o
.is A
Frn:oryaha.H.,M.H I
p@r.
Di Admni, s.H.,M.run I o. ahhdi Mura, M.A arbT Dqwadin, B,lAM,,M.s. I or Eftndr Has4 Mj I prct Di Hr'sn .L, 5,H,,M.H Ditss.r5md. ktairry r I M. htur, s.8.,M.rlum I M, adti Abd uxah, s.{.,M cr Mam,ni Lna,s.H.,M.Bum I M,rrdi rr I I oi5 w.tnyRahayu,s.N.,M.Hun Drsuraiman,s.H.,M.Hun I Di raqM oil€uru Mu6qin Manir, M,H I Di .
n
Edhori Sulsimrn Tdpe
Er,$ Freedon, Al6ed A. (nopf, Inc., Ft h Pemenntahan Aceh telah nampu ErL menbenhn kesenpatan ekonomi lilar fasilitas publit ya.s mehadai pdbosunan Aceh yans
MODEL ADAT SETELAH UUPA MENGHADAPI KEJAHATAN TRANSNASIONAL
*benarnya
idTalleDinmis^iav/id/(q, diakes
27
Dr. Sri Walny Raha}u, S.H., M.Hum.
|seon Ecohanl! communifu -AEC (Masyaranat Ekonomi - Asean-MEA) berlaku di Indonesia sejak 31 Desember 2ors(onsekuensi pembertakuan MEA jika dikaji densan dua cara pandang (6orh sides), berdamlak tantangan dan aDcaman. Taniansan yang dihadapi basi nesara peserta MLA temasuk lndonesia adalah saling berkompetisi dalam peF dagangan bebas dan pasar bebas, me.inskatkan peekonoDian nesara perseta, memblka akses investasi kompetitif,
menpercepat volume perdagantan! menciltakan lertumbuhaD ekonomi dan petubansuan ndionai di anrara nesara anggota MEA. Di sisi lain, berlakunya ME{ be.dam, lak an.aman terhadap muNulnya be.basai benruk kejaIatan transnasional (r'ansnahbno? om.) lrns merulakan tindak pidana atau k€jahatdn melintasibats negara.l Indonesja, khususnya Aceh, harus dapai melalukaD upaya pence8ahan dini terhadap kejahatan transnasionai era MLA. Secara geog.afis, Aceh berada pada losisi stratesis
Fr:r\arr
Bef
eksioto.on Parpurna
Bukan Undang.undansBiasa
|
79
dan rawan tinbulnya kejahatan transnasional, baik sebasai tokasi naupuD sasdan kejahatan ransnasional_ Kejahatan
yang terjadi untuk konteks di Aceh diperkirakan seperti illesoL Ji\hins, i\es ol minins, ilteg dl los ing, petdatsaryan s narloba, perdaganga! manusia. penyehDdupan sedara, ieroris, dan prostiiusi.?
Irmbaga adat dan le.adiian adat di Aceh memjtjki kedu, dl!"l ,!ns kLat dJn rrror .Ej. sFb. Bai hmbdga inlen?. !i di luar p€ngadilan negara sesrai
lruD 194s dan UU konteks le-Aceh-an. Dasar pensanran lenbaga adat3 ierdapat dalan Pasal 98 Undang UndaDg Nomor 11 Tahu. 2(]06 (UUPA) be.ikut berbasai peraturan petaksana berupa Qanun Aceh dan Peraturan cubernur Nomor 60 Tahun 2ot3 {Pq8ub Tallun 2o13l.1 Fakanya Nemang hukum posrtrt yang henjadi dasa. lembasa adat dan lembaga pen)relesaian sengketa dalam beDtuk peradilan adar di Aceh hanF memilili kewenansan menyeiesaitan tindak pidana
,,nEa_.. Triuar lulis.n . nBLd ,r. nlrB.djr baLaimxrl kehampua! adaptif peradilan adar, lentbasa adar Aceh. dan hodel inteNensinya dalam ma+rrakat .li Aceh nlens had.pi isu slobal mencegah kejahatan traDsnasionat era
)l!-4
setelah satu dekade berlakunya UUpA di
Aeh.
Arcaman (ejahatan Trdsnasional Em MEA Kcjahatan transnasional, secua konsepruai merupatian tn} dak pidana ata! kejahatan yahg helintdi batas ncsara. Aftinya, kejahatan transnasional adalah perbuatan pidana dilakukan oleh pelaku }?ng be.asal dari ilua nesara atau l€bih densan modus operandi yang hodern. Menurut LrN
80
sriwa ny Aahayu - Modetadat Setetah uupa
on 'tronsnotional
Org 2i)oo, kejahatan beEifat transnasioM iebih dari satu negara! (2) pesiap.t arahan, dan pensaMsan dilalukan di batlan o.gdru.d oiminal groLp diE kan di lebih satu nesaraj dan (a) b(
Catuennon
PBB tahun 1995, mengideltifikasi r8 nasional, yaitn pencucian uanS- temn
seDi dan bldaya, pencndan keka)z Bansan senjata gelaP. pembaja\an laut, peripuaD asuransi, kejahatd linskunsan, lerdagangan orans. perd nanusia, perda€angan narloba. Peni
trasi bisnis, korupsi, dan pen$aPr pihak tertentu. Arcaman te.hadaP k scperti perdagangan gelap .arkoba. I seo-Pr'rocy, penyelundupan senjata. I istue. ihtemotiondl €conon ic .rime. (
Pemimpin neSara'negara ASL{\ da gah dan menangaDi kejalatan tEE
mi*an peDrbentukan lomunitas \sI nitg) Fng terdiri atas iiga lilar I ajru .n AsEc-\ (ASE-A-\ Secui4/ abfln!
