SALAM
Mari Makmurkan Negeri bersama Dai 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 32 33 34 36 38 40
IDEALITA HIDUP MULIA SILATURRAHIM PROGRAM UTAMA INSPIRASI TSAQAFAH OASE LAPORAN UTAMA LIPUTAN KHUSUS KONSULTASI KELUARGA KONSULTASI SYARIAH GAGASAN TOKOH ZAKAT HOLIC ULASAN SENYUM BERDAYA SAPA MUZAKKI TARBIYATUL AULAD DAI TANGGUH SILATURRAHIM PESANTREN CARA PANDANG
Pesantren Tahfidz Cahaya Kaltim
Diharapkan jadi “Cahaya Kaltim”
38
K
ini, kita berada di awal tahun 2016. Sebagai sebuah program sepanjang zaman, BMH kembali mengajak semua pihak untuk tidak bosan, untuk tetap bersemangat dan istiqomah dalam memajukan gerakan dakwah dan amal-amal perjuangan. Alhamdulillah, atas pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala, dai-dai kita tetap istiqomah di bumi dakwahnya, yang kehadiran mereka tentu menjawab rasa lapar, rasa haus dan dahaga masyarakat terhadap kebutuhan spiritual, yang merupakan kebutuhan hakiki setiap umat manusia. Di awal tahun 2016 ini mari kita satukan tekad, kita rapatkan barisan untuk sinergi memakmurkan negeri bersama dai. Melalui program utama Dai Tangguh harapan untuk negeri yang lebih baik itu sangat terbuka.
18
Semoga kiprah kita bermanfaat terhadap sesama, lingkungan dan umat manusia. Mudah-mudahan, kita semua terus giat dan bersemangat hingga akhir hayat. Akhirnya, mari bersama bersinergi dan berbuat untuk negeri ini.*
Pesantren Hidayatullah Nunukan, Kalimantan Utara
Meretas Peradaban di Perbatasan
Pengarah Pimred Redaktur Editor Desain Percetakan Direktur
: Rama Wijaya : Imam Nawawi : Khairul Khibri, Abu Falah : Ihsan Ahmad : Dunia Grafindo : Lentera Jaya Madina : Misdawi Syarif
Keuangan : Abdul Haris Distribusi : M. Dita Iklan : Syarief Alamat Redaksi : Jakarta : Graha BMH, Kalibata Office Park, Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H, Kalibata, Jakarta Selatan. , Telp. 021-7975770, Fax. 021-7975614
Surabaya : Perum Injoko Jl. Gayung Kebonsari IIIA No 4 0823-3608-5866 Email :
[email protected] Rek Mulia : BSM 7067764867 an. MM Syarif and Abdul haris A
idealita
idealita
َ َ َ ْ َ ً َ َ َ ْ َ ghaib, mendiriikan sholat dan berinfaq الا ف ِلنَف ِس ِه َو َم ْن أ َساء ف َعليْ َها َو َما ِ ( من ع ِمل صsedekah). Ini menunjukkan bahwa ْ ِّ َّ َ َ ُّ َ َ يد ِ ربك بِظلمٍ للع ِبsedekah adalah penekanan langsung dari “Barangsiapa yang mengerjakan amal yang shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushshilat [41]: 46). Dengan demikian, selagi masih di awal tahun, mari niatkan, rencanakan dan programkan dalam diri, keluarga dan lingkungan kita untuk betul-betul banyak melakukan kebaikan-kebaikan. Tidak saja yang berdimensi ibadah bagi diri sendiri, tetapi juga yang berdimensi ibadah bagi sesama bahkan alam semesta. Inilah wujud penting dari kesungguhan diri mensyukuri hidayah-Nya.
Mensyukuri
Hidayah B
Sedekah
Drs. Wahyu Rahman Direktur Eksekutif BMH
ila ada kemuliaan yang tidak bisa ditebus dengan dunia seisinya, itulah hidayah. Hidayah yang menjadikan hati bisa dengan lapang menerima kebenaran Islam, mengamalkannya, dan mendakwahkannya. Karena hidayah ini tak terhingga harganya, sudah sepatutnya kita rawat, kita jaga dan tentu saja kita syukuri. Tahun 2016 telah menyapa kita semua. Untuk itu, mari niatkan dalam hati untuk terus melakukan kebaikan-kebaikan sebagaimana tahun 2015 dengan azam bisa meningkatkannya, baik dalam sisi kualitas maupun kuantitasnya. Karena pada kebaikan yang kita lakukan hakikatnya adalah kebaikan bagi diri sendiri. Pun demikian sebaliknya.
2
Berbagi Kemuliaan Hidup
Satu amalan yang berdimensi ibadah pribadi namun juga berdimensi sesama adalah sedekah. Sedekah ini dalam beberapa ayat senantiasa disampaikan sebagai wujud nyata ketakwaan seorang Muslim. Seperti yang termaktub pada Surah Ali Imran ayat 133-134. Perwujudan takwa yang pertama itu adalah sedekah (infaq) baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Kemudian di awal Surah Al-Baqarah, Allah jelaskan bahwa kriteria orang beriman itu adalah beriman kepada yang
Dengan ikhlas, insya Allah hidayah yang telah hadir dalam jiwa kita akan senantiasa berpendar dalam kehidupan
Allah.
Oleh karena itu wajar jika balasan terhadap amalan sedekah ini juga sangat luar biasa. Bahkan, Allah dan Rasul-Nya memastikan bahwa sedekah itu tidak menimbulkan pengurangan apalagi kerugian. “Tidaklah sesuatu pemberian sedekah itu mengurangi banyaknya harta. Tidaklah Allah itu menambahkan seseorang akan sifat pengampunannya, melainkan ia akan bertambah pula kemuliaannya. Juga tidaklah seseorang itu merendahkan diri karena mengharapkan keridhoan Allah, melainkan ia akan diangkat pula derajatnya oleh Allah ‘Azzawajalla.” (HR. Muslim). Dalam ayat 261 dari Surah Al-Baqarah, Allah menjabarkan sedekah di jalan Allah bisa dibalas dengan 700 kali lipat.
Ikhlas Namun demikian, sedekah tidak bergantung pada ukuran atau jumlah, melainkan keikhlasan. Hal ini menunjukkan bahwa sedekah sebenarnya adalah cara Allah mendidik setiap hambaNya untuk memiliki keikhlasan tinggi dalam diri, sehingga senantiasa merasa butuh dan dekat kepada Allah Ta’ala. Dengan demikian, mari siapkan diri menjadi hamba Allah yang ikhlas. Di antaranya dengan melatih jiwa senantiasa bersedekah dan tentu juga mengamalkan perintah-perintah lainnya yang setiap Muslim mesti bersungguhsungguh dalam menjalankannya. Dengan ikhlas, insya Allah hidayah yang telah hadir dalam jiwa kita akan senantiasa berpendar dalam kehidupan, sehingga hidup ini tak melulu tentang diri sendiri, tetapi juga sesama, agama, bangsa dan negara. Wallahu a’lam.* Edisi JANUARI 2016
3
Hidup Mulia
Hidup Mulia Aneh, karenanya biasanya pihak asing yang menjelek-jelekkan negara Indonesia, lalu kita yang jungkir balik berusaha membersihkan nama baik negara kita. Tapi beda urusan dalam ihwal kejahatan seksual. Sebutan saja Reza Indragiri Amriel tentang gentingnya kejahatan Alumnus Psikologi Forensik, seksual justru keluar dari mulut The University of Melbourne pengelola negara kita sendiri. Silakan pilih julukan yang tepat untuk sikap seperti ini. Jujurkah, naifkah, kurang cerdaskah atau lainnya.
Tambahan lagi, karena pada saat yang sama juga diimbuhi dengan penyebutan kejahatan tersebut sebagai kejahatan luar biasa, maka dunia bisa melakukan intervensi hukum sewaktu-waktu pada Indonesia karena dinilai tidak mampu mengatasi masalahnya sendiri. Dunia internasional juga boleh jadi akan meresponnya dengan merilis travel warning agar warga mereka tidak berkunjung ke Indonesia. Itu niscaya
Bunuh Diri
ala Pejabat Kita
A
da yang aneh pada pejabat-pejabat negeri ini. Tanpa ragu-ragu mereka kumandangkan ke seantero dunia bahwa Indonesia dalam keadaan darurat kejahatan seksual terhadap anak.
Seolah ada ketidaksadaran bahwa lantangnya pernyataan “Indonesia darurat kejahatan seksual terhadap anak” justru dapat menimbulkan dampak buruk bagi kerja pemerintah di bidang lain. Mengumumkan ‘Indonesia sebagai negara dalam situasi darurat kejahatan seksual terhadap anak’ laksana menyatakan pada dunia bahwa negara ini, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia bahwa negara ini tidak aman sekaligus tidak mampu melindungi anak-anaknya sendiri. Padahal, apa sebenarnya yang menjadi dasar penyebutan darurat itu? Juga apa bedanya dengan non-darurat?
4
Berbagi Kemuliaan Hidup
berpengaruh kontraproduktif bagi sektor bisnis investasi dan pariwisata. Apalagi ketika Indonesia belum lagi turun peringkat dalam indeks korupsi, juga belum bersih benar ingatan internasional dari aksi-aksi teror di Tanah Air, kini haruskah kita menambah beban di pundak sendiri dengan menyebut Republik ini sebagai wilayah di mana anak-anak tak terjamin keselamatannya? Negara gagal, jangan-jangan status itu justru kita sendiri yang menciptakan momentumnya. Ibarat pepatah, “Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri”. Allahu a’lam.* Edisi JANUARI 2016
5
silaturrahim
silaturrahim
Zakat Mesti Selamatkan Umat D i antara problem besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah bagaimana bisa menekan angka kemiskinan, yang boleh jadi, mayoritas umat beragama yang hidup dalam kemiskinan adalah umat Islam sendiri.
Menyadari hal tersebut, Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama Drs. Jaja jaelani, MM mengatakan dalam silaturrahimnya ke kantor BMH Pusat (4/12) bahwa zakat bisa menjadi solusi atas problem yang dialami umat. “Sekarang ini bahwa angka kemiskinan masih cukup tinggi dan tentu umat kita ada di dalamnya,” ucapnya kepada Mulia usai melakukan verifikasi faktual BMH sebagai Laznas. Pria yang hobi bersepeda ini pun menjelaskan bahwa kemiskinan berdampak pada banyak hal yang pada akhirnya menjadikan permasalahan umat semakin tidak ringan. “Permasalahannya kemudian angka kemiskinan ini berdampak pada sulitnya mereka mendapat akses pendidikan yang tentu juga berdampak pada kekuatan ekonomi, jadi permasalahan semakin
sulit,” paparya.
Dari fakta tersebut, Drs. Jaja Jaelani, MM berharap Lembaga Amil Zakat Nasional mampu mengambil peran strategis untuk mengurai masalah kronis umat tersebut. “Nah, peranan Lembaga Amil Zakat ini sangat besar. Harapannya dengan adanya pemberian izin resmi terhadap Lembaga Amil Zakat, peran serta Lembaga Amil Zakat Nasional dalam mengatasi masalah kemiskinan bisa berjalan secara signifikan. Karena memang visi zakat itu sendiri bagaimana merubah mustahik menjadi muazakki. Dan, dengan adanya BMH ini semakin bisa mengatasi angka kemiskinan yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Perlu Inovasi-inovasi Dalam soal pendidikan, Direktur Pemberdayaan Zakat tersebut menekankan perlunya lembaga amil zakat melakukan inovasi-inovasi untuk mengatasi masalah pendidikan di tanah air. “Nah, di sinilah perlunya lembaga zakat membuat inovasi-inovasi bagaimana kaum dhuafa itu tidak terputus pendidikannya. Dengan begitu, anak-
anak dhuafa tetap bisa sekolah. Salah satunya kalau di BMH ini melalui program Senyum Anak Indonesia,” ujarnya. “Dari program seperti inilah (Senyum Anak Indonesia) nanti akan lahir anak-anak bangsa yang berkualitas,” imbuhnya.
BMH Bisa diterima Masyarakat Kala ditanya tentang kiprah Lembaga Amil Zakat Nasional yang berada di bawah naungan ormas Islam Hidayatullah ini, Bapak Jaja yang juga hobi bermain tenis dengan spontan memberikan jawaban. “Alhamdulillah saya melihat BMH sebagai lembaga yang sangat mobil, karena saya melihat dari perkembangan cabang dalam pengelolaan zakat itu sendiri. Nampaknya dengan adanya keterbukaan, bagaimana pengelolaan zakat oleh BMH ini, Alhamdulillah BMH menjadi salah satu lembaga zakat yang dipercaya, sehingga para muzakki mau membayar zakat melalui BMH. Ini dibuktikan dengan perolehan BMH sendiri yang sudah mencapai angka lebih dari Rp. 70 Milyar. Nah ini salah satu bukti bahwa kinerja BMH diterima di masyarakat,” paparnya.
