issn no: 2086-2083
edisi no.6 tahun ke-38/ JUNI 2014
Nasib Siswa ditentukan UN, Masih Perlukah ?
Ongkos Cetak Rp. 10.000
TIM REDAKSI Pembina : Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat Pengarah : Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Anggota Pengarah : Kabid Dan Pembimas di lingkungan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat , Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/ Kota Se-Sumatera Barat Pemimpin Redaksi : H. M. Rifki, M.Ag (Kepala Subbag Informasi dan Humas) Wakil Pemimpin Redaksi : Amrizal, M.Ag
Kakanwil Kemenag dan Kabid, Kakan Kemenag Kota Padang bersama Majelis Taklim, mengikuti Shooting Indahnya Islam Padang TV (Rina)
Sekretaris : Risna Yanti, S.Sos.I Wk.Sekretaris : Al Fajri, SHI., MA Bendahara : Muslimah ,S.Th.I., M.Ag Dewan Redaksi : Abrar Munanda, M.Ag | Amrizal, M.Ag | Ulil Amri, MA | Anton Akbar, M.Ag | Metra Suryati, S.Ag | Risna Yanti, S.Sos.I | Muslimah, S.Th.I.,M.Ag | Efrian, S.Kom | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Rhama Eka Putra, ST | Fitra Dewi, A.Md Kontributor Kanwil : Drs. Zilwadi | Dra. Hj. Nurjami’ah Azfa Manik | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Zulfahmi, S.Ag | Welhendri, S.Ag., MA | Taslim Perdana, S.Kom | M.Rida, SE | Elvira Hayu,S.Kom Editor : Ababil Gufron Reporter Daerah : Syafrizal | Agussalim | M. Yusuf Aunur Sabri | Mardinata Jalpida | Zulkifli | Afdhal Dinilhaq |Andri Susanto | Alfia Pharma | Nori Bahar| Suhardi | Fakhmi | Milaul Hamdi | Rita Royani | David Abdullah | Azwar Hadi | Emi Ratna Aprilana | Abuzar Ghafari | Syamsul Bahri | Diana | Yonadri | Zulhafendi | Fransica Zola | Indra Gunawan |
Kakanwil dan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis Meninjau Lokasi Pembangunan Asrama Haji dan Islamic Centre di Padang Pariaman (jay)
Design Grafis : Efrian, S.Kom Sirkulasi : Arman, SE | Pranoto | Parman | Zulfariswan S.Sos | Alamat Redaksi : Kanwil Kemenag Sumbar Jl.Kuini No.79 B Padang, Telp.(0751) 28220, 21686, Fax. (0751) 22583 Website : http://sumbar.kemenag.go.id email :
[email protected] Rekening PAB: Majalah PAB Kanwil Kemenag Sumbar Bank Nagari Syari’ah Cab.Padang : No. Rek: 7100.02.20.12049-4 Percetakan : CV Sejahtera - Jakarta Tim Redaksi menerima tulisan berbentuk cerpen, puisi dan artikel dari pembaca dan siswa madrasah. Tulisan tersebut dikirim ke email :
[email protected]
2
Kakanwil Kemenag Sumbar H. Syarul Wirda menandatangani Prasasti Peresmian Gedung RA disaksikan Kepada BDK, Kabid Penmad dan Ketua DWP (Rina)
SALAM REDAkSI
DAFTAR ISI
Selamat Berjuang Kafilah MTQ
Mungkin pembaca setia merasa jenuh dengan setiap kalimat awal dari tim redaksi. Namun, ucapan rasa syukur setiap awal salam redaksi sudah menjadi hukum wajib tak bersyarat yang harus dituliskan. Awal bulan ini, kafilah MTQ Sumatera Barat siap berjuang meraih prestasi terbaik dalam event nasional MTQ Nasional ke XXV di Batam Kep. Riau. Tim redaksi juga akan meliput dan mendokumentasikan setiap detik- detik perjuangan kafilah Sumbar. Dalam majalah edisi bulan Juli depan kita akan saksikan hasil keringat kafilah MTQ Sumbar yang telah berjuang mengharumkan nama Sumatera Barat di kancah nasional. Pada fokus utama kali ini, tim redaksi mencoba menampilkan sebuah cakrawala tentang keberadaan UN, yang selalu menjadi momok menakutkan bagi siswa kelas akhir. Disamping itu, pada rubrik lain tim redaksi juga menampilkan berbagai info menarik lainnya. Test petugas haji yang selalu diharapkan pegawai Kemenag salah info yang patut disimak, mungkin diantara nama yang lulus terselip nama kita, saudar atau atasan kita. Semoga mereka bisa mengemban amanah. Juga ada di lapiran khusus RA Ikhlas yang memiliki gedung baru. Nah, ada yang menarik ternyata mereka telah menyewa lokal MAN 2 Padang selama 25 tahun, menarik memang. Disini tim redaksi merasa sedikit galau, rubrik siswa madrasah yang telah disediakan 4 halaman belum terpenuhi. Kepada Kepala Madrasah dan guru kami harapkan motivasinya kepada siswa membuat karya tulusnya dalam bentuk puisi, cerpen, karikatur dan lainnya. Laporan kontributor daerah juga belum seperti apa yang diharapkan. (Rina)
Nasib Siswa ditentukan UN, Masih Perlukah ?
4
laporan UTAMA
Petugas Haji Direkrut Berdasarkan Hasil Test [ 8 ]
LAPORAN KHUSUS
Hadapi Degradasi Akhlak, Gubernur Rapat dengan 3 Instansi [ 10 ] Raudhatul Athfal Ikhlas Menjajah 25 Tahun [ 13 ]
laporan PILIHAN
Kenali Hukum, Jauhi Hukuman [ 14 ]
Seputar kanwil
Data Belum Sempurna, Email harus Domain Kemenag [ 16 ] Hilangkan Penyimpangan, Wujudkan Keluarga Sakinah [ 17 ]
KARISMA [ 18 - 21 ] SOSOK
Masdan, S.Ag, Gigih dan Pantang Menyerah [ 14 ]
ARTIKEL
Apa yang Dilakukan Snouck Hurgronje di Mekkah [ 50 ] Karakter Jujur dalam Pendidikan [ 52 ]
3
fokus UTAMA
Nasib Siswa ditentukan UN,
Perhelatan akbar rumah pendidikan telah usai. UN terlaksana dengan baik. Namun berbagai persoalan masih menyelimuti dan membuntutinya. Kebocoran soal, kekurangan soal dan kunci jawaban dan ketidakjujuran guru mengawasi UN. Di bilik terpisah dalam waktu bersamaan juga terjadi pesta asusila oleh pelajar. Apa dua peristiwa ini saling berhubungan,? Apakah UN membuat mereka frustasi atau lembaga pendidikan belum membentuk karakter mereka?, Laporan _ Risna Yanti, S. Sos.I
4 4
Mendengar Ujian Nasional kita seperti dihadapkan kepada situasi yang bisa membuat kita “galau”. Siswa seakan terbelenggu ketika harus mengakhiri masa-masa indah sekolah dengan UN. Ketika musim UN tiba yang kasak-kusuk tidak hanya siswa, orangtua pun dirundung cemas jika anaknya tidak berhasil melewati UN. Tidak sedikit diantara mereka yang “stress” sebelum dan sesudahnya. Namun tidak sedikit juga diantara mereka yang melewati UN tanpa beban yang berarti Sebelum melanjutkan mengetik tulisan ini penulis sempat terhenti sejenak karena takut akan menimbulkan pro kontra yang lebih membingungkan. Karena penulis bukan profesor atau pakar pendidikan yang paham akan seluk beluk pendidikan. Namun tulisan ini hanya membuka ruang diskusi bagi pembaca, smoga ada pencerahan untuk pembaharuan pendidikan ke depan. Sebagian besar pembaca masih ingat ketika dulu mengikuti Ujian Negara atau EBTANAS. Ebtanas tidak serta merta menjadi “Hakim tunggal” yang akan menentukan nasib siswa setelah menempuh jenjang sekolah yang telah diikuti
selama 6 tahun Sekolah Dasar (SD), 3 tahun Sekolah Tingkat Lanjutan Pertama (SLTP) dan 3 tahun untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pendidikan semestinya tak hanya masalah angka-angka dan ilmu pasti tetapi seharusnya menjadikan peserta didik memiliki akhlak yang mulia. Harus ada keseimbangan antara pola pikir dan nalar kemanusiaan. Agar dalam bertindak peserta bisa selalu mengedepankan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan. Jika kita lihat dan perhatikan kondisi peserta didik kita saat ini masih jauh dari akhlak yang terpuji. Berbagai tindakan yang tak pantas telah diperbuat pelajar kita. Berita di media massa pun dihiasi aksi pelajar yang sedikitpun tidak mencerminkan seorang pelajar. Problematika remaja saat ini sudah sangat komplek, ada yang menjadi gank motor, pemakai narkoba bahkan ada yang membuat video porno. Hal ini sangat memalukan dunia pendidikan. Siapa yang bisa disalahkan? Apakah sistem pendidikan kita belum bisa membentuk karakter anak-anak bangsa?
Masih Perlukah ?
Ujian Akhir Sekolah dari Masa ke Masa Sebelum kita berbicara problematika UN tak ada salahnya kita ketahui Perkembangan UN dari zaman ke zaman. Sejak masa orde baru seleksi ujian akhir telah beberapa kali berganti nama dan format. Tahun 1965-1971, sistem ujian dinamakan dengan Ujian Negara. Hampir berlaku untuk semua mata pelajaran, semua jenjang yang ada di Indonesia, yang berada pada satu kebijakan pemerintah pusat. Kemudian pada tahun 19721979, Ujian Negara ditiadakan, dirubah menjadi Ujian sekolah. Pada fase ini sekolah menyelenggarakan ujian sendiri. Semuanya diserahkan kepada sekolah, sedangkan pemerintah pusat hanya membuat kebijakankebijakan umum terkait dengan ujian yang akan dilaksanakan oleh pihak sekolah. Sedangkan pada tahun 19802000, untuk mengendalikan, mengevaluasi dan mengembangkan mutu pendidikan, Ujian sekolah diganti lagi menjadi Evaluasi
Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS). Dalam EBTANAS ini, dikembangkan perangkat ujian paralel untuk setiap mata pelajaran yang diujikan. Sedangkan yang menyelenggarakan dan monitoring soal dilaksanakan oleh daerah masing-masing. Pada tahun 2001-2004, EBTANAS diganti lagi menjadi Ujian Akhir Nasional (UNAS). Hal yang menonjol dalam peralihan dari EBTANAS menjadi UNAS penentuan kelulusan siswa. Sistem Ebtanas kelulusan siswa berdasarkan nilai 2 semester raport terakhir dan nilai EBTANAS murni, sedangkan dalam kelulusan UNAS ditentukan mata pelajaran secara individual. Tahun 2005-2009 terjadi perubahan sistem yaitu pada target wajib belajar pendidikan atau kita sering dengar wajib belajar 9 tahun. Sehingga nilai kelulusan ada target minimal. Sedangkan tahun 2010-Sekarang UNAS diganti menjadi Ujian Nasional (UN). Untuk UN tahun 2012, ada ujian susulan bagi siswa yang tidak lulus UN tahap pertama. Dengan target, siswa yang melaksanakan UN dapat mencapai nilai standar minimal UN sehingga mendapatkan lulusan UN dengan baik.
UN sebuah Keharusan Tidak boleh tidak, tanpa protes yang berarti UN harus diikuti setiap peserta didik yang akan menyelesaikan setiap tingkatan untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Karena UN merupaka sistem evaluasi standar pendidikan secara nasional yang diamanatkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003. Walaupun demikian, proses pembelajaran dan belajar memahami setiap kejadian tentu tidak akan bisa dihentikan. Selembar benang merah dari keputusan melaksanakan UN, yang tetap melekat di hati pelajar Indonesia, bukannya membuat para pelajar itu senang tapi malah membuat mereka akan merasa menderita oleh tuntunan nilai-nilai yang harus mereka capai. Di satu sisi, pemerintah ingin mengukur keberhasilan peserta didik pada setiap akhir tingkatan pendidikan. Tetapi, di sisi lain, peserta didik merasa terbelenggu dan merasa keringat mereka selama 12 tahun berkecimpung di dunia pendidikan terbuang sudah,
5
Fokus utama
Siswa SMAN 1 Boyolali meminta restu kepada guru mereka dalam rangka persiapan menghadapi UN 2014 di sekolah setempat, Jumat (11/4/2014). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)
bagaimana tidak dalam rentan waktu yang mereka habiskan ujung-ujungnya hanya ditentuakan lewat 3 hari saja, terus kalau nasib baik tak berpihak pada mereka lantas keringat yang mereka keluarkan selama ini harus di bayar dengan apa. Tidak hanya itu, kewenangan guru sebagai orang yang paling mengatahui kemampuan mereka menyerap setia ilmu sontak hilang ketika siswa memasuki fase UN. Siswa harus bisa menentukan nasib mereka , berjuang dengan segenap kemampuan. Guru hanya bisa meninjau dari jauh dan memberikan support agar siswa mereka berhasil lulus dan mendapatkan nilai yang terbaik. Kembali pada persoalan UN, meski Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas mengatakan tidak akan menggunakan lagi tabel konversi nilai yang sempat meresahkan masyarakat pada UAN 2004, dan menggantinya dengan soal berspektrum atau bervariasi dalam tiga tingkat kesulitan: sulit, sedang, dan murah. Namun hal tersebut belum bisa menghilangkan praktik manipulasi, ketidakjujuran, dan
6 6
ketidaktransparanan, serbagaimana yang terjadi pada UN yang sudah terlewati dahulunya bukan tak mungkin pada UN tahun ini juga akan berulang kecurangan-kecurangan tersebut. Sebab, semua pihak-baik para siswa, guru, sekolah, maupun pemerintah daerah-tentu tidak mau kehilangan muka dengan rendahnya angka kelulusan. Alhasil, berbagai upaya ditempuh agar bisa lulus. Akhirnya, kebohonganpun dan berbagai kecurangan tetap mengungkung UN. Pendidikan bermutu baru sebatas impian belaka. Olehkarenanya, lebih baik kita hilangkan saja segala buruk sangka dengan tetap mengedepankan kekhawatiran, bahwa sikap pemerintah yang cenderung Ambivalen. Bukankah sikap semacam ini bakal menciptakan generasi dengan jiwa lebih mendua, suka mangkir janji, dan merampas hak orang lain? Kita tidak usah hujat siapasiapa bila esok atau lusa Presiden, Gubernur, Bupati, Wali Kota-juga para Wakil Rakyat kita-memamah uang negara serta menginjak-injak hak kaum jelata. Sebab, secara tak langsung
kita telah merampas hak guru dan mengkhianati undang-undang negara. Jangan pula menyalahkan petani, pedagang, buruh, dan kaum kecil masa depan bila mereka melangkahi peraturan dan bersikap tidak terdidik. Karena, sekarang kita telah memberikan pendidikan tidak mendidik. Berangkat dari sini, tidak ada salahnya apabila pemerintah (Mendiknas) mengkaji ulang keputusan pelaksanaan UN. Ibarat sebuah kendaraan umum yang akan tabrakan dan merenggut banyak korban jiwa, tentu masih ada waktu bagi sang sopir untuk menghentikan laju kecepatan. Asal ia tidak gagah-gagahan dan selalu peka dengan jerit penumpang. Sejak penetapan dan pelaksanaan UN itu pula pemerintah yang pro UN maupun sejumlah kontra terhadap UN memberikan pandangan-pandangan dan pendapat yang memperkuat UN tetap dipertahankan atau UN harus dihapuskan.
