Umat Katolik Indonesia di Toronto & Sekitarnya
http://www.uki.ca
Mewartakan Iman dan Kasih
April 2009 / No. 215
Pada bulan Maret yang lalu adalah hari yang sangat bersejarah bagi umat Katolik di Africa sebab untuk pertama kalinya benua ini mendapatkan kunjungan resmi Paus. Akan tetapi kunjungan Paus Benedictus XVI ini menimbulkan polemik yang sangat hebat dari banyak negara Africa, Perancis, Jerman, dllnya juga dari pihak Unicef atas komentar Paus soal condom. Beliau singkatnya mengatakan bahwa condom tidak memecahkan persoalan AIDS akan tetapi justru menimbulkan banyak masalah. Di antara kita yang mengikuti perjalanan Paus ke Africa mungkin juga tidak sepaham dengan pernyataan Paus kita ini. Paus Benedictus XVI sebenarnya hendak menunjukkan persoalan dasar mengapa timbul persoalan AIDS ini, yaitu kurang berakarnya iman dalam diri seseorang yang kemudian menimbulkan kebiasaan yang salah dalam perilaku sexualitasnya. Maka adalah sangat baik mencermati ajakannya ini yaitu memperbaharui dan memperdalam iman akan Tuhan dan menyelaraskan perilakunya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain sesuai dengan imannya. Hal ini diyakini menjadi cara yang ampuh untuk melawan penyakit AIDS. Penegasan Paus Benedictus ini kiranya tidak hanya berlaku untuk mengatasi persoalan AIDS saja, akan tetapi juga untuk menjawab bermacam persoalan yang muncul dalam kehidupan kita di jaman modern ini. Sebenarnya banyak persoalan yang kita hadapi sekarang ini (kalau kita perhatikan dengan cermat) sebagian besar disebabkan karena hidup kita tidak berdasarkan apa yang kita imani. Ada suatu jurang antara iman dan perbuatan/perilaku. Di satu sisi kita menyatakan sebagai seorang yang beriman akan tetapi di sisi lain praktek kehidupan kita semakin jauh dari apa yang kita imani. Maka ajakan untuk kembali memperkuat dan hidup berdasarkan iman menjadi suatu ajakan yang sangat perlu kita perhatikan untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul di dalam kehidupan kita saat ini. Dan hal itu sungguh amat tepat dengan peristiwa Paska yang sedang kita rayakan ini. Paskah selalu mengundang kita untuk ikut bangkit bersama Yesus. Bangkit dari kelesuan dan kebiasaan hidup yang bertentangan dengan semangat dan ajaran Yesus yang selama ini kita imani, sebagai jalan untuk memperoleh kedamaian, kebahagiaan, dan keselamatan di dunia ini maupun di surga nanti. Untuk hal ini Paulus dalam Roma 6:1-14 menuliskan alasan dasar mengapa kita harus hidup berdasarkan iman akan Yesus, sebab Yesus telah memberikan jaminan kehidupan baru sebagai anak Allah lewat peristiwa salib dan kebangkitan-Nya. Persoalannya: kita hidup dalam masyarakat yang semakin tidak menghiraukan nilai-nilai kebenaran yang diajarkan oleh agama, bahkan agama itu sendiri semakin ditolak keberadaannya. Dalam suasana yang demikian ini, apa yang bisa kita lakukan? Kalau kita mengacu kepada apa yang dikatakan Yesus dalam Matius 5:1-12 maka pilihan untuk menjadi seorang murid Yesus menuntut suatu keberanian untuk hidup berbeda dengan arus yang ada di masyarakat saat ini. Keberanian semacam inilah yang Yesus harapkan ada dan berkembang dalam diri siapa saja yang mengaku diri sebagai murid-Nya, yang hidup dalam tatanan masyarakat yang lebih condong: mengagungkan dirinya sendiri, meteri-harta, gengsi, pangkat, kenikmatan, kemewahan, kedudukan, kebebasan yang tak terbatas, ilmu pengetahuan, dllnya. Dalam suasana yang demikian ajakan Lukas 13:1-5 dan kemudian ditegaskan kembali oleh Paus Benedictus XVI, dengan cara pengungkapan yang berbeda, menjadi sangat penting dan mendesak untuk dilakukan. Dengan cara inilah kita mestinya memaknai Paska, sehingga Paska tidak hanya terjadi di dalam Gereja/Altar/Liturgi yang indah saja akan tetapi sungguh membawa sebuah keselamatan, pembebasan, dan pemecahan atas banyak persoalan yang ada di sekitar kehidupan kita di dalam interaksi kita dengan orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Akhir kata dalam kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan selamat Hari Raya Paska kepada segenap warga dan simpatisan UKI di mana pun berada. Kristus telah bangkit dan memberikan jaminan keselamatan abadi untuk kita semua. Alleluya....Alleluya.......
