NOTULENSI DTO UKMPPD BATCH I 2015 IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA A. INFORMASI UMUM Bidang Medical Education and Profession Hari, Tanggal Sabtu, 21 Maret 2015 Waktu 19.00-23.00 Realita Waktu 18.52-23.12 Bentuk Rapat Net Meeting Tempat / Via LINE Jenis Rapat Diskusi dengan Narasumber Pimpinan Rapat Zakka Zayd Zhullatullah Jayadisastra (UNS 2012) Notulen Arifah Mabruroh Prilia (UNSOED 2013) Peserta Panitia UKMPPD dr. Mahesa M. Paranadipa, M.H (Wasekjen PB IDI dan Panitia Nasional UKMPPD) dr. Dwi Agustian, MPH, Ph.D (staff AIPKI dan Panitia Nasional UKMPPD) Peserta UKMPPD Batch I 2015 Wendi Nurfandi, S.Ked (Univ. Kristen Maranatha) Erlangga Araditya Satriyo, S.Ked (Univ.Brawijaya) Peserta NM DTO UKMPPD Eddy Yuristo UNSRI 2012 Zakka Zayd J
UNS 2012
Asa Mutia Sari
UNDIP 2013
Putu Darma Maha Yusa
UNUD 2013
Antony Halim
UNTAN 2013
Arifah Mabruroh Prilia
UNSOED 2013
M. Ilyas Saputera Andina Dwi Kurnia
UIN 2012 UR 2012
Shadrina Ghazani
UNPAD 2013
Rizki Agusmai Paulus Adhitya Budidarma Iin Citra Liana Hasibuan Khoirul A. Putra Johan Zulfahmi Siregar Reynaldo Binsar Hutajulu Aji Caesar Wicaksono
UNIVRAB 2012 UAJ 2011 UIN Syarif Hidayatullah 2009 UIN Syarif Hidayatullah 2010 UIN Syarif Hidayatullah 2011 UIN Syarif Hidayatullah 2011 UNAIR 2011 UNAIR 2011
Arisyna Andi Ishak Ismi Aulia Azzahra Afdol Anggi Setiawan Hasra Mukhlisan Revan Aliantino Devina Thendy Priscilla Allen Cakra Virgo Yekiko Firaldi Tri Fuji Anggara Chrisandi Omega Putra Rizki Putra Amanda Jessica Narumi Hayakawa Harri Kurnia Puspita Widyasari Nadiya Elfira Bilqis Risky Fadli Vivi Ariany Willi Putra Olivia Lamia Fajar Herbowo Fitria Prabandari Muhamad Arip Amirudin Buyung Ramadhan Mp Suryo Wibowo Muhammad Hadyan Rusin Nunik Mufid Arifin Edwin Sukmadja Rahman Syah Fahd Asyari Pramudya Bagas Syaputra Desy Yudha Riantama Tety Ratna Meindhani Filberto Reshadermawan Taufiq Akbar Astari Pratiwi Nuhrintama Desrun
UNAIR 2012 Univ. Alkhairaat 2011 Univ. Alkhairaat 2013 UNAND 2009 UNAND 2009 UNAND 2009 UNAND 2010 Univ. Atmajaya 2010 Univ. Atmajaya 2010 Univ. Atmajaya 2010 Univ. Atmajaya 2010 Univ. Baiturrahmah 2008 Univ. Baiturrahmah 2008 Univ. Batam 2008 Univ. Batam 2011 Univ. Batam 2013 UNIB 2009 UNIB 2011 UNBRA 2009 UNBRA 2009 UNBRA 2011 UNBRA 2012 UNBRA 2012 UNCEN 2009 UNCEN 2009 UNCEN 2011 UNDIP 2008 UNDIP 2009 UNDIP 2010 UNDIP 2010 UNDIP 2011 UGM 2009 UGM 2009 UGM 2009 UGM 2009 Univ. Halu Oleo 2013 Univ. Halu Oleo 2012 Univ. Halu Oleo 2012 Univ. Hang Tuah 2008 Univ. Hang Tuah 2012 Univ. Hang Tuah 2013 UNHAS 2009 UNHAS 2009 UNHAS 2009 Univ. HKPB Nonmensen 2012
Frederich Immanuel Natanael Tarigan Dwi Rendra Hadi Harya Banirfan Kristian Alda Dea Guntur Rahayu Muhammad Dicky Hidayatullah Ima Endah Nurbaetiyah Abdullah Azzam Adhika Rahman Nelly Ratnasari Afif Izuddin Irfandinata Farkhana Dwi Ariyani Juan Kusuma Dias Pratana Annida Adityaningrum Nabilah Ningsih Nurwidyana Ade Gunawan Nina Muhammad Al Farisi Sutrisno Efander Tampubolon Ika Tamzila A N S Ratih P.Dewi Rachman Fadhilla Fitriani Nurnadziah Aditya Pratama Kevin Kurniawan Soegeng Jessy Teressa Yang Thirza Amadea Ivana Hartanto Jessica Prisscila Donald Arinanda Manuain Aditya H. Satyawan Rahman Abdi Nugraha Ameldo Alfa Reevaldo Calvin Rina Purnama Sari Bima Baikuni Endah Ayu Rahmadhani
