YOU ARE
SUARA PENGHARAPAN
A LEADER
Edisi Tahun VIII/ Minggu Keempat/ Oktober 2010
(KITAB OBAJA, YUNUS, MIKHA)
PENA GEMBALA SELAMAT DATANG Kepada yang baru pertama kali hadir di kebaktian ini. Jika belum memiliki tempat berbakti yang tetap, kami mengundang Saudara/i untuk hadir bersama kami pada kebaktian minggu yang akan datang. KASIH & PENGHARGAAN Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat yang setia berbakti dan memberikan persembahan, perpuluhan, dan atau janji imannya. Kirannya Tuhan Yesus selalu mencukupi segala kebutuhan Saudara/I bahkan mencurahkan berkat-berkatNya sampai berkelimpahan. Amin.-
Syalom
Apa kabar jemaat Tuhan? Biarlah kasih dan perlindungan Tuhan selalu menjadi bagian dalam hidup kita semua. Karena memang Allah kita sung‐ guh sangat baik bagi kita. Tak berkesudahan kasih setia‐Nya, bagi kita anak‐anak‐Nya yang berharap pada‐Nya. Satu minggu kembali telah kita lewati dan saat ini kita telah memasuki minggu terakhir bulan ini. Saudara, Tuhan begitu baik dalam hidup kita; Dia izinkan kita untuk tetap bernafas; melindungi kita dari segala cobaan dan bahaya kehidupan. Tuhan memberikan berkat makanan, minuman dan pakaian yang baik dan memadai. Tuhan men‐ ganugerahkan kepada kita keluarga yang baik dan juga saudara‐saudari di dalam satu keluarga Allah. Dia pun menerangi jalan hidup kita dengan Firman‐Nya dan menganugerahkan sukacita serta kemenangan. Dengan begitu banyaknya perkara yang Tuhan telah kerjakan bagi kita, maka sepan‐ tasnyalah hati dan bibir kita meluap dengan uca‐ pan syukur kepada‐Nya. Sebelum kita memasuki bulan yang baru, mungkin ada baiknya jika kita meminta tambahan hikmat dari Tuhan agar hari‐hari dalam minggu yang akan datang tidak hanya sekedar berlalu be‐ gitu saja, tapi kita dapat lebih mengisinya dengan segala hal yang baik dan positif bagi kemuliaan Tuhan. Sehingga kita dapat menjadi jemaat Tuhan yang semakin menjadi berkat bagi sesama. Have a blessed day. Amin!
Bacaan Alkitab : Mikha 2 : 12 - 13
Senin, 25 Oktober 2010
Menjadi Penerobos “Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka!” (Mikha 2 : 13) Ada banyak hal-hal yang Tuhan lakukan dalam hidup kita, baik itu pemulihan, maupun terobosan dalam kesehatan kita, terobosan dalam keuangan, dalam pekerjaan, dalam pelayanan, dan dalam keluarga. Ini pun tetap akan Tuhan lakukan pada hari-hari ke depan. Mari kita sama-sama renungkan bagaimana kita boleh mengalami terobosan yang dahsyat untuk kita melihat pemulihan dan kelimpahan pasti Tuhan sediakan bagi orang-orang yang mengalami terobosan. Kalau kita membaca dalam 1 Taw.14:11 dan kemudian Mikha 2 : 13, Tuhan berkata, penerobos akan maju di depan mereka dan mereka akan menerobos dan berjalan. Menjadi pertanyaan, siapa yang menerobos di depan? Tuhan yang menerobos! Bahkan Baal-Perasim berarti the Master of Breakthrough, Tuhan kitalah the Master of Breakthrough! Tuhan ada bersama siapa? Bersama kita! Tidak bisa hanya Tuhan yang maju dan kita berdiam diri. Tuhan mau agar kita bersamasama dengan Tuhan! Saudara harus melakukan bagian Saudara, dan ada bagian yang Tuhan lakukan. Dia sudah buka pintu terobosan, dan Saudara harus bersama-sama dengan Dia! Sekarangpun sedang musim terobosan. Ada banyak tetangga kita, ada teman-teman sepelayanan kita mengalami terobosan, dan jika kita hanya sekedar berdecak kagum melihat mereka mengalami terobosan tapi kita tidak mengalaminya. Itu karena kita hanya diam saja, sementara mereka bergerak mengikuti apa yang Tuhan sedang lakukan, dan mereka berjalan mengikuti tepat di belakang Tuhan, sehingga mereka mendapatkan terobosan-terobosan yang dahsyat. Kita harus menjadi penerobos! Kita tidak bisa diam saja, tapi kita mau menjadi penerobos, ikut ambil bagian bersama-sama Tuhan menjadi penerobos. Tapi untuk menjadi penerobos, maka kita harus menjadi orang-orang yang menjadi pelaku, orang-orang yang mau mengikut Tuhan. Orang-orang yang mau menjadi penerobos, maka dia harus menjadi pelaku firman Tuhan, dan melakukan hukum yang sempurna.
