SUARA PENGHARAPAN Edisi Tahun VIII/ Minggu Pertama/ Oktober 2010
YOU ARE
A LEADER (KITAB OBAJA, YUNUS, MIKHA)
PENA GEMBALA SELAMAT DATANG Kepada yang baru pertama kali hadir di kebaktian ini. Jika belum memiliki tempat berbakti yang tetap, kami mengundang Saudara/i untuk hadir bersama kami pada kebaktian minggu yang akan datang. KASIH & PENGHARGAAN Kami sangat mengasihi dan menghargai semua jemaat yang setia berbakti dan memberikan persembahan, perpuluhan, dan atau janji imannya. Kirannya Tuhan Yesus selalu mencukupi segala kebutuhan Saudara/I bahkan mencurahkan berkat-berkatNya sampai berkelimpahan. Amin.-
Syalom Hallo, apa kabar hari ini? So pasti kabarnya makin luar biasa, sebab Tuhan yang kita sembah bukanlah TUHAN yang biasa-biasa, tetapi Dia adalah TUHAN yang DAHSYAT dan HEBAT! Saudara yang terkasih, bersyukurlah sebab kembali kita diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memasuki bulan baru ini. Itu semua bukan karena kekuatan kita semata, tapi semua karena kemurahan Tuhan bagi kita. Saudara, hidup yang kita jalani bukanlah semakin gampang dan nyaman. Begitu banyak masalah dan cobaan ada di depan kita, yang seakan mau menghalangi perjalanan hidup dan iman kita. Tetapi hidup harus terus dilalui dan dihadapi, bukannya dihindari ataupun disesali. Hidup itu adalah perjuangan, maka berjuanglah selagi kita masih diberiNya kekuatan mengayunkan langkah kita, menggunakan nalar kita dan menebarkan pengaruh kita! Dan ingatlah pula satu hal yang penting, yaitu: Tetaplah mengandalkan Tuhan serta melibatkan Tuhan dalam segala rencana dan perjuangan kita! Bertanyalah kepada-Nya dalam doamu setiap waktu, sebab hanya orang-orang yang mengandalkan Tuhan dan yang selalu mencari wajah Tuhan serta mengikut-sertakan Tuhan dalam segala aspek hidupnya yang akan menggenggam kesuksesan itu ditengah goncangan kehidupan yang melanda dunia ini. Tetap semangat! Tuhan beserta kita. Amin.-
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 1 - 3
Senin, 04 Oktober 2010
Obaja, Pelayan Tuhan “Janganlah bersukacita kalau musuhmu jatuh”. Amsal 24:17 Obaja adalah kitab terpendek di dalam Perjanjian Lama. Di dalam kitab yang pendek ini tersirat suatu pertanyaan penting yang mempengaruhi kita semua: Bagaimana seharusnya tanggapan kita waktu melihat musuh kita mengalami kemalangan? Nabi Obaja melayani pada saat kota Yerusalem diserang secara kejam oleh pasukan tentara Babilonia. Tetangga Yerusalem, bangsa Edom, justru mendukung pasukan musuh untuk memusnahkan dan membunuh penduduk Yerusalem (Mzm. 137:7-9). Ironisnya, dukungan kepada pasukan musuh justru diberikan oleh bangsa Edom, saudara sedarah dari bangsa Yahudi. Bangsa Edom adalah keturunan Esau, sedangkan bangsa Yahudi adalah keturunan Yakub. Obaja mengutuk bangsa Edom karena mereka bersukacita atas penderitaan saudaranya: “Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya” (Ob. 1:12). Apabila seseorang telah berulang kali menyakiti kita, pasti mudah bagi kita untuk merasakan kesenangan yang penuh dendam ketika melihat orang itu mengalami kemalangan. Namun, firman Tuhan mengingatkan kita supaya “Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok” (Ams. 24:17). Sebagai pelayan Tuhan seperti Obaja, kita dianjurkan untuk menunjukkan sikap yang penuh belas kasihan dan mengampuni serta mempercayai bahwa Allah pasti akan menyatakan keadilan pada waktu-Nya. Sebagai orang Kristen, kita adalah pelayan Tuhan, tidak ada yang terkecuali; maka ketika kita menghadapi masalah dalam kehidupan ini, ada cara yang dapat kita lakukan dalam menangani masalah antar pribadi (Rm. 12) yaitu: Sabar (ay.12), Memberkati musuh (ay. 14), Rendah hati (ay.16), Tidak membalas dendam (ay.19), Membalas kejahatan dengan kebaikan (ay.21). Kasih kepada Allah dapat diukur dengan kasih yang kita tunjukkan kepada musuh kita yang terjahat.