Menyambut Baik Program Dai Tangguh Selain mengenal BMH sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, Direktur Pemberdayaan Zakat ini juga mendorong agar program Dai Tangguh BMH terus digulirkan. “Kami sangat menyambut baik sekali ya, apabila program yang telah dilaksanakan oleh BMH dengan mempersiapkan dai-dai
6
Berbagi Kemuliaan Hidup
Abu Ilmia Abu Ilmia
Abu Ilmia
di perbatasan. Karena nampaknya itu merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia ini. Agar bagaimana saudarasaudara kita di pelosok sana tetap tersentuh. Karena jangan sampai ada pihak-pihak lain yang akan mempengaruhi mereka, sehingga di sinilah peran para lembaga dalam menjalankan program-program inovatifnya bisa memberikan solusi,” paparnya. Oleh karena itu, Lembaga Amil Zakat seperti BMH harus bisa mengedukasi, mengkader dan mengirimkan dai-dai yang memang bervisi masa depan, dimana mereka tidak saja siap berdakwah di daerah perkotaan, tetapi siap ke segenap pelosok negeri. “Dai-dai itu juga bukan hanya mau berdakwah di Jakarta atau di kota-kota besar. Tetapi juga harus mau pergi ke sana. Itu adalah bagaimana kita memberikan pemahaman agar saudara-saudara kita yang tidak mudah dijangkau tetap berada dalam keimana dan ke-Islam-an,” pungkasnya. Dalam silaturrahimnya tersebut, Drs. Jaja Jaelani, MM didampingi oleh Kasubdit Pemberdayaan Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat, DR. H. Juraidi Malkan, MA beserta stafnya, Bapak Sholeh.*/Imam Edisi JANUARI 2016
7
PROGRAM UTAMA
PROGRAM UTAMA
Umroh Dai untuk Dakwah Seluruh Negeri
Apresiasi diberikan berupa pemberian dana kepada para Dai yang terpilih. Masing-masing sebesar Rp 10 juta. Mereka yang berhak mendapatkan apresiasi tersebut; Ustadz Mujtahid (Dai di Suku Tengger, Lereng Gunung Bromo Lumajang, Jawa Timur), Ustadz Sriyono (Dai yang telah lama berdakwah di Pulau Nias Sumatera) serta Ustadz Saharudin (Dai muda yang telah lama berdakwah di Pulau Longgos Flores).
Ini bentuk kepedulian kita kepada para dai Hidayatullah atas perjuangan dakwah mereka selama ini
B
Muh. Abdus Syakur
ertempat di Masjid Ar Riyadh Balikpapan, bertepatan dengan tanggal 10 November 2015, Menteri Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (BPN) Drs. Ferry Mursyidan Baldan didampingi oleh Direktur Eksekutif Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Wahyu Rahman memberikan apresiasi secara simbolis kepada beberapa ‘Dai Tangguh’ Hidayatullah.
8
Berbagi Kemuliaan Hidup
Kedua, apresiasi berupa pemberangkatan umroh kepada Ustadz Jufri Muhammad (Dai yang sekian tahun berdakwah di Tanah Papua), Ustadz Ismail (Dai yang berdakwah di Kepulauan Sulawesi dan saat ini tengah diuji tidak mampu mendengar karena terkena penyakit malaria saat dakwah di Tanah Papua), Ustadz Damanhuri (Dai dari Palembang yang lama berdakwah di Sumatera), dan Ustadz Kudri (Dai Hidayatullah dari Maluku).
Dai Tangguh Dai Tangguh BMH adalah individuindividu yang sejak awal telah menetapkan pilihan hidup mulia bersama dakwah. Kiprah mereka di pedalaman, perbatasan, daerah terpencil, terluar, terdepan dan terjauh di negeri ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Namun,
minimnya pemberitaan tentang dunia dakwah, menjadikan apa yang mereka lakukan dengan penuh pengorbanan seperti tidak pernah ada. Atas dasar itulah, Laznas Baitul Maal Hidayatullah mencoba untuk mengajak semua pihak membuka mata, membuka hati bahwa masih ada orang-orang yang dengan keterbatasannya tetap memilih berkhidmat untuk negeri bersama dakwah. Mereka itulah yang dalam program BMH disebut sebagai Dai Tangguh. “Di satu sisi kami sangat bahagia bisa memberikan support, tetapi di sisi lain kami masih belum bisa bangga, sebab dalam setahun belum banyak Dai yang bisa kami umrohkan. Padahal, sebagai sebuah ibadah, umroh ini penting bagi para Dai untuk memiliki semangat lebih tinggi secara ruhiyah dalam membina dan mendidik masyarakatnya,” ujar M. Chofadz selaku Dirops 1 BMH kepada MULIA. Sementara itu, Wahyu Rahman selaku Direktur Eksekutif BMH mengatakan bahwa apresiasi ini merupakan bentuk kepeduliaan lembaga zakat nasional (Laznas) BMH kepada dai Hidayatullah atas ketangguhannya selama berdakwah di pelosok tanah air, khususnnya di daerah-daerah terpencil yang sangat membutuhkan sentuhan-sentuhan para dai. “Ini bentuk kepedulian kita kepada para dai Hidayatullah atas perjuangan dakwah mereka selama ini. Harapannya setiap tahun akan semakin banyak dai yang bisa diumrohkan untuk menguatkan spirit dakwah para dai di seluruh negeri,” ucapnya penuh harap.* Edisi JANUARI 2016
9
inspirasi
inspirasi
Enam Amalan Pagi Hari
yang Membuat Hidup Lebih Berkah
T
IDUR pagi, memang terasa mengenakkan, terutama bagi mereka yang memang tak bisa mengelakkannya. Usai Subuh, kepala langsung terasa berat dan hati pun seolah mendesak agar badan segera rebah dan secepat mungkin memejamkan mata. Mungkin wajar, membuat kondisi tubuh memang lejar. Tetapi, jika tanpa sebab, lantas setiap pagi melenakan diri dengan tidur, aduhai betapa ruginya. Sedang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam setiap pagi hari memanjatkan doa untuk umatnya. “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka.” (HR. Tirmidzi). Artinya, pagi bukan saatnya untuk berleyehleyeh, apalagi kembali pulas mendengkur. Oleh sebab itu, mesti ada niat dan ikhtiyar kuat dalam diri agar kita tidak termasuk umat Islam yang kehilangan berkah, justru di awal suatu hari bermula. Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” Rasulullah menjelaskan, barangsiapa yang tidak bagun di pagi hari, Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Setan akan mengikat tengkuk salah seorang dari kalian saat tidur dengan tiga ikatan ia akan membisikkan kepadamu bahwa malam masih panjang, jika ia terbangun lalu berdzikir pada Allah lepaslah satu ikatan, jika ia berwudlu maka lepaslah dua ikatan, dan jika ia melanjutkan dengan sholat, maka lepaslah seluruh ikatan itu, sehingga pada pagi harinya ia mulai dengan penuh kesemangatan dan jiwanya pun sehat, namun jika tidak, maka dia akan memasuki waktu pagi dengan jiwa yang keji dan penuh kemalasan.” [HR Bukhari]
Pertama, berdzikir
10
Berbagi Kemuliaan Hidup
Dzikir pagi adalah amalan yang patut digalakkan. Karena selain membuat lebih bersemangat di pagi hari juga berdampak dimudahkan segala urusan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Dzikir pagi dibaca saat masuk waktu Subuh hingga matahari terbit. Namun boleh juga dibaca sampai matahari akan bergeser ke barat. Soal bacaan wirid, ada bermacam-macam pilihan. Masalah dzikir pagi ini, Allah ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.” [QS. Al-Ahzaab : 41-42]. Dari Anas Ibnu Mali, Rasulullah bersabda; “Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah ta’ala mulai shalat Subuh hingga terbit matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak dari anak Ismaa’iil. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikir kepada Allah mulai shalat ‘Ashar hingga tenggelam matahari lebih aku senangi daripada memerdekakan empat orang budak.” [HR: Abu Daawud, Al-Baihaqiy]
Kedua, tilawah Al-Qur’an Tilawah Al-Qur’an, terlebih jika diniati untuk dibaca dengan penuh penghayatan, perenungan dan kesiapan hati mengikuti dan mengamalkan kandungannya, hal ini akan sangat membantu fokus otak dan hati untuk lebih siap menyudahi Shubuh dengan kebaikan, ilmu dan spirit iman yang lebih hidup. Terlebih waktu Shubuh udara masih bersih, suasana belum bising dan fisik juga masih segar. Tentu hal tersebut akan memudahkan akal, hati dan emosi lebih cepat merasakan getaran, kesan dan spirit dari ayat demi ayat yang dibaca.
Bahkan, para penghafal Qur’an, memanfaatkan waktu emas ini sebagai momentum untuk muroja’ah (mengulang-ulang hafalannya). Andaikata hanya bisa tilawah selembar atau dua lembar, sebagai langkah awal, ini tentu suatu kemajuan yang harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Ketiga, memulai beraktivitaslah Rasulullah, tidak menjumpai pagi melainkan bergegas dalam beraktivitas. Seperti yang Allah firmankan; “Dan (ingatlah), ketika kamu berangkat pada pagi hari dari (rumah) keluargamu akan menempatkan para mukmin pada beberapa tempat untuk berperang.” (QS. Ali Imron [3]: 121). Jadi, tidak salah jika bangsa Arab mengenal petuah, “Waktu adalah pedang.” Kemudian dalam bahasa kita dikenal, “Siapa cepat dia dapat.” Dengan kata lain, siapa bergegas dalam beraktivitas insya Allah dia akan sukses. Sinkron dengan apa yang jamak diketahui orang, “Man jadda wajada” (Siapa bersungguh-sungguh dia dapat). Dengan demikian, selesai sholat Subuh, selesai tilawah, jangan rebahkan badan. Tapi bangkit dan bergeraklah melakukan aktivitas mulia lainnya. Seperti menyapu rumah, mencuci piring, atau apapun yang pada intinya tubuh bisa bergerak sehingga lepas dari gelayutan mata yang memaksa diri terus mengangut.
Keempat, segerakan mandi Kebaikan, dalam Islam hukumnya mesti disegerakan, demikian pula halnya dengan mandi di pagi hari. Andaikata jam keluar rumah terbilang masih siang, menyegerakan mandi pagi jelas tidak merugikan. Selain akan memberikan kesegaran lebih dini, waktu untuk melakukan persiapan sebelum menjalani rutinitas harian di luar rumah, bisa dilakukan lebih awal, sehingga mencegah adanya barang tertinggal atau urusan yang terselap, termasuk terhindar dari berangkat terburu-buru. Dengan begitu, insya Allah, semua urusan akan berjalan sesuai rencana. Kemudian, dalam tinjauan medis, mandi pagi memberikan banyak keuntungan. Mulai dari lancarnya peredaran darah, meningkatnya produksi sel darah putih, mengurangi resiko
darah tinggi, serta meningkatkan kesuburan.
Kelima, beramal Diriwayatkan sahabat Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka lakukanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu berterusan . Lakukanlah ibadah (secara berterusan) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” [HR. Bukhari no. 39]
Keenam, Shalat Dhuha Shalat Dhuha merupakan sunnah mu’akkadah, terbukti telah dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, sebagaimana diriwayatkan Muslim, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata; “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.” Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.”[HR Muslim] Adalah Ibnul Qayyim Dalam Kitab Zaadul Ma’ad, (4/378) pernah berkata tentang empat hal yang akan menghampat datanganya rizki; “Empat hal yang menghambat datangnya rizki: tidur di waktu pagi,sedikit shalat, malas-malasan dan berkhianat.” Semoga empat hal yang dimaksud Ibnu Qayyim tidak masuk di antara kita semua. Selamat menjemput berkah pagi hari.*/Abu Ilmia Edisi JANUARI 2016
11
Tsaqafah
Tsaqafah Sebutan Ummul Mukminin ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an. “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS: Al-Ahzab: 6)
Ibu Kaum Muslim
dan Perawi 2210 Hadits oleh: Rifqiyati Hudayani
Allah Subhanahu Wata’ala menganugerahkan seorang wanita muslimah hebat, cerdas dengan keluasan ilmu serta menjadi figur yang telah dipilih oleh Allah untuk menemani rangkaian liku langkah dakwah yang diemban oleh hamba yang sangat Allah muliakan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam. Beliau adalah Ummul Mukminin (Ibu Kaum Muslim) Aisyah r.a .
A
isyah Binti Abu Bakar As-Shiddiq Al Quraisyiyyah ATTaimiyyah dilahirkan empat atau lima tahun setelah Radulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam diangkat menjadi Rasul. Ummul Mukminin adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada setiap istri Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam. Istilah tersebut berasal dari kata Arab ummu yang berarti ibu, dan al-mu’minin yang artinya orang-orang beriman. Jadi ummul mukminin berarti ibu dari orang-orang yang beriman. Bentuk jamaknya, ummahat al-mu’minin.
