trr:i( {ri'4irn"TASJ BAC'AI! tiEFi.r/..rr 1N I l1iI.-A-L t)Fl:i'Iri', li,,i.rr.: , :,;l ritrr{iii \1!
)ol.l N/o0 :l.o)-l
NOTA KEUANGAN DAN UNDANG-UNDANGREPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO7
REPUBLIK INDONESIA
Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
D A F T A RI S L . . . . . . . .. . . . . . . . .
i
DAFTARTABEL DAN GRAFIK
iv
D A F T A RB O K S. . . . . , . . . . . . .
vi
DAFTARLAMPIRAN
vii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN,,,,....,...,,,.
I
DasarHukum Penyusunan Nota KeuangandanAIBN..
I
PeranStrategis Kebijakan Fiskal.. ..,...............
I
AsumsiDasarEkonomrMako 2007
2
Pokok-pokokKebijakanFiskal ...
3
Sistematika Penulisan Nota Keuangan danA-PBN2007..........,,,,. .. ..
5
KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2006 DAN PROSPEK PEREKONOMIAN TAHUN 2OO7...,...
7
Perkembangan TerkiniPerckonomian Indonesia Tahun2006.......... ..
7
Prospek Perekonomian Tahun2007........ .. ......... Pertumbuhan Ekonomi ..........
l3
NilaiTukarRupiah...... ........,,...,,..
l6
Inflasi.......
BAB III
l3
l6
SukuBungaSBI 3 8u1an.........
t7
llarya danLrftingMinyakMentahICP ................
l7
NeracaPembayaranIndonesia2006-2007
t7
PERKEMBANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NECARA,,,.
19
Pendahuluan
l9
Perkembangan Anggaran NegaradanHibah,....,,,.......... Pendapatan
z0
PenerintaanPerpajakan Peneri maanPajakDalamNegeli.,......
,.' l
22
DaJtar Isi Halaman
26 27 2',1 30 30 3l PerkembanganAnggaran Belanja Negara .... PerkembanganAnggaran Belanja Pemerintah Pusat............
3l 34
Perkembangan Anggaran Belanja Pemefi nlah Pusat Menurut Jenis. PerkembanganBelanja l'emerintah Pusat Menurut
34
Orgdnisasi.
39
PerkembanganBelanja Pemcrintah Pusat Mcnurut
43
Fungst..... PerkembanganAnggaran Belania ke Daerah ......
46
D a n a P e r i m b a n g a n . ...... . . . . . .
47
Dana Bagi Hasrl (DBH)
48
Dana Alokasi Umum (DAU)
49
Dana AlokasiKhusus(l)AK).....
50
I)ana OlonomiKhususdan Penyesuatan.. .. ...
5l
KeseimbanganUrnum dan Defisit APBN Pembiayaan Anggaran.. BAB IV
ANGGAR,{N PENDAPATAN
54 DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2OO7
f,/
luan Pendalu
57
Pendapatan Negara danHibah., ............
59 6? 62 69 74
Daflar Isi
Halaman BagianPemerintahatas lnba BUM Penerimadn
. .
7't 78
PNBPLainnya
78
Peneri mdanHibah....,........,...
79
BelanjaNegara
8l
-. Pusat.......... Belanja Pemerintah BelanjaPemerintahPusatMenurut Jenis..... .
82
. .
BelanjaPemefintahPusatMenurut Organisasi.. .. . BelanjaPemerinlahPusatMenutut Fungsi... .
.
88 100
Belanjake Daerah...............
103
Dana Perimbangan
107 t08
Dana Bagi Hasil (DBH) DBH PerPaiakan
109
DBH SumberDayaAlam.. ... ..
109
Dana Alokasi Umum(DAU)
.
Dana AlolaY Khusus(DAK) Dana OtrsnomiKhususdan Penyesuaian Keseimbangan UmumdanDefisitAPBN PembiayaanDef sit Anggaran
ll0
n2 ll3 ll4 ll5
PembnyaanDalam Negeri
ll6
PembiaYaanLuar Negeri (neto) -
ll8
Ill
Daftar Tabeldan Grafk
DAFTAR TABEL Halaman TABEL l.1
Mako, 2006- 2007... AsumsiDasarEkonomi
II, t
PDB AtasDasarHargaKonstan2000,Tahun2004-2007 Laju Pernrmbuhan
t4
II.2
2005-2007.. Indonesia, NeracaPembayaran
18
2
APBN, 2004- 2006 Pelaksanaan Perkembangan III I Rrngkasan 2004- 2006 Perpajakan, Penerimaan IIL2 Perkernbangan
2l
Penerimaan NegaraBukanPajakdanHibah,2004- 2006. III 3 Perkembangan PusatMenurutJcnis,2004- 2006 . .. BelanjaPemerintah III 4 Pcrkembangan
28
2005-2006. , PusatMenurutOrganisasi, BelanjaPemerintah IIL5 Perkembangan
44
PusatMenurutFungsi,2005-2006..... BelanjaPemcnntah IIL6 Perkembangan AnggaranBelanjake Dacrah,2004- 2006 III 7 Perkembangan
46
DefisitAnggaran,2004- 2006 Pembiayaan IIL8 Perkembangan
i5
IVI
APBN2006,APBN-P2006danAPBN2007. .. .. Rrngkasan
39
53
59
NegaradanHibahAPBN-P2006danAIBN 2001. ................ IV2 Pendapatan
80
IV3 BelanjaNcgaraAPBN 2006,APBN-P2006danAPBN 2007 ... .. . . .. .
82
PusatMenurutJerus,TahunAlggaran2006dan2007.... BelanjaPemcrintah PusatMenurutOrganisasi,Tahun2006- 2007...... . IV5 BelanjaPemerintah PusatMenurutFungsi,Tahun2006- 2007 . . .. . .. IV6 AnggaranPcmcrintah
89 t0l
IV7 Belanjake Daerah,2006- 200'7...
115
DcfisitAnggaran,2006- 2007 IV8 Pembiayaan
ll9
lV4
lv
104
Dalar Tabeldan Grafik
DAFTAR GRAFIK Halaman GRAFIK IL I
Perkcmbangan Nilai TukarRupiahTerhadap DolarAS,2005-2006
l0
ll.2
Perkembangan InflasiUmum,BahanMakanan,danInflasiInti, 2005-2006...
ll
II.3
Perkembangan SBI 3 bulan,BI Ratedar'FedFundsRate...........
ll
IL4
Perkembangan HargaMinyakIndonesia ICP,Desember 2004-Juli2006.......
12
III.I
Perkembangan Pendapatan Negaradan Hibah, 2004- 2006
zl
III.2 Perkembangan Pcnerimaan BeberapaJenisPajak,2004- 2006
22
III,3 Pcrkernbangan Penerimaan NegaraBukan Palak,2004- 2006.......... .,...,,..
28
III 4 Perkernbangan AnggaranBelanjake Daerah,2004- 2006....,,..
53
IIL5 RasioUtangPemerintah terhadapPDB, 2004- 2006......
55
IIL6 Perkembangan Pembiayaan DefisitAnggaran,2004- 2006
55
DaJlar Boks
DAFTAR BOKS Holaman BOKS
rvr
DampakAPBN 2007TerhadapSekt'orRiil
tv.2
Perpajakan:Pokok-pokokPerubahan AmandemenUndang-undang
60
terhadapPerekonomran dan Dampaknya.
tlJ
M
lntemasionaldan HarmonisasiTarif Ke{asasamaPerdagangan
70
tv.4 IV5
StrukturBaru DepartemenKeuanganRepublikIndonesia
104
StrategiPengelolaanUtangNegaraTahun2005-2009
120
IV6
SensitivitasDampakPerubahanHarga Minyak MentahTerhadap APBN 2OO7
14
t24
Daftar Lampirdn
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran I
danBelanjaNegara, AnggaranPendapatan Rrngkasan 2006dan2007.,.,. ...,... Thhun ..-..
127 128
Lampiran 2
Tahun2006dar 2007. Perpajakan, Penerimaan
Lampitan3
PmerimaanNegara BukanPajakdanHibah,Tahun 2006dan2007 Penerimaandan PengeluaranRckcning Dana Investasi(RDI),
lz9
....... .. . Tfiun2006dan2007.......
130
Lampitan 4 Lampiran 5
BelanjaPemerintahPusatMenurut Klasifikasi Jenis, 2006dan2007.....,............. Tahun
Lampiran6
Alokasi AnggaranBelaniaPemcrintahPusatMenurut APBI'I 2007 Organisasi(KementerianNegara/Lembaga),
Lampiran7
t3l
132
RincianAnggaranBelanjaPemerintahPusatTahun2007 MenurutFungsi.
144
LampiranE
'lbhun2006dan2007. BelanlaKe Daerah,
146
Lampiran9
Defisit Anggaran,Tahun2006dan2007., Pembrayaan
t47
Lampiranl0
Nomor l8 Tahun2006 tentangAnggaran Undang-undang
148
Pendapatan dan BelanjaNegara 2007
'!ll
Bab I
Pendahul qn
BAB I PENDAHULUAN
Dasar Htkum Penyusunan NK dan RAPBN Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Relanja Negara (APBN) didasarkan pada ketentuan pasal 23 uyat (1) UndangUndang Dasar 1945 yang telah diubuh mejadi pasnl 23 ayat (1), (2) dan (3) Amandemen UUD 1945 yang berbunyi " (1) Anggaran Penclapatan dan Belanja Negara sebagar wujltd dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; (2) Ilancangan undang undang Anggaran Pendapatan dan llelanja Negara diajukan oleh Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Ralcyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; (3) Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui tancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diusztlkan oleh Presiden, Pemerintah nenjalankan Anggaran Pendapatan dan Relanja Negarct tahun yang lolu." P engajl,an Anggaran Pendapatandan Belanja Negara (APBN) 2007 ini, merupakan persu.judan dali pelaksanaan amanat pasal 23 AmandemenUrldang-Undang Dasar 1945tersebut. P e n y u s u n a nA P B N 2 0 0 7 m e n g a c u p a d a ketentuanyang teduang dalam Undang-undang Nomor l7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dcngan berpedorlan kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004 - 2009, Rcncana Kerja P e m e r i n t a h( R K P ) T a h u n 2 0 0 7 , K e r a n g k a Ekonomi Makro, dan Pokok-pokok Kebrjakan Fiskal tahun 2007 sebagaimanatelah disepakati dalarn oembicaraan nendahuluan antara
Pcmerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indoncsia periode 23 Mei - 2l Juni 2006 yang lalu. Selain iru, APBN 2007 juga mcrupakanAPBN kedua yang disusun dalam rangka mewujudkan sasaran agenda pembangunanKabinet IndonesiaBcrsatu. Siklus dan mekanismc APBN melinuti: (a) tahap penyusunan RAPBN olch Pemerintah; (b) tahap pembahasan dan penetapan RAPBN menjadi APBN dengan Dervan Perrvakilan Rakyat; (c) tahap pelaksanaanAPBN; (dl tahap pengar.vasan pclaksanaau APBN oleh instansi yang b e r r v e n a n ga n t a r a l a i n B a d a n P e m e r i k s a Keuangan; dan (e) tahap pcrtanggung;aw-aban pelaksanaanAPBN. Siklus APBN 2007 akan berakhir pada saat Perhitungan Anggaran Negara (PAN) disahkan oleh DPR pada dua tahun kemudian.
Peran Strategis Kebijakan Fiskal Kebijaknn fiskul mencukup penyediaan unggarun antuh membityai penyelenggaruun pemerintahan nega.ra, disamping alokasi anggaran untuk tujuan peningkutun pertumbuhan, distribusi pendnpatan dan subsidi dalam rangkt peningkatan kesejahlertan ruhlut, sertn slabilisasi ekonomi makro dalam cakupun yang Iebih terbatas. Berbeda dengah kebrjakan lnoneter ),ang lazimnva memberikan dampak sangat luas dan bersifat scgera, kebijakan fiskal dapat dipergunakanuntuk mempengaruhi scktor-sektor ekonomt atau kegiatan tetentu Oleh karcna itu kebrlakan fiskal memiliki peranan penting untuk rncnl'cimbangkanpertutrbuhan pendapatan antar sektor ekonomi, antar daeruh,atau antar golongan pendapatan Dalam menanggulangr
Pendahul an
Bab I
dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam, rvabah penyakit, dan konflik sosial, misalrrya, kebijakanfiskaljuga rnerniliki nilai yang sangat strategis dibandingkan kebijakan moneter ataupun kebijakan struktural lainnya. Sebagai instrumen untuk stabilisasi ekonomi peran ddri kebijahan liskal sangat strategis dalam perekonorziaz. Dalam kondi si perekonomianyang lesu, pengeluaranpemerintah yang bersifbt autonomus, khususnya belanja barang dan jasa serta bclanja modal, dapat memberi stimulasi kepadaperekonomianuntuk bertumbuh Sebaliknya dalam kondisi overheat i ng akibatterlalutingginyapetmintaan agregat,kebijakanfiskal dapatberperanmelalui kebijakan yang kontraktif untuk menyetmbangkan kondisi permintaandan penyediaausumbersumDerpereKonoran. Scpcrti juga yang terjadi di negara-negaralain, saat ini peran kebiiakan fiskal masih sangat penting, narnun perannya scbagai pcndorong pcrtumbuhan (soulce 01'growty'r)cenderung berkurang dibandingkan dengan peran sektor swastayang memangdiharapkanakan scmakin mcningkat. Peran pemerintah lebih tlifukuskan kepada fungsi regulator dan pengaturan mekanisme redistribusi melalui alokasi anggarun guna penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan rakyat, Proses alokasi dan penetapananggalan hatus m e n d a p a t p e r s e t u j u a nD e r v a d P e r l a k i l a n Rakyat. Kebijakan fiskal direncanakan, ditetapkandandilaksanakanmelalui prosesyang transpaml danproseduryangrelatifpanjang,dan hams mclibatkanpcrandanpersetujuanberbagai p i h a k . I n i a d a l a h k o n s e k u e n s il o g i s d a r i peningkatantransparansi,dernokratisasidan kctcrlibatan scluruh clcmen masyarakat dalam kehidupanbelbangsadan bemegara. Karena itu kunci keberhasilankeb4akanfiskal akan sangat t e r l e t a k p a d a p e m a h a m a nb c r s a m a a k a n pentingnyapcrencanaanyang baik, pelaksanaan yang efeklif. danpertanggungiarvaban kebijakan fiskal yang akuntabeldari seluruh aparat -valg t e r k a i t d a n m a s y a r a k a t s e b a g a ip e n e r t m a nianfaat kebrlakan fi skal
)
Untuk mernpertahankanefektifitasnya, kebijakan fiskal dimasa mendatangharus semakin dipertajam dengan cara menyempurnakan perencanaandan pelaksanaankeb4akan sesuai denganazaspcnganggaranbcrbasiskinerja, dan meningkatkanprioritas pada sektor-sektoryang memberikan darnpak multiplier tinggi dan menciptakan lapangan kerja, scrta meningka*an efisiensidan efektifrtasdalam kebiiakan subsidi bagi golongan nrasyarakat miskin (pro-growth, pro-employment, dan pro-poor).
Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2007 Untuk menlusun APBN 2007 yang efektif dan berkesinambungan,besaran-bcsaranAPBN 2007dihitungberdasarkanbeberapaasumsidasar ekonomi makro yang diprakirakan akan terjadi pada tahun tcrscbut. Asumsi-asumsi dasar ekonomimakrodalamtahun2007danbesaramya tersebutdapat dihhat dalarnTabel I.I berikut: Tabel l-l ASUMSIDASAR EKONOMIMAKRO.2006.2007
1 P e r l u m b u h aenk o n o m(i % ) 2 Tingkal Inflasi(%) 3 Rata-ra1anilai rukar rupiah
4 sukubunsaS8l-3bulan(%) 5 Harcam'nyaklcP (Us$/Barel) 6 Lfiing minyak(JulaBarel/Hari)
Dalarntabelterlil.rat: (y' Perturnbuhan ekonomi dipcrkirakan sebesar6,3 persen.sedikitlebih tinggi dibandingkanasurnsiAPBN rnaupun APBN-P 2006. (ir) Laju inflasi sebcsar6,5 pcrscn,fllil Rata-ratanilai tukar rupiah terhadapDollar Amerikadiperkirakansebesar Rp9 300/US$,fu,) Rata-ratasuknbungaSBI 3 bulan dipcrkirakanscbcsar8,5 persen, fvl Rata-ratahargaminyak mentahIndonesia (lndonesiaCrude oil Prtce, ICP) di pasar internasionalsebesarUS$63per barel,dan (vy' Rrta-ratalifting n'inyakmentahIndonesia 1,0juta barelperhari. scbcsar
Bab I
Pokok-pokok
P e n d a h ul u e n
Kebijakan Fiskal
Pokok-pokoh hebijakm Jiskal dalam APBN 2007 dapat diperinci berdasarkan arflh kebij&an, strategi kebijakan, dan garis besar poslur APBN 2007 sebagaiberikut ini Berdasarkan arah kcbijakan, pertame, keb4akan fiskal dalam APBN 2007 diarahkan untuk dapat mcmbiayai pengeluarandalarn rangka penyelenggaraanpemerintahanncgara yang cfcktif namun tetap efisien dan bebasdari pemborosanmaupunkorupsi. Kedua, kebljakan fiskal diarahkan untuk dapat turut serta dalam m e m e l i h a r a d a n m e m a n t a p k a n s t a bi l i t a s p e r e k o n o r n i a n , d a q b e r p e r a n s c ba g a i pendorong pcrtumbnhan ekonorni Kerlga, kebijakan fiskal diarahkan untuk dapat mcngatasi masalah-masalahrnendasaryang meniadi prioritas pcmbangunan, yaltu: (a) Peuanggulangan kemiskinan, (b) Peningkatan kesempatankerja, investasi dan ekspor, (c/ Revitalisasi pertanian dan pembangunan perdesaan, (c/ Peningkatan kualitas dan aksesibilitasterhadap pendidikan d a n p e l a y a n a n k c s c h a t a n ,f e J P e n e g a k a n hukum dan FLAM, pemberantasankorupsi, dan refonnasi birokrasi- (/ Penguatankemampuan pertahanan, pemantapan keananan dan ketertiban, serta penyelesaian konflik, (g/ Mitigasi dan penanggulanganbencana, (h) Percepalanpembangunaninfrastruktur, dan ( i . ) P e m b a n g u n a nd a e r a h p e r b a t a s a n d a n rvtlayah terisolir. Keempctt,kebijakan fiskal diarahkan untuk dapat lebih mcngoptimalkan kebijakan belanla daerah dengan: (al Mengurangi kcscnjangan.fiskal antara pusat dan d,aerah(vertical f scal imbalance), (b/ Mengurangi kesenjanganpelayananpublik antar daerah (ptrblic service provision gap). (c/ Mendukung kesinarnbungan fi skal, (d./ Meningkatkan kapasitas daerah dalam m e n g g a l i p e n d a p a t a na s l i d a e r a h ( P A D ) , (el Meningkatkan efisiensi sumbcr daya nasional,dan fJ Menrngkatkantransparansi dan akuntanbilitas alokasi belanja daerah. Adapun strategi kebr.lakanfiskal tahun 2007 mclinuti:
L
Mcningkatkankonsolidasifiskal untuk m e m p e r t a h a n k a nk c s i n a m b u n g a nf i s k a l (fiscal .tustainab ili D))
2 Mengupayakan penurunan beban utang, p e m b i a y a a ny a n g e f i s i e n d a n m e n ; a g a kredibilitaspasal modal
3 . Mengupavakan dcfisit anggaran rnenjadi sekitar1,1 persenterhadapPDB. 4 . Mcningkatkan penerimaan negara yang b e r s u r n b e rd a l r p a j a k d a n p e n c r i r n a a n negarabukan pajak (PNBP)
5 . Mengendalikan dan mcningkalkan efisiensi belanjanegara,
6. M e m b e r i k a n s t i m u l u s g u n a r n e n d u k u n g pcrtumbuhanekonomiyang berkualitas
7 . M c l a n j u t k a n r e f o r m a s i a d m i n i st r a si perpajakan,kepabeanan, dan cukai. 8 . M e r ) r p e r t a j a rpnr i o r i r a sa l o k a s i a n g g a r a n belanja pemeriDtahpusat antara lain dengan: a Perbarkanpendapatanaparatur uegara dan pensiunan, b. Pcmcnuhan kervajiban pembavaran bungautang; c Peningkatan kualitas pclayanan operasronal pcmerintahan dan pemeliharaan asetnegara; d Invcstasi pemerintah dr infrastmktur,
bidang
e Subsidruntuk menstabilkanharga barang dan jasa 1,ang berdampak pada mas)'arakat, f. Peningkatan anggaran pcndidikan sejalandenganamanatUUD 1945. g. Kesinambungan bantuan langsung kepadarrasvarakat di bidang pendidikan dan kesehatan;dan
Bab I
h Pengernbanganenergi alfernatif non BBM (biofuel dan biodiesel) 9 Mengalokasikan anggaran belania ke daerah sesuai dengan ketentual peraturan perundangan yang berlaku, antara lain rnelalui: (y' penycmpurnaandan percepatan proses perhitungan, pcngalokasian, pcnetapandan penyaluran bagi hasil; fif pengalokasianDana Alokasi Utnum (DAU) sebesar26 pcrsendari PDN neto, yang disertai dengan peningkatan akurasi perhitungan DAU, dasat data (riI pengalokasianDana Alokasi Khusus (DAK) untuk mendanai kegiatan p e n y e d i a a ns a r a n a d a n p r a s a r a n a f i s i k pelayanandasar. l0,Mengoptimalkan kebijakan pembiayaan defisit anggaran dengan biaya dan tingkat risiko yang rendahantaralain dengan: a. Melakukan pengelolaanportofolio StlN dcngan pembayatan bunga dan pokok secaratepat Naktu; b. Melanjutkankcbijakanprivatisasi; c. Pemanfaatan dana eks-noratorium untuk rekonstruksidan rehabilitasiNAD danNias; d Menggunakan sebagian dana simpanan pernerintah;dan e Mengedepankanprir.rsipkemandirian dcngan memprioritaskan dana dalarn negen.
Pendahuluan
dengan /ax rqtio Iallun 2006 yang dipelkilakan sekitar13,7persen 2 Totul belanja negara diperkirakan sehesarRp763,6 triliun (21,6 persen terhadapPDB), yang terdiri atas Bclanja PcmcrintahPusatdan BelanjaDaerah. Belanja pemerintah pusut sebesar Rp504,8triliun yangmeliputi: (a./Belanja pegarvai Rpl0I,2 triliun, ft) Belanja sebesal barangsebesarRp72,2triliun, (c) Belanja Modal sebesar Rp73,1 triliun, (d) Pembayarar bunga utang scbesar Rpl03,0 Rp85,l triliun,(e,)Subsidisebesar (1.) BantuansosialsebesarRp5l,4 triliun, triliun, dan (g) Belanja lainnya Rpltt,8 triliun. Belanja daeruh sebesarRp258,8 triliun, yangterdiridari (a).DanaPerimbangan sebesarRp250,3 yang atas: triliun, terbagi f./ DanaBagi Hasil (DBH) sebesarRp68,5 triliun, (ii) Dana Alokasi Urnurn (DAU) Rpl64,8triliun,dan (iii) Dana sebesar AlokasiKhusus(DAK) scbcsarRpl7,l triliun. (b).Danaotonomikhususdan penyesuaian, sebesarRp8,4triliun, yang terbagiatas (i) Dana OtonorniKhusus sebcsar Rp4,0triliun, dan(/y' DanaPerryesuaian sekitarRp4,4triliun. (primary primer 3 . Keseimbangan balance) diperkirakan sebesarRp44,6 Irilyun (1,5 persen terltudap PDB), APBN 2007 sedangkan secarakeseluruhan diperkirakanmengalarnidcfisit sebesar terhadap PDB). Rp40,5triliun( l,l persen
fiskal Berdasarkan arahdan strategikebr.;akan di atas,makaposturAPBN 2007akanrneliputi pokok-pokok besaransebagai bcrikut: L Pendupatan negara dan hibuh 4' Pembiayaan defisit dalam APBN 2007 diperkirnkan sebesarRp723,1 lriliun akanbersumbcr dari dalarnnegeritnaupun dimana (20,5 persen terhadap PDB), luar negeri,dimanapembiayaandalam sejunlahRp509,5triliun bcrsumberdari negeri diperkirakan sebesar Rp55,1 pcncrirnaanpajak, sehinggatox ratlo trilyn (1,6 persen terlraltp PDB) dan diperkirakan rnencapai 14.4 persen pembiayaan lunr negeri (neto) tcrhadapPDB. lebih tinggi dibandingkan
4
Bab I
diperkirakanscbosarminus Rpl4,6 tlilyun (0,4 persenterhadapPDB)
Sistematika Penulisan NK dan APBN 2OO7 Nota Keuangan dan APBN 2007 diarvali I dcngan Bai Pendahuluan, .vang menguraikan landasanl.rukum,peran strategis keb4akanfiskal, asumsidasarekonomimakro APBN 2007, pokok-pokokkebrlakanfiskal. dan uraian singkat isi masing-masing bab dalam Nota Keuangan ini. Bab II Kinerja Perekonomian Indonesia Tahun 2006 dan Prospek Perekonomian Tahun 2007, yang menguraikan tentang perkernbanganekonomi Indonesia terkini dan kebijakan ekonornimakro tahun 2006 yang keduanya akan mcnjadi dasar prakiraan dan prospek ekonomi 2007 sebagai dasar pertimbanganpenentuanasumsi dasarckononi makro APBN 2007 Secara ringkas bab ini menguraikan bahrva pcrtumbuhan ekonomi Indoncsiadalarntahun 2006 diperkirakal hanya akan mencapai5,8 persen,lebih rendahdari p r a k r r a a n s e m u l a . v a i t u6 , 2 p e r s e n k a r e n a terjadinya belbagai hambatan intcrnal dan ekstelnal yang cukup berat. Namun disisi lain, stabilitils ekonomi makro nrrsih terap rer.jage sehinggadiharapkandapat menjadi landasan bagi peningkatankincrja ekonomi nasional di tahun mendatang.Harapan akan mcningkatnya k i n e l j a p c r c k o n o m i a ud i t a h u n 2 0 0 7 j u g a ditandai dengan prakiraan kondrsi perckonomiandunia vang rnasih akan mcnguat, dan telah ditcrbitkannya serangkaianpaket kebijakan yaitu Paket Kcbijakan Percepatan PembangunanInfrastruktur', Paket Kcbijakan PerbaikanIklim Invcstasi.dan Paket Kebrlakan Sektor Keuangan yang dipcrkirakan akan berdampakpositif di tahun 2007, Bab III Perkembangan Anggurtn Pendupatan dan Belanja Negara. menguraikan perkenbangan pelaksanaan APBN sclama tiga tahun terakhir dari tahun 2004 - 2006. Padabasian rni diuraikan
bcrbagar langkah kebr.lakankonsolidasi fiskal dalam taliun 2004 2006. yang antara lain rneliputi upa1,a:(r/ mcningkatkan pendapatan ncgara,bark penerirnaanpcrpajakanmaupun optimalisasipenerimaannegala bukan pa;ak; ff mengendalikandan mempertajamprioriLas alokasi dan pemanfaatan anggaran belanja negata (iii) nemperbaiki pengelolaan utang dan optirnalisasipembiayaananggaranmclalui sumbcr-surnberpembia.vaanyang paling rnurah dan risiko paling rendah;dan (tvl rncn,vcmpurn a k a n r n a n a j e m e np c n g c l o l a a n k e u a n g a n negara Langkah-langkahkonsolidasi fiskal tersebutrnenghadapitckananyang cukup bcrat yang bcrsumber dari perubahanlingkr.rngan internal dan ckstcrnal yang berdampak signifikan terhadapberbagaiindikator ekonomi maklo, yang pada gilirannya akan mempengaruhipencapaiansasaranpendapatan negaradan hibah, belanja ncgara, defisit anggalan, scrta sumber-sumberpembiayaan anggaran Bab IV Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2007. nenguraikan target pendapatandan rencana alokasi anggaran belanja. upava-upaya pernbiayaandefisit dalatr.rtahun 2007 serta langkah-langkahkebilakan APBN 2007. Besaran-besaran dalam APBN 2007 dihitung b c r d a s l r k a na s u r n s i - a s r r r n d sa is l l e k o n o m i rnakro 2007 dau ditentukan olch berbasai r e n c a n ak e b i l a k a nf i s k : r lr a n g e k a nd r t c m p u h pcmcrintah dalam kaitanuya dengan pendapatan dan belanla negara scrta pcmbrayaananggaran. Kcbilakan di bidang p e n d a p a t a nn e g a r a - t e r u t a m a d a r i s e k t o l perpajakan. sclain ditujukan untuk mcningkatkanpenelimaanncgarajuga akan dtarahkanuntuk memberikanshrnutls secara t e r b a t a s g u n a m c n d u k u n g p e rt u m buh a n ckonomivang lebrh berkualitas.Kebrlakandi b i d a n g b c l a n j a n e g a r a d i u p a y a k a nu n t n k memberikanstimulasiterhadapperekonomian d a n r n e n d u k u n gp c n c a p a i a nt a r g e t a g e n d a p c m b a n g u n a nn a s i o n a l m c l a l u r p r o g r a m plograln vang lebih berpihakpadapclttulbuhan ekonornl, pcnycrapan tenaga kcrja. dan pengurangan kcmiskinan, t e| r a s u k
Bab lI
Kifleriq PerekonomianIndonesi.l Tctl tn 2006 dan Prcspek Perekonrntian Tahun ]007
BAB II INDONESIATAHUN 2006 KINERJAPEREKONOMIAN TAHUN 2OO7 DAN PROSPEKPEREKONOMIAN PERKEMBANGAN TERKINI PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2006 Kinerja perekonomian nasional 2006 sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal maupun intcrnal. Di sisi eksternal, dampak dart ketidakseimbanganglobal (globaI i mbalance), tingginya harga minyak rnentah dunia, dan tingginya tingkat bunga di luar ncgeri akibat pcnerapankebijakanmonctcr yang relatif ketat terutama di Amerika Serikat tclah mengakibatkanPemerintahdan Bank Indonesia mclakukan kebiiakan antisipasi Dari sisi rnternal, kinerja pcrekouotlian dirvarnai oleh b e b e r a p a k e n d a l a s e p e r t i b c l u n . rp u l i h n y a kepercayaankonsumendan duuta usaha serta dal,a beh masyarakat,masih tingginya suktr bunga pcrbankan, belum optimalnya fuugsi intermediasi sektor perbankan, terbatasnya r .e l u t nt e l c i p t a n l a k e t e r s e d i a ain f r a s L r u k t u b i k l i m b e r u s a h ay a n g I e b i h k o n d u s i f , s e r t a terjadinyabencanaalam di scjumlahdaerah Kendala-kendalaeksternaldan intcmal te::sebnt jclas membarvadampak kcpada pertnmbuhan ekonorni Indoncsia Dalam tahun 2006 luju I ndonesia pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akun mencapai 5,8 persen, lebih lambat dari perkiraan semuia s e b e s a r6 , 2 p e r s e n .P e r l a m b a t a ni n i t e l a h terlihat dali tingkat pDrtumbul.rantrinulan II tahun 2006 yang hanya tnencapai scbesar5,1 pcrsen,lebih rendahdibandingkandenganla.;u pertumbuhanckonomiperiodeyang samatahlur 2005 .vangsebesar5,6 perscn.
Dari sisi permintaan agrcgat, konsumsi masyarakat terlihat melambal akibat bclum pulihnya da1'a bcli rnasyarakat. Mcnurunnva konsumsi masyarakat tersebut tcrcennin pada mclambatn.vapertumbuhankredit konsumst serta menuruntryapenjualan nobil dan motor Kredit konsurrsi sampaibulan Agustus 2006 hanya tumbuh sebesarI1,8 persen,lcbih rendah dibandingkanperiode yang sama tahun 2005 yang tumbuh sebesar46,5 persen Semcntara itu, penjualanmobil dan motor selamaJamtaritnenurunsebesar50,2 Juli 2006 masiug-tnasing pcrsen dan 25,5 perscn dibandrngkanperiode yang sama tahun 200-5.Namun sejalandengan mulai tcrjaganya stabilitas pcrekonomlan, rronurunnya suku bunga domestik, ureningkatnyarcalisasi pengeluaranpcmerintah s e r t a m c m b a i k n y a d a , v ab c l i t l a s y a r a k a t , kepercal,aankonsumcn dan total konsumsi diperkirakan akan kembali meningkatdalam II tahun2006. sernestcr Pertamb uhan Pembentukan Modal TetdP Brato (PMTB) juga mengalami perlambatan yaug cukup signrfikandari senlula15,6persen dalamtrilulan II tahun2005mcnjadt1,2persen dalam trirlllan II tahun 2006 Perlarnbatanini terutarnadisebabkanolehmelemahnyadayabeh masyarakatakibat kenaikanBBM dan tinggin-va suku bunga. Akibatn-vascktor lril menunda investasibaru dan lcbih menggunakankapasiLas terpasangyang tnasih ada Secarakeselunhan, dalamparohpertamatahunini, laju pettumbuhan PMTB menurunsebesatl,3 pelscndibandrng pcriode yang sarna tahun 2005. Peletnahan PMTB ini juga konsisteudenganmelambattrya impor barang modal pada paruh Pertamatahun 2006.
BubII
Kinerja PerekonomidnIndonesia Tqhun 2006 dan Prospek Perekonomian Tahun 2007
Namun seiring denganterkendalinyainflasi, menumnnya suku bunga domestik, pencairan belanja rnodal pcmerintah, dan percepatan pembangunan proyek infrastruktur serta neningkatnya kembali kepercayaan invcstor global akibat terjaganya stabilitas ekonomi makro, tingkat pertumbuhan investasi diperkirakanmulai akan meningkatpada paroh keduatahun 2006. Ekspor barung dan jasa dalam triwulan II tdhun 2006 tumbuh cakup signifikan sebesar 11,6 persen (y-o-y), lebih tinggi dibandingkanlaju pertumbuhanekspor barang dan jasa pada periode yang sama tahun sebelumnyasebesar ll,2 persen. Peningkatan ekspor barang dan jasa ini lebih didorong olch perbaikan dalam ekspor barang terutama berkaitandenganmembaiknyaharga komoditas hasil-hasilperkebunandan pertambangandi pasarintemasional. Berbeda dengan ekspor barang dan jasa, pertumbuhan impor barang dan iasa dalam trirrulan II tahun 2006 hanya mencapai sebesar 8,4 persen, jaluh lebih rendah dibandingkanlaju pertumbuhan impor barang danjasa periodeyang sarnatahun 2005 sebcsar 1 7, 9 p e r s e n . H a l i n i m e n c e r m i n k a n melambatnyakonsumsi dan kegiatan produksi riil di dalamnegeri Dari sisi penawaran agregat, data sektoral trirulan II tahun2006 mernperlihatkankenaikau pertumbuhan sektor pertanian sebestr j,8 persen, jath lebih tinggi dibandingkandengan pertumbuhan periode yang sama tahuu sebelumnyasebesar 0,9 pcrscn. Membaiknya kinerja sektor pertanian tercermin dari mernbaiknyakincrja pada semuasubsektoryang ada dalam sektor pertanian. Pcrbaikan kinerja paling signifikandialami olehsubsellor tanaman bahanmakananyang tumbuh scbesar4,3 persen mcningkat cukup tajarn dibanding laju perlurnbuhan periodc yang sama tahun 2005 sebesar0,1 persen.
R
Berbeda dengan sektor pcrtanian yang memperlihatkankinerja yang menjanjikan, sebaliknyakinerja sektorindustri pengolahan yang kurang menunjukkankecenderungan . Laju pertumbuhai sektor menggembirakan pengolahan mengalami industri perlambatan dari 4,9 persen dalam triwulan II tahun 2005 menjudi sebesar3,7 percen dalam triwulan II tahun 2006. Penu,runan tercermindarimasih kinerjaindustripengolahan lemahnyaindustri pengolahanmigas dan nonmigas dalam lirna triwulan tcrakhir. Pcnurunankinerja industrinonmigasterutama terlihatpadamasihlcmahnyakinerjasubsektor industripengolahan berbasishasilhutan,semen Dua faktorutama danhasiltambangnonlogam. kinerja industri yangmenyebabkan melemahnya yang persaingan pengolahan adalahtckanan semakin ketat di pasar internasionaldan di pasardalam lcmahnyadayabeli masyarakat negeri. Dalam trirvulan II tahun 2006. sektor-sektor usahalain,yaituseldorlistrik,gas,danair bersih, hoteldan sektorbangunan, sektorpcrdagangan, pengangkutan dan komunikasi restoran,sektor dan jasa sertascktorkeuangan,perselvaan, perusahaan, menunjukkan perlambatan dibandingperiodeyangsamatahunsebelumnya, danpenggalian sedangkan sektorpertambangan peningkatan. dansektorjasa-jasamenunjukkan Dari gambarandi atas,pertumbuhanekonomi dalamparohpefiamatahun2006 dipcrkirakan dibandingperiodc akanmcngalamiperlambatan yang samatahunsebelunrnya. Nanun, sejalan stabilitasekonomisecara denganterkendalinya umum, kemajuandalam realisasipercepatan pembangunan infrastrukturdan pembinaan sektorriil sertapengaruhstimulusfiskal yang lebih besar, prospek ekonomi Indonesia kedua tahun 2006 dalum paruh diperkirakan tkun membaik. Perbaikan jugaakandidorong kondisiekonomidiperkrrakan oleh mcmbaiknyapertumbuhanperekononian
Bah ll
Kinela Perekonomianhtdon<siq Tehttfl 2006 dan PrctspekPerekononian Tahun 2047
d a n p e t d a g a n g a d u n i a d i b a n d i n gt a h u n s e b e l u m n y aD . e n g a np e l t i m b a n g a nt e r s c b u t p e r t u m b u h a nc k o n o m i d a l a m t a h u n 2 0 0 6 diperkirakandapatmencapaisekitar5,ll persen, l e b i h t i n g g i d i b a r d i n g k a nd e n g a nl c a l i s a s i pertumbuhanckonomi Lahun2005,namunnasih s e d i k i t l e b i h r e n d a h d i b a n d i n g k a nd e n g a n sasaranyang ditetapkan dalam APBN 2006 yang sebcsar6,2 persen.
pclmanenrdan strukturaluntuk mengentaskan h e m i s k i n a na d a l a hm e l a l u i p c r . r c i p t a adna n p e l l u a s a n l a p a n g a nk e q a , H a l i n i d a p a t dilakukandengancala meningkatkaninvestasi dan pertumbnhanyang bcrkualitasyang tidak h a n y a m c m b c r i k a np e n r n g k a t a n pendapatan juga namun rnenpelluas lapanganpekeuaan (labor intensive).Selainitu, rcviLalisasi sektor' pertanian,pcrikanan,dan kel.rutanan (RPPK) merupakanplogran yangsangatstlategisuntuk Meskipun perturrbuhanekonomi tahun 2006 diperkilakanIebihtinggidibandingportumbuhan l n e n y e r a pl a p a n g a nk c r j a . A l t e r n a t i f l a t n y a tahun 2005, namun masih belum sepenuhnya adalahproglam bioenergy,yang tidak hanya rsoalansosial b e r l u j u a n r r e r n p e l b a i k i k e s e i m b a n g a n malnpu mengatasipelsoalan-pe penggunaanenelgi, narrun clihatapkanjuga sepertjpengangguran dan kemiskinan.Upaya akan tncndorougperluasansektor pertaniandan p e n i n g k a l a n h e s e j a h t e r a a nr a k y a t m a s i h penyerapan tenagakerjapadasektofini. n . r e n g h a d a pt ia n t a n g a ny a n g c u k u p b c r a t . Jumluh penduduk miskin misulnya musih Meskipun peltunbuhan ckonorni urasih r:elatif tukup besar yaita lehih dari 39 .i4ta orang telbatas,stabilitasperekonolrial sudahmulai au sekitar 17,75 persen dari selurulr membaik dan dipelkirakan akan tclus pentuduk Indonesia. Disamping itu masih berlangsungsatnpaiakhir'lahun2006, Hal ini 28,6 terdapatsekitar7 juta keluargaatausekitar' t e r c e r m i nd a r i p e r g e r a k a nn i l a i t u k a r . y a n g .luta penduduk dalam katcgori nyaris rriskin cenderungmenguatdan stabil sertalaju inflasi ( n e a r p o r t r ) y a n g s a n g a t r e n t a n t e r h a d a p yang terkendalidan lingkat bungayang mulai g o l l c a l l g a n k e a d a a n -F a k t a - f a k t a t e r s e b u t mcnurun, rupiahpadaakhil Oktobet' Nilai tLLkar: pcnLingnya mengisyaratkan u p ay a 2 0 0 6 m e n c a p a iR p 9 . l 7 0 p e r U S $ , a t a L r pcnanggulangan kemiskinansebagai prioritas mengalamiaprcsiasi6,8persendibandingposisi j a n g k a pendek maupunjangka kebijakan D e s en r b e r 2 0 0 5 y a i t u R p 9 . l t 4| p e L U S $ . rrenengah. D e n g a n p e r k e m b a n g a n t c r s c b uI s e l a m a B e r k a i t a n d e n g a nn p a y a u n t u k m e J i n d u n g i Januari - Oktober 2006, rata-rata nilai tingkat kesejahtefaanrumah tanggamiskin dar-i tukar rupiah mencapni sebesar Rp9.177 per infl asi US$, menguat dibandingkun dengan bcrbagaigoncanganakibat rner.ringkatnya periode lang sarna tahun sebelumnya bulan Oktober 2005 lalu pemerinlah telah sebesarl{p9.705 per LIS$. Mernbaiknyanilai mengalokasikan dana sekitar Rp4,7 lriliun tukal rr.rpiahtcrscbut didukung oleh faktordalatn 2005 dan Rpl&,S.triliun dslam tahun fakLor yang lebil.rbersifat fundamental,sepelti tahun 2006 dulah behtuk subsidi langsung m e n t r a i k n y a p a s o k a nv a l a s t e r k a i t d e n g a n tundi (SLT), dan melanjulkun prograrn surplus neracapembayalan.Posisi cadangan sosial lainnla dalam bentuk bantufln devisa akhir Oktober2006 mencapaiUS$ 39,9 operasional sekolah (BOS) dan beasiswa, miliar meningkatdibandingkandenganposisi serta lalanan kesehatangratis di puskesnns a k h i l t a h u n 2 0 0 5 s e b e s a rU S S 3 4 , 7 m i l i a r . dan kelus III rumah s.rftit, Ploteksi kepada p e n d u d k m i s k i n m c l a l u i b c r b a g a ip r ' , . r g r u r n Perbaihandi dalam cadangandevisa tcrscbut l c r s c b ut m e m a n g r n a m p u m e m b e r i k a n d r s e b a b k a no l c h m c n i n g k a L n y ae k s p o r d a mcnurunnyaimpor, sertamembaiknyaneraca perlindungan dalam jangka pendek, namun r o d a l t e r k a i t d e n g a np e n i n g k a t a ni n v c s L a s i dalamjangka panjangupaya yang lebih efektif,
Bqb
Kinerja PerekonomianIndonesia Tahun 2006 dan Prospek Perektnomian Tahufi 2007
perkembangantersebut,/.r/a inJlasi kumulatif' porlofolio di pasarsaham.Meskipun demikian, Januari - Oktober 2006 mencapai 4,96 mengingatsebagianbesarinvestasiasing yang masuk rnerupakaninvestasijangka pendek, persen, jauh lehih rendah dibandingkan makaperlu diwaspadaikemungkinanterjadinya dengan inJ'lasi pada periode yang sam.r tahun sebelumnyu sebesar 15,65 persen. pembalikan arus modal (capital reversal), M e n u r u t k e l o m p o k p e n g e l u a r a r . ri,n f l a s i Berbagaikebrjakanuntuk menstabilkannilai kumulatif selama Januari-Oktober2006 tukar rupiah terus dilakukan,antaralain mclalui pengclolaanrisiko bank, pembatasan transaksi terLrtamaclisebabkanoleh rlreningkatnyaindeks hargakelompokbahanmakanan(8,81persen), rupiah dan pemberiankredit dalam valas oleh pendidikan,rekreasidanolahraga(8,02pelsen), b a n k , s e r t a m e m p e r k u a ts i s t e mn o n i t o r i n g , elalui sandang(5,96persen),makananjadi, minuman, t r a n s a k s id e v i s a y a n g t e r i n t e g r a s i M k e b i ja k a n - k e b i a j k a n t e r s e b u t d i h a r a p k a n rokok dan ternbakau(4,70 pelsen),kesehatan (4,33 perscn),perumahan(3,76 persen),serta transaksivalas yang bersifat fluktuatif akan berkurang dan sekaligus dapat memperkuat transpor,komunikasidan jasa heuangan(1,i2 p e r s e n ) .D i l i h a t d a r i k o m p o n e n n y a s, e l a m a Dengan struktur valas domestik, sepuluhbulan pertamalahun 2006 inflasi inti memperhatikanhal-hal tersebut, maka dulam tuhun 2006 rala-tata nilti tukat rupiah s e b e s a r5 , 0 2 p e r s e n ,i n f l a s i v o l a t i l e f o o d s per diperkirakan sebesar Rp9.300 US$, sebesar10,08 persen,dan inllasi adminisleretl menguat 6,1 persen dibandingkan dengan prlces sebesar1,42 persen,SelamaJanuari perkiraan dalam APBN sebesar Rp9.900 Oktober2006,laju inflasi tertinggiterjadipada per US$. Perkembanganr.rilaitukar rupiah bulanJanuarisebesar1,36pcrsendanlaju inflasi terendahterjadi pada bular.rMaret sebesar0,03 terhadapdolar Amerika Serikat dapat dilihat persen.Sementalaitu dilihat menumt daerah, nadaGrafik II.l. jnllasi tertinggi tcrjadi di kota Banjarmasindan Grafikll.1 inflasi terendahterjadi di Sibolga.Tingginya PerkembanganNilai TukarRupiahTerhadap0olar AS rnflasi pada bulan Januari terutamadisebabkan 2005 2006 o l e l . rm e n i n g k a t n y a h a r g a b e r a s , b u m b u bumbuan,tarif servarumah,dantarif air minum/ PAM, scdangkanrendahnyainflasi pada bulan M a r e t d i s e b a b k a no l e h n e n u r u n n y a h a r g a b a h a n m a k a n a nt e r k a i t d e n g a n d a t a n g n y a musimpanen. Dalarn dua bulan ke depan, laju inflasi diperkirakanmasih relatif tinggi, namun leLrih rendalidar:iinflasi padabulan Oktobcr 2006.Hal ini antaralain disebabkanoleli meningkatnya pcrmintaan barang kebutuhan pokok rnasyarakatterkait dengan Natal dan Tahun B a l u . D e n g a n m em p e r t i m b a n g k a nh a l - h a l Kestabilannilai tukal rupiah berdarnpakkepada tersebuf,makaperftiraan inJlasi dahm APBN 2006 sehesar 8,0 persen akan dapat dicapai, tcrkcndalinya laju inllasi.Hal ini tetcermindali menurunnyalaju inflasi,yaitu dari 17,11 pclscn bahkan mungkin dapat lebih rendah dari Ievel tersebut. Perkembanganinflasi dapat 1,,-o-y)pada akhir tahun 2005 menjadi 6,29 persen pada Oktober 2006. Dengan dilihatpadaGrafik II.2.
10
Bqb II
Kinerja Perekorcmian lndonesia Tahun 2006 dan ProspekPerekonomiattTahun 2007
Grafik ll.2 P e r k e m b a n g a nI n f l a s i U m u m ,B a h a n M a k a n a nd a n I n t t a s ih r t l ,2 0 0 5- 2 0 0 6 % y{ry,
%
Gralik ll.3 P e r k e m b a n g a nS 8 l 3 b u l a n ,B l R a t e dan Fod FLrndsRate
10 15
6
r0
12 10 I 6
2 5
0 2
2
0
FEFg!=a'3:' | ___"_'
2005 | urnum(y-o_y)
+hadq= [><>=-
* d
2006
-SBl3Bulan
r
-
-
t8lRate
Bahan l/akan
Terkendalinyainflasi danmenguatnyanilai tukar lupiah memberiruangbagi pcnurunan81Rdte, yairu dari 12,75persenpadaakliir tahun2005 n.rerladi10,75pelsenpadabulanOktober2006. Penurunanini diikuLi oleh menurunnyasuku bunga SBI 3 bulan secalabertahap,yaitu dari 12,83 persenpada akhir tahun 2005 mcnjadl I 1,36persenpadabulanOktober2006.Dengan perkembangantercel)rrt,rala-ralfl suku bunga SBI 3 huhn selamu Januori - Oktober 2006 mencapai 12,18 persen. Meshipun suku bungaSBI 3 bulan cenderungrrenum dalam periodeJanuali- Oktobcr2006, namun masih lcbih tinggi382 basispoints(bps)dibandingkan per:iodeyang sama tahun 2005 sebesar8,36 p e r s e n . M a s i h t i n g g i n y as u k L rb u n g aS B I 3 bulan ini berkaitandengan tingginyalevel BI Rale.Padabulan-bulanrrendatang, suku bunga SBI 3 bulandiperkirahanakar menurunseiring dettganmenurunnyaBI Ratc dan laju inflasi (yo-y), sehinggaperkiruan suku hunga ratarata SBI 3 bulan sehesar 12,0 persen selana lahun 2006 olrtitnis dpt dicapai Pelkembangansuku bungaSBI 3 bulan,BI Rate dan Fed Fund Rnte dapatdilihat pada Gralik I t.3. Dana pihak kctiga (DPK) yang berhasil clihimpunolehperbankan nasionalselamatahun 2 0 0 6 ( s a r n p a ib u l a n A g u s t u s ) m c n i n g k a L sebesar2,2 pclsen dibandingkanakl.rir:tahun
2005. Hal yang samajuga Lerjadipada krediI perbanhanyang meningkatsebesar4,9 persen. Meningkatnya pertumbuhandana dan kredit tcrscbutmenyebabkanLDR (loan to cleposit rdllr) membaik,yaitu dari 55,02 persenpada a k h i r t a h u n 2 0 0 5 m e n i n g k a tm e n j a d i 6 1 , 7 4 p e r s e np a c l ab u l a n A g u s t u s2 0 0 6 . I n d i k a t o r ' perbankanlain yang menunjnkkanperbaikan adalah NIM (.net interest murgin\ yang merlingkat dari 5,61 persen pada Desember 2{)05menjadi5,83pelsen,dan lasio kecukupan modaI (ctrpitaI oder1uacy ratir-t/C"lR) yang neningkat dari 19,30 persen r.r.renj adi 20,71 persenpada Agustus2006. Namun, perbaikan p a d a i n d i k a t o l p e r b a n k a nl e l s e b u tt e r n y a l a jnnlah kledit diikuti puladenganbertambahnya betmasalah(non perJitrming /oan:,AtrPls) dari 7,42 pelsenpadaahhir tahLLn 2005 menjadi8,5 persen pada Agustus 2006. FIal ini m e n g i n d i k a s i k a nb a h $ ' a s c k t o r p c rb a n k a n nasional belum menunjukkanperkembangan s e b a g a i m a n ya a n g d i h a r a p k a n U . ntuk itu kcbijakan sektor perbankanclialahkanuntuk melanjutkanlangkah-langkahrefornrasiguna r n e m p e r k u a t s t r u k t u r k el e m b a g a a n d a n m e n i n g k a t k a n f u n g s i i n t er m e c l i a is s e k t o r ' p e r b a n k a n d a l a m r n en un . j a ng k e g i a t a n pelekonomiansccarabcrkclanjutan. Mcmbaiknya kestabilanekonomi makro juga diindikasikanoleh menguatnyalndehshuga
ll
Bqb II
Kinerja PerelcortomiutIndonesia Tahtn 2006 dan Pntipek PerekonontienTahun 2007
saham gahungan (IHSG) Burst Efek Jaka a (BEJ) hingga mencapai level 1.534,62 pada akhh September 2006, atal: n a i k 3 1 9 , 9 p e r s e nd i b a n d i n g k a n p o s i s ia k h i r tahun 2005 yang sebesarl.l62,64. Meskipun demikial, jumlah saham maupun nilai transaksiDya masihrelatif rendahdibandingkan dengan pasal modal di negala-negaralainnya, pasar Untuk itu, dalamlangkamengembangkan rnodalIndonesia,telahditetapkanlima sasaran tlalam lvlnster Plctn Pasat Modal lndonesia 2 0 0 5 - 2 0 0 9 ,y ai L u m c m p e r k u a tp e n g a w a s a n pasarmodal,meningkatkan ltepastian hukumdi pasarmodal, meningkatkanperandan kualilas p e l a k n p a s a rm o d a l , m c m p c l l u a sa l t e r n a t i f investasidan pembiayaandi pasarmodal,setta lnengembangkanpasarmodal berbasissyarialr. Stabilitasperekonomiannasionaljuga sangat dipengaluhioleh harganinyak mentahdi pasar inlernasionalyang dalamtahun 2{)0(rcenderung berlahanpadalevel yang tinggi. Tingginya harga tninyak rnentah pada tahun ini dipengarulii antara lain oleh kuatnya pe|nrintaanminyak duniakarenaperlumbuhan ckonomiyangmasih cukup tinggi di beberzpanegara,seperfiCina, India, dan ncgala-negafa Organi.sationfor Economic Co-operation ctnd Developnent (OECD), tefganggunyapasokanmilyak dunia a k i b a t k e t e g a n g a ng e o p o l i t i k d i b e l b a g a i kawasan penghasil minyak bumi, dan k c k h a w a L i r apna s a ra t a s m e n i p i s n y ar p . r i i ' capacity yang akan berdampak pada sen.rakin telbatasnyapasokanminyak menlah di pasat' intcrnasional.Dalam tahun 20(16perr.r.rinlaan nrinyak dunia diperkirakanmcningkatsebesar 1,9 persen,lebili tinggi dari peningkatan p e r m i n t a a ny a n g t e r j a d i s e l a m at a h u n 2 0 0 5 s e b e s a r1' , 7 p e r s e r l .S e m e n l a r ai t u d a l i s i s i p a s o k a n ,d a l a m t a h u n 2 0 0 ( r d i p e r k i r a k a n meningkat sebesar800 ribu barel per haLi(0,95 persen)dibandingkantahun2005,dari 84,4juta barel per hali menjadi ti5,2 jLrta barel per hari, yang terutamabersumber:dali produksi nrinyak di negara-negarabeltas Uni Soviet. Dalam
12
tahun 2006 harga rata-rata minyak mentuh ICP dipe*irakan sebesarUSE64per barel, Iebih tinggi tlibanding tahun sebelumnya yang mencapairata-rata US$51,8per barel Pelkembangan hargarata-rataminyak mentah Deserber2004sampai di pasarinternasional dengan Juli2006dapatdilihatpadaGrafik 1I.4. Gralik lt.4 Porkembangan HargalvlinyakIndonesialcB Desembsr 2004- 56ptember 2006 80 t0
.a.
b60 I
""
40 30
J-
,{V'-
^-/ffi
\
T o-
---F
DatedBfenl _-_r- oFEC -lcP
E S D ME, l o o m b € r g
Realisasi lifting ninyak me tah Indonesia dalam lahun 2006 diperkirakan mencapoi 0,959 iuta barel per hari, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi lifling minyak tahun 2005. Kecenderungau mcnurunnyaploduksi minyak yang teladi dalam bebelapatahun terakhil belum dapat diatasi dengan segera.Masih cukup tinggll;,yanatLtrol minyak rnenLal.ryang decI i ni ng sulr'rLlr'-sumur sudahhrayang clipcrkirakanmencapailebih dari l 0 p e l s e n p e r t a h u n m e n y e b a b k a ns u l i t n y a u p a y a p c m e li l l t a h u n t u k m e m p e r t a h a n k a n ploduksi. Disamping itu masih belum dapat b e l p r o d u k s i n y as u m u r - s u m u rm i n y a k b a r u secaraoptimal lnenyebabkansulitnya upaya jumlah produksiminyak mentah penambahan Indoncsia. Dari sisi perdagangan,surylus perdagangan diperkirakanakanrneningkatdalam tahun2006. Realisasinilai ekspolIndonesiadalarnperiode J a n u a r i- S e p t e m b e lt a h u n 2 0 0 6 m e n c a p a i j u t a , l e b i h t i n g g i 1 7 , 1 7p c r s e n US$73.467,9 dibandingkaneksporpadaperiodeyang sama
Bab
Kinerja PerekononliqnIndonesia Tahal 2006 dan ProspelcPerclcononian Taluot 2007
t a h u n 2 0 0 5 s e b e s a r U S $ 6 2 . 6 9 9 , 5l u t a Peningkatanekspor tersebutbersumbcr dari meningkatnya ekspor migas dan nonmigas. Ekspormigastercatatsebesar US$15.949,9iuta a t a u n a i k 1 4 , 1 5 p e r s e n ,s e m e n t a r ae k s p o r nonmigasnaik sebesar18,04 persenmenjadi US$57.518,0jura.Peningkatan ekspornonmigas terutama bersumberdari rneningkatnyaekspor tekstil dan produk tekstil (TPT), karct dan barang dari karct, bahan bakar mineral, br1ih, kerak dan abu logam, lernakdan minyak hewan/ nabati, serta tembaga. Peningkatan ekspor produk pertanian dan pertambangantcrutama didorong oleh mcmbaiknya harga kornoditasdi pasarintemasional. Berdasarkannegaratuiuan, sekitar74,84 persen dari total ekspor nonmigas dalam pcriodc Januari - Scptcmbcr tahun 2006 ditujukan ke sombilannegarautarna,yaitu Uni Eropa sekitar 15,16 persen,Amerika Serikat sekitar 14,04 persen,Jepangsckitar 15,04 persen,Singapura sckitar 10,07 persen,China sekitar 6,85 persen, Malaysia sekitar 5,01 persen,Korea Selatan sekitar 3,98 pcrscn,Taiwan sekitar 2,88 persen, d a n A u s t r a l i a s e k i t a r 1 , 8 0 p e r s e n .E k s p o r nonrnigas ke sembilan negara terscbut meningkat 19,14 pcrsen dibandingkanpada periodeyang sarnatahun 2005. Berdasarkan kelornpok komodrlas, dalam periode Januari - September lahan 2006 ekspor nonmigas dari sektor pertunian tlan industri meningkut masing-masing 19,82 persen dan 15,36persen dibandingkandengan periode yang sama tahun 2005 menjadi U S $ 2 . 5 5 0 , 8j u t a d a n U S $ 4 7 4 1 2 . 4 . i u t a . Demikian pula eksporproduk pedambangandan lainnya yang mcncapaiUS$7.554,8juta atau naik 37,38 persendrbandingkandenganperiode ,vangsamatahun2005.Dilihat dari kontribusinya tcrhadap total ekspor, ekspor produk industri memberikan sumbangansebesar64,53 persen, e k s p o r p e r t a n i a ns e b e s a r3 , 4 7 p e r s e n ,d a n kontribusi ekspor produk pertambangandan lainnvascbcsar10.29ocrsen.
Di sisi lain, nilai impor Indonesia d um periode Januari - Seplember lahan 2006 mencapai US$45.630,3juta utuu meningkat sebesar 4,04 persen dlbandingkan dengan impor pada perrode yang sama tahun s e b e l u m n y a .P e n i n g k a t a n i m p o r t e r s e b u t b e r s u m b e rd a r i m c n i n g k a t n y ai r n p o r r n i g a s s c b c s a r8 . 6 7 p e r s c n .d a n i m p o l n o n m i g a s nenlngkat 2,03 persen. Berdasarkankclompok barang, impor bahan baku/pcnolong dalam p e r i o d e J a n u a r i S e p t e m b e rt a h u n 2 0 0 6 mcningkat3,71 persen,sementaraimpor barang konsunsi dan barang modal masrng-masrng rneningkatsebesar4,61 persendan 5,57 persen. Dilihat dari kontribusinya terhadap irnpor' keseluruhan,sumbanganimpor bahan baku/ penolongturun dari 77,91persenmenjadi77,66 persen. Sebaliknyakontribusi impor barang modal naik dari 14,30 persenmenjadi 14,51 pcrscndan impor barangkonsurnsinakdaiT ,76 persen menjadi 7,113persen Mcningkatn.va impor barangmodal ini merupakanindrkasiyang positif bagi peningkatankapasitasproduksi nasional yang diperkirakan akan sangat mendukungpcrtumbuhanekonomidomestik.
PROSPEKPEREKONOMIAN TAHUN 2OO7 Pcftumbuhan Ekonomi I)alam tflh n 2007, luju pertumbuhtn ekonomi nusional diperkiraktn dapat mencapui 6,3 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2006 yang tumbuh sebesur5,8 persen Dari sisi pernintaan agregat. rlernbaiknva pertumbuhanekonomi tersebut drperkirakan b er s u m be r d a r i r n c m b a i k n v a k o n s u m s l masyarakat, menmgkatnya kegiatan investasi dari sektor s$'asta dan bclanja modal pcmcrintah, serta neringkahya ekspor kalena rnembaiknya stabllitas perekonomian S e b a l i k n l , ' ad a r i s i s i p e n a N a r a n a g r e g a t . pertumbuhanekonomi akan sangatdipcngaruhi
l3
Bah II
Kinerja Perelenontian Indonesiq Tqhun 2006 dan Prcspelt Perekonomian Thlurn 2007
oloh berbagai upaya pernbenahandi scktor riil, kernajuan dalam pembangunan infrastruktur Laju pertumbuhan perekonomian dau perdagangandunia,rvalaupunakan sedikit lebih lambat dari tahun sebelumnya, diperkirakan masih akan cukup kuat memberipengaruhyang mendorong perturnbuhan ekonomi domestik. Namun demikian, terdapat sejurnlahtantangan yang masih perlu dicermatiantaralain perkiraan masih tingginya harga minyak dunia, mcningkatnya persainganintemasional dalam menarik investasi asing maupun ekspor, belum optirnalnya fungsi intermediasi perbankau, belum memadainyapenciptaanlapangankeria, masih besarnyajurnlah penduduk miskin, dan masih belum pulihnya kondisi kehidupan masyarakat akibat bencana alam di beberapa daerahpada tahun 2006. Konsumsi masyarakal yang mencakup sekitar 65,0 persen dalam pembenluhan PDB diperkirakan akan lumbuh sebesar 4,5 persen, monglual.dibandingkan tahun 2006 yarrg diperkirakan tumbuh sekitar 3,5 perscn. Pulihnya daya beli masyarakat yang sejalan denganterkendalinya tingkat inflasi sejak paruh kedua tahun 2006 diperkirakanakan berlanjut. Hal ini akan mendorong perbaikan konsumsi rnasyarakatdalam tahun 2007. Menurunnya suku bunga domestik dan menibaiknya dukungan pembiayaan perbankan lnar.rpun l e m b a g a - l e m b a g ap e m b i a y a a n k o n s u m e n diperkirakan juga akan menjadi faktor penggerakmeningkatnyakonsumsimasyarakat. Meningkatnya konsumsi masyarakat dalatn tahun 2007 diperkirakan juga diikuti oleh penguatan kinerja di sektor produktif. Untuk rnengantisipasimeningkatnyapemintaan, maka sektor riil harus menambah kapasitas produksinya, Hal itu pada gilirannya akan pertumbuhan i n v e s t a si . mendorong investasi tliperkirakan Pertumbuhan mencapai sebesar 11,8persen,lebih tinggi drbandingkan tahun 2006 yang diperkirakan t u m b u h s c b c s a r7 , 7 p e r s e n , S e l a i n a k i b a t
14
peningkatankonsumsimasyarakat,peningkatan investasidalam tahun 2007 juga akan didorong oleh realisasi infrastructure summit rnelal:ui pembangunaninfrastruktur olch pihak srvasta untukjalan tol, pengadaanair bersih,pelabuhan udara, listrik dan sebagainya.Untuk mendorong investasi swasta dalam bidang infrastruktur, p e m e r i n t a h t e l a h m e n g e l u a r k a np r o g r a m penjaminan atas risiko yang mungkin timbul dalam pembangunan infrasttuktur yang dilakukanoleh prhak swasta. RealisasidanproyeksipernrmbuhanPDB 20042007 danat dilihat dalam Tabel II.1. Tabelll.1 PDB LaiuPertumbuhan Atas DasarHargaKonstan2000 Tahun2004- 2007(persen) Uralan
Realisasi Perkiraan 2004 2005 2006 2007
ProdukDomestik Bruto
4,9
5,6
5,8
MenurutPenggunaan Konsumsi P€nggluann
4,7
4,9
lvlas!'a rakat
5,0
Pemeintah
4,0
4,8
4,0 8,1
Bruto Pembenlukan l odalTetap
14,1
7,7 1 t F
Ekspor Barang danJasa
1 1 , 1 8,6
9,4
InlporBarang danJasa
25,6
11 t
2 , 3 8,4
Menwul lapanganUsaha Perlanian Pertambangan danP€nggallan InduslriPongolahan
2,1 -4,9
1,6
6,4
4,6
2,0 5,0
5,S
6,0
It4igas Nonnigas gas,airbersih Lislrlk,
42
6,4
7,6
Bangunan hot6l,danresloran Perdaqangan, Pengangkutan dankomunikasi peIsewaan, Keuangan, Jasaperusl'
'14,0 1 3 , 0
6,3
Jasalasa SumbefiBPS,diolah
Berbagaiupayapemerintah untukrnemperbaiki paketyang iklim investasimelaluiserangkaian
BabII
Kinerja PerekonomianIndonesia Tahun 2006 dan Prospeh PerekonomiqnTahtm 2007
dikeluarkan pemerintahsepanjangtahun 2006, seperti penycderhanaa prosedur perij inan pcnanaman rnodal menjadi maksimal 30 hari, reformasidi bidangperpa1akandaDkepabeanan, penuntasan revisi undang-undang ketcnagakerjaan,dan penyelesaianundangundang penanamanmodal, diperkirakan akan membawa dampak kepada peningkatan kepercayaanpelaku usaha. Hal ini juga akan mendorongrneningkatnyainvestasidalamtahun 2007. Dalam kaitannya dengan ekspor barang dan lasa,pefiumbuhttn ekspor dalant tahun 2007 diperkirtkan mencapui sekitar II,2 persen, lebih tinggi dibandingkantahun 2006 yang diperkirakan tumbuh sekitar 9,4 persen. Perbaikanini terutamadisebabkanolehberbagai kebgakanyangtelah dirrntis sebelumnya,seperti pcngembangan komoditas unggulan, diversifikasi pasar, scrta berbagai upaya p e m b e n a h a ns e k t o r r i i l S e i r i n g d e n g a n meningkatnyaaktivitas perekonomiannasional, kebutuhan impor juga diperkirakan memngkat. Laju pertumbuhanimpor barang danjasa dalam tahun 2007 drperkirakanmencapaisekitar 12,8 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun 2006 yang diperkrrakantumbuh sekitar 8,4 persen. Dari sisi pen varun agreg t, hnmpil scluruh s e k t o r u s a h a d i pe r k i r a k a n menunjukkan pertumbuhan y a ng nreningkat. Laju pertumbuhan tertinggi diperkirakan terjadi pada sektor-sektor yang tidak diperdagangkan (non-tradable sectors) seperti sektor pengangkutan dan komunikasi (12,9 pcrsen).sektor bangunan(7,6 persen), sektorkeuangan(6,3 persen),sertaseldorlistrik, gas, dan air bersih (6,4 persen) l)almt tuhun 2007, kinerja sektor pertdnittn diperkirukan sedikit mengalami perbaiktn. yakni tumhuh sekitar 2,7 persen, lebilt tinggi dibandingkun perkiruun Inju pertumbuhun tuhun 2006 sehesar2,6 perserr Komitmen pemerintah dalam melaksanakan program
revitalisasi sektor pertanian,perikanan, dan kehutanan (RPPK) diperkirakan dapat mendorong kinerja sektor ini secara keseluruhan.Membaiknya kinerja subsektor t a n a n a n p e r k e b u n a ny a n g d i d o r o n g o l e h menguatnyapermintaandunia khususnyauntuk produk hasil pcrkebunan sepefit Crude Palm Orl (CPO) diperkirakan akan mcnjadi faktor pendorong lain bagi kinerja sektor pertanian, Selain itu, perbaikan kinerja seLlor pertanian diperkirakan juga didorong oleh membaiknya produktivitas dan kondusifnya iklim/cuaca sehinggadapat mendorongpertumbulnn nilai tambah sektor pertanian Sektor bangunan diperkirakan masih menunjukkan kinerja yang cenderung stabil. Luju pertumbuhan sektor bungunun dalum tahun 2007 rliperkirahun nrencapai sekitu 7,6 persen. Menurunnya tingkat bunga dan dukungan pernbiayaansektor pcrbankan serta kemajuan percepatan program pembangunan infrastruktur diperkirakan akan mcndorong kinerja sektor bangunan. Sektor pert(tmb(ngun lun penggalitrt yctng dalant dau tahun terakhir telah menunjukknn pemulihan, l unt tuhun 2007 iiperkirtkan tumhuh sebesor 2,1 persen, lebih tinggi dari tahun2006.Hal ini diperkirakan disebabkanoleh masuknyainvestasibaru pada sektor pertambangan dan penggalian serta meningkatnyapcnnintaandunia. Pada sisi lain, kinerja sektor industri pengolahnn, khttsusnyu subsektor industri pengoluhun nonmigas, d iperh ir ukun nteningkal k embali seiring dengan meningk nyt du1'u beli mas!(r hqt d(,t lerjugunyu stubilitas ekonomi. Dalarn tahun 2007, laju pertumbuhan sektor industri pengolahan nonrnigas diperkirakan menguat kembali menjadi sekitar 7,9 persen,lebih tinggi dibandingkan tahun 2006 yang diperkirakan tumbuh sebesar6.0 oersen
l)
Ilab II
Kinerja PerekonomiqnIndonesia Tahun 2006 dan Prospek Perekonomian Tahun 2007
di sektorriil yang Berbagaiupayapembenahtur telah meniadiprioritas agendapemelintah kepastianbcrusahadan sepcrtipeningkatan peningkatandaya saing industri dan ekspor diharapkandapat mcndorongkinerja sektor industri pengolahannasional. Percepatan pernbangunan infrastruktur terutarnajalan raya juga diharapkandapatsemakin dan pelabuhan menurunkanekonomibiaya tinggi, Selainitu, pemerintahuntuk mcndukung kesungguhan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) juga diharapkan akan dapat memperkuatstruLturindustrinasional.Faklor lain yang diharapkandapat berpcranuntuk kinerja sektorindustripengolahan rneningkatkan adalah semakin baiknya kinerja sektor padasisiintemal,danmasihrelatif pembiayaan global. Oleh kuatnyakinerja perekonomian karern itu, kincrja sektorindustripengolahan, khususnyasubsektorindustri pengolahan meningkat kembali, nonmigas, diperkirakan Nilai Tukar Rupitth Dalam tahun 2007, nilai tukar rupiah diperkirakan relatif stabil. Hal tersebut didasarkan pada mcmbaiknya faktor fundamentalterkait denganmeningkatnya Indonesiatahun surplusneracapembayaran 2007 Meskipun dcmikian masih terdapat beberapafaktor yang perlu diccrmati sepedi global yang bcrlanjutnybketidakseimbangan diperkirakandapat memberitekananpada menurunnya aliranmodalkc energrngekonomi. giliran-nyadapat meningkatkan pada Hal ini ketidakstabilannilai tukar mata uaug dunia hal temasuk Indonesia.Untuk mcngantisipasi volatilitasnilai tukar tcrscbutdanmenghindari rupiah .vangberlebiharr,berbagai kebijakan sepertiupaya untuk meningkatkaniklim daya investasiyangkondusifdanmeningkatkan Selainitu, saingeksporakanterusdilaksanakan. penyempurnaan ketentuantransaksidevisa sesuaidenganprinsip kehatihatian,kebryakan risiko bank, pernbatasan dalampcngelolaan 16
pemberian kreditdalamvalas,danmemperkuat sistommonitoringtransaksidevisa yang terintegrasijuga terus dilakukan.Melalui kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan cadangandevisaakan bertambahdan fluktuasi nilai tukar rupiah akan berkurang. Dengan memperhatikanberbagaikondisi eksternal maupunintemal tersebut,maka rata-rata nilai tukar rupiah diperkirnkan ukun berada pada hisuran Rp9.300per US$ dalam tahun 2007.
Inflasi Penurunqn in.flasi ptda tahun 2006 diperkirakan berlanjut dalam talrun 2007. atasperkiraanterkendalinya Hal ini didasarkan pasokan bahan makanan terkait dengan meningkatnyapertumbuhanproduk sektor pertaniandari 2,6 persendalam tahun 2006 menjadi2,7 persendalamtahun2007. Faktor lain yang diperkirakanberdampakpositif terhadappenurunaninflasi di tahun2007 adalah relatif stabilnyanilai tukar rupiah dan lebih lancarnya arus distribusi barang kebutuhan pokokmasyarakatsejalandenganberlanjutnya pembangunanjalan tol daninfiastruktur lainnya daerahsejaktahun2006.Meskipun di beberapa demikian, masih terdapat hal-hal yang diperkirakan berdampaknegatif terhadap perkembanganinflasi, antara lain rencana kenaikanharga eceranrokok serta tingginya harga minyak dunia yang diperkirakandapat mendoronglaju inflasi. Untuk mengendalikan laju inflasi,sinergikeblakanfrskal,moneterdan scktor riil perlu terus dilanjutkan dengan nreminimalkan dampakkeblakanadnrinistered prices, menjagalikuiditasagar sesuaidengan dan menurunkan kebutuhanperekonomian, ekspektasiinflasi. Denganmempertimbangkan faktor-faktor di atas maka laju inJlasi dalam tahun 2007 diperkirakan mencapaisekitar 6,5 nersen
Bab II
Kinerla Pereltonontianlrldone,eiaTofum 200(, tkn ProspekPcrclionDntian Tahnn 2007
Suku Bunga SBI 3 Bulan Dalan tahun 2007, scjalandenganperkiraan mcnurunnyalaju inflasi dan relatifstabilnyanilai tukar rupiah, suku bunga SBI 3 bulan diperkirakan akan mcnurun Meskipun demikian, penurunantersebutdilakukan secala hati-hatr mengingat masih terdapat risiko pernbalikanarus modal jangka pcndek ke luar negeri, Dcngan memperhatikantingkat suku bungariil domestikdanperbedaansuku bungadi dalarn dan di luar negeli, maka dalam t hun 2007 rata-rulu suku bungn SRI 3 bulan diperkirakun sekitar 8,5 persen.
Harya dan Lifling Minyuk Menttth ICP Dalam lahun 2007, harga ratu-ruta minynk ICP rliperhirukun berada patla US$63 per burel Harga ini scdikit lebih rendahdibanding pcrkiraan realisasi rata-rata harga minyak ICP dalam tahun 2006 yang mencapaiUS$64 per barel. Perkiraan lcbih rendahlya harga minyak mcntah ICP tersebut terkait denganperkiraan lnenulurnya permintaan minyak dunia sejalan dengan pcrkiraan melambatlya pefturlbuhan ckononri di tahun 2007 dan tinggrnya harga minyak di tahun 2006.
dalam tahun 2007 rremandang perlu untuk b c l u p a la m e n rc b a r ' l u a s k ainn f o n n a s iu m u r n ; " a n g l e n g k a p ,1 e l a s ,d a n a k u r a t d i b i d a n g investasrminyak bumi. mcrnberikanjaminan keamananbagt para investor,sertamemberikan insentifdan bagi hasil 1,anglebih mcnarik Neraca. Pemltayaran Indonesiu 2006 -
2007 Kinerjt neraca pembayurun tahun 2006 diperkirakan membuik dibandingkan tahun sebelumnyu. Posisi cadangan defisa puda ukhir tahun 2006 diperkirakan men.apfli U5839.504 juta, meningkat sebesar US$4.780 juta dibunding posisi tahun sebelumnyu- Peningkatan posisi cadangan devisa disebabkanolch melingkatnya surplus neraca transaksi berjala:n (current accounts) dan lalu lintas modal (capitcl accounts)
Realisasi surplus nelaca transaksi berjalan tahun 2006 diperkilakanmencaparUS$4.864 juta, lcbih tinggi dibandingkandenganrealisasi dalam tahun 2005 vang mencapaiUS$340juta. Meningkatnya surplus tersebut telutarna bcrsumbcr dari meningkatnl,a surplus neraca p e r d a g a n g a ny a n g l e b i h t i n g g i d i b a n d i n g meningkatnyadefisit ncracajasa-jasa. Surplus Dalam taltun 2007, lifting min)1ak mentah neracapcrdagangandalaurtahun 2006 telsebut rliperhbakun I tt don esia dapat b e r s u u r b e td a r t e k s p o t y ' a n g d i p c r k i r a k a n dipcrtahankun pudu lingkat y ng samd s e b e s a rU S $ 9 6 . 1 3 4j u t a ( m c n i n g k a t1 1 , 6 dengun tuhun 2006, Wilu sehesar 1,0 jukt p e l s e n ) d a n i m p o r s e b e s a rU S $ i 6 77 7 4 . j u t a burel per lari Namun demikian, pemerintah (rncninghat6,1 persel) Sementaraitu, realisasi tcrus berupa.vaagar-cadangandal produksi lalu lintas modal drpelkrlakanmcncatatsurylus minvak mentahnasronaldapatditingkatkan.Hal sebesalUS$3.255juta. dibandingkandengan inr dilakukandcnganmenempuhberbagaiupa),a. t a h u n s c b e l u r n n ) ' a l a n g m e n g a l a r n id e f i s i t diantaranya melaknkan kajran, mener:apkan sebesarUS$3.06.1'1uta. Surplus lm tqruLarna t e k n o l o g i t e p a t g u n a t c r h a d a p l a p a n g a n - belsutlber dari rncningkatnyaaliran rnasuk lapanganmigas .valg saat ili berproduksi,dan modal sektor s$,astavang cukup bcsar menciptakanrklim investasi,vangkorrdusrfagar d i b a n d i n g t a h u n s c b c l u m n , v aD i s i s i l a r n , para invcstor tcrdorong untuk rnengoptimalkan rcalisasisurpluslalu lintasmodalsektorpublik produksl yang sudah ada dan mclakukan d i p e r k i l a k a n m e n g a l a r r ip c n u r u n a na k i b a t minlak eksplorasi baru, baik di ladang-ladang mcningkatnyapembayaranutang luar negeri baru naupun marjinal. Untuk itu, perncrintah pernerintah.Ringkasan ncraca pembayaran
t]
Kinerjq PerekonomianIndonesia'lahun 2006 dan Prospek Perelmnontian Tahun 2007
BabII
Indonesiatahun 2005 satnpaidengantahun 2007dapatdilihatpadaTabelII.2. nb.lllt NERAC,TPDIIBAYARANINDONESIA, 2O|]S. 2(l|)7 (Ustjub)
2m5 ITEM
A.TnANSAKSIBERJALAN
t,l0
4E&
6,65{
2E:L0 29 001 21122 8 6 1 7 8 9 6r 3 4 l 0 l 7 4 0 .61856 61114 -12711 -2r,982 -21496 -X!J49 .!.0,t1 4005 7451 6103 1148 3 416
3,lss 816 7 968 5.466 2,50X .7.81
.584 ?3{ 6?,5 4l4,l 1,tir -6,0J7
.7,069 l04r ,588 .95n
A419 l2t ||l0 Lt88
-8Zr 842 1843 .l tU7
C, ToIAL (A + B)
-r,1a
8 lr9
6.0?0
D,SELISIHYAI\'GBELI]lf DIPERIIITUNGKAN
3,169
15J4
0
445
t,653
6 07n
-445
-t,653
lJ96 34J:14 o.t
4?80 39,504 1,4
B, NERACAMODAL , Pemnmimpinjmud.nblrun a BantuflD.ognndm llinnyr b larluD proltkdAnlaimya
. Fenolm.nmdallD8su.s.ftlo
r.',PEIIBIAIAAN PenblhincrdDgandevir!
6.n70 .4 9 4tj8l 18
Ttu$bi lf,rialao-PDB{*) .)Tmddn.grtlfbenniFnrmbrh d.risldDtudi posirilbcE(ipcngumnsandeli5a Sumbd:But hdorsia. DeAe( (diolah)
l8
Dalam tahun 2007, pcrkembanganneraca pembayarandiperkirakarlmembaikdibanding kinerjaperekonomian tahun2006,terkaitdengan globalyangmasihcukupkuat danmernbaiknya iklim investasidomestik.Cadangandevisa pada tahun 2007 dipe*irakan meningkat sebcsar US$4.079jutu, sehingga posisi sampai akhir tahun menjadi U5943,583 jata. Surplusneracatransaksiberjalanpada tahun 2007 dipcrkirakanmencapaiUS$6654 juta, yang lebih tinggi dibandingtahun sebelumnya US$4864juta. Semcntara itu, defisit mencapai ncracajasa-jasadiperkirakanmcngalami juta.Di sisilairl penurunan menjadiUS$22.349 transaksi lalu lintas modal diperkirakan mengalamipenurunandari surplus sebesar juta menladidefisitsebesar US$584 US$3.255 juta, akibatmcnurunnyatransaksineracalalu lintasmodalsuastadanlalu lintasmodalsektor publik. Menurunnyatransaksimodal scktor sr.vastabersumbcrdari meningkatnyadefisit investasilainnya(neto),semcntarapenurunan lalu lintas modal sektorpublik diperkirakan peneritnaan terutarna bersumber daripcnurunan proglamdanlainnya. bantuan
llah III
Perken$angon rlnggdrdn Pendapatan dan Belanja Negara
BAB III PERKEMBANGANANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA Pendahuluan
2004,menjadi13,6persendalamAPBN-P2006. Sernentaraitu, upaya peningkatanpenerimaan Sejalan dcngan arah kebr.lakanpembaharuan negarabukanpajak (PNBP) dilakukan antara lain (refonnasi)strukturaldan perbaikanmanajemen melalui langkah-langkah. (i) optimalisasi dan ekonomimakro.dalambcbcrapatahunteiakhir intensifikasi PNBP, baik yang bersumberdari telah dan scdang dilakukan langkah-langkah SDA. baik migas, pertambanganumum dan pcmbaharuankebtlakanfiskal dan pengelolaan k e h u t a n a n m a u p u n n o n - S D A s e p c r t i keuangan negara secarabcrkesinambungan. [ e l c k o m u n i k a s i .k e p o l i s i a n , p c r t a n a h a n , pengcmbalianpinjaman RDI dan lain-lain; Sesuai dengan arah keb4akan tersebut, dalam tigt tahun terakhir, strategi kehijakan Jiskal flf penigkatan kesehatandan kinerja BUMN masih tetap konsisten diaruhkan untuk yang disertaidengan penerapangood corporate melanjutkan dan memantapkan langkahgorernance, dal (lly' peningkatanpengawasan langkuh konsolidasi fiskal dtn penyehatan terhadap pelaksanaan pemungutan dan APBN lulam rangka penyctoranPNBP oleh kementerianlembagake menciptakan ketahrman fiskal yang berhelanjutafl, scraya kes negara.Denganberbagaikebrjakantersibut, tetap memberikanstimulus fiskal dalam batasdalamtiga tahun terakhir,perkembanganPNBP batasyang dapat ditopangoleh sumber-sumber cenderungmengalamipeningkatan,yaitu dari 5,5 pemblayaan anggaran yang tersedia. Hal ini, persenterhadapPDB dalam tahun2004 meniadi antara lain ditunjukkan dcngan terkendalinya 7.4 persenterhadapPDB dalamAPBN-P 2d06. defisit anggaran, yang diupayakan melalui Sementaraitu, dalam rangka meningkatkan langkahJangkahpcningkatanpendapatannegara dan hibah, peringkatan cfektivitas dan efisiensi belanjancgara,sertapenurunansccarabertahap (i) pengendalian dan penajuman priorilas rasioutangterhadapPDB aloktsi belanju neg r dengun tetap Dalam rangkameningkatkanpendapatannegara menjumin terpenuhittltu kebutultan dtsar lan dan hibah terscbut,telah ditempuh langkahalokusi belunja minimum; dan (ii) peng ihan langkah kebijakan pcrbaikan penatausahaan subsirli secara bertahap kepaia bthan-buhan untuk meningkatkansumber-sumber penerimaan Lebuluhan pokok bagi musyartknt yang yang belasal dari sektor perpajakan dal kurang mantpu agnr lehih tepat sus r(n. penennaarl uegalabukanpajak (PNBP). Upaya Sejalan dengan langkah-langkah pcningkatan peningkatanpenerinaanperpajakandan rasionl,a efektivitasdan efisrensibelanjanegara terscbut, tcrhadap PDB (tax ratio) tetsebut, ditempuh dalam trga tahun terakhir, volume anggaran terutama rnelalui langkah-langkahpeningkatan belanjanegarajuga mengalamipeningkatan,dari efektivitasdan efisiensipada sistemperpa.jakan, Rp431.7 triliun (19,0 persenterhadap PDB) diantaranya dcngan rnelakukancvaluasi dan dalamtahun 2004 rnenjadiRp699,l trlliun (22,4 pcnyempurnaanatas keb4akan perpajakan(tax persenterhadapPDB) dalam APBN-P tahun policy measltes) dan administrasi perpajakan 2006 Peningkatanvolume anggaranbelanja (tdx ddminish.cttion rejbrm). Dengan langkahncgara tersebut, selain berkaitan dcnqan langkah terscbut, rasio penerimaanperpajakan p e r k c m b a n g a nb e l b a g a i i n d i k a t o r e k o n o m i tcrhadap PDB dalam tiga tahun tcrakhir dapat maklo, sepcrtihargaminyak mcntah,suku bunga ditingkatkandari sckitar .12,2persenpada tahuu SBI (3 bulan). dan nilai tukar rupiah yang
l9
BabIII
Pe centbongan Anggaran PendopaLan tlan llelanja Negara
m e m p e n g a r u h ib e s a r a n s u b s i d i B B M d a n pelnbayaranbungautang,juga dipengaruhioleh langkahJangkah kebrlakan alokasi anggalan, seperti alokasi anggaranuntuk rchabilitasi dan r e k o n s t r u k s iN A D d a n N i a s . P K P S - B B M . b a n t u a h b a g i p e l a k s a n a a nP i l k a d a . u p a y a perbarkanpurdapatanaparaturncgara,pelaksanaan subsidi}angsungtunai (SLT). dan keberlanjutan program bantuanpendrdikandan kesehatan Dengan perkembangan anggaran pendapatan negara, dan vohrrle anggaran belanja ncgara, yang konsisten dengan langkah-langkah konsolidasifiskal danupaya pernberianstirnulus fiskal sebagarmarndiuraikan di atas, m akadalam liga tahun terakhir deJisit anggaran daput dikendalikan, dari scmula scbcsar 1,3 persen tcrhadapPDB padatalun 2004menjadrsekitar1,3 persenterhadapPDB padaAPBN-P lahun 2006 Di bidang pcmbiayaan anggaran, kebijahan pembiayaan lehih diarahkan untuk mengurungi ketergantungan terhadap sumbehsumber pembiayaan lu ar negeri, dengan lebih mengutamtkan pemanfautan sumber-sumber pembiayuan dalam negeri, namun tctap mcmpcrtimbangkandaya serap p a s a r s e r t a k e s e l a r a s a nd e n g a n k c b i j a k a n moneter Sejalandenganaral.rkebijakantersobut, maka sumber-sumbcr pembiayaan yang digunakanuntuk menutupdefisitanggarandalan periode tersebut berasal dari: (i) penggunaan scbagiandana dari saldo simpananpemerintah di Bank Indonesia,tennasuk pemanfaatandana eks rnoratoriuin yang secara khusus d i p e r u n t u k k a n b a g i p e r n b i a y a a np l o g r a m rehabilitasidan rekonstmksiNAD dan Nias: (iiJ penerimaandari hasil pcnjualanasetprogram Iestrukturisasiperbankan;(ilf suratutangnegara (SUN) neto; fv,/ pemanfaatan prnjaman luar ncgcri, baik proyck maupun prograrn; serta (v/ privatisasi BUMN neto. Sumber pembiayaan privatisasidisampinguntukkebr.rtuhan defisitluga diperlukan untuk upaya pcnychatan dan pcningkatan kincrja BUMN seperti amanat Undang-undangNomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Rrngkasanperkembanganpelaksanaan AIBN dalamtahun2004-2006dauatdilihat nada Tabel IILI
20
Perkembangan Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah P e n d a p a t a nn e g a r a d a n h i b a h m e m p u n y a i perananyang sangatpentingdan stlategisdalam rneningkatkankapasitas fiskal, baik dalarn membiayai anggaran bclanla negara, m e n g e n d a l i k a nd e f i s i t a n g g a r a n m a u p u n memeliharadan rnemantapkanketahananfiskal yang bcrkclanjutan. Sejalan dengan p e r k e r n b a n g akne g i a t a np e l e k o n o m i a ns e r l . a berbagailangkall kebqakandan administrasidi bidangperpajakanmaupunpenerimaannegara bukan pajak (PNBP) yang telah dilakukan, pendapatanncgara dan hibah dalam tiga tahun teraklir mengalamipeningkatanrata-rata 24,6 persenper tahnn,yaitu dari Rp407,9triliun (17,7 persenterbadapPDB) pada tahun 2004 menjadi Rp659,l triliLrn(21,1persenterhadapPDB) pada APBN-P tahun 2006. Dcngan perkembangan tersebut,maka kemampuanpendapatannegara dan hibah dalam membiayai belanla negara nreningkat dai 17,7 pcrscn pada tahun 2004 menjadi22,4 persendalamAPBN-P tahun2006. Hingga saat rni. slruktur pendapatan negara masih didominasi oleh penerimaun perpajakan, teratama penerimaan pajak dalum negeri dari sehtor non-migas. Dominasi p c n c r i r n a a pn e r p r j a k a nk h u s u s nal n o n - r n i g a s mencerminkanrnasihcukup sehatdan stabilnya strukturpendapatannegaradibandingkandengan PNBP yang sebagianbesar berasal dari penerimaan rligas, yang perkenbangann.va sangatdipcngaruhiolch faktor-faktor eksternal, sepedi harga minyak mentah dan nilar tukar rupiah Meskipun demikian, dalam tiga tahun tcrakhir ini peranan penerimaanperpajakan telhadap pendapatannegara sedikit filenurull, yaitu dari sekitar68,9 persenpada tahun2004 mcnJadi64.5 persenpadaAPBN-P tahun2t)06. Sebaliknya, kontlibusi PNBP terhadap pendapatannegara dan hibah lustnr mcngalami peningkalandari 31,1 perscnpada tahun2004 mcnjadisekitar34,7 persendalamAPBN-Ptahurr 2006. Pelgeselan peranar) ini terutama disebabkanoleh adanva peningkatanPNBP sumberdaya alam (SDA) minyak bumi dan gas
BabIII
Perkembangan AnEgardn Petldapatqn dan Belanja Negara
TabelIII.1 ') RINGKASANPERKEMBANGAN PELAKSANAAN APBN,2OO4.2006 (dalamtriliun rupiah) 2005r)
2004 '?)