Salah seorang siswi tampak serius mengikuti ujian nasional (UN) di SMAN 1 Pekanbaru, Senin (14/4/2014). Foto: DEFIZAL/RIAU POS
Pro dan Kontra UN UN tidak hanya menimbulkan kebingungan peserta didik tetapi juga menimbulkan pro dan kontra praktisi pendidikan. Sejumlah praktisi dan pemerhati pendidikan pun menyatakan, bahwa UN menjadi alat tes yang memetakan kemampuan daya serap peserta didik secara nasional. Selain alat tes nasional, UN secara tidak langsung telah menjadi media pendidikan mentalitas peserta didik. UN sesuai dengan tujuan pendidikan memanusiakan manusia artinya memanusiakan manusia dilakukan dengan pembentukan karakter. Artinya dengan adanya UN sebagai alat untuk meningkatkatkan kualitas pendidikan dapat membentuk karakter siswa. Adapun Manfaat UN yang pertama meningkatkan pembelajaran, dengan adanya UN inilah maka siswa akan semakin giat dan rajin untuk belajar. Kedua, meningkatkan mental bagaimana dengan UN sebagai alat untuk mengukur kualitas pendidikan ini dapat memperkuat dan
meningkatkan mental para siswa. Yang terakhir, sangat menguntungkan bagi lembaga bimbel dengan adanya UN siswa akan memilih menambah pembelajarannya di bimbel dan bimbel mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Sementara bagi yang kontra terhadap UN berpendapat, Jika UN sebagai upaya mencerdaskan bangsa dengan dana yang begitu tinggi hingga triliunan rupiah. Alangkah baiknya, jika dana tersebut diberikan kepada anak-anak yang ingin bersekolah, memenuhi perlengkapan sekolah, membangun jembatan menuju sekolah, memberikan fasilitas yang baik bagi sekolah, dan memberikan insfratruktur yang baik. Perlu diketahui dan digaris bawahi bahwa UN hanya sebagai alat mengetes pendidikan, bukan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan. Jika kita analogikan kepada thermometer alat pengukur suhu badan. UN sama dengan thermometer yang hanya mengukur berapa derajatkah kualitas pendidikan kita bukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Menurut para psikolog, dengan adanya UN mental siswa menjadi tertekan dan hanya terpaku kedalam pelajaran yang di UN-kan. Selain itu menurut Winarno Surakhmad menyatakan, UN sampai kini masih tidak mempedulikan hak asasi guru untuk menentukan kelulusan (Kompas). Bayangkan, guru yang selama ini menjadi pahlawan pendidikan diabaikan, tiga tahun guru mengajar dan tahu betul karakter setiap siswanya tidak bisa menentukan kelulusan. Dibalik banyaknya perubahan sistem dan format ujian kelulusan siswa, semua ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Karena UN sampai saat ini menjadi faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan dari suatu jenjang pendidikan, terlepas dari beberapa hal yang menjadi kekurangan dari sistem UN tersebut. Apapun bentuknya diharapkan pemerintah dapat menentukan kebijakan yang benarbenar bijak. Yang lebih penting adalah aplikasi ilmu dalam masyarakat nantinya. (Rina_Risna; berbagai sumber)
7
laporan UTAMA
Petugas Haji Direkrut Berdasarkan Hasil Tes
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis (kiri) menyerahkan soal ujian tes petugas haji yang masih disegel kepada Kakanwil Kemenag Sumbar H. Syahrul Wirda disaksikan oleh Kabid PHU H. Syamsuir (14/5) (j@y)
Padang, PAB - Sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1435H/2014M, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) menyelenggarakan seleksi petugas haji. Merekalah yang akan bertugas melayani jamaah haji Indonesia di Embarkasi Tanah Air, selama di Arab Saudi, dan ketika kembali lagi ke Tanah Air. Untuk memperoleh petugas yang handal dan berkualitas, rekrutmen petugas dilakukan secara kompetitif dan kelulusannya didasarkan pada hasil tes seleksi. Di Kanwil kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, pelaksanaan tes petugas haji pertama kali diadakan penyeleksian di masing-masing daerah Kabupaten/kota, hasil terbaik dari masing-masing Kabupaten Kota tersebut diseleksi kembali ditingkat provinsi. Peserta yang lolos seleksi dari Provinsi Sumatera Barat berjumlah 35 orang, yang berasal dari pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat, Perguruan Tinggi, dan Ormas Islam. Dari jumlah itu, akan dipilih tujuh belas untuk menjadi bagian
8
dari TPIHI (6), TPHI (6), danPPIH Arab Saudi (5). “Tidak ada unsur kedekatan dalam proses rekrutmen petugas haji. Kelulusan murni ditentukan oleh hasil tes calon petugas,” tegas Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis saat membuka pelaksanaan tes calon petugas haji pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat di Asrama Haji, Kamis (14/05). Calon petugas haji yang direkrut terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah haji dalam kelompok terbang yang bertugas memberikan pelayanan umum bagi jamaah haji. Acara pembukaan tes petugas haji tersebut juga dihadiri oleh Kakanwil kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syahrul Wirda, MM, Kabag TU Drs. H. Bustari, MM, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah H. Syamsuir, S. Ag, M. Si, Kabid Urais dan Binsyar Drs. H. Damri
Tanjung, MA, Kabid Penais Zawa Drs. H. Maswar, MA serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang Drs. H. Japeri, MM. “Rekrutmen petugas dinilai sangat penting untuk memperoleh petugas haji yang berkualitas dan berintegritas dalam melayani jamaah. “Rekrutmen ini diharapkan akan menghasilkan petugas haji yang handal, berkualitas dan memiliki integritas yang baik,” terang Sri Ilham. Untuk memastikan bahwa proses rekrutmen berjalan dengan baik, pelaksanaan tes calon petugas haji ini diawasi oleh empat pengawas dari Tim Inspektorat Jenderal kementerian Agama yang diketuai Titik Purwanti. Di hadapan para peserta tes calon petugas, Sri Ilham menyampaikan, seluruh calon peserta mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi petugas haji. “Tidak ada yang dibeda-bedakan karena proses seleksi dilalui dengan persaingan yang sehat dan dapat dipertanggung jawabkan,” kata Sri Ilham. “Dengan perencanaan yang baik serta penyaringan yang selektif,
Peserta ujian tes petugas haji serius mendengarkan tata tertib ujian yang dibacakan oleh ketua tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI (14/05) (Mus)
diharapkan akan mendapatkan petugas haji yang terbaik diantara yang baik,” tambahnya. Usai membuka acara, Sri Ilham pun meninjau lokasi perencaaan pembangunan islamic center yang berlokasi di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Sementara peserta yang telah mengikuti ujian tertulis, dilanjutkan dengan tes wawancara.
Sri Ilham Lubis Memantau Lokasi Asrama Haji dan Islamic Center Di sela – sela penyelenggaraan tes petugas haji 1435H/2014M, Direktur Penyelenggaran Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis menyempatkan diri memantau lokasi tempat didirikan-
nya Asrama Haji dan Islamic Center. Sri Ilham berpesan kepada Kakanwil H. Syahrul Wirda dan Kabid PHU Syamsuir, agar memperhatikan interior bangunan Asrama Haji nantinya. Kalau bisa, interior Asrama Haji nantinya sudah seperti interior hotel bintang tiga atau lebih bagus. Hal ini bertujuan memberikan kenyamanan bagi jamaah calon haji embarkasi Padang yang juga menampung jamaah calon haji dari Provinsi Jambi. Syahrul Wirda juga menerangkan bahwa nantinya disekitar lokasi Asrama Haji dan Islamic Center ini, juga akan dibangun oleh pihak swasta fasilitas – fasilitas seperti hotel dan tempat latihan Sepak Bola tim Semen Padang FC. “Semoga kawasan ini nantinya bisa bersinergi dengan Asrama Haji dan Islamic Center dan memberikan lapangan pekerjaan bagi penduduk di sekitar lokasi” ujar beliau. Diperkirakan, kawasan yang
termasuk kedalam Kabupaten Padang Pariaman ini akan menjadi Kawasan baru yang akan menjadi Primadona Baru bagi investor di masa yang akan datang Setelah selama tiga puluh menit meninjau lokasi tempat dibangunnya Asrama Haji dan Islamic center ini, Sri Ilham Lubis dan H. Syahrul Wirda beserta Kabid PHU Syamsuir pun kembali bertolak ke Asrama Haji Tabing Padang. Setelah melakukan seleksi yang ketat dari Panitia dan Pengawas yang terjun langsung dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, pukul 15.00 WIB, seleksipun akhirnya selesai dilaksanakan ditandai dengan pemusnahan soal ujian oleh Kabid PHU, Staf Dirjen PHU Kementerian Agama RI dan disaksikan oleh panitia dan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI. (Mus &j@y)
Penetapan peserta yang Lulus Seleksi Petugas Haji Menyertai Jemaah Tahun 1435 H /2014 M Provinsi Sumatera Barat
No Nama Jenis Penugasan 1. Syamsir, S.Pd.I TPHI 2. H. Rinalfi, S.Ag., SH., MM TPHI 3. Suhardi, S.Ag, MA TPHI 4. Drs. Erman Sofa TPHI 5. DR. Alkendra, MA TPHI 6. Amrizal, M.Ag TPHI 7. DR. H. Syukri Iska, M.Pd TPIHI 8. H. Firdaus Fuad, S.Ag TPIHI 9. Drs. Ufrizaldi, MM TPIHI 10. Drs. H. Burhanuddin Chatib TPIHI 11. Drs. H. Masrial, MA TPIHI 12. Drs. Helmi, M.Ag TPIHI 9
laporan khusus
HADAPI DEGRADASI AKHLAK, GUBERNUR RAPAT DENGAN 3 INSTANSI
Sekda Prov, Kakanwil Kemenag, Kadis Pendidikan dan Kadis Kesehatan (Rina)
Padang, Inmas - Dalam bulan belakangan ini, hampir semua media massa dihiasi berita tingkah “nakal” siswa yang mencoreng wajah pendidikan Sumatera Barat. Bahkan diantara mereka ada yang menjadi “korban” kekerasan nafsu orang-orang yang tak bertanggungjawab. Seperti tak ada jera dengan berita-berita yang muncul, tingkah mereka semakin menjadi. Anehnya, beberapa dari berita tersebut seakan terpusat pada satu daerah dalam waktu yang tidak begitu jauh. Mulai dari pemerkosaan, arisan seks dan pencabulan yang diterima generasi yang seharusnya menerima perlakuan dan contoh yang baik. Sekarang mereka menjadi korban, mau dibawa kemana masa depan mereka?. Menyikapi hal ini, Gubernur Sumatera Barat mengadakan
10 10
pertemuan dengan pihak terkait diantaranya Sekretaris Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat di Penghujung Mei lalu Senin (26/5). Hadir Pimpinan instansi masing-masing beserta jajarannya se Sumatera Barat dan beberapa LSM. Gubernur Sumatera Barat H. Irwan Prayitno sangat menyayangkan diantara berita-berita yang muncul di media massa tentang maraknya pelecehan seksual dan tindakan asusila yang dilakukan siswa-siswa setelah dicek ke lapangan belum bisa dibuktikan kebenarannya. Bahkan penyelesaian dan final dari kasus tersebut juga tidak jelas, ungkap Gubernur di hadapan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan kakan Kemenag se Sumatera Barat.
Suasana Pertemuan Gubernur dengan 3 Instansi di Aula Gubernuran (Rina)
Dalam pertemuan tersebut gubernur berharap akan ditemukan solusi dan pandangan menyikapi penyakit masyarakat yang semakin marak terjadi di Wilayah yang dipimpinnya. Gubernur yakin bahwa Sumatera Barat masih jauh dari seperti apa yang diberitakan. IniKarena orang Sumbar masih sangat cepat peduli dengan isu-isu miring yang berkembang. Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar H. Syahrul Wirda dalam paparannya menyampaikan beberapa hal yang harus dilakukan dalam menyikapi persoalan tersebut, diantaranya Meningkatkan pengawasan orangtua terhadap anak, meningkatkan pengawasan pimpinan formal dan non formal dan seluruh unsur harus bergerak, kapan perlu dibuat MoU (kesepatan) dengan mereka, ungkap Kakanwil.
Kakanwil juga mengharapkan kerjasama insan pers dalam setiap persoalan yang muncul. Kalu bisa semua berita yang muncul disaring dan diteliti dulu kebenarannya. Jangan berita itu membuat image negatif pendidikan Sumatera Barat di tingkat nasional. Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Hj. Rosnini mengakui bahwa hasil survei secara nasional menunjukkan bahwa Sumatera barat belum terlibat dalam survey yang dilakukan tentang tindakan seksual. Ini menunjukkan bahwa persentase Sumatera Barat masih kecil dibandingkan daerah lain. “untuk menghindari hal ini perlu disiapkan calon pengantin yang sehat, cerdas dan berakhlak, ungkap Kadis Kesehatan. Pertemuan singkat ini juga diwarnai diskusi dan dialog yang cukup hangat memberikan saran
dan solusi yang diperlukan menghadapi penyakit masyarakat yang semakin meningkat. Dalam diskusi tersebut ada yang manyarankan agar diadakan pertemuan seluruh unsur se Sumatera Barat, mulai dari ninik mamak, pemuka masyarakat, ulama dan pemetrintah. Hal ini sangat beralasan, ketika pihak sekolah tidak mampu mengarahkan prilaku anak didik maka peran orang tua dan ninikmamaknya sangat diharapkan dalam menerapkan itu. Perlu diadakan revolusi besar-besaran dalam menghadapai degradasi akhlak remaja saat ini. Hasil pertemuan tersebut akan dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Sumatera Barat dan dikirimkan ke seluruh bupati/walikota dan instansi terkait. Rina_Risna
11
laporan khusus
Raudhatul Athfal Ikhlas Menjajah 25 Tahun
Kakanwil Kemenag bersama romboongan disambut tari gelombang oleh muri-murid RA (Rina)
Padang, PAB - Raudhatul Athfal
Terik mentari siang itu seakan tak mengurangi senyum murid-murid RA yang Dibalut busana anak daro. Sedari pagi mereka telah menunggu kedatangan Kakanwil. Sesekali tampak guru memperbaiki suntiang si anak daro kecil ini. Hari itu, mereka baralek meresmikan sekolah barunya yang telah lama ditunggu-tunggu.....
12
(RA) merupakan sebuah lembaga pendidikan usia dini yang setingkat dengan Taman Kanak-kanak, namun RA dikelola Dharmawanita Kementerian Agama. Di Kota Padang RA sudah menyebar hampir ada disetiap kecamatan. RA yang terletak di Komplek Madrasah Terpadu Gunung Pangilun ini sudah berdiri sejak 30 tahun lalu, dibawah binanaan Dharmawanita Unit Kanwil Kemenag Sumbar. Banyak yang belum tahu sejarah awal mula berdiri RA ini. 30 tahun lalu tepatnya 17 Desember 1984 Ketua DWP Kanwil yang tak lain isteri Kakanwil Kemenag ketika itu, Alm. Letkol H. Hasnawi Karim bersama pengurus mendirikan lembaga pendidikan usia dini ini. Sebagai sosok wanita yang ulet dan tangguh, Umi panggilan akrab istri mantan Kakanwil ini, menjalankan program dharmawanita di Bidang Pendidikan, Sosial, ekonomi dan Budaya. Dia juga ingin anak-anak usia dini di Kota padang dan Sumatera Barat umumnya mendapat pendidikan agama yang merata. Pendirian RA Ikhlas juga terinspirasi dari intruksi Gubernur Sumbar H. Azwar Anas ketika itu. Dalam setiap kesempatan Alm. mengatakan bahwa pendidikan anak sedini mungkin sangat
Ketua Dharmawanita Hj. Syamsidar disaksikan Kakanwil, Kepala BDK dan Kasi Penmad Kota Padang menggunting pita tandadiresmikannya gedung RA (Rina)
penting, sebagai pondasi pendidikan agama anak. Himbauan ini mendapat sambutan dari berbagai organisasi terutama organisasi kewanitaan dan LSM agama. Bagaikan cendawan tumbuh dimana-mana bermuncullan taman kanak-kanak dan Raudhatul Athfal. Saat itu, taman pendidikan anak-anak sudah banyak namun yang dibawah naungan Kementerian Agama belum ada, RA Ikhlas merupakan yang tertua di Sumatera Barat. Kemudian dalam waktu yang tidak lama maka berdirilah RA dibawah naungan Dharmawanita Kemenag Kab/ Kota se Sumatera Barat. Bermodal kegigihan umi bersama pengurus mengkoordinir segala proses pembelajaran, sarana dan prasana dilengkapi. Sarana transportasi diperbantukan dari Kanwil Kemenag Sumbar. Sementara tenaga pengajar direkrut dari guru-guru yang berprestasi di bidangnya. Tahun pertama guru bersama pengurus membujuk orangtua untuk menyekolahkan anaknya di RA, tak tanggung-tanggung murid pertama berjumlah 40 orang. Disisi lain muncul persoalan, gedung untuk belajar belum ada. Atas kemurahan hati Kepala MAN 2 dipinjamkan dua lokal MAN yang berada paling
depan. Namun meminjam seperti menjajah, 25 tahun lamanya RA memakai gedung milik MAN tanpa kesepakatan apapun dengan pihak MAN. Hal ini diungkapkan Hj. Artina Burhan sebagai Ketua Panitia sekaligus Pembina RA. Namun karena kegigihan pengurus yang juga Dharmawanita Persatuan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat, RA bisa memiliki 3 lokal yang juga berstatus sewa. Hari ini, ditambah dua lokal lagi dari hasil swadaya wali murid dan uang SPP dari murid-murid RA. Hadir ketika peresmian gedung itu, Yusmi Darwis Mantan Kepala RA yang banyak berbuat.
