E-Bulletin/08/Jun 2012
“Lessons in Leadership: How Lincoln Became America’s Greatest President” Article “Change is Good -But First, Know What Should Never Change” Article
“7 Things Highly Productive People Do”
Preview
“Advanced Fundamental Leadership Program”
Youth Section
“Pertajam Kemampuanmu Setelah Kelulusan”
Dale Carnegie
Inspirational Story
“Buaya dan Putri”
Giving Information Creating Vision
®
News
Dale
Carnegie
®
News E-Bulletin/08/Jun 2012
Contents 2
Editorial
3
Highlight
6
8
9
“Lessons in Leadership: How Lincoln Became America’s Greatest President.” Oleh: Hitendra Wadhwa
Article
“Change is Good — But First, Know What Should Never Change.” Oleh: Jim Collins
Preview
“Advanced Fundamental Leadership Program”
Article
“7 Things Highly Productive People Do” Oleh: Ilya Pozin
Editorial Bagaimana pencapaian Anda di pertengahan tahun 2012 ini? Apakah Anda sudah cukup disiplin dalam rencana meraih visi Anda? Pada edisi kali ini, Dale Carnegie News mencoba menghadirkan inspirasi dari seorang mantan pemimpin Amerika yang sangat hebat, Abraham Lincoln. Selain itu ada juga artikel mengenai hal-hal yang bisa kita lakukan agar lebih produktif lagi dalam bekerja. Spesial
untuk
Young
Carnegians,
pada
artikel
“Pertajam
Kemampuanmu Setelah Kelulusan” dibahas mengenai tips-tips untuk mengubah pekerjaan magang menjadi pekerjaan purna waktu. Akhir kata, selamat membaca!
11 Youth Section
“Pertajam Kemampuanmu Setelah Kelulusan”
13 Inspirational Story
“Buaya dan Putri” Oleh: Toni P. Widjanarko
June
2012
Dale Carnegie Training® Indonesia Founded in 1976 Offices: JAKARTA Jl. Sunan Sedayu No. 6 Jakarta 13220 Phone : (021) 489 2737 Fax : (021) 489 6926
[email protected]
SURABAYA Jl. Raya Jemursari No. 76 Kav C-5 Surabaya 60237 Phone : (031) 849 3300 (hunting) Fax : (031) 849 8250
[email protected]
BANDUNG Ruko Setrasari Mall, Plaza II No. A-10, Jl. Prof. Ir. Sutami Bandung 40163 Phone : (022) 201 6319 Fax : (022) 201 5840
[email protected]
MEDAN Wisma BII 4th floor, Suite 402 Jl. Diponegoro No. 18 Phone : (061) 456 8600 Fax : (061) 452 6222
[email protected]
www.dalecarnegie.co.id
Dale Carnegie News June 2012
2
Highlight
gambar via: google.com
Lessons in Leadership:
Lessons in Leadership: How Lincoln Became America’s Greatest President Oleh: Hitendra Wadhwa
Bukan kekuatan Abraham Lincoln tetapi Salah satu pembicara terbaik sepanjang masa disiplin diri yang ia tempatkan kekuatanLincoln, tidak diragukan lagi merupakan salah satu kekuatan tersebut menuju tujuan yang pembicara terbesar dari semua presiden Amerika. benar.
A
da banyak hal yang dapat kita pelajari dari perjalanan Abraham Lincoln, dari sekedar seorang politisi sampai menjadi presiden terbesar Amerika (Wikipedia menyediakan kompilasi dari “Sejarah peringkat Presiden Amerika” yang menjelaskan bahwa dari mata para ahli dan masyarakat, Lincoln memegang status ini secara konsisten). Kunci dari transformasi ini adalah bagaimana Lincoln, mengembangkan kedisiplinannya untuk mengambil salah satu dari kekuatan cirinya-kekuatan alamiahnya lewat kata-kata- dan menggunakannya untuk melayani ketertarikan masyarakat Amerika daripada untuk dirinya sendiri.