Bacaan Alkitab : Mikha 3 : 1—12
Selasa, 26 Oktober 2010
Jangan Cari Untung Sendiri Beginilah firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan perang”. (Mikha 3 : 5) Pemimpin bangsa seharusnya berpikir dan berkarya bagi kesejahteraan rakyat yang dipimpin. Pemimpin umat seharusnya mengarahkan umat di jalan yang benar. Namun tidak demikian dengan para pemimpin Yehuda. Mereka me-mutar balikkan kebenaran (ayat 9b) dengan mengabaikan keadilan dan melakukan kejahatan (ayat 1-3). Tindakan ini membingungkan rakyat, karena tidak jelas lagi mana yang benar dan mana yang salah. Mereka juga tidak melindungi rakyat, melainkan menyiksa rakyat (ayat 2-3, 10). Semua itu terjadi karena ketamakan mereka. Para pemimpin politik maupun pemimpin rohani bekerja atas motivasi cari duit (ayat 5, 11). Seolah telah berbuat benar, dengan pongah mereka berkata bahwa Tuhan pun tidak akan menghukum mereka (ayat 11). Ini benar-benar munafik! Di satu sisi, mereka menolak keadilan Allah, tetapi di sisi lain mereka mengharapkan perlindungan-Nya. Namun Tuhan selalu berdiri di atas kebenaran. Semua pemimpin bangsa yang korup akan dihukum Allah (ayat 4, 6-7, 12)! Pemimpin bangsa kita pun tidak jauh berbeda. Bagai sel-sel kanker yang merambah seluruh bagian tubuh, korupsi dilakukan oleh aparat pemerintahan dari berbagai bidang. Bahkan pelaku keadilan pun terlibat di dalamnya! Lalu bagaimana sikap kita? Kita harus tetap memberi dukungan, karena bukan tidak mungkin masih ada di antara mereka yang berusaha melakukan yang terbaik bagi rakyat. Doakanlah mereka. Kita juga harus ingat bahwa hukuman yang dijatuhkan pada pemimpin yang menindas rakyat, akan jatuh juga pada kita bila kita melakukan dosa yang sama. Maka bertindaklah adil pada sesama, serta perhatikanlah orang-orang yang miskin dan tertindas. Jika kita duduk sebagai pemimpin, baik pemimpin bangsa atau pemimpin rohani, layanilah dengan baik setiap orang yang dipercayakan pada kita. Jangan cari keuntungan bagi diri sendiri. Teladanilah Mikha yang menyampaikan kebenaran secara konsisten, meskipun kebenaran itu berisi teguran yang tidak enak didengar.
Bacaan Alkitab : Mikha 4 : 1—14
Rabu, 27 Oktober 2010
Masih Ada Harapan “Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama Tuhan Allah kita untuk selamanya dan seterusnya” (Mikha 4 : 5) Di tengah kepedihan hidup sebagai rakyat dengan aparat pemerintahan dan pemimpin rohani yang bermental bobrok, Mikha menubuatkan penghiburan dari Tuhan: Mesias akan datang! Saat Mesias memerintah, tidak akan ada lagi perang (ayat 3). Pada saat itu, akan banyak orang yang datang ke Yerusalem untuk mempelajari jalan Tuhan melalui Israel (ayat 2). Israel akan menggenapi fungsinya sebagai kerajaan imam dengan menjadi perantara antara Allah dengan umat manusia (band. Kel. 19:6). Orang-orang nonYahudi akan mematuhi kehendak-Nya, tidak seperti orang-orang Yahudi pada zaman Mikha. Tuhan akan menjadi Hakim atas bangsa-bangsa besar (ayat 3). Sementara orang-orang Yahudi sezaman Mikha tidak bersedia mendengar Tuhan mengatur apa yang mereka boleh lakukan atau tidak. Pada masa itu, bangsa-bangsa akan menjadikan senjata mereka sebagai perlengkapan pertanian yang dapat menunjang kehidupan. Sebab mereka tidak akan terlibat dalam peperangan lagi. Kedamaian akan melanda dunia. Bila dibandingkan dengan situasi sebelumnya, sulit dipercaya bila kondisi semacam itu akan terjadi. Sebab itu Mikha menyatakan bahwa semua itu dijanjikan oleh Allah, bukan dia. Di zaman Mikha, orang non Yahudi dan orang Yahudi sendiri menyembah banyak Allah, tetapi di masa itu mereka semua akan mengikuti Allah. Memerhatikan semua janji-janji itu, Mikha mendorong Israel memunculkan komitmen untuk berjalan di jalan Allah dan bukan yang lain (ayat 5). Memang sulit untuk memercayai bahwa ada harapan di tengah situasi dunia yang semakin buruk. Ancaman pemanasan global, persediaan minyak dunia yang semakin menipis, peperangan yang tak kunjung selesai, dan sebagainya. Namun Allah memiliki rencana atas masa depan dunia. Maka sebagai pengikut Kristus, kita harus mengikuti pimpinan Tuhan dalam setiap masa sulit. Ini berarti, kita tidak perlu takut bahwa dunia ini akan tidak terkontrol. Apapun yang kita alami, ingatlah bahwa tak ada satupun yang dapat menggagalkan rancangan Allah bagi dunia.