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 4—7
Selasa, 05 Oktober 2010
Jangan Sombong! “Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau, demikianlah firman TUHAN”. (Obaja 1:4) Kesempurnaan atau keindahan fisik, keluarga yang hebat, kemampuan berbicara atau menulis, kekayaan materi, pendidikan yang tinggi, penguasaan ilmu, pencapaian karir, bakat seni, pangkat dan jabatan, dan lain-lain bagi kita orang beriman adalah karunia Allah. Sebab itu pantas disyukuri, dikembangkan sebaik-baiknya. Satu lagi: digunakan untuk kebaikan bersama. Namun sebagian orang menjadikan karunia Allah itu justru sebagai dasar meninggikan dirinya di hadapan sesama, dan lebih parah meninggikan dirinya di hadapan Allah. Orang tersebut lupa bahwa kecantikan, kekuatan, kekayaan, kepintaran, kekuasaan dan kehebatan yang dimilikinya adalah pemberian Allah yang lebih merupakan titipan untuk dijaga dan dipertanggungjawabkan kelak kembali kepada Allah. Alih-alih bersyukur dan mengakui Allah, orang yang ditiipi berbagai karunia itu malah menjadi sombong dan congkak, menganggap dirinya sebagai pusat dan sumber serta kiblat kehidupan dunia, sambil menganggap rendah semua yang di sekelilingnya. Tuhan Allah sangat benci kepada orang sombong. Dia selalu menjatuhkan orang sombong (agar bertobat) dan sebaliknya meninggikan orang rendah hati. Itulah yang dilakukannya kepada bangsa Edom di masa lalu: “Sekalipun engkau terbang tinggi seperti burung rajawali, bahkan, sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang, dari sanapun Aku akan menurunkan engkau!”. Semoga itu tidak dikatakanNya dan dilakukanNya kepada kita sekarang. Sebab itu marilah kita merendahkan hati kita dan bersyukur kepada Allah. Mari kita mengakui bahwa semua yang baik yang ada pada kita sekarang adalah karunia Allah. Namun sebaliknya Tuhan juga tidak mau kita menjadi rendah diri karena merasa tidak cantik atau gagah, tidak pintar atau tidak kaya, atau tidak memiliki banyak bakat seni. Tuhan menciptakan kita semua sebagai pribadi yang spesial dan berharga, citra Allah dan anak-anak yang dikasihiNya. Pastikan hidupmu berbangga dan berbahagia dalam Tuhan, seraya mengasihi dan hormat kepada sesama.
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 8—11
Rabu, 06 Oktober 2010
Pribadi Yang Istimewa “Takut akan Tuhan ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.” (Amsal 8:13) Nama ‘Obaja’ berarti ‘pelayan Tuhan’. Ia menduduki jabatan kepala istana di masa pemerintahan raja Ahab, tangan kanan raja, suatu jabatan yang tinggi, yang menjadi impian banyak orang. Tentunya tidak mudah meraih karir yang bagus seperti Obaja ini. Pasti dia memiliki kemampuan lebih, cerdas dan bisa dipercaya oleh raja. Ada satu kunci mengapa Obaja menjadi pribadi istimewa, firman Tuhan mencatat ia sungguh-sungguh takut akan Tuhan dan sangat berkenan di hadapanNya, sehingga Tuhan sangat memperhatikan kehidupan Obaja. Memiliki hati yang takut akan Tuhan menjadikan Obaja terus dibawa ke jenjang yang oleh tinggi oleh Tuhan. Pemazmur menulis, “Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.” (Mazmur 75:7-8.). Sungguh, peninggian itu datangnya dari Tuhan. Jika Tuhan membuka pintu, maka tidak ada seorang pun yang dapat menutupnya, juga sebaliknya bila Dia menutup pintu itu, tidak ada kuasa mana pun yang mampu membukanya. ‘Pintu’ di sini berbicara tentang kesempatan, berkat, pertolongan, pemulihan di segala aspek kehidupan orang percaya. Bila kehidupan kita senantiasa berkenan di hati Tuhan dan tidak keluar dari firmanNya, pada saat yang tepat Dia akan membawa kita menjadi pribadi yang ‘berbeda’ di mana pun kita berada, baik di tempat kerja, sekolah atau di tengah-tengah masyarakat. Takut akan Tuhan bukanlah menjadi orang terlihat suci di depan manusia, melainkan sungguh-sungguh takut kepadaNya yang secara kasat mata tidak kelihatan. Artinya kita menghormati dan mengasihi Tuhan, serta melakukan firmanNya dengan taat. Paulus mengatakan, “Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.” (Kisah 24:16). Obaja menjadi pribadi ‘istimewa’ karena dia memiliki hati yang takut akan Tuhan!