Univ. HKPB Nonmensen 2014 UI 2010 UI 2011 UI 2012 UI 2012 Univ. Islam Bandung 2011 Univ. Islam Bandung 2011 Univ. Islam Bandung 2012 UII 2011 UII 2013 UII 2013 Univ. Islam Malang 2008 Univ. Islam Malang 2013 UNISSULA 2009 UNISSULA 2013 UNISSULA 2013 UISU 2009 UISU 2009 UISU 2009 UISU 2011 Univ. Jambi 2011 Univ. Jambi 2013 Univ. Jember 2010 Univ. Jember 2011 Univ. Jember 2011 UNSOED 2011 UNSOED 2011 UNSOED 2013 Univ. Katolik Widya Mandala 2013 Univ. Katolik Widya Mandala 2013 Univ. Katolik Widya Mandala 2013 UKDW 2013 UKDW 2009 UKDW 2009 UKDW 2012 Univ. Kristen Maranatha 2012 Univ. Kristen Maranatha 2013 Univ. Kristen Maranatha 2013 UNLAM 2010 UNLAM 2010 UNLAM 2010
Pandji Mentari Galih Wicaksono Laras Nora Ramkita Citra Suarna Putri Silvia Thamrin Ristania Ellya John Aditya Agung Pratama Peter Leonardo Dian Marta Sari Simbolon Rista Irene Hutabarat Fitriah Rospary Sitti Nurdiana Siti Nurhayati Meka Medina Rahman Aat Dedi Waode Annisa Wahid Ibnu Malik M Hamzah Asadullah Virlie Fatra Subagja Fha Almira Dina Mariski Rangga Tagari Rahmah Melati P.S. Findi Wira Purnawati Yustisia Ayu Pusparatri Annisa Fitriani Yuda Arie Dharmawan Teguh Afandi Nugraha Tiara Permatasari Gabriyah Hamzah Aulia Rizkiapriani A Annisa Lidra Maribeth Arnova Reswari Astika Anindiya Priyono Leonita Mauludiyanti Bertha Kawilarang Nanden
UNLAM 2010 Univ. Lampung 2009 Univ. Lampung 2009 Univ. Lampung 2009 Univ. Lampung 2009 Univ. Malahayati 2009 Univ. Malikussaleh 2012 UNRAM 2013 UNRAM 2013 Univ. Methodist Indonesia 2009 Univ. Methodist Indonesia 2012 Univ. Methodist Indonesia 2012 UMJ 2007 UMJ 2009 UMJ 2009 UMJ 2009 Univ. Muhammadiyah Makassar 2010 Univ. Muhammadiyah Makassar 2010 Univ. Muhammadiyah Makassar 2012 UMM 2011 UMM 2011 UMM 2012 UMP 2010 UMP 2012 UMP 2012 UNIMUS 2012 UNIMUS 2013 UMY 2008 UMY 2010 UMY 2011 UMSU 2012 UMI 2011 UMI 2011 UMI 2012 UNPAD 2010 UNPAD 2010 UNPAD 2011 UNPAD 2013 UPH 2012 UPN 2012
Andhitya Wp Teibang Luthfi Octafyan Muhammad Anggo Dezca Nindita Muhammad Iqbal Monica Abdurrahman Hadi Ayu Syartika Intan Chairrany Dea Firstianty Hendarman Abdul Halim Harahap, S.Ked Surya Raj Justika Aulya Dea Ananda Ahmad Husnul Huluq Fadra Sirvy Aulia Mujizatun Fitriani Marsya Gita Nur Muawana Rina Nurul Qalbi Melita Perty Arianti Isma Resti Pratiwi Rizky Ramadhani Arisyandi Eko Kunaryagi Hsu Chong Jen Stefan Satria Refky Juliandri Melisia Silvani Fachri Ibrahim Yoga Ramadhan Amalia Almira Agung Adi N Saras Sasmita Wirga Diyan I.B.A Indra Pramana I Gede Praya Bayu Pambudi Ida Bagus Bayu Dwipayana Manuaba Andini Kusuma Nur Annisa Kurnia Fauzia Fahmi Dewi Agustiani
UPN 2013 UPN 2013 UR 2009 UNS 2009 UNS 2009 UNS 2011 UNSRI 2009 UNSRI 2012 UNSRI 2012 UNSRI 2013 USU 2009 USU 2013 USU 2014 Univ. Swadaya Gunung Jati 2014 Univ. Syiah Kuala 2012 Univ. Syiah Kuala 2012 Univ. Syiah Kuala 2014 UNTAD 2008 UNTAD 2012 UNTAD 2012 UNTAN 2008 UNTAN 2011 UNTAN 2011 UNTAN 2012 Univ. Tarumanegara 2009 Univ. Tarumanegara 2009 Univ. Tarumanegara 2009 Univ. Tarumanegara 2009 Univ. Trisakti 2009 Univ. Trisakti 2009 Univ. Trisakti 2012 Univ. Trisakti 2013 UNUD 2010 UNUD 2012 UNUD 2012 Univ. Warmadewa 2009 Univ. Warmadewa 2009 Univ. Warmadewa 2009 Univ. Warmadewa 2011 UNWIKU 2011 UNWIKU 2012 UNWIKU 2012 Univ. Yarsi 2006
Informasi umum
Puetri Sariasih Saptlya Univ. Yarsi 2007 Chintia Univ. Yarsi 2008 M.Rachdian Univ. Yarsi 2010 Adeprita Pratiwi Herlinawati Univ. Yarsi 2011 Cakupan diskusi adalah evaluasi dan konfirmasi tentang UKMPPD Batch I 2015
B. HASIL NOTULENSI Agenda 19:00 - 19:15Pembukaan dan perkenalan narasumber 19:15 -19:45 Sharing keadaan ukmppd di kampus swasta oleh mas wendi 19:45-20:15 Sharing keadaan ukmppd di kampus negeri oleh mas erlangga 20:15-20:45 Pemaparan teknis preUKMPPD-UKMPPD oleh dr. Dwi Agustian, MPH, Ph.D 20:45-21:15 Pemaparan teknis postUKMPPD dan sosialisasi teknis UKMPPD ke depannya oleh dr. Mahesa M. Paranadipa, MH 21:15-23:00 Diskusi tanya jawab 23:00 Pembahasan
Penutup