EkoDomi ASEAN (ASEA-\ Econotr dan Komunitas Sosial-Budalr \sL{ rr&l Corrnunilv ASCC). ktiga pila tas ASLAN ini mcniadi Lra.adisma
*.hatan bansnasional, baiksebasai tljanatd trarsndional. Kejahatan fteks dj Aceh diperkiukan seperti dning, illesol Logging, perdagngan
@usia,
penyelundupan senjata,
Con,ef,non
an aftuEnotional O.gonikd Crime tahnn
2ooo, kejahatan bersifat transnaslonal jika: (1) dilakukan di lebih dari saiu negala; (2) persiapan, perencanaan. peng arahan, dan pengawasan dilakukan di negaralaini(3) melibarlan oryonized criminol sroap dimana keiahatan dilakutan di lebih satu negara; dan (4) beidanpak seriN pada
dilrn
adat di Aceh memiliki keduFatetis sebasai lembaSa inteNensi a sNaiUUD rq4s dan UU kontek rtaturan lembaga adat3 terdapar €-rDdds Nomor 11 Tahun 20()6 €ai Fmturan pelaksana berupa Gubemur Nonor 60 Tahun
l,fu D$):
Faltdya memang hukum
Lsar lembasa adat dan
lembaga
rlaE b€ntuk peradilan adat di Aceh naa men)'elesaikan tindak lidana sins}at ini menSkaji basaimara
Edila! adat,
lembaga adat Aceh. r aLiam masl2ralat di Aceh men8 kejahatan ransnasional era : herlalu]2 I/UPA di Aceh-
tt.n
IEEnaional
Era MEA
,s€l:u tonseptlat merupalan tin-
ne lins melint8i
batas neSara. @ional adalah lerbuatan pidana tus beEsal dari dua nesara atau tudi ldg modern. Menurut l-ry
PBB tahun 1995, mengidentiEkasi l8jenis kejahatan transnasional, r'aitu penclciaD uang, teroris e, pencurian benda
seDi dan budaya, pencurian kekayae inteleltual, perda sansan senjata sela!, pembajakan pesawar, penbajakan
laut, penipuan asuransi, kejahatan kotuluter, tejshatan linskunsan, pedagangan orang, lerdagangan basian tubuh nanusia, perdagansan narkoba, penipuan kepailitan, infiltrasi bisnis, korupsi, dan penFapan pejabat publik atau piha} tertentu. Alcaman terbadap kejahatan transnasional sppprri perda8"n8"r selaD nrrkoba. pe daslntan m"rlsid. sea-pirocs, peny€lundupan senjata. pencucisn uans, ieror't'rc. t.te"aononol pronoai- .dDtc- dan cabar iine.
Peminpin negara-negara ASLAN dalam upar_an a meDceBah dan nenangani kejahatan transnasional memprok]a mirkan pembentukan komunitas ASL{N (ASEAN Curnmu niry) yans terd:d atas tiga pilar vaitu, Komunitas Keama!an LSLAIi (-{SEAN Secun., CommLniQ/,ASC), (omuniras EkonoDj ASEA\i (AsEd\ Economi. Comnunify-AEc), dan tununitas Sosial-Budaya ASLAN (ASL{N Socio-Cd :olt annunitu ASCC). (PriSd pi.a . nendu.unS ro- - r.tas ASEAN ini menjadi laradisma baru, me.aserakhan
sukan undang.unaang 3
asa 8t
kerjasma ASEAN ke tuah sebuah komunrra5 dan .dentilas baa ,ug lebib menSikat hesua peserta. Dalan Indap kerja5dma ASEAN. rerdapa! 8jeni. kerahdtan rrntas negam yan8 m.tupakr hal rLku! qerju" dan drsaspddtu 5ehingaa nempr'uk penMqanan srGra rerpadD anrarestua peseia. Ke-8 kcjah;rsn rpMbur cdalah pddaBan8dn Setao la.koba. perdaAansan ?anu.i.. seo-pirocy. penyelundupan s.njd€. pencucian udns, rcrc.isne. inte oho.ol ?roaomi. crine. dan .uber .riqe I\p 8 jenis kFjmaran rers.bul diatur datd .4sE{N ptdtr o, Action to Combat 'rronsnoiondl ( nF,s TASETAN-PACTC)
n
Kedudulan Pemdlan Adat Aceh di haloD€sia A.eh eebaCai .pblah prwinsi )ans memititu kpisr,mchaan d"n ke(nu{$n. kaya co-a} kebem8aman. erni.. .uku, budaya, bahasa, dan sistem hukrm yds bertaku dalam masyarakatnya dihoma$ dan dihasai sesui ?asal 18 B ayat (1) UUD r94s yang dibeqtuk melalui suatu UU.z Kekhususm dan keistihewaan Aceh dibentuk melalui UU sesuai amanah LiUD 1945.3 OIeh karena jtu iti Aceh. selain terdapat sisten hulum neSara (sture iou) yana be.takunva o.tua unifikdidi .1dorH.i.. terdapar in.;m hukuh r.tm tr,taai. Iob\ hulum cdar (ador /ddr y.rs bedatu .-'fi6 bpEamadn. \,ph s"ba8ai scbuatr provilsi \a1! mplekr', bebifal 'liu{. dan isj Tpua . diak;i ohh I *tscra sesuai UlrD r9.+S selanjrtnya ditum.kan helatui UU yans dibuat khusus istimewa datam UU le-Aceh+ r e
dt
8:l
sri watnyRahay! - ModelAdaisetetah uupA
?rcvinsi Aceh berdasarkan historisq Sultan Iskandar Muda, telah memiE
leradilan yaitu, pengadilm lerdat
pensadilan asama, dan pensadila! I dan lembagalembaga Adat di Acd ban8, memiliki pemna. pentirs D6 ya, norm noma adat dan atum nanan, ketertiban, keteDteranan, teram basi masyarakatnya sesuai ds
u k
Ialta
tersebut menunjuklan keberrel Aceh sebaSai sebuah sistem telah la! tikkan, jalh sebehft nunculnra s
diperkenalkan dan diberlakuka r Eindia Belanda berdasarla! 66 ko
nya menjadi bagian sisten htrk1lft I,o
Era }olonial Belanda nenempatla! I aD adat sebasai pemdilan mdyaEkal Jepang masuk menjajah Indon6ia
kan tetap hidup sMlai aLhimla di rintah Indonesia tahun 1951. tr
Hal ini tentu saja disayangkm. ID& kan kmenangan nasrEakat adat 1974 tentang ?emerintahan Daemll I dan menyerasamkan entitas maslz Indonesia, merggantinya densan ilr: Namun uPaya penyeragamd temy nilai pengalue serta kemampuan d peradilan adat di IDdonesia termasnt
d
nah *buatr komuritas dan identitas
@ As&cN,
terdapat 8 jenis kejahaF a Eerupakan hal cukup serius dan memerlukan penanganan secara p6erta. Ke,8 kejahatan tereebut &p dakoba, perdasdgan manusia, 4atr *njata. pencucian uang, iercrnonic cnme, dan cyber crme. Ke-8
Prcvinsi Aceh berdasarkan historisnya sejak pemerintahan sultan Iskmdar Muda, telah memilil.i empat jenis lembasa peradilan yaitu, pensadilan pe.data, pengadnan piilaqa, penSadila! agama, dan penSadilan niasa.lo Peradilan adat dan lembagalembaga Adat di Aceh telah lana berlembans, memiliki peranan lentins membina nilai-nilai budaya, norma-noma adat dd aturd untuk m@judkan teamanan, keterliban. ketenteraman, kernkunan dan kesejair teraan bagi hayarakatn)€ sesuai dengan nilai Islami.r
hot diatur dalam ,4SE.V P/an o/ ea.rbn@l O-!ftes (ASEAN PACrC)
Fakta tersebut menunjukl.an kebedakuan peradilan adat di Aceh sebagai sebuah sistem telatr laina dikeqal dan dip.ak-
E
tiRan. iaul .ebelLm mLncuinyd si.lpm kodrnkasr )zn8 diperkenakan dan diberlakukan oleh Belanda kepada Hindia Belarda berdasarkan 6as ko.Lordansi, yans akhi1rt meljadi bdg,a is'Fm Iukum lositiidi Indonesia.
