KAJIAN PUSTAKA
bukti untuk ditempatkan pada peta kemajuan
Konsep Penugasan Proyek Penugasan proyek yaitu tugas yang harus
diselesaikan
tertentu.
Tugas
informasi
dalam
ini
dapat
tentang
pengetahuan tertentu
periode/waktu
secara subjektif maupun objektif. Secara
memberikan
subjektif, bila hal ini dilakukan, bukti nilai
pemahaman
siswa
pada
kemampuan
dan
pembelajaran siswa
mengaplikasikan
pengetahuan,
kemampuan
siswa
mengkomunikasikan
belajar siswa. Nilainya dapat dilakukan
dalam dan untuk
informasi.
yang tersedia dapat menunjukkan hubungan 7 yang lemah pada peta kemajuan belajar. Secara objektif, lokasi siswa
pada peta
kemajuan belajar dapat ditempatkan relatif dengan tepat (Majid, 2006).
Dalam
kurikulum, hasil belajar dapat dinilai ketika siswa
sedang
proyek,
melakukan
misalnya
Merencanakan
dan
proses
pada
saat:
suatu
Keterampilan Proses
1)
Pendekatan
keterampilan
proses
mengorganisasikan
merupakan pendekatan pembelajaran yang
investigasi, 2) Bekerja dalam tim, dan 3)
menekankan pada proses belajar, aktivitas
Arahan diri.
dan
kreativitas
peserta
didik
dalam
Dalam perencanaan penugasan proyek
memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai
terdapat tiga hal yang perlu dipertimbangkan:
dan sikap, serta menerapkannya dalam
1. Kemampuan pengelolaan, jika siswa
kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian
diberikan kebebasan yang luas, mereka
tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan
akan
fisik, mental, dan sosial peserta didik dalam
mendapatkan
kesulitan
dalam
memilih topik yang tepat. 2. Relevansi,
proses pembelajaran, untuk mencapai suatu
guru
mempertimbangkan
harus pengetahuan,
keterampilan
dan
pemahaman
pembelajaran
agar
proyek
pada
dijadikan
sumber bukti. 3. Keaslian, guru perlu mempertimbangkan
tujuan (Mulyasa, 2005). Menurut Dimyati dan
Mudjiono
(2002)
pendekatan
keterampilan proses adalah wawasan atau urutan
pengembangan
keterampilan-
keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang
bersumber
dari
kemampuan-
seberapa besar petunjuk atau dukungan
kemampuan mendasar yang pada prinsipnya
yang telah diberikan kepada siswa.
telah ada dalam diri siswa.
57 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 3 Nomor 1 April 2014
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Indikator-indikator
ISSN:2089-3205
pendekatan
jawab, karyawisata, studi kasus, bermain
keterampilan proses antara lain kemampuan
peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang
mengidentifikasi,
dapat
mengklasifikasi,
menghitung, mengukur, mengamati mencari hubungan,
menafsirkan,
menerapkan
menyimpulkan,
mengkomunikasikan,
menunjang
tercapainya
tujuan
pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002)
dan
kemampuan berkomunikasi dengan orang
mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan
lain merupakan dasar untuk segala yang kita
untuk menghasilkan suatu karya (Budiono,
kerjakan. Grafik, bagan, peta, lambang-
2009).
lambang, diagram, persamaan matematika,
Menurut Mulyasa (2005), pembelajaran
dan demonstrasi visual, sama baiknya dengan
berdasarkan pendekatan keterampilan proses
kata-kata yang ditulis atau dibicarakan,
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
semuanya adalah cara-cara komunikasi yang
1. Keaktifan peserta didik didorong oleh
seringkali
digunakan
dalam
kemauan untuk belajar karena adanya
pengetahuan.
tujuan yang ingin dicapai (asas motivasi)
diartikan sebagai pengetahuan dalam bentuk
2. Keaktifan peserta didik akan berkembang
Mengkomunikasikan
ilmu dapat
suara, visual atau suara visual. contoh-contoh
jika dilandasi dengan pendayagunaan
kegiatan
potensi yang dimilikinya
mengkomunikasikan adalah mendiskusikan
3. Suasana kelas dapat mendorong atau mengurangi
aktivitas
peserta
didik.