12
Berbagi Kemuliaan Hidup
Putri dari Ummu Rauman Binti Amir bin Uwaimir ini termasuk pemimpin para wanita yang memiliki beberapa keutamaan, yang pada keutamaannya itulah mampu menunjukkan bahwa ia memiliki kepribadian yang istimewa dan berbeda dari kebanyakan wanita, juga lelaki. Karena kedudukannya yang tinggi dan pengetahuannya yang luas tentang kitab dan sunnah, serta kemampuannya menyimpulkan hukum, maka tak salah jika nama Aisyah bintu Abu Bakar disebut sebagai salah satu ulama dikalangan sahabat, seperti halnya Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Mas’ud, dan Abdullah bin Abbas. Abu Musa al-Asy’ari berkata, “Tak ada satu hadits yang sulit bagi kami, para sahabat Muhammad, kecuali kami tanyakan kepada Aisyah. Pada dirinya kami temukan pengetahuannya tentang hadits tersebut,”. Aisyah berada di posisi keempat dalam hal jumlah riwayat dan hafalan hadits. Tiga orang sahabat yang berada di atas Aisyah, mereka masih hidup cukup lama setelah wafatnya Ummul Mukminin. Aisyah tidak keluar dari rumahnya untuk menghadiri majelismajelis seperti halnya sahabat-sahabat lelaki, Aisyah pun jarang mendapat kunjungan dari orang-orang muslim yang ingin menuntut ilmu bersamanya, Aisyah pun sulit melakukan perjalanan keluar kota-kota besar Islam lainnya. Dari gambaran tersebut maka sangat wajar bila Aisyah memiliki kedudukan yang lebih kuat dari pada keenam sahabat yang juga banyak memiliki riwayat hadits seperti Abu Hurairah, Abdullah bin Umar, Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdullah, dan Abu Sa’id al-Khudri.
Dari jumlah riwayat para sahabat di atas Aisyah menduduki peringkat terbanyak keempat dengan jumlah 2210 hadits. Di antaranya 286 terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dan 174 hadits tersebut telah disepakati oleh Bukhari dan Muslim. Bukhari sendiri menulis 54 hadits dan Muslim mencatat 58 hadits. Sekilas kita dapat melihat bagaimana keluasan ilmu dan pengetahuan Aisyah dalam hal ini. Selain itu keutamaan dan kedudukan Aisyah tidak terbatas pada banyaknya riwayat saja. Dari segi ketelian dan pemahamannya yang tinggi, kemahirannya dalam berijtihad, serta ketinggian ilmunya pada fikih dan istinbath. Dari keistimewaan Aisyah dapat kita mengambil ibrah yang telah Allah siapkan bagi Ummul Mukminin Aisyah sebagai salah satu ulama pengusung ilmu kenabian. Di samping itu pula kita ketahui bersama jika warisan fikih Islam kita memiliki banyak komplikasi permasalahan yang telah ditetapkan hukumnya oleh para sahabat Nabi saw berdasrkan ijtihad pribadi mereka atau berdasarkan hadits yang mereka ketahui . Sementara Aisyah cukup hanya dengan pendapat pribadinya akan sebuah hukum yang mungkin tidak bisa diketahui oleh orang lain. Ketekunan Aisyah ini pun tak terlepas dari bagaimana usaha kita dalam mendorong kemampuan untuk menggali lebih banyak kebaikan-kebaikan ilmu yang masih sangat luas manfaaatnya dalam lini hati dan jasad kita untuk selalu bertaqarrub ilallah dengan mengalunkan seluruh anugrah yang senantiasa Allah curahkan sebagai khalifatullah. Wallahu’alam bishshawab.* Penulis adalah mahasiswi STIS Hidayatullah Balikpapan
Edisi JANUARI 2016
13
oase
oase
Sebuah Kemuliaan Tidak Mengenal Hambatan, Andai Pun Ada Keterbatasan Dalam Diri, Dakwah Harus Tetap Diupayakan
Muh. Abdus Syakur
14
Berbagi Kemuliaan Hidup
Edisi JANUARI 2016
15
Laporan Utama
Laporan Utama
BMH dan Hidayatullah Depok
Gelar Muharram B
Education Fair
ekerjasama dengan Pesantren Hidayatullah Depok, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menggelar Muharram Education Fair yang berlangsung selama dua hari tanggal 17 – 18 Oktober 2015 lalu.
Kegiatan Muharram Education Fair ini semoga dapat menjadi wahana pembelajaran untuk lahirnya sumber daya manusia yang kuat dan berdaya
Acara ini ikut dihadiri oleh wakil Pemerintah Kota Depok dan mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan yang telah berjalan sejak tiga tahun silam. “Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan Muharram Education Fair ini,” ujar Wakil Walikota Depok Idris Abdul Somad saat membuka acara di Komplek Pesantren Hidayatullah Depok, Ahad (17/10/2015). Idris mengatakan, selain sebagai media pembelajaran dan membangun kompetensi siswa/siswi, MEF juga merupakan wahana pendidikan bagi anak anak kita lewat beragam hobi, seni, dan hal hal yang memang disukai anak anak. Diketahui, dalam ajang MEF yang digelar dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam Hijriyah ini digelar berbagai cabang perlombaan untuk segala tingkatan baik SD, SMP, maupun SMA atau sederajat.
Abu Ilmia
Ragam pertandingan diantaranya lomba cerdas cermat, lomba tahfidzul Qur’an, lomba pidato bilingual Arab dan Inggris, futsal, nasyid, dan sebagainya. Juga ada kegiatan pameran pendidikan berupa stand-stand dan sejumlah kegiatan outdoor yang menghibur untuk siswa dan wali siswa. Pada kesempatan tersebut Idris juga menyampaikan sejumlah prestasi yang telah berhasil diraih oleh Kota Depok khususnya di bidang pendidikan meski ia juga mengakui masih terdapat banyak kekurangan yang mesti dituntaskan. Menurut Idris, dengan luas wilayah 200,29 kilo meter persegi, Depok sejatinya adalah kota kecil. Namun, tingkat pertumbuhan penduduk kota ini terus meningkat. Bahkan data terakhir yang hanya 3,4 persen pertahun, sekarang sudah 4,2 persen pertahun pertambahan tingkat penduduknya. “Nah, ini juga merupakan tantangan bagi Depok ke depan bahwa kita harus memberdayakan kekuatan sumber daya manusia (SDM),” kata Idris.
16
Berbagi Kemuliaan Hidup
Abu Ilmia
Dia menambahkan lebih dari 1.700.000 total penduduk kota Depok mayoritas adalah usia produktif antara 14 hingga 59 tahun. Bahkan, sebutnya, 70 persen dari mereka adalah anak anak muda. “Kegiatan Muharram Education Fair ini semoga dapat menjadi wahana pembelajaran untuk lahirnya sumber daya manusia yang kuat dan berdaya,” pungkasnya. Muharram Education Fair merupakan ajang tahunan yang digagas pertama kali oleh Pondok Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat. Tahun ini merupakan kali ketiga kegiatan ini digelar sejak dihelat tahun 2013 lalu yang kala itu dibuka oleh Walikota Depok, Nurmahmudi Ismail. Pantauan di lokasi acara, tampak beberapa titik stand yang memajang profile pendidikan khususnya institusi yang ada di lingkungan Pesantren Hidayatullah Depok. Selain itu juga ramai lapak-lapak kuliner yang umumnya diniagakan oleh wali siswa dan sebagainya.*/Ainuddin
Edisi JANUARI 2016
17
Liputan khusus
Liputan khusus Dan tiba-tiba Allah Subhanahu Wata’ala mengabulkan dengan caraNya. “Ternyata upaya yang selama ini dijalankan akhirnya mendapat jawaban dari Allah Ta’ala melalui kebaikan seorang dermawan, H. Sofyan Alex mantan Wakil Ketua DPR Propinsi Kalimantan Timur,” ucapnya.
Hardi
Pesantren Tahfidz
Agrobisnis Diharapkan jadi “Cahaya Kaltim”
U
ntung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Sesungguhnya rahasia kehidupan hanya ada di tangan Allah Subhanahu Wata’ala. Keajaiban dialami Syaiful Anwar Harahap, Kepala Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Samarinda. Tanpa diduga, BMH Samarinda mendapat hibah tanah seluas 2 hektar lengkap dengan masjid, kandang ayam, sumur bor, genset, dan dua buah rumah tinggal. Tentu saja anugerah amanah ini membuat Syaiful Anwar kaget sekaligus sangat senang. Sebab keinginan mendirikan rumah tahfidz rupanya sudah lama.
18
Berbagi Kemuliaan Hidup
Dengan izin Allah, lembaga tahfidz ini diberi nama Pesantren Tahfidz Cahaya Kaltim, terinspirasi dari hasil studi banding tim BMH Samarinda ke beberapa pesantren tahfidz di Jawa Timur. Rencananya, setelah semua infrastruktur siap, BMH akan membuka penerimaan santri dari kalangan yatim-dhuafa yang memiliki minat menghafal al-Qur’an dari berbagai daerah di Kalimantan Timur.
Sejauh ini hibah tersebut diawali dengan kegiatan TPA bagi anak-anak Desa Batuah Loa Janan Kutai Kartanegara.
“Kondisi tanahnya berbukit. Jadi kita mau beberapa titik diurug untuk halaman parkir masjid. Alhamdulillah ada bantuan dari PT. Kedhaton berupa enam unit mobil dam truk, sehingga proses pengurugan berjalan dengan cepat,” paparnya.
Rencana ini dinilai Syaiful wajar mengingat lokasi pesantren tidak jauh dari agro wisata milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur. “Harapannya nanti pesantren bisa juga dilatih oleh pemerintah untuk mengembangkan agrobisnis, sehingga para santri juga bisa turut serta meningkatkan produksi pangan di negeri ini,” harapnya. Yang semakin memotivasi adalah minat masyarakat yang tinggi terhadap pesantren ini.
“Alhamdulillah sejak serah terima terlaksana pada 8 September 2015 anak-anak yang ikut TPA di Masjid Al-Mukhlisin ini ada 60 anak,” ungkapnya. Namun, masih ada beberapa tantangan yang mesti dijawab oleh BMH, teurtama kondisi tanah yang memang masih perlu diratakan.
akan dididik untuk mampu menghafal Al-Qur’an, tetapi juga akan kami latih terampil dalam dunia agrobisnis,” jelas Syaiful.
Abu Ilmia
Harapannya nanti pesantren bisa juga dilatih oleh pemerintah untuk mengembangkan agrobisnis, sehingga para santri juga bisa turut serta meningkatkan produksi pangan di negeri in “Tahun 2016 targetnya sudah ada asrama dan sekolah untuk angkatan pertama program tahfidz ini,” tegas Syaiful.
Skill Agrobisnis BMH Samarinda agar pesantren ini tidak sekadar menghafal, tetapi juga berdaya secara ekonomi. “Rencana kami ke depan, anak-anak yang masuk pesantren ini tidak hanya
“Pesantren ini belum berjalan sebagaimana mestinya, karena memang perlu dilengkapi hal-hal mendasar seperti asrama dan sekolah. Tetapi, tidak sedikit orang tua yang mendatangi kami untuk mendaftarkan anak-anaknya,” ungkapnya.
“Hal ini sangat memotivasi kami, dan melihat animo masyarakat dalam mendukung pesantren ini, semoga nama yang juga harapan besar kami “Cahaya Kaltim” dari pesantren ini benar-benar bisa mengharumkan nama Kalimantan Timur di tengah-tengah umat Islam Indonesia dan dunia,” pungkas Syaiful.*/ Khoir Edisi JANUARI 2016
19
Konsultasi KELUARGA
Konsultasi KELUARGA
“Sunnah Rasul”
di Malam Jumat? Ust. Endang Abdurrahman
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah Batu
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Nama saya Kartika usia 36 tahun dengan dua orang putra. Alhamdulillah, selama pernikahan saya dengan suami menemukan kebahagiaan, tidak banyak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan. Saya bersyukur suami juga orang yang sabar mendampingi dan anak-anak yang menyejukkan hati kami. Akhir-akhir ini, saya merasakan keengganan saya saat suami menginginkan hubungan intim. Hal ini saya rasakan sejak suami sering menggunakan istilah atau kode ‘sunnah rasul’ dan ‘membunuh Yahudi’ ketika mengajak berhubungan intim, khususnya malam Jum’at. Dalam benak saya timbul pertanyaan, apakah begitu jahatnya saya dan suami, sehingga hubungan intim yang sejatinya adalah sakral harus diumpamakan dengan membunuh? Di sinilah saya selalu merasakan bad mood. Apa benar suami saya mengatakan seperti itu? Dan salahkah sikap saya bila kehilangan gairah melayani suami? Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kartika – Purwakarta
20
Berbagi Kemuliaan Hidup
I
bu Kartika yang dirahmati Allah, segala puji dan syukur hanya milik Allah semata. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai tauladan dalam kehidupan ini. Kebahagiaan yang telah ibu rasakan selama ini sudah selayaknya untuk terus disyukuri. Semakin bersyukur maka Allah akan terus menambahkan nikmat-Nya. InsyaAllah. Saya akan mencoba mengelompokkan permasalahan Ibu. Pertama, risih dengan istilah ‘sunnah rasul’ dan ‘membunuh Yahudi’ sehingga memunculkan sikap ‘bad mood’ atau tidak bergairah
melakukan hubungan intim dengan suami. Saya sependapat pada bagian ini. Saya memandang kalimat tersebut diucapkan suami sebagai penghalusan makna dari hubungan intim suami istri. Demikian populernya istilah ini, tidak sedikit kicauan atau status di media sosial yang isinya berkisar pada perkataan “Sunnah Rasul”. Istilah ini jelas menyesatkan seakan-akan bila hari Jum’at akan sunnah rasul hanya bermakna hubungan intim. Pengertian seperti itu telah menyempitkan arti dari makna Sunnah Rasul sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an menjadi hanya sebuah aktifitas seks belaka. Jadi, ajaklah suami berdiskusi untuk tidak mengucapkan istilah tersebut. Saya yakin, bila sama-sama belajar akan mudah meluruskan kekeliruan yang terjadi. InsyaAllah. Hubungan intim pada malam Jum’at tidak ada yang salah. Tetapi, kita tidak akan menemukan keterangan yang menyebutkan tentang mengkhususkan malam Jum’at untuk berhubungan intim dengan niat mengamalkan ‘sunnah rasul’ dan ‘membunuh Yahudi’. Kalau ingin berhubungan intim dengan suami, tidak harus mengkhususkan hari-hari tertentu, lakukan kapan Ibu dan suami inginkan dan alangkah lebih baik diniatkan sebagai ibadah sehingga diawali dan diakhiri dengan do’a. Ingat, berhubungan intim merupakan ibadah seperti sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam: “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala.” [HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah].