PDB
lI. Bels4la K€ Daerah l Dana Perimbangan a. DanaBagiHasil b DanllAlokasiUmum c. DanaAlokasiKhusus 2, Dsna OtononrlKhususdan Peryeluuiun C. Keseimban8an Primer D. Surplus/Defisit Anggaran (A . B) E. Pembiayaan (t + U) I. P€mbiayaanDalamNegeri 1. Pcrbankandalamneg€ri 2. Non-perblnkandalamnegeri II. PembiaJaanLuar ncgcri {neto) l. PenarikanPiqjamanLN (brulo) 2. PembayaranCicllan Pokok Ul'lng LN
4n7,9 4{t1,6 2808 26a2 12,7 126,7 91,4 9,8 25,5 0,3 431,7 308,1 129,7 122,9 36.7 82,r 4,1 6,4 32,s .29,9 29,9 26,8 26,1 -23,0 23,s -46,5
r7,7 17,7 r2,2 11,6 0,6 5,5 4,0 0A 1,1 0,0 r9,0 r3,4 5,6 5,3 I,6 1.6 0,2 0,0 tA -1,3 1,3 I,Z l,l -1,0 1,0 -2,0
% rht PDB
9o thd PDB
9o thd
A. Pcndapatrn Negara dan Hibah I. PenerimaanDalam Negeri 1. PcnerimasnPerpdakan a. Pqjsk Dulam N€geri b. Fajak P€rdeganganIntemssional 2, PenerinaanNegaraBukan Pqisk r. P€n€rinaanSDA b. Iagian P€merintahatasLaba DUMN c. PNBP LEinnya II. HibBh B. Belaqia Negars I. lclsqta PemerintahPusat
2006
495,0 493:t 346,8 331,6 15,2 146,9 110,6 r2,8 21,5 1,3 501,4 356,9
l8,l r8,1 lzJ r2,1 0,6 S,4 4,1 0J 0,9 0,0 18,6 13,1
r43J 49,8 88,7 4,7 7,2
5,2 1.8 3,3 0,2 0,0
45,2 -12,4
1,1 -0,5
r2,4
0,s
2X,7 .0,3 23,9 -1rJ 25,9 .37,1
0,9 0,0 0,9 -0,4 0,9 -1,4
659,1 6549 425,1 410,2 14,t 229,4 t65,7 22'f 41,8 4,2 699,t 47E,2 22r,4 216,E 59,6 145,1 11,6 4,t
21,1 21,0 13,6 13,2 0,s 14 5,3 0,7 1,3 0,1 22,4 15,3 7,1 1,0 r.9 4,7 0,4 0,0
42,5 -40,0 40,0
1,4 -1,3 1,3
17,9 37A .lsJ 37,6
0,6 r,2 -0,5 1,2
-sz,t
-tJ
anSkrpenjurnlahhn adalshkarcnapemLrulalan l) Perbednan saruanCkadi belakangkomaterlradap 2) Realisasi200aRevrsi2 3) Realisasi2005RevisiI Sumber: DepartemenKeuanganRI
alam (migas) sebagai dampak dari perkembanganberbagai faktor eksternal, terutamatingginyahargaminyakmentahsejak tahun 2005 sampaisekarang.Perkembangan pendapatan negaradanhibahdapatdilihatpada Grafik III.1.
Gr.tu llt 1 NEGAMOANHIEAH,2004. PERKEEEAI{GAN PENDAPAIAN
"E ;"
',
Penerimaan Perpajakan Peningkatanpenerimaannegara,terutama penerimaanperpajakanmerupakansalahsatu pentingdariprogramreformasidi bidang sasaran
2l
BabIII
Perkembangan Anggarun Pendapatan dan Belanja Negara
fiskal dalam memperkuat basis dan kapasitas pendanaananggarannegara.Berkaitar dengan itu, dalsm heberapa lahun lerakhir ini, pemerinlah telflh dan sedang melakukan IangkahJangkah pemhahtruan kebijakan sertu penyempurnaan sistett, dan adninislrasi perpajakan. Langkah-langkahpenyempurnaandan evaluasi atas kcbijakan perpajakan (tax policy refbrm) dan administrasi perpajakan (tax administrati on reform) tersebt dimaksudkan agar pelaksanaan sistemperpajakandapatberjalanlebih efektifdan globalisasi efisien,sejalandenganperkembangan yang menuntut dayasaingtinggi dengannegara lain. Langkah-langkahpembaharuankebijakan perpajakan tersebut dilaksanakan anlara lain rnelalui PerubahanUU PPh, PerubahanUU P P N d a n P P n B M ,U U P B B , U U B P H T B ,d a n PerubahanUU KUP pada tahun 1984, 1994, 1997,ddn 2000, sedangkanUU Kepabeanandan UU Cukai dilakukanpadatahun J995.Disamping itu, dilakukan pula penyempurnaanterhadap peraturan pelaksanaan undang-undang perpajakan,scperti PeraturanPemerintah(PP), KeputusanMenteri Keuangan(KMK), danSurat Edaran (SE) Dirjen. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suatu sistem perpajakanyang sehat dan kompetitif yang dititikberatkanpadapemberianrasakeadilandan kepastianhukum di bidang perpajakanyang berhrjuanunhrkrnendoronginvestasidi Indonesia. Dalam kaitan pemberianinsentif bagi investasi, pcmerintahakansegeramengeluarkanPeraturan Pemerintahuntuk mendoronginvestasimelalui fasilitas perpajakanbagi sektor tertentu dan d a c r a h t c r t e n t u . P e m e r i n t a hj u g a s e d a n g merampungkanfasilitas pernbebasanPPN bagi produkperlanianprimer agarmemilikrdayasaing yang semakinkuat. Dengan langkah-langkah pembaharuan perpajakantersebut,dalamtigatahunterakhirini, penerinaan perpajakan yflng lerdiri dflri pajnk dalatn negeri dan pajok perdagangan in lernasionsl mengalami peningkstun ratdrata 23,0 persen per tdhun, yaila d ri Rp280,9 triliun pndfl tahan 2004 nenjatli Rp425,1 triliun dalam APBN-P 2006, Sejalan denganitu, rasio penerimaanperpajakanterhadap
22
peningkatan dariI 2,2persen PDBjugamengalami padatahun2004 menjadi13,6persendalam pajak penerimaan APtsN-P2006.Perkembangan dapatdilihatpadaTabel dalamtahun2004-2006 IIL2 dan Gralik IIl.2. Graflk lll.2 PERKEMBANGAN PENERIMAAN BEBERAPA JENIS PAJAK,2004-2006
7,O 6,0
R a.o 5
30 20 1,0
tr PPh I PPNdanPPnBM Bcukai
O B€aMasuk
Penerimaan Pajak Dalam Negeri Penerimaanpajak dalam negeri merupakan sumber utama penerimaanperpajakan.Dalam tiga tahun terakhir, realisasi penefitnaan pajak dalan negeri menunjukkan peningkalan rata-ratd 23,7 persen, yaitu dari Rp26E,2 triliun pada tahan 2004 menjadi Rp4l0,2 triliun dalsn APBN-P 2006. Begitn pnla rasionyaterhadapPDB, dalamkurun waktu yang samajuga mengalamipeningkatandari I 1,6 persenpadatahun2004menjadi13,I persenpada APBN-P 2006. Denganperkembangantersebut, kontribusi penerimaan pajak dalam negeri peningkatan,dari sekitar95,5 persen n.rengalami terhadaptotal penerimaanperpajakanpadatahun 2004,menjadisekitar96,5pemenpadatahun2006. Penerimaanpajak dalam negeri tersebutterdiri dari penerimaanPPh, PPN dan PPnBM, PBB dan BPHTB, cukai, dan pajak lainnya, Pajak Penghasilan (PPh) Pajak Penghasilan (PPh), merupakan penyumbang terbesar bagi penerimaan pajak dalam negeri. Dalsfi kurun wfiktu liga tahan
Bab II
Perkenbangan Anggaran Penddpcttdn dan Belanja Negoro
TabelIII.2 PERKEMBANGAN PENERIMAAN PERPAJAKAN,2004-2006') (dalarntriliun rupiah) 2oo53)
20042) Realisasi a.
Pa,iak Dalam Negeri i Pajak penghasrlnn )
Migas
2. Non Migas ii. I,ajak pertambahannilai rii Pajak bumi dan balguuan iv. BPHTB v, Cukai vi. Pajak laiDrla b.
Pajak Perdagangan Internasiolral
i Beamasuk ii PajalJpugutarlekspor
2682 134,9 22,9 112,0 87,6 I t,8 ?0
29,2 I,8 72J 12,4 0,3 280,9
o/oahd
PDB
rt,6 1,0 4,9 3,8 0,5 0,1 1,3 0,1 0,6 0,5 0,0 12,2
Realisasi
331,6 t15,4 35,0 140,4 l0l,3 t6,2 3,4 33,3 2,1 15,2 14,9 0,3 346,8
2006
q. th.l ;DB
'
APBN-P
o/" thd aOU
72,1 6,4 I,3 5,1 3,1 0,6 0,1 t,2 0,I 0,6 0,5 0,0
410,2 2t3,'7 33,7 175,() 132,9 18,2 4,4 38,-5 2,6 14,8 13,6 1,2
73,2 6,8 I,2 5;6 4,3 0,6 0,I 1,2 0,1 0,s 0,4 0,0
12J
425,1
13,6
I ) Perbedaan angkapenjumlahan satuangkadi belakangkomaterhadap adalahkarenapembulatan 2) Realisasi2004Revisi2 3) Realisasi 2005RevisiI Sumber:DepartemenKeuanganRI
terakhir, perkembangau penerimaan PPh ini mengolami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu dari Rp134,9triliun atau 5,9 pcrsenterhadapPDB pada tahun 2004 menjadi masing-masing Rpl75,4 tliliun atau 6,4 persen terhadapPDB pada tahun 2005, dan Rp2l3,7 triliun atau 6,8 persen tcrhadap PDB daldm APBN-P 2006.Scbagiarr besardari pdnerin)aan PPhtahun2006terscbut,yaitu sekitar'81,9pcrsen bersumberdarrPPhnonmigas,sedangkan sisanya sekitar18,1pcrsenberasaldari PPhmigas. Dalarn tiga tahun tcrakhlr, penerimaah PPh nonmigts, meningkat rdle-rala 25,0 persen per tahun, yilu dari RpII2,0 triliun podt lahun 2004 nenjadi Rpl75,0 triliun dalum APBN-P 2006. Scjalal;-dengan itu, rasio pencrimaanPPh nonrnigasterhadapPDB juga lnengalamipemngkatan,dari 4,9 persenpada tahun2004 mcnjadi5.6 pelsendalamAPBN-P 2006 Peningkatanpenerirlaan PPh nonnigas tcrsebut,selain [rerkaitandenganrneningkatnya
peltumbuhan ckonorniselarnatahun200-l-2006. juga dipengaruhiolehbcrbagaiupaya perbaikan yangdilakukal altara lain administraslperpaiakan melalui (y'programekstensifikasr bagirvajibpalak (WP) orang pribadi maupun badan yang telah memenuhi syarat sebagaiWP (ii) program pajakmelaluipencgakan intensifikasipernungutan hukum secara tegas dan konsisten, disertai d e n g a n u p l t a m e n gi n t e ns i [ k a n p c n c a i r a n tunggakan; seftt (iii) peningkatan kualitas pelayarlankepadaWP dalamrangkameLrdorong kepatuhan sukarela (voluntary comphances) melalui perluasan penerapan sistcm e-rc gi t t ra ti on, e-fi Ili ng, clan e-paytnent. S elain itu, perkembangan krnerjapenerimaanPPhdalam trlrrmn.raktu terscbutjr.rgasangatdipengaruhioleh upava-upayayang tclah dan sedangdilakukan untuk meruigkatkankesadaranrvajrbpaiakdalarn menunaikan kervajiban pcrpal.akannya, diantaranyadcngankarlpanye sadardan peduli pajak, baik mclahti medla cetak maupun
Bsb III
Perkenbongan Anggaran Pendapatan dan llelanja Negora
elektronik. Dr sisi lain, kebijakan PPh nonmigas lang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir lebih diarahknn untuk memberikan stimulus fiskal, seperti [y' memberikan perlaknandeductible expensesatas sumbangan tcrhadap bcncana alam, dan (il.) mcningkatkan besaran pendapatantidak kena pajak (PTKP) sebarryak duakali, yaitLrdari Rp2,88juta rnenjadi Rp 12juta, danmcningkat lagi mcnjadiRp 13,2juta untuk setiapwajib pajak orangpribadi. Sejalan dengan peningkatan pencrirnaan PPh nonrnigas, dalarn kurun rraktu yang sama, penerimaan PPh migas juga mengalami peningkatan Jtang cukup signifikan, yaitu mencapai rala-rata 29,8 persen per tahun, clari Rp22,9 lriliun pada tahun 2004 menjadi Rp38,7 triliun dalam APBN-P 2006. Demikian pula, rasio pencrimaanPPh migastcrhadapPDB juga mengalamipeningkatan,dari 1,0persenpada tahun 2004 men1adi1,2 persendalarnAPBN-P 2006. PerkembanganpenerimaanPPh migas tersebutselain dipengaruhioleh depresiasinilai tukar rupiahterhadapdolarAmerika Serikatdari Rplt.939/US$tahun 2004 mcnjadiRpg 3{)OruSS tahun 2006, iuga berkaitan dengan naihnya harga minl'ak mentah Indonesia (ICP) dari tdla-rata j7,2 USffiarel tuhun 2004 menjadi r ta-rata 64 dolar AS per barel dalam RAPBN-P 2006. PPN dan PPnBM Dalarn periode yang sama,penerimaan PPN dan PPnBM meningkut ratu-rata 23,2 persen per tahun, yaltu dari Rp87,6 tliliun pada tahun 2004menjadrRp 132,9trilirurpadaAPBN-PtrhLrn 2006. Sejalandcnganitu, rasiopcnerimaanPPN dau PPnBM telhadap PDB juga mengalami pcningkatan,dari 3,8 persenpada tahun 2004 menjadi4,3 porscnpadaAPBN-P 2006. Peningkatan penerimaan PPN dan PPnBM dalam periode tersebut. selain dipengaruhioleh meningkatnyatransaksi ckonomi l ang merupakan objek PPN dan PPnBM sebagai akibatmeningkatnyaperhrmbuhanekonomi,juga berkaitandenganberbagai langkahadrninrstratif dan kebijakan PPN dan PPnBM yang dilakukan dalambcbcrapatahunterakhir LangkahJangkah
1T
pcnyempumaansister.r.r danadministrasiPPN dan PPnBM 1,angtelahdilakukanantaralaurmcliputi: (i) per luasan pengusaha kena pajak (ekstcnsifLkasi), dan (iy' tntensifrkasipadasubyek dan oby,ekpengenaanPPN, yang dilakukan diantaranyarnelalui pemungutanPPN terhadap pengusahakcna pajak (PKP) yang menjalankan kegiatan usaha pada sektor-sektorusaha yang mempunlai pertumbuhantinggi, sertapenagihan dan pencairan PPN secaraaktif terhadap PKP yang diduga mempunyai potensi menunggak. Sclain itu, pada periode yang sama juga telah dilakukan langkah-langkahpcnycmpurnaan terhadapsistemtek.nologiinformasi, manajemen pemeriksaan, dan pengembanganprogram aplikasi on-ltne. Semenlara itu, langkahlangkah kebijakan tli bidang PPN dan PPnBM dalam kurun wakta yang suma lebih banyak ditujukan untuk memberikan slimulus Jiskal, yang dirvujudkanantara lain melalui: (y' pernberian fasilitas pembebasan PPN dan PPnBM atasirnpor sementarabarangkenapajak (BKP) sesuai dcngan pemberian fasilitas bea nasuk; (iy' penghapusanPPnBM atas 28 jcnis barangyang terkenaPPnBM, diantaranyasusu, keju, minuman yang tidak menga dung alkohol, dan yoghurt, fll./ pemberian fasilitas PPN dibebaskan atas BKP tertentu yang bersifat stratcgis yang diperlukan untuk penarryanan bencana alam nasional, sefia (iv) pcmbcrian fasilitas PPN atasBKP teltentu untuk kenerluan transportasi pcncrbanganinrernasionaldan fasilitas tak dipungut PPN atas jasa angkutan urnum di darat dan di air. PBB dan BI'HTII PBB dan BPHTB mempakanpajak pusat yang scluruh hasil penerimaannl,a(kecuali upah pungut) dibagihasrlkankc dacrah.Dalam tigu tuhun terakhir, penerimaan PBB mengalami peningkalan rula-rotu 24,2 persen per lahun, yaitu dari Rp11,8tnliunpada tahun2004 menladi Rp 16.2triliun padatahun2005,danRp 18.2triliun pada APBN-P 2006. Demikian pula, rasio poncrimaanPBB terhadapPDB dalarn periode yang samajugamengalamipeningkatan,dari 0,5 persenpadatahun 2004 menjadi0,6 persenpada APBN-P 2006. Perkernbangan pcncrimaanPBB
BabIII
PerlcenrbanganAnggaran Pendopatan dan Belanlo Negara
dalamperiodetersebtl,terul(nla dipenguuhi oleh peningkat n penerimuut PBI| sektor pertuntbungan sehdgai dantpuk d uri peningk tan hargu minlak mentahInclonesiu (ICP) di pastr internasionul lun depresiasi nikd tuharrupith. Selainitu, padakurunwaltu yang samajuga terus dilakukanupaya-upaya penggalianpenerimaanPBB dari sektor perkotaandanperdesaan, baik melaluiprogram intcnsifikasi danekstensifikasi, maupunprogram canvasingsecaraberkesinambungan dan ststematisyangdidukungolehbankdatadandata smart mappingPBB.
tertkhir (200 5- 2 00 ()), pemerinttrh tel(lt meluhuhun dua kali penyesuuiutt lerhatlap H,lE nftok, dengankenaikannrasing-masing s e b e s a r1 5 p e r s e np a d a I J u l i 2 0 0 5 s e s u a i Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 43/PMK.04/2005dan sebesar10 persenoada I Aplil 2006 sesuaP i MK Nomor-16/PMK.04/ 2006. Kenaikan HJE tersebuttelah berdamnak padaperxngkatan penerimaancukai dalamLahuntahun tersebut.
Faktor lain yang juga rnempengaruhikinerja penerimaan cukai adalah upaya peningkatan efektivitas pemungutan cukai, yang telah Drlam pcriode .t ng r mo, penerimaun dilakukan oleh pemerintah sejak tahun 2002 BPHTB nrengalamipeningkatan rutu-rutu melalui berbagarlalgkah administratrf, antara lain 22,8persenper tuhun, yailu dari Rp2,9triliun berupa: (y' peningkatanoperasi intelijcn dalam padatahun2004murjadrRp3,4triliul dalamhhun rangka pengawasanatas petedaran produksi 2005,dan Rp4,4triliun padaAPBN-P2006, barangkcna cukai dan kepatuhanpabrikasi dalam sedangkan rasionyaterhadapPDB rclatif stabil, membayarcukai; (ir,/peningkatanoperasipasar yaitu sekitar 0,1 persen Perkembangan dalam rangkapengawasanatasperedaranrokok penerimaan BPHTB dalamperiodetersebut polos, rokok yang dilekati pita cukai palsu, dan drsamping dipengaruhi olehperkembangan kondrsi rokok yang dilekati denganpita cukai yang bukan perekonomian yangsangatberpengaruh positif hakrya; (iii) peningkatanaudit di bidang cukai; terhadapperkembangan sektorkontruksi dan ( i v ) p c r s o n a l i s a s i p i t a c u k a i ; s e r t a transaksijual beli tanahdan bangunan,.luga (v/ penyempumaandan pembaruan disain dan belkaitan dcnganberbagailangkahkebijakan security pita q)kai.
peningkatanefektivitasdan efisiensidalam pcmungutanBPFITB.
Selanjutnya, dalam kurun waktu yang sama, penerimuun pajuk ltintt.yu mengalami ltettingkntun rulu-rula sehesar 18,9 persen Cukai dan Pajak Lainnya per taltun, ! il dari RpI,8 triliun pada tthurt 2001 menjadi Rp2,6 triliun putla APIIN-P Penerimaancukai hingga saat ini masih 2(1U6. Mengingatkomponcnutamapenerimaan merupakansumberpendapatan negarayang pajak lainnya ini berasaldari beamatcrai, maka sangatpentingdalamstrukturpenerfnaannegara, peningkatan pencrimaanpajak lainnya terutama setelahPPh, PPN dan PPnBM Dalarr riga dipengaruhioleh kondisi pcrckonomianyang tahun terakhir ini. oenerimoutrculttti jumlah transaksiyang mendorongmenrngkatnya nengaltni peningkaiun rutu-r tfl I1,9 m e m b u t u h k a nb e a m a t c r a i . D i s a m p i n g i t u . ltersenper tuhun, yaitudariRp29,2triliun atau pcningkatanpenerimaanpajak lainnyaini .iuga 1,3 persenterhadapPDB dalamtahun2004 berkaitandcnganlangkahJangkahadministratif menjadiRp33,3triliun atau1,2persentcrhadap yang dilakukansecarabsrkelanjutanantaralain PDBdalamtahun2005,danRp38,5triliunatau berupa: /y' pengawasanterhadap peuggunaan 1,2persenterhadapPDB dalamAPBN-P2006. bea matcrai, mesin teraan materai, dan teraan Selaindipenganrhi olehperkernbangan indikator tanda lunas bea materai; ft, peningkatan ekonomimakro sepcrtipertumbuhan ekonomi, pengarvasan terhadapbcredamyarnateraipalsu; perkernbangan penerimaancukaijuga sangat dan (ilf kerjasamadenganpihak lain dalam produksibarang rangka pengarvasanterhadap pemberantasan dipcngaruhi olehperkembangan kenacukai,sertatarifdanhargajualeccran(HJE) matelar Dalsu.
produkhasil tcmbakau.Dakmt tluu tuhnn
25
BabIII
Perkerubangan Anggaran Pendapalan dan Belanla Negara
Penerimaan Paj ak Perdagan gan Inlernasional
bea masuk secaraberkala mulai tahun 2005 sampaidengan2010
Penerimaan pajak perdaganganinternasional, terdiri dari beamasukdanpajavpungutanekspor. Dalam liga tahun terthhir ini, penerimaun pujuk perlagungan internasional mengalami perlumbuhan rata-rala sebesur 7,9 persen per tahun. Apabila pada tahun 2004 rea.lisasi pcncrimaan pajak perdaganganinternasional mencapaiRp 12,7triliun, maka pada tahun 2005 realisasi penerimaan paiak perdagangan intemasionalmeningkatmenjadiRp15,2 triliun. Namun, dalamAPBN-P 2006 penerimaanpajak pcrdaganganintemasionaldianggarkansebesar Rpl4,8 triliun atau mengalamipenurunan 4,0 persen jika dibandingkan dengan realisasinya dalam tahun 2005. Dcmikian pula, rasio penerirnaan paiak pel dagangan internasional tcrhadapPDB juga mengalarnipenurunan,yaitu dari 0,6 persen dalam tahun 2004 dan 2005 menjadisebesar0,5 persendalamAPBN-P2006. Pencrimaan pajak perdaganganintemasional pada tahun 2006, sekitar91,9 pcrsenbersumber dari penerimaanbea masuk, sedangkansisanya scbcsar8,1 persenberasal dari pajak/pungutan ekspor.
D a l a m r a n g k a m e n g a n t i s i p a s ip e n u r u n a n penerimaan bea masuk tersebut, pemeiinlah telalt melakukan langkah-lungkuh perbaikan di bidang ndninistrasi kepabeanan melului reformasi administrasi kepabeanan yang mencakup 4 (emp ) prakarsu pokok. Pertama, pemberlakuanfasilitasi perdagangan, yang dimaksudkanuntuk menciptakaniklim perdaganganyang kondusif melalui pencegahan terjadinya i llegal tradrng. Prakarsa tersebut diupayakan melalui langkah-langkah strategis yang meliputi pemberlakuanjalur prioritas, pengembangansistem otomatisasikepabeanan, dan penyempurnaansistem pembayaran elektronik. Kedua, pemberian industri al asststance,antara lain melalui pcmbcntukan kawasan berikat dan pemberian kemudahan impor untuk tujuan ckspor.Kefiga, optrmalisasi penerirnaanbea masuk, antara lain dcngan meningkatkan peran analis intel ij en, mengembangkandatabase nilai pabean dan komoditi, mmingkatkanefektivitasvcrifikasi dan audit, danmengefektifkanpenagihantunggakan. Keempat, pcningkatanpengawasankepabeanan, melalui ketentuan rcgistrasi importir, pengembangandatabase intelryen,revitalisasi sarana operasi (kapal patroli, X-ray, aniing pelacak,dan detektor),dan pcningkatanoperasi pemberantasan penyelundupan.
Dalam tigtt tuhu terukhir ini, ptnerimaun het masuh mengalami pertumbuhun raturata sebesar 1,5 persen per tahun, Apablla p a d a t a h u n 2 0 0 4 - p e n e r i m a a nb e a m a s u k mencapaiRp12,4triliun atau0,5 persenterhadap PDB, maka.jumlahtersebutmeningkatmenjadi Rpl4,9 triliun atau0,5 persenterhadapPDB pada tahun 2005. Namun, dalamAPBN-P 2006 sasaran pencrimaan bea masuk tumn rlenjadi Rp13,6 triliun atau 0,4 persenterhadapPDB Turunnya penerimaan bea masuk torsebut b c r k a i t a n d c n g a n k e s e p a k a t a np e r ja n j i a n perdaganganantarkawasansepeftr.(i) ASEAN free trade area (AFTA); (ii) Jree trade area (FTA) ASEAN-China; (iii) EPA IndonesiaJepang;(iv) FTA Indonesia-KoreaSelatan;dan (v) FTA ASEAN-India Faktor lain yang berpotensimenurunkanpenerimaanbea masuk adalabpemberlukuan kehijukutt hunnnisa si tarif terhudap produk impor dari hulu ke hilir, yang cenderungrnenurunkantingkat talif
26
Sementara itu-, penerimuan pajak/pu ngutan ekspor dnlant hurun vaklu yung samu ntengtlani peningkutan rd(-rflt sekit.tr 104,4 persen per lahun. Apabila pada tahun 2004 dan 2005 realisasi penerimaanpajak/ pungutan ekspor bam rlencapai sekitar Rp0,3 triliun, maka dalamAPBN-P taliun 2006 sasaran penerirnaanpajak/pungutanekspor dianggarkan penerimaan scbcsarRp 1.2triliun.Meningkatnya pajak/pungutanckspor dalam APBN-P 2006 tersebut, terutama disebabkan olch adanya penambahan objek pajak baru,yaitu pengenaan pungutaneksporatasproduk perlambanganbatu bara sesuaidcnganPeraturanMenteri Keuangan Nomor'95/PMK.0410212005 tanggal 1I Oktober 2005 tentangPajakEksporKomoditasBatu Bara.
Perkembongan Anggarcn Pendqpatcut dan Belanja Negara
Peneri maa n Negara Bu ka n Pajak (PNBP) Sebagaisalah saLusumber pendapatannegara, penerimaannegarabukanpajak (PNBP)memitiki perananyang cukup penting dalam menopang kebutuhan pcndanaanarlggarandalam APBN, walaupunsangatrentanterhadapperkcmbangan berbagaifaktor eksternal.Dalam tiga tahun lerakhir, peranfln PNBP terhadup total pendupsl{tn neguru mengalami .fluktunsi mengikuti perkembangan harga minyak burtri di pasar intet'nasional tltn nilai tukar rupiah terhadtp tlolar Amerika Serikat. Apabiladalam tahLrn2004, PNBP dapatmemberikankontribusi sebesar31,1 persenterhadaptotal pendapatan negara,maka pada tahun2005 kontribusi PNBP dalamAPBN turun menjadi sekitar29,7 persen terhadaptotal pendapatannegara.Namun,dalam tahun 2006 kontribusi PNBP dalam APBN-P diperkirakannaik kembali hinggarnencapai56,5 persenterhadapLotalpendapatannegara. M e s k i p u n k o n t r i b u s i P N B P t e r h a d a pt o l a l pendapatannegara dalam tiga tahun terakhir mengalamifluktuasi,akan tetapisecaranominal realisasiPNBP terus mengalamipeningkatan dibandingkandenganrealisasinyadalam tahunt a h u n s e b e l u m n y a J. i k a d a l a m t a h u n 2 0 0 4 realisasi PNBPnencapaiRpl26,7triliunatau5,5 persenterhadapPDB, maka dalam tahul 2005 realisasiPNBP mengalamipeningkatan15,9 persenmenjadisebesarRpl46,9 triliun atau5,4 persen terhadap PDB. Semenlara itn, daltnt APBI\*-P 2006, sasarun PNBP diperkirakan mencapai Rp229,8 triliun alau meningkat sebesar 56,5 persen dihandingktn clengan realisasi PNBP tahun 2005, Dengandemikian, dalam tiga talun terakhir, secarakeseluruhan, PNBP rnengalami pcningkatan rata-ratr. 34,'l persenpcr Enun. P e n i n g k a t a nl ' N B P j u g a d i p e n g a r u h i o l e h perubahanberbagaiindikator ekonomi makro, terutamanilai tukar dan hargaminyak mentahdi
pasar internasional,Hal ini tel'utamakarcna sebagaimana lelahdiuraikansebelumnyastruktur PNBP masihdidominasiolch penerirnuran sumber daya alam (SDA), khususnyayang berasaldari penerimaanminyak bumi dan gas alam (migas), yangsangatdipengaruhiolehperkembangan nilai tukar rupiah, harga minyak n.rentah,dan tingkat lfiing minyak. Disampingitu, peningkatanPNBP lersebuttidak terlepasdari langkah-langkah kebijakanyang diambil oleh pcmerintah guna memobilisasi PNBP. Secaragaris besar, langkah-langkah kebrjakandibidang PNBPyangrelahdianbiloleh pemelintahdalam tiga tahunterakhir antaralain mclipuLi:(y' optirnalisasi,efisiensidan eliktivitas PNBP yangbersumberdari SDA; ff intensifikasi u p a y a p e n c c g a h a ni l l e g a l m i n i n g , i l l e g o l Iogging dan illegal fshing; (lif peningkatan kesehatandan kinerja BUMN yang dengan langkah-langkah penerapan good corporate governante, serta (iv) peningkatan pellgawasanterhadappclaksanaanpungutan PNBP di berbagaikementelian/lembaga. Perkembanganpenerinaan negala bukan pajak dalamtahun2004- 2006dapatdilihaLpadathbel lII.3 dan Grafrk III.3.
Penerimaan Sumber Daya Alam
(sDA)
Penerimaansumbcrdayaalam(SDA) terdili dari penerimaan SDA rninyak burni dan gas alam (migas),penerirnaanSDA pertambanganumum, penerimaaS n D A k e h u t a n a nd. l n p e n e l i m a a n SDA perikanan. Dulatn liga taltun terakhir, penerimaan SDA menuniukkan tendensi terus meningkat, sedangkan kontribusittytt tethfldap lot.tl PNBP rata-ruta mencapai 73,2 persen per tuhun. Apabila pada Lahun2004, realisasipenerimaanSDA n.rencapaiRp9l,4 triliun (4,0 persenterhadapPDB), maka dalam tahun2005 realisasipenerimaanSDA mencapai Rpl 10,6triliun (4,1 persenterhadapPDB) atau
27
Perkembangan Anggaran Pendqpqlqn dan Belanju Negara
BabIII
Tabel III.3 NEGARA BUKAN PAJAK DAN HIBAH, 2O04-?,0O61) PENERIMAAN PERKEMBANGAN (dalam triliun rupiah)
3) 2oos
2oM2)
nearisn.i f;jld A.
Pcncrimsan Sumbcr D*ya AlEm I
B.
PendapatanSDA Migas
a Minyak bumr b Cas Alarn 2. PendapatanSDA Nou-Migas a SIJA PcnambanganDmun b SDA Kehutanan c SDA Pefikrnan Bagian Penrcrintah atrtLaba BUMN
C. PNBP Lainnya IL Hibah
9rA 85,3 63,1 22,2 6,1 1, 7 4.t 0,3 9,E 25,-5 0,3 121,0
4,0 3,'/ 2.7 1,0 0,3 0,1 0,2 0,0 0,4 1,1 0,0
2006
R""ri"*iSJld APBN.P 3Jl', 110,6 103,7 '12,8 10,9 6,9 3,4 3,2 0.3 lz,E 23,5 1,3
4,1 3,8 2,',7 l.l 0,3 0,r 0,1 0,0 0,5 0,9 0,0
165,7 r59,8 123.0 36,8 2,0 0,4 22,3 4l,E 4,2
5,I 3,9 1.2 0,2 0,1 0,1 0,0 0,7 1,3 0,1
144,2
L) Perbedarnsatu angkadi bclakangkoma tcrhcdrp arlgkapenjurlrlalnnadaLahkaLeDaPernbuLitarr 2) Rcalisasj2004 Rcvisi 2 3) Re,rlis,$i 2005 Revisi I Sumber: Departemen Keuangan zu
yang rata-ratamencapaisekitar 69,5 persen terhadap total PNBB atau sekitar 96,4 persen terhadap penerimaan SDA. Daldm liga tahun 6,0 terakhir, realisasi penerimaan SDA migas mengalami kenaikan rala-rata 36,9 penen, 5,0 yaitu dari Rp85,3 triliun (3,7 persen terhadnp 4,0 PDB) pada nhun 2004 menjadi RpI59,E 3,0 triliun (5,1 persen terhadtp PDB) pada 2,0 APBN-P lahun 2006. Perkembangan 1,0 penerimaanSDA rnigas dalam kurun waktu tersebut selain berkaitan dengan faktor-faktor 2005 2006 2004 ekonomidannonekonomi,jugadipengamhioleh lhhun.\.gAr.es kebijakanpernerintahdi bidang lar.rgkahJangkah tsSD,\ OPNlrPliinrlr ltl0gun t-ibr BU\,i\ m i g a s .F a k t o r - l a k t ocr k o n o m iy a n g s c c a r a signifi kan mempengaruhipeneritnaanSDA migas, 21,1persen.Sementara antara lain meliputi nilai tukar rupiah terhadap mcngalamipeningkatan itu, pada APBN-P tahun 2006, sasaran dolar Amerika Serikat,hargaminyak mentahdi penerimaan sebesar Rp165,7 pasarintemasional,sertaproduksi/l/iing migas. SDA dianggarkan triliun (5,3 persenterhadapPDB) ataunaik Sementaraitu, faktor-faktor nonekonomi yang pcncrimaan s e c a r a p s i k o l o g i s b e r p e n g a r u h t e r h a d a p scbesar 49.8persen darirealisasi SDA tahunsebelumnya. permintaan dal pasokanrrirryak, pada umurnnya gangguankeamanandi beberapadaerah jumlah bempa penerimaan tersebut, kontribusi Dari SDA terbesarberasaldari penerimaanSDA migas konflik di dalamncgeri maupundi luar negeri, GrnlikrILl PLRKtilrl ltANGANPNBP,200,1-2006
28
BobIII
Perlcenbcngon Anggoran PendoFat.rn clan l|elanjo Negara
sepertimemanasnva srtuasipolitik di beberapa negarakawasanTimur Tengah Perkembangan nilai tukar rupiahtelhadapdolarl'merika SeLikat dalar.n tiga tahun terakhir rnenunjukkan kecenderunganrlelemah, yaitu dari rata-rata sebcsarRp8 939 per US$ pada tahun 2004, menjadi rata-rata sebesarRp9.300 pcr US$ dalam APBN-P tahun 2006. Scmentaraitu, perkombanganhalga rata-rata mur.vakmentah lndonesiadi pasarintcmasional(lCP), dalamtiga j r.lstru tahun terakhir menunjukl:an kecenderunganyang terus meningkat,yaitu dan rata-ratasebesarUS$37,2 pcr barel pada tahun 2004.menjadirata-rataUS$62,0per bareldalarn APBN-P tahun2006. Pemngkatanhargaminyak rnentah ini, antara lain dipicu oleh adanya perubahangeopolitik internasionalkhususnyadi Timur Tengah,antaralain berupaselanganIsracl terhadap Lcbanon, yang menycbabkan terganggunyakondisi pasokanrninyakmentahdr pasar internasional Kondisi tersebut tcius berlaniutseiringdenganbedambahnyakonsumsi minyak, sehinggamengakibatkanhargalata-r'ata minyak mentahdi pasarintemasionalmengalami kenaikanyang signifikau Di sisi larn, realisasi prodnksi/ltfting minyak mcntahlndonesiadalam periodeyang samajustru cenderungmcngalami penumnan Apabila dalarntahun 2004 reahsasi produksi//fllag rllinyak mcntahmencapaiI .040 juta barel pel hari, maka dalaln tahun 200-5 realisas liJiing ninyak tnrun sebesar0,041juta balel pcr hari rnenjadi0,999juta barel rata-rata pcr hari Dernikian pula, dalam APBN-P tahun 2006 hfting minyak diperkrrakansama dcngan realisasinyadalarl tahun2005 sckitar I juta barel rata-rata per hari. Pcnurunanlifttng rninvak tersebut,dikarcnakanadanva pengcmbangan Iapanganbaru di daerah/rontier claring cleep waler meinerlukanrvaktuyarrglebih lalna uniuk cost recover!, sehlngga sumur-sumur baru terscbutbelumefektifbcrproduksi.Selainrtuluga Cisebabkan olch sulitnl'arnenambahproduksidari sumur-surnur yang sudah muture J..a.ng telah nrengalanrinatwal declining.
Selanlutnya,dalam kurun rvaktu vang sama realisasipenerulaan SDA pcrtambanganumum berfluktuatif.yaitu dari sebesarRp 1,7 cencienrng triliun (0,1 perscn terhadap PDB) pada tahun 2004 mcnjadisebesarRp3.4 triliul (0,1 perscn tcrhadap PDB) pada tahun 2005, yang berarti naik sekitar Rp1,7 triliun atau 99,9 persen Peningkatan realisasi pcnerimaan SDA pcrtambanganumum yang cukup signifikan ini terutama berkaitan dengan berbagai upa1,a intensifikasi vang dilakukan di bidang pertambanganlunurn. SedangkandalamAPBNP tahun 2006, sasaran penerimaanSDA pertambangan umum dianggarkansebcsarRp3,5 (0.1 pcrsen triliun terhadapPDB), yang beradi lnengalamikenaikanRpO,1tnliun atau 3. I perscn dari reahsasitahun scbelurnnya.Penerimaan SDA pertambanganutrlul tersebutbersurrber d,ar iurantctap (andrenl), sefi.aiwan eksploitasi (royalty) dan dana hasil produksi batu bara. Besaran penerimaaniuran tetap ditentukan beldasarkan luas area penanbangan dan tarif pcr hektar per tahun yang diberlakukan pada kontrak karya (KK). kuasapedambangan(KP), dan pcrjanjian karla perusahaanpertambangan batubara(PKP2B), scdangkanperkembangan penerimaanroyally antaralain dipcngamhi oleh volumc produksr, persentasctarif roydlty dan hargajual hasil tambang,sertanilai tukar rupiah (kuLs),,vang dibcrlakukanpada kontrak karya (KK), kuasapertambangan (KP), danperlanjian karya perusahaan pcrtambangan batubara (PKP2B). Dr samping itu, perkembangan p e n e l i m a a nS D A p e l t a r n b a n g a u n m u r n. i u g a faktor dipcngaruhi oleh lingkungan. telutama m a s a l a h k e a m a n a n d r d a er a h - d a er a h penambanganyang rarvanterjadi pcnanbangan tanpaqin (Peti) Selarnbcbcrapafaktor tersebut, kinerla penerimaanSDA pertambanganulnum juga dipcngaruhiolehlangkahJangtahkebijakan vang drterlpuh pemerintah di bidang pertalrbanganumum Di sisi lain, penerimaan SDA kehutdnant J,sng bersumber tlari penerimaan iuran hak
29
BabIII
Perkenbangan Auggaran Pendapalan dan Belanja Negara
penerimaan SDA perrkanan hanya mencapat Rp265,4 mihar, atau mengalami pcnurunan sebesar Rp40,7 miliar atau 13,3 pelsen. Selanjutnya, dalum APBN-P tahun 2006 sasaran penerimaan SDA perikanan dianggarkan sebesar Rp414,1 miliar atau 56,1 persen lebih tinggi dari realisasinya dulam tahun 2005. Perkembanganpencrirnaan SDA perikananselaindlpengaruhioleh jenis kapal,jenis alat penangkapandan produklivitas, sertabcsamyataril juga dipengaruhioleh faktor lingkungandan langkahJalgkahkebijakanyang dilakukan pernerintahdi bidangperikanan
pengusahaan hutan (IHPH), provisi sumher ilaltu hutan (PSDH) dan dana reboisasi (DR), dalam kurun waktu tiga tahun terakhir,jugu mengalami penurunan rata-rata 30,3 persen. Apabila pada tahun 2004 realisasipenerimaan SDA kehntanan rnelrcapai Rp4,l triliun (0,2 persenterhadapPDB), maka dalamtahun 2005 realisasi pencrimaan SDA kehutanan lianya mcncapaiRp3,2 triliun (0,1 persenterhadap PDB), yang berarli mengalamipcnumnanRp0,9 triliun. Selanjutnya,dalamAPBN-P tahun2006, SDA kehutanan sasaran pcncrinaan dianggarkansebesarRp2,0 triliun (0,1 pcrscn terhadap PDB), yang berarti mengalami penunrnanRpl,2 triliun atau 38,1 persen,bila dibandingkandcnganrealisasipenerimaanSDA kchutanandalani tahun 2005. Penurunan penerirlaanSDA kehntananterscbut,antaralain berkaitan dengan bcberapa faktor. Pertama, diterapkannya kebijakan soft landing, yang bertujuanbaik untuk mendukungpen.rulihan kembali (recovery) hutan yang rusak, maupun untuk mewujudkan pengelolaanhutan sccara Ieslari.Kedua,perkembangan bcrbagaivaliabel yang menjadi.dasarperhitunganpererimeannya, antara lain besamya produksi, luas *ilayah tebangan,danhargapatokan,scrtabesaml'atarif. Ketiga,fa\torkeamalan lvilayahhutanberkaitan denganscringlcrjadinvapenebangan ka] u sccaI a ilegal,rnaupunlangkahJangkah kcbqakanyaug diternpuhpemerintahdi bidangkelntanan.
penerimaan bagian pemerintah atas Labu BUMN
yangterjadipada Sejafandenganperkembangan pencrimaanSDA kehutanan,dalamkurun rvaktl yang sarnapenelimaanSDA perikananjuga rnenunjukkankcccnderunganyangber'fluktuatif. Dalam menggali sumbet penerimaannvasesnai denganPeraturanPemcrintahNomor 54 Tahun 2002 dar PeraturanPernerintahNornor 62 Tahun 2002- pelerirnaan SDA perikanan terdiri dari p ngutan pengusahaan perikanan (PPP). pungutanperikananasing(PPA).dan pungLrtan hasil perikanan(PFIP).Apabila padatahun2004, realisasipenerimaanSDA perikananmcncapai Rp306,l rniliar makadalamtahun2005realisasi
Dalam tiga tahun terakhir ini, realisasi penerimaan bagian pehrefintah atas laba (dividen) selalu mengalami BUMN peningkatan yang cakup signiJikan. Apablla dalam tahun 2004. reahsasipcncrimaanbagian pernerintahatas laba BUMN r.nencapaiRp9,lt triliun (0,4 persenterhadapPDB). maka dalarn tahun 2005 penerimaanbagian pemerintahatas laba BUMN mengalarnipeningkatansebcsar Rp3,0 triliun atau 30,1 perscnmenjadiRpl2.8 tliliun (0,5 pcrscnterhadappDB). Sementaraitu, dalamApBN-p tahun2006. sasaranpenerirlaan bagian pemcrintah atas laba BUMN
30
perkembangan realisasi pcncrimaan bagian pemerintah atas laba BUMN (dividen) dalam setiap tahun anggaransangatdipengaruhi oleh rnasing-masing BUMN kilerja dalasr rnenghasilkan kcuntungan. Oleh karena itu, pcmcrintah terus berupava untuk mclakukan ieviralisasip".ruhuan-p.ru.uhaanmilik negal.a agar dapat mcmberikankontribusi yang lebih bcsar bagi ApBN. Upaya revitalisasi BUMN tersebutsejalandenganMasterPIan Revitalisasi BUMN 2004 - 2009- di ma a nemerintahterus prograrnrestrukturisasikorporasi mcngupayakan secara fundarnental dan rcprofitisasi guna rneningkatkannrlai (value creation) BTJMN.
Bfu TI
Perkenbangon Anggaran Pendapatan datl Belanja Negqrq
dianggarkansebesarRp22.3trihun (0,7 persen terhadap PDB), yang berarti mcngalami peningkatanRp9.5 triliun atau 74,7 persen dibandingkandenganrealisasipenerirnaan bagian pemerintahataslaba BUMN tahun scbclumnya. Peningkatanpenerimaanbagianpemerintahatas laba BUMN dalam kurun rvaktu tersebut, disebabkanoleh meningkatnvasetoran dividcn yang berasal dari kelompok BUMN perbankan dan nonpcrbankan,termasukPT Pertamina.
tahun tcrakhir, PNBP larnnya menunjukkan 'lerkembangan 1'angrelatif cukup baik. sckalipun agak berfluktuasi Sebagai gambaran, apabila dalam tahun 2004, realisasi PNBP lainnl,a mencapaiRp25.5 triliun (l,l persentcrhadap PDB), maka dalamtahun2005 realisasiPNBP lainnyaturunsckitar7,9 persenmenjadiRp23,5 triliun (0,9 persen terhadap PDB). Penurunan PNBP lainnya dalam tahun 2005 tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya pencrimaan yang berasal dari pendapatan pelunasanpiutang, selta menurunnya rcalisasi PNBP Lainnya penerirnaan p r e m i p e n j a m i n a np e r ba n k a n PNBP lainnya terutama bcrsumber dari: nasional,terkaitdengantelahberal:luryaprogram (f peneriuiaan yang berasal dari kegiatan penjaminanpcrbankanda::i pernerintahkepada pelayanan yang dilaksanakan oleh berbagai LcrnbagaPenjamrnSirnpanan(LPS) padabulan k e m e n t e r i a n / l e m b a g a ,s e p e r t i p c l a y a n a n Septernber2005. Sementaraitu, dalarnAPBN P telekomurukasi,pendidlkan,pelayalan kesehatan, tahun 2006, sasaranPNBP laimryadiperkirakan pemberianhak paten,merek,hak cipta, visa dan scbcsarRp4l,8 trrliun (1,3 persen terhadap paspor,sertapengelolaankekayaannegarayang PDB). Jumlah tersebut, bcrarti mengalami peningkatanscbcsarRpl8,4 triliun atau 78,2 tidak dipisahkan; fiiJ penerimaanyang berasal pcrscnapabiladibandrngkandenganrealisasinya dari putusan pengadilan,seperti lelang barang rampasan negara dan denda; serta dalam tahun 2005 PeningkatanPNBP lairuya dalamtahun 2006 tcrsebutterutarnadisebabkan fir, pencrimaanlainnya yang diatur dalam peraturan perundang-undangantersendin, seperti penerimaanjasa tcrkait oleh: (y' r.nemngkatnya penerimaanvangbcrasaldari pelunasanpiutang dengandiberlakukannya tarif baru padabeberapa kementerian/lcmbagaantara larn Depademen bcrupa penyetoran penerimaan neto rekening Komunikasi dan Informasi, dan Kepolisian dana investasi(RDI). Berdasarkanhal tersebut, perkembanganPNBP lainnya dipengaruhioleh: Negara RI; (lf adanyapencrimaanyang berasal dalihasil lelangfickuensiteleponselulergenerasi fy' keblakan dalam penentuanjenis dan tarif PNBP pada berbagai kementerian/lembaga; L c l i g a :s o r t . rl i i l a d a n l a p e n e r i m a a vn a n g (/y' volume kegiatanpelal'anan yang diberikan berasal dar-i rninyak mentah domesttc morket obltgorrr,n (DMOt. oleh kementerian/lembaga kepada masyarakat; sefta (iii) pelaksanaan pemungutan dan penyetoranPNBP olehkementerian/lembaga ke . Perkembangan Hibah D am rungka mengoptintalkan kas ncgara penerimuun PNBP ktinnva, telah ditempuh Penerimaanhibah 1,angdicatat di dalamAPBN Iuttl4ktth-langkah kehijahan untuk ter us nrcrupakansunrbanganatau donasi(grant) darr melakukan penyesttdun utas berbugai jenis n e g a r a - n e g a r a a s i n g , l c m ba $ a / b a d a n dun turif pungutan pada berbtgti internasional.lcmbaga/badannasronal,seLta kementerian/lembag a, sertu perorangan -vangtidak ada kervajiban untuk up0Iu peningkutan pengtltas0n di dalam membayarkcmbali. Perkembanganjlenerinraan pelaksannan pemungutan tlan negarayang belasal dari hrbah ini dalam setiap pe,tJtetoronnlu ke kas negara. Dcngan tahun anggarantcrgantungpada komitnen dan langkah-langkahkebijakanter:sebut,dalam tiga kcsediaanuegara atau lembagadonatur dalam
3l
BabIII
Perkenbangan llnggdran Pendapat(l
nemberikan donasi (bantuan) kepada Pemerintah lndonesia Selain itu. pada umumnya penggunaan dana hibah harus sesuai dengan keperluan tedentu sesuai dengankcsepakatan bcrsamayang tertuangdalamnota kesepahaman (memorandum o.f understanding) antata pemerintah Indonesia dengan pihak donor. Perkembangan hibah yang diterimn oleh pemerinlah Indonesia dalam liga tahun terukhir lerkail erat dengan terjadinya bencanu ulam yang melanda berbagtti daerah, sepefii bencanaalam gempa bumi dan gelombang tsunatni yang menerpa sebagian besar r.vilayahProvinsi Nanggroc Acch Darussalam dan Kcpulauan Nias pada pcnghujungtahun 2004, yangkemudiandisusul dengan gernpa burni yang melanda pulau Simzulue pada bulan Maret 2005, dan gempa bumi yang melandaProvrrsi D.I. Yogyakattadan sebagian Provinsi Jawa Tengah. Berkaitan denganbencanatersebut, pemcrintahIndonesia banyak mcncrima komitmen bantuanbaik berupa pinjarnan lunak maupun hibah yang tertuang dalarnCGI Pletlge. Selain hibah dalam kerangka kerjasama multilateral tersebrt (CGI P ledge), pemerintah lndonesia juga banyak menerima donasi dari negara-negaraasing dalatn kerangka kcrj asamabilateraI (government to government / G to G) Dengan pelkembangantersebut, apabiladalamtahun2004,rcalisasipunerimaan hibah hanya mcncapai Rp278,0 rniliar. naka hibah meningkat dalam tahun 2005 pener:imaan 365,I persenmeqadi Rpl,3 triliun. Scmcntara llbah itu, dalamAPBN-P tahun2006,penerunaan nrenlngkat atau Rp4,2 triliun sebesar dianggarkan 227.4 persenbila dibandrngkandenganrcalisasi hibah tahun sebclumnya
Perkembangan Anggaran Belanja Negara Sejalan denganpeningkatankapasitasfiskal (pendapatannegaradan hibah) tersebut, r/a/arl
32
dan Belanja Negara
tiga talrun terakhir, tolume anggarun belania negaru jugu terus bertambah besdr daldm pendanuun u ntuk mcndukung peftrerintahdn, g gar ta n penyelen pembangunun sartna dan ptas rarr ' peningkdtan stabililas perekonomian, serta peningkatan kesejahteraan mdsyarakat 1erutamu bagi kelompoh masyartkat yang kurtng mampu, Selain dipcngaruhi oleh aiah keb4akan penggunaaranggaranseperti diuraikan di atas, perkcmbangan alokasi anggaran belania negara dari waktu ke waktu juga sangat drpengaruhiolehperkernbanganberbagaitndikator ekonomi makro serta implementasi berbagai langkah kebijakan yang diambil pemerintah, terutama bcrkaitan dengan penetapau harga barang dan jasa yang dikendalikanpcmcrintah, dan bcrbagai kebutuhanrnendesakyang timbul akibat bencanaalam. Sesuai dcngan arah kebijakan fiskal yang digariskandalam rencanapcmbangunanjangka menengah (RPJM) maupun rencana kerJa pcmcrintah (RKP), maka fokus pengelolaatt kehijfian alohasi anggaran belania negaru dalant hurun waktu tersebut, selain diaruhhun untuk mendukung Proses konsolirlasi JishuI, jaga ditujuftun untuk menunjang pertumhuhan ekonomi nasional melalui upaya pemherian stimulus fiskal dalam batas-batas hemdmpuun keuangun negara dengan let p meni{rga kelancarun berbngai penyelengguroun .fun gsi pemerintahan. Hal ini dilakukan, oleh karena sebagai salah satu instrumen fiskal, anggaran belanjancgaramempunyaiperananyang cukup strategis dalam mendukung upaya mcmperkuat kerangka ekonomi makro yang kokoh dan berkelanjutan.Dukungar.rterhadap laugkahlangkah konsolidasifiskal tcrscbut pada sisi belanjanegaradiupayakanmelaluipengalokasian anggaransccara efisien dan efeklif agar dapat membetikanhasil yang optimal sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan dalam RPJM itu, pemberianstimulus maupunRKP. Sernentara frskal di bidangbelanjanegaradilakukanantara lain melalui pengcluaraninvestasi peurerintah infrastruktur, denganprioritaspadapembangunan seftaperbaikanpenghasilanaparaturnegaradan
Bctblll.
Perkenfiangan Anggaran Pendapalan datt Belanja Negara
berbagai plograr.nbantuan langsungkcpada masyarakat yang kurang lnampu untuk r n e n d o r o n g si s l p e r m i n t a a n ( d e m a n d ) masyarakat. Selanjutnya, dalarn langka mcndukung pcnyelenggaraan fungsi kelancaran pemcrhtahan,kebijakanalokasianggaranbelanja negala diarahkan antara lain untnk: (i) rneningkatkankualitas pelayananpublik; (ll) mcmenuhi keu,ajiban pcmbayaran bunga Lrtang;(llr) mcnjagastabilitas harga barangdan jasa, terutarna barang-barang dan jasa 1,ang dikonsumsi oleh rnas-varakatbcrpenghasilan rendah; serta (lv) mcmantapkan pelaksanaan desentralisasifiskal untuk mcndukungotonomi daerahdalam kerangkaNegara Kcsatuan Rcpublik Indonesia. Di sisi lain, sejalandenganarah pcmbaharuan keblakan fiskal, dalam kunur r.vaktuyang sama juga telalr dilakukan lungkah-ltngkuh reJormusi munujenen keuungun negttra ntelalui pqnerbitun pukct perutttlungunundangttt tli hitlang heuungan negtra, yaill Undang-undangNomor l7 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undangNomor I Tahun 2004 tentang PcrbendaharaanNegara, selta Undang-uDdangNomor 15 Tahun 2004 tentangPemcriksaanPengelolaandanTanggnng JarvabKeuanganNegara.Sebagaiimplementasi dari Undang-undangNomor l7 Tahun 2003, selarlutnlaju ga ditcrbitkanPeraturanPemcrintah Nomor 20 Tahun 2004 tcntang RencanaKerja Pemerintah.dan Peraturan PemcrintahNomor 2l Tahun 2004 tcntangPenyusunanRencana Kerja dan Anggaran Kcmcntenan Negara/ Lernbaga. PakctpenrMangan-undangan di bidangkeuangan negaraterscbuttelah mulai diterapkansecara bertahapdalam peilgclolaanAPBN 2005, yang m e n c a k u p p r o s e s p e n , v usu n a n a n g g a r a n , pelaksanaananggaran,dan peftanggungarvaban pelaksanaananggaran Dalarn tahun anggaran 2005 tersebut,forniat belarla negara dalam APBN disesuarkanrnenjadibentuk anggaran Ietpadu (unified budget) dengan tidak lagi mernbedakanantara anggaranbelanjarutin dan a D g g a f a nb e h n j a p c m b a n g u n a ns.e n e r t yi a n g
telah diterapkandalamtallrn-tahuh scbcl.r,r,'. r -:. Demikian pula, dokumenpclaksanaananggararr l angmenjadidasardalarnotorisasianggaran.juga rrengalami perubahan,dari bentuknva semula bcrupa Daftar Isian Kegiatan (DIK) dan Daftar Isian Proyek(DIP) rnenjadiberbcntukDokumen Isian PelaksanaanAnggaran (DIPA), yang p r o s c s p e n y u s u n a n n y am e n g a c u k e p a da ketentuan-kctentuan sebagaimanaditetapkan dalam PeraturanPcmerintahNomor 2l Thhun 2004. Selain itu, secara bertahap juga dipelsiapkan pcnyusunananggaran berbasis kinerja Q:erformance based budgeting) dan penerapanponlusunananggarandalamkerangka pengeluaranjangka menengah (medium term expenditure framework, MTEF). Dcnganberbagaiperkembangan tersebutdi atas, ulunt tiga tahun lerukhir itti, realisasi belunja negaru ntenuttjuhknn.kecetttlerungtn !utg terus meningl:al. Apabila dalam tahun 2004, realisasibclanjanegaramencapaiRp437,7triliun (19,0 persenterhadapPDB), maka dalam tahun 2005 jumlah tersebutmcnjadi sebesarRp507,4 triliun, atau meningkat 15,9 pcrscn. Sementara itu, dalamAPBN-Ptahun2006 volumeanggaran bclanjanegaraditetapkansebesarRp689,5triliun ( 2 2 , 1 p c r s e n t e r h a d a pP D B ) , y a n g b e r a r t i meningkat 35,8 persendali realisasinyadalam tahun2005.Peningkatan volune anggaranbelanja negara dalam periode tersebutselain berkaitan denganperkembanganberbagaiindikator ckonomi makro yang mempengaruhibesaran anggaran belanjapcmerintahpusat dan belanjake daerah, juga dipengaruhiolch berbagailangkahkebrlakan yang ditelnpuh pemerintah dalarn pendanaan rehabilrtasi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) dan Nias, pelaksanaan programkompensasipengurangansubsidibahan bakar minyak (PKPS BBM), dan pcmberian subsidilangsungtunai (SLT). Sclainterjadipeningkatanvolume,dultunliuntn vuklu yn2g sttnrujugl lerjuli peruhrthtn hontposisi tluktrn unggurtn belunju neguru. Jika pada tahun 2004, perbandinganantara anggaranbelanjapemerintahpusatdan anggaran belanjake daerahmencapaisckitar 70 persen belbanding30 persen,naka dalamtahun2006 komposisi terscbut berr.rbahrneniadi sekitar 68
BabIII
Perlienfu angon .'l nggarart Pendapalatl dan Belonjo Negora
persenuntuk belanja pemcrintahpnsat dan 32 persenanggaranbelanjake daerah.
PerkembanganAnggaran Belanja Pemerintah Pusat Dnlnnt kurun vaktu tigu tuhun terakhir (2004 - 2006), anggarnn belanja pemerintah pusul mengulumi peningkatan rata-ratn 17,8 persenper tahun,yaitir dan Rp308,1triliun (10,4 persenterhadapPDB) dalamtahun2004 nierladr sebesarRp478,2 triliun (15,3 persenterhadap PDB) dalam APBN-P tahnn 2006. P e r k e m b a n g a nv o l u m e a n g g a r a n b c l a n j a pcmcrintah pusat dalam kuruu rvaktu tetsebut, disamping dipengaruhi olch perkernbangan berbagai indikator ekonomimakro, terutamaharga minyakmentahIndoncsia(ICP),nilai tukar mpiah, dan suku bunga SBI 3 bulan, juga sangat ditcntukanolehberbagaikebiiakanyang diarnbil P e m e r i n t a h , t e r r n a su k p e r u b a h a u s i s t e m penganggaranyang rruiai diberlakukan dalam tahun 2005, sebagaiirnplernentasidari UndangundangNornor 17Tahun2003 tentangKeuaugan Negara. Kebijakan yang diuraksud antara lain adalah: Pertumu, kcnaikan harga rninyak nentah Indonesia yang sangat signifikan dalam kltmn lraktu tersebut, selain menyebabkan subsidiBBM, juga berdarnpak membengkakn.va pada naiknya subsidi hstrik dalam taliun 2005 dalam hampir cmpat kali hpat daLi Lealisasin-va adatlya akrbat tahun 2004 terutama scbagai tekanankeiraikanbiaya ploduksi listrik. Dalatlr bebansubsidiBBM tersebut, upayapcngcndaliar.r telah dilakukan langkahJangkah penyesualan hargaBBM masing-llasiugpadabulanMarct dan Okober 2005. Ketlua- aianya kebutuhanpcndanaaukegiatan rchabilitasi dan rekonstruksiNAD dan Nias. program kompensasipeugurangansubsidiBBM (PKPS BBM) di bidang pendidikan,kesehatan dan urirastruktur perdesaan,pcmberiansubsidi langsungtunai (SLT), sertabantuanAPBN uutuk kegiatan pernilihan kepala daerah (Pilkada) secaralangsungdalam tahun 2005.