Teriringsalam dan berkatku:Rm. Aegi SCJ.
1
Gereja St. Anselm’s Church. 1MacNaughton Rd. (Bayview & Milwood). Toronto. ON M4G 3H3. Ph: (416) 485-1792. Subway Stn: Davisville Redaksi Angelina Hanapie,
[email protected] Juliana Wibowo,
[email protected] Yusup,
[email protected] Penasehat: Romo Aegidius M Warsito SCJ. Alamat Redaksi:c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd., Toronto, ON M6R 1M8
Pastor Pamong Deacon
: Rm. Aegidius M Warsito SCJ (416) 879-5944
[email protected] : Deacon Val Danukarjanto (416)497-2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA PERIODE 2007 - 2010 Koordinator Sekretaris Bendahara Wilayah Timur Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Wilayah Barat Ketua Wilayah Seksi Liturgi Seksi Bina Iman Seksi Sosial Seksi Rumah Tangga Bidang Khusus Seksi Kesenian Mudika Pelaksana Khusus Altar Server Usher Persekutuan Doa Sel KTM
: Rudy S. Budi Hartono
[email protected] : Angelina Hanapie
[email protected] : Lanny Hidajat
[email protected]
(905) 814 8475
: Christine Budihardjo
[email protected] : Catherine Hartono
[email protected] : Hendry Wijaya
[email protected] : Janto Solichin
[email protected] : Marina Sardjono
[email protected]
(647) 895-7089
: Albert Tee
[email protected] : Lenny Adisuria
[email protected] : Christine Tanuwijaya
[email protected] : Angela Tedjo
[email protected] : Sari Djunaedi
[email protected] : Bambang Micha Djaja
[email protected] : Anthony Renditya
[email protected]
: Rudy Oentoro
[email protected] : Samsudin Tjokro
[email protected] : Iis Adisuria
[email protected] : Veronica Foe
[email protected]
PenerimaanLaporan dari biaya rekoleksi Keuangan $ 1,607.00
Bulan Maret 2009 Total penerimaan Kolekte Iklan Rekoleksi (Pendaftaran) Pengeluaran Rent St Anselm's Church Biaya Rumah Tangga SCJ / Romo/ Stipendium Seksi Rumah Tangga Seksi Liturgi Biaya Keperluan Sekretariat Rekoleksi (Konsumsi + Stipendium) Total pengeluaran SURPLUS
$ 4,321.82 $ 3,642.82 $ 168.00 $ 511.00 $
600.00
$
610.97
$ 172.54 $ 81.36 $ 192.40 $ 1,320.32 $ 2,977.59 $ 1,344.23
Terima kasih atas sumbangan Anda, Tuhan memberkati.
(905) 814-5644 (905) 819-8697
(416) 756-9555 (905) 887-9546 (905) 948-9251
“ Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu “ 1 Korintus 15:14
Kepada, Seluruh Umat Katolik Indonesia,
(416) 284-4707
Bersama ini Dewan Pastoral dan Dewan Pengurus UKI mengucapkan:
(905) 824-1168
Selamat Hari Raya Paskah 12 April 2009
(905) 821-3385 (905) 819-9077 (905) 816-0765 (647) 722-2272 (416) 733-7989 (905) 948-9251 (416) 524-7839 (905) 770-3878 (905) 858- 4658 (905) 763-1522
2
uP cOMING eVENTs APRIL 26, 2009 – SUNDAY Misa, Paskah Minggu III
MAY 10, 2009 - SUNDAY
"Christ The First Fruits" CANADIAN NATIONAL CATHOLIC CHARISMATIC CONFERENCE 2009 June 26 – 29, 2009.