Kata-katanya- sebagai pembicara publik, penulis, ahli debat, orang yang jenaka dan suka bercakap-cakaptetap menghibur, mengedukasi dan menginspirasi kita sampai hari ini. Dengan hanya satu tahun bersekolah formal, Lincoln dengan sadar mengolah keahliannya dalam berbahasa dan berekspresi. Sebagai anak muda ia melatih kemampuan berbicara di depan umum dengan mengumpulkan teman-temannya dan berdiri di atas panggung dan berbicara pada mereka. Selama hari-harinya sebagai seorang pengacara di Illinois, Lincoln sering bertemu dengan teman-temannya pada malam hari di sebuah kedai dimana mereka mengadakan kontes story-telling. Dan ia memperoleh pelajaDale Carnegie News June 2012
3
nya untuk duel. Akal sehat kedua pria ini datang hanya beberapa saat sebelum mereka memulai pertarungansampai-mati ini. Setelah belajar dari pengalaman yang membuatnya begitu dekat dengan kematian yang memalukan, Lincoln tidak pernah menulis surat kaleng seperti itu lagi. Secara bertahap membentuk karakternya, Lincoln menjadi sangat peka terhadap perasaan orang lain, termasuk musuh-musuhnya dan sangat memperhitungkan caranya berkomunikasi dalam situasi permusuhan. Pernah saat ia dan istrinya, Mary Todd Lincoln mendekati kereta kuda George Washington, Mary berkata, “Kota ini penuh dengan musuh.,” Lincoln bertanya,”Musuh? Kita tidak boleh lagi menyebut kata Lincoln juga gemar mengirim surat tanpa nama itu,”seperti yang diberitahukan di Lincoln As I Knew kepada koran-koran dan secara tajam mengkritik la- Him: Gossip, Tributes, and Revelations from His Best wan-lawannya. Pada suatu kejadian pada tahun 1842, Friends and Worst Enemies. dengan cepat ia menggunakan identitas fiktif dari “RePada saat lain selama Perang Sipil, Lincoln menjelasbecca” untuk menghukum dan mencemooh auditor kan tentang orang-orang Selatan. “Mereka seperti bila negara, James Shields, menyebutnya sebagai “orang kita berada dalam situasi mereka. Jika perbudakan titolol dan penipu” dalam suratnya dan membuat tudu- dak pernah ada diantara mereka, mereka tidak akan han penghinaan dari pembicaraan tak menyenangkan mengenalnya. Jika hal itu ada diantara kita, kita harus antara James dan Rebecca. dengan segera menyerah,” seperti yang direkam pada Debat Lincoln-Douglas. Lincoln meneruskan kecendBagaimana Lincoln mulai menggunakan kata-kat- erungannya untuk mengejek, tapi sekarang sebagian anya untuk tujuan yang lebih mulia besar ditujukan bagi dirinya sendiri dengan cara tidak menonjolkan diri. Selama saat salah satu debat merTapi Lincoln yang kita ketahui sebagai presiden bu- eka, Stephen Douglas menyebut Lincoln si muka dua, kanlah politisi yang kurang ajar dan impulsif seperti ini, Lincoln menjawab dengan kecut, ”Saya akan meningyang menyerang lawan-lawannya secara pribadi. Apa galkannya pada para penontonku. Jika saya memiliki yang membuatnya berubah? Selama ini, sesuatu telah dua muka, kenapa saya memakai yang satu ini?” (Diterjadi pada dirinya. Tepat setelah kejadian “Pengulitan ambil dari President Anecdotes.) Thomas”pada tahun 1840, salah satu dari temannya melaporkan bahwa “….. ingatan akan apa yang dilaku- Bagaimana Lincoln juga belajar menerima kannya sendiri pada malam itu membuatnya berada kritikan dalam kekecewaan yang amat dalam. Ia merasa bahwa Lincoln pada saat ini telah menunjukkan keangia telah berbuat terlalu jauh dan untuk membersihkan sifat baiknya dari beban, ia menemui Thomas dan gunannya dalam menangkis serangan dilemparkan membuat permintaan maaf,” berdasarkan kutipan dari padanya oleh para kritikus, bahkan mereka yang berada di dalam lingkarannya. Pada satu peristiwa, ia Benjamin Thomas, Lincoln’s Humor: An Analysis. Batinnya terasa campur aduk ketika beberapa seran- diberitahu bahwa Sekretaris Perang, Edwin Stanton gan lisannya mengakibatkan konsekuensi yang tidak telah menolak untuk mengeksekusi perintah Presidenmenguntungkan untuk Lincoln sendiri. Bahkan, ketika sial-dan lebih jauhnya, telah menyebut Sang presiden surat yang ia tanda tangani sebagai “Rebecca” diter- “orang yang tolol.” “Ia mengatai saya orang tolol?” bitkan, penerima dari penghinaannya, Shields, sangat tanya Lincoln. “Ya! Tidak hanya sekali, pak, tapi dua marah sehingga memaksa koran untuk membocorkan kali!” jawab anggota kongres yang membawakan beriidentitas penulis, dan, ketika ia diberitahu bahwa itu ta itu dengan semangat. “Stanton bicara apa yang ada adalah Lincoln, ia mendatangi Lincoln dan menantang- dalam pikirannya, dan biasanya apa yang dikatakannya Dale Carnegie News June 2012
Highlight
ran berharga dalam retorika dengan rajin mempelajari Shakespeare. Sewaktu Lincoln mulai menempa ambisi politiknya, ia menyadari kekuatan kata-kata untuk melemahkan dan bahkan menghancurkan lawan-lawannya, kemudian ia mulai menyerang mereka dengan kekuatan kritik dan penghinaan. Atas provokasi dari satu perkumpulan politik pada tahun 1840, Lincoln meniru dan mengejek lawannya, Jess Thomas, sehingga menimbulkan soraksorai dari banyak orang. Thomas, yang hadir pada acara itu menangis, dan beberapa tahun setelah kejadian itu, orang-orang mengenangnya sebagai “Pengulitan Thomas.”