Suasana kelasa harus dikelola agar dapat merangsang aktivitas
dan kreativitas
belajar peserta didik.
dari
keterampilan
proses
suatu masalah, membuat laporan, membaca peta dan kegiatan lain yang sejenis. Para guru perlu melatih siswa dalam mengkomunikasikan
hasil
dengan
cara
membuat gambar, membuat model, tabel,
4. Dalam kegiatan pembelajaran, tugas guru
diagram, grafik, atau histogram, dengan
adalah memberikan kemudahan belajar
membuat karangan, dengan menciptakan
melalui bimbingan dan motivasi untuk
pengalamannya dalam observasi, dengan
mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang
menyajikan laporan hasil diskusi kelompok,
dapat
mendorong
atau dengan membuat berbagai pajangan
aktivitas dan kreativitas peserta didik
yang dipamerkan di dalam ruang kelas
dalam pembelajaran antara lain: diskusi,
(Budiono, 2009).
dilakukan
untuk
pengamatan, penelitian, praktikum, tanya
58 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 3 Nomor 1 April 2014
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Motivasi adalah segala sesuatu yang
Hasil Belajar Hasil
ISSN:2089-3205
belajar
kemampuan-
mendorong seseorang bertindak melakukan
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
sesuatu. Motivasi yang kuat untuk belajar
menerima pengalaman belajarnya. Hasil
akan memungkinkan individu yang belajar
belajar
itu mencapai prestasi yang lebih tinggi jika
siswa
pada
adalah
hakikatnya
adalah
perubahan mencakup bidang kognitif, afektif
dibandingkan dengan motivasi yang lemah.
dan psikomotoris yang berorientasi pada
3) Intelegensi
proses belajar mengajar yang dialami siswa
Intelegensi mempunyai peranan yang
(Sudjana dalam Anonim, 2011). Sementara
sangat besar terhadap prestasi belajar, karena
menurut Gronlund dalam Anonim (2011)
intelegensi adalah keseluruhan kemampuan
hasil belajar adalah suatu bagian pelajaran
individu untuk berpikir dan bertindak secara
misalnya suatu unit, bagian ataupun bab
terarah.
tertentu mengenai materi tertentu yang telah
4) Bakat
dikuasai oleh siswa.
Bakat merupakan potensi yang bersifat
Menurut Slameto (2003) faktor–faktor
khusus yang ada dalam diri individu, potensi
yang mempengaruhi belajar anak dapat
tersebut apabila tidak dilatih dengan baik
dibedakan atas dua bagian yaitu :
maka
a. Faktor Internal
terhadap proses belajar dan hasil belajar
Faktor yang datang dari dalam diri anak yaitu minat belajar, motivasi, intelegensi, bakat dan lain-lain yang timbul dalam diri anak didik. 1) Minat Belajar
akan
besar
sekali
pengaruhnya
siswa. b. Faktor Eksternal Faktor yang datang dari luar diri anak yaitu faktor lingkungan tempat tinggal, bahan
Minat sangat besar pengaruhnya dalam
belajar, tempat belajar, metode mengajar,
kegiatan belajar. Dengan minat yang tinggi
metode belajar keadaan ekonomi orang tua,
akan mendorong seseorang dalam belajar.
dan lain-lain.