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 12—14
Kamis, 07 Oktober 2010
Syukuri Apa Yang Ada “Janganlah memandang rendah saudaramu, pada hari kemalangannya, dan janganlah bersukacita atas keturunan Yehuda pada hari kebinasaannya; dan janganlah membual pada hari kesusahannya”. (Obaja 1 : 12) Jangan senang jikalau orang lain susah. Sebaliknya: jangan susah jika orang lain senang. Jangan terlalu banyak bicara pada hari kekalahan, kedukaan, kecelakaan dan kesakitan orang lain. Itulah pesan Tuhan melalui nabi Obaja. Sebaliknya, sebagaimana kata Paulus: Persukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis, (Roma 12:15). Bagaimana caranya? Terimalah dengan ikhlas keberadaan diri dan berdamailah dengan diri sendiri. Syukurilah apa yang diberikan Tuhan dan bersukacitalah senantiasa dalam Dia. Banyak orang sangat susah hati dalam hidupnya sebenarnya bukan karena sangat miskin atau sakit, tetapi karena ingin menjadi dan memiliki seperti orang lain. Berhubung yang jadi ukuran selalu orang lain, akibatnya dia gembira ketika orang lain tak memiliki apa yang dimilikinya, atau sangat sedih jika orang lain mempunyai apa yang tak dipunyainya. Selanjutnya belajarlah berempati dan bersimpati atau belajarlah mengasihi dan berbuat baik. Lakukanlah kepada orang lain segala sesuatu yang kamu harapkan dilakukan orang lain kepadamu, (Matius 7:12). Jangan harapkan terjadi pada orang lain apa yang tidak engkau harapkan terjadi pada dirimu. Ini hanya dapat terwujud ketika kita sungguh-sungguh mengasihi seseorang (bukan hanya dengan perkataan namun dengan hati dan perbuatan). Semakin sayang kita kepada seseorang semakin kita harapkan orang itu sehat, kuat, sukses dan bahagia. Mengapa kita tak ingin orang yang dekat dengan kita celaka, dan kita tidak pernah bersorak saat mereka kecelakaan? Sebab kita sungguh sayang kepadanya. Pertanyaan: mengapa kita kadang ingin orang lain jatuh, celaka, rugi atau bangkrut, sakit atau mati? Tuhan mengajak kita agar tetap percaya dan berharap kepadaNya. Tuhan tidak hanya memberkati orang lain, tapi memberkati kita juga. Tuhan tidak hanya menjaga diri kita tapi orang lain juga. Kepercayaan dan harapan kepada Tuhan inilah yang dapat membuat kita tidak iri atau dengki melihat keberhasilan dan kemajuan orang lain. Pastikan diri Anda selalu mensyukuri apa yang ada pada Anda bukan apa yang tidak Anda miliki.
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 15—16
Jumat, 08 Oktober 2010
Jawablah Aku, Tuhan! “Sebab Tuhan telah mendengar tangisku” (Mazmur 6 : 9) Theresa meninggalkan sebuah pesan untuk Sue bahwa ia memiliki kabar baik. Sue yakin berita itu adalah kabar bahwa temannya itu telah menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Lagi pula, ia telah berdoa bagi keselamatan Theresa selama 30 tahun. Alangkah luar biasa berita itu! Beberapa hari kemudian, Theresa mengungkapkan “berita baik” itu: Ia memiliki pacar baru dan akan tinggal bersamanya. Sue lalu berseru dalam keputusasaan, “Tuhan, mengapa aku berpikir Engkau akan menjawabku setelah 30 tahun berdoa?” Lalu ia berkeluh kesah bahwa Allah sepertinya enggan menjawab dia. Sebagian pergumulan terberat kita merupakan kerinduankerinduan mendalam yang tak terpenuhi—saat masih belum ada jawaban dari surga. Pemazmur Daud merasakan hal yang sama. Ia berseru, “Kasihanilah aku, Tuhan ... dan jiwaku pun sangat terkejut; tetapi Engkau, Tuhan, berapa lama lagi? Kembalilah pula, Tuhan, luputkanlah jiwaku” (Mzm. 6:3-5). Namun, kemudian kita membaca bahwa Daud mengetahui bahwa Tuhan mendengar dia (ay. 10). Sebulan setelah “kabar baik” itu, Theresa menelepon lagi dan meninggalkan pesan yang lain: “Aku memiliki berita yang indah! Aku memercayai Yesus sebagai Juru Selamatku! Aku tidak tahu mengapa aku tidak melakukannya sejak dulu.” Sekarang Sue berdoa agar Theresa bertumbuh di dalam Tuhan dan berusaha menyenangkan Dia dengan hidupnya. Teruslah berdoa, sesuai dengan waktu yang ditetapkan Allah, sebab Dialah yang akan memberi jawaban.