.{dat Aceh di hdonesia
.oliNi lmg memitiki keistiheuaD r oBi keberasaman, etnis, suku. ir€E bullm yans berlaku dalam ,.ti de diharsai sesuai Psal 18 B mA dibeDiuk Delalui suatu UU.7
r:d
Aceh dibentuk melalui UU B5-3 Oleh karena itu diAceh, selajn {s.ore /au) yang bedakuDya ierdapat sistem hukum Islam
Ete cia Eu
adat (addt lou) yang berla}u Eh *bagai sebual provinsi yang E ilan istime\a', diakui oleh ,egara irt4z diturnku helalui UU yanS italem L'Ule Aceh+r e
Era kolonial Belanda meDempatlan dan mengalui peradil an adat sebagai pemdilan masyarakat Indonesia asli. Ketila
Jepans masuk Denjajah Indonesia, peradilm adat dibiar km tetap hidup sampai akhidr? dihilanskan oleh Pemerintah Indonesia tahun 19S1.r saja disaymgl€n. rndongia jtrstru tueniadakan kewenangan masyaralat adat melalui UU No. 5 Talun 1974 tentarg Peherinta]lD Daerah. LJU tersebut mengatur Ea1
ini tentu
dan menyerasamkan eltitas masyaralat hu}trn adat di Indonesia, nenggantinya dengan desa dan leradilan desa. Namun upavr ppnyeraCaman lernJala lidol mentuangi nilai persakuan seda kemampuan adaptif bertahan sistem leradilar adat di Indongia termasuk di Aceh.13 Bukan Undang-Undang
Biasa 8,
F
-
I l. Jdor rpru. o.prdktrk.r- oleh 'e., "re"J,l, Jd*ditno.1-.a.,.",ip.. 1ro,\aratdrluk. ."ta(ratLn 'o5r oa. d. ar ldd . ddt .ari Ji,pmrdrldn.l"Ln n.cm
,-io
sedanskan sebagian urusan la,n ter rakat sendid k.rena ntereka ma
m! rit t1dmF,iu.'
I U \o..18 t"t.r .oon t"n.a18 Li7.\ur.a5aar' teht nxn.u8a rroai mpl8.narDadn:ta, dd-r
uU
-s, bur hdr\a nr, Bdku p"rrdit, n d"sr satutcn c pEadilan dr tufleraditcr nesar
i.b"Edi ."iJh
Lu.,ar taa j la. , d". ."b"r.,i dh",n.,ti, fe ] .t",, %l - rL(pra b..to1on n.n-t. t:ni. iara,J pL.unnnro h.,i.,,i.r, LF",irar.otal ra"r \,d p a",, ,,",0r, berh"\aEkd. ilu.ero -i m"tiba ,,.n poflirrr",i . a. a_1t"1 ".i,", \lmun di Ld rI .et dt".rnJr b"n.. _. . . I L in ror a. irk r-tpn,dhdn d"'am tbt , ekIa,. nr"r"o t,n "..et,r,. prtusan dan hasit putusanntr]r ridak selalLr nemMskan ,"rr I il}(. p..,cdit",, aJdIidJk dina ii x- rus. , 11,r. " ', ,,r. S"l "Bxi rcnioh. . r,v"- kar ,oat \ono ling3,tn\" d-kar d"nBdn iil"\.h f1to.o. .,.,,.1,,n"ni,.E8dtko.,r-r ddrl"n cd" rr rer .,dit ,reni tqat.. ", r.)a. ,F"rcr4r., .'ar"t rp,t,Jd"o t"(u.."1d"\., b4l.tL 1a- ,ne;"t.a ,udu pu'h_n p. - d prit" ad-r I .,htr m,. \"h.j.tr"n p.rt ,'.j o. rat or l"iIi\J oLrl.,h rLs nFr,i -1adit,n ado. ar b_ h,
n,ia.iil.'r ipsJG .p,a,r [hu.u. be..r oi...r Di l,L
d".am
... f-ddit.1 lJ.,r p.di 1 ."-1..r n,"?t".s^"n
n,.hurg| r.8.rad.ns. n,..s\"rxkat p.buna". ..,,eour .F,1,J +lF - 1 drl.,ta .. . .-or8d ra"lirl po.r I Lah*. rJ'i* .-tLdh rFrar" rllitit jLdn! u ..^ na5\dr-j, {,, .rlpr.e'..,d'1.,. l.e.! .r.' .nvp-"nnneoa "tr,rk u r. r'. . r" e Ji.-r" j/". ip ,.4., ,rpq, r, L, r,rt di.,t. r,
81
SnwalnyRrrayu Mode Adatseielah UupA
Dalan sistem hukum di rndonesi
k
ruanB pengahran peraditan adar. Pasal 18 B ayat (1) jo pa* 'ne.ujLrk r9,+5. AturaD lanrnya yang dapai c
Pasai 24 ayat (3) UUD 1945
badan lain
IMg fiugsinra
me.\a
berkair
kehakiman diattu dalam undan-s-un pada dasarnln memiliki fiurgsi iEE
knnan namun tungsi re.sebut haru
UU No.6 TahuD 2ol4tcntang D*a rj an adat, Hanva ditenukan pengatu Pasal 96-Pasal Nanun demikltu UU Desa ini adalah, "pengakuan kel sebagai Dasirakat hukunr adat. t dalan pelaksanaannya hatus menrpe
ri.