Kedua, apa yang dimaksud dengan Sunnah Rasul? As-Sunnah menurut istilah syari’at ialah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk ucapan, perbuatan), penetapan, sifat tubuh serta akhlak yang dimaksudkan dengannya sebagai tasyri’ (pensyari’atan) bagi ummat Islam.[ Muhammad Jamaluddin al-Qasimi] Sering kita menyebut Kitabullaah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maksudnya adalah Sunnah sebagai sumber nilai tasyri’. Al-Qur’an menyebutkan As-Sunnah dengan makna hikmah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Ya Rabb kami, utuslah kepada mereka seorang Rasul di antara mereka yang akan membacakan ayat-ayat-Mu kepada mereka dan mengajarkan Al-Kitab dan AlHikmah kepada mereka dan mensucikan mereka (dari kelakuan-kelakuan yang keji), sesungguhnya Engkau Mahamulia lagi Mahabijaksana.” [QS. Al-Baqarah: 129] Maksud penyebutan Al-Kitab pada ayatayat di atas adalah Al-Qur-an. Dan yang dimaksud dengan Al-Hikmah adalah AsSunnah. Ketiga, sunnah Rasul pada hari Jum’at bisa dilakukan banyak hal. Memperbanyak shalawat Nabi, mandi Jum’at, menggunakan minyak wangi, bersegera ke masjid melaksanakan shalat Jum’at, shalat sunnah ketika menunggu imam atau khatib, sholat sunnah setelah sholat Jumat, dan membaca Surat Al-Kahfi dll. Demikian uraian singkat semoga kita semua makin menghidupkan ajaran atau Sunnah Rasulullah Muhammad di hari Jumat. Semoga Ibu dan suami meraih kebahagiaan dan dirahmati Allah. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh Edisi JANUARI 2016
21
Konsultasi Syariah
Konsultasi Syariah saja. Namun, ulama Madzhab Syafi’i menyatakan bahwa minimal sekali pancaran darah (lahdzah, majjah). Menurut Wahbah al-Zuhaili pada akhirnya dua pendapat adalah sama, karena setidaknya sekali mandi pasca melahirkan yang menyucikan semua hadas besar.(alFiqh al-Islamy:I/622) Ust. Abdul Kholiq, Lc, MHI Dewan Syuro Hidayatullah
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Masa Nifas
dan Pemanfaatannya
Ustad apakah benar masa nifas harus 40 hari? Masalah istri saya sudah menjalani masa nifas selama 34 hari dan saat ini sudah tidak lagi adanya darah yang keluar. Masalahnya sebagai suami saya juga bingung apa bisa saya lakukan untuk memenuhi kebutuhan biologis saya. Apa solusinya?
Waalaikum salam Warahmatullahi Wabarakatuh Sudah menjadi kelaziman bahwa ketika seorang wanita melahirkan akan diikuti dengan masa nifas, yaitu keluarnya darah pasca persalinan dalam beberapa waktu. Terkait dengan hal ini memang ada beberapa ketentuan syariat yang harus dipatuhi baik menyangkut ibadah maupun muamalah usariyah (kekeluargaan) yang berlangsung beberapa waktu. Tampaknya, justru masalah waktu inilah yang menjadi fokus Anda. Dalam membahas waktu nifas ulama mengklasifikasi menjadi tiga jenis, yaitu waktu minimal, umum dan maksimal. Mengenai waktu minimal nifas, mayoritas ulama ( jumhur) menyatakan bahwa tidak ada batasnya, bahkan pernah terjadi pada masa Nabi seorang wanita melahirkan tanpa ada darah yang menyertai. Berarti wanita tersebut sama sekali tidak mengalami masa nifas dan hanya harus mandi dari melahirkan
22
Berbagi Kemuliaan Hidup
Secara umum –menurut Syafi’iyyahlazimnya nifas berlangsung selama 40 hari dan maksimalnya adalah 60 hari. Tetapi menurut Hanafiyyah dan Hanabilah 40 hari itu adalah masa maksimal. Syafiiyyah dan Malikiyyah mendasarkan waktu maksimal itu pada penelitian terhadap para wanita yang ada di masa beliau. Adapun Hanafiyyah dan Hanabilah mendasarkan pendapatnya pada pemahaman dzahir ucapan Ummu Salamah yang menggambarkan fenomena yang terjadi pada masa Nabi. Ia berkata: ”Para wanita yang bernifas pada masa Nabi duduk/istirahat (tidak shalat) selama 40 hari siang malam.” (HR. Abu Dawud, al-Turmudzi, Ibn Majah dan Ahmad) Syafi’iyyah dan Malikiyyah tidak menolak hadist tersebut, tetapi mereka memahami bahwa hadist tersebut merupan deskripsi dari kondisi yang umum terjadi, bukan menjadi batasan maksimal masa nifas. Manapun pendapat yang kita pilih tentang batasan maksimal ini, konsekwensinya jika seorang wanita telah berhenti darah nifasnya sebelum batas maksimal tersebut, maka hukumnya telah selesai dari masa nifas. Oleh sebab itu, jika istri Anda telah berhenti mengeluarkan darah pada hari ke 34 berarti istri Anda telah menyelesaikan masa nifas. Selanjutnya harus mandi hadats besar dan wajib shalat fardhu, sekaligus halal untuk melakukan hubungan suami istri secara normal.
Khusus pada masa haid dan nifas memang ulama sepakat bahwa melakukan hubungan suami istri saat itu adalah haram. Namun, sesuai petunjuk Nabi mayoritas ulama membolehkan hubungan seksual di luar area antara pusar sampai lutut secara langsung. Artinya, jika hubungan itu dilakukan secara tidak langsung para area pusar hingga lutut -dengan kain penghalang misalnyamaka tidak masalah. Jika di luar area itu, maka selama tidak membahayakan boleh dilakukan secara langsung. Abdullah bin Sa’d pernah bertanya kepada Nabi karena masalah ini: ”Apa yang halal bagiku saat istriku haid?” Nabi bersabda:” Apa yang di atas sarung?”(HR. Abu Dawud) Maknanya, di luar area yang biasanya tertutup sarung, yaitu antara pusar dan lutut. (al-Fiqh alIslamy:I/628). Praktek Nabi juga demikian, di mana Ummul mukminin ‘Aisyah r.a menceritakan: ”Jika seorang di antara kami dalam kondisi haid, kemudian Rasulullah ingin menggaulinya, maka beliau memerintahkan kepadanya untuk memakai sarung dalam kondisi darah haid sedang banyak keluar, kemudian beliau menggaulinya.”(HR. Bukhari dan Muslim) Namun Hanabilah berpendapat lebih luas. Menurut mereka, semua yang boleh dilakukan pada wanita dalam kondisi suci boleh dilakukan kepada wanita yang haid, kecuali hubungan suami istri di kemaluan. Karena secara tegas Nabi memberi menyatakan dalam hal ini: ”Lakukanlah apa saja, kecuali menggauli di kemaluan.” (HR. Jamaah kecuali al-Bukhari. Beliau meriwayatkan jawaban ‘Aisyah yang semakna pada kitab Tarikhnya). Mengambil pendapat yang pertama tentu lebih hati-hati dan tidak masalah jika kemudian kondisi mendesak untuk mengambil keringanan pendapat yang kedua. Wallahu a’lam.* Edisi JANUARI 2016
23
GAGASAN tokoh
GAGASAN tokoh
Hidayatullah Harus Seimbangkan
Program Dunia-Akhirat HM. Jusuf Kalla: Wakil Presiden RI
M
eski dikenal organisasi masih muda, namun Hidayatullah termasuk salah satu organisasi yang paling cepat perkembangannya di Indonesia. Demikian salah satu pernyataan Wakil Presiden HM. Jusuf Kalla saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) IV Hidayatullah di Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan awal November 2015 lalu. Dalam pandangan Wapres, Jusuf Kalla, Hidayatullah memiliki tingkat pertumbuhan tercepat di Indonesia. Ia mengakui, beberapa kali kunjungan ke daerah selalu bertemu dengan pondok pesantren milik Hidayatullah dan dai-dai Hidayatullah di pedalaman. Dalam kesempatan yang cukup istimewa di acara Munas di Pondok Pesantren Hidyatullah, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur itu Wapres Jusuf Kalla mendorong agar ormas Hidayatullah menggalakkan program yang menyeimbangkan dunia-akhirat. “Sebab, jika kita berbicara umat Islam di Indonesia, kita tidak kekurangan masjid, tidak kekurangan pesantren, serta tidak kekurangan sekolah. Tapi kekurangan kita adalah kekurangan toko, industri, dan kebun,” kata Wapres. “Lihatlah siapa yang punya toko, lihatlah siapa yang punya kebun, lihatlah siapa
24
Berbagi Kemuliaan Hidup
yang punya tambang? Kita kurang mendapatkan dunia. Akibatnya begitu harus mengumpulkan zakat, kita bingung karena muzakkinya kurang, mustahiknya yang banyak,” imbuh lelaki yang biasa disapa JK. Wapres juga berharap Hidayatullah bisa menjadikan Munas IV lalu sebagai momentum untuk menerjemahkan program keseimbangan dunia akhirat dengan sebaik-baiknya melalui kepengurusan yang akan datang. “Saya berharap Hidayatullah mampu menerjemahkan program-program yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat dalam Munas IV kali ini,” demikian Wapres berharap. “Karena itulah saya bersyukur Hidayatullah, di samping memberikan pengajaran agama, dakwah, juga bagaimana mendorong umat, juga bekerja di dunia sebaik-baiknya, sehingga ada keseimbangan dunia dan akhirat. Dan, akhirat baru dapat kita gapai kalau dunia telah dicapai,” cetus Wapres.
yang berdaya, progressif dan memiliki spirit untuk terus berupaya menjadi uswatun hasanah dalam segala bidang, terutama ekonomi yang hari ini menjadi tantangan. Usai memberikan sambutan yang amat penting bagi umat Islam itu, secara resmi, ditemani Pimpinan Umum Hidayatullah Ustadz Abdurrahman Muhammad dan Ketua Umum Hidayatullah (2010-2015) DR. Abdul Mannan, Bapak Wakil Presiden RI pun memukul bedug di hadapan para hadirin peserta Munas IV Hidayatullah menandai telah dibukanya hajatan lima tahunan para dai Hidayatullah tersebut di Pesantren Hidayatullah Pusat Balikpapan, Kalimantan Timur.*/Rama
Saya berharap Hidayatullah mampu menerjemahkan program-program yang menyeimbangkan antara dunia dan akhirat dalam Munas IV kali ini
“Jadi, tidak akhirat saja yang hasanah,” tandas Wapres. Pesan JK ini tentu menjadi motivasi bagi Hidayatullah termasuk Laznas Baitul Maal Hidayatullah untuk benarbenar meningkatan program-program kemandirian guna terwujudnya umat
Abu Ilmia
Edisi JANUARI 2016
25
ZAKAT HOLIC
ZAKAT HOLIC
K
ita semua mengenal Bill Gates, pendiri Microsoft sebuah perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia yang hasilnya kita nikmati semua. Tahukah Anda, bahwa pria bernama lengkap William Henry Gates III menurut Majalah Forbes, edisi Maret 2015, kekayaan bersihnya naik menjadi 79,2 milyar dolar pertahun. Sampai hari ini, ia telah merajai daftar orang terkaya di dunia selama 16 kali berturut-turt dalam 21 tahun terakhir. Yang cukup aneh, melalui Bill & Melinda Gates Foundation ia rajin menyumbangkan uangnya untuk kegiatan sosial dan pendidikan. Pengusaha kayaraya ini telah menyumbangkan uang
untuk kegiatan sosial sebanyak US$ 28 miliar (sekitar Rp 266 triliun) sejak lima tahun terakhir. Meski begitu, Bill Gates, justru tak menjadi miskin. Bersedekah secara kasat mata terkesan mengurangi aset atau harta. Tapi, hakikatnya tidak. Buktinya ya Bill Gates itu. Tiap tahun ia sumbangkan hartanya untuk sosial dan pendidikan. Harusnya jika berfikir normal, ia telah membuang uang dengan sia-sia. Namun buktinya, semakin banyak menyumbang, setiap tahun dalam kurun waktu 20 tahun, ia terus meraih peringkat orang terkaya di dunia. Padahal ia hanya menyumbang, bukan bersedekah. Bedanya menyumbang belum tentu melibatkan Allah Subhanahu Wata’ala sementara bersedekah pasti melibatkan Allah Subhanahu Wata’ala. Sebab yang memiliki konsep sedekah hanya agama Islam. Dalam Islam, bersedekah adalah menyumbang di jalan Allah yang dengannya Allah menurunkan rahmat dan pahala. Harta sedekah pula yang menyebabkan seseorang akan selamat dari siksa kubur, diangkat derajatnya di akherat, dan dijauhi api neraka.
