perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Nita Sholehah Program Studi Pendidikan Seni Rupa JPBS FKIP Universitas Sebelas Maret Alamat Korespondensi : Tribusono Rt.02 Rw.03, Cokromenggalan, Ponorogo 63411 Email :
[email protected]
ABSTRAK Nita Sholehah. K3212040. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUSANA DENGAN TEKNIK PEWARNAAN KERING KELAS XI TATA BUSANA B SMK NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2016. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan hasil belajar mata pelajaran menggambar busana pada kelas XI Tata Busana B SMK Negeri 9 Surakarta. Peneletian ini menggunakan metode pembelajaran Tutor Sebaya. Jenis Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti, guru kelas, dan melibatkan partisipasi siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Tata Busana B SMK Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 26 siswa. Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini antara lain: informan, tempat atau lokasi, peristiwa, dokumen, dan arsip. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi, dan (d) tes. Teknik analisis data menggunakan teknik diskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Prosedur penelitian ini melalui tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi, (d) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar menggambar busana pada kelas XI Tata Busana B SMK Negeri 9 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016. Metode tutor sebaya dapat meningkatkan hasil commit to userbelajar siswa dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil belajar siswa sesudah tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pencapaian peningkatan berdasarkan indikator keberhasilan yaitu: 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggambar desain busana pada siklus I sebanyak 73,08% pada siklus II meningkat sebanyak 80,77%; 2) Pemahaman siswa terhadap materi menggambar desain busana yang meliputi pengertian menggambar busana, prinsip menggambar busana, alat dan bahan, teknik dan tahapan menggambar busana pada siklus I sebanyak 76,92% pada siklus II meningkat menjadi 100%; 3) Hasil karya menggambar desain busana siswa pada siklus I sebanyak 65,38% pada siklus II meningkat menjadi 80,77%. Kata kunci : Metode Tutor Sebaya. Hasil Belajar, Menggambar Busana, Teknik Pewarnaan Kering
ABSTRAK Nita Sholehah. K3212040. THE APPLICATION OF PEER TUTOR LEARNING METHODS FOR IMPROVING THE LEARNING OUTCOME OF THE FASHION DRAWING BY DRYING COLOR TECHNIQUE IN ELEVENTH GRADE FASHION B CLASS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL 9 SURAKARTA IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016. Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, July 2016 This research aims to improve the learning outcome of fashion drawing class in eleventh grade fashion b class of vocational high school 9 Surakarta in the academic year 2015/2016. This study uses peer tutoring learning. The type of this research is Class Action Research. This study is conducted collaboratively among the researcher, teacher, and student’s participation. The subjects are students of eleventh grade fashion b class of vocational high school 9 Surakarta in the academic year 2015/2016 which amount to 26 students. Data and data sources used in the study include: the informant, a place or location, events, documents, and archives. The data collection techniques used are (a) observation, (b) interviews, (c) documentation, and (d) test. The data are analyzed using descriptive comparative and critical analysis techniques. The procedure of this study are: (a) planning action, (b) action, (c) observation, (d) analysis and reflection. Based on the results of this study, it can be concluded that the application of Peer Tutor Learning methods can improve the learning outcome of the dress drawing in eleventh grade fashion b class of vocational high school 9 Surakarta years 2015/2016. Peer Tutors Method can increase the Student’s interest and their involvement in learning. It can be seen from the increase of student’s interest after the action. The improve of achievement are based on the indicator of success student: 1) Student’s interest and involvement in studying the dress design commit to user drawing in the first cycle is 73.08% and increased by the second cycle up to
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80.77%; 2) Student’s understanding in drawing the dress design material includes understanding the dress drawing, dress drawing principles, tools and materials, techniques and the dress drawing stages in the first cycle is 76.92% , and increased by the second cycle up to 100%; 3) The student’s result of the dress design drawing in the first cycle is 65.38% and increased by the second cycle up to 80.77%. Keywords: Peer tutoring method. The results of the study, Fashion drawing , Drying color technique
PENDAHULUAN Peningkatan
atau
meningkatkan kualitas sumber daya
bekerja
dalam
bidang
tertentu
(Jimmy Wales, 2003:1)
keberhasilan
SMK Negeri 9 Surakarta
pendidikan tidak pernah terlepas
adalah salah satu SMK di Surakarta
dari lembaga pendidikan. Lembaga
yang memiliki 9 program keahlian,
pendidikan yang mempunyai peran
diantara
yang
dalam
Program Keahlian Tata Busana
meningkatkan sumber daya manusia
secara umum mengacu pada isi
yang
Undang-undang Sistem Pendidikan
manusia
demi
sangat
penting
berkualitas
mengisi
yang nantinya
lapangan
pekerjaan.
