Home
Add Document
Sign In
Register
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OO1 TEMANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO2
Home
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OO1 TEMANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO2
1 Nomor Indut :11 Trnsset t\?:.6.?22e-: tor (!0I?0^ / I NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OO1 TEMANG ANGGARAN PENDAPA...
Author:
Benny Sugiarto
69 downloads
219 Views
5MB Size
Report
DOWNLOAD PDF
Recommend Documents
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2012 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2014 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2008 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2009 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN 2011 REPUBLIK INDONESIA
BUKU II NOTA KEUANGAN BESERTA RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2017 REPUBLIK INDONESIA
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2005
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO7
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2018
NOTA KEUANGAI\ DAN UNDANG.UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2OO4 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO5
Tentang: ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 1968 PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2001
NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN ANGGARAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002
NOTA KEUANGAN DAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2013
NOTA KEUANGAN DAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
BAB 1 PENDAHULUAN. Tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2009
UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000
NomorIndut :11
Trnsset
t\?:.6.|?22E-: tor ( !0I ?0^
/
I
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANGREPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OO1 TEMANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO2
REPUBLIK INDONESIA
IX'KI'TEIYTAAI BADAIT AI{}.LIAA FISKAL DEPARTEUEII K.EUAI|GA.fl RI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
I
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
iii
DAFTARLAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAIIULUAN
1
BAB II
ASUMSI DASAR PENYUSUNANAPBN 2OO2
4
Pendahuluan
4
KinerjaEkonomiIndonesia Tahun2001......................
4
Perkembangan Ekonomi ClobaI..,..............
5
KondisiSosial.Politik.danKeamanan...........
)
KebijakanEkonomiMakroIndonesiaTahun2002....
6
IndikatorEkonomiMakroDalamAPBN2002...........
7
Pertumbuhan Ekonomi .,..................
7
LajuInflasi.........
8 a
Nilai TukarRupiah
BAB III
SukuBungaSBI3 Bulan...............
1l
HargaMinyakMentahIntemasional ...........,..............
ll
TingkatProduksi MinyakMentahIndonesia................
1?
PERIGMBA]\IGAII ANGGARAN PENDAPATAII DAN BELANJA NEGARA
IJ
Pendahuluan
IJ
Pendapatan NegaradanHibah
l3
Penerimaan Perpajakan .................... Penerimaan NegaraBukanPajak(PNBP) ............,....... Hibah.................. BelanjaNegara... Pengeluaran Rutin...................
t4 t7 20 20 2l
Pengeluaran Pembangunan DanaPerimbangan
25
Daftar Isi
Helaman
BABIV
UmumdanDefisitAPBN..............'...'... Keseimbangan
26
DefisitAnggaran...'.'... Pembiayaan
26
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJANEGARA ............... TAHUN ANGGARAN2OO2
29
Pendahuluan.......
29
Pendapatan NegaradanHibah
30
Perpajakan .....,.............. Ponerimaan
30
Penerimaan NegaraBukanPajak(PNBP)..'...."...........
JJ
Hib4h.................'
36
BelanjaNegara... Pusat,.................. BelanjaPemerintah Anggaran
ll
Rutin......,................... Pengeluaran
JI
Pengeluaran Pembangunan
40
............. .......... BelanjauntukDaerah
43
DanaPerimbangan
43
DanaBagi Hasil .
44
DanaAlokasiUmum.......................
44
DanaAlokasiKhusus.......................
45
'. .........'........ DanaOtonomiKhususdanPenyeimbang
46
...' UmumdanDefisitAPBN.............'. Keseimbangan
4t
DefisitAnggaran......... Pembiayaan
46
Daftar Tabel tlan GraJik
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK Halaman
.ihBEL II. 1
7
Makro,2001- 2002 Ekonorni Kerangka
- 2001 1999/2000 Pelpajakan, Pcnerimaan III.I Perkembangan
t7
NegaraBtrkanPajak,1999/2000-2001 "" Pencrimaan III.2 Perkenbangan -7001.. .....,..... .... BelanjaNcgara,199912000 III.3 Perkernbangan
t9 2l
- 2001.. ...'..... .' Defisit,1999/2000 Pembiayaan III.4 Perkembangan
27
FiskalPernerintah, IIi,5 RingkasanPerkembangariPelaksanaanOperasional 28
- 200i 1999/2C00 APBN2001cianAPBN2002... .. . ....' IV.1 Ringkasan
30
NegaradanIlibahAPBN200i danAPBN2002 " """""""" IV2 Pendapatan
36
IV3 BelanjaNegaraAPBN2001danAPBN2002 48
DefisitAPBN2001danAPBN2002 ..... ..'..... .. IV4 Pembiayaan
GRAFTK ll.l lI.2
1996-2002 EkonomiTahunan, Pertumbuhan Laju InflasiTahuuan,1996- Z0A2. . ..
8 9
-2002 .. ..... .. Nilai'IukarRupiahRata+ata,1996 II.3 Perkembangan SukuBungaSBi 3 Bulan,1996- 20!2 II.4 Perkembangan
" " "'
1996-2002.......... " HargaMinyakInternasional, Perkembangan - 2001....... . " ' N egara,199912000 Pendapatan III.I Perkembangan
"
lI.5
l0
JenisPajak,I999/2000-2001 " Beberapa Peneiinraan IIL2 Perkembangan -2001 BukanPajak,199912000 Penerimaan IIL3 Perkernbangan -2001 .... .. " . " Rutin,1999/2000 Pengeluaran III.4 Perkembangan - 2001 1999/2000 DefisitAnggaran, Pembiayaan III.5 Perkembangan
l0
"'
t1 l4
"
t)
t7 ?l 28
lll
DAFTARLAMPIRAN
trIalaman Lampiran I
RincianPenerirnaan Perpajakan, APBN 200I danApBN 2002 .......
49
Lampiran 2
RinoianPenerimaan BukanPajak,APBN 2001 danApBN 2002.,...
50
Lampiran 3
Penerimaandan Pengeluarun RekeningDana Investasi(RDI), APBN2001danAPBN2002..
Lampiran 4
PengeluaranRutin BerdasarkanSektor dan Subsektor, APBN2001danAPBN2002..
Lampiran 5
51 52
Pengeluaran Pembangunan BerdasarkanSektordanSubsektor, APBN 2001danAPBN 2002..
Lampiran6
RincianDanaPerimbangan, APBN2001danAPBN2002.....,.....
56
Lampiran 7
RincianPembiayaan Anggaran, APBN2001danApBN 2002.........
57
LampiranE
Undang-undang RepublikIndonesiaNomor l9 Tahun 2001 tentangAnggaranPendapatandan BelanjaNegaraTahun Anggaran 2002
58
BabI
Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
AnggaranPendapatandan BelanjaNegara(APBN) merupakanpenjabaran rencanakerja para penyelenggaranegarauntuk kurun waktu satu tahun. Dalam bentukyangpaling ringkas,APBN dituangkanke dalamsuatuformat yang memuatpengelompokan jenis transaksiberkaitandenganrencana kegiatan penyclenggaraannegaramenurut pengaruhnyaterhadapposisi keuangan negara dalam kurun waktu setahun.Transaksi-transaksiyang berkaitan dengan rencanakegiatan tersebutdikategorikanke dalam kelornpok pendapatannegaradan hibah, belanjanegara,dan pembiayaan anggafan,
APBN merupakan penjabarcn rancangan rcncarc kzrjapenyelenggaraan negara dalam
Pendapatannegarodan hibah nengakibatkan posisi aktiva bersih negarameningkll, sedangkanbelanjanegarc beruldbst sebalilorya.
SeIh ih rcgatif atdup o,titif pendapolannegarudan hibah selelah diburangi belanjanegararclama selahun merupakan defisit qtau surplus an88aran.
assetsdan liabilities namun tidak mempengaruhiposisi keseimbangan ncracakeuangannegara.
prosespenyusunanAPBN tidak hanyaberkaitandenganpenangananteknis
Anggaran DPR RI, serta komisi-komisi DPR RI denganmasing-masing mitra kerjanya. Forum-forum tersebut dimaksudkanuntuk menyamaka;
PenetapanAPBN merupakan monife a pelal<sanaankewaji ban konslitusionalpemefi lah ses4eidenganpasal 23 ayat (l) UndangUndangDasar 1945.
Bqb I
Pendqhuluan
pandangan umumyangakandicapaidalam tentangarahdantarget-target penyelenggaraan negarapadasuatutahunanggaran. Prosespolitiktersebut denganpanitiaanggaran akanberlanjutsampaidenganprosespembahasan danpadatahapakhirakanditetapkanmelaluirapatparipurnaDPR. Prinsip umumpe nytsunan APBN 2002adalah t4enciplakanAP BN yang semakinsehdt, berkesinambungan, dan berlumpupada kehamPuan p embiayaandalatn negei. APBN 2002 nerupakan lahun Le-3pelaksasdan GBHN t999 2004
APBN 2002 disusun 4engdn mempertttnbangkan Jhkl or interna I dan ekrtlernal, serta perkembanganpelaksanaan APBN lahun anggaran 200 I .
Bab II memuat uraian mengenai osutnsi indlka!cr ekonomi makro tahun anggaran 2002
prinsipumumyangdigunakan sebagai dasardalampenyusunan Beberapa yang disusunharus f, mendorong APBN 2002antaralain adalahAPBN terciptanya APBN yang semakinsehatpadamasayangakandatang; (ir) sedapatmungkindapatmenjamindipertahankannya kesinambungan padakemampuan penyediaan sumberanggzran; dan(iii) selaludidasarkan dalamnegeri. sumberpembiayaan sebagai APBN 2002merupakan APB).Iketigayangdiajukanpernerintah pelaksanaan Garis-GarisBesarHaluanNegara(GBHN) 1999-2004dan merupakan APBNyaugpeftamadi bawahKabinetGotongRoyong.Selain APBN tahunanggaran mengacukepadaGBHN 1999-?004,penyusunan Nasional(Propenas) 2002 jugamengacukepadaProgramPembangunan yang dicapai tahun2000-2004,Repeta2002, kesepakatan-kesepakatan pembicaraan pendahu di dalamrapat-rapat luandenganDPR,sertaprogram kerjaKabinetGotongRoyong. berbagai negarayangmencakup kerjapenyelerggara Sebagai suaturencana yangakandiselenggarakan prograrn olehbadaneksekutif, danataukegiatan APBN 2002,makapenyusunan legislatifdanjudikatifdalamtahunanggaran danperkiraan2002jugaharusdidasarkan ataspertimbangan-pertimbangan perkiraanterhadapfaktor-faktorbaik eksternalmaupuninternalyang tersebutpada rnempengaruhi APBN tahunanggaran2002.F'aktor-faktor danperekonomian dasamya terdiriatasfaktorkondisiperekonomian nasional pelaksanaan dunia,sertaperkembangan APBNsampaipadaperiodeterkini. penjelasan NotaKeuangan danAPBN2002,secara berurutanakanmen.rberikan tentangasumsidasarpenyusunan RAPBN2002padaBab lI, yangsecara ringkasmemuaturaiankinerjaekonomi Indonesia tahun2001,perkembangan ekonomi ekonomiglobal,kondisisosialpolitikdankeamanan, dankebijakan mako Indonesiatahun2002,yangmendasariperkiraanasumsiindikator pertumbuhan ekonomimako dalamAPBN2002.Asumsitersebut mencakup dantingkat rupiah, harga minyak intemasional ekonomi, lajuinflasi,nilaitukar produkti nlinyakmentahIndollesia,Asumsi-asumsi dasartersebuttelalr disesuaikan dengan kesepakatan denganDPR.
Bab III menjelaskan perkembangan pelaksatuanAPBNtigatahur, lerckhtt
Selanjutnya,pada Bab III dijelaskanmengenaiperkembangan (APBN)selarna ir yangmeliputi pelakanaan tigatahunterakh keuangan negara periodetahunanggaran 1999/2000, 2000dan2001.PadaBabini diuraikan pendapatan negaradan secararingkasmengenaiarahperkembangan yang hibah,belanja negara danpembiayaan anggaran, sertaberbagaikebijakan berpengaruh terhadapperkembangan masing-masing unsurdalamsetiap periodewaktutahunanggaran 1999/2000-2001. komponen APBNselama
Bab IV menjelaskan APBN 2002 dan berbagai kebijakan pen-
Bab IV adalahAnggaranPendapatan dan BelanjaNegara Sedangkan (APBN) tahunanggaran yang mengenai 2002 secararingkasmenjelaskan pendapatan target negaradan hibah,rencanabelanjanegara,kondisi defisitanggaran keseimbangan umumdandefisitAPBI*{,sertapembiayaan
dukungnya.
2
Bab I
Pendahuluan
APBN untuk tahunanggaran2002.Di sampingtargetbesaran-besaran PDB,Babinijugamenguraikan secara nominaldanpersentasenya terhadap tindakyangakanditempuhselama berbagailangkahkebijakanataurencana tahun anggaran2002 yang diperkirakanakanmendukungpencapaian yangdianggarkan dalamAPBN 2002. besaran-besaran untukmengurangi defisitanggaran Sejalandenganstrategijangkamenengah posisikeseimbangan anggaran dalamtahun secara bertahap hinggamencapai anggaran2004/2005, makadefisitanggaran tahunanggaran 2002diperkirakan padatingkat2,5persenterhadap PDBdibandingkan dengan3,7persenterhadap pencapaian targetdefisitsebesar ?,5persen PDBtahun2001. Dengansasa.ran terhadapPDB tersebutdiperkirakansituasikeuangannegaradalamtahun anggaran2002secaraumummasihsangatketat. pemerintah MelaluiNotaKeuangan danAPBN 2002ini diharapkan dapat penjelasan programdanatau memberikan berkenaan denganpokok-pokok yangtercakup kegiatan,termasukkebijakanyangmenjadilandasannya, yangmasukdalamkelompokpendapatan di dalamsetiapkomponen negara dan hibah,belanjanegaradan pembiayaananggaran,sertapenjelasan tentangasumsi-asumsi dasaryangdipergunakan dalampenyusunan APBN 2002 dan kaitannyadenganaspekekonomilainnya.Dengandemikian diharapkanagarsemuapihak yarg berkepentingan(stakeholders) dapat yang melingkupidan mempengaruhi memahamikondisi perekonomian yangdiusulkanpemerintah besaran-besaran dalamAPBN 2002.
Secdra umum situasi keuaftggh negatrs tahrn 2002hasih kztur.
AsumsiDasdr PenyusunanAPBN 2002
Bab II
BAB II ASUMSI DASAR PENYUSUNAN APBN 2OO2
PENDAHULUAN Besaran-besaran APBN 2002 direntukan oleh perkembanganekonomi makro dan kebijakan liskal tahun2002.
APBN 2002 ditentukanterutamaoleh perkiraan Besaran-besaran perkembangan ekonomiIndonesiatahun 2002 secarakeseluruhandan pemerintah berbagai kebijakanstrategis di bidangfiskal.Berbagaivariabel penyusunan ekonomimako yangsecaralangsung mendasari APBN 2002 meliputipertumbuhan ekonomi,lajuinflasi,nilaitukarrupiahterhadap dolar AmerikaSerikat(US$),sukubungaSBI 3 bulan,hargaminyakmentah internasional, dantingkatproduksiminyakmentahIndonesia. Perkembangan ekonomiIndonesiatahun2002 dipengaruhioleh perkembangan ekonolniIndonesiatahun2001, perkembangan ekonomi globaldalamtahun2002,kondisisosial,politikdankeamanan dalamnegeri tahun2002,dankebijakanekonomimako sertakebijakanrestrukturisasi dalamtahun2002. di berbagaibidangyangakandilaksanakan I
Perekonotfii an I kd okesia tahun 2001 mengaldmi
yangcukup Indonesia mengalamitekanan Dalamtahun200l, perekonomian yangbersumber berat,terutama daridepresiasi rupiahyangberlebihan, laju inflasi yang relatif tinggi, naiknyasuku bunga,sertatingginyarisiko yangbersumber ketidakpastian dari kondisipolitik dankeamanan dalam perekonomian globalyanglebihrendah negeri.Selainitu, perkembangan dari yang diperkirakansemulaturut memberikantekananyang kurang menguntungkan bagiperekonomian nasional.Sebagaiantisipasiterhadap perkembangan tersebutdi atas,pemerintahtelah mengambilbeberapa penyesuaian kebijakandi bidangfiskaldanmelakukan terhadapperkiraan kinerjaekonomi Indonesia tahun2001. membaiknya kondisi politik dankemananan dalamnegeriseiring Selanjutnya, pergantian pemerintahan padapertengahan denganlancarnya tahun2C01, Iangkah berbagai kebijakan fiskalyangdiarahkan antisipatifatas untuktetap menjagafiscal sustainabilily denganmemberikanstimulus ekonomi terbatas,sertakebijakanmoneteryang akan diarahkanuntuk menjaga kestabilanharga-harga dan nilai tukar rupiah,telah berperan. untuk yangberlebihan perkembangan mengurangi tekanan terhadap ekonomitahun 2001.
Kinerjd ekonomi tahun 2001 menunjukkan pertumbuhan yang melambat.
Indonesiatahun2001menunjukkan Secaraumum,kinerjaperekonomian yangmelambat. pertumbuhan Pertumbuhan ekonomikrdonesia diperkirakan 2001 ini lebih rendahdibandingkan mencapai3,5 persen.Pertumbuhan pertumbuhan 4,8perserq namunmasihlebihbaikdarinegaratahun2000sebesar negaratetangga.Sementara itu, laju inflasi selamatahun2001 (y-o-y)
Asumsi Dasqr PenyusunqnAPBN 2002
Bab I1
diperkirakan sebesar I 1,9persen, nilaitukarrupiahterhadap dolarAmerika rata-rata Rpl0.2l9, dantingkatsukubungaSBI3 bulm rata-rata Serikat 16,4perseu. PERI<EMEANGAN EKaNoMI
G LOBAL
pertunrbuhan World EconomicOutlookDesember2001 rnernperkirakan ekonomiduniadalarntahun2002tidaklebihbaikdaritahun 2001,yaitusekitar 2,4persen, Peftumbuhan ekonomiduniayangrelatifstagnan tersebut terutama perekonomian ditcngaraiberasaldari melemahnya dinegara-negara maju. Pefiumbuhan ekonomiAmerikaSerikatdiperkirakan melambat dari I persen dalamtahun2001menjadi0,6 persendalamtahun2002.EkonomiJepang dipcrkirakan akanmclemahdalamtahun2002denganpedulnbuhan negatif pertumbuhan 1,0persensetelah mengalami negatifsebesar 0,4persendalam yangtetgabung dalamUni Eropajugarnengalarni tahun2001.Negara-negara perturnbuhan yangmelarnbat dari 1,7persendalamtahun2001menjadi1,3 persendalamtahun2002.Perkembangan ekonominegara-negara majuyang yanglebihbesar melemah akanmcmbcrikan tantangan tersebut diperkirakan Indonesiadibandingkan dengantahun-tahun bagi kinerjaperekonornian sebelumnya, khususnya dalamkaitannya denganaktivitasperdagangan intemasional danmenarikmasuknya invesatasi asing.Olehkarenaitu, selain perekonomian mencaripeluangsebaik-baiknya ditengafi-tenga.h lesunya negarapadatahun2002diutamakan negaramaju, pertumbuhan ekonomiIndonesia. kepadabangkitnya kembalipermintaan domestiksehubungan dengan menrngkatnya kepercayaan masyarakat dansemakinmantapnya restrukturisasi ekonomiyang diupayakan denganberbagai kebrjakan ekonoinimakrodan mikrosecara komprehensif.
Pertumbuhdnekonotni negara-negafa tnflJu lahun 2002 melemah dlbandingkan dengan tahan200l.
I{oNDISI SosIAL, PoLITIT<, DAN I<EAMANAN yangmerupakansalahsatufaktor Kondisisosial,politikdankeamanan peneutu pemulihan percepatan nasional bagi ekonomi diharapkan semakin rnernbaik secarasignifikandalamtahun2002.Suksesdan lancarnya pergantian kepemimpinan nasional sesuai hasilSidangIstimewa Majelis Pernusyarvaratan Rakyat(MPR) tanggal2316 Juli 2001 diperkirakan politik,dankeamanan mempakan awalmembaiknya kondisisosial, dalam negeri,Kondisitersebut diperkirakan akansemakin membaiksciringdengan akhirtahun200l. Selanjutnya dalamtahun2002 berjalannya waktusampai akansemakin koudisisosial,politik,dankeamanan diharapkan baikdan mantap. Mernbaiknya stabilitas sosial,politik,dankeamanan dalamtahun 2002 secarasignifikanakanmcningkatkan kcpcrcayaan masyarakat Indonesia dan luar negeriakanmasadepanperekonomian Indonesra. Meningkatnya kepercayaan masyarakat tersebutakanmendorong pertumbuhan konsumsidan investasimasyarakat, sertamendoroug langsung meningkatnya investasi luarnegerike Indonesia, baikinvestasi Ilal ini lebihlanjutakanmemberikan maupuninvestasi tidaklangsung. kinerjaekononiiIndonesia. kontribusipositifbagipeningkatau
Kondisi sosial, politlk, dan lceamanandiharov kan semakin membark padatahun2AA2.
BabII
AsumsiDasarPenyusunan APBN2002
T<EBUAI(AN EKoNaMI MAT
ekonomi nakro tahun 2002 diatuhkan untuk mencapai pemulrhanefutnomiyang berkelatljutan. KebUakan moneter diarahkan pada pengentlalian inflasl dan stabilisasi nilat tukar rupiah.
Tqrgel pertumbuhan uangprimer lahun 2002 sekitarl2-14 persen Kebijakan keuangan negara akan dilaksanakan secara selaras dan ko nsist en d.engan kebijakan ekonomi makro Iaihrrya. Transporansi dan aktntabilitas BPPN horus tetapdijaga dalampelaksanaan tugaa-tugasnya
Refotmasidi berbagai bidengdiperlukanuntuk menperkuatjundamentalekonomi,
Dalamtahun2002,kebtjakan ekonomimakrodiarahkan untukmencapai pemulihanekonomiberkelanjutan yanglebihbertumpupadakemampuan sendiriGef-sustained y angakandiupayakan recoyery) melaluiserangkaian kebijakanmoneter,fiskal,restrukturisasi perusahaan danpemulihanasetasetBPPN,sertakebijakanrestrukturisasi di berbagaisektorpublik, Dalamtahun2002,kebijakanmoneterakantetapdiarahkanpadaupaya pengendalian tekanan inflasidanstabilisasi nilaitukarrupiah.Untukitu, kebijakan moneter akanterusdilakukan untukmeminimalisasi kelebihan likuiditasdalamperekonomian. Dalampelaksanaannya, kebijakanmoneter akandilakukansecarahati-hatiuntukmencegah terjadinyakenaikansuku bungasecaradrastisdanbcrlebihan, sehingga tidakmembahayakan proses pemulihanperbankan da perekonomian secarakeseluruhan. Penyerapan kelebihanlikuiditastersebutdilakukanterutamamelaluiOperasipasar Terbuka(OPT), khususnya lelangSertifikatBankIndonesia (SBI),intervensi rupiahdansterilisasi valas. Sejalandengan perkiraan perturnbuhan ekonominasional, targetinflasi,dan perkiraannilaitukarrupiah,makatingkatpertumbuhan uangprimerdalam tahun2002ditargetkan sekitarl2-14 persen. Sementara itu,kebijakankeuarrgan negaradalamtahun2002tetapdiarahkan padaupayauntukmewujudkan APBN yangsehat,memelihara ketahanan fiskal yangberkelanjutan, dan memberikanstimulusfiskal dalambatas kemampuan keuangan negaragunamendukung prosespemulihan ekonomi. Kebijakankeuangan negaratersebutakandilaksanakan secaraselarasdan konsisten dengankebijakanekonomirnakrolainnya. KinerjaBadanPenyehatan Perbankan Nasional(BPPN)merupakan salah satukunci pokokdalamrangkapemulihankembaliekonomiIndonesia. PerananBPPNsangatpentingdan strategisdalamprosesrestrukturisasi perusahaan, baik bankmaupunbukanbank.Olehkarenaitu, transparansi dan akuutabilitas BBPN akantetap dijaga dalamrangkamenjamin keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas BPPN.Sementara itu, Komite KebijakanSektorKeuangan(KKSK) dan Komite Pengawas (Oversight jugaakandidoronguntukmelaksanakan Committee) tugasnya secaralebih optrmal. Untukmemperkuat fundamental ekonomibagiproses perfumbuhan ekonomi jangkamenengah, jugaakanmelaksanakan pemerintah reformasistruktural di bsrbagaibidang,sepertiperbaikansistempengadaan sektorpublikdan kebijakanpengelolaan keuangan, reformasiBUMN, reformasipelayanan publik,danprogrampengentasan kemiskinan. Selainitu,fungsipengawasan intemalpemerintah akanditingkatkan sehingga mampumengidentifi kasikan dengancepatdan tepatorang/pejabat yang bertanggung jawab atas terjadinyakasus-kasus yangmerugikannegaradan selinjulnyadiambil tindakanhukumsecarakonkrit.
BabII
Asumsi Dasar PenyusunanAPBN )0U)
TNDIKATOR EKONOMI MAKRO DALAM
APBN2OOz
Dengankondisi sebagairnana diuraikandi atas,kinerja ekonomi Indonesia dalamtahun2002 diperkirakanakanmengalamikernajuandibandingkan dengantahun 2001. Secaragaris besarkemajuantersebuttercermin pada beberapaindikator utama ekonomi makro, yang digunakansebagaidasar penentuanbesaran-besaran APBN 2002, Salahsatufaktor penting dalammencapaikinerja ekonomi tersebutadalah adanya koordinasi yang baik antara kebijakan fiskal dan moneter.Oleh karenaitu, koordinasitersebutakansemakinditingkatkandandimantapkall dalam tahun2002. Tabel II.l Keranska Ekonomi Makro. 2001 - 2002
Indikator 1.Pertunbuhan ekonomi(persen) 2, Inflasi(persen) 3.Nilai tukarrupiahper US$ 4. SukubungaSBI 3 bulan(persen) (US$/barel) 5.Hargaminyak internasional 6. Prodnksi minyakIndonesia (utabarelAari)
2001*) i5
11,9 t0.219
r63 ?4,6 t32
KinerJa ekonomi nqsional tahun 2002 diper kirafuinsemakinbalc
Koordlnasi kebijakan Jisknl dan monelerakan seftakin tncningkat
2002*)
4,0 9,0 9.000 140 22,0 t32
*) Perkiraan PERTUMBUHAN EKoNoM] Setelah tumbuhsebesar 4.8Dersen dalamtahun2000.ekonomiIndonesia diperkirakan akanhrmbuhlebihrendah dalamtahun200t. yaitusebesar 3,5 persen.Namun,dalamtahun2002 pertumbuhan ekonomiIndonesia diperkirakan akanmenguatkembalimenjadi4 perseu. Perkiraantersebutdidasarkanpadaekspektasiakan membaiknya berbagaifaktorekonomidannonekonomi terutama darisisiintemal.Secara pertumbuhan sektoral, sektorpertanian, sektorindustripengolahan, danseldor lainnyadiperkirakan masing-masing mencapai sebesar 1,4persen, 5,6persen, dan 4,0 persen.Dari sisi permintaankonsumsidiperkirakanakan persendaninvestasi menyumbang sebesar2,9 sebesar 1,8persen. Sementara negatif0,Tpersen itu sektorekstemal(eksporbersih)men)'umbang sebesar yangterdiri dari eksporsebesar 2,9 persendan imporsebesar negatif3,6 persen. Membaiknyakonsumsiterutamadidorongoleh konsumsiswasta.Hal tersebutselaindisebabkan olehmembaiknya ekspektasi masyarakat akan masadepanperekonomian Indonesia,juga dipengaruhi olehkondisitingkat hargadi dalamnegeriyangrelatifterkendali sehingga dayabeli masyarakat semakinbaik.Disampingitu, sukubungayangmenurunjugadiperkirakan pertumbuhan akanm€ndorong konsumsiswasta.
Sunber perlumbuhan ekononi tahun 2002 didorong oleh konsumsi twosla, lwettas[ dan
BabII
Asumsi Dasqr PenyusunqnAPBN 2002
Gralik I.1.1. PertumbuhanEkonomiTahunaD,199&2002
(persetr) l0
\
5 0
ree6 -5 -10 -15
,nn, \
,rr,
y'"n
+) 2oo2 .) 2ooo 2oor
\/
V
*) perkiraan
Kinerjainvestasitahun2002diperkirakanakanlebihbaikdibandingkan tahun 2001. Membaiknyakondisisosial,politik, dan keamanan, sertaproses perbankan, perusahaan, festrukturisasi hutangluar negeriswastadiharapkan perkembangan akanmampumendorong sektorriil terutamamelalui peningkatan penyalurankedit kepadasektorswastadan peningkatanarus masukmodal asing(PMA),baikberupainvestasi portofoliomaupun investasi langsung. Pertumbuhan ekonominegara-negara majudalamtahun2002diperkirakan akanmelemah dibandingkan dengan tahun2001,sehrrgga permintaan menekan eksporIndonesia, khususnya eksporbukanminyakbumidangasalam.Selain itu, hargaminyakduniadiperkirakan akansedikit lebihrendahdibandingtahun sebelumrrya sehinggapenerimaan eksporminyakbumi dan gas alam diperkirakan akanlebihrendah.Sekalipundemikian,totalekspordiperkirakan masihtumbuhlebihtinggidibanding tahun2001,yangterutama didukung oleh ekspornonmigas. Hal ini denganpertimbangan bahwarestrukhrrisasi ekonomi dalamnegeriberjalanlebihbaiksehingga dayasaingeksporIndonesiasemakin tinggi, di sampingeksporutamaIndonesiaadalahproduk-produkyang permintaannya cukuptinggi, Demikianjugahalnyadenganimpordiperkirakan akantumbuhlebihtinggisejalandengarmeningkahrya kegiatanperekonomian dalamnegeri. {
LAJUTNFLASI TekananinJlastdalam tahun2001disebabkan olehlebijakanh*gadan melemahnya nilai tukar rupiah.