34
Ketiga- penerapan sistem baru dalaur pcnganggarar.r belaujauegatatelahnlen.vebabkan teijadinya keterlambatandalaur pengesahan yang dokumen anggarankementerian/lernbaga, bcrdampakpada tidak dapat terserapnyasecara rnaksimaianggarandalam DTPAketncnterian/ lembaga selamamasa ttansisi (tahun 2005) Kondisi tersebutnreldasari diarnbih4'a kebilakan meluncurkan anggaranbcbcrapa kegiatan K/L tahur 2005 yang tidak terserapke tahun 2006 Selanjutnya,realisasibelanja pcmcrintah pusat ncnurut jeuis, organisasi,dan fungsi dapat disampaikanscbagaibcrikul
Perkem ba nga n Ang gara n Bela nja Pemerintah Pusat Menurut Jenis Nomor 17 Thhun SesuaidenganUndang-undang 2003 tentang Keuangan Negara, anggaran belanja pcncrintah pusatdikelompokkanmenulut jenis belanjake dalam bclanja pegarvai.belania barang,belanlarnodal,pembayaranbungautang, subsidi,belanjahibah,bantuansosial,danbelanja lainlain. Dulam periole 2001-200(t, re isasi belanju pegnwai securu ttominal meningkul dengan ratu-ratd 21,2 pcrsen per tuhun, yaitu dali Rp54,4triliun (2.4 persenterhadapPDB) pada tahun2004,menjadisebesarRp55,9triliun (2,0 p e r s e n t e r h a d a pP D B ) d a l a m t a h u n 2 0 0 5 , kerrudianrnenjadiRp79,l triliun (2.5 persel tcrhadap PDB) dalam APBN-P talrun 2006. Peningkatananggaranbclanjapegas'aiini sejalan denganupa.vapemelintah untuk t.ncningkatkan kualitas pcla.vanarlpublik daLrkesejahteraan pegarvainegeli sipil (PNS), TNI/Polri. dan pcnerimapensiunmelaluibelbagaikebiiakandi bidangkcpcgarlaiandalamlnrrunrvaktutersebut. Kebi.jakanpeningkatan pcnghasilan dan kcsejahteraap n e g a r v a it e l s e b u t a n t a r a l a i n dnr,ujudkandalambentuk: /y' kenarkangaji pokok PNS dan TNI/PolLi, se a pensinn pokok bagi pensiLrn: untlln tunjcngfln penerirna 1lilpcrrrbcrim bagi para peganai ; angtrdak menjabatschingga pcnghasilanpegal'ai golongantetendahmcnjadt minimal Rp I juta per bdan, (iii) kenaikan tunjangan fungsional bagi pegalai 1,ang
BobIII
Perlienth angrut Anggaron Pendapatctn clan Belanj a Negara
nernegang jabalan fungsional dan kcnaikaD tunjanganstrukturalbagi para pejabateselonilI, IV danV, (iv) pernberian gaji bulanke l3; serta (v/ kenaikanuangnakan/lauk-paukbagi anggota TNI/Polrr. Selarn itu. scjak lahun 2005 dalam anggaran belanja pegarvaijuga ditampung anggaranbelanjapegarvaipenunjang,yangdalam fonnat sebelutnn.va dimasukkansebagaibagian dart anggaranbelanja pembangunan.Dalam forrnat belanja yang baru, pengeluaran pcmbangunaudikonversikan ke dalarn belanja pegawai,bQlanjabarang,belanjamodal.bantuan sosial,danbelanjalainJaur
gerlpa bumi dantsanani vang mcnirnpaProvinsi NarrygroeAceh Darussalamdan Nias, Sumatera Utara padapenghujungtahun 2004, gempabumi di Papua. gempa bumi yang mcnimpa Daerah IstinervaYogl,aknrtadan sebagianProt'insiJawa Tengah,(iri] penyelesaian kcgiatan-kegiatan yang telah disepakatidalarntahun 2004 - 2006, yang pondanaannyabersumberdari piryaman luar negeri; (rul perkembangannilai tukar rupiah terhadapdolarAmcnka Serikat,1'angberdan.rpak pada alokasi anggaranyang bersumbcr dari pinjamandanhibah h.rarnegeri;scrta (v) adanya kegiatandalam DIPA 2005 1,angdiluncurkan ke tahun2006
Dalnm kurun waktu yang sama, realisasi belunjt barang mengalumi kenaiknn rataDi sisi lain, realisasipcmbayar:rnbunga utang rata 82,1 persen per lahun,.vaitu dari Rp16,6 dalarntiga tahunterathir cenderungberfluktuasi, triliun (0,7 persentcrhadap PDB) dalam tahun yakni dari Rp62,4 triliun (2,7 persenterhadap 2004,mcnjadisebesar Rp30,6triliun ( 1.I persen PDB) padatahun2004, kemudianturun menjadi terhadapPDB) dalamtahun 2005 dan kemudian Rp57,6ttiliun (2,1 persenterhadapPDB) pada mcnjadiRp56,0tliliun ( 1,8pcrsenterhadapPDB) tahun 2005, namun dipcrkirakan meningkat dalamAPBN-P tahun2006. Peningkatanalokasi kembali mcnjadi Rp82,5 triliun (2,6 persen belania balang yang sangatsignifikan dalam terhadap PDB) pada APBN-P tahun 2006. pcriodetersebutterutarnadiscbabkanpembahan Terdapat tiga tuktor yang mempengaruhi format bclanja pemeriltah pusat, yang mulai perkembangan realisasi pembayaran bunga tahun 2005 bclanja barang.juganrenampung afung dulam kurun vaklu tersebut. Pertctma, scbagianpengeluaranpcrnbangunanSelainitupcrkerlbangan rndikator ekonomi makro peningkatantersebutjuga bcrkaitan dengan terutama tingkat sr.rkubunga Sertifikat Bank adanyap erkcmbangan.;r.rmlahdanjenls kcgiatan Indonesia(SBI 3 bulan) dan nilai tukar nrpiah. yang menbutuhkan dukungan pembiayaan Kecllu, kebrlakan dalam pengelolaan utang, o p cr a si o n a l d a n p e r n el i h ar a an . s e p e l il seperti pcncrbitan Surat Utang Negara (SLtN), reorganisasi,pcmckaransatuairkerJabaru, dan dan debt bttyback serla debt switching yang pcrnbukaankantol baru pcr\vakilan Rl di luar bcrpengaruh pada beban bunga utang dalarn negeri- scrta pen-vesnaian cerhadapkcnaikan negerr Keligo, mordtorium bunga utang luar harga. negeriyang drberikannegara-negara krcditur berkaitan dengan rehabilitasi dan rekolstmksi Scnrcntaraitn. perkembangrm beknja modtl NAD danNias pascabencanaalam gcmpabumi tlalum duu ltltun terakhir ntengalami pertumbuhan 81,6 persen, yaitu dari sebesar' dan gelombaugtsa;ranr. Rp36.9hiiiun (1.4persenterhadapPDB) dnlam Dalam kurun s.aktu terscbut realisasi tahun 2005 mcrladi Rp69,8triliun (2,2 pirscn pembayalan bunga utang dalam negeri tcrhatlap FDB) dalam APBN-P tahun 20{)6. mrnunjukkanpeningkatall rata-rata2l,tl perscn Perkcmbanganbelanja modal .vang sallgat per tahun,yaitu dali Rp39.6triliun (1,7 persen srgnifikandalamkunur rr,akhrtersebutantaralain terhadapPDB) dalamtahrn 2004 rncnjadisebesar berkaitan dengan:(f adarryaalokasi anggaran Rp43.5tLiliun(1,6 pcrsenterhadapPDB) dalam untuk program kompensasisubsidibahanbakal tahun 2005. dan dalarnAPBN-P tahun 2006 m i n . v a k ( P K P S B B M ) : ( l l l d i p c r l r . r k a n n y a dipcrkilakan mencapaiRp58,2triliun (1,9persen anggaranuntuk rehabilitasidan rckonstruksi terhadapPDB). Peningkatanbebanpcrnbayaran p a s c a b e n c a n aa l a m . s c p c r t i bnnga utang dalam negeli dalarntahun 2006 daerah-daelah
35
BabIII
Perkentbongan Anggaran Pendapatan clan Belanla Negara
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Perlama,rneningkatnyasukubunga SBI 3 bulan dari rata-rata 9,1 persen dalam tahun 2005 diperkirakanmentadi sekitar 12,0 persendalam tahun2006, yan! berpengaruhpadapembavaran bunga utang dalam negeri dengan bunga mengambang.Kedua, adarryalangkah-langkah keb4akan penerintah di bidangpcngelolaanutang dalam negeri, seperti penerbitansurat utang negarabam, dan penyeimbanganstruktur jatuh tempo portofolio obligasi negara agar selaras denganperkembahgananggarannegaramelalui debt sv,itching d4n daya serap pasar melalui program pembelian kembali (6rybacl) serta restrukturisasi SU-002 dan SU-004 antara Pemerintahdcngan Bank Indonesia. Jumlah pembayaranbunga utang dalam negeri dalarn tahun 2006 tersebut mcncakup pembayaran bunga obligasi negaradengantingkat bunga tetap (/ixed rate) sebesar43,5 persen,bunga obligasi negara dengan tingkat bunga mengambang (variable rale) sebesar43,3 persen,bunga surat utang kepadaBank Indonesiasebesar3,7 pcrscn dan biaya bunga lainnya scbcsar9,5 persen. Sementaraitu, bebanpembayaranbunga utang luar negeri dalarn kurun waktu yang sama mcngalamifluktuasi, yakli dari semulaRp22,8 triliun (I,0 persenterhadapPDB) dalam tahun 2004 turun menjadiRp14,I triliun (0,5 persen tcrhadapPDB) dalamtahun 2005.Namun dalatn APBN-P tahul 2006, bebanpernbayaranbunga utang luar negeri dipcrkirakan sebesarRp24,3 triliun (0,8 persentelhadap PDB), yang berartr menunjnkkan peningkatan sekitar 72,0 pcrscn (Rpl0.2 triliun) dari realisasinyadalam tahun 2005 Peningkatanbeban pembayaral bunga utang luar negeri dalam kurun rvaktu tcrsebut tcrutama disebabkan oleh kenrbali notmalnya pembayaran bunga utang lnar negeri setelah mernperoleh moratorium pada tahun 2005. pembayaranbungautangluar Adapunkon.rposisi negeri dalam tahun 2006 tersebut, terdiri atas pembayaranbungapinjamann.rultilateralscbcsar 32,7persen,bungaprrjarranbilateralsebesar29,4 pcrscn,bungapinjarnanFasilitas Kredit Ekspor (FKE) 24,2 persendan bungapinjarnanlarnnya sebesar13,? persen. Demikian pula, perk embuttgun ulokusi
anggarutt suhsitli, yang sebagian besur disalurkanntelului Ientbaganonkeuangan milik negaru, dalum ligt tnhun lertkltir mengalamifluktuasr'.Apabiladalarntahun2004 realisasisubsidimencapai Rp85,5tiiliun (3,7 persenterhadapPDB),makadalamtahun2005 realisasipengeluaran subsidi mengalami peningkatan sebesar41,2 persensehingga mencapaiRpl20,7 triliun (4,4 persenterhadap PDB). Namun, dalamAPBN-P tahun 2006 alokasi pengeluaransubsidi diperkirakan mcncapaiRp107,6triliun (3,4 persenterhadap PDB)ataulebihrendah10,8persendarirealisasi dalamtahun2005.Pcrkcmbangan belanjasubsidi dalamkurunwaktutersebutteruLlrnadipenganrll oleh terjadinyafluktuasidalampcrkcmbangan rcalisasisubsidiBBM, berkaitandengan perkembangan hargaminyak mentahdi pasar internasionaldan kcbijakanpenentuanharga BBM dalamnegeri. DalamL:urunwaLtutersebut,pengeluaran subsidi BBM secaranominalmeningkatdari semula Rp69,0triliun (3,0persenterhadapPDB) dalarn tahun2004 menjadiRp95,6triliun (3,5 persen terhadapPDB) dalamtahun2005,Peningkatan bcbananggaran subsidiBBM dalamtahun2005 olehtingginyaharga tersebutselaindisebabkan minyak mentahdi pasar intcrnasionaldan dcprcsiasinilai tukar rupiahterhadapdolar AmerikaSerikat,juga berkaitandengannaiknya volume konsumsi BBM. Dalam upaya mengurangibeban anggaransubsidi BBM tersebut,selamatahun2005telahdilakukandua hargaBBM, yaitu masingkali penycsuaian masingsebesarrata-rata30 perseupada arval bulanMaret 2005,dan sebesar rata-rata125 pcrscn pada awal bulan Oktober 2005. Selanjutnya, dalarnAPBN-Ptahun2006beban anggaransubsidiBBM diperkirakanmencapai Rp64,2triliun(2,1persenPDB),atauturun 32,8 persendali realisasinya dalarntahun2005. Penumnan bebananggaran subsidiBBM dalam tahun 2006 tcrscbutsclaindisebabkanoleh mcnurunnyavolumekonsumsiBBM dalarn jenis BBM negelitelkait denganberkurangnya yangdisnbsidr, polapublicsentice danpenerapan obli,gGtion(PSO) dalam pcnyediaandan yangditerapkan dalarn distribusiBBM bcrsubsidi tahun 2006,juga berkaitandengandampak
BtrbIll
I>erlieubtntgtlt Anggtran
pcnlbahankcbUakanpenetapanhargaBtslVIlang dilakukandalamtahun2005 itu, pctkernbangan subsidinon-BBM Scrnentala Iang disalurkan rrrclalui lenbaga nonltcuangan milik negara- dalarn kurun rvaktu -vangsamir mcngalami pcningkatanrata-rata sebesar58,1.| peLscnper tahun,yaitu dari sebesarRp 16,5trilir.lr (0,7 perscnterhadapPDB) dalan tahun 2004scbcsa::l(p25,1 trihuu dalam tahun 2005 dan l n e n j a ( l is e b e s a rR p ; 1 3 , 4t n l i u n ( 1 , 4 p c r s e n terhadap PDB) dalam APBN-P tahrur 2006. Peningkatan lrebansubsidinon-BBM ,vangsaDgat sigrifikan dalam kurun rvaktu tersebuttelutama bcrkaitan denganzrdanyapeningkalanbeban subsidilistrik ,vangdisalLLrkan melaluiPT PLN (Persero),serrasubisidipangan-vangdisalurkan m e l a l u i P e r u m B u l o g , s u b s i d rp a d a s e k t o r pertanianscrla bantuan PelaksanaPSO subsidi bagi BUMN. Dalau tiga tahun terakhir,subsidilistrtk yaug disalurkan melalui PT PLN mengalamt peningkatan-vangcuhup signifikan, vaitu dari sebesarRp2,3triliun dalalr tahun2004 mcnladr sebesarRp8,9 triliun dalam tahun 2005. dan dipcrkir:akanmcncapaiRp3 1,2 trilir,urdalam APBN-P tah n 2006. .varg berarti lncngalarni peningkatan 3.5lcalilipatdali rcalisasinyrdalanr tahun2005, atau Daikhempir 14 kali lipat darr realisasinla dalan tairun 2004. Pcningkatan bebananggalansnbsidilistrik dalan kurun rvaktu t c r s c b u t t e t u t a m a d i s e b a b k a no l e h a d a n v a peningkatan biar,apokokproduksi(BPP) listrik lcrkait tinggin.vaharga pasar atas bahan bakar, volutr.rc bahanbakarn.rin1'ak lang dipclgunakan perlbangkitlistnk. danpcrubi ran polasubsididari scmulasubsidikonsruncnteralahunluk kelonlrok pelanggansosial,mn-rah tanggakecil,industrikccil danbrsniskccilpadatahun2004.menjadisubsidi honsumendipcrluasdenganpcndekatanskim PSOnlrlar tahun200-i Seurentaraitu, perkcn,bangansubsidi pangan .vangdisalurkanmcl:rhri Perurn Bulog untuk program bcrasuntuk rakr al miskur mernbiar,ai (Raskrn)danpembia.vaan pcral atan berasdalam liga tahuntcl'akhiriuga rlcnunjukkanfluktuasi r angcukupsignifikanApabtlapadatahnrt2004 realisasisubsidipanganmencapaiRp4.8 triliun
Pc)ldapotan dan Belttnjt i{egarcr
(0.2 persentcrhadapPDB)- maka dalarntahun 2005jr.rmlahterscbntmeningkatlajam rneniadi Itp6,4 triliun (0.2 pclsen tethadapPDB) Peningkatanbeban subsidi panganvang cukup signifikan ini tcrutana bcrkaitan dengan dialokasikamr_va anggaranuntuk pengadaanstok b e r a s n a s i o n a lp a d a t a h u n 2 0 0 5 . N a m u n dcmikian. dalan-rAPBN-P tahun 2006 beban anggaran subsidipangandiperkirakanmencapai Rp6,0 triliun atau 6,i perscnlebih rendahdari realisasin)'adalarn tahun 2005 Scmentaraitu, sasaranrumah tangga miskin (R'l'M) pcnerima laskin bertambah dari tt,3 juta RTM yang padatahun 2005rnenladil0,81uta dialokasikan RTM dalarnAPBN-P tahun2006, dengandurasi pen-valuran selarna10bulan danalokasisebanyak Selainrtu,APBN-Ptaltun2006 l5 kg/l{TM,&ulaur. juga dialokasikandanasebesatRp395,0miliar untuk mcnambal:rCadanganBeras Pcmerintah (CBP) Selanjntnya,dalam rangkamendukdngprogram ru,iLalisasipefianian, dalam kurun rvaktu yang sama alokasi anggaran subsidi pupuk yang drsalurkannelalui bebcrapaBUMN produsen pnpuk .juga ccnderungrneningkat,dali semula Rp 1,.1tnliur padatahun200't menjadiRpZ.5triliun dalam tahLrn2005. Sclanjutn-vadalarnAPBN-P tahun2006 subsidipupuk dialokasikansebcsar Rp4.2triliun. .vangbcrartinaik 68,0persendari realrsasin"va dalarntahun 2005 atau mcningkat 200,0pe:sendali realisasinya tahun2004. daJarn Pcningkatanalokasi anggaransubsidl pupuk tersebut,di sampingdipcngaruhiolehkcbgakan pcrletapanharga ccerantettinggt (HET) pupuk bersubsidi..Jngaberkaitandenganpcningkatan bia1.aploduksi pupuk dan pcningkatanvolume pr.rpukbersubsidi Selain subsrdipupuk, dalam upal'a nremberi pe[anian, dukungankcpaclaprogramrcviLahsasi alokasranggaransubsidrbenihunluk per-tanlan danpcrikananlang disalnrkanantaralain melalui P ' f S a n gH 1 ' a n gS e r i . P T P e r t a n i ,d a n U n r t Toklis (UPT) DcpaltemenKelautan Pelaksana dan Perrkanan,juga ditingkatkandari sernula scbcsarRpO.J tr iliun dalamtahun2004 menjadi Rp0.2 rriliun dalan APBN-P tahun2006-lang bcrarti naik sekitar41.4 pcrsen.Subsidibcnih
31
Bqb III
Perltentbctngan Anggaran Penclapalan dan Ilelcrnj o Negara
tcrscbut ditujukan untuk penyediaanbenih ikan. padi, iagung, dan kedelai,temasuk didalatnnya benih ikan budidayagunameningkatkankualitas penyediaan benihbersubsidibflgipetani. Dalam kurun rvakhr yang sana, alokasi anggaran subsidi/bantuanuntuk beberapa BUMN yaug mendapat penugasandalam pelayanan publik ( p u b l i c s e r v i c e o b l i g a t i o n / PS O ) j u g a ditingkatkan dari semulaRp0,7 triliun dalamtahun 2004 diperkirakanmencapaiRp 1,2triliun dalam A-PBN-Ptahun2006.Jumlahini betadi naik 50.0 persen dari realisasitahun 2005 sebesarRp0,8 trilir.rn.Bantuan/subsidiPSO dalam tahun 2006 tcrsebutterdiri dari alokasianggaranPSO untuk PT Kereta Api IndonesiasebcsarRp0,4 triliun, PT Posindo Rp0,l triliun, dan PT Pelni Rp0,4 triliun. Selain itu juga, dalam APBN-P 2006 dialokasikandanasubsidi/PSOkepadabeberapa BUMN yaitu PT ASDP untuk angkutansungai sebesar Rp7,5 miliar, Perum Damri untuk angkutantransportasidaratsebesarRp I,5 miliar, Perum Perumnas untuk subsidi perumahan sebesarRp 10,0r.ruliar,PerumJasaTirta I sebesar Ro4-0 rniliar dan Perum Jasa Tirta II sebesar Rp7,0 miliar untukjasa pengairan. Selaindisalurkanmclalui lcmbaganonkeuangan milik negara,subsidrluga dialokasikanrnelalui lembaga keuangan,baik milik negara maupun milik srasta,khususnyauntuksubsidibungakedit program. Dalam kurun rvaktu yang sama perkernbangan subsidibungakredit programjuga cenderung bcrfluktuasi,dari semulasebesarRp0,9 triliun tahun 2004, tun-rnmenjadisebesarRp0,l triliun dalam tahnn 2005, kcmudian meningkat menjadiRpO,6triliun dalamAPBN-Ptahun2006 Perkembangansubsidi bunga kredit program tersebut selain dipcngaruhi oleh perkembangan suk-ubunga SBI 3 bulan, juga ditentukan oleh besarnyaotistanclirg kredit prograrn,baik yang berasaldari skim krcdit cks Kredit Likutdrtas Bank Indonesia (KLBI), kredit perumahau, l n a u p u n k r e d i t k e t a h a n a np a n g a n ( K K P ) , tennasuk risk sharing KKP. Sernentaraitu, bekrnju hibuh yung nterupaktn pengeluurun negaru laktnt bent k trafisfer nung/burttttg .t,ang sifttttr)rtt lidak vajib hepudt negara Inin atnn keptlu orgunisusi internusiotrol, dulunt tigu luhun ternkhir tiduk
38
disediukun alokasi anggarunnyu, sehinggu realisasinyt nihil. Realisasi banluan sosiul, buik yung dialohasihan utrtuh penanggulungun bencana maupun lang langsung dialokasikan kepada rakl,at melului kemenlerian/lembaga, dulam kurun vaktu lang samn juga mengalami peningkalan, dari scn,ula scbesarRp25,0triliun (0,9 persenterhadapPDB) dalam tahun 2005 m e n j a d is e b e s a rR p 4 l , 0 t r i l i u n ( 1 , 3 p e r s e n terhadap PDB) dalam APBN-P tahun 2006Peningkatantersebutterutarnadisebabkanoleh: (f meuilgkatnya alokasi anggaranbencanauntuk mitigasi danpenanggulangan bencanaalam yang terjadi di berbagai daerah di tanah air, seperti banjir di SularvesiSelatandan tsunamidi pantai selatan Jarva, dan (lf pelaksanaanprogramprogram bantuan langsungkepadamasyarakat, khususnya yang terkait dengan kelanjutan pendanaanPKPS BBM bidang kesehatandan pendidikanyang tahun2006dialokasikansebesar Rpl5,Ttriliun. Sejalan dengan itu, perkembangan belaniu Iuin-lain lalam kurun waktu yung sunu juga ntenunjukktn peningkututt yung cukup signiJikan. Apabrladalam tahun 2004 realisasi bclanja lain-lain mencapaiRpl9,ti triliun (0,9 persenterhadap PDB), rnakadalamtahun 2005 realisasinya mencapaiRp34,0triliun (1,2 persen terhadap PDB), yang berarti mengalami peningkatansebesarRpl4,2 triliLm(71,7persen). PenilgkatanrealisasibclanjalainJaindalamtahun 2005 tersebutterutama belkaitan dengan ditampungnla belanlapenuljang- dala rchabilitasi dan rekonstruksiNAD dan Nias, serta bantuan Pilkada Selanjutnya,alokasi anggaranbelanja Iain-laindalanlAPBN-P tahun2006 dipcrkirakan mencapaiRp42,3 triliun (1.4 persenterhadap PDB), yangbeLadi24,4 persenlebihtrnggidari realisasinyadalam tahun 2005. Pcningkatan alokasi anggaranbclanja lain-lain dalarr tahun 2006 tcrsebut diantaranyadiperlukan untuk menalrpungtambahan anggarandari: (y' revisi DIPA .vangbersumberdari pinjaman dan hibah luar negeri;(ir.)subsidilangsungtunai (SLT): (tlf danarehabilitasidan rekonstruksiDIY dan Jal,a Tengah:dan (lvJbebansubsidilistrik dan pupuk BelanjaPemerintah tahun2005.Perkembangan
BobIII
Perlcenbongan Anggarctn Pendqpatan dan Belttnja Negara
Pusatmcnurutj eus tahun2004-2006dilihatpada Tabcl III.4
bcrtambah rnenjadi 60 BA, antara lain karena {y' dibentuknvaorganrsasibaru, yaihr BRRNAD danNias. dan (lf adanyapemisahanDeparlemen Perdagangandari DepartemenPelindustriandan Perdagangan,perlisahan Kcmenterian Negara Perur.nahan Rak,vatdari DepartemcnPekerjaan Umum, dan pemisahan Kementerian Negara Pemudadan Olah Raga dari Departemcn PendidikanNasional.Selanjutn;,a,dalamAPBNP 200-5tahap kedua, jumlah BA bertambah rnenjadi 71 BA, terutama bcrkaitan dengan
Perkembangan Belania Pemeri nta h Pusat Menurut Organisasi Pcrkei.nbang:urbelanla pcmcrintah pusat menurut organisasidalamkurun waktu tiga tahunterakhir ini. dipengaruhi olch perkembangan susunan
Tabel III.4 I) PtrRKEMI]ANGANBELANJAPEMERINTAHPUSA'I'MENURUTJENIS,2004-2006 (dalamtriliun rupiah) 2004 . Keausasr
1 . BelanjaPcgaNai 2. BelaniaBarang BelanjaModal 4. PcmbayaIanBurEa Utang a UtangDalamNegeri b. UtangLuarNcgen 5. Subsidi a. SubsidiBBM b SubsidiNon-BBM 6. BelanjaHibalt 1 Bantual Sosial 8. .Jurnlah
2) 7o ahd, PDB
54,4 16,6 69,4 62,4 39,6
2,4 o,7 3,0 11
1,1 1,0
)1 L
8s,5 69,0
3,0 0,7 0,0 0,0 0,9
16,5 0,0 0,0 19,8
308,r
2005
13,4
Reali.sasi {(q
30,6 36,9 57,6 43,5 t4,I 120,7 95,6 0,0 25,6 29 356,9
3)
2006
lo ahd
PDB
APBN-P r#' 'rq
t,l 1,4
19,1 56,0 69,8
11
'lt I
1,6 0,5
5R'
2,6 1,9 0,8
2,0
0,9 0,0 0,9 1,1 13,1
24,3 707,6 64,2 43,4 0,0 41,0 478,2
1,8
2,1 I,4 0,0 1,3 t,4
rsJ
1) Pelbedaan satLr angkadi belakangkomaterhadapangkapenjurnlahan adalahkalenapembulatan 2) Rcalisasi 2004Revisi2 3) Rcalisasi 2005RevisiI Sumber:DepartemenKeuanganRI
kcmenterianlembaga,perkembanganjumlah b a g i a n a n g g a r a n ( B A ) , d a r . rp e r u b a h a n notnenklaturataupemisahansuatuunit organisasi dari olganisasi induknya, atau penggabungan olgarusasl PadaAPBN 2005 terdapat56 BA, nan.rundalam A P B N - P 2 0 05 t a h a p p e r t a m a j u m l a h B A
pembcrranBA untuk unit-unitorganisasidi IingkunganKcmenterian RisetdanTeknologi,dan ian Pcndayagunaan Kementet AparaturNegara Bahkanpadatahun2006,jumlahBA bertarnbah lagi nrenladr75 BA, terutamakarenaadanya pemberian kodeBA tersendiri untukDPD,yang selamaini tcrrnasukdalarnBA MPR. dan
39
]]ab III
Perkenfitngttn Anggaran Pendapalan ddn Belonja Negara
pernberiankode BA untuk unit ofganlsasiyang selamaini tcrmasukdalamBA 69 BelanjaLainlain, yaitu PusatPenyelidikanAnalisis Transaksi Keuangan(PPAIK), dan Komisi Yudisial RI Secaragaris besar,rincian anggaranbelanja pemelintahpusat menumt organisasidibedakan atas(y' anggaranbclanja yangdikelolaolehK/L, atau disebutsebagaiBA K,/L, dan (ti) anggarun belanjayang dikelola Menteri Kcuanganselaku BendaharaUmum Negara, atau disebutsebagat BA anggaran perhitungan dan pembiayaan (APP) Dalam APBN-P tahap II tahun 2005, belania pernerintahpusatmcncapaiRp411,6tliliun, yang terdiri dari anggaranK./L sebesarRp 158,0triliun ( 3 8 , 4 p e r s e r .dr a r i t o t a l a n g g a r a n b e l a n j a pemerintahpusat),dan BAAPP sebesarRp253,6 triliun (6I,6 persendari total anggaranbelanja pemerintahpusat).Sclanjutnya,dari total alokasi anggaranbelanja pemerintah pusat yang mencapaiRp478,2 triliun dalamAPBN-P tahun 2006, alokasianggaran pada BA IJL rnencapai Rp2l4,4 triliun (44,8 persendari total anggaran belanja pemerintah pusat), dan BA APP mencapaiRp263,8 triliun (55,2 persendari total anggaranbclanja pemerintahpusat) Anggaran belanraK/L dalamAPBN-P tahun 2006 tcrsebut berani rnengalarnipeningkatan35,7 pelsen dari APBN-P tahap II tahun 2005 Sementaraitu, alokasi anggaranBAAPP dalarnAPBN-P tahun 2006 tersebutberarti mcnunjukkanpeningkatan 4.0 pcrsendari APBN-P tahap II tahun 2005. Lebih tingginya alokasi anggaranpada BA K/L dalali APBN-P tahun2006 dibandrngkandengan APBN-P tahap II tahun 200i tersebut,bcrkaitan antara lain dengan adanva f, kegiatan dalam DIPA 2005 1,angdiluncutkanke tahun2006; dan (lrl tambahananggaranpendidikar.r1'angcukup srglifikan. dalamupayauntuk memenuhiatnanat U U D 1 9 4 5 t c n t a n g a n g g a r a np e n d i d i k a n . Sementaraitu, lebih tingginya alokasi anggaran pada BA APP dalam RAPBN-P tahun 2006 dibandingkan dcngan APBN-P tahap II tahun 2005, sclaindipengaruhioleh adanl'aperubahan berbagai indikator ekonomi rnakro dalam tahun 2006, juga berkaitandenganadanyapcrubahan pelaksanaanbeberapakcbijakan Pemerintah yang telah ditctapkan pada saat penvusunalr APBN 40
Dalam tahun 2005 dan APBN-P tuhun 2006, terdapal beberapu K/L yang dnggarannya mencapai lebih dari Rp10,0 triliun, yuitu Pendidikan Nasional, Departemen Departemen Pertuhanan, Departemen Pekerjaan Umum, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Departemen Kesehatan, PadaDcpartemenPendidikanNasional,realisasi anggaran belanla dalarn DIPA APBN-P tahap II tahu 2005 mencapaiRp27,0 triliun, atau 17,I pcrsendari total anggaranbelanjaK/L. Tingginya anggaran DepartemenPendidikan Nasional dalam tahun 2005 tersebut,terutama berkaitan d e n g a n p e l a k s a n a a nP K P S B B M b i d a n g pendidikan, yang dialokasikan dalam bentuk: (y' sckolahgratis melalui pernberiar bantuanbiaya (BOS) untuk SD/ operasionalsekolalVmadrasah SDLB/MI/Salafiah setingkat SD dan SMP/ SMPLB/MTs/Salafiah setingkat SMP, dan (il./ pemberianbeasisrvamelalui bantuankhusus rnurid (BKM) SMA/SMK/SMLB/MA. Sementaraitu, dalamAPBN-Ptalun 2006 alokasi a n g g a r a n b e l a n j a D e p a r t e m e nP c n d i d i k a n Nasional adalahscbcsarRp40,1triliun atau 18,7 pcrscn dari total alokasi anggaranbelanja lVL. A l o k a s i a n g g a r a n b el a r . ral D c p a r t e m e n Pendidikar.r Nasional dalamAPBN-P tahun 2006 tcrscbutberartimenuryukkanpeningkatansebesar Rpl3,l triliun atau 48,5 persendari APBN-P tahap II tahun 2005. Lcbih tingginya alokasi anggaran belanja Departemen Pendidikan Nasional dalam APBN-P tahun 2006 tersebut terutama bcrkaitan dengan adanya upaya Pemerintah untuk semaksimal mungkin rneningkatkanalokasianggaranpcndidikanguna memenuhi amanat UUD 1945. Apabila dalani tahun 200i, anggaranpendidikaubaru mencapai 6,5 persendari belanjapemcrintahpusat, maka dalam tahun 2006 alokasi anggaranpeldidikan diperkirakanmeningkatmenladi 9,:' perscndari total anggaranbelanja peurerintahpusat dalam APBN 2006 Alokasi anggaran Departernen PendidikanNasional tersebut,sebagianbesar dialokasikan untuk melaksanakanprogramprograrn (i) walib belajar pendidikan dasar senrbilan tahun, (ii) pcndidikan menengah, (ily' pendidikan tin ggi, dan (iv) peningkatanrnutu
Bqb III
pcndidik dantenagakcpendidrkan
Perlenhongut )nggtn'ott Percldpdlctndcm Belonjo l:egara
(;l) Lel.rabilitasr/pemeliharaan-jalan danjcnrbatan: p i n g k a t n n / p e n e m b n a n lalan dan a n g u ,rr, jcrrbatan, serta (iv) pengendalianbanjrr dan pengamananpantal
PadaDepatcmcn Pcrtahanan,anggaranbelania dalam APBN-P ta}rap II tahun 2005 mencapai Rp22.I triliun,lang berartr1.1,0persendaritotal anggaran belanja K/L. Sementaraitu, dalam Pada Kepolisian Ncgara Republik Indonesia A P B N - P t e h u n 2 0 0 6 . a l o k a s i a n g g a r l r n (Pohr). anggaranbelanjadalamAPBN-P tahap D e p ar t c m c n P c l t a l t a n a nb c s a r n l a r n e n c a p r i II tahun2{)05mcncapaiRpl3.3 triliun, atau 8,4 Rp27.5tliliun atau 13.4persendari totalanggaran p c r s c n d a r i t o t a l a n g g a r a n b e l a n j a K / L . bclanja K/L Hal rni mcnurlukkan adanya sedatrgkandalan APBN-P tahun 20t)6 alokasi peningkatanscbesarRp5,4tuliun atau24.4 pelsen anggaranbelanjaPolribesamvamencaparRp 16.7 dari anggarannyadalamAPBN-P tahap II tahun tliliun atau I,I persendari total anggaranbclanja 2005. Pcningkatanalokasi anggaranbelanja K/L. Hal ini bcrarti menunlukkanpeningkatan D e p a r t e m e nP c r t a h a n a nt e r s e b u tt c r u t a m a Rp.i..lrriliun atau25.6pcrsendali anggararnya berkaitau dengan adan.r,aupava-upaya untuk dalarnAPBN-P tahap lI tahun 2005 fingginya menjalankanfungsr pertahanan,antara lain alokasi anggaranbclarla Kepolisian Negara mclalui program-program: (y' pengembangan Republik Indonesiatelsebut fcrutamaberkaitan pertahanan integtatif; (lll pcngembangan denganupa1,a-upayauntuk menjalankanfungsi pertahananmatra darat; /lill pengcnrbalgan ketcr[iban dan keamanan,antara lain melalui pertahanan matla laut; (lu./pengembangan program-program:(f pengembangansumbcr pertahananmatra udara; dan (v/ pcngeurbangan daya manusia kcpolisian, (n] pengcnbangan potensidukunganpcrtahanan. sarana dan prasarana kepolisian; serta (lrf pemeliharaankeamanandan ketertiban Semcntaraitu- padl l)cparterren Pekerjaan masyaraKar Umurn, anggaranbelanjadalam DIPA APBN-P rahapII tahun2005mencapailtp I 9.I triliun. atau Selanjutnya- pada Dcparlemen Keschatan 12,1persendari total rca.lisasi anggaranbclanja anggaranbclanja dalarnAPBN-P tahapI I tahun K/L Tingginya realisasi anggaran belanja 2005 mencapaiRpll.l triliun, yang berarti7,0 D e p a r t e m e nP c k e r . ; a a nU m u m t a h u n 2 0 0 5 pcrscndari total anggaranbelarla K/L. Tinggin.va tcrscbutterutar.nabcrk. ;tan denganpelaksanaan anggarantcr:sebutterutamabcrkartandengan PKPS BBM bidang infrastruktur perdesaan, p e l a k s a n a a nP K P S B B M b i d a n g k e s e h a t a n dalam bentuk bantuan kepada dcsa vang dcngan 1u.1uan untuk mcningkatkanpelavanan rncmbuluhkan pen,vcdiaan-pelingkatan clan kesehatanbagi seluruhpenduduk.lemtarnabagi perbarkandi bidang:(y' prasaranajalardesa.titran pendr.rduk miskin-antaralain melaluipelalanan dan .;erlbatan dcsa, serta tarlbatan pcrahu, keschatangratis di Puskcsmasdan ial ingann.va, rigasi desa.dan /i ll prasarana air serta kelas III Ruurah Sakrt Pcmerintahdan /iil prasarana perdcsaan bersih Dalam APBN-P tahun2006. Rumah Sakit Srvastal ang dituniuk Pcmcrintah alokasiauggatan bclanjaDeparternen Pckcljaan Senentaraitu. dalarnAPBN-Plahun2006 alokasr UrnumbcsamvamencapaiRp2l-3 triliun atau a n g g a r a n b e l a n j a D ep a rt e m c n K e s e h a t a n I0,4 pelsendarr total alokasranggaranbelan;a jun.rlalnyamencapatRpl4.3 trilnn atau7,0perseu K/L. Alokasi anggarau belanja Dcpartcnren dau total arggaran belarla I{/L Hal ini bcrarti Pekcrjaau Urrum tahul 2006 terscbut pcningkatan rnenuniukkan sebesarRp3.2 triliun menunjukkankenaikanRp2.2 triliun atau I 1,4 atau 28.8 persendali APBN-P tahap II tahun persendati APBN-PtahapII tahun2005.Alokasi 2005. Alokasi arlggaranbclanja Departcrnen anggaranbelarrjaDcpartcmenPekerjaanUmum Kesehatantcrsebnt,sebagianbcsardrpergunakan tetsebut-sebasianbesar dirnanfaatkanuntult program-program:(y' upa-va ur.rtnkrnelaksanakarl melaksanakll p l o g r a m- p r o g r a r n perorangan: (ir) lpa1a kcsehatan l<esehatan (y' pengenbangandan pengelolaanjaringan masyarakat:dan (llt/ kcbijakan dan manajcmen irigasr,larva, dan jarurganpengarranlainnta: kesehatan. Dembangunan
4l
llab III
Petlrentbangan,4nggaran Pendaptlan dan Belanja lregora
Selanjutnya,dapatdiinfonnasrkanbah\\a, dulam APBN-P taltun 2006 ini terdapat 2 ftlua) MI. yang alokasi anggarannla mencapai lebih duri Rp10,0 triliun, walaupun dalam APBNP tahap II lahun )005 realisasi rrnqgarunnla belum mencupui Rp10,0 triliun. Kedua K/L tcrscbut adalah DepattetnenAgama dan Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) NAD dan Nias. Apabila pada APBN-P tahap II tahun 2005, anggaran belanja DeparternenAgama baru mencapai Rp7,0 triliun (4,4 persen dari total anggaranbclanja K/L), namun dalarnAPBN-P tahun2006 alokasianggaranbclanja Departemen Agar.najur.nlahnyamencapaiRp 10,6triliun, yang berarti mengalamipeningkahnRp3,6 triliun atau 51,4 persen. Peningkatanalokasi anggarau belanja DepartemenAgatla dalam taliun 2006 tersebut terutama berkaitan dengan adanya tambahananggaranpendidikanyang dialokasikan pada DepartemenAgarna (selain Departcmen PendidikanNasional) dalam upaya penerintah untuk memcnuhi amanatUUD 1945 berkenaan dengan alokasi anggaran pendidikan dalam APBN, Sementaraitu, alokasi anggatanbelanyaBRR NAD dan Nias dalam APBN-P tahun 2006 jumlahnya mencapaiRpl2,3 triliun (5,5 persen dari total anggaranbelanja K/L), yang berarti RpS,4triliun atau 215,3 persenlebih tinggi dari APBN-P tahap II tahun 2005 sebesarRp3,9 triliun Lcbih tingginya anggaranbelanja BRR NAD dan Nias tersebutberkaitandenganupaya Pemerintahuntuk tnclakukan realokasi selnnth anggaran yang diperuntukkanbagi kegiatan rehabilitasi dan rekontmksi NAD dan Nias ke dalar.nBA BRR NAD dan Nias, y,ang dalar.n tahun 2005 anggaranuntuk kegiatanrehabilitasi dan rekonstmksi NAD dan Nias tcrsebutmaslh dikelolaolehbcbcrapaI{,/L. Hal ini din.raksudkan guna lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalan pengelolaan anggaran NAD danNias rehabilitasidanrekonstruksi Di sisi lain, per kembangan RA APP yang terdiri dari BA 61 - Cicikm dan Bunga Ututtg, RA 62 - Subsidi dan Trtnsfer Ldnnya, ian BA 69 - Relanjn Ltin-lain clal m kurun
42
vaktu sama menunju kkan lang perkembangan yang fluktuatif, terutama dipengaruhiolehperkenbanganberbagaiuldkatot' ekonornrmakro dan pelaksanaandarr langkahlangkah kcbr.lakanyang semula diprogramkan oleh Pemellntah. Dalarn APBN-P tahun 2006, anggaranBA 6l Cicilan dan Bunga Utang jumlahnya mencapai 3 1,3persendaritotal Rp82,6tnlirn ataun.rcnycrap anggaranbelaniaAPP Junrlahuri, berarti Rpl0,2 tliliun atau l4,l persenlebihtinggidari realtsasi BA 6l padaAPBN-P tahap II tahun 2005 sebesarRp72,4 tLiliun (28,6 persendari total realisasi BA APP) Lcbih tingginya alokasi anggaranBA 6l dalarn tahun 2006 tcrscbut terutama berkaitan dcngan lebih tingginya pembayaranbunga utang dalam negeri, sebagai dampak dari lebih tinggirryatingkat suku bunga SBI 3 bulan, dilaksanakannya progtam debt switching, tambahanpenerbitan SUN, serta penyelesaian konsekuensi SU-002dan SU-004. Selainitu, peningkatananggaranBA 6l tersebut juga berkaitandenganlebih tingginya bcban pembayaran bnnga ntang luar ncgcri, sebagai danpak dari berakhirnya mordtorium b\nga. utang dalamtahun2006. AnggaranBA62 - SubsididanTransfcrLainnya, dalan APBN-P tahap II tahun 2005 mencapai Rp 147,6triliun (58,2persendaritotal realisasiBA APP), yangdipengaruhiantaraIain olchtingginya p e r k i r a a nr e a l i s a s i :( f s u b s i d i B B M ( y a n g mcncapaiRp95,6trrliun(64,8persendari realisasi BA, 62)) berkaitan dengan tingginya harga minl,ak mcntahIndonesiadan tleletnahn.vanilai tukal rupiahterhadapdolarAnerika Scrikat.dan (i rl sLrbsidr tl iliun). listrik ()/angmcncapaiRpft,13 sebagaidampakkeblakan penyesuaiauharga BBM dalam negeripada bulan Marct 2005 dan Oktober 2005. Sementaraitu, dalam APBN-P tahun 2006 alokasianggaranBA 62 lumlahnya nTcncapaiRp I45.6 triliun (55,2 persendari total anggafanBA APP). yalg bcrarti rnenunjukkan p e n u r r n f l uR p 2 . 0 t r i l i u n a t a u I , 4 p e l s e nd a r i APBN-P tahap II dalam tahun 2005. Lebih rcndahl,vaalokasranggaranBA 62 dalam tahun 2006 tersebutterutama terkait lebih rendahnya perkiraanrealisasisnbsidiBBM, sebagaidampak hargadanpenurunanvolume kebijakanpeiretapan
IJah III
PetLeubongot ilnggaron Pctldalatdtl clottJlelanla Negara
k o n s u m s iB B M N a m u m d c r n i k i a n ,a l o k a s i anggaranBA 62 dipcrldrakanmasihrelatiftinggi, berkaitan dengan lebih tinggln.va pelkiraan reahsasisubsidi listrik. sebagaidampak dall dibatalkannya kebijakan Pernelintah untuk menaikkantanf dasarlistrik pada tahun 2006. lebihturggitrl,aalokasianggatanuntuk kontnbusi sosial, sebagaidampak dari adanya kebgakan kenaikanpokok pensiundan pcrubahar sharing bcban pembal'aranpensiun antara pcmerurtah dan PT Taspen Sclanjutnla,realisasianggaranbelanlapadaBA 69 - Bclanja Lain-lain dalam APBN-P tahun 2006juda}nya mcncapaiRpi5,tt triliun atau 13.6 pelsen dari total reahsasianggaranbelanjaBA APP. Jumlahini berartrlebih tinggi Rp2,2 triliun atau6,0 persendariAPBl.l-Ptahaplltahun2005 yangmencapaiRp33,6trrliun.Hal ini berkaitan dcngau lebih tinggin)'a alokasi anggaran pada lnata anggaranbencanaalam- sebagaidarnpak dari dialokasikannya imggaran tanggap damt at r r n g c u k u pb e s a ra. k i b a tb c n c a n a t s u n r n t ri a n g menimpaproviusi NAD danNias di penghujung tahun2004 P e r k e m b a n g a nB c l a n j a P e m e r i n t a h Pu s a t menurut Organtsasr tahun 2005 - 2006 dapat dilihat pada Tabel III.5.
Perkembangan Belania Pem eri nta h Pusat M en u rut Fungsi flclanja penielintahpusat menurxt firr..gsipada dasaln;,adapat menggamb arkan O besarnva alokasianggaranpadaproglan-progLamdalaur iungsi pada K/L atau Mcnten Keuangansclaku bendaharaumurnnegara,atau (rr/ banl"aknyaK/ ]- )'ang rnedalankanprogmtn-programdaianr fungsi l ang bersaogkr-rlan Dilihat dari alokasi anggaran Pcmerintalt Pus t menutut fungsi pemerintrthan, dalam tuhun 2005 dan lahun 2006 lerdapat empal Jungsi yang alokasi tnggtrannyu ment npai lebih dari Rp20,0 t lian. Kcctlpat fungsi tersebutadalahfungsi pelayananumum. ftlngsi p c n d i d i k a n .f u n g s i p e r t a h a n a n ,d a n f u n g s i ekonomi.
DaiamAPBN-P tahapII tahun 2005, anggaran b e l a n j ap a c l af u r r g spi c l a 1 : r n aunm u r nm e n c a p e i Rp280.7triliun atar.r68,2 perscndari total rcalisasi -ftngginta bcllnja pernettntahpusat rnggaran belanja pada frrngsr tcrscbut berkaitan dengan pelaksanaanprograln-plogramdalam fungsi pcla.vananumum, yang dilaksanakanoleh Menteri Keuanganselaku BendaharaUmum Negara, 1'aitnrneliputiprogrampembayaranbungautang, program subsidi dantransfer lailnya, danprogram pernbiayaanlainJaiu Besarananggaranbclanja fungsr pelayanan unlurll berkaitan dengan [y' pcrubahanindikator ckonomi rnakro, scperti tingkatsukubungaSBI 3 bulan,nilai hrkar rupiah terhadapdolar Amerika Serikat, scrta harga rrnyak mentahIndonesia,dan fi, kebijakanyang diambil Pernerintah,yaitu penycsuaianharga B B M d a l a m n e g e r i v a n g b e r d a m p a kp a d a t i n g g i n l es u b s r d li i s t l i k . S e l e i nr t u . t i n g g i n y a lealisasianggaranpada fungsi pelayananurnum ini.jugaterkait dengandialokasikamryaanggaran yang cnkup besardalani raugkatanggapdarurat sertarcliabilrtasidanrckonstmksiNAD danNras, s e b a g a id a n r p a kd e l i b e n c a n at s u n a m iJ i l n g terjadidi penghujungtahun 2004 Sernentaraitu- dalam RAPBN-P tahun 2006, anggaranbelanja paclafungsi pclayananunrum dipcrkirakan rnencapaiRp304,4 triliun atau mengalami peningkatan 8.4 persen bila dibandingkan dcngan APBN-P tahap II tahun 2005.Ada dua faktor yang mempcngamhi peningkat:rn alokasranggaranbelanjapadafungsi pelayananutnum dalam tahun 2006. Pertama, adanya perubahanberbagai indikator ckonorm makro,sepcrtitingkatsukubungaSBI 3 bulan, mlai tukar mpiah tcdradapdolarAnicrika Serikat. selta harga rlinJ,ak tncntah Indonesia.Keril.r, a d a n l a p e r ub a h a r ud a l a r n l a n g k a h . l a n g k a h k c b r l a k a nl a n g d r a m b i l P e r n e l i n t a hs, e p e r t i d i l a k sa n a k a n n l ' ap r o g l a n d e b t s w i t c h i n g , tarnbahanpencrbitanSUN, danpcnlelesaianSU002danSIJ-00'1,adanl'akenaikanpcnsiunpokok, dan pcrubahansrdl'lrg pemerintahkepada PT Taspen;scrta dibatalkannyakebilakanuntuk tarif dasar:lishik (TDL) menaikkan D i s i s i l a i n . a n g g a r a nb e l a n j ap a d a f u n g s i pcndidikandalarnAPBN-P tahapII tahun2005 mencapaiRp32,8 triliun atau 8,0 perscndari r e a l r s a s ib c l a n j a p e t n e r r n t a hp u s a t R e l a t i f
43
BobIII
Perkenhattgan,'lnEllaran Pendapattnldan Belonj a Negora
PIIR(EI'A.NC,IS
4+
T a D olll l 5 D]IL \\J,\ IIDIIERINT^1I PIJS,\Ti\IENURUTORGANISASI,2OOJ.2]]06'
BabIII
PerkembanganAnggaran Pendapatutndan Belanja Negaru
tnggrnya anggar:urbelanja padafungsi pcndrdtkan dalam tahun 2005 tersebut tcrutarna berkaitan dengantingginya anggaranpada program wajib belajar pendidrkandasar9 tahun. Hal ini tcrutarla sebagardampak dari pelaksanaanPKPS BBM bidang pendidrkanyang dikelola oleh Departemen PendidikanNasional dan DeparlemenAgama, yangdialokasikandalambentuk:1.y'sekolahgratis melalui bantuan biaya opelasional sekolah/ . nadrasah (BOS) untuk SD/SDLB/MI/Salafiah setingkat SD dan SMP/SMPLB/MTs/Salafiah setingkatSMP; dan (ty' bcasisrrramelalui baatuan khusus murid (BKM) SMA/SMK/SMLB/MA. Selain itu, relatiftinggrnya anggaranbelanja pada fungsi pendidikantahun 2005 ter.sebutjuga berkaitan dengan tingginya anggaran pada program-prograrn: (y' pendidikan mencngah; (lf pendidikan tinggt (iii) peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; dan {iul peningkatan pendidikan agama dan keagamaan.Sementaraitu, dalam RAPBN-P tahun 2006, alokasi anggaran pada fungsi pcndidrkandiperkirakanmencapaiRp47,0triliun, yang berafii Rp14,1 iriliun (43,0 persen)lebih finggi dari APBN-P tahap II tahun 2005 Hal inr bcrkaitan denganadanyaupaya Pernerintahuntuk memcnuhrarnanatUUD 1945mcnselai alokasi anggaranpendidikandalamAPBN. Padafungsipcrtahanan,alokasianggaranbclanja negaradalamRAPBN-P tahun2006 diperkrrakan rnencaparRp27.0 tlil iun, yangberarti Rp5,0 triliun (22,4 persen)lcbih tinggr dari APBN-P tahap II ta.hun2005 Lebrh tingginya anggaranpada fungsi pertahanantcrsebutantaralain berkaitandengan lebih tu.rgginyaalokasi anggaranpada progranproglam vang dilaksanakan oleh Departemen Pertahanan, yang meliputi: {y' program p e n g e m b a n g a n p e r t a h a n a n i n t e g l a t if ; (rf program pengembanganpertahananmatra darat (iii) program pengcmbanganpertahanan matra laut, (iv) program pengembangan pertahananmatra udara; serta (v) program pengembangan potensidukunganpertahanan Pada fllngsr ekonomi, anggaranbelanla dalam APBN-P tahap II tahun 2005 mencapaiRp33,8 tnliun atau 8,2 pelsendari total realisasibelanja pemerintahpusat. Tingglnya realisasianggaran pada firngsi ekonomitersebutberkaitan dengan
pelaksanaanPKPS BBM bidang infrastruktur perdesaan,yang dialokasikan dalam bentuk bantuan kepada dcsa yang membutuhkan penyediaan,pcningkatandanperbaikan di bidangbidang. (i) prasaranajalan desa, titian dan jembatan desa, scrta tambatan perahu; (ii) prasaranairigasi desa; serta (iii) prasarrma air bersih perdesaan Sementaraitu, dalam RAPBN-P tahun 2006, alokasi anggaranpada fungsi ekonomi diperkirakan mencapaiRp38,6 triliun ataumeningkatRp4,8 triliun (14,2 perscn) dari APBN-P tahap II tahun 2005. Hal ini terutama berkaitan denganpelaksanaanberbagai program kegiatan pada DepartemenPekeriaan Umum, DepartcmenEnergi dan Sumber Daya Mineral, DepademenPertanian, dan Dspartemen P e r h u b u n g a n ,y a n g m e l i p u t i a n t a r a l a i n : (y' programpeningkatan/pembangunan jalan dan (ii) program pengembangan dan .;ernbatan; pengelolaanjaringan irigasi, rawa, dan jaringal irigasi laimya; /iif program peningkatankualitas jasa pelayanan sarana dan prasarana kclcnagahstrikan: scrta(rvl programp;ningkatau ketahananpangan, Sclainkeernpatfungsi di atas,tcrdapatsatufungsi yang anggarannya dalam tahun 2005 belum mencapaiRp20,0 triliun, namrurdalamtahur 2006 alokasianggaramyamencapailebih dari Rp20,0 triliun, yaltu fungsi ketetiban dan keamanan. Dalam RAPBN-P tahun 2006, alokasi anggaran pada fungsi ketertiban dan xeamanan diperkirakanmencapaiRp24,4 triliun, yarg berarti Rp6,1 triliun atau 33,6 pcrsen lebih tinggi dari anggaramyadalamAPBN-PtahapII tahun2005 sebesarRpI8,3 triliun. Lebih tingginya alokasi anggaranpada fiingsi ketertibandan keamanan dalam tahun 2006 tersebut terutarna bekaitan dengantingginya alokasi anggaranpada programprogram yang dilaksanakanKepolisian Ncgara RI, yang rneliputi antara lain: (i) program pengembangan sumberdayamanusiakepolisian; (ii) program pengembangan sarana dan p r a s a r a n ak e p o l i s i a n ; s e r t a ( i i i ) p r o g r a m pemcliharaan kamtibrnas Selain berkaitan peningkatan alokasi anggaran pada ketiga programtersebut,peningkatanalokasi anggaran pada fungsi kctertiban dan keamanan dalarn tahun2006 telsebutjugaberkaitandenganalokasi anggaranp4da program-program peningkatan
45
Perkentbangan Anggarun Pendapatan dan Belanja Negara
Bab III
(horizontal kinerjalcmbagaperadilandanlembagapeiregak dan antardaerah .fi scul olehMahkamah imbalanrc); (it) meningkathnn peluyanan hukumlainnyayangdilaksanakan Hukum publik; serta (v) meningkttkan efisiensi Agung,Departemen Agung,Kejaksaan dan HAM, dan Mahkamah Konstitusi. melnlui anggurun htrbasis hineria. PerkembanganBelanja PernerintahPusat menurutfi.rngsitahun2005- 2006dapatdilihat Sejalandengankebijakan desentralisasifiskal dan otonomi daerah dimaksud, maka besarnya oada Tabel III.6. TabelIII.6 " PERI(EMBANGANBELANJA PEMERINTAHPUSATMENURUTFUNGSI'2005-2006 (dalammiliar ruPiah) FUNGSI
KODE OL 02
PELAYANAN UMIN,I PERTAHANAN
APBN.P II
ahd. RAPBN.P %PDB
HT t0,6
304.355,5
9,',l
22,076,0
0,8
27013,0
0,9 0,8
280746.9
03
KETERTIBAN DAN KEAMANAN
l8 283,0
0,7
24.412,6
04
EKONOMI
33]93,2
1,3
38.580,9
t,2
05
r-rr'li:xuNcalturnup
3.323,0
0,1
4.362,1
0,1
06
PERIIMAHAN DAN FASILITAS UMUM
6.196,2
0,2
6 606,8
0,2
ro398,5
0,4
r3 403,6
o,4
00
1016,9
0,0
0,0
1.099,9
0,0
07
KESEHATAN
08
PARMISATA DAN BIJDAYA
09
AGAMA
l0
PENDIDIKAN
ll
PERLINDUNGANSOSIAL
JUMLAH
't31,6 32.838,4
1,2
2 32',7,1
0,1
4 .667,6
d6960,5
t,5 0,1
470.161,0
15,1
I ) Pe$edaaDsatuangkadi belalongkoftn tefhadapongkapenjunialui adalahkarenapcmbulaLdr $mber: DepartenenKeuorSanRI
Perkembangan Anggaran Belanja ke Daerah Sejak dimulainya era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal pada tahun 2001, pelaksanaanotonomi dacrah dan desentralisasi fiskal kini telah berialan selamalcbih dari lima tahun. Selamakurun wakhr tersebut, kebiinkan desentrolisasi liskal diarahkan unlu k: (i) meningkatkun efisiensi penranfat ta n sumber daya nasionul; (ii) meningkatkan akuntubilitas, tr ns p a r a n s i , d a n p u r t i s i p a s i n t a s yu r a k a t ; (iii) mengurangi hesenjangan liskal antura pusat dan daerah (ve ical Jiscal imbaltnce)
46
pcnyerahansumber-sumberpendanaanoleh pernerintahpusat kepadapemenntahdaerahyang diimplementasikandalam bentuk transfer belanja ke daerah,dari tahun ke tahun terus mengalami pemngkatan,baik dari segi cakupanjenis dana yang didaerahkan,maupun dari scgi besaran alokasi dana yang didaerahkan. Selanjutnya, tlulum rnngka nteningkatkan uhuntabilitas publih dtn pektltanon publik tingkut lokal, nnka sesuui lengan asas demokrasi, padt tahun 2004, DPR RI ddn Pemerintah leldh berhusil melakukan revitalisasi kebijakun desenlralistsifiskal, yang ditandai dengan rlisuhkunnya Llndung-undang Nontor 3 3 Tahutt 2004 lentang Perimbungun Keuangan ullura Pemerintalt Pusat dan Pemerintuhan
Perlcentbangan A
Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999. Di bidang dana perimbangan,revitalisasikebijakandesentralisasi fiskal sebagarmana yangtennuat dalamUndangundangNomor 33 Tahun 2004, moliputi antara lain; (l) dimasukkannvapersentasebagi hasil PPh Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 2l antara pcmerintah pusat dan pemerintah daerah; (ll) penyempurnaanbagi hasil sumber daya alam, denganpcnambahanbagian dacrah dari sektor pertambangan panas bumi; (ri) penambahanvariabel kebutuhanfiskal dalam penghitungandana alokasi umurn (DAU)I serta (iv) penyempurnaandefinisi dan kriteria dana alokasi khusus (DAK), dengan antara lain mengalihkan DAK yang bersumber dari dana reboisasi ke dalam dana bagi hasil (DBH). Denganadanyaupaya penyernpulnaanterscbut, maka pengelolaanfiskal oleh pemerintahdaerah menjadisernakinmeningkat. Sciring dengan tcrjadinya peningkatan pengelolaanfrskal oleh pemerintahdaerah ini, terjadi pula peningkatan transfer dana dari pemerinluh pusat kepada pemerintah daerah secara sigiilikan talum beberapa tahun terakhir, terulumu pada tahun 2006. Apabrla pada tahun 2004, rcalisasi belania ke dacrah mencapaiRp 129,7 triliun (5,6 perscnterhadap PDB), maka pada tahun 2005 jumlah tersebut meningkatsebesarRp20,8triliun (16,0perscn) menjadi Rpl50,5 triliun (5,5 persentcrhadap PDB). Scmentaraitu, dalam APBN-P tahun 2006, alokasi anggaran belanja ke daerah ditetapkansebesarRp220,8 triliun (7,1 pcrsen terhadapPDB), yang berarti meningkatsebesar Rp70,3 triliun atau 46,7 pcrscndari realisasinya dalaurtahun2005. Peningkatanalokasianggaranbelanjake daerah ini aniara lain berkenaandenganlebih tingginya penerirnaandalam negeri, yang membarva konsckuensipada lebih tingginya DBH dan DAU. Selainitu, peningkatanalokasi anggaran belanjake daerahtersebutjugaberkaitandengan
an P
dan l|elanja Negara
adanyapcnyesuatanpersentaseDAU, yaitu dari scmula25 persendari pcndapatandalam negeri (PDN) neto sampaidengantahun 2003, menjadi 25,5 persen dari PDN neto dalam tahun 2004 dan tahun 2005, dan selanjutnyamenjadi 26,0 persen dari P,DN neto dalam tahun 200d, Peningkatanalokasi anggaranbelanjake daerah yang cukup signifikan tcrsebut diharapkan semakin rneningkatkankemampuan keuangal.r daerahdalampcmbiayaanpembangunandaerah, sehingga memberikan manfaat yang sebesarbcsamyabagi kesejahteraan masyarakat.Dalam pengelolaan keuangan daerah yang sernakin besar ini, pemcrintah daerah harus mampu menjabarkannyadenganmengrkutikaidah-kaidah efisicnsi,efektivitas, fleksibilitas, transparansidar akuntabilitas sesuai dengan peraturan pengelolaankcuangannegara,Alokasi anggaran belanja ke daerah tersebut terdiri dari dana perimbangan,serta dana otonomi khusus dan penyesuaian,
Dana Perimbangan Sebagai komponen terbcsar dalarn alokasi belalja ke daerah,danaperimbanganmcmpunyai pelananyang sangatpenting dalammendukung pelaksanaan desentralisasi fi skaldanpembiayaan otononri daerah. Selama periode 2001-2006, kebijakan dana perimbangan diarahkan utttuk: (i) memperkuut koreksi ketimpungan horiatntal; (ii) meningkatk an fiskal
peluyunun
publik;
dan
(iii) nteningkatkan eJisiensimelalui nnggaron kinerja sesuui amunat Llndtng-undang Nomor 17 Tahun 2003 lentunf! Keuangdn Negura. DaIan perkembangamya,alokasidana perimbangan senantiasa rnenunjukkan kecenderunganmcningkat dari tahun ke tahun. A p a b i l a d a l a m t a h u n 2 0 0 4 r e a l i s a s id a n a pcnmbarganmencapaiRp 122.9triliun (5,3persen teLhadapPDB), makadalamtahun2005,realisasi danaperimbangantelahmencaparRp143.3triliun (5,2 persen tcrhadap PDB), atau meningkat
BabIII
Perkenbangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Selanjutnya, dalarlAPBNsebesarI 6,6persen. P tahuir 2006, alokasi dana perirnbangan ditetapkansebesarRp216,8triliun (7,0 persen terhadap PDB),ataulebihtinggi51,3persendari realisasinya dalamtahun2005.Alokasidana perimbangan terscbutterdiridari realisasidana hasrl (DBH), bagi danaalokasiurnum(DAU), dandanaalokasikhusus(DAK).
Dana Bagi Hasil (DBH) I)ana bagi hasil (DBH) merupakah dana yang bersumber dari pendapatan negara dalam APBN, baik perpajakan maupun sumber dayu alam, lang dibagihasilkan kepada da'erah berdasarkan angha' persenlase te entu. Besarnya bagian daerah dari pendapatan negara yang dibagihasilkan tersebut ditetapkan berdasarkan peraturan . perundang-undangad yang berlaku, yaitu mengacu kepada Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemcrintah Pusat dan Pemerintahan Daerah,Undang-undangNomor 18 Tahun2001 tentangOtonomi Khusus bagi Provinsi Daerah IstimewaAceh scbagaiProvinsi NanggroeAceh Darussalarn,Undang-undangNomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua,sertapcraturanperundang-undangan lain yang berkaitan denganperpajakan dan sumber daya alam. Berdasarkanketentuantersebut,maka bcsamya rcalisasi DBH, selain dipenganrhi oleh kinerja penerimaandalam negeri yang dibagihasilkan, juga tergantungpada ketentuan-kctcntuanyang berlaliu mengenaibesarnya persentasebagian daerahpenghasil yang diatur dalam peraturan penrndang-undangan. Pendapatanncgara yang b c r a s a l d a r i p e n e r i m a a np e r p a j a k a n y a n g dibaghasilkanke daerahmclaluiAPBN rneliputi: (y' pajak penghasilan,yaitu PPh Pasal 2l dan PPhPasal25l29 rvajibpajak orangpribadi dalam negeri; (lr) pajak bumi dan trangunan, sefii (iii) bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.
itu, penerimaan negarayangberasal Sementara kqdaerahmeliputi: dari SDAyangdibagihasilkan (y' SDA rninyakbumi; (ir./SDA gas alam;(iii) SDA pertambangan umum;(lul SDA kchutanan (sejaktahun2005mencakup puladanareboisasi, yang sebelumnyamerupakankomponendari DAK); dan fv,/SDA perikanan. Dalam tiga tahun terakhir, realisasi DBH senantiasamenanjukkan kecenderungan meningkal seifing dengan meningkatnld realisasi penerimuan dalam negeri yang dibagihasilkan.Apabila pada tahun 2004, realisasiDBH (termasukDAK DR) mencapai Rp38,0triliun (1,7persentcrhadapPDB),maka dalamtahun2005realisasi DBH (termasuk DAK DR) meningkat33,2 persenmeniadisebesar Rp50,6 triliun (1,9 persenterhadapPDB). .Sementaraitu, alokasiDBH dalamAPBN-P Rp59,6triliun(I,9 tahun2005ditetapkan sebeSar persenterhadapPDB) atau 17,8 persenlebih tinggidanrealisasi DBH dalamtahun2005.Oleh karenadanabagi hasil tersebutbersifatby origin, maka,dacrah-daerahyang menerima danabagihasilyangrelatifbesaradalahdacrahdacrahyangpotensisumberdayaalamnyacukup besarSebagai contoh,dalamtahun2006daerahdaerahyangmenerima alokasiDBH yangrclatif bcsardiantaranya adalahProvinsiKahmantan Timurdiperkrrakan Rp3,2triliun,Provinsi scbesar Acehdiperkirakalsebesar Rp2,5triliun,Provinsi fuau diperkirakan 2,I trilir.rn,Kabupaten sebesar Kutai Kartanegara diperkirakansebesarRp3,5 tnlir.rn,KabupatenBengkalisdipcrktrakansebesar Rpl,9 tritiun, sertaKabupatenRokanHilir dan KabupatcnSiak diperkirakan masing-masing sebesar Rp1,2triliun. Meskipundanabagi hasil tersebutmengala'-ni peningkatansetiap tahunnya,namun dalam pelaksanaan penyalurannya masihterdapat kendala,sepertiketerlambatandalarnproses penetapan dan penyalurandanabagiandaerah yang berasaldari DBH. Berkaitandenganitu, untukmengatasi berbagaikcndalatersebuttelah aktif, diantaranya dilakukanlangkah-langkah
Bttt III
Perkenbangan |lnggarqn Penddpatan dan lSelanja Negora
dcngan rnelakukanpenycmpumaanproses dan mekanismepenyaluranDBH ke daerah, yailu dengan menrngkatkan k o o r d i n a si antardepartemen/instansi terkart serta memngkatkan akurasi data oleh departemcn teknrs/instansiterkait. Dengan pcningkatan alokasiDBH yangdrsertaipula denganlangkahlangkah pen.vempurnaandalarn pelaksanaan DBH tersebut,maka daerah-daerahdiharapkan dapat mcmanfaatkannyauntuk menunjangroda pcnyelenggaraan pcmerintahan dan pembangunan di dacrahnyamasing-masing.
Dana Alokasi Umum (DAU) DAU diberikun kepada daeruh dengan tujuan untuk meminimumkan ketimpattgan Jiskul antardaerah, sekuligus memerataktn kemamputn an tardaer ah heuangan (horizontul fiscal imhnlance) guna mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan d e s e n t r a l i s a s i .K a r c n a i t u , D A U t e r s e b u t dialokasikan dalarn bentuk block grant, dan penggunaaruyasepenuhnyadiserahkankepada daerah, sehinggaharus disesuaikan dengan prioritas dankebutuhanmasing-masingdaerah, yang menrpakantugas dan kcwcnangandaerah
triliun (4,7 persenterhadapPDB), vangberartr peningkatan mcngalami Rp57,0triliun atau64,3 persendari realisasiDAU tahun2005.Ada dua pemngkatan faktorpenycbab alokasiDAU dalam pcriodetersebut.]'ertamct,ber-kaitandcngan pencrimaan meningkatnya dalamncgerineto. Kedua,karcnameningkatnya rasioalokasiDAU terhadapPDN netodalamAPBN, yaitu dari 25 persenpadatahun2001 hinggatahun2003, meniadi25,5pcrsenpadatahun2004dantahun padatahun2006. 2005,serta26 persen dengan fingsinyascbagai Sesuai alatpemerataan kemampuankeuanganantardaerah,maka yangkemampuan daerah-daerah fiskalnyatinggi menerimaDAU relatrf lebih kecil bila dibandingkandengandacrah-daerahyang fiskalnyarendah.Sebagaicontoh, kernampuan dalamtahun 2006, daerah-dacrah dengan kemampuan fiskal tinggi yangmenerimaDAU yang relatif kecil diantaranyaadalahProvinsi Riausebesar Rp92,2rruliar,ProvinsiKalimantan Timur scbesarRp72,5 miliar, Kabupaten Riau sebcsarRp93,0miliar,Kota Kepulauan Dumai sebesarRp93,5miliar,Kota Tarakan sebesar Rp73,0mlliar,danKotaBontangsebesar Rp75.7 miliar. Sebaliknya,daerah-daerah penerimaDAU yang relatif besardiantaranya adalahProvinsiNusa TenggaraTimur sebesar Rp479,4miliar,danKabupatenLombokTimur Rp465,5mrliar,yangmerupakan sebesar rlaerahdaelahdcngankernampuan frskalrendah.
Sebagaimanatelah disinggung di atas,alokusi DAU dalant APBN setiap tahun, selain dipengaruhi oleh perk embungun penerimaan dulum negeri, jugu terg ntung pada penetapan persentasen! l erltudnp Untuk lehih meningkatkanfungsi ulantu penerimuun dalarn negeri neto (PDN neto) I)AU sebagaiulet pemeft adn kemampuun oleh DPR dan Pemerintuh. Dalam tiga tahun keuanganuntardoerah,mtku selamatiga terakhir,realisasiDAU senantiasarnenunjukkan lultun terakhir teluh dilakukah secaru kecenderunganmeningkat dari tahun ke tahun. b e r k es i n a m bu n g un apalu-upq,a Apabila pada tahun 2004 realisasi DAU pen.lempu r an, peningkatun ukurasi dtn mencapaiRp82.l triliun (3,6 persenterhadap vulidasi data dasur perhitungan DAU, scrta PDB). maka dalamtahun 2005 rcalisasiDAU p e n y e m p u r n a a nt e r h a d a p f o r m u l a y a n g mencapaiRpll8,7 triliun (3,3 persenterhadap digunakandalam perhitungan DAU Sesuai PDB), yangberarti rneningkatRp6,6 triliun atau Undang-undangNomor 25 Tahun 1999 tentang 8.0 persen.Selanjutnya,dalamAPBN-P tahun Perimbangan Keuangan antara Pemetintah 2006,alokasiDAU ditetapkansebesarRp 145,7 Pusat dan Daerah, dan Peratulan Pcmcrintah
49
BabIII
Perkcmbangan Anggaran Pendapatan dan Belanla Negara
Nomor 84 Tahun 2000 tentang Dana fonnr.rlayang digunakandalam Perimbangan, perhitungan DAU dalamtahun2004 dan 2005 masih dihitung dcnganmenggunakankonsep fiskal(iscal gap),yangmerupakan kesenjangan selisih antara kebutuhanfiskaI (fiscal need) fiskal(liscalcapacl{y).Dalam dengankapasitas fiskaldaerahmeliputi: halini, variabelkebutuhan (l) jurnlah penduduk;(tt) Iuas wilayah; (lii) keadaangeografi, dan (iv) tingkat pendapatanmasyarakat.Sedangkanvariabel kapasitasfiskal daerahterdiri dari: (l) potensi industri,(ll) potensiSDA;(ltt) potensiSDM; dan (iv) produkdomestikregionalbruto (PDRB).
pernerintahan daerah, serta meningkatkan pembangunan di dacrahmasing-masing.
Dana Alokasi Khusus (DAK)
Berbcdadengansifat DBH dan DAU, D,4K )jang dialokasikun kepudu duerah tligolongkan ke dalam bantuan yang bersifat khusus (specific grant). Padaawalnya, DAK yang disalurkankepadadaerah,seluruhnya bersumbcrdari dana reboisasi(DR), yang dialokasikan sebesar 40 pcrsen dari penerimaarurya. Namun,mulaitahun2003,selain untuk membiayaikegiatanreboisasidi daerah penghasil,DAK juga diberikandalambentuk DAK Non-DR yang disediakanbagi daerah Nomor SejalandenganterbitnyaUndang-undang 33 Tahtn 2004 tentangPerimbanganKeuangan tertentuuntuk membiayaikcbutuhankhusus, (y' kebutuhan yang tidak dapat antara PemerintahPusat dan Pemerintahan seperti: diperkirakansecaraumumdenganmenggunakan Daerah,pcrhitunganDAU dalamtahun 2006 rumusalokasiumum,daniataufir./kebutuhan didasarkankepadaformula atas dasaralokasi yangmerupakan korniftnenatauprioritasnasional. jumlah dasar(AD) yangdihrtungberdasarkan DAK dalamtahun2006,komponcn Selanjutnya, gaji pegawainegerisipildaerah,dancelahfiskal DR tersebutdialihkan menjadi salah satu (CF) yangmerupakanselisihantarakebutuhan komponenDBH, mengingatadanyakesarnaan karakteristikantarakonsepDBH yang bersifat frskal (KbF) dengankapasitasfiskal (KpF), Dalam hal ini, variabelKbF telah bertarnbah menurutasal atal by origin denganDAK DR. menjadi5 (lima) variabel,yaitu (y' jumlah Dalarn tiga tahun terakhir, perkembangan penduduk; (ii) Iuas wilayah; (iri.) indeks realisasiDAK ini terusmeningkatdali tahunke kemahalankonstruksi;(lv) produk domestik tahun,Apabiladalamtahun2004,realisasiDAK regionalbruto(PDRB)perkapita;dan(v.)indeks Non-DRmencapaiRp2,8triliun (0,1 persen KpF pembangunan manusia(IPM) Sedangkan terhadapPDB),makapadatahun2005realisasi daerahdicerminkanoleh potensipenerimaan DAK Non-DRmeningkat42,9 persenmenjadi daerahyangmcrupakanakumulasidari potensi sebesar Rp4,0triliun (0,1persen terhadap PDB). pendapatan aslidaerah(PAD)ditambahdengan Peningkatan yang cukup signifikanini, selain penerimaan DBH pajakdanSDA yangditcrima karena adanyakenaikananggarandi setiap olehdaerah. bidangyangdibiayaidenganDAK Non-DR,juga PeningkatanalokasianggaranDAU dalam disebabkanolch diperluasnyacakupan DAK Non-DR denganmenambah jumlah yangcukupbesaryangdisertaidcngan pembiayaan prasarana kcgiatan air bersihpada bidang langkah-langkahpenyempurnaandalan infrastruktur, sertabidangpertanian,Sementara pengalokasian DAU tersebut,diharapkantidak itu, dalam APBN-P tahun 2006 alokasiDAK kesenjangan keuangan sajamampumengurangi secaralrorrzontal(horizontalf scal i mbalance) ditetapkanmcncapaiRp1I,6 triliun atau 190,0 akartetapijugadiharapkan mampu persentebihtinggi dari realisasiDAK Non-DR antardaerah, DAK yang gcrak yang urerlberikan ruang lebihluaskepada dalamtahun 2005.Peningkatan sangatsignifikandalarntahun2006 tersebutdi pemerintahdaerahdalamrnelaksanakan roda sampingkarenaadanyakenaikananggarandi
50
BabIII
Petkenfiangan lnggaran
setiap bidang yang dibiayai denganDAK. juga adan.vapenambahanbidang baru 1,artubidang lingkungan hidup Dengan dcmikian, bidangbidang vang dibiayai dengan anggaran DAK dalam tahun 2006 meliputi bidang pcndidikan, bidang kcsehatan,bidang infrastruktur (termasuk kegiatanprasaranaair bcrsih)-bidangprasarana p e m e r i n t a h a nd a e r a h p e m e k a r a n ,b i d a n g kelaiLtan dan perikanan.bidangpcrtanian.sefia bidanglingkunganhidup. Di bidang pendidikan, alokasi DAK diarahkan untuk menunjangpelaksanaanWajib Belajar 9 tahun bagi masyarakat di dacrah rnelalui peningkatansaranadan prasaranafisik sekolah dasar,termasuksekolah-sekolahsetaraSD yang berbasis keagamaan Di bidang kcsehatan, alokasi DAK diarahkan untuk meningkatkan mutu, daya jangkau, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakatdi daerah,berupakcgiatan peningkatansaranadanprasaranafisik pelayanan keschatanPuskesmasscrta Puskesrnaskeliling roda empat,termasukperalatannya,Scdangkan di bidangrnfrastruktur, yangterdiri dari prasarana jalan, prasaranairigasi, danprasaranaair bersih, alokasi DAK dimanfaatkan untuk kegiatank e g i a t a n v a n g r n e n c a k u pa n t a r a l a i n : ( t ) pemeliharaandan peningkatanprasaranajalan dan jembatan di kabupaten/kota yang rnenghubungkanantarkecamatandan desa/ kelurahar.r;(ll) opelasi dan pemehharaan,dan/ atau rehabilitasijaringan irigasi kabupatcn&ota dan bangunanpelengkapnyauntuk menuqang produksipertanian:serta(iti) rchabilitasidan/atau pembangunanbaru sistomprasaranaair bcrsih bagi rnasyarakatpadadesa-desa rar.vanair bersih dankekcringan.Selainitu, di bidangkelautandan pcrikanan, alokasi DAK digunakan untuk peningkatanprasaranadasardi bidangperikarnn, khususn,vapengernbanganperikanan tangkap, dan budidaya di daerah (nelayan/pcrikanan, pesisirdanpulau-pulaukecil).Sclarjutnl,a,alokasi DAK di bidang pcrtanian dirnanfaatkanantara Iain untuk meningkatkansaranadan prasarana pcrfanlan guna mcndukung ketahananpangan
Pendapatan dan Belanja Negara
dan agrobisnis.Sernentara itu, alokasiDAK di bidangprasarana pemerintahan digunakan antara lain untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan daerahsebagai akibatpeniekaran daerah. Pengalokasian DAK ke berbagaibidangyang diikuti denganpeningkatan alokasiDAK yang cukup signifikantersebut,diharapkanmampu mcmberikan dampakpositifdalammempercepat perkembangan pembangunan daerahdan pertumbuhan ekonomidacrah,khususnyadi daerah-daerah yangmemilikikemampuan fiskal di barvahrata-rata,daerah-daerah pesisirdan kepulauan,dacrah-daerah tertinggal/terpencil, sertadaerah-daerah yangmasukkategoridacrah ketahananpangan.
Dana Otonomi Khususdan Penyesuaian Sclaindanaperimbangan, sejaktahun2002, kepadaProvinsiPapuajuga dialokasikandana otonomikhusus,sedangkan kepadadaerahdaerahyang mencrirnaDAU lebih kecil dari tahunsebelumnya disediakan danapenyeimbang, yang sejaktahun 2004 diubah menjadidana penyesuaran. Duna otonomi khusus disediakut hanya untuk Provinsi Papua, sehagaiimplementasi dari Undang-undangNomor 21 Tahun 2001 tentung Otonomi Khusus bugi Provinsi Papua, lang pengguna nhJla lerutam dilujukan untuk pembiayaanpendidikandan pcrbaikan kesehntandan gizi maslnrahat. Besarnyadanaotonomikhusustersebutsetara dengan 2 (dua)persen danjumlahDAU nasional. Mekanismepcncairandanaotonomikhusus diatur dalanrKMK Nomor 47 Tahm 2002 tentangTata Cara PenyaluranDana Otonomi KhususProvinsiPapuadanKcputusan Bersama McnteriKeuanganNomor 160a"/KMK.02/2003 danMenteriDalarnNegeriNomor18Tahun2003 tcntangPenyalurandan Penerimaan Khusus
Bqt,III
Perkeubnn4nn Anggaran Ptndapatqn dan Belanjo Negara
2005. Sedangkan danapenyesuaian kebijakan hd-hoc) selain dialokasikan untuk gaji pemberian mengantisipasi adanyakebrlakan Sejalan dengan meningkatnya roalisasi DAU, bulan ke-13bagi PNS termasukPNS daerah, realisasidanaotonomikhususjuga rnemrnjukkan juga dimaksudkan untuk membantukeuangan kecendemnganr.neningkatdari tahun ke tahun. daerahtsrtcntudalamrangkamempercepat Apabila dalamtahun2004,realisasidanaotonomi prosespenyelenggaraan pemerintahan daerah, k h u s u s m c n c a p a iR p l , 6 t r i l i u n ( 0 , 1 p e r s e n khususnyapada daerah-daerah pemekaran, terhadapPDB), maka dalamtahun2005 realisasi Kebijakan ini bersifat ad-hoc d,alan rangka danaotonomiklusus mencapaiRpl,8 triliun (0,I urembantu daerahdalammasatransisi.Karena pcrsen terhadap PDB), ataLrmeningkat 12,5 itu. pelkembangan realisasidanapcnyesuaian persen.Sclanjutnya, dalamAPBN-P Lrhun2006, tersebutdalamtiga tahunterakhirini cenderung alokasi dana otonomi khusus ditetapkan Apabiladalamtahun2004realisasi berfluktuasi, mencapaiRp3,5 triliun (0,1 pcrsenterhadap danapenyesuaian mcncapaiRp5,2 triliun (0,2 PDB) atau naik 94,4 persendari realisasidana persenterhadapPDB),makadalamtahun2005 otonomi khusus tahun 2005. Lebih tingginya jumlahtersebutmencapai Rp5,4 triliun (0,2pcrscn perkiraan alokasi dana otonomi khusus tahun terhadapPDB) atau meningkat3,8 persen. 2006 tersebutterutamakarenamcnampungdana Selanjutnya, dalamAIBN-P tahun2006,alokasi tambahan otonomi khusus bagi pembangunan dana penyesuaianditetapkansebesarRp0,6 infrastruktur Provinsi Papua sebagaimana triliun, ataumenurun88,9persendari realisasi diamanatkan dalam Pasal 34 ayat (3) huruf f danapenyesuaian dalamtahun2005.Penurunan Undang-undangNomor 21 Tahun 2001 tcntang penyesuaianAPBN-P 2006 dana tahunanggaran Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Dcngan yangcukupsignifikantersebutberkaiiandengan derukian,mulai tahun2006 danaotonomikhusus adanya kesepakatanantara DPR RI dan telsebut terdiri dari dana otonomi khususmurni Pemerintahuntuk tidak mengalokasikan dana dan dana otonomi khusus tambahan untuk penyesuaian ad-hoc,yangmerupakanbantuan peinbar.rgunan infrastruktur bagi ProvinsiPapua. kepadapemerintahdaerahterkait dengan Terkait dengan pelaksanaan otonomi khusus kebijakannasionalberupakenaikangaji pokok untuk Provinsi Papua tersebut, diharapkan dan pcmberiangaji bulan ke-13 bagi aparatur PemerintahProvinsiPapuadapatrnemanfaatkan negaradanpensiunan. Pcrkembangan danayang dan rnengeloladana otonomikhususini secara dialokasikan kedaerahsejaktahun2004sampai lebih efisien, efektif, dan transparan, schingga dcngantahun2006dapatdiilartipadaTabelIILT pemanfaatan dana otonomi khusus dinraksud dan Glafik III.4.
dalam rangka PelaksanaanOtonomi Khusus Provinsi Papua.
benar-benar dapat dirasakan dan menyentuh kepentinganrnasyarakatPapua.
Scmcntara itu. dand pcnyesuaian, yung semula dikenal dengan duna penyeimbnng, terdiri dari dana penyesuuian murni dan penyesuuian kebijahan (ad-hoc). Dana penyesuaianrnurni discdiakan untuk menutup kckurangan DAU yang diterima oleh bebcrapa daer:rh.sehinggadanayangditerimanl:a(DAU ditambah danapenyesuaianrnrmi) ninimal sama denganDAU plus danapenyesuaianrnumi tahrur
)l
Keseimbangan Umum dan DefisitAPBN Sejalan dengan upaya mervujudkan keseimbangan antara ketahanan fiskal yang (fiscal sustainabili ty) dengan bcrkcsinambungan kemampuanmemberikanstimr.rlusfiskal dalam menggerakkanperekonomian,dalum tiga tahun terakhir de.fisit angguran clan rasionyu terhadap PDB cenderung lerus mengal mi
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
BabIII
TabelIII.7 - 2006 PERKEMBANGANANGGARAN BELANJA KE DAERAH, 2OO4 " (dalamtriliun rupiah) 2005ri
20042) Uraian
Realisasi
4o Thd PDB
r22,9
I. DANA PERIMBANGAN
36,7
a. DanaBagi Hasil l. Pajak i. Pajak Penghasilan ii. PajakBumidanBangunar iii. BeaPerolehalHakAtas TanahdanBangunan
r9,5
2, SumberDayaAlam i. MinyakBumi ii. GasAlam Umum iii. P€rtambangan iv, Kehutanan v. Pcrikanan b. DanaAlokasiUmum l Propinsi 2. Kabupatcn c. DsnaAlokasiKhusus 1 DanaReboisasi 2 Non-dana Rcboisasi II. DANA OTONOMI KHUSUS DAN DANA PENYESUAIAN a. DanaOtonomiKhusus b. DansPenyesuaian Jumlah
Rcalisasi
PDB
APBN-P1;Xu
<1
216,4
7,0
49,8
l,E
59,6
I,9
?3,n
z'7;7 6,1 17,2
0,9 0,2 0,6
143,3
t,6 0,8
07.Th.l
5,1 | 1,4
o,z 0,5
14,9
0,9 0,2 0,5
2,9
3,5
0,1
4,4
0,1
l'7,2 8,1 6,6 t,4 0,9 0,2
0,1 o,'t 0,4 0,3 0,1 0,0 0,0
?6,0 t2,6 l0,l
1,0 0,5 0,4 0,1 0,0 0,0
31,9 15,9 11,8 2,8 1,0 0,3
1,0 0,5 0,4 tl,l 0,0 0,0
82,1 8,4
3,6 0,4
145,7 t4,6 131,I
4,7 0,5
lt,6
0,4
54
0,2 88,7 8,9 19,9
4,1
o,z
1,3 ,9
0,1 0,1
4,7 0,8 4,0
6,8 1,6
0,3 0,1 0,2
1,8 5,4
129,7
5,6
150,5
11
0,3 ,a
n,2 0,0
!,)
0,1 0,3 0,1 0,2
4,1 3,5 0,6
0,1 0,1 0,0
220,8
1,1
satuanskadi bclakangkomarerhi(hpa gka FDjumlaharradalfi kar€napembuliun P€rbedaan 2 ) R€fllisasi 2004RevisilI 2005RevisiI 3 ) Realisasi S u m b e rD : e p c n c m cKnc u a n g oRnl Grtnk lll.4 BEI,ANJAKE PERKEMBANGAN,{NGGARAN DAERAS.2tB4- ZU)6
O Du ^hrs
$d*
EDhr oqrixhtr$!
penurunan.Apabila padatahun2004, def-tsit anggaranlnencapai1,3 persenterhadapPDB, menurun makapadatahun2005defisitanggaran persen terhadapPDB, Sclanjutnya, menjadi0,5 dalam RAPBN-P tahun 2006, rasio defisit anggaran terhadap PDB diperkirakan persen, defisit ataunaikdarisasaran mencapail,2 persen dalam 2006 0,7 anggaran APBN sebesar terhadanPDB.
&r e6Fni6
53
Perkembangan Anggardn Pendapalan dan Belanja
Pembiayaan Anggaran Perkembanganpetnbiayaananggaranuntuk menutupdefisit secaraumufil sangattergantung dari duasumber,yaitu sumberpembiayaandalam negeridan sumberpembiayaanyang berasaldari luar negeri. Perkcmbangansumberpembiayaan d a l a m n e g e r i a n t a r a l a i n d i p e n g a r u h io l e h penggunaansaldodanapadarekeningpemenntah d i B a n k I n d o n e s i a ,p e n e r i m a a nd a r i h a s i l pdvatisasi BUMN, penerimaar hasil penjualan a s e t p r o g r a m r e s t m k t u l i s a s i p c r b a nk a n (PT PPA), dan SLIN (neto).
diperktrakan meningkatmeryadi60.4persen.Di lain pihak,proporsipembiayaanluar negeri terhadaptotal pembiayaan anggaran dalan tiga tahunterakhircenderung berfluktuasi, yaitudari padatahun2004,meningkatmenjadi 30,7persen sekilar47,3 persenpadatahun2005, dan diperkirakan menurun meljadi39,6persendalam APBN-P2006,
Sejalandenganperkembangan defisitanggaralr, dalam tiga tahun terakhir perkembangan pembiayaan untukmenutupdefisitanggaranjuga mengalamipasangsurut (fluktuasl'1-Dalam tahun 2004, realisnsipembiayaanahggaran mencapuiRp29,9 triliun utau 1,3 persen Scmenlara itu, perkembanganpembiayaan ini ierdiri daripembiayaan anggaran yangbersumber dari luarnegerisangat tefiadap PDB, Jun'rlah dalam negeri scbesar Rp52,9triliun, dan dipengaruhioleh penarikanpinjamanluar negeri pembiayaan luar (neto)sebesar negeri minus (bruto).baikpinjarnan programrn tupunpinjaman Rp23,0 triliun. pernbiayaan Sumber dalam negeri proyek,danpembayarancicilan pokok utangluar telsebutberasaldari pengguiaansebagian dana n c g e r i .P e n a r i k a np i n j a m a nl u a r n e g e r iy a n g pemerintah dari saldo rekening di Bank lndonesia berbenlukpinjamanprogramsangatdipengaruhi sebesarRp26,8 triliun, dan pembiayaan oleh penyelesaian persyaratanpolicy matrir, nonperbankan dalamnegerisebesarRp26,1 sedangkan pencairan pinjaman proyek triliun. Sernentara itu, pembiayaan luar negeri dipengaruhioleh kemampuandalan penyerapan (neto) penarikan pinjaman berasal dari luarnegeri atau kinerja pelaksanaanmasing-masingproyek sebesar Rp23,5 triliun dikurangi dengan yarg dibiayai dari pinjaman proyek bersangk:utan. pembayaran cicilanpokok utangluar negeri D a l a m u p a y a m e n g u r a n g ik e t e r g a n l u n g a n sebesar Rp46,5tdliun.
terhadapsumberpcmbiayaanluar negeri, maka pemenuhan kebutuhan pembiayaan defis it anggarar lebih diprioritaskanpada penggunaan srunber-sumber pembiayaandalam negeri.Oleh karena itu, dalam tiga lahun terakhir, proporsi sumher pembiaysan yang berasal dari luar negeri terhadap lotal pembiayaan anggaran Iehih rendah dari proporsi pembiayaan dalam negerl Bahtan, pembiayaanluar negeri netodalamtiga tahr.ur terakhirini menjadinegatif, d a l a ma r t i j u m l a h p i n j a m a nl u a r n e g e r iy a n g dilakukanlebih kecil daripernbayarankewajiban cicilan pokok utangyangjatuh tempo. Apabila dalamtahun2004,proporsipembiayaan dalarnnegerimencapai69,3persenterhadaptotal pembiayaan,maka pada tahun anggaran2005 proporsi pernbiayaandalam negeri tersebut lnenLlrunmenjadi 52,7 persen. Sementaraitu, dalam APBN-P tahun2006proporsipembiayaan dalam negeri terhadaptotal pembiayaan
f4
Dalam tahan 2005, realisasipembiayaan defisit anggaran mencapai RpI2,4 triliun alau 0,5percenterhadapPDB. Jumlahtersebut bersumber daripembiayaan dalamnegerisebesar Rp23,7triliun,danpembiayaan luarnegeri(neto) sebesar minusRp11,3 triliun. Pembiayaan dalamnegcriuntukmenutupdefisit anggarantersebutberasaldari pembiayaan perbankan dalamnegerisebesar minusRp0,3 filiun, dan pembiayaannonperbankan dalam negeriRp23,9triliun (0,9persenterhadap PDB), Jumlahini berasaldari hasil penjualanaset perbankan(PT PPA) sebesar restrukturisasi Rp6,6triliun, dan SUN (neto)sebesarRp22,6 triliun dikurangidenganpenyerlaanmodalnegara sebesar Rp5,2triliun (0,2persenterhadap PDB). Sementara itu, pembiayaanluar negeri(neto) berasaldari penarikanpinjaman luar negeri (bruto)sebesar Rp25,9triliun (0,9 persen terhadapPDB) dikurangidenganpembayaran
BabIII
Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
cicilanpokokutangluarnegeriyangjatuhtempo investor,pemerintah padabulanJuli 2006telah sebesarRp37,l triliun (1,4 persenterhadap menerbitkan obligasinegararitel(ORI).Obligasi PDB), negararitel ini memberikankuponyang lebih Selanjutnya,dalam APBN-P tahun 2006, rendahdibandingobligasinegararegulersehingga dapatmeringankan bebanbelanjabungautang pembiayaan detisit anggaran dipe*irakan dalam negeri. Sementfia itu, pembiayaanluar mencapaiRp40,0 triliun atau 1,j persen (neto) negeri berasal penarikan dari pinjamanluar terhadap PDB. Jumlah ini berasal dari (bruto) negeri sebesar Rp37,6 triliun ( 1,2persen pembiayaan dalamnegerisebesar Rp55,3triliun terhadapPDB), dikurangidenganpembayaran (1,8persenterhadap PDB),danpembiayaan luar pokokutangluarnegeriyangjatuhtempo negeri(neto)sebesar minusRpl5,3 triliun (0,5 cicilan sebesar Rp52,8triliun (1,7 persenterhadap persenterhadapPDB). Sumberpembiayaan PDB). dalamnegeriberasaldariperbankan dalamnegeri berupapenggunaansebagiandanadari saldo Perkembangan padakomposisipembiayaan rekeningpemerintahpada Bank Indonesia anggarantersebutmenyebabkan rasioutang sebesarRp17,9triliun (0,6 persenterhadap pemerintah terhadap PDBmengalami penurunln PDB), dan pembiayaannonperbankan dalam dari 56,1persenpadaakhirtahun2004,menjrrdi negerisebesarRp37,4 triliun(1,2persenterhadap 48,0 persenpada akhir tahun 2005, dan PDB), yang terdiri dari penerimaan hasil diperkirakan sekitar41,9persen padaakhirtahun privatisasi (neto)Rpl,0 triliun,penerimaan hasil 2006. Perkembangan rasio utang pemerintah penjualan asetyang dikelolaolehPTPPAsebesar terhadapPDB dari tahun2004 sampaidengan Rp2,6triliun, dan SUN (neto)sebesarRp35,8 tahun2006dapatdiikuti padaGrafik III.5. triliun sertadukunganinfiastruktursebcsarminus pembiayaandefisit Rp2,0triliun. Dalam rangkamencapaitarget Mengenaiperkembangan anggaran secara ringkas dapat diikuti dalamTabel SUN (neto)dalamAPBN-P2006 dan untuk IILS dan Grafik III.S.GraIik III.6. diversifikasisumberpembiayaan danmengelola portofolioutangnegafasertamemperluas basis
c.!lik llI.l |i.{SIO UTANC FEMERINTAII TERHADAPPDE,200+10116
rERXf,M}ArCAil
PUfiSt,$ ,|An DEFrSlt aN(:C \FAti, ?0rx-!00i
50,0
3 lo,o ;
3o,o
!
E 20,0
2rn4
2005 TinuiArs[rEn
2006
2&s
@
55
zw4-2w6 ANGGARAN, *ERT*MBANGAN " "t""t^;T$;Hfrslr (dalarntriliun ruPiah)
I.
Pembiayaan Dslam Negeri 1. Perbankan dalam negeri 2. Non.perbankan dalam negeri a. hivatisasi (neto)
b. Penj asetPf. PPA c, Suat Utang Negara(neto) d. PMN,/Dukunganlnftastruktur II. PembiayaanLuar negeri (neto) l Penarikan Piqia[un LN (bruto) a. PinjamaoProgmm b, PinjamanProyek
2. Pembyr.CicilanPokokUtangLN Jumlah
20042)
20053)
n""ri'""i f;jld
n"arisasrf;jld
1,1 0,2 0;t 0,3 0,0 -1,0 1,0 0,2 0,8
23,1 -0,3 ti,g 0,0 6,6 22,6 -5,2 -11,3 25,9 12,3 t3,6
0,9 0,0 0p 0,0 0,2 0,8 -O,2 .0,4 0,9 0,4 0,5
55,3 r7,9 37A 1,0 2,6 35,8 -2,0 -15,3 37,6 tz,t 25,5
l,E 0,6 r,2 0,0 0,1 1,1 -0,l -o,s 1,2 0,4 0,8
'46'5
'2,0
-37,1
-1'4
'52,8
'lJ
29,9
1J
12,4
0,5
40,0
1,3
52,9 26$
2,3 r,2
26,1 3,5 15,8 6,9 0,0 -2r,o 23,5 5,1 18,4
l) Perbedaansatuangkadi belakangkoma terhadapangkapenjumlahanadalahkarenapembulatan 2) Realisasi2004 Revisi 2 3) Realisasi2005Revisi I Sumber: Departemen Keuangan RI
56
APBN.P?Dt*d
lJalt ll
"
.Ingginltl
Pcndapdtcll dott Belan1a \egttra
'faltu
Anggortn
20Al
BAB IV ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2OO7
kualitas pcrtumbuhan,pcmngkatanperaninvestasi 1,angdidukungolehperbarkaninfrastir:ktu1 dan k c b i j a k a np c r b a i k r n i k l i m i n v e s t a s rs, e r t a Anggaran Pendapatandan Belarla Negara (APBN) tahun 2007 merupakanpelaksanaan p e l b a r k a n e k s p o r , n a k a p r o s p e k c k o n o m i Indonesiadalam tahun 2007 diperkirakan akan tahunketiga dari RencanaPembangunanJangka semakinrncmbaik Pcrtumbuhanckonomidalam Menengah(RPJM) tahun 2004 2009 Olch karenaitu, APBN tahun2007 disusunmengacu tahun 2007 ditetapkanrnencapaisekitar 6,3 p c r s c n , s c m c n [ a r al a j u i n f l a s i d i t e t a p k a u pada sasaran-sasartn, program, dan prioritas t e l k e n d a lpi a d at i n g k a t6 . 5 p e r s e nn, i l a i i u k a r pcmbangunansebagaimanatertuang dalam rupiah ditetapkanstabil rata-rata Rp9.300 per R P J M S e s u a i d e n g a n k e t e n t u a np a s a l l 2 Uudang-undang Nonror l7 Tahun2001 Lcntang US$, sedangkantingkat sukubungaSBI 3 bulan ditetapkanmenumnmenjadirata-ratasekitar8,5 K c u a n g a nN e g a r a .p e n r u s u n c nA P B N t a h u ; persenper tahun Sementaraitr.r,harga minyak 2007 juga berpedornankepada RencanaKerja mentah Indonesia di pasar intcrnasional Pemerintah(RKP) tahun 2007 (Inclonesia Crude Otl Price, ICP) dan tinskat I'en.yusurtrtttAPBN t(hun 2007 tlilukukan I tft rng rnrnvak Indonesiaditet:rpkanmasirgdengan mempertimbtngkun (iJ sasaran masing sekitarUS$63,0per barcl,dan 1,0 juta progran pemerintahyang tcrtuang dalam RKP barelper hari. tahun 2007 dan penilaiantelkrnr atas kondisi Berdasarkankcrangkackonornimakro Indoncsia ekonorni,sosial, dan politik dalam negeritahun tahun 2007 tersebut,maka dalam langka ber.;alandan perkiraan .rcrkcn.rbangamya pada mendukungupala penciptaanstabilitasekonomi tahun mendatang; fi, faktol-fbktol ekstelnal, rnakrodan sekaligusmenstimul sepedrpertumbuhal ekonouri,produksi, harga minr.akmentahdan kondisi pasar intcr-nasional, ekonomrvang lebih berkualitas, ]€ng secaralangsungmaupun tidak langsung daltnr tolrun 2007 akan telap dilaksanakan dalam dua kondor rlalll,a.Pcrtama.konsolidttsi tnempengaruhi perkembanganberbagaiindikator ckonomimakro dan besaranpendapatannegala, .fiskal melalui pengendalion defisit anggaran belanja negala, dan pernbiayaananggaran; p a d a t i n g k a t y a n g t c p a t u n t u k m c n j a g a keseirnbanganantara penciptaanluang bagi (iii) proyeksiQn.rtktoA) pclahsanaan APBN tahun 2006; dan fvl betbagaLkesepakaran, ekonornidanpenciptaan rnasuKan kebutuhanpertnn.rbuhan fapangenkcrja. Keduu mcruntuskan stritttgi dan saran-sarandari DervanPenvakilanRakvat pernbialtoan anggar n agar lerjadi R e p u b l i k I n d o n c s i a( D P R - R U c l a n D o i a n PcnvakilanDacrah RepubhkIndonesia(DPD- p e n u r u n o n b e b u n d u n r i s i k 0 u t r n c RI) dalam rangka PembicaraanPendahuluan APBN Tahun2007. 2007 mendatangakan ditempuh serangkain D c n g a n m em p e r h a t i k a n p c r k et n ha n g a n langkah pernbaharuankebrjakan di bida g IrcrhagrtiJtrktor internal dun ekstenlal. serln pcrpajakan dan pcncrirnaa.n ncgarabukanpajak mernpertirnbangkan langkah-langkahpenciptaan (PNBP), bertujuan untuk mendorong .,'-ang stabilitasekonomimakro, pcrbaikanpola dan peningkatanpendapatannegaradanmemperkuat
57
Bab Il'
Auggoron Pendopatqn dan ISelanluNegco'aThlurn,/lngg " 1 2007
kapasitasfiskal, upaya pcningkatal efcktivitas dan efisiensibelanja negala, serta optimalisasi pemanfaatan surnber-sumber pernbiayaan anggaran Di bidang pendapatan negara, dalatn upaya mengoplimalkan penerimnan perpajakan, maka langkahJangkahrefomasr administrasidan penyempurnaal terhadapsisteniperpa;akanyang telah dilakukan dalam beberapatahun tcrakhir, :lkan tetap dilanjuikan, dan bahkan lebih ditingkatkan dalam tahun 2007. Pembaharuan sistem administrasi dan kebrlakan perpajakan dimaksuddirumuskandandituangkansecarajelas dan komprehensif di dalam Pakct Rancangan Undang-undang (RUU) tentang Pembahan atas Undang-undangdi bidang pajak, kepabeanandan cukai, yang lebih mengeCepankanke6etaraan hak dankewajibanperpajakanantarawajib pajak (WP) dan aparatur pajak, Pembahasandan p e n g e s a h a nR U U P e r u b a h a n P e r pa j a k a n terscbut diharapkan dapat diselesaikandalam tahun 2006, sehinggadapatdiberlakukansecara efektifsejak awal tahun2007 mendatang.Selain d i t u j u k a n u n t u k m e n i n g k a t k a np e n e r i m a a n negara, pembaharuankebijakan dan sistcm admimstrasiperpajakansebagaimanadrrumuskan dalam Paket Perubahan Undang-undang Perpajakantersebutjuga lebih diarahkanuntuk mernberikanstimulus kepada sektor riil guna mcndukungpertumbuhanekonomi.Hal ini antara lain diupayakan melalui pembcrian bcbcrapa fasilitas perpajakandan penumnanbebanpajak melalui pcnurunan tarif dan penyederhanaan lapisantarif, namuntetap berpegangpadaprinsipprinsip dasar pengenaanpajak yang sehat dal kompetitif, agartidak monggangguupaya untuk meningkatkanpenerimaannegara.Sementaraifu, kebijahun penerimuun negara bukan pujak (PNBP) ahan lebih dititikberstkan pada upayn-upn!fl perbaik an sistem adminislrasi dun kebijakan dulum rangku meningkalkun konlribusi penerimatn sumber daya ulam (SDA) dengan tetop menjqr! kelestafian dan k e s i n a m b u n g u tn y a , p e n e r i m a a n ! o n g berasal dari bagian pemerintuh utus luba BUMN, dan PNBP lttinnyt. Di bidang belanja negara,hebijnkun nloktsi angg{tr n belanja pemerintah pusat dalam
58
APRN tuhun 2007 lehih cliarthktn padn lgngkuh-langkah strategis dalum memperbaiki kualitas pengeluaran antara lain denganmempertajamprioritas alokasianggaral, untuk: f, perbaikanpendapatanaparaturncgara dan pensiunan; (lf pemenuhan kewajiban p.embayaranbunga utang; filr,/ peningkatan kualitas, efisiensidan efektivitaspclayanandan penyelenggaraan kegiatan operasional pcmcrintahan,serta pemeliharaanaset negara; /iv./peningkataninvestasipemerintah,terutama di bidang infrastrlktur dasaruntuk mendukung kegiatanekonomi nasioml; fvl pcmberian subsidi untuk membantumenstabilkan harga barimg dan jasa yang berdampakluas kepada rnasyarakat; (v/ peningkatan anggaran pendidikan sejalan dengan amanat UUD 1945 serta (uly' kesinambunganbantuan langsung kcpada rnasyarakatdi bidangpendidikandan kesehatan. Sementara iIu, kebijakan belanja daerah dalam lahun 2007 diaraltknn untak mendukung keberlunjutun konsolidasi dcscntr lisasi fiskal guna mcnunjang pelaksunaan otonomi daerah, sebagai upaya meningkathun perun dun kemandirian d a e r a h d a l a m m e m b e r i ka n p e l a y a n a n kepadt musltarakat dan pembtngu nan daerah. Id.ebijakan tersebut, antara lain diarahkanuntuk mengurangikcscnjanganfiskal antara pusat dan daerah,artardaerah, sertaunfuk mengurangi kesenjanganpelayanan publik antardaerah(public service provision gap). DenganlangkahJangkahkebrjakantersebutdi atas, dalam APBN tahun 200'7, anggaran p e n d a p a t a nn e g a r a d a n h i b a h d i t e t a p k a n mencapaiRp723,1 tnliun (20,5 persenterlndap PDB), sementaraanggaran bclanja negara direncanakan mencapaiRp763,6 triliun (21,6 persenterhadapPDB) Dengandemikian,dalarn APBN tahun2007 defisitanggarandirencanakan mencapaisebesar Rp40,5triliun atau l,l persen terhadap PDB Defisit nnggran lerseh l, aknn dibiayai dari sumber-suntberpembiayaun daktm negeri sebesar RpS5,1 lriliun (1,6 persen terhalap PDB) dan pembiavaun lutr negeri neto sehesar minus Rpl4,6 lriliun (0,4 persett terhadap PDB). Dari dalam negeri, sumbcr
Anggaron Pendopalan dan \3elahja Negara Tahun.4nggaran 2007
Bah Il'
pembia-vaan anggar'andirencanakanantara lain berasaldarr: (f pemanfaatansebagiandana molatonum pokok ulrng luar ncgcri yaug diperoleh beberapa tahun lalu khusus diperuntukkanbagi program rehabilitasidan I e k o n s t r u k s iN A D - N i a s , d a n p e n g g u [ a a n sebagiandanadari saldorekeningpemcrintahdi Bank Indonesia;ff penerbitanSurat Utang Negara(S[IN); scrtafll, pnvatisasiBUMN dan penjualanasetprogramrestrukhrrisasi perbankan yang dikelola oleh PT PPA secara optirnal Sementaraitu, dari sumbcr pcmbiayaan luar negerr,akan drupayakanuntuk sejauhmungkin mengoptimalkan pcmanfaatan pinjaman luar negerinrelaluipengamananpipeline danrencana
penyerapalr pinjan.ran lual negeti,baik pinjaman programmaupunpin;amanproyek fungkasan APBN tahun2006.APBN-Ptahun2006 dan APBN tahun2007dapatdiikutipadaTabelIV.l.