Bacaan Alkitab : Obaja 1 : 17—21
Sabtu, 09 Oktober 2010
Merayakan Kekecewaan “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari” (Mzm. 30:12) Setelah menerima Piala Oscar yang kedua, Denzel Washington berkata kepada keluarganya, “Seperti yang sudah saya katakan, jika saya kalah malam ini, saya akan pulang dan kita akan berpesta. Dan, jika saya menang malam ini, saya akan pulang dan kita akan berpesta.” Denzel, yang merupakan seorang kristiani, percaya kepada Allah, baik dalam kesuksesan maupun kekecewaan. Ada sepasangan suami istri kristiani yang termotivasi untuk mengikuti teladan Denzel. Sang istri melamar sebuah jabatan impian yang baru saja dibuka di tempat kerjanya. Wawancaranya berjalan baik, tetapi ia tahu bahwa ia mungkin tidak akan mendapatkan posisi itu. Suaminya menyarankan, “Mari kita memesan tempat di restoran favorit kita hari Jumat ini untuk merayakan, apa pun hasilnya.” Tak lama kemudian datanglah berita bahwa orang lainlah yang mendapatkan jabatan itu. Namun pada hari Jumat, pasangan suami istri yang kecewa itu tetap merayakannya. Sambil menikmati makanan yang lezat, mereka menghitung berkat-berkat mereka dan memperbarui iman mereka di dalam Allah yang memegang peluang-peluang masa depan di tangan-Nya. Saat sang pemazmur menghitung berkatnya, ia diangkat dari keputusasaannya dan memuji Allah, katanya, “Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari” (Mzm. 30:12). Apakah Anda sedang menghadapi situasi yang membuat Anda kecewa? Mengapa Anda tidak mengadakan sebuah perayaan untuk menghitung berkat-berkat Anda, apa pun hasilnya? Bersyukurlah kepada-Nya dalam kekecewaanmu; masyhurkanlah karunia dan kasihNya; Ingatlah Dia tak pernah meninggalkanmu. Dia akan memberkatimu dari surga. Derita kekecewaan hanya dapat dihiburkan oleh hati yang bersyukur.
BAHAN EFC Bahan EFC tahun 2010 telah membahas “8 Etos Rajawali”. Dengan kasih Tuhan, kami mengajak saudara-saudari semua untuk menumbuhkembangkan “8 etos Rajawali”.
8 ETOS RAJAWALI Pada minggu ini, kita akan review dan mengingat kembali 8 Etos Rajawali yang sudah kita pelajari selama 8 bulan, yaitu : R A J A W A L I
- Rajin - Andalkan Tuhan - Jujur - Antusias - Wawasan Luas - Akur - Loyal - Innovatif
I. RAJIN Ada sifat rajin, ada sifat malas. Jenisnya bisa rajin beribadah, rajin bekerja, rajin belajar, rajin membantu orang lain, dan banyak rajin lainnya yang positif. Mengapa mau rajin? Yang jelas karena orang itu punya ekspektasi. Lalu muncullah motivasi untuk meraih kebutuhan fisik, rasa aman, sosial, harga diri dan aktualisasi diri. Lalu motivasi sebagai stimulus dapat mendorong orang tersebut untuk mendapatkan kepuasan tertentu baik untuk dirinya maupun orang lain. Semuanya berdasarkan keikhlasan karena kerinduan ingin menyenangkan hati Tuhan.