Selamatahun2001 inflasi diperkirakanmencapai11,9persenyang disebabkan oleholehmelemahnya kursrupiahyangdiikutidengankenaikan hargabahanbakarminyak(BBM) dantarifdasarlistrik (TDL) padabulan Juni, sertatingginyapermintaanakanbarangjasa yangdisebabkan oleh berlangsungnya hari rayakeagamaan secarabersamaan menjelangakhir tahun.KebijakanpemerintahuntukmenaikkanhargaBBM danTDL tersebut
Bab IV
Anggaran Penclapatan dan Belqnja Negara Tahun Ang4dran 2002
jabatan Pertama,adanyarencanapenyesuaian tunjanganbagi beberapa fungsionaltertentuyang selamabeberapatahun teraklir belumpernah mengalamikenaikan.Kedua,diperlukannya anggaranuntukmenampung kenaikanpangkat/golongan, dankenaikangajiberkala(acrerJ).Sementara uangmakandanlaukpaukdirencanakan itu,paguanggaran naikdariRp2,l triliun atau0,1 persendari PDB padatahun2001 menjadiRp2,8triliun atau0,2persendariPDBpadatahun2002karenaadanyarencanakenaikan uangmakandan lauk paukbagianggotaTNI dan Polri sebesarRp2.500 per orangper hari. Dalampadaitu, komponenbelanjapegawailainnya, beras,lainlain belanjapegawaidalamnegerisertabelanja sepertitunjangan p€gawailuarnegerihampirtidak mengalamiperubahan dari bebantahun yaitumasing-masing sebelumnya, sekitar0,1 persenterhadapPDB. Alokasianggarcnunluk belanja barahq tahun 2002 secara nominal naiksekttar34,4 persen dari tahun 2001.
Sepertihalnyapadabelanjapegawai,anggaranyangdialokasikanuntuk belanjabarangsecaranominalnaik sekitar34,4persen,dari Rp9,6triliun atau0,7 persendari PDB dalamAPBN-Ptahunanggaran2001menjadi Rpl2,9triliun atau0,8persendariPDBpadatahun2002.Anggaran tersebut untukmendukung pemerintahan, diperlukan lancamya kegiatanoperasional baik di dalamnegerimaupundi luar negeri,sertamenunjangtugas-tugas pelayanan kepadamasyarakat. Anggaranbelanjabarangdalamnegeriakan dialokasikanantaralain untukpengadaan saranakerja,biaya langganan {LPND,serta dayadanjasa,biayaperjalanan dinaspadaseluruhdepartemen biayapemeliharaan asetnegaradanhasilpembangunan. memenuhi berbagai Sedangkan anggaran belanjabarangluar negeriakandigunakanterutama untuk mendukungkegiatanoperasionalkantor-kantorperwakilan pemerintah di berbagainegarasahabat.
Alokasianggaranuntuk pengeluaranrutin loinnyt lohuun2002sekitar 0,6 percen terhadap PDB.
Di lainpihakalokasianggaran rutinlainnyadalamtahun untukpengeluaran 2002 diperkirakanmencapaisekitar0,6 persenterhadapPDB. Alokasi pengeluaran anggaran rutinlainnyatersebut antaralaindirencanakan untuk jasa surveyor,bantuanuntuk pengembalian danareboisasi,pembayaran partaipolitik danbiayasidangtahunanMPR-RI,pembayaran tunggakan danklaimpihakketiga,biayaperawatan berasBulog,sertabantuan kepada KONI.Di luarpos-pos tersebut, pengeluaran rutinlainnyajugamenampung danacadangantanggapdaruratyang akandigrrnakanantaralain untuk penanggulangan masalahpengungsi, bencanaalam,sertamengantisipasi terjadinyaketidaksesuaian rencanatindak Qtolicy measures)dengan implementasinya. PEN GEL UA RA N PEM BA N G UNA N
PengeluaranpembangwrsntohvnonEguon 2002 ditetapkansekitor 3,1 persen dari PDB, secara noninal ndik wkitar j2,7 persen.
40
yang dikelola Dalam tahunanggaran2002 pengeluaranpembangunan pemerintahpusat ditetapkanRp52,3 triliun atau sekitar 3,1 persen terhadapPDB. Jumlahini secaranominalnaik sekitar32,7 persendari pusatdalam perkiraan pemerintah realisasianggaran belanjapembangunan tahunanggaran 2001. Sesuaidengansemangatotonomi daerah,pengeluiuanpembangunan pemerintah pusatdigunakan terutamauntukmembiayaitugasdankewenangan pem€rintah pusatyangmeliputibidangagama,hukum,aparaturnegarq
Bab IV
AnggaranPendapalandan BelanjaNegara TahunAnggaran2002
masingKK yangmenjaditargetsubsidiakanmenerima20 kilogramberas perbulanselamal2bulan, denganharga RpI.000,00perkilogram.Selain merupakanoperasipasaryang bersifatrutin, sebagiandari programlni merupakansalahsatu bentukkompensasilangsungkepadamasyarakat kurangmampuyang terkenadampakkenaikanhargaBBM danTDL. Dalampadaitu bebansubsidibungakreditprogramakandialokasikanuntuk memenuhikewajibanpemerintah atasbebansubsidibungaberbagaiskim kedit progam, baik kedit yangpendanaannya berasaldari eks-KLBI,surat utangyang dikelola oleh tiga BUMN, yaitu PT PermodalanNasional Madani(PNM), BankTabunganNegara(BTl.{) danBankRakyatIndonesia (BRI), maupunbank-bankumumyangikut sertadalampenyediaan lcedit usahatani (KUT) dan kedit ketahananpangan(KKP).
Subsidi bunga krcdit program merupakan trrbsidibungadtasEkim kredit program eks KLBI,
Dalamtahunanggaran 2002,bebanbungautangditetapkanRp88,5triliun atausekitar5,3persenterhadapPDB,turun 1,2persenterhadapPDB dari bebanpembayaran bungautang dalamAPBN-P tahunanggaran2001 PDB. Penurunan sebesar 6,5persenterhadap ini disebabkan olehturunnya bebanbungautangdalamnegerlmaupunbungeutangluar negeridari masing-masing 4,5 persentethadapPDB dan 2,0 porsonterhadapPDB dalamtahun2001meqjadi3,5persen terhadap PDBdan1,7persen terhadap PDB padatahun2002.
Beban bunga ulang tahun 2002 turun 1,2 persen terhadap PDB dori tahun 2001.
Bebanpernbayaran bungautangdalamnegeriuntuktahun2002ditetapkan Rp59,5triliun atau sekitar'67,2persendari total bebanbungautang, sedangkan sekitar32,8 persen(Rp29,0triliun) merupakanbungautang luar negeri.Upayauntukmengurangi bebanbungautangdalamnegeriantara lain dilakukanmelalui programpertukaranantaraaset-aset yang telah direstrukturisasi denganobligasiyang dimiliki bank-bank(assetbonds srap). Selainitu, karenapengaruhsukubunga(SBI 3 bulan)mempunyai peralanyangcukupsignifikanterhadappembengkakan bebanpembayaran bungautangdalamnegeri,khususnyayangbersumberdari obligasidengan tingkat bungamengmbang(variable rale), makakoordinasidenganpihak otoritasmonetermenjadi faktor yangsangatpentingdalammengupayakan kestabilansukubungaSBI padatingkatyangwajardanrealistis.
Upaya mengurangi beban bunga ulang dalam negeri akan dilalwkanmelalui assetbonds-svap,di sanping koordirusi denganotoritqsmoneterunhlkhEngusahakan suku bunga SBI yang vajaz
Sementara itu, upayauntukmengurangibebanpembayaran bungautang luar negeri akan ditempuhantam lain denganO mengurangijumlah pinjamanluar negeri baru(newloan) secarabertahap,(ir) mengupayakan pinjaman baru denganpersyaratanyang seringanmungkin, dan (iii) mempercepatpenarikankomitmenpinjamanyangsudahada.
Pengurangan beban bungautanglua vgeri dilahrkan a\tara lain dengan membatasi pinj@tan baru,
Di lain pihak, alokasi anggaranyang disediakanuntuk bolanjapogawai pusatdalamtahunanggaran2002 diperkirakanmoncapaiRp41,3triliun (2,5 persenterhadapPDB),naiksekitar4,6persenbila dibandingkan dengan belanjapegawaipadaAPBN-Ptahunanggaran2001.Peningkatan beban belanjapegawaidalamtahun 2002 tersebutterutamadisebabkanoleh naiknyaalokasianggaranuntukgaji danpensiunsertauangmakandan lauk pauk. Alokasi anggarangaji dan pensiunditetapkankannaik dari Rp33,3 triliun atau2,3 personterhadapPDB dalamtahun2001menjadiRp34,0 triliun atau 2,0 personterhadapPDB dalamtahun 2002. Adadua fal:tor penyebabnaiknyaanggarangaji danpensiundalamtahunanggaran2002.
Belsnjq pegqu,aipwal wik sekitar 4,6 percen dsri beban tahun sebelumnya, ktrena ddayi rcrcana F4* woian beberupqjenit tunjahgan fungsional tetuntu ,qtg selornaini belun pernahdtulklan
BabIY
AnggmanPendapatandan BelanjaNegara Tahun Anggaran2002
langkahnyatadalammeningkatkanefisiensioperasionalPertamina,serta BBM. langkahtegasterhadappenyelundupan Kenoilan harga EBM merupakan pilihan kcbijakan yang sangat tidak populer.
Pengurangan beban subsidi BBM bererti memberi ketempalan dan memperluasruang gerakprogran-program lqin unluk mempercleh olokosianggoron
yangberhakmenerima$ya' membrikanmanfaatlangsungkepadamasyarakat baik berupapeningkatandaya beli masyarakatkurang mampu,maupun denganitu' ke{a. Sehubungan penciptaan danperluasanlapangan mendorong harus perencanaan, sosialisasikebijakan,dan strategipelaksanaannya dipersiapkansecaramatang.
Bebansubsidinon-BBM nhun 2402 turur 0,2 persen rerhadap PDB dffi tqhun 2001
Unatk mengurangibeban subsidi lisP,ikqlen dilafu*ankenaifunTDL secarabe ohoPseLitar 4 hinEEa 6 persenWr tiwulan.
450VA denganpemakaianmaksimum30 KwH perlulan. OPK beras nwrupakan program kompensosi lepada sektar 9,8 juta kepala keluarga (KK) nasydmkot nishn
38
BabII/
AnggaranPendapatandan BelanjaNegara Tahun Anggaran2002
BELANJA NEGARA DalamAPBN 2002,volumeanggaranbelanjanegaraditetapkanmencapai Rp3,t4,0tiliun. Jumtahini bomrti20,4porsenterhadap PDB,atauturunsekitar 3,6persen biladibandingkan denganrasiototalbelanjanegara terhadap PDB tahun2001 sekitar24,0persen.Penurunan rasioini terutamadisebabkan oleh turunnyaanggaranbelanjapemerinahpusat,sedangkanalokasianggaran belanjabagidaerahjustnrdianggarkan meningkatseiringdenganpeningkatan penerimaan danaperimbangan sebagaiakibatdari peningkatan dalamnegeri bersih,maupunadanyaalokasianggaranbaruberupadanaotonomikhusus danpenyeimbang.
Anggaranbelanjanega. ra tahun 2002, ditetaq kanRp344,0trtliun atau 20,4 persen lerhadap PDB,
ANGGARAN BEI-A,NJA PEMERINTAH PUSAT pusatditetapkan DalamAPBN 2002,volumeanggaran belanjapemerintah Rp246,ltriliun atau14,6persenterhadapPDB.Jumlahini secaranominal turun9,6 persen,sedangkan rasionyaterhadapPDB lebih rendahsekitar 3,8persenbila dibandingkan denganperkiraanrealisasivolumeanggaran belanjapemerintahpusatdalamtahunanggaran2001 sebesarRp272,l triliun atau lE,4 persenterhadapPDB.Penurunan ini seluruhnyaberasal dati penurunanpengeluaranrutin, sementaravolume pengeluaran justru dianggarkan pombangunan peningkatan. mengalami PENGELUARAN
AnggaranbeIanjapernerlntahpusat tahun2002 secara nominal turun sekitar 9,6 persen da tahun2001.
RUTTN
Volumepengeluaran rutin dalamtahunanggaran 2002ditetapkan Rp193,8 triliun atauI 1,5persenterhadap PDB,turun4,3 persenterhadap PDB bila dibandingkandengantotal pengeluaran rutin dalamAPBN-Perubahan tahun anggaran 2001sekitar15,8persenterhadapPDB.Penurunan ini terutama disebabkanoleh berkurangnyabebansubsididanpembayaran bungautang dalamjumlah yang cukupsigniJicant.
RatioWngeluaranrutin terhadapPDB turun 4,j persen dori APBN-P 2001 akibat berhtrangryv bebansubsidi dan bunga utang.
Dalamtahun2002 pengeluaran untuk subsididitetapkanRp4l,6 triliun (2,5 persenterhadapPDB), turun dari bebansubsidiAPBN-P tahun anggaran2001 yang mencapai5,5 persenterhadapPDB, Faktorutama penyebabpenurunantersebutadalahberkurangnya bebansubsidiBBM dari sekitarRp68,4tiliun (4,6 persenterhadapPDB) dalamtahun2001 menjadiRp30,4triliun (1,8persenterhadap PDB).
Rasio beban sub di lerhadqp PDB turur| sekitar 3,0 persen dari tahun2001.
Padadasamyaada tiga faktor penyebabberkurangnya bebansubsidiBBM perkiraannilai tukar dalamtahunanggaran2002,yaituQ)nakin menguatnya rupiahterhadapdolar Amerika Serikat,dari Rp9.600,0menjadiRp9.000,0 perUS$,fy' lebihrendahnya asumsihargaminyakmentahintemasional,dari US$24metdadiUS$22per barel,serta(iii) adanyakebilakanataurencana tindak Qtolicymeasrru.r)untuk menaikkanhargaBBM dalamnegerimulai bulanJanuari2002.langkahpenyesuaian hargaBBM dalarnnogeridimalsud padadasamyamerupakanbagiantak terpisahkardari tahapanstrategibesar (grandstrateg)vrnfu menghapus subsidiBBM padatahun20M sebagaimana diamanatkan dalamUndang-Undang Nomor25Thhun2000tentangPmpenas 2000-2004,Sejalandengankmaikan hargaBBM, perlu diambil langkalr-
Upayapenurunanbeban subsidi BBM dilalukan nelalui lenaikan hargo BBM ,nuloi bulan Januart 2002; peningkalsa ertsiensi Perlamhs;terts pemberenlaien penyelxnduryn.
5t
Bab IIt
Anggaran Pendopa!andan Belanja Negara Tahun ,4nggoran2002
HTBAH Penerimdrln hibah tahun anggaran 200) akan dilaporkan pdda APBN Perubahan2002.
Sebagaimana tahun-tabun sebelumnya, hibahyangakan anggaran besarnya d i t e r i m a d a l a m s a t u t a h u n a n g g a r a ns u l i t u n t u k d i p e r k i r a k a n , mengiugataJirandanahibahsifatnyasearahdantidakadakewajibanuntuk membayarkembali. Dengandemikianjumlah dan realisasinyasangat d i t e n t u k a no l e h d o n o r , s e m e n t a r ai t u b e n t u k n y aj u g a t i d a k d a p a t ditentukansebeluuradanyapenandatanganan hibah, Dalatr tahunanggaran 2002 bcsarnyahibah belum dapat ditetapkandcngan pasti merrgingat belum terjadinyapenandatanganan kontrakyangsecaratcgasmenoatunrkan h i b a h bahwa t c r s e b u ta k a n d i r e a l i s i r d a l a r r t a h u n 2 0 0 2 . D e n g a l d e m i k i a ua p a b i l a t e t a p d i b u a t p r o y e k s i , p a d a g i l i r a n n y a a k a n m e m p e r s u l ipt e n g a l o k a s i a n h i b a h d i s i s i b e l a n j a n e g a r ad a n j u s t r u rnenimbulkanketidakpastian pengelolaanAPBN. Oleh sebabitu, dalam pelaksanaan APBN 2002nanti,bila ternyataterdapatsejumlahhibahyang ditcrimapemerintah, makarealisasihibahtcrsebutakandilaporkandalam Laporan SemestermaupunAPBN Perubahan. Tabcl M PENDAPATANNECARA DAN HIBAH APBN2001dan APBN2002 (DalanrTriliun Rupiah)
200t Uraian
A PcncrimranDalsmNeReri I. Pencrimaan Perpajakan l. Prjek I)alamNe8eri a PajakPenghasilan b PPNdanPPnBM c PBB d BPHI'B e. Cukai f PajakLainnla 2, PajakPerdagangan lnternrsionrl a BeaMaluk b PajakEkspor II. Penerimarn NegaraBukan Prjrk L SumberDayaAltun 2. BagianLabaBUMN 3. PNBPLaiDnya
Pcnyc- % thd suatan P D B
2002
Peru- % thd Danan PDB
2E6,0 t85,3 174,3 9s,0 53,5 5,t t,2 t 7, 6 1,9
19,5 12,6 1,9 6.5 3,6 0,3 0,I 1,2 0,1
2r9,E
1l,0 10,4 0,6
APBN
% rhd PDB
301,E 219,6 207,0 t04,5 70,1 5,9 2,2 22,4 I,9
t7,9 13,0 12,3 6,2
4,8 1,5 l't,6 1,1
20,3 rz,5 ll,E 6,3 3,8 0,3 0,I t,2 0,1
o,1 0,7 0,0
10,5 9,E 0,7
0,7 o,7 0,0
12,6 t2,3 0,3
0,1 0,7 0,0
100,7 79,4 9,0 r?,3
6,9 5,4 0,6 0,8
ll5,t 86,7 103 I E,0
1A
9 , r1
5,9 0,? |,2
63,2 toJ 8,1
4,9 3,1 0,6 0,5
246,0
19,5
299,8
20,3
184,7 t14,2
tl1
0,4 0,1 1,3 0,t
B. IIibrh
36
301,8 17,9
BabIV
AnggaranPendapatandan BelanjaNegara Tahun Anggaran2002
bukanpajak melalui pemanfaatansumberdaya ikan dan peningkatan penerimaan bagi pelayanan publikdi bidangperikanan. Selainmenyrumbang juga pengembangan negara,SDA perikanan secaralangsungmendukung polensikeuangandaerah,mengingat80 persendari penerimaan tersebut konnibusi akanmenjadipenerimaan daerah.Dalamrangkameningkatkan sektor perikananterhadappenerimaannegarabukan pajak, berbagai Nomor Peraturan Pemerintah danpengefektifan kebijakanpenyempumaan NegaraBukanPajak 142Tahun2000tentangTarif atasJenisPenerimaan KelautandanPerikanan terusdilakukan, YangBerlakuPadaDepartemen Di samping danpenjabaran aturanpglaksanaannya. termasukpenyusunan itu dilakukanjuga pengawasandi lapangansecaraefektif untuk penangkapan ikan illegal di wilayahperairanIndonesia. menanggulangi kebijakantersebut,dalam tahun Berdasarkanlangkah-langkah anggaran 2002 penerimaanSDA perikanandiharapkandapatmencapai Rp0,3triliun.
penyempurnqan pefaturan yang berlalw dan penanggulangan pe-
dari bagianPemerintahataslabaBUMN dalamtahun Rencanapenerimaan juga anggaran2002 selaindipengaruhioleh kondisiperekonomian, mempertimbangkanadanya faktor nonekonomi seperti gejolak di dalamnegeri.Dalam rangka sosialdanpolitik yang berkembang yang berdampaknegatifterhadap perubahan-perubalan mengantisipasi telahmelakukanbedagai penerimaan Pemerintah ataslabaBUMN, Pemerintah kesehatan dankinerjaBUMN antamlainmeliputipeningkatan upayastrategis, yang disertaidenganberbagaipenyempurnaan, baik yang menyangkut prinsip organisasi,manajemendanoperasionalBUMN, maupunpenerapan yangsehat(goodcorporategovemance). perusahaan Berdasarkan pengelolaan perkembangan faktor-faktorekonomidannonekonomi,sertakebliakanyang akan.ditempuhPemerintah,makapenerimaanPemerintahataslabaBUMN RpI 0,4triliun atau0,6persen dalamtahunanggaran2002ditetapkansebesar terhadapPDB.
Kebijakan penerimaan
denganperubahanKebijakandi bidangPNBPlainnyaakandiselaraskan Undangperubahan yangterjadisebagai konsekuensi daridiberlakukannya Nomor22 Tahun1999. 25Tahun1999danUndang-undang UndangNomor Perubahantersebutmenyangkuttugaspokok instansi/unitkegiatan pelayanandan pengelolaandanapemerintahpadadepartemen/LPND, dari pusatke daerah.Penyerahan maupunpengalihanfirngsidepartemen kepada kepadadaerahakanmembawakonsekuensi sebagian kewenangan penerimaan negarabukanpajak,yangsemuladiterima pengalihan sebagian olehpemerintahpusat.Untuk itu, beberapalangkahpentingakanditempuh tersebut,antaralain denganmelakukan untukmencapaisasaranpenerimaan perkembangan tarif, dengantetapmempertimbangkan berbagaipenyesuaian perokonomian nasional,perkembangan kegiatanusahadi sektorriil, serta bebanbiaya yang harusditanggungpemerintahataspenyelenggaraan di bidangPNBPlainnya.Di samping danpengaturan kegiatanpelayanan itu, di dalam pos PNBP lainnyajuga menampungpenerimaanyang piutangyangberasaldarirekeningdanainvestasi bersumber daripelunasan (RDI) sebesarRp4,1triliun. Berdasarkan langkahkebijakandan upaya 2002PNBPlainnyayangdapatdihimpun torsobut,dalamtahunanggaran diporkirakanmencapaiRp8,7triliun atau0,5 persenterhadapPDB.
nahgkapan {l@h secaro ilegal.
lab.t BUMN diaruhkan peningkalan kesehatan dan lctuerja BUMN.
Penerimaan PNBP lainbyo cetulerung mehuruh sehubungan pengalihan kevenangan kepada daerah dalam rangka olonomi don desenlralisasi jiskal.
Jf
Bab IY
AnggaranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran2002
an don penyeloran ke lcasrcgara.
Rp63,2triliun (3,7 persenterhadapPDB), bagianPemerintahataslaba terhadap PDB),danPNBPlainnyaRpS,T BUMN Rpl0,4hiliun, (0,6persen triliun (0,5persenterhadapPDB).
PenerimaanSDA migas didasqrkanslqs atu si harga ninysk mehtah US$ ?2,harel produksi 1.320MBCD,dan nilai tukar tupiah Rp9,000 per USt.
Penerimaan SDA berasaldari SDA minyak bumi dan gasalam, SDA pertambangan dan SDA perikanan.Penerimaan umum,SDA kehutanan, SDA minyak bumi dan gasalam dalamtahun anggaran2002 disusun berdasarkan asumsihargarata-rataminyakmentahIndonesia(Indonesia US$22,0per barel,tingkat Crudeoil Price - ICP) di pasarinternasional produksiminyakmentahtermasukkondensatmencapai1.320ribu barel per hari, dan rata-ratanilai tukar rupiahRp9,000,00per dolar Amerika SD{ minyakbumidan asumsitercebut,penerimaan Serikat.Berdasarkan gasalammasing-masing akanmencapaiRp44,0triliun (2,6 direncanakan persenterhadapPDB) danRp14,5triliun (0,9persenterhadapPDB).
Koatribusipenefittoan SDA pertombsngan uthummeningka!.
umummerupakansalah Sementara itu, penerimaan SDA pertambangan yang diharapkanakan dapat satu sumberdaya alam di luar migas negara. memberikankontribusilebih besarterhadappenerimaan Hal ini sejalandenganberbagaikebijakanyang ditempuh,antara lain peningkatankegiataneksplorasi,namuntetap memperhatikan kelestarianfungsidan dayadukunglingkunganhidup,penciptaaniklim pengolahan investasiyangkondusif,peningkatan mineraldi dalamnegeri, peningkatan dan efektivitasdan produktivitasoperasipenambangan pengolahan, sertapeningkatanbimbinganteknis dan manajemenusaha yang akan pertambangan. Berdasarkan kebijakandan langkahJangkah ditempuhdalamtahunanggaran2002,penerimaanSDA pertambangan umumditetapkanakanmencapaiRpl,3 triliun atau0,1 persenterhadap dariiurantebpllandrentRp\,05 PDB.Jumlahtersebut meliputipenerimaan triliun, dan penerimaaniuran eksplotasidan eksploitasilroyalty Rp1,29triliun.
Kebijakonpemonfaatqn SDA kehulananberorientdli kepadapembangunanseklor kehutanan yang berkelanjuten (sustoinabledevelopment).
TuntutanterhadapperbaikanpengelolaanSDA kehutanan,agar dapat menjagakelestarianlingkungandan sekaligusmampumemberikan kontribusiyang memadaibagi penerimaannegarasemakinmeningkat. Sehubungan denganhal itu, akanditempuhberbagaikebijakan,antaralain (i) menciptakandan membangunsuatu sistempengawasandalam pembangunan kehutanansecaraefisien, efektif dan transparansesuai (ii) membentuk prinsip-prinsip goodgovernance, institusipenyelenggaraan yangbersifatterpaduantarapusat,propinsi,dankabupaten/kota, kehutanan (rir) melanjutkanupayapembangunan sektorkehutananyangberkelanjutan (bertahandalamjangka panjang),dan (iv) pergeserankebijakanyang berorientasikepadapengelolaankayu (timber management)menjadi pengelolaansumberdaya (resourcebasedmanagement). Berdasarkan berbagaikebijakantersebut,dalamtahunanggaran2002penerimaan SDA kehutananditetapkanmencapaiRp3,0triliun (0,2 persenterhadap hutan(IHPH)Rp0,06hiliun, PDB),yangmeliputiiuranhakpengusahaan provisisumberdayahutan(PSDH)Rp0,9triliun, dan danareboisasi Rp2,0triliun. Di sisi lain, kekayaansumberdaya perikananjuga merupakansalah satupotensiyang cukup besaruntuk meningkatkanpenerimaannegara
Kebijokan di bidang SDAperilqnan meliputi
34
BabIV
AnggaranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran2002
Sementaraitu, penerimaanpajak lainnyadalamtahun anggaran2002 ditetapkanmencapai Rpl,9 triliun atau0,1persenterhadapPDB.Sasaran penerimaan pajaklainnyatersebuttidakterlepasdari peranankebilakandi intensifikasi, bidang pajak lainnyayang meliputi langkahJangkah yang diimplementasikan ekstensifikasi, dan peningkatanpengawasan pemakaian kepatuhan bendameterai,mesin melalulf, upayap€ningkatan pencegahan teraan,danpencetakan tandalunasbeameterai,(ry'peningkatan penyaluran meterai atasperedaran meteraitempelpalsu,(iit pemantauan BeaMeteraiyang secaraperiodik, dan(iv) perubahan atasUndang-Undang mengaturtentangkenaikantarifbea meterai.
Pehcapatansasaran penerimaanpajak lainnya, antara lain didukung oleh kebijakan penyesuatanlarif dan pemantauan penyaluran meEra|
2002ditetapkanmencapai Penerimaan beamasukdalamtahunanggaran Rpt2,2 triliun (0,7persenterhadapPDB),yangberartiRp2,4triliun atau 2001. dalamtahunanggaran sekitar24,6persenlebihtinggidarikondlsinya tersebut,akanditempuhberbagai Untuk moncapaisasaranpenerimaan kebijakansepertipemungutan bea masukdi PulauBatam,peningkatan pemberantasan kelancaranarusbarangimpor,intensifikasi pengawasan, penyelundupan, beamasuk sertapengurangan fasilitasdan pembebasan yangsemuladiberikanpadaimporbarangmodaldan bahanbakuuntuk industritertentu.Selainitu,juga ditempuhupaya-upaya untukmencegah terjadinyaFaktek-praktekpenilaianbarangimporyanglebihrendahdari nilai yang semestinyalunderinvoicing),penyempurnaan sistem dan prosedur kepabeanan,pelaksanaanpenagihan piutang bea masukdengansurat paksasesuaidenganketentuanyang berlaku, dan intensifikasipemeriksaanbarangdenganpengelolaanresiko (rrsft managemenl).