Agenda 1 (Sharing keadaan ukmppd di kampus swasta oleh mas wendi) PENDAFTARAN Kebetulan di kampus, saya ditunjuk menjadii koordinator mahasiswa dalam pendaftaran UKMPPD Batch I ini (ada 100 orang peserta), saya rasa tidak ada permasalahan dalam persyaratan ini, semua persyaratan
dapat diraih
dengan mudah
dan
tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk pengumpulan persyaratan pendaftaran. Setelah dikumpulkan ke saya, baru semua data tersebut saya kumpulkan ke dokter penanggung jawab UKMPPD dikampus saya, dan beliau yang akan mengirimkan semua persyaratan tersebut ke pihak nasional. Perihal biaya pendaftaran, kampus saya harus membayar 6,1 juta untuk persiapan UKMPPD Batch I ini, dimana terdiri dari 2,5
juta untuk persiapan CBT (pemantapan dengan membahas soal-soal dan teori oleh dokter spesialis, juga disertai pretest diawal pertemuan dan postest di akhir pertemuan serta pretest setiap harinya sebelum membahas teorinya yang dibagi menjadi 2 kelas), 2,6 juta untuk persiapan OSCE (pemantapan dengan menggunakan alat-alat
baru
sehingga
mahasiswanya
masing-masing
bisa
mencobanya, dan diawasi oleh dokter spesialis, dibagi menjadi 8 grup, dan diadakan midtest pada OSCE ini) dan sisa uang 1 juta untuk pendaftaran UKMPPD ke AIPKI. Yang perlu diketahui juga kegiatan pemantapan UKMPPD yang diadakan oleh kampus saya tidak wajib diikuti oleh seluruh peserta UKMPPD melainkan disarankan saja, hal ini dikarenakan akan adanya hasil evaluasi yang akan diberikan setelah mengikuti pemantapan tersebut. Mengenai alur pendaftaran, setelah yudisium koas selesai dilaksanakan, nanti akan diumumkan kandidat yang akan mengikuti UKMPPD, setelah nama-nama tersebut keluar, dipilih
satu
koordinator dari mahasiswa (yaitu saya) yang akan berhubungan langsung dengan dokter yang menjadi penanggung jawab UKMPPD dikampus, setelah semua persyaratan seluruh mahasiswa terkumpul, selanjutnya akan saya kumpulkan ke dokter penanggung jawab, lalu akan dikirimkan ke pihak nasional.
Teknis pada CBT dan OSCE : Pada saat CBT, kami dikumpulkan terlebih dahulu (H-1) untuk pengarahan ujian besok dan sekalian pengambilan kartu ujian. Pada saat ujiannya, kami dipanggil satu-satu untuk memasuki ruangan dan diperiksa lagi kartu ujian serta kartu identitas peserta. Setelah diruangan kami mendapatkan aba-aba untuk memulai latihan sebelum ujian selama 3 menit. Setelah waktu latihan selesai masuk ke sesi ujian 200soal. Selama pengerjaan tidak ada kendala, komputernya bagus, ruang ujiannya juga nyaman, tidak ada masalah koneksi internet, pokoknya aman pada saat ujian kemarin. Terkait
dengan soal ujian, semua materi nya hampir sama dengan yang pernah dibahas dikampus dan soal-soal di bimbel. Dan keyword dari soal membantu kami untuk menjawab soal yang ada. Setelah waktu ujian selesai, kami dikarantina sebelum dipulangkan. Pada saat OSCE, kampus saya dibagi menjadi 2 hari ujian, sabtu dan minggu, dan tiap hari dibagi lagi menjadi 2 sesi. Sebelum ujian dan sesudah ujian dikarantina, sehingga tidak akan bertemu dengan sesi selanjutnya. Mengenai soal osce pun tidak ada keluhan yang berarti, semua penyakit sesuai dengan kompetensi yang diberikan, tapi ada station yang dirasakan membutuhkan waktu lebih banyak, karena pemeriksaan fisik yang dilakukan banyak sekali. Tapi over all, semua berjalan dengan baik dikampus saya. Proses setelah UKMPPD : Setelah UKMPPD berakhir, tidak ada kata-kata selain plong karena ujian telah selsai dilaksanakan. Waktu sebulan dirasakan pas untuk kami beristirahat sejenak setelah belajar setiap harinya hingga datang perasaan deg-degan menunggu hasil pengumuman ujian.