Bacaan Alkitab : Mikha 5 : 1—14
Kamis, 28 Oktober 2010
Raja Penyelamat “Tanganmu akan diangkat melawan para lawanmu, dan semua musuhmu akan dilenyapkan!” (Mikha 5 : 8) Betapa leganya waktu kita membaca perikop ini. Betapa tidak, setelah Tuhan menyatakan penghukuman atas dosa-dosa Israel yang berpuncak pada kehancuran Yerusalem (ayat 4:14), Tuhan menunjukkan anugerah dan kasih yang luar biasa. Seorang penyelamat akan lahir! Dia akan menggembalakan bangsa Israel (ayat 5:3), dan akan memberikan damai sejahtera sejati (ayat 5:4), serta akan menghancurkan musuhmusuh mereka (ayat 5:5). Bahkan Asyur pun (yang meru-pakan musuh terkuat bangsa Israel saat itu) tak akan mampu melawan mereka. Siapapun tidak akan dapat mengalahkan mereka lagi. Betapa tidak, yang akan menjadi Juruselamat mereka adalah Pribadi yang sudah ada sejak zaman dahulu kala, bahkan lebih dulu ada daripada manusia (ayat 5:1). Juruselamat ini, tak lain dan tak bukan adalah Allah sendiri. Nubuat Mikha telah digenapi dengan sempurna saat Yesus Kristus datang sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Bandingkan kelahiran Yesus di Betlehem (Mat. 2:1) dengan Mi. 5:1. Kitalah bangsa Israel masa kini. Yesus lahir sebagai Gembala yang baik bagi kita. Dia memberikan damai sejahtera sejati bagi orang yang percaya kepada Dia. Yesus menghancurkan lawan kita, si Iblis, dan membuat kita tidak lagi memerlukan perlengkapan perang (ayat 5:9), sihir (ayat 5:11), dan allah lain (ayat 5:12-13). Kita hanya perlu bergantung pada Yesus, dan Dia akan membuat kita menjadi embun bagi orang lain (ayat 5:6), dan himpitan dunia tidak akan menang melawan kita (ayat 5:7). Bagaimana dengan kita? Hal-hal apa yang masih menjadi andalan kita, melebihi Tuhan? Apakah kita lebih memercayai teknologi? Atau kita masih memercayai ramalan? Ataukah uang yang menjadi andalan kita? Kita dapat melihat bahwa sebelum Mesias datang, semuanya gelap, suram, tidak ada harapan. Yang ada hanya kehancuran dan hukuman. Namun kedatangan Mesias membuat hukuman dan kehancuran menjadi tak berdaya. Selalu ada harapan di dalam Tuhan Yesus. Datanglah pada Allah dan serahkanlah seluruh hidup kita pada-Nya, maka Ia akan membuat hidup kita bercahaya.