4
tuh orang lain, dalam kata-kata Lincoln, “malaikat alam yang lebih baik” untuk menggunakan kekuatan kita dalam melayani karena hal ini lebih mulia daripada keuntungan pribadi kita. Apakah Anda memiliki kekuatan untuk membentuk karakter Anda?
Highlight
memang benar, jadi bila ia mengatai saya orang tolol, saya pastilah seorang yang tolol. Saya akan pergi menemuinya sekarang dan mencari tahu mengapa,” berdasarkan artikel Majalah Time tahun 2005 The Master of The Game. Tapi mengubah diri sendiri tidaklah mudah, bahkan sebagai seorang presiden, kemarahan Lincoln terkadang mengalahkannya, membuat ia menuangkannya dalam huruf-huruf kritik, kesalahan umum dan yang lainnya. Ia memiliki disiplin diri untuk tidak mengirimkan surat “panas” ini, mereka belakangan menemukannya, tidak ditandatangani, di dalam laci meja Sang presiden. Dengan cara ini, satu langkah kecil dalam satu waktu, Lincoln membangun disiplin diri, dan melalui itu, karakter kepresidenannya.
Apakah Anda hanya melihat diri sebagai siapa Anda hari ini - kebaikan, keburukan - atau Anda melihat potensi untuk membentuk karakter Anda lebih jauh secara berkala, seperti Lincoln?
Seberapa sadarkah Anda pada kekuatan Anda sendiri? Apa yang telah Anda lakukan untuk memeliharanya? Apakah ada saat-saat dimana Anda menyalahgunakan Perjalanan Lincoln menunjukkan bahwa penguku- kekuatan ini? Apakah hal ini menyebabkan pergulatan ran yang sesungguhnya dari seorang pemimpin bukan batin dalam diri Anda, dan apakah Anda berusaha unterletak pada seberapa kita mengolah dan memanfaat- tuk mendisiplinkan diri untuk menggunakan kekuatan kan kekuatan kita, tapi bagaimana cara kita menyen- Anda dalam cara yang lebih bertujuan? Cerita hidup seperti apa yang bisa Anda kreasikan jika Anda memilih melakukannya?
Hitendra Wadhwa Hitendra Wadhwa adalah seorang profesor Columbia Business School, dimana ia mengajar kelas populer kepemimpinan diri, dan juga pendiri dari Institute for Personal Leadership. Ia juga bekerja di McKinsey & Company, dan mendirikan Paramark, sebuah firma pemasaran online.