Belajar tanpa minat dan perhatian belum
1) Lingkungan Tempat Tinggal
tentu berhasil, sebab di dalam belajar harus
Lingkungan
tempat
sangat
siswa
dalam
didasarkan atas minat dan perhatian yang
menentukan
sungguh-sungguh.
belajar. Lingkungan merupakan faktor yang
2) Motivasi
perlu dipertimbangkan dalam menganalisa
59 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
keberhasilan
tinggal
Volume 3 Nomor 1 April 2014
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
problem
pendidikan,
peranannya
cukup
ISSN:2089-3205
memilih belajar yang tepat dan efisien,
menentukan prestasi belajar yang dicapai.
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
2) Bahan Belajar
siswa.
Bahan belajar
belajar
adalah
berupa
Terbatasnya
kelengkapan
buku-buku
bahan
bacaan.
pelajaran
akan
6) Keadaan Ekonomi Orang Tua Faktor ini juga berperan dalam keadaan belajar
siswa,
karena
apabila
keadaan
menghambat proses belajar siswa.
ekonomi orang tuanya kurang mampu dan
3) Tempat Belajar
berantakan, akan berpengaruh pula terhadap
Belajar dengan teratur dan sistematis memerlukan
tempat
dan
perlengkapan-
perlengkapan yang memadai. Tempat belajar merupakan salah satu syarat dalam belajar, tanpa tempat belajar tidak mungkin proses
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Rancangan dalam penelitian ini
test, Kelas kontrol menggunakan penugasan
4) Metode Mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui oleh seorang didalam
METODE PENELITIAN
menggunakan Kontrol Group Pre-test Postt-
belajar itu dapati berlangsung.
guru
anak yang sedang belajar.
mengajar
agar
dapat
menyajikan bahan pelajaran kepada siswanya dengan baik. Metode mengajar guru yang
tanpa proyek sedangkan kelas eksperimen menggunakan penugasan proyek. Pada kelas kontrol dan kelas eksperimen akan diberikan pretes dan posttes. berupa. 1. Populasi
kurang baik akan mempengaruhi belajar
Populasi adalah keseluruhan subyek
siswa yang tidak baik pula. Guru juga harus
penelitian (Arikunto, 2006), jadi populasi
dapat memilih metode mengajar yang efektif dan efisien untuk membantu meningkatkan
dapat diartikan sebagai seluruh individu
motivasi siswa dalam belajar.
(siswa) yang akan diteliti. Populasi dalam
5) Metode Belajar
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
Metode belajar siswa juga merupakan faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Dengan
metode
melaksanakan
belajar
secara
siswa
teratur
dapat dengan
SMPN 7 Kota Bima Tahun Pelajaran 2013/2014 yang seluruhnya berjumlah 254. Pemilihan sampel menggunakan tehnik
pembagian waktu yang baik dan dapat Cluster random sampling. Jumlah sampel 60 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 3 Nomor 1 April 2014
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang terdiri dari 40 orang siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Bima, yang
P
= Persentase Keterampilan proses
mengkomunikasikan hasil X
= Jumlah rata-rata jawaban angket
n
= Jumlah sampel penelitian
D
terdiri dari 20 orang siswa kelas VIII
sebagai kelompok eksperimen dan 20 orang
Untuk menentukan tinggi rendahnya keterampilan
proses
mengkomunikasikan
hasil dalam belajar menggunakan penugasan B
siswa kelas VIII sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan berupa: 1) angket. Penyebaran angket dilakukan pada kelompok
proyek,
maka
dapat
digunakankategori
sebagai berikut (Arikunto, 2006): Tabel 1. Kategori Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil.
eksperimen dan kelompok kontrol. Angket terdiri dari 3 pilihan jawaban yaitu: a. Ya dengan skor 3, b. Kadang-kadang (KK)
No. 1 2 3 4
dengan skor 2 dan c. Tidak Pernah (TP)
Persentase 76% - 100% 56% - 75% 40% - 55% < 40%
Kategori Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Kurang Tinggi
Data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis
dengan skor 1. 2) Tes Hasil Belajar.
dengan menggunakan Uji t. Penggunaan tes hasil belajar untuk memperoleh data mengenai hasil belajar IPA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Terpadu siswa kelas VIII SMPN 7 Kota
Hasil a. Data Keterampilan Proses
Bima pada kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol yang berjumlah 20
Mengkomunikasikan Hasil Data mengenai ketrampilan proses mengkomunikasikan hasil diperoleh dari
soal pilihan ganda.
sebaran angket yang berjumlah 10 item Data mengenai keterampilan proses mengkomunikasikan
hasil,
dianalisis
menggunakan analisis secara diskriptif. P
X x100 % n
Keterangan: 61 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
angket.