Agenda 2 (Sharing keadaan ukmppd di kampus negeri oleh mas erlangga) Registrasi UKMPPD FK UB Berkas kelengkapan registrasi UKMPPD : 1. File excel data peserta --> isi form online di link ini http://goo.gl/forms/na9cHfW0DW maksimal hari senin tanggal 19 agustus jam 12.00 siang (karena akan di rekap dan di cek ulang oleh fakultas) 2. Foto 6 bulan terakhir (HARUS 6 bulan terakhir karena akan di gunakan sebagai serifikat kompetensi kita) dgn background warna MERAH, memakai JAS untuk laki2 & KEBAYA utk perempuan. 3. Utk softcopy foto ukuran file sama dgn try out ukmppd yaitu ukuran 600x800 pixel, format JPEG, bentuk pas foto, 80% wajah, posisi tegak lurus menghadap kamera
4. untuk soft file foto
di kirim ke alamat email
[email protected] dengan file foto diberi nim_nama contoh 0910710052_dedy arifianto dengan subject FOTO UKDI_nama, maksimal senin 19 Januari 2015 jam 12.00 siang 5.foto
hardcopy ukuran 4x6 2 lembar dengan di beri identitas
dibelakangnya 6. (satu) lembar fotocopy ijasah S.Ked dilegalisir 7. (dua) lembar fotocopy kartu identitas berfoto (KTP / SIM / Paspor) yang masih berlaku 8. Biaya pelaksanaan uji kompetensi yang akan dibayarkan ke Rekening KELOLAAN PNUKMPPD sebesar Rp 600.000,00 untuk OSCE dan Rp 400.000,00 dalam amplop dengan diberi nama dan NIM (Dibayarkan ke Fakultas) 9. File excel data peserta dan foto dikirimkan secara kolektif ke email
[email protected] 10. Berkas registrasi dan biaya pelaksanaan uji kompetensi disusun dan dijepit menggunakan Binder Clip No. 111 diserahkan ke Tim Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Gedung Pusat Pendidikan Lantai 1 FKUB. 11. Utk penyerahan berkas pendaftaran ukmppd & bimbingan dilakukan di fakultas, karena bisa sekaligus registrasi sidik jari utk absen bimbingan. Maksimal pengumpulan semua berkas tanggal 20 januari 2015 penyerahan berkas di buka mulai senin 19 januari 2015 - 20 januari 2015 12.Biaya exit exam FKUB Nomor Rekening : 0039649508 Bank
: BNI Cabang Brawijaya
Atas nama
: Rektor UBM S1 Non UT/FK
Berita
: –Biaya Exit Exam –CBT An. …….. (NIM. …….) –Biaya Exit Exam –OSCE An. …….. (NIM. …….)
CBT 750.000 dan OSCE 2.250.000 (boleh di jadikan 1 slip pembayaran)
(FIX total 4jt rupiah tidak ada tambahan) 13. Untuk pembayaran di sarankan di laksanakan hari senin tanggal 19 Januari 2015, setelah pengumuman ujian kompre, yg ingin membayar besok di pending dulu, yang sudah terlanjur membayar di tunggu penguman selanjutnya. (Hal ini dikarenakan di kampus saya, ujian komprehensif yaitu ujian seleksi bagi calon peserta ukmppd pengumumannya sangat mepet dengan deadline pembayaran registrasi ukmppd. Padahal kalo gak lulus ujian kompre kan ga boleh ikut ukmppd. Makanya bayarnya menunggu hasil pengumuman dulu) 14. Khusus untuk penyerahan uang tunai (1 jt) dan bukti transfer(3jt) di serahkan ke fakultas, bukan di sekretariat UKMPPD. 15. Untuk bimbingan ukmppd di FK UB tanggal hari rabu tanggal 21 Januari 2015
TEKNIS CBT Dilaksanakan pada tanggal 21 Februari 2015, 200 soal pilihan ganda dengan software online khusus ukmppd. H-1 diadakan briefing yang wajib diikuti dan tidak boleh terlambat. Diajarkan terkait peraturan serta tatacara penggunaan software cbt ukmppd. Peserta wajib hadir H-1 jam sebelum pelaksanaan CBT Tidak diperkenankan membawa apapun, selain -kemeja,celana dan sepatu formal -kartu peserta -kartu identitas berfoto -botol bening berisi air mineral tanpa merk (bahkan jam tangan, sapu tangan, tissue tidak boleh) Barang bawaan lain bisa ditinggal di ruang isolasi. Selama ujian diperkenankan izin ke toilet selama 1x dengan pengawalan pengawas ujian. Soal CBT 21 februari 2015 masih banyak
ditemukan
kesalahan
penulisan
yang
menimbulkan
kerancuan dalam soal. Salah satunya "Hasil DL: Leukosit 17.00" dan masih ada beberapa yang lainnya. Setelah selesai menjalankan CBT yang berdurasi 200 menit, peserta wajib mengisi kuisioner. Peserta menjalani karantina hingga peserta ujian sesi berikutnya telah memulai ujian cbt, baru boleh pulang.
TEKNIS OSCE Dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2015, 1 dan 2 Maret 2015. Terdapat 14 station, dengan 2 station istirahat di dalamnya. H-1 diadakan briefing yang wajib diikuti dan tidak boleh terlambat. Diberitahukan terkait peraturan serta tatacara osce ukmppd. Peserta wajib hadir H-1 jam sebelum pelaksanaan OSCE Tidak diperkenankan membawa apapun, selain -kemeja,celana dan sepatu formal -snelli -kartu peserta -kartu identitas berfoto -botol bening berisi air mineral tanpa merk (bahkan jam tangan, sapu tangan, tissue tidak boleh) Barang bawaan lain bisa ditinggal di ruang isolasi. Selama ujian diperkenankan izin ke toilet selama berada di station istirahat Soal OSCE 28 februari 2015 cukup mudah dipahami, namun tidak semudah yang diperkirakan untuk dilaksanakan. Dari pendapat TS di FK UB mayoritas mengeluhkan terkait soal dengan settingan UGD yang merancukan terkait tatalaksana kegawatdaruratan atau mengutamakan penegakan diagnosis terlebih dahulu. Namun secara garis besar tidak ada masalah yang berarti dalam pelaksanaan. Setelah selesai menjalankan OSCE yang berdurasi 14 x 15 menit (3 jam 30 menit), peserta wajib mengisi kuisioner. Peserta menjalani karantina hingga peserta ujian sesi berikutnya
telah memulai ujian osce, baru boleh pulang.