http://www.inc.com/hitendra-wadhwa/lessons-in-leadership-how-abraham-lincoln-became-americas-greatest-president.html Sumber: inc.com
Dale Carnegie News June 2012
5
What Should Never Change
Article
Change is Good — But First, Know
Oleh: Jim Collins Bayangkan seorang presiden Amerika bergulat dengan tantangan-tantangan dunia yang cepat berubah dan meningkatnya kekacauan dunia – antara mereka, para pesaing yang baru muncul baik dari timur ataupun barat, berubah-ubah dan tidak terprediksi, birokrasi pemerintahan yang memiliki sistem yang cepat ketinggalan jaman, teknologi informasi yang menimbulkan pergolakan hampir disetiap aspek kehidupan masyarakat. Dalam rapat kabinet, para penasihat presiden terbaik menyerahkan memo yang dimulai dengan : Kita tidak lagi memegang kebenaran ini menjadi bukti yang jelas. Kita tidak bisa lagi mampu untuk memegang keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama. Komandan tertinggi lalu berkata: “Kita perlu untuk melihat kembali perjanjian Hak Asasi Manusia. Kita tentu tidak bisa membiarkan nilai-nilai yang sudah usang menghalangi jalan kita. Tidak ada lagi yang sakral - bukan kebebasan beragama, bukan kebebasan pers, bukan hak untuk diadili juri. Saat ini kita berada di generasi ketiga. Kita harus berubah.” Tentu saja ini adalah sebuah skenario yang tidak masuk akal. Tetapi saya menciptakannya untuk membuat sebuah pandangan : merekayasa ulang mode-mode yang berlaku agar bisa mendorong pe-
rubahan yang mendasar pada semua bidang yang tidak hanya salah, tetapi membahayakan. Setiap lembaga kemanusiaan haruslah memiliki dasar nilai-nilai inti dan tujuan yang abadi yang tidak pernah berubah. Kembali kepada prinsip dasar “apa yang kita perjuangkan” dan “mengapa kita ada”- sebuah bangsa yang besar, dan yang pada akhirnya akan berhenti untuk menjadi besar. Pembelajaran yang sama berlaku pada beberapa perusahaan. Saya menemukan bahwa perusahaan-perusahaan terbaik- seperti Hewlett-Packard, Disney, dan Boeing, yang sebagai suatu kelompok telah melampaui rata-rata harga saham sekitar 15 kali lipat sejak tahun 1920 – memiliki satu kesamaan. Mereka telah berhasil beradaptasi selama lebih dari satu dekade untuk merubah dunia tanpa kehilangan nilai dasar mereka. Mereka melakukannya dengan membedakan prinsip-prinsip abadi dengan praktek sehari-hari. Disney, sebagai contohnya, telah mempertahankan ideologi utama yaitu kebajikan dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang, namun secara berkala merubah strategi produknya- mulai dari kartun, film, Mickey Mouse Club, Disneyland, sampai ke video. Boeing secara tegas memegang teguh inti filosofi dari integritas produk mereka dan terdepan dalam dunia penerbangan, telah berbalik mengubah strategi Dale Carnegie News June 2012
6
Article
bisnisnya di tahun 1950an dengan mempertaruh- Pendiri HP, Bill Hewlett dan David Packard tidak kan perusahaannya di bidang jet komersial saat 80% menghargai individu sebagai nilai utama di perusahaan bisnisnya berasal dari pesawat pengebom militer. mereka untuk keunggulan strategi mereka. Sebaliknya mereka percaya bahwa hal tersebut secara moral bisa Di IBM, pelayanan pada pelanggan di atas dikelola. Di satu titik mereka mencapai pertumbuhan segalanya merupakan nilai utama mereka, men- yang signifikan dan kesempatan mendapat keuntundominasi pasar komputer mainframe merupakan gan dengan menolak kontrak besar dari pemerintah strategi bisnisnya; kewajiban kemeja putih saat yang akan memaksa mereka ke dalam pola hidup-lagi, praktek operasi. IBM terperosok sangat buruk pada mati-lagi, “merekrut dan memecat” karyawan. Kepuakhir 1980 karena bergeser dari nilai utama (yang tusan tersebut telah dibayar, meskipun dengan meseharusnya tidak pernah diltinggalkan) ditambah ningkatkan loyalitas yang besar diantara pekerja HP. terlalu kaku dalam strategi dan praktek operasinya (yang semestinya berubah jauh lebih dinamis). Pertanyaan kritis yang harus dijawab adalah, jika dunia berubah seperti jika anda akan dihukum atas Jadi bagaimana Anda bisa membedakan an- prinsip tersebut, apakah anda masih mau untuk memtara prinsip yang abadi dengan praktek situasional? pertahankannya? Jika iya, mungkin prinsip tersebut ada Pertama – dan ini yang penting – memahami bahwa dalam ideology anda. Anda mungkin hanya akan meneideologi utama bukan berasal dari pengejaran manfaat mukan beberapa prinsip dasar yang anda inginkan tetap kompetitif. Menghargai kebebasan bisa menjadi man- berada pada perusahaan anda selamanya – tidak lebih faat kompetitif bagi Amerka serikat, tapi itu bukanlah dari lima, dan mungkin anda akan mencampur idealisme alasan mengapa kita berpegang pada keyakinan ini. utama dengan praktik bisnis. Jawablah petanyaan ini Nilai inti yang sejati adalah sesuatu yang akan anda dengan jelas, dan anda akan tahu apa yang seharusnya pegang walaupun Sesutu tersebut menjadi sebuah hal tidak berubah. Pengetahuan penting ini, pada saatnya yang merugikan (walaupun hal tersebut jarang terjadi). akan membebaskan anda untuk mengubah yang lainnya.