Ketentuan lainnla dapat dicernratj l pm nengakuidaD mengatulepria C dan ftasFrakdt hukum adat !ar,u
mengakui peradilan adar sebasai sebr an alteoratil sekalipu. ditemukan a, Banyak hal rans dapar disetesaitd dalam ler.l n.si?rakat adat. rstitah \ UU Pcmda adalah (epala Desa.\dat a
hlan adat terus diPraktil&m oleh di tndonesia sekalipun sejak tahun at lasi diiemPatkan dalan sistem Lq UU No. 48 Tahun 2oo9 tentang d6a t dal< mengenal peradilan adat gahi peradilan desa sebagai salah
at *bagai alternatif penvelesaian karena PtrtusannYa ber_ .l r?ng hituP dan tumbtrh dalan Eelibatkan partisipasi masvaraLat amr? berrahan. sisi lain Peradilan @ dalam hal kekuatan ekekusi lsarnDr€ iidak selalu memuaskan .dat tidal dinafikan ju8a rerserus L, Ea+arakat adat yanS tinSaalnva J€.\otaan mulai meninggakan Per ena kerasuan masya ini terjadi ! .ta\a berlalu dan memaksa suatu
lta Hni,
k
tetika menyelesaikan suatu perlaah ekistensi peradilan adat di luar e tdusus belum diatur ilalam ,
rilat pada dsarnYa
merefleksikan .rn mas\a6lGt. llubungan tersebut EIa sebasai reahtas lolitik bahM
Eemiliki NanB untuk mdYarala| t*lu ban wewenang dan stnktur cn kepada ,egara untuk diatlr,
seilangkan sebasian utusan lain teiap diurus oleh masya-
rakat sendiri karena merela mampu dan alan lebih
di Indonsia sebenarnya terbule peradilan adat. (etentum tersebut dapat tuang pengaturan meru.juk Pasal 18 B ayat (1) jo Pasal 28 (1) ayat G) UUD 1945- Aturan lainnya yanS dapat dijadikan dasar adalah ?asal 24 ayat (3) UUD 1945 men,atakan bahwai "Badanbadan lain )€ng tunssinya berlaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam trndang-undang."17 Peradilan adat pada dasarnya memilik tunssi sebasai kekuasaadn kehahian nmun tunssi tesebtrt haNs diatur oleh undangDalam sistem hukum
uU No. 6 Tahun ror4 tentang Desa tidal mensatur peradil aD adat. Hanya ditemukan len8aturan "desa adat" pada Pasal 96-Pasal 11. Namuh demikian. atatd peDtirs dari UU Desa ini adalah, pensakuan" kepada Sahpong di Aceh sebagai ndyarakat hukun adat. Keberlakuan UU Desa
dalampelakanaannyahaNmemlerhatika,
ULTPA.'e
Ketentuan lainnya dapat dicmati pada UU Pemda meski pun mensalui dan mensatur kelala desa adat, lembaga ailat dan msydalat hukun adat nmun belnm se@ra tegas mengakui le.adilan adat sebatai sebuah sisiem penrdesai alternatif sekalipln ditemukan ada ilalam masyarakat. Banyak hal ,ans dapat diselesail.an oieh peradilan adat dalam le!€l hasyaratat adat. Istilah yans disunala. dalam UU Pem.la adalah Kepala Desa Adai atau nma lain.'d
d
Bukan undang'undang
Biasa 8i
Pen8akuan (epala Desa Adai atau nma Iain ilan lembagalenbaga adat bese.ta hukum adar dalam rru pemda menurut pemahaman penulis, menlnjukkan bahwa UU pemda haiib jLsd. renga-lui purusan-putusdn \epa.a deca adar van8 dikp'uarkdn berdasarkd hukum cdat unak menrer.iaikan sFnslera vanE r.rjadida]sm masy&akar hLLam;{hl Bukti ini menunjuilr adanla pemdrtan der ad.l atau dap,tlah dFamal
Kelaatau LmbaAe Adar dan pemalilan Adar di Aceh sebaSai $atu Sistem Hulum Peradilu adat dan lembaga adat sebasai suatu sistem memiliki komponen-komponen sistem dan hrbuxBan hubungan antrrsJb"ister. s.hinffia rcmiliki Jnsur urtut di"pbur sualJ siiph hukum. Hilman Hadi\usuna,trcn)cbutl€n suaru q.lem nerupakri susuran un\ur vmg leralur dari be-basai unsur. drmana unsur )rqs salu dpn8a1
yang lainnya secara tungsionat salins bertautan, se}jngga mehberikan suatu pense.tian.,r Lebih lanjur suatu sistem herupakan susunar )ang befunS\i dan bFraprat,-, oteh kdrena iiu 5ist.h mprpakan lomponen yMs b.rkdiran dan.alinc memppn8.rutu Lerikrioteh bFbp-apa asr", mata jclem hukum jisa hemitito utrur rlau kohpoher ,€ng memrlikr tun8si hasins hasinc.
36 l
s
wanyRahayu ModetAdatseietahuLrpa
Sunaryati Hartono, memberjkan d€t .Sistem
adalah sesuatu ,Eng terdi
atau kooponen yang selah
F
dan terkait satu sma lain oleh sa aSar unsur itu Inerupaka!