Proses setelah UKMPPD: Pengumuman paling lambat akan dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2015. Belum ada pemberitahuan lebih lanjut mekanisme administrasi setelah pengumuman. Sebetulnya sekarang pun sudah mulai ada kabar burung, entah burungnya siapa terkait jumlah ketidaklulusan di institusi saya. Tapi yah, lebih baik menanti kabar yang legal dan sah biar tidak ada kontroversi.
Agenda 3 (Pemaparan teknis preUKMPPD-UKMPPD oleh dr. Dwi Agustian, MPH, Ph.D) Peserta adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter yang telah menyelesaikan kepaniteraan klinik (pendidikan tahap profesi dokter) yang dibuktikan dengan Surat Keterangan bahwa calon peserta adalah
mahasiswa
institusi
pendidikan
dokter
dan
telah
menyelesaikan pendidikan profesi oleh Dekan/Ketua Program Studi. Pendaftaran/registrasi calon peserta uji kompetensi dilakukan secara kolektif oleh
operator
registrasi
UKMPPD Program
Studi
Pendidikan Profesi Dokter yang ditunjuk oleh Dekan/Program Studi dengan surat tugas sebagai operator registrasi UKMPPD. Biaya pelaksanaan uji kompetensi sesuai SK Dirjen Dikti No. 28/DIKTI/Kep./2014
Tentang
Penetapan
Satuan
Biaya
Penyelenggaraan UKMPPD Tahun 2014 - 2015 adalah Rp. 741.333 untuk CBT dan sebesar 1.751.117 untuk OSCE. Namun yang ditanggung oleh mahasiswa adalah sebesar Rp 600.000 untuk OSCE dan Rp 400.000 untuk CBT per calon peserta. Sisanya ditanggung oleh Pemerintah. Biaya peserta dibayarkan secara kolektif oleh Program Studi sesuai dengan nama-nama mahasiswa yang telah didaftarkan.
Metode yang digunakan dalam Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter saat ini adalah OSCE dan CBT OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama. Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan menggunakan lembar penilaian tertentu. Selama ujian peserta berkeliling melalui beberapa stasiun yang berurutan. Pada masing
masing stasiun ada suatu tugas atau soal
yang harus dilakukan/ demonstrasikan atau pertanyaan yang harus dijawab. Peserta akan diobservasi oleh penguji. Pada beberapa stasiun
peserta
juga
dapat
diuji
mengenai
kemampuan
menginterpretasi data atau materi klinik serta menjawab pertanyaan lisan. Setiap stasiun dibuat seperti kondisi klinik yang mendekati senyata mungkin. OSCE penilaian berdasar pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen kompetensi. Setiap stasiun mempunyai materi uji yang spesifik. Semua peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk masing-¬ masing stasiun terbatas. Untuk menilai pengetahuan dan pemahaman diselenggarakan uji tulis menggunakan komputer (Computer Based Test) dalam bentuk pilihan
berganda
(Multiple
Choice Question/MCQ)
dengan
menggunakan prinsip key feature approach. MCQ adalah metode uji yang paling banyak digunakan dalam menguji pemahaman tentang suatu konsep ilmu (knows atau knows how). Fokus pada MCQ adalah menanyakan tentang penerapan konsep pada penanganan pasien di bidang kesehatan yang penting untuk praktik
sehari-hari.
MCQ
yang
digunakan
adalah
dengan
menggunakan key feature. MCQ ini terdiri dari vignette atau cerita/kasus klinik yang diikuti dengan pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban dan hanya 1 pilihan jawaban yang benar. Jawaban salah
(disebut distractor) tidak 100% salah, hanya kurang tepat jika dibandingkan kunci jawaban. Penggunaan ujian dengan CBT bisa memberikan tampilan yang lebih baik sehingga gambaran atau pencitraan pasien bisa lebih baik ditampilkan. Selain ini dimaksudkan untuk memperbaiki mutu ujian sehingga hasil bisa diproses lebih cepat dan efisien. Ujian ini terdiri dari 200 butir soal dengan lama waktu pelaksanaan 200 menit.
Agenda 4 (Pemaparan teknis postUKMPPD dan sosialisasi teknis UKMPPD ke depannya oleh dr. Mahesa M. Paranadipa, MH) Konsep UKMPPD merupakan konsep yang diajukan oleh PB IDI pada Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi IX DPR RI pada tanggal 23 Februari 2013. Pada saat itu PB IDI memaparkan bahwa uji kompetensi dokter yang selama ini berlangsung berada di tahapan Entry Exam, yaitu ketika lulusan telah menyandang gelar dokter, sehingga telah masuk dalam ranah profesi. Bentuk pelaksanaan di Entry Exam ternyata menimbulkan masalah berupa menumpuknya sekian ribu (data detail tidak diberikan) dokter yang belum lulus uji kompetensi. Pada bulan Agustus 2010 sekian ratus atau bahkan ribu dokter berdemo di DPR RI. Puncaknya adanya surat yang diterima oleh Presiden RI (waktu itu Bpk SBY) dari dokter yang belum uji kompetensi dan dari orang tua lulusan. Selain itu, dalam metode uji di tahap Entry Exam, banyak FK yang “ lepas tangan”dari alumninya yang belum lulus uji kompetensi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lulusan yang “ kesana kemari” mencari cara untuk biar lulus uji kompetensi, termasuk di dalamnya mengikuti try out namun dengan merogoh isi kantong agak dalam, bahkan mungkin juga harus merogoh kembali kantong orang tua yang seharusnya sudah berharap anaknya yang memegang Ijazah Dokter (dan telah di wisuda sebagai dokter) dapat bekerja dengan memampang papan praktiknya.