Collins, Jim (1995) http://www.jimcollins.com/article_topics/articles/change-is-good.html Sumber: jimcollins.com
Dale Carnegie News June 2012
7
Preview
Selamat! Anda adalah salah satu dari jutaan lulusan Fundamental Leadership Program yang sukses. Anda mengkomunikasikan ide dengan yakin dan jelas, menangani tantangan bisnis dengan baik, dan tahu cara memperkuat hubungan baik. Kemampuan-kemampuan itu telah membuat Anda di kelas berhasil meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan. Sekarang tiba saatnya Anda meningkatkan keterampilan Anda lebih jauh! Advanced Fundamental Leadership Program (AFLP) hanya boleh diikuti oleh alumni dari Fundamental Leadership Program (FLP). Para alumni akan dipandu melalui program yang sangat interaktif ini yang didisain di atas pondasi dari FLP. Anda akan berlatih berkomunikasi secara diplomatis dan bijak, membangun konsensus, dan membangun keterlibatan anggota tim Anda. Singkatnya program AFLP ini membekali Anda dengan kemampuan untuk bergerak lebih jauh di luar zona nyaman Anda sementara Anda berusaha mencapai sasaran-sasaran yang lebih ambisius.
Advanced
Fundamental Leadership Program Skills for Team Success PADA AKHIR DARI PROGRAM INI ANDA AKAN MAMPU UNTUK: • Mengembangkan kapasitas untuk mengidentifikasi dan mencapai visi tim melalui komitmen pada terobosan. • Membangun di atas kekuatan organisasi guna menghadapi tantangan dan peluang baru. • Menangani situasi dan orang yang sulit dengan percaya diri, bijaksana dan asertif. • Berkomitmen untuk meningkatkan kinerja tim dan organisasi. • Berkomunikasi dan memimpin secara efektif dengan menggunakan bahasa dan perilaku yang sesuai dengan orang atau situasi. • Meningkatkan kredibilitas Anda dengan menggunakan teknik komunikasi yang powerful. • Menciptakan lingkungan tim yang saling percaya dan saling mendukung untuk merealisasikan perubahan. • Membangun konsensus diantara beragam konstituen untuk mencapai hasil. • Mengidentifikasi sukses tim yang besar dan berkomitmen pada perbaikan berkelanjutan.
WHO SHOULD ATTEND: Semua anggota tim yang telah mengikuti Fundamental Leadership Program dan ingin meningkatkan keterampilan mereka lebih lanjut.
Kami mengundang Anda pada Open House kami di hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012. Tempat: Palma One Building Lt. 9 Untuk informasi dan registrasi hubungi:
[email protected]
Dale Carnegie News June 2012
8
Article
Things Highly 7 Productive People Do Oleh: Ilya Pozin
Anda memiliki hal-hal penting yang harus
1. Bekerja terbalik dari tujuan menuju ke pencapaian
difokuskan daripada, um, memfokuskan. Benahi diri
tugas. Menulis “peluncuran situs perusahaan” sebagai
Anda dengan beberapa tips berikut.
prioritas dari to-do list Anda adalah sebuah langkah pasti bahwa Anda tidak akan pernah menyelesaikannya. Bagi
Anda mungkin tidak mau mengakuinya, tapi Anda
pekerjaan ke dalam bagian-bagian kecil sampai Anda
suka gangguan. Faktanya, seperti kera, Anda mendapat
menemukan pekerjaan spesifik yang dapat Anda selesaikan
suntikan dopamin setiap sesuatu menarik Anda ke arah
kurang dari beberapa jam. Buatlah sketsa pekerjaan anda,
yang berlawanan. Kenapa Anda berpikir untuk sering-
Kerangka dari pengenalan video halaman website dan
sering memeriksa email Anda?
lain-lain. Langkah tersebut merupakan cara bagaimana Anda menentukan tujuan dan benar-benar sukses
Ingin lebih produktif dan mendapatkan fokus Anda
menyelesaikannya.
kembali? Tidak ada trik rahasia disini. Lakukan satu hal pada satu waktu. Berhenti mengerjakan banyak hal (multi-tasking)- ini hanya bentuk lain dari gangguan.