kstE
dibutuhkD orsanisasi dan assn begitu orsanisasi ata! salah etu lhsur-unsur itu diubah, sereotr perubahan dalam sistem i?ng hi sistem itu bulan lagi merupako s
Penulis menahani berbaSai definisi : dan henekankan kepada hal-hal *b6
terdiri dari susunan unsur atau tomp sistem seca.a tunssional salins p€q
r
(3) sistem hemiliki sifat terbutr. t an denga! sisten lingku.san lainnya hubunsan yans htuus cocok satu masi organisasi menciptakan s6trd Sistem melniliki kontrol, yaitu keiry dan mempertahankan sistem ),an8 b€
e
At6
dasar penakEan konsep sisteE di atas, tuala tunssi dan peran pemdi ga adat A@i sebaSai suatu sistem ht
lebih optimal
dari
tunssi yanS diar Pasal98 ayat (1) UUPA,"a Qanun No., sub Tahun 2o$. Fungsi peradild ai Aceh dapat diperluas densan tidal l
. Ailat ata! ,ama lain dan lembasaEtuE adat dalm UU Pemda menu is, @nunjukl
s.ta
E
otonom
dalm
masfarakat di
Ad,.t dan Peradilan Adat di
hl-t,
adat sebagai suatu sistem @poreD sistem dan hubungan m, ehingga memiliki unsur untuk rtED. Hilrnan Hadikusuma menyeEspajia susDnd unsu. yans te!a-
., dimala lnsur yang satu den8an oasioD.l $1in8 bertautan, sehingga !Etia!.?, lf,bih lanjur suatu sistem Ea beriDgsi dan berserak,l" oleh komponen yang berlaitan terilat oleh beberapa asd, malq trtilili uEur atau komponen yang
'I-l,n ii
Sunaryati Hartono, memberikatr definjsi mengenai sisrem "Sistem adalah sesuatu yans terdiri dari sejumlatr unsnr atau komponen yans selalu pengaruh-nempengatuhi dan terlait satu sama lain oleh saru atau beberapa asas, asar unsur itu tuerupakm tesatuan yang terpadu maka dibutuhlan orgdisasi dan sas asas rertentu, sehingga besitu organisasi atau sabn saiu asas yang mengaitkan unsur-uDsur itu diubah, sere.tak akan dialani pula penbalan dalam sistem yang bersalskutm, sehingga sistem itu bulan lagi merupakan sisrem yant semula". Penulis memahami berbagai definisi sistem teNebut di atas dan nenekankan kepada hal-hal sebaEai berikut: (11 sistem tediri dari susunan unsur atau komponen yang teratur; (2) sistetu secara tun8siona] salin8 pensaruh-mempengarulii O) sistem memiliki sifat terbuka, karena salin8 berhubungan dengan sistem liDskunsan lainnya; (a) sistem memil:ki
hubungan i?ng hatus cocok saru sana lain; (s) transfor masi organisasi menciltakan sesuatu yans bernilaij (6) Sistem memiliki kontrol, yaitu teingilan nenpeNatul..an dan mempertahantd sistem yug bersanskutan. Atas dasar pemaluaan konsep sisteh yang telah diuraikan di atas, mala tun8si dm peran peraditan adat serta tembasa adat Aceh sebaSai suatu sistetu hukum harusnya dapat lebih optifral dari Iungsi yaDg diatur selma ini datam Pasal 98 ayat (r) UUP44 Qahu, No. 9 rahun 2oo8 jo pergub TaIu! 2013. Fungsi peradilan adat dan tembaga adai A@h dapat diperluas delgan tidat< menyalahi ketenruan
Buranundans.LrndansBiasa I n7
pemturan yans lebih tinggi di atasnya datam hat ini lrUD iq4s din UUPc. PaJditan adsr d.n tpmbdga sdar dihadap-
for
dergan incaman lelaharar rral.na..ond e-a [a LA, nemilili dasar hulum yans kuat melakukan inteNensi mencegah kejahatan tmnsnasionat }ang
teladi di Aceh.
Model Intenensi pcradilan Adat.lan Lembata Adar Aeh Menjara Keamanan dsri Arcaman Keiahatm Tran6nasional Proqn.i A@h ma 8.rur hlbrs3 ada. baikut rns,i reopqdrlrdan pe-annva spfld.-n"jeni*jp-r{ rinodt pidd a )an8 oapqr di.e -.dikar ot-h perooiiir ddar mpt"tLi d"r"" No. 9 T.lL- 2oo8 j^ PpE.b No.3() Tahun zoU.. s...ar D.,itil menyebutkan perkara ya.s dapat dhetesaikan oleh leradil dn odal {.Fh bF.o.: s hukln Jd o-"uDa oprklk pp,kard k1it \pptt! ctituet \Fbdcai b"ctan adnpqaronL" j,stice ),ans dapat dilalukan di rndoresia.b
P"1.].. s"ndir' oerpend"olr (on.ep
i:tarcn," jt,titp, j lemoag. aoal dJn pelditil ddar a..h .ebasrr .-atu
.rrem hu(urn rans bF -!nts n*pga .e,man. -, rr+re raman, kerukuan, s€ra t<etertiban masl,arakat dapai dilerluas menshadapi aD.anaD kejahatan transnasional
era NIEA. Peraditan adat dan tembagA adat merupaliln ;.rda Lerdepsn p, nc-taran kFlaha., n-ipJdha.rn .l/pool
fi:hing ,tt,oattu-.in,l- tlt.gor /oooinn, pprdaqar
ear.
naro
ba. perdagansan manusja, penyetrndupan senj;ia, te.oris dan prostirusi Fng teladi di A.eh. Sekalipu. penrjns bahwa kejahatan transnasional merupatian kejahat ':licatat au lurr biasa yang terorganisir melintasi wilayah huklm 8B lSriwanyRahayu [4ode Adatsete,h LnrpA
dan batas negara. Oleh kdena it keutuhan, pertahem dan teamam berada lida TNI/Poiri. Model inteNensi oleh peradilan adat (
s
-{ceh yaitu, ha.us tersedia Laalitas dan manusia lang baik dan pe.adila adat sehjngga nensetahui indikasi. hatan trarsndional. ?eradila. adar .h la\atan koordinasi terpadu, membaDl sesama lembaga adat dan tokoh ailar
N
ten/kota Provinsi Aceh serta multi! densan kerjasama program simuldi p
hadap kejahatan transnasional sebasi r masyarakat. Hal ini karena lemba€a a shatesis mengge.akkan masyarakat D dan solida.itas di wilayah hukum adal memiliki daya tanskal pertama nenceg aD kejahatan tresnasional yans ada it l
Yasyaratat de lenbasa adat di -1cd sensitif terbadap bentuk-bentDt tejal sekelilingnya, nisalnya adanya ajalm b anak anak perempuan densan dalih n Gnpat (nega.a) htu apalagi melalui jal dapat mentakibatkan mereka terjebal
dagangan orans aiau perda€angan anal titusi. Lembaga dan tokoh adat dianssr
tertentu sebasai pemelihara nilai dla dilestalikan. Lembaga adat menjadi masyarakat untuk melalorlan
indit
irssi di atasnYa dalam hal ini UUD ilsn adat dan lembasa adat dihada!_ kejabatan tiansnasional era MEA, D )ag hat nelakukan inteNensi asnasional ymg terjadi di Aceh.
,r.dil bean
Adat dan kmbaSaAilat dari Ancsman Kejahatan
r
lembasa adat berikut tungsi merg_ a *najenis'jenis tindak pidana vans r rmdilan ddat melaluiQanun No. 9 |'\:o. 30 Tahun 2u13.i soban DJaLil dapat diselesaikan oleh peradil
)as
hu\am adat betuPa Perkara-Perlora etEtai bagian dari res.orah@ jrsnmdapat korsep ..slo/onue justc., sdrld adat di Aceh sebagai suatu
menjaga keamanan, ketente' sena ketertiban masyarakal dapat ,i an@man kejahatan tansnasioDal ad.t dd lembasa adat tuemPaLan esahu kejahatan_kejahatan illegol ,, rlleqdi lo99in9, perdagansan narko rEia. penilluDdupan senjata, teroris terjadi dj 4ceh SelaliPu! penting i.n fmsnasional merupakan kejahat
shDtsi
erclgancir melintasi wilavah hulom
baias nesara. oleh k!rena itq peran ftenjaga keutuhan, lertahdu dan keamanan tetap utammya
dd
berada lada TNI/Polri.