Misa Paskah Minggu V & Mother’s Day
MAY 30, 2009 – SATURDAY, ZIARAH ke MARTYR SHRINE MIDLAND Di penutupan bulan Maria, UKI akan mengadakan ziarah. Acara dimulai dengan rekoleksi singkat pada jam 11:00 pagi kemudian dilanjutkan dengan acara makan siang, acara bebas dan ditutup dengan misa bersama pada jam 3:00 siang. UKI tidak menyediakan transportasi, Umat datang langsung dengan kendaraan masing-masing ke tempat ziarah. The Martyrs’ Shrine Highway 12, Midland, Ontario. Fee: $3.00 – Day Pass per person (10 and over)
MAY 15-17, 2009. SEMINAR DASAR HIDUP KRISTIANI Persekutuan Doa Karismatik Katolik UKI akan mengadakan Seminar Dasar Hidup Kristiani. Pendaftaran dan keterangan lebih lanjut harap menghubungi: Deborah Soesanto (647) 3437858, email:
[email protected] atau Oscar Febrianes (647) 281-9777, email:
[email protected]
CAMPING UKI, 17-19 JULI 2009 “AWENDA”, silakan register online
di: www.ontarioparks.com/ENGLISH/reservations.ht ml . Keterangan lebih lanjut hubungi Albert Tee atau Christine Budihardjo.
HOW TO ACCESS BERITA UKI ONLINE ?
Email, dengan bergabung dalam mailing list Berita UKI. Caranya: kirimkan email kosong Ke:
[email protected] Website UKI, click: www.uki.ca >Berita UKI>Berita UKI Edisi ( click pada bulan yang bersangkutan).
Speakers: Archbishop Thomas C. Collin, Mos. Rev. Bishop Sam Jacobs, Bishop Richard J. Grecco, Rev. Dr. Peter Coughlin, Deacon Carlos Nogueira, Michelle Moran. Opening Mass at: St. MICHAEL’S CATHEDRAL Conference Venue at: DIRECT ENERGY CENTRE – HALL C at the CNE, Toronto. Ticket Price: $ 50.00 (Meals not included, bring your own or buy food on location).
Registration: Benny Soesanto (647) 343-7858
[email protected] visit: www.CCRCTOR.COM for detail program and activities. CARASSAUGA FESTIVAL of CULTURES ! Dalam rangka mensukseskan festival kebudayaan Indonesia, KJRI Toronto memohon partisipasi dari Umat Katolik Indonesia untuk berparade dengan berpakaian traditional Indonesia. Baju daerah disediakan oleh pihak KJRI, jumlah peserta tidak dibatasi – semakin banyak semakin meriah! Informasi parade:
Minggu, 17 Mei 2009. Jam 10:00 am – 12:00 noon Tempat: Square One, Mississauga Bagi yang berminat harap menghubungi Ketua Seksi Kesenian UKI, Bambang Micha Djaja (416)733-7989, email
[email protected]
FASHION SHOW, TRADITIONAL COSTUME! KJRI Toronto memohon partisipasi umat, 4 pria dan 4 wanita, usia antara 16-25 tahun untuk mengisi acara peragaan busana daerah pada tanggal 20 Mei 2009. Acara dimulai dari jam 6:00-9:00 pm namun peserta fashion show harus tiba di kantor KJRI jam 3:00 sore untuk persiapan make-up. Bagi yang berminat harap menghubungi Sdr Bambang Micha Djaja (416)733-7989, email
[email protected] 3
“H
ai istri, tunduklah kepada saudaramu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala istri sama seperti Kristus
adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihanilah istrimu sebagaimaa Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Demikian juga suami harus mengasihi istrinya sama seperti tubuhnya sendiri:Siapa yang mengasihi istrinya mengasihi dirinya sendiri. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatnya, sama seperti Kristus terhadap jamaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. Bagaimanapun juga bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya.”