2. Berhenti melakukan multi-tasking. Tidak, seriusberhentilah. Berpindah dari satu tugas ke tugas yang lainnya secara cepat tidak akan membuat pekerjaan Anda
Saya tahu hal ini lebih mudah dikatakan daripada dilakukan.
cepat selesai. Faktanya, berganti-ganti pekerjaan lebih dari 10 kali dalam satu hari membuat anda menjadi lebih bodoh daripada saat pikiran Anda kosong. Ketika pikiran
Baru-baru ini saya duduk bersama dengan Tony
Anda kosong, IQ Anda akan turun 5 poin, dan ketika Anda
Wong, Seorang proyek manajemen blackbelt yang
mengerjakan berbagai macam pekerjaan, IQ akan turun
memiliki daftar klien termasuk Toyota, Honda, Disney
kurang lebih 10 poin, 15 poin untuk pria dan 5 poin untuk
dan banyak lagi. Dia seorang yang ahli dalam membuat
wanita. (Ya, laki-laki memang lebih buruk dalam melakukan
seseorang tetap fokus kepada pekerjaan mereka, jadi
multi-tasking dibandingkan dengan wanita.)
saya pikir dia orang yang tepat untuk diajak diskusi mengenai hal ini.
3. Usahakan untuk mengurangi gangguan. Kunci pintu anda, berikan tanda, matikan ponsel Anda, sms,
Berikut adalah tips untuk tetap produktif :
email, dan pesan instan. Faktanya, Anda seringkali mencuricuri kesempatan untuk mengecek email Anda. Yang harus Dale Carnegie News June 2012
9
Anda akan berakhir dengan inbox yang kosong, tapi tidak
offline atau matikan koneksi internet anda. Pergilah ke
menyelesaikan apapun. Setelah Anda bangun tidur, segera
tempat yang sepi dan fokuskan diri untuk menyelesaikan
minum air untuk menyegarkan Anda, makan sarapan yang
satu pekerjaan.
baik untuk meningkatkan glukosa dan buat prioritas tujuan yang akan dicapai selama hari tersebut.
Article
Anda lakukan adalah mengubah mode ponsel menjadi
4. Buat jadwal untuk email Anda. Pilih satu atau tiga kali sehari ketika Anda akan memakai email.
7. Kerja dengan interval 60-90 menit. Otak Anda
Memeriksa email secara terus menerus sepanjang hari
memerlukan lebih banyak glukosa dibandingkan dengan
akan menciptakan gangguan dan merusak produktivitas
kegiatan tubuh yang lain. Biasanya Anda membutuhkan
Anda.
glukosa kembali sekitar 60-90 menit. (Itulah mengapa Anda merasa seperti terbakar setelah meeting yang lama). Jadi,
5. Gunakan telepon. Email bukan untuk bercakap-
istirahatlah: Berdiri, pergi jalan-jalan, makan makanan
cakap. Jangan membalas lebih dari dua kali email yang
ringan, lakukan sesuatu yang berbeda untuk menigsi
sama. Lebih baik gunakan telepon.
kembali energi Anda. Itu berarti Anda memerlukan waktu ekstra untuk istirahat, tidak termasuk istirahat makan siang.
6. Bekerja sesuai agenda Anda. Jangan biarkan
Jadi, jika Anda membutuhkan waktu kerja selama 8 jam
sesuatu mengatur hari Anda. Kebanyakan orang
setiap harinya, rencanakan untuk berada di tempat selama
langsung melihat email dan mulai merasa panik.
9.5-10 jam.