Allah Ta’ala berfirman:
yang ada pada kita, menjauhkan pada bencana, serta menambah keuntungan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, “Pancinglah rezeki dengan sedekah”.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)
Kedua, sedekah itu menolak bala’. “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi (mendahului) sedekah” (Misykat).
ً َْ َْ َ ّ َّ ُ ْ َ َ ّ َّ ُ ْ َّ ات َوأق َر ُضوا الل َّ قرضا ِ ِإن المص ِد ِقني والمص ِدق ْ َ ْ ََُ ْ َُ ُ َ َ ُ ً َ َ ٌ ج ٌر َكر يم حسنا يضاعف لهم ولهم أ ِ
Adalah Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam Abdurrahman bin Auf yang dikenal banyak mengeluarkan sedekah dan mengeluarkan harta di jalan Allah. Faktanya, semakin banyak beliau bersedekah, hartanya tak pernah turun dan bangkrut. Bahkan selalu untung dalam berbisnis. Dalam Al-Qur’an, satu sedekah atau infaq Allah janjikan balasan hingga 700 kali lipat (QS. Al-Baqarah [2]: 261). Tentu semua mensyaratkan keikhlasan dan kebeningan hati dan kesuaian dengan tuntunan Nabi.
Manfaat Langsung Dalam beberapa ayat, Allah menjelaskan dengan sangat gamblang bahwa sedekah adalah manivestasi dari ketakwaan. Sebagaimana seluruh amalan syariat Islam, sedekah juga amalan yang memiliki manfaat langsung. Pertama, sedekah itu mengundang datangnya rezeki. Memberikan berkah pada harta
Ketiga, sedekah itu mengundang doa dari para malaikat. “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil” (HR. Bukhari Muslim). Keempat, sedekah itu tidak menyebabkan atau pun menimbulkan kerugian dunia akhirat. “Dan apakah (kerugian) yang akan menimpa mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat, serta mereka mendermakan (sedekah) sebagian dari harta yang telah dikurniakan Allah kepada mereka?” (QS. An-Nisa [4] :39). Kelima, sedekah itu menjauhkan diri dari api neraka. “Takutlah engkau kepada neraka, sekalipun dengan jalan bersedekah dengan potongan kurma, maka barangsiapa tidak dapat menemukan itu maka hendaklah bersedekah dengan mengucapkan perkataan yang baik.” [HR. Muttafaq ‘alaih] Yuk memperbanyak sedekah dan jangan merasa takut rugi atau terkurangi.
satu sedekah atau infaq Allah janjikan balasan hingga 700 kali lipat 26
Berbagi Kemuliaan Hidup
Edisi JANUARI 2016
27
Ulasan
Ulasan
Dzikirnya Wanita
yang
Sedang Nifas
Hai orang - orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah , Dzikir yang sebanyak-banyaknya 28
Berbagi Kemuliaan Hidup
B
agi seorang muslim, dzikir merupakan amalan yang sudah menjadi rutinitas dan sesuatu yang diazamkan. Perintah berdzikir banyak disebutkan dalam Al-Qur’an dan al-Hadist karena dzikir merupakan investasi berharga bagi pribadi seorang muslim di dunia dan akhirat. Dzikir juga merupakan salah satu usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala, selain itu dzikir dapat membentengi diri dari jebakan syaitan dan kejahatan yang dapat mengancam dimanapun kita berada. Ayat yang memerintahkan untuk banyak berdzikir antara lain Qs. Al-Ahzab 41-42: “Hai orang orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah , Dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang”. Adapun kegiatan dzikir dan doa yang diwajibkan bagi umat Islam adalah shalat, selain itu diluar sholat pun Allah memerintahkan untuk banyak berdzikir dan mengingat Allah disegala kondisi, baik pada saat berdiri , duduk, ataupun berbaring . Rasulullah saw ketika ditanya oleh salah seorang sahabat yakni Mu’adz tentang amalan yang paling utama, nabi menjawab ; “Sampai mati lidahmu basah dengan berdzikir kepada Allah”. HR. AlBaihaqi Dalam hadist qudsi juga disebutkan,” Allah berfirman Aku akan bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena Aku”. (HR.Baihaqi dan Hakim)
Makna Dzikir Dzikir menurut bahasa berasal dari kata dzakaro yang artinya ingat. Dzikir juga bermakna mengingat sesuatu atau menghafalkan sesuatu yang baik dengan lisan. Menurut Imam an-Nawawi, “ Berdzikir adalah suatu amalan yang disyariatkan dan sangat dituntut didalam Islam. Ia dapat dilakukan dengan hati atau lidah, afdhalnya dzikir dilakukan dengan keduanya sekaligus”. Adapun al-Hafiz Ibnu Hajar al-‘Asqalani berpendapat bahwa dzikir adalah “ mengucapkan dan memperbanyak segala bentuk lafadh yang di dalamnya berisi tentang kabar gembira, seperti kalimat subhaanallah, Alhamdulillah, laa ilaaha illallah, allahu akbar dan yang semisalnya serta doa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Dengan demikian Dzikir dan doa dapat dilakukan dimanapun kita berada dan dalam kondisi apapun. Namun bagaimana halnya dengan wanita yang masih menjalani masa nifas? Sayyid Sabiq menuliskan bahwa Nifas adalah darah yang keluar setelah seorang wanita melahirkan baik sedikit maupun banyak. Adapun hukumnya adalah sama dengan hukum haid dalam kewajiban, dan yang gugur dari kewajiban.Hal ini merupakan hal yang telah menjadi kesepakatan ummat (ijma’) bahwa wanita yang sedang nifas itu sama dengan wanita yang sedang haid dalam semua hukumnya. Hal senada juga di ungkapkan oleh Syaikh Musthafa Abul Ghaid bahwa wanita yang sedang menjalani masa nifas, baginya berlaku hokum-hukum yang beraku bagi wanita haid. Dengan demikian apa yang diharamkan bagi wanita haid maka Edisi JANUARI 2016
29
Ulasan
Ulasan jumrah. Selain itu, dia juga berdzikir kepada Allah setelah melempar jumrah pertama dan pertengahan. Dengan demikian, dia tidak dilarang untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala.
diharamkan pula bagi wanita nifas. Dan apa yang diperbolehkan bagi wanita haid, maka diperbolehkan pula bagi wanita yang menjalani masa nifas.(, Syaikh Musthafa Abul Ghaid dan Syaikh adDarbalah : 1000 Tanya Jawab Muslimah. hal.264)
Masa Nifas yang berkualitas
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Ummu Salamah dia berkata: Wanitawanita yang nifas pada masa Rasulullah duduk saja dan tidak shalat selama empat puluh hari, kami meluluri wajah kami dengan waras ( jenis tumbuhan), yang berwarna merah. Dan Rasulullah tidak memerintahkannya untuk mengqadha shalatnya karena nifas (HR. Abu Dawud :113)
Haya binti Mubarok Al – Barik dalam bukunya Mausu’atul Mar’atul Muslimah menuliskan hendaknya wanita mengisi waktunya di saat nifas dengan kegiatan yang bermanfaat, contohnya menyebut Asma Allah sebanyak mungkin, basahi lidah dengan dzikrullah, dengarkanlah tilawatil Qur’an dan jika memungkinkan lakukanlah kunjungan silaturahim kepada keluarga dan tetangga terdekat dengan disertai mahram.
Wanita yang sedang nifas diperbolehkan untuk membaca kalimat-kalimat thayyibah, seperti dzikir, takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan bismillah ketika hendak melakukan suatu kegiatan. Allah SWT menyeru kepada umat-Nya agar berdzikir dan memuji kepada-Nya. Dia mendorong mereka untuk bertasbih, mensucikan, memuji, dan mengagungkan Allah, dan menjadikan dzikir sebagai sarana paling agung untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Wanita nifas dapat memperbanyak membaca dzikir, seperti tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaaha illallah ), tahmid (Alhamdulillah), dan dzikir lainnya. Ulama sepakat wanita nifas boleh membaca dzikir. (Fataawa Syabakah Islamiyah no. 25881).
Diperbolehkan bagi wanita yang sedang haid/nifas untuk berdzikir kepada Allah berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw. Kepada Aisyah Radhiyallahu Anha,”Kerjakanlah apa yang dikerjakan oleh orang yang menunaikan ibadah haji, hanya saja kamu tidak boleh thawaf di Baitullah, sehingga kamu bersuci.” Dengan demikian, sabda beliau; “ Kerjakanlah apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang menunaikan ibadah haji,” termasuk semua dzikir yang dibaca oleh orangorang yang mengerjakan ibadah haji. Dimana dia boleh mengerjakan wukuf di Arafah dan berdoa di sana seraya berdzikir, juga wukuf di Masy’aril Haram dan berdzikir di sana sembari melempar
30
Berbagi Kemuliaan Hidup
Al-Quran menamakan kalimat-kalimat tersebut dengan Baqiyyatusshalihat, yang bermakna manfaatnya akan terus menerus tiada terputus selamanya. Bahkan Rasulullah Saw menamakan kalimat itu dengan “ ringan dalam ucapan namun berat dalam timbangan”. Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa sekiranya seluruh harta kekayaan di bumi ini diserahkan kepada seseorang lalu orang itu mengucapkan Alhamdulillah maka ucapannya itu lebih besar manfaatnya daripada harta kekayaannya. “ Sekiranya dunia dan seluruh harta kekayaan yang ada padanya diserahkan kepada seseorang dari ummatku, lalu ia mengucapkan Alhamdulillah itu lebih baik dan lebih berharga baginya (daripada harta yang banyak itu)”. (HR.Ibnu Asakir) Mengenai dzikir, memang tidak ada nash (dalil dari Al-Qur’an atau Al-Hadits) yang
melarang wanita nifas melakukannya. Dalam kaidah fiqh ada dinyatakan “Sesuatu itu kekal dalam hukum asalnya, selama tidak ada dalil yang mengubahnya atau mengecualikannya dari hukum asal”. Jadi, berdasarkan kaidah ini saja cukup untuk menyatakan bahwa dzikir tidak dilarang bagi wanita nifas.
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu , ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dandi waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (QS. An-nisa 103)
Wanita yang sedang nifas pun masih mendapatkan kemuliaan dan kesempatan untuk memperbanyak ibadah, walaupun mereka tidak diperbolehkan sholat, puasa dan membaca Al-Qur’an, tetapi masih ada ibadah lain yang dibolehkan bagi mereka, contohnya berdzikir dan mendengarkan tilawatil Qur’an. Hari–hari saat masa nifas menjadi penuh kemuliaan dan kebaikan dengan tetap melaksanakan amalan-amalan kebaikan seperti yang disebutkan di atas .
Ketiga, Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa saja yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala larangannya. Namun satu hal yang harus diingat adalah bahwa segala amalan itu tergantung pada niat yang melandasinya. Niat dalam melaksanakan amalan-amalan tersebut adalah untuk mendapatkan ridha Allah semata .Dengan demikian, segala amalan yang baik seperti bersilaturrahim, menuntut ilmu dan amalan-amalan baik lainya termasuk dalam ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.
Bentuk dan Cara Dzikir Setidaknya ada tiga bentuk dan cara dzikir yang bisa dilakukan: Pertama, Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara mentadabburi dan memikirkan ayatayat kauniyah sehingga yang tertanam dalam fikiran kita bahwasanya Allah Maha Pencipta dan Maha Kuasa. Sehingga dengan bertafakkur dan tadabbur tersebut dapat menambah keimanan kepada Allah SWT. “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.(QS.Ar-Rad :28) Kedua, Dzikir dengan lisan, yaitu dengan cara mengucapkan kalimat thayyibah yang didalamnya mengandung asma Allah sebagaimana yang dituntunkan oleh Rasulullah kepada ummatnya, seperti ucapan tasbih, tahmid, tahlil serta shalawat dan sebagainya.
Dzikir dengan hati dan lisan merupakan amalan yang sangat memungkinkan untuk dikerjakan oleh wanita yang sedang menjalani masa nifas. Adapun dzikir dengan perbuatan dapat dikerjakan dengan melakukan hal-hal positif dan bermanfaat, sehingga masa nifas menjadi sarat dengan kebaikan. Dengan menyibukkan diri dengan berdzikir dapat membentengi diri dari berbagai keburukan dan kejahatan yang kapan saja dapat terjadi dan mendatangkan faedah dunia dan akhirat. Adapun faedah dzikir terbesar adalah membawa ketenangan dalam hati. Dengan berdzikir kepada Allah SWT hati menjadi tenang. Apalagi dikala sedang menjalani nifas, psikis dan jiwa para wanita terkadang mengalami kegundahan. Maka dari itu, berdzikir merupakan salah satu sarana untuk menenangkan jiwa dan mengobati hati yang lagi kosong. Dzikir kepada Allah SWT adalah sebagai obat hati, penyejuk hati, dan cahaya hati yang bisa menenangkan hati, memecahkan masalah, menghapus kesalahan dan dosa-dosa. Allahu ‘alamu bis shawab Edisi JANUARI 2016
31
Senyum BeRdaya
Sapa Muzakki
BMH Gelar Pengobatan Gratis Bareng PLN (gratis) ini bisa terlaksana dengan baik. Semoga kerja sama ini bisa terus berkesinambungan agar banyak program kemanusiaan lainnya bisa kita angkat bersama,” tuturnya.