Rajin Berarti Memiliki Hati yang Waspada - “Keep Thy heart with all diligence…” (Ams 4:23—KJV). Bila dibandingkan dengan Alkitab bahasa Indonesia kata kewaspadaan dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan dengan diligence atau kerajinan. Seorang rajin tentulah seorang yang waspada atau siap siaga. Orang yang selalu waspada akan senantiasa berhati-hati untuk segala tingkah langkah diri sendiri.
Rajin Berarti Memiliki Kesungguhan hati - Seorang yang dengan rajin mencari Allahnya adalah seorang yang bersungguh-sungguh kepada Tuhannya. Seorang anak Tuhan yang malas ke gereja, enggan baca Alkitab, enggan berdoa adalah seseorang yang tidak mempunyai kesungguhan hati dalam mencari Tuhan.
II. ANDALKAN TUHAN Ketika kita masuk pada Etos ke-2 yakni: Andalkan Tuhan, maka tentunya kita tidak akan melupakan ayat berikut ini : “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah“. (Yeremia 17: 5, 7, 8) Ciri-ciri orang yang mengandalkan Tuhan adalah : • Memiliki sikap hati yang beriman atau percaya sungguh kepada Tuhan. • Mengikutsertakan Tuhan. • Hidup dalam doa. • Penuh pengharapan kepada Tuhan. Setiap orang percaya yang mengandalkan Tuhan dipanggil untuk berdoa, baik berdoa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri (doa pribadi). Kehidupan doa kita menyatakan betapa besar kita bergantung pada Tuhan dan mengandalkan Dia.
John Wesley mengatakan bahwa agaknya Tuhan tidak melakukan apa-apa kecuali ada orang yang berdoa. Itulah yang dia percayai dan Alkitabpun mendukung serta menguatkan pendapat Wesley bahwa Tuhan bergerak sebagai tanggapan terhadap doa.
III. J U J U R Amsal 3 : 32, “Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi dengan orang jujur ia bergaul erat”. Amsal 14 : 2, “Siapa berjalan dengan jujur, takut akan Tuhan, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia”. Matius 5 : 37, “Jika ya, hendaklah kamu katakan:ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”. Alkitab Menuntut Kita Untuk Bersikap Jujur Apa beberapa alasan mengapa sebagai orang Kristen harus berlaku jujur dan mengatakan hal yang sebenarnya (Seri Pelajaran Alkitab Praktis Karakter Baru). Antara lain : 1. Kita dituntut untuk berkata benar karena Allah membenci kepalsuan. (Zakharia 8 : 16 –17). 2. Kita adalah murid-murid Yesus yang harus menjadi kesaksian bagi-Nya. Sebagai murid-murid-Nya, kita juga harus belajar untuk mengatakan hal-hal yang benar sebagaimana Yesus, Sang Guru Agung yang telah memberikan contoh. “Barangsiapa mengatakan bahwa ia adalah di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup” (1 Yoh 2 : 6). 3. Prinsip Alkitab adalah: Jika ya katakan ya, jika tidak katakan tidak. Yesus sudah memberikan arahan dan alasan yang jelas mengapa kita harus mengatakan hal yang sebenarnya, yaitu jika kita tidak berkata benar, maka sebenarnya hal itu datangnya dari si jahat. 4. Berbohong adalah sifat dari iblis. Yesus dengan tegas mengatakan bahwa iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta, oleh karena itu siapa yang mengatakan kebohongan atau hal yang tidak benar adalah anak iblis, (Yohanes 8 : 44)
IV. A N T U S I A S Kata antusias (enthusiast) atau antusiasme (enthusiasm) berasal dari bahasa Yunani kuno “entheos”, yang terbagi atas 2 kata, yakni : ‘en’ yang berarti ’di dalam” dan ‘theos’ artinya ‘Tuhan’. Antusias berarti “diilhami dari Tuhan”. Kata antusias ini pun berarti "penuh akan Tuhan". Sedangkan menurut kamus Webster, antusiasme berarti “kegairahan yang kuat terhadap salah satu sebab atau subyek; semangat atau minat yang berapi-api; kegairahan.” Antusias Adalah Jiwa Kehidupan - Antusiasme adalah kekuatan yang membuat harapan Anda bersinar seperi bintang. Antusiasme adalah keadaan yang menginspirasi seseorang untuk membubuhkan energy penuh semangat pada tugas-tugas yang sedang ditangani. Antusiasme menyulut kekuatan penggerak yang ada didalam diri orang tersebut dan menjadi salah satu elemen penting untuk menjalankan kehidupan dengan sukses.