(Efesus 5:22-33) Melalui perikopa ini St. Paulus hendak mengatakan bahwa persatuan seorang Kristen dan Yesus sedemikian eratnya sehingga seolah-olah yang satu tercangkokkan pada yang lainnya. Paulus melihat bahwa hal itu serupa pula dengan persatuan antara suami dan istri. Dua orang menjadi satu. Tiap orang tahu bahwa bagian-bagian dari suatu tubuh tidak dapat memberontak atau tidak taat kepada seluruh pribadi. Demikian pula suami-istri hendaknya saling mengasihi dan “tunduk” kepada satu sama lain. Paulus melihat bahwa suami dan istri secara penuh dipersatukan dan bekerja secara harmonis dalam Tuhan dan tidak terlibat dalam perbutan kekuasaan satu terhadap yang lain. Dalam Tubuh Mistik Kristus setiap anggota mempunyai fungsi atau tugas yang harus dilaksanakannya. “Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam jemaat: Oleh: Rm Aegi SCJ pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar” (I Korentus12:28). Kita yakin bahwa sakramen-sakramen merayakan panggilan kita dalam Umat Allah yang berziarah dan memberikan kepada kita rahmat untuk menghayati panggilan itu. Sakramen Perkawinan memberikan panggilan sebagai suami-istri dan orang-tua. Oleh karena itu, para suami-istri Kristen mempunyai suatu sakramen khusus yang cocok bagi mereka untuk menjalankan tugas penting mereka. Sakramen Perkawinan menguduskan kasih kodrati pria dan wanita, mengangkatnya dari tatanan kodrati ke tatanan adikodrati dan menjadikannya sebagai sarana rahmat Tuhan. Hubungan yang erat antara kehidupan perkawinan dengan kasih telah ditetapkan oleh Pencipta dan ditingkatkan mutunya oleh kasih-Nya. Hal itu berakar dalam perjanjian perkawinan yang tak dapat ditarik kembali, yang berasal dari kesepakatan yang bersifat pribadi. Demikianlah, melalui perbuatan manusiawi, timbullah suatu hubungan, yang oleh kerena kehendak Tuhan dan di mata masyarakat, bersifat kekal atau tak terceraikan. Demi kebaikan suami-istri dan anak-anak mereka serta masyarakat, maka adanya ikatan suami-istri ini tidak lagi tergantung dari keputusan manusia semata-mata. Karena Allah sendirilah yang menciptakan perkawinan, maka Ia melengkapinya pula dengan berbagai karunia dan tujuan. Semua hal itu bersifat menentukan untuk memelihara kelangsungan umat manusia, dalam hal pengembangan pribadi dan terciptanya tujuan abadi dari masing-masing anggota suatu keluarga serta martabat, kelangsungan, perdamaian dan kesuburan keluarga sendiri serta masyarakat manusia sebagai keseluruhan. Dari hakikatnya, lembaga perkawinan itu sendiri serta kasih antara suamiistri diarahkan untuk mengadakan keturunan (prokreasi) dan mendidik anak-anak, serta menemukan dalam hal ini puncaknya yang terakhir (Konstitusi Dogmatik tentang Gereja dan Dunia dewasa ini no.48). Siapakah yang mengadakan Sakramen Perkawinan? Allah adalah Pencipta perkawinan, hubungan yang akrab dari kehidupan dan kasih antara seorang pria dengan seorang wanita. Benarlah kalau dikatakan bahwa panggilan untuk melakukan perkawinan berasal dari Allah Pencipta dan merupakan suatu cerminan dari kasih yang adalah Allah karena kita telah diciptakan serupa dengan-Nya. Sejak dari awal mula cinta-kasih perkawinan haruslah bersifat tetap dan setia. Demikian pula kasih perkawinan juga diarahkan untuk “melahirkan dan mendidik anak-anak” (bdk. Konstitusi Dogmatik tentang Gereja dan Dunia dewasa ini no. 48). Apa tujuan dari Sakramen Perkawinan? Tujuan perkawinan ialah memperkaya dan memenuhi kebutuhan pribadi pasangan suami-istri serta melanjutkan kelangsungan umat manusia dengan melahirkan anak-anak di dunia. Sulit untuk memisahkan dua tujuan ini, sebab yang satu menghasilkan dan memperkuat yang lainnya. Hadirnya anak-anak menyebabkan terus berlangsungnya perkembangan pribadi pasangan suami-istri, sebab mereka harus menyesuaikan diri bahkan berkorban untuk kesejahteraan mereka berdua serta anakanak. Apa itu Sakramen Perkawinan? Perjanjian perkawinan, dengannya seorang pria dan seorang wanita membangun di antara mereka suatu persatuan yang berlangsung seumur hidup mereka, dari kodratnya diarahkan untuk kesejahteraan suami-istri dan melahirkan serta mendidik anak-anak. Yesus Kristus sendiri mengangkat perjanjian perkawinan antara orang-orang yang dibaptis ke dalam martbat suatu sakramen. Dengan kehadiran-Nya pada pesta perkawinan di Kana, Yesus menegaskan nilai baik perkawinan dan mewartakan “bahwa oleh karena itu, perkawinan harus 4