yaitu
Nasional
(UU
Tata
Busana.
SPN)
3
Lembaga pendidikan yang bertujuan
mengenai
menghasilkan lulusan siap kerja
Nasional dan penjelasan pasal 15
yaitu Sekolah Mengengah Kejuruan
yang
(SMK).
pendidikan
SMK
adalah
satuan
pendidikan
formal
yang
menyelenggarakan
pendidikan
kejuruan sebagai lanjutan dari SMP atau MTS yang sederajat atau
Tujuan
pasal
Pendidikan
menyebutkan kejuruan
pendidikan
bahwa merupakan
menengah
yang
mempersiapkan peserta didik agar dapat
bekerja
dalam
bidang
tertentu. Salah satu mata pelajaran
lanjutan dari hasil belajar yang
yang ada
di
SMK
Negeri
9
diakui sama atau setara SLTP atau
Surakarta adalah mata pelajaran
menggambar busana (Fashion MTS yang mempersiapkan siswa commit to user Drawing) yang diberikan di kelas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
XI A dan B. Mata pelajaran ini
setelah dilakukan observasi masih
termasuk
terdapat
dalam
cakupan
mata
beberapa
permasalahan
pelajaran produktif dan pelajaran
yang menghambat proses belajar
kejuruan. Materi mata pelajaran ini
mengajar. Berdasarkan observasi
berbentuk teori dan praktek. Tujuan
awal yang dilakukan oleh peneliti,
diajarkannya
guru
mata
pelajaran
menggunakan
model
menggambar busana agar siswa
pembelajaran
mampu
dasar-dasar
learning dengan metode diskusi,
menggambar dan dapat meluluskan
tanya jawab dan penugasan dan
calon-calon desainer muda yang
kurang variatif dalam memberikan
dapat
menerapkan
project
based
bekerja
mandiri
maupun
contoh gambar karya mengenai
pada
instansi
lainnya
desain
bekerja
busana
hingga
terkesan
(Direktorat Pendidikan Menengah
monoton dan membosankan. Guru
Kejuruan, 2006: 9).
mata
pelajaran
desain
kurang
Jurusan tata busana yang ada
memberikan
materi
untuk
di SMK Negeri 9 Surakarta, kelas
membentuk
pemahaman
siswa
XI B yang menunjukkan hasil
tentang
belajar
dalam membuat desain busana.
yang
lebih
rendah
contoh
maupun
teknik
dibandingkan dengan kelas XI A.
Sehingga
Oleh karena itu kelas XI B yang
berekspresi dalam berkarya, hasil
akan dijadikan subyek penelitian.
karya siswa pun terlihat monoton
Berdasarkan hasil observasi di kelas
dan membosankan akibatnya siswa
XI
kurang enjoy dalam membuat tugas
B
menggambarkan
selama
proses
menggambar
bahwa
pembelajaran
busana
belum
maksimal. Kegiatan belajar mengajar
siswa
kurang
dapat
desain. Nilai yang diterapkan dalam pelajaran desain busana di SMK Negeri
9
mata pelajaran menggambar busana
kompetensi
dengan materi dasar menggambar
kompetensi
busana di sekolah ini menurut guru
kompetensi
mata pelajaran menggambar busana
pelajaran
Surakarta
meliputi
pengetahuan, keterampilan sikap,
untuk
menggambar
dan mata busana
dengan KKM 7,5. Pada kelas XI sudah berjalan dengan lancar, tetapi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
tata
busana
digilib.uns.ac.id
B,
menggambar
hasil
desain
karya
kesulitan
belum
petunjuk-petunjuk yang diberikan
memenuhi standar, ini dilihat dari
mendapatkan
berdasarkan
oleh guru.