Bacaan Alkitab : Mikha 6 : 1—16
Jumat, 29 Oktober 2010
Sang Pembela Agung "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" (Mikha 6 : 8) Firman Tuhan yang kita baca hari ini adalah gambaran pengadilan Allah terhadap umat-Nya. Dimulai dengan seruan Allah pada orangorang untuk mendengar pengaduan-Nya serta mempersiapkan pembelaan mereka terhadap tuduhan yang akan disampaikan (ayat 1-2). Allah kemudian mengingatkan mereka betapa Ia telah membela, menolong, dan melindungi umat-Nya. Ia tidak pernah membebani atau melakukan kejahatan kepada orang Israel (ayat 3-5). Sangat kontras bila dibandingkan dengan berhala-berhala yang disembah orang Israel, yang menuntut korban persembahan yang sangat mahal, yaitu anak-anak mereka. Bangsa Israel menanggapi perkataan Allah dengan keinginan untuk berdamai dengan Allah (ayat 6-7). Mereka menawarkan persembahan korban sebagai pengganti dosa mereka. Mikha menjawab bahwa Allah tidak menuntut anak-anak mereka untuk dipersembahkan (ayat 8). Yang Allah minta adalah ketaatan dan kerendahhatian di hadapan Allah. Sesuatu yang memberikan dampak yang baik bagi bangsa Israel sendiri, tetapi yang malah tidak dapat mereka lakukan. Karena itu Allah menyampaikan tuduhan-tuduhan yang membongkar dosa orang Israel beserta hukumannya (ayat 9-16). Kita sama seperti umat Israel, yang tidak mampu untuk memilih ketaatan dan kebenaran, sekalipun kita telah menerima berkat Tuhan sedemikian banyak. Kenapa? Karena kita semua sudah berdosa. Dosa identik dengan kematian. Orang mati tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Harus Allah sendiri yang datang menyelamatkan, barulah kita bisa memiliki kemampuan untuk taat kepada-Nya. Sama seperti bagi Israel, akan datang waktunya bagi kita untuk duduk di kursi pengadilan Allah dan mendengarkan dakwaan atas dosa yang telah kita lakukan. Kabar baiknya adalah Yesus sudah datang sebagai Pembela. Ia menanggung hukuman atas dosa manusia. Yang menjadi pertanyaan, apakah kita sudah menjadikan Yesus sebagai Pembela kita di pengadilan kelak? Pastikan bahwa Saudara telah menjadikan Yesus Kristus sebagai Pembela Agung kita.
Bacaan Alkitab : Mikha 7 : 1—20
Sabtu, 30 Oktober 2010
Berharap Pada Allah “Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!” (Mikha 7 : 7) Sungguh mengerikan berada dalam kondisi kemerosotan akhlak. Pertama, orang benar sulit ditemukan. Begitu sulit menemukan orang benar sampai diumpamakan seperti sulitnya mencari buah saat musim panen sudah berlalu (ayat 1). Kebohongan dan tipu daya sudah menjadi gaya hidup, orang yang memiliki integritas dan hati yang tulus hampir musnah (ayat 2). Kedua, kejahatan merajalela di mana-mana. Bahkan diperparah karena hukum, penguasa, dan hakim bekerja sama untuk keuntungan pribadi (ayat 3). Ini artinya rakyat yang mengalami kejahatan tidak lagi mempunyai harapan untuk mendapatkan keadilan dan keamanan. Ketiga, teman tidak lagi dapat dipercaya, bahkan istri atau suami sendiri pun tidak bisa saling percaya lagi (ayat 5). Hubungan keluarga rusak, penuh kebencian dan permusuhan di antara anggota keluarga (ayat 6). Kondisi serupa sebenarnya juga kita alami pada masa sekarang ini. Buktinya adalah kalau kita membeli barang di toko, misalnya. Kita dapat tertipu dengan mudah apabila kita tidak tahu harga pasaran. Kita tidak lagi merasa aman di tempat umum atau di jalan karena banyaknya aksi kejahatan. Demikian juga dengan lemahnya penegakan hukum di negeri ini. Tingkat kejahatan KKN saat ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan zaman orde baru. Hukum justru dimanfaatkan oleh para penegak hukum untuk menambah penghasilan. Belum lagi kalau kita mendengar berita atau membaca di surat kabar mengenai anak yang membunuh ibunya sendiri, atau menantu yang menembak mertuanya. Dalam kondisi yang demikian parah, kita menemukan teladan yang luar biasa dalam iman Mikha. Mikha tidak putus asa atau mengeluh setiap hari. Mikha tidak pesimis dan kehilangan pengharapan dalam hidup. Mikha justru berseru kepada Allah. Dia percaya dan berharap penuh kepada Allah (ayat 7). Mari kita bertanya kepada diri kita sendiri, apakah di tengah kesulitan hidup, kita dapat memulai hari dengan harapan yang teguh pada Allah yang menyelamatkan kita? Tetaplah berharap hanya kepada Tuhan!