Peningkatdh penertrnaah bea masuk dntara
Penerimaanpajak/pungutanekspordalamtahunanggaran2002ditetapkan mencapaiRp0,3 triliun (0,02 persenterhadapPDB), yang berarti terjadipenurunandibandingkan tahun2001yaitu 0,04posenterhadapPDB. penerimaan nilai Faktoryangrnempongaruhi tersebutadalahpenguatan tukar rupiah terhadapdolar Amerika Serikat,volume,dan hargapatokan ekspor,sertakebijakanpenurunantarifpaj ak eksporterhadapprodukCPO dan turunannyayangtertuangdalamKeputusanMenteriKeuanganNomor 66 Tahun200I . Sementaraitu, untukmengamankan danmengoptimalkan penerimaanpajak/pungutanekspor tersebutditempuh langkahJangkah sepertiintensifikasipenagihanpajak/pungutaneksporterhadapeksportir yang menunggak,pemantauanatas pombayarandan pengawasannya, peningkatankoordinasi denganlnstansiterkait dalam monitoring harga internasional,sertapeningkatankepatuhaneksportirdalammombayar pajakekspor. PENERIMAAN
lain
didakung oleh kzbijakan pengurangan forilitas bea nasuk dan penceEahan praktek undefirNoicing.
Penerimaan paJaVpungutanekspor diperkirakan menurun wjalan penudengahkcbiJakan runantorfpajak elspox
NEGARA BUI
Mernbaiknyakondisiekonomi,penyesuaiantarifberbagaijenispenerimaan departemen/lembaga, upayapeningkatankinet'a BUMN, sertapeningkatan pengawasandi dalampemungutandanp€nyetoranPNBPke Kas Negarq merupakanfaklor pentingdalampencapaiantargetPNBPtahunanggaran 2002 yang ditetapkanRp82,2triliun atau 4,9 persenterhadapPDB. Penerimaantersebutterdiri dari penerimaansumberdaya alam (SDA)
Beberapelala or pent lng daleft penlngkatan PNBP adalah penyesuaian taitr, WninEkatan kinerjo BUMN,serta penEqw^takpemung t-
BabIV
Anggaran Pendapatdndqn Belqnjq Ncgqra'l'ahun Anggaran 2002
32,0 perstn da target tahun afiggaran 200L
tahun2001. Targetpenerimaan PPhmigastersebutdidasarkan alasasumsl produksiminyak diperkilakanL320 MBCD, hargarninyakUS$ 22 per barcl,dannilai tukarRp9,000,00per US$.
Penerinman PPN clan PPnBM diperkirakan neningkat 25,5 persen dari sataran tahun
pajak pcrtambahannilai barangdanjasa dan pajak Sasaranpenerirnaan pcnjualanatasbaraugmewah(PPN dan PPnBM) dalam tahunanggaran 2002 ditetapkanRp70,1triliun (4,2 persenterhadapPDB) yang beraiti m e n i n g k aR t p 1 4 , 3t r i l i u n a t a u s e k i t a r2 5 , 5 p c r s e nd a r i s a s a r a nt a h u n anggaran2001. PerkiraanpenerimaaD telsebutdidasarkanpada asumsi merrbaiknyabebcrapaindikatorekonomi makro dalaurtahun anggaral'r 2002,dandidukungoleh bcrbagaikebijakanyangtelahdanakanditempuh di bidangPPN dan PPnBM.
anggardn 20Al
leningkatan penerimaan PPN dan I'l'nBM antqra lain didukung oleh progunt canvasstng.
Dalamtahur anggaran 2002kebijakanumumyangditcmpuhdalamrangka optimalisasipenerimaanPPN dan I'PnBM lneliputiprogramintensifikasi pelnuugutaupajak,ekstensifikasisubjekpajak,sertapeningkatanpelayanan pcrpajakan,Kebijakanirtensifikasi dan eksteusifikasi tersebutditcmpuh antaralainmelaluif, kcnaikandanpenurunan tarifPPuBM untukbeberapa koniodititertentu,/lt proglarnpenyisiran(canvassing)rvajibpajak(WP) pedagangeceranyangmelakukar kegiatandi sentla-sentraekonomi,scperti mall, shopping cenler, ploza, toko dan usaha dagang penjual bahan bangunan, dan (lif pengcnaan itu, untuk PPN diPulau Batam.Sementara pelayanankepadawajib pajak akandilakukar percepatan meningkatkan prosesrestitusi.
Peningkatan sasa|an BPHTB didukung oleh kcblj akan elu tensiJilat: i
Atas dasarpertimbanganterhadappelaksanaan berbagaikebr.lakan di bidang pajakbumi dan bangunandanbeapcrolehanhak atastanahdanbangunan (PBB dan BPHTB), sasaranpenerimaanPBB dan BPHTB dalam tahun anggaran 2002ditetapkan scbesar Rp8,l triliun.Penerilnaan tersebutberasal dari PBB Rp5,9triliun atau0,4 perscntcrhadapPDB dan BI,H'fB Rp2,2 triliun atau 0,1 persen terhadap PDB. Apabila dibandingkandengan kinerjanyadalamtahunanggaran 2001,targetpenerimaan PBB danBPHTB dalamtahunanggaran2002 menunjukkankenaikansebesar29,3 persen. Untuk rnendukungtercapainyasasaranpenelimaanPBB dan BPHTB tclah dikeluarkan kebgakanpemberlakuan undang-undang barutentangBPHTB, yang mengaturpelaksanaanckstensifikasiBPHTB metalui perluasan cakupanobjek pajak,peningkatankerjasamadcnganpcmerintahdaerah, BadanPertanahan Nasional,notaris/PPAI'sertainstansilain yangterkait, sertapeneftibauadrninistrasitunggakanunluk mendukungpelaksanaan penagihanaktil
Kebi\kan penerihaan
Selanjutnya,penerirnaancukai clalamtahun anggaran2002 ditetapkan akanmeningkatcukup signifikan,yaitu dari Rpl7,6 triliun (1,2 persen terhadapPDB) dalarntahun anggaran2001 menjadi Rp22,4triliun (1,3 p e r s e nt e r h a d a p P D B ) d a l a m t a h u n a n g g a r a n 2 0 0 2 . O p t r m r s m e pencapaiantarget penerimaancukai tersebut didasarkanpada kcbijakan di bidangcukai yang akan ditempuh,antaralain meliputi (y' kenaikantarif cukai dzrnhargajual eceran(HJE), (ir) peningkatankepatuhanpengusaha kenacukai dalam membayarcukai, seda /iit) peningkatanpengawasanatas peredaranobjek cukai sejakdari prosesproduksi,hinggadistribusi,dan oemasarannva,
cukai antard ldin disebabkan oleh kenaikan tanf IIJE ddn peningkolan kepaluhon membarar cukai.
)L
BqbIV
AnggaranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran2002
Amerika Serikat.Untuk mendukungtercapainyasasaranpenerim&ln tersebut,akan ditempuh berbagaikebijakanyang meliputi upaya intensifikasipemungutanpajak,ekstensifikasisubjek/objekpajak,dan peningkatanpelayanankepadawajib pajak. Kebijakanumum tersebut masingdiimplementasikan terhadapsemuajenis pajak,yangselanjutuya masingakan dijabarkan secaralebih spesifikdalamkebijakan operasionalnya.
sbel penerinaanpajak dan kebijakan yang
ekonomimakro yang Berdasarkan asumsibesaranvariabel-variabel 2002,sertadidukung oleh akandicapaidalamtahunanggaran diperkirakan berbagaikebijakanyang telah dan akan ditempuhdi bidang pajak penghasilan (PPh),penerimaan PPhdirencanakan mencapai Rpl04,5triliun (6,2persenterhadapPDB),yangterdiridari PPhnonmigasRp88,8triliun (5,3 persenterhadapPDB) dan PPhmigasRpl5,7 triliun (0,9 persen PPhsecararasiot€rhadap terhadap PDB).Hal ini berartibahwapenerimaan penurunan PDBdibandingkan PDBmengalami sebesar 0,1persenterhadap Rp92,8triliunatau6,3persenterhadap tahunanggaran 2001yangmencapai penerimaan PPh migas, PDB. Hal ini disebabkanoleh menurunnya meskipunperanPPhnonmigasmakinmeningkat.
PenerinaanPPh dlperhrakon 6,2 persendari PDB.
PPhnonmigasdalamtahunanggaran2002 ditetapkan27,4 Penerimaan tersebut persenlebihtinggi dari sasaran tahunanggaran 2001.Penerimaan positif dipengaruhi olehfaktoreksternal danintemal,baikyangberdampak positifantaralainadalah yangberdampak maupunnegatif.Faktoreksternal pertumbuhan lebihbaik dari tahun ekonomimakroyangdiperkirakan yang akan berdampakpositif terhadappeningkatanbasis sebelumnya, pemungutan Sementara itu,faktorintemalberkaitan dengan PPhnonmigas. berbagaikebijakanyangtelahdanakanditempuhdi bidangPPh.
Penerimaan PPh non-
Kebijakanyangditempuhdi bidangPPhnonmigasantaralain penerapan upaya Undang-Undang Nomor l7 Tahun2000tentangPajakPenghasilan, denganRT/RWagarsetiapkartukeluarga ekstensifikasi melaluikerjasama diberiNomor PokokWajib Pajak(NPWP),dan mewajibkanbagi orang penghasilandi pribadiyang atasPenghasilan TidakKenaPajak memperoleh (PTKP)untukmenjadiwajibpajak.Di sampingitu,jugaakandiberlakukan yangselamaini merupakan perubahan perundang-undangan faktor terhadap perpajakan. penghambat bagipelaksanaan intensifikasidanekstensifikasi atasUndangPerubahan undang-undang tersebutmeliputi amandemen (Undang-Undang Nomor10Tahun1998),serta UndangtentangPerbankan transaksi ketentuantentangmonitoringlalu lintasdevisadanpencatatan pajak. yang Kebijakan akses kepada aparat keuangan memberikan pendukung sisteminformasidanmonitoring Iainnyaadalahpengembangan perpajakan yangterintegrasidanon-lineantarrnit-unitterkait.Dalam hal pajak (rax amnesty) pemberlakuan kebijakanmengenaipengampunan saatini masih diperlukanpersiapanyang matangdan teliti dalam pelaksanaannya, sertaperlu ditekankanbahwakebijakantersebuthanya Dengandemikian,diharapkan dilakukansekalisaja,tidak berulang-ulang. yang hasil kontraprodtktifdanmoralhazard. tidakmenimbulkan
Kebijakan yang ditenpuh di bidang PPh nonmigas dengan melakukan perubahan UU ydng menghambal pe-
Sementaraitu, sasaranpenerimaanPPh migasdalamAPBN 2002 diperkirakan menurunRp7,4hiliun atau32,0persendarikondisinyadalam
Penerimaan PPh Migas dlperkirakan menurun
akan ditempuh dalam bidang perpajakon.
migds dtperkirakan meningkal 2 7,4 perseh dar i targel tahun anggaran
2001.
laksanaan inle6ifkllsi dan ekstensifikasi.
JT
BabIV
Anggaran Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaron 2002
guna meningkatkanpendapatanncgara, dipersiapkanlangkah-langkah pilihan pembiayaan mengendalikau belanjanegara,dan rnengoptirnalkan defisit anggarannegara. Kesepakatan dengon
I)I'R RI
derts 2'3
dari PDB, clan harge BBI( ndik 30
APBN 2002j ugaberpedomanpadasasaranyang Penetapan besaran-besaran tertrrangdalam Propenasuntuk tahun 7002, dan kesepakatanPemerintah dan Dewan PerwakilanRakyat Rcpublik Indonesia(DPR RI) dalam PembicaraanPendahuluan APBN 2002, yang antaralain rnenyepakatitarget defisit anggaran2-3 perscnterhadapPl)B, dan kenaikanhargaBBM dalam negerirata-ratatertimbang30 persennrulai Januari2002. Secaragarisbesar APBN 2002ditetapkansebagaiberikut. Tabell!:l RINGI(ASAN APBN 2OOIDAN APBN 2OO2 (Dalan Triliur Rupiah)
2001 Penyc- % lhd sualan PDB
lkaia
Peru- % thd bahan PDB
APBN %thd PDB
A. PrndapatanNegars
286,0
l9,s
299,8
20,3 301,8
r7B
I Pajak 2. BukanPajak
185,3 100,7
12,6 6,9
184,1 l l5,l
12,5 2t9,6 '7,8 82,2
r3 , 0 4,9
351,6 - s4,1
24,0 344,0 20,1 - 3,7 - 42,1 - 2,5
B, BrlaniaNeglrra
340,3
23,2
C. DetisitAISBAT{n(A-B)
- 54,3
- 3,7
54,3
!,1
54,1
3,7
42,1
2,5
34.4 19,9
2,1
44,2 10,.t
1,0 0,7
23,5 13,6
1,4 l,l
D. Pcrflbiayaan Anggarar(C=D) I DalamNcgcri 2 LuarNeBeri,Neto
1,4
Mer$$randunl: Irod|lk Doucstik Bruk)
PENDAPATAN lenddpatan negara dan hibah direncdhakan mencapai 17,9 persen dari PDB
NEGARA
1.468,1
|.476,2
1.685,4
DAN HIBAH
Pendapatan negaradanhibahdalanrtahunanggaran2002yangseluruhnya Rp30l,8 dalamnegeridiperkirakanrnencapai bersumberdari penerimaan triliun (17,9 perscnterhadapPDB). Secaranoninal penerimaandalartl negeriyang terdiri dari penerimaanperpajakandan penerimaannegara namunrasioterhadapPDBbukanpajaktersebutmengalamipeningkatan, nya menurundibandingtahunsebelumnya,terutamakarenamenurunnya rnigas. PPhpenerirnaan PENERI MA,AN PERPAJAI
Reftana penerinaan pe rpaj akan did.ts dr kan pado perkiraan memboiknya berbagai ua-
30
perpajakan Penerimaan ditetapkantnencapaiRp219,6triliun ( I3,0 persen terhadapPDB), sejalan dengan nernbaiknya berbagaivariabel yang menentukar penerirnaanperpajakan,seperti pertumbuhanekonomi, perkembangan tingkathargaumum,dan nilai tukar rupiahterhadapdolar
BabIV
Anggaran Pendapatandan Belonja Negarq Tqhun Anggdran 20Az
BAB IV ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA Tnguiq ANGGARAN 2OO2
PENDAHULUAN AnggaranPendapatan danBelanjaNegara(APBN)TahunAnggaran2002 yangtinggiterhadap rasaoptimisme disusun tengah-tengah munculnya di pemulihan seiringdengan prospekdanupayapercepatan ekonorninasional, danparapelakupasar, mulaitumbuhnyakembalikepercayaan masyarakat pemerintahan baik di dalammaupundi luar negeriterhadapterbentuknya yang demokratis dan konstitusional. baruyangdipilih melaluiproses dengan Momentumyangcukupkondusiftersebutharusdimanfaatkan proses penyelamatan dari krisis sebaik-baiknya untuk mempercepat yangberkepanjangan. multidimensional pentingdalampenyusunan, Kondisi tersebutmenjadipertimbangan pembahasan APBN tahun2002.Di sampingitu, penetapan danpenetapan perkembangan realisasi APBN 2002juga telah mempertimbangkan pendapatan defisitAPBN,danpembiayaan anggaran negara, belanjanegara, tahun dalamtahunanggaran 2001danpolakecenderungan dalambeberapa landasan dalam sebelumnya, Perkembangan tahun2001digunakan sebagai APBN membuatperhitungandasar(base-line-projections)berbagaibesaran 2002.Pertimbangan APBN lainnyayangjuga rnenjadidasarpenetapan 2002adalahberbagaikebijakanstrategisdi bidangfiskal,sertaprogramprogramdansasaran-sasaran pembangunan dalam sebagaimana digariskan 2000-2004. GBHN 1999-2004 danPropenas
AI'BN 2002 disusun di Iengah rasa optimtsme masyarakat dan pelalw pasdr lerhadap prospek pemulihan ekonomi seirmg dengan lerbenluknla penerintahan
Penyusunan
APBN
tahun 2002 d[dasarkan pada (i) asumsi tldsar ekononi malco, (ti) perl.cmbanganAPBN tahun 2001, serta (iii) GBHN 1999.-2004. dan Propenas 2000-2004
padaupayauntuk Dalamtahun2002,kebijakankeuangan negaradiarahkan yang mewujudkanketahananfi skal berkelanjutan Uiscalsustainability) pemberianstimulusfiskaldalambatas-batas dengantetapmengupayakan prosespemulihan kemampuan ekonomi, keuangan negaragunamendukung prosesdesentralisasi sertamemantapkan dengantetap mengupayakan pemerataan sesuaiazaskeadilan, keuanganantardaerah kemampuan yangdiserahkan oleh Pemerintah sepadandenganbesarnyakewenangan pusatkepadadaerahdalamkerangkaNegara Kesatuan RepublikIndonesia.
Kebijakan keuangan negara tahun 2002 diarahfutn pada pen'tujudan liscal sustainabilily, pembelidn stinulus fiskal, dan menyukseskan pelaktanaan olonomi daerah dan desenlrd I isasi fts kol.
Untuk menunjangterwujudnyals cal sustainability,ada dua langkah shategisyangharusdijabarkandalamAPBN2002.Pertana, mengupayakan penurunansecarasignirtcantvolume dan rasiodefisit anggarannegara tahun2001 terhadapPDB minimalsamaataulebih rendahdari sasaran jangka menengahAPBN (mediumyang ditetapkandalamperencanaan rasio term-budget)sepertitertuangdalamPropenas. Kedaa,menurunkan ,rtocfutangpemerintah, baikutangdalamnegerimaupunutangluarnegeri Padaakhir tahun2002,diharapkan terhadapPDB (debt-to-GDP-ratio). rasioutangpemerintah mencapai sekitar77 persenterhadapPDB,dengan rasio utangluar negerisekitar42 porsenterhadapPDB. Untuk itu
F lscdl sust ai nability diupqyakn tnelalui (i) penurunan rasio dertsit terhddap anggaran PDB, dan (ii) rario stok Iangpemerinlah terhsdap PDB nenjadi 77 persen pada akhir 2002.
Bsb I
Perkernbangan Anggardn Pendupatan dan Bektnja Negara
P€rk€tdbinean
Gruttk lIL5 ll€mbrsynan Deflslt Angaarrn t999/2000 - 2OOl
3,0
2,O
l.o 0,5
I
Pcmbiayain
Dalam
N.Ec.il
Pcmbjaya.n
LulrN.g.r-
TsLetIU,5 RINGKASAN PERI(}]MBANGAN PEI,AKSANAAN OPSRASIONAI- FISI{.,{L FENIERINTAH, I999/2OOO - 2$OI '] (D$lrm friliun Rupirh) Uraian A , P e n d E p a l sN n (g8rr den IIiheh L P c n d a p a t { nD s l s m N eg e r l l. Perpsjakrn !. PaiakDalam Neecri b Pajak Pcrdagang-an lntcrnaslonal 2.Bukar Paj{k a, SunlberDayuAlam 3) b. BagianLabaBUMN c PNBP t,ainnya ILHiboh
rl_ _ _ r999/2000 2ooo 7001 PAN 70rhd Rcah-"/ thd F e n y e - % t b d P e r u Pl)ts sasi PDB s u a r a nI ' D B b a h a n
% lhd PDB
I t 7 , 8 1 6 , 6 2t5 ,t;t 2I ,'l 2 t 6 , 0 1 9 , 5 299t4 20,3 r E 7 , t 1 6 , 5 205,0 20,1 r25,9 ll,l rr5,E ll,7 t20,9 | 0,7 l 0 3 ,i l I 1 , 0 5 , 0 0 , 4 '1,0 c,'l 6 l , 9 5 , 5 89,2 9,0 45 , 5 4 , 0 76 , 0 t ", 7 5 , 4 0 , 5 3,9 0,4 Jt , 0 t , 0 9,3 0,9
2 8 6 , 0 t 9 , 5 299,8 20,t l E 5 , 3 r 2 , 6 184,7 12,5 I'14.3 1t,9 174,2 ll,E
7 , 3 1 , 92 + , 4 2 ; ' , { ) 2 , 4 I 5 6 , 8 t J , E 161,4 I6,.' 45,2 4,0 15,7 2 , 6 2 0 , t 1 , 8 9,4 I , O 24,4 2,2 I 6 , l 79,9 2,; 33,9 3 " 4 ( 4 { ! r ) ( 3 , e ) ( 1 5 , 0 )( l , s ) D , F e m b i s y a s nA n g g o ts n 4 4 , r 3 , 9 | 5,0 L Drlsm Ncgeri 14,7 t.3 s,'l 0 , 6 l PErbankan DalanNescri ( 1 , e )( 0 , 2 ) ( 1 3 , 5 )( 1 , 4 ) 2. NonperbankanD N 16,6 I,5 I8,9 II.Lurr Negeri 29,4 2,6 9,6 1 , 0 L Penarika PinjamanL N 49,6 4,4 17,2 t , 7
3.{0,3 2:i.2 J5,i,5 24,0 2i3,,' I,t,5 232t1 l5g 4 5 , 4 i r ,i 39,4 217 2t , ' t I , 5 1 9 , 7 I , 3 23,'t I ,6 1 9 , 7 l , l El,5 5,6 8?,4 5,5 !.4,3't (3,7) (s{,7) (3,7) 54,3 .r,7 54,7 3,',1 34,4 2,3 44,2 3,n
i , Belsnir N€gara I. Bclsnjr R fin II.B€lanj. Penbrngunnn l Pembiavaan Ruoiah 2, Pembiayaan Friryek IIi. Dsnr Perimb8ngsn C. Surplus/Defisit(A " B)
" 0 0 , 7 to,5 Ir)0,7 6,9 ll5,l '79,4 5 , 4 86,7 9,0 0,6 r0,4 t2,.3 C 8 I E,0
sc,i 2.3
1, 6
0.'t 7,t 5,q 0,7 t,?_
0,5
t9,9 1,4 1 0 , 5 0 , 7 4 0 , 1 2 , 7 30,3 2,0 2. PembayaranPokok Uta -e Lusr Negcri(A$ortisa!i., ( 2 0 , 2 )( r , 8 ) ( 7 , 6 )( 0 , 8 ) ( 2 0 , 2 ) ( 1 , 4 ) ( r 9 , E ) ( 1 , 3 )
Mc|Jorrrdum: ProdukDomrrtil Eruto
l.l3{,6
986r3
1.468,i
t.416,2
I ) Disesuaikon dencarklasifitasi baru. 2) FeriodeI April sampaidengan3l Desember2000. 3) Taiun A:ggarrl 2000 tidal- termasukpencrimaanSDA pertambangfln umum, krhutsnan.dan oeriksnan
28
ff'KUMEXTAST BAD$I
LT AIISA F]8I(AI'
o#Git"**
K.'''toY.''u{g
defisit anggarandalamtahunanggaran199912000 Realisasipembiayaan sisa PDB,sementara Rp44,l triliun,atau3,9 persenterhadap mencapai
triliun, RpZ0.2 luarnegerisebesar dibiayaidaripernbiayaan itu, padatahun2000,defisitanggaran Sementara (0,6 persen terhadapPDB) dan triliun Rp5,4 negeri sebesat dalam terhadap PDB). pembiayaan luar negeribersihRp9,6triliun(1,0persen anggaran dibiayai 2001, defisit pada angggaran tahun Sedangkan APBN-P luarnegeribersihRp10,5 daridalamnegeriRp44,2triliundanpembiayaan PDB. persen dan 0,7persenterhadap sekitar 3,0 triliun,ataumasing-rnasing privatisasi dari tersebut berasal pembiayaan negeri dalam Sumber-sunrber perbankan, danpenjualan BIJMN,penjuatanasetprogramrestrukturisasi terdiri dari pembiayaan luar negeri bersih pemerintah. Sedangkan obligasi sekitar0,7 proyek, yang pinjaman masing-masing program pinjarnan dan pembayaran cicilan persen dengan PDB dikurangi persendan1,3 terhadap PDB. terhadap pokokutangluarnegerisebesar 1,3persen T{bel IIL4 PERKEMBANGAN PEMBTAYAANDI,FISIT, 1999/2000- 2001 " (Dalam Triliun RuPiah) 2000'?) Uraian
PAN % thd PDB
L PembieyaanD{lf,m N€gori 14,7
1,3
Reafi-% drd Penye-% thd Peru- % thd sasi PDB suaian PDB bahan PDB 5'4
0,6
l . P e r b a n k aDna l a nN e g e r i
( 1 , 9 ) ( 0 , 2 ) ( 1 1 , 5 )( 1 , 4 )
Dalam 2. Nonperbankan Negeri
f6,6
1,5
II. P€mbiayarn Lurr Ncgeri
29,4
2,6
49,6
4,4
l
PcnarikanPinjamanLu6r NeBcri
2 Penlbayaran PokokUtang LLrarNeBeri(Amortisasi) (20,2) (l,t)
Jumlah
44,1
3,9
2001
t8,9
1,9
9,6 1,0 17,2
1,7
34,4
34,4
2,3
2,3
r9,9 1,4 40,1
2,1
44,2
3'0
7,6
0,5
36,6
2,5
10,5 0,7 30,3
2,0
(7,6) (0,8) (20,2) (1,4) (19,8) (1,3)
15,0
1,5
54,3
3,1
54,1
3,1
I ) Disesuaika-n denganklasifikasibEru 2) PeriodeI April sampaidengan3l Desember2000
27
Bab III
PerkembanganAnggaran Pendapatan dan Belanja Negaro
dalamtahunanggaran 2000rcalisasinya masiug-masing mencapaiRp17,6trililrn (1,8 persenterhadapPDB) dan Rp12,8triliun (1,3 pcrsenrerhadappDB). Dalamtar'.'rnanggaran 2001,besamyadanaalokasiumum(DAU) diperkirakan 4,1 persentcrhadapPDB. PenyaluranDAU dalamtahunanggaran2001untuk masing-masing dacrahsetiapbulannyaditetapkansebesarseperduabelas dari paguyangtercantumdalamalokasiDAU sebagaimana tertuangdalarn Keppres Nomor I 81 Tahun2000. DAKtahun200lberasal dari danarcboisasi.
Dana alokasikhusus(DAK), yang baru diimplementasikan dalam tahun anggaran2001ditetapkansebesarRp0,7triliun atau0,05 persenterhadap PDB, yang selunrhnyabersumberdari dana reboisasi(DR) dan untuk kegiatanreboisasidi daerahpeughasil. KESEIMBANGAN
Dejisrt tll' BN diupayakan nenurun secara bertahop,sejal an dengan upqyapenyehatanAPBN guna mencapaifiscal swtainab tly.
UMUM DAN DEFISITAPBN
Dalam upaya penyelratanAPBN dan pencapaianfscal sustainability, selamatiga tahun anggaranterakhir telah dilakukanrrpaya-upaya untuk mengurangidefisit anggaran,sebagaimana tercerminpada rasio defisit A?BN terhadapPDB yang menurundari 3,9 persendalamtahun anggaran 19992000menjadi1,5persendalamtahunanggaran2000,dandiperkiiakan mencapai3,7 persendalamtahunanggaran2001,
PE M B IAYAA N D E FI S I T A N G G 4 RA N Penlbioyaqn
delisit anggaran diutemokan menggunakan sunber pembiayaan dalam rcgeri.
pembiayaanluir negeribersihterhadapPDB menurundari sekitar2,6 persen dalamtahun anggaran199912000menjadi0,7 persenterhadappDB dalam APBN-P tahun anggaran2001. ztJ
Bab III
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Be[anja Negara
penyediaan untuk157pantilanjutusia,167pantianak bantuanoperasional prasarana air bersih terlantar,dan 3E5pantisosialcacat,(iv.)penyediaan pendudukmiskindi perkotaan rawanair dankonsentrasi bagipermukiman (v) penyediaan di 3.258kelurahan/desa; danabergulirbagi1.000lembaga kredit mikro (LKM), (vrl penyodiaanbantuandana langsunguntuk serta pemberdayaan masyarakatpesisirdi 125 kabupaten/kota, (vii) penyediaan subsidiangkutanbagi l8 operatorkapalpenyeberangan jarak pendek,oporatorkeretarel listrik (KRL) dankeretakelasekonomi, 14operatorbusbesardan l5 operatorbussedang. DANAPERIMBANGAN fiskal, otonomidaerahdan desentralisasi Seiringdenganpelaksanaan dalam sejaktahun2001transferdanadari APBN ke daerahdialokasikan ini selain danaperimbangan Pengalokasian bentukdanaperimbangan. bagiAPBD,j uga ditujukanuntukmemberikankepastiansumberpendanaan oil perbedaankapasitasfiskal bertujuanuntuk mengurangi/memperke antardaerah .