POJOK KATEKESE
Bab 29: Sakramen Perkawinan
menjadi suatu tanda yang efektif dari kehadiran Kristus”(Katekismus Gereja Katolik no.1613). Apa tanda dari Sakramen Perkawinan? Tanda sakramen perkawinan adalah ungkapan persetujuan dari mempelai pria dan wanita terhadap perkawinan mereka. Kapan terjadinya Sakramen Perkawinan? Sakramen Perkawinan terjadi ketika seorang pria dan wanita yang telah dibaptis dengan bebas memberikan persetujuannya kepada perjanjian perkawinan. Kalau perjanjian itu disempurnakan dengan hubungan suami-istri (hubungan seksual), maka perkawinan itu tidak bisa diceraikan, karena telah dimeteraikan oleh Allah sehingga terjadilah suatu ikatan perkawinan yang tidak pernah dapat dipisahkan. Rahmat-rahmat apakah yang terjadi dalam Perkawinan? Beberapa rahmat yang dijanjikan oleh Yesus akan diberikan lewat kehidupan perkawinan antara lain: - rahmat untuk berdialog atau berkomunikasi, yang memungkinkan pasangan suami-istri saling mengenal dan saling mengungkapkan perasaan mereka. - rahmat persatuan, untuk membantu suami-istri memecahkan masalah-masalah yang dapat memecah belah mereka. - rahmat untuk menyembuhkan luka-luka yang disebabkan oleh perbuatan egois, tanpa cinta kasih, dll.nya yang dilakukan oleh pasangan suami-istri. - rahmat untuk menjadi orangtua, yang membantu mereka dalam membesarkan dan mendidik anak-anak mereka. - rahmat pengudusan, untuk membantu suami-istri menyingkirkan semua kejahatan dan dosa dari rumah mereka dan menumbuhkan kebiasaan serta tingkah laku yang baik. Rahmat-rahmat itu diberikan bukan hanya pada saat perkawinan mereka, tetapi terus-menerus dalam hidup mereka sehari-hari. Rahmat-rahmat itu dimaksudkan untuk bekerja dalam hubungannya dengan rahmat dari sakramen-sakramen yang lainnya. Misalnya, seorang yang sudah menikah menerima sakramen Tobat dan Ekaristi, dengan mengingat panggilannya maka ia dengan perantaraan pengakuan dosa berusaha membebaskan diri dari kesalahan-kesalahan yang menghambat persatuan yang lebih sempurna dalam perkawinan dan kehidupan keluarga serta dengan perantaraan Komuni ia berusaha untuk berkembang dalam kasih satu terhadap yang lain dan terhadap Kristus. Apakah yang diajarkan oleh Tuhan kita mengenai Sakramen Perkawinan? Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya:”Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan istrinya?” Tetapi jawab-Nya kepada mereka:”Apa perintah Musa kepada kamu?” Jawab mereka:”Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai.” Lalu kata Yesus kepada mereka:”Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu. Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu. Karena itu apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”. Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka:”Barangsiapa menceraikan istrinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap istrinya itu. Dan jika si istri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah”. (Markus 10:2-10) Melalui perikopa tersebut Yesus hendak mengajarkan bahwa: - perkawinan diadakan oleh Allah. - suami-istri mendapatkan pemenuhan mereka pada pasangannya masing-masing. - perkawinan harus berlangsung seumur hidup. - perkawinan terjadi antara seorang pria dan seorang wanita. Apakah yang dilakukan Yesus untuk mengangkat perkawinan sehingga mencapai martabat suatu sakramen? Seperti hanya Allah dalam Perjanjian Lama membuat diri-Nya hadir kepada umat-Nya melalui suatu perjanjian kasih dan kesetiaan, maka sekarang Penebus manusia dan Mempelai Gereja datang dalam kehidupan perkawinan Kristen melalui sakramen perkawinan. Dia tinggal bersama mereka, sehingga sebagaimana Dia mengasihi Gereja dan menyerahkan diri-Nya sendiri demi Gereja, maka diharapkan pasangan suami-istri saling mengasihi dengan kesetiaan yang abadi, dengan saling memberikan diri mereka. (bdk. Konstitusi Dogmatik tentang Gereja dan Dunia dewasa ini no. 48). Dengan menjadikan perkawinan suatu sakramen, Yesus memberi suatu arti baru, suatu daya baru yang indah dan menguduskan. Perkawinan bukan lagi hanya suatu persatuan yang sah antara suami-istri, akan tetapi perkawinan adalah A Very Special Blessing suatu sumber kesucian, suatu sarana untuk lebih mendekatkan tiap-tiap pasangan suami-istri dengan Tuhan dan dengan Micah Danukarjanto Park pasangan mereka masing-masing. Persatuan suami-istri dalam March 20, 2009. Perkawinan adalah suatu cermin atau lambang persatuan 7 lbs, 14 oz Kristus dengan Gereja-Nya. Born to Inez Danukarjanto & Paul Park Akhirnya, dengan menjadikan perkawinan suatu Proud Grandparents, Deacon Val Danukarjanto & Wies sakramen, Yesus memberikan rahmat kepada pasangan suamiistri agar mereka dapat bertumbuh dalam kepribadian mereka Rejoicing with you on the arrival of your precious baby boy. dengan saling menghibur dan saling mendukung. Umat Katolik Indonesia. Bersambung pada bulan berikutnya 5
Ketika Mahatma Gandi masih muda, ia berkata:”Kematian adalah pilihan terakhir orang yang hidup. Mati di tangan saudara ketimbang oleh panyakit, membuatku berdukacita. Dan jika aku bebas dari rasa marah atau benci terhadap penyerangku, aku tahu hal itu akan tercermin dalam kehidupan abadiku.” Tanggal 30 Januari 1948, pada usia 78 tahun, Nathuram Godse memuntahkan beberapa peluru dari pistolnya yang menembus dada dan perut Mahatma Gandhi. Ia pun berseru:”Oh, Rama”. Artinya, “Oh Tuhan”. Itulah katakata terakhirnya. India kehilangan seorang pemimpin karismatisnya. Setelah pembunuhan, Perdana Menteri Nehru berpidato melalui radio. Ia berkata dengan lantang:”Cahaya telah mati dalam hidup kita. Kegelapan di mana-mana. Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan dan bagaimana mengatakannya. Pemimpin kita, Bapa Bangsa kita, kini telah tiada”. Hati rakyat India yang mendengar pidato itu menjadi gundah. Mereka sangat marah terhadap pembunuh Mahatma Gandhi. Namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mengapa? Karena Gandhi sendiri telah mengatakan bahwa ia tidak akan marah atau membenci penyerangnya. Suatu teladan yang THANK YOU dipegang teguh oleh begitu banyak orang. No words can express my gratitude to the UKI Teladan yang ditinggalkan oleh Mahatma community and surrounding area for all the support Gandhi itu bukan hanya untuk rakyat India saja, akan and prayers and masses offered for me, during my tetapi juga untuk semua orang beriman. Marah illness. My thanks to Romo Aegi and Leo Gan who terhadap orang lain itu mesti ditinggalkan oleh orang were there for me when I came out of the operating beriman. Mengapa? Karena marah itu tidak sesuai room and after, and all other friends, who were doing dengan semangat Tuhan. Tuhan tidak pernah “shifts” helping me. I pray that the Lord will pour out memarahi umat-ciptaan-Nya. Tuhan justru membantu his blessings and shine His Face upon you