perolehan 26 siswa satu kelas hanya yang
belajar
Melalui Tutor Sebaya, siswa
nilai
diatas
bukan
dijadikan
sebagai
objek
KKM
26.92%
(7siswa),
siswa
pembelajaran tetapi menjadi subjek
dengan
nilai
dibawah
KKM
pembelajaran, yaitu siswa diajak
sebanyak 42,30% (11 siswa) dan
untuk menjadi tutor atau pemateri
sisanya 30,76% (8 siswa) belum
atau sumber belajar dan tempat
mengumpulkan
Untuk
bertanya bagi temannya. Dengan
mengatasi permasalahan tersebut,
cara demikian siswa yang menjadi
peneliti merasa perlu melakukan
tutor
penelitian
menjelaskan
tugas.
dengan
mencoba
dapat
mengulang kembali
menerapkan metode tutor sebaya
sehingga
pada proses belajar mengajar Mata
memahaminya.
Pelajaran
Menggambar
Busana
materi
menjadi
Berdasarkan
dan
lebih
uraian
diatas,
sebagai upaya meningkatkan hasil
penulis tertarik untuk mengadakan
belajar siswa dalam menggambar
penelitian
busana.
Metode Pembelajaran Tutor Sebaya
Metode Tutor Sebaya atau
tentang
Penerapan
dalam Proses Belajar Mengajar
metode mengajar sesama teman
Mata
adalah pemberian bantuan belajar
Busana Kelas XI Tata Busana B di
yang
SMK Negeri 9 Surakarta. Dan
dilakukan
oleh
siswa
Pelajaran
Menggambar
seangkatan yang telah ditunjuk oleh
untuk
guru. Teman Sebaya ini biasanya
Peningkatan
Hasil
Belajar
dipilih oleh guru atas dasar berbagai
Menggambar
Busana
dengan
pertimbangan seperti siswa yang
Teknik Pewarnaan Kering melalui
memiliki prestasi akademik yang
Metode Tutor Sebaya Kelas XI Tata
baik dan hubungan sosial yang
Busana B di SMK Negeri 9
memadai. Siswa yang ditunjuk
Surakarta.
mengetahui
sebagai tutor ditugaskan membantu siswa
lain
yang
mengalami METODE PENETIAN commit to user
adakah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini dilaksanakan di
kegiatan
penelitian
(Iskandar,
SMK Negeri 9 Surakarta SMK
2012:74). Analisis data digunakan
Negeri 9 Surakarta yang beralamat
untuk menganalisis data-data yang
di Jalan Tarumanegara, Banjarsari,
telah berhasil dikumpulkan antara
Surakarta
Tengah.
lain dengan deskriptif komparatif
pembelajaran
dan teknik analisis kritis. Deskriptif
dilakukan kurang lebih selama 3
Komparatif yaitu Teknik statistik
bulan. Dari pertengahan
deskriptif
Jawa
Pelaksanaan
Bulan
Februari hingga awal Bulan April. Bentuk
penelitian
yang
komparatif
digunakan
untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan
antar
siklus.
digunakan dalam penelitian ini
Analisis data ini dilakukan dengan
menggunakan Penelitian Tindakan
membandingkan
Kelas
diperoleh
(PTK).
mengikuti
Penelitian model
ini yang
hasil
sebelum
yang tindakan
dilakukan dengan setelah siklus I
dikembangkan oleh Kemmis dan
dan
Mc Taggart dalam Triyono (2010)
Analisis
yaitu
Tahapan
ananlisis kritis mencakup kegiatan
penelitian tindakan kelas dalam
untuk mengungkapkan kelemahan
penelitian ini terdiri dari empat
dan kelebihan kinerja siswa dan
komponen,
yaitu
perencanaan
guru dalam proses belajar mengajar.