BAHAN EFC MENJADI PEMIMPIN YANG EFEKTIF Keselamatan adalah satu-satunya hal dalam hidup yang gratis. Yang lainnya memiliki harga yang harus dibayar, dan harga yang terlabel dalam kepemimpinan itu sangat tinggi. Itulah salah satu alasan mengapa hanya ada sedikit pemimpin. Banyak orang ingin menjadi pemimpin. Kebanyakan orang mengincar posisi kepemimpinan. Namun demikian, sangat sedikit orang yang bersedia membayar harga untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif. Butuh waktu untuk menjadi pemimpin yang efektif. Pemimpin yang baik tidak berkembang dalam sehari. Anda tidak belajar menjadi pemimpin yang efektif dengan duduk di sebuah ruang kelas. Menguasai beragam teori dan prinsip kepemimpinan tidak membuat Anda menjadi pemimpin yang baik. Berpakaian seperti pemimpin sama sekali tidak ada kaitannya dengan menjadi seorang pemimpin yang baik. “Saat saya lulus SMU, saya mencari pekerjaan musim panas untuk membantu orang tua membayar biaya kuliah. Saya melihat sebuah iklan di koran yang membutuhkan orang-orang untuk bekerja di sebuah pembangunan rumah. Posisi yang tersedia beragam; dari kuli sampai mandor. Saya melamar sebagai tukang bingkai, tapi sang pemilik mengatakan bahwa saya harus memulai sebagai kuli yang menurunkan kayu dari truk karena saya tidak memiliki pengalaman sebagai tukang kayu. Dia berkata, "Sekalinya Anda belajar tentang ragam ukuran kayu, bagaimana memakai meteran, dan familiar dengan bagaimana kami membangun rumah, kami akan memberikan posisi sebagai tukang bingkai kepada Anda."
“Tapi saya ingin mulai kerja sebagai tukang bingkai. Saya ingin memaku dan membantu mendirikan rumah; saya tidak mau menurunkan muatan truk dan membawakan kayu untuk orang-orang yang melakukan pekerjaan yang sebenarnya. Karena saya tidak mengerti makna dari pekerjaan yang sebenarnya, saya tidak mengambil pekerjaan itu dan bekerja di sebuah toko grosir; menata bahan makanan di rak dan mengarungi bahan makanan. Saya tidak menyadarinya saat itu, tapi sebenarnya saya memiliki masalah serius -- sebuah masalah yang membutuhkan bertahun-tahun untuk saya dapat mengatasinya. Saya tidak mau membayar harga untuk menjadi pengikut sebelum saya menjadi seorang pemimpin. Saya ingin membangun rumah, tapi saya tidak mau meluangkan waktu belajar membedakan kayu berukuran empat kali delapan dan balok silang lantai. Butuh beberapa tahun sebelum saya belajar pentingnya menggunakan waktu dan tenaga seperlunya untuk menjadi seorang pengikut yang baik, sehingga pada saatnya nanti saya dapat menjadi seorang pemimpin yang efektif”. Saat Yesus menunjuk dua belas murid, Dia berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mat. 4:19). Ia tidak berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan secara otomatis menjadi penjala manusia." Murid-murid itu harus bersedia menginvestasikan waktu dan tenaga sebagai pengikut Yesus untuk menjadi penjala manusia. Hampir kedua belas murid tersebut adalah nelayan komersial sebelum menjadi pengikut Yesus Kristus. Mereka adalah nelayan profesional. Mereka menghidupi diri dan keluarga mereka dengan mencari ikan. Mereka mungkin menduduki posisi kepemimpinan dalam komunitas bisnis lokal. Namun demikian, untuk belajar bagaimana menjala manusia, mereka mau berada pada posisi bawah dan menjadi pengikut lagi sebelum mereka memenuhi syarat sebagai pemimpin dalam pekerjaan Tuhan. Hal itu adalah suatu prinsip yang penting dalam mengembangkan pemimpin spiritual. Kita harus selalu ingat bahwa apa pun prestasi seseorang sebagai pemimpin dalam dunia sekuler, ia akan harus merendahkan hati dan menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk menjadi seorang pemimpin spiritual dalam pekerjaan Tuhan. Tidak ada jalan pintas dalam mengembangkan keterampilan memimpin. Selain waktu dan tenaga, ada harga-harga lain yang harus dibayar.