Pendapatan Negara dan Hibah negaradanhibahdalamAPBNtahun Pendapatan 2007ditctapkansebesar Rp723,1triliun, atau sekitar20,5 persenterhadapPDB. Jumlahini, sebesar secaranominalmengalarlipeningkatan Rp97,9 triliun atau 15,7 pcrsen apabila negara dengansasaranpendapatan dibandingkan
TabelIV,1
RINGKASAN APBN 2006,APBN.P 2006DAN APBN 2OO7 " 2006
ffy A. PendapataDNegara dau Ilibah I. PeneriDraan DaIarDNegeri 1. PencrirnaarrPerpdaka[ a. Pajak DalamNcgcri b. Pa.iakPcrdaganganlntcrnasional 2, PencrimaanNe rra Br*an Pajak a. PenerimaanSDA b- BagiauPemerirlahatasLaba BUMN c- PNBP Laiuryn IL IIibaIr B, Belanja Negara L Bclanja Puncrintah Pusat IL Bclaqia Kc Dacrah 1. DarraPcrinbengan :r DrDaBrgi Hasil b Drna AlokasiUmunl c l)snaAlokasiKhusLrs 2. Dana OtonoudKhususdan Peny, C, KescimbanganPrimcr D. Surplus/Dclisit Anggaran (A - B) E. Pembiayaan(I + II) L lenbiayaanDalamN(gcri l. PcrbankandalaD Degeri 2. Non-perbankandalaD Degeri II. PembiayaanLuar neBerioreto) l. PcnarikanPirjamaDLN (bruto)
% thd PDB
Ilrd APBN.PTa PDD
625,2 621,6 416,3 399,3 17,0 205J 151,6 23,3 30,4 3,6 647,1 427,6 220,1 216,6 59,4 145,7 1l,6 3,5
20,6 2n,4 t3,7 13,1 0,6 6,E 5,0 0,8 1,0 0,1 2r,3 14,1 1,2 7,1 2,0 4,8 0.,+ 0,0
6s9,1 654,9
2t,l 2t,o
425,1 470,2 14,8 229,E 165,? 22,3 41,E
13,6 11,1
51,2 -22,4 22,4 50,9 23,0 n,9 -28,s 35,1
1,E -0,7 tJ,1 r,7 0,8 0,9 -0,9 t,2
42,5 -40,0 40,0
699,1 478,2 220,8 216,8 59,6 t45,'7 11,6 4,1
1to
t7,4 -15,3 3',t,6
. Cicilan fokok
7A 0,7 1,3 0,1 22,4
723,1 7204 509,5 494,6 14,9 2109 146J 19,1 45,6 763g 504,E 2s8,8
20,5 20,4 14,4 14,0 0,4 6,0 4,1 1,3 0,1 21,6 14,3
7,0 t,9 4,',7 0,4 0,0
2s03
11
68,5 164,8 l7,l
1,9 4;7 ar5 0,0
1,4
44,6 -40,5 40,5
1,8 0,6
1,2 .1.1
13,0 -14,6 40J
-1 I
t,l 1,6 0,4 1,2 -0,4 1,1 -t -h
l ) P e r b e d ar s a t Lrrn g k a d i b e h k a n gk o m at e r h a d a pa n g k r l e n j u m l a h a nr d a l a hk a r c n aP e m b u l a t a n S u r n b e rD : epartemen K e L r a n g aR nI
59
Anggaron Pendapatan dan Belanjo Negara'lhlnm tlnggaran 2007
Box IV, 1: DampakAPBN 2007 terhadapSektor Riil
AnggaranPendapatandanB elanjaNegara(APBli) merupakanbagiantak terpisahkan dari perekonomiansecaraagregat Hal ini disebabkansetiapperubahanyangterjadi pada APBN, dan variabel-variabelekonomi makro akan berpengaruhpada besaran-besaran kebijakan sebaliknyaSetiapterjadiperubahandalamkebijakanAPBN(sebagaipencerminan juga akan mempengaruhiaktifitas fiskal) yang diambil Pemerintah pada gilirannya perekonomian. Saatini, kebgakananggarannegaramempunyaiperananyangcukuppentingdalam rangkamendorongaktifitasperekonomian,terutamaketikaduniausahabelumsepenuhnya yanglalu.Peranankebijakananggaran pulih akibatterjadinyakisis ekonomibeberapatahun prosespemulihan melaluikebijakanstimulasifiskal,diharapkanakanmampumempercepat dalampermintaanagregat.Hal ini sejalandengan ekonomi,yangtercermindari peranannya "govemmentexpenditure" bukbelanjabarang fiskal melalui Teori Keynesianbahwa stimulasi danjasamaupunbelanjainvestasiataumodalakandapatmembantumenggerakkansektor nil. Untuk melihatperananAPBN 2007 dalampermintaanagregat,transaksi-transaksi pengeluaran APBN dipilahdan dikelompokkandalamtransaksiyangdapatdikategorikan modaltetapbruto pemerintah. sebagaipengeluaran konsumsipemerintahdanpembentukan pengeluaran yang ke keduajenis tersebut Secararinci,berbagaivariabel dikategorikan dalarn danatdilihatdalamtabelberikut.
Dallrpak
Sektor
Tatlel ltiil API}N-P (dalalrl triliun
II-
2006 dan rupiah)
APBN-P 2006
Itincian I.
I
III, Jrlrnlah
(I + II)
Illlerno itelrls: Petabayaran Transfcr a. Bunga utang dalan1 ncgcd b. Subsidi c. Bantunn Sosial
<7o thdp PDB
174,7 18,8 46,6
4,4
r5'r,2
4,5
7 1, 3 425,O
13,6
73,t 84,I 475,2
13,5
199,9 58,4 I ()4,3 37,2
6,4 1,9 3.3 t,2
212,7 58,4 rO2.9 5l,4
134,3 1 38 , 3
Pusat Daerah
APBN 2{)()7
4,7 1,4 1,4
Pelnbentukan Belar|ja Modal PeIncrintah Perlrerintah
Bmto
'ro t}rdp PDB
314,0 364,6 98.9
246,7
Domestik
2OO7
9,2 10,6 2.5
(a-tr) Korrsunlsi Pemerintah a) BclanJa barang dan jasa Belanja Pegawai DN Delanja Barang DN Belanja Bar.rng dan Jasa Daerah Belanja Lainnya b) Pendapatan barans dan jasa Modal
APBN
-7-7.5
60,o 1 4 8 ,I 43,85
9,O 1(],3 2.8 2,O 4,9
o,5 1,3
6,O I,7
iltlggdra
Pendapatan don Belonja )iegara TahmtAngguran 2007
Catatan: - Belanja barangdanjasa daerah diasumsikan (berdasarkan sekitar67,59/0 proporsi rata-rataAPBD)daritotalbelanja kedaerah,selebihnya merupakan belanja rnodal daerah; - Pendapatan barangdanjasaberupa penerimaan negarabukanpajakdanupahpr:ngut PBB. Tabeldi atasmenunjukkanbahwaAPBN merupakansalahsatukomponen pertumbuhan ekonomi,yaitumelaluipembentukan konsumsipemenntah danpembentukan modaltetapbruto APBN2007diperkirakan akanmenghasilkan konsumsipemerintah sekitar Rp318,0triliunatau9,0persen dariProdukDomestikBruto(PDB).Surnbangan konsumsi pemerintah lebihtinggidibanding tersebut, rencana pemenntah konsumsi dalamAPBN-P 2006sekitarRp286,7triliunatau9,2persen dariPDB. Penyumbang terbesar pemerintah darikonsumsi tersebut adalah kornponen belanja barang yangdiperkrrakan danjasa daerah mencapai sekitarRpl74,7 triliun,lebihtinggijika dibandingkan belanja dengan barangdanjasa daerah dalamAPBN-P 2006sebesar Rp148,1 triliun.Komponen ini sebagian besarbersumber dariDanaPerimbangan danDanaOtonomi KhususdanPenyeimbang, yangmenlumbang rata-rata sekitar90persen daritotalbelanja APBD,sedangkan selebihnya bersumber dariPendapatanAsli Daerah(PAD). itu, Pembentukan Sementara ModalTetapBruto (PMTB)pemerintah dalamAPBN 2007diperkirakan mencapai sekitarRpI 57,2triliunatau4,5 persandariPDB. Junrlah tersebul lebihtinggidibandingkan dengan rencana PMTB pemerintah dalamAPBN-P 2006sekitar Rp138,3triliunatau4,4persendariPDB. Sumberutama dariPMTB pemerintalr dalam tahun2007adalahdaribelanjamodaldalambentuknrpiah,baik olehpemerintah pusat maupurpemerintah daerah. Belanjamodalpemerintah pusatdalamtahun2007mencapai sebesar Rp73,ltriliun,sedangkan modalpemerintah belanja daerah yangmempakan bagian daridanabagihasilatashakkekayaan alamdaerahdiperkirakan mencapai Rp84,I sebesar friliun. TotalPMTB terhadapPDB dalamtahun2007menyumbang 22 perser.r. sebesar peranpemerintah Artinya,dengan yangsebesar 4,5persen dalamtahun2007,makasekitar 17,5persen daritotalPMTBdiharapkan akandisumbang olehseklorswastaDengan kondisi ekonomi mako yangdiperkrrakan cukupstabil,yangdidukungdengan konritmen besarnya pemerintah untuknremperbaiki ikliminvestasi paketkebrjatan domestikmelaluiberbagai yangtelahdikeluarkan, makadiharapkan akanterjadipeningkatan investasi swastayang culqrpberartidalamtahun2007.
Bab Il,'
llnggaran Pendapatan dan Belanlo Negara TqhltnAnggqrun 2007
dalamAPBNtahun danhibahyangdianggalkan 2006sebesar Rp625,2triliun, ataunaik scbcsar Rp64,0triliun (9,7 pcrsen)jika dibandingkan negaradan hibah dengansasaranpendapatan yang dianggarkandalamAPBN-P tahun2006 secata sebesar Rp659,Itriliun.Namundemrkian, negaradan hibah relatif, rasio pendapatan terhadapPDB dalamAPBNtahun2007tcrscbut mengalamipcnurunan0,1 persenapabila dibandingkandenganrasionyadalaui APBN talun 2006sebesar 20,6pcrscn,ataumengalami ponurunan0,6 persenapabiladibandingkan denganrasionyadalamAPBN-P tahun 2006 sebesar21,1 pcrsen.Anggaranpendapatan bersumber negaradanhibahtahun2007tersebut, dari penerimaan dalamnegeri99,6 persen,dan penerimaan hibah0,4 persen
triliun, atau 14,4persenlerhadapP/)8. Jumlah penrngkatan Rp84,4 sebesar mi berartimengalamr triliun (19,9 persen)dari sasaranpenerimaan perpajakanyangdirencanakan dalamAPBN-P Rp425,ltriliun (13,6persen tahun2006sebesar perpajakan terhadapPDB). Rencanapenerirnaan tahun 2007 tersebut,bcrasaldari penerimaan Rp494,6triliun (97,1 pajakdalamnegerisebesar perpajakan),dan persendari total penerimaan pajakperdagangan intemasional Rpl4,9 triliun (2,9 persen). Selain dipengaruhi oleh perkembangan kondisi ekonomimakro yang diperkirakanlebih baik dibandingkandengan kondisinyapada tahun sebelumnya,rcncana pencrimaanperpajakandalam tahun 2007 juga berkaitandenganberbagailangkah tersebut yangtelahdanakan kebijakandanadministrasi diambildi bidangperpajakan.
Penerimaa n Da Ia m N egeri
Penycmpurnaanterhadap administrasi perpa.lakan (tffi admlnistrationrcform) yang dampakpositif pada diperkirakanrnemberikan pcnerimaan pcrpajakaldiantaranyamencakup I angkah-langkah: f/ modernisasifungsi penluluhan;(iy' rnodernisasi ftrngsipclayanan; (i li,) modcrnisasi fungsi pengawasan; (lv./moderrusasi fungsipendukung,yangmeliputi penyernpumzurn organisasi,surnberdayamanusia (SDM), dan sistemtcknologiinformasi;serta (v,/modernisasi dancukai. fungsikepabeanan
Pcnerimaandalam negeri dalam APBN tahun 2007 direncanakansebesarRp720,4 triliun atau 20,4 persen terhadap PDB. Jumlah tersebut berarti mengalami pcningkatan Rp65,5 triliun (10,0 persen)bila dibandingkandengansasaran penerimaandalam negeriyang dianggarkandalan APBN-P tahun 2006 scbesarRp654,9 triliun, Sementara itu, apabila dibandingkan dengan sasaranpenerimaandalarnnegeri dalam APBN tahun 2006 scbcsarRp621,6 triliun, jumlah tersebutmengalamipeningkatansebesarRp89,2 triliun atau 14,3 persen Narnun, secararelatif, rasio penerimaandalam negeri terhadap PDB dalam APBN tahur 2007 tersebutdiperkirakan ncngalami pcnurunan0,6 pcrscn apabila dibandrngkandengan rasio penerimaandalam negeriterhadapPDB dalamAPBN-P tallun 2006 atau mengalami penurunan 0,2 persen apabila dibandingkan dengan rasionya dalarn APBN tahun 2006 Rencanapenerimaandalam negeri dalamAPBN tahun2007tersebutbersumberdari penerimaan perpajakan 70,7 persen dan penerirnaannegarabukan pajak 29,3 persen.
Penerimaan Perpajakan Dalam APBN tahun 2007, penerimaan perpajakan direncanakansebesarRp509,5
IJL
Selain dari langkah-langkahpembaharuan pcrpajakan diuraikan sebagaimana administrasi di atas,maka dalamrangkamengoptimalkan pencrimaan negara penggalian sunrber-sumber dan sekaliguslebih di sektorperpajakan, mendekatkan sisternperpajakannasionalmenuju prinsip-prinsippcrpajakanyangberlakusecara (simplicity), universal,sepedi kesederhanaan (equality), keadilan(fairness), dan kesetaraan pada saat ini juga tengah dilakuhan upaya unluk melakakan amandementerhadtp sejumlah undang-undangperpajahanyang ada, yang rncliputi Undang-undangPajak (PPh),Undang-undang PPN dan Penghasilan KetentuanUmumdan PPnBM,Undang-undang Tata Cara Perpajakan(KUP), serta UndangdanUndang-undang Cukai undangKepabeanan (Lihat Box IV. 2: Amandemen Undang-undang Perpajakan: Pokok-pokokPerubahandan Darnpaknya telhadapPerekonornian).
Bob Il'
Atggaran Petdapatatt dan Belanjo Negara
'lbhun
:Inggaran 2007
Box fV. 2: ArnandemenUndang-undangPerpajakan: Pokok-PokokPerubahandan DampaknyaterhadapPerekonomiarr
Latar Belakang perpajakansebagaisalahsahtsnmberutamadalampembiayaan Penerimaan anggaran negaraperluterusditingkatkan,dengansenantiasa melakukankaji ulang(review),evaluasidan penyempumaan terhadapsistemperpajakanyangberlaku,baikyangbasifat administrasiniaupun yangberkaitandengankebijakan.Padasaatini penerimaan perpajakanmasihdianggapbelum optimal,sepertiditunjukkanantaralaindenganmasihrendahnya rasiopenerimaan perpajakan terhadapproduk domestikbruto (PDB) atautax rafo Indonesiadibandingkandengantax ratio negan-negta tetangga.Rendahnya tcu rdtio tersebutantaralain disebabkanolehberbagai faklor, seperti(y' sistemperpajakanyangadadirasakancukup rumit, banyakgrey area, dan berpotensimenimbulkantumpangtindih peraturan,(ry'wajibpajakcenderunguntuk menghindari pembayaran pajak;dan(llr) kondisiperekonomian masihdipengaruhiolehsektorinformaldan illegal. Karenaitu, perlu dilakukanperbaikanterhadapberbagaikelemahantersebut,agar secaraotomatisdapatmeningkatkanpenerimaanperpajakandan bahkanbisamenurunkan bebanpajakperorangan Salahsatu upayayang ditempuhpemerintahuntuk mengoptimalkanpenerimaan perpajakantersebutadalahdenganmelakukananandementerhadapUndang-undang(IJU) Perpajakanyang telahdibahassejaktahun2005dilingkunganPemerinta[ pengusaha, akademisi, danpakarhukum Padasaatini, AmandemenLIU Perpajakantersebutsedangdalamproses pembahasan denganDPR-RI, dandiharapkandapatdiselesaikan pengesahannya padatahun berjalan,sehingga bisamulaidilaksanakan padaawaltahun2007.Lamanyaprosespembahasan tersebutantaralaindisebabkanpemerintahinginmendapatmasukansebanyakmungkin,dan meminimalkangzeyarea yan1selamaini menjadiperdebatanantaraaparatpajakdanwajib pajak(WP), sehingga jr-rga yangberbeda-beda. menimbulkanpenafsiran Selainitu, pemerintah ingin menciptakankeseimbangan danmelindungihak paraWP. dan memberikanpelayanan yangterbaikbagiWP, namuntetapmenjagakewenanganaparatpajak,yangtentunyahalus digunakansecarabrjaksanadan akuntabel. Dengandemikian,pada akhirnyaakantercipta sistemperpajakanyang sehatdan kompetitif,sertadapatmeningkatkankepatuhanpajakdanmenciptakaniklim investasiyang lebihkondusifdi IndonesiaAmandemenlfU perpajakantersebutmeliputiaspekkebijakan danadministrasiperpajakan,yangmencakupPerubahanIJU PajakPenghasilan (UU PPh), PenrbahanIIU PajakPertambahan Nilai danPajakPenjualanBarangMewah (UU PPN dan PPnBI\4),Perubahan IJU KetentuanUmur.ndanTataCaraPerpajakan(UU KUP), Perubahan IIU Keoabeanan. danPerubahanLIU Cukai.
63
Anggaran Pendap(ttan dan Belanla Negara Talnnt Anggaran 2007
Tujuan sistem Perubahan UU perpajakanpadadasarnyabertujuanagar pelaksanaan globalisasi yang perpajakan denganperkembangan dapatlebihefektifdanefisien,sejalan prinsip-prinsip menuntutdayasaingtinggidengannegaralain,Dengandemikian,diharapkan (equality),kesderlnnaan(simplici4,), dankeadilan perpajakan yangsehatsepertrpersamaan terhadappeningkatan kapasitas (faimess)dapattercapar, sehingga tidak hanyaberdampak juga yang perkembangan kondisi ekonomi makro lebih baik.Di fiskal,melainkan terhadap perubahan dapatmeningkatkan kepastian hukum, samping itu, berbagai tersebutdiharapkan kemudahan kepadaWP dalammelaksanakan dan keadilan,memberikan meningkatkan meningkatkan tingkatkepercayaan kepatuhan kewajibanperpajakannya, meningkatkan produktivitasaparatperpajakan. perpajakan,danmeningkatkan terhadapadministrasi hambatan perubahan Perpajakanjuga diharapkan dapatmenghapuskan UU Selanjutnya, ekonomidi dalammendorongkegiataninvestasidanpertumbuhan sistemperpajakan yang perubahan pelpajakan tersebut perubahan UU Pokok-pokok utamadalam Indonesia. goodgovemance d,alam sistem peningkatan dayasaing,danperbaikan adalahsimplifikasi, kesetaraan perpajakar, danmenyeimbangkan salahsatunya denganmempertegas administrasi antarapetugaspajakdanWP. Pokok-pokokPerubahan tentang: perubahan meliputipengaturan Pokok-pokok dalamUU KIIP diantaranya (SPT),antaralainmencakup pengaturan mengenai (y' penyederhanaan suratpemberitahuan penyampaian yang pengisia4 penandatanganan, dapat dilakukan secara pengambilan, dan (ll) pengaturan sanksiberupa sanksiadministrasi, antaralainmeliputibesarnya elektronik, (llr) ketentuan penyampaian dendaadministrasi atasketerlambatan SPT; penyempurnaan penagihan dari 10tahunmenjadi5 Penagihan Pajak,yangantaralainmeliputidaluwarsa gugatan, yangantaralainmeliputi keberatan danbanding, tahun;(iu)penegasan mengenar pajak; gugatan yang paj ke badanperadilan penambahan oleh wajib ak objek dapatdiajukan pengaturan (v,)pemeriksaan, yangantaralainmeliputipenambahan ketentuan mengenai pemeriksa pajakuntukmelakukan penyegelan terhadap barang bergerak atau kewenangan (vy'auditakuntan pajak;dan publik;(vly' sanksi dankodeetikbagipetugas tidakbergerak; (vr)y'pembentukan pengawasan perpajakan. pokok-pokokketentuan sebagai Perubahan dalamUU PPhpadaintinyamencakup benkut:(y'Penegasar tentangsubyekdanobyekpajak,yangantaralainmeliputimempertegas pengeftian pengertian BentukUsahaTetap(BUT), sertamemperluas danmemperluas TidakKenaPajak(PTKP) pengalihan Penghasilan harlasebagai objekpajak;(lf peningkatan pribadi; dan(llr./penyederhanaan dariRp2880.000 menjadi Rp12.000.000 ur ukWPorang tarifpajak,darisemula5 (lima)lapisantarifPPhWP orangpribadinenjadi4lapisan penghasilan, tariftunggal(satulapisan) bagiWPBadan. danpenetapan
Bab Il/
,lnggaran Pendapalandan Belanla ,\egara Tafun Atggaran 2007
Pokok-pokok perubahandalamUU PPN dah PPnBM antaralain meliputi: (y'penegasasn mengenai obyekpajalqyangmeliputiantaralainpenegasan bahwapenyerahan BKP yangdilakukandalamrangkapenggabungan usaha(merger)tidakdikenakan PPN, (if sertapenegasan bahwaeksporJKPdanBKP TidakBerwujuddikenakan tarifO%o; pajalq yang pengembalian kelebihanpembayaran meliputiantaralainPPNdanPPnBMatas pasporluarnegeri, barangbawaanyangdibawakeluarnegeriolehorangpribadipemegang Rp500ribu;serta(iry'pemberian dengansyaratnilaiPPNminilnalsebesar fasilitasperpajakan. pengertian meliputiantaralain.(y'perluasan Pokok-pokokperubahan IIU kepabeanan (iy' pemberatan penyelundupan; pegawaidalamrangkakesetaraan; sanksi;(llf pembinaan (rv/ perluasan fungsikawasanberikat;serta(v/ pembebasan dankeringanan, Pokok-pokokperrrbahan IJU cukaimeliputiantaralain:(y'penegasan objekcukai; (iy'pengawasan cukaimulaidariprosesproduksisampaidengandistribusi;(iiy' kewenangan pegawaidalamrangka audit,penyesuaian tarif,danpemberatan sanksi;sertafivl pembinaan kesetaraan. DampakterhadapPenerimaandanPerekonomian Perubahan UU perpajakanakan berdampakpadapenerimaan negaradan perekonomian, pendekmaupundalamjangka panjang. baikdalamjangka Dalamjangka pendek,perubahatr Peipajakan tersebut diperkirakan akan memberikan dampak UU (taxpotentialloss)sekitarRpl1,3triliun(0,32persen penurunan penerimaan perpajakan penerimaan perpajakan PDB)-Penurunan tersebutterdiridaripenerimaan PPh terhadap nonmigas PDB),yangsebagian besardiakibatkafl sekitarRp5,6triliun(0,16persenterhadap penurunan tarifdanpenyederhanaan lapisantarif,sertapenerimaan olehadanyarencana PPNdanPPnBMsekitarRp5,6triliun(0,16persenterhadap PDB),yangsebagian besar pemberian fasilitasdanperluasan basispajak,terutama disebabkan olehadanyarencana perubahan untukkomoditiekspor.Sedangkan, UU KUP,UU Kepabeanan, danUU Cukai penerimaan, diperkirakan akanmemberikan dampakpositifterhadap berkaitandengan meningkatnya kepatuhan wajibpajaksebagai akibatdarimenurunnya bebanpajak,dan meningkatnya dendadanpenalti. akanmemberikan dampak Selainitu,perubahan UU Perpajakan tersebutdiperkirakan positifterhadap perekonomian, meningkatnya daya beli masyarakat akibat berkaitandengan permintaandomestilqdanselanjutnya akan turunnyabebanpajakyangakanmeningkatkan produksidalamnegeri.DampakperubahanUU Perpajakan terhadap meningkatkan perekonomian garisbesaradalah meningkat secara sebagai berikut:pertumbuhan ekonomi 0,15persen, 0,28persen, kerjameningkat 30.000orang,danneraca inflasimenurun tenaga persen, perdagangan menurun0,03
65
IJabIV
Anggaran Pendapatan dan Belania Negara Tahun Anggaran 2007
tersebutdiharapkandapat UU perpajakan Dalamjangkapanjang,perubahan sistemperpajakanyangsehatdankompetitif,sertadapatlebihmeningkatkan menciptakan iklim investasiyanglebihkondusifdiIndonesiaDengan pajakdanmenciptakan kepatuhan penerimaan dampakpadameningkatnya demikiaqpadagiltannyaakandapatmemberikan jangka panjang. perekonomian dalam perpajakan, danmendorongberkembangnya
Dari rencana penerimaun perpaiakan tersebut, sasaran penerimaan pajak penghasilan (PPh) dalamAPBN tahun 2007 direncanakanmencapaiRp261,7tiliun atau 7,4persenterhadapPDB. Jumlahini sebagian PPh besar(84,3persen)berasaldaripenerimaan (15,7 pcrsen) sisanyanonmigas,sedangkan berasaldari PPhmigas.
pusat pengembangan payment)danpembentukan pemrosesandata (data processingcenter)kantor-kantordi lingkungan sertafu) modemisasi Direktorat JendcralPajak.
Di samping langkah-langkahperbaikan administrasiperpajakansepertidiuraikandi atas, dalamrangkamemperbaikisistemperpajakan yang dda,Pemerintah beberapawaktu yang Dalam APBN tahun 2007,penerimaanPPh lalu juga telah mengajukfln tancangan nonmigas direncanukanmencapaiRp220,5 amandemenatas Undang-undangNomor 17 hiliun, atau 6,2persenterhadapPDB. Jumlah Tahun 2000 tentangPajak Penghasilan, yar:lg pembahasan dan Rp45,4triliun (26,0 diharapkandapatdiselcsaikan ini, berartilebrhtinggisebesar dalamtahun 2006 ini juga, PPhnonmigas pengesahannya persen)dari sasaranpeneritnaan padatahun2007. yang dianggarkandalarnAPBN-P tahun 2006 sehinggadapatdiberlakukan Rp175,0triliun (5,6 persenterhadap Pokok-pokoksubstansiperubahanundangsebesar tersebutantaralain PDB). PeningkatanrencanapenerimaanPPh undangpajak penghasilan hal-halsebagaibenkut:(y'peningkatan nonmrgas tahun2007tersebut,selaindipengaruhi rnencakup kondisiekonomimakro,juga pelayanankepadawajib pajak, diantaranya olehperkembangan penyampaiansurat perbaikandi denganmemperkenankan berkaitandenganlangkahJangkah perpajakanyangtelahdan pembcritahuan(SPT) secaraelektronik; bidangadministrasi dalamtahun (iy' pemberiankemudahanperpajakankepada direncanakan untuk drlaksanakan 200?. Langkah-langkahpcnyempurnaan wajib pajak (WP), diantaranya dengan tidakkenapajak perpajakan tersebutmeliputiantara menaikkanbesamyapenghasilan administrasi WP orang pribadi wajibpajakorang (PTKP), memperkcnankan lain:(y'programekstensifikasi pribadi dan badan;(ti) program intensifikasi untuk mcnggunakannorrna pcnghitungan lapisan melalui pcnghasilanneto,sertamenycderhanakar.r pemungutan pajak yang dilaksanakan penegakan hukumsecarategas,tanpapandang tarif PPhorangpribadidari semulalirnalapisan memperkenalkan yangdiscrtaidenganupaya menjadiempatlapisan,dengan bulu dankonsisten, pencairantunggakanpaiak;(ii i) tarif tunggal untuk PPh badan; serta ftttl mengintensiflran peningkatankualitas pelayanankepadarvajib perluasanbasispajak, diantaranyamelalui tarifyang lebihtinggibagiWP tidak pajak dalam rangkamendorongkepatuhan pengenaan denganWP yangbersukarela (voluntary compliances) yang ber-NPWPdibandingkan srstem NPWP.Dalamjangka pendek,pelaksanaan rrelaluipcrluasalpenerapan dilaksanakan PPhtersebutakan pembayaran daLa amandemen Undang-undang pendaftaran, danpenyimpanan penerlriaanPPh Femperlambatlaju peningkatan secaraelektronik (e-registration,e-fling, e'
66
B q bI l '
ilnggoran Penddpdtutl dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1,007
nonmigas, namun dalam jangka panjang diharapkanmemberikandampakpositif terhadap p e l e k o n o m i a nn a s i o u a I d a n p c n c i i m a a n perpajakan. Sementaraitu, penerinman PPh ntigus dnhnt AI>IJNtdhun 2007 direncanaksn sebesur Rp!1,2 triliun, dta l,2 persen terhadtp PDB Jumlah tni bcrarti mengalamipeningkatanscbcsar Rp2-6triliun (6,6 persen)dari sasaranpenerimaan PPh migas yang dianggalkan dalam APBN-P tahun 2006 sebesarRp38,7 triliun (1,2 perscn t c r h a d a pP D B ) L e b i h ( i n g g i n y ar e n c e n a penerimaanPPh migas tahun 2007 tcrscbut, tcrutarnaberkaitandenganlcbih lingginl a asumsi harga minyak mentah Indonesia(ICP) yang digunakansebagaidasar perhitunganAPBN tahun 2007, yaitu sebesarU$65.0 per barel bila dibandingkanasumsi ICP APBN-P tahun 2006 sebesar U$62,0per barel .
(u/ peuyempurnaansistcn,teknologiinformasi. Sementalaitu, dalam rangka mepyempurnakan peraturan-peraturan di bidangPPN dan PPnBM, Pemerintah sa ini juga sudah mengajuhan rflnc(ngan umundemen terhudup Undangundang tentartg PPN dnn PPnBM, yang diharapkandapatdrlaksanakan padatahr.rn2007. Pokok-pokok substansidari perubahanatas Undang-undangPPN dan PPnBM tersebut antara lain mcncakup hal-hal sebagaiberikut: fy' penyerahanbarang kena pajak (BKP) oleh pengusahakena pajak (PKP) dalarn rangka penggabungan(merger) tidak dikenakanPPN; (lf pengenaantarif nol perscn atas eksporjasa kena pajak (JKP) atau BKP tidak bem.ujud; (iii) penetapan barang hasil pertanian yang langsungdiarnbildari sumbemyasebagaibarang bukan kena pajak; (lyl pembebasanPPN dan P P n B M b a g i p e l r v a k i l a nn e g a r a a s i n g : (u/ pembebasan PPN listrrk danair, sertafasilitas b a g i k e g i a t a n p e n a n g g u l a n g a nb e n c a n a ; (vf pcnggunaandee:ned pajak masukan untuk rnenghitungbesamyapajakmasukanyangdapat dikreditkan; dan plf pcningkatantarif tertinggi PPnBM dari 75 persenmenjadi200 persen.
Selanjutnya,sasaranpenerimnnn PPN dan PPnIIM dtrltnr APBN taltu n 2007 direncanaktur sebcsar Rp16l,0 triliun utau 1,6 perscn terhudup I'Dll JumIah ini, berarti mengalamipeningkatansebesarRp28,2 triliun (21,2 persen)dari sasaranpeneriuraanPPN dan PPnBM yang dianggarkandalamAPBN-P tahun Selanjutnya,penerimaan pajak buni dun 2006 sebesarRpl32,9 triliun (4.3 persentcrhadap bangunan (PRl)) dan beuperoleltan hnk atqs PDB). Lebih tingginyarcncanapenerimaanPPN t{Dtth dan bungunan (llPHTB) dalam APBN dan PPnBM tahun 2007 tcrsebut, selain tahun 2007 direncanakan sebesar didasarkanpadaperkiraanlebrhbaiknya kondisi Rp26,7 triliun (0,8 persen terltadap PDli). perekonomianIndoncsia dalam tahun 2007 Jumlah irr bersumberdari pcnerimaanPBB dibandingkandengankondisi pcrekonorlran sebesarRp2l,3 trilirur (0,6 persenterhadapPDB) nasional dalam tahun berjalan, juga dan per.erimaanBPI-ITB sebesarRp5,4 triliun m e m p e rh i t u n g k a n (0,2 pcrscnterhadapPDB). Apabiladibandurgkan langkah bcrbagai penyempurnaanadministrasi dan kcbijakan dengansasaranpcncrirnaanPBB dan BPFITB perpajakan yang tclah dan direncanakanakan ,vangditetapkan dalam RAPBN-P tahun 2006 diambil pernerintahdalamtahun 2007 sebesarRp22,5 triliun atau 0,7 perscnterhadap P DB, maka jumlah tersebut mengalami LangkahJangkahpcnycmpumaanadministrasi pcningkalan sebesarRp4,l triliunatan 18,3persen. p c r p a j a k a n .k h u s u s n y ad i b i d a n g P P N d a n PPnBM vang telahdan direncanakanakan terus Dalam APBN tahun 2007,penerimuun PBI) dilaksanakanperrcrintah d.rlarntahun 2001 antan direncantkun sebesur Rp21,3 triliun (0,6 Iain rneliputi:(f optimalisasipenerirraan,melalur persen terhadnp PDnl Jumlah ini, berarti upayaintensifikasipemung'"andanekstensifikasi rnengalamrpcningkat:ursebesarRp3, I triliLm ( I 7,I basis pajak, (lr) penyederhanaan persen) dari sasaran penerimaanPBB yang SPT masa; (ilrJ penvernpurnaal manajenen pemenksaan dialggar-kandalamAPBN-P tahun2006 sebesar palak,pen.vidikan danpcnagihan:(lv/ peningkatan R p 1 8 , 2 t r i l i u n ( 0 , 6 p e r s e nt c r h a d a pP D B ) . c f o k t i v i t a s d a n e f l s i e n s i o r p a n i s a s i :s e l t a PeningkatanrencanapenerimaanPBB dalam
67
Bab II:
Anggaran Pendapatan dan llelanja Negoro Tahttn Anggaran 2007
tahun2007tersebutterutamaberkaitandengan lebih baiknyakondisi perekonomiannasional dalam tahun 2007 jika dibandingkandengan dalamtahun berjalan kondisiperekonornian (tahun 2006), sebagaimana terlihat dari lebrh tingginyaasumsiperkiraanpertumbuhanekonomi penerimaan dalamtahun2007.dar lebihtinggr;rya Selainitu, rencana PBB sektorpertambangan. penerimaanPBB tahun 2007 }uga dipengaruhi penycmpumaan terhadap olehlangkahJangkah sistemdan berbagaikebijakan pembaharuan administrasiPBB yang secarat€rus menerus dilakukan.sepertiO prograrncanvasingsecara. yangdidukung dansisten.ratis berkesinambungan oleh bank dala dandata smart mapping PBB; (if peningkatanefektivitas dan efisiensi pemungutanPBB (iri) peningkatankualitas pelayanankcpadaWP melalui peningkatan kinerja pelayanansatu tempat; serta fivl pembayaran perluasankerjasama PBB melalui XlM,internet banhngdenganbankpemerintah danbankswastanasionalDi sisi lain,penerimaanBPHT'R dalam tahun 2007 direncanakansebesarRn5.1triliun Rp1,0triliun (22,9 persen)dari sasaran penerimaanBPHTB yang dianggarkandalam. APBN-P tahun2006sebesarRp4,4triliun (0,1 persenterhadapPDB). Peningkatanrencana nenerimaanBPHTB tahun 2007 tersebut kondisi icrutamaberkaitandenganmembaiknya perekonomiannasionaltahun depan yang diperkirakanakanmemberikandampakpositif pada sektorkonstruksidan trarsaksijual beli t a n a hd a n b a n g u n a nS c l a i ni t u , r e n c a n a penerimaan BPHTB tahun 2007 tersebutjuga peningkatan dipengaruhiolehlangkahJangkah efektivitasdan efisiensipcmungutanBPHTB, yang dilakukanterutamamelalui perbaikan yang menangani koordinasiantarinstansi penerirnaan BPHTB,sepertiBadanPertanahan Nasional (BPN), PPAT/Notaris, dan pemerintahan kabupaten/kota. DalarnAPBN tahun2007,pencrintaancukai direncanakansebesarRpl2,0 lriliun attu 1,2 persen lerhadap /'I),tJ. Jumlah ini, berarti peningkatan Rp3,5hiliun (9,1 mengalami sebesar
68
persen) dari sasaranpencrimaancukai yang dianggarkandalamAPBN-P tahun2006 sebesar R p 3 8 , 5 t r i l i u n ( 1 , 2 p e r s e nt e r h a d a pP D B ) . Rencanapenerimaancukai tahun 2007 tersebut dipengaruhi antara lain oleh berbagai langkah keblakan dan perbaikan administrasidi bidang penerirnaancukai, yang meliputi antara lain: /, penlcmpurnaan design d,ansecurily p,ta pita cukai; (iiy' patroli dan cukai; (i/ personalisasi (iv) audit. Di sampingitu, untuk operasi; serta mengoptimalkanpencapaiansasaranpenenmaan cukai tahun 2007 tersebut, Pemefintah juga tclah melakukan pembuhusutt bersamu lengun DPR-RI mengenai Ran cangan IJndang-undang tentang Perubahun utus 11 Tahun apkan sudah dalam tahun dalam tahun 2007. sehingga bisa diterapkan perubahan UndangPokok-pokok substansi antara lain undang tentang Cukai tersebut (y' (ii) perluasan kenaikan objek c:uka|, meliputi: tarif rnaksimal cukar (iii) pemberatansanksi pelanggaran di bidang cukai; serta (lv/ peningkatanpengalvasanmulai dari proses produksisarnpardistribusi. Sementara itu, sasaranpzlterimaan pajak kinnyn yang sebagim bestr berasal duri bea 2007 luhun mulerui, dulam APBN
persen)dari sasaranpenerimaanpajak lainnya yang dianggarkan dalam APBN-P tahun 2006 scbcsarRp2,6 triliun (0,1 persenterhadapPDB). Kenaikan penerirnaan pajak lainnya tersebut terutamadiscbabkanolehsemakinmeningkatnya transaksi ekonomi yang menggunakan bea materai sejalan denganperkiraan membaiknya laju pertumbuhanckonominasionaldalamtahun 2007 Di lain pihak, sasaranpe erimuun pujah periugttttgun internusiotrul dulam APRN tnhun 2007, tlirencanukan sehesarRp11,9 triliun (0,4persett terhadtp I'DB), yang berartl 0,3 persenlebih tinggi bila dibandingkandengan s a s a r a n p e n er i m a a n p a j a k p e r d a g a n g a n internasionalyang dianggarkandalam RAPBN-
Babll'
A
Penclopalon don [3ehnja Negara Ttlun Anggorq
2007
P tahun 2006. Sebagianbesar(96.6 pelsen)dari r e n c a n a p e n er . i m a l n pajak pcrdagangarr rntemasronal tahun 2007 tursebutherasaldari p e n e r i r n a a nb c a m a s u k . s e d a n g k a ns i s a n v a scbesar3,4 persenbcrasaldali pungutanekspor.
Sementala_ iLu.pcnerirfiuanpungatdn ekspor dalum APBN tahun 2007 diencanaian sebesar Rp0,5triliun. Jr.unlah ini berartisasaran
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBp) SesuaidenganUndang-lurdang Nomor20 Tahun 1997 tentangPenerimaanNegara Bukan pajak ( P N B P ) . r n e r u p a k a ns c l u n r h p e n e r l n : a a n T a r i f ) . U n r u k I n c n g o p t i t n a l k apne n c a p a i a n p e n e r i n t a h p u s a t y a n g b e r a s a l c l a r i l u a r rcncaua penerimaanbea rnasuk tahun 2007 perpalakan. Surnber PNBp ini berasal dari pencnnaal sumber daya alarn (SDA), bagian penie::intahatas laba BUMN (dividen). dan . a PNBP lainnya Perkemhangun pNBp ini sangat dipengaruhi oleh perubahan berbagni indikalor ekonomi makro, acruaama
saatini struktur PNBP rrasrh sangatdidominasi olehpencrimaanSDA, khususnyayangbelasal dari minvak bumr dan gas alarn. Selain ifu, p e r k e m b a n g a nP N B P j u g a b e r k a i t a n e r a t denganberbagailaugkahkebr.lakan yangdiarnbil olch pcmerintahdalam; fy' penvesuajanbcsaran t a l r f P N B P l a n g b c r . l : r k ud l m a s i n g - u r a s i n g kernentcrian/lembaga,(tf pcningkatan krncrja dali masing-masingkcmenterian/lembaga dalam menghasilkan (llrl pcncrapanataupun pcncabutanregulasltcrtcntu yangterkait dcngan P N B P ; s e r t r / / v / l m p l e r n e n l a spi r o g r a t u
Anggaran Pendapdtan don Belanja Negara Tahun Anggaran 2007
Box fV. 3: Kerjasama PerdaganganInternasional dan Harmonisasi Tarif
Latar Belakang perekonomianduniasaatini merupakansalahsatupemicu Pesatnyaperkembangan semakinterbukanyahubungansatunegaradengannegaralain, yang ditandaidengansemakin lajunyaaliranbarangdanjasaantarnegara,PerundingandanperJanjianperdaganganbebasdi beberapakawasantelahmempercepataliranbarangdanjasaantarnegaradi kawasantersebut, sepertiAFTA (,4584N Free Iiafu Area), NAFTA (North America Free TiadeAgreement), 'Iiafu Associallon), DR-CAFTA (TheDominiccvtRepublic Central EFTA(European I'-ree America Free Trade Agreement) dan APEC (Asia Pacific Economic Cooperation). Pe{anjianperdaganganbebastersebutdilakukandengancaramenghilangkanataumengurangi hambatan-hambatan di bidangperdagangan,baik dalambentuk hambatantarifmaupun nontarif Kerj asamaperdaganganantar negaradiharapkanbisameningkatkankesejahteraan negarayang terlibat dalamperjanjiantersebut,yaitu dengar mengandalkankomoditas yang memiliki keunggulankomparatif maupunkeunggulankompetitif. Alasan-alasanitulah yang melatarbelakangiIndonesiasebagaisalahsatunegaraterbuka yang berkomitmenuntuk ih.rt sertadalampeianjian perdaganganbebasdi berbagaikawasan.Selainmenjadi anggotaAFTA perjanjianperdaganganbebas di kawasanASEAN,Indonesiajugatelahmenandatangani yang Asia Pasifik, lebih dikenaldenganAPEC.Selainitu, Indonesiajugaikut dalampedanjian perdaganganregionalantaraASEAN denganChina,yang lebihdikenaldenganASEAN-Chiru Free Iiade Area (AC-FTA), sedangkandi tingkat dunia,Indonesiajugatelahmenandatangani perjanjianperdaganganbebasWTO (Workl Tiade Organization). Untuk mengantisipasiglobalisasiekonomi, danmendukungliberalisasiperdagangan intemasional,Pemerintahtelah menerbitkanIntruksi PresidenNomor 5 Tahun2003 tentang PaketKebijakanEkonomiMenjelangdanSesudah BerakhimyaProgramKeiasamadengan InternationalMonetary Fund. Salahsaturencanatindak dalampaketkebijakanekonomi prosedurdanfasilitasekspordanimpor denganmelaksanakan tersebutadalahpenyederhanaan harmonisasitanfkomoditi impor (termasukkomoditi pertanian)sesuaidenganperubahandaya samg. ProgramHarmonisasiTarif Bea Masuk padadasarnyaadalahmerupakanskema penyesuaiantarifbea masuksecarabertahap,sehinggatercipta suatustruktur tarifbea masuk yangharmoms,barkantarkelompokindustri (hulu danhilir) maupunantarprodukdalamsuatu urdustri.
Anggoran PLtdnyntnn dntt Bclunlo .\egara Taltut,lnggarnn 2007
Tirjuan Secaraumum,kerjasamaperdagangan illtemasionalditujukanuntuk mempercepat pertumbuhanekonomimasing-masing negaradi kawasantersebut,sedangkaqsecaraspesifih kerjasamaperdagangan intemasional tersebutditujukanuntuk: I
Memperkuatdanmeningkatkan kerjasamaekononl,perdagangan daninvestasi diantara paraanggota;
2
Meliberalisasisecaraprogresifdanmeningkatkanperdagangan barangdanjasa,serta perdagangan menciptakansuatusistem yangtransparandanmempermudahinvestasi,
3. Menggali bidang-bidangkerjasamayangbaru danmengembangkan kebrjakanyangtepat dalamrangkakerjasamaekonomidi antaraparaanggota; 4. Memfasilitasiintegrasiekonomiyanglebihefektifdariparaanggotadanmenjembatani kesenjangan pembangunan ekonomidiantaraparaanggota. Sementara itu, programharmonisasi tarif, padadasarnyamempunyaitujuanuntuk: (y' mendorongpeningkatanefisiensidandayasaingindustridalamnegeri;(ry'memberikan perlakuanyang adrl (fairness)unluk seluruhsektorindustri;(llf memberikankepastian berusahabagi investor;(ivJmengantisipasiGlobalisasiEkonomi (AFTA, APEC, danWTO); sefta(u)meningkatkan efisiensiadministrasi kepabeanan penyelundupan. danpencegahan Dengandemikian,padadasamyaperjanjianperdagangan intemasional dankebijakan harrnonisasi tarifmempunyaitujuanyang sama,yaitu untuk mer,ingkatkanpertumbuhan ekonomi, sertamemperlancar. arusbarangdanjasadari dan ke negara-negara anggota, Namun,tercapainyi,tujuantersebutharusdidularngolehkebijakanharmorusasi tarifyang yangefektifkepadamasyarakat konsisten,sertasosialisasi daninvestormengenaikebijakan pemerintahtersebut. ImplementasiProgram yaitu Saatini adatiga pekerjaanbesaryangharusdiselesaikan olehPemerintah, penunusan(y'Programharmonisasi tanfbeamasuk,(/y'Penyesuaian tarifbeamasukCEPT (ilf forAFTd dar Implementasi TarifBeaMasukdalamrangkaASEAN-ChinaFree Trade Area Pertama,programharmonisasi tarifbeamasukakanditerapkansecarabertahap denganmemperhatikan tingkat dayasaingproduknasional,memberikankepastianhukum bagiinvestor,n.rernberikan perlindunganbagrkonsumergdanmeningkatt
Anggoran Pendaptlan dan Belonja Negara Tolnm Anggaran 2007
Dalamrangkamenghannoniskantarifbea rnasuktersebut,tarifbea masukyangwajar atasproduk andalanditetapkanterlebihdahulu,barukemudiantarifbea masukproduk lain dalamsektorbersangkutandrharmoniskaqbaik ke hulu maupunke hilir Produk andalanadalah produk yang memihl
;laggaran Pendapatan dan Belanja Negara 'fahtn Anggoran 2002
denganmenerbitkan Keputusan MenteriKeuangan Nomor355/KMK.0l/2004(EIIPASEANChina,terdiri dai 52'7pos tarifl danKMK Nomor 356/KMK.01/2004(EHP Bilateral Indonesia-China, terdiridari46 postarif).Tarifbeamasukproduk-produk ini akanmenjadi nol persenpadatahun2006,baikdi Indonesia maupundi China. Sedatgkan, normaltrack. adalahprogrampenurunan tarifbeamasukantaraASEAN danChina,yangakanmulai diberlakukan pada1JuIl2005,secara bertahap sehingga menjadi padatahun2010 nolpersen denganpengecualian postarifyangdapatditurunkanmenjadinol persenpadatahun sejumlah 2012 TrmTarifsaatini sedang programnormaltrackyangdiperkirakan merumuskan meliputi lebihdari9.000postarif Sensitivetrack (normalsensitivedan highly sensitive)adalahprogrampenurunan tarifbeamasukantaraASEANdanChinayangdilakukanlebihlambatdarinormaltrack. produkyangmasuksensitivetrackmemiliki Sesuai kesepakatan, tarif maksimum 20 persen padatahun2012danditurunkan secara bertahap sdhingga menjadi5 persen padatahun2018, Sedangkan tarif beamasukprodukhighlysensitivetidak bolehmelebihi50 persenpada tahun20I 5. Programini dirumuskan bersama-sama dengannormaltrackdanakanditetapkan dalamsatupaketsebagai implementasi agreement dari on tradein goodsASEAN-China FTAyangditandatangani padaNopember 2004di Vientiane, Laos. Denganadaberbagai kesepakatan di bidangtarifbeamasuk,makaBuk-uTarifBea MasukIndonesiaakanmemilikimultiple-coloumn, masing-masing MFN, CEPTdanACFTA.Kolom ini akanbertambah apabilakesepakatan FTAantaraASEANdenganmitradialog lainnyasepertiKore4 Jepang, Australia,/New Zealand, yangsaatini dalamtahapnegosiasi, menjadibagiandariBukuTarifBeaMasukIndonesia. DampakTerhadap Penerimaan danPerekonomian Padasisipenerimaan perpajakan, implementasi perdagangan dariperjanjian intemasional (AFTA AC FTA)sertaharmonisasi tarifini diperkirakan akanmenurunkan penerimaan bea masukmelaluipenurunan tarifefektifdanimporkenabeamasuk(dutiableimport).Namun dalamjaiigkamenengah, pengurangan tarifbeamasukakanmeningkatkan impordankegiatan ekonomisehingga dapatmeningkatkan penerimaan perpajakan lainnya,baikPPNmaupun PPh, Padasisiperdagangan, harmonisasi perdagangan tarif danke{ asama intemasional akan menyebabkan terjadinya perubahan strukturperdagangan Indonesia. Darisisiimpor,barangbarangyangmasukke Indonesiadarinegara-negara lain akansemakinmeningkat yang membawa multipliereffectpadaduniausahadanperekonomian, terutama meningkatnya efisiensi dandayasaingindustri, Darisisiekspor, peluang pasarbagiproduk-produk andalan Indonesia di berbagai negaramitradaganglndonesia akanterbukalebar,karena hambatan perdagangan semakin dipersernpit dandihilangkan.
Bab IV
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007
keseluruhanPNBP mencapai 69,3 persen, milik negara(BIJMN) restrukturisasiperusahaan jumlahsetoran penerimaan lau sekitar 20,2 persen lari total yangmempengaruhi bagianpemerintah ataslabaBUMN yangakan pendapatannegara dan hibah. Sebagian SDA dalamtahun besardari rencanapenerunaan diter.ima olehpernerintah. 2007 tersebutberasaldari penerimaanSDA Berdasarkan berbagaiasumsiekonornimakro migas(95,6persen),sedangkan sisalyaberasal yangdipakaisebagaibasisperhitungan APBN pertambangan umum (2,4 perscn), dari SDA tahun2007,dan sekaligusmempertimbangkan (1,7persen) danSDAperikanan SDAkehutanan bcrbagailangkahkebriakanyangakandiambil (0,2persen). olehpemerintah sebagaimana diuraikandi atas, PerkembanganpenerimaanSDA migas ini maka dalamtahun 2007, PNBP ditargetkm sangat dipengaruhioleh berbagaifaklor mencapaisebesarRp210,9 triliun atau 6,0 persen terhadap PDB. Jumlah ini berarti fu n damental muupu n n onfu n dumenlul. FaLtorfundamentalyangbanyakmempengaruhi Rp18,9 menunjukkan adanyapcnurunan sebesar triliun (sekitar8,2 persen)bila dibandingkan penerimaan migas antara lain adalah hargaminyakmentahdi pasar dalam perkembangan dengansasaranPNBPyangdianggarkan Iifting. dan nilai tukar (7,4 internasionaf. tingkaa 2006 Rp229,8 triliun APBN-Ptahun sebesar persenterhadapPDB). Pcnurunanrencana rupiah terhadap dolar Amcrika Serikat, sedangkanfaktor nonfundamentalyang PNBPdalamAPBN tahun2007tersebutterjadi tcrutamasebagaiakibatdari turunnyarencana mempengaruhipenerimaanSDA migas penerimaanSDA dan pcncrimaanbagian diantaranya adalah kondisi gcopolitik intemasionaldi TrmurGngahyangdiperkirakan pemerintah ataslabaBUMN. masihbelummencntu.Dalamhallifing minyak, pemerintah senantiasa berupaya untuk Penerimaan Sumber Daya AIam dan memperkeciltingkat mcmpertahankan penunrnan lifting minyak, denganantara lain Penerimaansurnber daya alam (SDA) mernbuka lapanganmengembangkan atau negarayang diperoleh merupakanpenerimaan lapangan minyak baru. Di samping itu, kekayaanalam yang dari hasil pengelolaan pemerintahjuga akan mengambillangkahdikuasaiolehnegara.DalamAPBNtahun2007, produksi/ penerimaan Rp146,3 langkahkebijakangunameningkatkan SDA ditetapkan sebesar investasi, Iifting migasdanmemperbaikiiklim PDB.Jumlahini, triliunatau4,1pcrsenterhadap denganantaralain: (y' meningkatkankegiatan berarti rnergalamipenurunanscbcsarRp19,4 cadanganbaru; dengan eksplorasiuntuk menemukan triliunatauI1,7 persenbrladibandingkan (iy' investasi dengan meningkatkan kegiatan sasaranpenerimaanSDA yang dianggarkan dalamAPBN-Ptahun2006 scbcsarRp165,7 menawarkanwilayah kcrja baru melalui penawaranregulerdanpenawaran mekanisme triliun.Lebihrendahnya targetpenerimaan SDA (llf memberikan dukunganbagi langsung; serta tahun2007 terutamadipicu oleh menulunnya calon investor untuk mclakukankegiatan targetpenerimaanSDA niigas scbagaiakibat eksplorasi dan eksploitasi,terutamauntuk perkiraanmenguatnya nilai tukar rupiahterhadap Indonesiadanlapangaxmarginal, karvasan timur target dolarArnerikaScrikat,scrtamenurunnya penerimaanSDA perikanan.Narnundemikian, denganmaksudagarsemakinbanyakinvestor modalnyadi pcncrimaan SDA tahun2007 tersebutmasih yangtcrtarik untuk menanamkan hulu migas. sektor merupakansumber penerirnaanutama atau terbcsarbagiPNBP,DalamAPBN tahun2007, rtimbangkanberbagailangkah Denganmcmpe kontribusi penerimuan SDA terhadap diuraikandi atas,serta kebijakansebagairnana
B a bl l '
,lngg?ran Pendapotqn elqttjJelauo \:egara khtn /l ggtlra
2007
atasdasarperhitungaunllaitukar lupiah rata-rata serta penataanruang denganrnempcrhatikan fungsi lingkungan; (lvl pembcriansosialisast Rp9 300 per dolatAmcrika Serikat.hargaratarata minvak mcntahIndonesia(lCP) US$63,0 kepada pemerintahdaerah tentang tata cara p c n l e t o r a n P N B P d a r i p e n e r i m a a nS D A per barcl, dan tingkat iflrg minl.ak mentah l,0 pefiambanganumurnke kas negara,scrta kuasa juta barel per harr, maka dalatl APBN tahun peltambangan yangdrterbitkanoleh Pemdayang 2007 penerimaanSDA migas ditctapkan ke pemerintahpusat,scrta mencapaiRp 139,9tnliun atau4,0 pcrsenterhadap kcmudiandrtembuskan (v/ prodr.rksi optimalisasi danpenl,cdiaanbahan PDB. Turget penerimaun SDA migus tahun baku mincral. batubara.dan panas bumr dalam 2007 tersebut mnmpu memberikan kontribusi rangka meningkatkandcvisa negara.Selain itu, sebistr 66,3 perscn duri tokrl PNBP atau pemerintah juga akan melakukan langkahsehitar 19,-1 persen lerhtdap total langkah untuk rneminimalisasidampak dari pgndaputan negara clan hibuh. lika gangguansosral,tennasuk pcnambangantanpa dibandingkandcngansasaranpenelimaanSDA m i g 4 s d a l a m A P B N - P t a h u n 2 0 0 6 s e b e s a r izin (Peti), sefta mempcrmudahperizinandan mendorong pemsahaan vang ber:statuskajian Rp l5 9,8 triliun, maka rencanapcncrimaanSDA kelayakan dan konstruksi untuk ditingkatkan migas dalam tahun 2007 tersebut berarti menjadi status produksi atau cksploitasi dalarn menunjukkanadanyapenurunansebesarRp 19,9 dara tarik para investor. t r l l l u n a t a u 1 2 , 5 p e r s e n .F a k t o r p e n v e b a b rangkamenrngkatkan turunnya penerimaanSDA migas yang cukup Perhitunganpenelrmaan SDA pertarnbangan s i g n i f i k a nd a l a mt a h u n2 0 0 7d a r i s a s a r J n )ang umurn, sesuaiPeraturanPerlerintah Nomor 45 dianggalkan dalam APBN-P tahun 2006, yaitu Tahun 2003 tcntang Jenisdan Tarif Pcncrimaan adanya penerirnaan vang berasal dali Negara Bukan Pajak yang Berlaku di pembayarantunggakan kewajrban penyetoran DepartemenEnergi dan SumberDaya Mineral, penerimaanmigastalnn 2005 olehPT Pertan.rina yang berlaku secaraefekttf rnulai tahun 2005, dalamAPBN-P tahun2006.Targctpenerimaan ditcntukan oleh arealluas rvilayah, volurne SDA migas tahun 2007 tersebutterdiri dari produksi, halga jual, dan tarif yang drtetapkan. penerimaanSDA rmnyakbumi sebcsarRp I03,9 Beldasarkanpadaformula perhitungantersebut, triliun (2,9 persenterhadapPDB) dan dansckaligusmernpelhitungkan langkahJangkah penenrnaanSDA gasalam sebesarRp36,0triliun yang kebrlakan akandiaurbilolehpernerintah di ( 1,0 persentcrhadapPDB). bidangpertambanganumum, makap enerimaun SDA perlumbungan umun dalam APBN Sementara itu, dalam up.tJ)u untuk tahun 2007 ditetapkcn sebesarRp3,6 triliun meningkutkan SDA lten eri mau n utau 0,1 persen terhudup PDIJ Penerimaan pertantbangan umunt. dalam tahun 2007 SDA pertambanganuurum tahun 2007 tersebr.rt tnendatangpcmerintahakanmelakukanlangkahmelipu[i iurantetap(landrent)Pi:p1-06 trilir'ln,serta langkah kebrjakanyang mcliputi antara larn (royally) iuran eksploitasi dandanahasil produksi ftJ pembenan kcpastian hukum kepada para baiubara (DHPB) Rp3,5 tLiliun Apabila tnvestordi scktor pertambanganscrtamenjarlin dengansasaranpenerirlaanSDA situasidal kondisiyangkondusif;ff peningkatan dibandingkan penatrrbangan urrum vallg diperkilakan dalam p e l a l , a n a nk e p a d a m a s y a r a k a t d a l a m h a l A P B N - P t a h u n 2 0 0 6 s e b e s a rR p 3 , 5 t r i l i u n . , informasi tentang sumber daya mineral, panas berartirnenunjukkanadanvapeningkatansebesar bumr dan air tanah scrta pengenalandaerahRp0,l triliun alau 2.4 pelsen Lcbih ringginya daetahvang mempunyaisurnberda.vaalamyang cukup potensral;dl, upaya-upayakonselvasi, target penerlmaanSDA pertambanganumum dandiversifikasisumberda1.amincraldanenergi, dalamtahun2007 tersebutantaralain discbabkan olch meningkatnyaJumlahproduksl batubara.
75
l)ab II'
.lngyarott Ptndopatan Jan B,ltra
Di sisi lain- dalunt rangka optimnlisasi penerim n SDA hehutunan ugar mampu berperan lehih hesar dalam APBN, dan sekaligusmengcliminireksesdandampaknegatif dali pengelolaanhutan, dalam tahun 2007 akan ditcmpuh berbagai langkah kebijakan, yang nelipnti antara lain: /y' penyempurnaansistem administrasi hasil kehutanan;(/y' minimalisasi penebangan liar (tllegol Logging) dan perdaganganka1,u ilegal; flttl peningkatan kapdsitasproduksihasilhulanbukankalu, seperti getah, damar, dan rotan; (lv.) rehabilitasi dan konservasisumberdayahutandenganmenjaga dan mcmcliharakeutuhanhutan dan flingsinya; serta (vJ pembcrdayaan perekonomian rnasyarakatdi dalam dan sekitar hutan, dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunanhutan. Selain berbagai langkah kebijakantersebut,dalamtahun2007 pemerintah juga akan mernbangunsistern pengar'vasan p c n y c l e n g g a r a a n k e h u t a n a n y a n g l e bi h transparan, efisicn dan cfektif, serta pelayananprima sesuardengan mengedepankan prinsip-prinsip good governance agar hasil pengelolaanhutan dapat mcnbcrikan manfaat yang optimal bagi APBN Di samping mcmpcrtimbangkanberbagailangkahkebrlakan optimalisasipenerimaanSDAkehutananscperti diulaikan di atas, dalam APBN talun 2007 Iarget pcncrimaanSDA kehutananjuga didasarkan pada asumsi perhitungan scbagai berikut; (y' rencanakarya tahunan(RKT), yaitu luas produksi kayu untuk provisi sutnberdaya hutan (PSDH) dan dana rcboisasi(DR) diperkirakanmencapai 9,1 juta meter kubik (mr), yang mcliputi hutan tanaman(Perhutani)seluas900 ribu mr, produksi hutantanamanindustri sebanyak25.794 ribu m3 dan produksihasil hutanbukankayu sobcsar422 ribu ton; dan ft, adanyapenyempumaan berbagai ketentuantarif untuk masing-masingjenis kayu dan produksi hutanbukankayr, serlaperubahan harga patokan PSDH untuk kayu jati. Berdasarkan langkah-langkahkeb4akan yang akan ditcmpuh dalam tahun 2007. dan memperhatikan dasar-dasarperhitungan
76
\tgcrn
T.ltutr llttgg,r\ut :001
sebagaimanadiuraikan diatas, maka dalarn APBN tahun 2007 penerimaan SDA kehuttmun ditekrykan mencap Rp2.550,0 miliar atuu 0,1 persen terhudup PDB. Jumlah tersebutterdiri dari penerimaandana reboisasi ( D R ) R p 1 . 1 0 2 , 0m i l i a r .p e n e r i m a c pn r o v i s i sumberdayallrtaa (PSDH) Rp 1.217miliar, serta iuran hak pengusahaanhutan (IHPH) Rp3 I miliar, TargetpenerimaanSDA kehutanandalam tahun2007 tcrscbutbcrarti menunjukkanadanya kenaikansebesarRp540 rniliar atau 26,9 pcrscn bila drbandingkan dengansasaranpenerimaan SDA kehutanandalam APBN-P tahun 2006 sebesarRp2.010,0 miliar. Kenaikan target penerimaan SDA kehutanan dalam tahun 2007 tersebut berkniton dengan meningkatnya kaota produksi kayu. Selanjutnya,penerimaanSDA pcrikanan,sesuai Peraturan Pemeriltah Nornor 62 Tahun 2002 tentang Tarif Pungutan PNBP Departemen Kelautan dan Perikanan,mcliputi: (f pungutan pengusahaanperikanan (PPP), termasuk di dalamnyapungutanperikananasing (PPA), dan f, pungutan hasil perikanan (PHP). Dalam rangkamengoptimalkanpenerimaannegara,dan sckaligus mewujudkan pengelolaan potensi sumber daya kelaulun yung berkelanjutan, dalam tthun 2007 &an tlitempuh langkuhIanghah kebijakar?,yang meliputr antara larn: (l pengembanganperikanan budidaya y'ang berdaya saing dan berrvarvasanlingkungan; f i , p e r k u a t a n d a n p e n g e m b a n g a nu s a h a pcrikanantangkapnasionalsecaraefisien,lestari, dan berbasis kerakl,atan; (lirl pcningkatan rehabilitasidankonsenrasisumberdayakelautar.r danpcrikanan,(lvJperumusanrencanaprogtam dankegiatanyang dampaknyadapatncnycntuh Iangsung pada masyarakat; lvl perkuatan pengawasandan pengendalianpcmanfaatan sumbet daya kelautan dan perikanan; serta (ur) memperkokohrisct dan iptek kelautan dan perikanau Selainmernperhmbangkanberbagai langkahoptimalisasipcncrimaansepertidiurakan diatas,target penerimaanSDA perikanandalam
Ilub II
.,ltlggaron Fenclopettttt datt llelanl a |iegcut'l
f a h u n 2 0 0 7 l u g a d i d a s a r k a np a d a a s u m s i perhitungan bahr.vajumlah produksi pcrikanan dalamtahun2007 drpelkirakanmcncapai8-3 luta ton, denganarmadakapal 5.557 unit kapal ikan Indonesia.Denganmernper1imbangkan bcrbagai langkah kcbijakau yang akan diambil di brdang SDA perikanan, serta mcmperhatikanasumsiasumsi perhitungansebagaimanadikemukakan di atas,maka penenmaanSDA pcrikanandalam APBN tahun 2007 ditetapkansebesar: Rp250 m i l i a r . J u r n l a hi n i m c l i p u t i p e n e r i m a a n l ang berasal dari pungutan pengusahaanpcrikanan (PPP) Rp36,5 rniliar', dan pcncrimaan dar i pungutanhasil perikanan(PHP) sebesarRp2l3,5 miliar.'Ihrgetpenerimaan SDAperikanandalam tahun 2007 torsebut ber.arti mcngalami penurunansebesat'Rpl64-l miliar atau j9,6 p e r s e n b i l a d i b a n d i n g k a nd e n g a n s a s a r a n penetimaan SDA perikanan dalam APBN-P tahun2006 sebesalRp414,I miliar Penumnan target penerimaanSDA perikanandalam tahun 2007 tersebutscjalandenganadanyakcbr;akan p e n g u r a n g a juu m l a h k a p a l i k a n a s i n g y a n g beroperasi di wilayah perairan Indonesia, dan berakhrmyapcrjanjranbilateral
Penerimaa n Bag ia n Pemeri nta h atas Laba BUMN APBN tahun 2007, penerimaan yang berasal dari bagian pemerintah atas luba BUMN (dit,iden) direncanukun sebesar Rp 19,1 triliun atau 0,5 persen terhadap PDR J:/.mlah ini berarti mennnjukkan adanya penrtrunan s c b e s a rR p 3 , 2 t r i l i u n a t a u 1 4 , 4 p e r s e nb i l a d i b a n d i n g k a nd c n g a np e r k i l a a n p e n c r i m a n bagian pcnerintah atas laba BUMN dalam APBN-P tahun 2006,vang rnencapaiRp22,3 t r i l i u n ( 0 , 7 p c r s e n t e r h a d a pP D B ) . L e b i h rcndahn.vatarget penerimaanyang berasal dari bagianpemerintahataslaba BUMN dalamtahun 2007 tcrsebut terutama discbabkanoleh: /i) drperlitungkamya penerimaanyang berasaldari dividcn interrrn PT Pertamina dalaur sasaran
ahu t,.Ittg.qaron 2 007
penerimaanbagianpcnerintah ataslabaBUMN dalam APBN tahun 2006: (tr) adanya pembavarantnnggakan dividcn PT Pertamina taliun 2005 kcpada perletintah; scrta (iii) adanyasurplus BI yang ditampung dalam perhitungauAPBN-P tahun2006.Perludiketahui bal.nvaketiga unsur peneriuraantersebut tidak a d e d a l a m p c r h i r L r n g arne n c a n ap c n c r i r n a a n bagian pemerrntah atas laba BUMN pada APBN tahun 2007. Untuk mengam ankan upayd pemenuhan sasaran penerimaan bagian pemerintuh atas laha BUMN yang ditetupkankan dalam APBN tahun 2007 terscbu!,rnakasebagaimana tertuang dalam rcncana strategis Kementcrian BUMN, dalam tahun 2007 mendatangakan diambil langkahJangkahkebij akanberupa antara lain: (f penyelesaianproses restr.ukturisasi BUMN, terutarna dalarl rangka mendorong sinergi dan melakukan konsolidasiBUMN, t r a n s f o r r n a sbi i s n i s d a n k e l a n j u t a nr e n c a n a regroupitlg BUMN, (tf identrfikasi aliansi stratcgisdaupengembangan usahaBUMN yang diutamakanpada BUMN yang berbasissumbcr daya alam (resourcesbased);( f penyclarasan sccaraoptirnal kebi.jakanintcrnal dan industrial serta pasar tempat BUMN beroperasi dan mengimplcmenta stkan Ii nkages p rogra mme antar-BUMN; (tvl membangun BUMN yang tangguh dan berdaya saing tinggi dalam pelsainganglobal melalui kegiatan revitalisasi BUMN, (v/ konsolidasiper sektorBUMN sesuar dcngan kajian konsultan independenserta m e m i s a h k a nf u n g s i k o m e r s i a l d a n P S O , (vi) penycntpurnaansistempembinaanBUIWN yang meliputi antaralain pcmbcrianrewardand p u n i s h m e n t- p e n c r a p a nk e y p e r l b r m a n c e i n d i c a ro r s / K P 1 l , p e n y e m p u r n a a ns i s t e m r e n u m e r a s iy a n g m e n g a r a hk e p a d a p a s a r (market), dan penvempumaanpenilaiantingkat kesehatanBUMN, khususnyauntuk BUMN l a s a k e u a n g a n , ( v r l l p e n i n g k a t a nu p a y a pcntahamanmaslarakat daa daerah terhadap keberadaan BUMN; fvtt, peningkatan
77
B L f il l '
,.|rrggtrrdn ['e nddpatan .lL1 Be I 1jtt ],bgoru'l hI Mn ;h 1.garan 2007
prolitrsaslBUMN untuk mendukungpenlngkatan pencrimaanAPBN dari BUMN: (ix./pengelolaan database BUMN yang baik mclalur sistern informasi manajcmcnyangterinteg::asi;scrta(x] peningkatan pelaksanaan progran Gttod Corporute Governance(GCG) dan manaJemen risiko secarabaik di masing-masingBUMN dan juga di Kementerran BUMN.
PNBPLainnya U p a y ao p t i m a l i s a spio t e n spi c u c r i n t a anne g a l r yang bersun.rber dari PNBP laimya, merupakan satu langkah stratcgisdalam rneinperbesar salah kontribusi PNBP bagi APBN dan memperkuat kapasitas fiskal. Namun demikian, upaya optimalisasi pcncrimaandari PNBP lainnya dimaksud perln mempcrhatikan:(y' dampak pengcnaanpungutan jasa pelayanan tefhadap masyarakat dan kegiatan usahanya; (ii) biaya penyelenggaraan kcgiatan pemerintah sehubungan dengan jenis PNBP yang bersanglantan:scfia (iii) aspek keadilan dalam pcngenaanbeban kepada masyarakat. Dalatn rarlgka mcngoptimalkankontribusi PNBP latnnya pada penerimaanncgara, dalarn tahun 2007 mendatangpemerintal.r akanmcngambilberbagai yang meliputi antara lain: langkah kcbijakan (y' peninjauan dan penyempurnaanperaturan tentang tarif atas jenis PNBP pada mastngmasing kementerian/lerrbaga,(i,/ peningkatan pengawasantcrhadappelaksanaanpemungutan d a n p e n y e t o r a nP N B P y a n g d i k e l o l a o l c h (tl,/ sosialisasiPeraturau kementerian/lernbaga; P e m e r i n t a hN o m o r 2 2 t a h u n 2 0 0 4 t e n t a n g PerneriksaanPNBP dan pen),usunanketentuan pelaksanaannya,se a (iv) penerapan pola pengelolaankeuanganbadan layanan umum (PPK-BLU) pada l3 rumah sakit eks PcrusahaanJalvatan (Pe4an) dan mclanjutkan penyempurnaanpcraturan pelaksanaannya. Dcngan mempertimbangkanbcrbagai langkah kebijakarl optimalisasi PNBP sebagaimana dikcmukakan di atas, maka sasaran PNBP
78
lainnl,a dalan.rAPBN tahun 2007 dttcrapkan mencapaiI{p45,6 triliun atau 1,3 persentelhadap PDB. Jumlahini berarti mengalamipeningkatan s e b e s a rR p 3 , 8 t r r l i u n ( 9 0 p e r s c n ) b i l a dibandingkandengansasatanPNBP larnn.va dalamAPBN-Ptahun2006sebcsarRp4 l,ll trjliun ( 1 , 3 p e r s e n P D B ) , m e n i n g k a t n y ar c n c a n a penerimaanPNBP lainnya dalam tahun 2007, terutama disebabkan karcna ditampungnl,a rencanapencrimaanpiutangnegaradari produksi batubara. Di lain pihak, PNBP lainnva dalam APBN tahun 2007 telah memperhitungkau: f, pcncatatan pendapatancnam perguruan tinggi berstatus Badan Hukr.un Milik Negara (BHMN) sebesarRp2,4 tt iliun; (ltl rencana p e n e r i m a a nl r a s i l o p c r a s i i l l e g a l l o g g i n g s c b e s aR r p 2 . ot r i l i u n .( l r r )r c n c a n ap c n e r i m a a n yang berkaitan denganprogram Gcrakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRFIL) sebesarRp4,2triliun; (lvl penelimaan dari 13 rumah sakit BadanLayananUrnum (cks RS Perjan) sebesarRpl,7 triliun; serta lvJ pencrimaandarr hasil pelelanganaset bank dalam likuidasi (BDL) sebesarRpO,1triliun.
Penerimaan Hibah Penerimaan negaru yang berusnl dari hibah lalam APBN lahun 2007 lirencanakan sebesur Rp2,7 triliun atau 0,1 persen terhadap PDB. Jumlah im, berarri lcbih rendah sebesarRpl,6 triliun (36,9persen)dari pcrkiraan 2006 penelimaan hibah dalam APBN-P tal.Lrr.r jumlah tersebut, sebcsarRp4,2 triliun. Dari sekrtarRp2,0triliun ataukuranglebih74,8pcrsen untuk merllbiayai diantaranyaakandipergunakan bcrbagai prograln yang terkait dengan proses dal Nias; yang rehabilitasidanrckonstruksrAceh akan dikelola langsungolch Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi(BRR) Aceh - Nias, scbagai lembagayang Lelahditunjuk guna menlngani prosesrchabilitasidanrekonstruksilvilayahAceh dan Nias pasca bencanaalam gempabumi dan gelonibangtsunami. Sementaraitu, sisanya,
BQbII,
;Inggarun Petk/apcr lou clatt llelanj a )ie gara'folurn .tlrlgE:oro 2 A07
sebesar25,2 persenakan dipergunakanuntuk lnembiayai bertragai prograflr ataupun proyek yangtelahdiscpakatibersa]naantaraPemerintah Indonesia dengan pihak pemberi hibah lrerdasarkannota kesepahamanMemorandltm oJ Understand ing/Mo U) . Pada dasarnya, penerimaanhibah yang tercatat dalam APBN hanyalah penerimaanhibah yang proses p e n c a i r a n n v ad i l a k u k a n b c r d a s a r k a np a d a mckanisme APBN (on budget). Di ftar rnekanismeAPBN tersebut, Indonesiamelalui BRRAceh - Nias, iuga banyak sekali menerima bantuan hibah untuk kcpcrluan rchabilitasi dan rckonstruksiAceh - Nias. Namnn, oleh karena proses pencarrandan pelaksanaanproyek di l a p a n g a dn i l a k u k a ns e n d i roi l e hm a s i n g - r n a s i n g pihak donor tanpa mclalui mckanismc dan proscdurAPBN, maka hibah semacamitu trdak tercatat dalam LPBN (olf budgerl. Meskipun para donatur melaksanakansendiri proyckproyck rchabilitasidan rekonstruksidiAceh dan Nras tanpa melibatkan Pemerintah Indonesia, pihak BRR Aceh - Nias tetap mclakukan koordinasi dan pengarvasan terhadap pelaksanaanproyek-proyektersebut. Sebagaimanahalnya dcnganpcncrimaanhibah pada tahun-tahunsebelumnya,khususnyayang terkait dengan program rehabilitasi dan rekonstruksiAceh - Nias, PemerintahIndoncsia dircncanakan akan menerima bantuan berupa hibah multilateral darrMuln Donor TrustFund yang dikelola oleh Bank Dtnia (World Bank). Selain itu, pemcrintahjuga dircncanakanakan mcncrima hibah dari Bank Pen.rbangunan Asia (Asian DevelopmentBctnk) guna mernbiayai program lanjutan Earthquake and Tsttnami Emergency ,Support ProTect (ETESP) Dr sampinghibahmultilateral,PemerintalIndonesia juga mencrimahibahdalam kerangkakerjasama brlateral,khususnyadari PernerintahJerman. Adapun program atau proyck yang akan dilaksanakan dengan menggunakansumber pembtayaandari hibah diantaranyamcliputi: (r.Jsektorekonomi; fif sektor: pendidikan;
ali, sektof kesehatan;(luJ sektor rnfiastruktur, pcrumahan dan pertanahan, fv/ sektor kelenrbagaan,fvl] sektol keagamaan. (vii) sektorsosialkemasvarakatan,scrta (uly' sektor tata ruang Gambaranpcndapatanlegara dan hrbahdalarn APBN-P tahun 2006 dan APBN tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel IY.2.
Belanja Negara Sebagaisalah satu instrumcn kcbijakan fiskal, kebtlakan dan alokasi anggaranbelanja negara mempunvaiperananyang sangarsrrategisbagi pernerintahdalamurencapaitujuan dansasaransasaranpembangunansesuai dengalrvisi dan rnisi dari Presidenterpilih Oleh karcna itu, pengelalaan kebijuhan alokasi anggaran helanja negara harus dilakukun secara hatihati agar selaras dengan arah dan agenda pembungunan yang telah digariskun dalam tencdnd pemhtngunan jangka menengah dan rencana pembangunan jangha pendek (tuhunan) Pedomanpokok yang trenjadi acuan dalam penlusunan kcbr.lakanalokasi anggaran belanjanegaradalamAPBN tahun2007 adalah: {y' RencatraPembangunanJangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004 - 2009, sebagai j angkamencngah, arah kebrlakanpembangunan scrta ff prioritas, program dan kegiatanyang tertuang dalam Rencana Kcrja Pcmerintah ( R K P ) t a h u n 2 0 0 7 , s e b a g a ip e d o m a nb a g i penyusunan kcbr.;akanpembangunanbe::ikut rencana kerja dan anggaran kementcrian dan l e m b a g a . P r o s e s p e r e n c a n a a na n g g a r a n drmaksudmengacukcpada amanat UndangrurdangNomor 17Tahun2003tentangKeuargan Ncgara dan Undang-undangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPcrcncanaan Penbangunan Nasional, yang men,vatakanbahwa RKP menjadi pedonan bagi penlusunan RAPBN. D a l a m R P J M N a s i o n a l2 0 0 4 - 2 0 0 9 "vang ditetapkandalam PeraturanPresidenNomor 7 Tahun 2005 telah digariskan tiga agenda pembunguntn 2004 - 2009. sebagai arah pembangunanjangka mencngah, yaitu: {y' rnenciptakanIndonesiayangamandandamai;
19
,,ltrygaran Petldepqtqndan Beldnj.t Negara Tahurt
IJabIl'
TabellV.2 I) PENDAPATANNEGARA DAN HIBAH APBN 2006,APBN-P2006DAN APBN 2OO7 (dalamtriliun rupiah) 2006 9o tltd PDB L
Pen€rimaanDalam Ncgcri 1. PeneriDaanlerpajakatr a. Pajak Dalam Ncgeri i. Pajakpcnghasilan 1. Migas 2 NonMlgas ii. Pajakpertambahrnnilai iii Pajakbumi danbaDgunan iv, BPHTts v Cukai vi. Paiaklain ya b, PajakPcrdaganganlnlcrnasiollal r, Ilca masuk n. Pajak/pungutan ekspol2. I'enerimaanNegaraBlkan Pajak a. PenerimaanSDA
i. Migas ii. NonMigas b. BaBianLaba BUMN c. I'NBI'LaiDnya II. tlibah Jun ab
2007 7o thd
At,BN.t' ff;t
621,6 416; 399,3 210,'t 3'7,5 l'13,2 128,3 r5,? 5,3 36,5 2,8 17,0 16,6 0,4 20sJ 151,6
20,4 r3,1 13,1 6,9 t,2 5,'7 4,2 0,5 0,2 1,2 0,1 0,6 0,5 0,0 6,8 5,0
654,9 425,1 4702 211,7 18,'l 175,0 t32,9 r8,2 4,4 38,5
t46,2 5,4 n3 30,4 3,6
4,8 0,2 0,8 l,o
159,8
0,1
41,8 4,2
625,2
20,6
659,1
14,8 ll,6 t,2 229,8 165,7
21,0 13,6 73,2 6,9 1,2 5,6 0,6 0,1 1,2 0,1 0,5 0,4 0,0 1A 5l
5,1 o,2 OJ 1,3 0,1 2l,l
720,4 509,5 494,6 26t,1 4t,2 220,5 161,0 111
5,4 42,0 14,9 t4,4 0,5 210,9 r46J
PDB 20,4 t4,4 14,0 't,4 1,2 4,6 0,6 0,2 1,2 0,1 I,4 0,4 0,0 6,0 4,1
t39,9 6,4 l9,l 45,6
4,0 0,2 0,5 1J 0,1
723,1
20,5
l) Perhedran sdtu angka di belakal)g kolna terhadap a gka penjundahan adalah karena pembulrtan Sumber: Deprrtemen Keuan8an RI
( l f m e n c i p t a k a nI n d o n e s i ay a n g a d i l d a n d e m o kl a t i s ; s e r t a ( i i i ) m e n i n g k a t k a n kesejalrteraan rakyat. Untuk mcwujudkanketiga agcnda pembangunanyang merupakan misi pembang nan nasionaltersebut,maka ditcmpuh dua strategi pokok pcmbangunan,Pertama, strategi penataan kembali Indonesia, yang d i a r a h k a n u n t u k m e n y e l a m a t k a n sl s t c m ketatanegaraan Republik Indonesiaberdasarkan scmangat,jiwa, nilai, dan konsensusdasaryang melandasiberdirinyaNegaraKesatuanRepublik Indonesia(NKRI), yary meliputi Pancasila, UUD 1945, tetap tegaknyaNKRI, serta tetap bcrkembangn,vapluralisme dan keberagaman dengan prinsip Bhinneka Ttnggal lka Kedua, strategipembangunanIndonesiayang diarahkan
80
untuk mcmbangunIndonesiadi segala bidang, yang merupakan perwujudan dari amanat PembnkaanUUD 1945, tcrutama dalam pemenuhanhak dasar rakyat dan penciptaan landasanpenbangunanyang kokoh Dalam rangka pclaksanaan ketiga agenda pembangunan diurarkandi nasionalsebagairnana atas, maka sesuai dengan "Tema Pembutgunan Nasional 2007" dalam P.KP 2007 ("vangdisepakatibersamaPemerintahdan D P R - R I d a l a m P e m b i c a r a a nP e n d a h u l u a n P e n y u s u n a nR A P B N t a h u n 2 0 0 7 ) , y a i t u "meningkatkan kesempalan kerju dan menanggulangi kemiskinan dalam rangku neningkulkun kesejahteraanrakyar". telah
lJah ll
'
,,)ttggarattPenclapatcutdart Belula
ditetapkanpriorrtas-priontaspembangunan tahun 2 0 0 7 , s c b a g a rb e r i k u t : ( f p e n a n g g u l a n g a n keuriskinan;frl peningkatankcsempatankerja, inrestasi-danekspor://i/J revitalisasi pcrtanian. p e r i k a n a n , k e h u t a n a n - d a n p er d e sa a n : n k s e s i b j l i t adsi n k u a l i r a s 1 i v /p e n i n g k a t a a pcndidikandankeschatan;fvl penegakanhukum dan hak azasi manusia (tlAM), pemberanLasan korrpsi, dan rcfonnasi birokrasi; (vi) pengualan kcmampuanpertahanan,pernantapan keamanan dan ketcrtiban, serta pcnyelesaiankonflik; {vrf rehabilitasi dan rekonstruksi provinsi N a n g g r o eA c e h D a r u s s a l a m iNAD;, Nias (SurnateraUtara), DaerahIstimewaYogyakarta dan Jawa Tengah, serta mitigasi dan penanggulanganbencana; (viii) petcepatan pc rbangunan i n f r a s t r uk t u r ; serta (lr./ pcmbangunan dacrah perbatasan dan wilayahterisolir Scsuai dengan agcnda, prioritas, dan teura pembangunan2007 tersebut di atas. maka kebijakan alokasi unggaran behnja ncgurt tlulum APRN lahun 2007 dilaksanaknn clengun mengucu pada dun korilor ulumu. Pert htu, nteningkatkan e.fisiensi dan efektititts belunja negara. Kedua, mengupayokntt stimulus bugi perekonomian ntuk mengatusi kemiskinun dan penganggurdn Dengan mempcrhitungkan perkiraan perkembanganlingkungan ekonomi makro dan langkahJangkahkcbgakan yang akan diambil di berbagai bidang dalam RKP tahun 2007, maka volume anggaran belanja ncgara dalam APBN tahun 2007 ditctapkansebesar Rp746.5rriliunarau2 | ,I persenr;rhadapPDB. Jumlah ini berarti menunjukkan peningkatan s e b e s a rR p 9 8 , 9 t r i l i u n ( 1 5 . 3 p e r s e n )j i k a dibandingkandenganalokasi anggaranbelaia negara yang dianggarkandalam APBN tahun 2006 sebesarRp641,7 triliun, atau naik sebesar Rp57,0triliun (13.3 pcrsen)darivolume anggaran belanjancgarayangdirencanakandalamAPBNP tahun 2006 sebesarRp689,5 triliun. Dari keseluruhanroncanaanggaranbclanja negara dalam tahun 2007 tcrsebut,sebesar66,4 persen dialokasikau untuk bclanja pemer.intahpusat, s e d a n g k a n3 3 , 6 p e r s e nd i a l o k a s i k a nu n t u k anggaranbclanja ke daerah.
trcg.l..t Tqhlln ;Inggarott 2007
Rmcian mcngenaibelanjancgara dalam APBN tahtur2006,APBN-Ptallur 2006danAPBN tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel IV. 3.