Model inteNensi oleh pe.adilan adai dan lembaEa adat di Aceh ,?itu, )arus tersedir kualitas sumber daya lefrbaga dan manusia yang baik dari peradild adai dd lembaga adat sehingga mensetahui indikasi, unsur dan modus kejahatan transnasional. Peradilan adat dan lembaga adat melakukm koordinasi tel!ad!, membansun jarinsan antara Kabupa sesama lembasa adat dan tokoh aiiat pada te!/kota P.ovinsi Aceh serta nu/tt.akeltolders lainnya dengan kerjdama prosum sftulasi pe.cegahan dini ter hadap kejalatan transnasional sebaBi mjud kewasladau nasydr.k"t. Hal ini kaFna lemb"Ea addr memiliki posisi strategis menggeraklan nasyarakat memban$n benteng dan solidaritas di wilayah hnkum adatnya. rf,mbaga adat memiliki daya tanskal penama menceEah berbasai persoald kejahatan tansnasional yang ada dalam masyarakatn)a.
4
Masyarakat dan lenbaga adat di Aceh hans auare dan seDsitif terhadap bentuk-bentuk kejahatan yans ada di seteliliDgDya, misalnya adanya ajaka! bagi lerempuan atau anak-anak perempuan dengan dalih mencari peketjan di tefrpal rnFgdro) lain aDalcs melalur,al"- lida\ -esn )ang ilapat mensakibatkan mere&a terjebal dalan praktik perdagangan orary atau perdasusan anak serta praktik prostitusi. l€mbasa dan tokoh adat dlanggap memiliki otoritas tertentu sebagai pemelihara nilai-nilai lolal yang harus
dilestarilan. lf,mbasa adat menjadi rujukan petama masyarakat untul melaporkan indilasi keiahatan trans Bukan Undang Un!ang
Blasa 80
nasional di wilayal hukum adatnya. r?mbasa adat AceI hdus dapat mensambil peran ierdepan ketita persoalanpereoalan masyaral€t menabnk nilai-nilai kearifan iolal, mhalnya diketahui adbya prostitusi, perdaganga, anat<, tercris, illegdl ne, druss, dan kejahatd lintas batas lainnya yans mendapat perhatian serius 4SE4,V plan o/ Action to Cambat Tronsnononat Criaes (ASLAN PACTC).
A d holfcking
in the AEC, [email protected] conferene: 'me *tuEss in Buiklins fL ,1SEA,\. ,mnomic Conftun V ,R,'| (SI UniveNity ol Alulyatana, 2016. hlm. sd
^/
Satu dekade berlakunya UUPA, kemampuan ailaptif pe.adilan adat dan lembaga adat Aceh masih bertahan karena memiliki dasar penormaan yans kuat legatitasnya diarur dalam peraturan perundans-undangan di tndonesia_ Kekuatan tersebut seha4snya dapat diperiuas menshadapi tantangan dan ancaman kejahatan tra.snasjonal sebasai dampak penberlakuan ME\ di Indotresia. peradjtan adat dan lenbaga adat merupal
d
Sn
rlahv R:hala, Indigenors L stitutiorc
Ial!6
qr
and the tncal wisdon in lndonesio ds one o/ the tap\ennon Stratesies oJ the
9nwalnyBahayu ModetAdar setelah uupa
Pasal9s ayat {1) UUPA "knbas, adi sbagai wa]1M parthipasi msyarat2t
3
Peme.intahm Aceh dan pemenntan b keamanm, ketenteraman, kerukun , d.t Pasal 93 aFt (g) UUPA disbutkm: u4 ,rukin dtau nam, lain, i,p n .n* rr,n nama lain; tuno peur atau naM laiDi tun ime,, meuncoh aiau nana lain; l€,J.r Panslinn laot ar[ nama laini P@@a Peu&d seun€ o& ata! nada lain; narid , dan sralbanda atau naha lain.
I Q'nun
No. 16 Tahun 2oo2 rentoS F Kelauta. dan Pe.ikm . Qanun No. 4 T merintahan Mukim- Qanun Aceh No. s Tal rintaha. Campong. Q un No.9 Tahu. Kehidupan Adat da. Aitat-lstiadat, Qan@ tans Lembasa Adat. PeBub No. 60 Tah soaanPenrelesaiansosketa/PeBelisibd
r ?enyel€sai sengketa pada Bab vl- e. Tahun 2ooa. Pasal 16 tentanA bentuI b6 nasehat; iegunni pernyataan mali sa_E keruEim; diknciikan olet masyamlat s, diteluarkan dari msya.akat gampona atselar ada! dan bentuk s nsi hinnya 5e Sclanjuinya keluaca lelangsar adat itur
hut:M
adatnya. Lembaga adar Aceh
fiil peEn terdepan ]etika persoalanmeDabral nilai'nilai }earifan lokal. dara prcstitusi, perdagansan anali, 9, drugs, dan kejahatan lintas batas Ft perhatian serius ,4SE4.\r Plan o/ zlsnanoa@l Oi,les (ASEAN-PACTCI. ryz L:IJP-{, kemampuan adaptif pera Ea adat Aceh nusih bertahan kd.ena .ttr3d ung kuat legalitasnya diatur Ddans-undDgan di Indonesja. KeIurila ilalat dipe.luas menthadapi tadlejaharm bansnasional sebagai damIE\ di hdonesia. Peradilan adat dan .laD Sdda terdepan mencegah heja tus muncul di Aceh. Intenensi pen-
fihkna!
berupa penguatan kapasitas dat du lembaga adat, meubangun I ter]adap ancaman hejahatan trans [pat tinSSalnya, Dembansu jaringan drrdtenoiders di selutuh AceL seha sertn te.bentulnya pro$m-progmir
Frcqanan kejahatan banslasional b letuba8a adat di dceh.
Child Tfaffickins in np /EC, hoceeAiw on the rntemohonaL CanJeren@: -rhe Snntus! in Buitding rhe Co,nrehriueness h rhe ASEAN Ecanonic Cotn,runita ERA (SBC MEA),, Aceh Besar: UbiversitJ ofAbutyatana, 2016, hln. 9,{.