V. WAWASAN LUAS Materi Wawasan Luas menyoroti tentang lambang gereja kita yaitu : burung Rajawali. Dimana, kita akan kembali diingat mengenai kebenaran-kebenaran rohani yang dapat kita ambil dari kehidupan burung Rajawali tersebut yang dapat menjadi pedoman dalam kehidupan kita. Saudara tentunya masih ingat dengan ayat mas gereja kita bukan? Yaitu terdapat dalam Yesaya 40 : 31, yang berbunyi : “Tetapi orangorang yang menantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah”.
VI. AKUR Ada lima cara agar kita akur dengan sesama, yaitu: • siap berbeda pendapat; • terlatih dengan kondisi tidak ideal; • jangan mudah tersinggung; • jangan percaya pada orang yang selalu menjelek-jelekkan orang lain; jangan menuntut orang lain untuk akur, tapi awali dari diri sendiri untuk menjadi pelopor dalam akur dan kebaikan.
Ayat Alkitab yang tak boleh dilupakan pada saat kita berbicara soal “akur, seia-sekata, bersatu, kesatuan, kerukunan”, yaitu : Mazmur 133:1-3. “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya”. Apa saja yang harus ada di dalam menjalin Kesatuan dalam persekutuan Kristen? Saling Mengasihi; Saling Melayani; Saling Membantu Menanggung Beban; Saling Mengampuni; Saling Mengaku Dosa dan Saling Mendoakan; Saling Menasihati dan Saling Menghiburkan.
VII. LOYAL Loyalitas berasal dari kata dasar “loyal” yang berarti setia atau patuh. Loyalitas berarti mengikuti dengan patuh dan setia terhadap seseorang atau system/peraturan. Istilah loyalitas ini sering didefinisikan bahwa seseorang akan disebut loyal atau memiliki loyalitas yang tinggi jika mau mengikuti apa yang diperintahkan. Loyalitas berarti juga: setia pada sesuatu dengan rasa cinta, sehingga dengan rasa loyalitas yang tinggi sesorang merasa tidak perlu untuk mendapatkan imbalan dalam melakukan sesuatu untuk orang lain/ perusahaan tempat dia meletakan loyalitasnya. Beberapa kata pendukung arti loyalitas yang terangkum dalam enam hal, yaitu: Percaya dan bisa dipercaya; Tidak pura-pura; Konsisten dan stabil; Mengasihi dan Dedikasi.
VIII. INNOVATIF (Jadilah Agen Pembaharuan Yang Unggul) ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu” (Yohanes 14 : 12).
“Supaya kamu tiada beraib dan tidak bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia” (Filipi 2:15) Kata inovasi dapat diartikan sebagai "proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). Jadi, inovatif adalah: kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru yakni mendayagunakan kemampuan dan keahlian dalam melakukan ataupun mengembangkan karya tertentu. Inovasi ini menuntut kekuatan imajinasi dalam mengantisipasi berbagai situasi. Hal itu tentunya berlaku juga dalam gereja. Gereja pun haruslah menjadi gereja yang inovatif. Jika tidak, maka gereja akan ditinggalkan orang. Apa yang dibutuhkan oleh gereja yang inovatif? Tentunya hal pertama dan terutama yaitu peran Roh Kudus ditengah pelayanan gereja. Tanpa hal yang satu itu maka gereja tidak akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana Allah. Jadi, Roh Kudus harus menjadi penggerak utama dalam gereja Tuhan sehingga oleh pimpinan dan karya Roh Kudus itulah, para pelayan gereja/umat Tuhan akan melakukan pelayanan yang inovatif dan penuh kuasa ilahi. Amin Bahan Diskusi : 1. Coba Saudara definisikan dengan kata-kata sendiri ke-8 Etos Rajawali tsb : 1. Rajin adalah………………………………………………… 2. Andalkan Tuhan adalah…………………………………….. 3. Jujur adalah ………………………………………………… 4. Antusias adalah…………………………………………….. 5. Wawasan Luas ……………………………………………… 6. Akur adalah …………………………………………………. 7. Loyalitas adalah …………………………………………….. 8. Inovatif adalah ………………………………………………. 2.
Terapkanlah dalam hidup sehari-hari!