all. manusia untuk keluar dari dosa dan kenistaannya. Jacquie Bobak Kebencian yang sering tumbuh dalam hidup manusia itu mesti segera dilenyapkan. Mengapa? Karena benci itu merupakan akar dari dosa. Orang yang membenci sesamanya seringkali menimbulkan dosa-dosa lain yang lebih fatal. Orang dapat Yoh. 5:24 :Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya menghilangkan nyawa sesamanya karena benci. Orang barang siapa mendengar perkataanKu dan percaya dapat memfitnah sesamanya karena rasa benci yang kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup tertimbun di dalam hatinya. yang kekal. Peristiwa pembunuhan yang menimpa Kami, Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, Mahatma Gandhi itu berasal dari rasa benci. Gandhi bersama ini mengucapkan : yang begitu baik dan terbuka terhadap semua orang ternyata tidak disukai oleh sekelompok orang. TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya : Akibatnya adalah nyawanya mesti melayang. Ia mati sia-sia. Padahal kehadirannya sangat dibutuhkan oleh Ibu Kartika Tjahjadi (91 thn) begitu banyak orang. Pada tanggal 16 Maret 2009 di Jakarta Sebagai orang beriman, kita diajak untuk Beliau adalah Ibu/Ibu Mertua dari meninggalkan rasa marah dan benci dari diri kita. Lanny Hidajat (Bendahara UKI) dan Iwan P. Hidajat. Hidup kita akan menjadi damai, ketika kita mampu Oma dari Anson Hidajat melepaskan rasa marah dan benci dari diri kita. Kita Ibu Maria Magdalena Sayem, “Mbah Mul” (90th) isi hati kita dengan cinta kasih dan pengampunan. Beliau adalah Ibu dari Romo Yohanes Samiran SCJ Dengan cara ini, kita mampu membahagiakan diri kita dan sesama kita. Mari kita berusaha untuk senantiasa Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan menumbuhkan cinta kasih dan kelemah-lembutan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah dalam hati kita. Yakinlah, dengan cara ini dunia akan Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan menjadi tempat yang aman dan damai bagi hidup kita. diberi rahmat kekuatan, ketabahan serta penghiburan Tuhan memberkati. dariNya Rm. Frans de Sales SCJ.
Mengganti Benci
dengan
Cinta Kasih
6
PELANTIKAN KOORDINATOR UKI, PERIODE 2009 - 2012 Minggu, 8 Maret 2009 UKI melantik Sdr. Rudy S. Budi Hartono sebagai Koordinator UKI periode 2009 – 2012. Seusai pelantikan dilanjutkan dengan pengucapan Janji Koordinator dimana beliau akan memegang penuh janji yang telah diucapkan di hadapan Allah serta seluruh umat untuk menunaikan tugas dengan tulus hati selaras dengan kemampuannya yang diterima dari Tuhan. Rudy telah bersedia untuk menyumbangkan waktu dan tenaganya demi kesejahteraan dan perkembangan umat Allah ini. Dengan pendampingan dari Allah, marilah kita dukung bersama Koordinator UKI periode 2009-2012 ini dalam menjalankan tugas dan jabatan sucinya. Menjawab pertanyaan saat Pemilihan, " Apa kiat anda untuk memajukan dan menggalang kekompakan dalam tubuh UKI dimana saat ini terdapat banyak Rudy S Budi Hartono, Romo Aegidius Warsito SCJ, kelompok dengan berbagai kegiatan?" Rudy mengutip bacaan Misa hari itu Deacon Val Danukarjanto. (Markus 2:3-5) yang menceritakan bahwa beberapa orang bersusah payah membawa orang lumpuh bahkan dengan memanjat atap rumah dan menurunkannya dengan tandu sehingga bertemu dengan Yesus dan terjadi kesembuhan. Demikian juga UKI akan maju dan setiap anggotanya boleh merasakan/ bertemu dengan Yesus kalau setiap pribadi maupun kelompok bahu membahu mengusahakannya. Memang tidak mudah, tetapi bila kita masing-masing melakukan yang menjadi bagian kita, bersama kita akan berhasil. Mungkin kita akan mengalami hambatan-hambatan, tetapi