Negeri Peri Di Tengah Hutan
EXT. Desa Terpencil. Pagi Hari Disebuah desa hiduplah seorang anak perempuan yang lugu, yang bernama Putri. Ia senang sekali bermain ditepi hutan. Namun ibunya sebenarnya melarangnya. Karena hutan itu dipercaya hutan yang berbahaya, Karena setiap orang yang memasuki hutan itu pasti tidak pernah kembali. Tapi bocah itu (Putri) Tetap saja pergi kehutan itu. Ibu
: “ Ndug, Jangan bermain dihutan lagi. Hutan itu berbahaya.” ( melarang dengan lembut )
Putri
: “ Ah ibu tenang saja disana aman-aman aja kok.” (sambil Lari pergi kehutan )
Pada suatu hari Putri pergi ke hutan. Ia penasaran dengan kabut tebal didalam hutan itu. Waktu itu ibunya membekalinya dengan berbagai makanan. Seperti kue, permen, coklat dan sebotol minuman. Ia pun segera berpamitan kepada ibunya karena ia tidak mau membuang - buang waktu lagi. Putri
: “ Ibu, mana bekal Putri ???” ( sambil berkemas-kemas )
Ibu
: “ Kamu mau kemana to ndug…..??”
Putri
: “ Ibu ini gimana to……?” “ Aku kan mau pergi kehutan itu lagi…..!!!”
Ibu
: “ Mbok jangan pergi kehutan itu lagi to ndug, hutan itu sangat berbahaya. “ ( dengan sangat khawatir ibu melarangnya )
Putri
: “ Ibu tenang saja, disana aman-aman saja. “ ( sambil memegang tangan ibunya )
Ibu
: “ Iya ndug, yang penting hati-hati ya…!!!”
Setelah Putri tiba dihutan ia pun duduk dibawah pohon sambil menikmati bekalnya, tiba - tiba putri merasa ada yang mengintipnya. Putri pun mencari tahu siapa yang mengintipnya. “ Hei….!!! Siapa pun itu, keluarlah ..!!! Jika kalian mau,kalian dapat makan kue bersamaku,” ( teriak putri penasaran )
Mendengar teriakan putri beberapa mahkluk memberanikan diri muncul didepan putri. Tampaklah tiga peri dihadapan putri. Mereka adalah tiga peri yang cantik. Peri-peri yang bersaudara itu bernama Pio, Plea, dan Plop. Dengan takut - takut menghampiri Putri. Putri pun tanpa ragu - ragu menyodorkan bekalnya untuk dimakan bersama - sama. “ BBBBBrrr…………BBBrrrrrrrr…….. !!!!!!!!! “ ( suara tiga peri dengan perlahan - lahan memunculkan diri ) Putri
: “ Siapa kalian…????” ( dengan terkejut Putri bertanya dengan peri - peri itu )
Peri - peri : “ kami adalah tiga peri bersaudara “ ( dengan takut mereka menjawab ) Putri
: “ kalian lucu-lucu sekali “ ( tersenyum terkejut )
Peri 1 : “ Namaku Pio….” Peri 2 : “ Aku Plea….” Peri 3 : “ Dan aku Plop..” Putri
: “ Nama Kalian bagus - bagus…. Kalian bertiga tinggal di hutan ini ya……..?? “
Peri-peri : “ Iya, kami tinggal di hutan ini.
Keesokan harinya Putri pun kembali kehutan lagi. Putri memanggil para peri - peri itu memakai bekal bersama. Dan sambil menikmati bekal makanan putri pun bertanya kepada peri itu tentang hutan itu. “ Krenyesss….. krenyessss………!!!!!!! “ ( suara mereka menikmati bekal makanan ).
Di tengah - tengah mereka menikmati bekal makanan. Putri bertanya pada peri - peri itu. Putri
: “ Pio, Pleo, Plop……..mengapa ada daerah berkabut di hutan ini..? Apa isinya? Dan mengapa tak ada yang pernah kembali…???? ” ( Tanya putri penuh rasa ingin tahu )
Mendengar pertanyaan putri ketiga peri itu saling bertukar pandang. Sebenarnya mereka tahu jawabannya namun ragu untuk menjawabnya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya memberitahu rahasia hutan berkabut yang hanya di ketahui oleh para peri. Peri-peri : “ kabut itu adalah pelindung agar tak seorang pun dapat masuk ke wilayah kami tanpa izin. Kami bertiga bersaudara adalah peri penjaga daerah berkabut itu. Jika kabut itu
menipis, kami meniupkannya lagi banyak - banyak. Jika ada tamu yang tak diundang masuk ke wilayah kami, kami segera membuatnya tersesat.” ( Jelas Pio, Plea dan Plop dengan rinci ) Putri
: “ Wah………………!!!!! ” ( Putri pun terkagum - kagum setelah mendengarnya )
Keesokan harinya Putri ingin sekali memasuki daerah peri-peri itu tinggal. Putri pun minta izin kepada ketiga peri itu. Dan peri-peri itu mengizinkannya. Walaupun dengan rasa takut membawa manusia kenegeri peri. Putri
: “ Bisakah aku datang kenegeri kalian suatu saat..??” ( Tanya Putri berharap )
Ketiga peri itu berembuk. Peri - peri : “ Baiklah, kami akan mengusahakan,” ( kata peri dengan agak takut )
Dan tak lama kemudian Putri diajak peri - peri itu kenegeri mereka. Sebelumnya Putri didandani seperti peri oleh ketiga peri tersebut. Agar mereka bisa mengelabuhi peri lainnya. Dan Putri diberi kacamata khusus agar bias melihat denagan jelas bagaimana suasana negeri peri. Peri - peri : “ Ayo Putri ikut kami.” ( ajakan para peri ) Putri
: “ Oh, inikah yang dinamakan dengan negeri peri.??” ( dengan rasa kagum )
Peri - peri : “ Iya, tapi sebelum kita kesana, kamu harus berdandan sama seperti kita. Agar tidak ketahuan kalau kamu itu manusia.” Putri
: “ Iya, terserah kalian.. “ ( jawab Putri dengan senang )
Peri - peri : “ Putri,,, pakailah kacamata ini. Agar kamu bisa melihat dengan jelas negeri kami.” Putri
: “ Iya peri, tapi apakah ini tidak berbahaya kalau sampai peri yang lain tahu..??”