Bela nja Pemerintah pusbt Kcbqakan alokasi anggaranbelanja pemerintah pusat dalamtahun 2007 diara}kan terutamauntuk menunlangkclalcaran kegiatanpenyelenggaraan opcrasionalpemerintahandan pelayanankepada masyarakat,serta mendukungstabilitas dan kegiatan ekonomi nasional dalarl rnemacu pertumbuhan,rnenciptakandan mcmperluas lapangan kerja, serta mengurangikemiskinan. Sejalandenganarahkcbr;akantersebut,prioritas alokasianggaranbelanjapemcrintahpusatdalam tahun 2007 diutamakan antara lain untuk: (y' perbaikan penghasilandan keseiahteraan
nasional;(u/ penyediaansubsidiurtuk membantu mcnstabilkanhargabarangdanjasa padatingkat yang tcrjangkau masyarakat; fvf peningkatan rasio anggaranpurdidikan sejalandenganamanat UUD 1945; sefia (vii) menjagakcsinarnbungan bantuan langsung bersyarat ke masyarakat temtama di bidangpendidikandan kesehatan Scl keb alo daltm APBN tohun 2007 juga dipenguruhi oleh tsumsi mtkrn yang dipergunakan sebugui dasur daltm perhituttgut berbagd Itesaron APBN, sepertiharga minyak rneltah Indonesia llndonesia Crude Price/ICP) yang mempengaruhibcsaransubsidiBBM selaindari nllai tukar Rupiah, yangjuga berpengamhpada bebanpcmbayaranbungautangluar negcri,dan anggarankementeriar/lembaga yangberasaldari prnjamandanhibahluar negeri,scrtatingkatsuku bunga SBI 3 bulan yang mempengaruhibeban pemba)aran br.rnga utangdalarnnegeri. Beldasarkanasumsi makro yang digunakan
8l
Anggctran Pendcrpatandan Bclanla Negctta TafurnAttggarun 2007
B a hl L '
Tabcl IV.3
') BELANJA NEGARAAPBN2006,APBN-P2006DAN APBN2OO7 2007 Vo t\d PDB
APBNr,jy APtsN-P ?Jl' Belanjo Pemerinlah Pusal
4Tt,6
478,2
t5
56,0
1,8
1.
nehnji Pegalrai
2.
Belar a Barang
79,1) 55,2
2,6 1,8
79,1
3. 4,
trclanja Moda.l Pembayaran Bunga tltarlg i. Utang Dalam Negeri ii Urang Luar Negeri
63,0 76,6 48,6 28,0
z,l
69,8 82,5
5. 6.
Subsidi Belanja Hibah
?qq
7.
Bantuan Sosial
8.
Belanja Lainnya
Belanja Ke Daerah l. Dana Perimbangan a. Dana Bagi Hasil b. Dana Alokasi ljmunr c. Dana Alokasi Klusus Dorra Otonomi Khusus dan Juniah
36,; 36,s 220,1 216S 59,4 145;7 ,6 647,7
15,3
14,1
t5
'|,6
504,8 10r,2 .t)',
73,1 85,1 58,4 26,'l 102,9
2,\ 2,4
tt r,4
51,4
1,5
18,8
trt!
7,1 1,9 a'7
21,6
2,6 1,9 0,8
0,9 2,6_
u,3 r01,6-
1,2
41,0
1''
42,3
1J
7,1 7,O t,9
4,8 0,4
220,8 216,8 59,6 t45,'7 I 1,6
0,4
258,8 25O,3 68,5 164,8 t'l,1
21,3
699,1
22,4
763,6
7,1 ?n
143
4'7
r,'7 0,8
0,5
l) Perbeclaan satu angkadi bclakangkoma te$adap angka pcnjumlahanadalahkarenapembulalin Sumber:DepartemcnKcuanganRI
sebagaidasar perhitunganAPBN tahun 2007 dan mempertimbangkan langkahJangkah kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunansebagaimanateftuang dalam RKP tahun 2007 tersebut,maka dalam APBN tahun 2007,alokasi unggarun belunju p emerintult ltusul ditetapkan sebesur Rp504,8 triliun (11,-1 perscn terhadup P,D,li,) . Jumlah ini, berarti mcngalami pcningkatan sebesarRp26,5 triliun atau 5,5 persenbila dibandingkandenganpagu alokasi anggaran belanja pemerintah pusat yang ditetapkandalamAPBN-P tahun 2006 sebesar Rp478,2 triliun (15,3persenterhadapPDB). Selanjutnya, lnengacu pada ketentuanpen)Trsunan ketentuan dalamBab III mengenai dan penetapanAPBN,khususnyaPasalI I ayat (5) Undang-undang Nomor l7 Tahun 2003
82
tentang Keuangan Negara, dengan demikian anggaranbelanjapemerintahpusat,sebagaibagian dari belanjr ncgara dirinci lnenurutorganisasi. diuraikandi ftngsi, danjenisbelanja,sebagaimana bawah ini
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis BerdasarkanpenjelasanPasal 11 a.vat(5) UndangundangNomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara,rincianbclanjanegara,temasuk anggatan belanja pemcrintah pusat menurut jcnis belania terdiri dari belanjapegawai,belanjabarang,belanja modal, pembayaranbunga utang, subsidi,belanja hibah, bantuansosial,danbelaryalaur-lain.
Ilab II'
ilnggord
Penclopaltutdan Belanla Negarct Tahut .l ggurun ]007
Belanjapegarvaimerupakansalahsatuinstnrrlen anggaran vang mempunyal peranan sangat stlategis dalam menjaga kelancaran kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan mcningkatkanpelavanankepadamasyarakat. Dalam IPBN tahun 2007, alokasi anggaran belanja pegalvaiditetapkansebesarRpl0l,2 triliun atau 2,9 persentcrhadapPDB. Jumlahini berarti mengalauripeningkatansebesarRp22, I triliun (28,0 pcrscn) bila dibandingkandengan pegu alokasi anggaranbclanja pegarsailang ditetapkandalaur APBN-P tahun 2006 sebesar R p 7 9 , 1 t r i l i u n ( 2 , 5 p e r s e nt e r h a d a pP D B ) . Peningkatan aloktsi unggnran belanj a pegavai ialum tahun 2007 yang cukup signilik un terseha t ter u ta ma herk uitun deng an adanya kebij&an perbaikan kesejahteraan upurutur negara dun pensiunnn 1,angdilakukan antara lain rnelalui penycsuaiangaji pokok aparatur ncgara dan pensiun pokok bagr pcnsrunan,pemberian gaji bulan ketigabelas, penyesuaiantunjangan jabatan struktural dan beberapa tunjangan jabatan fungsional, serta pcrbaikanpelayanankcsehatankepadaaparatur negara dan pensiunan Di samprng itu, peningkatanalokasi anggalan belanja pegalvai tahun 2007 terscbut juga berkaitan dcngan ditampungnyaalokasi anggarangaji bagi PNS batu yang menjadi b.ban pemcrintahpusat. Berkaitan dengan upaya perbaikan pelayanan keschaianbagr pegarvaincgeri dan pensiunan, d a l a m t a h u n 2 0 0 7 d i i a k u k a no c n v e s u a i a n besarn-vaiuran pcnrerintahpusai kepada PT Askcs, yang dihalapkan dapat rnembantu menunjangusahaperbarkanpelayanankesehatan kcpada pegawai dan pcnsiunan Sementaraitu, untukmcngarahkan pendanaan progranlpensiun ke arah srstempayasyou go murni, mrka dalan.r t a h u n 2 0 0 7 d i l a k u k a nk c b r y a k a pn e n y e s u a i a n b e s a r a ns h a r i n g p e n r b a v a r a n p e n s i u nl a n g r.nenjadrkeu,ajibanpernerrntah dcngan tetap mcmpertimbangkankcmampuan fi skal secara berkclanjutan. Dali keseluruhanalokasi anggaran bclanja pcgarvai dalam APBN tahun 2007 yang bequrdahsekitarRp 101,2tnliun tersebut,sebesar Rp56,8 tnlirur atau sekitar 56. I persenalokasin-va digunakanuntuk pernba.varan gali dantrrnjangan.
Jr.rmlah telsebutbcraltl neningkatsckitarRp 13,0 triliun dari paguaiokasibelarlagaji dantunjangan ,vangdianggarkal dalam APBN-I tahun 2006 s e b e s a rR p 4 3 , 7 t r i l i u n . K e n a i k a na n g g a r a n bclanja gali dan tunjangan dalarn tahun 2007 t e r s e b u t a n t a r - al a i n u n t u k m e n a m p u n g penyesuaiangaji pokok dan pensiun pokok, pcmbenangaji bulan kcfigabelasbagr aparatur negaradan penelimapensiun.pcn\esuai:lnuang lauk pauk bagi anggotaTNI/Poiri dari Rp25 000 pcr orang per hari menjadi Rp30.000 per orang per hari, pcnyesuaiantunlangan struktrral dan beberapatunjanganfungsional,sertapcmbcrian uang makan bagi PNS sebcsarRpl0 000 per orang per hari kcrja . Seinentaraitu, alokasi anggaranuntuk honorarium,r,akasrdan lain-lain ditetapkanscbcsarRp 14,6tnliun atau meningkat Rp3,5 triliun (3 1,6 pcrsen)dari anggaranvang dtalokasikandalamAPBN-P tahun2006 sebesat Rpl l,l tliliun. Alokasi anggaranterscbutselain unIuk menxmpungbclanjapcgarvaipenunjang. juga digunakan nntuk menampunganggaran belanjapegai.vaibagi unit-unit penggunaPNBP padakementerianlembaga.Selanjutnya,alokasi anggaranuntuk kontnbusi sosialdalarnta.hun2007 ditetapkanscbcsarRp29,8 triliun, yang berarti meningkatRp5,6triliun (23.1persen)dari pagu alokasikontnbusi sosialyangdianggarkandalam APBN-Ptahun2006 sebesalRp24,2triliun (0,8 persen terhadap PDB) Sebagianbesar dari alokasi anggaran ini akan digunakan untuk petnbayaranpcnsrunrnelalui PT Taspcnsebesar Rp23,2 hiliur, yang bcrarti rnenngkatRp4,7 tnliun (25,1 pcrsen)bila dibandingkandenganpagu anggaranpembayarzur pensiunvangdialokasikan dalamAPBN-Ptahun2006sebesarRp Itt,6 triliun (0,6 perscn terhadap PDB). Pcningkatan arggarar kontribusi sosial tahun 2007 yang cukup signifikantersebutselarrdipcngamhiolehadanya perubahan sharing pensiun dari ser.r.rula 82,5 persenbebanAPBN dan 17,5persenbcbanPT Taspen,rnenjadi85,5 pcrsenbebanAPBN dan 14,5 pcrsenbebanPT Taspcn,juga berkaitan denganadanyapelr'esuaianpensiunpokok sefia iuran pemerintahpusat melalui program Askes untuk membantuperbaikanpelayanankesehatan kepadapegarvaidan pensiunan D a l a r nA P B N t a h u n2 0 0 7 . a n g g a r r nb e l a n j a
83
B a bI l '
Anggaran Pendapqtdn tlan Belattla Negara Ttltun Anggaran 2007
barang ditetapkan sebesarRp72,2 triliun (2.(|1 persen terhadap PDB) ataLrmenyerap sekrtar 14,3 pcrscn dari total bclanja pcmcrintahpusat. Jumlahini, berarti meningkatRp 16.2triliun dari pagu alokasi belanja barang yang dianggarkan dalamAPBN-P tahun2006 scbcsarRp56,0triliun ( 1 , 8 p e r s e nt e r h a d a p P D B ) . P e n i n g k u t u n alokasi anggarun beluja barang dtlam tahun 2007 lersehut diarahkan terutam untuk: (i) ntemperluhunkunfungsi pelayanan publik insani pmuintuh; (i) nxningkakrn (isiansd dan e.fektivitas pengtdaan barang dan jasu, perjulunun dinus, dun pemeliharaan a s e l n e ga r d ; s e r l ( i i i ) n e n d u k u n g k e l a n c u r u n p e n y e l e n g g u r a u n k e g ia t a n penterinttltrn, b k operasional maupun nonoperasional. Scmcntaraitu, untuk mcnunjang pclaksanaantiga agendapembangunandalamRPJM 2004- 2009, maka sesuai dengantema pembangunantahun 2007, yaitu meningkatkankcscmpatankcrja dan menanggulangi kemiskinan dalam rangka meningkatkankesejahteraanrakyal, hebijakatt alokasi helanja modal dalam APRN tahun 2007, akan diarahkun terulumu untuk: (i) memperlahankan investasi pemerinlah di bidang infrtslruktu r guna ntendukung kegiatan ekonomi nusional, sesuui dengun progrtm pemerintah dalam RKP 2007, dan (ii) mendukung progrtm pembnngunan lang berpihuk padu pertumbuhun (pro grovth), penciplatn lupungtn herja (pro job), tlan pengent sfln (poterty kemiskinnn alleviation). Untuk mendukung tercapainya sasaran-sasaranpembangunan sesuai dengan arah kebuakan dan tema pembangunandalam RKP 2007,.uraka dalamAPBN tahun2007alokasi anggaranbclanj a modal, yang merupakanbelanja investasipemenntah, mencapaiRp73,1triliun, (2,1 persen terhadap PDB). Jumlah ini, berarti mcningkat Rp3,3 triliun (4,8 persen)dari pagu alokasi belanja modal yang ditctapkan dalam APBN-Ptahun2006 sebesarRp69,8triliun (2,2 persenterhadap PDB). Peningkatanalokasi anggaranbelanjamodal talun 2007 tersebutakan dipergunakanantara lain untuk pembangunan sarana dan prasafana dasar guna mendukung agendapembangunan,terutamauntuk kegiatan-
kegiatan yang dapat mendolong pertumbuhan ekonomi, nenciptakan lapangan ker1a, dan mengurangitlngkat kemiskinan.Anggaran bclanja modal tahun 2007 tersebut, akan dialokasikan untuk rnernbiayaiberbagaikegiatan kementerian/ lcmbaga dalam pengadaantanah,peralatandan jaringan,dal modal mesin,gedungdanbangunan, fisrk laurnya.Selair.rdrdularngoleh surnber-sumber pembiayaanyang berasaldari pinj amandan hibah luar negeri, alokasi anggaranbelanja modal dalam APBN tahun 2007 tersebutsebagianbesarjuga akan bersumberdari danarupiah mumi, Selanjutnya, untuk memenuhi kewajiban pemerintahyang timbul ataspenarikan utang luar negeridan penerbitansuratutang negara(SLIN) tahun-tahunsebelumnyamaupuntahunberjalan, dalarn APBN tahr.rn2007 ditetapkan alokasi anggaranuntuk pcmbayaranbunga utang sebesar Rpt35,l triliun atau 2,4 persenterhadapPDB. Jurnlah ini, berarti secara nominal mengalami pcningkatanscbcsarRp2,6triliun (3,1 persen)bila dibandingkan dengan alokasi anggaran pembayaranbnngautangyang ditetapkandalarn APBN-P tahun 2006 sebesarRp82,5 triliun (2,6 persen terhadap PDB). Peninghalun alokasi anggdtan bagi pembayaran bunga utflng dalam tahun 2007 tersebut selain berkaitan dengun kebijukan pengelolaun utung, juga dipengaruhi oleh perubahan stok utdng pemerinlth . D a r i j u m l a h t e r s e b u ta. l o k a s ia n g g a r a ny a n g ditetapkan untuk pembayaranbunga utang dalam negoripadaAPBN tahun2007 mencapaiRp58,4 triliun atau 1,7 persenterhadapPDB Jumlahini berarti meningkatRp0,2 triliun atau sekitar 0,5 pcrsen dari beban pcmbayaranbunga utang dalam negeri yang ditetapkan dalam APBN-P tahrur2006 sebesarRp58,2tnliun atau 1,9persen terhadapPDB Pcmbayaranbebanbunga utang dalam negeri tahun 2007 tersebut telah memperhitnngkan langkahJangkah kebijakan dalam pcngclolaansurat utang negarascperti kebryakandalam penukaran surat utang (debt sl'titching), pembelian kembali surat utang (buyback) dan penyelesaianSU-002 dan SU004 antara PemerintahdenganBank Indonesia. Jumlah pcmbayaral bunga utang dalam negeri dalam tahun 2007 tcrscbut mcncakup
thb It'
..lttg,tyt an Pettdapalatt Jatt llelttLlu )t.'cg,eLrtlaltur .lnggot'ttt
p c m b a ) ' a r a nb u n g a o b l i g a s i n e g a r ad e n g a n tingkat bunga tetap Uirc.l rdle) sebesar54.8 pcrscn.bunga obligasi uegaradengantingkat bungamcngambarg(vonohle rate) sebesal30.6 persen, bunga surat utang kcpada Barlk Indonesiasebesari.9 petsendan bial'a bunga lainnyascbcsarI0,8 persen Sementara itu, alokasi anggaran untuk pemba.varanbunga utang luar negeri dalam APBN tahun 2007 ditetapkanmcncapaiRp26.7 triliunatau0,8 perseuterhadapPDB. Jumlahini, berarti rnengalamipcningkatansebesarRp2,4 triliun atau 9,6 persenbila drbandingkandcngan alokasianggaranpenbayarann.va dalamAPBNRp24,3triliun (0.8 persen P tahun2006 sebesar tcrhadap PDB) sebagaidaurpakdarr kebtlakan p e n g e l o l a a np i n j a m a n l u a r n e g e r i d i s r s i p c m b i a y a a n a n g g a r - a n .P e l k i r a a n b c b a n pembayaranbunga utang luar negeri dalam A P B N t a h u n 2 0 0 7 t e r s c b u tI n a s i n g 4 l r s i n g bcrasalclaribrmgapmjalranbilateralsebcsar29,0 pelsen,pinjan.ran multilateralsebesar27,8 pelsen, fasrlrtaskredrteksporsebcsar16,8persen,dan pinjamanlaimya sekitar'26.4 persen
2007
h a r u s m c m pc r t i r r ba n g k a n e f i s i e n s i d a n efektiviLaspenvalurannla.antara larn dengan mcmpc iuam sasararrl)a Sebagiun besr (sekilur Rp101,3 lriliun atau 98,4 persen) duri keseluruhun anggardn subsidi dalamAPBN tahun 2007 tersebutdkun disalurkun melalai lembagu nonkeuangan. yainrmasing-rnasrng kepadaPT Pcltamilau-ntuk subsidiBBM sebesarRp6l,8 tliliun, PT PLN untuk subsidilistnk scbcsarRp25,8tliliun, Perum Bulog untuk subsidi pangan dan bantuan pcralatan bcrassebesarRp6,8 triliun, beberapa BUMN produsen pupuk untuk subsidi pupuk scbcsarRp5,8 trilir.rn,beberapaBUMN dan Unit PelavananTeknis (UPT) di bidang perbenihan sebesarRp0,l triliun, selta beberapaBUMN .vang menjalankan tugas pelayanan umum Qsublicservice obligcttionatau PSO) sekitar Rpl,0 triliun; sedangkansisanya,yaitu sckitar Rp I ,6 tt iliun dari total alokasi anggaranuntuk subsidiakandisalulkan melalurlcmbagakeuargar dalam bcntuksubsidibr.rngakredit ptogram.
Auggaran untr.rk subsidi BBM yang akan dialokasikanmelalurPT Perlarninadalam APBN t a h u n 2 0 0 7 t c r s c b u l r l l c n g a l a r npi e n u l u n a n Selanjutnl,a,guna menjaga stabilitas harga s e b e s a rl t p 2 , 4 t r i l i u n ( 3 . 7 p e r s e n ) b i l a jasa barang dan 1,angbcrdanpak luas bagi denga.paguanggalansubsidiBBM dibaldngkan masya::akat,serta Inembantu pcnduduk ditctapkan dalam APBN-P tahun 2006 -vang bcrpenghasilanrendt:r, f,elam APBN tuhitn (2,1 pcrsen terhadap sebesar ltp64,2 triliun 2007 alokasi anggarun untuk subsidi beban anggalan subsidiBBM PDB) Penumnan ditetapkan sebesorRpl02,9 triliun uluu 2,9 tcrscbut disebabkan tahun 2007 antara lain oleh persen terhadap PrB. Jumlah ini, berarti rendahnya rata-rata faktor lebih asumsi harga penunrnanscbcsarRp.l.7triliur (4,4 memurjukkan minvak mentahyang dipakai dalamperhitungan pcrscn) dari alokasi anggaran subsidi yang ditetuipkandalam APBN-P tahr.rn2006 sebesar: APBN tahun2007,yaitu US$61,0per barel,bila drbandingkandenganasumsi rata-rata harga R p l 0 7 , 6 t r i l i u n ( 3 , 5 p e r s e nt c r h a d a pP D B ) . minyak mcntah dalam APBN-P tahun 2006 Pcnurunanbebananggaransubsididalam APBN per barcl sebesar US$64,0 tahun 2007 terscbuttcrutamadisebabkaloleh lebih reudahn-va beban subsidi encrgi dan tidak Perhitungun beban anggaran subsidi IIIIM dialokasikannyabeberapasubsidi yang dalam tahun 2007 tersebut didasarkan padu pokokAPBN-P 2006 mcndapatalokasi Penlediaan pukok formulasi kebiiukan scbagai lierikut: -trJ subsidi tersebut drmaksudkan untrrk p o l a - s u b s i d ih a r g a d c n g a n me[au.iutkan (stratcgis) mcngenclalikanharga bar:ang-barang pcndckatan PSO, yang telah diterapkan sejak lang mcnyangkut kepentinganrak.vat ban,vak tahun2006,[rf jcnis BBM yangdrsubsiditetap agar dapatdSuallcbrh rcndahrlari hargapasamya, tigajenis.yaitu minl'aktanahrintuknu ah tangga. s e h i n g g ad a p a t t e r J a n g k a uo l c h d a y a b e l i sefiapreiniumdanmin; ak solardi SPBU,dengan rnasyarakat,khnsnsnyakelompok mas,'arakat perkiraanvolume konsurnsisekrtar36,9 juta yang bcrpengliasilanrendah Namun demiktan, k i l o l i t c r s c t a h u nl e b i h r e n d a h d a l i v o l u m c pernanfaatananggaransubsidi tersebuttetap konsumsi dalarl asumsi yang dipakai dalam
85
B a bI l '
;Itggarort Penclapotanclnt llelanja \tegara
APBN-P 2006scbcsar37,9juta kilolitersetahun, (iii) harga jual BBM kepada masyarakattctap mengacupada PeraturanPresidenNomor 55 Tahun2005: dan (lvJmcmperhitungkanprogram substitusi bahan bakar minyak tanah rumah tangga ke bahan bakar gas (LPG). Dengan pokok-pokok formulasi kebijakan yang akan ditempuh dalam tahun 2007 tcrscbut, maka diliarapkan kebutuhan rnasyarakatakan BBM dapat terpcnuhi denganharga yang terjangkau, danprograrndiversifikasienergidapatdrjalankan. Padasubsidilistrik, anggaranyang dialokasikan kepada PT. PLN dalam APBN tahun 2007 sebesar Rp25,8 triliun didasarkan pada pokok-pokok kebijakan di bidang ketenagalixlrikan, sebagai berikut: (y' melanjutkan pola subsidi konsumen yang diperluas; (if dilalarkzulryatlansformasi sebagian pembangkit listrik, dari yang berbahan baku (input) BBM menjadi gas dan batubara; scrta (irf perkiraan peningkatan penjualan tenaga listrik berkisar7 - 8,5 pcrsendan pen;ualantahun 2006, berdasarkan perkiraan pcrtumbuhan kebutuhanenergi Selanjutnya, dalam upaya untuk rnendukung program revitalisasi pertanian,pada APBN tahun 2007 mendatang juga dialohasikan angguran subsidi bagi sektor perlanian, yang meliputi: (y'subsidipanganmclaluiPerumBulog, (if subsidrpupukrnelaluiBUMN produsenpupuk, dan /ttl) subsidi benih melalui BUMN dan UPT perbenihan.Kepada Perum Bulog disalurkan anggaran sebesarRp6,8 triliun untuk subsidi panganmclalui programbcrasuntuk rakyat mrskrn (Raskin) sebesarRp6,5 triliun, dan bantuan pcrawatan beras sekitar Rp0,3 triliun. Dengan anggaran subsidi pangan tcrscbut,program Raskin diharapkan dapat menjungkau sekitar 15,8 juta rumah tangga miskin, denganharga jual berasyang lcbih rendahdari hargapasamya.Dengandemikian,rumah tangga rniskin tersebutdapattelbantu dalam memenuhi kebutuhanpangannya,danpadagilirannyadapat menjagaketahananpangannasional. Selain subsidr pangan,dalam tahun 2007 luga dialokasikan subsidi pupuk sebesar Rp5,8 tiliun, yang berarti mengulami peningkatan
86
'lhltun
,Inggoron 2A07
sekitarRp1,6 triliun ataulebihtinggi 3lJ,6persen dali alokasi anggaran subsidi pupuk dalarn A P B N - P t a h u n 2 0 0 6 s e b e s a rR D 4 . 2 t r i l i u n . K c n a i k a n n g g a r r ns u b s i d ip u p u k t e r s e b u t terutamadiscbabkan olch: peningkatanvolume pupukyangdisubsididari6,0jutaton dalamtahun 2006 menjadi sekitar 6,7 .juta ton dalam tahun 2007, akibatadalya pcrluasal cakupanpenerima pupuk bersubsidi.Adapun jenis pupuk yang direncanakandisubsididalamtahun 2007 adalah pupuk Urea, ZA, SP-36, dan pupuk majemuk (NPK) untuk tanamanpangan,perkebunandan pcrkananrakyat.Alokasi alggaransnbsidipupuk tersebut diharapkan dapat mcmbantu meringankanbeban petani dalarn memenuhi kebutuhanpupuk dcnganhargayangrelatifiebih r n u r a h , d a n s e k a l i g u sm a m p u m e n d u k u n g program ketahanan pangan secara berkesinambungan.Alokasi anggaran subsidi pupuk tersebr.rt akan disalulkanmasing-masing untuk PT Pupuk Sriwijaya, PT Petroklma Gres*, PT Pupuk Kaltim, dan PT Pupuk Kujang. Di samping subsidi pangan dan subsidi pupuk sepertidiuraikan diatas, dalam rangka rnendukung program revitalisasipertanian,khususnyaguna membantumeringankanbeban petani dalam mclcngkapi kebutuhan alian sarana produksi pertaniandi bidang bcnrh, dalam APBN tahan 2007 juga diulokasikan anggartn untuk subsidi benih sebesar RpO,1 triliun, ya.ng pendistribusiarmya direncanakan rrelalui PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, dan UPT Pusat DepartcmenKelautan dan PerrkananAlokasi anggaran subsidi benih terscbut dircncanakan untuk mendnkungpeningkatanproduktifitas pertanianmelaluipenyodiaanbenihungguluntuk padi,jagung, kedelai,dan rkan budidayadengan harga yang terjangkan Sernentaraitu, untuh memberikan kompensasi yang fin unsial kepada BUMN-BUMN diberikun tugas untuk menjaldnkan pelaldnan umum (public semice obligation, PSO,),seperti penyediaanj asadi daerahtertentu dan atau dengantingkat tarif yang relatif lebih murah dari harga pasar (sepertipada angkutan laut dankeretaapi kelasckonomi),dalamAPBN tahun 2007 dialokasikan bantuan PSO sckitar Rpl,0 triliun. Jurnlah ini, belarti mengalami
llctbll'
.l nggrt ro u l'e tt tl apa la n tlo t t B el unl u .\'c1.:ara'l ahu n,,ln ggtt rcut ) 00 7
p e n u L u n asnc b c s a rR p 2 6 5 , 0m i l i a r a t a u 2 1 . 8 pcrsenleb r rendahdari alokasianggaranbantuan PSO dalamAPBN-P tahun2006 scbesarRp1.2 t l r l r u n A n g g a r a n t e r s e b u td i l e n c a n i k l n dialokasrkanrnasing-masingkepada PT Kereta Api sckitarRp0,4trrliununtuk pcnugasanlayzuran jasa angkutan kereta api penumpang kclas ckonoru; PT Posindosckitar Rp0,l triliun untuk tugas layananjasa pos dl daerah tcrpencil, dan PT Pelni sekrtarRp0,5 triliun untuk penugasan la,vananjasa angkutan pcnumpang laut kelas ekonomi. Selanjuhryaur.rttrkmembantumcringankalbebal masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan sumber dana dengan bunga yang relatif lebih rendah, dtlam APBN tahun 2007 juga dialokusikan subsidi bunga kredit progrnm sehesarRp1,6 triliar Alokasi anggaransr.lbsidi bungakredit programtahun2007 tersebutbcrarti mcngalamipeningkatanscbesarRp 1,1triliun atau 209,3pcrscnlebihtinggijika dibandingkan dengan pagn alokasi subsidibungakredit programyang dianggarkandalamAPBN-P tahun2006 sebesar Rp0.5 trihun. Subsidi bunga krcdit tersebut drberikanantaralain untuk skim kredit kctahanan pangan (KKP), bebcrapaskim yang selamaini telah bcrjalan, sepeIti kredit prograrr eks-KLBI .vangdikelolaolch PT PNM, dankredit pcmilikan rumah sederhanaschat (KPRSh), seda bebar pemcrrntahatas r?sf .s/raringterhadapKKP yang bermasalah.Selain skim-skim yang tclah berjalantersebut,d alamAPBN tahun 2007juga rlialokasikun subsidi bunga kredit program utttuh ttsoha hehan bakur nabati (biofuel) sebtgai salah s tu upnlq untuk mendukung program rliversiJikusi energi Dari kcscluruhan jurnlah subsidi bunga kredit program tersebut, dircncanakanakan disalurkan melalui lembasa k e u a n g a nm i l i k n e g a r as e b e s a rR p l , 5 t r i l i i n (rnelalLri BUMN RpO,2triliun, BPD Rp0,l tnliun. skim cks KLBI Rp0,l tnliun, danprogrunbiofuel Rpl,0 triliun), dan lembagakcuangansrvasta Ro(].I tliliun.
atau berbagaiorganisasiinternasional,dalarn APBN tahrur2007 tidak dialokasikan.ccrkait b e l u m a d a n v a r e n c a n au n t u k m e r r b e l i k a n bant an atau sumbanganI'ang tidak yajib t c r s e b u tk e p a d a n e g a r al a i u a t a u l e m b a g a intemasional. DalamAPBN tahun2007,dialokasikananggaral bartuansosialsebesar Rp51,4triliunatau1,5persen t e l h a d a pP D B . J u m l a hi u r . b e r a r t im c n g i l a r n i puringkatansebesalRp 10,4triliun (25,3pelsen)bila dibandingkanpagu alokasi bantuan sosial yang ditetapkan dalam APBN-P tahun 2006 scbesar Rp4l,0 triliun(1,3persen terhadap PDB).Alokasi anggaranbantuansosialdakuntahun2007 tersebut akandrgumkur masing-masinguntuk: (i) cadangu danapenanggulangan bencanaalamscbesarRp2,0 triliun; dan (ii) dana bantuan sosial mclalui kementcrian4embaga sebesarRp49,4tnhun. Alokusi dana cadtngun penanggulangan bencanu ulum, yang dimaksudkan sebagai langkah antisipasi terhadap keadaun tanggap darural dan upuya mitigasi hencana alam, dalan APBN tahun 2007 tersebut,berarti mengalamipenumnansebesarRp900mihar (31,0 persen)bila dibandingkandenganpagu alokasi dana cadanganbencanaalan yang ditetapkan dalamAPBN-P tahun2006sebesarRp2.9 triliun. A l o k a s i a n g g a r a nb e n c a n aa l a m l c r s e t r u t merupakanlangkahantisipasiterhadapkebutuhan pendanaanakibat bencanaalamyangtidak dapat drdugasebelumnya.yang akhir-akhir ini tingkat kcjadiannl,acenderungmcningkat.
Sementaraltu, anggaranbantuansosialmclalui kemcnterian/lembaga yang dialokasikansebesar Rp49,4 triliun dalamAPBN tahun 2007, berarti menunjukkanpeningkatansebesarRp I 1,3triliun (29,6 pcrscn)dan pagualokasibantuansosialIV L yang drtetapkandalam APBN-P tahun 2006 s e b e s a rR p i 8 , l t r i l i u n ( 1 , 2 p e r s e nt e r h a d a p PDB). Peningkatan alokasi huntuun sosial melalui K/[. yang cuhup sigtrifikan dalam tuhun 2007 lersebut terutumu dimaksudkan unluk menjuga keherlangsungun program Seperti halnya dalam tahun-tahunsebelumnl,a, bantuun kepudu ntasyartkut yang teluh pos anggaran belanja hibah, 1,angdisediakan berjnlan dalam beberupa tnhun terakhir, untuk menampungpengeluaran-pengeluaran sepedl bantuan opcrasional sekolah(BOS) dan pemerintahbcrupa bantuansukarclayang tidak beasrsrvakhususmurid (BKM) untuk bidang bersifatmengikatkepadanegara-negara lain dan
87
B a bl l '
.Inggurut
Pendqpatdn dan llclanltr
pendidikan,scrta pela.vanankesehatangratis di Puskesmasdan kelas III rumah sakit pemerintah ataurlmah sakit srvastayangditunjuk Selainitu, dalam APBN tahun 2007 juga direncanakan alokasisubsidi(bantuan)langsungtunaibersyatat (BTB), sebagaipcngcmbangandart program subsidi langsung tunai (SLT) yang telah dalarntahun2005 dan2006.Alokasi dilaksanakan programBTB dalamtahun2007 an untuk anggar tersebutdirencanakansekitarRp3,0 triliun, yang akan dialokasikan terutama untuk bidang pendidikan dan kesehatan,antara lain dengan mclakukanuji cobaprogram di bcbcrapadaerah tertentu sebagaipilot proiecl
\cgtra
Tohun iltlggctl.ttl 2007
belanjapemerintahpusatyang dikclola oleh K./L dalarn rangka pelaksanaanprogram-progran pemerintahyang telah digariskandalant tcncana kerja pcmerintah(RKP). Sementaraitu, BAAPP merupakanbagiananggaranbelanjapetnerintah pusat yang dikclola oleh Menteri Keuangan selakuBendaharaUmum Negara,dalam rangka pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang tidak dilaksanakanoleh K/L, seperti pembayaran pcnsiun dan pembayaranbungautang.
Dari anggaranbelanja pemerintahpusat yang ditetapkansebesarRp504,8 triliun dalamAPBN tahun 2007, dapat dirinci alokasinyu menurul Terakhir, ulokasi anggartn belanja lain-lain ddtm APRN tahun 2007 ditetaphtn sebesar orgunisasi, sebagai befikut: (i) BA ML sehenr Rp258,0 triliun (51,1 persen); dan (ii) BA APP sebesar Rp246,8 lriliun (48,9 persen) Apabila dibandingkan dengan pagu anggaran anggaranbelanja lainJain yang ditetapkan dalam pada BA KlL yang ditetapkan dalarn APBNP APBN-P tahun 2006 sebesarRp42,3 triliun. 2006 sebesarRp2l4,4 triliun, makaalokasi tahun Penurunan alokasi anggaran belanja lain-lain pada BA K/L tahun 2007 tersebr.rt anggaran dalani tahun 2007 tersebutterutamadisebabkan lebih tinggi sebesarRp43,6 triliun (20,3 berarti olch tidak dialokasikannyalagi anggaranuntuk persen). Hal ini terutama berkaitan dengan subsidi langsungtunai (SLT) dalamtahun2007. peningkatan anggaranI(/L dalamrangka alokasi Anggaran belanja lain-lain dalam APBN tahun yang tertuang program-program pelaksanaan 2007 tcrsebut, direncanakanalokasinyaantara guna 2007, meningkatkan dalam RKP tahun lain untuk menampung:(y' danacadanganumum p e m e r i n t a h m enstimulasi p c r a n a n d a l a m tidak tercapainyaasumsi untuk mengantisipasi m e n d u k u ng agenda p e r e k o n o r n i a n , d a n ekonomi makro dan langkah-langkahkebijakan yang program-program peinbangunan melalui gerakan Qtolicy measures); (ii) dana kcgiatan penyerapan pada perlumbuhan, tenaga bcrpihak nasionalrel.rabilitasihutan dan lahan (reboisasi/ kerja, dan pengurangankemiskinan Selain itu, GNRHL); flr) belanjalembagapemerintahyang peningkatanalokasi anggatanmelalui BA K,iL belum mempunyaibagian anggarantersendiri,dan atar.lyang bcrsifat lintas kementerian/lembaga; dalam tahun 2007 tersebutjuga bertujuanuntuk scrtadvJ danauntuk rehabilitasidanrckonstruksi meningkatkan anggaran pendidrkan sesuai denganamanat UUD 1945. Daerah IstirnervaYogakarta dan Jawa Tengah sekitarRp2,7 triliun. Selanjutnya,untuk melihat Sementaraitu, alokasi anggaranpada BAAPP rincian anggaran belanja pcmcrintah pusat yang ditetapkansebesarRp246,8 triliun dalam rnenumt jenis dalar.nAPBN tahun 2007 dapat tahun 2007 tersebut,berarti rnengalamipenurunan dilihat pada Tabel IV.4. sebesarRp17,l triliun apabila drbandingkan
Belanja Pemerinta h Pusat Menurut Organisasi Belanju pemerintah pusat menurut organisusi secara garis besar terdiri dari duu bugian anggaraft (RA) umum, yailu: (i) BA kementerian/lembaga (K/L) dan (ii) llA
88
dengan pagu anggaran pada BA APP dalam APBN-P tahun 2006 sebesarRp263,9 triliun, Penurunan alokasi unggaran pacla RA APP tahun 2007 terhadap APBN tahun 2006 tersebut terutama disebabktn oleh lebih rendahnya alokasi anggarun unlu k (i) program pembayarun bunga ulang, terutama akibat perubahan stok utang
,)rtggatatt Pendapatan don Belutf a \cgcrra Tohrn 'ltrygtratt 2t)t)',/
B a bI I '
Tabel IV.4 REI,ANJA PEMERINTAH PUSAT, IIIENL]RUT JENIS " TAHUN ANGGARA.N2006DAN 2OO7 (dalamtriliun lupiah) 2007 Uraian
o/" ahtl
PDB 79,9 {
1 . Relsnja Pegalvai 2. Belarja BaraDg 3 . Belarja Nlodal 4.
6. '7.
I'ernbayaranBurUa Utang i Utang Dalem Negeri ii. ljta g Luar Negeri Subsidi Negara i Perusahaan a. LelnbagaKeuangan b. Lcnbngn Non KcunoBaD Slvasta il, Perusahaan Belaqja Hibah
63,0 76,6 48,6 28,0 ,70q
79,4 0,5 78,9
0,1
36,9
Bantuar Sosial
Juniah
427,6
2,6 1,8
19,1 56,0
2,1
69,8 82,5 58,2 24.3 107,6 107,6 0,4 101,1 0,1
1,6 0,9 2,6 2,6 0,0 2,6 0,0 1'.'
Vo thd PDB
^.PBN-P r#' 1O1,2 t,8
2,9 2,0
t1 I
2,6 1,9 0,8
0,0 0,0
85,1 58,4 26;7 102,9 102,8 1,5 1013 0,1
2,4 |,'1 0,8 2,9 )s 0,0 ?q
0,0
41,0
1-l
51,4
1<
418,2
15,3
504,8
14,3
l) Perbedaan satuangkadi belakangkomaterhadapangkapenjumlahanadalahkarenapembulatan Sumber:I)eDartenenKeuanganRI
pemerintah, dan (ii) program pembaiara,t subsidi dan transfer lainnya, yung unturu luin terkait dengan lebih tingginlta perkbann harga minyak mentdh Indonesia dun tidak adanJ)arencdna penyesuaian harga BBM dulum negeri pada ldhun 2007. Scsuai dengan penjelasanPasal l1 ayat (5) Undang-undangNomor 17 Tahun 2003 tcntang K e u a n g a nN e g a r a , r i n c i a n b e l a n i a n e g a r a mcnutut organisasidisesuaikandelgan susunan k e m e n t e r r a n / l e mabg a p c m c r i n t a h p u s at Berkaitandenganitu, makajumlah M pengelola anggaran dalarn setiap tahun dapat dilakukan pcnycsuaian,baik dalam jumlah K/L Draupun berupa perubahannomcnklatur.Dalam APBN tahun 20{)7,jumlah BA trdak berbedadengan jurnlah BA dalam APBN tahun 2006 Namun den,ikian, d am APBN tahun 2007 ini terdapatperuhahnn nomenklatur, ldilu untuk
RA 007 - Kepresidenan dan BA 008 - lYukil Presiden BA 007 Kcprcsidcnan,yang semulaterdin dari: (;J SekretaliatNegara. (/y' SekretariatKabinct; /i il) SekretariatPresiden:fv/ SekretariatMiliter Presiden; Presrden;dan /u/ PasukanPcngamanan mengalamiperubahannotnenklaturmenjadiBA 007-5ekretariat Negara, yang terdirr dari: f1, SekretariatNegara, (2) SckrctariatKabinet; f3) RunahTanggaKepresidenan,f4) Sekretariat Wakil Presiden;(5/ SekretariatMiliter; dan (6/ Pasukan PcngamananPrcsiden Setneutara itu, BA 00tl-Wakil Presiden,yang semulatcrdiri d a r i / l ) S e k r e t a r i a tW a k i l P r e s i d e n d a n (2J BakornasPBP,dalarnAPBN tahun 2007 BA 008 tcrscbutsudah tidak dipakai lagr, karena SekretariatWakil Presidcn tclah bcrpindah menjadrbagiandari BA 007-SekretariatNegara, sedaugkanunhrk BA BakomasPBP meniadiBA
89
lJqbII'
i 1t tggctr o n P end ap a t an cla n I ) eI a nj o,\' egctr a'Ia h un, I nggo txtt1 2 0 0 7
terscndiri.yait BA 103. Dcngan denikian, dalam APBN tahLrn2007 terdioat ncrubahan nomenklatLrr bagiananggaranK/L.-dari yang telah dipcrgunakandalam APBN tahun 2006. Selanjutnya,sesuaidcngan sembilanprioritas pembangunan sebagaimana tertuangdalamRKP tahun 2007, maka alokasianggaranmelaluiBA IVL akan lebih difokuskan antara lain oada programr.rajibbelajarpendidikandasarsembilan tahnn, program pcngembanganpeltahanan, program pembangulun/peningkatanjalan dan inasyarakat Jembatan,prbgran upayakesehatan danperorangan,programpcnegakanhukumdan HAM, scrta prograln lehabilitasi dan rckonstrlksi daerah bcncana. Dalam rangka melaksanakanberbagaiprogrampembangunan yangterluangdalamRKP talrun2007,danpagu semcntaraK/L tahun 2007 sesuai hasil pembahasandalarn PernbicaraanPcndahuluan P c n y u s u n a nR A P B N t a h u n 2 0 0 7 a n t a r a Pemerintahdeugan DPR-RI, maka dari tujuh puluh dua K/L yang mempunyai BA sendiri, tcrdapatenambelasK/L yangdalarntaiun 2007 ini mempcrolehalokasi anggarandi atasRp2,5 triliun. KeenambelasK/L tersebut adalah: (lJDepartemen Pcndidikan Nasional; [2./ DeparteurenPertahanan;(3/ Departemen Pekerjaan Umtn (4) Kepolisian Negara Rcpublik Indonesia;(5/ DeparlemenKesehatan; (6/ DeparternenA gama;(7) BadanRehabilitasi dan Rekonstruksi NAD dan Nias, (8,)DepartemenPerhubungan;(9/ Departemcn Pertanian; (10) Departemen Keuangan; (11) Departcmen Luar Ncgeri; Dcpartemen Energi dan Sumber Daya [12) Mineral; (13/ Departemen Hukum dan Hak Asasi Mauusia; (1/ DcpartemeuKelautandan Penkanan;(1.f DepartemenTcnagaKerja dan Transmigrasi;scrra(16) Mahtamah Agung
Nasional tahun 2007 tcrscbut berarli menealami p e n i n g k a l asnc b c s : rl rl p 4 , 0 r r i l i u n1 t 0 . 0p i r s e n ) . Lebih tingginya alokasi anggaran pada DeparremenPendidrkanNasional tahun 2007 telsebut berkaitan dengan adanla upaya untuk meu,njudkan amanat Undang-UndangDasar 1945, yaitu rnenu.luanggaranpendidikansebesar 20 persen dari APBN Alokasi arrggar:an DepartemenPendidikanNasional tahun 2007 tersebul akar drtujukal r.uitukmendularngprioritasploritas pembangunandalam RKP tahun 2007, antara larn: (f penanggulangankemiskinan, / l f p e n i n g k a t a n a k s e s i b i l i t a sd a n k u a l i t a s pendidikan dan kcsehatan; ftt, mitigasi dan penanggulangan bencana;scfla fivl perlbangunan daerah perbatasan dan lvilayah tcrisolir. Penuanganprioritas-prioritastersebut kemudian drlabarkankc dalamlima belasprogram kerja.
Dalam upayauntuk meningkatkaupemerataardan perluasan pelayanan pendidikan dasar yang bcrmutu dan terjangkau,sehinggaseluruh anak usia 7 - 15 tahun dapat mcn.rperoleh pendidikar setidak-tidaknya sampai sekolah menengah pcrtanra atau sederajat,maka dalam tahun 2007 ptogram wajib belajar pendidikan dusar 9 tahun mendapat alokasi anggaran sebesar Rp19,9 triliun. Sementara itu, untuk mengantisipasimeningkafnyalulusan sekolah menengahpcrtama sebagaidampak positif dari pelaksanaanrvajib belajar pendidikandasar 9 tahun, dalarn APBN tahun 2007 ini program pendidikanmencngahditetapkanuntuk mendapat alokasianggaransebcsarRp3,8 triliun Semcntara itu, agarprogram pendidrkantidak hanyaterhenti pada pendidikan tingkat menengahsaja, maka dalam tahun 2007 program pendidikantinggi mendapatkanalokasi anggaranscbesarRp7,5 triliun, sedangkanuntuk rnenjagaagar mutu pendidikansemakindapat ditingkatkan,maka D a l a m A P B N t a h u n 2 0 0 7 , D e p a r t e m c n program peningkatanmutu pendidik dan teuaga PendidikanNasional (BA 23) mendapatkan pendidikan dalam tahun 2007 mendapatalokasi anggaransebesarRp2,4 triliLrn alokasianggaralsebesarRp44,l triliun atau l7,l persendari keseluruhaa jurdah anggaranbclarja Beberapa s saran prioritas yang ahan K/L dalam APBN tahun 2007. Apabila dilaksanakun Denartemen Pendidikan d i b a n d i n g k a n d e n g a n p a g u a n g g a r a n Nasional dalam tahun 2007, antara lain adalah: D e p a r t e m c n P e n d i d i k a nN a s i o n a l d a l a m (y' rehabilitasi sekitar 200 000 ruang kelas 1,ang APBNP tahun2006sebesarRp4{),1triliun, maka tusak bcrat dan 300.000 nrang kelas yang rusak alokasi anggaran Departemen Pendidikan ringanpada SD, sekitar'9.500ruang kelas,,-ang
90
llahII'
.Inggaratt Pentioltatttt
rLrsakbcral, daD2i.000 ruangkelasvangrusak rmganpadaSIVIPsekitar:1.500ruangkelas.vang rxsak berat dan sekitar 4 500 mang kclas l ang rusakr inganpadaSMA, scrtasekitali 000kclas rusak be|at dan sckitar 4 tl00 ruang kelas lrlsak ringan pada SMK; (ltJ meningkatnyaangka partisipasisekolah(APS) untuk anakusia 7-12 tahunmenjadi99 persen,APS untuk anakusia 13-15 tal.nur menjadi89 persen,sertaAPSunluk anak usia l5-18 tahun mcnjadi 63 perscn: (ilrJ pemberian block grant kepada penvclcnggarapendidikankeaksalaandi 441 kabuprten.Iu) Pcrnbelianblock grant ltttsan PcndidrkanAnak Usia Dini (PAUD) kepada 2.646 tembaga; serta (vJ pcningkatan lumlah programstudi di pcrguruarltinggi .vangmendapat akleditasiA atauB, diatasI 000 programstudi. Serncntara prioritas ihr, dalamrangkamenduk-ung petnbangunanpertahanan,bcrupa f, pengualan komampuanpcrtahanan,pemantapankearnanan dan kctertiban,dan (lf pelyelesarankonflik, dalarn APBN tahun 2007 Departemcn Pertahanan(BA 12) mendapatalokasianggaran s e b c s a rR p i 2 . 6 t r i l i u n . J u m l a h i n i b e r a r t i rlengalamipourgkatanRp5.2tnhLur( 18.7perscn) dan alokasianggaraudalarnAPBN-P tahun2006 scbcsarRp27,5 triliun Peningkatanalokasi anggaran DepartemenPcltahanan tahun 2007 tersebut bcrkaitan dengan upaya untuk mcnlngkatkanrasa aman, dan mengoptimalkan pelaksanaau tugas dan fungsi pertahanan keanranan,antara larn nelalut, (1) peningkatan pemcliharaan alutsista,melarlutkanpenclitianclan pengernbrngan t e k n o l o g i a l u t si s t a . s e r l l mclanjutkanpeningkatankesrapan alutsistagtna m e r v uu j dkan kemampuan da.va tangkal; (2-)peningkatanprofesionalismcpra.;nlt'fNI dan PNS melalui perbaikan fasilitas, saranadan ptasaranapendrdikan, sertadukunganoperasional pendidikan,antaralarnmelalui pcningkatanuang makan serta pcndidlkan dan pclatihan; (3J pcningkatankeselahtcraalprajur it TNI dan PNS besclta keluarganya, antara lain melalui perbaikanfasilitas- sarana dan prasarana kcsehatan.dan pcrumahanklrususn,vadi daerah rarvankonflik, sertapcrlemrhansecarabcrtahap kebutLrhan kalori standar h n p l e m c nt r s i
delr
tlitt Belutjct \t:gora
Ttrhttt ;lnggtrart
2007
pernbangunan pertahanan tahun 200'l scbagaimana diulaikandi atas.akand4abalkan ke dalam dr.rabelas progran.rkerja Dcpartemen Pertahananlahun 2007 Dalam npaya untuk n r c r v u . j u d k a nk c s i a p a n T N I a g a r m a m p u menlclcnggarakan pcrtahanansecaratcrpadu, maka dalam tahun2007 plogram peugembangan pcrlahananintegratifmendapatalokasianggaran sebesarRp I,3 ttiliun Scmcntaraitu, dalamupa.va untnk meu.ujudkankekuatanTNI AD, TNI AL, dan TNI AU yang mampu menyelcnggarakan pertahanan negara sccara tbrpusat dan ker.vrlayahan,pcrtahanan laut nusantara, dan pedahananudara nasional,rnaka dalam tahun pcrlahananmatra 2007 program pcngernbangan darat, natra laut, dan matra udara mendapatkan alokasranggaranrnasrng-masing sebesalRp 1,8 triliun, Rp 1,7triliun, dirr Rp 1,6trrliun.Scdangkan dalam upa.vauntuk mendukungpengembangan industri pertahanan-dalarntahun2007 juga akan dialokasrkananggaransebesarRp5,2 triliun Beberapa sasaran prloritas yang akan dilaksanakanDepartcmenPertahanandalam tahun anggaran 2001- antara lain meliputi: f, tersusunnyarancanganpostur pertahanan Indonesra,berdasarkanslralegic deJencereview (SDR) dan strategi raya pertahanan, ff pengembanganrnaterialTNI. yang rnehputi pcngadaan/pemeliharaan senjata dan amunisi, kendaraantemplu.alat komLrnikasi, alat peralatan khusus(alpasus),alat peralatan(alpal) darat,laut dan udara; selta (iii) pengernbanganfasilrtas, b e l u p a p e m b a n g un a n / r ' c n o v ai s f a s i l i t a s pendukungopcrasi-lembagapcndidikan.dan sarenadalLprlsarrna pcndukung.sepcrLimessasramadan runrahdinas.
Sclanjntnl'a, dalam upaya mcndukr.lng |-/J penanggulangankemiskinan;f2l revitalisasi pertatrian,pclikanan. kehutanandan perdesaan; (3/ reliabrlitasidan rckonstruksiprovinsi NAD, SumatcraUtara (Nras),plovursiDIY danprovilrsi JarvaTengah,serlarnitigasidanpelanggulangan bencana; fl) percepatan pcnbangunan infrastruktur; serta fj.) penbangunan daerah perbatasandan *ilayah tcrisolir, sesuaidcngan pr:ioritaspcmbangunan nasionaldalamltK P tahun 2007. maka dalam APBN tahun 2007 p r i o r i t a s - p r i o r i t a s Deparlemen Pekerjuun Unum (BA 33)
91
llob II'
ilnggaron Pendupotortlun Belanja iiegaru lLlutt ,-lnggarcut2007
ditetapkan mendapatalokasi anggaransebesar ( l l J m e l a n j u t k a n k e g i a t a n p e r s i a p a n d a n Rp24,2 triliun Jumlah im, bcrarti mengalami pen.velesaian pembangunanrvaduk,diantaranl'a penrngkatanRp2,9 triliun (13,7 persen)dari Waduk Kculiling di Provinsi Nangroe Aceh alokasi anggarandalarnAPBN-P tahun 2006 Darussalau,, danWaduk Ponre-ponredi Plovinsi scbcsarRp21,3 triliun. Lebih tingginya alokasi Sularvesi Selatan; persrapan pembangunan anggaldn.Depaltemen PekdriaanUmum tahun Waduk Jatigcdc di Plovinsi Jarva Barat, serta 2007 tersebutberkaitantemtama dergan upaya Waduk Nipah, sertaWaduk Blegah dan Kedung untuk mcr.vujudkan tcrsedianyainfrastrukturyang Bmbus di JarvaTimur; (rlr/ rehabilitasijaringan handal, bermanfaat dan berkelaniutan, antara lain irigasi sckitar 617.000 ha, dan pcningkatan jaringan irigasi sekitar 120.000ha untuk r.r.relalui:(y' penataan ruang nusantara yang n y a m a n d a n b e r k u a l i t a s ; ( l l l p e m e n u h a n mendnkung upaya rnempertahankanketahanan kebutuhaninfrastrlktur di bidang sumber daya pangan di 14 provinsi utama penghasil beras; air, jalan, dan pcrmukiman, (iii) pcmbinaan (iv/ pemeliharaanmtin jalan nasionalantarkota gedung memenuhi bangunan standar sepanjangsckitar24 300krlomctcr,pcmcliharaan 1,ang k e s e l a r n a t a n d a n k e a m a n a n g e d u n g ; berkalajalan nasionalantarkotasepanjangsekitar 6 940 kilometer,pemehharaalrutin jembatanpada flvl pengembanganindustri konstruktif yang kornpetitif; (vJ penrngkatankapasitaspemerintah ruas-ruasjalan nasionalsepanjangsekitar35 100 pembangunan masyarakat dalam dacrah dan meter,danpemeliharaan rutin jalan nasionalyang inftastruktur; (ul.Jpenelitiandan pengembangan ada di dalam kota scpanjang2.900 kilomctcr; teknologidanoptimalisasipenerapan hasillitbang; (v/ peningkatanjalan, baik struktur maupun sertafvi, peningkatankapasitas,pengelolaandan kapasitasnya, yang rneliputi jalan nasional pengawasan penyelenggaraan/administrasi antarkotascpanjangsckitar4.225 kilomctcr,dan pemDangunan. jalan nasionaldalamkota sepanjangsekitar 9ll0 kilorneter, sefia penggantianjembatan sekitar Alokasi dngg&ran Departemen Peherjaan 17.300 mctcr, serta (vi) pcngcmbanganslstcm Umum sebesar Rp24,2 triliun dalam tahun air minum dan sanitasi(air lirnbah,persampahan, 2007 tersebut, akan dimanfaatkan untuk di 506 kota,/kawasan desa. drainase) j3 progrum kerja, dianlannya melaksanakan untuk: (f prograrn peningkatan/pernbangunan D a l a m r a n g k a m e n d u k u n g p r i o r i t a s j a l a n d a n j e m b a t a n s e b e s a rR p 7 , l t r i l i u n ; pembangunandi bidang: (f penegakanhukum jalan dan (2) program rehtbilitasi/pemeliharaan danFIAM, pernberantasan korupsi,danrcformasi jernbatan sebesarRp2,6 triliun; (J./prograrr birokrasi; f2l penguatankemampuanpertahanan, jaringanirigasi. pemantapankeamanandan keteftiban, serta pengembangan danpengelolaan rar'va dan jaringan pengairan lainnya sebesar penyelcsaiankonflik; dan (3/ pcmbangunan Rp2,8triliun; (4Jprogrampcngendalian banjir dan daerah pelbatasan dan wrlayah tensolir, maka pengamananpantai sebesalRp2,0 triliun; serta dalam APBN tahun 2007 Kepolisian Negaru (5) prograr.r.rpengenbangan, pengelolaan, Republik Indonesia (BA 60) mendapat konservasisungai,danau,dansumbcrair lainnya alokasi anggaran sebesar Rp20,0 triliun. sebesarRp1,9 triliun. Alokasi anggaranbagi Apabila dibandingkan dengan pagu alokasi kelima program tersebutnencapai sekrtar68,0 anggaranyang ditetapkandalam APBNP 2006 p e r s e nd a r i k e s e l u r u h a n a l o k a s ia n g g a r a n sebesarRp 16,6 triliun, maka alokasi anggaran DeparlemenPekerjaanUmum dalamtahun2007. KepolisianNegara Republik Indonesiadalam tahun 2007 tcrscbut bcrarti mengalami Beberapa sasaran prioritas yang akan peningkatan Rp3,4trrliun(21,0persen). sebesar dilaksanakanDcpartemenPekerjaanUmum pada Peningkatan alokasi anggar an KepolisianNegara tahun 2007, antara lain adalah: Republik Indonesia dalarr tahun 2007 tersebut (f penyelesaianperubahan Undang-undang terutama bcrkaitan dengan lcbrh trnggin,va alokasi Nomor 24 tahun 1992tentangPenataanRuang, p r o g r a m p e m e l i h araan a n g g a r a n u n t u k serta penguatan kelembagaanpenataan ruang program pengembangan kamtibmas, sarana dan wilayah nasional, provinsi, kota dan karvasan;
o?
llcthIl'
.Ingguran PenddpLttan (lan liel
tJLt \\egdrcr T.ifun )nggutttn
)0(t7
prasarana kepolisian. dan progran.r Itp6,4 triliun Sedangkan dalaur upava pengembangan sumbcrda,vamanusiakepolisian, pemerataan, neningkatkan_jumlah, dan kualitas vanglnaslng-masurgmendapatalolosl anggaran pelal'anankesehatanmelahti puskesmasdan sebesalRp3,5 triliun.sebesarltpi- l triliun.dan jaringannya,maka dalarl tahun 2007 prograrn Rp0,4triliun. sebesat upa.vakesehatanmasl arakat rleirdapat alokasi anggaransebesarRp2,9 triliun Serlentala itu, Bcbcrapa sasaran prioritas yang akan dalarnupala untukmemulnkan angkakesakrtan, dilaksanakanKcpolisian Negara RI pada tahun 2007,antaralain adalah:(y' penarnbahan anggota kernatian,dankecacatanakibat peny,akitmcnular dan tidak menular, dalam tahun 2007 ptogram P o l r i s c k i t a r l 3 0 0 0 o l a n g .a g a r m s i o a n r a r l p e n c e g a h a nd a n p e m b e r a n t a s a np c n y a k i t jumlah anggotaPolri denganjumlah pcnduduk mcndapatalokasianggaranscbesarRp 1,3triliun. m c n i n g k a t , ( l , m e m p r i o r l t a s k a nl a n ju t a n Sementaraitu, gunarneningkatkanjunlah,mutu p e m b a n g u n a nI V l a p o l d aK e p u l a u a n R i a u , M a p o l r e s P e l s i a p a nl 7 u n i t d a n M a p o l s e k d a n p e n l , e b a r a nt c n a g a k e s e h a t a n , s e r t a pcrsiapan,sebagaitindak lanjut dari pemekaran p e m b c r d a y a a np r o f e s i k e s c h a t a n ,m e l a l ui prograrnsumbcrdaya kesehatandalam tahun wilayaht fllt mcmbangun kekr"ratanPolisi 2007 akandralokasrkananggaransebesarRp0,8 Pcrairandi 5 r.vilayahpangkalangerak,agarlebih marllpunrcngamankan uila1ah perairan:serta tnliun. (rv) memberdayakansaranadal prasarana,agar B e b e r a p a s r s a r - a np l i o r i t a s r r n g a k a n d a p a t m e n i p e r p a n j a n gu s i a p a k a i u n t u k dilaksanakanDcpartenen Kesehatandalarn mendukungtugasoperasionalPolri. tahun anggaran2007, antara lain meliputi: S€mcntaraitu, dalamupala untuk mcningkatkan (y' meningkatnya cakupan keluarga penghuni rurlah yang memcnuhisyarat kesehatansampai deta;at kcschatan rrasyarakat mclalui persen,cakupankeluargayangmenggunakan 73 pcnurgkatancakupan,kualitas dan pelnerataan air bersih sampal 60,3 persen,dan cakupan p r o g r a m d a n p e l a y a n a n k e s c h a t a nu u t u k keluarga yang menggunakanlamban vang mewu.ludkanmanusia Indonesiayang schat, uremenuhi syarat keschatansampai 65 perscn; cerdas dan produktif, Depa emen Kesehatan mcningkatnya cakupan pcrsalinan 1,ang fl, (BA 24) dalam APBN tahun 2007 mendapat ditolong oleh kesehatan tcnaga sampai75 persen, alokasi anggaran sebesarRp17,2 trilian, atan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan {irf menurgkatRpZ,9triliun (20,6persen)dari alokasi bagi kcluarga miskin secara cuma-curna di anggarandalamAPBN-P tahun 2006 sebesar' Puskesmas kelas III Rurnah dan Sakit samoai Itpl4,3 triliun Peningkatanalokasianggaran 100pelsen:(rurmeningkatnl a cakupanpendciira DepartemenKesehatantahun 2007 telsebut m a l a r i a y a n g d r o b a t i s a m pai 100 persen, terutama berkartan dengan upa,vapemerintah (v/ pcrsentase rneningkatnya petedar an produk untnk mervujudkan prioritas pembangunan pangan yang memenuhi svarat sampai 70 persen; nasional dalam Langka:(1.)penanggulangan ( v i J p e r s e n t a s e m e n i n g k a t n y a d c sa yang kemiskinan;(2./peningkatanakscsibilitasdan nrencapai un iv e r.s a I c h i I d i mmun t za t i o n (U Cl) kualitaspendidikandankesehatan: (fl Lehabilitasi (vly' perseir; meningkatn.va sampai 92 persentase dan rekonstruksiNAD. Nias. DIY dan Jarva Tengah, scrta mitrgasi dan penanggulangan penderrtadcman berdarah(DBD) yangditangani b e n c a n a ; s e r t a ( 1 ) p e m b a n g u n a nd a e r a h sampai 100 persen; scrta (vrlf rneningkatnya cakupan pemeriksaansarana produksi dalam pcl'batasandan wilayah tcrisolir. tangka cara penrbuatanobat (CPOB) "yangbaik Dengan arah keblakan tersebut. dalam tahun sampai45 perscn. 2007 Dcpartemen Kesehatan akan Dalaur upa,vauntuk meningkatkan kualitas nelaksanakanempatbelasprogramkerja.Untuk pclayanan dan pemahamanagalna selta mcningkatkanakses-kctcrjangkauandankualitas kehidupanberagama,dansekaligusmeningkatkan pelayanan kesehatanpelorangan yang aman, dalam tahun 2007 program upaya kesehatan kerukunan intsrn dan antarutrat bcragama, peroranganmcndapatalokasi anggaranscbcsar dalam APBN tahun 2007 DepartemenAgamu
93
lJahII'
,4.ltggcu'crr Perld{tpotctnclurtBelattlu Negora TahuuAnggora l00T
(BA 25) memperoleh. alokdsi anggatdn sebesarRpl3,8 triliun, atau meningkatsebesal Rp2,9 triliun (26,6 persen)dari alokaslanggaran dalamAIBN-P tahun2006sebesarRpl0,9 triliun Peningkatan alokasi anggaran Departemen Agama dalam tahun 2007 tersebutterLltama berkaitandcngrn upaya pendrintah unluk rnellujudkan prioritas pembangunannasional dalam rangka: (f peningkatanaksesibilitasdan k u a l i t a s p e n d i d i k a n s c r t a k c s c h a t a n ,d a n (2,)pembangunandaerahperbatasandanwilayah terisolir. Belkaitan denganitu, untuk mendukung pelaksanaantugas DepartemenAgama dalam menyelenggarakanpendidikanfomal, telxtama dalam rangka mcningkatkan akscsibilitas dan kualitas pendidkan, alokasi anggaranDepademen Agamatahun2007 tersebuipenggunaanya aniara lain untuk programwajib belajarpendidikandasar sembilantahun sebesarRp3,2 triliun; program pcndidikan mcncngahscbcsarRp0,7 triliun, programpendidikantinggi sebesarRp0,9 tliliun, serta program peningkatanpendidikanagarnadan keagamaanscbesarRp0,2 triliun. Bebcrapa sasaranpriolitas DepartemenAgama yang akan dilaksanakanpada tahr.n 2007, altara lain adalali: (i) bantuan opcrasional manajemcn mutu (BOMM) bagi I 689 MadrasahIbtidaiyah (MI) dal Madrasah Tsanawryah(MTs); (lf rehabilitasi tcrhadap1.400unit ruangkelasMI danMTs, serta pembangunan4.400unit ruangkelasbaru MI dan M'ls (iii) bantuan operasionalpendidikanbagi 2.822 MIdanMTs; (iu/ pcmbangunan4T5ruang perpustakaan dan laboratorium MI dan MTs denganmenggunakanpola imbal swadaya;serta (v) pengadaan buku pelajaran dan buku perpustakaanuntuk MI dan MTs sebanyak 7.225 000 eksemplar Selanjutnya,dalam APIIN tahun 2007 Badan Rehubilitusi dan Rekonstruksi NAD-Nias (BA 94) memperoleh alohasi anggaran sekitar Rp10,0 triliun. Jumlah ini bila dibandingkan alokasi anggaran BRR dalam APBN-P tahun 2006 sebesarRpl2,3 triliun, alokasi anggaran BRR dalam APBN tahun 2007 tersebut memurjukkal penurunansekitarRp2,3 triliun ( 18,5 pcrsen), dikarenakandalam APBN-P tahun 2006, mcnampungalokasi anggaranluncuran BRR tahun2005.
94
DcnganalokasianggaransebesarRp10,0triliun tefsebut. Badan Rehabrlitasidan Rekonstruksi ( B R R ) N A D - N i a s a k a n m el a k sa n a k a n 2 programkcrja,yairu: (f programrchabilitasidan rekonstruksiNAD dan Nias dengan alokasi anggaransebesarRp9,6 triliun; dan /2/ program pcnyclcnggaraanpimpinan kcncgaraan dan kepemerintahan denganalokasianggaransebesar Rp0,4 triliun. Beberapasasarauprioritas BRR NAD dan Nias yang akan dilaksanakanpada tahun2007,antaralain adalah:(y' rehabilitasidan pembangunan perumahan serta prasarana lingkunganpermukiman,air bersih dan sanitasi, drainasedan persampahan;(il,/ rehabilitasi dan pembangunansaranadan prasaranacncrgi scrta ketenaga listlikan.sumberdayaair. irigasi.r'arva dan pengendalianbanjir; (iii) rehabilitasi dan pembangunansarana dan prasaranajalan dan jembatan; /lv/ rehabilitasilingkunganhidup dan pengcmbanganpotensisumbcr daya alam; scrta {vl pemulihan dan peningkatankesejahteraan sosialdan penanggulangan kerniskinan. Selanjutnya,guna mempercepatpembangunan infrastruktnr perhubungan yang lnampu mcndukung dan nendorong pembangunan nasional pada umurnnya, dalam APBN tahun 2007 Departemen Perhubungan (BA 22) memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp10,5 triliun. Apabila dibandingkan dengan alokasianggaranDepartemenPerhubunganyiurg ditetapkan dalarnAPBN-P tahun 2006 sebesar Rp8,9triliun, makaalokasianggaranDepariemen Perhnbungantahun 2007 tersebut berarti lebih tinggi Rp 1,6triliun ( I 8,0 persen).Lebih tirgginya alokasi anggaran Departemen Perhubungan tahun 2007 tersebut berkaitan dengan upaya pcla1ananjasa Lransportasi untukmeningkatkan yang efektif dan efisien, serta mervujudkan pelayanantransportasisecaraintennoda. Dengan alokasi unggaran sebesarRp10,5 triliu n tersebut, Departemen Perhubungan akan melaksantkan 25 program kerja, diantaranya: (1,/ prograrn peningkatan dan pembangunanprasaranadan sarana kcreta api denganalokasi anggaransebesarRp2,6 triliun; (2) progran pembangunan transportasi laut, denganalokasi anggaransebesarRp1,8 triliun;
lJahII'
,lnggdran Pettlttpatan dut Belorqt \egarI Tahurt;lnggaran 20a)'
{3/ plogram pelnbaugunantransportasi udara. denganalokasianggaransebesarRp 1,4 triliun; serta 11, program pembangunal prasaranadan saranaASDP denganalokasi anggarall sebesar Rp0,7 triliun. Jumlahanggarantersebutmasingm a s i n gm e u v e l a ps c b c s a r2 5 , 0 p e l s e n . 1 6 , 7 p e r s e n , 1 3 , 4 p e l s e n ,d a n 7 , 0 p e r s e nd a r i kcseluruhan alokasi anggalan Dcpartetrlen Perhubungan tahun2007. Bcberapa sasaran prioritas lung akan ' dilaksanakan Deparlemen Perhubungun pada tahun 2007, antara lain adalah: (lJ mcningkatkankelancaranr.nobilisasi lalu lintas angkutanjalan melaluipenataandan manajemen rckayasa lalu lintas, pembangunanterminal, lan;utanpcngadaan busperintisdan subsidibus pcrintis;(lf rehabilitasiprasaranatermasuksinyal, telekomunrkasi, listrik aliran atas, dan pembangunan/penertibanpintu pcrliltasan di dacrah rarvan kecclakaan,serta sarana kereta apr kclas ekonomi/KRD/KRDE/KD3; ftl, meningkatkan keselamatanangkntan laut mclalui lanjutan pcngadaankapal navigasi, lanjutan pernbangunanSistcm Telekomunikasi Mantime tahap IY laulutanpembangunankapal kcmk dan rchab kapal negara; serta fv) mcningkatkankesclamatanpenerbangan, antala lain n.relaluipen*adaandan pernasangan Tower Set, Airfield Lighting, Instrument Landing Systerr (ILS) serta Automatic DepenclentSuneillance (ADS-B) di bandarabandaraIndonesia. Selanjutnya,dalam rangka mendukungrencana kerla Departcmen Pertanian dalam upaya: (r.,)pcnanggulangankcmiskinan; ft, revitalisasi pertanian,pcrikanan,kehutanandan perdesaan; sc a fllt pembangunandaerahperbatasandan r . v i l a y a ht e r i s o l i r s e s u a i d e n g a n p r i o r i I a s pembangunannasionalpada RKP iahun 2007, maka dalam APBN tahun 2007 Departemen Pertanian (BA I8) mendapal alokasi anggaran sebesar Rp8,8 triliun. I umlah tersebutberarti naik Rp2,9 triliun (49,0 persen) apabila dibandingkandenganpagu anggaran dalamAPBN-Ptahun2006sebesar Rn5.9trrliun Peningkutan alokasi anggaran iepartemen Pettanian tahun 2007 tersebut berkaitan dengan upuya untuk mewujudkan reyitalisasi
pcrlahian dunpertlesaan,yang dllakukandalam rangka:(i.)rneningkatnl.aperansektorpertanian dalamarti luas dalarnperekonomran nasional;(lrl t e r c r p t a n y al a p a n g a n k e r l a b c r k u a l i t a s d i perdcsaan, serta frfmeningkatny..a keselahtcraanpetani, nelayan dan masvarakat perdesaan,melalui pelingkatan pcndapatandan produktivitas pekerjadi sekrorpertanian. Dengaualokasi anggaransebesarRp8,8 triliun dalam lahun 2007 tcrsebut, Departemen P e r t a n i a n a k a n r n e l a k s a n a k a n5 p t o g r a m kcrj a,diantaranya: (1) prograrn peningkatan ketahananpangan dengan anggaransebcsar Rp3,2 triliun; (2) program pcningkatan kesejahtcraan petanisebcsarRp2.2 triliun, dan (f program pcngembanganagribisnis sebesar Rp2,3triliLur. Beberapt sasuran prioritas yang akan tlilaksuaktn Departemen Pertaninn pada lahun 2007, antaralain adalah:(y' meningkatkan produksi berbagaikornoditaspertanian,yang akan dilakukanmelalui pcrlnasanareal tanam dan peningkatanproduktivitasscrtaintensitastanam; bemhsubsidikc petali rniskin, /ir) pengembangan s e r t a m e m p e r m u d a ha k s e s p e t a n i m i s k i n terhadapbenih/bibit unggul padadaerah-daerah kantong kcmiskinan, daerahrarvan pangandan daerahtensolir lainnya; f iJ rcvitalisasi pembibifaasapi,antaralain melalui pengembang:ur pusat pembibitansapi, yang dibina oleh unit pclayananteknis (UPT) daerah,diantaran.vadi Go*a, Pasuruan,LombokTimur,Sularesi Utara, Sular.vesiBarat dan Sulai.vesiTenggara. (iv) mcningkatkan peran Perurn BULOG dalam pembeliangabahpetamsertafasilitasipemerintah nelahu pengembanganDana PenguatanModal LembagaUsaha Ekonomi Perdesaan(DPML U E P ) - s c r t a { v / p e n g e m b a n g a np u s a t percontohanintegrasi tanamantemak, kompos dan biogasdi tingkat pcrdesaan. Guna mendukung upaya mervnlndkan pcngelolaan keuangan negara yang modern, tlansparan dan akuntabcl- dalam APBN tahun 2007 Departemen Keuangan (BA 15) mendapal alokasi angguran sebesar Rp9,6 triliun. Jumlah tcrsebut berarti mensalami peningkatan sebesarRp3.i triliun t52..1pcrsen)
95
lJabll'
Auggaratt I'etidttpqlan dan Belanlo )tegara Thluut.ltqg
'on :007
(l) rchabilitasi NAD. Nias,DIY danrekonstnrksi dan Jateng,serta nitigasi dan peiranggulangan bencana,scrta (J/ pcngulangankcscnjangan antar wilayah, dalam APBN tahun 2007 Departemen l.uar Negeri (BA 11) mendupal alokasi angguran sebesar Rp5,4 lriliun. Jumlahini beraftrrnengalamipeningkatansebesar' Rpl,3 trilinn (32,9 persen)dari pagu anggaran Rp4,1triliun. dalamAPBN-Ptahun2006scbcsar PeningkatanalokasianggaranDepartemenLuar' Negeridalamtahun2007 terscbutsejalandengan upaya pcmerinLehuntuk meningkatkankualitas Dcngan alokasi anggaransebesarRp9,6 triliun diplomasiIndonesiadalammemperolehdukungan tersebut, Departenen Keuangan akan intemasionalbagi kcutuhandankcsatuanrvilayah mclaksanakan12 programkcrja, diantaranya: NKRI, serta mengedepankanpelan Indonesia [ 1 ] p r o g r a m p e n l n g k a t a np e n e r : l n a a nd a n dalam menjaga stabilitas keamanandan pengallanarl keuangannegara, dongan alokasi perdarnaiandunia. anggaransebesarRp2,3 tr iliun; dan (2) ptogtam peningkatan sarana dan prasarana aparatur Denganalokasi anggaranscbcsal Rp5,4 triliun tersebut, dalam tahun 2007 DeparternenLuar' ncgara, dcnganalokasi anggaranscbcsarRpl,7 jumlah triliun. Dengan alokasianggarantersebut, Negeri akan rnelaksanakan12 program kerja, maka berarti masing-masingprognm rnenyerap diantaranya: fl,/ Frogram PcmantapanPolitik L u a r N e g e r i d a n O p t i m a l i s a s iD i p l o m a s r s c k i t a r 2 4 , 0 p c r s c n ,d a n 1 8 , 0 p e r s e nd a l i k e s e l u r u h a na l o k a s i a n g g a r a nD e p a r t e n e n hrdonesia,dengan alokasi anggaransebesar Keuangan Rp0.8 triliun, yangditujukanuntukmcrungkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat Bcbcrapa sasalan prioritas yang akan i n t e r n a s i o n a lt e r h a d a p l n d o n e s i a l a n g dilaksanakanDepaltemenKeuanganpadatahun demokratis, aman dan damai (2) Program 2007, antara lain adalah: fl/ meneruskan PeningkatanSaranadan PrasaranaAparatur r n o d c r n i s a s ik a n r o r - k a n t o r d i l i n g k u n g a n Negara,denganalokasianggaransebesarRp0,3 Ditektorat JenderalPajak, yang meliputi triliun, t angditLrjukanuntuk mcningkarkankualitas pembentukanKantor Pajak Madya (KPP MTO) dukungansaranadan prasalanatethadapupa),a dan pcmbcnlukanKantor Pajak Pratarna(KPP pelaksanaantugas diplomasiIndonesia;sefta S T O ) t ( i t l r n e n e r u s k a nu p a y a o p t i m a l i s a s i (3J Program Pcningkatan Kcrjasama penerimaanpajak. melalur berbagai langkah Internasional, denganalokasianggaransebesar k c b i j a k a n , b a i k b c r u p a p e n y e m p ur n a a n yarg Rp0.l tnlnm, ditLqukanuntirk meningkatkan administrasi dalam langka insentifikasi pcrandiplomasiIndonesiadalamforum regional, pcmungular, rlraupun langkah-langkah bilateraldanrmrltilateral ekstensiilkasidalarnlangka memperluasbasis palak; (tii) neningkatkan kemampuan srstem Beberapa sasaranpfioilas Departemen Luar manajcrncnr/a/a basekcpabcananandan cukai, Negeri yang aktn dilaksanakan puda tuhun serta flvl rreningkatkan tertib administrasi 2007, antaralainadalah:1,y'men:muskanstrategi penatensehaln piniarnenluar negeli. penyrsunanperjanjianintemasionalyang scsuai dcngankcpcntrrgannasionaldanpcnguatanposisi Sedangkanuntuk menunjangupa,varneutludkan Indonesiadalamkonfigurasrhubunganbilateral, pliorrtas pernbangunandalam: (f peningkatan legional, dan intemasional; ff meningkatkan keser.npatan k e r - j a ,i n v e s t a s i d a n e k s p o r ; prakarsa dan kepemimpinanIndonesiadalam (2) pelegakar.rhukum, pernberantasankorupsi, proses reformasi PBB 1,angmcnyclurtthdan dan rcformasi birokrasi; (3J pcncgakan bcrimbang sesuaidengankepentinganglobal kemampuanpeftahanan,pemantapankeamanan b e r s a m a ; ( i l l l m e n i n g k a t k a np l o m o s i d a n d a n k e t e r t i b a n s e r t a p e n y e l e s a i a nk o n f l i k ,
dari pagu arggaran dalam APBN-P tahun 2006 s c b c s a rR p 6 - 3 t r i l i u n . P e n i n g k a t a na l o k a s r anggaranDepartemenKeuangantah n 2007 tersebut berkaitan dcngan upaya untuk rncu ujudkanvisi DepartemenKeuangansebagai pengeloJakeuangandan keka.vaannegara yang bertaraf intemasional,yang dapatdipcrcayadan dibanggakan mas.varakat,serta dapat menJadr instrumen bagi proses transformasi bangsa menuju masyarakatyang adil, makmur dan berperadaban trnggi
96
llcrhII'
,.luggaratt I)enrlopolatl dan llellttlcr
kerjasarnaekonomi,pcrdagangan,investasi.kerja sama teknik dan parirvisata dcngan negaranegaradi Asia Pasifik: (ru/ rnenyclcnggarakan kerjasarnapendidikan,kebudayaan,penerangan, kesehatan,kesejahteraan rakyat- pengentasan kcmiskinan, Iptek. lingkungan hidup, penanggulanganbcncana alarn, r.vanrtadan ker.;asamaASEAN; sefia (v) meningkatkan upa\a-upa\a penanganan kcjahatan tr-ansnasional dan tcrorisme ir.rternasronal, yang scsuaidengankepentingannasionalsertasejalan denganprrnsiphukumintemasionalyangbcrlaku Sclanjulnl'a- untuk mendukung pcmbangunan sektor energidan sumberdaya mineral, serta pcmanfaatanpotensrsumbcr daya mineral dan energisecaraopfimal,dalamAPBN tahun2007 D e p a l t e m e n E n e r g i d a n S u m b e r .D a y a Mineral (BA 20) mendapat alokasi anggaran sebesarRp6,5triliun Jumlahtersebutbelarti nak Rp l.l triliun (20,0 persen)dari pagu anggaran dalamAPBN-Ptahun2006sebesar Rp5,4triliun.
]tt:gttt tt Ialu.ut ,lnggaran
)0A7
b u m i d a n g a s b u m i , ( r r r Jm e n g e m b a n g k a n masvarahalsekrtarkegiatanusahachsploilasrgas bumi. pengelolaanperlindnnganlingkungan, pcnrngkatankehandalan kcsclamatanoperasidan kesehatan kerla; (iv) tercapainya rasro elektrifikaslscbcsar60 persenpadatahun2007, dcngandrdukungolehpcmngkataniuvestasiuntuk membangun perubangkitIistnk bcscrtaJanngan tlansmisi dan distr-rbusin a l; surla (u,l terkelolanyadata dan infonnasi mineral Indonesiayangoptinal rmtukmendoronginvestor dalampencaliandacrahpotensibam mineral dan panas bumi serta untuk kclangsungan ketersedraann_va. D a l a m p a d a i r u - u n r u k l n e n d u k u n gu p a l a melruludkan sistemdan politik hukum nasional yang mantap dalam rangka tegaknyasupremasi hukurn dan I-IAM guna menunjangtgrcapainya kchidr.rpan masyalakat,vang aman,bersatu,mkun, damai,adil dan sejahtera,dalamAPBN tahun 2007 Deparlemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (BA 13) mendapatalokasi anggaran sebesar Rp4,0 rrilir.rnJur ah ini belartinaik Rp0,5 triliun (15,0perscn)dari alokasianggaranyang dalamAPBN-Ptahun2006 scbesarRp3.5 triliun. Lebih tingginl,a alokasi anggaranDcpartenel Hukum dan Hak Asasi Manusia tahun 2007 tersebut sejalan dengan upaya peningkatan pcncgahanhukum dan HAM, pcmberantasan korupsi,danrcformasibirokrasitahunmendatang
DenganalokasianggaransebesarRp6,5 triliun tersebut,dalarntahun 2007 DepartemenEnergi dan Sumber Daya Mineral akan mclaksanakan 23 program kcrja, dialtaranya (1/ Program PeningkatanKualitasJasaPelayarunSaranadan PrasaranaKetenagalistrikan dcngananggaran sebesarRp3.4 trllitn (2) Progran Pembinaan Usaha PeltambanganMineral dan Batubara, dcnganalokasranggaransebcsarRp0,7 trihun; dan /31 Prograrn Pembinaan Usaha Der.rgan alokasranggaranscbcsarRp4.0 triliun, PertatnbanganMinl'ak dan Gas Bumi, dengan dalam taliun 2007 Departemen Hukum dan alokasianggaransebesalRpO,7triliun.Alokasi Hak Asasi Manusia akun melaksanahan I5 anggaranpadamasing-masir.rg proglan tersebut p r o g r a m k e r j a , d i a n t a r a n ) a : f 1 l P r o g r a r n berarti menyerapsekitar 52,1 persen,sebesar PeningkatanKinerja Lembaga Peradilandan 1 0 , 3 p c r s c n , d a n s e b e s a r1 0 , 9 p c r s c n d a r i LernbagaPenegakanHukum Lairuya, dengan keseluruhan alokasianggaranDeparternenEnergi alokasi anggaransebesarRpO,8 triliun, yang dan Surnber:Daya Mineral drfulukanuntuk menduklngkelancalan pelayarnn penegakanhukum- sebagaiupaya untuk dan Bebelepa sasaranprioritas vang akan m c n ingkatkan kinelja aparatur hukum; dilaksanakanDepartemenEncrgi dan Sumber (21ProgramPeningkatanKesadalanFIukumdan DayaMincral padatahun2007,antaralarnadalah HAM, denganalokasi anggamt sebesarRpQ,5 : [f pembangunaninfonnasr lingkungangeologi t riliun, d i t u ju k a r . r untuk _vang untuk pengembanganKarvasan Pembangunan mcnumbuhkerlbangkan mcningkatkan serta T e r p a d u ( K A P E T ) , K a r v a s a n S t ra t e g i s , Kau.asan Industri, Kota dan Daerah, kadar kcsadaran hukum dan FIAM bagi masyarakatdan penyelenggaranegara; serta (lf mcnvcdiakanilfrastruktur vang mcmadai dan Bantuan dalarn menunjang terrr'ujudnya pernbangunan (J] PrograrnPeningkatanPela_vanan Hukum, dengan alokasi anggaran sebesar Rp0.3 saranadanplasaranadalamindustri hilir minyak
97
B o bI t '
,-Irtggurut Fettchpata dan Belunlu |egtu'er'Iultun 'lnggarcrn 2007
triliun, y'angditulukanuntukmcningkalkanhualitas pelayananpemerintahdi bidang hukum, serta mcrrberikal bantual hukumkepadasetiaplvatga negaladenganadil. Bcbcrapa sasaran prioritas yang akan dilaksanakanDepartemenHukum dan HAM pada tahun 2007, antala larn adalah (y' tcrsedianya keb4akan/bahan hnkntrt yang sesuardenganaspirasimasyarakat, baik padasaat inr maupun masa yang akan datang, dengan mcrnpcrhatikanpcrlindungandan penghonnatan terhadapHAM, sertamempunyaidayalakl yang cfcktif dalam rnasyarakat; (lf tersedianya pelafuran perundang-undangan danyurisprudcnsi dalam rangka rnengatur perilaku individu dan lembaga;/iiil tcnvujudnya saranadan prasarana lembaga penegakhukum vang memadai, transparan,akuntabeldan berkualitas; sefta {u/ meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada hukum, denganmengutamakanagenda pencgakan hukum dan FLAM, nielalui p e r n b e r a n t a s a nk o r u p s i , a n t i t c r o r i s t n c , pembasmianpenyalahgunaan narkoba
Kelautan dan Perikanan, J,ang mendapat alokasi anggaran cukup besar dalam APBN tahun 2007, antara lain adalah:(11 program pcngembangansurlber daya perikanan,dengan alokasi anggaranscbcsarRpl,9 triliun. yang potensiusaha dipergunakal untuk pengembargan perikanan besertapeningkatankesejahteraan pelakunya; (2) program pcngcmbangandan pengelolaan sumberdayakelautan,denganalokasi anggaran sebesar Rp0,5 triltun, yang pcngclolaan, dipergunakanuntuk pcngcmbangan penga\{asan dan pengendalian sumber daya kclautan; scrta (3) prograrri rehabilitasi dan pemulihancadangansumberdaya alam, dengan alokasi anggaransebesarRp0,2 triltun, yang dipergunakanuntuk pcngclolaandan rchabilitasi terumbu karang, mangrove, padang lamun, estuariadan tcluk.