Ilya Pozin founded his first company, Ciplex, at age 17. Pemasaran digital dan agensi kreatif yang melayani usaha kecil dan para perintis usaha baru. http://www.inc.com/ilya-pozin/7-things-highly-productive-people-do.html?nav=pop Sumber: inc.com
Dale Carnegie News June 2012
10
Pertajam Kemampuanmu Setelah Kelulusan
Youth Section
Success for Students
Bekerja magang pasca kelulusan? Pasti kamu memiliki pertanyaan ini dalam pikiranmu: Bagaimana mengubah kerja magang menjadi pekerjaan purna waktu? Pendekatan Dale Carnegie akan peningkatan profesional didasarkan pada peningkatan satu set keterampilan lunak- keterampilan yang mungkin tidak diajarkan di kelas atau diperoleh dari buku, tapi tetap tetap penting untuk pengembangan pribadi dan profesional yang terus menerus. Di Dale Carnegie, keterampilan lunak dipisah menjadi lima kategori utama:
Self-confidence Personal leadership
People skills Attitude control
Communication skills Dengan menggunakan beberapa keterampilan lunak ini, kamu bisa “memelihara sikap eksekutif” dalam harapan mendapat tawaran pekerjaan resmi setelah selesai magang, kata Handal:
- Self-confidence: Kamu berhasil dapat bekerja magang karena sebuah alasan- karena kamu adalah kamu! Sebagai anak muda, kamu mempunyai kemampuan kontemporer yang mungkin tidak dimiliki karyawan yang lebih tua. Meskipun kamu mungkin mengabaikan pengetahuan akan jaringan sosial, ponsel pintar, kreasi Powerpoint dan tren kontemporer, atasan akan membutuhkanmu untuk membantu mereka tetap up-to-date saat mereka mengkontemporarisasi diri mereka pada dunia teknologi baru yang mengintimidasi.. Buat kemampuanmu diketahui dan rekan-rekan kerja akan mengapresiasi inisiatifmu! - Personal leadership: Bahkan saat kamu berada dalam bagian terendah dari tiang perusahaan, kamu dapat mengembangkan kekuatan dan memimpin dengan contoh. Tumbuhkan Dale Carnegie News June 2012
11
Youth Section
ambisi asertifmu dengan selalu menekan tombol ‘ON’. Dalam buku Dale Carnegie, “The Five Essential People Skills,”ia menyatakan bahwa seseorang harus “membuat daftar paling tidak tiga hal yang dapat kamu lakukan untuk terus memotivasi timmu dan meningkatkan moral, produktivitas dan inisiatif.” Misalnya, jika kamu adalah seorang yang kreatif dan memiliki ide baru untuk perusahaan, bicaralah! Jika kamu mengikut kegiatan olahraga di sekolah, tawarkan diri untuk membentuk sebuah permainan team-building selama akhir pekan. Jika kamu suka memasak, dengan spontan pangganglah sesuatu untuk dinikmati bersama timmu. - Communication skills: seorang eksekutif yang hebat sedikit mengobrol dan berkata lebih banyak. Mampu mengekspresikan diri secara ringkas dan koheren, baik itu pada email, pada diskusi atau presentasi, adalah kemampuan yang layak untuk sepanjang hidupmu, Pertimbangkan untuk kursus bicara di depan umum atau komunikasi perusahaan melalui kursus Dale Carnegie atau workshop atau pada kampusmu, untuk meningkatkan kemampuanmu berpresentasi. Berinvestasi pada kemampuan berbicara adalah investasi yang penting bagi mas depanmu, tidak peduli dimana kamu memutuskan untuk membangun karirmu. - People skills: Bahkan saat kamu merasa bahwa kamu terlalu banyak bekerja, vital bagimu untuk mengingat pentingnya membudidayakan kemampuan interpersonal. Daftar singkatnya termasuk mengingat untuk tersenyum, menjaga kontak mata dalam diskusi, modulasi suara, bersikap ceria pada semua orang dari petugas kebersihan hingga CEO dan selalu berlaku hormat. Jadi, tidak peduli walau masyarakat kita sudah sangat canggih, perilaku yang baik tidak pernah ketinggalan gaya! - Attitude control: Saat segalanya menjadi sulit, kesulitan meningkat menjadi sebuah tantangan. Masa percobaan adalah saat anak magang dapat mendemonstrasikan nilai intrinsik mereka kepada atasan mereka. Terutama mengingat keadaan ekonomi kita saat ini, para karyawan menjadi stress dan khawatir. Kemampuanmu untuk menjaga antusiasme dan keberanian dapat membantu menginspirasi perusahaan untuk melalui masa sulit. Ingat, sebagai bagian dari tim, kamu ikut serta dalam segalanya dan kamu akan diapresiasi karena memiliki sikap yang positif dan membangun.
http://dalecarnegieapac.wordpress.com/2011/04/28/generation-next-sharpen-you-skill-after-graduation/#more-113 Sumber: Dale Carnegie Training for Asia Pacific Region blog.