Tahukah Anda? JESUS IS ANSWER Untuk setiap pernyataan kita yang negatif, Tuhan Yesus selalu memberikan jawab yang positif. Anda berkata: “Itu tidak mungkin” Tuhan berkata: “Semuanya mungkin.” (Lukas 18:27) Anda berkata: “Aku terlalu letih.” Tuhan berkata: “Aku memberimu kelegaan.” (Matius 11:28) Anda berkata: “Tak ada orang yang mengasihiku.” Tuhan berkata: “Aku mengasihimu.” (Yoh 3:16 & 13:34) Anda berkata: “Aku tak dapat terus.” Tuhan berkata: “Cukuplah kasih karuniaKu bagimu.” (2 Korintus 12:9) Anda berkata: “Aku tak tahu yang harus aku lakukan.” Tuhan berkata: “Aku akan meluruskan jalanmu ” (Amsal 3:5) Anda berkata: “Aku tak dapat melakukan itu.” Tuhan berkata: “Segala perkara dapat Kutanggung.” (Filipi 4:13) Anda berkata: “Aku tidak sanggup.” Tuhan berkata: “Aku sanggup.” (2 Korintus 9:8) Anda berkata: “Itu tak berharga.” Tuhan berkata: “Itu akan mendatangkan kebaikan bagimu.” (Rom. 8:28) Anda berkata: “Aku tak dapat memaafkan diriku sendiri.” Tuhan berkata: “Aku akan mengampuni segala dosamu.” (1 Yoh. 1:9) Anda berkata: “Aku tak dapat mengatasinya.” Tuhan berkata: “Aku memenuhi segala keperluanmu.” (Filipi 4:19) Anda berkata: “Aku takut.” Tuhan berkata: “Aku tidak memberikan roh ketakutan.” (2 Tim.1:17) Aku berkata: “Aku selalu khawatir.” Tuhan berkata: “Serahkan segala kekhawatiranmu kepadaKu.” (1 Petrus 5:7) Aku berkata: “Aku tidak memiliki iman yang cukup.” Tuhan berkata: “Aku telah memberikan ukuran iman.” (Roma 12:3) Aku berkata: “Aku tak cukup bijaksana.” Tuhan berkata: “Aku memberikan hikmat bagimu.” (1 Korintus 1:30) Aku berkata: “Aku merasa sendirian.” Tuhan berkata: “Aku tak akan meninggalkan dan membiarkan engkau sendirian.” (Ibrani 13:5) Amin.-
Joke Of The Week
Di Atas Tanah Abang
Suatu waktu diadakan pertemuan Gubernur seluruh dunia. Kemudian mereka melakukan rekreasi bersama keliling dunia dengan fasili tas pesawat dari Amerika. Kebetulan gubernur DKI yang pada saat itu masih Sutiyoso, bersama Arnold S (Gubernur California) dan Tu anku Tuk Abduk Rozak dari Malaysia berada dalam satu pesawat.
Seperti biasa, setiap Gubernur selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya lewat perjalanan angkasanya.
Tidak lama Arnold mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata, "Wah kita sedang berada di atas New York!"
Sutiyoso kaget, "Lho kok bisa tau sih?"
"Itu….. patung Liberty kepegang!", jawab Arnold dengan bang ganya.
Nggak mau kalah Tun Abdul Rozak, ikut menjulurkan tangannya ke luar. "Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Kuala Lum pur", katanya dengan sombongnya.
Sutiyoso, "Wah... kok bisa tau juga?”
“Itu….., menara Petronas kepegang!", sahutnya. Karena disombongin sama dua sahabatnya ini, giliran Sutiyoso yang menjulurkan tangannya keluar pesawat, "Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!", teriak Sutiyoso.
"Lho kok bisa tau sih?" tanya 2 orang temannya heran kepada Suti yoso. Sutiyoso menjawab : "Ini... jam tangan saya hilang..."