Beberapa sasaran plioritas yang akan dilaksanakan Dcpartcmcn Kelautan dan Perikananpada tahun 2007, antara lain adalah: (y' revitalisasiperikanandi 33 propinsi, melalui pclabuhanperikanandi 813 titik, pengembangan pengadaaninduk bennutu dan standardisasi Sclanjutnya, dalarn rangka mendnkung upaya pembenihan ikan/udang, pengembangan, pembangunankelautan dan pcrikanan untuk pcrckayasaan,desiminasidan pendamptugal melvujudkan kemakmuran, pemerataan teknologi terapan di l2 unit balai budidaya; kcscjahteraansosial, dan terpeliharanya daya (if penberdayaan masyarakat nelayan/ dukung ekosistcmpcrairan, dalarnAPBN tahun pcrrbudidaya/pengolahrkan di 149 kabupaten/ 2007 Departemen Kelautan dan Perikanan kota pesisir; fltt pcnanggulangantllegalfshing (BA 32) mendapatalokasi anggaransebesal i, pemeliharaan melaluipenyiapan,operasronalisas Rp3,3 triliun Jumlah ini bcrarti melgalami s i s t e m -s a r a n a p c n g r \ y r s a n d l n k e r j a s a r n a pemngkatansebesar: Rp0,5trilun atau 17,9perscn opelasrdenganTNI dan Polri di 21 pclabuhan dari pagu alokasia.nggaran DepafiemenKelautan perikanan; (lv/ pengelolaanpesisir dan laut dan Perikananyang ditetapkan dalam APBNP mclalui fasilitasi percepatanRUU dar.rPerda Rp2,8 triliun Peningkatan tahun 2006 sebesar: tentangtata lxang laut, pesisirdan pulau-pulau alokasi anggaranDcpartemenKelautan dan k e c i l s e r t a r n i t i g a s i b e n c a n ad i 6 l o k a s i ; Perikanandalam tahun 2007 terscbut scjalan (vJpengelolaan pulau-pulaukecil danperbatasan, dcnganprioritaspembangunantahun 2007, 1,ang rnelaluiinventalisasidanpenamaanpulau-pulau berkaitansccaralangsungdenganpembangrman kecil di ll propinsi dan bantuansarana/modal kelautan dan perikanan,yartu (i) rcvitalisasi usahamata pcncaharianaltematifpada I0 lokasi pertanian dalarn arti luas dan pembangunan pulau-pulau kecrl- (vi) pcngcmbanganrisct perdcsaan;(ry'rehabilitasidanrekonsttlksiNAD, kelautan dan pelikanan di 20 kabupaten/kota: Nias, DIY dan Jatcng,scrta mitigasi dan karantinatkan melalui serta(uif pengembangan penaDggulangan bencana; scrta p c n g c m b a n g a ns i s t e m k a r a n t i u a i k a n d a n ( i l l ) p e m b a r g u n a nd a e r a h p e r b a t a s a nd a n penguatankelembagaanpada 42 unit pclaksana rvilayahterisolir teknis karantinaikan. Program-p rog ratn priorilas Depdftemen Untuk r.nendukungryaya (l) penanggulangan
98
BabIL'
,'lnggaran Penclapatontlon llelanjct )igaro
.kemiskinan.(2/ peningkatankcscmpatanke11a, investasi,dan ckspor, () revitalisasipcrtanial. perikanan, kehutanan,dan perdesaan,serta (4/ pembangunandaerahperbatasandanrvilayah tensolirsesuaiprioritaspernbangunan dalan.rRKP 2007. maka dalam APBN tahun 2007 Departemen Tbnuga Kerju dan T'mnsmigrasi (RA 26) mendtpat alokasi anggaran sehesur Rp2,9 triliun. ataulebihtinggi Rp0,7 triliun (27.9 persen)apabila dibandingkandcngan alokasi anggaranyang ditetapkandalamAPBN-P tahun 2006scbesarRp2,2tnliun. Lebihtinggrnyaalokasi a n g g a r a n D e p a r t e m e nT e n a g a K c l j a d a n Transmigrasitahun2007 tcrsebutsejalandengan upava pemcrlntah untuk mengurangi tingkat pcnganggulan terbuka, memperluas lapangan jumlah pendudukmiskin kerjaformal,mengurangi serta melwjudkan percepatanpembangunandi rvilayahcepattumbuhdanstrategis,tettinggaldan wilayah pcrbatasan
TLlnot,.)nggaron2007
pada .tahun 20{)7. antara lain adalah: (f meningkatkanpengawasan,pcrlindungan dan penegakanhukun keselamatan.dan k c s c h a t a n k e r 1 a , ( i i ) p c n c e g a h a nd a n p e n v e l e s a i a nk a s u s P H I / P F I K d i l u a r : pengadilan; (i lf movujudkan perccpatan pcmbangunandi r'vila1'ah pclbatasan,wilayah s t r a t e g i s ,c c p a t t u m b u h , s e r t a r v i l a y a h tertinggal; dan (iv) mervujudkan pengcmbangankarvasantransmigrasiseSuai potensi kar.vasandan kompetensisumber oaya rnanusratransmlgran.
Sementarartu, dalam rangka rnendukung upaya penegakan, pembangunan dan pernbaharuanhukurn, dalarn APBN tahun 2007 Mahkamah Agung (BA 05) mendapat alokasi anggaran sebesar Rp3,1 triliun, atau naik Rpl,l triliun (51,0 persen)dari alokasianggarandalamAPBN-P talun 2006 s e b e s a rR p 2 , 0 t r i l i u n . K e n a i k a na l o k a s i Denganalokasi anggaran cbesarRp2,9 triliun anggaranMahkamahAgung dalamtalrun 2007 tersebut,dalamtahun 200 DepartcmenTenaga terscbut sejalan dengansalah satu priot'itas Kerja dan Transmigrasiakan melaksanakanI I p e m b a n g u n a nd a l a r . nR K P 2 0 0 7 , y a i t u program kerja, diantaranya flJ program penegakanhukum danFIAM, penbelantasan pengembangan rvilayahtertinggal,denganalokasi korupsi, dan reformasi birokrasi. Priolitas anggaransebesarRp0,6 triliun, yang ditujukan pembangunandalam bidanghukum tcrsebut, untuk mendorong dan meningkatkan kualitas akan dilaksanakan rnelalui uDavr: hidup dan kesejahteraanmasyarakatdi r.vilayah (lJ pcmbcriflnrasa keadilan ang cepar;an ) tertinggal; (2/ prograrnpeningkatankualitasdan juj\t; (ii) pcradilan vang mandiri dan bebas produktivitas tenaga kcrja, dengan alokasi darr calnpur tangan pihak lain; anggaranscbesarRp0,5 triliun, yang ditujukan (i ly' mcmperbarkiaksespada layananlukum tuntukrneningkatkanketerarnpilan,keahliandan danpeladilan;(lu/ menlperbaikikualitasinput kompetensitenaga kerja dan produktivitas; eksternal pada proses peradilan; xilayah s[rategisdan (u/ mcrvujudkan institusr peradilan yang f, programpcngembangan cepatturnbuh,denganalokasi anggaransebcsar e f i s i e n , e f e k t i f d a n b e r l r a r t a b a t ; s c r t a Rp0,4 triliun, yang ditujukan untuk mendolong ( v l l m e l a k s a n a k a n t u g a s k e k u a sa a n percepatanpcmbangunankarvasan-kar.vasan kehakunandcnganbemanfaat, integrasi,bisa yangberpotensisebagaipusat-p satpefiumbuhan drpercayadan transparan. di luar Jarva;serta fl) program perluasandan Dcnganalokasia:rggalansebcsarRp3.1trilir.rn pengembangan kesempatanker;a,denganalokasi telsebut,dalamtahun2007 MahkamahAgung anggaransebesalRp0,4 triliun, yang drtujukan a k a n m e l a k s a n a k a nI l p r o g r a m k e r j a , untuk mcndorong kesempatankerja pr:oduktif progran peningkatankinerja diantaranva serta mobilitas tenaga kerja dalam rangka lembaga peradilan dan lembaga pcnegakan m e n g u r a n g ip c n g a n g g u r a nd a n s c t c n g a h hukum lainnya, 1.angdirencanakanalokasi pcnganggur. arggaransebesarRp 1,1triliLm,yangditujukan Dengan dukungananggarantersebut,beberapa untuk rleningkatkanpclayanal dan akses s a s a r a np r r o r i t a s y a n g a k a n d i l a k s a n a k a n k e p a d a r. l a s v a r a k a t y a n g b c r p e r k a r a d i DepartemenTenagaKerja dan Transmigrasi pengac an
99
Bab IL'
Anggaran Pendapatan clan Belanlo Nelara TahunAnggaran 20a7
Nomor 17 Tahun Beberapasasaranpnoritas yangakandilaksanakan 11 dyat (5) Undang-undang 2003 tentangKeuanganNegara,antaralain Mahkamah Agung pada tahun 2007, antara latn diielaskanrincian anggaranbelanja negara adalah: (i) peningkatan sarana dan prasarana MA pusat)menurut (termasukbclanjapemerintah dan lembagaperadilan, yang meliputi perbaikan gedung,pcngembangan dan pembangunangedung fungsi pemerintah, Jtaitu: (i) fungsi peldyanan umum; (ii) fangsi pertahunun; kantor, serta pembangunanrumah dinas bagi p e j a b a t p e n g a d i l a n ; ( i i ) m e l a k s a n a k a n (iii) .fungsi ketertibun dan keamananI (iv)fungsi ekonomil (v)fungsi lingkungan penyempumaanpedomanumum pelaksanaant4as penga{vasan,meningkatkan intensitas pengawasan hidup; (vi)fungsi perumahandan fasilitas reguler, pembinaan/koordinasidan konsultasi umum; (vii)fungsi kesehatu; (viii) fungsi pengawasan,serta meningkatkanpenanganan pariwisala dan budaya:(ix)Jitngsi agama: (x) fungsi pendidikan; dan (xi) tungsi terhadap pengaduan masyarakat; (iii) secala bertahap,tcrus melakrrkanupaya untuk mengurangl perlindungan sosial. tunggakan perkara yang masuk kc Mahkamah pelaksanaan APBN padatahunSebagaimana Agung dalamAPBN tahun2007 tahun sebelumnya, Rincian alokasianggaranbclanjapemerintahpusat menurut organisasi,termasukalokasi anggaranpada selain yang disampaikandi kementerian/lernbaga atas dapat dilihat pada Tabel IV.5.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi Berdasarkankemajuanyang dicapai dalam tahun 2005 danperkiraantahun2006, settatantanganyalg akan dihadapi dalam tahun 2007, tema pembanguan pada pelaksanaantahun ketiga RPJM 2004 - 2009 adalah meningkatkan kesempatan kerja dan mcnanggulangi kemiskinan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tema pembangunantersebut, selanjutnya dijabarkan dalam sembilan prioritas pembangunan, tertuangdalam RKP tahun 2007. sebagairnana RKP tuhun 2007 memual program-ptogr m yang akan dilaksanakan oleh semua hementerian/lembuga, termasuk Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Alokasi anggaran untuk masing-masing KiL didasarkan atas program-program yang akan dilaksanakanoleh masing-rnasingK'/L Programprogram tersebut pada dasarnya merupakan pelaksanaandari fungsi-fungsi yang dtjalankan pemerintah.Berdasarkanalokasi anggaranmenurut firngsi tersebut,dapat drketahuisampaisejauh mana pemerintah telah menjalankan tugas pokoknya dalarn menycdiakan barang dan jasa. serta mendistribusikan kembali pendapatandan kckayaanmelaluitransfer.DalatnpenjelasanPasal
100
rni, fungsipelayanan umum,fungsipertahanan, fungsi ketertibandan keamanan,fungsi ekonomi,dan fungsi pcndidikanmetupakan alokasianggaran frrngsifungsiyangmendapat yang cukup besarNamundemikian,hal ini dalam tidaklahberartibahwaprogram-program yang lain tidak fungsi-fungsipemerintahan perhatian dari pemerintah. mendapatkan Fungsi pelayanan umum tidak saja mencerminkanprogram-programyang dilaksanakanoleh K/L, melainkanjuga yangdijalankan program-program menzrmpung oleh Mentcri KeuanganselakuBendahara Umum Negara.Dalam APBN tahun 2007, alokasi anggaranpada fungsi peluyanan umummenctpaiRp296,8triliun (8,4persen terhadapPDB), atarumenyerapsekitar58,8 persendari keseluruhan alokasianggaran pusat pemerintah sebesarRp504,8 belanja denganalokasi triliun. Apabila dibandingkan pada pelayanan umumy:rng anggaran ftngsi APBN tahun 2006 scbesar ditetapkandalam (8,7 perscn Rp263,4triliun terhadapPDB), pelayanan pada fungsr makaalokasianggaran APBN 2007 tersebut berarti tahrur umumdalam (12,7 peningkatan triliun mengalami Rp33,4 pada persen).Peningkatan anggaran alokasi pelayanan tahun 2007 umum dalam fungsi tersebutberkaitanterutamadengantiga faktor :utama.Pertama,lebih tingginya alokasi anggarar'pada subfungsipelayananumum mencapai Rp198,9 Iainnya,yangdianggarkan triliun (6,4 persenPDB).Hal ini tcrutama
D o bI I '
,,lnggrtrtn I'enclupulcutdan Belatlo l\egtrd 7allut1tlnggaran 2007
r , ^ N t , \ r r i t n r R r Nr a | | r | | s , \ (,lrrxnrn'iriir rupihh)
** ooi
T;ll
v ^I K\M^r r ,\OLrNc
N ^N^LIS IS 1 R^Ns^KS I KNU^NI '\H irf,\rrL N rNDoNti9t^
^s roN^r, fEN^N(i ^NAN BI]NC^ ,1
' 6'9931[+r].1 30
sr,rei rqtrdi
3 15 5 5 1
r 6
3^oJ7 srk,$rnjir N!eri
l0l
llab ll'
A nggar on P et kl trpa l otl clcn B el onl a,\' cgar u Tcth un,-l nggar an 2 00 7
bcrkcnaan dengan: (y' meningkatn.vaalokasl anggaran untuk prograrr subsidi dan transfer laimrya yang drpcrkirakan mencapailebih dari Rpl34,9 triliun (4,5 persenPDB), antaralain dipengamhiolehperubahanasumsihargaminyak mentahIndonesiadan nilai tukar rupiah, dan (it) lcbih tingginya alokasi anggaranuntuk program pembiayaan lain-lain, yang dircncanakan m e n c a p a iR p 4 3 , 0 t r i l i u n ( 1 , 4 p e r s e nP D B ) , terutamaberasaldari tarnbahananggaranuntuk rchabilitasi dan rekonsrruksiProvinsi DIY dan Jatcng, scrta peningkatan anggaran untuk penanggulangan b encana.Kedua, meningkatnya a l o k a s i a n g g a r a np a d a s u b f u n g s ip i n . i a m a n pemerintah berkenaan dengan progran't pembayaran bunga utang yang direncanakan mencapaiRp85,l triliun, yangdipergarlhi antara lain oleh pembahan asumsi suku bunga SBI 3 bulan dan kcbijakan pengelolaanutang secara keselunrhandi sisi pernbiayaalanggarar Ketiga, meningkatnyaalokasi anggaranpada subfungsi lcmbaga eksekutif dan legislatif, keuangandan fiskal, serlaurusan luar negeri,yang direncanakan mencapaiRp84,8 triliun (2,4 pcrscndari PDB), bcrkcnaan dcngan program penyelenggar:aan pimpinan kenegaraandan kepemirnpinanuntuk menduknng kelancaran pemcrintahan dan pelayanankcpada masyarakat. Selain firngsi pelayananumum, terdapat empat fungsi lain yang direncanakan mendaput alokasi anggaran yang cukup signifikan. Keernpat fungsi terscbut adalah fungsi pendidikan, fungsi ekonomi,fungsipetlahanan, serta fungsi ketertiban dan keamanan,yang masing-masing10,7 persen,10,2 persen,6,5 persen, dan 5,8 persen dari keseluruhanpagu belanjapernerintahpusat. Dalam upaya memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikun nasional, Pemerintah akan terus berusaha semaksimal mungkin melaksanakan amanat UUD 1945 untuk mcmprioritaskrn alokusi anggaran pendidikan sekurang-hurangnya sebesar 20 persen dari APBN. Berkaitan dengan itu, dulam APBN tahun 2007 alokasi anggaran pada fungsi pendidihan ditetuphan sebesar Rp54,I triliun (1,5 persen terhadap PDR). Jrunlah ini berarti mengalarrupeningkatanscbcsar
102
Rp10.8 triliun atau 24,9 pcrscn dari alokasi anggaranpadafungsipendidikanyang ditetapkan dalamAPBN tahun2006 sebesarRp43,3triliun ( 1,4 persenterhadapPDB) Peningkatanalokasi anggaranpada fungsi pendidikan dalam tahun 2007 tersebut terutama berkaitan denganlcbih tingginya alokasi anggaranyang dilaksanakan olch Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama, antara lain untuk: (y' program rvajib bclajar pendidikan dasar sembilan tahun; (ii) program pendidikan menengah;flr.) program pendidikantinggi; dan (i v/ program peningkatanmutu pendidikan dan tenagakependidikanSementaraitu, dalam rangka meningkatkan p e r a n a n p e m e r i n t a h d a l a m m c n s t i m ul a s i perckonomian dan mendukung agenda pembangunanmelalui program-program yang lebih berpihak pada pcrtumbuhan, penyerapan tcnagakerja, danpengurangankemiskilan, dalam APBN tahun 2007 alokasi anggaran pada fungsi ekonomi sebesar Rp51,2 triliun (1,5 persenterhadapPDB). Apabila dibandingkan denganalokasi anggaranpada fungsi ckonomi yang ditetapkan dalam APBN tahun 2006 sebcsarRp39,6triliun (1,3persenterhadapPDB), maka alokasi anggaran pada fungsi ekonorni dalam tahun 2007 terscbut bcrarti mengalami peningkatansebesarRp I1,5 triliur (29,3persen). Peningkatan alokasi anggaran pada fungsi ekonorni dalam tahun 2007 tersebut terutama bcrkarcandengantingginla alokasi anggaranuntuk program-program yang dilaksanakan olch: (l) Departemcn Pckerjaan Umum, melalui jalan dan program peningkatan/pembangunan jembatan; prograr.nrehabilitasi/pcmclilaraanjalan dan jcmbatan; program pengembangan, pengelolaan,dan konservasisungai,danau,dan sumberair lainnya;danprogram pengembangan danpcngclolaanjaringan ingasi, ralva, daniaringan irigasi lainnya; (lf Departemen Energi dan melalui Daya. Mineral, Sumber program peningkatan kualitas jasa pelal,anan sarana dan prasarana ketenagalistrikan; flt, DepaftemenPerhubungan,melalui program peningkatan dan pembangunan sarana dan p r a s a r a n a p e r k e r e t a a p l a n ,s e r t a p r o g r a m pembangunan transportasilaut ; /ivJ Departemen Kclautan dan Perikanan, melalui program
llah II'
. l t 1 t g t . 1 , 1[ i t t t l , l ) , 1 , t t t l a r B c / , t , , 1 ,.,\ t { , r t t T , t l . t , ,. . l t r y g a r o u) 0 a ]
p e n g e l n b a n g a nsu r r b e r d a l a p e r i k a n a n ; /v/ DcparterncnPeltanian- rrelalui prograLn pengembangan agrobisuis,program kelaharan pangan,danprogrampeningkatankesejahtcraan pcrtanian; serta (vt) Kcmcntcrian Komunikasi dan Infomrasi-melalui prograrnpcngcrrrbargan, pemerataandan pcningkatankualitas saranadan prasaranapos dan telernatika. Selarlutnla, dalam upava u tuk menrngkaikan rasaaman,danrrengoptimalkantugasd:urfirngsi pedahanankcarranan,dalamAPBN tahun 2007 alokasi anggaran piLda" fungsi pertah nan sebesur Rp32,7 triliun (0,9 persen terhudsp PDB,). JLunlahini bcrarli mengalamipeni ngkatan sebcsarRp4,4trilun atau 15,7 pcrsendar:ralokasi anggaranpada fungsi pertalunan dalam APBN tahun 2006 sebesarRp28,3 rriliun (0,9 pelsen terhadapPDB). Pelingkatanalokasianggaran padafungsipertahanan dalamtahun2007tefscbut terutama berkartandenganadanl'a tatlbahan alokasianggarannntuk proglam-proglamyang d i l a k s a n a k a no l e h D c p a r t e mne P e l t a h a n a n , diantaranya: (l) ptogram pcngembangatr pertahanan integratif; fl, program p e n g e m b a n g a np c r t a h a n a n l n a t l a d a r a t . nalra udara. serta fll, program pengernbangan (ivJproglampengembangan lnatralaut. Sedangkanuntuk mcnjaga keutnhan ncgala Rcpublik Indonesia.sertamcnciptakarlrasaarnan di dalamncgcri,dalarnAPtsNtahun2007alokusi anggoran pada lungsi ketertiban dan keumanan sebesarRp29,2 triliun (0-8 persen dariPDB).Apabiladibandingkan dcnganalokasi anggaranpada flrngsi kctcltiban dan keamanan 1 ' a n gd i t c t a p k a nd a l a u . rA P B N t a h u n 2 0 0 6 ltp25,3 triliun (0.8 persentelhadapPDB), sebesar: rnakaalokasranggaranpadafungsrkererlibandan kearranandalam tahun 2007 tcrscbut be::arti peningkatan mengalauri sebesar llpi.9 triliun ( 15,5 pcrsclr) Peningkatanalokasi anggaranpada fungsi kctcrtiban dan keananan dalam tahun 2 0 0 7 t e r s e b u t ,t c r u t a m a b e r k a i t a n d c n g a n pcnlngkatall alokasi anggarannntuk programprogram .vangdilaksanakanoleh Kepolisian Negara RI, diantaranva: (rJprogram pengembangan sumberdal a rnamrsiakcpolisial. ( l f p r : o g r a r np c m c l i h a ar a n k a m t i b m a s :d a n / i l l l p r o g r a m p e n g c m b a n g a ns a l a n a d a n
p r a s a r a n ak c p o l i s r a n S e l a n j u t n v a ,r i n c i a n anggaranbelanjapemcrintahpusatmenurutfungsi secaralcbih lengkapdalamAPBN tahun 2007 daoatdilihat oadaTabel IV.6.
Belanja ke Daerah Alokasi unggurtrn belanja ke daeruh dalunt APBN taltun 2007 tlilelapkun sebesar Rp258,8 triliun alau 7,3 persen terhadnp Pl)B. Sccarauominal, jumlah tersebut,berarLi mcngalarnipeningkatansebesarRp38,0 triliun atau 17,2 perscn dari alokasi anggaranbelanja ke daelahyang ditetapkandalirmAPBN-Ptahun 2006 scbesarRp220,8triliun. Rencanaalokasi anggarallbelanjake dacrah tersebutterdiri dari danapetimbanganscbesar96,7 persendan dana otonomi khusus dan penyesuaiansebesar3,3 pcrscn Alohusi anggaran transfcr belanja ke daerah t e r s e b u t d i m u k s u t l k u n u n t u h m e nj a g a honsistensi dan keberlanjutan pelakstnaan rlesenlrulisasi fiskal guna menu nj an g pelaksanaan otonomi daerah. Dengan telap rncmperhatrkanbetbagai pcraturan perundangundangandan mcngacnpada hasrl pembahasan antara DPR-RI dan Pemelrntahdalarl rangka P c m b r c a r a a n P e n d a h u l u a n Pe n , v u s un a n RancanganAnggaran Pendapatandan Belarla Negala tahun 2007, kebilakanbelanjake daerah dalam tahtur2007 akan diprioritaskanuntuk. (i) mengurangikesenjanganfiskal antara pusat dan daerah (vcrticcllrtr'cal imhalance), da:n antaldacrah (horizontal liscal rmbalonce); (ll) mengurangi kesenjanganpelal'anan publik antardae|ah(public service provision gap); (ll) rnendukungkesinambungan{tskal (liscnl sust(rinabih ty dalatnkcbijakanekonomimakro; ( i v ) m e n i n g k a t k a nk a p a s i t a sd a c r a h d a l a m m c n g g r l i p o t c n s lp e n d l p l t l n a s l i d r e r l h : (u) neningkatkancfisiensisurnbelda1'anasional. dan (vi) meningkatkan transparansi dan akuntabilitas alokasibelanjake daerah
103
,ilnggqrcut PetklLlpatanclcml)elntla ,\'egaro Tihun .'Inggaran 2007
Bab Il'
TabellV. 6 ANGGARANPENIERIN'I'AHPUSAT,MENURUTFUNGSI r) TAIIUN 2006-2007 (dnlammiliar rupiah)
FUNGSI
APBN2006HT
^PBN2oo7t;r$l
263.421,0
8,',l
296.82'./,5
8,4
PERTAHANAN
28.2't't,6
0,9
32'722,t
0,9
KETERTIBANDAN KEAMANAN
)5 )q4 )
0,8
29.210,'l
0,8
39643,8
1,3
5l.249,6
1,5
4.4',7',7 ,2 6.049,3
0,1 0,2
5.4?8,5 r0 659,5
0,2 0,3
t2.130,3
0,4
17.461,t
0,5
1.025,0
0,0
|.616,3
0,0
1104,0
0,0
2.ZO8,r
0,t
43.28'7,4
t,4
5 40 6 7 , 1
r,5
2.288;/
0,1
3.209,'7
0,1
4n.598,5
14,1
504,116,2
14,3
0t
PELAYANANUMUM
02 03 04
EKONOMI
05 06
LINGKUNGANHIDUP DAN FASILITASUMUM PERUMATIAN
0'7
KESEIIATAN
08
PARIWISATADAN BUDAYA
09
AGAMA
10
PENDIDIKAN
11
SOSIAL PERLINDUNGAN JUMLAH
l) Perbedaansatuangkadl bclakangkoma terhadapangkapeniumlihanad lirh kalenapembulatan. keuangan Srunber:Departerneu
KeuanganRepublikIndonesia BoxW. 4: StrukturBaru Departemen penataan di reformasi birokasi,telahdilakukanlangkah-langkah dengan Sejalan Keuangan. di lingkungan Departemen ketatalaksanaan dankepegawaian bidangkelembagaan, Perahrran PresidenNomor 66 denganditetapkannya Di bidangkelembagaan, Presiden Nomor 10tentangUnit Peraturan KeempatAtas Tahun2006tentangPerubahan telahdilakukan NegaraRepublikIndonesia, Organisasi danTugasEselonI Kementerian organisasi tersebut Perubahan susunan Departemen Keuangan, perubahan susunan organisasi ftngsi,jugamerupakan tugasdanpenajaman denganadanyapengalihan di sampingberkaitan unitEselonI sebelunrnya. di beberapa konsolidasi tugas-tugas UnitEselonII yangtersebar
I04
,ltrygdrott Petrlupalatt dcnt Belanjo \Lgtuu
lirltull .Ifiggoran 2007
unit EselonI tersebutdidasarkanpadabeberapa latar belakangpembentukan Sedangkan pertimbaluan,telutama . kebijakan keuangan negatayangmeliputipengkajian } Pernbagian wewenangpengelolaan kerangkaekonomimakrodanpokok-pokok ekcnonri,keuangandanfiskal,perumusan dan penyusunan dan APBN, sertapelaksanaan kebijakanfiskal, perencanaan pertanggungjawaban APBN, menjadisemakinjelas tugasdanfungsiunit eselonI agartidak overlapping,meterapkannotma Penajanran di bidangpenataanorganisasi,pembagianbebankerjayanglebihseimbangantarunit kebuttlhandantuntutanstakeholder. eselonI, danuntuk rnerneuuhi F Pemngkatantugas-tngasdi bidangpengelolaanutangnegara,baik yangberasaldari ekonomi SuratUtangNegaramaupunpinjamandanhibahluarnegen,mulaidarianalisis risiko kebijakan,danmanajemen sampaidengan danpasarkeuangan,perencanaan, akuntansi,dansisteminlormasinya. carapernbayaran, negaramulai barangmilik/kekayaan di bidangpengelolaan F Pemberdayaan tr.rgas-tugas penanggung-jawaban, laporan,akuntansi, penilaian,pengawasan, dari inventarisasi, negara. rnilik/kekayaan danpembuatanneracabarang keuangan PusatdanDaerahagarlebih tugas{ugasdi bidalg perimbangan F Optimalisasi efektif, efisien,transparan,dan alanntabel. di bidangekonomimakro, pendapatandanbelanja ts Peningkatankualitaskebr.lakan negara,sektorjasakeuangandaukekayaannegara
)
Keuanganyangsemulaterdiri PerprestersebutDepartemen Denganditetapkannya atasl0 (sepuluh)u,ritEselonI berubahmenjadil2 (duabelas)unit EselonI yaitu : l. Sekretariatlenderal; 2. DitjenAnggaran, 3. DitjenPajak; 4 DiqenBeadanCukai; 5. DitjenPerbendaharaan, 6. DitjenPembinaanKekayaanNegata; 7 DitjenKeuanganDaerah; 8. DitjenPengelolaan Utang, 9. InspektoratJenderal; Keuangan; 10.BadanPengawas PasarModal danLenrbaga 1I BadanKebijakanFiskal; 12.BadanPendidikandanPelatihanKeuangan; Untuk instansivertikal di lingkunganDirektorat JenderalPajak, telahdilakukan pembenahan, antaralain modernisasiorganisasipadabeberapaKanwrl, langkahJangkah
lJabIl'
.htggcl'an Penlapetan dan Belanla t"egtna'lhhun Anggaran 2047
pembentukanKantor PelayananPajakWajibPajakBesar (Large TaxOfficelIJtO),Rantor PelayananPajakMadya (lt4ediwnTm Office/MTQ) danKantor PelayananPajakPratama (Snatl TaxOfficelSTO).Langkah-langkahtersebutdi sampinguntuk mewujudkanGood Governance,juga sejalandenganupayapelingkatan pelayanan,penyuluhan,pengawasan, dan kepatuhanwajib pajak; intensifikasi,ekstensifikasi,dan penerimaanpajak; serta tugas meningkatkankepercayaan,citra dan efektivitasorganisasiDJP dalampelaksanaan perpajakan.' dalamupaya di sampingtelahditernpuhlangkahJangkah Di bidangketatataksanaan, juga berkaitandengandilaksanakannya langkahpelayanankepadamasyarakat, peningkatan langkahreformasi di bidang pengelolaankeuangannegara Hal tersebutditandaidengan ditetapkaruryapaketundang-undangdi bidangkeuangannegarameliputi : (f Undang-undang (2/ Undang-undang Nomor 1 Tahun2004 Nomor 17Tahun2003tentangKeuanganNegara, 15 (3/ Negara;dan Undang-undangNomor Tahun2004 tentang tentangPerbendaharaan PengelolaandanTanggungJawabKeuanganNegara,sertaberbagaiperaturan Pemeriksaan Dalampaketperundangandimaksudditetapkanberbagaiketentuanbaru, pelaksanaannya. danperubahanyangbersifatmendasarterhadap yangsekaligusmerupakanpenyempumaan keuangannegara berbagaiketentuandantatacaradalampengelolaandanpeltanggungiawaban menerapkan kaidahdanperubahandirnakud di sampingsejalandenganupaya Penyempumaan juga dimaksudkanuntuk kaidahpengelolaankeuanganyangsehatdi lingkunganpemerintaharq mengantisipasiperubahanstandarakuntansipemerintahanyangrnengacukepadastandar yangberlakusecaraintemasional. akuntansipemerintahan juga ditandaidengansemakinbesamyatantangan, Sedangkan di bidangkepegawaian, baik dari sisiintemalmaupuneksternal.Selainitu, upayareformasidi berbagaibidangdalam tatakehidupanberbangsadanbemegarajugamemberikankonsekuensi,yaitu semakintingginya harapanmasyarakatuntuk mendapatkanpelayananprima dari aparaturnegara.Tantangan diri menjadi tersebuthanyadapatdiatasiapabilaorganisasibirokrasi dapatmentransformasikan masyarakat diri dengan kebutuhan menyesuaikan birokasi yangefekifdan efisien,sertamampu Aparatur negarasebagaikerangkadasarbirokrasi pemerintahperlu untuk selalu ditingkatkankualitasnya.Hal im tidak cukup dilakurkanl.ranyadenganseleksipenerirnaanyang sesuaikeahlia4pengirimanpegawaike diklattekniVumunr,kebijakan ketat,penempatanjabatan pelayanan pembinaan penggajian, disiplin.PegawaijugadituntutuntLlkdapatmemberikan dan prima dari dalambirokrasi itu sendiri Dalam k onseptotal Etalily management,pegawai sebagaiintemal customerperlu untuk dikelola denganbaik agardapatmemberikanpelayanan yanglebih baik kepadamasyarakat(externalcuslomer). DalamlingkLrppembinaanSD\4, aparaturnegara,upayapeningkatankualitaspelayanan terhadapparapegawaisebagaiiirternalcustomersalahsatunyaadalahdenganotomatisasi kanlor(officeautomation).Officeautomationdapatmeningkatkankeakuratan,kecepatan,
I06
liait ll
.Ln1t11trratt P(itithtlttlon Jun lle/an1a \i:gura liltutt -Inggarcn 20a7
kehandalan, dantransparansi pelayanan, rnisalnya dalamhalrekrutmenpegawai,adninistrasi ker.raikan pangkat,administrasi mutasi,pentbillaan clisiplindanpengenibangat kanermelalui a.\sessnlenl centel'Teknologrinlonnasirncnutngkinkan Pirnpinanuntuk dapatmelakukan per:encanaall, pengorganisasian, danpengcndalian secarateliti dankomprehensifterhadap aktivitaspelayananterhadappegawaiyangpadagilirannyaakanmeningkatkanpelayanan terhadappcgawaidi dalarnbirokrasi.Apabilaaparaturdi dalambirokasi telahdilayanidengan bark,makacLiharapkan dedikasi,loyalitas,danmoralnyaakanmemrgkat,yangpadaakhimya akann.reningkatkan kualitasbirokrasiPen.rerintah secaramenyeluruh. Selainberbagaisebagaimar.ra dikemukakandi atas,faktor strategislarnyangsangat n'rentr-rkan keberhasilandalampencapaiantujuan adalahdengan faktor pengr-rasaan dan pemanfaatanteknologi informasi dan komunikasi (irformation and communication lechnologrlC'l) Dalamkaitanini, salahsatutugaspokok danfuugsiSekretariatJenderal adalahdi bidangpengcrnbangan danpengelolaan iufrastrukturteknologiinformasiyangterpadr,r di lingkr:ngan Departenlon Keuangaoyangmer.rcalop pertukalan,integrasi,danpengelolaan clataserlapengelolaanbankdatadepartemen. Layanandi bidangICT tersebutmencakuo antaralaiupengembangan perangkat karas,peraqgkatlurak, barrkdata,danlayananintegrasi da[a.Denganoptirnalisasi pemanfaatan teknologiinformasi,upayareformasibjrokasi melalui peninghatan aksebilitasmasyarakatterhadapinformasipembangunan, peningkatantransparansi kegialan,danpeningkatan zurspertlrkaraninfonnasidiharapkandapatdiwujudkan
Dana Perimbangan Dara pcrimbargan mempakan translbr clana dari APBN kc dacrah-bcmpa \ ang bclsr.rmbcr d a n a b a g r h a s i l ( D B I T ) -d a n a a l o k a s iu n u n r (DAl1). daLrdlna alokasikhusus(DAK). Selain clinraLsLrrllran tiLrlukmembantudaer ah dalarn rrcmbiavar bcrlragainrusan dan kclcnangan pelncrmtahan\ alg tclali dilirnpahkan.discrahkan clan/ata Lr ditugaskan kcpada dacrah, pclgalokasian damaperirnbalganj LLga bcrtnjuau u n t u k u r e n g uf a n g i h c l i r n p a n g a u s u r n b e r pcr)dar)aarl nnL:uapemerintahpr:satdandacrahserta mcngulangi kcscnjalgan pendauaan perncrintahanantardaerah.Dengandeurikiarr, tlana perimbangan rnerLrpakan salahsalu pilarpokok dcscntralisilsifiskal dalamkontekstlans('cr'' d a n a d a r i p c r r e r i n t a hp u s a t h c p c r n c l i n l a h oaeran
Dulam APBN tahun 2007, ulokasi dana perimbangan ditetapkan sebesar Rp2 50,3 triliun {rtttu 7,1 persen terhdap PDB. Inmlah rnr- secaranorninalbcrarti meningkatsebesal I{p33.5 triliun (15-5 pcrsen)dari alokasidana perirnbangan_vangditetapkandalamAPBN-P tahun2006sebesar Rp216.8triliun.Pcningkatan alokasrdana pelirnbangandalamAPBN tahun 2 0 0 7 t e r s c b u t t c n t t a m a d i s e b a b k a no l c h pcningkatanalokasrDBH. DAU danDAK l ang cukup signifikan
Dana Bagi Hasil (DBH) Danu bugi hasil merupakan dana )t ng bersumher dtri pendupatan APRN, yang dialokusikan keptda daerah berdusarkan angka persenlase unluk mendanai
t0'7
Bah 1l'
.lnggoran Pettclupotanclan Belanla legoro lirhtrtt Anggorot 2007
daerah dalam rangka kebutuhan pelaksanaan desentralisasi. Selain mengacn pada peraturan perundang-undanganyang mengatur rnengenaiperirnbangankeuangan antara pemerintahpusat dan daerah, besamya bagian daerah atas penerimaan yang dibagihasilkaujLrgaberpedornanpada peraturan yang mengaturrnengenai perundang-undangan otonornikhusus. Sesuai dengan peraturan pcrundang-undangan yang berlaku di bidang perimbangankeuangan antara pemerintah pusat dan daerah, alokasi DBH bcrsumber dari DBH pajak dan DBH sumberdayaalam (SDA). DBH yang bersumber dan pajakterdiri dari DBH pajak bruni bangunan (PBB), DBH bea perolehanhak atas tanah dan bangunan (BPHTB), serta DBH patak penghasilan(PPh)Pasal25l29 wajib pajak orang pribadi dalam negeri(WPOPDN) dan PPh pasal 21, Sementaraitu, DBH yang bersumbeldari sumberdayaalam (SDA) bcrasaldari kehutanan, pertambanganumurn,perikanan,pertambangan minyak bumi, pertambangangas bumi, dan pertambanganpanasbumi. DBH dilaksanakandengan prinsip menurut sumbemya,dalamarti bahrvabagiandaerahatas penerimaanyang dibagihasilkandidasarkanatas daerahpenghasil.Prinsip tersebutberlaku untuk semuakomponenDBH, kecuali DBH perikanan yangdibagi samarata ke seluruhkabupaten/kota. Selainitu, penyaluranDBH baik pajak maupun SDA dilakukrn berdasark:ur realisasioenerimaan tahun anggaranberjalan. Kebgakandi bidang danabagi hasil dalamtahun 2007 lebih dititikberatkan pada penyernpumaan dan percepatan dalam proses perhitungan, pengalokasian,danpenetapandanabagi hasil ke daerah.Hal ini dilakukan agar penyaluranDBH ke daerahdapat dilakukan tepat waktu. Untuk mendukungkebrjakantersebut,pemerintahakan melakukan langkah-langkah aktif dalam penyempurnaan proses dan mekanisme penyaluranDBH ke daerah,antara lain melalui
108
p c n i n g k a t a n k o o r d i n a s i a nt a r dc pa r t c m e n/ instansr terkait, peningkatanakurasi data oleh departemen/instansi terkait, seda pembangunan sisl.cm untuk mendukung lransparansi perhitungandan penyal.rranDBH. Dalam tahun 2007, alokasi DBH ditetapkan sebesarRp68,5 triliun alau sehilur 1,9 persen terhadtp PDB. Jurnlah ini, berarti meningkat sekitarRp8,9 triliun atau 14,9persendan alokasi DBH yangditetapkandalamAPBN-P tahun2i-106 scbcsarRp59,6 triliun PcningkatanalokasiDBH dalzuntallun 2007tersebutselaindisebabkanlebih tingginya alokasi DBH perpajakan,seimrg dengan meningkatnya sasaranpenerimaanperpajakan yang dibagihasilkan,juga karcna dalam APBN 2 0 0 7 D B H r n e n a m p u n g: f t , ) k e k u r a n g a n pembayaranDBH pajak dan DBH SDA tahrur 2000-2005sebesarRp0,2 triliun, yang sumber pembiayaamrya bersumberdaripenggunaansaldo anggaran lebih (SAL), dan /lf DBH atas p e r t a m b a n g a nu m u m b e r u p a r o y a l t i a t a s penerimaan proyeksi piutang negara hasil produksibatubarasebesar: Rp3,1 triliun. Alokasi DBH tahun2007tersebutterdiridari alokasiDBH perpajakansekitar50,3 persen,dan alokasiDBH SDA sekitar49,7 persen.
DBH Perpajakan DBH pelpajakanrneliputibagi hasil atas pcncrimaanpajak pcnghasilan (PPh) Pasal2l danPPll Pasal25129wajib pajakorangpribadi dalam negeri(WPOPDN),pajak bumi dan bangunan(PBB), sertabea perolehanhak atas tanahdan bangunan(BPHTB). Pcncrimaan negaradari PPh WPOPDNdan PPh Pasal21 dibagikankepadadaerahsebesar20 pelsen, denganimbangan8 persenuntuk provinsidan l2 pelsenuntukkabupaten/kota dalamprovinsi pcnerirnaan ncgara bcrsangkuLan. Sedangkan dari PBB dibagikankepadadaerahsebesar90 pcrscn,dcnganimbangan16,2pcrscnuntuk pronnsi,64,8persaruntukkabr.rpaten&ota dalam provinsibersangkutan, dan9 pcrsenuntukbiaya
Bab Il'
ion llelutja ,\egara Tallun .lttggr.rron2007 ,).lggsran Penclopcttcrtt
pemungutan,Sernenlaraitu, bagian pcmcrrntah pusat sebesarl0 persendialokasrkankernbalt kepada selumh kabupaten kota, dengan ketentuansebesar6,5 persendibagi mcrata, dan 3,5 pcrsen dibagikan sebagai insentif pada kabupaten/kotayang realisasipenerimaanPBB seklor pedesaandan perkotaanmelampauitargct yang ditctapkantahunscbelumnya.Selar+rtnya, penerimaan negara dari BPHTB dibagikan k e p a d a d a e l a h s e b e s a r8 0 p e r s e n , d e n g a n imbanganl6 perscnuntuk provinsidan 64 persen untuk kabupaten/kota dalam provrnsl bersangkutanSepertilulnya denganDBH PBB, b a g i a n p e m e r i n t a hp u s a t a t a s p e n e r i m a a n BPHTB sebesar20 perscnjuga dialokasikan kcmbali kcpada kabupaten/kota dengan porsi yang sama besar.
DBH Sumher Daya Atam DBH sumberdaya alam (SDA) adalahbagian daerahyang berasaldari penenmaansumber daya alam sektor kchulanan- pertarlbangan umum, perikanan,peftarnbanganninyak bumi, pertambangangas bumi, dan pertambangan panasbumi Berdasarkankctcntuanpemndangundanganyang berlaku, penerimaanuegaradari sektor nonmigas (kehutanan,pertambangan panasbumi) umum,perikanandanpertambangan kcpada dibagikan dacrah sebesar80 persen, kccuali DBH kehutanandari penerimaandana reboisasiyang dibagikan ke daerahsebesar40 persen.
Sementaraitu, bagian dacrah dari hasil minyak bumi dan gas alam. ditetapkanmasing-masing Alokasi DBH perpajakantersebutditetapkan s e b e s a r l 5 p e r s e n d a n 3 0 p e r s e n d a r i penenmaannya setelahdtkurangikomponenpalak o l e h M c n t c r i K c u a n g a n b c r d a s a r k a np a d a pungutan lainnya. lmbangan tersebutberlaku dan rencanapenerimaanpajak yang dibagihasilkan tahun 2008, sedangkanmulai sampai dengan tahun bersangkutan,sedangkan mekanisme pcnyalurannyadilaksanakansccaramingguan tahun 2009 terdapat tambahan naslng-maslng u n t u k D B H P B B d a n B P H T B , d a n s e c a t a scbc5ar0,5 persenuntuk DBH rninyakburni dan DBH gasalarn, 1,angdigunakanuntuk menambah trilaxlanan untuk DBH pajak penghasilan anggarar pendidikan dasar. Khusus nntuk Bcrdasarkanpadc rencana penerimaan ProvinsiNanggroeAceh Darussalam(NAD) dan perpajakan yang dibagihasilkan, dan Provinsi Papua,sesuaidenganketentuandalam memperhatikanketentuan-ketentuanmcngcnai Undang-undangNomor I I Tahun 2006 tentang DBH pcrpajakanyang berlaku, maka dalam PcmcrintahanAcehdan Undang-undangNomor APBN tahLrn 2007, alokssi DBH perpajakan 2l Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi ditetapkan sebesu Rp33,1 triliun (0,9 persen Provilsi Papua,maka untuk ProvinsiNanggroe terhadap PD.B). Jumlah ini, bcrarti mcningkat Aceh Darussalam(NAD) dan Provinsi Papua, scbcsarRp5,4 triliun atau 19,5 persenapabila masingrnasingrreneriuraalokasidanabagi hasrl dibandingkandenganalokasi DBH perpajakan dari penerimaanminyak bumi dan gas alam yang ditetapkandalam APBN-P tahun 2006 s e b e s a r7 0 p e r s e n s c j a k b c r l a k u n y ak e d u a scbcsarRp27,? rriliun.Alokasi DBH perpalakan dimaksr.rd rundang-undang t a h u n 2 0 0 7 t e r s e b u tt e r d i r i d a r i D B H P P h Scperri halnya pada alokasi DBH perpajakan, sebesarRp7,5 triliun (22,7 persen),DBH PBB penetapan alokasiDBH SDA juga dilakukanolch scbcsarRp20,2triliun (61,0 persen),dan DBH BPHTB sebesaR r p 5 , 4 t r i l i u n ( l 6 , 3 p e r s e n ) Mcnteri Kcuangan, bcrdasarkan ketetapan menteri teknis mengenaidaerahpenghasrldan PemngkatanalokasiDBH perpajakantahun2007 t e r s e b u t , t e r u t a m a b e r k a i t a n d e n g a n dasar perhitunganDBH sumber daya alam, sedangkanpenyaluranDBH SDA dilaksanakan meningkatnyaalokasiDBH PPh,DBH PBB dan DBH BPHTB sebagaiakibat dari rneningkatnya s e c a r a t r i l v u l a n a n b e r d a s a r k a n r e a li s a s i penerimaan SDA tahr.rnanggaranberjalan. sasaranpenerimaanpajak yang dibagihasilkan
109
llab Il,'
Anggaran Pendapatan clcntllelorla Negara Talutti ):tggarun 2007
Nomor 33 Tahun Berdasarkan Undang-undang 2004 tentangPerimbanganKeuanganantara Daerah, PemcrintahPusat dan Pernerintahan DAU untuk tahun 2005 iumlah keseluruhan sampaidengan2007 ditctapkansekurangdalam kurangnya25,5 persendari penerimaan MengacukepadatargetpcnerimaanSDA, dan (PDN) ncto, dan mulai tahun 2008 ketentuan-ketentuan mengenai negeri mempcrhatikan 26 persen. sekurang-kurangnya ditetapkan pembagian DBH SDA sepertidiuraikandi atas, DPR-RI sesuaikesepakatan Namun demikian, makadalam.APBNtahun2007,alokasiDBH padatahun2006alokasiDAU danPemerintah, SDA dileldpkonsebesarRp35,4triliun (1,0 sebesar26 persen,yangpada telah ditetapkan persenlerhtdapPDB). Jumlahini, berartilebih jumlahminimalpersentase melupakan dasarnya tinggi sebesarRp3,5triliun (11 persen)bila yang seharusnyabaru mulai alokasiDAU dibandingkandenganalokasiDBH SDA yang padatahun2008. diberlakukan ditetapkandalaurAPBN-Ptahun2006 sebesar atasdasar Rp31,9triliun. Peningkatan tersebutdiscbabkan DAU untuksuatudacrahdialokasikan celahfiskal dan alokasidasar.Celahfiskal karenadalamAPBN 2007,alokasiDBH SDA mcrupakankebutuhanfiskal dikurangidengan menampung kekuranganpembayaranDBH SDA alokasidasar fiskaldaerah,sedangkan tahun2000 s.d 2005sebesarRp0,2triliun dan kapasitas jumlah gaji pegawai negeri berdasarkan umumberuparoyalti atas dihitung DBH pcrtambangan yangterdiridarigajipokokditambah piutangproduksibatubara sipildaerah, proyeksipenerimaan dengantunjangankeluarga,dantunjanganj abatan Rp3,1triliun sebesar sesuaidenganperaturanpcnggajianpegar.vai Alokasi DBH SDA tersebutterdiri dari DBH Kebutuhanfiskaldaerahmcrupakan migassebesar RpZ'l,5 tilfun (77,7 persen),dan negcrisipil, pendanaan daerah untuk kebutuhan DBH nonmigassebesarRp7,9 triliun (22,3 fungsi layanandasarumum,yang melaksanakan persen). AlokasiDBH migastersebutterdiridari penyediaan lain layanankcsehatan, DBH minyakbumisebcsar Rpl5,8 triliun,dan antara berupa penycdiaaninfrastruktur,dan pendidikan, DBH gasalamsebesar Rpl1,6triliun.Sementara pengentasan masyarakatdari kemiskinan. itu, alokasi DBH nonmigasterdiri dari DBH itu, kapasitasfiskaldaerahmerupakan Semcntara pertambangan umumsebesar Rp6,0triliun,DBH surnberpendanaandaerahyang berasaldari kehutanansebesarRpl,7 triliun, dan DBH pendapatan asli daerah(PAD) dan dana bagi perikanan Rp0,2tnliun. hasil. realisasiDBH sumberdayaalam Penghitungan tersebutdilakukansecaratt ilvulananmelalui rekonsiliasidataantarapemerintah mekanisme pusatdandaerahpenghasil, kecualiuntukDBH perikanan. SDA
Dana Alokasi Umum (DAU) DAU merupaka"n dana yang bersumberdari pendapatan APBN, yang dialokasikandengan tujuan pemerataankemampuankeuangan antardacrah untuk mendanaikebutuhandaerah yang dalamrangkapelaksanaan desentralisasi, pcnggunaannya ditetapkansesuaidenganpriontas dan kebutuhanmasing-masingdaerahftlock grant) .
110
pendanaan daerah Selanjutnya, setiapkebutuhan diukurdenganvariabclsebagaiberikut:(i) jumlah yangmencerminkan penduduk, kebutuhanakan penycdiaan layananpublik di setiapdacrah;(li) yangmcncerminkan kebutuhanatas luasr.vilayah, penyediaansaranadan prasaranaper satuan (iri) indekskemahalan konstruksi,yang r.vilayah, tingkatkesulitangeografisyang mencerminkan dinilai bcrdasarkantingkat kerrahalanharga (iv) prasar:rna fisik secararelatif antardaerah; produkdomestikregionalbrutoperkapita,yang
llah Il'
Anggoran Pen.lapotonclan llelanja Negttra Tahwt thzggaran 2007
mencerminkan potcnsi dan aktivitas p e r e k o n o m i a ns u a t u d a e r a h .y a n g d i h i t u n g bcrdasarkantotal selunthotrtpttt produksi kotor dalarl suatu lvilayah; serta (v) indeks pembangunanmanusia, vang mencerminkan tingkat pencapaiankeselahteraanpcndudukatas l a . v a n a nd a s a r d i b i d a n g p e n d i d i k a n d a n kesehatan.
langkahuntukmeningkatkan akurasidatadasar perhitunganDAU, yang meliputi variabcl kebutuhan fiskaldankapasitasfiskal,sertadata alokasidasar
dalamnegeri Berdasarkansasaranpenerimaan Rp720,4triliun, dalamAPBNtahun2007sebesar alokasiDBH sebesar dikurangidengananggaran Rp65,1triliun (tidaktcrmasukDBH pajakdan Rp0,2 SDA dari rahun2000 s.d.2005 sebesar Data untuk murghitung kebutuhan dan kapasitas umumberupa fiskal diperolehdari lembagastatistikpernerintah triliun danDBH ataspertambangan proyeksipiutangnegara dan-/ataulembagapcmerintah vang benvenang royaltiataspenerimaan yang hasilproduksibatubara scbesarRp3,l triliun)dan rnenerbitkan data dapat anggaranPNBP yang telah ditentukanalokasi Sclanjutnya, d ipci-tanggungjawabkan. penggunaannya danyangdigunakankembalioleh Pcmerintah melumuskan foimu la den penghasilPNBP sebesar penghitunganDAU dcngan uremperhatikan kcmenterian/lembaga DAU yangakan p e r t i m b a n g a nD P R y a u g b e r t u g a s u n t u k Rp2l,5 triliun, makabesarnya dialokasikanke daerahdalam tahun 2007 mcmbr:rikan saran dan petimbangan tcrhadap kebrlakanotonomi daerah.Hasil penghitungan ditetapkan sebesarRpI64,8 triliun (4,7 persenlerhadapPDB), Jumlahtersebut,berarti DAU per provinsi, kabupaten, dan kota peningkatan rnengalami sebesarRpI 9,0 triliun d i t e t a p k a n d e n g a n K e p u t u s a n Pr c si d e n , atauI 3,0pcrssnbila dibandingkan denganalokasi s e d a n g k a n r n e k a n i s m ep c n y a l u r a n D A U dilakukan setiap bulan masing-rnasingsebesar DAU dalam APBN tahun 2006 maupun Rp145,7 APBN-Ptahun2006sebesar triliun, l/12 (saruper duabelas)dari DAU dacrahyang bersangkutandan dilaksanakansebelumbulan bersangkutan Scmcntara itu, mengcrraikonsep pcrhitungan pendapatandalam negeri (PDN) neto, sesuai dengankesepakatanDPR-RI dan Pemerintah dalam rangka PembicaraanPendahuluan PenyusunanRAPBN tahun 2007, maka PNBP yalg telah ditentukanalokasi penggunaannl'a,dan PNBP yang digunakan kembali oleh penghasilPNBP tidak ikut kemcntcrian/lerrbaga diperhitungkandalam pencntuanbesaranDAU persentase tahun2{)07 Dcmikianpula mengenai DAU, scsuaidengankesepakatanDPR-RI dan Pemerintah dalarn rangka Pembicaraan PendahuluanPenyusunanRAPBN tahun 2007, maka persentase alokasi DAU dalum tahun 2007 ditetapkun sebesar 26 persen dafi PDN aela. Selanjutnya,dalam rangka mcningkatkan pemerataanalokasi dana antardaerah, dan mengatasiketimpangankemampuankeuangan makaakanterusdilakukanlangkahantardaerah.
Dana Alokasi Khusus (DAK) DAK merupakandana yang bersumberdari kepadadaerahtertentu APBNyangdialokasikan lurtukrnendanai kegiatankhususyangmerupakan urusandacrahdan sesuaidenganprioritas nasional,terutamauntukmembantu membiayai pelayanan dasar saranadanprasarana kebutuhan percepatan rnasyarakat atau untuk mendorong pembangunan daerah. Daerahyang akanmendapatkan alokasiDAK yangmemenuhi kriteriaadalahdaerah-daerah Pasal kriteriatertentu.Sesuaidenganketentuan Nomor 33 Tahun2004 40 Undang-undang tentang PerimbanganKeuanganantara Daerah, PemerintahPusat dan Pemerintahan DAK tahun kriteria-kritena dalampengalokasian dan 2007melipLrti kiteria umum,kriteriakhusus, dengan kriteriateknis,Kriteriaumurnditetapkan kemampuankeuangan mempertimbangkan lll
Bah II,'
Anggaran Pen.lupatot?dan Belanjo i\'egaru Iahtlt Anggaran 2007
daerah dalamAPBDuntlk rnembiayaikebutuhan pembangunan dacrah.Dalamhal ini, kemampuan keuangan daerah merupakan selisih antara penerimaan umum APBD (hasil penjumlahan PAD. DAU. dan sclisih antara DBH dan DBHDR) dengan belarla pcgawai daerah (belanja PNS daerah). Berdasarkan kriteria umurn tersebut,daerahyang akan rnemperolchalokasi DAK adalahdaerah-dacrahdengankemampuan keuangansamadengannol atau negatif, artinya daerah yang penerirnaauumum APBD-nya hanya marnpuataubahkantidak mencukupiuntuk membiayaibelanjapegawaidaerah. Semcntaraitu, kriteria khususditetapkandengan memperhatikanperaturanperundang-undangan, terutama ketontuanyang mengatur kckhususan suatu daerah, seperti Undang-undangtentang Otonomi Khusus Papua dan NAD, serta karakteristik daerahyang meliputi antara lain daerahpesisirdankepulauan,daerahperbatasan dcngan negaralain, daerahtertinggal/terpencil, daerahyangtermasukrawan banjir dan longsor, seta daerah yang tcrmasuk daerah ketahanan pangan. Berdasarkankriteria khusus, terutama aturan tentang kekhususandaerah tersebut, maka selumhdaerahkabupaten/kotadi Provinsi NAD dan Papua akan diprioritaskan mendapat alokasi DAK. Selanjutnya, kritcria teknis ditetapkan oleh kementelian negara/dcpartementeklis terkait, denganmenggunakanindikator-indikator yang k o n d i s i s a r a n aa t a u dapat menggambarkan prasaranapada masing-masingbidang/kegiatan yang akan didanai oleh DAK. Bidang-bidang yalrg akan dibiayai denganDAK tahun 2007 ini, terdiri dari: (r) bidang pendidikan; (ii) bidang kcsehatan; (lli ) bidang mfiastruktur yang meliputr jalan, irigasi, danair bersih;(lv) bidang kelautan dan perikanan;(v) bidangpertanian;(ul) bidang prasarana pemerintah; dan (vil) bidang lingkungan hidup SesuaidcnganketentuanPasal 41 ayat (l) dan ayat (2) Undang-undangNomor 33 Tahun2004
1t2
tentang Pcrimbangan Keuangan antara PemerintahPusat dan PemerintahanDacrah, dacrah penerrtnaDAK berkewajiban untuk m e n y e d i a k a nd a n a p e n d a m p i n gs e k u r a n g kurangnya 10 pcrsen dali alokasi DAK yang ditcrimanya dan dianggarkan dalam APBD Narnun demikian, bagi dacrah dengan kemampuanfiskal tertentu, yaitu daerah yang kemampuankeuangandaerahnyasama dengan nol a[au negatil tidak diwajibkan menyediakan dana pendampmgsebagarmanaduryatakandalam Pasal 41 ayat (3) Undang-undangNomor 33 Tahun2004. Dalam tahun 2007, kebijakan alokasi DAK diprioritaskan untuk: (y' membantu daerahdaerahdcngankemampuankeuangandi bawah rata-rata nasional dalam rangka mendanai kegiatanpenyediaansaranadan plasaranafisik pelayanandasar yang sudahmcrupakanurusan daenh; (ii) mcnunjang percepatanpembangunan sarana dan prasarana di wilayah pesisir dan kepulauan,perbatasandarat dengannegaralain, sedatermasukdaerah daerahtertinggaVterpencil, (lli pangan; ketalianan ) mcndorong penyediaan lapangan kerja, mengurangijumlah penduduk miskin, sertamendorongpedumbuhanekonomi melaluipenciptaansel-selpcrtumbuhandi daerah; (lv) nenghindari tumpang tindih kcgiatan yang didanaidari DAK dengankegiatanyang didanai dari anggaran kementcrian/lembaga; serta (v) mcngalihkankegiatan-kegiatanyang didanai dari dekonscntrasidan tugas pembaltuan yang telah menjadi urusan daerahsecarabertahapke DAK, Dalanr tahun 2007, alokasi DAK ditetapkan sebesar RpI7,1 triliun atau 0,5 persen terhadap PDB, yang berarti meningkat Rp5,5 tnliun atau 47,4 persenbila dibandingkandengan alokasi DAK dalam APBN-P tahun 2006 sebesarRp11,6triliun. DAK tahun2007 tersebut ditetapkan alokasinya masing-rnasing untuk: (i) bidang pendidikan sebesarRp5,2 tliliun; (li) bidang kesehatansebesarRp3,4 triliun; (ilt) bidang infrastruktur sebesarRp5,0 triliun,
B(tbII'
.rlnggar rm Pendttpolcul datt llelanja \egara
Thltutt Atlggorati 2007
terdiri dari infrastnrkturlalan Rp3.l trillun, ilfrastmktur air bersihdan sanitasiRp 1,1triliun, dan infrastruktur rrigasi Rp0.9 triliun. Jumlah tcrsebutbelumtermasuksisakurang bayarDAK Non DR Tahun2005 bidanginfrastmktur irigasi sebesarRpl,6 miliar untuk KabupatenKutai Timur yang dialokasikan kembali pada tahun . a n g g a r a n2 0 0 7 : ( i v ) b i d a n g k e l a u t a n d a n perrkananRpl,l trrliun; (v) bidang pertanian Rp1,5 triliun; (vi) bidangprasaranapemerintahan Rp0,5 triliun; dan (vr) bidang lingkLrnganhidup Rp0,4triliun
kecil) Pada bidang pertanian,prroritas alokasi DAK ditetapkanantaralain untuk mcningkatkan saranadanprasaranapertaniangunamendukung ketahananpangandan agrobisnis.Pada bidang pemerintahan,priorrtas alokasiDAK ditctapkan untuk mcndukungkelancaranpenyelenggaraan pemerintahandaerahsebagaiakibat pemekaran daerah.Pada bidang lingkunganhidup, alokasi DAK ditetapkanantaralain untuk meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaanlingkungan hrdup.
Pada bidang pendidikan, alokasi DAK diprioritaskan untuk mcnunjang pclaksanaan wajib belajar9 tahun bagi masyarakatdi daerah, denganfokus kegiatanpada upa1,apeningkatan saranadan prasaranafisik SekolahDasar (SD), Sckolah Dasar Luar Biasa (SDLB), tcrmasuk s e k o l a h - s e k o l a hs e t a r a S D y a n g b e r b a s i s keagamaan.Pada bidang kesehatan,alokasi DAK ditctapkanantaralain untuk menrngkatkan mutu, daya jangkau, dan kualrtas pelayanan kesehatanmasyarakatdi daerah,denganfokus kcgiatan pada upaya peningkatan sarana dan prasaranafi sik pelal,anankesehatanPuskesrnas sefia Puskesmaskeliling roda empat, termasuk pcralatannl'a.Pada bidang infrastruktur, fokus kegiatur yang akarldibiayai denganalokasi DAK, antara lain mencakup:(i) pemeliharaandan peningkatan prasarana jalan dan jcmbatan di kabupaten/kota yang menghr.rbungkan (ll) operasi antarkecamatandan desa,/kelurahan; dan pemeliharaandan/ataurehabilitasijaringan irigasi kabupaton/kota dan bangunan p e l en g k a p n - v au n t u k m e n u n j a n g p r o d u k s i pertanian; serta (ltl) rehabilitasi dan/atau pcmbangunanbaru sistem prasaranaair bersih bagi masyarakatpadadesa-desarartan air berrih dan kekeringan, Pada bidang kclautan dan perikanan, prioritas alokasi DAK ditetapkan antaralain untuk meningkatkanprasaranadasar di bidang perikanan,khususnyapengembangan perikanan tangkap, dan budidaya di daerah (nelayan/perikanan, pesisir, dan pulau-pulau
Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian Selaindanaperimbangan,berdasarkanketentuan Pasal 34 ayat (3) huruf c, ayat (6), dan ayat (7) Undang-undangNomor 2 I Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua,terhadap Provinsi Papua juga dibcrikan alokasi dana otonomikhususyang besamyaditetapkansetara 2 persendari DAU nasional,danpenggunaannya diarahkan terutamauntuk pcmbiayaanpcndidikan dan kesehatan- Mekanisme penyaluran dana otonomikhusustelsebut,sesuaidenganperaturan yangbcrlaku dilaksanakansctiaptrirvulan,yaitu I5 persen pada triwulan I, 30 persen pada triwulan II, 40 persenpadatriwulan III, serta l5 persenpada tri\.!xlan IV Penyalurandana otsus tersebutkepadakabupaten/kotadilakukan oleh gubemur yang difasrlitasi oleh tirn teknis yang dibentuk oleh pemerintah.Selain itu, sesuai dcnganamanat Pasal 34 ayat (3) huruf f Undang-undangNomor 2l Thhun2001, kepada Provinsi Papua.jugadiberikantambahandana otsus dalam rangka pcmbangunaninfrastruktur yang besarnyaditetapkan oleh Pemerintahdan DPR berdasarkan usulanProvinsiPapua. Selanjutnya,agar pelaksanaanotonomi khusus untuk ProvinsiPapuatersebutdapatmulberikan m a n f a a t y a n g s e b e s a r - b e s a r n . v ab a g i kesejahteraanrakyat, maka dalam pemanfaatan danaotsustersebut,PernerintahDaerahProvinsi
ll3
lJab Il:
tlttggaran |'etclapaton dan Belarya Negora Tulun Anggaran 2007
Papua diharapkan dapat menggunakan sepenuhnyauntuk kopcntingan rakyat serta memenuhilasa keadilan.Untuk itu, pcmbagian dana otonomi khusus ke maslng-rraslng kabupaten/kota di Papua,perlu dilak-ukandengan memperhatikanletak geografis masing-masing dacrah, {engan perlakuan yang disesuaikan dengankarakteristik sctiap daerah, yang meliputi daerah pesisir maupun daerah pedalaman/ pegununganJserta mempeftimbangkanhasil (outcctme)yang telah dicapai. Di sampjng itu, PemerintahDaerah Provinsi Papua diharapkan dapat mengelola dan memanfaatkan dana otonomi khusus dan dana tarnbahan otonomi khusus tcrsebut secaralebih efisien. efektif. transparan,dan akuntabcl,denganmembangun mekanisme,koordinasi, perencanaanprogram jangkamenengah,sertapemantalrandan evaluasi pelaksanaanpcnggunaannya. Sementaraitu, dana penyesuaiantahun 2007 s e l a i n d i a l o k a s i k a n u n t u k m e n c e g a ha g a r penerapan formula DAU tidak menimbulkan adanya daerahyang niemperolehalokasi DAU yang lebih rendah dari DAU plus dana penyesuaian tahun2005,juga dialokasikanuntuk penyediaansaranadan prasaranapcmbangunan, teru tama infrastruktur yang llerupakan kebutuhan di dacrah-daerahyang kemampuan fiskalnya rendah Berdasarkan berbagai pertimbangan scbagaimanadikemukakandi atas,makaalokasi dana otonomi khusus dan penyesuaian dalam tahun 2007 diletapkan sebesar Rp8,5 trilian (0,2 persen terhadap PDB). Jurnlah ini berarti mengalami pcningkatan sebesar Rp4,4 triliun (107,3 persen) dari alokasi dana otsus dan penyesuaianyang ditetapkan dalarn APBN-P tahun 2006 sebesarRp4,1 triliun. Alokasi dana otonomi khusus dan penyesuaiantahun 2007 tersebut tcrdiri dari: (i) Dana otonomi khusus Rp4,0trilirur,yangmeliputrdanaotonomi sebesaL khususbagi provinsiPapuasebesarRp3,3 triliun, dan dana tambahan otonomi khusus untuk pembangunaninfrastluktur Piovinsi Papua
114
sebesarRp0,8 triliun, dan (ll) Dana Penyesuaian sebesarRp4,4 triliun. Perbandingananggaran belania ke daerah dalam APBN tahun 2006, APBN-P tahun 2006, dan APBN tahun 2007 lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel IV.7.
KeseimbanganUmum dan Defisit APBN Dengananggaranpendapatan negaradanhibah yang dircncanakan mencapaisebesarRp723,1 terhadap PDB),dananggaran triliun (20,5persen belanjanegarayang direncanakanmencapal terhadap PDB),rnaka Rp763,6triliun(21,6persen dalam APBN tahun 2007 terdapat defisit anggaran yang diperkirakan mencapai sebesarRp0,5triliun atau 1,3 persenbila dengansasarandefisitanggaran dibandingkan dalamAPBN-P tahun2006 yang diperkirakal mencapai Rp40,0triliun (I,3 persenterhadap PDB). Hal ini rnencerminkanadanya keseimbanganantara langkah-langkah konsolidasifiskal denganupayapemberian ekonomi, stimulusuntukmemacupertumbuhan penciptaankesempatan kcrja, dan penumnan kcmiskinan.
Pem b i ayaan Defi sit Ang g ara n Meskipun dcfisit anggarandalam APBN tahun 2007 telahmenunjukkantendensiyang menumn, akan tetapi tantanganyang dihadapi di sisi pembiayaananggarantidaklah beltambah ringan. Kebutuhan pernbiayaananggaran yang pcrlu disediakan, baik untuk mclunasi surat utang ncgara (dalam negeri) dan pembayarancicilan pokok utang luar negeriyangjatuh tempo,maupun untuk penyertaan modal negara dalam mendukung pcnychatanberbagai BUMN, dan mcnunjang upaya percepatanpembangunan infrastruktur dalarnrangka rlemacu pertumbuhan ekonorninasionaldalam tahun 2007 mendatang diperkirakan masih tctap tinggi. Namun demikian, sejalandcnganlangkah-langkahkonsolidasi fi skal dan penyehatan APBN dalam mendukung
Bab Il'
Anggat an Penlapalan dan llelanltt Iegartt krlu.rttAnggaran 2007
Tabcl IV.7 BELANJA KE DAERAH, 2006-2007L' (dalam triliun rupiah) qo thd
PDB I.
DANA PDRJIVII}ANGAN a. DANA BA(;I HASII, r. Pajak i PajakPcnghxsilan ii Pajak Bumi daDBangunan iii Ber PeLoleh.m Hak alasTanahdan Bongunan 2. Sumbcr Dflya Al.rm i. Minyil Bumi ii. Gas Alan iii. PeflambanganUmum iv Kehutarar v Penkanan b. DANA ALOKASI IJMUM c, DANA AI-OKASI KHUSUS
216,6
s9y'
JUNILAH
2,0 0,9 0,2
rnnN
9a thtl PDB
216,8
6,9
250,3
1,1
59,6
68,5 " 33,1 1,5 20,2 5,,1 35y' 15,80 11,60 6,0 1,1 0,1
0,9 D,2 0,6 0,2 1,0 0,4 0,3 0,2 0,0 0,0
t,c
tJ,5
6,1 t1,2
1'1 0,5 0,4 0,1 0,0 i,0
15,90 I1,80 2,8 1,0 0,3
1,9 0,9 0,2 0,6 0,1 1,0 0,5 0,4 0,1 0,0 0,0
145,7
4,8
145,7
4,1
164,8
11,6
0,4
11,6
o,.l
11,1
05
0,1
4,1
0,1
8,5
o,2
0,1 0,0
3,5 0,6
0,1 0,0
4,0 4,4
0,1 0,1
1,2
220,8
6,0 15,0 5,3 3l,r 16,70 12,50 1,1. 0,3
II. DANA OTONONtr KIIUSUS DAN PENYTSIJAIAN a. DANA OTONOLfi KHUSUS b. DANA PENYESUAIAN
7,1
tij'j' APrJN-P
0,6
l) Perbedaansaruangkadi belakangkoma terhadaprngka pcnjumlahanidrlah karcnapembnlatan 2) TerrnasukkekurangrnpemblyaranDBH dan DAK TA 2000 2005 scbcsarRp0,2 triliun, d r DBH perlambanganurnrm - royalLi p.oycksi pcncrimaanpiutangdanahasil produksjbatu barasebesarRp3,l triliun Sumber DeD lemen KeuansanRI
yang terwujudnya ketahanan fiskal berkesinambunganUiscal sustaindbtl/4/), maka titik berat kebrjakandalam pemenuhankebutuhan pembiayaananggarantahun 2007 tersebutakan difokuskan pada tiga langkah strategi, yaitu (i/ peningkatanpemanfaatansumber-sumber pembiayaandalam ncgcri; fi, pcnurunan stok utang dan rasionyatelhadap PDB secara bcrtahap; serla (iii) pemenuhan kervajiban pembavaranutang secaratepat waktu. Scjalan dcngan arah keb4akantersebut, dalam tahun 2007 mendatangakan diupayakanuntuk memaksirnalkanpemanfaatansumber-sumber yang tcrsediadi dalam negeri, deDganmenekan biayadan nsiko yangscmurimalmungkrn.Tetapi, rnengingatsumber pembiayaandalam ncgcri diperkrrakan belum sepenuhnyamampu mcmenuhikebutuhanpernbiayaanAPBN, maka untuk mcnghindari teladinya crowding out padn pasaruangdanmodaldalamncgcriscbagaiakibat penerbitan SUN yang bellebihan, masih
diperlukan sumber-sumberpembiayaanyang berasal dari luar negeri Sekalipun demikian, pemanfaatanpinjaman luar ncgcri, baik bcrupa pul amanprograrn maupun plnJamanproleK aKan dilakukan secaraselektif. Ptrjarnan program akan dimanfaatkan untuk menunjang kcbijakankeb4akan strateglsdalam pencapaianberbagai sasaranpcmbangunanekonomi maupun sosral, sedangkanpinjamanptoyek direncanakanuntuk rnernbiayaiproyek-proyek priontas yang telah d i p e r s i a p k a n s c c a r a m a t a n g , se h i n g g a pelaksanaannyadihalapkan dapat lebih efektif dan efisien Secarakeseluruhan,kebutuhanpembiayaanncto dalamAPBN tahun 2007 diperkirakanrneircapai Rp40.5 triliun atau I,l persenterliadapPDB. Jumlahini, secaranomrnalmcnilgkat Rp0,5 triliun atau 1,3 persenjika dibandingkandengantotal kebutuhanpembiayaananggaranneto dalam APBN-Ptahun2006sebesarRp40,0triliun ( 1,3 pcrscn tcrhadapPDB) Kebutuhanpeinbiayaan
ll5
Bab Il'
Anggaran Pentlttpatondan Belarjcr Negcu'aThhtutAtrggctran2007
anggaranneto dalamAPBN tahun2007 tersebut akan diupayakandipenuhi dali sumber-sumbcr pcmbiayaan dalam negeri, dan sumbcr-sumber pembiayaanluar negert.
Pem biayaa n Da la m Negeri
dibandingkandenganpembiayaannonperbankan dalam negeriyang dianggarkandalam APBN-P tahun 2006 sebesarRp37,4 triliun (1,2 persen terhadap PDB). Pembiayaan nonperbankan dalam negeri dalarn tahun 2007 tersebut akan diupayakanpemcnuhannyadari hasil privatisasi dan pcnjualan aset program restrukturisasi perbankan,serta peinbiayaanSUN neto.
Dalarn APBN tahun 2007, pembityaun dalam negeri ditelapkan sebesar Rp55,1 lriliun atau Dalam tahun 2007, program privatisasi aku 1,6 persen terhailap PDB, Jumlah ini berarti difokuskan unluk memperkuut stru ktur lebih rendah sebesarRp0,2 triliun (0,3 persen) permodalan perusahaan dan menduhung dari sasaranpembiayaandalam ncgcri yang pengembungan usaha BIIMN. Dari proses dianggarkandalamAPBN-P tahun 2006 sebesar privatisasitersebutdiperkirakandapat diperoleh Rp55,3tnliun. Rencanapembiayaandalamncgeri hasil privatisasi neto sebesarRp2,0 triliun atau tahun 2007 tersebut terdiri dari: t'll rencana 0,1 persenterhadapPDB. Jumlahtersebutberasal penggunaanscbagiandana dari saldo rekening dan pencnmaanpnvatisasi Rp3,3 tnliun dikurangi pemerintahpada pembiayaanperbankandalam denganpenyertaanmodal negara pada BUMN negeri sebesarRpl3,0 triliun atau 0,4 persen P.pl,3triliun.Apabila dibandingkandengantarget terhadapPDB dan (lf pembiayaannonperbankan pcncrimaan privatisasi (neto) dalam APBN-P dalam negeri sebesarRp42,l triliun atau 1,2 tahun 2006 sebesarRpl,0 triliun, maka target persenterhadap PDB. privatisasi (ncto) dalam tahun 2007 tersebut bcrarti 100,0persenlebih tinggi, rckcning Pcnggunaansebagiandana dari saldo perbankan pemerintahpada pembiayaan dalam Sumber lain dalam pembiayaannonperbankan negeri tahun 2007 yang ditetapkan sebesar dalamnegeri,sclaindari privatisasi,yaitu berasal Rp 13,0tuiliuntersebut,berafii Rp4,9 triliun atau dari hasil penjualanasetprogram restrukturisasi 27,6 persen lebih rendah apabila dibandingkan perbankan yang dalam APBN tahun 2007 d e n g a n p e n g g u n a a nd a n a s a l d o r e k e n i n g drtetapkansebesarRp I ,5 tlliun . Junrlahim, berarti pemcrintahpada pembiayaanperbankandalam lebihrcndahsebesarRp I, I triliun atau41,8pcrsen negeri dalam APBN-P tahun 2006 sebesar apabila dibandingkan dengan sasaran hasil Rp 17,9triliun (0,6 pcrsenterhadapPDB) penjualanasetprogramrestrukturisasiperbankan yang dianggarkandalam APBN-P tahun 2006 Penggunaan saldo rekening pcmerintah pada sebesarRp2,6 triliun atau 0,1 persenterhadap pembiayaanpcrbankandalamnegeritahun 2007 PDB. Lebih rcndahnyapembiayaanyang berasal tersebut terdiri dari: (y' penggunaandana dari dari hasil penjualanasetprogram rcstrukturisasi saldo rekeningpemerintahsebesarRp5,2 triliun perbankan tallrn 2007 tcrsebut,berkaitandengan atau 0,1 persen terhadap PDB, dan semakinbcrkurangnyavolume dan kualitas asct fif pemanfaatan dana yang bcrasal dari yang dikelola oleh PT PPA. Sasaran hasil moratorium pokok utang tahun 2005 untuk penjualal asetprogramrestruklurisasiperbankan cadanganpembiayaanNAD dan Nias sebesar dalamtahun2007 tersebutakan drpenuhidarihasil Rp7,7triliun atau0,2 persenterhadapPDB. Dana pengelolaan aset saham bank, aset saham yang berasal d.ari motatoriur?t tersebut nonbank.flset hak tagih dan aset properti yang dircncanakan penggunaannyakhusus untuk dikelola olch PT PPA. melanjutkanrehabilitasi dan rekonstruksiNAD dan Nias Sementaraitu, perzbiayaan dalam negeri yang hersumher dari surat utang negara (SUN) Sementaraitu, pcmbiayaannonperbankandalam neto dalum APBN lahun 2007 ditetaphan negeri yang ditetapkan sebesarRp42,1 triliun padaAPBN tahun 2007 tersebut,berarti scbcsar sebesar Rp40,6 lriliun ntau 1,1 persen Rp4,8triliun atau 12,7 persenlebihtrnggiapabila terhadap PDB. JLrmlah terscbut berartr mengalarmpemngkatanscbcsarRp4, 8 tnliun atau
ll6
Bab II.'
tlnggaran Peulctpolon dan Belanjo \egara'Ialtun
1 3 , 5 p c r s c n b i l a d i b a n d i n g k a nd e n g a n pembiayaanSUN (neto)yangdianggarkandalam A P B N - P t a h u n 2 0 0 6 s € b e s a rR D 3 5 . 8t n l i u n (l.lpersen ieLltadapPDB). Unluk mendukungkerangka pernbrayaanSUN netoyangdrtctapkandalam tahun2007 ter:sebut, maka kebijakanSUN akan lebih diarahkanpada upaya: (y' mengurangi risrko refinancing, rata-rataulangJatuhtempo; ft, mempelpanJang struktur jatuh tempo sejalan fiiy' meiryeirnbangkar.r dcngankcbutuhanAPBN dan da-vaserappasar; dan (lu/ mengembangkan dan mcningkatkan likuiditasoasarsekunderKebijakantersebutakan drtempuhdengan mcngkombinasikan kegiatan penerbrtan,pernbeliankernbali dan pertukaran (debt switching) SLII'I. Dalam hal penerbitan S[.rN, pemerintah akan senantiasamemperhatikanbia.va utang dalam jangka panjang agal tidak memberatkan pcrckonomiansecarakeseluruhansefia tidak meningkatkan risrko reJinancing Selain itu, j.,ga akan penerbitan SUN m c m pc r t i m ba n gk a n k o ndi si p a s a r , s e p e r t i : (t) permintaan dan da,va scrap pasar; (l) perkernbangansejumlah indikator ekonord kcuangan -vangakan berpengamh pada pasat keualgansecarakeseluruhanmaupunpasarsurat utang, serta (lii) pe rilihan wakIu (timing) pcncrbitan,vang tepa1. Dalam kartannya dengan pcrtukaran dan penrbelian kembali, pemerintah akan memfokuskanpada usaha untak mengurangi risiko reftnancing puda lahun 20ll karena dampak dari kebijakan pengelolaan SUN tahun 2006 dan tahun-tahun sebelumnlu telah menggeser risiko refintncing tlari semula tahun 2007 sampai dengan 2009 menjadi tuhun 2011.Peftukaranobligasi akan profil padatu1uan:/y' memperpanjang difok-uskan jatuh obligasi tlenltkat utang tcnpo dengan negarajangka pendek dongan obligasi negara jangka lebih panjang melalui mekanismcpasar, (/y' menurgkatkan likuiditaspasarobligasinegara denganmcnawarkan penukaran obligasi yang tidak likurd denganobligasi yang likuid rnelalui mekanisrne re-opening; dan (llr,/ mcmbangun pasardan dayatarik obligasincgara kepercayaan
"lnggaran
2047
karena membaiknya credit rist dan likuiditas pasar sekunder.Sedangkanpembclian kembah akan lcbih difokuskan pada tujuan pengelolaan portofolio utang, yaitu dengan melakukan pembeliankembali pada saatpasarbcradapada kondisi kurang stabil dan rnernerlukandukungan daripemerintah. mengingatterbatasnyasumberdaya Selanjuhi.va, pernbangunandi pemerintahdalam pembia.vaan s a t u s i s i , d a n k e b u t u h a na k a n p e r c e p a t a n penyediaan infrastruktur dalam rangka mendukungpembangunanekonomipada stsi yang lain, maka dalam tahun 2007 mendatangakan ditingkatkan rencana pengcmbanganprogram kcmitraan antara pemerintah dengan swasta Qtublic-private partnership), khususnya yang terkait dengan kerangka pembiayaar investasr dalam pcnycdiaan infrastruktur Untuk mendukung upaya tersebut, dalam tahun anggaran2007, ditetapkanalokasidana sebesar Rp2,0triliun atau0,1persenterhadapPDB, untuk penyertaan modal negara dalam mendukung ocnvcdiaan infrastruktur .