Diambil dari buku “The 5 Essential People Skills”, yang ditulis oleh Dale Carnegie Training
Dale Carnegie News June 2012
12
By: Toni Widjanarko
Di sekeliling kita banyak kita temui orang yang menikmati pekerjaannya, namun tetap saja lebih banyak orang yang tidak menikmati, bahkan tidak ada lagi motivasi untuk bekerja, mereka pergi ketempat pekerjaannya hanya untuk menyambung hidupnya. Apa yang membuat perbedaan ini? Seorang konglomerat tua sedang resah, karena anak gadisnya belum juga mendapat jodoh, selain itu dia pun kuatir dengan calon putra mahkota yang akan meneruskan imperium bisnisnya. Maka dibentuklah panitia ad hoc untuk rekruitmen calon menantu ini, setelah tim bekerja keras menjaring calon-calon menantu, dengan berbagai jenis tes yang ada, terpilihlah lima calon menantu. Tibalah saatnya untuk pengujian terakhir langsung oleh sang konglomerat sendiri. Tes itu diadakan di seputar kolam renang istananya. Para Kandidat menantu berdiri di pinggiran tempat perenang memulai startnya, sedangkan sang konglomerat berdiri di tepi seberangnya. “Para calon menantu, mengingat tugas Anda nanti cukup berat, yaitu sebagai penerus bisnisku, dan pendamping putriku semata wayang maka ujian terakhir ini langsung dari aku” tegas sang konglomerat”. “Ujiannya adalah berenang dari tempat Anda berdiri ke tepi tempat saya berdiri di sini”, Maka para kandidat langsung mengambil ancang-ancang, layaknya perenang olimpiade, mereka tidak mau kecurian waktu saat start, namun rupanya instruksi belum selesai. Dengan suara lantang sang konglomerat menambahkan “Kalau hanya itu ujiannya tentu terlalu enteng, tidak sepadan dengan ujian yang akan Anda hadapi, supaya mendekati dengan kenyataan dunia bisnis yang keras, maka sebentar lagi akan dimasukkan lima buaya yang sudah lima hari tidak m a k a n ”, segera dimasukkanlah buaya ke kolam renang itu.
Para Kandidat kelihatan bergidik, dan bergeser sedikit-sedikit mundur dari tepian. Dengan tak sabar sang konglome ratpun berteriak “Saya akan beri hitungan mundur sebanyak tiga kali, kalau ada yang beran i silakan menceburkan diri, bila memang tidak berani, tidak apa-apa, akan kami cari calon yang lebih punya nyali, tiga… dua….sat….” Tiba-tiba ada seorang kandidat yang berani masuk ke kolam, berenang kencang, seekor buaya yang paling besar berenang mengejarnya, namun rupanya tak terkejar, sampailah calon menantu pemberani ini di tepian seberang dan meloncat disamping sang konglomerat. Semua yang ditepi kolam berdecak kagum, melihat anak muda yang pemberani ini. “Anak muda yang pemberani selamat, Anda memang layak menjadi putra mahkotaku, Di sebelah kiriku telah menunggu putriku dan petugas yang siap menikahkanmu, dan disebelah kanan telah siap notaris dan para pemegang saham yang siap menyelenggarakan RUPS, Mana yang kamu pilih pertama. Dengan terengah-engah si anak muda ini menjawab : duaduanya bisa ditunda dulu pak, yang pingin saya lakukan pertama adalah, mecari tahu siapa yang telah mendorong saya sehingga tercebur kekolam renang dan membuat saya hampir mati, dimakan buaya. Motivasi kita dalam bekerja tidak jauh berbeda dengan motivasi anak muda tadi, yaitu didorong oleh ketakutan diwakili buaya atau visi kedepan diwakili putri, Bila kita bekerja hanya karena takut melarat, maka kita akan menjalani pekerjaan dengan ketakutan dan keterpaksaan, Namun bila kita bekerja untuk mengejar visi kita yang telah tersusun di pikiran kita, maka kita akan melakukan pekerjaan kita dengan nikmat dan bersemangat, mana pilihan Anda?
Inspirational Story
Buaya dan Putri
Selamat menginstropeksi diri.
Dale Carnegie News June 2012
13