PENGUMUMAN GEREJA
Sekolah Minggu : ♥ ♥ ♥ ♥
Ibu Inawaty Suwardi (2 Okt)
Joshua Sutandi (4 Okt)
Ibu Rosalina Bunyamin (4 Okt) Ibu Mawarta Kaban (4 Okt) Sdri. Welly Lokolo (9 Okt)
Happy Anniversary : Kel. Bp. Frederick & Ibu Mona Pinontoan (1 Okt) Kel. Bp. Jisman & Ibu Lasma Lumbantoruan (4 Okt)
“Ia membaringkan aku dipadang yang berumput hiijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku ke jalan yang benar oleh karena nama-Nya. ……..Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku”. (Mazmur 23 : 2, 3, 6)
IBADAH DOA—Doa
Jemaat diada-
kan pada : Hari/Tgl : Sabtu, 9 Oktober 2010. Jam : 10.00—12.00 wib. Diharapkan kehadiran jemaat, pengerja, pemerhati, Guru SM & Tim Penyembahan! Gbu
SOL (School Of Leadership) Bagi Peserta SOL diberitahukan bahwa perkuliahan selanjutnya pada : Hari Jam Tempat
: Sabtu, 9 Oktober 2010 : 13.00 s/d 16.00 wib : Graha Rajawali
Diharapkan bagi yang sudah mendaftar supaya mempersiapkan diri dan memperhatikan jadwal/jam yang sudah ditentukan. Terimakasih.
EFC KAUM PRIA—Fellowship diadakan setiap bulan 2 kali pertemuan. Pertemuan berikutnya : Hari/Tanggal : Selasa, 12-10- 2010 Jam : 20.00 s/d 21.30 Wib Tempat : Graha Rajawali Diharapkan kehadiran pria-pria RAJAWALI. TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA. GBU
INFO YESS — DATANGLAH DALAM IBADAH YESS Sore ini, 03 Oktober 2010
(Jam 5 sore).
Semua kaum muda ataupun jemaat dewasa yang belum beribadah pada pagi hari, dihimbau untuk bergabung dalam ibadah ini di ruang CHAPEL Lt. 2.
Theme Song :
Dalam anug’rahMu dalam naunganMu Ku dapat merasakan kemuliaanMu Tuhan Kau yang menetapkan Kau yang mencurahkan Kuasa dari tahtaMu Membangkitkan rohku Reff : S’lamanya Kau Tuhanku Yang terutama dihidupku Tak akan kulepaskan pengharapan didalamMu By : True Worshipper
KEGIATAN SEPEKAN SENIN
: Hari Keluarga untuk Gembala dan Staff
SELASA : Konseling Pribadi 20.00—22.00 : EFC Kaum Pria (2 Minggu sekali) RABU : Doa & Puasa Keluarga KAMIS 15.00—17.00 : EFC Ceria di Regency JUMAT 09:00—17:00 : Kunjungan jemaat SABTU 08:00—10:00 : EFC UMAS—Usia Emas (2 minggu sekali) 10:00—12:00 : Doa & Puasa Bersama 16:00—selesai : EFC & KOORDINATOR : * EFC Antiokhia (Bp. Liem Hok Djwan) * EFC Filipi (Bp. Boy Loen) * EFC Berea (Ibu Erta Sitepu) * EFC Efesus (Bp. Simson Masengi) * EFC Titus (Ibu Merry Sugito) * EFC Timotius (Sdr. Hariyanto) * EFC Filadelfia (Sdr. Relly Ch. Supit) * EFC Yosua (Bp. Jonathan Saragih) * EFC Kolose (Bp. Markion Sembiring) Catatan : EFC Filadelfia terbagi dalam 3 Kelompok, yaitu : * EFC Pelajar (Nona & Amanda) * EFC Mahasiswa (Shinta & Roberto) * EFC Profesional Muda (Welly & Wilma) MINGGU 08:00—10:00 : Ibadah Raya 1 Little Eagle Sunday School (LESS) Junior Eagle Sunday Service (JESS) 10.30—12.00 : Ibadah Raya 2 17:00—19:00 : Young Eagle Sunday Service (YESS) (Ibadah Setiap Minggu Sore) SENIN SELASA—JUMAT
: Little Eagle Mandarin Course (LEMC) : Little Eagle English Course (LEEC)
CATATAN KHOTBAH
Tanggal Pengkhotbah Teks Alkitab Tema
: _____________________________ : _____________________________ : _____________________________ : _____________________________
Pendahuluan
:
Isi
:
Kesimpulan
:
SUARA PENGHARAPAN
Renungan dan Warta Jemaat GSJA CWS Rajawali
Penanggung jawab : Pdt. Antonius Mulyanto, M.Div.Koord. Pelaksana & Editor : Pdt. Relly Christian Supit, S.Th.Sekretaris Umum : Ibu Ribkha G. Mantiri Alamat Sekretariat : Ruko Depok Mall B. 42 - 43, Kota Depok.Tel. (021) 776 0204 Fax (021) 776 0205.
Kunjungi Website kita, yakni : RajawaliFamily.com