B
ekerja sama dengan PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lombok, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Mataram mengadakan baksos pengobatan gratis bagi masyarakat Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung Lombok Barat. Program yang dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Oktober 2015 di mulai pukul 08.00 sampai jam 14.00 WITA dengan disambut antusias semua pihak, terutama para penerima manfaat. Abdul Kholiq, Kepala BMH Cabang Mataram mengaku sangat bahagia dan mengucapkan terimakasih atas kepercayaan manajemen PT PLN untuk bekerja sama dengan BMH Mataram dalam menyalurkan dana CSR-nya dalam bentuk berbagi kepada sesama dengan mewujudkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat desa. “Terimakasih kepada PT. PLN atas kepercayaannya terhadap Laznas BMH Mataram, sehingga program pengobatan
32
Berbagi Kemuliaan Hidup
Sementara itu, dalam acara yang diikuti 500 peserta yang rata-rata manula itu, Manajer PT. PLN Sektor Lombok, Bapak Ahadi sangat mengapresiasi kegiatan dan program BMH yang selain BMH Mataram mengangkat masalah kemanusiaan juga fokus menguatkan program pendidikan dan dakwah. “Kami manajemen PLN sangat mengapresiasi program BMH dan insyaAllah siap mendukung programprogram BMH lainnya,” ujar Ahadi, MBA manajer PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Lombok. Di sisi lain, menyadari akan besarnya manfaat dari program ini, Ibu Baiq Mustika, Camat Gerung yang hadir pada kegiatan itu juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. Bahkan harapanya kegiatan ini bisa menyentuh seluruh desa di Kecamatan Gerung. Dalam pengobatan ini ditemukan rata-rata masyarakat Desa Taman Ayu menderita penyakit rematik, ispa dan penyakit kulit. Di antara penerima manfaat bahkan ada yang datang ke lokasi dengan digendong sanak keluarganya. Kegiatan ini melibatkan 27 tim medis dari BSMI NTB.*
B
anyak jalan menuju Roma, demikian kata pepatah. Siapapun yang bersungguh-sungguh, selalu ada jalan menggapai tujuan. Termasuk bagaimana menjadi orang lebih bermanfaat bagi sesama. Inspirasi inilah yang juga dipegang seorang Mustafa Kufung, Direktur Harian Radar Sulbar. Ditemui di ruang kerjanya, Lantai 2 Gedung Graha Pena Sulbar, pria yang telah 25 tahun berkiprah di dunia jurnalistik ini tengah sibuk menyiapkan program kaderisasi jurnalis muda di beberapa madrasah aliyah dan tsanawiyah di Kabupaten Mamuju. Tidak tanggung-tanggung, Mustafa Kufung juga menampilkan rubrik “go madrasah” secara rutin pada surat kabar yang dipimpinnya sebagai ladang berkarya bagi para siswa yang telah dibina.
Bersama Baitul Maal Hidayatullah (BMH), salah satu pendiri portal Fajar online ini juga aktif mendukung gerakan memberantas buta aksara Al Qur’an di Kabupaten Mamuju melalui program Tahsin Al-Qur’an dan juga Rumah Tahfidz Al-Qur’an BMH. Pria yang akrab disapa Pak Mus ini, menguraikan tips tentang banyak cara untuk berbagi. Bagi seorang yang diberi kelebihan harta bisa berbagi dengan harta yang dimilikinya. Bagi seorang yang memiliki kemampuan baca al-Qur’an yang baik bisa berbagi dengan menjadi guru mengaji, pun bagi seorang yang memiliki kompetensi sebagai seorang jurnalis, bisa berbagi sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Menurutnya, berbagi kepada sesama bisa dilakukan siapa saja, dengan harta, ilmu, tenaga dan keahlian kita.*/Syam
Mustafa Kufung
Banyak Cara untuk Berbagi BMH Mamuju
Edisi JANUARI 2016
33
Tarbiyatul Aulad
Tarbiyatul Aulad
Menjadikan Anak
Cinta Ilmu
Oleh: Sahlah al-Ghumaishaa’
B
erpisah dengan sang buah hati yang diiringi deraian air mata adalah suatu hal lumrah, apatah lagi berpisah untuk melepaskan seorang anak untuk menuntut ilmu di tempat yang nan jauh luar pulau. Seperti itulah yang dirasakan paman saat mengantarkan anak pertamanya ke bandara. Nasihat motivasi tidak terlepas dari perbincangan pada anaknya, hal yang sama pun disampaikan kepada anak keduanya usia kelas empat SD, yang terlebih dahulu berangkat dengan tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu. Pesan utama sang paman agar anakanaknya tetap bertahan dalam menuntut ilmu karena sesungguhnya akan diberikan kedudukan yang mulia bagi orangorang yang berilmu karena mengharap ridho Allah Subhanahu Wata’ala. Allah Subhanahu Wata’ala telah menyampaikan kabar gembira tersebut melalui ayat-ayat-
34
Berbagi Kemuliaan Hidup
Niscaya allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Nya dalam al-Qur’an Surah AlMujaadilah:11 yang artinya, “... Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Pentingnya Orang Tua Paham Agama Kejadian di atas memberi gambaran pada kita semua pentingnya orang tua memahami agama Islam secara baik. Orang tua pun harus memiliki pengetahuan akan kejelasan dasar sebagai landasan dalam mengantarkan anakanaknya mencintai ilmu dan
pembentukan pemikirannya, agar upaya yang dilakukan terjamin kesalamatannya, luas pengetahuannya, dan shahih (baik dan benar) pemikirannya. Itulah pembentukan kecintaan ilmu pada anak agar membentuk pribadi dan membentuk otak serta pola pikirnya. Menanamkan kecintaan ilmu (ilmu agama) adalah satu hal yang harus ditanamkan pada anak-anak. Abdul Hafidz Suwaid dalam kitabnya Manhaj atTarbiyah an-Nabawiyyah lith Thifl, bahwa Dr. Arthur Lawrence Foster, dosen mata kuliah Islamic Scholarschip di Cambridge University, pernah mengatakan: ”Pada manusia, Islam memiliki pengaruh yang cukup menakjubkan dan patut disyukuri. Kami memiliki banyak referensi yang menunjukkan peran serta kaum Muslimin dalam pengembangan seni, budaya, ilmu pengetahuan dan politik. Jelas bahwa kaum Muslimin tidak akan bisa mencapai perealisasian tujuan ilmiah yang tinggi ini apabila mereka tidak memiliki semangat untuk belajar-mengajar. Semangat inilah yang membedakan kaum Muslimin sepanjang sejarahnya. Kaum laki-laki dan wanitanya menyambut ajakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
ّ ْ َ ُُْ ُ .ني ِ اطلبوا العلم ولو يف الص
“Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri China.” Dinukilkan pula perkataan Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, bahwasanya:
َْ ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ .ب ال ِعل ِم ِ مروا أولد كم بِطل
“Perintahkanlah anak-anak kalian menuntut ilmu” Upaya dalam memerintahkan dan mengajak anak untuk mencintai ilmu bukanlah suatu kesia-siaan sebab dengan berilmunya seseorang, maka senantiasa menghadirkan pada jiwa rasa takut
kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan merasa diawasi oleh-Nya. Mengajak dan mengantarkan anak untuk mencintai ilmu semoga menjadi semangat utama kita semua. Adanya kecintaan pada ilmu maka akan mengantarkannya pula mempelajari adab-adab yang menjadi satu kesatuan dalam ilmu yang dipelajari. Dikisahkan bahwa suatu ketika Imam Malik bin Anas radhiyallahu ‘anhu berpamitan kepada ibunya, apakah ia diperbolehkan untuk pergi menuntut ilmu. Ibunya pun berkata,”Kemarilah dan pakailah pakaian ilmu”. Beliau pun memakaikan pakaian coklat kepada Imam Malik dan meletakkan sabak di kepalanya, kemudian menutupinya dengan sorban. Setelah itu, beliau berkata,”Pergi dan tuntutlah ilmu sekarang.” Ibunya juga menyampaikan,”Pergilah menghadap Rabi’ah dan pelajarilah adabnya sebelum engkau mempelajari ilmunya.” Mencintai ilmu bukan sekedar suka dan menekuni untuk mengkajinya, tetapi mencintai ilmu agar mengantarkannya kepada pribadi yang lebih mengenal Rabb Sang Maha Pencipta. Sehingga, langkahnya senantiasa terniatkan menuju kebaikan semata. Apabila orang tua menginginkan anaknya dididik oleh para guru maka bukanlah suatu cela atasnya, sebab para shahabat dan ulama salaf pun sangat bersemangat untuk memilih guru yang sholeh bagi anak-anaknya. Guru adalah sumber penyerapan ilmu bagi anak sehingga orang tua pun menjadi guru bagi anakanaknya. Semoga kita senantiasa dintun menjadi pribadi yang mencintai ilmu rabbani dan mengamalkannya untuk lebih mendekatkan diri pada Sang Maha Tahu. Allahumma aamiin... Wallahu’alam bishshawab.* Edisi JANUARI 2016
35
Dai Tangguh
Dai Tangguh
Berharap Ridho Allah di Perbatasan
BMH Nunukan
L
Sebagai remaja yang baru saja lulus Madrasah Aliyah (MA), Sudirman berhasrat untuk meniti karir di dunia kerja. Pikirnya kala itu, bagaimana caranya bisa mengumpulkan pundi-pundi uang.
ulus dari MA Radhiyatan Mardhiyah Putra pada pertengahan tahun 1996 ia membulatkan tekat kembali ke kampung halamannya di Masamba, Palopo, Sulawesi Selatan, untuk mewujudkan mimpinya. Ia diterima kerja di sebuah perusahaan batu bara dengan gaji cukup besar. Entahlah, meski sejahtera, namun kebahagiaan yang ia cari tak kunjung didapat. Yang ada ia rasakan justru kekosongan ruhani dan hidup yang semu. Keberkahan harta tak lagi ia dirasakan. Segala yang ia usahakan dan ia dapatkan selalu terasa kurang. Hingga suatu malam di awal tahun 2004, ia merasakan rindu yang amat sangat akan suasana pondok saat masih menjadi santri di Pesantren Hidayatullah
36
Berbagi Kemuliaan Hidup
Balikpapan. Terbayang olehnya eratnya persaudaraan dan indahnya hidup berjamaah di sana. Tiba-tiba kerinduannya dengan suasana itu menguasai dirinya. Akhirnya, memasuki pertengahan tahun 2004, ia memutuskan untuk kembali ke Hidayatullah, ia bergabung di cabang Hidayatullah Sangata. Pemuda kelahiran 1979 itu rela meninggalkan kehidupan mapannya dan masuk pesantren meskipun umurnya sudah bukan muda lagi.
Bertualang Dakwah Mulanya di pesantren ia mendapat tugas sebagai pengasuh santri. Setelah berapa lama menjalankan berbagai amanah di pesantren, di penghujung tahun 2011, ia ditugaskan di cabang Hidayatullah Nunukan. Di sanalah ia mulai bertualang dalam dakwah.
Ia bercerita, saat pertama kali berceramah di sebuah masjid kecil di salah satu daerah perbatasan, ketika itu ia hanya menyampaikan beberapa ayat dan penjelasannya tentang bersyukur. Keesokan harinya, ada seorang jamaah mencarinya dan meminta untuk mengisi ceramah di sebuah acara keluarganya.
ke tempat lain. Suatu ketika di pertengahan bulan Ramadhan, Ia mendatangi sebuah masjid di salah satu desa di Nunukan.
Perasaan senang, gugup dan bingung bercampur aduk, ketika menerima tawaran itu. Sebagai sosok yang masih hijau dalam berdakwah secara langsung, ia dipercaya untuk mengisi sebuah ceramah, bukanlah perkara mudah.
“Di beberapa tempat di Nunukan, jika tidak ada ustadznya maka tidak diadakan khutbah Jumat atau shalat tarawih di bulan Ramadhan. Selain tenaga dakwah di Nunukan kurang lokasinya juga sangat sulit dijangkau karena tempatnya berada di pulau-pulau,” ujar ayah beranak empat tersebut.
Meski demikian, Sudirman tak mau mengecewakan kepercayaan itu, ia pun menyanggupinya. Sejak hari itu, ia sering diundang untuk mengisi ceramah di beberapa tempat. Beberapa tahun kemudian, suami dari Mujiati tersebut diangkat menjadi Pimpinan Pondok pesantren Hidayatullah Nunukan. Beban yang ia emban pun semakin berat, namun ia tetap pada komitmennya, berjuang di jalan Allah melalui jalan dakwah. “Ditugaskan mengelola pondok, tentunya bukan hal yang mudah bagi seorang yang belum memiliki banyak pengalaman seperti saya. Namun bagaimana lagi, saya harus menjalankan amanah. Jujur saja, mengurus santri yang umumnya anak para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negeri seberang bukan perkara mudah. Kebanyakan mereka masih minim pendidikan agama. Alhasil, kami harus bekerja lebih ekstra lagi untuk mendidik mereka,” ujar pria yang sampai sekarang masih memangku amanah menjadi Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Nunukan tersebut. Tantangan dakwah di Nunukan kian menantang, ia dan beberapa temannya harus bergilir berceramah dari satu tempat
Di sana ia mendengar dari jamaah bahwa dari awal Ramadhan sampai ia datang ke masjid itu tidak pernah ada shalat tarawih dan shalat Jumat.