Data
keterampilan
proses
mengkomunikasikan hasil pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut: Tabel
2. Data Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil pada
Volume 3 Nomor 1 April 2014
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
dan
Keterangan Uraian Kelompok Kelompok Eksperimen Kontrol Ya KK TP Ya K T K P Jumlah 164 102 3 45 11 39 Frek 6 Persentase 32,80 20,4 0,60 9 23 7, (%) 0 ,2 80 0 Total 53,80 40,00 Kategori Tinggi Cukup Tinggi Keterangan: (KK = Kadang-kadang, TP = Tidak
14
70
75
15
60
70
16
65
75
17
75
85
18
80
85
19
80
85
20
60
75
1310
1490
Tabel 4 Hasil Nilai Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen
Pernah)
b. Data Hasil Belajar Selanjutnya akan dideskripsikan data hasil tes bidang studi IPA Terpadu siswa
Hasil Tes
No Subyek
Pre tes
Post tes
1
70
80
2
60
80
3
65
75
kelompok
4
60
80
eksperimen baik pre test maupun post test.
5
75
85
Tabel 4.2 dan 4.3 berikut memuat data
6
70
80
7
65
80
8
75
85
9
80
90
10
80
85
11
75
85
12
75
80
13
65
75
14
70
80
15
60
80
16
70
85
17
75
85
18
75
80
19
80
90
20
80
90
1425
1650
kelompok
kontrol
dan
hasil tes dimaksud. Tabel 3 Hasil Nilai Pretest dan Postest Kelompok Kontrol Hasil Tes
No Subyek
Pre tes
Post tes
1
50
70
2
65
70
3
50
65
4
55
70
5
70
75
6
65
70
7
60
70
8
70
75
9
65
75
10
75
80
11
70
75
12
75
80
hitung
13
50
65
signifikan 5% adalah 2,021.
62 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t = 2,16 sedangkan nilai ttabel pada taraf
Volume 3 Nomor 1 April 2014
ISSN:2089-3205
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
Berdasarkan hasil distribusi nilai per
Pembahasan 1. Keterampilan Proses Mengkomunikasikan
item angket, diperoleh keterangan bahwa
Hasil
siswa lebih cepat memahami materi Berdasarkan Tabel 4.1 mengenai
belajar dengan cara mengkomunikasikan
keterampilan proses mengkomunikasikan
hasil, karena pembelajaran yang dilakukan
hasil pada siswa kelas VIII SMPN 7 Kota
dengan unsur kenyataan dan pengalaman
Bima
2013/2014,
seperti pada kelompok eksperimen (siswa
diperoleh persentase keterampilan proses
yang menggunakan penugasan proyek)
mengkomunikasikan hasil pada kelompok
dapat lebih melekat dalam pikiran siswa
eksperimen (siswa yang menggunakan
dibandingkan dengan cara belajar hanya
penugasan
proyek)
dengan
sedangkan
pada
Tahun
Pelajaran
yaitu
53,80
kelompok
%,
menulis
saja
seperti
pada
kontrol
kelompok kontrol (siswa yang diajarkan
diperoleh persentase sebesar 40,00 %.
dengan tidak menggunakan penugasan
Nilai ini berada pada kategori tinggi pada
proyek). Menurut Dimyati dan Mudjiono
kelompok eksperimen, sedangkan pada
(2002) kemampuan berkomunikasi dengan
kelompok kontrol tergolong cukup tinggi.