Datn perimbanganmerupakanbentukpengeluaran transfer rejak dese tralisasiJiskaldon otononidaerall
keuanganpusatdandaerahdalamAPBN Sebelumtahun2001, perimbangan hansferkedaerah,berupa(y' subsidi diwujudkannelalui alokasipengeluaran daerahotonom(SDO)ataudanarutin daerah(DRD),dan/ir) anggaranyang daerah(DPD)termasukdana didaerahkan dalambentukdanapembangunan transferke daerah bagihasilPBBdanBPHTB.Rasiojumlahpengeluaran dalambentukDRD danDPDtermasukbagihasilPBBdanBPHTBterhadap PDB terusmoningkatdari 2,6 persendalamtahunanggaran1999/2000 padatahun menjadi3,4 persendalamtahunanggaran2000.Sedangkan sebesar RpE2,4triliun atau5,6persen 2001danaperimbangan diperkirakan berupadanabagihasil@BIT) I ,4 petsen terhadapPDB,yangmasing-masing terhadapPDB, danaalokasiumum(DAU) 4,1 porsenterhadapPDB, dan danaalokasikhusus(D LK) 0,05persenterhadapPDB.
danaAPBN Rosiotransfer terhadapPDB kedaereh berupa DRD, DPD maupundanaperimbanganlerusmentngkaL
ke daerahmelaluiAPBN Penerimaan negarayangtelah dibagihasilkan pada tahun anggaran1999n000 dan 2000 baru dari sek0orperpajakan, yaitu PBB dan BPHTB. Selain itu, sebagiandari penerimaan sumberdayaalam(SDA) nonmigasterutamayangberasaldari kehutanan dan pertambangan umum, sekalipunbelum tercatatdalamAPBN, juga telah dibagihasilkan ke daerah,melaluimekanisme sesungguhnya penyetoranlangsungolehpengusaha di seklorkohutanandanpertambangan umum atas kewajiban yang menjadi hak daerahke kas daerah,dan yangmenjadihak pomerintahpusat ke rokeningmenteriteknis yang bersangkutan,
SebelunUUPKlDbagi hasilpenerimaantelah dilaksanakan berupa PBBdanBPllTa.
Komponenpengeluarantransferko daerahyang paling besaradalahdana alokasiurnum(DAU).Dalamtahunanggaran1999n000dan2000danaalokasi umumtercsrmindalamAPBN padasubsididaerahotonorn(SDO)ataudana daerah(DPD), selainyang nrtin daerah(DRD), dan dana pembangunan benumberdari penerimsanPBB danBPHTB.Dalamtahunanggaran1999/ nencapaiRpl7,5 triliun (1,5 2000reolisasiDRD danDPD masing-masing pencnertradapPDB)danRpEI tiliun (07 persenterhadapPDB),sedangkan
porsi DAU merupakan terbesarda konponen danopeimbangan dan jwlalusn nencryi 4,1 persen dori PDB pada talwn200l
Bab I
Perkembongan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
pusatterhadapPDB dalamtiga tahunterakhircenderung menurun,yaitu (4,0 persen PDB) dariRp45,2triliun terhadap dalamtahunanggaran1999/ 2000 menjadiRp39,4tiiliun (2,7 persenterhadapPDB) dalamtahun anggaran 2001. Pada saat krisis ber langsrng alokan pengeluarcn pembangunan barryak tercurah untuk progtam Jartng pengamansosial-
Ptiorilq s dI okasi pe nge' luaran pembangunan le bi h banyak di cut ahkan unluk penyediaanlasilitas pelayanan dasar
Dalan paket kebijakan penyesuaianAPBN200l, telah dilakukan penghematan proyek-proyek rektoral pada departenen/lenbaga.
Untukmengumngidarnpak negatif kehsikan harga BBM dan TDL, telah dialokasikanden
24
padatahun1998/1999 Padasaatkisis ekonomimencapai kondisiterburuk dan pembangunan pengeluaran lebihbanyaktercurahuntukprogram1999/2000, programpenanggulangan dampakkisis. Sebagian besardari pengeluaran pembangunan tersebutdialokasikanuntukproyek-proyekdankegiatanyang danmemperluas lapangan dapatmenciptakan kerja(proyekpadatkarya),serta mendukung kebutuhan dasr di bidangpendidikandan upayapemenuhan jaring pengaman yangberfungsisebagai kesehatan, sosialbagikelornpok yangrentanterhadap masyarakat dampaknegatifkisis ekonomi. pembangonan padatahun2000lebihdititikberatkan Prioritasalokasianggaran padasektor-seltordi bidangekonomi,sepertitransportasi, perdagangan, pengembangan usahanasional, pertanian dan kehutanan, keuangan dankoperasi, pertambangan pengeluaran danenergi.Di luarbidangekonomi,alokasi serta penyediaan pembangunan lebihbanyaktercuralpadaseklor-seklor fasilitas pelayanandasardi bidangkesejahteraan pendidikan, sosial,kesehatan, perumahan pelayanan danpermukiman, umum. sertajasa Dalamupayamencegahmembengkaknya defisit anggaransehubungan denganpenyehatan APBN di masa-masa mendatang, telahdilakukan penghematan langkah-langkah danpenajaman skalaprioritaspemanfaatan proyek-proyek anggaran pembangunair sektoraldi berbagaidepartemeL/ lembaga.L;ngkah-langkahtersebuttelah berhasilmenghemat pengeluaran pembangunan sekitarRpS,3 sekboral triliun(0,2persen terhadap pembangunan PDB), sehinggapengeluaran untuk departemedlembaga yangsemuladianggarkan RpI 7,2 triliun ( 1,2 persenterhadapPDB) realisasinya diperkirakan rnenurun menjadiRpl3,9triliun(0,9persen terhadap PDB), Sementara itu, untukmenanggulangi dampaknegatifterhadappenduduk miskinakibatpemberlakuan kebijakanpengurangan subsidienergi(BBM pembangunanjuga danlishik),makamclaluipengeluaran telahdialokasikan danasekitarRp2,0tri-iiunatausekitar0,I perse terhadapPDBbagiProgram Penanggulangan DampakPengurangan SubsidiEnergi(PPD-SE).Dana panganmurahmelaluioperasi ini dialokasikan untuk(y' tambahan penyediaan pasarkhusus(OPK)berasbagisekitar1,2juta kepalakeluargamiskin,(ir,) penyediaan bantuankhususmurid(BKM) bagi3,2juta murid SD/Ir4I,1,4 juta murid SMP/MTs,475ribu murid SMUiSMK/MA,dan 15.861 yangberasal mahasiswa darikeluarga miskindankorbankerusuhan; bantuan khusussekolah(BKS) bagi3.980SD/M1,2.309SMPMTs dan745SMU/ pendidikan SMK,/MA;bantuan luarsekolahbagi400pusatkegiatan belajar (PKBM), 50 ribu muridpaketA dan 150ribu muridpaketB, masyarakat serta 1.000tutor paket A dan 15.000tutor paketB, (ilr) penyediaan pelayanankesehatandalam bentuk pelayananrujukan bagi 1,23 jula penduduk miskindi 441rumahsakit,vaksinasibagi906,3ribujiwa bayidan balila, penyetliaanobat generikbagi 47,9 juta pendudukmiskin dan
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan
Di Iain pihak, bebansubsidinon-BBMdalamtiga tahunterakiir justru cenderung menurun,dari Rp25,0triliun (2,2persenterhadap PDB) dalam talrunanggaran 1999/2000 menjadiRp13,2triliun(0,9persen terhadap PDB) dalamtahunanggaran 2001.Penurunan ini terutamadisebabkan oleh
Dalan liga lahuh lerakhir substdi hon-BBM cenderung memlntn.
Tani,Iftedit Koperasi,Kredit KoperasiPrimeruntukAnggota(KKPA), (KPRS)danKreditPemilikanRumah KreditPemilikanRumahSederhana (KPRSS),termasukbeb4nresiko(risk sharing) bagi SangatSederhana kedit yangtidakdapatditagihkembali (defdult). Sementaraitu, persentase pengeluaranuntuk belanjapegawai(pusat) terhadapPDBnaikdarisekitar2,9persen (Rp32,7triliun)dalamtahunanggaran 199912000 menjadi3,0persen@p29,4triliun)dalamtalrunanggaran 2000,
Selaras perkemb'::rgan dengan belanjapegawai, dalamkurunwaktuyalg sama realisasi belanjabarangmengalami penurunan darisekitarRpl0,8triliun(1,0 persen terhadap PDB)dalamtahun anggnan199912000 menjadi Rp9,6triliun ( 0,7persen terhadap PDB)dalamtalrunanggaran 2001. Perkembangan beban belanjabarangtersebutberkaitandenganlangkah-langkah efisiensi, perkembangan volumekegiatan operasional danpemeliharaan terhadap asetasetnegara, perkembangan tingkathargabarang danjas4sertaperkembangan prosespenyelesaian pengalihan personil,peralatan, pembiayaan, can dokumen(P3D)sehubungan denganpelaksanaan otonomidaerahdan desentralisasi fiskal.
Dalam tdhun anggaran 2001, TPP yang diberikan selama tiga tahun tera khir d i mteg rast futn ka dalan gqii pokok
Proses penyelesaian pengolihanP3D berdampak pada berkurangtryo bebonbela4ia barangpemefttohpuEal
PE NG EL UA RA N P EM BAN G UNA N Sejalandengansemakinmembaiknyakondisi perekonomian nasional, kebutuhanalokasipengeluaran pembangunan untukpemberianstimulusguna merangsang kegiatanperekonomian dan penanggulangan dampakkisis ekonorni, cenderung makindibatasidandiprioritaskan hanyauntukproyekproyekyanglangsung menyentuh kebutuhan dasarmasyarakat. Pengetatan ini menyebabkan rasiopengeluaran pembangunan yang.dikelolapemerintah
Alokasi pengeluaran pembang{nan unluk pemberian stimulur semakin berkurang sejqlandenganmembai lorya kondisi ekonomi.
Bab III
Dalem latunwaldu liga lahun terekhir beban penbayaron bungautdng meningl@t dua kali lipat.
Bebanhungautakgdolan rcgeri sangatsehxitiflelhadap perkembangan lingkat bunga
Bunga utang har negei naik cukup signirtcaht l@renade eriasirupiah dan lambehqn ulang bara.
Beban subsidi BBltt membengkak, selain karena harga minyak mentah))ang t i nEg i,j uga dki bal deprcs iasi rupiah.
22
Perkembangan Anggaran pendapatan dan Belanja Negoa
Dalamtiga tahunterakhir,pombayaran bungaurangmengalamipeningkatan yangsangattajam,dariRy'2,9 riliun (3,EpersenterhadapPDB)dalamhhun anggaran1999/2000 menjadiRp95,5triliun (6,5persenterhadapPDB)dalam tahunanggaran 200I . Pengeluaran ini merupakan kontributorutamapenyebab membengkaknya bebanpengeluaran rutin dan sangatsensitifterhadap perubahantingkatbunga,nilai tukfi dan inflasi. Hal tersebutmenyebabkan APBNmenjadilebrhrentanterhadap fluktuasiberbagivariabelekonomimakro. Peningkatanpembayaranbungautangyang dramatisini dipicu oleh membengkaknya p€mbayaran bungautangdalamnegeridari Rp22,2triliun (2,0persenterhadapPDB) dalamtahunanggiffim1999/2000 menjadisekiar Rp66,2triliun (4,5 persenterhadapPDB) dalamtahunanggaran2001, Kewajibanini harusdipenuhisebagaikonsekuensi darl penerbitan/y' surat utangkepadaBank lndonesiadalamrangkaprogrampenjaminar sekitar Rp2l8,3triliun dan(ir) obligasinegarabagiprogramrekapitalisasi perbar*an dalamnegerisebesarRp428,4triliun, sebagaipilihan kebijakanuntuk menyelamatkan banft-balkdalamnegeridan mempertahankan keberadaan sistempembayaran nasional. Darikomposisi obligsi png telahditerbitkalPemerintah, sebagian besar(sekitar 5l persen) dalambenhlkbungamengambang (ya7iablerate),sedangkan 49 p€rsensisanyadengansukubungatetap(faed rate) tiga persen.Expos:oe dari obligasirekapterhadapresikotingkatbln1a (interestrate /,:r,t) retatif tinggi,hal ini mengakibatkan pengaruhperubahan tingkatbungaSBIterhadap bebanbungaobligasimenjadisangatbesar.Sebagaigambaran, dalamtahun anggaftn2001,setiapkenaikan ataupenurunan I persentingkatbungaSBI tigabulandapatmengakibatkan timbulnyatambalanataupenguraagan beban pembayaran bungautangdalamnegerisekitarRp2,2biliun. Demikianhalnyadenganpembayaran bungautangluarnegeri,dalamtiga tahunterakhirbebannyajuga rnengalami peningkatan yangcukupsignifcant, darisekitarRp20,7triliun ( 1,8persenterhadap PDB)dalamtahunanggaran 1999/2000 menjadiRp29,3triliun (2,0persenterhadapPDB)dalamtahun anggaran2001.Di sampingdisebabkan oleh bertambahbesamyautang baruyangbersumber daripinjamanbilateraldanmultilateral dalamkerangka paketprogrampemulihanekonomi,peningkatan pembayaran bungautang juga merupakan Iuarnegeritersebut akibatdari adanyadepresiasi rupiah terhadapdolarAmerikaSerikat. Depresiasi rupiahdankenaikan hargaminyak mentahdi pasarintemasional merupakan duafaktorpenyebabutamamembengkaknya bebansubsidiBBM dalamtiga tahunterakhir,yaknidari Rp40,9hiliun (3,6 persenrerhadap PDB)dalamtahunanggaran 1999/2000 menjadisekitarRp68,4triliun (4,6 persenterhadapPDB) dalarntahunanggaran2001.Timbulnyasubsidi merupakan konsekuensi dari kebijakanpenetapan hargaBBM yanglebih rendahdari hargapasarnyaberkaitandenganupayastabilisasihargadan perlindungan sosialkepadamasyarakat miskin.Pemberian subsididialggap kurangefektif,selainkarenakurangtepatsasaran, dalamprakteknyajuga lebihbanyakdinikmatiolehgolonganmasyarakat beradayangmerupakan konsumen BBM terbesar. Di sampingitu, subsidihargaBBM tersebutjuga mendorong terjadinyapenggunaan BBM secarailegal,sertapemborosan penggunaan energl.
Perkenbangan Anggoran Pendqpqtdn dan Belania Negaro
Bab III
Tebel III.3 - 2OO1'J FERKI,MI]ANGAN BELANJA NECARA, 1999/2()()O ( D a l a ml r i l i u n R n P i s h ) 2001
2000'])
1999/2000 PAN % Ihd PDB
Ur An
Reafi- % thd Penye- 7o thd Peru- % lhd su sn PDB oanSn PDB saei PDB
L B . l n D j aP e n e l i n t th P u s [ t 2 0 2 , 0 l 7 , E l E 7 , l t E , 9 258,8 11,6 212,1 lE,4 l 56 , 8 r 3 , 8 1 6 t , 4 t 6 , 3 213,4 14,5 2 3 2 , 1 1 5 , 8 a BelanjaRulin 45,2 4,0 15,7 2 , 6 4 5 , 4 3 , 1 19,4 2,7 b ttelanjaPenbdnBunan
29,t 2 , 6 3 3 , 1 3 , 4 t 1 , 5 5 , 6 4 , 0 L l , 4 1 , 5 0 , 4 2 0 , 1 1, 4 60,5 4,I 2,3 30,4 I , l
ll, Dsne Pcrimbangrn a. DanaUagil{asil'l b. DanaAlokasi Umum '/ c. DanaAlokari Khusus
0,7 0,05
t2,4 5,6 2t,2 I,4 60,5 4,I 0,7 0,05
231.9 20,4 22r,I 22,4 t4$,3 23,2 354,5 24,0
Jumlsh
banr dcnqanklasiilkasi I ) Discsuarkan 2000 I L De"trnber li PeriodcI npril ;aNpai dengaD daerah(DPD) dari PBB .liUntuk tahur;1999/2000dan 2000 berupada a pembanBunan dan BPHTB dar 2000 bcrupaSDo dan DPD non-PBBdaDBPHTB 4) Untuk tahur 199912000
PENGELUARAN RUTIN Depresiasi nilai tukarrupiah,naiknyatingkatbungadanlaju inflasi,serta dampakkrisisyangterjadi perkembangan kondisisosialdanpolitiksebagai bebanpengeluaran dalarnkurunwaktutigatahunterakhirtelahmendorong peningkatau drastis.Apabiladalamtahunanggaran secara rutinmengalarni rutinbarusekitarRpI 56,8hiliun ( 13,8persen realisasipengeluiuiur 1999/2000 tersebut terhatlapPDB), ntakadalamtahunanggaran2001 pengeluaran PDB).Sebagian terhadap triliun( 15,8persen rnenjadi Rp232,7 meningkat yangbersifat nonpengeluaran ini mcrupakan besardarijenispengelttaran pegawai, belanja trayaran subsidi dan per bunga utang, scperti discretianary, yangmencukupi bagipemerintah hampirtidaktr ,sisartranggera,k sehingga fiskal. pcngelolaan kebijakan rr dalam rntuk melakukan antner
Pengeluaranrulin yang bersift t non'discretiorary nembengkakakibat danpak krisir.
Gralik III.4 ' 2001 PerkembrDgsnPengeluaranRutin 799912000 100./" 904/0 800/o 701/.
60v.
-/1
50r/o
40v. 30v. 20v. toyo
ov.
II 1999/2000
2ooo
2001
E Bulga ursng I subsidi tr BelanjE Pegewai El I.aiDdva
2T
Perkembangan Anggarsn Penddpaldn dan Belanja Negara
Bab III
HIBAH Hibah diadninistrasikon melalui APBN sejak lahunanggaran200l.
Dalam beberapatahunterakhirkhususnyasetelahterjadinyakrisis ekonomi,Indonesiamenelimahibahdari berbagainegaraataulembaga donor.Hibahtersebutditerimadalambentukdanatunai,barang(in kind) jasatenagaahli(technicalossistance),yangdiberikanbaikkepada maupun pemerintahpusat,daerah,maupunsecaralangsungkepadamasyarakat, kelompokmasyarakatataupunlembagaswadayamasyarck^t(non governmentalorganization/NGO). Mengingatbanyaknyaperinasalahan yangdihadapidalampengadministrasian hibah,terutamaterkaitdengan pemberihibah(donor)danpenerimahibahyangsebagianadalahswasta dan diterimadafambentuk inkind dan technicalassistance,maka padatahun2001.Dalam pencatatan dalamAPBN mulai dikembangkan telah 2001,hinggabulanApril 2001,pemerintah tahunanggaran antara negara./lembaga donor lain hibah dengan beberapa menandatangani yang yang berasaldari Jennan,Jepang,dan AmerikaSerikat.Hibah dalamtahunanggarantersebuthanyasebagianyang ditandatangani terealisirdalam disalurkanmelaluiAPBN, dan belumtentusepenuhnya bersangkutan. tahunanggaran BELANJA NEGARA
K sis ekonohi dan pelakt andan desentru ltsasi fiskal menyebabkan beban belanja negara meningkat taj am.
20
Dalamtiga tahunterakhir,anggaranbelanjanegaranaik secaratajam, PDB) dalamtahunanggaran terhadap dari Rp?31,9triliun (20,4persen PDB) 199917000 menjadisekitarRp354,5triliun (24,0persenterhadap 2001.Peuingkatan ini letutamadisebabkan oleh dalamtahunanggaran bebananggaran belanjapemerintahpusatdari Rp202,0 membengkaknya triliun (17,8pcrsentcrhadapPDB) dalamtahunanggaran1999/2000 PDB) dalam menjadisekitarRp272,1tritiun (18,4persenterhadap tahunanggaran2001, serta meningkatnyaalokasipengeluaran I'DB) transferkepadadaerahdari Rp29,9triliun (2,6 persenterhadap (5,6 persen sekitar Rp82,4 triliun anggaran 1999/2000 menjadi dalamtahun terhadapPDB) dalamtahunanggaran2001.Faktorutamapenyebab bertarnbahbesarnyabebananggaranbelanjapemerirltahpusat rutindalamjumlah naiirnyapengeluaran
PerkembanganAnggaran Pendapatandan Belanja Negara
BabIII
(d) menerapkansisteminsentif berdasarkan kinerja (Performance kinerjadireksi. untukmendorong IncentiveSystem/PIS) penerimaanPNBP lainnya,yang Sementaraitu, perkembangan merupakanpenerimaanyang bersumberdari berbagaipenerimaan pemberi negarabukanpajakyangdikelolaoleh departemen/lernbaga pelayanankepadamasyarakatsecaranominal masihmenunjukkan peningkatan meskipunrelatifkecil.DalamtahunanggaranI999/2000, PDB),dan penerimaan ini mencapai RpI 1,0triliun ( 1,0persenterhadap ( menjadiRpl8,0triliun 1,2persen 2001meningkat dalamtahunanggaran terhadapPDB) dalamtahun anggaran2001. Berbagaiupayayang penerimaan tersebut selamaini dilakukandalamrangkameningkatkan kepadapublik, kualitasdankuantitaspelayanan meliputi(y'peningkatan (lr) menyesuaikan beberapatarif pungutanyang sudahtidak sesuai PNBP, kualitaspengelolaan dengankondisiekonomi,(iii) meningkatkan khususnyayang berkaitandenganadministrasidan tata cara penyetorannys,ftr) meningkatkanpengawasan, dan (v/ meningkatkan antarainstansiterkait,terutamadalamrangkamenetapkan kerjasama kebijakanyang berkaitandenganPNBP lainnya.
Dalom liga tahutl lerakhir PNBP loinnya meningkat,meskipun Iecil.
Tsbel III.! . 2OOII) PERKEMBANi;AN PENERIMAAN NEGARA BURAN PAJAK, I999/2OOO (Dahn Triliun Rupiah)
1c.,9912000 ljra ian
PAN % Ihd PDB
2000z)
2001
Redi- oZthd Peny€-% thd Peru- %tt
Bukan , rjak L Pe||erin|aan
61,9
5,5
89,2
a SumberDayaAlam 3)
45,5
4,0
76 , 0 7 , 7 7 9 , 4 5 , 4
5,4
0,5
3,9 0,4
9,0 0,6
l l,0
I,0
9,3 0,9
12,3 0,8
b Bagianl,aba BUMN o. PNBP Larnnya
86,',| 10,4 o,7 I E,0
t,2
II. Hi bah Jumlah
61,9 5,s
89,2
9,0 100,7 6,9 115,1 7,E
denganklasifikasibaru. I ) Disesuaikan 2000. 2) PeriodeI Aprilsampaid€ngan31 Desember umum,kehutanan, danperikanan. tidok ter$asukperta$lbanBan 3) Untuk ta.hun199912000
l9
Bqb I
Penerimaan SD,'l migos dipengaruhi oleh harga minyak mentah, nilai lukar dan lingkat produk:i($mg).
Akumulasi saldo dana reboi sasisampai dengon tahun 2000 telah dlietor kz APBN tahun2000.
Upayapeningkatanpenerirnaanlqba BTJMN dilakukan nelalui peningkalankinerja dan kesehatan BUMN.
t8
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Penerimaan SDA minyak bumi mengalamipeningkatan yang cukup tajam,dariRp33,1 triliun(2,9persen terhadap PDB)dalamtahunanggarau 1999/2000, menjadiRp60,0triliun(4,1persen terhadap PDB)dalamtahun anggaran 2001, Meningkatnya penerimaan minyakbulnitersebut dipenganhi ofeh beberapa t'aktor,yakni (i) naiktlyahargaminyak nrentahIndonesia (IndonesiaCrudeOil Price/ICP)di pasarinternasional, (ir) melemahnya nilai tukarrupiahterhadap dolarAmerikaSerikat,dan firl relatiftidak tingkatproduksi(lifting) minyak.Sementara berubalrnya itu, penerimacn SDA gasalamdari hasilliquid ntrturalgas (LNG) danliqttid pe*oleum gar (LPG)selama periode waktuyangsamajuga mengalami peningkatan, yangantaralaindisebabkan oleh(a/peningkatan hargaLNGdanLPGdi pasar intenrasional, dan@)melemahnya nilaitukarrupiahterhadap dolarAmerika Serikat.Dalamtahunanggaran 2001hargaLNG dan LPG rnasing-masjng mencapai diperkirakan perMMBTUdanUS$260,28 US$4,5070 perMton. Sementara itu,perkembangan penerimaan SDAdi luarmigas,yangmeliputi pertambangan umum,kehutanan, danperikanan relatifstabildalamjumlah yangrelatifkecil,yaknisekitar0,2-0,3persen terhadap PDBselama tiga tahunterakhir.Kecualiuntuktahunanggaran 2000,penerimaan SDA kchutananmengalamipcningkatart yangcukuptajammenjadi0,9 pcrsen terhadap PDBterutama karena setoran adanya akumuiasi saldopeuerrmaan danare6oisasi tahun-tahun sebelumnya, Mulaitahun2001penerimaan negara jenispenerimaan bukanpajakdari SDA merupakan yangdibagihasilkan kepada jenispenerirnaan sehingga pengelolaan daerah, upayaoptimalisasi ini secaraotomatisakanberdampak padapeningkatan peng.luaranunhrk transferdanaperimbangan ke daerah.Dari sisi upayapenyehatan APBN, peningkatan penerimaan SD-.\di masamendatang tidak lagi sepenuhnya padapenunrnan berdampak defisit.Namunpadasisilairroptimalisasi tersebut akanmemperkuat basispenerimaan daerahdalammendukung pelaksanaan otonomidaerah dandesentralisasi fiskal. penerimaan Perkembangan negarabukanpajakdaribagianpcrrcrintahatas labaBUMN relatifstabilpadatingkatsekitar0,5 persenterhadap PDB selamatiga tahunterak!;ir,Namundernikiansecaranorninal,bagian pemerintah ataslabaBUMN tersebut mcningkat dariRp5,4triliun(0,5persan terhadapPDB) dalamtahunanggaran1999/2000, menjadiRp10,4triliun (0,7persenterhadap PDB)dalamtahunanggaran 2001.Krisisekonomi yangberdampak padaharnpirsemuasektorekonomi, juga menimbulkan penurunau dampaklangsung terhadap lababeberapa BUMN tertentu.Dalam kaitanini, dalambeberapa tahunterakhirtelahdilakukanberbagaiupaya untuk meningkatkanpenerimaanlaba BUMN, arrtaralain tlengan meningkatkan kinerjadan kesehatan praktekBUMN melaluipenerapan pnktek good corporote goyernancedalam tubuh BUMN, yang dilaksanakan antaralain dengan(a) mendorongperanaktif dantanggung jawab Kornisaris/Dewan Pengawas pendapatkepada dalammemberikan manajemen BUMN, (b) memperjelas perandan tanggungjawab direksi dalam kaitannyadengantujuan utama masing-masing BUMN, (c) mengeluarkan dokumenstatemenlof corporaternlerr,(SCI), yaitu dokumenyang memuattargetkinerja dan indikatorlain yang harus d ipertanggungj awabkanBUMN, yang dapatdiaksespublik, dan
PerkembanganAnggaran Pendapatandan Belanja Negara
Bqb llI
TrbelUI'1 - 2OOII) I999NOOO PENERIMAANPERPAJAKAN, PERKEMBANGAN (Drlrd Triliun Rupiah) 1999n000 Uraian
P;fr-A thd PDB
I. Pajak D!lom Neg€ri L PajakPenghasilan 2. PPN dan PPnBM ] , PB B 4, BPH'TB 5. Cukai 6. PajakLainnya ll. PeiNk Pcrdagrng{n Internasionsl I BeaMasuk 2. Pungutan/Pajak Ekspor
Junloh
zoo02)
2001
Reali % thd Penyc-% lhd Peru- o/o tlld sasi PDB suaianPDB bahan P D B
120,9 10,1 1 0 8 , 8 l r , 0 17,t,3 |l,9 t74,2 1 2 , 7 6 , 4 5 7 , l 5 , 8 9 5 , 0 6 , 5 92,8 11 | t O 55,8 35,0 3,5 4,8 3,6 0,4 5 , I 0 , 3 3,5 0,3 t,2 0,1 I,5 0,6 0,05 0,9 0,1 17,6 t,2 t7,6 1 0 , 4 0 , 9 1t , 3 I , l I,7 0,6 0,05 0,9 0,09 1 , 9 0 , 1
5,0 0,4 4,2 0,4 0 , 8 0 ,r 125,9 1t,l
1,0 0,7 6,7 0,1 0,3 0,0
ll,0 t0,4 0,6
0,7 0,1 0,0
10,5 9,8 0,7
tl,t 6,3 3,8 0,3 0,1 r,2 0,I
0,7 0,7 0,0
r15,E 11,7 185,3 12,6 184,1 12,5
I ) Disesuarkan dcnganklasifikasibaru 2) PeriodcI April sampardengan3l Desember2000
PENERIMAAN NEGARA BUT
F
2000 20Ot r SuEberD&yaAl.m I PNBPIninny! E BagisnPemerintd &ri labaBUMN
Sebagianbesar PNBP bersunberdari penertmaanSDAmigas.
Bab III
PerkembanganAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara
terganggunya prosespungutanjenis situasisosialdanpolitiknengakibatkan pajakiri. Dalamtahunanggaran 2001telahdiberlakukan undang-undang barutentangBPIITB yangantaralain mengaturtentangpelaksanaan BPH'I'Brnelaluiperluasan ekstensifikasi cakupan objekpajakdalarnrangka perkembangan mengantisipasi bentukdanterminologi hak dariperolehan atastanahdaubangunan. Peningkd!an peneritnaan a*ai lerutqfla didukung oleh kenaikanprodulai BKC dan L,enaiLanHJli.