BERDIRI SENDIRI Banyak orang melihat pada gaya hidup glamour yang dimiliki oleh seorang pemimpin dan ingin menjadi pemimpin. Beberapa bahkan merasa bahwa mereka dipanggil untuk menjadi pemimpin. Mereka menginginkan kehormatan dan kuasa yang ada dalam posisi kepemimpinan. Namun demikian, tidak semua orang itu menyadari tanggung jawab besar yang diemban oleh seorang pemimpin. Pada pokok bahasan ini, saya harus mengatakan bahwa Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa adalah hal yang bagus untuk bercitacita menjadi seorang pemimpin. Perhatikan apa yang Paulus tulis pada Timotius: "Benarlah perkataan ini: `Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang indah.`" (1 Tim. 1:3). Tuhan jelas sangat senang saat seseorang bercita-cita menjadi pemimpin. Namun demikian, Ia juga ingin agar kita memerhitungkan harga yang harus dibayar. Tuhan berkata, "Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu?" (Luk. 14:28). Salah satu harga yang harus Anda perhitungkan adalah kesediaan Anda untuk berdiri sendirian. Sebagai seorang pemimpin, ada saat-saat di mana Anda menjadi satu-satunya orang yang memerangi masalah. Bahkan saat tidak ada seorang pun yang bersedia menangani suatu masalah, seorang pemimpin harus selalu mau. Ini adalah salah satu harga besar yang harus dibayar oleh seorang pemimpin, dan itu jugalah salah satu hal yang membedakan seorang pemimpin. Saat orang-orang Israel berkumpul di Lembah Tarbantin untuk berperang melawan bangsa Filistin, tidak seorang pun di antara mereka, termasuk Raja Saul, bersedia maju melawan raksasa Filistin, Goliat. Saat Daud, seorang gembala muda, tiba di perkemahan orang-orang Israel dengan makanan dari rumah untuk saudara-saudaranya dan melihat situasi tersebut, ia menghampiri Raja Saul dan berkata, "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu." (1 Sam. 17:32). Daud mau untuk maju melawan Goliat saat tidak ada seorang pun yang mau. Ada saat-saat di mana Anda, seperti Daud, akan mengajukan diri dan berkata, "Janganlah seorang menjadi tawar hati – saya akan melakukannya"! Itulah harga yang terkadang akan Anda bayar untuk menjadi seorang pemimpin. Terkadang Anda diharuskan untuk berdiri sendirian menyelesaikan suatu masalah.
MELAWAN OPINI PUBLIK Seorang pemimpin tidak hanya harus berdiri sendirian dalam menghadapi suatu masalah, ia juga harus siap untuk berdiri melawan opini publik dalam rangka menekankan apa yang ia percaya. Ini adalah salah satu harga termahal yang seseorang harus bayar untuk menjadi seorang pemimpin. Tidaklah mudah untuk bertahan mengahadapi gelombang opini publik yang terus menerjang Anda, tapi ada banyak saat ketahanan itu diperlukan. Perhatikan pernyataan Yosua bagi orang-orang Israel dalam Yosua 24:15: "Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!" Yosua tidak serta-merta menjadi pemimpin hanya karena ia adalah pemimpin bangsa; ia menjadi pemimpin karena ia mau bayar harga. Ia mau melawan opini publik dalam rangka menyatakan dan menekankan apa yang ia percaya. Bagaimana dengan Anda -- apakah Anda mau berpegang teguh pada keyakinan Anda meski banyak pendapat menentangnya? Atau apakah Anda lebih tertarik disukai banyak orang karena Anda ikut-ikut saja dengan pendapat mereka? Jika Anda berpikir bahwa menjadi seorang pemimpin yang baik berarti menyenangkan hati orang banyak, Anda tidak akan pernah berhasil menjadi seorang pemimpin. Perumpamaan kuno yang mengatakan bahwa "Anda dapat menyenangkan beberapa orang kadang-kadang, namun Anda tidak akan dapat menyenangkan semua orang setiap waktu" benar-benar sesuai dalam kepemimpinan. Ada saat saat di mana Anda tidak bisa menyukakan siapa pun juga, namun itu adalah tugas seorang penghibur untuk menyenangkan hati semua orang. Pekerjaan pemimpin adalah menetapkan teladan yang benar dan kemudian menantang orang untuk mengikutinya. Dan jika teladan yang benar itu tidak disukai banyak orang, seperti Yosua, maka Anda harus melawan opini publik. MENGHADAPI KEGAGALAN Kegagalam memiliki konsekuensi yang berbeda bagi setiap orang. Misalnya, Anda berharap pengikut Anda terkadang gagal, namun pengikut Anda tidak pernah berharap bahwa Anda akan gagal. Pemimpin berada di bawah tekanan konstan untuk menjadi sukses.
Mereka diharapkan untuk selalu berada di garis depan. Banyak orang berpikir bahwa mereka akan gagal saat berada dalam posisi kepemimpinan. (Dan jika mereka pernah gagal, mereka tidak tahu bagaimana cara menangani atau menghadapi kegagalan tersebut.) Namun, semua orang pernah gagal -- bahkan para pemimpin besar! • Abraham gagal (Kej. 12:10-13; 16:1-6). • Musa gagal (Kel. 2:11-12; Bil. 11:10-23). • Daud gagal (2 Sam. 11:1-21). • Petrus gagal (Mat. 26:69-75). • Dan Anda dan saya juga gagal. Tanda seorang pemimpin yang baik bukanlah karena ia tidak pernah gagal. Ujian kepemimpinan yang sebenarnya adalah bagaimana menangani kegagalan. Para pemimpin besar dalam Alkitab tersebut di atas semuanya pernah gagal. Namun mereka belajar dari kegagalan mereka, dan Tuhan terus menggunakan mereka sebagai pemimpin yang efektif. Selalu ada risiko dalam kepemimpinan. Pemimpin dihadapkan pada kemungkinan yang lebih besar untuk gagal daripada pengikutnya, dan hasilnya jauh lebih buruk saat seorang pemimpin gagal daripada pengikutnya yang gagal. (Bersambung Minggu Depan) (Sumber : Diterjemahkan dan diringkas oleh Dian Pradana dari buku : The New Leader, Myron Rush). Bahan Diskusi 1. Cobalah Saudara menjelaskan dengan kata-kata Saudara sendiri, mengapa seorang pemimpin itu ada saat tertentu harus “berdiri sendirian”. Apakah Saudara setuju dengan hal itu? 2. Apa arti kegagalan itu bagi Saudara? Ceritakan pengalaman Saudara mengenai kegagalan!