orang lain merupakan dasar untuk segala
Adanya suatu hasil keterampilan proses
yang kita kerjakan. Grafik, bagan, peta,
yang tergolong tinggi pada kelompok
lambang-lambang, diagram, persamaan
eksperimen (siswa yang menggunakan
matematika, dan demonstrasi visual, sama
penugasan proyek) dibandingkan dengan
baiknya dengan kata-kata yang ditulis atau
kelompok kontrol (siswa yang tidak
dibicarakan, semuanya adalah cara-cara
menggunakan
komunikasi yang seringkali digunakan
penugasan
proyek),
disebabkan karena dalam kegiatan belajar
dalam
mengajar
pengetahuan lebih siswa terhadap masalah
siswa
eksperimen
lebih
pada
kelompok
pengetahuan.
Adanya
untuk
dihadapinya dapat merubah pola pikir
bertanggungjawab terhadap tugas yang
siswa menjadi lebih terkontrol yang dapat
diberikan
menganalisis masalah menjadi fokus.
dan
ditekankan
ilmu
siswa
harus
mampu
mengkomunikasikan serta mempretasikan hasil
belajar
sehingga
menimbulkan
kegiatan belajar siswa yang aktif.
Menurut menyatakan
bahwa
(2003) dalam
yang belajar
menggunakan penugasan pada proses belajar
63 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Anonim
mengajar
siswa
Volume 3 Nomor 1 April 2014
dapat
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
mengembangkan
keterampilan
ISSN:2089-3205
siswa
diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar
dalam merencanakan, menyelidiki dan
82,50 sedangkan pada kelompok kontrol
menganalisa hasil belajar. Guru juga dapat
sebesar 74,50. Nilai rata-rata siswa tidak
menggunakan suatu bentuk penugasan
menunjukkan perbedaan yang mencolok,
untuk
dalam
hal ini disebabkan karena pada dasarnya
temuan-temuan
siswa yang menjadi objek penelitian
dengan bentuk yang tepat dalam hal ini
merupakan siswa yang tergolong sebagai
mempresentasikan
siswa yang patuh dan bertanggungjawab
menilai
siswa
mengkomunikasikan
hasil
belajar
yang
diperolehnya.
terhadap
2. Hasil Belajar
tugas
yang
diberikan,
pemahaman siswa tentang materi belajar
Berdasarkan
hasil
mengenai
hasil
belajar
kelompok
eksperimen
penelitian pada
dilihat oleh siswa itu sendiri. Adanya hal
kelompok
tersebut dapat berpengaruh pada hasil
kontrol, diperoleh perbedaan hasil yang
belajar siswa dalam belajar, sehingga hasil
signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari
belajar pada kelompok eksperimen dan
analisis data menggunakan uji t yaitu
kelompok kontrol tidak berbeda jauh, akan
diperoleh nilai t
tetapi perbedaan tersebut mengindikasikan
hitung
siswa
yang disampaikan lebih bayak dialami dan
dan
= 2,16 sedangkan
nilai ttabel pada taraf signifikan 5 % adalah
bahwa
2,021, apabila dibandingkan maka nilai
penugasan proyek sangat efektif dalam
thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan
meningkatkan
Ho ditolak. Hipotesis yang diajukan dalam
Menurut Majid (2006) penugasan proyek
penelitian ini diterima yaitu penugasan
merupakan suatu bukti untuk ditempatkan
proyek
meningkatkan
pada peta kemajuan belajar siswa yang
keterampilan proses mengkomunikasikan
dapat menunjukkan perkembangan belajar
hasil dan peningkatan hasil belajar IPA
siswa,
Terpadu siswa kelas VIII SMPN 7 Kota
pertimbangan dan refleksi bagi guru untuk
Bima tahun pelajaran 2013/2014.