(planning),
tindakan
(ackting),
Hasil analisis tersebut digunakan
model
pengamatan
spiral.
(observing)
dan
setelah
siklus
Kritis
sebagai
II.
yaitu
dasar
Teknik Teknik
penyusunan
refleksi (reflekcting) yang terangkai
perencanaan tindakan pada tahap
dalam satu siklus.
selanjutnya sesuai siklus yang ada.
Teknik validitas data yang
Adapun data dan sumber data
digunakan dalam penelitian untuk
penelitian ini adalah :
memberikan
yang
1. Informan, terdiri atas guru mata
terpercaya, peneliti menggunakan
pelajaran tata busana di SMK
triangulasi dan Review Informan.
Negeri 9 Surakarta data yang
Dalam Penelitian Tindakan Kelas
diperoleh
(PTK) analisis data dilakukan oleh
menegnai peran siswa dalam
data-data
peneliti semenjak awal, pada aspek commit to user Kegiatan
berupa
Belajar
informasi
Mengajar
perpustakaan.uns.ac.id
(KBM)
digilib.uns.ac.id
sebelum
dilakukan
project
penelitian tindakan kelas. 2. Tempat
dan
berlangsung pembelajaran
menggunakan proses pembelajaran based
peristiwa
pemberian
aktivitas
keaktifan
menggambar
bentuk
ketika
menerapkan
metode
pembelajaran
learning
tugas. dalam
menggambar
dan
Selain
itu
pembelajaran
busana
masih
tergolong rendah.
tutor
Pada indikator ini ditetapkan
sebaya, yaitu di kelas XI Tata
beberapa komponen Metode Tutor
Busana
Sebaya
SMK
Negeri
9
Surakarta.
pada
mengajar
3. Arsip dan dokumen mengenai
proses Mata
Menggambar
belajar Pelajaran
Busana
untuk
Kurikulum, silabus, RPP, hasil
meningkatkan hasil
karya siswa, data siswa dan
busana di kelas XI Tata Busana B
nilai hasil belajar kelas XI Tata
SMK Negeri 9 Surakarta. Sesuai
Busana
dengan
B SMK Negeri 9
pendapat
Harsunarko
Surakarta
menggambar
ahli
Menurut
(Suherman
dkk,
2001:233) sumber belajar tidak harus selalu guru. Sumber belajar
PEMBAHASAN Hasil pelaksanaan observasi
dapat
orang
lain
selain
guru,
awal pada proses pembelajaran mata
melainkan teman dari kelas yang
pelajaran
lebih tinggi, teman sekelas atau
menggambar
busana
dengan materi desain busana kelas
keluarganya
XI Tata Busana B SMK Negeri 9
belajar bukan guru dan berasal dari
Surakarta pada hasil pembelajaran
orang lain yang lebih pandai disebut
menggambar
masih
Tutor. Ada dua macam Tutor, yaitu
Hasil
tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor
rendah
sebaya adalah teman sebaya yang
terlihat dari proses pembelajaran
lebih pandai. Berdasarkan definisi
yang diterapkan oleh guru dan hasil
menurut
nilai yang belum maksimal. Siswa
simpulkan
terlihat
mempunyai akademik dan potensi
busana
dikatakan
rendah.
pembelajaran
dikatakan
pasif
dalam
proses
di
ahli
rumah.
diatas
bahwa
siswa
Sumber
penulis yang
lebih di dalam kelas atau disebut pembelajaran, karena guru masih commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pandai yang ditunjuk sebagai Tutor
76,92% dari jumlah 26 siswa. Pada
Sebaya dapat membantu teman-
sklus II jumlah siswa yang tuntas
temannya yang mengalami kesulitan
naik menjadi 26 siswa atau 100%
dalam
jumlah siswa.