DOA SIAPA
YANG PALING BERKUASA?
Karena badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil. Sebut saja nama mereka yaitu Albert dan Andre. Di sana mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat, kecuali berdoa. Namun untuk mengetahui doa siapa yang lebih manjur, Albert dan Andre ini akhirnya memutuskan membagi pulau tersebut menjadi dua bagian. Kemudian mereka pun berpisah untuk menempati daerah masing-masing. Pertama, mereka berdoa untuk makanan. Paginya, Albert mendapati sebuah pohon dengan buah-buahnya yang bergelantungan. Sementara Andre tidak menemukan apa-apa. Seminggu berlalu…… Albert merasa kesepian, sehingga ia berdoa memohon seorang
istri.
Tanpa
diduga,
keesokan
harinya
ada
kapal
karam. Hanya seorang wanita yang berhasil selamat dan sampai ke bagian pulau yang ditempati so Albert. Segera setelah itu, Albert kemudian berdoa minta rumah, pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul dengan segera. Ironisnya, tetap tidak terjadi apaapa bagi Andre.
Akhirnya, Albert berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia menemukan sebuah kapal terdampar di bagian pulau yang ditempatinya. Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan Andre. Albert merasa bahwa Andre itu tidak layak menerima berkat Allah karena tidak satu pun doanya dikabulkan Allah. Ketika si Albert hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari surga: “Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau?” “Berkat ini hanya untukku,” jawabnya. “Semua doanya tidak ada yang terkabul. Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa.” “Kamu salah,” suara itu menjawab. “Ia telah berdoa untuk satu hal dan Aku hanya mengabulkan doanya. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan menerima semua berkat ini.” “Katakan,” serunya pada suara itu, “Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya.” “Ia memohon kepada-Ku, agar semua doamu dikabulkan.” (Sumber : jawaban.com)
Joke Of The Week Salah Bis Suatu malam, seorang lelaki yang sedang mabuk naik bis dan duduk di sebelah seorang nenek. Si nenek memandangnya dari atas ke bawah. Tidak suka dengan tingkah laku si pemabuk itu, lalu si nenek berkata, "Tahu tidak, kamu akan ke neraka!" Si lelaki kaget dan berteriak, "Setoopp... kirii. Saya salah naik bis!"
Bom Ada seorang wartawan yang sedang mewawancarai seorang pendeta yang gerejanya dibom. Puji Tuhan ketika dibom gereja itu kosong sehingga tidak ada korban. Wartawan Pendeta Wartawan Pendeta
: “Bagaimana perasaan Bapak setelah gereja Bapak dibom?” : “Wah, Tuhan itu sangat baik Mas, dan saya sangat ber syukur”. : “Lho, mengapa Pak Pendeta malah senang?” : “Tenang dulu. Memang gereja itu sudah ingin kami renovasi, maka bom itu memudahkan kami untuk membongkarnya”.
Berjalan Dimana? Simon bertanya kepada pemimpin upacara pemakaman, "Pak, saat kita ingin mengantar orang yang sudah meninggal, baiknya saya berjalan di samping kiri peti, kanan peti, di depan peti, atau di belakang peti?" "Terserah…, silakan berjalan di mana saja selagi Anda masih bebas berjalan dan belum berada di dalam peti itu," jawabnya santai.