Peri-peri : “ Tenang saja,, itu sudah urusan kami.”
Dengan penuh rintangan Putri dan ketiga peri itu melewati rintangan tersebut satu persatu untuk menuju negeri peri itu. Dengan bimbingan ketiga peri itu akhirnya mereka pun sampai ( negeri peri ). Dengan sangat terkejut Putri melihat suasana negeri peri yang sangat berbeda dengan keadaan sehari-harinya. Disana rumah Nampak mungil. Bentuknya pun aneh - aneh. Ada rumah yang berbentuk jamur, berbentuk sepatu dan aja juga yang berbentuk seperti teko. Pakaian mereka pun seperti kostum untuk karnaval. Bahkan kegiatan mereka pun bermacam-macam. Semua tampak riang gembira. “ WOOWW… indah sekali ..!!! ” ( Dengan sangat terkejut Putri melihat suasan negeri peri itu )
Putri pun akhirnya diperkenalkan dengan peri - peri yang lainnya. Mereka sangat terkejut pula mengetahui bahwa Putri adalah manusia. Namun, mereka senang dan berjanji bahwa mereka tidak akan memberitahukan pada ratu peri bahwa Putri adalah manusia. Peri - peri : “ Heiiii,, kenalkan ini Putri. !! ia adalah anak manusia. “ ( kata Pio, Plea dan Plop )
Peri - peri lain : “ Senang sekali dapat berkenalan denganmu. ” ( Jawab peri - peri dengan memberi salam ) Putri
: “ Senang sekali bisa berkenalan dengan kalian. Saya senang sekali bisa memasuki negeri kalian. Apakah saya boleh berteman dengan kalian..?? “ ( kata Putri dengan sangat berharap )
Peri - peri lain : “ Dengan senang hati. “ ( sambil tersenyum )
Akhirnya mereka pun bermain bersama-sama. Putri dan para peri berkejar-kejaran, bernyanyi, bercerita dan tertawa. Tapi tiba-tiba sang ratu peri pun datang dan menanyakan siapa Putri. Ratu Peri : “ Siapa itu…?? “ ( Tanya sang ratu peri dengan selidik ) Peri Plop : “ Ratu, dia adalah teman hamba dari hutan utara. “ ( jawab Peri Plop dengan takut )
Mereka ( para peri ) dengan sangat terpaksa berbohong pada Ratu Peri agar Putri tidak ketahuan kalau dia sebenarnya adalah manusia. Dan Ratu Peri pun percaya. Akhirnya mereka bemain lagi. Pada saat Putri bermain dengan lincah, ia terpeleset terjatuh terjerebab. “ GUBRAKKKK….. !!!!! “ ( suara Putri terjatuh )
Dan pada saat itu cuping telinga palsunya terlepas, dan akhirnya Ratu Peri melihat hal itu sehingga Ratu Peri mengetahui bahwa Putri adalah manusia. Ratu Peri pun marah besar. “ MANUSIAAA ….!!! Bagaimana ia bisa datang kemari? Siapa yang membawanya..?? “ ( teriakan Ratu Reri dengan sangat marah ) Pio, Plea, dan Plop maju menghadap pada Ratu Peri dengan gemetar. “ Kami Ratu..” ( jawab mereka dengan gugup ) Ratu Peri : “ Ini pelanggaran besar. Jika sampai ada manusia yang tahu tempat ini, maka tempat ini tidak aman lagi. Kalian harus dihukum. “ ( teriakan Ratu Peri dengan sangat marah )
Akhirnya Putri yang saat itu juga ketakutan memberanikan diri menghadap Ratu Peri. Putri
: “ Mereka tidak bersalah Ratu, tetapi aku yang bersalah. Aku yang memaksa mereka untuk membawaku kemari. “ ( Penjelasan Putri dengan rasa takut )
Ratu Peri : “ Kalau begitu, kamu lah yang harus dihukum untuk menggantikan mereka.” ( gelegar Ratu Peri )
Putri pun dimasukan kedalam bak air tertutup. Dan ia akan direbus setegah jam. Namun ketika api sudah dinyalakan, ia tidak merasakan panas sedikit pun. Ratu Peri terkejut melihat kejadian tersebut, akhirnya Putri pun diloloskan dari hukuman itu. Karena Ratu Peri mengetahui bahwa Putri mempunyai hati yang baik. Ratu Peri : “ Keluarlahh… !!! kamu lolos dari hukuman ini.. !! “
Putri pun merasa senang karena dibebaskan dari hukuman. Ratu Peri membuat Putri mengantuk dan tertidur pulas. Kemudian Ratu Peri menghapus semua ingatan Putri tentang negeri peri. Namun Ratu Peri masih menyisakan sedikit tentang negeri peri agar Putri dapat mengingatnya didalam mimpi. Dan ketika Putri terbangun, ia sudah berada di kasur kesayangannya.
The End