09/02/2012
“Motivasi kerja merupakan proses yang menyebabkan seseorang berperilaku dengan cara tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang sangat individu untuk bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian, kekuasaan, pertumbuhan dan rasa harga diri.” (Bittel & Newstrom, 1994)
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
2
1
09/02/2012
Menurut Stephen P. Robbins (2011), terdapat 3 elemen utama sebagai pembentuk definisi motivasi yaitu: Tingkat usaha (Intensity) Arah Perilaku (Direction) Tingkat kegigihan (Persistence)
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
NEEDS
DRIVES
3
INCENTIVES
Kebutuhan (needs) adalah tekanan yang ditimbulkan oleh adanya kekurangan untuk menyebabkan seseorang berperilaku untuk mencapai tujuan. Kekurangan tersebut dapat bersifat psikologis, fisiologis, atau sosial. Dorongan (drives) adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang menjadi aktif untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku demi tercapainya kebutuhan atas tujuan. Rangsangan (incentives) adalah sesuatu yang memiliki kecenderungan merangsang minat seseorang untuk bekerja mencapai tujuan. Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
4
2
09/02/2012
Environment
Needs and Drives
Opportunity
Tension
Performanc e
Effort
Goals & Incentives
Rewards
Ability
Need Satisfaction Diadaptasi dari buku Organizational Behavior: Human Behavior at Work, John W. Newstrom (2007) Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
5
Needs Hierarchy Theory
SelfActualization
Maslow membagi kebutuhan meliputi lima hirarki utama yang dimulai dari tahap paling dasar
Esteem
Dengan adanya pemuasan dalam satu kebutuhan akan menyebabkan muncul kebutuhan lainnya yang lebih tinggi
Dengan tercapainya kebutuhan yang lebih tinggi, diasumsikan bahwa kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi secara terus-menerus dan bukan menjadi kebutuhan yang utama lagi
Belongingness Safety Physiological
3
09/02/2012
Needs Hierarchy Theory
ERG Theory
SelfActualization
Alderfer’s model membagi menjadi tiga kelompok kebutuhan yang hampir sama dengan teori Maslow
Ketiga kebutuhan ini dapat berjalan secara bersama-sama
Growth Esteem Belongingness
Relatedness
Safety Existence Physiological
Needs Hierarchy Theory
ERG Theory
Motivator--Hygiene McClelland’s Theory Learned Needs
SelfActualization
Need for Achievement Growth
Motivators Need for Power
Esteem Belongingness
Need for Affiliation
Relatedness Hygienes
Safety Existence Physiological
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
8
4
09/02/2012
• Goal merupakan sasaran yang ingin dicapai dimasa yang akan datang dan dapat membantu untuk fokus atas pencapaian yang lebih tinggi, mendorong persiapan perencanaan dan alokasi sumber daya dengan lebih baik. • Goal Setting dapat menjadi bagian dari sebuah proses motivasi karena menciptakan perbedaan antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dimasa yang akan datang. Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
9
Manfaat pencapaian tujuan, antara lain: • Memuaskan “Achievement Drive” seseorang • Memberikan kontribusi atas kemampuan kompetensi seseorang dan “Self Actualization” • Merangsang “Personal Growth Needs”
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
10
5
09/02/2012
Elemen penting dalam menciptakan Goal Setting yang efektif: • Goal Acceptance • Specificity • Challenge • Performance Monitoring & Feedback
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
11
Task Performance
High
Low
Area of Optimal Goal Difficulty
Moderate
Challenging
Impossible
Goal Difficulty Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
12
6
09/02/2012
Kepuasan kerja merupakan refleksi dari seorang karyawan terhadap pekerjaannya yang timbul bukan hanya sebagai hasil interaksi antara karyawan dengan pekerjaannya, tetapi juga dengan lingkungan kerja, situasi dan kondisi kerja serta rekan kerja karyawan.
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
13
Diadaptasi dari buku Organizational Behavior, Stephen P. Robbins (2011) 14
7
09/02/2012
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
• • • • •
Diadaptasi dari buku Organizational Behavior, Stephen P. Robbins (2011) 15
Pekerjaan itu sendiri Mutu Pengawasan Supervisi Gaji atau Upah Kesempatan Promosi Rekan Kerja
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
16
8
09/02/2012
Active
EXIT
VOICE
Destructive
Constructive
NEGLECT
LOYALTY Passive
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
17
• Exit Perilaku yang muncul secara langsung dengan jalan meninggalkan perusahaan akibat ketidakpuasan, seperti mencari posisi lain atau resign dari pekerjaan • Voice Perilaku yang menunjukkan usaha untuk secara aktif dan konstruktif memberikan masukkan perbaikan kondisi, seperti menyarankan perbaikan, diskusi dengan atasan terkait masalah yang terjadi
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
18
9
09/02/2012
• Loyalty Perilaku pasif tetapi tetap optimis menunggu kondisi menjadi lebih baik dan tetap mendukung, seperti berbicara kepada pihak luar atas nama perusahaan terkait kritik yang terjadi dan percaya pada manajemen bahwa akan ada tindakan untuk lebih baik • Neglect Perilaku pasif yang membiarkan kondisi menjadi lebih buruk lagi dan tidak peduli dengan bertindak seperti terlambat, absen tanpa pemberitahuan, mengurangi usaha dalam bekerja
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
19
Kepuasan Motivasi Tinggi
Rendah
Tinggi Rendah I. Nilai positif bagi I. Nilai positif bagi organisasi dan organisasi dan negatif bagi karyawan bagi karyawan I. Nilai negatif bagi I. Nilai negatif bagi organisasi, positif organisasi dan bagi bagi karyawan karyawan
Bab 9. Motivasi & Kepuasan Kerja
20
10