Karena permasalahan di atas, pada saat RDPU tersebut, PB IDI mengusulkan sebuah konsep uji kompetensi dokter di tahapan Exit Exam, yaitu di saat mahasiswa selesai proses pendidikan profesi (selesai yudisium). Pada tahapan ini mahasiswa berada dalam status akan keluar dari tahapan pendidikan profesi. Dengan model ini diharapkan
fakultas
masih
memiliki
tanggung
jawab
agar
mahasiswanya dapat lulus uji kompetensi dengan proses bimbingan yang lebih intensif. Namun tahapan Entry Exam tidak dilakukan lagi karena didorong bersamaan dengan Exit Exam, sehingga tidak perlu terjadi 2x ujian. Pelaksanaan Exit Exam/UKMPPD memiliki dasar hukum untuk pelaksanaannya setelah terbit Permendikbud No.30 thn 2014 ttg Tata Cara Pelaksanaan UKMPPD tertanggal 23 April 2014. Namun secara teknis Permendikbud memerintahkan dibentuk terlebih dahulu Panitia UKMPPD. Pada tanggal 8 Juli 2014 baru terbit Surat Keputusan Dirjen Dikti No.27/DIKTI/Kep/2014 tentang Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Tahun 2014 –2015. Hal inilah yang menimbulkan polemic pada saat pelaksanaan UKDI batch Februari dan Mei 2014. Oleh karenanya pelaksanaan Exit Exam merupakan tanggung jawab bersama antara kolegium dan asosiasi institusi pendidikan yang mengkoordinir FK. Namun peranan kementerian pendidikan juga penting karena dapat menjadi evaluasi keberadaan FK. Secara
teknis,
pelaksanaan
exit
exam
/UKMPPD
masih
menggunakan metode sebelumnya yaitu CBT dan OSCE karena dinilai menilai semua aspek kompetensi dokter (afektif,kognitif, dan psikomotor). Namun oleh Panitia UKMPPD dilakukan beberapa perbaikan. Pelaksanaan juga diupayakan 4 kali dalam setahun. Terkait dengan perbaikan, Kolegium menilai soal-soal yang diujikan harus mengikuti ketentuan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012. Dimana soal-soal seharusnya lebih di dominasi pada level kemampuan 3 dan 4, karena level ini yang harus tuntas
dilakukan oleh dokter lulusan baru. Temuan dari kolegium pada uji batch sebelumnya, komposisi soal level kemampuan 2 agak lebih banyak. Seharusnya soal level 1-2 tidak lebih dari 25%. Saat ini, di dalam pelaksanaan UKMPPD telah ditetapkan adanya mekanisme Kendali Mutu yang langsung dilaksanakan oleh kolegium. Terakhir, menjawab adanya kebingungan terkait pelaksanaan Uji kompetensi yang dilakukan oleh PNUKMPPD dan ada juga Uji Kompetensi oleh kolegium sbb: 1.
UKMPPD WAJIB diikuti oleh mahasiswa yang akan lulus.
Kelulusan UKMPPD menjadi syarat memperoleh Ijazah/Sertifikat Profesi dari Universitas. Ijazah/Sertifikat Profesi menjadi syarat mendapat Sertifikat Kompetensi dari Kolegium. 2.
Uji Kompetensi Kolegium hanya diperuntukkan bagi lulusan
dokter yang telah memegang ijazah dokter sebelum diberlakukannya UKMPPD, termasuk dokter WNI lulusan FK luar negeri yang akan praktik di Indonesia.
Agenda 5 (Tanya Jawab) 1. Bagaimana cara penilaian kelulusan UKMPPD? Mengingat bahwa pelaksanaannya, terutama OSCE, diadakan di masing2 institusi, bagaimana penyamaan persepsi dalam hal penilaian? Dari buku Panduan terbaru Pelaksanaan UKMPPD “ Data hasil penilaian UK OSCE setiap peserta (nilai rata-rata peserta di seluruh station soal). Dibandingkan dengan NBL uji kompetensi OSCE untuk ditetapkan kelulusannya. Jika nilai rata-rata peserta di seluruh station soal di atas NBL uji kompetensi OSCE maka dinyatakan Lulus dari UK OSCE. Sebaliknya, jika di bawah NBL uji kompetensi OSCE maka diyatakan Tidak Lulus dan harus mengulang
uji
kompetensi
pada
pelaksanaan
uji
kompetensi OSCE selanjutnya. Syarat bagi penguji OSCE adalah telah mengikuti Pelatihan Nasional terstandard penguji OSCE. Setiap pusat ujian
OSCE ditempatkan Penguji Eksternal dan Pengawas Pusat untuk menjamin SOP OSCE terpenuhi 2. Bagaimana jika ternyata pada ujian UKMPPD pertama kita dinyatakan tidak lulus? Bagaimana status kita pada saat itu? Apakah
masih
terbilang
mahasiswa
univ
tertentu
atau
bagaimana? Hal ini diatur oleh PermendikbudNo.30/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter atau Dokter Gigi yang berisikan substansi sebagai berikut: a. Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus dapat mengikuti Uji Kompetensi pada periode berikutnya hingga batas masa studi yang
dibolehkan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
mendapatkan
program
tanggungjawab
fakultas
perundang-undangan. b. Peserta
Uji
pembimbingan
Kompetensi yang
menjadi
kedokteran atau fakultas kedokteran gigi masing-masing. c. Peserta Uji Kompetensi wajib melampirkan surat keterangan telah mengikuti program pembimbingan yang dilakukan oleh fakultas kedokteran atau fakultas kedokteran gigi asal peserta. Dengan demikian UKMPPD adalah syarat kelulusan dan bersifat exit exam. Yang belum lulus dan masih dalam masa studi sesuai pedoman akademik masih berstatus sebagai mahasiswa. 3. Apakah benar komposisi soal cbt setiap batch atau periode nya selalu berubah? Maksudnya seperti penyakit dalam 20%, obsgyn 10%, etika kedokteran 25% Komposisi soal telah ditetapkan berdasarkan blue print yang tercantum di panduan. Contoh : Pada Tinjauan 5 Panduan, disebutkan
Endokrin
dan
Metabolisme
5-15%.