hal
belajar
menggambar
Peningkatan
busana, sehingga mendapatkan hasil siswa
belajar yang baik Dalam
mata
belajar pelajaran
belajar
menggambar busana terlihat pada
menggunakan metode Tutor Sebaya
lembar observasi yang dilakukan
bertujuan agar siswa menghargai
pada saat prasiklus, siklus I dan
perbedaan, menjalin kerja sama dan
siklus II. Pada pra siklus, siswa
saling
atau
tuntas berjumlah (7 siswa) atau
pengetahuan serta pengalaman yang
26,93% dari 26 jumlah siswa, siklus
siswa miliki.
Siswa tidak lagi
I siswa yang tidak tuntas berjumlah
merasa takut atau tidak percaya diri
(19 siswa) atau 73,08% dari 26
untuk bertanya dan berkonsultasi
jumlah siswa. Pada siklus II naik
melalui tutor. Penerapan metode
menjadi (21 siswa) atau menjadi
Tutor Sebaya dalam proses belajar
80,77% dari 26 jumalah siswa.
tukar
proses
pada
hasil
informasi
mengajar ini dilakukan sebanyak
Penerapan
metode
dua siklus. Tiap siklus terdiri dari
pembelajaran Tutor Sebaya dalam
perencanaan (planning), tindakan
pembelajaran di kelas Tata Busana
(acting), pengamatan (observacing),
B
dan refleksi (reflecting).
pemahaman materi tentang desain
Berdasarkan pembahasan di
busana
mampu
dan
meningkatkan
teknik
pewarnaan.
atas Peningkatan pemahaman siswa
Peningkatan pemahaman siswa ini
ini dapat dilihat dari hasil tes tertulis
dapat dilihat dari hasil tes tertulis
yang dilakukan pada pra siklus
yang dilakukan pada pra siklus
siswa mengerjakan secara individu,
siswa mengerjakan secara individu,
sehingga siswa yang tuntas belajar
sehingga siswa yang tuntas belajar
sebanyak 8 siswa atau 30,77%,
sebanyak 8 siswa atau 30,77%,
secara berkelompok
secara berkelompok
pada saat
siklus I dan siklus II. Siklus I siswa
pada saat
siklus I dan siklus II. Siklus I siswa
tuntas berjumlah 20 siswa atau tuntas berjumlah 20 siswa atau commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76,92% dari jumlah 26 siswa. Pada
media
(c)
sklus II jumlah siswa yang tuntas
dilakukan oleh peneliti dan
naik menjadi 26 siswa atau 100%
observer yang diamati adalah
jumlah siswa.
kegiatan
siswa
dikelas,
motivasi
siswa,
keaktifan
siswa
SIMPULAN
Pengamatan
dalam
mengikuti
Berdasarkan hasil penelitian
pelajaran dan hasil belajar
dan hasil pembahasan yang telah
siswa (d) Refleksi pada siklus
dilaksanakan
I
dengan
selama
penelitian
menerapkan
penerapan
metode
tutor
sebaya dapat meningkatkan
Metode
Pembelajaran Tutor Sebaya dapat
hasil
meningkatkan
busana
hasil pembelajaran
belajar
menggambar
dan
untuk
lebih
mata pelajaran menggambar busana.
memaksimalkan hasil belajar
pada siswa kelas XI Tata Busana B
maka dilanjutkan pada siklus
SMK Negeri 9 Surakarta tahun
II dengan tambahan media
ajaran
gambar desain busana.
2015/2017.