Peningkatan pener imaan palqk lainnya dipengaruhi oleh meningkotnya kepatuhanpemakaian
Peningkatanpene maah bea mdsrk lerutama t elalui pehctbutun beberapa Jisilit1s penbebasan bea masuk,datn pencegahan praktek
Penurunanpenerimaan pajak el,Jpor leruldma akibot kebijakan penurunantarif.
16
penerimaan Perkembangan cukaiselarna tigatahunterakhirmenuujukkan Irend yrng menillgkat.Dalamtahunanggaran1999/2000 penerimaan RpI 0,4triliun(0,9persenterhadap tersebut mencapai PDB),selanjutnya 2001rneningkat menjadiRp17,6triliLrn( I ,2 persen dalamtahunanggaran terhadapPDB), ataumeningkatRp7,2triliun, Beberapafaktor yang peningkatan penerinraan produksi mendorong ini adalah(y'peningkatan permintaan barangkenacukai(BKC), sejalandenganmeningkatnya atas produkBKC,(lr)peningliatan (HJE)hasiltembakau hargajualeceran sekitar 5-10 persen,(iii) pembe(afiasan terhadappita cukai palsu,dan (lu)pengawasan terhadapperedaranBKC. pajaklailnya,yangterutama Pcnerimaan bersumber daribeameteraijuga menunj yangsignifikan yaitudari ukkanpeningkatan dalamtigatahunterakhir, RpO,6 triliun(0,05persen terhadap PDB)dalamtahunanggaran 1999/2000 menjadiRpO,9triliun (0,09persenterhadapPDB) dalarntahunanggaran 2000,dandiperkirakan meningkat menjadiRp1,7triliunatau0,1persen terhadap PDB dalamtahunanggaran 2001,Peningkatan tersebut, tidak terlepas ekonomiyangmempengaruhi dariperkembangan nilaitransaksi terkena Berbagai beametcrai. upayayangditempuh untukmeningkatkan penerimaan pajaklaiunyaantaralainsepertimenaikkan tarif beameterai dalamtahun2000,meningkatnya pemakaian kepatuhan bendameterai, mesin teraanmeterai,danpencetakan tandaIunasbeameterai. peuerirnaan Sementara itu,realisasi beamasukdalarntigatahunterakhir peningkatan yangcukupsignifikan,yaitu dariRp4,2triliun nrenunjukkan (0,4 persenterhadap PDts)dalamtahunanggaran1999/2000 menjadi Rp9,8triliun (0,7 perserterhadapPDB) dalamtahunanggaran 2001. Peningkatan tersebut antaralaindisebabkan olehmenurunnya pemberian fasilitasdanpembebasan beamasukyangsemuladiberikanpadaimpor barangrnodaldan bahanbakuuntuk industritertentu,sertaupaya-upaya pencegahan terhadapterjadinyapraktek-praktek penilaianbarangimpor yanglebihrendahdarinilaiyangsemestinya (underinvoicing). Selainitu nilaitukarrupiahterhadap melemahnya beberapa matauangasingter(tama penerimaan dolarAmerikaSerikatrnenyebabkan dalamrupiahmenjadi lebihbesar. pajaVpungutan Realisasi penerimaan ekspordalamperiode1999/20002001menunjukkan yangrnenurun, yaitudariRpO,8 kecenderungan triliun (0,07 persenterhadapPDB) dalam tahun anggaran1999/?000, menjadiRp0,7triliLur(0,04persen PDB)dalamtahunanggaran terhadap 2001. Kondisitersebutdisebabkan terutamaolehkebiiakanDenurunan tarif pajak eksporterhadapprodukcrudepalm oil (CPO) dan turunannva.
Bab lll
Perkembangan Anggaran Penddpatdn dan Belanja Negara
kondisi nrcningkatRp20,l triliun. Selainkarcnapergaruhp€rkembangan ekononrinrakro,peuiugkatanpencrirraantcrscbutiuga nrcmpakanhasil rvajib pa.jakterutamamelaluiprogram dari upaya-rpaya/r) ekstensilikasi (convassin@ pcrryisirarr pajak. wajib pajak,/ll intcnsifikasipemungutan pcngawasan yang lebih intensifterhadapwajib pajak tcrulalnamclalui potcnsial,dan (il4 peningkatarr penegakan hukurn(/aw enforcement).
Prrkcmhnngrn
Prncrirnarn
(irafik lIl.! lteberap..tenis
P!jik,
srf ka , elcstensijikasi, dan penegakan huktm (law enfbrcement)
l r r 9 9 / 1 O 0 O- 2 0 O l
7.OO 6,OO 5,OO 4,OO 3.OO 2.OO 1.OO
g
liur Dlasuk
.
(
u l. N i
L-
l'l'N (lntr I'PnlrM
I
I'l;h
I
,
_-']
SelaujLrtnya, nreskipun kondisiperekonomian belunrpulih sepenuhnya, upayau p a y ay a n g d i l a k u k a ns c l a r n at i g a t a h u nt c r a k h i rm a m p um e n d o r o n g belgr:raknyabeberapascktor tcrtcntu, Dcngan bcrgeraknyakegiatan penerimaanPPN ekonomipadagililarrnyaakarrmcndorongpeningkatan 2001 penerirnaan PPN dan PI)u BM. Dalam kunru wakhr I 999/2000 dan , Rp22,7triJiun,yaitudali Rp33,I triliun(2,9persen terhadap PPnllM rncningkat PDI)) dalamtahrmanggaran199912000, nrenjadiRp55,8triliun(3,8 persen ) 0 0 J . l l c r b a g a ki c b i j a k a ny a n g t e r h a d r LPpD B ) t l a l a mt a h u na r g g a r a l 2 peningkatan pcnerimaan rnendukung PPN dan PPnBMtersebutantaralarn melipLrti1r)ekstensi{ikasi rvq ib p.1ak,terrftalranrelaluipenyisiran(crmva';sing) pengLrszrJra kcra pajak (l']KP)yangpcnycrahan baraugkcnapajaknyadilakukan di pusa!pusatpcrbclanjaar: bcsarfirralf , (ir) pencabLrtan berbagaifasilitasPPN (iii) yang pengusaha dan PPnBM diberikankepada kena pajak terlenlL.t, (luJ penyuluhan, pelayanan pcncairanlunggakansecaraaktif, peningkatan kepadawajib pajak,sedapemeliksaalsederhana di lapangan, dan(v/ perbaikan adurirristlasi danpenegakan hukum. (PBB) pcncrirnaan pajakhurnidanbangunan Scmcntara itu, pcrkcrnbaugan dan bea perolehanhak atas tanalrdan lrangunan(BPH'fB) selarnatiga Rp2,2triliun,yaitudariRp4,1triliun tahunteraklriI r engalamipcningkatan (0,4persenterhadap PDB)dalarntahunanggaran1999/2000, menjadiI(p6,3 tLiliun(0,4 persenterhadapPDB) dalam tahunanggaran2001.Berbagai PBR telah u p a y ai n l e n s i f i k a st il a n p e r b a i k a na d m i n i s t r a spi e n c r i m a a n pcncrimaanPBB,narnuntidakkondusifnya ditearpuhuntukmeningkatkan
Peningkatan PPN dah PPnBM terutamo didukung oleh program canvassing, dan kebij akan pencqbutanberbogsi la\ttilt$PPNdonPPnBM
l' eh irgklatl
pen4r i hao n
PBB dan BPHTB didukung oleh inlensii kasi tlan per bat kan admi nis trasi perpajakon.
l5
Perkembangan Anggaran Pend{.tpdtan dan Belanja Negara
Bab III
perpajakan, yakni dari ll,l persenterhadapPDB kenaikanpenerimaan 1999/2000, meningkat menjadi12,5persenterhadap dalamtahunanggaran tahunanggaran2001. PDB dalamAPBN Perubahan
Perkembrngan
Crrfik P€ndrp.trn
m.l Neg.rr
lgt 9|2OOO- 2OOt
E
s
Dalam kondisi krisis penerinaanpajakdalam neg.tri masih mampu memberikan konlriburi yongculaap beru i.
PENERIMAA N PERPAJA T
Depresiasinilai rupiah beryengar h poritif lerhadappenertmaan pajak petdagangan intemasional.
Sementaraitu, dalam kurun waktu yang sama,penerimaanpajak perdagangan internasional meningkat Rp5,5triliun,yaitudariRp5,0triliun (0,4 persenterhadapPDB) dalamtahun anggaran1999/2000,menjadi Rp 10,5triliun (0,7persenterhadapPDB) dalamtahunanggaran2001. peningkatan pajakperdagangan intemasional tersebutterutama Pesatnya yang nilai transaksi nilai rupiah mengakibatkan disebabkan olehdepresiasi matauang dalamlupiahmenjadilebihbesar.Sebalikny4dalamdenominasi jenis perkembangan penerimaan Hal ini ini cenderung melambat. asing khususnya masih fasilitas impor, berkaitandengan besamya atasbarang pembebasan beamasukatasproduktertentuterutamabarangmodal,serta kian rendahnyatarif pajal
PeninElalanpenerinaan PPh terulana.didulung oleh pelalcannon inten-
PPhmeningkat cukupsignifikan,yaknidariRp72,7triliun (6,4 Penerimaan persenterhadapPDB) dalamtahunanggann199912000, menjadiRp92,8 PDB)dalamtahunanggaran 2001,yangberarti triliun (6,3posenterhadap
t4
Pendapatan dan Belanja Negara
BAB III PERKEMBANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELA,NJA NEGAFTA PENDAHULUAN Peranpemerintahmelalui kebijakanfiskal dalammelaksanakan fungsi alokasi,distribusi,dan stabilisasiperekonomian padamasakrisis sangat dominan. Dalamtigatahunterakhir,pemerintah menjadimotorutamadalam perekonomian menggerakkan agardapatkembalike posisisebelumkisis karenasektorswastabelumdapatberperansecaraoptimal.Dalammasa krisis, alokasi pengeluaranpemerintahmeningkatcukup tajam guna mengakomodasikan berbagaiprogramuntukmengatasi krisis,seperti kebijakansubsidi,perlindungan terhadap masyarakat miskinyangterkena dampakkisis, dan pemberianstimulusfiskal terutamauntukmembantu pengusaha kecil, menengah dankoperasi.Namun,upayapemulihandan perlindungan terhadapmasyarakat tersebutbelumdapatdilakukansecara maksimalberkaitandenganberbagaiketerbatasan yangdihadapipadasisi penerimaan negaradanpembiayaan anggaran.
Selama masa krisis peranan pemeritltah nelalut kebij akanfi skal sangat dotninsn dalam melaksanakanlungsi alokasi,distribusidan slabilAasi.
Pemerintah tetapmelakukanekspansifiskal untukrnelanjutkan program pemulihanekonomi.Namunsecara bersamaan tetapberupaya menyehatkan APBN denganmengurangidefisit anggaran, yaitu melalui peningkatan disiplin anggaran, pengurangan subsididan pinjamanluar negerisecara bertahap, peningkatan penerimaan pajakprogresifyang adil danjujur,serta penghematan prioritaspengeluaran. danpenajaman Agardapatmemperoleh ruanggerakyang lebih besardalammelaksanakan program-program jugamelakukan pemulihan, pemerintah negosiasi ulang(rescheduling) dan percepatan restrukturisasi utangluarnegerisesuaidengankemampuan keuangan yangpelaksanaannya negara, dilakukan secara transparan.
DkspansiJiskal masih dpe ukan,rmmunuptrya penyehatakAPBN telap tnenjadiprio tqs.
PENDAPATAN NEGAR^A DAN HIBAH Selamatiga tahunterakhir,pendapatan negaradan hibah menunjukkan perkembangan yangrnenarik.Meskipunkrisisekonomimenimbulkan dampaksemakinmenyusutnya basispenerimaan perpajakan, namun berbagailangkahintensifikasidan ekstensifikasi perpajakan mampu memberikan lrasilpositif.Berbeda halnyadenganpenerimaan negarabukan pajak(PNBP)di luarpenerimaan sumberdayaalam(SDA),krisisekonomi telah menyebabkan terjadinyapenurunanlaba sebagianbesarBUMN. Sementara itu, penerimaan hibahdaribeberapa negaradanlembagadonor meningkatselamamasakrisis,namunrealisasinya tidak sebesar yang diperkirakansemula.Secarakeseluruhan pendapatan negaradan hibah meningkat dariRpl87,Etriliun(16,6persen terhadap PDB)dalamtahun anggaran1999/2000 menjadiRp299,9triliun (20,3persenterhadapPDB) dalamtahun anggaran2001.Peningkatanini terutamadidukungoleh
Krisis ekononi berdempak pada pehlusatan basis pene maan pajak secqra umum, namun upaya inte nsiJikasi dqn el.l tenstf kasi, serta penyemPurnaanperuturan perpajakan mamp meningkatkan pendapatan heggra,
l3
BabII
AsunstDasarPenyusunan APBN2002
nentah duniaakibat pernotonganproduksiOPEC dan keputusanIrak untuk menundaekspor minyak nentah mereka(sesuaidengan United Nationsl PBB oil-for-foodprogramme) seha snyadapatmendorongnaiknyaharga minyak mentahdunia.Namun,kenaikanhargaini menurutbeberapalembaga riset internasionaldiperkirakansulit terjadi mengingatkenaikanpermintaan minyakrnentahtersebutmasihbersifatregional(hanyauntuk pemenuhan kebutuhandalamnegeriAmerikaSerikat).Untuk benuaAsia danAmerika Latin, permintaannrinyak mentah cenderungmelelnah sedangkanuntuk benuaEropa,inflasi yangrelatiftinggi,yangdiikuti dengannaiknyasuku bungaregionaldapatmenurunkantingkatpertumbuhan ekonomisehingga diperkirakanakanmenekanpemrintaanminyakmentahdunia. Dengan asumsi ceteris poribus yang didukung oleh perkiraan berbagai lembagarisetintenrasional di atasditambahdcnganbeberapa faktorseperti antara lain stock policy dari negara-negarailldustri yang besarnyatidak jauh berbedadengantahun2000 Cantahun200I, cuacayangmendukung, sertaconlrol supplyyang relatif berhasil,rnakahargarninyakmentahdunia untuktahun2002diperkirakansekitarUS$22per balel. NNGI
t2
MENTAH
INDoNESIA
Tingkatproduksiminyak Indonesiarnerupakanangkayangdidasarkanpada kuotaOPECdankapasitastingkat produksiminyak Indonesia,Dalarntahun 2002tingkatproduksiminyakmentahIndonesia d iperkirakansekitar1,320 juta barelper hari, atausamadenganproduksitahun2001, Tidak adanya kenaikanproduksimigasini sehubungan denganpenurunanproduksisecara alamiah(natural decline) padz beberapa sumur produksi yang ada dan adanyagangguankeamanandi daerah-daerahteftentu, sementarajumlah penemuancadanganmigas baru relatif kecil karena semakinterbatasnya sumber-sumber misas.
AsumsiDasar Feq'ttsunanAPBN 2002
BabIl
SUKU EUNGA SBIS
BULAN
mencapairataSukubungaSBI 3 bulanselamatahun2001diperkirakan ratasebesar 16,4persen,lebihtinggidibandingkan dengansukubungaSBI ini 3 bulantahun2000yangmencapaisebesar14,3persen.Peningkatan ketatkarenamasih sehubungan dengankebijakanmoneteryangcenderung melemahnya nilai tukarrupiahdantingginyalajuinflasi.
SulwbungaSBI3 bulan diper lcirakanturunmenjadi l4 persentahun2002
Dalamtahun2002,sejalandenganperkiraanlaju inflasi,nilai tukarrupiah, dankebijakanmoneter,sukubungaSBI 3 bulandiperkirakanakanturun menjadirata-ratal4 persen.
HARGA MINYAK MENTAH INTERNASIaNAL Kenyataanmenunjukkanbahwahargaminyak internasionalsangat Dalamkurun berfluktuasisehinggasangatsulit untukmemperkirakannya. waktu 1996-2001,hargaminyakmentahberadadalamkisaranUS$12US$24per barel. Dalamtahun2002hargaminyakmentahintemasionaldiperkirakanrata-rata sekitarUS$22per barel ataulebih rendahdari perkiraantahun2001 yang mencapai US$24perbarel.SampaidenganbulanJuni2001,hargaminyak mentahdi pasarintemasionalrelatif stabil.Selainkarenafaktorsupplydut ini juga diperkirakankarenakesepakatzut Organizationof demand,kestabilan PetroleumExportingComtries(OPEC)padasidangtanggal17Januari2001 untukmemotongproduksiminyaksebesar1,5juta bph(barelper hari) yang II 2001harga berlakumulaitanggat1 Februari2001.Padaawalsemester menurunsehingga OPECmengumumkan minyakmempunyai kecenderungan produksiminyakmentaluryalagisebesar rencanapenurunanjumlah satujuta mulai 1 September 200I . barelperhariyangdirencanakan
HarEa minyak tahun 2002diperkirakanralaMta sekitarUS$22per barel.
Dari sudut pandangsupply dan demand,naiknyaimpor miryak mentah AmerikaSerikatuntukmemperbaiki stokdalamnegeriAmerikaSerikat, dapatditerjemahkansebagaipeningkatanpermintaanminyak mentah. penawaranminyak Tingginyapermintaandibarengidenganterbatasnya 1l
Lampiran &
b, Danapenmbangan; c. Danaotonomikhususdandanapenyein-Lbang. (2) Anggaranbelanjapemerintahpusatsebagaimana dimaksuddalam ayat(l) huruf a direncanakan sebesar Rp246.040.049.500.000,00 (dua ratus empatpuluh enam triliun empat puluh miliar empat juta lima ratusribu rupiah). puluhsembilzur (3) Danaperimbangan sebagaimana dimaksuddalamayat (1) huruf b direncanakan (sembilanpuluh sebesarRp94.53 1.751 .500,000,00 empattriliun lima ratus tiga puluh satu miliar tujuh ratus lirna puluhsatujuta lima ratusribu rupiah). (4) Dana otonomi khusus dan dana penyeimbangsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) htuuf c direncanakan sebesar Rp3,43 7.000.000.000,00 (tiga triliun empatratustiga puluhtujuh miliar rupiah) yang masing-masingterdiri dari dana otonomi khusussebesarRpl.382.282.500 000,00 (satu triliun tiga ratus delapanpuluh dua miliar dua ratusdelapanpuluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan dana penyeimbang sebesar (duatriliunlimapuluhempatmiliar tujuh Rp2.054.717.500.000,00 juta ratustujuhbelas lima ratusribu rupiah). (5) Jumlah anggaran belanja negara Tahun Anggaran 2002 sebagaimana dimaksuddalamayat (2') dan ayat(3) direncanakan (tigaratusempatpuluhempat sebesar Rp344.008.801.000.000,00 triliun delapanmiliat delapanratussatujuta rupiah). Pasal7 (1) Anggaranbelanjapemerintahpusatsebagaimana dimaksuddalam Pasal6 ayat(l) hurufa terdiridari : a. Pengeluaran rutin; b. Pengeluaran pembangunan. (2) Pengeluaranrutin sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf a direncanakan sebesar RpI 93.740.949.500.000,00 (seratus sembilan puluh tiga triliun tujuh ratus empatpuluh miliar sembilanratus empatpuluhsembilanjuta lima ratusribu rupiah). (3) Pengeluaran pembangunan sebagaimana dimaksuddalamayat (i) huruf b direncanakansebesarRp52.299.100.000.000,00 (lima puluh duatriliun duaratussembilanpuluh sembilanmiliar seratus juta rupiah), yang terdiri dari pembiayaanpembangunanrupiah sebesarRp26.469.100.000.000,00 ( dua puluh enamhiliun empat ratus enam puluh sembilan miliar seratus juta rupiah), dan
64
Latttpiran 8
a. Paiakdalan.r negeli; inlernasional. b. Pajakpeldagangan
( 2 ) Penerimaanpajak dalam negcri scbagairnanadimaksud dalam ayaL(l) humf a direncanal
(t) Iienerimaan pajak perdagangan inlernasional scbagaimarla dimaksud dalarr.r ayat (l) huruf b direncanakan sebesar (dua bclas tliliun lima raLussembilan Rp12.598.600.000.000.00 puluh dclapanmihrrrenamratusjuta ruptah). (4) Rincian penerimaan perpaiakan I ahun Anggzuan 2002 sehagaimanadimaksr"rddalam ayat (2) dan ayat (3) dicantumkan dalampcnlelasanayatini. Pasal5 (1) Penerimaannegara bukan pajak sebagaimanadimaksud daliun Pasal2 ayar(3j terdiridan j a. Pcnerimaansumberdayaalam; b. Bagianpemerintahataslaba badanusahamilik negara; c. Penerimaannegarabukanpajak lainnya.
(2) Penerimaan sumber daya alam sebagaimanadimaksud dalam ayat(l) huruf a direncanakansehesarRp63.195.450.000.000,00 (enam puluh tiga triliun selatus sembilanpuluh lima miliar empat latus lima puluhjuta lupiali).
( 3 ) Bagian pemerintahataslaba badanusahamilik negarascbagainiana dimaksud dalam ayat (1) huruf b direncanakan sebesar (sepuluhtriliun tiga ratuslima puluh satu Rp10.351.392.000.000,00 miliar tiga ratussembilanpuluh dua.jutarupiah),
(4) Pencrimaan negara bukan pajak lainnya sebagaimanadimaksud (l) dalam ayat huruf c dircncanakan sebesar Rp8.700.000.000.000,00 (delapanlriliun tujuhratusmiliar rupiah). (5) Rincian penerimaan negara bukan pajak Tahun Anggaran 2002 sebagaimanadimaksud dalam ayat (2), ayat (3) *an ayat @) dicantumkandalam penjelasanayat ini. Pasal6 ( 1) Anggaranbelanja negaraTahun Anggaran2002 terdiri dari : a. Anggaranbelanjapemerintahpusat;
Lampiran 8
24. Pinjaman proyek adalah nilai lawan rupiah dari pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek pernbangunan. Pasal2 (1) Anggalan Pendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 yang memuat pendapatan dan belanja negara mcrupakan pelaksanaandari dan satu kesatuanyang tak terpisahkan dengan RencanaPembangunanl-ahunan(Repeta)Tahun 2002. (2) Rencana Pembangunan Tahunan (Repeta) Tahun 2002 sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) menjadi lampiran Undangundangini. Pasal3 (l) Anggaran pendapatannegara dan hibah Tahun Anggaran 2002 diperolehdari sumber-sumber: a. Penerimaanperpajakan; b. Penerimaannegarabukan pajak; c, Penerimaanhibah. (2) Penerimaan perpajakarnsebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf a direncanakan (duaratus sebesarRp219.627.480.000.000,00 sembilan belas triliun enam ratus dua puluh tujuh miliar empat ratus delapanpuluh juta rupiah). (3) Penerimaan negara bukan pajak sebagaimanadimaksud dalam ayat(1) huruf b direncanakansebesarRp82.246.842.000.000,00 (delapan pqluh dua triliun dua ratus empat puluh enam miliar delapanratus empatpuluh duajuta rupiah). (4) Penerimaan hibah sebagaimana dimaksud dalam huruf c direncanakansebesarRpO,00(nihil).
ayat(1)
(5) Jumlah anggaranpendapatannegara dan hibah Tahun Anggaran 2002 sebagaimanadimaksud dalam ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) direncanakansebesarRp301.8'/4.322.000.000,00 (tiga ratus satu triliun delapanratus tujuh puluh empat miliar tiga ratus dua puluh dua juta rupiah). Pasal4 (1) Penerimaan perpajakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal ayat (2) terdiri dari :
62
Lampiran I
13.Dana alokasi umum adalah semua pengeluarannegara yang dialokasikankepadadaerahdengantujuan pemerataankemampuan keuangan antardaerah,sebagaimaaadimaksud dalam UndangundangNomor 25 Tahun 1999 tentangPerimbanganKeuangan antaraPemerintah PusatdanDaerah. 14.Dana alokasi klifususadalah semua pengeluarannegara yang dialokasikankepadadaerahuntuk membantumembiayaikebutuhan tertentu, sebagaimanadimaksuddalam Undang-undangNomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah PusatdanDaerah. 15.Dana otonomi khususdan dana penyeimbangadalahdana yang dialokasikanuntuk membiayaipelaksanaan otonomikhusussuatu daerah, sebagaimanaditetapkan secara eksplisit dalam undangundangtentangotonomi khusussuatu daerahtertentu,sertauntuk penyeimbang kekurangan danaalokasiumum. 16.Sisa kedit anggaranadalahsisa kewajibanpembiayaanproyek pembangunan padaakhir tahunanggaranberjalan. 17.Sisalebihpembiayaan anggaran adalahselisihlebih antararealisasi pembiayaan denganrealisasidefisitanggaran yangterjadi. l8, Sektoradalahkumpulansubsektor. 19.Subsektor adalahkumpulanprogram. 20. Pembiayaan defisitadalahsemuajenis pembiayaan yangdigunakan untuk menutup defisit belanja negara yang bersumberdari pembiayaan dalamnegeridanpembiayaan luarnegeribersih. 21. Pembiayaan dalamnegeriadalahsemuapembiayaan yang berasal dari perbankandannonperbankan dalamnegeriyangmeliputihasil privatisasi,penjualanobligasi dalam negeri, dan penjualanaset perbankan dalamrangkaprogramrestrukturisasi. 22. Pembiayaanluar negeri bersih adalahsemuapembiayaanyang berasal dari penarikanpidaman luar negeri yang terdiri dari pinjaman progritm dan pinjaman proyek, dikurangi dengan pembayaran cicilanpokokpinjamanluarnegeri. 23. Pinjamanprogramadalahnilai lawan rupiah dari pinjamanluar negeri dalam bentuk pangandan bukan pangan,sertapinjaman yangdapatdirupiahkan.
61
Lampiran 8
4 . Pajak perdaganganintemasional adalah semuapenerimaannegara yang berasaldari bea masuk dan pajaVpungutanekspor.
5 . Penerimaannegara bukan pajak adalah semua penerimaaa yang diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara, dan penerimaan negara bukan pajak lainnya. 6. Penerimaanhibah adalah semua penerimaannegara yang berasal dari sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta dan pemerintal luar negeii. 7. Belanja negaraadalah semuapengeluarannegarauntuk membiayai belanja pemerintah pusat, dana perimbangan,serta dana otonomi khususdan danapenyeimbang. 8. Belanja pemerintahpusat adalah semua pengeluarannegara untuk membiayaipengeluaranrutin dan pengeluaranpembangunan. 9. Pengeluaran rutin adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai tugas-tugas umum pemerintahan dan kegiatan operasionalpemerintahpusat, pembayaranbunga atas utang dalam negeri, pembayaran bunga atas utang luar negeri, pembayaran subsidi,dan pengeluaranrutin lainnya. 10. Pengeluaranpembangunanadalah semuapengeluarannegarauntuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang dibebankan pada anggaranbelanjapemerintahpusat. 11. Dana perimbangan adalah semua pengeluaran negara yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangkapelaksanaandesentralisasi,yang terdiri dari danabagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud dalam Undang-undangNomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdan Daerah. 12, Dana bagi hasil adalah bagian daerahatas penerimaanpajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, dan penerimaan sumber daya alam, sebagaimanadimaksud dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta bagian daerah atas pajak penghasilan pasal 25 dan pasal 29 onng pribadi dan pajak penghasilanpasal 21, sebagaimanadimaksud dalam Undangundang Nomor 17 Tahun 2000 tentang PerubahanKetiga atas Undang-undangNomor 7 Tahun 1983tentangPajakPenghasilan.
60
Lampiran 8
Mengingat : 1. Pasal5 ayat(l), Pasal20 ayat(2) danayat(4), danPasal23 ayat(1) dan ayat (5) Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun1945besertaperubahannya; RakaatNomor IV/MPR/1999 KetetapanMajelis Permusyawaratat BesarHaluanNegaraTahun1999- 2004; tentangGaris-garis (I.ndische Perbendaharaan Indonesia J . Undang-undang Comptabiliteitswet, Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) telah beberapakali diubah,terakhirdenganUndangsebagaimana undang Nomor 9 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1968 Nomor 53, TambahanLembaranNegara Nomor2860); +. Undang-undangNomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan KeuanganantaraPemerintahPusatdan Daerah(LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 72, TambahanLembaran NegaraNomor3848); 5. Undang-undangNomor 25 Tahun 2000 tentang Program Nasional(Propenas) Tahun2000- 2004(Lembaran Pembangunan NegaraRepublikIndonesiaTahun2000Nomor206); Denganpersetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. MEMUTUSKAN: Menetapkan: UNDAIT{G-UNDANGTENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAI\ BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2002. PasalI DalamUndang-undang ini, yangdimaksuddengan: negaradan hibah adalahsemuapenerimzunnegara l. Pendapatan yangberasaldari penerimaanperpajakan,penerimaannegarabukan pajak, sertapenerimaanhibah dari dalamnegeridanluar negeri. 2. Penerimaanperpajakanadalahsemuapenerimaanyang terdiri dari pajakdalamnegeridanpajakperdagangan internasional. 3. Pajak dalam negeri adalahsemuapenerimaannegarayang berasal dari pajakpenghasilan,pajak pertambahannilai barangdanjasadan pajak penjualanatasbarangmewah,pajak bumi dan bangunan,bea perolehanhak atastanahdanbangunan,cukai,dan pajaklainnya.