Pembiayaan Luar Negeri (neto) Dalam APBN tahun 2007, pembiaYaan anggaranyang berasaldari luar negeri (neto) ditetapkan sebesarminus RpI1,6 triliun atau 0,4 persenterhadapPDB.Jumlahini, bcrarti mcningkatsebesarRp0,7triliun atau4,7 persen dengansasaranpembiayaan bila dibandingkan luar negeri(neto)dalarnAPBN-Ptahun2006 minusRpl5,3 triliun atau0,5 persen sebesar terhadapPDB. Jumlahtersebutberasaldari Rp40,3 pcnarikanpinjamanluar negerisebesar triliun(US$4,3miliar)atau1,1pcrscnterhadap pembayaran cicilanpokok PDBdrkurargrdengan utangluar ncgcriyangjatuhtempodalatntahun 2007sebesal Rp54,8triliun (US$5,9miliar)atau PDB. terhadap 1,6persen purjamanluar negeriyangditetapkan Penarikan Rp40,3 triliun (US$4.3miliar) dalarn sebesar 2007 tersebut berartimcningkatsebesar tahun 7,3 persendari penarikan Rp2,7triliun atau pinjamanluarnegeridalarnAPBN-Ptahun2006 scbcsarRp37.6triliun atau 1,2persenterhadap pinjamanluarnegeritahttn2007 PDB.Penankan
Bab IL'
;lnggaran Pcntlapotctndan Belanjo Negara'[alutn Anggaran 2007
pinjamanprograrn D e v e l o p m e n t B a n k ( A D B ) , r l a n I s l a m i c telsebutterdiridaripenarikan sebesar Rp16,3triliun(US$1,8miliar),dan Development Bank (lDB). pinjarnanproyeksebcsar Rp24,0triliun penarikan Dr sisi lain, pemenuhun kewajiban (US$2,6miliar) pembayaran cicilan pokok alas pinjaman luar pinjarnanprogramtahun2007telsebut negeri yang telah jatuh'tempo dalam tahun Penarikan Rp4,2triliun atau34,8 2007 ditetapkan sebesar Rp54,8 triliun sebcsar berartirneningkat persenbila dibandingkandenganpenarikan (US$5,9 miliar) sebagaimanadikemukakan di pinjamanprogramyang dianggarkandalam atas, beradi mengalamipeningkatansebesar Rp2,0 tniiun atau 3,8 persenapabila drbandrngkal Rpl2,l triliun (0,4 APBN-Ptahun2006sebesar denganrcncana pembayaran cicilan pokok utang program pcrscn terhadapPDB) Pinjaman luar negeri dalarnAPBN-P tahun 2006 sebesar tersebutakandiupayakandapatdipenuhidari (ADB) sebcsar Rp52,8triliun (1,7 pcrsenterhadapPDB). Asian DevelopmentBank juia, WorldBank scbcsarUS$600,0 Dengan berbagai perkembanganterscbut dan US$700,0 juta, Jepangsebcsar US$200,0juta, danIslamic denganrnemperhitungkansasaranpedumbuhan Bank (IDB) sebesarUS$250,0 ekonomi tahun 2007 sebesar6,3 persen,maka Development juta- Pinjarnan program dari ADB akan rasioutangpemerintahterhadapPDB pada akhii digunakanuntuk mendukungMillenium ahun 2007 diproyeksikan akan mencapai 37,7 DevelopmentGoals, InJrastructureReform persen,ataumenurun4,2 persendari posisi rasio Financeand Program, danLocal Govemment utang peinerintahterhadapPDB pada akhir taltun GovernanceReformProgram, Semcntaraitu, 2006 scbesar 4I,9 persen Rasio utang pinjaman program dari World Rank akan pemerintahterhadap PDB tersebut terdiri dari digunakan untuk mendukung program rasio utang dalam negcri terhadapPDB sebesar DevelopmentPolicy Loan. Sclanjutnya, 20,1 pcrsen,dan rasioutang luar negeriterhadap pinjamanprogram dari Jepangmerupakan PDB sebesar17,6persen.Pemrrunanrasioutang cofinancing darr Infrastructure Reform pemerintahtidak terlepasdan strategi pengelolaan Program dari ADB, danDevelopmentPolicy utang pomcrintah (Lihat Box IV. 5: Strategi Loan darr World Bank. Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005 prniaman proyektahun itu, penarikan Sementara 2007 sebesarRp24,0triliun terscbutberarti penurunan Rpl,5 triliun atau mengalarni scbesar 5,8 pcrscndari rencanapenarikanpinjaman proyek dalarnAPBN-P tahun 2006 sebesar PDB) Rp25,5triliun (0,8 persenteLhadap PenarikanpinjamanproyekdalamAPBN tahun 2007terutarnaberasaldari pinjamanyangtelah akan discpakatidengandonoryangdijadu'alkan dicairkandalamtal.run2007.Di sampinguntuk membiayai proyek-proyek t'eguler, pinjamanproyek tersebutjuga akandigunakan untuk rnernbiayairehabilitasidan rekonstruksi NAD-Nias. Pinjamanproyek yang bersifat rcgulcr antaralain berasaldari World Bank, Bank (ADB), JapanBank Asian Development for International Cooperation (JBlCl, KreditEkspor Muhrlateral, Bilatcral,danFasilitas (FKE), scdangkanpinjamanproyek untuk NAD-Nias antara rehabilitasidan rekonstruksi lain berasal d,ari World Bank. Asian
118
2009). Perbandinganpembiayaandefisit anggarandalam APBN tahun 2006, RAPBN-P tahun 2006, dan RAPBN tahun 2007 dapat diikuti pada Tabel IV. 8.
BabII'
Angguran Pendapatandon Btlarya Negara Tahut Anggarcn 2007
Tabel IV.8 '' PEMBIAYAAN DEFISIT ANGGARA.NAPBN 2006.APBN-P2006DAN APBN 2OO7 (dalam triliun rupiah)
2006 Eo hd
PDB PembiayranDalam Negeri l Perbankandalam negeri 2, Non.perbankandalam negeri a, hivatisasi (neto) 2) b, PenjasetPT. PPA c. SuratUtangNegara(ncto) d, PMN/Dukunganlflftastruktur PernbiayaanLuar negeri(neto) 1. PenerikanPinjaman LN (bruto) a. PinjamanProgram b- Pinjamar Proyek 2. Pembyr. Cicilan Pokok Utatrg LN Jurdah
50,9
23,0 27,9 1,0 2,4 )lo
-0,4 -28,5 35,1 oo
25,2 -61,6
22,4
2007 Voahd PDB
APBN-P?#
0,3 0,8 -2,1
55,3 17,9 31,4 1,0 2,6 3s,8 -2,0 -15,3 37,6 12,1 25,5 -52,E
1,8 0,6 1,2 0,0 0,1 1,1 -0,I -0,5 1,2 0,4 0,8 -1,7
.54,8
0,7
40,0
1,3
40,5
1,7 0,8 0,9 0,0 0,1 0,8 0,0 -0,9 I'
55,1 r3,0 42,1 2,0 1,5 40,6 -2,O -t4,6 40,3 16,3 24,0
1,6 0,4
r2 0,1 . 0,0 I,l -0,1 -0,4 1,1 0,5 o,7 -1'6 I,l
l) Perbedaansatu argka di belakangkoma terhadapangka penjumlahanadalahkajena pembulatan
Sumber:Departemen KeuanganRI
I19
ilnggaran Pcndapatqn dan Belanja Negara Tahttntlnggaran 2007
UtangNegaraTahun2005- 2009 BoxIV. 5: StrategiPengelolaan pembiayaan dalamnegeriuntukmemenuhi bahwakemampuan menyadari Pemerintah masyarakat dankesejahteraan pertumbuhan ekonomi investasi untukmeningkatkan kebutuhan tingkat implikasibelumberkurangnya initelahmenimbulkan Keterbatasan relatifmasihter$atas. hanya berperan yang negeri seharusnya pinjaman luar pemerintah terhadap ketergantungan pembangunan sampaiakhirRPJM2009.Pemerintah pembiayaan pelengkap dalam sebagai pembangunan melaluiutangakanbermuara juga menyadarisepenuhnya bahwapembiayaan kisis utang.Olehsebabitu, timbulnya yang memicu dapat padabertambahny a stockvtang untukmenurunkan masalalu,makasudahmenjaditekadpemerintah belajardaripengalaman slockfianrpada batasyangterkendali. pendapatan utang,kebijakandi bidanganggaran Dalamkerangkastrategipengelolaan akhir perananyangsangatpentingdalampenetapan danbelanja negara(APBN) memainkan pr5aman besamya (utang)untukmenutupdefisitAPBN.Sebaliknya, tingkatpinjaman besamya (utang)danporsinyadalambentukpinjamanluar negeriatauutangdalamnegei(domestic porsivalutaasingdanrupial1maupundalamberbagai dalamberbagai debt),dankomposisinya bungautang,yang padabesamyabebanpernbayaran tingkatbunga,akansangatberpengaruh padakapasitas fiskaldanketahananfiskal(fiscal padagilirannyajuga akanberdampak sustainabilitl)dariAPBN.Di sisilain,kebijakanmoneteqterutamadalamhalpenetapan mempertahankan jumlahuangberedar,nilaitukar,dantingkatbungadomestikdalamkerangka jugamemainkan yangsangat vitalterhadapbesamya peranan inflasi(jangkamenengah), sasaran dalamAPBN Oleh negeri utang dalam bebanbungautang,baikutangluarnegerimaupun diarahkanuntukmempertahankan karenaitu, kebijakanfiskaldanmoneteryangsenantiasa ekonomi,tidak dapat mendorongpertumbuhan stabilitasekonomimakro,dansekaligus utang. dengankebijakanpengelolaan dipisahkan pembangunan sudah pelengkap bagipembiayaan Pemanfaatan utangluarnegerisebagai utangdalamnegeribarumulaidigunakan sedangkan dilakukansejakawalmasakernerdekaan; telah perbankan tahun1998/1999.Iftisiskeuangan pembiayaan sejakkisis instrumen sebagai j tanggungawab utangdalamnegeribaiksebagai pemerintah untukmengeluarkan memaksa keuangan secara sistem danupayauntukmenyelamatkan pemilikBark Pemerintah sebagai nasional. Utangdalamnegeritersebutmuncul perbankan penyelamatan khususnya keseluruhan, tambahan untukmemberi obligasidalamnegeriolehPemerintah denganditerbitkannya berkaitan (obligasi . perbankan rekap) modaldalamrangkaprogramrekapitalisasi tersebuttelahmengakibatkan instrumenpembiayaan Penggunaan SIIN sebagai PDB padaakhirtahun dari45,3persenterhadap stokutangpemerintah membengkaknya posisistok 1998menjadi85,7persenteihadapPDB padaakhirtahun1999.Selanjutnya,
120
B q bI I '
;lnggaran Pendapatan dott Belanlt ,\egara TohunAnggarctn 2007
padaakhirtahun2000,yaitumenjadisekitar88,6 utangpemerintah mencap puncaknya persen terhadap PDB,terdiridariutangluarnegerisebesar 42,2persen terhadap PDB,dan utangdalamnegerisebesar 46,4persen terhadap PDB.Namundemikian,sejalan dengan upayakonsolidasi fiskalyangtelahdansedang dilaksanakan untukmencapai olehpemerintah kondisifiskalyangsehatdanberkesinambungan, makaposisistokutangpemerintah dalam beberapa tahunterakhirtelahmenunjukkan kecenderungan menurun. Apabilapadatahun 2001,stokutangpemerintah persenterhadap mencapai.74,7 PDB,makapadatahun2005 stokutangpemerintah tersebut telahmenurun menjadi48,0persenterhadap PDB, Penurunan rasiostokutangpemerintah terhadapPDB secarakonsistendalam beberapa tahunterakhirtidak terlepasdari upayapengelolaan utangyangbaik dan yangdimaksudkan komprehensif, untukmenciptakan posisistokutangyangamandansehat perekonomian, yartu penurunan bagi stokutangsecarabertahap tanpamengganggu stabilitas APBN.DalamPeraturan Presiden Republiklndonesia Nomor7 Tahun2005tentangRencana Pembangunan JangkaMenengah Nasional(RPJMN)tahun2004-2009antantelahdiberikan pedoman pengelolaan umummengenai utangpemerintallyaitubahwapeningkatan pargelolaan pinjaman luarnegeripemerintah diarahkan untukmenurunkan stokpinjaman luarnegeritidak juga relatifterhadap (PDB), saja ProdukDomestikBruto tetapi absolut(nominal). secara Sedangkan untukpinjamandalamnegeri,diupayakan tetapadanyaruanggerakyangcukup pinjamannetokurangdariI persenterliadapPDB,dan bagisektorswastamelaluipenarikan menurunsecara Dengandemikiarlrasiostokpinjaman PDB diperkirakan bertahap. terhadap menurunsecara bertahapmenjadilebihrendahdari40 persenterhadap PDB padaakhir 2009. tahun Dalamrangkamelaksanakan pedoman umumpengelolaan utangnegarasebagaimana diaturdalamPeraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor7 Tahun2005(RPJMN20042009),telahdisusunKeputusan MenteriKeuangan Nomor447IKMK.06/2005 tentang Strategr Pengelolaan UtangNegaraThhun2005-2009. Puryusunan strategipengelolaan utang (y' negaratersebutdimaksudkan untuk: memenuhi amanatketentuanperaturanperundangyangberkaitandenganpengelolaan undangan keuangannegara;(ii) memberikan keyakina:r kepadasemua pihakyangberkepentingan penyelenggaraan pengelolaan dengan keuangan negara, misalnya DP\ lembaga/negara donor,lelalarpasar/investor, danmasyarakat umur4 bahwautangnegaradikelolasecarabaik danbertanggungjawab melaluisuatuproses pengelolaan (iii) memberikan yangtralsparandanal'unIabel, pedoman umumkepadasetiap yangterkaitdenganpengelolaan unit/lembaga yangditempuh utangnegara,agarkebijakan dapatmerefleksikan bentukkebiakanutangyangterpadudankomprehensi[ sehingga dapat mewujudkan keselarasan dankeharmonisan dalampengelolaan utangnegara,danfiv) memfasilitasi penyusunan indikatorpengukuran kinerja$ama(keyperformace indicators) pengelolaan olehunitunit penyelenggara utang.
Bqb Il'
Anggaran Pendapatan tlcn llelanja Negara TahttnAnggaran 2007
bahwa tersebutantaralaindikemukakan DalamKMK Nomor4474(MK.06/2005 jangka panjang meminimalkan adalah pengelolaan negara dalam utang secaraumunl tujuan rinci,tujuanpengelolaan Sedangkan secara risikoyangterkendali, biayautangpadatingkat gap danketahanan fiskal yang utangadalahuntuk: (y' menjamint erpenuhinyafinancing an(fiscalsuslairnbilt4l)yangsesuaidengankondisiekonomimako, serta berkesinambung prinsipkehati-hatian utangterutama dalampengelolaan berbiayarendah;(/y' meningkatkan pembiayaan; dan pasar risiko risiko maupun untuk meminimalkanrisiko, baik yangzudahdirencanakan dapatdilaksanakan (riy'mengembangkan upaya-upaya agarpinjaman biaya.KhususberkaitandenganSUN,sesuaidengan danperkiraan sesuai denganjadwal Nomor24Tahun2002tentangSuratUtangNegara,maka Pasal9 Undang-undang ketentuan pengelolaan dalamberbagai bentukkegiatanyangdapatmendulrung SUNjugadilaksanakan pasarperdanayangefisienmaupunpasar pasarSUNuntukmenciptakan pengembangan yangaktif danlikuid. sekunder stokutang Dalamkaitarmyadenganutangdalamnegeri,kebijakanpokokpenurunan baikdengankematangan utangsecara dalamnegeridilakukanantaralainmelaluipengelolaan policy). Langkahyangharusditempuhadalah perl\rngan (soundandprudentmanagement pokokdanbungautangyangjatuhtempo,dan pembayaran pemenuhan kewajiban dengan pembayaran kembali pembayaran pengaturan kembalipokok danbungautang.Pengaturan utangpadasuatutahunketahun-tahun bebanpembayaran difokuskanpadapendistribusian membayar. kemampuan berikutnyadenganmemperhatikan menjadi pir{aman dengan luarnegeri,upayaintensifyang itu,dalamkaitannya Sementara mako pada ekonomi efektivitas kebijakan stabilitas prioritaspemerintah menrfokuskan adalah pengelolaan pinjamanluarnegei (borrowrngstrategt)sertakebrjakan danstrategipendanaan lebih berhatiPemerintah akan stateg)).Dalamstrategidimaksud, managemenl r;itang(debt persiapan proyekdarisegiadministrasi danpagorganisasiarurya hatimenerapkan uji kelayakan (readiness sumberpinjamanlunakdengancostof bonowing criteia). selalumengutamakan keterikatan yangtidakterlalumempersyaratkan yangrelatifmurahdandalambatas-batas j alurdiplomasigunamembantupenunrnan politisdanekonom(tiedloan),sertamenempuh (debt swap). konversiutang s/ocftutangmelaluimekanisme periode menengah dalamjangka Secara umumstrategiyangditempuholehpemerintah portofoliodanrisikoutang, berkaitandenganpengelolaan tahun2005- 2009,khususnya antaralainmeliputi: I . Pengurangan utangnegara portofolioutangnegara 2. Penyederhanaan utangnegaradalammatauangrupiah 3. Penerbitan/pengadaan kembali risikopembiayaan 4. Minimalisasi porsi 5. Peningkatan utangnegaradenganbungatetap
122
Bab Il'
-ltryIdnut l'cnJallotnn dn
Ltel u.r .\',..rtta Tohtrtt Attggtn.on )tttrt
6.Penurunan porsikreditekspor 7,Penerapan prinsippengelolaan utangnegara yangbaik. Di samping itu,jugatelah,sedang danakanterusdiupayakan pengembangan pasar perdana danpasarsekunder SIJNagardapatmendukung pengelolaan utangn.g*u rl.uru optimalyangberhrjuan urnukmenurunkan biayautangpadatingkatrisikoyanf ntti;na aaan jangkapanjang Pemerintah optimisbahwameraluistrategidankebiiakan tersebut, akandiperoleh optimalisasi efektivitas pemanfaatan utangyangpadagilirannya akanmemainkan perankrusial dalamsasaran penurunanrasio fubt toGDp menjadi lebihrendahdari40persen padatahun 2009dui 48,0persentahun2005.Dengandemikian,diharapkan Indonesiaaka'dapat . junrlahutangpadatingkatyarlgsltstainable mengendalikan u'tuk mencapai ketahanan fiskal (fiscctlsustainabiliry) dan kemandirian pembiayaan pembangunan yangserama ini dicitacitakan.
Anggoran Pendapatan clnr Belanla itegara Tahut /lnggarq
2007
DampakPen bahanIIargaMinyakMentahterhadap BoxIV. 6: Sensitivitas APBN 2OO7 APBN, baik cukupbesarterhadapperubahan Salahsatufakor yangberpengaruh perkembangan minyak mentah harga pendapatan negaramaupunbelanjanegaraadalah atauIndonesiaCrudeOil Price(ICP). Hal ini terutama Indonesia di pasarinternasional, SDAmigasmasihcukupbesarterhadapPNBP, karenahinggasaatini, dominasipenerimaan migas masihcukuptinggtdalambelanja negara, peranan BBM hasil subsidi dan bagi dan Dampak PerubahanHarga Minyak Mentuh terhadapPendapatanNegara terhadappendapatan negara, hargaminyakmentahakanberpengaruh Perubahan SDA migasdanPPhmigas,maupunPNBPlainnyayangberasaldari baikpenerimaan yangdisebut pendapatan minyakmentahDMO (DomesticMarketObligation).Pener'maan ini bisa menjadi nihil,apabila ini bersifat kont4msi(contingency),karenapenerimaan terakhir atauharga hargajualminyakmentahDMO tersebutsamadenganhargabelipemerintah (KKS) pemerintah Kerja Sama dibeli oleh minyakmentahDMO milikKontraktorKontrak denganhargaICP (IndonesiaCrudePrice). parlDas),makasetiapUS$1,0 Denganasumsifaktor-faklorlainnyateiap(ceteris (ICP) di pasarinternasional, akan perbarelperubahan hargaminyakmentahIndonesia pendapatan SDAmigasmaupun negar4baikpenerimaan memberikan dampaknetoterhadap Rp3,8triliun minyakmentahDMO sebesar PNBPlainnyayangbersumber daripendapatan PPhMigassebesar Rp0,7triliun, (0,1persenPDB),Jumlahini berasaldaripenerimaan dari penerimaan SDA migassekitarRp3,0triliun, danPNBPlainnyayangbersumber purdapatanminyakmentahDMO sekitarRp0,I triliun, Dampak PerubahanHarga Minyak Mentah (ICP) terhadapBelanja Negara hargaminyak negara, fluktuasiperubahan Selainberpenganrh terhadap sisipendapatan juga yaitusubsidi pos-pos APBN, perubahan belanja dalam mentahIndonesia mempengaruhi pusat,sertadanabagihasilpadabelanjake BBM dansubsidilistrik padabelanja pemerintah hargaminyakmentah olehfluLtuasiperubahan SubsidiBBM sangatterpengaruh Indonesia, mengingatsebagian besarbiayaproduksiBBM dari operatorsubsidiBBM mengikutitingkathargadi minyakmentallyangharganya merupakan biayauntukpengadaan dengan tidakdisesuaikan pasarintemasional. Dengandemikia4apabilahargaBBM bersubsidi polap.filic semiceobligafion(PSO), perkembangan hargapasar,makadenganpenerapan (hargaMOP$ + alpha)sebagu patokan harga selisihantara dimanasubsidiBBM merupakan
iiab ll
.Iuugs114n Pcntltptttott dtrrt lleltuyu tYegco'a
'falutr
,lrtggunn
2007
hargajualoperatorBB\,I (PT Pertamina), denganhargajualBIIM bersubsidi yangtelah ditctapkanpemerintah, setiapteladi pcrubahan ICP akanmenyebabkan bebansubsidiBBM benrbahdenganarahyangsamadeliganperubahanselisihhargatersebut Sebagaigalnbaran,dalamAPBNtahun2007,denganasumsiberbagaivariabel dan fakor-faktor lainnya,sepertimlaitukarlupiahdanvolumekonsumsiBBM tetap,makasetiap perxbahanICP sebesar US$ 1 pel barcl,akanmenyebabkan perubahanbebansubsidiBBM sckitarRp2,6tnliun SelainsubsidiBBNI, perubahan TCPjuga akanmempengaruhi petubahan beban subsidilistrik. Hal ini di sampingkarenasebagian pembangkitlistrik milik PLN masih menggunakanbahanbakarminyak(sekitar27,5 persendari total gWh yangdiproduksi), juga karenahargabeliBIIM olehPT PLN merupakanhargaBBM nonsubsidi(yangsama denganhargaBBM di pasar),yangperkembangannya sangatdipengaruhiolehperubahan hargaminyakmentahdi pasarlrtcrnasional Karenaitu, setiapperubahanhargaminyakmentah sangatsentistifterhadapperubahanbiayapokok produksi(BPP) listrik, danapabilatar.if dasarLstrik (TDL) ditetapkantidak bembah,makabebar.r subsidilistrik yangrnerupakan selisihantaraTDL denganBPP,juga akanmengalamiperubahan, searahdenganperubahan hargamnyak mentah.Dalamtahun2007,apabilaberbagaivariabeldanfaktor-faktoryang lain dianggaptetap,makasetiappenrbahan hargaminyakrnentahsebesar US$1,0perbarel, diperkirakanakanberpengarlhpadapembahanbebansubsidilistrik sekitarRp0,4triliun. Dan uraiandiatasdapatdisimpulkanbahwasetiapperubahanharganunyaknientah (ICP) sebesar US$1,0perbar-el(cetcrisparibus)akanberakibatpadaperubahan belanja pemcdntahplrsatpadaAPBN2007 sckrtarRp3,0triliun Sementara itu, perubahanICP yangmenyebabkan penrbahanpadasisipenerimaan negaradan sektormigas,.luga akanberpcngamhterhadapbesaranalokasibelanjake daerah. Dalam prosespenyr.Lsunau APBN, kornponenbelanjake daerahyang dipengaruhisecara langsr.urg olehperubahan ICP adalahdanabagihasil,dandanaalokasiumum(DAII) Padadanabagihasil,pembahanICP akanberpengaruh terhadapbesaranalokasi danabagihasilpenerinaansektorperLambangan minyakbumi dangasalam.Sesuaidengan ketenluanperaturanperunclang-undangan di bidangpemnbangan keuanganantaraPemerintah PusatdanPemerintahan Daerah,danahagihasildisalurkanberdasarkan realisasi penerimaan tahr"rn berjalan.Karenaitu, setiapperubahanpadapenerimaansumberdayaalamminyak bumi dangasalamakibatperubahanICP,juga akanmenyebabkan perubahanpadaalokasi danabagihasildari penerinraansektorpertambangan minyakbumi dangasalam.Berdasarkan ketentuanperaturanperundaug-undangan tersebut,bagiandaerahataspenerimaan minyak bumi dangasalammasing-rnasing ditetapkansebesarl5 persendan30 persen,sedangkan khnsusuntuk ProvinsiNanggroeAcehDarussalamdanPapua,sejalandenganketerituan
t25
BohII'
,,Inggdrt
lnt Pt11(lap.ttLrt
llr,lunlu \egtru'lhltrtn
..litgg;cirrrtt 2Aa7
minyakbrum mengenaiotonomikhusus,bagiandaerahdaripenenmaan perundang-undangalr migassetelahdikurangi 70 persendaritotal penerimaau dangasalamditetapkansebesar denganpajak. yattgmenyebutkan bahwa sesuaidenganketentuanpetundang-undatigan Selarlutnya, persentase dalamnegerinetoyangditetapkandalamAPBN, daripendapatan DAU rnerupakan (y' pada: penerimaan negaradanseklormigas,baikPPhmigasmauplln makasetiapperubahan PNBP SDAmigas,dan(ii) danabagi hasilmigasdalampenlusunanAPBN, secaraolomatis pembahanpadabesaranDAU Hal ini agakberbedadenganpenytrsunan akanmenyebabkan APBN Perubahan,dimanaperubahanasumsiICP yangberpengaruhterhadapperubahan besaranDAU,mengingatbesaran penerimaan negaradarise[1ormigas,tidak mernpengaruhi ditetapkan dalamPeraturanPresiden DAU danalokasinyakepadarnasing-masingdaerahtelah mengenaipenetapan alokasiDAU untuk ProvinsidanKabupaten/Kota.Dalamtahun2007, 26 perseqsehingga setiapperubahan prosentase DAU terhadapPDN Neto ditetapkansebesar 26 persen perubahanpadabesaranDAU dalamAPBN2007 sebesar ICP akanmenyebabkan dari perubahanPDN neto Sebagaigambaran,setiapperubahanasumsihargaminyakmentahsebesarUS$ 1,0 per bareldenganasumsifaktor-faktor lainnyatetap (ceterisparibu.s),akanberakibatpada Rp0,6triliun, perubahan Rp 1,4triliun,terdiridanDBH nrigassebesar belanja daerahsebesar Rp0,8ttiliun. danDAU sebesar sebagaimana diuraikandi atas,makadapatdiketahui Denganberbagaiperkembangan bahwa setiapperubahanhargaminyak sebesarUS$1,0 per barel (ceteri'sparibus) ekan Rp4,4 triliun, Namun berakibatpadaperubahanbelanjanegaradalamAPBN2007 sebesar APBN 2007, setiapperubahanhargarninyaksebesarUS$ 1,0per barel dalampelaksanaan (ceterisparibus) akanberakibatpadapenrbahanbelanjancgaradalarnAPBN2007 sebesar Rp3,6triliun. Dampnk Neto Perubahan llarga Minyuk Mentnh (ICP) terhadap RAPBN 2007 harganunyakmentahIndonesia(CP) MengingatsetiapUS$1,0perbarelperubahan di pasarinternasional,akanmemberikandampakterhadappenrbahanpendapatanncgara belanjancgara Rp3,8triliun (0,107persenPDB), danberakibatpadaperubahan sebesar (0, persen PDB), maka dapat disimpulkan bahwa padaAPBN 2007sebesarRp4,4 125 triliun setiapUS$ 1,0per barelperubahanICP padaAPBN 2007 akanmemberikandampakneto perubahan negatifterhadap defisitsebesarRp0,6 trilim (0,017persenterhadapPDB). Namun padapelaksanaan APBN 2007, setiapUS$ 1,0per barelperubahanICP akanmemberikan RpO,2triliun (0,006persenterhadap dampaknetopositifterhadappembahandefisitsebcsar PDB)
126
Lampirdn l
LampiranI RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN 2006 DAN 2OO7I) (miliar rupiah)
2007
2Ul6 Uraian
(l)
(2)
(3)
(4)
20/D6
(5.)
r5,6
(6)
72X.057,9
DalamNegeri Penerimoan
621.605,4
654.882,3
720.389,0
1. PenerlmaahP€rpqjakan
416.313,2 425.053,r
s09.462,0
2. PenarimaaNegaraBulan Pajak
205.2923
229.8293
210.927,0
4.232,9
2.669,0
-2n,5
-36,9
647.667 fi
699.049,r
763.570,8
17,9
9,2
427,s983
47E.249,X
5M.1762
lE,0
220.M9,5
220.M9,8
258.794,6
17,2
B. Bela4ia Negara BelanJaPemerintah Pusat
II. BelanjaKe Daerah C. K€f,elmbanganPrimer D. Surplus/Delislt Anggaran (A - B) E. Pembiayaan(I + II) I.
APBN
659.11s,2
U. Hibah
I.
APBN.P
625.237,0
A. PendapalanNegara dar Hibah I.
APBN
% Sellsih
% SeUs[r lhd thd APBN APBN.P 2006
Pembiayasn DalamNegeri
II. PcmbiayEan Luar ncgeri(ncto)
3.631,6
9,7 10,0
/2,4
19,9 -4,2
54,1983
42.s10,8
44.573,6
11,6 -11,E
.22.43O,8
.39.963,9
4n.5r2,9
80,6
1,3
22.$0,4
39.963,9
40.512,9
80,6
1,3
50.9r3,0 .28.4822
-15.273,E
55.068,3 -14.555,4
.18,9
4,9
4,3 4,7
l) Perbedaansatuangkadi belakangkoma lerhadapangkapenjun{ahanadalahkaretrapembulatan.
127
Lampiran2 PENERIMAAN PERPAJAKAN TAHUN 2006 DAN 2OO7') (miliarrupiah) 2007
2006 Urairn I
Pqjak Dalam Negeri I. lajak P€nghssilan (PPh) 1. PPh Migas a b
PPh Minyal Bumi PPhGasAlrm
2. PPh Nonnigas a b
c d
e f.
PPhPasal2l PFhPasal22 b I PPhPasal22 Nonjrnpor b 2 PPh Pasal22 ImPor PPh Pasal 23 PPhPasal25129 d.l PPh Pasal25129Pnbadi d 2. PPhPasal25129Badan PPhPasdl26 PPh Final di-n Fiskd Luff Ncgcri
II. Pqiak PertambahanNilai Barang dan Jasa dan Pajak Pcniualan ntns Barang M€vah (PPN/PPnEM) III. Fajak Bumi dan Bangunon (PBB) dan Be. P€rolchsnHak atasTanah dan Brngunan (BPHTB) I PRB 2, BPHTB lV. (hkai
APBN
APBN.P
l2)
(3)
I.
IL PajaHPungutanEkspor Junlah
20,6
t3 314,1 2 53 5 1 , 3
160',72,3 25.169,4
41t8,7 16416,6 1 89 1 6 , 3 ?0506,8 2 298,5 68208,3 10.388,9 25.143,8
r7s,0L2,0 28001,9 t9788,6 4 382,9 r5.405,7 19.487,3 10985,9 2 32',7 ,7 68.658,2 ll 055,4 2.s692,9
220456,6 34905,0 25 Ml,z 5 s46.3 t9 494,9 24 659,9 8934'7,9 2 465,2 86.882.7 l3 989,9 32 512,'1
128.307,6
r32.E16,1
161.M42
21.008,0
22.540,0
.656,9
,9
15'12',7,9 5 280,1
l8 153,8 4386,2
21.267,O 5 389,9
2,1
t6,519,7
38.s22,6
42.034,7
1S,1
2.5E9,7
3.rs7J
13,9
14,826,7
14.870,4
t3'78'.t,'.] 23728,4 r13-r975 27 706,4
16.9915
4r8,9
4r6i13'
13,583,0 t.?t!,7 425.0S3,1
idalah karenapembulatan koDu tcrhadapanSkaPenlumlahan satDangkadibeLaknng t ) Perbedaan
128
(6)
494,591,6 261.6981 11,41,7
16.512,6
Bea Masuk
(5)
410.226,4 2r3.698,0 3E.686,0
799.321,7 210.113,6 r7s16,1
v. Pajak Lainnya Pajak PerdnganganInternasional
APBN
% setsih 9oselisih thdAPBN tl'd APBN-I 2txt6 2006
14-411,6
u2 6,9 t6,6 6,1
,0,7 26,0
26,0 21,9 34,'7 18,8 30,4 26,-l '7.3 2',7,4 34,7
u,1 26,5 26,5 26,5 26,5 25,9 5,9 26,5 26,5 26,5
18J t7,1
9,1 2t,9 0J
-13,0
152,8
8,1
509.462,0
22,4
6,2 {3,6
r9,9
Lampiran 3
Lampiran3 PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DAN HIBAH TAHUN 200,6DAN 2OO71) (miliar rupiah) m06 APBN
APBN-P
APBN 2|i/J1
t2)
t]l
(4)
T]IIAIAN (Ll
Pcne.inannNrgaraBukan lajik
2O5.2923
229.829,3
210.927,0
A. Pen€rlnarn SDA
t51,641,6
165.6e+9
146,256,9
1 1 0t 3 ? , 7 36096.6
122963,11 36.824,1 3 48't,2
r03 903,7 35 989.0
1 2 3
5
MiDyakB mi CasAlam PcndnbangdUmom i lud iehp n. Iumneksplorasi daneksptoitrsi(Royalri) i IU Dhakpengusabaan huLln(IHPH) ri. PlovisisumtErdryahutan(PSDHI iii llua.eboisasi Perikanan
t 935,9 2 000,0 6-6 8rJg,2 l r(x_2 4)4,1
B. BaEianP€merltrlahatasLabsBUMN
23.278,0
C. PNBP Irlnnya I PendapaEn PeDj\ral.ln 1- Pendapatan Sewa
tt 372,7
3 PendaprLar J sr 4 Pendrpa|an BuXr Prtal&riLuar NeSerj 5 PendapaLan Kcjaksaardin Peradrlan 6 Pendapaxrn Pendidik 7 P€niLlpaRn felunis n Piurang I I,endrpataLairlry! dnrikegiacxusdiB.usd: , Pcn&palrnl-ainlain Hibrh JIJIVILAII
3 965,7 31,7 8 6E9,8 \&i,2 t,4 40lt,3
S, sclisih % s€lislhahd Ihd APtrN APBN.P 20/J6 mtt6 (61 .8,2 .3,6 --t,7
-LIJ ,15,5
.0,3
62,8 34r9,5 :.010,0
3 564,2 59.2
t9,l 3,4
3 505,0 2 550,0
lq4
34,7 462"4 t5128
3l,0 t 217,0 | 302,0
2,4 -5,6 26,9 -10,?
150,0
11t,9 16,9 l7,s -39,6
r9.r00J)
-1?9
.14,4
41.811,9 4619,3
45.5?0,0
5o,o
8 284,3
9,0 79,3
z7,E 9 399,6
33,9 l r 517,8 310,2
108,9 6,8
414,1
u,4
163,2 -13,9 -39,6
2t,8
E6,6 I3,1 38,9
t3,l 21,9
6.085,6
4.592.8 7 318,0 7.573,8 7 846,8
5 59?,E ? 850,0 ? 360.9 4 587.5
-24,6
-2,8 -41,5
3.631,6
4.LJz,9
2,6j9,r
.165
-J6,9
7 378,0
2t8.923,9
zJ+06?"2
21J.595,9
-E,7
l) Perbedaansaru angla d belakangkom rerhadrp ao8ka penjunlatran adatahktuem p€mbularan
t29
[,an
rqn 4
Lampiran4 PENERIMAAN DAN PENGELUARAN REKENING DANA INVESTASI (RDI) TAHUN 2006 DAN 2OO7-I) (miliarrupiah) z0tt6 Urai.ur (1)
Pcnerinurxn l.
II.
Pen(.IimasnPinjsrBn RDI a Pokok b Bunga c. Birya Komitmen/denda l. PcncrimaanPinjarnanRekeufurg Penrcrintah Daerah (RPD) a Pokok b. Bunga c. BiayaKomitmen/denda 2. PeDerinlaan'l\nggakanPinjanr.j|n DderahNlelaluiI'cmoloDganDAU
IlL fenerimaan PinjamanS bsitti4ryLara,t lgrcemut lsr'|) a. Pokok b. Ounga c BiayaKomitmerl/deDdo Pengclusran I.
Il.
PengcluaranRDI PinjrmaDRDI a Pcmbe.ran/pcncairan b Pencairan JasaBankSLA
7oSelisih
APBN
APBN.P
(2)
(3)
7.800.4
7J00rl
r.610,0 | 24',t,1 16l,r) t.t
r.610,0 1 24'7 .l
(4)
"i.l
97,0 45,5
91,0
5l,l 0,4
5l , l 0,4
0,0
0,tl
2006
2006
(s)
(6)
-t9,1
-19,1
2't5,2 0,8
-24,0 -24,0 -tl n -24.0
-24,O -24,0 -24,0 -24.0
73,8 34,6 38,9
-24,0 -24,o -24.0
-24,0
0,0
0,0
0,0
-17,8 -24.0
-17,E .24,0
t.z24,z q48,7
0,3
D, P€rkhaall SaldoLebih Tahun 2006 E. Sctorankc APBN
6.093,4 2 898,6 3 184,0 r0,8
5,009,J 22M.0 2.'79'.7,O
422,5
422,5
457,3
E,2
8,2
39t,t 315,0 84,8
399,8 315,0 84,8
434,1 356.4 78,3
E,7
E,7
-7,1
-'1,1
-0,1
-0,1
-20,1
.20,1
.23,9
1.318,0 0,0
7.ya,n
7.J76,0
5.850,0
0,0
2.000,0
1.v8,0
?.E50,0
I) Perbedaan satuangkadibclakangkomaterhadap angkapen;ur ahanada.lah karenaFerrbulatan
130
24,0 24,0 -24,4
6,093,4 2.898,6 3 134,0 10,8
P€nseluaranRPI)
C . Su.rplus/Net
7. Selisihthd
6,4
6A
Ldmpirdn 5
Lampiran5 BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT KLASIFIKASI JENIS TAHUN 2006 DAN 2OO7r) (miliar rupiah) 2ffi6
URAIAN (L) l
Belanja Pegawai a CajidanTunjangan b. Honorarium,Vakasi,dll c Konribusi Sosial Belanja llarang a BelanjaBatrang b. BelanjaJasa c BelanjaPemehharaan d. BelanjaPerjalanan Bela4ir Modal Pembayaren Bunga Utang a Utang Dalam Negeri b. Ulang [,uar Negeri Subsidi a PerusahaarNcgara i kmbaga KelLangan l. BI (eksKI,BI) 2. BaukBUMN 3 Bank BPD 4 SubsidiBungaBiofucl ii LembagaNon Keuangan 1- PT Penamina 2 PerumBulog 3 PT PLN 4. ProdusenPupuk 5 PT Sangllyang Seri 6 PT Pertani 7 UPT Pusrt DKP 8. PT KAI 9 PT Posindo 10. PT l'elni I I PSO l-ainnya SwasLn b. PerLrsahaan Ilelanja IIibah
APBN 2OO7 APBN
APBN.P
(2\
(3)
79.075,3 79.896,1 43.66t,'7 43.'/49;7 r r.090,0 ll 998,8 24.235,6 21235.6 55.180,9 55.991,? 33 r2'7,6 33.t46,2 18370,3 t7 540,8 2.80t,2 2 80t,2 t.692,6 |,692,6 62.9s2,2 69.779,7 76.629,1) 82.494,7 4 8 . 6 1 0 , 6 58 154.8 2 80 1 8 , 4 24 339,9 79.5!),4 107.627,6 '/9.435,1 107.552,9 44'7,6 535,0 187,4 100,0 252,0 252.0 95,6 95,6 '78 t07.| 05,3 9$,7 54.2'/6,1 64.212,r 5.5?0,2 5.965,2 r 5.000,0 31246,0 4.r82,O 3 004,4 I 15,0 185,0 45,0 45,0 25,0 25,0 450,0 350,0 I 15,0 115,0 650,0 400,0 30,0 '14,'7
(4)
101.202,3 56.179,4 r4 593,3 29.829,6 72.186,3 39221,9 13.82-5,4 5.208,9 13.924,1 73.130,0 85.086,4 58.421;7 26 664,8 1[2.924,3 t 0 28 1 9 , 1 I 510,2 145,1 245,8 119,3 r 0fi1,0 l0r.308,8 61 837,9 6',760,'/ 25838,2 5 791,O '/ 5,0 50,0
tlrl APBN 2006
% ahd APBN.P 2006
(5)
(6)
126,7 130,0 l 2 t. 6 123,1 130,8 118,3 78,8 186,0 822,6 tl6,2 111,0 120,2
128,0 129,8 r31,6 123,1 128,9 118,4
129,4 t29,4 282,3 't't ,1 97,5 lt4 a
375,0 125,0 450,0
r28,4 Ir3,9 t?t,4 172,3 193,0 65.2 tll,l 0,0 107,1 108,7 l)2,5
105,2
140,8
13s 2
r86,0 822,6 104,8 103,1 100,5 I09,6 95,6 95,6 337.4 145,1 9'/,5 124,8 94,6 96,3 r13,3 82,1 138,6 40,5 II1,1 0,0 83,3 108,? 69,2 0,0 140,8 1?aI
a. PcnanggulanganBencana b Bantuanyaog dibeikan oleh IC/L
36.930,5 500,0 36430,5
41.018,; 2.900,0 3 8 . r1 8 , 2
51.409,0 2.000,0 49409,0
400,0 135,6
69,0 r29,6
Belanja LainJain
36.499,1
42.262,1
18.83?,9
51,6
44,6
427.598,3
478.249,4
118,0
105,5
7. BaDtuad Sosial
Jumlah
504.776,2
l) PcrbedaansaLudigir di b€lakangkoma le.h.rdapangkap€njulTiaian ktuenapembuLatan
l3l
Lamprou 6
Lampirnn6 ALOI({SI ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT MENURUT ORGANISASI (KEMENTERIAN/LEMBAGA),APBN 2OO7 (ribu rupiah) ORGANISASI
KoI}D
JUMT-AH
(2)
NJ
t,
8 ACIA^" ANGGAR,4N KEIITENTERIAN/LDMEAGA
0{r 0l0l0l 0l0l l3 0l0ll? D l 9 01 9
MdTEIIS PERMUSY WAI.ATAN RAI(TAT
002
DEWAN PI]R\TAXILAN R4XYAT
PROGRAM PENI€MPTIRNAAN DAN I'ENCUATAN KELIMR (;AAN DEVOKRASI PROGR^M PENCI]LOLAAN S[IMI}I]RDAYA MANUSIA APARATL'R PROGRAM PENINGKATA-\ SARANA DAN PRASARANA APARATTIRNEGAI{A PT{OGRAMPENYNI-CNCGAIl,AANPIMPINAN KI1NI](]ARAAN OAN I(F,PIMI]RINTAHAN
0 l 0 LD l PR{XiRAM PEN\TMPtlt|\AAN DAN PENCUATA-\ XEI IIMRAcAAN DEMOKRASI 0 t 0 l l 0 PROGRAM IENINOKATAN PEh-CAWASANDA\ AKUNTABILIIAS APARATUR NrrCARA 0 l 0 l 1 3 PROGRAM PENGELOLAAN SIJ]VT]]]RDAYAMANIJS]A APARATIIR 0 L0 11 l PROGR M PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR NECARA {Jr90 l9 PROGR M I'EN YELENGGARAAN PTMPINANKENEGARAAN DAN KEPEMERINTAHAN
196r2r.t25 21206054 2128026 21tJ71921 1 5 0l l ] 3 ? 4 l.s19.r?4.151 19t 63X065 I 3026CXl 4 8 4 12 0 1 t71624t46 599711339
004
BADAN PDMIRIKSA KEUANGAN
0l0l l0 0!0l 12 0l0l rl 0 t { J ll ? 0 t 0 L2 0 0 l 0 L? 2 0l m.l9
PR{XINA!1 PENINGKATT\NPENOAWASAN DAN AKUNTA]]TI ITAS APARATT]RNEGAR PRqJRAM PENATAAN }"XLDMBACAAN DAN KETATALAKSANAAN PRO{]RAM IENCELOLAAN SUMBEI{I]AYA MANUSIA APARATIIR PROCRAM P'NIN(JKATAN SAXANA DAN PRASARANA AIARATUR NOGARA PROCRAM P[NIN(IXA'IAN PENERIMAAN DAN PENOAMANAN KELIANG N NE(iARA PR(X;I{AM PEMBINAAN AKUNl ANS] KEUANGAN NEG RA PRO{,JRAMPEN}TLENGGARAAN TIMIIJ\..ANKENECARAAN DAN KII'EMERINTAH N
1.10s.383.5J9 19886?700 5 1 8 5o r x 1 46 4 9 l | X llll00orxr 8 4090n0 6437000 5 6 0 4 38 53 9
005 0t 01.10 0l0l rl 0:l030l 030302 030l 0l 0l0304 030305 0 30 l 0 6 D303 D1 0 t 9 0t 9 lt050l
itl^HKA}IA}I
ACUNG 'TAN I'ENGAWASAN DAN AKUIflABILIfAS APARATUR NF-(JARA PIIOGRAM PENINGK PR(XJRAM I'ENCELOLAAN SUMDERDAYA MANUSIA APAR TUR PROGRAM I'ERI'NCANAAi{ I{UXLTM PROCR M IEMBTJNTUKAN HUKUM IIROCR4M PI]NINGKATAN KESADARAN HUKUV DAN IIAM IROCR4M PEh"INGKATT\NIELAYANAN DAN BANTIIAN lllJKtJM PR(XJRAM PT]NINCKATANKINER]A LEVB AGA FERADILAN DAN I-EMBAGA IENECAKAN IITJKI]M LAINNYA PRO{]RAM TENECAKAN HUKUV DAN !IAM PROCRAM IL\JNCXATAN KUALITAS PROFES]IIUKUM I'ROGRAM PI]NITI-NN(i(JARAAN PIT'IPINANK[NI'cARAAN IJAN KEPEMERINTAIIAN tl{OCRAM PENGU^TAN XELEMBAGT\A\ PENCARTISUT MAAN GENDER DAN ANAK
J,091.726.309 5 000000 7 291000 l5 000000 I 000000 z 000000 5 000000 I t't2llt l0o 22000000 t 2 0 0 00 0 0 I 837321.2tD 1 0 0 00 0 0
046 03 030l 0r 0303 0l 0l 04 030t 05 0l 0306 0:l0307 0 1 9 0t 9 l l 0 50 l
KEJAKSA"{N ACUNG PROGRAM PEI{L\CANAAN HUKUM PROGRAM }[NINGKATAN K!SADARAN HUKIJV D,\N IIAM PROGRAM PENINGKATAN I'ELAYAN,lr" DAN BANItT\N IIUKUM PR(XIRAM PENINCI{ATAN KlNllRrA !-EMIIACA PERADILAN Dr\N I-!MtsAGA PENECAKAT' Ill-lK(,M LAINNYA PR(XJ]IAM PENEGA(AN HUXUN{ DAN IIAM PROGNAM I'ENINGKATAN KUAI,ITAS PROFEStI II]XU]\{ FROCRAM PI]NYI]I -EN(]CARAAN P]VPINAN KET-EGARAANDAN I(EPEMER1NTANAN PROORAMPENCUATAN K!LEMtsACAANPENGARUSLjT \4AAN GENDERDAN AN K
1.716.13.6{|4 2 000000 30000000 2 t00 000 50166t 7(NJ I 2 24 0 10 0 u 25000000 l0ll5ll 904 r 00000rl
ffi1 0r 0l 05 0l0l L0 0 t0 l l 2 0 l 0 Lt l 0l 0t lJ 0t0l t7 0 L9 0 1 9 {180t 0? ori030t
t32
SEKRI]TARIATNECARA PROCT{AMPaNINGKA I Ar\ XERJASAMA INTDRNASIONAL TROGRAM PA\INGKATAN PNNCAWASAN DAN AKUNIABILITAS APARATUR NEOAR^ PRO(;t{AM FL}{A'f AAN T€LEMBAGAAN DAii KII ATAT,1KSANAAN PROGRAMPI]NGEI-Ot-AAN SUMBERDAYAMANUSI APART{IUR PROCRAM PEN]NGKAT^N KIIAI-I1'AS P[LAYANA\ PI]BI,IX PROGRAM PENlNGI(ATAN SARANA DAN IRASARANA AP^RATTIR NI](IARA PROGRAM PENYEI-IJNGGAIIAANPIMPINAN K[NI]CARAAN I]AN KEPEM]]I{INT^ HAN PROGRAMPI]NGI]] OI,^AN (!KAYAAN BUDAY^ PRfiJRAM PF]NGEMB4NG^N KOMIJNIKASI. INfORMASI. DAN MI]DIA MASS.l
1.594.821.401 r 800000 261000 r5 000000 7 8 1 0 80 r r 2 300000 4 7 65 D 4] t 6 I 058t07 r85 5 000000 7 5415q1
Lampirun 6
KODE
ORGAMSASI
fll
l2)
010 0 l 0 t0 l 0 l 0 t0 l 01010{ 010107 0l0l l0 0r0t t2 0l cl 15 0l0t17 0 1 0 30 l 0l 0:t02 0 l 0 40 l 0l 0{ 0l 0l 0604 0l 0{ 05 0l 0606 0l 0n07 0l 0608 0l 06 t0 0rm19 030r 05 0l03 02 030303 040l 05 05040l 0505 0r 06 90 0r 06 90 02 06q)06 06$08 06m09 0{ 90 lc 0ll 030l l 0 0 50 l
DFXAITE]IIEN
DAT"{M
NEGERI
IROGRAM PENYEMPUI{,\AAN DAN TLNGT]A I'AN KILEMSAGAAN DEMOKRASI II{OGRAM I'ERBAIKAN ]]ROSEs TOLI II K PROGRAM PNNINCX T N KOMTTYEN PDRSATUANDA\ KI;SATUAN N,\SION,4I PROGRAV PIiN^'I'^AN IIUBUNGAN NEGARA T]AN MASYARAKAT PROGRAMPENINCKATANIJtsNCAWASAN DAN AKTINTAEILII'AS APARATURNI]GARA PROGRAM ?ENATAAN KELEMBAGAAN DAN ITETATALAKSANAAN T'ROCRAMI)ENINGKATAN SAI{ANA DAN PIiASAIUNA AI'ARATLII{ NECARA PROGITAMru]SERASIAN KIJgUAKAN KEIL,NDUDUKAN PROGIiAM I'INA I AAN ADMINSITRASI XEPI]NDIJDUKAN PRO(JRAMIENELI'IIAN IJAN PENGEMBANCAN ILMIJ PENCETAHUA\ DAN 1EK\OLOGI PROGRAM }IIN^TA N DA!RAH OTONOMI B^RU FROGRT\MIIINAT AN P]:RATIiRAN PFRUNnANG liiiDANGAN MINGiN^I T,i^SI]NTRAl,lS A Si DA-r 0 iONOMI PROGRAM PIIMNGK^T^N KEFJASAMA AN'TAR PENiERINTAH DAER H PROGRAM PI]NINCK AT^N KA?ASITAS KELEMBAGAA-\ PEMERINTAH TJAIRAH PROCR"AMIENINCKATAN I{AI'ASITAS KEUAI{CAN I'EMERINTAH DAERAH PROGRAM PENGEMBANCAN EKONOMI LOKAL PROCRAM I'ENJNCKATAN PROF'gSIONArlSNIEAPARAT PEMEzuNTAI] DAERAH PROCRAM PEMUL]HE"\ WILAYAII I'ASCh KONFLIK PROCRAM PENYEI-I]N(J(iAR,\ANPIMPINAN KENEG R,\AN DAN KEPEMI]RINtAHAN PROCRAM PEMIILItIARAAN Kr\MTIBM,IS PROCR M PEMBEN'TUKANIIUKUM PROCR M PllNlNCl{ATAN KI:SADARAN l{tlKt,M D4N HAM PROCR M PIINGIMBANGAN D/jN PENGIII-OL4AN SUMBnRDAYA KELA( rIAN PROCRAM PERIINDUNGAN DA\ KONSERVASI STJ}IDERDAYA ALAM PROCRAM PENATAAN RUANC IROCRAM PENGEMBANGAN IITILAYAH PERBATASNN IIROCRAM PENGEMBANCAN WILAYAIT S'I'8A'I}GIS DAN CEPAT TLJMBU H N KOTA,KOTA RIIS R DAN ME lIIOj'OLITAN PROGRAM PTNGF-NDAIr N_PIIMMNCLN PROOR M PI]NGEMBANGAN KETERKAITAN PEN{BANCUNANANIAR KO'TA PROCRAM PENINGKATAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT PERDtrSAAN TROCRAM PENGLVBANGAN KOTA-KOTA KECIL DAN ME\NNCAO PROOI'AM I'ENGEMBANGAN KOMIJNIKASI, IN}ORMASI, IJANMED]AVASSA PR(ICRAM FDNDIDIKA^_ K EDI NASAN
0tt 0 L0 l 0 2 0l tt1rl4 0l 0l 05 0l 0t 09 0l 0t I0 0 r D I1 2 0l Dltl 0l 0l l5 0 L0 l 1 7 0 L0 l 1 9 0l o{ 0l r 0 0 50 l
DEI'ARTEMI',\
tJ72
DEPARTEMEN If, RTAHANAN
0 20 l 0 r 0 20 l 0 ? 02.0103 020l 04 0 20 l 0 5 0 ? 0 r0 { 0?02.0t 020202 D2030r 02uDl DZMOI 02m19
PROCT'{M IENGEMBANCAN PERTAHANAN INTECR"{TIF PROCRAM TENGEMSANCAN PERTAHANAN MATRA DARAT |ROGRAV PENGEMSAT"CANPDRI pJ1ANAN MATRA LAUT PROCNAM IENGTJMBANOANPER AIlANAN MA'I RA TJDAJ(A PROCRAM PENE(iAKAN XEDA(II ATAN DAN PtrNJACAAN KLI,II,HAN NXRI PROORAI{ PENGEMBAI]GAN BELA NEGARA PROORAM PENCEMBANGAN SISTEM DAN STRATEGI PERTAHANAN I'ROCRAM PENCEMBANGAN INDUSTRI PERTAHAiiAN T'ROGRAMKEIIJASAMA MILI'IER IN-IIRNASIONAL PROGRAM P]]NELITIAN T}AN PENGAMBANGAN PI]RTAHANAN PROGRAM OPERASIBUAKTI TN"l PROGRAM PENYELENCGARAAN FIT{PINAN KENEGA-&AANDAN KEPEMERINTAIIAN
013
DEIA.RTEMEN
LUAR NEGEIU
PROGRAM PEMANTAPAN POLIT(KLUAR NEGERIDAN O[/I'IMAI-ISASI DIPI,OMASI INDO !'!TOGBAM PEi\'EGASANKOMI IMEN PERDAMAIAN Dlr!'llA I'ROGRAM I'EMNGKA LA\ KEITJASAMAINfERNASIONA]PROGT{AMTENERAI'AN KEPEMERINTAIIAN YANC DAIK FRO(;RAMI'ENIN(iKA'TANPENGAWASAN DANAKTJN]'ABILIIAS AI]ARATT]RNECARA ?ROGRAM PENATAAN KELEMBACAAN DA}] I{ETATALAKSANAAN ?ROCRAM PENCELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA APAR"ATUR PROCRAM PENINGKATA]'I KUALITAS PELAYANAN PUELII( PROGRAM PENINCKATAN SARANA DAN PRASAii]!A APARATUR N'EGARA PROGRAM PEI.i'|TI.F-NCCARAANPIMPINAN KENEGARAAN DAN XEPEMERINIAIIAN PRO(iRAM PENEI-lTL\N D N PENGF.MEANGANlt-MU PINGLtIAIIUAN LIAN TEKNOLOGI PROCRAM PI]NDIDIK N KI]DINASAN
III]KUM
DAN EAX ASASI MANTISIA RI
0 1 . 0 1 0 6 PROGRAM PENIN6KATAN KOMITMEN PERSATUAI'IDAN K!SATU^N NASIONAI0 L0 l l 0 I'ROCt{AM PENINGKATAN IENC4WASAN D6N AKUNTABN,ITAS ATAR^'IUR N]]GARA
JI IIVTI,AH
(3) 1.E39.09{.054 t? 000000 36 10).269 E50000 4 275000 50l5tl175 l6 1004r6 I -tltc 000 122698000 9 5.15000 235J20000 15700000 107750000 t 3 8500u0 262582989 98 326664 l0 350000 4 2 1 5 t6 1 5 47 026000 5212?9l9E r0.t0000r) ? 85570r) 2.250.000 r.700.00n t 900000 E 000000 55450000 E ?50000 I 650000 I 500000 2 062.084 809 2 3000ric I 000000 l3 5?99ll9 s..r,17.183,102 7 8 06 8 2 , 1 8 2 9 160rt)o r 4 85 8 1? 0 0 ? 700000 I I 5 5 17 0 0 13255500 8 5493cr{l 5 520799 140 120193 1 t 0 63 1 52 1 8 ,1788290 I i 1 6 30 0 0 J?.6.10.056.467 1 . . 1 2999 55 5 8 1 . 7 6583 0 1 9 2 1701.263.t85 1597.+18169 l 19093?.605 512.942365 5 63 2 t o E E 5 2 1 00 0 84 5 S 3r 500690 239 1E.954 299215q) 1 9t r 2 2 1 9 1 1 7 4.039.941.896 055?184 I32?35E
133
Lampiron 6
XODf,
ORGAMSASI
JUMfAH
(2)
(3)
0 l 0 Ll l PROURAMPTJN('EI T-AAN sUMBTJRDAYAMANIJSI PARATIJR 0 i 0 , rD l PROCRAMPENELIT]ANDAN PENGEI!'IBANGANILMU PENOETAUU N D^N TEI{NOTO6I 0 1 9 0t 9 PROCRANIPENYELENGOARAANPII\,IFINANKENEGAAAANDAN KEPIJMERINTAIIAN 0 30 30 l PROGRAMPERENCANAANI]UKTJM 0 30 l 0 ? PROGRAMPEMIJENTUKnNHUKUM 0 30 l 0 3 PROGR-AMPENINGKATAN KTSADAIiAN IruKU\, D N H M 030.104 PROGR^M PDNINGKAI"ANPELAYANAN DAN BANTUAN IIUKUM 030:t05 PROGRAMPI]NINGKATANKINFRJALEMtsACA PIJRADILANDAN LEMDACA PEN[CAKAN NUKIJM I-^INNYA 0 l 0 3 0 6 FROGRAMiENEOA(AN iIU(UM DA}ii{AM c 3 0 3 . 0 7 PROGRAMPENINGKA'I'AN(UAUTAS PROFISI HUI{UM r 00 50 t PROGRAMPFNIJIIJ]KANKEDINASAN I t 0 5 . 0 1 PROGRAMPE^"CU]\TAN(nLEMBAGAAu\ PENGARTJSUTA\,l N CEtiDER DAN ANAK
15Li:4 aroo I 60' 980 2 2355096?2 6 5m t)aro ,16700 000 487 097 6t4 264 410 512 85L 501 000 32 ffn.(fi I2 000 000 7673{58 I qK (xn
015 DEPARTE\IEN KET]ANGAN 0 1 0 'l 0 PROCR.\MP[,A"INCKATANPENCAWASAND4N AKUNTABILITAS APARATURNDCARA 0 l 0 l t l PROCR,AMPENCEINLAAN SIJMBF,RDAYAMANUSIA APMATUR 0 l 0 t t ' 7 PROGRAMFENINGKATANSARANAD N PR SARANA APARA1LJRNEGARA 0 1 0 12 0 PROORAMPENINGKATANPENERllvl,A.{N DAN PEh"CAM N^N I(EIJANG N NIICARA 0 l 0 t 2 l PROCRAMPENINGK T,{N I]]iEKTIVITASPENGELUARANNEGARA 0 l 0 t 2 ? PROCRAMIDMBINAAN,{KI]NTANSI KDIJANGAN\ECARA 0 1 0 1 2 3 PROCRAMPENCEMBANGANKELEMBAOAAN KEUANGAN 0 t 0 1 2 , 1 PROGRAMSTABIL!SASIEKO\OMI I]AN SEKTORKEIIANC N 0 t 0 1 2 5 PROCR M PENGET'L,\AN D^N PI'MBIAYAA\ UTANC 0 t 0 1 2 6 PROCRAMPEMANIAP N PELAKSANAAN5IsTEM TENCANCCARAN 0 1 9 0t 9 PROCRAMPENYEL.ENGCARAAN PIMFINAN KENECARAANDAN K!PIjMEIIINTATTAN l 0 0 50 l PROGRAMPENDIDIKANKEDINASAN
9.601 1 11 ]/itt
018 DEPARTEMEN PERTANIAi" D r0 l t 0 PROoRAM PENINGKATANPINGAWAS,\N DAN AKUNTABILITAS APARATURNEGA&C 0 4 0 3 0 3 PROGRAMPENGI]M!ANGAN AGRIBISNIS 0 4 . 0 1 0 4 PROCRAMPEN]NCKATT\NKETAHANAN PANGAN 01.03 08 PROGRAMPENINGKATANKESEIAT]TEFAANPETAM 0 49 0t 9 PROCRAMPENYELENCCARAANPIMPINANKENEOARAANDAN KEPEMENINTAIIAN 019 0 1 0 1l 0 0 1 0 1t : l 0lol l7 0 l 0 Ll 9 0 1 9 0l 9 0l0l D2 0,t0?02 04070J 0 4 0 ?D 4
02rt 0 r0 r l 0 0 l 0 ll l 0l0l 15 0 l 0 40 l 0303.{J2 0.r0501 0105.0? 0.1050l 0.t0504 0d0505 o{ 0J06 uc507 0.r0508 0 40 60 l 0 40 6 0 2 04.07 0l u 49 0l 9 050:l0l 050101 0504D2 050d0l 0 59 0 D r t 0 0 50 l
lt4
DEIARTEIITDN PERINDI]'STRIAN PROGRAMPENINCK TAN PIINGAWASAti DAN AKUNTAB]LITAS A} RATUR NI]GARA PROCRAMP]]NG]lI OI-A N ]JUMBEIIDAYA\IANUSIA AF RATIIR IROGRAM TININCXATAN SAR NA T]AN PR.ISAItANA APARATURNECAR,\ PROGRAMIENYEI-LNCOAltAAN PIM!lN,?\NKeNEGARAAN DAN KDPt''JERtNtAHAN
u 1a6026 5 : l 1 4 10 6 1 1731630955 2 ?91824064 ,r2923589S l? 680 8m 46 i t:t 088 26111 A45 6 ?8560l { t?0 064 88? I l : 1 2 85 0 0 8,789,618{t68 1 4? 7 1t m 1,217 526936 :l 2136?4 814 ? lE6E296l0 1062.311608
Lampiran 6
KODE
ORGANISASI
t2) 022 0 l 0 tl 0 0l0lll 0lct l7 0l0?01 04080:l 0,10E04 040805 040806 (r40807 010808 0.10809 0408 t0 0.+08 1r 0 40 8 l 2 0 4 0 8L l 0 40 8 l 4 0 40 8 1 t 0 40 8l 6 0 40 81 ? 0 40 8 r E 0408t9 040820 04082l 0 19 0t 9 t 0 0 50 l 0:13 0 t 0 Lt 0 0 l 0 rr 3 0 L0 l t ? 0 t 0 40 t 0 t 9 0l 9 r00t0l l 0 0 20 l I 00 l 0 l t 0 0 40 l l 0 D 60 l l0 0t 0l 100?02 100?01 r00q0l l 0 s 01 9 Il050l DU 0l0lt0 0 t 0 lr l 06020t 0 70 l 0 l 0 70 20 t 0 70 l 0 2 0 70 30 3 0 ?0 : l 0 4 0 70 30 5 0 70 l 0 l 0 7c 00 l 0?9002 0 ?9 0r 9 t 0 0 50 l 025 0 r0 r l 0 0 l 0 tt ? 0 r0 r l 3 0 t0 t t 5 0 t0 t l 7 0 r0 l L 9 0 r 9 01 9
DEPARTEMDN PERHTJRUNCA.\ PROCRAMPENINCKATANPENCAWASANDAN AKUNIABILITAS APARATI]R NI]GARA FROGILAMPEs_CELOLAAN STIMBDRDAYAVANUSIA APARAI UR FROGRaM PE^"INGKATANSARANA DANPRASAR N^ FARATUR i.iEGAEA PROORAMPENCARIANDAN PENYELAMATAT\ PROCRAMPEMB NCI'NAN PRASARANADANFASILITASLL-AJ FROORAMPENINCKATANAXSESIBILIIAS PI]I-^YANAN ANGKUTAN LLAJ PROORAMREHAEILI'lASl DAh" PEMELTlARAAN PRASAR\N^ DAN F^SIL|rAS I I-AJ PROGRAMPENINCTATA}JAKSESIBIL]TAS PELAYAT^']AN A NCKUTAN PERKERETA^PIAN PROCRAMPENINCAKATANDAN PEMAANCUNANPRASARANADAN SAITANAKERTA API PROGRAMRELIAAIlITSI PR"ASARANA DAN SARANA KERTA API PROCR?\MRESTRUKTIiRISASIDAN REFORMASIKELEMBACAAN PERKERETAAPIAN PROCRAMRESTRTJKTURISASl KI]I I]MBACAA,'\IDAN PRASARA\A LLAJ I'ROGRAMPEMBANCUNANTRANSPORTASILA( JT PROGRAMRF.HABILITASIDAN PE]VIELUIARAAN TRASARANATRANSPORTASII.AUT PROCRAMRESTRUKTIJR ISASIKT,I-EMBACAANDAN PERAI URAN TRANPORTASILiTUT I'EM!ANGUNAN PR(X;RAM PR,{SARAN^ I]^N SAR NA ASDP ?ROGNAMREBABILITASI ITRASAF.ANA DETCVACASUNCAI.D NT\I] D,\N PI]NYEBERA,\GAN PROGRAMRESTRII14TTJR ISASIDAN RE!]]RVASI KELEMBAGA4N ASDP IROGRA iv1PtiMBANCUNT\\ TRA\SmRl ASl IiIrAR^ PROGRAMRF,IIABILITASIDAN PEMELIIIARAANnRASARANATR^NSPORTASi llDAR"A (ELEMtsAGAAN DAN IERAl URAN TRANTORTASII]DARA PROCRAMRESTRTJI'TLIRISASI PROGRAMFENOEMBANC,{NTR^NSPORTASIAI.TIARMODA PROCRAMPENELITIANL]AN PENCEMDT\NCANPtrRIIUBUNC^N PROGRT\MPEI\YF,I€NGGARAANPIMPI!"AN KENEGAMAN DA\ KEPEMERINTAIIAN PROCRAMFEN'DtDIKANKI1DINASAN
ruMLAII (3) 10,467 ,7a7,9t9 26120902 461356103 142191212 r 1 6 5 8 ?6 5 0 2 1 40 l t ? 0 3 1 \ 1 1 2 42 0 t 6 ofi) llo0 265458 140 2 &lo 50r 14( 21 745o.aN) l? l13 g?0 5Q 234 n2 t63 374 ?@ 268 Ui9 524 1111)29161 46411393 24 478 150 I 3qEqaa465 2U 6229t1 l0:l? 195 65 75?m8 4 89 6 7 1 8 5 I Jlr l]4 i50 32 631 843
DEPARTEME|\I PENDTDIIC,IT' NASIONAI-
.|!|,058,192.664
PROCB-AMPENINCKATANPI]NG W SAN DAN AKUNIABII,ITAS APAEATUR NDGARA PROGRAMPENGELOLAAN SUMBERDAYAMANUSI,AAP,\R^TI1R PROCRAMPENINGKATANSARANA DAN PRASARANAAPAILATURNDCARA PROCRAMPENELITIANDAN PENGEMBANGAN]LMU PENGEIAHUAN DAN I EXNOLCTCI PROCRAMPENYELENGC,\RA N PIMPINANKF,NI]GARAANDAN KEPEMERIMAIAN PROGRAMPENDIDIKAN ANAK US]ADIM PROCRAMWAIIB BELAJAJTPENDII]IKAN DASAR SEMBILANTAIIUN PROGRAMPENDIDI(AN MEN'FNGAH PROCRAIT{ PENDIDIK,\N NON FORMAIPROGI{AMPENDID]KAiI TTNCCI PROGRAMPFNINGKAIAN MUIU PENDIDIKDANTENACA KDPDNDIDIKAN PROCR,\II{PENCEMEANGANBUDAYA tsACADAN I'EMBINAAN PERPUSTAKAAN f ROGRAMMANAJEMENFEL,\Y NAN PENDJDIKAN PROOR'IMPENILITIAN DAN PENCEMBANC N PENDIDIK N PROGRAIVI PF.NYELENGGARAAN PIMTINAN KENEGARAANDAN I{EFIN,!EruN-TAIIAN PROCR^M PENCUATANKELEMBACAAN PENCARUSU]'AMAA\ CEIiDER I]AN ANAK
42 629 000 67 000 o((l ?6 8?6 orXl 388m0 0m l9 006.000 452:194dI 19932644 ot}] I 756509C00 l24r 717000 ? 463 029 841 2 418 651oaxl 18252500rl I 2?0 ?88 dlll 610 952aJOo 6 t6753t 821 L7 9t() O{JO
DEllARTEIITENKASDIIATAN
L1,2t6,241,4Lr '!J 256 )04 28 550 |:r00 r54 651 700 . 1 1 03 3 09 l $ 't'a 264 224
PROGRA'1PENTNCKT\TAN PENGAWASANDAN AKUN1'^BILI'I AS APA(AIUR NEGARA PROGRAMPENCELOLAAN SUMDERDAYA]vlANUSIAAPARATUR PROGRAMPENYELE\CCARAAN IIII,IP]NANKENEGAILAAND,\N KEPI]MERINTAHAN PROCR^M t,INCIiLJNGANSI]ItAT TROCRAMOBAT DAN FI]RBIIKAI-^N KESEHATAN PROCRA\, UPAYA KESEIIATAN PI]RORANGAN PROORAMPROMOSIKESfJHATANDA\ PEMDERDAYAA\ M,\SY,\R.\K T PROCR M I]P YA KESEHATANMASYARAKA I' PROCIdqMPEIiCEC IIAN ITAN PI]MBER,{NTASA N PENYAKN PROCRAMPERBAIKANGIZI MASY RAi{AT PFOCRAM PENELTTIANDAS PENCEMBAI\'GANKESEI]ATAN PROGRAMSI,IMDFI DAYA I(ESEHATAN PROCRAN{KEB]J,\KAN DAN MANAJEMENPEMBANOUNAN(TSIHT\TAN PROCRAMPENYELENCC^RA^N PIMPINA]i I<ENEC^RT\ANDAN KEPEMERINTAHAN PROCRAMPENDIDIKAN KED]NASAN DEPARMMEN
AGA,TIA
PNOCRAMPENINCK,\T,\N PENCAWASANDAN AKLJNTABILITASAIARATUF NECARA PROGRAMPENATAANXELEMBA(]AAN DAN KETATAI-AKSANAAN PROGRAMPENGELOI,AANSU:l1BERD,\YAN,! NIJSIT\AP^R,\Tl iR PROGRAMPENINGKATANKU.lI,ITAS PELAYAf,.ANPUBLIK PROCR,\MP]]NINGKATA]! SARANA DAN PRASARANAAPAR4TUR NECAITA PROGRAMl[NYEI ENGGARAAN PIMPIN4N KE!_ECARAAT_ ])A^_ KEtEVERINIAI IAN TROGRAMTENYILENGCARAAN PIMPINANKI]IiECARAA\ DAN KEPEl'lERINIAIiAN
285 744000 2 86il :Jl6 100 I 26t 180102 6 6 75 1 9 : l 3 l 238556 500 4r0 847161 891 191 521 2 2t8.0.18881 15000 000 11,799l0l,l00 36 269,153 I 250000 56171543 4 5, r L 9 : J 1 5 l 2 r r 8 59 4 1 '18 t2l rl8 | 0 r 39 4 t 1 2 l
ORCANTSASI (2) 080202 PRCX]RAMPEMBINAANDAN PENINGKATANPARTISIPASJPEMLIDA 0 9 0 1 0 1 PRC!]RAMPENINGKAI'AN PEI AY NAN XEIIIDUPAN BERAGAMA 0 4 0 t 0 7 PROORAMPEMNGKATAN PEMATIAMAN,PENCHAYATAI".FENCAMALAN' DAN PENGEMBAN6AN MLAI 090?0r PRocRAM PEMNGKATAN XERUKUNAN UMA'I BERACAMA 09030L FRC]GBAMPFN'LITI^N DAN FENGEMBANOANACAMA 0 9 m 0 r PROCR,AMPENCEMDANGAT]L]]MI]AGA LEMDACA SOSTALKEAGAM^AN DAN LEMBAGA FENDTDIKAN 0990 19 I'ROCRAM PENYELENCCAMAN P]MPINAN KENECARAANDAN KEPEMERINTAIIAN l 0 0 l 0 l PRMRAM FENDTDIXANANAK USIADINI WAflB FEI,AJARPENDTDIKANDASAR SEMBIL\NTAIIUN l0 020l PRCTCRAM l0 uJ0l I'RI]CRAM PI]I{DIDIl(AN MENENGAH t 0 0 t 0 l PROCRAMPEI\DIDIKAN NON FORMAIr 0 0 6D l PROCRAMPE\DIDIKAN TINGG] ! 0 0 ?0 1 PROCR-AMPEMNGXATAN MIJTU PENDIDIK DAN TENACA IIT'PENDIDIKAN t 0 0 t 0 3 ?ROCRAM MANAJEMEhVPEL YANAI,{ PENDIDIKAN 1 0 0 8 0 1 PROGRAMPI]MNOKATAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDID]KANKEACAMAAN r 0 t 0 l 9 PROGRAMPENYELENGGARAANPIMPIN^N KENEGARAANDAN KFFEMERINTAIIAN 0 5 0 r PROCRAMPENGUATANKFI,EMDAGAAN I'ENOARIISUTAMA N GENDERDAN ANAK
JUMLATI (l) I 100ouj J20618D98 1,160.11 629 21 t46 745 2 t 8 8 97 E 2 1r182\ 551 157959.1525 26145 61i 1215321296 655 tli 962 2 8 9 0 8l r 0 9 l E 2 1 50 2 9 ,r076El 65t 1 52 1 0 1 5 8 t17 164 5AJ 4 159 0r2 923 2 499 991
o
2.882611.X9
KODE (l)
DETAII1 Etr{TN TENAGA I{ERJA DAJ\ TN,{NSMIGRAST
0 r 0 l 1 0 PROCRAMPENING(ATAN PENCAWASANDAN AKLINTARII-MASAIARA]-UR NEOARA PROCRAM}ENCELOLAAN SIJMBERDAYAMANUSIA APARATLIR 0t0t ll 0 t 0 Ll ? PROGRAMPENINGKATANSARANA DAN PRASAR,{NAAPARATURNEGARA 0 l 0 l I t PR(X]R M PENYELEF-CGARAANPIMP]NANKENECARAANDAN KEPEMERINTAIIAN 0r 0403 PROGRAMPENCUATAI K'L.EMBAG AN tLMU PENGETA}IUANDAN TEKNOLOCI 0r e0 t9 PROCNAMPENYELENGGARA N PII!{IINAN KENDGARAA\ DAN KEPEMERINTAHAN 04020L PRC]GRr{MPEMNGK^T^N KUAU I-ASDAN PRODUKT]VITASTENACA KDRJA or D203 PROCRAMPERUNDUNGANDAN PENGEMEANCANLEMBAGA TENAGA KF-RJ or,0?04 PROGFAMPERLUASANDAN PE\CEMBANGAN KESEMPATANXEzuA 0r t0 L9 PRIX]RAM PENYELENCGARAAN?IMPINAN XENEGARAANDAN KEPEMM]NTAO]\N FROCRAMPENGEMEANGANWIIAYATI PERBA'TASAI"I 06900l 069002 PROCRAMPENGEMEANCANWILAYA}t S]'IiATEC]SDA\* CtrP,{TTUMBUH 06900l PROGFnM PEN'CEMEANC N WIL,{YAH TERTINGGAI0690 19 PROGRAMPEI.IYELENGCARAANPIMPINAN MNEGARAAN DAN KEPEMERIMAHAN
u m]7(fr 2709905| 3090.t90J q) 724916 71 6tQ O95 1 2 26 3 8 , t 1 6 5 5 88 4 35 8 1 tt9 5514,19 4 0 35 1 09 9 7 195763 501 80150.0011 474741259 6f1 286 4(fr 78 885409
n27 0l0l l0 0t 0l t3 0 l 0 tt 7 0l0l r9 0 r 9 0t s t 0 0 50 l tl040l L l 0 50 r l l 0 60 1 0602 l i 0 80 l lt {D0l lt m0l t 9QO2
DEPAXTEMEN SOSIAL
.!.J4?121,60t)
PEMNCKATAN PENCAWASANDAN AKUNT BILTTASAPARATL/RNEGARA TROTJRAM PROGRAMPENCELOL\AN SUMBERDAYAMANLISIAAFARATUR PR@RAM PE}l]NCK^TAN SARANA DAN PRASARANA FARATTJRNEGARA DAN KEPEMERINTAHAN PRcx]RAM PDIryELENOCARAANPIM?INAN K-ENEGARAAN PR'X;RAM IENYELENGGARAAN PIMIINAN KENEGARAANDAN KEPI]MERIN'A]IAN PR(X}]IAM IENIDIO]XAN KEDINASAN PRocRAM }EMEERDAYAAN FAKIR MISKIN. KOMUNITAS ADAT TFRPENCIL(KA1) DAN PENYAND^NG PRq]RAM PENCUATAN KOLEMtsAGAANPENCARUSUT M,AANCENDERDAN ANAK SOSIAL PROGR^\, PELAYANAN DAN REHABILITASIKESEJ,\ITTERAAN PRCxlR^M PIIMNCKATAN KUALITAS PEfryLrl-UHANKESEJAIITERAA^"SOSIAL PROCRAMBANTUAIJ DAN jAMINAN kESE l,{l ttERAA n_SOSIAL PROGRAMIENELITIAN DAN PENCEMBANGANKESE]AHTERAANSOS]AL PR{}]FAM PENCIMAANCAN SIS'IEM PERLINDLNCANSO.IIAtN SOSIAL PRI}iRAM PEII'E]]RDA }.1.\N I<'I!.MBA (JAAN KESEJAHTERAA
7 E??000 2 43 3 t 8 6 9 9 l ? 8 79 5 6 8 972 839 3it rJ6119 r I 684 015 6S0 Glo i}]o 625 0m 5 1 89 l ] 2 9 3 3:1162016 I 479 600 0d) 38 0:16261 5 0rl0 000 |16 0m l]00
o2v 0l 0l L0 0l r)+0t 0 t 9 0i 9 0t 01,r, 0.10l 0l 040l 02 049'l 19 05040l 050402 050,10l 0 Jm 0 r l D0 50 r
DEIARIEMEN
032 0 l 0 ll 0 0l0lll 0 l 0 Lr 7 0 t 0 40 l 0 1 9 0t 9 0.r0305
ll6
KETTTNANAN
IROCRAir4PEMNOKATAN PENCAWASANDAN AKUNTATlLITAS APARAru-R NEGARA PRulRAi{ PINEI.ITIAN DAN PENGENIBANGAN ILMU PrNCITAIIUAN DAr_ I EKNOLOGI PROGR M PENYELENCCARAANPIMPINAN]€NEGARA^N DAN KtJI'EMERINTAHAN PRI]GR M PEMANT PAN XEAMANAN L]ALAM NECER] PROGRAMPEMANFAATAT\POTENSISUMRERD'{YA I]UTAN PROCRAMPEMANTAPANPEMANFAATAN FOTI]NSISUMAERDAYA HLITAN TIMPINAN KENEOARAANDAN KEPEMERINTAIlAN PROCRAMPDNTEI,F-IICGAR,AAN PRIXJRAMPERUNDUNGAND N KONSERVASISIJMBERDAYA ALAM PRCT]RAMREHABILITASIDTIN PEMUL]HAN CADANGAN SUMBI]RDAYA ALAM PROGRAMPI]NGDMDANCANKAPASI'IAS PENCELOLA N ST'MDERDAYA ALAM DAN I-]NCKIJNCANIIIDUP IROGRAM PEMNCKATAN KUAL|I AS & AKSLSINFORMASISUMBERDAYA ALAM & LINGKIINCAN PROGRAMPE\DIDiKAN KEDINASAN DEPARTEMEN (ELAUTAN
DAN PDRII{ANA-\
PR(XJRAMFEMNC(ATAN }ENG,\W SAN DAN AKUNTAtsILIIAS APARAT(IRNEC^RA PROGRAN4IENGELOLAAN SLJMDERDAYA MAIi USIA APARATLR PRq]RAM PFNNCE^TAN SARANA DAN PRASARANAAPARATURNI]GARA PRCTIR M PENIL]TL\N DAN PiiN{iEMBANGAN II-VU PENCETAIIIjAN DAN'f LKNOLOGI I]A]! KEPEMERINlAHAN PRd]RAM PENYELENGG^RAANPIMI'INAN K.ENEGARAAN PROGR^MPI]NCEMDANCANDAN PINGELOLAAN ST'MBI]FI YA KELAU] AN
2.503920.199 24 lto]00 t32 91610O 416632 485 82 424 243 252 383700 139355@l 6rn 116 624 )42 416161 2 4 86 l , l 3 0 0 94 5lE 9m 128964 5m '1t 246 tEJ .l 265 8?8 510 26 538 852 9 451 296 96 226 979 11 067 lO8 l!91?7163 5 t ? 9 3 18 ? 5
I t
DEPARTEMEN TEKDIUAAIi
II]III]Nl
PR(XiRAMPDNGI]I-OLAA\ SUMD'RDAYA MANLSIAAFAR^TUR PRo(JRAM PE\INC]{^TAN (UALITAS PEL^YANAN PUtsLIK PR.X;RAM PENI]\CKATAN KI]AUTAs PELAYT\N N I\FoRMAsI PLI]LIK FR(XJIIJAM Flli\]NCKA1'AN SARANA DAN PRASARANAAPAR TI NEGARA PRCX]T{AM I'ENYELENCGARAANTIMPINAN KF,NECARAANDAN IPEMERINTATTA\ PRO(jRAM IEMtsiRDAYAAI.i MAS't'ARA!(^i PR'FRAIII PDNLLITI PENOEMBANCANII-MU PENGETAHUANDAN TEKNOLOC] PROCRAMFENCEMI IjKONOMILOKAL
G1040l 0r 0-1(rl 04080t 040802 04Lnl19 n50l 0l 0 50 1 0 2 050t 0,1 05050l 0 59 0 I t c60t0r Qbaaa2 06030l 060t 02 06900l 06!0 02 06900u 06t0 0? ftt 9008 lx, ,1)(t) 06q0 t0 069\l 19 0 80 l 0 l
PROCRAV REHABIU'IT\SI/FEMLLIHARAANJ ] AN DAN ]t'MtsA IAN PRCTCRAM PII-\II{CKAT,\N/PEMIIANCUNAN Jr\l_ANDAN JEMEA tAli
PR(XiRAM PTJNGENDALIAN BAN]IR DAN PENGAMANAN PAN-IAI PRCTCRAM PFNATAAN RUANC g]RAM PTNYEI,ENGGARAANP]M!INAN KENEcARAANDAN KDPEMERINTAHAN q]FAM PENCEMAANCANPERLJMAIIAN y.AA PR.X'R^ M PEN18€R DA ! KoNIUN] fAs PEIIUMTIII^ N IROGRAM PENYEDIA N DAN PENGELOLAAN IR BAKU IROCR]\M PEn"GEMBANCANKI\.-ERJAPENGEU)LAAN /\tR MrNUM DAN AIR LlrrBAI I I'R'X;RAM PENCEMRANGANW]I,AYAH PEFAAl.ASAN PROCRAMIENCEMBA\GAN WILAYAIJ STRATF.GISDAN CEPATTUMBUIT PRCr(]RAVPLNCEMOANCANWILAYAH TERTINCGAI-
PRCORAi\,IIENGI:MEAN6AN KETERKAITAN PFMIIANGUNA\ ANIAII KOT PRCCRAMFENl\GKAl r1t\'KEBERDAyAA N MASyAItAKAT pERDES,\AN PROCRAMPENoEMBANCA\ I{O'I A KOTA KI]CII DAN MEMjN(JAII
I 0 0 50 l r 0 0 6 0 t PRaXiRAMPEN"DtDIKANTt\ccl r 09 01 9 PROCRAMPIlNYELENCCARAANPIMPINAN KENEGARAANDA\ KTPEMERINTAHAN 0t,t KEMONTERIAN KOOI'DINATOR EIDAI'G POLI I IK DAN (TtAMANA]\ 0 r ( J t0 l 0 r0 1 0 6 0t 0r L? 0 L9 0 1 9 .J{JRAlt,lPENYDLEI.CC RAA\ PIIvIP]NANKENEcARAAN DAN KljPEM[RINTT\}I,\N 0 : l 0 L0 9 C]CR Ilf PEMANI'APAN K]:AMANA\ DALAM NECI]RI 0 l 0 3 0 6 PRCTCRANI PINEGAK Ai" IlUKUM DAN HAv 0t5 ( r r( r l t 9 0l0l2a 0 . 1 00t 5 040r 06 Lr{0r l2 040l 03 0106 02 t$ 9002 036 0 1 9 0t 9 1 10 90 2
A
5 900 oll0 J7CAa2 231 27 t85 5J7 t 6 06 0 3 1 7 6 5 0oo 000
05040r 050402 05050l 031 0 l 0 tl 0 c [ 0 1] 2 0t0t l:l 0t0r lt 0 r0 l i 6 0l 0l L? 0 l 0 rt 9 0i 0:t0:l 0 L0 40 l
ntr.tt
KEME\-TtIRIAN t{OORIrl\iToR
||tDA,\c pEI{!t{oNOMt.{N
PRqJRAM PTNCIPTAANIKLI]!{ USAH^ L]MKM PROGRAivlPEMF_C(ATAi" DAN IENOEMB NC4 N El(SI{)R PRMRAM PENINCI< TAN EFIS]INSI PERDACANGANDALAM NEGERI PROCRAMPE\GEMBANCAN AGRIBISNIS PRCX]RAMPIMBTNA \ L SAI1APERIAIIBANCAN MINYAK DA\ CAS BIIMI FR(XRAM PEf,_GEI\'tBANCAN WlL,cyAH S lRAtEctS D,\N CItpAT TIrivtBUH KTiMENIERIAN KOORDINATOR ITIDANGKESEJAIITIIRAAN RAKYAT FROCRAMPENYEI-iNGGARAANPTMTINANKENIGARAAN')ANKEPLi4ERti\I^II N PROGRAMPENGEMBA\C^\ NAN KESI]RASIANKEBUAKAN l
2.12|l {t6 i)00 I481511 l l 5 0 : 1 82 8 1 8 2 l l 8 37 4 0 61 61.1.1Q1 II 4:152,r4 t 9 88100) . { 6t 0 J 1 5 l 29 t\08 0f,1 140764001 621 5u 151 I 859 108000
2 ?7947509n 2 dn &x) 2 5 6 83 1 55 0 7 ? 1 2 65 l t 5 5 2 162424ltA 1 6 0 l s 9l r l j ?9000ffxl I 99t 978t?6 t 2t 080oco ' 086:126 9 5 98 6 t6 5 D 2 24626 794 .1?3104000 | 22A2165t ) 25920&10 27000axa) r5 c\)000n 55692A\ %a 9203(fl l0 000ffro 20000arro l0 o(xl000 ? 26 5 21 8 9 .1255t](D 29?000 2 85a716 42500uoo 2 9211(1 t50,959709 ll60t 7q1 24 852500 7 515 ollQ 16?65 509 63 050 000 5 t?5 (/,Jo 143042,689 6l l]J 989 t6 9J0 7m l 4rI 0(p ? 660 m0 l 400 fin 4 9m 000 5 400 fiao 4 200 0gl t04 54E807 l t 8 l ' l 9 at ?0 ?t0 900
Lanaran 6
ORGANISASI
KODE
.IUNILAII
{?)