Pada
pelaksanaannya, komposisi soal akan di koordinasikan antara Divisi Pelaksanaan & Divisi Monev dalam proses Kendali Mutu. 4. Bagaimana dengan keberlangsungan ukmppd batch II, bulan mei
ini? Apakah ada hal-hal yg bisa mempengaruhi kelancaran atau ke-absahannya? Seperti dengan adanya kopertis yg berganti nama, apakah mempengaruhi atau tidak? UKMPPD ini berlaku baik untuk mahasiswa dari Univ.Negeri atau swasta tanpa kecuali. berbagai koordinasi untuk kelancaran UKMPPD ini dilakukan melalui forum dekan yang diselenggarakan secara rutin. Sampai sejauh ini kopertis tidak menjadi masalah. Berdasarkan paparan dirjen dikti berkaitan UKMPPD, Ujian ini akan diselenggarakan 4 kali setahun
dengan
jadwal
tertera
di
laman
http://pnukmppd.dikti.go.id Dengan penentuan jadwal ujian yang telah ditentukan tiap tahunnya, dan tidak bergeser terlalu jauh. diharapkan para Dekan dapat mengatur periode selesainya aktifitas co as menjelang waktu ujian dan cukup untuk persiapan. 5. Dr Mahesa saat ini duduk di pokja registrasi online KKI. target pokja per 1 januari 2016 semua proses registrasi bs paperless (tanpa berkas). dalam tahap konsolidasi ke semua pemangku kebijakan: FK+Dikti - IDI/PDGI + kolegiumnya - KKI - KIDI – Dinkes. ditargetkan dalam waktu dekat ada sebuah sistem yang saling terhubung antar data pemangku kebijakan. secara sederhana begini : ketika mahasiswa lulus UKMPPD maka data lulus dari PNUKMMPD bisa tersimpan di pangkalan data Dikti, selanjutnya Univ/FK memasukkan data Ijazah. Ketika data ijazah tersimpan di pagkalan data Dikti, maka Kolegium dapat segera menerbitkan Data Sertifikat Kompetensi. Ketika Data No Serkom terbit, data ini langsung dipakai oleh KKI menerbitkan STR. Data STR selanjutnya dipakai untuk proses internsip dan SIP, dst. Jika sistem ini telah ada dan masing2 pemangku kebijakan komitmen memanfaatkan sistem, ke depan proses administrasi bisa terjadi dalam hitungan hari, bukan minggu atau bahkan bulan.
6. Untuk
masalah
lamanya
intership
perlu
juga
ISMKI
berkomunikasi dengan pihak KIDI atau yang menangani intership. Jalan keluar untuk waktu tunggu adalah inovasi dan dialog antar calon dokter dengan Dekan dan para Alumni yang dokter juga tentu saja. Dengan membantu menjadi asisten dokter tanpa harus memiliki SIP dan STR bisa berguru ke dokter senior sekaligus senantiasa mengasah skill dengan tetap tanggung jawab penuh tetap berada pada dokternya. itu adalah salah satu jalan mengatasi waktu tunggu yang cukup smart. demikian juga dapat terlibat pada kegiatan lain seperti penelitian kedokteran dll sehingga tetap bisa mulai memperoleh income 7. sistem CBT dan OSCE ini hasil nya bisa diproses lebih cepat dan efesien, tapi knapa kami harus menunggu 1 bln untuk hasilnya? Apakah sistem penilaian lain lagi atau gmana dok? 1 pekan : Validasi berkas hardisk ujian dan rekapitulasi berita acara ujian 1 pekan: Re-check randomisasi soal dan kunci jawaban, Standard setting atau penentuan batas lulus sesuai dengan metode yang “ fair”dan “ credible” 1 pekan: Integrasi data OSCE dan CBT 1 pekan; Final Check histori bagi peserta dengan status retaker serta finalisasi hasil untuk pengumuman 8. Mengapa setiap standarisasi kelulusan setiap ujiannya selalu berbeda"? Untuk batch 1 2015 berapa standar klulusannya? Dengan periaku mahasiswa yang mencoba mengingat dan mencatat soal lalu kemudian dibuat buku juga membuat bank soal harus senantiasa diupdate sesuai dengan target jumlah item bank yang memadai dan perkembagan ilmu. Ini juga tergantung dari produktifitas para dosen dari berbagai FK untuk dapat berkontribusi membuat soal yang memnuhi standar UKMPPD yang mengacu pada SKDI. juga tergantung dari fasilitas pusat ujian yang memadai baik dari jumlah maupun kualitas pc,
jaringan, genset, dll. perlu diingat bahwa saat ini setiap tahun terdapat kurang lebih 3000x4 = 12 ribu peserta ujian 9. Berapakah batas nilai lulus cbt? Untuk osce apakah ada ketentuan diwajibkan lulus brp station? Kalau seandainya tidak lulus osce namun cbt lulus, apakah ujiannya akan dilanjut ke batch selanjutnya? Apa semua ujian osce dan cbt nya diulang atau oscenya saja. Nilai batas lulus CBT silahkan tanya ke Dekan masingmasing. Untuk OSCE seluruh station harus lulus. Apabila salah satu tidak lulus, cukup mengulang yang tidak lulus saja. Contoh: CBT tidak lulus, OSCE lulus, maka mengulang hanya CBT 10. Saat mengulang jawaban, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya kosong, kebetulan ini juga terjadi pada teman2 saya yang lain, jadi apakah ada perbaikan atau tindak lanjut dari panitia ukmppd? Ujian CBT menggunakan teknologi Web Based dengan penggunaan Browser dari PC peserta . Setiap kali peserta mengisikan jawaban dan “ submit” , respon jawaban akang langsung tercatat pada PC Server. Dengan demikian setiap kali peserta telah submit jawaban telah tercatat di database ujian. Namun pada beberapa keadaan, ketika kembali ke soal semula browser pada PC peserta tidak kembali membaca data di server tapi membaca “ cache”di lokal PC peserta yang tentu saja tidak merekam jawaban peserta dan dengan demikian terlihat seolah belum dijawab. Dalam hal ini Pengawas Pusat senantiasa di briefing untuk dapat menjelaskan dan menenangkan peserta.