Maka
dapat (2)
disimpulkan bahwa: (1)
Penerapan metode tutor
Guru berkolaborasi dengan peneliti merencanakan proses
proses
belajar dengan menerapkan
pembelajaran mata pelajaran
metode tutor sebaya untuk
menggambar busana yaitu, a)
materi
Perencanaan dilakukan oleh
secara
guru
dengan
menggunakan media hand out
menyiapkan RPP, media dan
berupa gambar desain busana
instrument. Sebelum tindakan
pesta dengan langkah-langkah
guru
sebaya
pada
dan
peneliti
penyelesaian
kering.,
dengan
Tutor
dan
penyelesaian gambar busana
kelompok
(b)
dengan
memilih
membagi
teknik
pewarnaan
Tindakan dilakukan guru dan
kering
tutor.
pewarnaan kulit tubuh, wajah,
Guru
menjelaskan
yang
materi terlebih dahulu dan
dan
tutor
membantu
mengajari
kembali
kelompoknya dengan bantuan commit to user
rambut
mengerjakan.
terdiri
teknik
yang siswa
dari
dapat dalam
Pengamatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lembar
menggambar busana dalam
observasi dan penilaian hasil
pembelajaran desain busana
belajar menggunakan lembar
yang
penilaian
kegiatan
menggunakan
unjuk
kerja.
belajar
oleh siswa.
Sebelum melakukan tindakan
Meningkatkan keaktifan dan
Guru memilih lima orang
hasil
siswa yang terpandai di kelas
menggambar busana. Prosedur
menjadi
penelitian
tutor,
kemudian
belajar
siswa
ini
dalam
dilaksanakan
membagi keseluruhan jumlah
selama dua siklus tiap siklus
siswa menjadi 5 kelompok.
terdiri dari 2 kali pertemuan
Jadi satu kelompok terdiri dari
yang setiap siklusnya terdiri
seorang tutor dan lima orang
dari
siswa dengan kategori hasil
perencanaan,
belajarnya pandai, sedang, dan
observasi, refleksi. Hal ini
rendah.
dilihat dari hasil penilaian
Selanjutnya
mengumpulkan
tutor
guru untuk
sikap
4
kegiatan
yaitu
pelaksanaan,
dalam
pelaksanaan
dijelaskan materi yang akan
prasiklus, siklus I dan siklus II
dipelajari yaitu penyelesaian
yaitu siswa tuntas pada pra
gambar busana dengan teknik
siklus sebayak (7 siswa) atau
kering
disertai
mengajari
26,93% meningkat pada siklus
demi
langkah
I sebanyak (19 siswa) atau
penyelesaiannya. Tugas tutor
73,08% dari 26 jumlah siswa,
adalah
siklus II meningkat menjadi
langkah
mengulang kembali
dirumah apa yang sudah guru ajarkan
(3)
ditunjukkan
dan
selanjutnya
21 siswa atau 80,77%. (4) Meningkatnya
hasil
mengajarkan kembali kepada
pemahaman
anggota
kelompoknya pada
materi menggambar busana.
saat proses belajar mengajar
Hal ini dilihat dari tes tertulis
Menggambar Busana.
dalam pelaksanaan prasiklus
siswa
tentang
Selama proses pembelajaran
siklus I dan siklus II yaitu
mengalami peningkatan hasil
siswa yang tuntas pada pra
belajar
mata
pelajaran commit to user
siklus sebanyak (8 siswa) atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30,77% meningkat pada siklus
yaitu siswa yang tuntas pada
I sebanyak (20 siswa) atau
pra siklus sebanyak (14 siswa)
76,92% dan siklus II naik
atau 53,85% meningkat pada
menjadi 26 siswa atau 100%.
siklus I sebanyak (17 siswa)
(5) Meningkatnya siswa dalam
karya
atau 65,38% kemudian pada
menggambar
siklus II naik menjadi ( 21
hasil
busana dapat dilihat dari nilai
siswa) atau 80,77%.
hasil karya dalam pelaksanaan prasiklus, siklus I dan siklus II DAFTAR PUSTAKA Jimmy,
Wales. 2010. Contructivist teaching methods. Diperoleh dari http://en.wikipedia.org/wiki/Contructivist_teaching_methods(24 Februari 2016).
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 2004. Kurikulum SMK edisi 2004.Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas Iskandar. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : REFERENSI (GP Press Group) Erman Suherman. Dkk. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jica.
commit to user