Ketua DWP dan Kakanwil Resmikan RA Kakanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda, MM ketika meresmikan gedung Raudhatul Athfal di Komplek Madrasah Terpadu Gunung Pangilun, (20/5) lalu mengakui lembaga pendidikan dini salahsatu elemen
penting penentu lahirnya generasi masa depan. Olehkarenanya lembaga ini harus dikelola dengan rapih dan baik. “Anak Usia Dini ibarat kertas putih, kita yang menentukan lukisan apa yang akan diukir diatasnya” ungkap Kakanwil ketika memberikan arahan dihadapan Ketua DW, Kabid, Kepala BDK dan Kakan Kemenag Kota Padang. Karena pentingnya pendidikan dini maka diperlukan lulusan Strata 3 (S.3) sebagai tenaga pendidik, lanjutnya. Namun karena hal ini masih sulit diwujudkan, setidaknya para pendidik di RA sudah memiliki pengalaman dan kompetensi mengayomi anak-anak yang masih asyik dalam masa bermain ini, harap Kakanwil. H. Syahrul berharap para guru bisa memberikan pendidikan dan rasa kasih sayang. Jangan melontarkan kata-kata yang bisa merusak pola pikirnya, misalnya : kamu nakal, kamu bandel. Bagaimana pun kata-kata guru bagaikan wahyu bagi anakanak, ulas Kakanwil lagi. Menyinggung gedung RA yang baru diresmikannya, Kakanwil berharap RA bisa memiliki gedung sendiri yang lebih layak untuk sebuah proses pendidikan. Ke-
pada Kabid Pendidikan Madrasah H. Artis Arjun yang hadir dalam peresmian tersebut berharap Bidang Penmad bisa menganggarkan dana untuk pembangunan Gedung RA. Pada upacara peresmian tersebut, Kakanwil langsung menandatangani prasasti tanda diresmikannya dua lokal baru yang siap menampung murid baru Tahun Ajaran 2014/2015. Dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Ketua Dharmawanita Persatuan (DWP) unit Kanwil Kemenag Sumbar Hj. Syamsidar didampingi pengurus dharmawanita lainnya. Ketika ditanya tentang dana pembangunan gedung ini, Ketua Dharmawanita diiyakan Kepala RA Nela Idris Nazar, bahwa biaya pemabngunannya diambil dari swadaya dan SPP murid-murid RA. Upacara peresmian juga dihibur penampilan murid RA membacakan asmaul husna dan ayat pendek. Bahkan kedatangan Kakanwil di Komplek Madrasah Terpadu ini disambut tarian jari-jari lentik anak-anak calon pemimpin bangsa masa depan ini. Membuat bangga orang tua, guru dan para undangan menyaksikan kepolosan wajah mereka. Rina_Risna
13
Laporan pilihan
KENALI HUKUM, JAUHI HUKUMAN
Padang, PAB - Setiap
Aparatur Sipil Negara khususnya Kementerian Agama hendaknya memahami hukum dan peraturan Perundangundangan. Sebagai garda terdepan dalam moral aparatur kementerian Agama memberikan contoh dalam penegakkan hukum di tengah masyarakat. Tak terkecuali para Kepala Madrasah sebagai penggerak moral dalam Pendidikan Islam. Baik sebagai penjelas, pencerah maupun tauladan hukum itu sendiri. Dalam kesempatan ini Kantor Wilayah Kementerian Agama melalui Sub Bagian Hukum dan KUB mengadakan orientasi bertajuk Pembinaan Sumber Daya Manusia(SDM) di Bidang Hukum Sumatera Barat Tahun 2014 yang dibuka pada Minggu (18/5) lalu. Dalam pembukaannya yang berlangsung di
14
hall room Payakumbuh, Hotel Rocky Plaza Padang, Kepala Kakanwil Kemenag Prov. Sumbar, Drs. H. Syahrul Wirda, MM mengatakan bahwa setiap PNS atau selanjutnya disebut Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya dilingkungan Kementerian Agama hendaknya lebih memahami hukum dan perundang-undangan agar terhindar dari masalah hukum. “Khususnya Madrasah yang sering berhadapan langsung dengan masyarakat, Baik Kepala Madrasah maupun aparatur dibawahnya harus mengetahui peraturan dalam menjalankan tugasnya. Jangan menjalankan suatu kegiatan tanpa aturan yang jelas” tukas Kakanwil.Lebih lanjut Syahrl Wirda menyebutkan bahwa Madrasah tak luput dari masalah hukum baik mengenai
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dana DAK maupun pengadaan buku. “Untuk itulah dalam orientasi ini diharapkan baik Kepala Madrasah, Wakil maupun Kaur Tata Usaha lebih cerdas dalam bekerja dan melakukan kegiatan agar tidak ada lagi pemeriksaanpemeriksaan dari badan pengawas, apakah itu BPKP, Irjen bahkan BPK” tegas Syahrul. Dalam orientasi yang dijalankan selama kurang lebih enam hari ini diikuti 120 orang peserta yang dibagi dalam tiga angkatan. Para peserta berasal dari Madrasah Tsanawiyah dan Ibtidaiyah Negeri Se-Sumatera Barat. Adapun Narasumber yang didatangkan seperti tahun-tahun sebelumnya, berasal dari instansi selaku stakeholder dan berkompeten dalam penerangan
di bidang hukum, yaitu Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sumatera Barat, Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Kantor Pengadilan Tinggi Tata Usaha (PTUN) Padang, dan Kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Sumatera Barat. Sedangkan dari Kanwil Kemenag sendiri diisi oleh Kepala Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Ortala Kepegawaian dan tentunya Sub Bagian Hukum dan KUB selaku penyelenggara kegiatan. Selain menerima materi yang berkaitan dengan hukum perundang-undangan, peserta juga disajikan materi tentang Kode Etik PNS Kementerian Agama dan Disiplin PNS. Hal ini berkaitan dengan kinerja PNS khususnya Kepala Madrasah dan guru. Dalam kesempatan materi Kode Etik
PNS, Kabag TU, Drs. H. Bustari, MM mengatakan bahwa penghayatan terhadap kode etik PNS ini sangat ditekankan kepada Kepala Madrasah dan guru. “Walau bagaimanapun Kepala Madrasah dan guru PNS ya tetap aparatur PNS, jangan setelah jadi guru atau kepala Madrasah PNS-nya hilang. Maka itu Kode Etik harus menempel dan diaplikasikan dalam tugas agar dapat memberikan spirit dan semangat dalam menjalankan tugasnya”, tukas Bustari. Kemudian hal sangat penting yang perlu disampaikan kepada para peserta yaitu tentang Kedisplinan sebagai ASN. Masalah yang dibahas pada poin Disiplin PNS ini adalah disiplin jam kerja sebagai PNS dan jam mengajar sebagai guru. Sebagaimana disebutkan bahwa jam kerja dan mengajar bagi
guru sudah ditetapkan pada PMA Nomor 28 Tahun 2013, maka itu harus ditaati agar tidak terkena sanksi disiplin dan yang lebih penting lagi merupakan syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi. Namun pembahasan mengenai jam mengajar diisukan bahwa akan kembali direvisi, demikian kata Kasubbag Ortala Kepegawaian, Jhon Of Riezal One, S.Ag, MA dalam pemaparan materinya. Materi-materi lain yang disampaikan oleh beberapa instansi menarik perhatian peserta karena dengan materi yang ada peserta menjadi tahu bagaimana dalam berurusan dengan hukum dalam tugasnya sebagai aparatur pemerintah. Materi-materi yang disampaikan diantaranya; Perlindungan Hukum Bagi Aparatur
Pemerintah Dalam Menjalankan Tugas (Kanwil Kemenkum dan HAM Prov. Sumbar), Penyelesaian Sengketa Kepegawaian (PTUN Padang), Optimalisasi Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kejati Sumbar) dan Urgensi Pelaporan; Kesiapan Aparatur Menghadapi Pemeriksaan Internal/Eksternal (BPKP Sumbar). Harapan yang muncul adalah dengan adanya orientasi ini maka SDM Kementerian Agama harus mengenali hukum agar memiliki pemahaman dan wawasan hukum yang memadai guna mencapai target SDM yang cerdas di bidang hukum. Hingga tujuan akhirnya dapat menjadi ASN yang amanah yang bekerja jujur, cerdas dan ikhlas. Kenali hukum dan jauhi masalah hukum. ( Ariesta NS / SumbarKUB )
15
Seputar Kanwil
DATA BELUM SEMPURNA, EMAIL HARUS DOMAIN KEMENAG
Bimtek TIK bersama Kabid TIK Gufron (ulil)
Padang, Inmas - Pusat Informasi
dan Humas Kementerian Agama RI melakukan perubahan dalam pelaksanaan monitoring. Mulai tahun 2014 kegiatan Monitoring Evaluasi (Monev) diiringi dengan Bimtek. Hal ini supaya monitoring yang dilakukan bisa memberikan dampak positif bagi instansi yang dikunjungi. Seperti yang dilakukan Pinmas awal bulan mei lau (6/5) Bimbingan Teknis (Bimtek) TIK kepada Pegawai Kanwil Kemenag Sumbar. Kegiatan Bimtek ini diikuti 20 peserta perwakilan bidang dan subbag di Lingkungan kanwil Kemenag Sumbar. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta arti penting sebuah informasi teknologi dalam instansi. Kabid TIK H. Gufran, S. Kom, MM yang didampingi Imam dan kasubbag Informasi dan Humas H. M. Rifki mengakui kegiatan ini baru mulai dilaksanakan tahun ini yang merupakan perubahan dari kegiatan monitoring dan evaluasi. Perubahan ini dilakuakn supaya bisa memberikan pendalaman terhadap pegawai instansi yang dimonitoring. Dalam paparan materi yang disampaikannya H. Gufron menghimbau pegawai Kemenag untuk menggunakan email dengan domain kemenag. go.id. Hal ini menghindari kebocoran data kantor/instansi dihack orangorang tyang tidak bertanggungjawab. Alasan lain, proses pengrimannya lebih cepat dan lebih aman. Untuk itu, Kabid TIK Menghimbau jajaran Kemenag jangan menggunakan email yang gratis. H. Gufron sangat menyayangkan sampai saat ini masih banyak pegawai jajaran Kemenag belum memanfaat email yang berdomain kemenag.go,id, terutama dalam
16
pengiriman data. Melalui kegiatan Bimtek tersebut Kabid TIK mewarning jajaran Kemenag jangan menggunakan email selain domain Kemenag untuk kepentingan dinas. Bahkan Pinmas Kemenag RI tidak akan menerima email selain Kemenag dan akan dianggap sebagai hoack atau data bohong. “Jangan gunakan email selain kemenag untuk kepentingan dinas”, tegasnya.
Kasubbid Data Pinmas H. Taufik (Rina)
Sementara pada penghujung Mei, Kamis (22/5) Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Sumbar juga menerima Monitoring Evaluasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Bidang Data Pinmas Kemenag RI. Kegiatan Bimtek ini juga diikuti 20 peserta Suasana Bimtek Data (Rina)
yang terdiri dari Kemenag Kota Padang, Operator Madrasah Kota Padang dan Kanwil Kemenag Sumbar. Kasubbid Data Pusat Informasi dan Humas (PINMAS) Kemenag RI, H. Taufik mengakui bahwa data keagamaan Kemenag masih jauh dari Sempurna. Oleh karena itu kepada Peserta Bimtek yang hadir menompangkan harapan untuk kerjasama yang baik dalam menyempurnakan data keagamaan tersebut. Sementara Muchlis staf Bidang Data Pinmas menyampaikan kondisi data saat ini. Menurutnya Data Multimedia tidak disimpan secara baik dan sistematis, perangkat penyimpanan data multimedia belum dilengkapi backup online. Selanjutnya data multimedia hanya dipegang orang tertentu, PC/Laptop tidak dilengkapi Tool dan utility software untuk penyimpanan. Pada sesi selanjutnya Muchlis menyampaikan materi praktek untuk penyimpanan data multimedia melalui http://dokumentasi.kemenag. go.id. Peserta cukup kooperatif dan antusias mengikuti sesi praktek ini. (Rina)
Seputar Kanwil
H. Syahrul Wirda :
Hilangkan Penyimpangan, Wujudkan Keluarga Sakinah
Padang, Inmas - “ Apa kiat-kiat
Kekuatan masyarakat Islam dapat diukur dari keberhasilan individu umat Islam membentuk keluarga sakinah. Keluarga sakinah dapat terbentuk dari penerapan Islam secara kaffah oleh setiap anggota keluarga.
17
membentuk keluarga sakinah itulah hal yang perlu di shering kepada tim penilai, karena keluarga sakinah ini dinilai agar keluarga yang mapan tersebut dapat dijadikan contoh untuk kehidupan keluarga dan masyarakat Islam di setiap tingkatkannya” ungkap kakanwil kemenag Sumbar Drs. H. Syahrul Wirda dihadapan 19 keluarga sakinah teladan yang mewakili kab/kota se sumbar.Penilaian keluarga sakinah ini akan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Kementerian agama RI, sehingga akan semakin bisa dilembagakan bagaimana standar untuk menciptakan keluarga sakinah tersebut, ungkap kakanwil menegaskan. Berbagai kelakuan menyimpang yang dilakukan salah satu faktor penyebabnya lahir dari keluarga yang tidak harmonis. Ayah dan ibu yang kering dari pengamalan agama menyebabkan lahirnya generasi yang tidak kenal dengan agamanya. Pergaulan bebas dan tindak kriminalitas yang meningkat dikalangan masyarakat belakangan ini sudah menjadi hal yang harus diprioritas dalam penanggulangannya. Berikan pelajaran dasar membentuk keluarga sakinah, pertama : ajarkan bagaimana mencintai rasul, kedua : ajarkan bagaimana mencintai
keluarganya,ketiga : ajarakan mencintai kitab suci al Quran, ungkap Syahrul. H. Damri Kabid Urais Binsyar mengungkapkan Kehadiran 19 utusan keluarga sakinah dari kab/kota untuk mengikuti seleksi tingkat Provinsi merupakan satu upaya kementerian agama untuk mewujudkan masyarakat yang agamais. Seleksi ini masih dalam tahap test performance yaitu ujian tertulis dan wawancara, setelah sebelumnya tim penilai sudah melakukan penilaian sejumlah criteria, berupa penilaian profile, daftar riwayat hidup serta dokumen lainnya ; buku nikah, ijazah, sertifikat dan kelengkapan lainnya. Proses ujian tulis ini antara suami dan isteri tempat duduk di pisahkan, ini untuk melihat kekompakan diantara pasangan tersebut dilanjutkan dengan waancara bagi kedua pasangan tersebut. Dari hasil penilaian performance ini kemudian tim penilai akan melakukan penilaian lapangan untuk beberapa pasangan keluarga yang memiliki nilai tertinggi, tegasnya. Penilaian dilaksanakan selama tiga hari 19 s.d 21 Mei 2014 di Hotel Bunda Padang, ungkap Ketua Panitia H. Edison, M.Ag Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Sumbar. Ulil amri
17
Haniswita Buktikan Siswa Madrasah Sebanding dengan Sekolah Umum Payakumbuh, PAB - Tak butuh gadget baru, baju baru, sepatu baru maupun lainnya. Bahkan uang jajanpun ditabung. Begitulah pribadi dari siswi berprestasi ini, ia dikenal dengan nama Haniswita. April lalu, ia menjuarai Olimpiade Biologi tingkat SMA/ MA se-Sumatera Barat, Riau, dan Jambi, yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi UNP. Anak dari guru SMK 3 Kota Payakumbuh itu sepertinya lebih suka menggunakan uangnya untuk membeli buku, ia rela mengorbankan kebutuhan lainnya, asalkan nafsunya akan pendidikan dapat terpenuhi. Ia patut menjadi contoh bagi siswa MAN 2 Payakumbuh
Pad
Pertama di MTsN Padang Panjang, Siswa Jadi Pembina Upacara
18
ang Panjang, PAB - Untuk memberi penghargaan kepada sis wa kelas IX. Kepala Sekolah MTsN Pada meminta Abdillah El Ha ng Panjang bib mewakili teman-temanya menja di Pembina Upacara pagi itu. Sen in (28/04/14) merupakan upacara ter akh lah ini, bagi siswa-siswa ir di sekokelas IX. Habib langsung berdiri dan mengucapkan terima kasih ata s kesempatan tersebut. Ia me ngatakan ini adalah penghargaan yan g istimewa bagi siswa kelas IX. Ha bib mencoba memberi motivasi kep ada adik-adik kelasnya. Habib juga mengajak semua siswa untuk me matuhi semua aturan, serius dalam be lajar, mengejar prestasi, dan selalu menghormati guru-guru. “Karena gur ulah kita bisa menggapai cita-cita,” pungkasnya.
lainnya. Kenapa tidak, rajin menabung, belajar dan juara Olimpiade tingkat SMA/MA se-Sumatera Barat, Riau, dan Jambi. “Perasaan lapar akan pendidikan dikalangan siswasiswi, baik sekolah umum maupun madrasah mungkin sudah jarang ditemui. Akan tetapi, di Madrasah Aliyah Negri 2 Payakumbuh, semua siswanya sangat membutuhkan pendidikan, bukan hanya sekedar formalitas saja,” ungkap Alex Sandra, Kepala MAN 2 Kota Payakumbuh. Prestasi yang didapat Haniswita, merupakan kebanggaan tersendiri bagi keluarga besar MAN 2 Kota Payakumbuh. Ini membuktikan, bahwa siswa madrasah tidak kalah dari siswa sekolah umum dalam mata pelajaran umum. “Bagi siswasiswi yang lain, hendaknya prestasi haniswita ini dijadikan sebagai pemacu, untuk bisa berprestasi lebih baik lagi. Kedepan, siswa madrasah bisa berkiprah pada olimpiade tingkat nasional,” harapnya. (Lin/Deri/Abe)
Di akhir amanatnya, Ha bib menyampaikan maaf kep tak lupa ada semua orang yang bekerja da lam kelancaran proses pembelajaran di madrasah. Habib juga mohon doa agar dapat mengikti UN dengan sukses, dan berharap hasil UN pada tah un ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, baik di tingkat kota, pro vinsi, maupun di tingkat nasional. Up acara pagi itu juga diiringi denga n lag hymne guru. Usai upaca u wajib ra, semua guru mengucapkan sel amat kepadanya. (Erda J., S.Pd/ Az warhadi)
Agama Kabupaten Pasaman, Kepala dinas Pendidikan Kab.Pasaman, Camat Lubuk Sikaping, Komite MTsN Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, siswa-siswi MTsN Lubuk Sikaping, pengurus OSIS MTsN dan SMP yang ada di Kecamatan Lubuk Sikaping, serta tenaga pendidik dan kependidikan MTsN Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman. Kegiatan yang dipelopori oleh Wakil Bidang Kesiswaan dan OSIS MTsN Lubuk Sikaping ini, diawali dengan tari pasambahan, dan dilanjutkan dengan acara seremonial berupa sambutan Ketua Panitia Pelaksana, Kepala Madrasah, Komiten dan Perwakilan wali murid kelas sembilan, perwakilan siswa kelas IX, dan terakhir sambutan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman, yang sekaligus membuka secara resmi acara Pentas Seni Tahun Ajaran 2013/2014 MTsN Lubuk Sikaping. Acara ini terlihat menarik dengan kemasan yang ditampilkan dalam pentas seni, seperti; penampilan seni tradisi berupa tari-tarian, drama modern, musik tradisi, musik modern puisi dan teaterikal puisi, pidato, sketsa juga penampilan seni lainnya. Uniknya, semua penampilan dibungkus dalam nuansa Islami dengan satu harapan, kiprah apapun nantinya yang digeluti oleh alumni MTsN Lubuk Sikaping, nilai Islami akan selalu ada. (Hendri Hidayat/Kaur.MTsN)
n Tahu
Lubuk Sikaping, PAB - Berbagai rangkaian kegiatan Sukses UN telah dilakukan MTsN Lubuk Sikaping, mulai dari PBM, belajar tambahan, agenda dhuha, muhasabah, hingga rihlah “Tafakkur Alam” ke objek wisata di Sumbar. Kini tiba saatnya acara puncak, penutup dari segala kegiatan yang telah dilakukan. Pagelaran Pentas Seni menjadi pilihan MTsN Lubuk Sikaping, sebagai penutup semua acara.
n 2 0 1 3 /2
an Pagela eng r a n 4d 01
MT sN
ara Aj
aping T k i S ut uk b up u L
Pagelaran ini diangkat dengan tema “Modern dalam Bingkai Islami dan Tradisi”. Dengan sebuah pentas megah dan meriah, yang berada di halaman MTsN Lubuk Sikaping, ditampilkan pentas seni yang sangat indah dan memukau, dengan berbagai macam bakat yang disalurkan siswa dalam pentas tersebut. Pagelaran ini disaksikan sekitar 1.100 penonton, yang terdiri dari Kepala Kantor Kementerian
19
Kepsek MTsN Palangki Serahkan Siswa kepada Wali Murid
Sijunjung, PAB - “Bapisah Bukannyo Bacarai” ungkapan yang selalu menghiasi perpisahan di Ranah Minang. Demikian juga yang terjadi pada Selasa (13/05/14), Kepala Madrasah MTsN Palangki Ngatiyo, S.Ag, MM menyerahkan siswa kelas IX kepada wali murid pada acara perpisahan yang berlangsung di Aula Madrasah. Ngatiyo mengenang, bukit berbunga telah menjadi saksi tiga tahun siswa MTsN menuntut ilmu di tingkat menengah pertama. Terimakasih kepada wali murid yang telah mempercayakan anaknya untuk menuntut ilmu di madrasah ini. Semoga seluruh siswa datang dan pergi memenuhi harapan kita bersama, memiliki ilmu pengetahuan, berwawasan luas, dan terpenting adalah terbentuknya siswa-siswi sebagai generasi muda yang berakhlakul karimah. Semua bangku terisi penuh oleh para undangan, wali murid kelas
20
IX, majelis guru, komite dan seluruh siswa madrasah kelas VII dan VIII. Sesaat sebelum acara digelar hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung H. Afrizal, S.Ag, MM. Pimpinan tegas namun selalu ramah itu menghimbau seluruh wali murid untuk bersyukur, karena telah mengantar anaknya untuk menuntut lebih banyak ilmu agama ke MTsN Palangki, semoga seluruh siswa menjadi anak berbakti kepada orang tua. Perpisahan penuh haru terasa saat siswa akan meninggalkan kenangan selama menuntut ilmu di MTsN Palangki, namun kegembiraan juga hadir karena mereka akan belajar di bangku pendidikan yang lebih tinggi. “Perlu diingatkan kepada seluruh siswa bahwa kemanapun melanjutkan pendidikan dan sekolah, jangan pernah melupakan nilai-nilai agama yang telah dipelajari di MTsN, jadikan
sebagai modal untuk menempuh kehidupan yang lebih tinggi,” ucapnya. Menghiasi acara perpisahan ditampilkan kreasi siswa dan siswi dalam bernyanyi, menari, qasidah rebana, sehingga membuat suasana hidup dan meriah. Menarik perhatian undangan adalah tari Cindai yang ditampilkan oleh siswa kelas IX 5, gerakan yang gemulai namun tetap menjaga kesopanan. Di akhir pergelaran dan rangkaian kegiatan, perwakilan siswa kelas IX beserta wali murid menyerahkan kenang-kenangan kepda pihak sekolah dan diterima langsung oleh Kepala Madrasah. (Nori) Akulah Jibril. Malaikat yang kerjanya menyampaikan wahyu . Aku ada dimana-mana. Jika angin mendesir itulah aku. Jika pohon bergoyang itulah aku, yang serat dengan beban waktu. Percaya atau tidak silakan, karena kamu tak pernah lihat.