3
Psal 98 a)at
UUPA: 'Lenbaga adai berjunssi dan beryerdn sebasai wahana partisipasi mrsyarakat dalan poyelenls a Pene.intaha. Aeh dan penuinrahan kabLpaten/kora di bidang kmanah, ketentehman, kemkunan, dan lerefiibm masvara]ar. Pd.al 08 dr"' (3' UUPA dMbdltan. rraJrti. Ad., a.en;,Eprr n,tia atau.ana laj!; nneum ciik atau naEa lain; teuc/dr arau nana lain; tufiap?Lrstau nama lainj tund lapan arau naDa laini ineu ,runosal atau nana laini kexJreuf, 6lan9 atau nama ldini ponrlimd ld.t atau nma laini latudig glee atar .atu laiDi pe!tuo semtubo& atau nama lanr; Ioria pe&an atan nada lainl dan sJanbando atau nma lain. (11
I
Qanun No. 16 Tahun 2oo2 tenrans pen8etolm Sumberdar? rclautan dan Pe.itanan. Qanun No. 4 Tahun 2oo3 tentana peFerjntahan Mul
oik"lusran J:n nk"vJral,l cmporgxau i n; d,n, pp,c.ou,d spld "ddr. da benruk.rk,ildirnv, !6 rai ddhgan adar .flcrnpar. ' se.anjunvd \rlraB. peligsar tar bend;serp hqao arL,
"dat
Bukan Undang Undang
Biasa 9t
terlalcananya sanki adat yds dijatnnlan kelada angsota keluarymya. ?enyeleaian Sosketa yas dapat ditangani peradilan adat dalam Qenn No, 9 Tahun 2oos dipert%as melalui Persub No. 6 Talun 2013, dalam Bab III tenta8 Ruang Ungkup P€6eli sihan Pasal 3r5. Selmjntrry2 pengaturan mekanisme !€.adil adai, diatur mulai Pasal 6-P6al 24 Perglb No. 6 rahun 2013.
"
peradilan adar (lnnanse MnrsD,ur ss6pdl leual i pemdit aeamaji(a p6a nn8hidup metupat & satu basr& relsa Penjelasm umum L.U drt No. 1 Tahtrn ptrtihbtre pensbapusan Dehditm r Eeradilan adai hdal nemenuhi De
Ptrlenskap pensaditm lebae,imm , L,I,'DS Lgso: dan t2l,id,k dikeh;dak t si trSri walny Rala}t, penyetsai senste /6d, hlmpl x sri Watny RahaF, "pemditan Adat di
. Sri Wrln] Rrhay!, -pen)elGaian
3
UU No. 44 Tahun 1999 tentans Penyelenssam Keisrimmaaa. Proyinsi Daemn l$inewa Aceh. UU No. G Talun 2oor tentanq Otonomi Krnsus Bagi Daemh Istimewa Ace! ebagaj ?rcvi.si Nanggme A@! Datusalam, disbut oleh UITPA.
p.radil&
a.tar dlapus b€rde drt No r Tabun r95r,,atu: .pada e{ ake ditentuktr oteh Menrqi /ehaliE
i
Agus subagoj '(6iapan Poli Menshadapi MEA2o$," ' hhp..r/agl6.Lbasloro_8 "o dprp$.or. 20'J'o2,08,ke.idpanpo]n menghadapi-mea 2015/>, [dia]ss 20 M et 2016l. 7 Sri walny tuhap" "Penyelesaie Sensleta Bisnis (elantan Dikai*an Dengm }eaetutuan Eulnm Adat Iaut l€mbasa Panslima 106r Sebagli Upaya Pensenbans Altematil Pe.yelesaian sdgteta Dalan Sisrm Hntan Di Indonsia", Drltertosi, Pmgram PascNaiana, UniveBiB Padjadjaan Ba.dnng, 2o4, hln. u8.
Sistem
AE
Sen&
6 Emil Ioeden, reradilm Adar almi otonomj", 2oo8,
,
Sri walny Ranalu, "Psadilan adat di AeI, sebasai Model Rryitalisasi Pembentulan silt€n Hukum Peradilm Adar di Indorcsia", dalm Ferry Ltlurclnman dan RM YuIa (ens), Restoratire J6ti@: Porcdigmd Aorx Illkum Pr'ddna, Jalartai Ine Pnblsni.B, 2016, hln. r75.
-
Den 6 trhbdd, (erqfoo,,4@h zomn Sukan tskandar Mda (16071636), wina.sih Ari6n (pen{jemal), Jakrta: Kepusialam
populercmmetlia (KPc), 2oo7,
" Si 92
hlm.
8.
Walny RalE,t, Penyeleaian Smgl€ta Bis s Kelautan,
SdWalny Rahayu- MonelAdar Setelah UUPA
\:
A,ani,m, Sistem perudilan A.tat tun bLn & Irnlarqar, Jalfita: Alimr Mas!@ I ri\Lt t:l \- Po t1n e 6 h p lo r cn @ mo n c e R.Jt 3
Sri walny Ralar!, penyetBaian Senslet
'! Penjelau UU No. 6 Tahm (elehtuan
2o1a b Khusus bagi pbviGi Aeh. Pmvitui Papua Adat, penenntrn DaeEtr I henetaplqn kebjjalan mensenai peng.t!
.dar lang drjatuhka.
kepada .nssota
S€n8\eta ,rng dapat ditangani p€radil d9 Tanun 2oo8 diperieg,s melalui Peryub B Bab III tenknA RuanS l-i.gkup Perseli rinb)? pensatumn nekanisne peradilan rGP&l 24 Peryub No. 6 Tahun 2013.
siapan Polri llenghadapi NILA.o$j,, -a.$ordpe$.com/2or5lo2li8lksiapan-
br5
>. [diakseszo Maret2016].
_P€nl€l6aian
Sengketa Bisnis (elauian Hukum Adat tnut Lembas, Lpala Pengembangan Altemaril Eai Dald Sisteh Hukrm Indonesia". P..€grj U.irereitd Padjadjamn
*latue
a,
{
Sistem peradilm adar dihapus berdaertan Pasal 1 ayar (2) UU dft No. r Tahun 1951, yaitu: "Pada saat yang berangslr-arEsuj akn diie.tukm oleh Men€n Kehalinan dihapuskan... segala peradilan adat (lnheense recnhprao/r recnrsbeztrbesrux)d gebr'edl [e.u,li peradi]an agmajika pendil r itn henurut hukum )ia.g hidup nerupakan saru basian te6endin dari pe.adiLn Adar.', Penjeldan unun UU drt No. I Tahun rq51 me.)atakan dasar
e
pertihbansan peqhapusm peradilan ailat, yaitu tarena: (r) pemdilan adqt tidak mem@uhi persirraratan sebasai alat perlengkapan pensadilm sebagainana yang direhendali oleh UUDS 195oi dan (2) tirLlr dikehendaki lasi oteh nbat.
r sri walny Rahala, Pen]€lesaia sengketa Bis.is (eldutan, Op.cir
D
teDbr8 Pehlelenggahan Keistimewaa E -{ch. LI No. r8 TaIu. 200r tenraDs Da.En Istimena A@h sebasai Provinsi
c sn walny
Rahalr, Peradilm Adar di A.eh..." o!. .t., hln,
6Sri Walny RahaF,
161.