kita tidak boleh menyerah. Berikut kami sampaikan tulisan ucapan selamat dari Romo Alex Sapta SCJ dari Palembang yang dikirim ke email Redaksi BU dan kutipan ucapan selamat dari para pengurus terdahulu: Teman-teman UKI yang baik, Pertama-tama saya mengucapkan proficiat kepada UKI yang telah mempunyai Koordinator yang baru periode 2009-2012. Dan secara khusus saya sampaikan proficiat dan selamat mengemban tugas sebagai koordinator kepada Sdr. Rudy Budihartono dan "kabinet"nya. Peristiwa pelantikan ini merupakan perayaan iman di mana Kita ungkapkan keyakinan Kita bahwa seorang pemimpin itu dipilih dan diutus Allah untuk ikut serta menggembalakan umatNya. Maka penting bagi seorang pemimpin untuk selalu mendengarkan kehendak Tuhan, memahaminya, dan bersama seluruh warga melaksanakan itu dalam berbagai bentuk program kegiatan. SCJ Propinsi Indonesia bersyukur telah sekian lama diberi kesempatan untuk berziarah bersama UKI menuju Bapa Kita. Tentu harus Kita akui bahwa dalam peziarahan itu ada kemajuan-kemunduran, pasang-surut yang membuat peziarahan itu menjadi dinamis. Saya bangga dengan dinamika kehidupan UKI hingga saat ini. Oleh karena itu SCJ Propinsi Indonesia meskipun di tengah begitu banyak permintaan pelayanan, akan tetap menjaga komitmen untuk mengutus anggotanya ikut dalam peziarahan UKI di Toronto ini. Oleh karena itu kerjasama yang semakin baik kita harapkan di antara kita. Dewan Pimpinan SCJ Propinsi Indonesia mengucapkan SELAMAT HARI RAYA PASKAH 2009. Tuhan Yesus yang dibangkitkan Bapa, memberikan kehidupan baru kepada kita semua. Mari kita lanjutkan peziarahan ini dengan semangat yang baru sehingga tercipta kehidupan yang baru dalam Keluarga Besar UKI. Romo Alex Sapta SCJ (Propinsial SCJ Indonesia) Dear Rudy Budihartono, Kami, Julie dan Stephen dari Vancouver, mengucapkan Selamat atas pemilihan Rudy sebagai coordinator Umat Katolik Indonesia di Toronto. Semoga Tuhan selalu memberkati Rudy sekeluarga dan dapat terus menjalankan tugasnya dengan bekerja sama dgn umat2 dan pastor Aegi. God bless you, Salam dalam Kristus Julie dan Stephen Tio. (Julie Tio adalah Koordinator UKI pertama juga sebagai pelopor berdirinya UKI dan sekarang bermukim di Vancouver) Kepada Yth, Sdr Rudy B, selamat untuk terpilihnya anda menjadi hamba dari para hamba Allah, khususnya di UKI. Selamat juga untuk Sdr. Irwandi dan Sdr. Leo Gan. Sependapat sekali, keberhasilan keduanya justru karena ketekunan dan komitmen melayani yang tiada henti mengandalkan kekuatan yang Illahi. Terbersit kadang-kadang godaan dalam hati…..”siapa koordinator terbaik dari sederet yang telah melayani?”. Jawabannya adalah “semuanya luar biasa dalam dan demi Allah”. Semuanya dipilih pada waktunya. Tuhan, terimalah semua karya baik mereka dan berkatilah dengan kebahagiaan yang sejati. Salam, Steven M Sukarto, Jakarta. 7
(ketikan ulang tanpa di edit) 09/03/09 Kepada Yth, Umat Katolik Indonesia Sekali saya kembali ke novisiat SCJ di Nambur. Dari tanggal 28 Fevruari ke 9 Maret, saya memimpin para novis sewaktu Romo Stanley, SCJ mencari visa di Singapore. Saya diberikan tugas untuk mengunaikan hidup berkomunitas. Enam novis mengikuti ceramah itu. Foto didepan altar adalah didalam kapel. Selamat Paskah 2009. Ttd. Romo Wayne.
Golden Age Choir Group
Irwandi & Leo menerima penghargaan
Serah terima jabatan Koordinator UKI
Rekoleksi PraPaskah, Adults Group Discusión
Kids’Art&Craft, The Ten Commandments
Rekoleksi PraPaskah, Youth Group.
Pasangan Berbahagia Merayakan Ulang Tahun Perkawinan di bulan Maret 2009
Pasutri Aries & Ennya Budhyanto
Pasutri Irwandi & Giok Pranadjaja
Pasutri James & Lilian Sosroutomo
8