Menjaring Malaikat Aku Jibril, malaikat yang telah membagikan wahyu kepada nabi Nuh, nabi Musa, nabi Isa, nabi Muhammad, dan nabi lainnya. Berapa banyak wahyu yang ku bagikan hitung sendiri. Wahyu adalah kalimat-kalimat berat, namun ringan jinjingannya. Kalimat berat itu akan terasa ringan bila dibaca berulang-ulang. Seperti kata peribahasa” hafal kaji karena diulang, pasa jalan karena ditempuh.” Jadi, orang yang sering mengulang-ngulang suatu perbuatan pasti perbuatan itu akan menyatu dengan dirinya. Bak kata pepatah “ketek taraja-raja, gadang tabaobao, tuo tarubah tidak, kamati jadi parangai.” Aku adalah Jibril, yang pada pagi hari mengunjungi Sekolah Dasar(SD) yang anak-anaknya sedang mengikuti ulangan tengahan semester. Aku amati dari atas sana, pikirannya sedang mapat. Aku hentakkan kakiku di atas atap itu, drak, drak, drak, kadabrak. Mereka kaget. Matanya terbelalak tajam. Semua menengok ke atas tanpa langit-langit itu. Lubang yang mengganga itu mengantarkan sinar matahari ke dalam ruang kelas. Mereka bubar belajar. Mereka berlarian ke luar kelas dan mencari tahu apa yang terjadi. Di halaman sekolah, Bu Guru dan anak-anak itu heran memandang ke langit. Tak ada satupun mahkluk yang terlihat. Angin tidak badai pun tidak, apalagi mendung. Kenapa hujan turun pada genteng yang jatuh ke dalam ruang belajar. Sungguh suatu kejadian yang aneh. Kini pikiran anak-anak segar dibalik keanehan yang terjadi. Bu Guru dan anak-anaknya kini berada di lapangan sekolah nampak ceria. Mereka bisa belajar di bawah pohon yang rindang. Mereka dapat menikmati keindahan jagad raya. Sebenarnya itulah yang kukehendaki. Mengapa para guru mesti belajar di
dalam kelas saja? Pada hal, belajar di alam terbuka dapat dengan bebas melahirkan inspirasi anak-anak. Anak-anak kini asyik menarikan penanya di atas kertas. Larikdemi larik kertas kini telah ternodai dengan tinta hitam, biru, dan ada juga warna merah. Sungguh merupakan suatu pemandangan yang memesona. Bu Guru senyum simpul melihat hasil karya anak-anaknya. Sungguh merupakan suatu hal yang menggembirakan. Kalau saja banyak guru-guru yang mengajar seperti ini tentu peserta didiknya kaya ilmu dan menjadi cerdas. Enam puluh menit berlalu cepat. Bu Guru dan anak-anak kembali menuju ruangan kelas. Mereka berkemas untuk pulang. Anehnya, sesampai di kelas pecahan genteng itu sudah tiada, dan air yang menggenang di lantai sudah kering. Siapa yang membersihkannya? “Anak-anak siapa yang barusan masuk ruang kelas?” “Kami tak lihat, Bu”. “Aku...” Tiba-tiba terdengar suara aneh. Suara siapa, rupanya tak kelihatan. “ Ha, ha, hantu ,Bu!” Anak-anak serempak menjawab. “Bukan! Aku Jibril. Aku yang merencanakan semua kejadian ni, agar kalian dapat belajar dengan riang gembira.” Keesokan harinya Bu Guru dan murid-muridnya datang lagi ke sekolah untuk belajar. Kali ini Bu Guru membuat taktik baru yakni, belajar di alam terbuka. Taktik yang dipasang adalah menulis puisi sambil bekerja menanam tomat, kolaborasi dengan tukang kebun. “Ini apa namanya, Pak?” “ Jaring, Nak.” “Apa guna jaring, Pak?” “Untuk menjaring malaikat.” “ Malaikat! Malaikat yang mana, Pak?”
“ Ayo sekarang kalian cari dan lihat. Sebentar lagi ada yang masuk jaring. Lihat Tuh, Jibril tertangkap dan gentayangan dalam jaring itu.” “Pak, jangan berlebihan. Bukankah Malaikat tak punya wujud dan tak bisa dilihat. Gimana mau masuk jaring? “ “Bapak lagi mimpi ya, “Bu Guru menyela. “Ini nyata, Bu Guru, “ tukang kebun meyakinkan. Waktu belajar telah usai, Bu Guru pulang. Sementara anak-anak itu tak mau pulang. Mereka ingin menyaksikan benarkah malaikat kena jerat. Tak lama kemudian mereka melihat angin kencang, jaring bergoyang. Anak-anak menatapnya dengan aneh. Ternyata mereka tidak takut . Tiba-tiba anak-anak bersorak riang gembira, kemudian bernyanyi ramairamai. Bila izrail datang memanggil Seluruh tubuh akan menggigil Sekujur badan kan kedingingan (2x) Tukang kebun tertawa terbahakbahak. Ia pun ikut menari dan bernyanyi bersama-sama anak-anak. Akulah Jibril, kini bernyanyi dan menari bersama kalian. Walau kalian tak melihat wajahku, tapi kalian dapat merasakan kehadiranku.Kini tugasku telah seslesai. Aku akan kembali ke a’rasy. Sementara anak-anak masih menari dan menyanyi , mereka ku tinggalkan dan ku ganti tubuhku dengan selembar kain putih bersih. Sebelum pergi aku ingin melihat anak-anak itu kaget. Setelah itu mereka melihat jaring kembali , ternyata isinya kain putih mirip dengan seragam jin. Mereka berteriak ketakutan dan ada yang menangis. Tamat
21
soSOK
Masdan, S.Ag
Gigih dan Pantang Menyerah Ulet, Gigih dan pantang menyerah. Begitulah keprbadian dari pria yang akrab disapa Masdan. Ia yang dulu hanya sebagai tenaga pendidik di SD Kartini Batam, kini sukses menjadi Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Mentawai. Tak banyak yang ingin kerja di sana, tapi ia bertekad untuk sukses di daerah sulit tersebut. Masdan, lahir dari keluarga petani. Putra keenam dari pasangan Masri Edek dan Nurbaiti. Di antara tujuh saudara lainnya, hanya ia yang sukses mengecap pendidikan di Pascasarjana. Juga, Masdan sangat terinspirasi oleh dai kondang, KH. Zainuddin, MZ. Masdan mengaku, pernah bertemu dengannya di mimpi. Awalnya, Masdan tidak berlatar pendidikan agama. Bermula dari SD, SMP, kemudian ia beranikan diri untuk berjuang di Sekolah Agama, MAN Salido jadi pilihannya. Belajar dengan keras, untuk mengejar ketertinggalan dari teman-temanya, yang sudah dulu belajar agama. Bahkan ia juga mengikuti kegiatan ekstra, Pembinaan Tilawah Al-qur’an di Sago, Pendidikan Kader Mubaligh (PKM), sampai ia dipercaya menjadi ketua. Tak berhenti di MAN Salido, ia melanjutkan studinya di perguruan tinggi agama. IAIN Imam Bonjol Padang. Ia duduk di bangku kuliah Fakultas Dakwah, hingga tahun 1996. Usai mendapat gelar sarjana, Masdan mencoba peruntungan di negeri Batam. Batam, tak terlalu dekat dari kota Padang, juga tidak begitu jauh. Masdan diterima sebagai tenaga pengajar. SDN Kartini Batam. Binaan BJ. Habibie. Tiap bulannya ia mendapat gaji yang besar di zaman itu. Rp 860.000 saat itu sudah tergolong banyak. Meski sudah senang dengan gaji sebesar itu, Masdan kemudian mengudurkan diri. Ia memilih untuk mengabdikan diri kepada Negara. Sebagai seorang PNS, walau dengan gaji kecil, Rp 191.300 tiap bulannya. Dan, ia tetap aktif sebagai guru TPQ dan guru privat al-quran. Selama di Batam, ia aktif juga di berbagai organisasi. Sebut saja, Persatuan Mubaligh Batam (PBM), Forum Ukhuwah Islamiyah Batam (FUIB), juga ia menjadi pelopor berdirinya Badan Musyawarah Guru TPA se-Kota Batam (BMG-TPA). Hingga saat ini, BMG-TPA masih eksis dan mendapat perhatian dari pemerintah setempat. Maret tahun 2006 Masdan, S. Ag, MA dipromosikan menjadi Kasi Penerangan Agama Islam, Kanwil Kementrian Agama Prov. Kepri. Saat itu masih Golongan III B. Setelah pindah ke Tanjung Pinang awal 2006, Masdan, bergabung dengan Mubaligh Kota Tanjung Pinang, kemudian mengktifkan kegiatan PHBI Provinsi Kepulauan Riau dan sebagai penggerak LPTQ Kepulaun Riau. Dengan kemauan sendiri untuk mengabdi di kampung halaman, bulan Oktober tahun 2010 Masdan, Mutasi ke Kanwil Kemenag Sumbar. Di sana ia bekerja sebagai staf bidang penamas. Ia juga difungsikan sebagai sopir kanwil merangkap
22
ajudan. Bulan Januari 2012 ia dilantik sebagai Kasi Keluarga Sakinah Kanwil Kemenag Sumbar, kemudian bulan Januari 2013 dimutasi sebagai Kasi Kemitraan Umat, Publikasi dan HBI serta memprakarsai berdirinya PHBI Provinsi Sumatera Barat. 2013. Masdan kembal dipanggil dan mendapat jabatan baru. Tepatnya, 21 Agustus 2013 ia dilantik sebagai Kepala Kemenag Mentawai. Bermodalkan dari pengalaman di Batam, Tanjung Pinang dan Wilayah Prov. Kepri, muncul keinginan kuat dari Kepala Kemenag termuda Sum-
format untuk kegiatan pembinaan akhlak dan budi pekerti, bagi remaja dirumah ibadah masing-masing. Diharapkan ada anggaran APBD Mentawai untuk pembinaan itu. Juga, kerja sama ini sedang mengusahakan format serta regulasi untuk memberikan bantuan insentif, bagi seluruh Muballigh, Rohaniwan yang bertugas di Kab. Kep. Mentawai. Dengan pengalaman dan semangat yang tinggi, Masdan yakin akan membawa perubahan yang besar, untuk kemajuan masyarakat Mentawai. (Indra Gunawan, S.HI)
bar ini untuk memajukan masyarakat Mentawai. Pembinaan umat, penataan rumah Ibadah, mengktifkan kegiatan keagamaan serta penataan umat beragama di Mentawai. Kegiatan unggulan diterapkan langsung dengan pembinaan terpadu. Masdan turun lansung memonitoring pembinaan umat beragama sampai kepulau-pulau terpencil. Ia juga memperjuangkan penyetaraan kesejahteraan guru-guru dan pegawai Kemenag. Saat ini, bersama Pemda Mentawai, Masdan sedang merancang,
TIm redaksi majalah Penuntun amal bhakti kanwil kementerian agama prov. sumbar Mengucapkan
Selamat atas diwisudanya
Diary Akhita Nasrul (Putri dari Bpk. H. Nasrul, Staf Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat pada Jurusan Sosiologi, di STKIP PGRI Sumatera Barat Padang pada tanggal 24 Mei 2014)
Pemimpin Redaksi 23
H.M. Rifki, M.Ag
Tertanda
Sekretaris Redaksi Risna Yanti, S.Sos.I
laporan daerah
KABUPATEN lima puluh kota
Dinas Pendidikan Bongkar Soal UN SLTP/MTs
Lima Puluh Kota, PAB - Ujian Nasional (UN) 2014 untuk tingkat SLTP/MTs akan dilaksanakan pada Senin-Kamis (5-8/05/14), bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan Nasional. Untuk itu, soal-soal bagi siswa SLTP/ MTs di daerah Lima Puluh Kota didistribusikan di Aula Kemenag. Ujian Nasional dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan sebagai
bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Kab Lima Puluh Kota Desri, S.Pd., MM dalam sambutannya, saat penyerahan soal tersebut menyampaikan, soal ujian ini merupakan dokumen Negara yang harus kita jaga bersama kerahasiaannya. Dalam acara tersebut, juga didampingi oleh aparat keamanan
yang telah ditugaskan. Lebih lanjut, Desri mengatakan UN merupakan program Nasional yang harus kita sukseskan bersama. “Kita sukseskan pelaksanaan dan prestasi peserta didik,” ujar Desri di hadapan 61 Kepala Sekolah tingkat SLTP/MTs yang hadir pada saat itu. Sementara itu, Kepala Kemenag Drs. H. Gusman Piliang, MM menerangkan, Pemerintah telah memberikan dana yang banyak untuk kegiatan UN. Oleh sebab itu, kita sama-sama berharap agar kegiatan ini berjalan sesuai dengan POS UN yang telah ditetapkan BSNP. Kepada semua Kepala Sekolah Gusman berpesan, agar semua peserta didik tidak terbebani, karena itu mari kita bimbing mereka agar dapat merasa tenang saat ujian nanti. “Kita hanya bisa berusaha dan berdoa, mudah-mudahan seluruh peserta tahun ini menggapai puncak prestasi yang kita impikan bersama,” harap Gusman. (APP)
Limapuluh Kota Buka Kesempatan untuk Menjadi Petugas Haji Lima Puluh Kota, PAB - Kementrian
Agama Kabupaten Lima Puluh Kota kembali memberikan kesempatan kepada setiap orang yang mempunyai keinginan menjadi petugas haij. Kemenag melakukan tes bagi para calon petugas haji untuk tahun ini,
24
di Aula VIP Kemanag, pada hari Rabu (07/05/14). Tes yang berlangsung ini, dilakukan secara tertulis. Sebelum dimulai, acara terlebih dahulu dimulai dengan pembukaan yang dibuka oleh Drs. H. Bustari, MM selaku Kabag yang
langsung memonitoring pelaksanaan tes tertulis ini. Bustari mengatakan, tes ini merupakan tahap awal dari tes-tes yang akan dilalui berikutnya. “Maka, kita harus yakin dan mempunyai pengetahuan yang luas tentang haji,” ujarnya. Bustari juga menyampaikan, semua calon memiliki kesempatan yang sama. Ia berharap semoga nanti ada perwakilan petugas haji dari Lima Puluh Kota. Calon yang mengikuti tes tahun ini berjumlah Sembilan, enam dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan tiga dari TPHI. Selanjutnya, Kepala Kantor Kemanag berharap, agar petugas yang mewakili Kab Lima Puluh Kota benar-benar dapat berangkat. Karena melihat pengalaman sebelumnya, perwakilan petugas haji dari Lima Puluh Kota hanya satu orang dan tidak jadi berangkat karena adanya pengurangan kloter dari Arab Saudi. “Mari kota berdoa semoga perwakilan Lima Puluh Kota benar dapat berangkat menjadi petugas haji,” tutupnya. (FUZ)
Kemenag Gelar Pelatihan Kehumasan
Lima Puluh Kota, PAB - Sesuai UU No-
mor 24 Tahun 2009 dan UU Nomor 09 Tahun 2010 tentang keprotokolan dan untuk meningkatkan kinerja protokoler, Kementrian Agama Kabupaten Lima Puluh Kota menyelenggarakan Pelatihan Kehumasan dan Keprotokolan pada Senin-Selasa (12-13/05/2014) yang bertempat di Aula Kantor Kemenag Lima Puluh Kota. Acara ini langsung dibuka oleh Kepala Kantor Kemenag Lima Puluh Kota Drs. H. Gusman Piliang, MM. Gusman terlihat begitu semangat
menyampaikan sambutannya di hadapan 82 peserta yang berasal dari pegawai kantor Kemanag, KUA, dan Madrasah di Kabupaten tersebut. Sementara untuk narasumbernya langsung diundang Kasubag Humas Kanwil Kemenag Sumbar M. Rifki, M.AG, juga Muslimah, M.Ag, serta menghadirkan salah seorang wartwan dari media ternama di Sumbar. Dalam sambutannya, Gusman menyampaikan, seorang protokoler itu harus menguasai ilmu dalam bidang tersebut, karena lancarnya suatu acara tergantung pada protokoler, maka perlu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan profesionalisme dalam menjalankan suatu acara. Begitu juga dengan Humas, harus pandai menjalin hubungan yang harmonis dengan memberikan informasi yang akurat dan benar, serta sebaiknya bisa menindaklanjuti aspirasi dari masyarakat. Menurut Gusman, pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang bekerja dalam bidang ini. “Agar pegawai atau guru yang membidangi kehumasan dan keprotokolan di lingkungan Kemenag Kab Lima Puluh Kota bisa lebih paham dan mengerti tentang hal-hal yang berkaitan dengan keprotokolan baik itu hal kecil maupun besar,” ucap Gusman dalam sambutannya. Gusman juga mengatakan, saat ini masih terjadi kesalahan-kesalahan kecil seperti letak bendera yang terbalik, menuangkan air ke gelas