PENGUMUMAN GEREJA
Sekolah Minggu : ♥ ♥ ♥ ♥
Ibu Rama Haloho (25 Okt) Ibu Inge Herdadi (25 Okt) Ibu Inneke Oktaviany (25 Okt)
• Jeremiah Mulyanto (27 Okt) • Dhea Darmawan (28 Okt) • Nathan Sugito (29 Okt)
Bp. Revelino Isakh (30 Okt)
Happy Anniversary : Kel. Bp. Samuel Sumarjono (27 Okt)
“Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hiijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku ke jalan yang benar oleh karena nama-Nya. ……..Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku”. (Mazmur 23 : 2, 3, 6)
INFO DUKA—GEMBALA, MITRA & SELURUH JEMAAT, MENGUCAPKAN TURUT BERSIMPATI YANG SEDALAM-DALAMNYA, ATAS DIPANGGILNYA KE RUMAH BAPA SORGAWI: (ALM) BP. SAMUEL MASENGI, PADA HARI SELASA, 19 OKTOBER 2010. ADIK KANDUNG DARI BP. SIMSON MASENGI (SALAH SATU MITRA GEMBALA). KIRANYA TUHAN MEMBERI KEKUATAN DAN PENGHIBURAN KEPADA KELUARGA YANG DITINGGALKAN. AMIN
IBADAH DOA—Doa
Jemaat diada-
kan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 30 Oktober 2010. Jam : 10.00—12.00 wib. Diharapkan kehadiran jemaat, pengerja, pemerhati, Guru SM & Tim Penyembahan! Gbu
DOAKAN RAKERTA Karena beberapa kendala, maka akhirnya Ra-
pat Kerja Tahunan Gembala Sidang dan Mitra Gembala ditunda pelaksanaannya, yakni akan diadakan pada hari Minggu, 31 Oktober di Hotel Bumi Wiyata. Doakanlah!
INFO FELLOWSHIP Dua Minggu depan, 31 Oktober 2010, akan diadakan Perjamuan Kasih setelah Ibadah I dan Ibadah II. Mohon patisipasi & kerjasama setiap Mitra & Jemaat Tuhan. Terimakasih! Tuhan Yesus memberkati!
EFC KAUM PRIA—Fellowship diadakan setiap bulan 2 kali pertemuan. Pertemuan berikutnya : Hari/Tanggal : Selasa, 26-10- 2010 Jam : 20.00 s/d 21.30 Wib Tempat : Graha Rajawali Diharapkan kehadiran pria-pria RAJAWALI. GBU
INFO YESS — DATANGLAH DALAM IBADAH YESS Sore ini, 24 Oktober 2010
(Jam 5 sore).
Semua kaum muda ataupun jemaat dewasa yang belum beribadah pada pagi hari, dihimbau untuk bergabung dalam ibadah ini di ruang CHAPEL Lt. 2.
Theme Song :
Dalam anug’rahMu dalam naunganMu Ku dapat merasakan kemuliaanMu Tuhan Kau yang menetapkan Kau yang mencurahkan Kuasa dari tahtaMu Membangkitkan rohku Reff : S’lamanya Kau Tuhanku Yang terutama dihidupku Tak akan kulepaskan pengharapan didalamMu By : True Worshipper
KEGIATAN SEPEKAN SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA : Konseling Pribadi 20.00—22.00 : EFC Kaum Pria (2 Minggu sekali) RABU : Doa & Puasa Keluarga KAMIS 15.00—17.00 : EFC Ceria di Regency JUMAT 09:00—17:00 : Kunjungan jemaat SABTU 08:00—10:00 : EFC UMAS—Usia Emas (2 minggu sekali) 10:00—12:00 : Doa & Puasa Bersama 16:00—selesai : EFC & KOORDINATOR : * EFC Antiokhia (Bp. Liem Hok Djwan) * EFC Filipi (Bp. Boy Loen) * EFC Berea (Ibu Erta Sitepu) * EFC Efesus (Bp. Simson Masengi) * EFC Titus (Ibu Merry Sugito) * EFC Timotius (Sdr. Hariyanto) * EFC Filadelfia (Sdr. Relly Ch. Supit) * EFC Yosua (Bp. Jonathan Saragih) * EFC Kolose (Bp. Markion Sembiring) Catatan : EFC Filadelfia terbagi dalam 3 Kelompok, yaitu : * EFC Pelajar (Nona & Amanda) * EFC Mahasiswa (Shinta & Roberto) * EFC Profesional Muda (Welly & Wilma) MINGGU 08:00—10:00 : Ibadah Raya 1 Little Eagle Sunday School (LESS) Junior Eagle Sunday Service (JESS) 10.30—12.00 : Ibadah Raya 2 17:00—19:00 : Young Eagle Sunday Service (YESS) (Ibadah Setiap Minggu Sore) SENIN SELASA—JUMAT
: Little Eagle Mandarin Course (LEMC) : Little Eagle English Course (LEEC)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal Pengkhotbah Teks Alkitab Tema
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN
Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali
Penanggung jawab : Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.Koord. Pelaksana & Editor : Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.Sekretaris Umum : Ibu Ribkha G. Mantiri Alamat Sekretariat : Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.
Kunjungi Website kita, yakni : RajawaliFamily.com