Belum Berakhir Meski serba terbatas, gelora berdakwah di Nunukan tak akan pernah padam. Sudirman mengatakan, jika tidak menyandarkan semuanya pada Allah Subhanahu Wata’ala, siapapun yang berdakwah di Nunukan sudah pasti tak akan mendapatkan apa-apa. Sebab berdakwah di perbatasan bukan hanya mengorbankan tenaga dan pikiran, melainkan juga mengorbankan harta. Maklum, ekonomi di perbatasan memang kurang stabil karena kebanyakan warganya masih memakai dua mata uang. Dari perjalanan dakwah ini ia akhirnya sadar bahwa kebahagiaan itu bukan hanya terletak pada materi. Bagaimanapun dirinya mengaku bahagia di tengah keterbatasan masih bisa membantu orang lain. Sudirman hanya memohon doa agar dirinya terus istiqomah dan diberi kekuatan menegakkan agama Allah. Dan yang terpenting, semua langkahnya diridhoi Allah Subhanahu wata’ala.*/Siraj elManadhy Edisi JANUARI 2016
37
Silaturrahim Pesantren
Silaturrahim Pesantren
Pesantren Hidayatullah Nunukan, Kalimantan Utara
Meretas Peradaban di Perbatasan (TKI) yang orang tua mereka masih bekerja di “negeri seberang”. Beberapa dari mereka ada yang tidak pernah menempuh pendidikan umum apalagi agama.
D
i penghujung tahun 2011. Rutinitas Pondok Pesantren Hidayatullah telah menggeliat usai shalat subuh, ratusan santri telah bangun dan siap-siap beraktivitas menyongsong pagi. Di salah satu ruang di lingkungan Pondok seluas 3 hektare ini, puluhan ustadz sedang mengadakan rapat singkat. Mereka sedang membicarakan perencanaan membuka Sekolah Menengah Atas (SMA) di Desa Selisun, Kota Nunukan, Kalimantan Utara. Rencana itu memang sudah dicanangkan sejak lama karena melihat animo masyarakat, apalagi di tempat itu sekolahsekolah Islam di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia itu masih sangat terbatas. “Yang kami khawatirkan anak-anak didik kami, setelah menempuh pendidikan SMP yang dibalut dengan nilai-nilai Islam ini sia-sia ketika mereka masuk ke sekolah umum yang nilai agamanya kurang,” ujar Sudirman, pimpinan pondok tersebut. Pesantren yang dihuni oleh 200-san santri putra dan putri ini kebanyakan berasal dari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia
38
Berbagi Kemuliaan Hidup
Akhirnya para ustadz harus bekerja ekstra untuk mendidik mereka dari dasar membaca Abu Ilmia dan menulis sehingga mereka bisa mengejar keterlambatan sampai mereka bisa menduduki bangku pendidikan sesuai dengan kemampuannya.
Sembilan Anak TKI Hidayatullah mulai perintisan di Nunukan sejak 1991 silam. Hidayatullah pertama kali melakukan pengembangan di Nunukan dengan mengirim Ustadz Hasan Suradji dari Balikakpapan. Hasan Suradji, datang bersilaturahim ke Nunukan dan bertemu dengan Haji Muhammad Saing, seorang tokoh masyarakat Nunukan di tahun 1991 silam. Saat itu Muhammad Saing memberikan wakaf dengan dua pilihan tempat yakni di depan PDAM Jalan Pembangunan dan di Selisun yang saat ini menjadi tempat berdirinya sekolah dan asrama.
Jalan Sungai Sembilang dibuka. TK itu lebih banyak menampung anak-anak di sekitar sekolah. Akhir tahun 2001, sekolah TK dipindahkan di lokasi saat ini. Setahun kemudian baru berdiri pula Sekolah Dasar Nur Islam Hidayatullah. Pendirian sekolah itu bertepatan dengan memontum pemulangan secara besar-besaran tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal dari Sabah, Malaysia ke Nunukan. “Waktu itu banyak yang ditampung di barak Mambunut. Waktu itu dibuka tenda musholla, para ustadz dijadwalkan ke sana bergantian memberikan ceramah. Akhirnya banyak wali murid yang bekerja di Malaysia kepingin anakanaknyadititipkan di sini. Sejak itu kami merintis SD. Awalnya SD kita hanya menampung anak-anak TKI. Waktu baru berdiri hanya Sembilan anak,” katanya. Sekolah itu terus berkembang hingga tahun 2004 berdiri pula SMP yang menampung anak-anak eks-TKI dari Sabah, Malaysia. Merekapun ditampung di Pesantren Hidayatullah dengan menginap di asrama yang telah disediakan. Kemudian di penghujung tahun 2011, berdirilah SMA untuk memenuhi pendidikan Islam anak didik mereka. “Kami perlu lembaga formal untuk mendidik anak yang dibalut dengan
keislaman. Karena itu didirikanlah sekolah. Apalagi sekolah formal lebih mudah diterima karena masyarakat lebih senang sekolah formal. Ini juga untuk memancing minat masyarakat makanya dibuat sekolah formal. Memang pendidikan di perbatasan belum begitu diperhatikan masyarakat,” ujarnya. “Alhamdulillah SMA kami sudah memiliki lulusan pertama. Sebagian melanjutkan di perguruan tunggi milik Hidayatullah dan ada juga yang masuk ke Ar-Royyah Sukabumi,” lanjut Sudirman. Saat ini, pondok pesantren ini telah memiliki fasilitas bangunan yang cukup memadai. Di antaranya gedung pekantoran, sekolah, asrama santri putra dan putri, perumahan pembina, air bersih, dan guest house untuk para tamu. Ke depannya pihak pondok akan membuka kampus dua untuk pengembangan selanjutnya. Harapannya, ungkap sudirman, Pesantren Hidayatullah Nunukan bisa menjadi contoh miniatur peradaban Islam dan juga para alumninya bisa menjadi da’i yang menyebarkan ajaran Islam ini ke seluruh masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia, khususnya di Nunukan. Baginya, ini sesuai dengan misi utama Hidayatullah, membangun peradaban Islam.*/Siraj el-Manadhy
Saat baru berdiri, kegiatan Hidayatullah masih didominasi kegiatan keagamaan. Tahun 1995 babru berdiri taman kanakkanak (TK) Nur Islam Hidayatullah. Saat itu Nunukan masih berada di bawah wilayah administrasi Kabupaten Bulungan, ketika TK yang beralamat di Abu Ilmia
Edisi JANUARI 2016
39
Cara Pandang (pembeda).” (QS. Al-Anfal: 29)
Imam Nawawi
GELAR
B
anyak pertanyaan sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. “Kapan lanjut lulus S1?” “Kapan lanjut S2?” Ya, hari ini gelar menjadi penjamin kebanggaan seseorang. Belum lama ini seorang politisi di DPR RI diadukan oleh mantan stafnya, karena diduga menggunakan gelar doktor palsu. Tidak heran, menjelang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) nama-nama pasangan calon ramai gelar, sebagian malah gelarnya lebih panjang dari nama aslinya. Tak bisa dipungkiri, saat ini banyak orang yang hidupnya sibuk mencari gelar. Ada yang sibuk menggelari dirinya sendiri. Gelar pembicara nasional, motivator dunia, penulis laris, dan lain sebagainya. Pada saat yang sama tidak benar-benar memikirkan sumbangsih riil bagi masyarakat. Fenomena ini terjadi dalam semua lingkup kehidupan, di sekitar kita. Sebuah pernyataan mengejutkan pernah datang dari Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mahfud MD. Ia mengatakan di koran nasional, lebih dari 80 persen orang yang melakukan korupsi di Indonesia ternyata adalah sarjana dan orang terdidik. Sungguh ini membuktikan, gelar apapun tak terkait dengan keshalehan seseorang. Agama Islam hanya menilai seseorang berdasarkan takwanya, bukan gelarnya. Allah Ta’ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan kepadamu furqan
40
Berbagi Kemuliaan Hidup
Bahkan Rasulullah pernah bersabda: “Ketahuilah tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas non Arab, tidak pula sebaliknya. Tidak juga bagi orang yang berwarna kulit merah dengan yang berwarna hitam, atau sebaliknya melainkan (keutamaan itu didapat) dengan ketakwaannya”. [HR Ahmad 38/474 no: 23489] Pada akhirnya gelar tidak mencerminkan kiprah dan sumbangsih seseorang yang menyandangnya. Dan, dalam kacamata Islam, orang yang melakukan kebaikan apapun tanpa iman, maka dia hanya memasukkan dirinya dalam penderitaan. Karena ia berambisi dapat pengakuan manusia bukan karena ridho Allah Subhanahu Wata’ala. Mari bandingkan dengan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam yang sejak belia sudah dikenal dengan gelar Al-Amin (yang terpercaya). Padahal, sekolah tidak kuliah juga tidak. Selaras dengan apa yang dimiliki Nabi Muhammad, sahabat terdekat beliau, Abu Bakar yang digelari Ash-Shiddiq juga demikian. Kepercayaan dan kesetiaannya kepada Nabi Muhammad menjadikan dirinya tidak pernah ada setitikpun titik keraguan dalam dirinya. Ketika ditanya bagaimana pendapatnya kala Muhammad bisa ke Masjidil Aqsha dan Shidratul Muntaha alam waktu semalam, jawabannya tegas. “Lebih dari itu pun, kalau Muhammad berkata, saya percaya.” Dengan kata lain, daripada hidup mengejar gelar, membangun branding yang tidak otentik, lebih baik berniat hidup dan bekerja hanya karena Allah semara. Cukup Allah Subhanahu Wata’ala yang menjadi saksi dan biarlah Allah sendiri yang memberikan diri ini gelar sesuai kehendakNya. Andaikata Allah memberikan gelar diri kita sebagai Mukmin itu sudah lebih dari cukup dan melampaui apa yang manusia angankan sebagai kebahagiaan dari 7 lapis langit dan bumi. Wallahu a’lam.* Edisi September 2015
41
Baitul Maal Hidayatullah (BMH)
adalah lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) yang telah mendapatkan pengukuhan SK MENAG No: 538/2001 Kantor Baitul Maal Hidayatullah di Seluruh Indonesia KANTOR PUSAT Graha BMH, Kalibata Office Park : Jl Raya Pasar Minggu, No. 21, Blok H Kalibata - Jakarta Selatan.Telp. : 021 7975 770, Fax. 021 7975 614
[email protected] JAWA BARAT Bandung : Jl. R.Endang Suwanda No. 18A Pasirluetik - Padasuka Bandung 40192 Telp. : 022 - 7650 2424 / 0851 0350 2424 Sms Centre : 0852 2223 1688
[email protected] Bogor : Jl. Raya Pemda No. 30 Karadenan Kec, Cibinong Kab. Bogor (dekat Perum Acropolis)Jawa Barat Telp. : 0851 0367 7363, 0822 1679 3622, 0896 8078 3943, 0852 1875 7032
[email protected] Cirebon : Jl. Perjuangan No B2 -Ruko Jembar Agung–Majasem, Karyamulya, Kesambi Telp: 0231-830 4027 / Fax : 0231-830 4027 Sms Centre : 0851 0077 8420
[email protected] Depok : Jl. Margonda Raya No.12 Pancoran Mas, Kota Depok 16431 Telp. 021-3599 9395, Sms Center 0856 9777
[email protected] Bekasi : Graha Marhaban, Jl. Cut Mutia No. 70 Blok R5 Karang Kitri, Margahayu, Bekasi Timur Kota Bekasi, Tlp. : 021 9552 4047 cs.bekasi@bmh. or.id Tangerang : Jl. Raya Cianter BSD-Serpong No. 105 Kota Tangerang Telp. : 0812 8577 4444
[email protected] JAWA TIMUR Surabaya : Jl. Raya Mulyosari No 398 Telp. : 031 - 5928 866, 5915516, 0851 0238 0001