saat acara berlangsung, kata-kata penghormatan untuk pejabat mana yang didahulukan, letak duduk pejabat, dan lainnya. Gusman menghimbau semua peserta, kedepan untuk dapat memperhatikan segala hal sampai ke hal-hal yang kecil. Agar acara yang sedang dilakukan berjalan dengan lancar. Kemudian, acara dilanjutkan dengan materi dari narasumbernarasumber yang berkompeten. Salah seorang narasumber dari profesi wartawan menguraikan, Humas harus bisa membina dan mempertahankan hubungan yang baik dengan masyarakat. Salah satu caranya dengan menyediakan komunikasi yang baik bagi masyarakat, agar eksistensi dari instansi pemerintah terlihat. Ada beberapa tugas Humas yang mesti dilakukan, di antaranya; pembinaan hubungan yang harmonis, menulis berita sesuai dengan unsur berita, editing penyusunan, dan pembentukan opini publik. Ia juga mengatakan, Humas dan masyarakat seperti pintu gerbang yang terbuka, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan. Humas juga berperan penting dalam kegiatan-kegiatan di instansi pemerintahan, maka SDMnya dituntut untuk bisa menghadirkan inovasi yang baru seperti adanya website, sehingga tantangan perkembangan zaman ini bisa dijawab oleh pegawai di bidang Humas.(FUZ.m)
25
laporan daerah
KABUPATEN SOLOK
Kemenag Solok Lantik Dua Pejabat yang Dimutasi
Koto Baru, PAB - Usai upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di lapangan UMMY Koto Baru, segenap keluarga besar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok berkumpul di Aula Hubbul Wathan, untuk menghadiri pelantikan dan pengambilan sumpah Drs. Marjusan, MM sebagai Kepala MTsN Tanjung Balit dan Hendra Sofia sebagai Kaur TU MTsN
Talang Babungo. Kakankemenag melantik dan mengambil sumpah Marjusan sebagai Kepala MTsN tanjung Balit menggantikan Ahmad Bin As, S.Ag yang memasuki masa pensiun. Marjusan yang sebelumnya sebagai Kepala MTsN Tembok Kacang kemudian pindah ke Pengawas dan kini kembali memimpin madrasah. Sedangkan Hendra Sofia
dilantik menggantikan Hamdam Mutaqin, sebelumnya merupakan staf Tata Usaha juga di MTsN Talang Babungo. Dalam sambutannya, Drs. H. Kardinal mengatakan, pelantikan yang dilakukan bukanlah suatu kebetulan, tapi ini jenjang karir PNS dalam berkiprah di lembaga pemerintah. Jangan sampai ini dipolitisir sebagai sebuah kedekatan atau keinginan pimpinan. Ini merupakan kebutuhan organisasi. Khusus kepada Marjusan, Kakankemenag menaruh harapan besar untuk lebih memajukan MTsN Tanjung Balit, karena pengalaman mulai dari guru, kepala madrasah hingga pengawas. Selesai acara pelantikan, dilanjutkan dengan acara pelepasan pegawai di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Solok, yang memasuki purna tugas. Di antaranya Ahmad Bin As, mantan Kepala MTsN Tanjung Balit, Azhar mantan pengawas serta Drs. H. Anasri Hasan mantan Kakandepag Sijunjung yang terakhir mengabdi sebagai Pengawas di Kantor Kemenag Kab. Solok. (FENDI)
Ketua BAZ Solok : Potensi Zakat di Solok Cukup Tinggi Koto Baru, PAB - Sebesar Rp. 398.000.000, zakat yang telah disalurkan BAZ Kabupaten Solok hingga bulan Mei 2014. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan, berobat serta biaya konsumtif dan bantuan korban bencana alam. Sama seperti tahun sebelumnya penyerahan dana tersebut dilakukan di masing-masing kecamatan. Tahun ini, baru kecamatan Payung Sekaki dan kecamatan Hiliran Gumanti yang telah menerima. Menurut Sekretaris BAZ Kabupaten Solok Drs. H. Rifai, M.Pd, hingga saaat ini data mustahiq dari Kecamatan telah diterima oleh Sekretariat BAZ, namun yang direalisasikan baru dua kecamatan. Sementara untuk yang lainnya, tengah dipersiapkan untuk diserahkan secepatnya. Lebih lanjut mantan KUA Teladan Sumbar 2012 ini menjelaskan, untuk bantuan berobat dan bencana alam ditangani langsung oleh Sekretariat BAZ di Koto Baru, karena ini sifatnya insidentil. Sedangkan untuk bantuan
26
biaya produktif, sedang dipersiapkan formnya. “Kita berharap bantuan biaya produktif betul-betul bisa mengangkat taraf ekonomi mustahiq,” harapnya. Sementara itu, Ketua BAZ Kabupaten Solok Drs. H. Khairi Yusri, MM yang ditemui di Sekretariat BAZ mengatakan, sebenarnya potensi zakat di Kabupaten Solok cukup tinggi, namun belum tergali dengan maksimal. Saat ini yang terjangkau oleh BAZ, baru zakat dari PNS dan itupun belum seluruhnya. Kata Khairi, Kedepan BAZ Kabupaten Solok akan memetakan potensi zakat, dengan menghimpun data wajib zakat, mulai dari PNS yang terbagi dua otonom dan vertikal hingga lembaga swasta dan pengusaha. Khairi menerangkan, setiap kecamatan berbeda jumlah dana dan mustahiq yang dibantu, namun nominal setiap jenisnya sama. Misalnya untuk bantuan biaya pendidikan SMA Rp. 500.000,- dan ini berlaku pada semua kecamatan.
Ketika dikonfirmasi terkait tingginya penyaluran dana BAZ untuk pendidikan, Kakankemenag Kabupaten Solok, selaku Pembina BAZ menjawab, ini merupakan bukti, bahwa keinginan masyarakat Kabupaten Solok untuk belajar dan maju masih kuat, walau terkendala masalah dana. “Ini tidak menyalahi aturan, baik hukum negara dan hukum agama, karena mereka adalah orang-orang yang tengah berjuang dan hidup dalam garis kemiskinan,” tutupnya. (FENDI)
Kemenag Solok Selenggarakan Pelatihan Kehumasan
Syamsir : Humas Merupakan Cover Lembaga
Koto Baru, PAB - Untuk meningkatkan kinerja Humas pada masing-masing Satker serta Kantor Kementerian Agama, Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kabupaten Solok menyelenggarakan Orientasi Administrasi Kehumasan selama tiga hari, mulai dari tanggal 12-14 Mei 2014 yang bertempat di Aula Masjid Al Ikhwan Aie Angek Koto Baru. Acara yang dibuka oleh Kakankemenag Drs. H. Kardinal N, MM ini diikuti sebanyak 35 peserta. Terdiri dari Kepala Madrasah, serta utusan seksi di lingkungan Kantor Kemenag Kabupaten Solok. Syamsir. S.PdI selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan kegiatan ditahun 2013 yang lalu, dengan menaikan level pesertanya. Tahun 2013 pesertanya adalah Kaur TU masing-masing madrasah, sekarang yang diundang adalah kepalanya. “Dengan adanya peningkatan level peserta ini, diharapkan ada kesinambungan dari kegiatan yang dulu dengan yang sekarang. Sehingga hasilnya juga semakin mantap, karena kehumasan ini merupakan cover lembaga,” ujarnya. Acara yang bertemakan “Membangun Citra Positif Lembaga melalui Pengelolaan Kehumasan yang Profesional” ini mengundang narasumber dari Kasubag Informasi dan Humas
Kanwil Kemenag Sumbar, Waitlem, M.Pd, lalu Kakankemenag yang akan mengupas, tentang manajamen kehumasan serta Kasubag TU yang akan menjabarkan peran humas, berdasarkan undang-undang. Dalam sambutannya Kardinal mengatakan, untuk menampilkan Kementerian Agama sebagai lembaga bonafit dan dilirik masyarakat, diperlukan peran Humas untuk memolesnya. Ibarat buku atau majalah, yang menarik pembaca pasti cover, begitu juga dengan lembaga pemerintah. Menurutnya, Humas harus bisa menampilkan lembaga, baik melalui media cetak, elektronik maupun media online. Untuk itu diperlukan tenaga profesional yang mencintai tugas sepenuh hati, ditunjang dengan dukungan penuh dari atasan. Sementara itu, Syamsir yang tampil energik menyampaikan materi mengatakan, Humas dalam membangun citra positif lembaga harus bekerja sesuai aturan hukum yang mengikat. Jangan sampai untuk mewujudkan misi dan memenuhi tuntutan tugas, sampai melanggar kaidah yang mengatur baik itu Undang-Undang, KMA, Peraturan Pemerintah, hingga Kode Etik, baik Kode Etik Pers maupun Kode Etik Kementerian Agama. Ulil Amri SHI, MA narasumber dari Sub Bag Informasi Humas mengu-
pas tentang media sebagai wadah pencitraan lembaga. Ada dua media yang tersedia untuk membangun pencitraan. Media komunitas dan media umum. Sekarang kedua media ini tersaji dalam media cetak dan media online. Dari hasil publikasi pada media tersebut, humas ikut tentukan prestasi lembaga, masyarakat tidak akan tahu prestasi apa yang diraih, tanpa adanya publikasi. Melengkapi materi yang disampaikan Ulil Amri SHI MA, Waitlem M,Pd salah seorang wartawan profesional, berbagi ilmu jurnalistik. Mulai dari cara membuat berita hingga membuat artikel. Pada sesi terakhir materi ditutup oleh Zulhafendi, SE tentang jalur dan proses distribusi berita dari Satker hingga sampai ke meja Redaksi, baik untuk media komunitas maupun media umum. Para peserta mengikuti acara ini dengan antusias, hal ini terlihat dari banyaknya tanya jawab pada setiap sesinya. Pada acara penutupan Kardinal mengatakan, untuk menghasilkan cover yang baik, jangan takut mengeluarkan biaya. Dalam membangun citra positif lembaga, humas dituntut untuk profesional. Mampu menampilkan lembaga kementerian agama dalam media komunitas dan umum baik cetak maupun online. (FENDI)
27
gallery
Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitno saat memberikan ceramah dalam shooting Indahnya Islam bersama Padang Tv di Halaman Kanwil, Sabtu 17 Mei (Rina)
Kabag TU saat memberikan materi di hadapan 80 peserta Orientasi HBI Bidang Penamas di Hotel Pangeran City, 13 Mei (Rina)
Peserta Orientasi HBI Bidang Penais Zawa sedang serius mendengarkan materi dari narasumber di Hotel Pangeran City (Rina)
Test Wawancara Calon Petugas Ha Hazawa sedang melakukan waw
Kanwil Kemenag beserta Kabid, Pembimas dan Kakan Kemenag Tanah Datar saat Pembukaan pertandingan Persahabatan di Kanwil Kemenag, 28 Mei (Ulil)
Pemain inti Volly Bal Kanwil terlihat serius menyelamatkan bola dari tim volly Tanah Datar (Rina)
Tim Volly Kanwil dan Kemenanag Ta DWP serta Pengurus sebelum pertan
28
Suasana Shooting Indahnya Islam bersama Padang Tv dengan Penceramah Kakanwil Kemenag di Halaman Kanwil, Sabtu 17 Mei (Rina)
aji 2014, terlihat Kabag TU dan Kabid wancara di Asrama Haji (14/5)(Mus)
Kabid Haji H. Syamsuir bersama Staf Dirjen PHU melakukan pembakaran soal test petugas haji tahun 2014 di Halaman Asrama Haji disaksikan oleh tim dari Inspektorat Jenderal (14/5)(jay)
Penampilan Tari Murid RA Ikhlas Menyambut Kakanwil dalam peresmian gedung baru, 20 Me1 (Rina)
Tanah Datar berpose bersama Ketua andingan persahabatan 28 Mei (Rina)
Peserta Diklat Karya Tulis Ilmiah Analis Kepegawaian yang diadakan di BDK Padang melakukan orientasi lapangan ke Subbag Kepegawaian Kanwil Kemenag Sumbar 23 Mei (jay)
Suasana sosialisasi buku harian pegawai Kanwil Kemenag Sumbar yang dihadiri oleh seluruh pejabat dan staf di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat 2 Mei (Ulil)
laporan daerah
kota pariaman
Masyarakat Antusias Sambut Maghrib Mubaraq
Pejabat Fungsional di lingkungan Kemenag Kota Pariaman hadir pada acara kunjungan Maghrib Mubaraq yang diadakan setiap hari Kamis
Pariaman, PAB - Maghrib Mubaraq yang telah launching beberapa waktu yang lalu, oleh Kemenag Pariaman disambut antusias oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan permintaan pengurus masjid dan jama’ahnya agar masjidnya sering dikunjungi. Bentuk kegiatan Maghrib Mubaraq ini berupa kunjungan ke masjid-masjid di Kota Pariaman. Di sana nantinya dilaksanakan shalat Maghrib dan shalat Isya berjamaah. Ini dilakukan setiap hari Kamis, di masjid yang telah
diagendakan. Minggu pertama kunjungan Maghrib Mubaraq adalah Kecamatan Pariaman Utara, minggu kedua Kecamatan Pariaman Tengah, minggu ketiga Kecamatan Pariaman Selatan dan minggu keempat Kecamatan Pariaman Timur. Begitu seterusnya, sampai semua masjid di Kota Pariaman dapat giliran kunjungan. Kepala Kantor Kementerian Agama H. Hendri, S.Ag, M.Pd mengatakan, Gerakan Maghrib Mubaraq ini dilakukan dalam rangka melaksanakan
visi dan misi Kemenag, disamping menjalin tali silaturrahim dengan masyarakat Kota Pariaman. “Pada kunjungan Maghrib Mubaraq ini, sengaja tidak diberitahukan kepada pengurus masjid. Karena kami ingin melihat secara langsung, pelaksanaan kegiatan Gemar Mangaji dan Gemar ke masjid pada masjid yang kami kunjungi”, pukas Hendri. Walikota Pariaman memberikan apresiasi terhadap gerakan Maghrib Mubaraq ini. Ia pun akan ikut turun ke lapangan bersama rombongan Kemenag, untuk mensosialisasikan kegiatan ini. Tak dapat dipungkiri, untuk melaksanakan kegiatan agama di Kota Pariaman, Kementerian Agama dan Pemko Pariaman harus bersinerji. Agar upaya mencerdaskan kehidupan beragama di tengahtengah masyarakat terealisasi. Seperti yang disampaikan Kakanwil Kemenag Sumbar, Walikota Pariaman yang diwakili oleh staf Ahli Drs.H.Efendi Jamal dan Kakankemenag Kota Pariaman pada acara Raker Kementerian Agama di Hotel Pangeran City (27-29/4). (Rita)
Impikan Madrasah Unggulan, MIN Punggung Lading Kunjungi MIN Gulai Bancah Pariaman, PAB - Madrasah/sekolah unggulan merupakan impian setiap Kepala Sekolah. Sebab ini menjadi standar penilaian tingkat keberhasilan setiap Madarash/Sekolah. Begitu juga dengan Kepala MIN Punggung Lading Pariaman Selatan Elwaspuri, MA. Untuk mencapai impian itu, suami dari Try Mulyanti,S.Kep ini, bersama Majlis guru dan pegawainya mengadakan study banding ke MIN Gulai Bancah Bukittinggi beberapa waktu yang lalu. Elwaspuri menuturkan, study banding ini bertujuan agar sekolah yang dipimpinnya juga bisa mengukir prestasi, seperti MIN Gulai Bancah. Penghargaan meraih Kepala MI berprestasi TK Sumbar, Finalis UKS, dan kelulusan siswa yang dibarengi dengan hafal juz 30. “Sebagai Kepala kami akan berupaya mewujudkan Madrasah yang berkualitas dengan implementasi Pendidikan Islam dan peduli lingkun-
30
gan, makanya kami berkunjung ke MIN Gulai Bancah”, ungkap Elwaspuri. Pada study banding kali ini, mereka fokus pada bidang pendidikan, meliputi disiplin, proses belajar mengajar, kegiatan ekstrakurikuler, UKS, Kebersihan dan Metode Tahfizd juz 30. Elwaspuri berharap ini dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi Madrasah yang dipimpinya.