dapat
efektif
dalam
Perbedaan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dengan kelompok
pembelajaran
hasil
sehingga
menggunakan
belajar
dapat
siswa.
menjadi
melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Menurut Roestiyah (2001), memang
kontrol juga dapat dilihat pada nilai rata-
masing-masing
rata siswa. Pada kelompok eksperimen
keunggulan dan kelemahannya tersendiri,
64 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
metode
mempunyai
Volume 3 Nomor 1 April 2014
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
ISSN:2089-3205
sehingga pada hakekatnya teknik yang
sedangkan pada kelompok kontrol (VIII
paling tepat untuk setiap mata pelajaran
B)
itu sukar ditentukan, begitu juga
persentase 40,00 %.
sukar
menggunakan salah satu metode saja secara
murni.
Maka,
2. Penugasan
cukup
proyek
tinggi
dengan
efektif
dalam
pasti
meningkatkan peningkatan hasil belajar
menggunakan variasi, mengkombinasikan
IPA Terpadu pada siswa kelas VIII
dengan teknik-teknik yang lain yang
SMPN 7 Kota Bima tahun pelajaran
sesuai dan saling menunjang. Hamalik
2014/2015. Hal ini ditunjukan dengan
(2003), menyatakan strategi apa yang
perbedaan hasil
dipilih dan digunakan, pada hakekatnya
kelompok eksperimen dengan kelompok
bergantung pada kemampuan guru itu
kontrol juga dapat dilihat pada nilai rata-
sendiri,
tingkat
rata siswa. Pada kelompok eksperimen
pengetahuan, keterampilan, sikap dan
diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar
pengalamannya serta bertalian dengan
82,50 sedangkan pada kelompok kontrol
ruang lingkup proses belajar mengajar
sebesar 74,50.
yang
biasanya
tergolong
ditandai
oleh
umumnya dan belajar mengajar bidang studi khususnya.
3. Penugasan meningkatkan
belajar siswa pada
proyek
efektif
dalam
keterampilan
proses
mengkomunikasikan
dan
peningkatan hasil belajar IPA Terpadu
KESIMPULAN Berdasarkan sebelumnya,
hasil
pembahasan pada bab
maka
peneliti
dapat
menyimpulkan bahwa : 1. Penugasan
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukan oleh uji t yaitu diperoleh nilai
proyek
meningkatkan
siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Bima
efektif
dalam
t
keterampilan
proses
taraf signifikan 5 % adalah 2,021, artinya
mengkomunikasikan hasil belajar pada
hitung
= 2,16 sedangkan nilai ttabel pada
t hitung > ttabel (2,16 > 2,021).
siswa kelas VIII SMPN 7 Kota Bima tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukan dengan adanya perbedaan kategori
antara
dua
subyek
pada
kelompok eksperimen (VIII D) tergolong tinggi
dengan
persentase
53,80%,
65 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
DAFTAR RUJUKAN Anonim, 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Depdiknas Anonim. 2011. Metode dan Hasil Pembelajaran: Bab II Landasan Volume 3 Nomor 1 April 2014
Efektifitas Penggunaan Penugasan Proyek Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil Dan Peningkatan Hasil Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VII SMPN 7 Kota Bima
ISSN:2089-3205
Teori diakses dari http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/ 23246/ 3/ Chapter% 20II.pdf didownload pada tanggal 24 April 2014. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, Jakarta: Rineka Cipta. Budiono. 2009. Pendekatan-pendekatan Dalam Belajar. Semarang: Uni Book Dimyati dan Mudjiono. 2002. .Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Hasruddin, 2005. Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pembelajaran IPA Biologi, Mataram:FPMIPA IKIP Mataram Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nawawi, H. 2003. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Surabaya: UGM. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Usman dan Akbar. 2003. Pengantar Statistik. Yogyakarta: Bumi Aksara.
66 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi
Volume 3 Nomor 1 April 2014