59
Lampiran 8
Lampiran 8
UNDANG-UNDANGREPUBLIK INDONESIA NOMOR 19TAHUN 2OO1 TENTANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARA,N2OO2 DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDENREPUBLIK INDONDSIA,
Menimbang : a. bahwaAnggaranPendapatan dan BelanjaNegaraTahunAnggaran
2002 merupakanpelaksanaandari dan satu kesatuanyang tak terpisahkan denganRencanaPembangunan Tahunan(Repeta)Tahun 2002 sebagaipenjabarandari Program Pembangunan Nasional (Propenas)Tahun 2000 - 2004 yang merupakanpelaksanaan Garis-garis BesarHaluanNegaraTahun1999- 2004; b . bahwaAnggaranPendapatan dan BelanjaNegaraTahunAnggaran 2002 disusunberdasarkan anggarandefisit, yang ditutup dengan sumber-sumber pembiayaan dari dalamnegeridanluarnegeri; c . bahwaAnggaranPendapatan dan BelanjaNegaraTahunAnggaran 2002 merupaka:rrencanakerja pemerintahan negara,yang berlaku selama12 (dua belas)bulan sejak l Januari2002 sampaidengan 3 I Desember2002, dalam rangkamemeliharadan meningkatkan hasil-hasilpembangunan tahun-tahun sebelumnya, sertapelaksanaan desentralisasi fiskal; bahwa untuk memelihara kelangsunganjalannya pembangunan, dipandangperlu diatur sisa lebih pembiayaanalggarandan sisa kedit anggaranproyek-proyekdalam anggaranpembangunan TahunAnglaran2002; balwa AnggaranPendapatandan Belanja NegaraTahun Anggaran 2002perluditetapkandenganUndang-undang; 58
Lampiran 7
LamDinnT RINCIAN PEMBIAYAATIAI\CGARAN. APBN 2OO1 DAII APBN 2OO2 (DalamMiliar Rupiah)
Uraian (l)
PernbiayaanDalam Negeri L Perbankan DalamNegeri 2. Nonperbankan DalamNegeri a. Privatisasi
APBN2O()I Pcrubehon (2)
APBN 2002
o/. A ahd,
(3)
(4)
APBN-P
44.188,9 23.500,8 - 46,8 - 100,0
7.550,6
36.638,3 23.500,8 -35,9 5.000,0
3.952,2
-21,0
b, PenjualanAsetProgramRestrukturisasi Perbankan c. Penerbitan ObligasiNegara(neto) - Penerbitan Obligasi - Pembayarar KembaliPokokObligasi
30.980,2 19.54E,6 -36,9 - 100,0
658,1 658,I
3.930,5
4972
(3.e30,5)
PembiayaanLuar Negeri (neto)
10,53E,1 18.633,7
76,8
l. PinjamanProyek
19.660,0 25.E30,0
31,4
2. Pembayaran CicilanPokokUtang LuarNegeri(Amortisasi)
(r9.745,8)(43.965,8) ln,7
3. PinjamanProgramdanPenundaan CicilanUtang
10.623,9 36.770,5
JUMLAH
54.727,0 42.134,5 ' 23..0
24r,1
Lampiran 6
Irmpiran 6 RINCIAN DANA PERIMBANGAN, APBN 2()OIDAI{ APBN 2M2 @alamMiliar Rupiah)
Urlirn (l)
Dana Bagi llasil l. Pajak
APBN 200.2
% A rhd. APBN-P
(2)
(3)
(4)
2 1 . 1 8 3 , 124.600,4 93r0,7
l5,l
11,945,5
28,3
- PajakPenghasilan (Psl21 & Psl25129OP)
3.2E5,3
4.071,0
239
- PajakBumi danBangunan
4.664,8
5.ffi9,5
tl (
- BeaPerolehanFIakahs TanahdanBansunan
1.360,5
2.205,0
62,1
12,654,9
6,6
SumberDayaAlam
tl.E72,4
- Minyak Bumi
6.030,6
5.784,6
- 4,1
- GasAlam
3.807,6
4.77E,6
?{5
- Pertambangan Umum
967,l
1.072,0
10,8
- Kehutanan
833,8
7E6,2
- Perikanan
233,4
J1't i
B . Dana Alokasi Umum l. Propinsi 2
APBN 2OOI Perubrhrn
Kabupaten
C . Dana Alokasi Kbusus L DanaReboisasi
60.516,7 69.114,1 6.051,7
0,0 14,2
6.911,4
142
54.465,0 62.2U,7
142
70o,6 700,6
817,3 E17,3
16,7 16,7
2. NondanaReboisasi
JUMLAII
56
E2.400,4 91.96E,E
18,9
Lanpiran 5
Lampiran5(lanjutan) Nomor Kodc (l)
ll I l.l tI2 t t,l
ll.4
t2 t2.r l3
13.t 132 r3.3 t4 l4.r 142 t5 l5.t 152 l6 16.1 t62 16.3 164 t7 l 7- l t72 t8 18.1
t82 19
19.l 192 t93 7A n.l 202
Urei{n
(2)
SektorPendidikan, Kebudayasn Nasional, Pemuda danOlahRaga Subsektor Pendidikan Subsektor Pendidikan LuarSekolah SubsektorKebudayaan Nasional PemudadanOlahRaga Subsektor SektorKependudukan danKeluarga SubsekorKependudukandan Keluarga SektorKesejaht€raan Sosisl,Kesehatan, dan Pemberda;raan Percmpuan SubseklorKesejahteraanSosial SubsektorKesehatan Subselctor Pemberdayaan Perempuan SektorPerumahondanPermukiman SubselctorPerumahan SubsellorPermukiman SektorAgama SubseKorPelayananKehidupanBeragama SubsektorPembiniaan PendidikanAgama S€ktorIlmu Pengetahuan danTeknologi SubsektorPelayanandanPemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi SubsektorPenelitiandanPengembangan Ilrnu Pengetahuan dan Teknologi SubsektorKelembagaan,Prasarana danSarana Ilrnu Pengetahuan danTeknologi Subsellor Statistik SektorHukum Subsektor Pembinaan HukumNasional SubsektorPembinaanAparaturHukum SektorAparaturNegaradanPengawasan SubsektorAparaturNegara SubseKorPendayagunaan SistemdanPelaksanaan Pengawasan SektorPolitik DalamNegeri,HubunganLuar Negeri,Infonnasidsn Komunikssi SubseldorPolitik DalamNegeri SubsektorHubunganLuar Negeri SubseltorInformasidanKomunikasi SektorPertahanan dsnKeamanan Subsellor Pertahanan SubsektorKeamanan JUMLAH
') DiscsucikendenganklasifikasisehoralAPBN 2002
APBN 2OOI' PerubrhNn
APBN 2002
% A thd. APBN-P
(3)
(4)
(5)
9.186,7 E.E45J 259,6 ?o7 7rl 257,7
11.307,5 23,1 10.813,7 n,3 ?41 5
59,1 ot') 325,6
u7,7 3.940,8 900,0 3.425,3 ts 5
794,2 7,8 7861 136,4 201 I t6,0 590,9
2XA 4E9 184,1 26,3 ?63
4.907,8 1.280,0 3,589,9
24,5 lr') 18J
?70
1AA5
t.t36,2 43,1 330,0 4.130,8 J\ 8462 86,0 - 31,0 q5 98,5 4t5
-60,8
712,8
20,6 - 18,0
23rl
1E9,8
2r22
2769
30J
t44,1
84,3 47,8 96,6
782 69,0 7'11 <
u! 253,1 463,8 4379 t
rczp
545,6 249 s203 1.307,3 125?,7 54,6
154,8 18,8 19J t4rJ l163 1.8r4,5 3,917,3 1.065,8 2.895,1 8l8J L4222 171,6 l6J 13,6
39.381,7 52.299,1
z0
105,7 lEl,9 186,I I10,8 - 9,E t{? 44,9 - t7,9 t07,9 171,6
a9
32,8
Lqmpiran 5
Lampirarr S BERDASARKANSEKTORDAN SUBSEKTO& PENGELUARANPEMBANGTJNAN APBN2O()1 DAN APBN 2OO2 (DalamMiliarRupiah) Nomor Kode
(r) 0l 01.I 02 02.1 02.2 02.3 03 03.1 032 04 04.1
05 05.1 05,2 05.3 054 05.5 06 06.1 M.2 06.3 06.4 06.5 07
w.l 07.2 08 08.1 082 09 09.1
w.2 l0 l0.l t02
54
Urnian
A P D N2 O { ) 1 * P e r u b ahan
APBN 2002
% A Thd. APBN-P
(3)
(4)
(5)
(.2)
Sektorlndustri SubsektorIndustri SektorPedanian.Kehutanarl. KelautandanPerikanan Subsetrdor Pefianian SubsektorKehutanan Subsekror KelautandanPerikanan Sektor Pelrgairan Subsektor danPengelolaan Pengairan Pengembangan Subsektor Pengembangan danPengelolaan Sumbersumber Air SektorTenagaKerja Subsektor TenagaKerja SektorPerdagangan, Pengembangan UsahaNasional, Keuangan,dan Koperasi Subsektor DalamNegeri Perdagangan Subsektor Perdagangan LuarNegeri SubscktorPengembangan UsahaNasional SubsektorKeuangan Subsektor KopensidanUsalnMilco, KecildanMenengah danGeofisika SektorTiansportasi,Meteorologi Subsektor Prasarana Jalan Subsektor Darat Tmnspoftasi Subsektor Laut Transportasi Subsektor Transportasi Udara Geofisika, Pencariandan SubsektorMeteorologi, Penyelamatan SektorPertambangarl danEnergi SubseklorPertambangan Subsektor Energi S€ktorPariwisata.PocTelekomunikasi danInformatika Subseklor Pariwisata Subsektor Pos,Telekomunikasi danInfonnatika SektorPembangunan Daerah Subsektor OtonomiDaerah WilayahdanPemberdayaan Subsektor Pengembangan Masyarakat SektorSumberDayaAlamdanLingkunganHidup, danTbtaRuang SubseltorSumberDayaAlamdanLingkungan Hidup Subsektor TataRuansdanPertanahan
749,9 1.813,1 l.8l3,l 749,9 2.479,7 3.708,6 t.'703,6 2.564,2 t262 191,5 952,9 f/lg,9 4.268,? J.112,5 2.135.8 1.989,8 ,) t't? o
l2a,4 t2Et 5.591,2 28,4 795 26,? 5.287,6 178,0 3.218,6 t.933,7 2%,5
ts42 n0,7 16,5 2.410,5 382 ) 111 1
148,9 '13,4 675,5 1.617,5
t.6r't ) 464,2 3809 83,3
141,8 141,8 49,6 5q5 5t,'7 465 - 13,0 -6,8
t;122,7 167,6 t67,6
- 19,2
921,0
- 83,5 852 113,5 86,9 -99,0 2%,1 142,6 |2,9 2984
150,5 49,9 52,0 616,0 7.809,8 4.116,I L169,3
30,s 3qs
9r32
Lq) )
231,'l 3.778,1 4 l ,t 3;t37,0 1.685,9 ta,4
t.3M2
|.379,5
I {R',l5
3.648,9 72,7
68,1 56,7
7,6 57,5 125,1 3q5 r14A 12s,6
3.5762
tzL,t
652,1 4'149 t783
40,6 z4A ll45
Lampiran 4
Lampiran 4 (rnjutan) Nomor Kod.
Urairn
APBN 2OOlT Perubrh.n
APBN 2002
(l)
(2\
(3)
(4)
lt I l.l
n2 ll3 ll4
t2 tzl l3 l3.l t32 133 l4 14.l 142 15
15.r 152 l6 l6.l 162 t63 16.4
t7 t7.l t72 l8 18.1 182 l9 l9.l t92 193 20
m.l n2
SelilorPendidikan,KebudalaonNasional,Pemuda dan OlahRaga SubsektorPendidikan SubsekorPendidikanLuar Sekolah SubsektorKebudayaanNasional SubseklorPemudadanOlah Raga SektorKependudukandln KeluarBs SubsehorKependudukandanKeluarga SektorKcsejahterasnSosial,Kesehrtan'drtr P€mberdrlusnPercmpuan Sosial SubsektorK€sejahteraan SubsektorKesehatan Perempuan Subsel;torPemberdayaan Seltor PerumrhandanPermukimrn SubsektorPerumahan SubsekmrPermukiman SekaorAgrma SubseldorPelayananKehidupanBeragama SubsektorPembinaanPendidikanAgama S€ktor Ilmu Petrgctrhurn dan Tekrologi Ilrnu SubsektorPelayanandanPemanfaatan dan Teknologi Pengetahuan Ilrnu SubsektorPenelitiandanPengernbangan Pengetahuan dan Teknologi Prasarana dan Sarana SubseltorKelembagaan, ILnu Pengetahuan danTeloologi SubsektorStatistik Selitor Hukum SubsekorPembinaanHukumNasional SubsektorPembinaanApan$r Hukum S€ktorAprrraur l$cgaradan Pengawason SubsektorAparaturNegara Sistemdan Pelaksanaan SubsektorPendayagunaan Pengawasan SektorPottik Ddrn Negeri,HubungatrLurr Negcri, Infornrsi drn Komuniklsl SubsektorPolitik DalamNegoi SubsekorHubunganLuar Negeri SubselrtorInformasidanKomunikasl Sehor PertshanrDden Kermrnrn SubsektorPertahanan SubsekorKeamanan
') Dir6uNik![
dcngdl lCrsifibri
4.425,r 35075 410,9 9tA 153 665,3 6653
4.s61,9 4.W,6 434,0
62?,2 282 594p
333,4 63,5 *9_
- 46,4
45,6 47,7 0,1 0,03 475 45,6 1.739,2 1.392,2 3E5J mp 1.373,5 Ltn2 594,4 646,8
4,5
vs w
692,6 6v2,6
370,0 56e t652 r.3439
t,t74s
t69,3 5.429,2 5.0553 3739
3,1 ?5 56
81,6 4,1 41
r252
-\a 6
4A - 20,9 -to { - IEJ 8,8 13,0
23 M,8
203 -5E,3
t73,7 1.533,6 1.3303
2o33
{l
14,1 133 Jt\ 1
5.559,E 5.145,6
2,4 I,E
4t42
10,8
2.523,E r.654J 71,0 91,1 1.54t,6 239t3 4rJ 38,4 r4,sit1,3 r53738 9.n4,8 9243,8 5.49,1 sxTt 232.796,1 1931740'.9
JUMLAII
% A thd. APBN.P (5)
52,6 34 <5 I
-79 5,E 6,8 49
- r6,E
s.ktor.l APBN 20@.
53
Lampiran 4
Lampiran4 PENGELUARANRUTIN BEBDASARKANSEKTORDAN SUBSEKTO& APBN 2OO1DAN APBN 2OO2 @alamMiliar Rupiah) Nomor Kode (l)
0l 01.1 02
w.1 u22 42.3 03 03.I 032
04 04.1 05 05.1 052 05.3 05.4 05.5 06 06.1 062 06.3 064 06.5 07
n.r
472 08 OE.I 082 09 09.r
w2 t0
l0.l t02
Urf,irn
(2)
APBN 2OOI') Perubohan
APBN 2002
% ^ Thd. APBN.P
(3)
(4)
(5)
22,4 24,5 9,4 SektorIndustri )14 24,5 el SubsekorIndushi 11a a t49,1 9,8 S€ktorPertanian,Kehrtanan.Kelautandan Perikanan ?t54 1,8 nt2 SubsekorPertanian 499,0 17,6 SubsektorKehutanan a4,4 ??5 2E9 13,7 Subseklor KelautandanPerikanan 4,2 Sektor Petrgairan 28,4 29,,6 Pengairan 28J 4p Subsektor Pengembangan danPengelolaan n,6 Subsektor danPengelolaan SumberPengembangan tt { sumberAir 0,8 0,9 r53,5 22,0 SektorTbnagaKerja 125,8 SubsektorTenagaKe{a 125,8 153,5 z0 Pengembangan Usaha SektorPerdagangan, Nasional, 199.3?9,8156,5E5,E 20,5 Keuangan,danKoperasi sd ll9 SubsehorPerdagangan DalamNegeri 8A SubsektorPerdagangian Luar Negeri ,0,: 773 Subsektor UsahaNasional Pengembangan 199260,1 r58455$ 20,s SubsektorKeuangan q,7 SubsehorKoperasidanUsalBMiko, Ke6ildanMenengah 43,7 7l 403,2 43s,2 7,9 S€ktorTrsosportasi,MeteorologidanGeofisika lo I 40 SubsektorPrasarana Jalan rE2 7{ a t1 38,8 SubsektorTransportasiDarat SubsektorTransportasiLaut 2t4l 8,0 198,6 'te9 71q E,1 SubsekiorTransportasiUdaJa Subselctor Meteorologi, dan Geofisika,Pencarian 111 8J Penyelamatan 80,1 - 6,4 SektorPertambangan danEnergi 345,2 323,0 -7,8 ??5i SubsektorPertambangan 3W2 oo SubsektorEnergi 13,8 3el danInformatika r03,2 r30,4 26,4 SeldorPariwisstr,Poc,Telekomunikasi 6)J 47A SubsektorPariwisaa a2 l t,8 SubsektorPos,TelekomunikasidanInformatika 61,0 682 - 15,5 SektorPembangunan 51,9 Ds€rah 61,4 AA1 6J SubseklorOtonomiDaerah 494 SubsektorPengembangan Wilayah dan Pemberdayaan - E3,4 ia Masyarakat l5,l S€ktorSumberDaysAlamdanLingkunganHidup, 1,9 danTbtaRuang 482,9 492,2 1)< SubsektorSumberDayaAlam danLingtr nganHidup l3,l 4E SubsektorTataRuangdan Pertanahan 479,1 1,8 4701
Lampiran i
Lampiran3 PEMRIMAAN DANPENGELUARAN REKENTNCDANA n{VESTASI (RDD, APBN 2001DAN APBN 2002 (Dalan Miliar Rupiah) Uraian (1)
A. Penerimaan I.
II.
III.
PenerimaanPinjaman RDI a. Pokok b. Bunga c. BiayaKomitmen/denda PenerimaanPinjaman Rekening PemerintahDaerah (RPD) a. Pokok b. Bunga c. BiayaKomitnen/denda PenarikanTtnggakanPinjamanDaerzh Melalui PemotongatrDAU
fV. PenerimaanPinjaman ,SaDs idiary Loan Agreemenl(SLL\ a. Pokok b. Bunga c. BiayaKomifinen/denda
B . Pengeluaran I.
IL
PengeluaranRDI a. Pemberian/pencairan PinjamanRDI b. PencairanJasaBank SLA PengeluaranRPD
Surplus disctor ke APBN
APBN20OI Perubahrn
APBN 2002
vo L ahd, APBN.P
(2)
(3)
(4)
7.291,6 766,6 431,9 333,6 1,1
6.333,1 - 13,1 r.482,1 1.148,0 333,r 1,0
93,3 165,8 - 0,1 - ll,8
[7,5 19,6
89,3 - 44,0 41,8 88,1 -59,9 47,1 - 98,1 0,4
250,0
-100,0
159,4 1)7
6.rr5,6 4.026,9 2.074,0 t4,7
4.709,7 - 22,1 2.Wl,4 - 4E,1 2.660,3 283 10,0 - 3 2 , 0
r.245F
2.232,9
79,3
r.173,7 2,143,6 1.081,7 2.M8,8 E2,0 94,E
82,6 89,4 3,0
7l,E 6.046,1
89,3
24,,4
4.100,2
- 3212
Termosuktambahandrri penuikanst s tunggakan pinjamandaerahmelaluipemolongarDAU ssbcsrrRp250,0miliar.
Lampiran 2
I,ampiranz DAN APBN 2OO2 RJNCIAN PEI\IERIMAAN BUKAN PAJAK APBN 2OO1 @alamMillar Rupiah)
Urairn (l)
PenerimaanSDA L MinyakBumi 2. GasAlam 3. Pertambangan Umum i. Iural tetap (Royalti) ii. IuranEksplorasi danekspoloitasi
APBN2()OI Perubahan
APBN 2002
% a thd. APBN.P
(2)
(3)
(4)
86.658,3 63.195,4 - 27,1 60.037,7 44.013,3 - 26,7 -33,5 21.E47,0 14j24,3 1.627,1 1.340,0 - 1'7,6 19,4 1.60',7,7
46,7 I tol 1
140,7 - 19,6
3.026,0
O,E
2sA
5. Perikanan
60,3 1.201,1 922,5 t.751,4 2.M3,2 145,9 29r,8
16,7 100,0
B . Bagian Laba BUMN
10.439,9 10.351,4
0,E
c.
18.006,8 8.700,0 ' 51,7 258,6 r73,4 -32,9
4. Kehutanan i.
Iuranhakpengusahaan hutan(IHPH)
ii. Provisisumberdayahutan(PSDH) iii. Danareboisasi
PIIBP lainnya l . RutinLuarNegeri 2 . Penerimaan Pendidikan 3 . Penerimaan Penjualan A
PenerimaanSewadan Jasa
f,.
Penerimaan Kejaksaaan danPeradilan
3.000,6 4E,l
596,0 246,1 2.470,6 a1 A
6. Penerimaan KembaliPinjaman
6.046,1
7. Penerimaan Lainlain
9.4$,7 - 676,6
8 . Pengembalian PNBPLainnya
JUMLAII
1.505,2 877,9 1.971,3 20,0 4.100,2
152,6 256,7 -20,2 - t0,6 -99,4
0,0
- 100,0
115.105,082,246,8
- 2E,5
Lampiran I
Lsmpil8n I RINCIAN PENERIMAAN PERPAJAKAN, APBN 2OT DAN APBN 2OO2 @alamMiliar Rupiah)
Ursian
APBN 2OOI Perubahan
APBN 2002
% a rhd. APBN-P
(1)
(2\
(3)
(4)
PajakDalamNegeri L
(PPh) PajakPenghasilan l. PPhMigas a. PPhMinyak Bumi b. PPhGasAlam 2. PPbNonmigas a PPhPasal2l b. PPhPasal22 b,l. PPhPasal22Nonimpor b.2.PPhPasal22 Irnpor PPhPasal23 d. PPhPasal25129 d,l. PPhPasal2529Pribadi d,2.PPhPasal2529Badan PPhPasal26 t. PPhFinaldanFiskalLuarNeeeri
l74.lEE,E 92.767,2 23.071,0 8.s46,4 14.5245 69.696,2 15.747,0
207.028,9
s.w0 r.r9z8
7,m5
4.7943 5t?{1
29.579,E 6793 28.900,5 r.59E,l I L654,0
104,497,Z t5.681,9 4.%7,1
r0.?148 88.815,3 19A5l,7
1.995,1 5.%74 14.981,8 30.570,5 903,4 29.67,1 2.128,1 t3.720,7
18,9 17,6 - 32,0 -4r9 -262
nA t?<
32.9 6,6
u5 tw
33,O 2J 111
PsjakPeriambahan Nilai BarangdanJasa danPajakPenjualanatasBarangMcwrh (PPN/PPnBM)
ss,840,8
70.099,8
25,S
IIL PajakBumidanBangunan@BB)danBca PemlehanHakatasTanahdanBf,ngunan (BPIITB) I. PBB E BPHTB IV Cukai V Pajaklainnya
6.289,4 4.800,0 tA89A t7.62r,9 1.669,5
8.t29,2
293 234
lI
Pajrk Perdagengan Intertraslonrl I Ber Masuk Il
Pajak/pungutanElspor
JtMIfiI
10.547,8 9.827..6 720,2 rt4.736"6
s.n42 2205,0 22.352,9 |.949,7
r2,s98,5 12.249,0 349,6 2t9.627,3
4810
26,t 16,8 19,4 24,6 - 51,5
lE,9
bab Iv
Anggaron Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002
itu, dalamtahunanggaran2002,obligasipemerintah Sementara seri perbankanakanjatuh tempo VR-0001 untuk programrekapitalisasi padabulanJuli 2002yangjumlahnyamencapaiRp3,9triliun. Untuk membelikembaliobligasitersebutdalamtahunanggaran 2002pemerintah akanmenerbi*anobligasibarudenganterms yangberbed4 andconditrons yangsekaligusdimaksudkan pasarsekunderobligasi untuk merangsang negarasehingga dalamjangkapanjangdiharapkan obligasidapatmenjadi alternatif pembiayaanpembangunan dan sebagaialat pengaturankas pemerintah(cosftmandgement purposesJsertamengurangiketergantungan yangberasaldari luar negeri. terhadappembiayaan Pada tahun anggarsn 2002 nasih diperlukan penjadwalan kenbali pembayoron pokok utang luar nggerL
Perananpembiayaan defisit yang b€rasaldari luar negeridalamtahun anggaran2002 diperkirakanakansangatterbatas,mengingattingginya kekurangpastian sumberpembiayaan. Dalamtahunanggaran 2002jumlah pencairanpinjamanproyek diperkirakanmencapaiRp25,8triliun. Pembiayaan dalambentukpinjamanproyektersebutsebagian besarakan berasaldari BankDunia(WorldBank),Bank Pembangunan Asia (lsran DevelopmentBank) dan Jepang(Japan Bank for International Cooperation).Sementara itu, kewajiban pembayaranpokokataspinj aman yangjatuhtempopadatahun2002diperkirakanmencapaiRp43,9triliun. penundaan Jumlahtersebuttelahmemperhitungkan cicilan pokokutang luar negeriyangjatuh tempopadabulan JanuarisampaidenganMaret 2002sesuaidenganParis Club II, sebesar US$0,7miliar.Mengacupada kondisi tersebutdalamtahun anggaran2002 masih akan diupayakan pinjamanprogrammelalui forum ConsultativeGroup on Indonesia dan penjadwalan kembalipembayaran pokokutangluar negerimelaluiforum Pmis CIubIILDafi upayatetsebut diharapkan akandiperolehpembiayaan luar negerisebesarRp36,7triliun. Secarakeseluruhan pembiayaan luar negeribersihdalamtahunanggaran2002 diperkirakansebesarRpl8,6 hiliun (l,l persenterhadapPDB). ftbd lV4 PEMBL{YAAN DEFISIT APBN 2001drn APBN 2002 (Drhm Triliun Rupi.h)
7002 Penye- 7othd suaian PDB I. Pcmbi.ymr Drlrtr N€g.ri L Pcrba*an DalamNeg€ri 2. NonperbsnkanDoiamNcgeri
34,1
2J
34,4
lL Pc[biry.rr Lurr Negcrl I . Pinjamrn Proyek 2- PembavsrsrPokokUicnc Lurr N;Fri (Arnortisasi)3. PinjamanProgramdan PEnundsmCicilan ulrns
t9,9 23,8 Q|A 16,3
Peru- %drd bahan PDB 3,0 0,5
2,3
444 7,6 36,6
1,1 1,6
105 19,7
0,7
(r,4)
0e,r)
(1,3)
I,l
10,6
zts-
%thd PDB
1,4-
23,5 t,4 t1
0,'l
54,1 +)Tenn8suk penwd.ancicilanutrngParisClubII sckitarUS$0,7milisr,
4E
APBN
It,6 25,8
I,t 1,5
(43,ei)0,6) 36,7
22
42,t
2,5
BabIY
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negqra Tshun Anggaran 2002
Penerbitanobligasibaru tersebutjuga dimaksudkanuntuk mendorong perkembangan pasarobligasinegaradi masadatang. 2002anwa Programprivatisasiakantetapdilaqjutkandalamtahunanggaran berbagaimetodeprivatisasiseperti penjualan lain denganmengembangkan (strategicsales)danpenawaran sahan.qdar;.a(initialpublicofering). stralegis pelaksanaan privatisasiakandidukungoleh langkah-langkah Optimalisasi (a) peningkatansosialisasiprogramprivatisasi,@)peningkatankoordinasi terkait, dan (c) mempelajarikemungkinan dengandepartemen/instansi penerapan BUMN yang berbagaialtematifmetodeprivatisasi.Beberapa direncanakan akandiprivatisasidalamtahunanggaran2002 antaralain PTAngkasaPuraI, PTAtmindo,PT Cambricshimissim4 PT CiptaNiaga, NusantaraMII, PT DanareksqPT IndushiGelas,PT Intirub,PT Perkebunan danPT TambangTimahTbk. Dari privatisasiyangakandilakukanterhadap Rp6,5 akandiperolehdanatunaisebesar berbagaiBIJMN tersebut,diharapkan diantaranya triliun (0,4persenterhadapPDB).Darijumlah tersebutsebagian akandigunakanuntukmenutupidefisit pembiayaan anggaransekitarRp3,9 triliun. Sedangkan Rp2,6triliun akandigunakanuntukmembelikembali obligasipemerintah,dalamrangkamengurangivolumeutangdalamnegeri pemerintah.