Elwaspuri merasa bangga, karena telah memperoleh penghargaan Adiwiyata Tk Kota Pariaman dan satusatunya Madrasah di Kota Pariaman yang mengikuti Kampanye Massal Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dalam rangka mebudayakan perilaku bersih dan sehat yang digelar Dinas Kesehatan Kota Pariaman, sekaligus memeriahkan acara CAR FREE DAY Kota Pariaman. (Rita/Irman,SHI)
KABUPATEN SOLOK SELATAN
laporan daerah
MAN Sangir Adakan Bimtek Kurikulum 2013
Solok Selatan, PAB - Menjelang masuk tahun pelajaran 2014/2015, MAN Sangir melaksanakan Bimbingan Teknis Kurikulum 2013. Acara dilaksanakan di gedung MAN sangir pada Kamis (15/05) yang bertepatan dengan hari libur Nasional dan diikuti oleh seluruh Majelis guru di Lingkungan Madrasah tersebut.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah Delfiarman. Dalam arahannya, Kepala Madrasah menyampaikan, acara dilaksanakan pada hari libur agar tidak mengganggu jam PBM. Delfi berharap, dengan Bimtek Kurikulum 2013 ini, para majelis guru bisa berbagi ilmu mengenai Kurikulum 2013. Ditambah lagi dengan
adanya beberapa guru yang telah mengikuti Bimtek yang digelar Kanwil Kemenag Sumbar beberapa waktu yang lalu. Kepala Madrasah juga menegaskan, setelah adanya Bimtek ini, diharapkan para majelis guru punya kerangka acuan yang sama tentang mekanisme pelaksanaan Kurikulum 2013, dan segera mempersiapkan segala perangkat yang diperlukan untuk memasuki TP 2014/2015 nanti. Selanjutnya Robi Masdar selaku Ketua Panitia yang juga Waka kurikulum menyampaikan, acara ini dilaksanakan bersifat saling berbagi ilmu, karena tidak tertutup kemungkinan, ada guru yang tidak pernah mengikuti Bimtek namun sudah mengenal kurikulum ini lewat internet. Tampak para peserta sangat antusias mengikuti uraian materi yang dipaparkan oleh Zilfia Maharani, salah seorang guru yang diutus untuk mengikuti Bimtek yang telah diadakan di Kanwil Kemenag Sumbar. Para peserta berdiskusi, saling memberikan masukan yang positif untuk penyusunan perangkat dan bahan ajar nantinya. (kaslidar)
KELUARGA BESAR KANTOR kementerian agama Kabupaten TANAH DATAR Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
Drs. H. SOLSALIS, MA (53 tahun)
Pengawas Rumpun Bidang Studi Bahasa Arab pada Kantor Kemenag Kab. Tanah Datar. Meninggal di RSUD Kota Padang Panjang Pada hari Sabtu tanggal 17 Mei 2014 dan dikebumikan di Nagari Taluk Kec. Lintau Buo Kab. Tanah Datar
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
31
Kakankemenag
Kasubbag TU
Drs. H. MALIKIA, MA
ALINARDIUS, MA 31 31
laporan daerah
kota padang
Pelatihan Pengawas Tingkat Provinsi Sumbar Sayhrul Wirda : Pengawas Tidak Boleh Gaptek
KaKanwil H. Syahrul Wirda sedang memberikan arahan didampingi oleh Dir.PAIS, Kabid Pakis, ketua Panitia serta Ketua Pokjawas
Padang, PAB - “Jabatan pengawas
adalah jabatan tertinggi dalam jalur fungsional,” demikian dikatakan oleh Kakanwil Kementerian Agama Prov. Sumatera Barat Drs. H. Syahrul Wirda, MM, pada acara pembukaan Pelatihan Implementasi Kurikulum PAI 2013 dan Budi Pekerti bagi Pengawas PAI se-Sumatera Barat. Acara ini digelar pada 2-4 Mei 2014, bertempat di Hotel Daima Padang. Pada acara pembukaan, turut hadir Kabid Pakis Afrijal, S.Ag. MM, Kabid Penmad, Drs. Artis Arjun, MM, dan Ketua Pokjawas Prov. Dra Nur Asni
Abbas, MA. Pelatihan ini diikuti oleh 44 orang Pengawas PAI, yang berasal dari Kota dan Kabupaten se-Sumatera Barat. Dalam sambutannya, lebih lanjut Kakanwil mengatakan, pengawas masa kini harus mampu mengintegrasikan diri, dengan segala bentuk kemajuan dalam dunia pendidikan. Menguasai kompetensi supervisi, kompetensi profesional dan kompetensi akademik. Juga, memahami pengembangan kurikulum dan mampu memanfaatkan kemajuan IT. “Pengawas tidak boleh Gaptek (gagap teknologi),
karena begitu strategisnya peranan Pengawas,” tambah Kakanwil. Kakanwil meminta pengawas untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas, sehingga mampu berperan sebagai motivator, informator dan dinamisator dalam penerapan kurikulum 2013 ini. Sementara itu, DR. H. Alfian Lubis, MA salah seorang narasumber, dari Direktorat PAIS Kementerian Agama RI, menerangkan tentang PP Nomor 32 Tahun 2013. Ia mengatakan, dengan keluarnya PP tersebut, tentang implementasi kurikulum 2013, telah terjadi paradigma baru dalam dunia pendidikan. Menurutnya, sistem pendidikan dahulu lebih bercorak dua-listik dekotomik, yaitu adanya garis demarkasi antara pendidikan agama dan pendidikan umum, namun sekarang telah bercorak integralholistrik, yaitu adanya keterpaduan dan keterkaitan pelajaran agama dengan pelajaran umum. Sehingga K.I 1 dalam kurikulum ini adalah kompetensi spiritual, dalam arti sejauh mana peserta didik dapat memahami dan mengaplikasi sikap keberagamaan atau hablun-minallah, baru setelah itu kompetensi sosial, pengetahun dan keterampilan. (Zulc2)
Kemenag Kota Padang Gelar Seminar Ekonomi Syariah Padang, PAB - Keberadaan lembaga
keuangan syariah akhir-akhir ini semakin menampakkan eksistensinya. Namun, dari beberapa lembaga yang ada, justru prakteknya tidak sesuai dengan syariah. Oleh sebab itu, Kementerian Agama Kota Padang bekerjasama dengan Bank Nagari dan Otoritas Jasa Keuangan Syariah (OJKS), menyelenggarakan Seminar Ekonomi Syariah di Aula Bank Indonesia pada Sabtu (3/5/14). Kakankemenag Kota Padang Drs. H. Yetrizal Khatib berharap, melalui penyelenggara pembinaan syariah ini, mampu memberikan pemahaman
32
yang tepat, tentang sistem ekonomi syariah. “Jangan hanya sekedar memakai istilah syariah, tapi prakteknya tidak berbeda jauh dari sistim konvensional. Misalnya perbankan atau leasing syariah, aplikasinya di lapangan terlihat sama dengan sistem lembaga keuangan konvensional,” ujarnya. Walikota Padang H. Mahyeldi, SP selaku Pembina lembaga keuangan syariah Kota Padang, menyambut baik pelaksanaan seminar ini. Katanya, masyarakat harus tahu dan bisa membedakan, model jasa keuangan yang benar-benar memakai prinsip
Seleksi Petugas Haji Kemenag Kota Padang, Lulus Seratus Persen Peserta Seleksi Petugas Haji di Aula Kemenag Kota Padang
Padang, PAB - Menunaikan Ibadah Haji merupakan salah satu rukun Islam yang ke-5. Wajib dilaksanakan oleh setiap muslim, yang memiliki kemampuan fisik dan finansial. Namun, saat ini sulit untuk berangkat karena keterbatasan kuota. Tapi, masih ada jalan lain untuk pergi ke tanah suci, dengan menjadi petugas haji. Dari informasi Kasi Haji dan Umrah Kemenag Kota Padang H. Eri Iswandi, MA, bagi yang mendaftar tahun ini baru bisa berangkat sekitar tahun 2027 mendatang. Namun demikian, peluang melaksanakan ibadah haji juga terbuka melalui jalur sebagai petugas haji. Berkaitan dengan itu Kemenag Kota Padang telah melakukan seleksi petugas haji tersebut pada Rabu (7/5/14). Jika lulus tes tingkat Kota, mereka dikirim ke Kanwil Kemenag Sumbar untuk mengikuti tes lebih lanjut.
Menurut Kakankemenag Kota Padang Drs.H. Yetrizal Kahtib, petugas yang diseleksi adalah untuk Tim Pembimbing Ibadah Haji (TPIH) yang dikenal dengan Ketua Kloter, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) yang bertugas membimbing ibadah jemaah dalam kloter dan Panitia Penyelenggara Ibadaha Haji (PPIH) Arab Saudi yang dikenal dengan petugas non kloter. Khusus untuk TPIH dan TPIHI, keduanya akan mengiringi jemaah haji dalam kloter. Sementara PPIH bertugas di Arab Saudi dan berangkat lebih dulu dari jemaah haji, dengan tugas lebih lama dari petugas yang lain. Lebih jauh dijelaskan oleh Kakankemenag, bahwa yang bertugas sebagai PPIH Arab Saudi akan ditempatkan di Jeddah, Makkah dan Madinah, sehingga tugas sebagai PPIH ini juga lebih lama dari yang lainya, sekitar 70-75 hari.
syariah, dengan yang hanya sekedar memakai label syariah. Apalagi saat ini, banyak “tengkulak” yang justru tambah menyengsarakan masyarakat. Sementara itu, salah seorang narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan Pusat Nasirwan, mengakui perkembangan perbankan syariah dalam 10 tahun terakhir ini sangat pesat. Seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat, terhadap kebutuhan jasa keuangan yang berbasis syariah. Karena sistem bunga yang diterapkan lembaga keuangan konvensional dianggap bertentangan dengan hukum Islam. Selain dari OJK Pusat, tampil juga Drs.H. Yetrizal Khatib dari Kemenag Kota Padang dan H.Ahmad Wira, Phd
dari IAIN Imam Bonjol Padang, sebagai pemateri. Seminar kali ini, mengusung tema “Dengan Seminar Ekonomi Syariah kita Aplikasikan Sistem Ekonomi Syariah untuk Peningkatan Kesejahteraan Umat di Kota Padang”. Diikuti 50 peserta perwakilan Lembaga Keuangan Jasa Syariah (LKJS), Perbankan Syariah, Penyuluh Agama dan Ormas Islam. Dengan terselenggaranya seminar ini, diharapkan ada sosialisasi yang menyeluruh terhadap masyarakat, tentang sistem ekonomi syariah. Karena perwakilan peserta yang hadir adalah orang yang langsung berinteraksi dengan masyarakat.(DA)
Namun, tahun ini paserta lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Berjumlah 12 orang. Menanggapi hal ini, Kasi Haji dan Umrah H. Eri Iswandi, MA mengatakan, ini disebabkan karena singkatnya waktu untuk mendaftar, ditambah lagi dengan adanya persyaratan tambahan, seperti SKCK dari kepolisian. Meski begitu, ia yakin peserta tahun ini adalah orang-orang yang berkompeten untuk ditunjuk sebagai petugas haji. Peserta yang tes di Kemenag Kota Padang, semuanya dinyatakan lulus dan telah dikirim ke Kanwil Kemenag Sumbar. Dan, sejak Senin (19/5), seluruh petugas yang dinyatakan lulus, baik sebagai petugas kloter atau non kloter telah mengikuti pelatihan, sebagai upaya memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia. (DA)
Walikota Padang H. Mahyeldi bersama Kakankemenag Kota Padang H. Yetrizal Khatib saat mengikuti Seminar ekonomi syariah
33
laporan daerah
kabupaten PAsaman
Menuju Haji Berkualitas, Mandiri Dan Mabrur Kemenag Pasaman Gelar Bimbingan Manasik Haji
Pasaman, PAB - Haji adalah ibadah yang diwajibkan dalam Islam bagi umat yang telah sanggup menunaikannya. Ibadah yang disebut dalam rukun Islam ini membutuhkan niat yang suci dan kebulatan tekad, karena proses pelaksanaannya sangat panjang melelahkan dan membutuhkan fisik yang kuat serta rohani yang betul-betul bersih. Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Tohar Mukti, S.Ag, mengatakan telah menggelar satu kegiatan yang dianggarkan dalam DIPA Kankemenag, yakni bimbingan manasik haji yang orientasinya jelas mewujudkan haji yang berkualitas, mandiri dan mabrur. Kegiatan tersebut dilaksanakan satu hari penuh, pada tanggal 23 april, disertai sosialisasi keselamatan penerbangan menjalin kerjasama
34
dengan Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Sumatera Barat, di gedung KPN Kogsda Lubuk Sikaping. Tohar Mukti yang baru satu bulan menjabat sebagai Kasi tersebut menyampaikan, pada tahun ini jemaah calon haji yang akan berangkat menuju Makkatul Mukarramah sebanyak 115 orang, jumlah tersebut lebih sedikit dari tahun lalu dan hal ini disebabkan banyaknya jemaah yang meninggal dunia, sakit dan mengundurkan diri. “Dari 141 berkurang sebanyak 26 calon haji yang tidak jadi berangkat. 19 orang meninggal dunia, 3 orang mengundurkan diri dan 4 orang batal,” ujar pria yang akrap disapa haji abang. Sementara itu, Ka.Kemenag Pasaman Drs. H. Marjanis, M.Pd menjelaskan, ada beberapa persiapan yang
dinilai penting bagi calon jemaah haji, sebelum berangkat beribadah. Jemaah harus benar-benar siap dan memahami bagaimana rangkaian perjalanan ibadah yang dianggap sangat mahal tersebut. Selain itu, H. Marjanis mengatakan, 1435 H/2014 M adalah tahunnya haji akbar. Ia meminta agar jemaah asal Pasaman mempersiapkan fisik yang sehat, menjaga pola makan serta waktu istirahat yang teratur sejak sekarang. Hal senada juga disampaikan Kasi Pelayanan Haji dan Umrah Bidang PHU Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Drs.H.Efrizal. Ia menambahkan, jemaah harus secara jelas memahami rukun wajib haji, larangan-larangan selama berihram serta alur pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan.
Edy Ridwan :
Kitab Kuning Itu Semakin Menguning
Pasaman, PAB - Perkembangan teknologi sebagai sarana dalam ilmu pengetahuan, membuat kitab kuning yang dulunya dicari, kini sudah ditinggal. Untuk itu, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kemenag Pasaman Drs. Edy Ridwan mengutarakan kesedihannya, akan minimnya minat mempelajari kitab tanpa baris itu. Menurut Edy, masa lalu masih banyak lembaga tarbiyah pondok pesantren mengajarkan kitab standar kepada santri-santrinya. Tetapi, semakin berkembangnya zaman, sistem mulai berubah, metode pendidikan di pondok pesantren tidak lagi mengajarkan ilmu dari kitab tersebut, akibatnya anak-anak di zaman sekarang, tidak mengenal dan mengetahuinya. “Kitab kuning itu semakin lama kian menguning karena sudah tera-
baikan,” ucap alumni ponpes Thawalib Padang Panjang ini. Kementerian Agama tidak diam menanggapinya, dengan program-program pendidikan keagamaan, mereka kembali mengenalkan kitab kuning itu ke tengah-tengah kehidupan masyarakat. Salah satunya menganggarkan kegiatan Musbaqah Qiraatul Kutub (MQK). Di Pasaman, program tersebut telah dimulai. Dengan adanya seleksi MQK yang diikuti 58 santri dari tiga Pondok Pesantren Salafiya. Para santri diuji kemampuannya di tujuh cabang ilmu yakni Nahwu, Tafsir, Hadits, akhlak, fiqih, ushul fiqih dan tarikh tingkat ula dan wushta. Edy Ridwan mengatakan, seleksi bertujuan untuk menghidupkan kembali kecintaan terhadap kitab tanpa baris, umat Islam harus mengenal dan
mempelajari ilmu yang terkandung di dalamnya. “Di samping itu, kita juga mencari perwakilan peserta MQK di even tingkat provinsi Sumatera Barat, yang tidak lama lagi akan digelar di Pesantren Thawalib Parabek Bukittinggi,” ujarnya. Ka.Kankemenag Pasaman Drs.H. Marjanis, M.Pd mengatakan, MQK yang digelar mulai tingkat kabupaten sampai nasional sesungguhnya merupakan reward dari Kementerian Agama. sasaran yang dituju untuk melahirkan santri yang dapat menjadi ulama handal, mengupas tuntas kitab kuning dan mensyiarkan nilai-nilai Islam ke tengah-tengah masyarakat. H.Marjanis menghimbau agar santri sungguh-sungguh mempelajarai kitab arab gundul itu, karena dengan kesungguhan akan meraih hasil dan karir yang baik. (abie78)
35
laporan daerah
kota payakumbuh
MAN 1 Payakumbuh “Baralek Gadang”
Payakumbuh, PAB - Baralek Gadang. Inilah kalimat yang dapat menggambarkan serangkaian kegiatan, yang dilaksanakan oleh MAN 1 Payakumbuh. Pada 22 April 2014 digelar acara besar, yang melibatkan seluruh keluarga besar MAN 1 Payakumbuh serta beberapa sekolah setingkat SLTP di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. Acara tersebut adalah Ajang Temu Prestasi I dan perpisahan siswa kelas XII.