0,10 nt ai lll 0 L0 t t l 0 80 r 0 l 0 80 1 0 2 0 80 l 0 l 080t 04 080r 05 080106 0890 t9
DEPA&TEMEN KIRIID,{YAAN DAN PARIWTSATA p R o 6 Rr . M F f \ _ \ ' C t : A l A i \ ' t r b J , : A w s s A ! D A S A K ( r : . l , r , B i L ' r I 1 (i .F , ^ . R . ^ . Tcl \ L i A . ' 8 i PROGRAMPF-N TAAN K-ELIMBAGAAN DAN KITATALAKSANAA\ PROGRAMPE\GEMBANCAN NII, ] BUDAY^ PROCRAMPENGELQL-{TlNKIKAY AN BUTJAY^ KERACA}'AN BUDAYA PROCRAMPENGELOLT{AN I,ROORAMPEh"GEMDANCANPEMASARAN P RIWISAtA I'R()(]RAM PENGEMBANCANDF,STNASIPARIWISA-IA PR.)CRAM I,ENGEMBANGANKEMITRAAl\" PROCRAV I'EN}ELENCGARAAN PIMPINA}Jl(ENEGAR AN DAN KEFEMLRINTAHAN
9E2.284.633 ,12754i5 tfl 5,19 620 48.104995 9 12 4 2 1 t 1 .15 033,1 149Jo-tt 65 80,2t5J00 9 J5 0 2 0 8 1 I t5 4?7049
0:ll 0l 0l t-t 0l0ii? 01.01 l9 049004
KEMENTERIAN NEGAIL{ BADAN USAEA MILIK ]\'EGARA 'I AN KU I-]TAS PELAYANAN PUBLIK PNOGIIAMIENINCX PROGRAMlIliltiGKATA.'i SARA]iA DAli FRASARANAr\?AR TiiR NEGAiiA PROGR^M PENYLLENCCARAANPIMPINAN KENEGARAANDAN KEPEMtrRIi_-TAHAN PRq]RAM PDMB]NAAN DAN IEN(]EMBANCAN I]UMN
zt7,atg t62 6 5 r 08 L r 0 41n2i 2Ai ?5lt2 06: 1 3 86 5 4r m
t142
KBMEI\'TERIAN ]\.IIGAF-I RISET DAN'IE(NOLOCI
0 t 0 Ll 0 0 t 0 Ll l 0 l 0 tl 7 01040r 0l 0402 0l 0403 0r 90 t9 040?0l
PRI]CRAM PENINGKATANPENGAWASANDAN AKUNTABILITAS AP R,{TIJRNEGARA PR[Y]RAM PENG'I-O]-\AN SUMEERDAYAMANUSIA AI'ARATUR PRllllRAM PEIiINGKATAN SARANADAN PRASARANAAl',4RATL'RNEGARA PR'X;RAM PENELITTANDAN PENGLVBA\GAN IIMU PI]NGI]TAI IUNN DAN TEKNOLOGI PROCRAMDIFUSIDAN PEMANFAATANIL!ru PENGI]TAIItJANDAN I !]KNOLIX;I PRCGRAMPENCITAInN KELEMBACAA"\ ILMU PENGETAHUA^"D i\-TIiKNOI-OGI I'ROGRAMPENYELENCG RAAN PIMPINANKI]NECARAAN UAN KEPEMERINTAHAN I'R(XJRAMPENINGKATANK^P^S]TAS IPTi]K SISTEMFRODL]KSI
446.214.990 I 500000 L 2500rl0 8 250m0 I09 2D ?0{J 9r0?00o..Ji) ?r 000nq) 5151r290 r l0 750.000
{t4l 0 t 0 tl 7 050t 02 05040l 050! 0l 05900l 0590 19 t 0 0 50 L
XEMENTERIAN NEGAM
530.r88,895
04t 0 r 0 ll 0 0l0l 12 0 10 t t : ! 0 1 0 1t 5 0 r 0 11 7 0t !{ l9 040l 05 040t 0E 040l 09 0 40 l l 0 0 4 0 1l l 0501
T{EMENTF-RIAN NMiAE,I
M7
rEIIII'NTERIAN NEGATL{PEMBERDAYAAN PARXMPUAN
I-INGKUh*C A,\ HIIIUP
PROGRAMPENINCXATANSARANA I] N PRASARANAAt'ARATUR NEGARA DAN PERUSAKANI-INC(IJNCA\ HIDLI]' PR'X]RAM PI]NCENDALIANPENCEMARAI"I DAI'] KONSERVASISUt'lEENDAYA AI-AI,4 iROCRAM PERLINTITINGAN PROCRAMP]]NGTMA NCAN KATASITASPENGELOLAANSUMBERDAY AIAMDAN I-iNGKUNGAN]{IDI]I' PROCMM PENINGKATANKUAI-ITAS & ^(SES INFORMASISUMBERDAYA ALAM &LINGKUNG,{N PR(X]RAM PENYELENGCARAAN}IMPINAN KENEGARAANDAN KEPEMLRIN'IAHAN PROCRAMPENIJIDIKANKEDINASAN KOPER,{SI DAN UKII
PRo{IRAM !ENINcKATAN PENGAwASA\- DAN AKUNTABILITASA PARATIiR liEcARA PROGRAMPFNATAAN KILF]MBACAAN DAN KE'IAIALAKSANAAN I'R(XJNAMPENGELOI-AAIi ST'MBERDAYAMANUSI APARATUR PROOITAMPENINGKATANKUALITAS lEtnYA\AN PUBL-IK PROGRAMPENINGKATAN SARANADAN IRASARANA AIARATUR NECARA PROGRAMPENYELEN6GARAANPIMI]NAN KENIJOARAANDAN KEPEMERINTAII^N PENCI?TAANIKIIM U5^HA LIVKM PRC]GRAA4 PR(XlRAlvlPENGEMBAN"OAN KEWIRAUSAHAANDAN KEU\CGLrl-AN XOMPF:IITI!_UKM PR.XINAMl,ENGEMEANCA]'iSISTEMPENDLIKUNCUSAHA BAGI UI9fKM PRqIRAM PEMNCKATAN KUAI-ITAS Ktt.FMDr\GA^N KOf EltASl PRCX]MIU?EMEERTJAYAANi!S IIA SK I!4 MIXRO PRC(]RAMPENGUATANKELEI\{BAGAANPE\OARUSITAM:\AN GENDF-Rl)AN ANAK
0 l m l 9 PR(xJRAMPENYELENGGARAANPIMPINAN KENEGARAANDAN K]]PI]MI]RINTA}IA:'I | l 0 J 0 2 PROCRAMPI]MNCKATAN XtSE'ATITERAAN DAN FERLINDUNCAN,ANAK I t 0 4 0 q PROGMM KESIRASIAN I(EB]JAK N PEMNCK,\TAN KIJALITASANAKDAN PEREMPUAjvPROtii{^M PENCUAI AN KELEMBAGAAN PENGARUSLIIAMAAN GINlJl]R DAi.l ANAK
| l 0 5 0 2 PROCRAMPENINGKATANKUAL]TAS HIDUP DA5 SERLINDUNGANPEREMPUAN ft8 0 1 0 t0 9 0l 0t L0 0l 0l L2 0 l 0 rl l 0t.0r 5 0 t 0 tt ? 0l0l19 0l06ll
138
I{f, MENIERIAN NEGARA PE\DAYAGUNAAN ATARAT'URNEGAR{ PROCRAMPENERAfAN KEPE\'IERINLAI]ANYANG BAIK PROCRAMPL\INGKATAN PLNGAWASANDAN AKUNTAI]II TT,\SAPARA'II]R NEGARA PROGRAMPE\ATAAN (XLEYSACAAN DAN KE IA1'ALAKSANAAN PRCX]RAMPI]\IGEI-OL-4ANSUMBERDAYAMANIISIA AIARATIIR III(xJIiA]Vl TENX'CKATAN KUAUTAS fILAYANAF" PUBLIK PRCX]RAMIEMNCKATAN SARANADAN TRASA.RANAAPARATURNECARA PROGRAMPD|ryEI-LNCGARAANPIMP]NANXJ]N"DC^R,\ANDAN KE]'Li\'I[R]IiIAIIA N FR'XJRANl)DI,fBINAA}i DAERAH
6 006E00 2t7 895000 l ? 0 6 t4 m 1596870Q0 r6m0000 6?238695 6 ]tD (x)0 I 4E8..146.568 3 ffn (xll 6 Cpoqlo I 000000 5 0,c0000 5 0oo0m tnt 222(i8 55813u(xj :125r000r'10 6?85m 000 t4 7i0 r)10 2695409(Il I 500ix)t) 165.td114l 39952343 8 500000 L5626o(rc 84750000 r6ll5 000 u1.5!9.OE2 22510000 i I t50 0oo I | ?96EarO r:l3.lax)olxJ 18950CXXi 8 334300 t 6 6 4 ?9 8 2 2 t00 000
Lampirdn 6
ORGANISASI (2)
KODE (ll
050 0t 0l 06 019019 0:t0l 04 030r 06 0390 ls l(i 050L
BADAN INTEI-I'EN \TEGARA
JUIIIL{H (3) t,072,616019
PR(XiRAM PFMNC{ATi\N KOMITMEN PnRSAT(,AND/\N kllS^TU^N Ii SION^lPRCCRAMTENYELENCOARAANPII\ITINAN KENEGARAANDAN KEI,EMERINTAIIAN PRq]RAM IljMtsERDAYAAN I'CTtEi\5I KEAMANAN PEN\GLIDIXAN.PFNC M \AN DAN P'.-NCCAIANGAN KEAMANAN PROCRAMPF.NCF-MBANGAN PROCRAIvIPEIIYEI-[NCCARA N PIM]INAN KENDCARAA\ D \ KEPEMERINT,\]lAN PRL$RAM I]TJNI]IOIIiANKEDINASAN
66 574 612 6C I rt 869 6 660 000 905 169388 2a 6at 4 5 ,150694
0-5| 0t90,t 0 30 t 0 7 L 00 50 L l 0 9 0r t
LE}IBAGA SANiDTNECARA
9rJ 94r,978
IRIXJI]"AMTENYELENGGAR.\ANIIMT]NAN KENEGARAANDAN KEILNlT-]RI\TAHAN PENCAI,I,ANANRA]{ASIA NITGARA PROCRAMPENGTJMBANGAN PR''JRAM PENDIL'I(^N KIlDINASAN PROCRAMPE\YELENCGAT'AiU\ PIMPINAN KENECAPlAANDAN I'GPEMERI\TAI IAN
3 44 3 45 l ? 854 ?66410
5'n2 0 10 l t 9 0 20 20 l
DE ll Ar\ KETAIIANA,N NASIONAL
30.r80.806
PROGRAMPEN'IELENCGARAAT"PIMIINAN (EI"EGA RAAN I)AN X}:PEMER]i\'TAHAN PR'XiRAM PE\lGEMBANC^r! SISTI]MDAN STRATECIPERTAIIAN,\N
I9 t21!n 21 258 5Cr0
BADAN |'USAT ST:\TISTIK
l0 155890
l_297,821,455
0t 0l ll 0 l D r2 ? o r 9 0l g L 00 50 l
TR(xJRAMFENINCKATANSAI{ANADANIAASARANA APARATURlJEOARA DAN I'ENGIMBANCAN STATISTIK PROCRAMPEI\ryEI!IPLIRNAAN PIMPINAN KE\,'[CAR,\^N D^N KEPEMDRIN'IAHAf," PRI](]RAM PENryEI-F.NCG,\R^AN TROCRAI\,IIENDTDIKAN KEDI\AS N
? 8 2 8 11 8 t 6 1 11 6 8 4 t 9 5:1510t555 6 664 000
055 0l 0r l0 0l 0l l2 0 1 0 1l l 0l0t l? 0l0t19
I{f.IIENIERIAN NEGAI{^ PPN /BAPPENAS
?E7 360.4!)E
PROCRAMPEN,\..cK,\T,\N PEN(i W S N D N KLi\TABILITAS APARATURNEOARA PR(XjTdAMPEN1TAAN KELEMBACAAN DAN KEI A f ALA KSANAAN PRQCRAMPENGELOLAAN SUMBERDAYAMANUS]A APAITATUR PR(X]RAM PEMNGKATAN SARANA DAN PRASAR^N APARATIJR..EC,{R,\ tR(rcRAM FENYILENCG RA,l"\ PIMPINANKD^_ECARAANDAN KEPEMERINTAIJAN
] LXDL\)O t 5 24 1 2 1 4 1 r03 644 010 1 5 2 6 14 4 0 56 l?4 510
056 0l 0l t0 0t0l ll 0l0tt7 0 1 9 0r 9 050503 0590 19 l D 0 50 r
BAD.{N TERTANAIIAN N,{SIONAL
t91r,116,213
TROCRAMFEN-]NGI{AT N F[,NCAWA.IANDAN AKU\TABILIIAS APARA'I'URNECAI(A PRCTJRAMPENCELOLAAN SUMDERDAYAMANUSIA A}AXAIUR PRQCRAMPEMi\G(A,TAN SARANA DAN P]dASAFANAAPARATURNEGARA PRCTJRAMPONYEI-ENCGARAA\PIMPINAN KTIiI]C,\R,\,\N DAN XEPENTERINT^I{N PRCIORAli'l FENGILOtnAN PIRTANAI L\N PRCXJRAM PENYELENCGA]tAA5PIMIINAN (!NECARAAN DAN l(EPIN€RTNTAIIAN KEDIIiASAN PROGRAMPEN'DIDLKAN
i 0(r0otrl 1 840400 ?6 38:t 0r^5 7 l I 5 9 39 8 6 I tor 49l li4
05? 0 r 0 ll 3 0l0lL? 0l tt) l9 0 80 r 0 l 0 80 l 0 2 t00t02
DERPTISTAI{aaN NASIONAL REPL[!r,II( LT,IDONESIA
059
DEPARm[fllN
PROGRAMPENGELOLAANSUMBERDAYAMANI]S]A APARATLIR PRCJ{IRAM PENINCKAT^N SARAN,\ DAN PR SARANA ,{P,{RATURNECARA PROCRAMFENTII-FNCCARAArwPIMPINANI
FRCERAM PENINGKATANPF.\GAWASANDAN AK Uf,"TIDll,lT^.S ,\P^RATUR NtC^R.\ 0 l 0 l L 2 PR.](]R,\M PEN TA^N KELEMDT\GAANDAN I(ETATALAKSANAAN O LO I L : ' PRqIRAM PENGELOInAN SUIVIBERDAYAMANUSIA APAIIA I UR 0 t 0 Lt 6 PR(X]RAM PENINGI{A] AN KUALI'IAS PELAYANAN INFORMASIPLIRII]{ 0 l 0 l r ? PROOFAM PEMNGKATAN SARANA DAN PRASAR^N^ AP^RATIIR NIC,\RA 0 1 9 0 1 9 PR'X]RAII PEI'iY]1I-E!CG RA,\N PI'V'PINANKEN[CARAAN DA." KDTEMERTNTAIIAN RISTRT]KTURISASISEKTORPOSDAN TELS!1A'IIKA PRMRAM PENYEL-!,SAIAN 0.4090i u 0 9 0 2 PROCRAMPENCEMBANCAJ\.PEMERA'IAAN D4N PENINCKATANKUALITAS SARANA DAN PRASARANA 04 0t 0rl PRq]RAM PENGUASAANSERTAPENGINIEANqAN APLIKAS] DAN TF-KNOI-OCtINFORM SI DAN KOMIJNI]'\SI Q-l90 19 PRCIIRAMPEN'tELEIICGARA,lN PI[rtlNAN I(ENIC,\R]\,\N D,\N KEPnMERINT,\IIAN 080301 FR(XJR^NtFI]NGEMBA NCAN KO'1LINII(A5I. I NFORMASI.DANMDDIA MASSA t 0 0 50 l PROGRANIPEN'DIDIK{N KEDINASAN 1 0 9 0L 9 PRCrcRAMPENYELENCCAnAANtlMtlNAN KE\!CARAAN DAN KgPEMLRINI AHAh* KEPOLISIAN \ECARA REPUBLIK IIIDONESIA
0 30 t 0 l 0 30 L0 ?
PR(x]RAilt PENGEMII NOAN SDM KI]POLISiAN PROCRAMPEh"GEMBANCANSARANADAN PRASAR^N,\ HIlFOI-lSI]\N
4126152 211,347039 7 595 o0o 54 drc OO0 46 ,l l2 oil9 :12?25Coo 9 285 o(l(l dt ?30 oirl tt58,818.?12 t,13 r0 (xll 1 6 2 9 1l , l t 19 t99 3',74 t5? 20-4886 ?0 dlo 5m 164 510118 140611 400 I 2 5 t 7 9 14 t i Ll7 616 200 1 0 4 , 1 5361 8 3 (I10 ll0o t 2 2 8 92 5 0 2n 04L477 955 : t 8 62 4 8 l l l 1 lm 5oo 466
KODI! I
OECANISAST (:t) 5IRA1EGI KEAMAN N DAN KETERTIBAN PROCRAMPI,MBERDAYAANPOTENSIKEAMANAN KAMTIBMAS PROGRAMPEIV'EL]IIATCAATi PRCX]}AM PENYELIOI(AN DAN PENYIDIKAN TINDAK P]DANA PRCX]RAMXEE.IASAMAKEAMANAN DAN KEIERTIBAN PRC-l(]TLAM PENYEI-ENCCARAANPIMPINAN KENEGARAANO,\I'i KEPEMI]RINTAIIAN
-T[d;R,{I\,IFET-6ENiEANCAN
D30t 04 0l 0t 05 0l0t l0 0 30 l l 2 0 u9 0 1 9
JUMLAX
(3) 20s6565CO Lrt6 l],59?9 2 lI 7 J lt l 8 'rn0 ?l 148 12,ltl l8:l 983
BADAN PENGAW,\S OBAT DAN MAKANAN
,156.529,?89
PROCRAMPENINGK]\TANPE^"CAWASANDAN AKIiNT^BILITAS AtARATL,'F NIICARA PROCRAMPI]NC^W SANOBAI DAN MAKAN^N PRCI(jRAMPENCEMBANGANOO T ASL] ]N'DONESIA PRCX]RAMPENYELENGGAR^AI\'PIMPLNANKENEGARA N DAN KEPEMERINTAHAN
2 0l)l 000 2t0 5dl175 9 0@(Xx) t 5 49 6 9 I l , t
ocl 0l0t l0 0 l 0 rl l 0r 040l 0t 90 19 020402
KITAHANA,'{ NASIONAL TAN ?IINCAWASAN DAN AKUNTAnII-IT S r\PARATUR N€GARA PRaX;RAMPENTNGKA PROCRAMPENGELOLAAN SUMBERDAYA!!{ANUS]A APAR^'IUR PROCR,4MPF-\€I-ITIANDAN IENGEMBANGAN ]I-MU PENCETAHUANDAN TEKNOLOCiI t'RaTCRAMPENYELENCCARAANPIMPINAN KENEGiRAAN LrAN RTPEI{ERI\'lAH4N (ET,{H,\N,\N NASIONAL PhOGFAM PDI.iGEMDANGAN
t5t,477,911
0{5 0 1 0 11 5 0l0trt 0{ m0l 0,19\l02
PRI]CRAM PEMNOXATAN (UAI-IT^S PINYANAN PI-]BLIK PROCRAMPIJNYLLENCGARAANPIN{TINANKDNE6ARAAN D,{N KEPUMERINT^H,{N TRO(iIdAM PEMNGK^T^N IKLIM INVESTASIDAN REALISASIINVTJSTASI }ROGRAM PENINGKATANPROMOS]DAN KERJASAMAINVESTASI
t)61 0 r 0 l1 0 0 ?0 1 0 2 07010l
066 0l 0t t9 0l0108 080?02 lrrx0l
LEMA.\G,{
BADTN KOORDINASI PENAIIM/L\
DADAN NARKOTI(A NASIONAL PRqJRAM PENYELENCCARAANPIMPINAN KI]NECARAANDAN KEPEM'TRINTAHAN PRqJRAM PENCEGAHANDAN PEMBERANTASANPENYAI-AHGUNAANDAN TEREDARANGFT'APNARKOBA PROCRAMPEMBINAAN DAN PENINCI(ATANPARTISII'A5!PEMUDA PR{]GRAM FELAYANAN DAN RE]IABIUTASI KESEIAHTFRAANSOSIAL KEMENTDRIAN
0 l 0 tl 2 0 Lc l 1 l 01060? 010610 0 rm l 9 050,10l 0 6m 0 l 069007 06m09 ll040t 06tl 0 r 0 tl 0 0t 0l l.l 0t0l l7 Ql !r01t 070,10l 01M 01, 07040l ll0.40J 074 0] 0l 0l 0u0:t0l 030:l05 030l 06 0390 19 0.{u4 I o50l ll9019
MCIDAL
I{DGAIIA PEMRANGINAN
DAER.Af{ TERTINGGAL
PRI]{]RAM PEN,AT^ANKELEMFAGA N DAN KITATALAKSA NAAN PROCRAMPENINCKATANSARANADAN PR SARA\AAfARAfURNIiGARA PR{1]RAM PENCEMBANCA\ E(ONOMI LOKAL PR'X;RAM LEMLL1HAN WII-^YAII PASCAKONFLI( IR(X;RA M FENYEi NNCG^RAAIi PIMPINAN KENF,cARAANDAN KEPEMERINTA]IAN ITROCRATIIPEMNG(ATAN PROMOSJDAN {ER'),ASAM^ INVIISTASI PRCXIRAMPENCEn,tsANCANKAPASITASPIINGELOI-AANSUMBERD tA ALAlvtDAN LINGKUNG'\N nIDUP PR(]GRAMPENCEMBANOANWILAYAH FERBATASAN PR'-XJNAMPENCEMBANGANI(AWASAN TER-I'INGGAT PROCRAMPENINCKA fAN PR SARANA DAN SARANA PERDJaSAT\N PR(X;RAM PEMNCKATAT*KEBERDAYAAN MASYAR^K'\T PERDESAAN PR(IJITAM PEMBERD,{YAAN]TAKIRMSI(IN. I{OMUNITAS ADA I'TERPI]NCIL(KAT) DA,"'IPENYANDANC SADAN KOORDIN'ASIXNLUARGA BERENCANA N,{SIONAL f RCxiRAM PENTNG(AT,\NPENOAWASANDAN AKLJ\Tr\BILITAS Al'r\RATIiR NEOARA FRCXiRAI\iPF-\OEI-OI-AANSUMBLRDAYA MANUSI,\ APARATUR PROCRAMPI]NINCI{ TAN SAltANA TJANIR^S'\RANA APARAI UR NECARA PROCRAMPENYELENCGAI{AANPIMPIN N KENECARAANlt\N Kl:PEMERISI AIIAN PROCTTAM KELUARCA BFRENCANA PRaXiRAMKLiSEHAIrrN kEPRODIJKSIntMAJA PROCRAMPENCUATANPIII-EMBACAANKELUARGAK'CIT- BERKUALITAS PRI,X]IIA'1!{ KET HANAN DAN PE\'BERDAYAAN KII-IJAROA (OMISI NASIONAL EAK ASASIMAN(;SIA PR.J(iRAMPERENCANAANHUKIJNT PRCX]RAMPENINCKA'IAN (ESAD^R^N IruKUM DAN IIAM PR'XJRAM PENINGl{ATANI(INERJA LEMBAGA PERADILANDAN LIMBACA PENECAKAN]IUKLM LAINNYA PRMRAM PENEOAKANHUKI]MDAN HAM PRCTGRAM PENYI]LENGGARAANPIMFIN^N KENEC^R^AN DAN KEPEMERINTAIIA\ PRCTGRAM KESERASIAN(IIBUAKAN PENINGKATANI(Ual-lT,{S ANA K DAN PFRaMPIIA^" PJTC}JRAM PE\'GI,'ATAN KEIj,{1!AOAAN PENO,IR1JSUTNI'\,ANGINDER DAN AN ( IAN PROJRAM PI,\YDLENGCARAAN PIM?INAN l.iIlNI]GARAANDAN KEPEM['-RINTAI
34269623 6',r00lxn 19021241 ('{)750C{]2 341,\U729 9481t611 .r?569529 685024m r 3 62 0 31 2 8 2?E203,841 ,r1400843 22r 803{J00 50(om0 l0 0(t| 0Q0 651,974,741 56462500 6 000o0rj 400000lu I Oilodlo 4 t 7 5 tt 8 r r0 0000c0 l0 000000 r'10000oo om 174Cr00 ? 89 5 1r 0 0 L58{OOt]() t0 0l)l 000 758 1,045-609 I 250rlo0 ? 0t 5 l 5 0 0 2,!0910 620 35665)223 r 8 8 m8 3 6 800 92.183 8?152300 5 9 1 r A2 4 6 3 3 8 58 5 1 ll1992:15 191t 814 '1416520 D ) 1 6& q a:l-t125 5 r i 5 90 1 5
KODE
ORGANISASI
l2) 075
BADAN METDOROT,OGIDTN CEOFISIKA
PROCRAMPE\]NG(A IAN PTiNCAWASANDAN AKIINTABILITAS r\pi\RATI:R Ntac^RA 0 1 0 11 3 PR(}]Ir1M PE\(JELOLAAN SUMOEROAYAMANUSIA APARATIJR 040822 PRO6EAM PENGEI\,IBAIiCANIJAN PEMBINAT\NMUIEOROL'X]] D^N CE'IFISIXA 0 4 m 1 9 PRaXiR M PENYELE!"GCARA.\NPIMPINAN KE\Ec RA4N DAN KEttiMLIUNT I t^N l 0 0 50 l PRCX]R A M PF]N'DIDIKANKED]^-!{5A]\' t 0 9 0I 9 T{GJRA M FEM'ELEN6'N\ RAAN fIN,IPINANI{ENSCA/IAAN OA N KIIENIERJNT^I I/{ N
{t16 0 r 0 L( r L 0 l 0 L( r 3 0 r 0 rl 0 0 r 0 rl l 0 r 0 l1 7 0l0tls 030304 01090l
fRqJltA 11PgNYEMTURN AN DAN FENGUATT\NKIlI-EMBAGAAN DnIvIol{FAsI PI{(X;TA\1 PEI{I]AIK,\N FROS[S POI-I']'IK PROGRAMPENINCKA'IAI PENGAWASANDAN AI(I-]N-IAB ILITAS APARATI]R NT.-GARA PROCRAMPENCELOLAANSUNTBDRDAYA !IANUSIA APARATUR PROCRAMPEN'INOKALAN5AI{A\A DAN PRASARAJ!AAPARATURIt[(],\R/{ PR'X]RAM PENYIJLLNCCARAANIIMIINAN KENEGARAANDAN KDPEM[RINTAHAN PRaXIRAMFIIMNGI{ATAN PELAyANAN DAN BAN I L-ANI{UKUtt{ PRqIR/\M PI.:NGLIASAAN SERIA PENCEMBANCAN{)LIKASJ DAN TEKNOLOCTINFORMASTDAN K( )MLr\tKA5L
077 0 r0 t l 7 0303 0-t 0:l 90 19
PRO'iEAM PEMNCKAIAN SARANADAN PRASAP\ANAAI)ARATI-'RNEC RT\ PR(XJRAMPEMNCKA I AN KINER'\ LEN{BACAPERADILANDAN LEMAAGA FFNF,GAKANTIUKL]MLAINNYA PROGRAMPE\ryELENC6ARAAN TIMTINAN KENECAIL\AN DAN KIPEMI]RINTAHAN
KO}IISI
PEMILIIIAN
MATI(AI\,1AII
UI\TU}'
I{ONSTITLISI RI
078 PTSAT PELAPORTI.\_ DAN NiLlsIS TILANS]IKSI KET NGAN 0t 0l 2.t PROGRAMST^BII,ISASI F-KONoMIDAN sEI(ToR KEUANGAN 0 l m L 9 PR(X]RAM PDNYFI-ENCGARAA,\PIMPINANKENEGARAANDAN KEPEMERINI AHA]\i o79 0 1 0 !l 0 0l0t l?
IjIIIIIAGA
0€0 0 t 0 t1 0 0 l 0 tl 3 0l0ll7 0 t 0 40 t
BADAN TENAGA J\IT]I{I-IRNAI]IONAI
IIr\{U PENGETAHUA.\ IA]Do\ESIA
PROGRAM PENINGKATANTENCAW SANDAN AKUNTADILIT^S AFAR TUR NT-GARA PR(X;R,A\4PENINOKATANSARAN D,\N FRAS RANA T\P^RATTJR\EC RA IR(x]RAM PENELITIANDAN PI]NCEVBANC \ ILM(] FENCETAHUAN DATt.. TEKNOLOCI 0 1 0 40 2 PRO(JRAMDIFUSTDAN I)LMANIJAATANILMIJ IENOETAHT]ANDAN TDKNOTNCI 0 1 0 40 : l PROGRAMPENCUATA\' (IlLEMBAC AN ]LMTJPENC[,T^INJAN DAN TEK),iOI OCI Q rm 1 9 IROGRAM PINYELENCCARAAN P]MPINANKEI.IDCARAANDAN KFPEMF,RINIAlIAN 0 4 c 7 0 1 PRd]RAM ?ENINGKAIAN KATASITA.!IPTEK SISfEM ]'RODUKSI 050302 PROGRAMPENCENI]ALIANTENCEM R N DAN P[,RUSAKANLINCKI]NCAN IIIDID 0 50 4o l PROGITAMIIIIIINDTJNCAN DAN KONSI]RVAStSUMOERD YA AI-AM
JUMLAII (l: 651,O75,t1z 2 250 ouo 9 trD 0orl ,114120552 221701580 'r 500 ffx) 3 500 rl@ 781,525585 lJ 510162 l8 t:t4lll r 895 0m 21 125 oX] J0 260 ijf.n 6 n 79 9 1 l L 0 l8 0t0 q)o I B 2oO(XX) I96,75t6,111 88 83.1200 20 6 t7 900 87 301 0l I 98,0{14,49? '74 021 281 ! : l 9 8 11 1 0 545320 693 I 23t 196
PRCJCRAM PEMNGKATAN PENGAWASANDA\.-AKU NTAB]LfI AS APARATUIi NECARA PRCXIRAMPENCELOLAd\ SUMSERDAYAMA^"USlA AtrAt{AI Lt( NROCRAMFI]MNGKATAN SARANA DAN PRASARANAAPARATURNECAR,A PR(-]CRAMFI]NEI,I'IIA}I Dfu\ PENOEMDANOANII,MIJ PENGETAHUANDAN'IbKNOLOCI PR(](:IRAMDIFIJSIDANPEMANFAATAN ILMU PENGETT\HLr-AN DAN TEKNOT_OCI PRC|cRAMTENG(J^TAN KEI-EMBAGAANII MI] PF.NCET,\HU A N DAN TEKNOLOCI PROCRAMIENf'I]] ENGGARAANPIMTI\AN KENECAFAAN DAN KEPEMERINTAIIAN PROGR,\MNENINGKATANKAPASITASIPTEK STSTF\,IPRODUKSI PI{(XJt{AI\'IPENDIDIKAN KEDINASAN BADAN PENGKAJI.IN DAN PIINDRAP^N TIIKNOI-OGI IfTOGR4M PF,NINGKATANPENCAWASANDAN AKUNTAtsIL]I AS AfAJI-AI Li]] IUCANA PROOF-AMPEI\GELOL{AN SUMBT.RDAYAMANUSIA APAITAIUII PR'X]RANI PENINGKATANS 4RT\NADAN PRASARANAA!ARATUR NEGARA PROGF^M PF,NELITIA\ t].{N PEN(;EIIIBANGANIIiVU PENGSIAHUAN DAN I EK\OLOC] PRCCFAMDIFUSI llAN PI,MANFAATANIL\4U PEF"CItTAHtIANDAN fi'KNOLOCI PR.X]R,\M PENGUATANKELEMBACAAN ILMU PENCETAHUAI\'. DAN TEXNoLocI PROGFAMPEN1ELENGGARAANPIM!IN!!\ KENEGARAANDAN KEPEMEIII\''IALIAN PROGfu\!I PEMNCK{IAN KAPAS]I AS IPTEK SISI!i\,I PROI]UKSI LEMBAG:I PENNRB4NC.I\ DAIi ANTARII(SA NASIONAL PROGFAMPFMNG(ATAN PENCAWASA]{DAN AKUNTASILIIAS APARA1UR \ECAI{A PRfi;R \1 PINCELOLAAN SLIMBERDAYAMANLISIAAIAR^'I'UR PRoCRA14PENELITIAN DAN PENCEMSANGAT" nJ,{U pENcDlAttUAn_ DAN trKi-olor;t PROORAV DtrUSL DAN PTJMANfAAfAN ILMI] PEJ\CL,']'AHUAN DAN'I EKNOINCI PROCRAMPENGI-At4N KLI]IMBAUAAN lt.irlU PENeE'tAtIUAN DAN tF,KNO[,O(i PRCXIR]\ll PENYELI,NaiGAltAANPUviPIN N KtiNtCARAAI_ DAN KEtDlltrtdNT IL\I P&ricln M PENINGI{r{ f/{N (/{ Frr.stTA.! tpTlt( s l.tTll!{ pRouUKS t FR'X]RAV PENAl'AAN I{UANC
l4l
ORCANTSASI (2)
KODE
SLTRWY DAN PEMETANN NASIONAL
0al 0l 0l 05 PFOCRAM PENINGKA'AN IGRJASAMA IN'IERNASIONAI0 t 0 l l 0 PROCRAMPEI*INC(ATAN PENQAWASANDAN KUNTABILI IAS APARATURNEGARA 0 l 0 l l 2 PROGRAMFENATAAN KELEMBAGAAND,\N KETATAIAKSANAAN 0 l 0 l l 3 PROCRAMPENGELOLAAN SUMBERDAYAMANUSIA AP^RATLTR c l 0 t l 5 PROCRAMPENINCI(ATANKUALI'I'ASPEI,AYAN,{N PIJBLIK 0 L0 t t 7 PROGRAMPENINOKATANSARANADAN PRASARANAAPARATURNEGARA 0 t 0 4 0 t PROGRAMPENEUTL{N DAN PENG]]MBANCANILMU PTJNOE|AI{U'{NDAN EKN"OIOGI 0 1 0 4 0 2 PROGR^MDIFUSIDANPEMANFAATANILMUPENGETAHUAN DANTEKNOLOCI 0l c40:l PROGRAMPENOUATANXELEMBAGAAN ILMU PENGETAIruANDAN TEKNOLOCI 0 1 9 0 1 9 PROGRAM?ENYEI.ENGCARAANPIM9INAN KFNEG,ARAANDAN KEPET{ERINIAIIAN 040305 PROCRAM PEN6EMBAN6]4N DAN PI]NGE]-OL AN SLIM9ENDA YA KDIAU'f.AN S ttM BERDAYA LAM 0504{.rl TROCRAM PERLINDUT'GAND^N KOn_SERVASI 0 5 0 5 0 1 PROCRAMPENAT AN RI] NC 0 5q 0 0 l PROGRAMPENINCKATANKUALITAS &AKSES INFORMASISUMBER DAYA AI.AM & I-INC 0 69 0 0 1 PROORAMPENCEMBANCANWILAYAH }F-RB TASAN KOMUNIKASI, INTQITMASIDAN M'DIA MASSA PROGRAMPENGEj\'IBANGAN 08030l BADAN KO{'IiDINAS
0E4 0l 0,101 0 l 9 0r 9 0 40 L0 6 0 40 70 1 040?03 019003 0{t5 D r0 t t l 010401 0 1 0 40 2 0r 0403 0 1 9 0r 9
BADAJ{ S I'iNDARISASI N,ISIONAI DAN TEKNOI a$l PROCRAMDIFUSIDAN PEMANFAATANILMU PLj;"GETAHITAN PROCRAMPENYE]INGCARAAN PIMFINANKENI]CARAAN DAN KEPEMERINTATIAN PROGRAMPENINCXATANDAN PENGEMBANCANEKSPOR PROGR,AMPENINGKATAN KAPAS]TASIPTEK SISTEMPRODUI(SI PROGRAMTENINGKAfAN KIMAMPU,{N TEKNOLOGIINDI]STRI PROGRAM}ENCEMBANC N STANDNTDISASINASIONAL BADAN PENGAWAS TENAGA NI]'KLIR PROCRAMPENGELTLAAN SUMBEF.DAYAMANUSIA AFARATUR PROCF-AMPEN'ELIT]ANDAN FENGEMBANGANIt-MU PENCETAH{JANDAN TEKNOLOGI AN DAN TEKNOLOGI PITOGRAMDIFUS]DANIEMANFAATAN II-MU PENGETAHIJ PROGRAMPENGUATANKELEMBAGAAN!LMU PENGETAHUAND N TEKNOLOG] (ENFCARAAN DA}I KEPEMERINT TIAN PROCRAMPENYELENGOARAA]!PIMPINAN
JUMLAH
(3) 252-t6!,U2 5m 0{o L500firl I 5CO oix ) {xlooul 3 oan0m I 5@OO0 I 500000 40500(}lo :l015ma) 39266142 l8 250u00 5 000ulo 9l Jto Em 165m m0 14583000 9 0189CO 64,027632 I 010000 'to 764077 I ? 050.000 I 0000o0 x 546ltfr 23666900 63 203.452 l l 5 8 ,5r m 2 8?l200 l 999700 t? t92 11\) 3 . r5 5 3 : l : 2
(86
t,DMRAGA A'MTNISIRASI NDGAM
0 l 0 L0 ! ) 0l0itD 0 l 0 l1 2 0l0lt3 0l0ll5 0 l . 0 1l ? 0 1 9 0t 9 t 0 0 50 l
PROGR,\MTENERAFANX EPEM[RINT IIAN YANG tsAIK PROCRAMPENINOKATANPENCAWASANDAN AKUNI BnlTAS APANATURNEC,{RA PROGR,\MPENATAAN (Fl.EN{BACAAN DAN KETATAIAKSAN^r'N PROGRAMPENCflOI-AAN SUMtsERDAYAMANLISIAAP,\RAr L-R PROGRAMPENINCXATAN KUAUTAS PEL-AYANANPUBLlK AIARATUR NECARA PROGRAMIENINGK{I AN SARr\NAD N PRASAR-ANA PROGR^M }ENYELENC€AI{A AN PIMP]N^N KENECARAANDAN (EPEMEAINI AltAN TROGRAMPENDIDIKANKI]DINASAN
20l.s9l.E{9 4 5000C\) 2 500m0 5 728137 l 8 8 9 t6 7 9 4 off) 000 4',7 468ll3 a9 850dt I 615l5l
087 010t09 0 r 0 l1 2 0tDlll ([ 0] 15 0 r D lr l 0 L9 0l 9
ARSII' NASIONAI- RI]PT'BLIK INDON!I'TA (EPEMERINIATIAN YANG BAIK PROCRAMPENER,APAN FROCRAM PENATAANKI]I,[,MAACAAN DAN (ETATAI-AKSAN,\AN PROGRAMPENGET'L AN SUMBERDAYAMA I\lJS'\ APARATUR PFOCRAM PENINCKA1AN KIIAI-ITAS PEi-AYANANPUtsLIK PROCF-AMPENINGI{ATANSARANADAN TRASARANAAPARATIIR NECARA PROCRAMPL\YFI-ENCOARAAN PIIV'PINANKENECARAANDAN KI]PEMERINTAHAN
t0870s602 2 8 5 8r m l] 5000m lD 0000m I5?5 900 34000000 3982r602
048 BADAJ{ KEPEGA TVAIAN NF,GAR.{ 0 1 0 1 0 9 PROGRAMPENERATANKEPEMIRINTAII]\N Y NG BAIK 0 L0 t t D PROCRAMPENINC(A'I'AN PENCAWASANDAN AKUNIABILITAS APARAIUR NEGARA 0 l 0 l r 2 PROCRAM PENATAAN KILEMBAGAAN DAN KETAT^t-^KSANArl"\ 0 l 0 l r 3 PROGRAMPENCELOL AN SUMBERDAYAMANUSL{ APAI{ATUR 0 t 0 l t 5 PROGR^M PENINCXATANI(UALITAS PI]I-AYANANPUBLIK t 7 PROGFAM PENINGXATANSAI{ANA DAN PRASAfu\NA {ARATUR NEGARA 01.01 0 1 9 0 1 9 ?ROCRAM PENYEL!NCGAIIAAN PIMP]NANKI,NECARAANDAN KEPE]V'ERINIAf]-AN
37t,U4,881 I 471tXJi) 3 ?5000ll 58 449&O l? 564firl t 0 8 9 5o m 105091000 I ?6064887
069 0 l 0 tt c 0 1 0 1L l 0lol L? 0 t9 0 1 9
!'5\.997447 t s 50 2 75 1 3 l6 0016?1 8l 2m 010 219A6E?40
142
DATJANPENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBAI{GUN_AN PROGRAMPENING(ATAn* PENCAwASAI{ DAN AKUN-TAAILIT S APAIiATUR NEC RA PL(OGRAMPI]NGI'I-OLAAN SUMBERDAYAMANltJS]A,APARATUR PROGRAMPENINCKATANSARANADAN PRAS^RANAAPAiATUR NEGr\R PROCRAMPENYEIINCOARAAN PIMFINANKENEGARA4N I]AN"KEPEMERIN I'ATI-4N
La piran
IiOI'E
ORG NISASI
(tl
JLMLATI
(3,'
090
Df ,PARMMEN PER.DAGN"\G^^"
0 l0 l l 2 0 l 0 tl l 0l0lI6 ( l tu l l 7 0 l 0 l2 2 0 t 0 40 t 0l0:l02 0l0:l04 040101 0 40 l 0 ? 04.01 03 t|10106 0l 0l 12 0 49 0 0 3 0 49 0l 9 0 E0 30 l
F R O i R i i , iF E l i i : , ! i i Ai i \ I i \ \ ; \ $ A S \ ; ! D A NA K U I i T A B L IAt r E - F A Ri r4i i i i i . i i . , n \ P[NATAANKELEMBAGAAl'i PROGRAM D N KI]I ATALAKSANAAN PROGMMPENGELOLAAN SUMBERDAYM NUSIAAPAMTUR I'ROfiII M P]]NIIiGKATA\KUALITAS PELA}AiiAN INI]ORMASl PUBLIK PROfjlt/\MPLNINGKAIAIiSAllAr'lAl]AN PRASARANA APARATUR NEGARA IEMBIN"4AN iKUlvTA,\SIKEUANCAN PROGRAM NEGARA l R i l i j d q ! i i , i i F i . i i i ^ N i r Ai P l i i c t i v G A : i u A :iil i , i i I F \ r ' i . l ^ r j ^ \ t r ^ \ l r r h N \ J t O a l M I'!]M I] I.:NlL]KANHIj KUi!{ I,ROGRA PENINCKATAN PFIAYAi,rANPROGRAM DANBAN'TUAN HLfKLTM FERSAlNGAN IA PROCRAM LJS.\I PROGRAM PERLI}ll)UNCAN KONSIJMI-N D N PF]NCAMANAN PERDACANCAN PENINCKATAN PROGRA]Vl KERJAsAMA I'I.]RDAGNGANI\TERNASIONAIIIIO(JI{AMI]TININGKATAN DANPE]'iczuBANCAN EKSPC]R PLNINGKATAN ]'ROOI{AM ENSIENSI DAIT\MN!G[RI PERDACAN(;AN PRO(]ItAM II]NGlMI]ANGAN NASIONI STANDARD]SASI PENYEIIN(lO,\R\AN PROCRAM PIIVIPINAN KENEGA.RAAN DANXEI,EMERINI ,^| I N PENGEMII,\NCAT" PROGRAM KOMIL"NIKASI. INFORMASI, DA\ lilEDIAMASS
l6 105u-5 | 27| 916 I3 048781 6t 418384 ?6695098 305052650 2269Q21m 6 8 r 40 0 2 1',14lt9 tEE 1 7 2 4t M
| 6{tl.sn.n9 t 4 2 8 89 l t 26550889 65055607 L.l0?5728 2 9 2 1 495f l 4 10.965 66E
091
NIICAzu PERtII1AIIAN XEIllENI'DRIAN n TKYAT
5J2.654.422
0 l 0 tl g 060t01 060202 c i 9 0l 9
PENYEL€NGGARAA]\ I'ROGRAM P]MPINAN KENE{;ARAAN DANKIPEMERINTAH4N IROGIL\MPTNCI]MBANCAN PERUMAHAN IEMBERDAYAAN PROGRAM KO}lUNNASPERUMAH'\N I'IJNYILINGCARAAN t,ROCRAM iJANKEPI]i!11]RINTATI'iN PIi!trII"ANKENECARAAI"
2 000000 3493411n 100{)00Lx}il El 1067:2
w2
KE]\IENTIIiIAN NECAR1PEMTIDADAN OL II R^GA
0ll0l0l 0 80 20 l 08ll2 oil 0 80 2 0 4 080205 0 89 0r 9
PROGRAM P[NG[MBANGAN KEIII]AXANPIMUDA DANKESERAS]AN PEMBINAAN PARTIS]P PROCRAM DANPENI\CKATAN AS1PIMUDA IENCET{BA\CAN PROGRAM KEEUAKAN DANMANAIEMEN OLAHRAGA PROCRIMPIMBIN_AAN DANPEMASyARAKATAN Ol-AITRAcA PININCKATA.Ii PROGRAM SA-RAh"A DAN|IIASAR NAOLAHRAGA PLNYILINGGARAAN PROaiRAM D N Kn'l.]MLiltIN PIMPINAN KENE(iARAAN IAll,AN
f63.39?60{l r 6 (Xxt0011 E801}]000 2l m0 0fi1 3025190q) 126r919ql IO9('(fi 1N
093
KOIIIISIPIi!{t]I'R NTJSANKORIJPSI
741.660.2$l
0 r 0 1r ? 0 t9 0 1 9 0t iil iil 0:t0u06
PLNINTiKATAN PROCRAM SARANA DANPRASARANA APA.RAIIJR NECARA PROCRANI PENYELENGGARAAN I'IMPINAN XIJNI]GARAAN DA}-KE?EI!{ERINTATIAN (ES DARANIiu(lrM t)ANilAM PENINCKATAN PROCRAM PENEGAKAN PROCRAM HLIKIJM DANHA]VI
5 l 5 0 51 t l l ] l l 0 2 ?7 E 6 2424il8.17 l r 8 7 8r 5 0
09{
BADAN REII^BII,IT^SIDANRDKO\STRUNSI N4D. \-IAS
IENY}.I-T,NGGARAAN 0 t 0 l 1 9 PROGRAM PIMPINAN DANKEPEMERINTAHAN KENECARAAN RE}IAEILITASI DANRFKONSTRUKSI \AD DANNIAS 0 l 9 0 0 1 PROGRAM
9.99E.612.E00 1 7 87 r 89 0 r 9 6200rr:rrJ99
[45
PERWAKII-^ND^ERAII(DPD) DE1VAN
2 8 r5 9 85 r l
0 r0 l 0 l 0 l 0 tr 3 0l0lrl 0 l 9 0r 9
I'ENYI]]\,1I'IJRNAd\ PRO6RAM DANP[NCUATANKELEMBAGAAN DEN{OKRASI AA\ SUMBIRDAYA IROCRAMPE\CI.-I-OI APARATLR I\,IANUSIA PR()6RAMI'F:NINCKAIAN SARA}iADANPR.lSARANA AI'ARATt]R NECARA PENYELENC(iAI,\AN PI[{PINANKINIGA!AAN DANKEPEMERIT"TAHAN PROORAM
5' E6.r900 l .|2 0r)0 1r 700100 I I l 86 2 15 l I 069 101.9{B
100
KOMIS] YTiDISIAL RI
0 l 0 30 5 0 39 0r 9
PROGRAMPENINGKATAN KINERJALEMBACAPFt(AI)II-ANDAN LLM[AGA PIlNEGAKANHUKUMLA]NNYA (ENEGAR N T]ANKET'FMERIN IROGRNVPI.;NYELTNCGAiAAN PIMP]NAN T I IAN
103
KOORDINASI NASIONALPDNAIicANAN trli\CANA IIADAN_
PEMUI-I] IANI)AIJRAH YANGTERKENA BE\:CANANASIONAL 0 L 0 6 l L PROGRAM PF]N YELt]NCGAiAAN DANKEPEMERINTAI]AN 0 L9 0l 9 PRO(iRAM PIMP]NAN KENECARAAN JL}ILAI{ BAGIAN^NCGARANKIiMIiNTERIANN]tGAIIA/IIMBAGA
60000r1t0 1 1 9 0 90 8 9 6L490n2 4 l ? 1 24 0 0 t91118r.)2 258.00.{.?44.6?6
143
Lampiran 7 MBNURI]T FUNGSI RINCIAN ANGGARANI}ELANJA PEMERINTAH PUSATT{HUN 2OO7 Cuta rupiah)
KODE
FUiiGSi/SiJBFUi{GSI
(1)
(2)
F'UNGSI PELA YA}IAN US{UNI 01 Sub FungsiLembagaEksekutifdan Legislatif, MasalahKeuangandan 01.01
J U LYILAII
(3) s0.056.0i7,2 20.492.525 ,4
Fiskal,sertaUrusanLN SubFungsi PelayananUmurn 01.03 Iptek SubFungsi PenelitianDasardan Pengembangan 01.04 Daerah SubFungsi Pembangunan 0l.06 SubFungsi PelayananUmum l-ainnya 01.90 FUNGSI PERTAHANAN 02 SubFulgsi PertahananNegara 02.01 SubFungsi DukunBanPertahanan 42.o2 SubFungsi BantuanMiliter LuaJ Ncgeri 02.03 Sub FungsiLitbang Pcrtahanan 02.04 Lainnya SubFungsi Perrahanan 02.90 FUNGSI KETERTIBAN DAN KEAMANAN 03 SubFungsiKepolisian 03.01 SubFungsi Penanggulalgan13encana 0J.o2 SubIiungsi Pernbinaanl{rrkrrm 0i 0'l Sub Fuogsi Ketertibal dan Keamananl-ainnya 03 90 FUNGSI EKONOMI 04 SubFungsi Perdagangan, Pengernbangan Usaba.Koperasidan UKM 04.01 Tcnaga Kcrja Sub Fungsi 04.o2 SubIrungsiPertRnian,Kehutanan,Perikaran dau Kelautan 04.03 SubFungsi Pengairan 04.04 SubFungsrBlhrn Bahaldlu Errergi 04.05 SubFungsiPertaInbangan 04.06 S u bF u n g s hi r d u s t rdia r rK o r r s u u k s i 04.o'7 SnbFungsiTransportasr 04.08 SubFungsi Telekomunikasi 04.09 SubFungsi Ekonomi Lainnya 04.90 05 05.01 05.03 05.04 05.05 05 90
t44
263.065,O 1.680,888,8 842.673,7 26.t'76.864,2 32.122.067,O 8.161.113,2 5.287.588,0 3r.500,7 99.7M,2 1 9 1 4 2t.6 0 , 8 29.210.737,0 9.688.067,0 tt6.587,'1 3.80963| ,2 r5.596.451,1 51.249.635,4 7.O7 4 371,5 Ll4l.906,0 10.507.429,8 4.638.583,1 3;109.1t2,2 L381.817,0 1.631.535,6 t8.292.8t2,2 r.560,152,0 6.31L916,0 5.418.493,0 389,389,l 284.665,7 3.120.82r,2 1,336.083,5 34'7.533,5
Lampiran 7
KODE
FUNGSVSUBFUNGSI
(1) (2) 06 FUNGST PERUNf,A.IIAN DAN FASILITAS UMUM 06,01 Sub Flngsi Pembangunan Perumahan 06.02 Sub FungsiPern!-..-rdal,aan KomunitasPermuLiman 06.03 Sub FungsiPenyediaanAir Minum 06.90 Sub FungsiPerumahandan FasilitasUmum Lainnya 07 FUNGSI KESEHATAN
JT]MLAII
(3) 10.659.4E1,9 t.309.209,4 1.693,340,5 4.890.334,3 17.461.Osr,z
Sub FungsiObat dan PerbekalanKesehatan
07.02 Sub FungsiPelayananKesehatanPerorangan 07.03 Sub IrungsiPelayananKesehatanMasyarakat o7.o4 Sub FungsiKependudukandan KeluargaBerencana 07.05 Sub FungsiLitbang Kesehatan 01.90 Sub FungsiKesehatanLainnya 08 FUNGSI PARIWISATA DAN BUDAYA 08,01 Sub FungsiPengembangarPariwisatadan Budaya 08.02 Sub FungsiPembinaanKepemudaandan Olah Raga 08.03 Sub FungsiPembinaanPenerbitandan Penyiaran 08.90 Sub FungsiPariwisatadan BudflyaLainnya (D FUNGSI AGAMA 09.01 Sub FungsiPeningkatanKehidupanBeragama $.02 Sub FungsiKerukunanHidup Beragama 09.03 Sub FungsiLitbang Agama 09.90 Sub FungsiPelayananKeagamaanLainnya trl
FUNGSI PENDIDtrKA,N
10.01 Sub FungsiPendidikanAnak Usia Dini r 0.02 Sub FungsiPendidikanDasar 10.03 SubFungsiPendidikanMenengah 10.04 SubFungsiPendidikanNon-Formaldan Informal I0.05 Sub FungsiPendidikanKedinasan 10,06 Sub Furgsi PendidikanTinggi 10,07 Sub Furgsi PelayananBartuan TerhadapPendidikan 10.08 Sub FungsiPendidikanKeagamaan i0,09 Sub FungsiLitbang Pendidikan 10,90 Sub FungsiPendidikanLainnya 11 FUNGSI PERLINDUNGAN SOSIAL 11.04 Sub FungsiPerlindungandan PelayananSosiatAnak-Annk dan Keluarga 1 1 . 0 5 Sub F-ungsiPemberdayaanPerempuan 11 , 0 6 Sub FungsiPenytluhan dan Bimbingan Sosiat 1 1 . 0 8 Sub FungsiBantuandan JaminanSosial I 1.09 Sub FungsiLitbang PerlindunganSosial 1 1 . 9 0 SIb FungsiPerlindungan SosialLainnya JUMLAH
6,440.189,0 5.084.780,0 468.025,9 238.556,s 4.177.671,1 1.676,26t,2 5511 Oq? ?
559.830,9 135.996,8 425.440,7 2.208.113,4 466.659,1 z't.t46,8 21,889,8 1.692.4r'7 ,l 54,067.138,4 4't8.'739,6 23.t4'.7.965,3 4.411.647 ,0 1.270.625,r 254.8',72,6 8.423.'7U,9 4.335.'790,0 t't'l.3&,6 610.952,0 10.955.417,3 3.n9.749,1 805.222,5 t2:7.225,1 562.O75,3 t.479.600,O 108.761 ,2 126,859,0
258.004.7 44,7
Lampiran8
Lampiran8 BELANJA KE DAERAH TAHTI}I 2M6 DAN 2OO7]) (rniliar rupiah) 2m6
(l)
AFBN
APEN.P
AItsN
l2J
(3)
(1)
?r6.592,& l.
DsEa Bt8tHlril l.
Pqint a. PojakPcneheiLm - Pasal2l b
Pasal2tn9OP
Pojrl(Bumid
Blxgu,Er
c. B?HTB 2. Sumb.r Deya dlln a. Minya} Budi c
d
n,
P€r|aDbturgdr UmuDr - IurunTetap - Rc,yltti
ILrun Hak Pengtttihann Huatl
-
Dntu Rebo^asi
L
OloDon Khu$s daD Peny€{uatar DaD,r OtotroDl Khtrsus I 2
33,06srs
n.lmJ2 t6135,79 tx 5|0,r'7 2 394,54
31,887,25 t5 941,55 lt 825,71
Pe.bedae sohr unsku di tr€lrkdg loru
terl,ide
?0.198,66 5 391.1i
54,22 2.735,5E
is,39600 l5 E2?,0? r 1.623,15 6 035,53 47,40 5,gEE,13
I @2,E6 369,94 27,79 605,t1
| 7 to.25 I 152,62 36,84 520,80
331,29
200.00
14s.664,!0
164767,40
11.s69.80
17.$4.10
3,477,12
4,OS?,r2
E,{51,85
2.913,28
3-18E,!6 2 913,28 575,0{)
4.045t5 1295]5 750,00
563,64
563,E4
4.406,10
2!0.E49,E1
!5E-?94,6{)
2m.059,52
JUMLAII
7 475,29 6.982,t5
r1.569,E0
OBls Mumi(PeBcrEsc DAU) Tlnrbahan OBls Inrras|lli(tu
tr- Drm P€Dy6ruiln
rl
6t.461,25
27.615,43 6065,92 5.600,38 465,51 t 1224,3r 4186,20
1r5.6U,2O
Irrm Alokasiunum
nL D.M Alokasi Khusus DsI!
59.563,69
5,26
angta P€njudnahm doltrh klrcna p€nbulatin
2 l Temasuk kekur0nganpembry&m DBH pnjMdan DBH SDA lahutr1000-2005scbcsrRp23l,4 Diiar l ) T€nMukDAH psldubtureanUDDDberuparoyalri dLd pendinuatr prorct<sjFilr,n8.es!r6 hasil prodntsi barubea scbcsd RD3.148.8mLiu Temasut k.kursngb Fnbsyaran DAK (Non,DR) rahm 2005 s.b€sF FpL,6 nrjlir
146
% seueih thd APBN ato6
% $lisib thd APBN-P 2006 (6)
r5A7
zst.!4,1s
26.23&28 6 000,98 5 51t,28 459,70 14957,20 5 280,10
1158,30
-
216.197,69
59.35&41)
2.348,68
Kclutuar - Proviti SumberD!!d Hthn
zw7
26,02 24,57 26,40 7,27
19,41 23.23 24,67 17,27
2,11 6,E7 -5.43 -7,O2
11,m -0,72 -1,71
152,05 I,J7 I54,96
116,65 5,62 116,90
4',1,65 62,03 6N,90 17,91 -39,63
7t),54 2tI,57 12,57 -39,63
ll,l3
13,13
47;7s
41,75
143,07
10t,58
36,E7
15,9E 13,13 30,43
66r,45
6E1,45
t1,&
t7,t6
Lampiran9 PEMBIAYAAN DEFISIT ANGGARAN TAHUN 2006 DAN 2OO7I) (miliar rupiah) 2m6
PEMBIAYAAI{ L
DAIAM
NEGERI
PerDrnkan lhl$m Ncgcri
lL Non-Perbankan Drlad Negcri r lliv
I
isNi(Neto)
i
Pencrimr0Privarisasi
n
Penrtnm
Modal NegamBUMN
APBN-P
r2)
Gl
$.911,0
55.257,7
APBN
(61
55.0683
EJ
23.026,7
r?.9065
t2.962,O
27.8863
37.35r2
,r2.106J
t 00tl,0
r 000,0
2 000,0
rm,0
100,0
I 000,0
I 19t.0
3 300,0
230,0
0,0
-2 195.0
-1300,0
0,0
3,3 -40,E
-200,0
0,0
-27,6 51,0
r2J
-
PI Pupuk Lkandar Mlda
0,0
r50,0
PT Perikaian Nusanrari
0,0
l5(,0
.
PT Kliring BcrjaDela Indonesitr
0,0
-130,0
-
PI Ke(as leces
o,o
-110,0
,t75,0
-
I,T Ken
0,0
-300,0
o.o
0,0
i000
-
Pt StnS H}?nE Se.i
0,0
Jm,0
0,0
0,0
lm.0
-
PT Pertani
0,0
-20,0
0,0
0.0
100.0
I'TKcrct,IApi Irdonesia(KAl)
0,0
, r00,0
- 100,0
0,0
tl,0
-
Pf Garudal,rdoNsi
0,0
500.0
-500,0
(,0
0,0
-
PI MeTaLiNrs llrd
0,(,
4500
-
PI Samm llinEembdSab Usaha
0,0
-15.0
-
PI Dirgrntter Indonesir
0,0
l,ctum PPD
Kraft Ac€h
Airunes
0,0
0,0
100,0
0,0
0,0
r00,0
00
59,I
0,0
0,0
100,0
_-50,0
0,0
233,3
-40.0
0,0
0,0
r00,0
0,0
-40.0
0,0
0,0
t00,0
0,0
0,0
100,0
- t 00,0
0.0
150,0 0,0
-
Irl Senen Kupans (Pc$cro)
0,0
-50.0
-
trl Industri Kcrcta Api
0,0
-40.0
PI Boma Bisma Irdr a
0,0
00
75.0
0,0
PT PerkcbufttDNusanGmXIV
0,0
0,0
.I00.0
0,0
0,0
l 500.0
-36,2
4t . 8
PLnj r\set Prog Rcsu Pc$an[xn
TAYA,IN LIIAR NEGERI, {N.IN)
Ptnjan|an Luar Ncg€ri (BruLo) I PinjammProgran 2 PinjamanProlek
u. Pcnbayaran Cicllan rokok Ulang LN PEMBIAYAT|1\ BERSIII l) Peftcdaansaiu ogka diLtli*rng
2350,0
2 5?9,5
:4 886,3
357',71,7
40 606,3
13,5
,2 000,0
-3 000.0
0,0
-28.482,2
-15.2?3,E
-14.555,4
35.i12,4
37.550J
40.214,6
9 900,0
l2 015,1
t62',75,0
-350,0
4 Duklngrn lrtmsLmklur
L
APBN
% Selisihlhd APBN.? ?006
'
3 SDratUhng Ncsai (Nero)
P[Nl
9o Selisih rhd APBN 2m,6
2007
64,4
34,8
l5 ?12,4
25415,3
23 999,6
,4,8
-5,8
.63.594,6
.s2.824,2
-54,E100
.l-1,8
3,8
22.430,8
3e983,9
40.5r2,9
80,6
koma terhadapangka penjxmtrlranadi'Lahkarcnapembularan
147
PRESIDEN REFUBLIKINDONESIA
UNDANG.UNDANGREPUBLIK INDONESIA NOMOR 18TAIIUN 2006 TENTANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BI]]LANJANEGARA TAHUNANGGARAN 2OO7
SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA
PRESIDEN REFUBLIK INDONESIA
UNDANG-UNDANGREPUBLIKINDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG ANCGARANPENDAPATANDAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN2OO7
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDENREPUBLIKINDONESIA. Menimbang :
a. bahwa dalam rangka melaksanakar amanat Pasal ?3 ayat (1) darr ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negaJa diajukan oleh Presiden setiap tahun untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah; b. bahwa APBN Tahr:rr Anggaran 2007 disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintdhal negara dan kemampuan dalam menghimpun FendaPatan nega-radalam rangka mendukung terwujudnya perekonomian nasional berdasarkan atas demokrasi ekononti dengan prinsip berkelanjutan, ehsiensi berkeadilan, kebersamaan, berwawasan lingkungan, kemandirien, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dal kesatuan ekonomi nasional; c, bahwa penyusunan APBN Tahun Anggara-n 2OO7 berpedoma;r pada Rencana Kerja Pemerintah tahun 2007 dalam rangka mewujudkan lndonesia yang arnan dan dan demokratis, diLn meningkalkan damai, adil kesejahteraa-nrakyat; d. bahwa pembahasan Ralcangan Undang-Undang APBN Tahun Anggaran 2QO7 antara Dewan Perwakilan Ralqrat bersama Pemerintah telah memperhatikan pertimba-ngan Dewan Perwakilan Daerah sebagaimala teftuang dalarn Surat Keputusan DPD Nomor 28/DPD/2OO6 tanggal 13 Juli 2006; e bahwa . .
PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA
- ze . bahwa berdasarkan pertimbanga-n sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b, c, dan d, perlu membentuk UndangUndang tentang Anggarar Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2007;
Meng.ingat i
1 . Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2) dan ayat (4), Pasal 23
ayat (I) dan (2), Pasal 3L ayat (4), dan Pasal33 ayat (1), {2), (3) dan (4) Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesiaTatrun 1945; 2 Undarg-Undaxg Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia TaJtun 1983 Nomor 50, Tambalar Lembaran Negara RePublik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 TaIun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Taiun 2000 Nomor 127, Tambahar Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3985); 3 , Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia {Lembaran Negara Republik [ndonesia Ta]tun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Talrun 2004 (Lemba,ran Negara Republik lndonesia Talun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembs-ranNegara Republik lndonesia Nomor 4357); 4 . Undang-Undang Nomor 2I Tahun 2001 rentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negala Republik lndonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran NegaraRepublik IndonesiaNomor 4151); 5 , Undaig-Undaig Nomor 24 Ta-hun 2002 tentang Surat Utang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 110, Tambahan L€mbaran Negara Republik lndonesiaNomor 4236); Undang-UndangNomor 17 Tahun 2003 tcntang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesiaNomor 4286);
7 . Undang-Undalg Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4297); 8. Undartg-Undang
PRESIDEN REPUELiK INOONESIA
-\).
8 . Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t.;ntang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Reprrblik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan l,embaran Nega-ra Republik lndonesia Nomor 4301); 9 . Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OQ4 tentang Perbenda-haraal Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraRepublik IndonesiaNomor 4355); I 0 . Undalg-Undang Nomor 10 Tahun 2OO4 tentang Pembentukan Peraturan Petr-indang-undangan (Lembaran Negara RepubLik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4389): 1 1 , Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2OO4 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4400):
12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Taiun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik IndonesiaNomor 4421); 1 3 . Undarrg-Undang Nomor 32 Tahun 20Q4 tentang Pemerinte-han Daerah (Lembaran Nega-ra Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepublik IndonesiaNomor 4437); t 4 . Undang-Undalg Nomor 33 Tahun 2QQ4 tentang Perimbalrgall Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (l.embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 1 5 . Undarg-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (l€mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lenbara:r Negara Republik IndonesiaNomor 4633);
Dengan
PFESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILANRAKYAT REPUBLTKINDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MEMUTUSKAN: MenetapKan : UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATANDAN BELANJA NEGARATAHUN ANGGARAN2007. Pasal I Dalam Undang-Undang ini, yang dimaksud dengan: 1.
Pendapatan negara dan hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari dalam negeri dan luar negeri.
2.
Penerimaan perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri dalr pajaft perdagangan internasional.
3.
Pajak dalam negeri adalsl semua penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan, paja-k pertambahan nilai barang dan jasa dan pajal< penjua.lan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan, cukai, dan pajak tainnya,
4.
Pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara yang berasal dari bea masuk dan pajak/pungutan ekspor.
5.
Penerimaan negara bukan pajak adalah semua penerimaan yang diterima negara dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba badan usaha milik negara serta penerimaal negara bukan pajak lainnya.
6.
Penerimaan hibah adalah semua penerimann negara yang berasa-l dari sumbangal swasta dalam negeri serta sumbangan lembaga swasta dan pemerintah luar negeri.
7,
Belanja negara adalah semua pengeluaran negara yants digunakan untuk membiayai belanja pemerintah pllsat dan belanja ke daerah. 8, Belanja
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-5Belarja pemerintah pusat menurut organisasi adalah semua pengeluaran negara yang dialokasikan kepada kementerian/lembaga, sesuai dengan program-program yang akan d!jalankan. Belanja pemerintah pusat menurut fungsi adalah semua pengeluaran negaJa yang digunakai untuk menja-lalk8n fungsi pelayanan umum, fungsi pertaianan, fungsi ketertiban dan keamanal, fungsi ekonomi, fungsi lingkungan hidup, fungsi perumatrarr darl fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata dan budaya, fungsi agama, Iungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial. 1 0 . Belanja pemerintah pusat menurut jenis adalah semua pengeluaran negara yarB digunakan untuk membiayai belaija pegawair belanja baralg, belalja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain.
L
1 1 . Bela:rja pegawai adalah semua pengeluaran negara yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah pusat, pensiunan, anggota Tentara Nasional Indonesia/ Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan pejabat negara, baik yang berfugas di dalarn negeri maupun di luar negeri, sebagai imbalal atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. 10
Belanja barang adalah semua pengehrlrs1 negara yang digunakan untuk membiayai pembelian barang dan jasa yang habis pakai untuk memproduksi barang (tan jasa, baik yalg dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan.
1 3 , Belalja modal adalah semua pengeluaran negara yang dilakukar dalam rangka pembentukan modal dalam bentuk taneh, peralatan dan mesin, gedung dan balgunal, jaringan, serta dalarn bentuk flsik lainnya. 1 4 . Pembayaran bunga utang adalah semua pengelualan negara yang digunakan pembayaran atas kewajiban untuk penggunaan pokok utang Qtincipal outstandind, baik utang dalarn negeri maupun utang lua-r negeri, yang dihitxng berdasarkan posisi pinjamal. 1 5 , Subsidi adalal alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan/ lembaga yang memproduksi, menjual, mengekspor, atau m€ngimpor barang da:r jasa, yang memenuhi hajat hidup ora:rg banyak sedemikian rupa, sehingga harga jualnya dapat diiangkau oleh masvaiakat. 16. Belania
PRESIDEN REFUBLII{ INDONESIA
-6-
hibah adalah semua pengeluarln negara dalam bentuk transfer uang/barang yang sifatnya tidak wajib kePada negara lain atau kepada organisasi internasional. 1 7 . Bantua-n sosial adalah semua pengelualan negara dalam bentuk transfer uang/barang yang diberikan kepada masyarakat melalui kementeria;r/lembaga, guna melindungi dari tedadinya berbaga-irisiko sosial. i 6 . Belarja
1 8 , Belanja lain-lain adalah semua pengeluaran atau belanja pemerintah pusat yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis belanja sebagaimana dimaksud pada angka 11 sampai dengan arL+ka17, dan dana cadangaa umum. 1 9 . Belaaja ke daerah adalah semua pengeluaran negara untuk membiayai dana perimbangai serta dalta otonomi khusus dan penyesuaian. perimbangan adalah dana yang bersumber dart pendapatan APBN yang dia-.lokasikankepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, yang terdiri atas da-na bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus, sebagaimana dimaksud da.lam Undalg-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbalgan Keuangar antaJa Pemerrnt€-h Pusat dan Pemerintahan Daerah.
2 Q . Dana
2 1 . Dana bagi hasil, selanjutnya disingkat DBH adalah dana yang bersumber dari pendapatal APBN yartg dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasr, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangai Keuargan a-ntara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, 2 2 . Dana alokasi umum, selanjutnya disingkat DAU adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhrtn daerah dalam rangka pelaksanaan desentra-lisasi, sebagaimana dimaksud dalam Undaag-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan entara Pemertntah Pusat dan Pemerintahan Daerah. 2 3 . Dana alokasi khusus, selanjutnya disingkat DAK adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu denqan tujuarr untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupalan urusan daerah dan sesuar
FTTESIDEN REPUBLIK INDONESI
-(dan sesuai dengan prioritas nasional, sebagaima:ra dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbanga:r Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Feri:'erin'',ahanDaerah, 2 4 . Dana otonomi khusus dalt penyesuaian ada-{ah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan otonomi khusus suatu daerah, sebagaimana ditetapka.n dalam Undallg-Undang Nomor 2l Tahun 2O01 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, dan penyesuaian untuk beberapa daerah tertentu yang menerima DAU lebih kecil dari tahun anggaran sebelumnya,
25. Sisa kredit anggaran adalah sisa kewajiban pembiayaan program-prograln pembangunan pada akhir tahun anggaran,
26. Sisa lebih pembiayaan anggaran ada.lah selisih lebih antara realisasi pembiayaan dengan realisasi deltsit a;rggaran yang terjadi. 2 7 . Pembiayaan defisit anggalan adalah semua jenis pembiayaan yang digunakan untuk menutup dehsit anggaran negara dalam APBN. 28. Pembiayaa.n dalam negeri adaiah semua pembiayaan yang berasal dari perbankan dan nonperbankaa dalam negeri 5'ang meliputi hasil privatisasi, penjualan aset perbankan dalam rangka program restrukturisasi, surat utang nega-ra, dajr dukungan infrastruktur. 2 9 . Surat utang negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga daJI pokoknya oleh Nega-raRepublik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Nega-ra.
30. Dukungan infrastruktur adalah dukungan Pemerintah dalam bentuk kompensasi Iinansial dan/atau kompensas.i dalam bentuk lain yang diberikan oleh Pemerintah kepada Badan Usaha melalui skema pembagian risiko dalam pelaksanaan proyek kerjasama penyediaan infrastruktur, 3 1 , Pembiayaan luar negeri bersih adaiah semua pembiayaan yang berasal dari penarikan utang/pinjamal luar negeri yartg crdiri dari pinjaman progran dan pinjaman proyek, dikurangi dengan pembayaran cicilan pokok utang/pinjaman luar negeri, Pinjaman program adalah nilai lawan rupiah dari pinjaman luar negeri dalam bentuk valuta ariing yang dapat dimpiahkan, 33. Pinjaman .
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-u33. Pinjaman proyek adalah pinjaman luar negcri yang digunakan untuk membiayai kegiatar pembangunan tertentu, 34. Talun Anggeran 2007 meliputi masa 1 (satu) tahun terhitung mulai dari tanggal l Januari sampai dengan tanggal 01 Desember2OO7. Pasal 2 ( 1 ) Angga-ran Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran
2007 diperoleh dari sumber-sumber: a. Pelierimaffi perpajakan;
b. Penerimaan negara bukan pajak; dan c. Penerimaan hibah,
(2) Penerimaan perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (l)
huruf a direncanalan sebesar RpSO9.462.oob,0oo.dOO,oo (lima ratus sembilan triliun empat ratus enam ouluh dua miliar rupiah), (s) Penerimaar negara bukan pa.jak sebagaimana dimaksud pada (1) ayat huruf b direncalakan sebesar Rp2IO.926.957.783.000,00 (dua rarus sepuluh triliun sembilan ratus dua puluh enam miliar sembiian ratus lima puluh tujuh juta tujuh ratus delapan puluh tiga ribu rupiah), (4) Penerimaan.hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf c direncanakan sebesar Rp2.668.96S.000.i)00,00ldua' triliun enam ratus enam puluh delapan miliar sernbilan ratus enam puluh lima juta rupiah).
(s)
pasal 3 { l ) Penerimaan perpajakan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2) terdiri dari: a. Pajak dalam negeri; dan b. Pajak perdagangan internasional. (2) Penerimaan
PRE5It)EN REPUELIK INDONESIA
-Y-
(2) Penerimaa:r pajal< dalam negeri sebagaimana dimaksud a pada (1) huruJ direncanal
(3) Bagian pemerintah atas laba bada:r usaha milik negara sebagaimana dimalsud pada ayat (l) huruf b direncana.kan sebesar Rp19.100.000.000.000,00 (sembilan belas triliun seratus miliar rupiah). (4) Penerimaan negara bukan pajak lairrnya sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf c direncana-kan sebesar Rp45.570.043,783,000,00 (empat puluh lima triliun lima ratus tujuh puluh miliar empat puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh tiga ribu rupiah). (5) Rinciar penerimaan nega-ra bukan pajak Tahun Anggaran 2007 sebagaimana dimaksud pada ayat (2j, ayat (3), dan ayat (4) adatah sebagaimana tercantum dalam penjelasan ayat ini.
Pasal 5
PR ESIDE N R E P U B L I K I N D O N ES I A
- 10 Pasal 5 {l)
Anggarall Belanja Negara Tahun Anggaran 2007 terdiri dari: a. Anggaran belanja pemerintah pusat; dan b, Anggaranbelanja ke daerah,
(2) Anggaran belanja pemerintah pusat sebagaimana dimaksud a direncenakan sebesar pada huruf ayat {1) Rp5o4.776.199.968.000,00(lima ratus empat uiliun tujuh ratus tujuh puluh enam miliar seratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus enafl puluh delapan ribu rupiah).
(3) Anggaran belanja ke daerah sebagaimala dimaksud pada ayat (l) huruf b direncanakan sebesarRp258.794,599,050.000,00 (dua ratus lima puluh delapal triliun tujuh ratus sembilan puluh empat miliar lima rarus sembilan puluh sembilan juta lima puluh ribu rupiah). anggaran belanja negara Tahun Anggaran 2007 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) direncanakansebesarRp763.570.799.0 18.00O,O0{tujuh ratus enam puluh tiga triliun lima. ratus fujuh puluh miliar tujuh ratus sembilan puluh sembilar juta delapan belas ribu rupiah),
(4) Jumlah
Pasal 6
( r ) Anggajar
belanja pemerintah pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dikelompokkan atas: a. Belanja pemerintah pusat menurut organisasi; b. Belanja pemerintah pusat menurut fungsi; da-n c. Belarja pemerintai pusat menurut jenis belanja.
( 2 ) Belanja pemerintah pusat menurut organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat {1) huruf a direncanakan sebesar Rp504,776.199.968.000,00 (lima ratus empat triliun tujuh ratus tujuh puluh enarn miliar seratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh delapan ribu rupiah). (3) Belanja pemerintah pusat menurut fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat {1) huruf b direrrcanakan sebesar Rp504.776.199.968.000,00(lima ratus empat triliun tujuh ratus tujuh puluh enam miliar seratus sembilan puluh sembilal juta sembilan ratus enam puluh delapan ribu rupiah). (41Belanja . . .
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
(4) Belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja sebagaimala dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp5Q4.776.I99.968.000,00 (lima ratus empat triliun tujuh ratus tujuh puluh enam miliar seratus sembilan puluh sembilan juta sembilal ratus enam puluh delapan ribu rupiah). {5) Rincian lebih lanjut dari anggaran belanja pemerintah pusat menurut unit organisasi/ bagian anggaran dan menurut program/l{egiatsn dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat denga:r Pemerintah, Pasal 7 (1) Anggaran belanja pemerintal pusat menurut jen.is belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Belanja pegawai; b. Belanja barang; c. Belanja modal; d. Pembayaran bunga uta-ng; e. Subsidi; f, Belanja hibah; g. Bantuan sosial; dar h. Belalja lainlain. (2) Rincian anggaran belalja pemerinlah pusar Taiun Anggaran 2007 menurut organisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), menurut fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), dan menurut jenis belanja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4), diatur lebih lanjut dalam Peraturan Presiden yang menjadi lampiran yang tidak terpisahkal dari Undang-Undang ini yang ditetapkan paling lambat targgal 30 November 2006. Pasal 8 ( 1 ) Peruba}tal
rincian lebih lanjut dari e-nggaran belanja pemerintah pusat berupa: a. pergeseran anggaran belanJa: (i) antarunit ofganisasi dalam satu bagi,ln anggaran; (ii) antarkegiatan satu prograln sepanjang daiam pergeseran tersebut merupakan hasil optimalisasi; dan/ atau (iii) antarjenis belanja dalam satu kegiatan. b. perubaharr .
P R E S I O EN REPUBLIK INDONESIA
b. perubahan anggaran belanja yang bersumber dari peningkatan penerimaan negara bukan pajak {PNBP);dan c. perubahan pagu pinjaman dan hibah luar negeri (PHLN) sebagai akibat dari luncuran PHLNj ditetapkan oleh Pemerintah.
l2l Perubahan rincial
belalja pemerintah pusat sebagaimana dimaksud pada ayai (1) dapat dilel
( 3 ) Perubahan rincian belanja pemerintah pusat sebagaimana pada dimaksud ayat (1) depat dilakukan antarprovinsi/kabupaten/kota untuk kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh unit organisasi di tingkat pusat maupun oleh instansi vertikalnya di daerah, (4) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2), dan (3) dilaporkaa Pemerintah kepada DPR sebelum dilaksanal
(21 Dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesar RpZ50.342,751.050.000,00 (dua ratus lima puluh triliun tiga ratus empat puluh dua miliar tujuh ratus lima puluh satu juta lima puluh ribu rupiab).
{3) Daxa
otonomi khusus darr penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b direncanalan sebesar Rp8.451.848.000.000,00(delapan triliun empat ratus lima puluh satu miliar delapan ratus empat puluh delapan juta rupia}tl.
Pasal 10
F F E 5 I D EN REPUBLIK INDONf SIA
_ i3 Pasal 10 ( 1 ) Dana perimbangan sebagaimana dimaksud da.lamPasal g avat (1) huruf a terdiri dsJi: a. Dana bagi hasil; b. Dana alokasi umum; dan c, Dana a.lokasikhusus.
(21 Darta bagi hasil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a direncanakan sebesarRp68.461.251.050.000,00{enam puluh delapaa triliun empat ratus enam puluh satu miliar dua ratus lima puluh satu juta lima puluh ribu rupiah). (3) Dala alokasi umum sebagaimana dimalsud pada ayat (l) huruf b direncanakaa sebesar Rp 164.787.4OO.OOO.00O,OO (seratus enam puluh empat triliun tujuh ratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus juta rupiah), (4) Dala alokasi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c direncanakan sebesar Rp 17.094.10O,OOO,OOO,OO (tujuh.belas triliun sembilan puluh empat miliar seratus juta ruplanJ.
(s) Pembagian Iebih
lanjut dana perimbangan dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuargan anta-ra Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
(6) Rincian dana perimbangan Tahun Anggaran 2OOT sebagaima-nadimaksud pada ayat l2), ayat (3), dan ayat {4) adalah sebagaimana tercantum dalam penjelasan ayat ini, Pasal 11 { 1 ) Dana
otonomi khusus dan penyesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat {11huruf b terdiri dari: a. Dara otonomi khusus; dair b. Dana penyesuaian.
l2l Dana otonomi khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a direncanal
(3) Dana penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf b direncanaken sebesar Rp4.406.100.000.000,00 (empat triliun empat ratus enam miliar seratus juta rupiah). Pasal 12
FRESIDEN R E P U B L I K I ND O N E S I A
Pasal 12 ( 1 ) Jumlalr Angga:'ar Pendapatan Negara dan Hibah Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp723.O57.922.783.000,00(tujuh ratus dua puluh tiga triliun lima puluh tu.1uhmiliar sembilan ratus dua puluh dua juta tujuh ratus delapan puluh tiga ribu rupiah), sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat {5), lcbih kecil dari jumlah Anggaran Belanja Negara sebesar Rp763.57O.799.018.OOO,OO (tujuh ratus enam Fuluh tiga triliun lima ratus tujuh puluh miliar tujuh ratus sembilan puluh sembilan juta delapan belas ribu rupiah), sebagaimana dimaksud dalam Pasa-l 5 ayat (4), sehingga dalam Tahun Anggaran 2OO7 terdapat Defisit Anggaran sebesar Rp40.512.876.235.000,00(empat puluh triliun lima ratus dua belas miliar delapan ratus tujuh puluh enam juta dua ratus tiga puluh lima ribu rupiah), yang akan dibiayai dari PernbiayaanDelisit Anggaran,
(21 Pembiayaaa Deflsit
Anggaran Tahun Anggaran 2OO7 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari sumbersumberl a. Pembiayaan dalam neqeri sebesar Rp55.068.296.235.000,00(lima puluh lima triliun enam puluh delapan miliar dua ratus sembilan puluh enam iuta dua ratus tiga puluh lima ribu rupiah); b, Pembiayaan luar negeri bersih sebesar negatif Rp 14.555.420.000. OOO,OO (empat belas triliun lima ritus lima puluh lima miliar empat ratus dua puluh juta rupiah). (3) Rincian Pembiayaan Defisit Anggaran Tahun Anggaran 2007 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam penjelasan ayat ini. Pasal 13 (1) Pada pertengahan Tahun Anggaran 2007, pemerintah men]rusun Laporan tentang Realisasi pelal<sanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 20OZ Semester Perta_rna mengenai: a. Realisasi pendapatan negara dan hibah; b, Realisasi belarja negara; dan c. Realisasi pembiayaan defisit anggaran. (2) Dalam . ,
PRESIDEN R E P I I B L I K I ND O N E S { N
-
lc
-
{2) Dalam laForan sebaga.imana dimaksud pada ayat {1) Pemerintah menyertakan prognosa untuk 6 (enam) bulan berikutnya. (3) Laporan sebagaim€na dimaksud pada ayat (l) dan ayat (2) disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat paling lambat pada akhir bulan Juli 2007, untuk diba}la.s bersama antara Dewan Perwakilan Ral
c. Keadaart
PFESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-16c. Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran organisasi, anta-rProgram, dan/atau ungg"ran- attia.tlnii antarjenis belanja; d. Keadaan yalg menyebabkan saldo anggaran lebih tahununtuk harus digunakan anggaran sebelumnya tahun pembiayaan anggaran Tahun Anggaran 2007
berakhir.
rasar r / Tahun Anggaran 2OO7 berakhir, Pemerintah men1rusun Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Angga-ran Pendapatan dan Belanja Neg€-raTahun Anggaran 2007 berupa Laporan Keualgan Pemerintal Pusat. Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (I) disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan,
( 1 ) Setelah
t2J (3)
Pasal 18 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal I Januari 2007 .
Agar
P R E S I D EN REPUBLIK INDONESIA
Disahkan di Jakarta pada tanggal 15 NoPember 2006 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd DR, H, SUSILO BAMBANC YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Nopember 2006 MENTERI HUKUM DAN IIAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESTA, ttd HAMID AWALUDIN LEMBAMN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN 2006 NOMOR 94
Saliran sesuai dengan aslinya SEKRETARIATNEGARARI Perunderg-undangan dan Industri,
l[ttRTI,
gll,, llA, MIlr