[email protected] Malang : Jl. Kawi 29 Kota Malang. Telp. : 0341-369906, Fax. : 0341-462 738 HP. : 0851 0471 7000
[email protected] Sidoarjo : Jl. lingkar Timur Ruko La Jolla Blok D No. 38 Telp. : 031-8954388, 0851 0057 3160
[email protected] Bangkalan : Jl. HOS Cokroaminoto 50 Bangkalan Telp : 031-3091-149, HP : 0852 3372 1460
[email protected] Gresik : Jl. Sumatra 46A GKB, Gresik Telp. : 031-3956 865, HP 0851 0125 3335 cs.gresik@bmh. or.id Kediri : Jl. Pesantren Gg.VI. No. 5 Kota Kediri Telp. : 0345 2890001
[email protected] Madiun : Jl. Towangsan 1A Madiun Telp. : 0351-491844 ; HP : 0823 3268 3090
[email protected] Mojokerto : Ruko Tunggadewi No.04 Jl. Kedungsari, Gunung Gedangan, Magersari, Kota Mojokerto Telp. : 0321 390155 / 0851 0128 2300
[email protected] Pamekasan : Jl. Raya Jalmak No. 120 Pamekasan, Telp. : (0324) 329132 ; HP: 0819 3808 7350, 0823 3100 2906
[email protected] Probolinggo : Perum Asabri H-223 Kota Probolinggo. Telp. : 0335 - 423287 Sms Center : 0812 1750 7507
[email protected] Bojonegoro : Jl. KH.Mansyur No.151 Bojonegoro Telp. : (0353) 886 086, HP : 0821 3118 9832
[email protected] Ngawi : Jl. Panjaitan 20 B, (Perumnas Lawu Indah) Telp. : 0351-746009, 085235044405 Trenggalek : Jl. Soekarno - Hatta Gg. Siwalan, Perumnas Kelutan Permai A-2 RT. 03/01 Kel. Kelutan Kab. Trenggalek 66312 Telp. : (0355) 794 141 / 085 3355 83000
[email protected] Banyuwangi : Jl. Kalasan No. 19 Banyuwangi Telp. : 0333-424392, 085236397772
[email protected] Jember : Jl. Kalimantan No.23 (Depan Bank BTPN) Telp : 0331 - 334 400, Sms Center : 0851 0287 4400
[email protected] UPZ BMH Jember Jl. Kaliurang 5 Telp. : 0331-338814 Magetan : Jl. Karya Dharma No. 50 Magetan Telp. : 0351-3328666 Sumenep : Jl. Payudan Barat No. 3, Pabian Telp. : 0328-667273 Bondowoso : Jl. Panjaitan 104 (Samping Dinas
Peternakan) Bondowoso Telp. : 0332 - 3525067 / 0822 5771 4000
[email protected] Tuban : Jl. KH. Mustain No.50 Tuban Telp. : Telp. : 0356-883 1030 ; HP. 0813 3163 9906 Pasuruan : Jl. Ir. H. Juanda No 63 Blandongan Kec. Bugul Kidul. Telp. : Mas’ud : 081 233 929 000, Tamrin : 081 353 000 298 Blitar : Jl. Riau Barat No.16 Sanan Wetan - Blitar. Telp. : 0812 3320 4400 Jombang : Jl. Brigjen Katamso No. 45 Kalimalang, Sengon Jombang. Telp. : 0851-06262123 Lamongan : Perumahan Graha Indah blok D 12 lamongan, Telp. : 0322 317686, 7788324 Nganjuk : Jl. Anjuk Ladang la/40 Ploso Nganjuk Telp. :0358 328876, 085235931177, 085736675154 Tulungagung : Jl Sultan Agung Gg 5 RT 3 RW 1 Desa Ketanon Kedungwaru Tulungagung Telp. : 0355333480 Pacitan : Jl Mayjen Sungkono No 1 Telp. : 0357-5108370 Lumajang : Perum Biting Blok A6/8 Kutorenon Sukodono Lumajang. Telp. : (0334) 4546 044 Ponorogo : Jl. Semeru No. 63 Nologaten Telp. : 0352-482548, SMS Center : 0812-34328025
[email protected] JAWA TENGAH Semarang : Jl. Watulawang timur II/23, Papandayan Gajahmungkur Semarang 50232 Telp. 024.8508 768, Hp. 0813 9067 9111
[email protected] Pekalongan : Jl. Kusuma Bangsa Gg. 1B No. 11 Kandang Panjang, Pekalongan Utara. Jateng, Telp. : (0285)-411708 SMS Center : 0857-7757 4767
[email protected] Solo : Jl. Jayawijaya, Balongbaru Rt.01 Rw. XXII, Kadipiro, Banjarsari, Solo Telp. : 0271-7893 238 ; 0851 0184 0776
[email protected] Kudus : Jl. Raya Kudus - Jepara km 5,6 Kaliwungu Kudus. Telp. : 0291 - 4248080
[email protected] Sragen : Jl.Bengawan Solo No.19, Pecing Sragen Tengah. Telp. : 0271 - 8821224 Sms Center : 0813 2579 4603
[email protected] Kebumen : Jl. Tentara Pelajar No.37B Kewadusan (Depan Toko Berkah Pelastik) Telp. 0287-3873156
[email protected] Jogjakarta : Graha Tumutu Kavling 3 Jl. Damai No. 52 Mudal, Sariharjo, Ngaglik Sleman, D.I.Yogyakarta 55581 Telp. : 0851 0043 2112, SMS : 0857 9993 9991 cs.jogja@ bmh.or.id BANTEN: Serang : Jl.TB Suwandi No. 7 Lingkar Selatan Ciracas Kota Serang-Banten 42116 Telp. : 0254-8489 835 / 0819 3288 8099 SUMATRA: Medan : Jl. Irian Barat Kongsi VI Sampali Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang Sumatera Utara Telp. : 061-7502 9000, HP. : 0852 6047 4611
[email protected] Bengkulu : Jl. WR. Supratman No. 02 Rt. 02/01, Beringin Raya, Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu 38121 Telp. : (0736) 342373, Hp : 0823 0780 9191
[email protected] Kepulauan Riau : Komplek Ruko Pesantren Hidayatullah Lt.2 No.2 Kel. Kibing – Kec. Batu Aji - Kota Batam – Prov. Kepulauan Riau Telp/Fax. : (0778)-361053
[email protected] Pekan Baru - Riau : Jl. Bukit Barisan No. 42 Pekan Baru - Riau. Telp. : 0877 8887 8235 Palembang : Jl. DI Panjaitan, No. 06, RT.01/I Sentosa, Seberang Ulu II. Telp. : 0711 - 8033317
[email protected] KALIMANTAN : Balikpapan : Jl. MT. Haryono Ruko BDI Blok II No.07A Telp.
: 0542-872644 / 878666 Fax : 0542-872464 cs.balikpapan@ bmh.or.id Paser : Jl. Kusuma Bangsa KM II RT 09 Des. Tepian Batang Kec. Tanah Grogot. Kab. Paser Kaltim 76211 Telp. : 0852 1500 7373, 0821 5943 3895
[email protected] Samarinda : Jl. Juanda 2 (Belakang SPBU) Telp. : 0541-777 1463, HP : 0821 5815 1515
[email protected] Tarakan : Jl. Kusuma Bangsa No. 27. Lingkas Ujung. Kota Tarakan Telp./Fax. : 0551 - 23564
[email protected] Nunukan : Jl. Pelabuhan Baru Rt. 14 Nunukan Kalimantan Utara Telp. : 0556-2025704 HP : 0852 5181 2451
[email protected] Tenggarong : Jl. Wolter Monginsidi No 3 RT 09 Pal 5. Timbau, Tenggarong Telp. : 0851 0006 6069
[email protected] Bontang : Jl. R. Suprapto No. 12 (depan Rumah Sakit Amalia Bontang) Telp/fax. : 0548-28222 & GSM. 0821 543 898 11
[email protected] Bulungan : Jl. Jelarai Raya No.2 Tanjung Selor (Samping Dealer Mitsubishi) Bulungan Kalimantan Utara. Telp./Fax : 0552-2025997, 0852 9440 5566 cs.bulungan@ bmh.or.id Malinau : Jl. Pasar Induk RT.20 Malinau Kota, Kab. Malinau, Kalimantan Utara Telp. : 0852 5076 7702 cs.malinau@ bmh.or.id Berau : Jl. Pulau Panjang (Samping RSUD Abdul Rivai) Tg. Redeb - Berau Telp. : (0554) 23273 / 0813 4727 7604 cs.berau@ bmh.or.id SULAWESI Makassar : Jl. Tamalanrea Raya No 27 Telp. : 0411 - 589 475 / 0852 4264 4452
[email protected] Kendari : Jl. Kelapa (Ex. Jl. Gersamata ) No.12 Anduonohu Kota Kendari Telp. : 0852 8957 4683
[email protected] Luwu Timur : Jln. Gn. Pangrango F-181 Sorowako Telp. : 0475-321421
[email protected] BauBau : Jl. Gatot Subroto No. 2 , Buton-Sultra Telp. : 0402 - 28 222 40 Luwuk Banggai : Jl. Urip Sumiharjo No. 48, Luwuk Banggai. Telp. : 0461 23476 Mamuju : Jl. Abd. Syukur No.2 Depan Pasar Baru Komplek Ponpes Hidayatullah Telp.: 0426 2324 398 / 0821 1481 1486
[email protected] Gorontalo : Jl. Nani Wartabone No.111 Kota Gorontalo Telp. : 0821 9579 9372 Ternate : Jl. Tengah Kalumata No. 198 Ternate Selatan - Maluku Utara Telp. : 09213124779 SMS : 0822 9242 2725
[email protected] NTT DAN BALI : Mataram : Ruko Nusantara Square No. 3-A Jl. Udayana Selaparang Mataram Telp. : (0370) 635008
[email protected] Denpasar : Jl. Raya Pemogan No. 54 Kampung Islam Kepaon, Kota Denpasar Telp. : 0361 - 721854, HP/WA : 0857 3930 4380 cs.denpasar@bmh. or.id Kupang : Jln.Badak No.17 Bakunase, Kota Raja, Kupang 85116 Telp. : (0380) 823634 Hp 0812 3716 1509 / 0813 2021 1931
[email protected] PAPUA : Monokwari : Jl. Trikora KM 19 Arfai II Anday Manokwari Selatan. Telp. : 0811 4854 508 Sorong : Jl. Jambu Jalur B Aimas Unit 1 Kabupaten Sorong, Papua Barat Telp : 0812 2529 9996 cs.sorong@ bmh.or.id Timika : Jl.KH. Dewantara Batas RT.05 Simp. Lampu Merah. Dingo Narama. Timika Telp. : 0852 5482 1682 cs.timika@ bmh.or.id Jayapura : Jl. Amphibi No. 05 Hamadi Jayapura, Telp. : 0812 4807 4310 / 0852 3110 6088
[email protected] Merauke : Jl. Irian Seringgu Kel. Serinngu Jaya Kab Merauke Telp. : (0971) 324918 Hp. : 0821 9813 7127
[email protected]
www.bmh.or.id
Komitmen Kami: 1. Pemilihan hewan, proses penyembelihan dan masak dijamin memenuhi syarat sahnya aqiqah. 2. ANTAR GRATIS untuk setiap order aqiqah anda (Hewan mentah ataupun sudah diolah menjadi sate, gulai,soup, semur, rendang,dll). 3. Setiap pemesanan akan mendapatkan 1 eksemplar Majalah Mulia, CD Dokumentasi pelaksanaan, serta dilengkapi dengan sertifikat aqiqah. 4 Kualitas dan rasa terjamin, karena diolah oleh juru masak yang berpengalaman. 5. Aqiqah anda insyaAllah akan semakin berkah, karena dengan beraqiqah melalui Bunayya Aqiqah, berarti anda telah mensupport progam sosial kemanusiaan dan dakwah Laznas BMH (sedekah al-qur’an, konversi ternak bagi muallaf senduro, dan pesantren berdaya). 6. Siap membantu penyaluran aqiqah anda ke panti asuhan (Pusat Pendidikan Anak Sholeh) binaan BMH di berbagai daerah di Indonesia. PAKET AQIQAH SMART PREMIUM MEDIUM STANDART EKONOMIS
KETERANGAN
Promo Harga Malang
HARGA
Mentah Dimasak /Matang (500 tusuk sate + 180 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (350 tusuk sate + 110 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (300 tusuk sate + 90 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (250 tusuk sate + 75 porsi gulai) Mentah Dimasak /Matang (200 tusuk sate + 60 porsi gulai)
*) Juga melayani order nasi box/nasi kotak Aqiqah.
Paket Gule Kecil (40 Porsi) Biasa (60 Porsi) Ekonomi (70 Porsi) Spesial (100 Porsi) Super (125 Porsi) Istimewa (150)
Setiap keuntungan yang diperoleh dari aqiqah anda melalui Bunayya Aqiqah akan mengalirkan manfaat yang terus mengalir tiada henti melalui support progam sosial kemanusiaan dan dakwah lembaga amil zakat nasional BMH (www.bmh.or.id) diberbagai penjuru nusantara.
1.800.000,Rp. Rp. 2.000.000,Rp. 1.300.000,Rp. 1.500.000,Rp. 1.100.000,Rp. 1.300.000,Rp. 1.000.000,Rp. 1.200.000,Rp. 900.000,Rp. 1.050.000,-
**) Harga sewaktu-waktu bisa berubah.
Daftar Harga Jumlah Sate Harga 200 Tusuk Rp 1.200.000 250 Tusuk Rp 1.300.000 350 Tusuk Rp 1.550.000 450 Tusuk Rp 1.750.000 600 Tusuk Rp 2.000.000 750 Tusuk Rp 2.200.000
Email :
[email protected]
Website : www.bunayyaaqiqah.com REKENING BSM: 7067765081 an. MM Syarif and Abdul Haris A
Jakarta : Jl.H.Samali, No.79B, Pejaten Barat, Pasar Minggu - Jakarta Selatan, Hotline. 0812 8415 5243 Surabaya : Perum Injoko Jl. Gayung Kebonsari Injoko III A No. 4, Surabaya, Telp. 0823-3608-5866 Malang : Jl. Gotong Royong III/12 Jetak Ngasri Dau Malang , Hp. 08113710376
www.bmh.or.id
www.bmh.or.id