Penyelesaian Sengketa Bisnis Kelauran...OI.
)
Peadilan Ad,t di Aceh, sebaSai Model slstem Hlkum Pemrlilan Adat di !r Fatiml,Iman dan Rda Yulia (eds), nnigna aatu Hukutn Piddna, JaLana:
&
*n rit!
6 Enil (eden,
PeRdilan Adat: Cemin Upaya MehLalEur otonomi', 2oo8, r Anonin, Sisren Peradrldn Adat don
&
P.4_.I&ian
Jakarta: Kepustakaan
Sengketa Aisnis Kelautan.
tntlonesio, Petua s
rontanqdn, Jakada: Alimsi Maslnrakat Adar Nusdtara (AMAN)-Porh€renD/or colem,n@ RdoDn, 2oo3, }Iln. So. Sri walny
Aeh zannn sllton Iskandat Muda
(F.erjenal),
trkal di
iahayu, Penyelesaian sen8lcta.,. ,oc.cir.
!
Penjelasan UL' No. 6 Tahun 201.1 te.tans Desa men8aru. Ketentuan Krusus b,gi Pmvinsi A@1, Provinsi paDua, dan P.ovinsi Papua Bamt, Pemerintan Daenh Kabupaten/Kora dalam menfldplan t"br.lr nen8pno od18.trdn D^a d. .impi,s
Buran undang L,ndan8 B'asa
I aJ
i
.rop'l or I I 'i rq tdJ oJ Jn I I I ,r-o npnt"rt" ._.: w ' \o. 7" ,1 r -. o. t" dog Or ,,.,0 U,L,u. B B, Dr,vi1.r |'pr: ' ' "D1
Pene
a
m,
m
n".o dn.t,J, oPrF., r
. \..
J |
lapan Perr hl ran Penre.intatr penggrnti tru No.
tentang P.mbat.n aras UU Nomor
o, ,o., (\ ' '"8..
j
ZAMT
SEBAGAT PAD DAI.AII
BAITUL MAL DAN KONFI,I
tahun2oo8
2r Tahun 2oor tpni,ng p.or..io o.,1n"nj.,tuur.. ,n L[rp1
Dr.Armiadi Nlns- l
!i
Lihat Lamtimn UU 23'tihun zoq,lenta.g pcme ntahan ^$o. Dre.ah tentang Pernbagia. trrusaD penerinralan Korkuren
Antara Penedntah pusat Drn Daer.h troviDsi /)o, Dreuh Kabupate./Kota, Luruf n{, pcmbagi,n Urusa. pcnrefirrahan Bidang P.fiberdalaan Masldl*at dan Dee UU pemda diubah oleh UU No 9 Tdhun 2ot5 tentans pcn ralan Kcdna Arls LrU No,nor 23 tahlD 2or.ltentrng peme ,tahdn Da.rah.
-
Hilnrnn Hldikusunra, penqontat thu ttuLatn Anat htlanesia.
Bandung: Nlandartlaju. !oo3, hlm. 39.
?: Koentjlranihgmr, P?nq.ntar /t,nr A,ry,potool J!k!rta: Didn
r
SnDaryati Hartono, Politik Hukum llenuju Satu Sistem Huknm Nasional,cet.ke{,Bandung:Alun.ij1994, m.56.
l'JilrU"o{.'.pt,'.... ',.D81at- ir ,g. d., ticp. .i..ooBri.l r an..or.i n..\-r,.d td.l,.; "t" I .,r Ppr, rr'l A-',.,ppn.r.r - J. .,b, u.r, . ord a,"s,.. t r,g r..l- '{ r,J, .,r
.i Liharlootnorcnomorq.6
dan 7
"6 M lis S)2'\r. "]ietrn U.\\ Inrrirh.rtn.j petrm.rrxn srr.rtegi Nnsnnul .\lscs 't.nhilit Koirlilxn L.xl[ !ora] lnr at ler!tr
.
rL
"\f,.r
p=36r LirlJrse. 2s L6/2orot
,1
t.r0,..,J..!P,,8o.rdr-
sri\(lalny Rahayu - ModetAdat setetah uuFA
Perubahan nvata dan tidak dapar
dil
:elah terjadi dalan hasyarakat ic.h ..enting adalah pergeseran pa.adisna iehidulan beragaha terutama bertee :aan zakat di Aceh. Dunia infoma:i ( kehidupan modern ini ikut memicu b( nas]2rakat dalam berasama.: SebaEaj nrenbayar zakat dan infak nelalui fl-il dirasalaD ikur metuberi konrribusi o usyarakat urban.3 Dedikian jLrsa pa denga. zakat)'ans dijadikan sebaSdi asli daerah (?AD) i€ng hasuk dalam si angan Degara namundikelold oleh Baih
q
Lcnbaga ini nerupakan
anil zal.r
n PeDernnah Aceh sebasai lembaga non:
Buku lnl penting dalam rnernberl informasi penting dari pelaksanaan UU 11/2006 terltang Pemerintahan Aceh (UUPA). UU fni sangat penting bagi Aceh. Dalam konteks filosoffs, tuiuanpernbentukan UUPA sangatfundamental bagl Aceh, yakrii penvelesaian masalah Aceh secara damai dan bermartabat. Dengan tujuan fundamental dernikian, maka wajar 'Sejumlan pertanyaan hadir. Secara yuridis-normatif, pertanyaan yang penting dan rurnlt, adalah apakah semua ketentuan pelaksana vangsudah yangdiatur sebagai muatan dar] UUPA sudah sernuanva dltuntaskan? Pertany;ian lain yang secara vuridis-sesiologis juga panting, yaknl apakah dari semua ketentuan pelaksana yang sudah dlselesaikan, sudah mewakili dari isi UUPA itu sendlri? Sebagal UU yang lahfr dari kepentingan penyelesaian konfllk secara damal, maka wajar ia harus dijaga eleh berbagai pillak.
Prof. Dr.
Faisal
A. Rani, S.H.,M.Hum.,
!lf!k.qn Faku/tfiJS Hakum Univetsitas Syiah Kualtl