Privalisasi BUMN tetup dildnjulkan namun dilaksanakan secdra selektif
itu, pembiayaan dalamnegeriyangbersumber dari penjualan Sementara asetprogramrestrukturisasiperbankandiupayakandapatmemberikan Rp35,3triliun. Dari hasilpenjualan kontribusidalambentukhrnaisebesar PDB) asetdalambentuktunaitersebut,Rp19,5tri liun ( I,2 persenterhadap diantaranya digunakanuntuk pembiayaan defisit anggarandalamtahun Rpl5,8 triliun akandigunakan anggaran 2002,sedangkan sisanyasebesar Danatersebut diharapkan akan untukmembelikembaliobligasipemerintah. yang ada di BPPNyang meliputi diperolehdari unit-unit penerirnaan (i) sssetmanagement iwestment(AMI) sebagaihasildari setorandebitur penyelesaian credit(AMC) danhasil aktivaeksbank,assetmanagement yangmerupakanhasil setoranpemegangsaham,danfir) bankrestructuring penyertaandi bank.Agar ilr,7 (BRU) s€bagaihasil dari penyelesaian akandiprioritaskan diperolehhasilyangoptimal,penjualanatasaset-aset padaaset-aset yang sangatdiminati oleh pasardan tidak memiliki masalahhukum di belakangnya.Di sampingitu, perkembangandan pasardariindustriasetyangakandijualtersebut akanselalu kecenderungan waktupenjualanyangpalingtepat. dimonitordalamrangkamenentukan Padatahunanggaran 2002BPPNjuga diharapkan dapatmerestrukturisasi yangakanditukardengenobligasirekapmelaluiprogram asetperbankan dssel bond swap. Langkah ini diharapkandapat mengurangiutang pemerintah, yang padagilirannyaakanmengurangibebanutangdalam negeridi masamondatang.Untuk tahun anggaran2002 direncanakan akandilakukanpertukaranasetdenganobligasi sebesarRp7,5 hiliun. Di sampingdimaksudkanuntuk mengurangibebanbungadan pokok pertukaranaset ini juga obligasiyang timbul akibat rekapitalisasi, prosespengalihan diharapkan asetkembalike sistem dapatmempercepat produktifdan nilai investasidi bank perbankansehingga yield aset-aset menjadilebihmeningkat.
Kontribusi penjuslan asel program rcsbukturisasi perbankan dalam pembiayaan delsit diperkral@nngncqai Rpl9,5 triliun
47
BabIV
AnggoranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran2002
DANA OToNoMT KHUSUS DAN PENYEIMBANG Dana otonomi khusus disediakon kh susuhtuk ?topinsi Papua, sedaaEkan dana penyeinbang disediakon agar tidak ada daerah yang menerima DAU 2002 lebih kacil da DAU 2001 dttombah dana kontinjensi.
Dalamtahunanggaran 2002,selaindalambentukdanaperimbangan, dana yangdialokasikan ke daerahjugadalambentukdanaotonomikhususdan danapenyeimbang. Danaotonomikhususdisediakan khususuntukPropinsi Papua,sesuaidenganUndang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang OtonomiKhususbagiProvinsiPapua,yaitu sebesar2 persendarijumlah danaalokasiumum(DAU). Sementara itu, danapenyeimbang disediakan agarDAU yangditerimadaerahdalamtahunanggaran2002tidak lebih kecildariDAU yangditerimadalamtahunanggaran 2001ditambahdengan danakontinjensi.AdapunbesarnyadanaotonomikhususadalahRpl,4 triliun, sedangkan danapenyeimbang adalahRp2,0triliun, denganrincian Rpl,2 triliun untuk propinsidan sisanyaRp0,8triliun untuk kabupaten/ kota. T(ESEIMBANGAN UMUM DAN DEFISIT APBN
Defisit APBN 2002 drryrkirakan mencapdi 2,5 persen lerhadap PDB.
Dalamrangkamemelihara prosespemulihaa momentumdankesinambungan ekonomiyangtengahberlangsung;akan terus dilakukan langkahJangkah peningkatan pendapatan negaradanpengendaliaa belanjanegara.Upaya-upaya tersebutakandirefleksikandalamdefisit APBN 2002yang diperkirakan mencapai 2,5persen terhadap PDB,yangberadilebihkecilbiladibandingkan dengandefisittahunanggaran 2001yangtuencapaisekitar3,7persenterhadap PDB.Defisittersebutterjadiatasdasarperkiraanpendapatan negaradanhibah yangdapatdihimpundalamAPBN tahunanggaran2002mencapaiRp30l,9 hiliun (sekitar17,9persenterhadapPDB),sedangkan belanjanegarasebesar Rp344,0triliun(20,4persenterhadap PDB). PEMBIAYAAN DEFISIT ANGGAFT,AN
Pemblayaandari luar negei tdhuhanggaran 2002 digunakanuntuk melengkapisumbersumber dalam negeri.
46
Dalam tahunanggaran2002 sisi pembiayaan anggaranmenghadapi yangmakinberat.Apabilapemerintah tantangan tidakmengambillangkah kebijakan,maka pembiayaanluar negeri bersihdalamtahun 2002 diperkirakan pinjamanluarnegeri, akannegatifyangberartitotalpenarikan tidakcukupuntukmenutupi kebutuhan pembiayaan bagipembayaran cicilan pokokutangluarnegeri.Pembiayaan luarnegeribersihyangnegatifmasih tetaptidakterelakkan, meskipunpadatahun2002pemerintah masihakan penjadwalan memperoleh kembali(rescheduling)utangluarnegerimelalui forum Paris CIub lI ataskewajibantahun 2002 sekitarUS$0,7miliar. Pembiayaanluar negeri bersihyang negatif ini akan mengurangi pembiayaanluar negeriuntuk menutupdefisit anggaran. Agar kemarnpuan negatifpembiayaan tidakterjadi,makasebagai konsekuensinya pemerintah harusmengambillangkahdenganmencaripinjamanbaru dan atau mengupayakan untukmelakukan reschedulingterhadaputangyangjatuh tempo.Di sampingitu,sebagai pembiayaan yang konsekuensinya, anggaran bersumberdari dalamnegeri,yaitu dari privatisasidan penjualanaset progfamreshukturisasi perbankan akandiupayakansecaraoptimal,Pada juga merencanakan tahunanggaran2002 pemerintah akanmenerbitkan obligasi negarabaru untuk menutupkebutuhanpembiayaanAPBN.
BabIV
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002
anggaran2001,dan sekaligusmereformulasi DAU yangakandigunakan perhitungan dalam alokasiDAU dalamtahunanggaran 2002.Reformulasi tersebut dilakukanmengingat dalampelaksanaan alokasiDAU dalamtahun yangmenyangkut anggaran 2001ditemukanbeberapa kelemahan masalah keadilanhorisontaldalamalokasiDAU antardaerah, utamanyabagidaerahdaerahyangmempunyaikarakteristikhampirsama. Perubahanyang mendasardari konsepformulasi DAU dalam tahun anggaran 2002dibandingkan denganformulasiDAU dalamtahunanggaran 2001adalahpenyempumaan beberapa variabel,baik variabelkebutuhan fiskal daerah(/iscalneeds)maupunvariabelpotensifiskal daerah(fiscal capacity),danmodelperhitungan dari formulasiDAU yangadadalamPP Nomor 104Tahun2000,dengantidak menyimpangdari ketentuanyang adadalamUU Nomor 25 Tahun1999.Variabelkebutuhanfiskal daerah meliputijumlahpenduduk, penduduk, luaswilayah,kepadatan indeksharga (povertygap).Sedangkan bangunan, dankesenjangan kemiskinar, variabel potensifiskaldaerahmeliputiPDRBindustridanjasa,sertabagihasilSDA, PBB danBPHTB,danPPhorangpribadi.
Forn asi DAU dalam tahun anggaran 2002 merupakanpenyempurnaan atas rariabel kebutuhanJiskaI daerah dan varidbel polehsi fiskal daerah, serta nodel perhitunganyang ada dalam PP Nomor 101 Tahun2000.
Berdasarkanperkiraansasaranpenerimaandalamnegeri dalamtahun anggaran2002 sebesarRp301,9triliun, dan danabagi hasil, sertadana reboisasiyangadadalamdanaalokasikhusussebesar Rp25,4triliun, maka besamyaDAU yangakanditransferke daerahdalamtahunanggaran 2002 direncanakan mencapaiRp69,l hiliun atal 73,1persendari total dana perimbangan. Jumlahini secaranominalnaik 14,2persendari totalDAU tahun2001,sedangkan rasionyaterhadap PDBtetap,yaitu4,1persen.Dari jumlah tersebut,pemerintah propinsiakanmemperoleh bagianl0 persen yang mencapaiRp6,9 triliun (0,4 persenterhadapPDB), sedangkan pemerintahkabupaten/kota akanmendapatkan alokasi90 persenyang mencapaiRp62,2triliun (3,7 persenterhadapPDB). DAU bagian pemerintahpropinsitersebutnaik sekitar13,1persendari alokasiDAU propinsitahun2001,sedangkan alokasiDAU kabupatenikota mengalami peningkatan 14,3persendari tahun2001.
Dana alokasi umxm lahun 2002 secara nomihal naik I4,2 persen dari alok.lsi lahun sebeltamnya.
DANA ALoKASI
KHUSUS
Danaalokasikhusus(DAK) disediakankepadadaerahuntuk memenuhi kebutuhankhusus.Adatiga kriteriadari kebutuhankhusussepertiditetapkan dalamperaturanperundang-undangan yangberlaku.Peftama,kebutuhan yangtidakdapatdiperhitungkan denganmenggunakan rumusdanaalokasi rmum. Kedua, kebutuhanyang merupakankomitmen atau prioritas nasional.Keriga, kebutuhanuntuk membiayaikegiatanreboisasidan penghijauan olehdaerahpenghasil. DengandemikianDAK padadasamya merupakan transferyangbersifatspesifikuntuktujuan-tujuan yangsudah digariskan(sp esif c grant).
DAK merupakantrans. fer yang bersifat spesiJili yang diberikan kepada daerah xntuk hetnenuhikebutuhan khusus.
Dalamtahunanggaran2002,besamyaDAK dianggarkanRp0,8triliun atau 0,05persenterhadap PDB,naik 14,3persendarialokasiDAK dalamtahun anggaran200I , yangseluruhnyaakandigunakanuntukmembiayaikogiatan reboisasi.
Dalam tahun anggaran 2002,DAK dianggarkon Rp0,8triliun.
45
BabIV
AnggaranPendapatandan BelanjaNegara Tahun Anggaran2002
NANA BAGI HASIL Alokasi dana bagi hasil dalam tahun 2002 naik 16,2persen dari alokosinya dalam tahun anggaran2001, akiba! nailottg bagi hasilp.liak baik PPh perorangon maupun PBB dan BPIITB, sertabdgi hasil SDA gas alan dan umum. PertamoanSan
Dari keseluruhan alokasidanaperimbangan, transferdanabagihasildalam 2002diperkirakanmencapaiRp24,6hiliun, naik sekitar16,2 tahunanggaran persendari danabagi hasiltahun2001,sedangkan rasionyaterhadap PDB naikmenjadi1,5persen. Peningkatan t€rsebutterutama disebabkalolehnaiknya yangbersumber pajak danabagihasilpajaksekitar27,0persen, darikenaikan penghasilan (PPh)pasal2l danpasal25129orangpribadi pajak 23,4persen, bumidanbangunan sertabeaperolehan hakatastanahdan @BB)20,6persen, (BPHTB)57,1persen. Demikianpu14danabagihasilyangberasal bangunan darisumberdayaalam(SDA)gasalamdanpertambangan umumnaik,masingmasing26,3persen dan10,0persen. Sebaliknya, alokasidanabagihasilbukan pajakyangberasaldari SDA minyakbumi turun3,3persendarialokasinya dalamtahun2001.Penurunan danabagihasilSDA ini terutarna disebabkan perkiraan penerimaannya olehlebihrendahnya sasamn sejalandengan asumsi nilai tukarrupiahterhadapdolarAmerikaSerikat,lebihrendahlya menguatnya hargaminyakmentah, produksi(ffrhg)minyakmenjadi1,320 danmenurunnya juta barelperhari.
Sesuai UU otonomi khusus untuk propinsi NAD dan propinsi
SesuaidenganUndang-Undang Nornor25 TahunI 999danPPNomor 104 Tahun2000,alokasiuntuk daerahdari bagi hasil minyakbumi dan gas alammasing-masing ditetapkan 15persendan30persendaripenerimaannya setelahdikurangipajak.Namun,sejalandengandisahkannyaUndangUndangNomor 18 Tahun2001tentangOtonomiKhususbagiProvinsi DaerahIstimewaAceh sebagai ProvinsiNanggroe AcehDarussalam (NAD) danUndang-Undang Nomor2l Tahun2001tentang OtonomiKhususbagi ProvinsiPapua,besamya alokasidanabagihasildariminyakbumidangas alamuntukkeduapropinsitersebut masing-masing akanditambah55 persen dan 40 persensehinggamasing-masing mencapai70 persendari penerimaannya setelahdikurangipajak.Perimbangan bagihasil ini akan berlakuselamaI tahununtukpropinsiNAD dan25 tahununtukpropinsi padatahunkesembilan Papuasejaktahun2002,selanjutnya bagipropinsi NAD dantahunkeduapuluhenam bagipropinsiPapuaperimbangan tersebut akanberubah masing-masing menjadi50persendaripenerimaannya setelah dikurangipajak.
Papua, alokasi bagi haal SDA ninyak bumi dan gar alam untuk kedua propinsi lefiebut dalam tahun anggaran 2002 akan ditambah nas i ng-hur ing 55 petsen dan 40 persen.
DANA ALoKASI Alokasi DAU dalan lahun angEaraa 2002 diangga*an 25 persen dari penerimaan dolam negefi be$ih. Alotusi DAU tliharapkan mampu berperan untuk mengalatsi kesenjdngan horisontal antardaerah
44
UMUM
SesuaidenganPasal7 UU Nomor25 Tahun1999tentangPerimbangan Keuangan antaraPemerintah Pusatdan Daerah,besarnya danaalokasi umum(DAU) ditetapkansekurang-kurangnya 25 persendari penerimaan dalamnegeribersih,yaitu penerimaan dalamnegerisetelahdikurangi dengandanabagihasildanDAK yangbersumbe'dari danareboisasi, AlokasiDAU diharapkan dapatmenciptakan berdasarkan Irimerataan pertimbangan bahwapotensifiskaldan kebutuhan dari masing-masing daerahberbeda.Dengankata lain, DAU berperanuntuk mengatasi kesenjangan horisontal(horizontalimbalance)antardaerah, Berkaitan denganitu,agarlebihmencerminkan azaskeadilandanpemerataan, dalam tahunanggaran2002dilakukankaji ulangterhadapformulaDAU tahun
Anggaran Pend.apatan dan Belanja Negarq Tshun
Tabellv.3 BELANJANEGARA APBN2001drn APBN2002 {Drl.rmTriliunRupish) 2001 UIatan
L BelanjaPemcrintrhPusat a BelarjaRutin b- Belarja Pernbangnnar II. Brl{njo Untuk Drcrrh I. Danr Perimbangrn a. DanaBagiH|sil b DanoAlokasiUmum c. DanaAlokasiKhusus
Penye- y" thd sualan PDB 258,8
l7$
213,4 45,4
14,5 3,1
E1,5 5,6 8I,5 5,6 20,3 1,4 60,5 4,1 0,7 0,05
P€au- %thd ba}lan PDB
212,1 212,1 39,4 t2,4 t2,4 21,2 60,5 0,1
2. Dan{ Otonoml Khusus ddn P.nyelmbrrg a DanaOtonoDiKhusus b. DsnEPenyeimbsng
340J
EELANJA
2t,2
354,5
APBN
7orld PDB
lE,4 2{6,1 l5,E 193,8 2,7 52,3
r{,6 r1.5
5,6 5,6 1,4 4,1 0,05
97,9 94,5 24,6 69,1 0,8
5,E 5'6 1,5 4,1 0,05
3,4 r,4 2,0
03 0,1 0,1
24,0 344,0
20,t
'll
UNTUK DAERAH
AnggEranbelanjayang diperuntukkanbagi daerahdalamApBN 2002 pDB. Berbedadengan berjumlahRp97,9triliun atau5,8persenrerhadap tahun.2001,alokasianggaranuntuk daerahini. selain mencakupdina perimbanganjuga meliputidanaotonomiklrususdanpenyeimbang. DANAPERTMBANGAN Dalamupayamengurangiataumemperkecilkesenjangan fiskal antardaerah yang selamaini masihterjadi, dalamtahun anggaran2002 dilakukan
Dana perimbangan dalam tahun 2002 secqrs nominal noik 14,7 penen dori alokotitya dalamtahun anggoran200L
.43
BabIV
Progrum utams dalom seldorpendidilan ddaIah percepatqapenuntasan program wajib beloja' pediditan dasar tenbilan talwn
AnggaranPendapalanddn BelanjqNegara Tahun Anggaran2002
Programutamabidang pendidikandalam upayapeningkatankualitas penuntasanWajib Belajar sumberdaya manusiaadalahmempercepat untuk PendidikanDasarSembilanTahun(WajarDikdas),dengansasaran angkapartisipasikasar(APK) 2002antaralaintercapainya tahunanggaran SD-MImencapaiI 18,6persen,danSLTP-MTs74,3persen.Padadasarnya ada dua prasyaratpokok untuk mencapaisasarandimaksud,yaitu bantuanbiaya dayatampungsekolah,dan (ii) penyediaan f, peningkatan pendidikankepadapesertadidik, terutamayang kurangmampu. Daya sekolahbaru melaluipembangunan-qnit tampungsekolahakandiupayakan (USB)danruangkelasbaru(RKB)secararealistisdi daerah-daerah dimana yang anak 7-15 di sekolah masihbanyak usia tahun belumtertampung (SD, MI, SLTPdan MTs) yangdilengkapidengansaranadan prasarana belajar,serayameningkatkan mutupendidikan. Sementara bantuanbiayapendidikanakandiupayakandenganpengalokasian anggaranpembangunan untukfal melanjutkanprogrambeasiswabagianakanakdari keluargatidak marnpu,termasukupayabeasiswauntuk menarik anakusiajenjangpendidikandasaryangmasihberadadi luar sistemsekolah dalambentuk akibatfaktorkemiskinan,dan@,)memberikandanaperbantuan jenjang mutupendidikan hibah(blockgrant)yangditujukanuntukpeningkatan pendidikandasardan prasekolah,yang pelaksanaannya diutamakandalam benhrkimbal swadaya.
Pembangunan kzsehslen dip oritaskan rnttk neningkalkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan fust dan rujulean.
Sementaraitu, di bidangkesehatan,prioritas alokasipengeluaran pembangunan akanditujukanantaralain untuk meningkatkan mutu dan jangkauanpelayanan kesehatan dasardanrujukan,terutamabagipenduduk kualitassumberdayamanusia miskin,yangdidukungpulaolehpeningkatan kesehatan.Di bidang kesehatandan manajemenpembangunan kesejahteraan sosial,programpokok tahun anggaran2002 adalah pelayanankesejahteraan meningkatkan danmemperluas sosial,terutama pendudukmiskin, bagi anakterlantar, anakjalanan, lanjutusia,penyandang cacat,tunasosial,sertakorbanbencanaalamdankerusuhan.
Pembangunanhonkam diarahlan untuk mengstasigqngguanl@mtibnat dan kaudagri oleh Polri, don rpaye new joga keunhan *ileyah Negara Kesatuan kpublik lndotEsta.
Di bidang keamanandan penegakanhukum, alokasi pengeluaran pembangunan akandiprioritaskanterutamauntuk mengatasigangguan keamanandan ketertlbanmasyarakat(kamtibmas),serta penanganan masalahkeamanandalamnegeri(kamdagri)oleh Polri dengandidukung olehTNI, denganmelaksanakan boberapakegiatansepertipenyelenggaraan kekuatan op€rasikamtibmas, kamdagridanponegakan hukum,pengembangan peraturan dan kemampuanPolri, serta penyusunan/penyempurnaan perundanganyang mengaturketerlibatanTNI dalam menanganimasalah kandagri. pembangunan prioritasalokasipengeluaran akan Di bidangpertahanan, profesionalisme diutamakanuntuk meningkatkan TNI dan kemampuan operasialutsista(alat utama sistem senjata)dalam upayamencegah disintegrasinasionaldan menjagakeutuhanwilayah negarakesatuan RepublikIndonesia,sertamembantuPolri dalammenciptakan stabilitas dalamnegeri. p€mbangunan akan Di bidangpembangunan hukum,alokasipongoluaran diprioritaskanterutamauntukmelakukanpenyempumaan danpembentukan
42
BabIV
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negqra Tahun Anggaran 2002
dankeamanan. keuangan,politik danhubunganluar negeri,sertapertahanan Di sampingitu, anggarantersebutjuga dialokasikanuntuk pemerataan pernbangunan dan tugas antardaerah melalui pelaksanaan dekonsentrasi pembantuan, khususnyadalampenyediaanpolayanankebutuhandasar masyarakat. pembangunan 2002,prioritasalokasipengeluaran Dalamtahunanggaran pusatakanlebihdiarahkanterutamauntukmendukung pemerintah upaya penciptaanlapanganketja, peningkatankualitassumberdayamanusia (SDM), peningkatankesejahteraan masyarakat, sertapenyediaanpelayanan kebutuhandasarmanusiayanglebihbaik danmerata. Ponoiptaanlapangankerja dan penurunantingkat kemiskinan padadasarnya sangattergantungpada pemulihanekonomiyang dicerminkanoleh meningkahryakegiatanekonomimasyarakat.Meskipun demikian,intervensilangsungmelalui anggaranpemerintah,sekalipun terbatasmasihsangatdibutuhkan.Untuk itu, diperlukanlangkahlangkahdenganmengefektilkanalokasidana yang tersediauntuk mendorongkegiatanpenciptaanlapangankerja dan penanggulangan kemiskinan,sertamendorongkegiatanusahaproduktif masyarakat. pembangunan akanlebihdiarahkan Dalamkaitanini, fokuspengeluaran padasektor: .1. Pertanian,kehutanandan porikanan,yang lebih diarahkanpada (y' pemberdayaan petanidanmasyarakat perdesaan denganmemberikan bantuanmodaluntuk penyediaan bibit, pupuk dan obat-obatan, pemberantasan hama dan penyakit, perbaikanpemasaran,serta perbaikanpelayananpenyuluhandan informasi; (iy' mendukung peningkatanketahananpangandan perbaikangizi, pengembangan petemakan gizi,pengembangan perkebunan dalamrangkapeningkatan rakyat yang berorientasiekspor,serta pembangunanperikanandan kelautandalamrangkameningka*anpotensiekonomididalamnya,dan pemanfaatan kecil sumberdayawilayahpesisir,kelautan,pulau-pulau dan perikanansecaraoptimal dan berkelanjutan. Pengairan,untuk mempertahankan tingkat pelayananprasaranayang telahdibangunmelaluikegiatanpemeliharaandanrehabilitasij aringan irigasi/rawaprimer,sekunderdan waduk,pengembanganjaringn irigasi primer dan sekunder,prasaranapengendalianbanjir, danpengamanan pantai,sertapengelolaan sumber-sumber alr. pembangunan pemeliharaan, Perhubungan,denganarah kegiatan dan pengembangan aksesibilitas,serta pelayananjaringan perhubungandalam rangka meningkatkanmobilitas barang dan orang. Keuangandan koperasi, dalam rangka pengembangan usaha skalamikro, kecil, menengah,dan koperasi,melalui penciptaan iklim usahayang kondusif,poningkatanakseskepadasumber dayaproduktif, serta pongembangankewirausahaandan pengusaha keoil, monengah,dan koperasi(PKMK) berkeunggulan kompotitif.
Pioritas al okosi belanjo pembangunan akan dtarahkan pada penciptaan lapangan kerja, pentngkalan kualitds SDM, seta peh]/ediaan pelayanan kebutuhon dqsqi
Pembangunenpertsniqn diarahkan pada penihgkdan ketahanan pangan dan pefioikon gizi, pengembangan perkzbwtanmSnt yang bercrientdsi ekspor, serla pembangunan p er ikanandan keIaxtan.
Satarunulsna Wmbangwonpngaban adalalt tnanwrlahanl't r tlhgkal Flapnw prasarana Sasaranpembangunan perhubungan adalah mehingkalkon mobi Iit as barang dan orang. Sasaranpembanguran keuangandan l@perasi edalah pengembangan usalu slala nilao, l@cil nenengahdan knperc$.
Rp 18.633.700.000.000'00 luar negeribersihsebesar Pembiayaan terdiri atas: (dalamrupiah) a.
Penarikanpinjaman luar negeri bruto - Penarikanpinjaman proyek - Penarikanpinjaman program dan penundaancicilan utang luar negeri
62.600.500.000.000,00 2s.830,000.000.000,00 36.770.500.000.000,00
Dikurangi dengan: b.
Pembayarancicilan pokok utang luar negeri 43.966.800.000.000,00
Pasal11 Cukupjelas Pasal12 Cukupjelas Pasal13 Cukupjelas Pnsal14 Cukupjelas Pasal15 Cukupjelas Pasal16 yangdinyatakantidakberlakuadalah: Pasal-pasal IndischeComptahilileitsnlel 1. Pasal2 Ayat (l) tentangsusunananggaranyangterdiri dari belanjapegawai, belanjabarang,danbelanjamodal; perincian GubernurJenderalmenetapkan 2. Pasal2 Ayat (3) tentangkewenangan lebih lanjut pos;dan 3. Pasal 72 yang mengaturbahwa pengajuanPerhitunganAlggaran Negara (PAN) kepadaDewanPerwakilanRakyatpaling lambatI5 (lima belas)bulan berakhiryangbersangkutan setelahtahunanggatan Pasal17 Cukupjelas TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4149 80
0890Pendapatan lain-lain 0891 Penerimaan kembalipersekot/uang mukagaji 892 Penerimaan dendaketerlambata.n penyelesaian pekerjaan 0893 Penerimaan kembali/ganti rugiataskerugian yang diderita olehnegara 0899Pendapatan anggaran lainnya
49.688.31 1.000,00 755.000.000,00 3.917.000.000,00 2.284.801.000,00 42.731.510.000,00
Pasal6 Cukupjelas Pasal7 Cukupjelas Pasal8 Cukupjelas Pasal9 Cukupjelas Pasall0 Ayat(1) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas Ayat (3) Pembiayaan dalamnegerisebesar Rp 23.500.279.000.000,00 terdiri atas: (dalam rupiah) a. b. c.