Untuk
mengatasi hal ini biasanya dilakukan dengan F5 atau me” Refresh” browser. Namun kalau juga membandel dan peserta sangat panik dalam hal ini, maka pengawas pusat biasanya akan mengambil tindakan pindah PC. 11. Apakah tujuan diadakannya UKMPPD? Kenapa diadakan
UKMPPD dan bagaimana akibatnya bila UKMPPD dihapuskan? a. Menjamin lulusan program profesi dokter yang kompeten dan terstandar secara nasional b. Menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sebagai dasar untuk melakukan praktik kedokteran c. Memberikan umpan balik proses pendidikan pada fakultas kedokteran, dan d. Memantau mutu program profesi dokter dalam rangka pengambilan kebijakan oleh pemerintah Jika UKMPPD ditiadakan, Tidak ada jaminan standar penilaian lulusan secara nasional, sangat sulit menilai apakah calon dokter Indonesia telah kompeten atau belum, sangat sulit bagi pemerintah untuk memantau program profesi dokter 12. Jika tujuannya untuk menyamaratakan kompetensi lulusan dokter baru, kenapa tidak ada buku panduan/ materi yang menjadi acuan tunggal sebagai bahan untuk menjalankan CBT maupun OSCE mengingat banyaknya guidline dan banyaknya prosedur tindakan (khususnya untuk OSCE) yang berbeda2 dan tidak semua fakultas kedokteran memberikan bimbingan yang optimal (banyak yang mengikuti bimbel di luar FK). Jadi tidak hanya ujiannya saja yang sama, namun "bekal" nya jg diusahakan "sama". Panduan CBT dan OSCE hanya ada satu. Semua substansi ujian menngacu pada SKDI, Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Kalau terjadi perbedaan adalah dalam masalah pelaksanaan kurikulum di setiap FK yang berbeda-beda. Merupakan tanggung jawab dari setiap FK untuk menjamin bahwa mahasiswa menerima "bekal" sesuai dengan SKDI 13. Apa pertimbangan UKMPPD dilaksanakan setiap 4 bulan sekali, menurut saya itu terlalu lama. Saya selesai koas 2 November 2014 dan baru ikut UKMPPD pertengahan Februari 2015, harus menunggu 3.5 bulan. Setelah itu menunggu internship yg tidak
pasti jadwalnya, bisa "menganggur" lebih dari 6 bulan Komponen biaya yang cukup besar dalam ujian adalah standar keamanan ujian yang dijaga oleh pengawas pusat. Pengawas Pusat tidak berasal dari FK tempat ujian. Dengan ujian lebih dari 4 kali maka akan membuat peserta setiap tempat ujian semakin sedikit. Dengan demikian efisiensi ratio pengawas :peserta yang diperkirakan paling optimal akan tercapai dengan frekuensi penyelenggaraan 4x per tahun. lebih dari itu berpotensi akan meningkatkan biaya ujian. 15. Isu yang saat ini masih jadi prioritas adalah kualitas FK seluruh Indonesia. masih banyaknya FK/prodi yang akreditasi C atau bahkan belum diakreditasi masih menjadi catatan penting tentang mutu input-proses-outputnya. IDI/kolegium tidak memiliki kewenangan untk mengintervensi mutu FK. Ini ranah asosiasi dan kementerian. Jika ada FK yang bandel dengan menerima mhswa 200 bahkan 300, sedangkan akreditasinya masih c tentu hrs ada sanksi. belum bicara ttg kualitas SDM & sarana prasarana, hal ini hrs menjadi konsen dr kementerian. terkait pemutihan, kami tegaskan bahwa TIDAK ADA yang namanya pemutihan. Ada UU yg memerintahkan IDI menjamin mutu dokter yg layak untuk praktik melayani masyarakat. bahkan IDI tidak hanya fokus di Uji Kompetensi ketika menjadi dokter, IDI harus tetap membina dan mengawasi kompetensi dokter selama dia praktik. Makanya ada program CPD/P2KB yang wajib diikuti setiap dokter yang mau ijin praktiknya diperpanjang. terkait dengan standar kelulusan, di panduan UKMPPD setiap proses kelulusan ada standar setting, dr.Dwi sdh pjg jelaskan. ada NBL yang disepakati namun dengan syarat kelulusan hrs di atas 70%. kl jumlah yg lulus kurang dr 70% hrs di standar setting kembali. selanjutnya ada evaluasi kenapa tingkat kelulusan berkurang. diharapkan kalau komposisi soal level 3-4 sesuai blue print maka tingkat kelulusan terus meningkat bahkan bisa suatu
waktu akan mendekati 100%.