36
Ajang Temu Prestasi I ini, berisikan beberapa cabang lomba, pertama bidang akademik. Lomba olimpiade MIPA (matematika dan ilmu pengetahuan alam), menulis kreatif, dan Musabaqah Fahmil Qur’an (MFQ). Kedua non-akademik seperti kaligrafi, tahfiz dan PBB bertongkat. Acara tersebut cukup mendapat respon positif dari peserta, ini terbukti dengan antusiasnya mereka mengikuti lomba itu.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh Drs. H .Salman, MM mengapresiasi dan memberikan spirit kepada peserta, untuk tetap menjaga tatakrama akademis dan nilai-nilai luhur perlombaan. Karena tujuan diadakan acara tersebut adalah untuk silaturrahmi, juga untuk mengukur kemampuan dan mengasah potensi generasi muda Islam. “Generasi muda Islam adalah generasi yang menguasai IPTEK dan memiliki IMTAQ, dua hal ini merupakan modal utama dalam persaingan global dan penguasaan diri,” pungkasnya. Ikut hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh yang diwakili oleh Kabid SMP/SMA, Camat Lamposi Tigo Nagori, Pengawas Rumpun Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Payakumbuh, tokoh masyarakat sekitar madrasah dan undangan lainnya. Tampil sebagai Juara Umum kontingen MTsN Dangung-dangung dan berhak membawa tropi bergilir yang disumbangkan oleh Ka.Kankemenag Kota Payakumbuh, serta tropi tetap yang disumbangkan oleh Koperasi Pegawai Negeri MAN 1 Payakumbuh. Kepala MAN 1 Payakumbuh Dra. Refinel, M.Pd cukup gembira dengan pelaksanaan acara ini. “Ajang serupa akan dilaksanakan setiap tahun dan diupayakan peserta dan daerahnya diperbanyak, sehingga iklim kompetisi dan hubungan silaturrahminya semakin meningkat,” tuturnya. (Agusabe)
MAN 2 Payakumbuh Juara 1 Presentasi Mading se-Sumatera Barat
Dewan juri sedang menilai peserta presentasi Mading disaksikan peserta lomba dan guru pembimbing
Yaumil Chairani Azri peserta lomba mading dari MAN 2 Payakumbuh sedang mempresentasikan mading di depan dewan juri
Baettiy, S.S., M.App.Ling Dosen Politeknik Negeri Padang meberikan tropi,sertifikat dan tabanas kepada Yaumil Chairani Azri juara 1 lomba mading tingkat SMA/SMK/MA se- Sumbar dari MAN 2 Payakumbuh
Payakumbuh, PAB - MAN 2 Payakum-
buh berhasil meraih juara satu pada lomba mading, yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Bahasa (UKM-B). Lomba ini merupakan rangkaian acara dari Pekan Kreativitas Mahasiswa Politeknik Negeri Padang. Acara berlangsung di Kampus Politeknik Negeri Padang, pada Selasa (13/05). Sebelumnya, MAN 2 Payakumbuh menerima surat undangan dari UKMB, lalu Kepala Sekolah Alex Sandra, S.Ag., M.Pd melalu Waka Kesiswaan Amri, S.Pd mengutus tiga siswa, Yaumil Chairani Azri, Suci Addina Islami, dan Alhamdu Syukri, serta seorang Pembimbing Amrial, S.Ag., S.Pd. Pada acara pembukaan, Ketua Panitia Muhammada Pino A menyampaikan, kegiatan lomba mading ini dilakukan dalam rangka menggali kreatifitas siswa tentang teknologi. Karena itu kita usung tema Robot Masa Depan. Ada beberapa penilaian dalam kegiatan ini, kerja sama tim
20%, estetika mading 30%, dan presentasi mading 50% yang terdiri dari elaborasi, attitude, dan ketetapan mengunakan waktu dalam presentasi. Perlombaan Mading dilakukan dengan dua tahap. Pertama, peserta dituntut untuk merakit mading, dengan durasi satu jam. Bertempat di Gedung E. Kedua, presentasi mading yang dimulai pukul 13.15 WIB hingga 15.30 WIB, di Gedung C. Peserta yang ikut dalam lomba ini berjumlah lima utusan SLTA seSumatera Barat. Terdiri dari, SMA Adabiyah 1 Padang, SMA Adabiyah 2 Padang, SMA Negeri Solok, MAN 2 Payakumbuh, SMK Negeri 3 Pariaman dan SMA Negeri 3 Pariaman. Acara dimulai dengan pencabutan lot. Dalam presentasi ini masing-masing tim mengutus satu orang peserta untuk mempresentasikan mading di depan tiga orang dewan juri. Baettiy, S .S., M.App.Ling Dosen Politeknik Negeri Padang sekaligus Pembina UKM-B, Romi Muliawarman Ketua
BEM-KM PNP, dan Muhammad Irfan Ketua UKM Bahasa . Dalam acara penutupan, Muhammad vino menyatakan, berdasarkan keputusan dewan Juri terhadap kreatifitas lomba mading, sesuai dengan kriteria penilaian mulai dari kerja sama tim, estetika, dan kemampuan dari peserta untuk mempresentasikan mading, maka juara 1 diraih oleh MAN 2 Payakumbuh dengan jumlah nilai 80, juara 2 diraih oleh SMK Negeri 3 Pariaman dengan jumlah nillai 78 dan juara 3 diraih oleh SMA Negeri 3 Pariaman dengan jumlah nilai 75. Vino menyampaikan, acara ini akan digelar setiap tahun, dalam bentuk pekan ajang kreativitas siswa. “Ke depan adik-adik kami undang kembali, mudah-mudahan yang belum berhasil, tetap bersemangat dan berjuang untuk ikut berkompetisi pada tahun depan,” harap Vino. (Amrial,S. Ag.,S.Pd)
37
laporan daerah
KOta solok
Pembinaan Administrasi Keuangan Tingkatkan Kualitas SDM
Solok, PAB - Dalam rangka meningkatkan kemampuan para pengelola administrasi keuangan dan Barang Milik Negara (BMN), Kementrian Agama Kota Solok menyelenggarakan Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN di Hotel Rocky Padang, pada tanggal 12 s/d 14 Mei 2014. Selain itu, Kemenag Kota Solok menggelar acara ini untuk mempertahankan predikat sebagai salah satu kementerian dan lembaga yang mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tentang pengelolaan keuangan negara tahun 2011. Kegiatan ini langsung dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok Drs. H. M. Nasir. Dalam sambutannya Kakankemenag menyampaikan kepada 30 peserta, agar dapat menyerap semua materi
38
pembelajaran dengan baik. Menurutnya, Kegiatan pembinaan seperti ini sangat bermanfaat bagi seluruh pengelola keuangan, guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam hal pengelolaan dan pelaporan keuangan. “Saya sangat mengharapkan agar para peserta mengikuti acara dengan serius. Dan, kepada seluruh peserta agar dapat meningkatkan etos kerja selama ini, sehingga kedepan pengelolaan dan pelaporan keuangan lembaga kita menjadi lebih baik,” ujarnya. Kegiatan dilanjutkan pemaparan materi oleh Aris Ananto, S.IP Kasi Pencairan Dana dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Solo. Ia memaparkan materi tentang mekanisme pencairan anggaran dan tentang kedudukan serta tanggung jawab benda-
hara. Di hari kedua, pemaparan tentang pengadaan barang dan jasa disampaikan oleh pemateri Mulyono, SE Analis Perencana Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat. Dilanjutkan pada sesi kedua, Pemaparan materi tentang penghapusan dan pelaporan Barang Milik Negara (BMN) oleh pemateri Dasril,SE Kepala Seksi Pengelola Kekayaan Negara (PKN) dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padang. Dasril memaparkan materi tentang sensus BMN, yang merupakan kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan BMN. Sensus ini juga bertujuan agar BMN dapat terdata dengan baik dalam upaya mewujudkan tertib administrasi dan mempermudah pelaksanaan pengelolaan
BMN. “Hasil sensus BMN ini, nantinya akan menyajikan informasi yang lebih realistis mengenai keberadaan, kondisi dan nilai BMN Kementerian Keuangan secara keseluruhan,” ujarnya. Dihari ketiga, kegiatan ditutup dengan penyelesaian administrasi, Hafisz, S.Ag sebagai panitia pelaksana mengatakan, kegiatan ini menambah motivasi kerja peserta karena menambah pemahaman tentang pengelolaan keuangan. “Alhamdulillah, peserta sangat puas dengan materi yang disampaikan oleh narasumber, karena kegiatan ini untuk memberikan bekal pengetahuan tambahan dan wawasan bagi peserta, yang merupakan ujung tombak seluruh pengelolaan dan pelaporan Keuangan Kementerian Agama,” ujarnya. (Diana)
kota solok & Kabupaten Pasaman Barat
laporan daerah
BRI Solok Bantu Pembangunan Mushalla 25 Juta Rupiah
Solok, PAB - Kerjasama dan silaturrahmi membuahkan hasil, khususnya bagi Kantor Kementerian Agama Kota Solok. Terlihat dari Partisipasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Solok, saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kemenag Kota Solok,
untuk pembangunan Mushalla Al Ikhlas sebesar Rp. 25.000.000. Bantuan ini diserahkan pada acara Peresmian dan Penyerahan Bantuan Pembangunan Mushalla Al Ikhlas Kantor Kemenag Kota Solok, pada Senin (05/05). Bantuan tersebut
langsung diterima oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok, Drs. H. M. Nasir. Dalam sambutannya, Nasir menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pengurus pembangunan Mushalla Al Ikhlas, yang telah berpartisipasi mensukseskan pembangunan mushalla. Dengan adanya mushalla yang lengkap dengan tempat berwudlu’ akan meningkatkan kenyamanan jama’ah yang beribadah dalam mushalla, khususnya sholat berjamaah. Kakankemenag juga mengucapkan apresiasi yang baik dan terima kasih kepada pihak BRI Cabang Solok, atas bantuan pembangunan mushalla tersebut. “Ini akan mempererat hubungan silaturahmi yang baik antara Kementerian agama Kota Solok dengan BRI Cabang Solok kedepannya,” ujarnya. Akhirnya acara tersebut ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Oma Fahmi, S.Ag kemudian foto bersama dengan pihak Bank BRI Cabang Solok. (Diana/Yulfian)
PASAMAN BARAT GELAR MANASIK HAJI MASAL PERDANA
Pasaman Barat, PAB - Dalam rangka
mempersiapkan calon jamaah haji yang akan diberangkatkan pada tahun 2014 ini. Kantor kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat melaksanakan manasik haji masal perdana, bagi calon jamaah haji yang dilangsungkan di Aula YAPTIP Pasaman barat, Minggu (27/04). Kemenag menginginkan, agar calon
39
jamaah haji benar-benar memahami rukun dan syarat haji, juga hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh dikerjakan sewaktu melaksanakan ibadah haji. Sehingga calon jamaah haji tidak merasa canggung untuk beribadah ditanah suci nantinya. Menurut Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah Drs. Miswan, calon jamaah haji Kabupaten Pasaman Barat tahun ini
berjumlah 143 orang dan meninggal 1 orang. “Kita berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan manasik haji labih baik dari yang sebelumnya, mudah-mudahan manasik haji tahun ini berjalan dengan lancar,” harapnya. Sejalan dangan itu, Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat H. Abdel Haq, S.Ag, MA menyampaikan, semoga pelaksanaan ibadah haji yang akan kita laksanakan tahun ini, berjalan sesuai dengan harapan kita bersama, sehingga sekembali dari tanah suci, seluruh jamaah haji mendapatkan haji yang mabrur. Turut hadir Kabid Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Sumbar Drs. H. Syamsir, M.Si, selaku tutor pada manasik ini. Syamsir meminta, luruskan niat, siapkan mental spritual, fisik dan kesehatan untuk menuju ketanah suci. Di akhir acara, Drs. Miswan Kasi Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat mengingatkan, bahwa tanggal 29 April 2014, akan dilaksanakan manasik masal lanjutan kedua di tempat yang sama. (Yal)
39
laporan daerah
kota padang panjang
Kembalikan Kepercayaan Masyarakat Untuk Berzakat
Padang Panjang, PAB - Untuk
mengoptimalkan penerimaan dan penyaluran zakat, Kementrian Agama Padang Panjang selenggarakan Sosialisasi Zakat di Aula Wisma Pangeran. Acara ini diikuti oleh 40 peserta yang berasal dari utusan instansi vertikal dan madrasah se-Kota Padang Panjang. Sosialisasi ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag, Drs. H. Japeri, MM, pada Selasa (06/05/14). Ia berharap melalui acara ini, penerimaan dan penyaluran zakat dapat terlaksana secara maksimal.
Drs.H. Alizar,M.Ag salah seorang pemateri dengan gaya yang memikat dan humoris, menjelaskan strategi BAZ dan UPZ dalam pengelolaan zakat dengan sangat menarik. Alizar mengatakan, zakat merupakan salah satu bentuk sistem Islam, dalam mengatur kepemilikan harta. “Namun, saat ini zakat masih terkendala,” ucap Kasi BIMAS Kemenag Kota Padang Panjang itu. Menurutnya, penerimaan zakat terkendala karena masyarakat terbiasa mengeluarkan zakat sendiri. Ditambah lagi dengan adanya
penyalahgunaan dana zakat oleh pihak tak bertanggung jawab, yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan masyarakat. Melalui sosialisasi ini, Kemenag Padang Panjang berharap dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat. Selain membahas zakat, narasumber yang juga menjabat sebagai ketua BAZ Kota Padang Panjang ini, juga menjelaskan mengenai infak, sadaqah dan zakat wujud solidaritas sesama mukmin. Sosialisasi zakat ini membangunkan kita, bahwa selama ini kita selalu berdoa, tetapi terlupa untuk meminta kepada sang Pencipta untuk memberikan kemampuan kepada kita, agar bersedekah di saat sempit dan lapang. Berjalan-jalan ke Bukittinggi, Singgah ke Panyalaian, Bukan bermaksud menggurui, Tapi untuk berbagi pengalaman Sosialisasi, demikian pantun yang disampaikan Alizar di akhir acara. Dan, tepuk tangan riuh bagi narasumber yang mampu memberikan inspirasi dan spirit berzakat bagi para peserta menutup sosialisasi tersebut. (Emie Ratna)
Tingkatkan Pengamalan Agama, Kemenag Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah Padang Panjang, PAB - Kementerian
Agama Kota Padang Panjang gelar pelatihan penyelenggaraan jenazah di aula KM Muhammadiyah Kota Padang Panjang. Pelatihan yang berlangsung pada Kamis (8/5/14) ini, diikuti oleh 40 peserta utusan madrasah, KUA dan pegawai di lingkungan Kemenag Kota Padang Panjang. Acara ini diapresiasi oleh Kakankemenag Kota Padang Panjang Drs.H. Japeri, MM. Ia berharap kepada seluruh peserta, untuk dapat memahami tata cara penyelenggaraan Jenazah, agar dapat diaplikasikan nantinya. Japeri juga menekankan keutamaan betapa pentingnya ikut penyelenggaraan Jenazah dengan diringi dengan raso. Selain itu, Kepala Kankemenag juga berpesan, bahwa ajal akan menghampiri manusia tanpa tahu waktunya, itu bertujuan agar manusia selalu siap setiap waktu. “Maka, perbanyaklah amal, bekerja dengan baik dan jauhi larangan Allah SWT,” tambahnya.
40
Ketua panitia Drs. H. Masjidi mengungkapkan, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan pengamalan agama ditengah-tengah masyarakat. Materi pelatihan ini sangat menarik, seperti; Kebijakan Kemenag tentang Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah, Penyelenggaraan jenazah menurut Alquran dan hadist oleh Syaiful Arifin, S.AG, serta praktek penyelenggaraan jenazah oleh Drs.H. Alizar,M.Ag selaku ketua MUI. Selain itu, menariknya, pemu-
taran video nafas terakhir oleh Syaiful Arifin,S.Ag begitu menyentuh hati para peserta. Pesannya, bahwa kematian merupakan piala bergilir yang setiap saat menghampiri kita, dan janganlah melakukan hal-hal yang melupakan kita akan kematian dan beribadah. Pelaksanaan pelatihan ini diisi dengan tanya jawab antara peserta dengan narasumber. Diskusi berlangsung alot, dan praktek penyelenggaraan jenazah pun berlangsung dengan lancar. (Emie)
kabupaten sijunjung
laporan daerah
Kemenag Sijunjung Bekali 117 Jemaah Calon Haji
Sijunjung, PAB - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung melaksanakan pelayanan dan pembinaan terhadap jemaah calon haji (JCH). Ini merupakan salah satu tugas, peran, dan fungsi Kemenag dalam melaksanakan Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Haji. JCH yang menerima pembinaan, pada Senin (19/05) di gedung Pancasila Sijunjung berjumlah 117 orang. 49 orang laki-laki dan 68 orang perempuan. Dalam acara tersebut, panitia telah menyediakan konsumsi, ATK, dan penggantian transportasi. Demikian dilaporkan oleh Ketua Pelaksana PLt. Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Hj. Yulsatriana, S.Sos, MM.
Pembinaan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung H. Afrizal, S. Ag, MM. Afrizal mengatakan, seluruh JCH mulai dari sekarang harus menjaga kesehatan jasmani maupun rohani. Ikuti manasik dengan sungguh-sungguh, karena setiap pelajaran yang disampaikan saat manasik, menjadi modal bagi JCH dalam melaksanakan ibadah haji, agar sesuai dengan syar’i. Afrizal yang sudah berpengalaman sebagai petugas pembimbing haji, langsung memberikan materi dengan melaksanakan praktek. Mulai cara memasang pakaian ihram, pengucapan talbiah, pelaksanaan umrah hingga pelaksanaan haji.
Pada acara yang sama, juga hadir sebagai pemateri Drs. H. Efrizal Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, dan H. Bakhtiar, SHI mantan Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah yang sekarang menjabat sebagai Kasi Pendidikan Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Sijunjung. Sehari penuh bimbingan dilakukan berjalan dengan lancar dan sukses. Ini tidak terlepas dari kerja keras panitia yang menfasilitasi jamaah dengan alat peraga yang dibutuhkan. Pada kesempatan lain JCH di masingmasing kecamatan juga melaksanakan Bimbingan Manasik mandiri, yang difasilitasi oleh masing-masing KUA Kecamatan. (nori)
DW Ciptakan Tas Indah dari Sampah Keluarga
Ketua DWP Kankemenag Sijunjung dengan tas hasil karya Dharmawanita
Sijunjung, PAB - Sampah menjadi per-
masalahan di seluruh tempat, daerah bahkan nasional. Semua bermula dari pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat, sehingga menimbulkan volume, jenis, dan karakteristik sampah beragam dan banyak. Namun, Dharmawanita Persatuan (DWP) Kemenag Sijunjung, dapat menyulap sampah menjadi berguna. Untuk mengurangi dan menanggulangi pertambahan sampah, membutuhkan pengelolaan dengan baik
41
dan tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, pemanfaatan dan pengelolaan sampah atau limbah rumah tangga menjadi perhatian ibuibu DWP Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sijunjung. Dikomandoi oleh Ketua DWP Hj. Hamita Hanum, anggota DWP dan Karyawati menerima pembekalan keterampilan dengan bahan utama berasal dari sampah rumah tangga, pada Jum’at (09/5). Acara ini berlangsung di Aula Kemenag. Seluruh ibu-ibu DW berkreasi menggunting dan melipat bekas bungkusan capuccino, pop ice, dan kemasan teh gelas atau sejenisnya. Setelah semua hasil lipatan dan guntingan dipadupadankan sesuai warna, kemudian disambungkan satu sama lainnya dengan tali kur maka terbentuk sebuah tas indah. Tidak tergambar sedikitpun, bahwa tas di tangan istri Kepala Kemenag saat itu, berasal dari sampah yang biasanya terbuang ditempat sampah, atau bahkan jalanan dan dapat merusak pemandangan.