Privatisasi Penjualanasetprogram restrukturisasi perbankan Obligasi negara(neto) - Penerbitanobligasi negara Dikurangi dengan: - Pelunasanobiigasi negara
3.952.179.000.000,00 19.548,600.000.000,00 0,00 3.930.5CC.000.000,00 3.930.500.000.000,00 79
Lampiran 8
0558 Pendapatan biayapengulusanpiutaugncgara dan lelangnegar.a jasa lainnya 0559 Pendapatan 0570 Pendapatan ruliu dari luar negeri
80.000,000.000,00 r 36.100.800.000,00 r 73.392.345.000,00
0571 Pendapatan dari penberiansuratperjalanan R e p u b l i kl n d o n e s i a
23.192.345 000,00
0572 Pendapatandarijasa pengurusanclokumen konsuler 0610 Pendapatankejaksaandan peradilan 0611 Legalisasitandatangan 0612 Pengesahau surat di bawahtangan 0613 Uang meja(leges)dan upahpadapanitcra badanpengadilan 0614 Hasil denda,/denda tilangdansebagainya 0615 Ongkosperkara 0619 Penerimaan kejaksaandanperadilanlainnya 0710 Pendapatan pendidikan 071I Uang peudidikan 0712 Uangujian masuk,kenaikantingkat,danakhir pendidikan 0713 Uang ujian untuk menjalankan praktik 0719 Pendapatan pendidikanlainnya 0840 Pendapatanpelunasanpiutang Penerimaan lain-lain
149.600.000.000,00 20.03 3.000,000,00 100.000.000,00 50.000.000,00 L068.000.000,00 10.000.000.000,00 8.030,000.000,00 785.000.000,00 L505.1 87.344.000,00 1.24 r .561.969,000,00 4.4?l.575.000,00 2.417.450.000,00 256.720.350.000,00 4.r 00.200.000.000,00 51.979.3r 1.000,00
C8l0 Pendapatan dari penerimaan kembalibelanjatahun anggaranberjalan 08l l Penerimaan kembalibelanjapegawaipusat 08 14 Penerimaan kembalibelanjarutin lainnya 0815 Penerimaan kembalibelanjapembangunan rupiah lainnya
I .365.3 00.000,00 L051.200.000,00 27.500.000,00 286.600.000,00
0820 Pendapatandari penerimaankernbali belanjatahun anggaranyang lalu 0821 Penerimaankembali belanjapegawaipusat 0823 Penerimaankernbali belanjapensiun 0824 Penerimaankembali belanjarutin lainnya 0825 Penerimaankernbali belanjapembangunan rupiah lainnya
925.700.000,00 7l I .500.000,00 7.600.000,00 5l.s00.000,00 15s.100.000,00
0516 Penjualaninformasi,penerbitan,film, dan hasil cetakanlainnYa pelelangan 0517 Penjualandokurnetl-dokumen 0519 PenjualanlainnYa 0520 Penjualanaset 0521 Penjualanlumah,gedung,banguuan,dan tanah 0522 Penjualankendaraaubermotor 0523 Pcnjualansewabeli 0529 Penjualanasetlainnyayang berlebih/rusak/ dihaPuskan sewa 0530 Pendapalan 053I Sewarumahdinas,ruurahnegeri 0532 Selvagedung,bangunan,gudaug bergerak 0533 Sewabenda-betrda tak bergeraklainr.rya 0539 Sewabenda-benda jasa I 0540 Pendapatan rumahsakit dan instansikesehatan 0541 Pendapatan lainnya 0542 Pendapatantempat hiburan/taman/musetlm dan suratketerargan,visa/paspor 0543 Pendapatan SIM/SINK/BPKB 0 5 4 5 P e r r d a p a th aa n kd a n p c r i j i n a n sensor/karantina/pengawasan/ 0546 Pendapatan pemcriksaan j asatenaga,jasapekerjaan, 0547 Pendapatan jasa pclatihandan.iasateknologi jasa itrtbrmasi, jasa KautorUlusanAgalna 0548 Pendapatan jasa bandarudala,kepelabuhanan, 0549 Pendapatan da,rrenavigasian
1.672.400,000,00 L399.350.000,00 100.000,00 8.128. 24.346.61 1.000,00 l 10.500.000,00 t .264.789.000,00 22,000.000.000,00 97r322.000,00 10.640.664.000,00 2.756.5 86.000,00 5 . 51 0 . 1 7 8 . 0 0 0 , 0 0 428.000.000,00 l .945,900.000,00 t.468.622.725.000,00 54.034.766.000,00 I .553.785.000,00 367,974.500.000,00 583.r17.900.000,00 6.702.692.000,00 33I .681.782,000,00 65.000.000,000,00 5it.5 57.300.000,00
492.049.000.000,00 jasa II 0550 Pendapalan .920.288.000,00 2'.7 lembagakeuangan(asa giro) 0551 Pendapatanjasa jasa pcnyelenggaraatl telekomunikasi 140.000.000,000,00 0552 Pendapatan iuran lelanguntuk fakir miskin 0553 I'endapatan biayapenagihanpajak-pajak 0555 Pendapatan negaradengansutatPaksa 0556 Pendapatanuang pewarganegaraan bealelang 0557 Pendapatan
3.500.000,000,0c 2.505.000.000,00 2.022.912.000,00 l 00.000.000.000,00
71
La ryiran E Ayat (3) Bagian Pemerintahatas laba badan usaha milik negara (Bulttr{) dihitury berdasarkan50 % (lima puluh persen)dari keuntunganbersih BUMN setelah dikenakanpajak,termasukPertamina. Ayat (4) Cukupjelas Ayat (s) Penerimaannegarabukan pajak sebesarRp 82.246.842.000,000,00 terdiri atas : (dalamrupiah) a, Penerimaansumberdayaalam
perikanan 0350 Pendapatan perikanan 035I Pendapatan
63.19s.4s0.000.000,00 44.01 3.330.000.000,00 3.330.000.000,00 44.01 14.524.320.000.000,00 14.524.320.000.000,00 1.340.000.000.000,00 46.700.000.000,00 1.293.300.000.000,00 3.026.000.000.000,00 2.043.200.000.000,00 922.500.000.000,00 60.300.000.000,00 291.800.000.000,00 291.800.000.000,00
Bagianpemerintahataslaba badan usahamilik negara 0410 Bagianpemerintah ataslabaBUMN
10.351.392.000.000,00 I 0.351.392.000.000,00
03l0 Pendapatan minyakbumi minyakbumi 031I Pendapatan gasalam 0320 Pendapatan gasalam 0321 Pendapatan peftambangan 0330 Pendapatan umum iurantetap 0331 Pendapatan 0332 Pendapatan royalti 0340 Pendapatan kehutanan 0341 Pendapatan danareboisasi provisisumberdayahutan 0342 Pendapatan 0343 Pendapatan iuranhakpengusahaan hutan
Penerimaannegarabukan pajak lainnya 0510 Penjualan hasilproduksi,sitaan 0511 Penjualanhasilpertanian,kehutanan dan perKeounan 0 5 1 2Penjualanhasilpeternakan danperikanan 0 5 1 3Penjualanhasiltambang 0 5 1 4Penjualanhasilsitaan/rampasan danharta peninggalan 0 5 1 5Penjualanobat-obatandanhasil farmasilainnya
,76
6.700.000.000.000,00 E53.549.000.000,00 1.396.300.000,00 9.113.300.000,00 827.459.375.000,00 4.010.000.000,00 370.17s.000,00
Lampiran E
Ayat (3) Cukupj elas Ayat (4) PenerimaanperpajakansebesarRp 2f 9,627.480,000.000,00 yang terdiri atas : (dalam rupiah) a. Pajak dalam negeri (PPh)Nonmigas 0l l0 Pajakpenghasilan 2l 0ll1 PPhPasal 0l 12 PPhPasal22 Nonimpor 0l 13 PPhPasal2?Impor 0l 14 PPhPasal23 OrangPribadi 0l l5 PPhPasal25/29 0l 16 PPhPasal25/29Badan 0l 17 PPhPasal26 0l l8 PPhFinaldanFiskalLuarNegeri 0120 PPhMinyakBumidanGasAlam 0121 PPhminyakbumr 0122 PPhgasalam 0130 Pajakpeftambahan nilai barangdanjasadanpajak penjualanatasbarangmewah(PPNdanPPnBM) (PBB) 0140 Pajakbumidanbangunan 0150 Beaperolehan hakatastanahdanbangunan (BPFITB) 0160 Pendapatan cukai 0170 Pendapatan ataspajaklainnya b, Pajak perdaganganint€rnasional 0210 Pendapatan beamasuk pajak/pungutan 0220 Pendapatan ekspor Pasal5 Ayat (i) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas
207.028.880.000.000,00 '8ri.8 l s.340.000.000,00 19.45 1.700.000.000,00 1.995,100.000.000,00 5.967.400.000.000,00 14.981.800.000.000,00 903.400.000.000,00 29.667. I 00.000.000,00 2.128.100.000.000,00 r 3.720.740.000.000,00 15.681.900.000.000,00 4.967.100.000.000,00 10.714.800.000.000,00 70.099.820.000.000,00 5.924.200.000.000,00 2.205.000.000.000,00 22.352.880.000.000,00 1.949,740.000.000,00 12.598.600.000.000,00 12.249.000.000.000,00 349.600.000.000,00
Lampiran 8
f. bahwa dalam rangkapemantapankebijakan desentralisasifiskal, perlu didukung oleh adanyakepastiansistempembiayaandaerahyang adil, proporsional,rasional, transparan,partisipatii dan bertanggungjawab(accountable). II, PASAL DEMI PASAL PasalI Cukupjelas Pasal2 Cukupjelas Pasal3 Ayat(1) Cukupjelas Ayat(2) Cukupjelas Ayat (3) Cukupjelas Ayat (4) Mengingatperencanaan penerimaanhibah belum dapat dipastikanbesaran jumlahnya,dalamAPBN TahunAnggaran2002perenganaan hibahditetapkan sebesar Rp 0,00(nihil). Ayat (5) Cukupjelas Pasal4 Ayat (l) Cukupjelas Ayat (2) Cukupjelas
74
Lampiran 8 kebijakan fiskal yang sehat, rasio pembiayaan defisit anggaran tcrhadap PDB direncanakanlebih rendah dibanding dengan rasio defisit anggaranterhadap PDB dalam tahun anggaransebelumnya.Di sisi pembiayaandalam negeri, kebijakan yang akan ditempuh dalam Tahun Anggaran 2002 meliputi antara lain pelaksauaan privatisasi BUMN secaraselektif, dihindarinya penggunaansisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) yang dapat mengganggu kestabilan makro ekonomi, dan penerbitan obligasi negara. Sedangkan di sisi pembiayaan luar negeri kebijakan diutamakan pada pemanfaatan secara optimal pinjaman luar negeri yang telah disepakati dengan pernberi pinjaman, melalui percepatan pencairan komitmenkomitmen pinj aman yang telah disepakati dengan lembaga./negara-negara pemberi pinjaman. Sesuai dengan arah kebijakan yang digariskan dalam GBHN Tahun 1999 - 2004, penggunaanpinjaman luar ncgeri dilaksanakansecaraoptimal guna membiayai kegiatan ekonomi yang produktif, yaitu untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang memiliki prioritas tinggi dan mendukung upaya pemulihan ekonomi, yang dilaksanakansecaratransparan,efektifdan efisien. Sejalandengan upaya meningkatkanketerliban dalam pengelolaananggarannegara, pengawasan terhadap pengelolaan anggaran negara terus ditingkatkan, melalui peningkatantransparansidan disiplin anggaran. Selanjutnya, dalam rangka kesinambungan kegiatan pembangunan, sisa kedit anggaranproyek-proyek yang masih diperlukan untuk penyelesaianproyek dalam Tahun Anggaran2002 dipindahkanmenjadi kredit anggaranTahun Anggaran2003. Dengan memperhatikanhal-hal tersebut di atas, maka Anggaran Pendapatandan Belanja NegaraTahun Anggaran2002 disusunberdasarkanasumsisebagaiberikut : a. bahwa keadaan ekonomi global diperkirakan mengalami pertumbuhan yang melambat, b. bahwa situasi politik, sosial, dan keamananyang semakinkondusif dalam proses pemulihan ekonomi Indonesia dalam Tahun Anggaran 2002 diperkirakan dapat mengalamipertumbuhanyang positif, c. bahwa harga minyak bumi di pasar intemasional menunjukkan perkembangan yang cukup baik, d. bahwa untuk menciptakan kebijakan fiskal yang sehat dan berkesinambungan, sekaligusmenjagakemantapandan kestabilanpendapatannegara,pengerahandan penggaliansumber-sumberpenerimaanperpajakaa,perlu terus ditingkatkan, e. bahwa untuk memeliharakestabilanmoneter,perlu didukung tersedianyabarangbarang kebutuhan pokok sehari-hari yang cukup dan tersebar secaramerata, serta dengan harga yang stabil dan terjangkau oleh rakyat banyak,
3. Pembangunansektor pertanian,kehutanandan perikanan,melalui kegiatan yang mendukung peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi, peningkatan kesejahteraan petani dan perbaikan kehidupan perdesaal, pengembangan petemakan dalam rangka peningkatan gizi, pengembanganperkebunan rakyat yang berorientasi ekspor, serta pembangunan perikanan dan kelautan dalam rangka meningkatkanpotensi ekonomi didalamnya,dan pemanfaatansumber daya wilayah pesisir, kelautan, pulau-pulau kecil, dan perikanan secara optimal dan berkelanjutan. 4. Pengembanganusaha skala miko, kecil, menengah, dan koperasi (PKMK), melalui penciptaaniklim usahayang kondusif, peningkatanakseskepada sumber daya produktif, serla pengembangan kewirausahaan dan pKMK memiliki keunggulan kompetitif. 5. Pembangunan sektor perhubungan, dengan arah kegiatan pemeliharaan, pembangunan dan pengembangan aksesibilitas, serta pelayanan jaringan perhubungandalam rangkauntuk meningkatkanmobilitas barangdan orang. 6. Pcmbangunan penegakan hukum, keamanan, dan ketertiban masyarakat yang akan diarahkan untuk menanggulangi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) melalui peningkatan kekuatan, serta kemamDuan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan aparat penegak hukum lairurya dengan melaksanakan beberapa kegiatan seperti penyelenggaraan operasi penegakanhukum dan Kamtibmas. 7. Peningkatanpertahanan,melalui kegiatan meningkatkanprofesionalismeTentma Nasional Indonesia (TNI) dan kemampuan operasi, dalam upaya mencegah disintegrasi nasional dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKPJ), dan membantuKepolisian Republik Indonesia(pOLRI) dalam mcnciptakanstabiliLas dalamnegeri. 8. Penguatanpolitik luar negeri dan diplomasi, yang ditujukan untuk memulihkan citra Republik Indonesia di dunia internasional, dalam rangka mendukung pcmulihan ekonomi nasional. Sesuaidenganyang digariskandalam Pasal7 Undang-undangNomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdan Daerah,besamyadana alokasi umum (DAU) ditetapkan sekurang-kurangnya25 persen dari penerimaan dalam negeri bersih. Selanjutnya,sebagaiperwujudanazaskeadilan dan pemerataan, dilakukan kaji ulang terhadap DAU Tahun Anggaran 2001 dan sekaligus mereformulasi DAU yang akan digunakan dalam perhitunganalokasi DAU Tahun Anggaran2002, sehinggadapatmengurangikesenjanganfiskal antardaerah. Lebih rendahnyaperkiraanpendapatannegaradan hibah dibanding denganperkiraan kebutuhan belanja negara,mengakibatkanterjadinya defisit anggarandalam ApBN Tahun Anggaran2002. Untuk itu, diperlukan pembiayaan,baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, sejalan dengan upaya menciptakan
Lampiran I
bersangkutan.Klusus unflrk PNBP yang berasaldari bagian Pemerintahatas laba Pertamina,pada tahun 2002 juga direncanakanmengalamiperubahanyang cukup berarti, yaitu dari l0% (sepuluhpersen)menjadi 50% (lima puluh persen)dari keuntunganbersihPertamina. Di bidangbelanja negara,kebijakanalokasianggaranbelanjanegaradiaralrkanuntuk mendukungpelaksanaandesentralisasifiskal, percepatanrestrukturisasiperbankan, penyediaansubsidi yang tepat sasarandal berkaitan langsungdenganmasyarakat Iuas, serta pelaksanaanprogrcm-programsosial lainnya yang diprioritaskan bagi pemberdayaan danpeningkatankesejahteraan masyarakatmiskin. rutin, efisiensidalam pengalokasian Di sisi pengeluaran anggaranbelanjatersebut terus ditingkatkarLtanpa mengabaikanpenyelenggaraan kegiatanpemerintahandan upaya peningkatan kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada .masyarakat. Selainitu, dalam rangkamengurangibebansubsidiBBM dalam TahunAnggaran 2002 harga BBM dalam negeri akan dinaikkan, yang diiringi denganpeningkatan efisiensi Pertamina serta langkah-langkah yang tegas dalam pemberantasan penyelundupanBBM. Di sisi pengeluaranpembangturan,dalam Tahun Anggaran 2002 pengeluaran pembangunan hanyaterdiri dari pengeluaran pembalgunanyangdikelolaPemerintah Pusat, yang meliputi anggaran pembangunandepartemen/lembagapemerintah nondepartemen(LPND) dan lain-lain pengeluaranpembangunan. Dalam situasi terbatasnyakemampuanpenyediaananggaranbelanja pembangunan,pemanfaatan pengeluaranpembangunandalamTahunAnggaran2002 diarahkanuntuk membiayai pembangunanproyek-proyekyang bersifat cepatmenghasilkan(quick yielding) dan menyentuhkepentinganmasyarakatluas. Selaras dengan arah kebijakan yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Tahunan(Repeta)Tahun 2002, prioritas anggaranbelanja pembangunan dalam TahunAnggaran2002 akandititikberatkanpada: 1. Pembangunan sektorpendidikan,yanglebih difokuskanpadapeningkatan angka partisipasipendidikaadasarmelalui penuntasanprogramwajib belajarpendidikan dasar9 (sembilan)tahundanpeningkatan mutupendidikan. 2. Pembangunansektor kesehatandan kesejahteraansosial, yang akan diarahkan untuk peningkatanmutu dan jangkauanpelaksanaanpelayanankesehatandasar dan rujukan seluruhpenduduk,tenrtamabagi pendudukmiskin, sertapeningkatan dan perluasanpelayanankesejahteraansosial terutama bagi pendudukmiskin, anak terlantar, lanjut usia, penyandangcacat,tuna sosial, kofban bencanaalam dan para pengungsikorban kerusuhansosial di berbagaiwilayah termasuk pemukimarurya kembali, serta peningkatan mutu pelayanan kesehatanbagi PegawaiNegeriSipil, TentaraNasionalIndonesia/Kepolisian RepublikIndonesia danpensiunan.
7l
Lampiran 8 sosial di beberapa daerah, juga merupakan salah satu faktor penghambat upaya percepatanprosespemulihan ekonomi. Membaiknya beberapaindikator ekonomi dan semakin kondusifnya situasi politik, sosial dan keamanandi dalam negeri dalam semesterII Tahun Anggaran 2001, serta berbagai langkah kebijakan yang telah dan akan ditempuh, diharapkan akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dalam tahun 2002, meskipun pertumbuhanekonomi dunia dalam tahun 2002 diperkirakan akan menurun. Penurunan pertumbuhan ekonomi dunia tersebut antara lain berkaitan dengan perkiraan melambatnya peftumbuhan ekonomi negarancgaranraju, terutamaAmcrika Serikat dan Jepang,berkaitan denganmembLruknya situasi global dalam beberapawaktu terakhir. Dengan mcmpertirnbangkanbeberapahal di atas,kebijakan APBN Tahun Anggaran 2002 diarahkan pada beberapasasaranpokok, terutama upaya untuk mcwujudkan ketalrananfiskal yang berkelanjutan (fiscal sustainahility), menciptakanstabilisasi ekonomi makro, memberikanstimulus tcrhadapkegiatanperckonomiandalam batasbatas kemampuan keuangannegara, serta mendukung proses pernulihan ekonomi. Kebijakan tersebutjr.rgadiarahkanuntuk memantapkanprosesdesentralisasi,dengan tetap mcngllpayakan pernerataankemampuan keuangan antardaerahyang sepadan dcnganpenyerahanbeberapawewerlallgkepadaPcmerintahDaerah,dalam kerangka Negara Kesatuan Repr,rblik Indonesia. Sejalan dengan kebijakan tersebut, dana perimbangan diupayakan dapal rnencerminkan azas keadilan dan pemerataan, termasuk dalam rangka rnengurangikescnjanganhskal antardaerah.Berbagai hal terscbut,sejauh rnungkin diupayakanagar dapat ber.ialanseiring dengankebijakan di bidang monetcr, perdaganganluar negeli dan neracapembayaran,nilai tukar dan lalu lintasdcvisa,sertakebijakandi scktorriil. Dalanr rangka pemenuhankebuluhan belanja ncgara dan sekaligus untuk menjaga kemantapandan kestabilanpendapatannegara,pengerahandan penggaliansumbersumbcr penerimaandalam negcri, terutarnadari penerimaanperpajakanakan terus ditingkatkan. Hal tersebut dilaksanakan melalui trerbagai langkah, antara lain penyisilan (canvassing)terhadapkegiatan usaha di sentra-sentraekonomi tertentlL pcnyisiran terhadapberbagaiobjek pajak atau transaksitertentuyang dapat dijadikan petunjuk tingkat kemampuan masyarakatdalam membayar pajak, pengembangan sistem informasi dan mor.ritoringpcrpajakan yang terintegrasi, serla peningkatan kualitas aparatur, pengawasanadministratil pemeriksaan, penyidikan, penagihan secaraaktif, dan penegakanhr.rkum. Semcntarai1u, optimalisasi sumber-sumberpenerimaannegarabukan pajak (PNBP) tetap akan dilahsanakau.Hal tersebut ditempuh melalui berbagai langkah, seperti peningkatan pencegahandan penanggulanganpencurian/penebangankayu secara tidak sah (illegal logging), pemberantasanpencurian ikan di wilayah perairan lndonesia,peninjauankembali bagian Pemerintahatas laba BUMN (pay out rctio), dengan tetap mempertimbangkankebutuhan kelangsunganinvestasi BUMN yang
70
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OOI TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO2
I. UMUM Anggaraa Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2002 merupakansatu kesatuanyang tak terpisahkandenganRencanaPembangunan Tahunan(Repeta)Tahun 2002, di sampingmengacupada arah kebijakanyang RakyatNomor IVA4PR/l999 digariskandalamKetetapanMajelis Permusyawaratan tentang Garis-garisBesar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999-2004, dan Undang-undangNomor 25 Tahun 2000 tentang Program PembangunanNasional (Propenas)Tahun 2000- 2004, juga merupakankelanjutandari kebijakanfiskal Berkaitandenganhal tersebut,APBN TahunAnggaran tahunanggaransebelumnya. 2002 di sampingdiselaraskan dengankebijakanprogrampembangunalekonomi yang akan dilaksanakandalam Tahun Anggaran2002, juga memperlimbangkan kinerjaperekonomian dalamTahunAnggaran2001. Berbagaiperkembangan di bidangekonomidan nonekonomimemberikandampak yang kurang menguntungkan terhadapprosespemulihanekonomi dalam Tahun Anggaran2001. Di sisi ekonomi,depresiasinilai tukar rupiah dan meningkatnya suku bungaSertifrkatBank Indonesia(SBI) yang cukupjauh dari asumsidasaryang digunakan, memberikan tekanan dal hambatan yang cukup berat terhadap pelaksanaan APBN Tahun Anggaran2001. Sementara itu, terhambatnya beberapa kebijakan fiskal, seperti tertundanyabeberapapelaksanaan kebijakan di bidang perpajakan,dan tidak dapat diberlakukamyasecarapenuh rencanakebijakan kenaikanhargabahanbakar minyak (BBM) pada awal April 2001, sertaadanya pembatalaasebagianpencairanpinjaman program untuk mendukungpembiayaan juga turut memperberat pembangunan, pelaksanaan APBN TahunAnggaran2001. politik, itu, kondisi sosial, Selain dan keamanandi dalam negeri yang kurang kondusif,yangditandaidenganketidakstabilan situasipolitik dan terjadinyagejolak 69
(2) Pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang tentang PerhitunganAnggaranNegara setelahperhitungananggaranneg&a sebagaimana dimaksud dalam ayat (l) diperiksa oleh Badan PerneriksaKeuangan,paling lambat 15 (lima belas) bulan setelah Tahur.rAnggaran 2002 berakhir, untuk mendapatkanpersetujuan Dewan PerwakilanRakyat. Pasal16 Ketentuan-keteltuandalam Undang-undangPerbendaharaan Indonesia (lndische Comptabiliteitst4,et,Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448) sebagaimanatelah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undangundang Nomor 9 Tahun 1968 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2860), yang bertentangandenganbentuk, susunan,dan isi Undang-undangini dinyatakantidak berlaku. Pasal17 Undang-undangini mulai berlaku padatanggal I Januari2002. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undangini dengan penempatafitya dalam Lembaran Negara Renublik Indonesia.
Disahkandi Jakarta padatanggal 14Nopember2001 PRESIDENREPUBLIK INDONESIA. ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI Diundangkandi Jakarta padatanggal 14 Nopember2001 SEKR-ETARISNEGARA REPUBLIK INDONESIA. trd BAMBANG KESOWO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2()O1NOMOR 133 68
Lampiran 8 (3) Laporan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) dan ayal (2) disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat selambatlambatnya pada akhir bulan Juli 2002, untuk dibahas bersama antaraDewan PerwakilanRakyat denganPemerintah. (4) PenyesuaianAnggaran Pendapatandan Belanja Negara dengan perkembangan dan/atau perubahan keadaan dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan Pemerintah dalam rangka penyusunanperkiraan Perubahanatas Anggaran Pendapatandan Belauja NegaraTahun Anggaran2002. Pasal12 anggaran proyek-proyek pada pengeluaran kedit pembangunanTahun Anggaran 2002 yang masih diperlukan untuk penyelesaian proyek, dipindahkan ke Tahun Anggaran 2003 menjadi kredit anggaranTahun Anggaran2003.
( 1 ) Sisa
(2) Pemindahan sisa kledit anggaran proyek-proyek sebagaimana dimaksuddalamayat (l) ditetapkandenganPeraturanPemerintah.
( 3 ) Realisasidari pemindahansisa kredit anggaranproyek-proyekyang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah sebagaimanadimaksud dalam ayat (2) disampaikankepadaDewan Perwakilan Rakyat dan Baclan PemeriksaKeuangan paling lambat pada akhir triwulan I TahunAnggaran2003. Pasal13 Sisa lebih pembiayaananggaranI'ahun Anggaran2002 ditampungpada pernbiayaandalam negeri dan dapatdigunakanuntuk membiayaidefisit anggarantahun-tahunanggaranberikutnya, Pasall4 PemerintahmengajukanRancanganUndang-undangtentangPerubahan atas Anggaran Pendapatandan Belanja Ncgara Tahun Anggaran2002 berdasarkanperubahansebagairnanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (4) untuk mendapatkanpersetujuan Dewan Perwakilan Rakyat sebelum Tahun Anggaran2002 berakhir. Pasall5 (1) Setelah Tahun Anggaran 2002 berakhir, Pemerintah membuat perhitungananggarannegaramellgenaipelaksanaananggaranyang bersangkutan. 67
Lampiran I
(5) Pembagianlebih lanjut danaperimbangandilakukan sesuaidengan Nomor 25 Tahun 1999 tentang ketentuandalam Undang-undang PerimbanganKeuanganantaraPemerintahPusatdanDaerah. Pasall0 (1) Denganjumlah anggaranpendapatannegaradan hibah Tahun (tiga ratussatu Anggaran2002sebesarRp301.874.322.000.000,00 triliun delapanratustujuh puluh empatmiliar tiga ratusdua puluh dimaksuddalam Pasal3 ayat(5), dua juta rupiah), sebagaimana lebih kecil dari jumlah anggaran belanja negara sebesar Rp344.008.801 .000.000,00(tiga ratus empatpuluh empattriliun delapan miliar delapan ratus satu juta rupiah), sebagaimana dimaksuddalam Pasal6 ayat(5), maka dalam Tahun Anggaraa 2002 tefiapal defisit anggaransebesarRp42.134.479.000.000,00 (empatpuluh dua triliun seratustiga puluh empatmiliar empat ratus tujuh puluh sembilanjuta rupiah),yang akan dibiayai dari pembiayaan defisit anggaran. (2) Pembiayaandefisit AnggaranPendapatandan Belanja Negara TahunAnggaran 2002 sebagaimanadimaksud dalam ayat (l) : diperolehdari sumber-sumber dalam negeri sebesarRp23.500.779.000.000,00 a. Pembiayaan (duapuluh tiga triliun lima ratusmiliar tujuh ratustujuh puluh sembilanjuta rupiah); luar negeri bersih b. Pembiayaan sebesar (delapan 18.63 3.700.000.000,00 triliun ratus Rp belas enam tiga puluhtiga miliar tujuhratusjuta rupiah). (3) Rincian pembiayaandehsit AnggaranPendapatandan Belanja Negara Tahun Anggaran 2002 sebagaimanadimaksud dalam dalampenjelasan ayat(2) dicantumkan ayatini. Pasall1 (1) Pada pertengahan Tahun Anggaran2002, Pemerintahmenlusun laporansemester I mengenai: a. Realisasipendapatan negaradanhibah; b. Realisasibelanjanegara; c. Realisasipembiayaan defisit. (2) Dalam laporansebagaimana dimaksuddalamayat (l) Pemerintah prognosa (enam) menyusun untuk6 bulanberikutnya. 66
Lampiran 8
pembiayaanproyek sebesarRp25.830.000,000.000,00 (dua puluh lirna triliun delapanratustiga puluh miliar rupiah), (4) Rincian pengeluaranrutin dan pengeluaranpembangunanTahun Anggaran 2002 sebagaimanadirnaksuddalam ayat (2) dan ayat (3) ke dalarn sektor, subsektor,dan selanjutnyake dalam program dan kegiatal untuk pengcluaranrutin, serta program dan proyek untuk pcngcluaranpembaugunandibahasoleh Dewau Perwakilan Rakyat denganPemerintah. Pasal8 (l) Rincizurpengeluaranrr-rtindan pengeluaranpembangunanke dalam scktor dan subsektorsebagaimanadimaksud dalam Pasal7 ayat(4) ditetapkandenganKcputusanPresidendan menjadi lampiran yang tidak tetpisahkand'ariUndang-undangini. (2) Rinoian lebih lanjut dari sektor dan subsektor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ke dalam program dan kegiatan untuk pengeluaranrutin, sefia program dan proyek rurtuk pengeluaran pembangunanditetapkan denganKeputusanPresidendan menjadi lampiran yang tidak terpisahkandari Undang-undangini. Pasal9 (1) Dana perimbangansebagaimana dimaksuddalam Pasal6 ayat(1) huruf b terdiri dari : a. Danabagi hasil; b. l)ana alokasiumuml c. Dana alokasikhusr-rs. (2) Dana bagi hasil sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) huruf a direncanakansebesarRp24.600.346.500.000,00 (dua puluh empat triliun enamratusmiliar tiga latus empat pr"rlulienamjuta lima ratus ribu rupiah). (3) Dana alokasi umum sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) hurufb direncanakan sebesar Rp69.I14.125.000.000,00(enam puluh sembilan triliun seratusernpat belas miliar seratusdua puluh lima juta rupiah). (4) Dana alokasi kl.rusussebagaimanadimaksud dalam ayat (1) hurufc direncanakansebesarRp8I 7.280.000.000,00 (delapanratus tujuh belasmiliar dua ratus delapanpuluh juta rupiah).
×
Report "NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2OO1 TEMANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO2"
Your name
Email
Reason
-Select Reason-
Pornographic
Defamatory
Illegal/Unlawful
Spam
Other Terms Of Service Violation
File a copyright complaint
Description
×
Sign In
Email
Password
Remember me
Forgot password?
Sign In
Our partners will collect data and use cookies for ad personalization and measurement.
Learn how we and our ad partner Google, collect and use data
.
Agree & close