Pengelolaan sampah perlu menjadi sebuah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan. Sehingga mengurangi pencemaran dan menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat. “Sebagai seorang ibu Rumah tangga harus cepat tanggap dalam memanfaatkan setiap sampah yang ada di rumah, paling tidak dapat memisahkan antara sampah organik dan an organik sebelum membuangnya ke tempat sampah,” ucap Ka.Kankemenag Sijunjung H. Afrizal, S.Ag, MM saat memberikan arahan pada anggota DW yang hadir. Pada kesempatan itu, H. Afrizal didampingi istri setia yang telah puluhan tahun bersama, membawa seluruh ibu-ibu yang hadir, untuk turut mendukung kegiatan suami sebagai seorang PNS di Kementerian agama. Dengan cara mengikuti kegiatan bulanan DW dengan baik, aktif dan produktif. Sehingga kerjasama dan silaturrahmi berjalan dengan lancar, antara PNS dan istri PNS. (nori)
41
laporan daerah
Kota Bukittinggi
MTsN 1 BUKITTINGGI MENUJU ADIWIYATA MANDIRI Siapa yang tidak suka kalau lingkungan madrasah/sekolahnya bersih, sehat, hijau dan asri Kalau ada, pasti orang tersebut mengalami komplikasi yang perlu penanganan serius dari beberapa dokter spesialis berkerja sama dengan psikiater profesional
Nova Zamri, M.Pd., M.Hum (Guru MTsN 1)
Bukittinggi, PAB - Warga MTsN 1 Bukittinggi sadar bahwa untuk mewujudkan madrasah yang lingkungannya bersih, sehat, hijau dan asri dapat dicapai dengan program adiwiyata. Untuk itu, MTsN 1 Bukittinggi bertekad terus menapaki program adiwiyata tersebut. Alhamdulillah, madrasah yang menjadi Pemenang Harapan III Madrasah Awards tingkat Nasional tahun 2012 ini tahap demi tahap telah mengantongi beberapa gelar adiwiyata, mulai dari Sekolah Adiwiyata Kota Bukittinggi, Sekolah Adiwiyata Provinsi Sumatera Barat, dan Sekolah Adiwiyata Nasional. Nah, saat ini, MTsN 1 Bukittinggi mengarahkan pandangannya ke kilauan gelar “Sekolah Adiwiyata Mandiri.” Sekedar pengingat, adiwiyata adalah tempat yang baik dan ideal untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada citacita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program adiwiyata adalah mewujudkan warga madrasah/sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Salah satu keuntungan program adiwiyata yaitu menciptakan kebersamaan
42
warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif. Menjadi madrasah atau sekolah adiwiyata mandiri membutuhkan usaha dan kerja keras yang luar biasa. Untuk mendapatkan predikat tertinggi dan paling bergengsi dari program adiwiyata yang dicanangkan pemerintah tersebut, MTsN 1 Bukittinggi harus bisa mengatasi kompleksnya pekerjaan yang harus dihadapi. Pihak madrasah bukan hanya membenahi lingkungan hidup yang berada di madrasah itu sendiri tapi juga harus sanggup membina minimal 10 (sepuluh) madrasah/ sekolah lain menjadi madrasah/ sekolah adiwiyata. Tanggung jawab terhadap madrasah/sekolah binaan tersebut harus bisa diperjuangkan sampai minimal menjadi madrasah/ sekolah adiwiyata tingkat Kota Bukittinggi. Berarti, bagi MTsN 1 Bukittinggi yang telah mendapatkan predikat Sekolah Adiwiyata Nasional tahun 2012, saat ini harus bisa melakukan dua “tumpukan pekerjaan” sekaligus, yaitu pekerjaan internal dan eksternal. Menghadapi konsekuensi menuju sekolah adiwiyata mandiri, secara internal, Hj. Aisyah S., S.Ag., M.Pd., selaku Kepala MTsN 1 Bukittinggi, bersama seluruh warga madrasah berusaha membenahi 4 (empat) komponen program adiwiyata di lingkungan madrasah. Empat komponen program adiwiyata tersebut adalah (1) Kebijakan Berwawasan Lingkungan, (2) Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, (3) Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif, dan (4)
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan. Semua komponen tersebut harus didokumentasikan dan diimplementasikan secara baik. Untuk pekerjaan eksternal, Kepala MTsN 1 Bukittinggi, bersama Tim Adiwiyata Madrasah berusaha secara intensif berkunjung, membangkitkan semangat, dan membimbing madrasah/sekolah binaan untuk melaksanakan 4 (empat) komponen program adiwiyata di lingkungan madrasah/sekolah tersebut. Selain itu, pihak MTsN 1 Bukittinggi juga harus berusaha mencari dukungan dan menjalin kerja sama dengan instansi di luar lingkungan madrasah/sekolah, baik secara materi maupun non materi. Pihak luar tersebut antara lain Puskesmas, Kantor Lurah bersama seluruh warga Kubu Gulai Bancah, Kantor Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Sanggar Bunga Nirwana, Hotel Rocky, PT.Coca Cola, Kantor Kementerian Agama, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi, serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat. Untuk meraih predikat adiwiyata mandiri yang penghargaannya diserahkan langsung oleh presiden RI itu, warga MTsN 1 Bukittinggi tidak tega melihat kerja yang “super berat” itu dipikulkan kepada beberapa orang saja. Hal itu disadari karena manfaat dari madrasah/sekolah adiwiyata mandiri tersebut akan berimbas pada seluruh warga madrasah khususnya, segenap lapisan masyarakat sekitar Kubu Gulai Bancah, Pemda Kota Bukittinggi, dan Provinsi Sumatera Barat umumnya. (Nova Zamri)
Foto Taman MTsN 1 Bukittinggi yang diambil dari lantai 2 kantor tata usaha
kabupaten dhARMASRAYA
laporan daerah
Pemkab Dharmasraya Bantu Pontren 8 MILYAR Dharmasraya, PAB - Kebanggaan yang luar biasa bagi Jajaran Kemenag Dharmasraya, pasalnya salah satu Pondok Pesantren akan dibantu. Pemkab Dharmasraya membantu pembangunan rusunawa demikian disampaikan Kepala Kemenag Kab. Dharmasraya, yang diwakili Kasi PHU Suhardi, S.Ag, MA pada pab, Sabtu (10/05/14). Ia mengatakan, pendidikan agama semakin dikejar akhir-akhir ini, karena apabila pendidikan tidak berkarakter maka pendidikan akan menjadi gersang kerontang, untuk itu kita memberikan apresiasi kepada pihak pemkab. Dharmasraya yang akan memberikan bantuan terhadap Pontren Pembangunan ini. Dalam sambutannya, Syahril, SH membenarkan bahwa Inilah bentuk kepedulian orang nomor satu Dharmasraya H. Adi Gunawan dengan menyalurkan bantuan khusus program pendidikan terhadap Pondok Pesantren Pembangunan Pulau Pun-
jung sebesar Rp. 8 Milyar. “Dana sebesar itu akan dibangunkan untuk Rumah Susun Sewa ( Rusunawa ) yang akan berdiri megah di tanah wakaf orang tua Hj. Mariatri Putri itu,” ucap staf Ahli Bupati H. Syahril, SH dihadapan ratusan siswa dan wali murid Pontren Pembangunan Pulau Punjung, saat menghadiri acara perpisahan siswa kelas IX dan XII Sabtu (10/05/14). Syahril menyampaikan, hal ini bentuk perhatian serius Pemkab. Dharmasraya terhadap pendidikan keagamaan dan kebanggaan Bupati kepada Pendiri Pontren Pembangunan yang telah berdiri sejak 1952 silam, dan sampai sekarang masih eksis. “Ia bagaikan mutiara terpendam yang mesti dibangkitkan kilauannya,” sebut Syahril. Syahril berpesan kepada siswasiswa untuk senantiasa berikhtiar melanjutkan pendidikan karena masa depan untuk 10 tahun mendatang adalah milik kalian. “Kalau la basilang
bana sirieh jo carano, tetap komitmen ulet dan tabah, dan mengedepankan kekuatan iman, cerdaskan akal, jadikan tanganmu trampil dan haluskan perasaan kalian” tambah Syahril. Kata Syahril, pendidikan berjalan berkat dukungan, pemerintah, orang tua, wali murid, wadah pendidikan yang ada. Semoga kedepan pontren Pembangunan Pulau Punjung semakin maju dan diminati masyarakat Dharmasraya untuk menjadikan wadah ini sebagai tempat pendidikan anak-anak Dharmasraya. Kepada orang tua, Syahril berpesan agar mendukung pendidikan anak-anak sehingga mereka menjadi pengabdi yang dapat dibanggakan. Hadir pada acara tersebut Kepala Kemenag Dharmasraya yang diwakili Suhardi, S. Ag, MA, Anggota DPRD Kab. Sijunjung Nasrul, SH Koramil Pulau Punjung H. Bunyamin Lubis dan alumni serta guru-guru Pontren Pembangunan Pulau Punjung. (Suhardi)
KARTINI ZAMAN MODERENISASI
T
anggal 21 April menjadi sejarah penting bagi kaum wanita Indonesia adalah R.A Kartini, wanita ningrat dari pulau Jawa, pejuang trangender di zamannya, gigih memperjuangkan kaum wanita setara dengan laki-laki. Yang terkenal dengan bukunya “Habis gelap terbitlah terang” wanita ini mempunyai cita-cita mulia ingin membebaskan kaumnya dari keterbelakangan, berpendidikan dan bisa sejajar dengan kaum laki - laki dalam segala bidang.
43
Keinginan dan harapan R.A Kartini sampai sekarang sudah terwujud, dan hampir segala bidang perempuan sudah berprofesi dan dapat menduduki posisi jabatan - jabatan penting. Tetapi, ada yang terlupakan oleh Kartini di zaman moderinisasi sebagai seorang ibu, yang memiliki peranan penting dalam pengelolaan kehidupan rumah tangganya, sehingga Kartini sekarang banyak yang lupa akan kodratnya sebagai wanita yang berperan dalam mendidik putra-putrinya sebagai generasi masa
depan. Karena sudah terlalu sibuk dengan segala macam aktifitas di luar rumah, dalam hal mencari uang, maka lupa memberikan cinta dan kasih sayang kepada putra-putrinya. Sehingga, waktunya semakin sedikit untuk bercanda dan berbagi cerita dengan putra-putrinya. Karena Kartini sekarang berganggapan kalau dengan uang semua kebutuhan putra-putrinya dapat terpenuhi sehingga putra-putrinya dapat hidup bahagia. Padahal dibalik semua itu terbesit kegersangan
jiwa dari putra-putrinya akan belaian dan sentuhan kasih sayang dari ibunya. Jadi, jangan salahkan jika putra-putri berbuat kenakalan karena itu adalah lampisan dari kegersangan jiwanya akan cinta dan kasih sayang dari seorang ibu. Karena surga itu hanya ada dibawah telapak kaki ibu. Maka, jadi Kartini modern dengan tidak meninggal kodratnya sebagai seorang Ibu yang peduli akan cinta dan kasih sayang terhadap perkembangan jiwa putra-putrinya. (Oleh : Yetty Laswita)
43
laporan daerah
KOTA AGAM
Pengawas PAI turut Perbaharui Pola Ajar
Agam, PAB - Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) lebih banyak menerapkan pola kembali pada pola memberikan contoh dibarengi dengan praktek langsung dan jika ditemukan kesalahan jangan ditunda untuk memperbaiki. Masih banyak ditemui pola pembelajaran yang berujung mencap peserta didik salah, padahal sang guru hanya monoton pada referensi, kurang praktek materi tertentu. Menerapkan pendidikan karakter, guru PAI dan guru kelas mensinergiskan mata pelajaran umum dengan mata pelajaran agama Islam. apabila materi umum telah terintegrasi, peserta didik akan mudah memahami bahan ajar sekaligus memahami dalil yang menguatkan. Pola itulah yang mesti diawasi, ungkap DR Mhd. Kosim, MA dalam acara Workshop Pengawas dilikungan kantor kementerian agama kabupaten Agam Sabtu lalu bertempat di Kharima hotel Bukittinggi. Workshop yang dibuka Wakil Bupati Irwan Fikri, SH juga membuka seluas luasnya bagi guru agama mengungkapkan
44
harapan dan keluhan pada sekolah umum saat ini. Guru orang tua kedua setelah ibu bapak siswa, apabila guru agama tidak memberikan contoh yang sesuai tuntunan, siswa akan mereruskan hal salah sebelum ada yang meluruskan, apalagi guru dijadikan siswa sebagai panutan dibanding orang tua dirumah. Banyak tontonan yang akan meracuni anak bangsa tanpa filter dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Atas nama pemerintah, sudah dicoba secara sembunyi-sembunyi ketengah masyarakat, masih banyak masjid, mushalla yang sepi jamaah bahkan suara televisi lebih keras dibanding adzan. Bukan tugas guru agama saja meluruskan sikap generasi kedepan, peran orang tua, pemuka dengan istilah anak surang kamanakan satu kembali ditanamkan, jelas Irwan. Kepala kantor kementerian agama Drs. H. Asra Faber, MM mengatakan, perbandingan siswa sekolah dengan madrasah 85 : 15, belum lagi muatan pelajaran Pendidikan Agama hanya 3 jam seminggu, jika guru kelas tidak ikut membantu dalam mendukung program dari pemerintah
seperti gerakan sehari se ayat one day one ayat, tidak akan terwujud peserta didik yang berkarakter. Peran kepala sekolah menyisihkan awal pelajaran dimulai dengan hafalan ayat, akan berdampak positif sebagaimana yang sudah dilaksanakan beberapa sekolah di Agam, katanya. Penanggung jawab kegiatan Kasi Pendidikan Agama Islam Zulkarnain Batu Bara, S.Ag menghimbau para pengawas lebih serius memperhatikan pembelajaran guru PAI di sekolah walaupun dengan tenaga yang sangat terbatas diwilayah Agam. Khusus para guru PAI yang belum memenuhi ketentuan sebagai Korektor,Inspirator,Informator, Organisator, Motivator, Inisiator, Fasilitator, Pembimbing, Pengelola Kelas, Evaluator, tetap dalam binaanPengawas. Menyikapi jam kerja pengawas, sudah diatur dalam PP nomor 53 tahun 2010, pengawas dengan durasi kerja enam hari batas jam sampai 14 WIB, dengan KUA kecamatan bukan jalur komando namun sekedar koordinasi, jelasnya. (syf/rina)
MTSN IV ANGKEK CANDUANG
Madrasah Perdana, Wakili Sumbar ke UKS Nasional
Agam, PAB - Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) memainkan peran penting bagi peserta didik, mereka mampu menerapkan hidup sehat disekolah sekaligus berbagi dilingkungan tempat tinggalnya sekecil mungkin keluarga sendiri. Penerapan kesehatan tidak hanya sesaat, namun berkelanjutandan terwarisi secara berjenjang dari sekolah masa pelajar, remaja, dewasa hingga dewasa yang memberi contoh tauladan pada anak cucu. Penilaian UKS bertitik tolak pada dua faktor diantaranya kinerja terbaik dan pengupayaanterbaik. Bentuk kinerja dapat diimplentasi pada kegiatan secara terstruktur oleh peserta didik secara berkelanjutan, kesadaran, contoh kecil merasa terpanggil untuk berbuat jika ada hal mengganjal dalam penglihatan, misalnya menyingkirkan sampai yang berserakan baik sengaja ataupun itu hanya karena alam. Pengupayaan bertitik tolak pada pengembangan kegiatan tidak hanya semata pada lingkungan sekolah, namun ditularkan pada masyarakat dalam bentuk kerjasama, ajakan hidup sehat dan kegiatan sosial misalnya berpartisipasi menyukseskan program pemerintah dalam bidang kesehatan. Demikian disampaikan ketua tim penilai Sekolah Sehat tingkat Nasional Mhd Sidiq, M.Pd, saat meninjau langsung MTsN IV Angkek Canduang Kabupaten Agam sebagai wakil Sumatera Barat tahun 2014. Tim beranggotakan Akhyar S.Sos, Alek Fernadi, M.Si, Mhd. Aljufri, SE dan Eka Purnama Sari, S.Km, merasa puas dan begitu tersanjung dengan ungkapan Bupati Indra Catri dipenginapan “Basamo mangko manjadi”
serta Agam kaya dengan prestasi. Bupati Indra Catri dalam sambutannya mengatakan MTsN IV Angkek Canduang pertama sekolah agama atau Madrasah ke tingkat Nasional. Padahal jika ditinjau ulang sejarah, pengorbanan sekolah agama mencetak tokoh untuk bangsa sudah banyak. Agam tidak ada keberpihakan dalam pendidikan, jika sekolah agama dalam artian madrasah atau pondok mampu berbuat, pemerintah siap mendukung. Kesuksesan MTsN IV Angkek canduang bukan kesuksesan sepihak, diantara faktor yang mengantar madrasah ini sebagai wakil Sumbar ke Nasional didukung oleh semua pihak. Peran sekolah melalui empat arah, guru, murid, orang tua dan masyarakat atau lingkungan. Disinergiskan dengan keterpaduan pembinaan secara serius oleh pihak kecamatan, kabupaten serta propinsi secara berkesinambungan saling mengisi satu sama lain, tukuak Indra Disela bincang-bincang dengan Tim, Bupati, Gubernur diwakili Bagian Sosial Kakanwil diwakili Kasi pada bidang pendidikan madrasah dan beberapa kepala SKPD, kepala kantor kementerian agama Drs. H. Asra Faber, MM mengatakan, MTsN IV Angkek Canduang memang telah lebih awal menjalankan lima misi yang ditelor saat pisah sambut kakankemenag maret 2012 lalu “memperbaiki citra aparatur, memperbaiki citra lembaga, memberikan pelayanan sesuai SOP, membantu tugas pemerintah bidang keagamaan dan menjalin kemitraan”. Ke-5 item tersebut telah berjalan dengan baik dilingkungan MTsN IV
Angkek Canduang, sehingga berbuah prestasi gemilang 2013 sebagai duta Adiwiyata Nasional. Melihat kesiapan yang bukan hanya untuk lomba “sudah dijalankan rutinitas sebelumnya, program pendukung seperti thaharah masjid, dhuha, gerakan sadaqah, menyemai”, MTsN IV Angkek Canduang pantas kembali meraih terbaik tahun ini, harap Asra. “Berawal dari belajar dari Ponpes Al Fitrah Sidoarjo dan An Nur Surabaya, berbagai pembiasaan seperti dhuha, khatam al Qur’an secara bersama setiap hari per kelas, disamping melanjutkan rintisan kepala Madrasah lama, MTsN yang lebih cenderung menerapkan motto selagi ada didekat kita menjadi contoh kenapa harus jauh, alhamdulillah hujan prestasi, walaupun hanya semula peringkat lima besar, berbenah dan optimis meraih juara pertama PIKR, Adiwiyata”. Pola tersruktur yang dilaksanakan MTsN IV Angkek Canduang mampu meraih terbaik di Sumatera Barat, didukung penuh oleh Kakannkemenag, pemerintah kabupaten melalui SKPD terkait seperti Dinas Kesehatan dan jajaran Pemerintahan kecamatan, Lingkungan hidup, perpustakaan, BPBD, Perhubungan, Pendidikan serta Dharmawanita kabupaten, kecamatan lainnya. Keterlibatan masyarakat melalui swadaya gotong royong disamping koreksi, sumbang saran pihak studi banding dan lembaga maupun organisasi, jelas Kepala MTsN IV Angkek Canduang Yessi Makhmi, M.Pd. (syf/ Rina)
45
KABUPATEN tanah datar
14 Pejabat Kemenag Dilantik
Batusangkar, PAB - Kepala Kantor
Kemenag Kab. Tanah Datar Drs. H. Malikia, MA melantik 14 pejabat struktural di jajaran Kemenag Tanah Datar pada Jum’at (02/05) di Aula Kantor tersebut. Malikia mengatakan, Kepala KUA Kecamatan di suatu daerah merupakan tokoh dan tauladan bagi masyarakatnya. Untuk itu, mereka harus mampu berfikir positif dalam bekerja. 14 pejabat struktural yang dilantik itu, 12 di antaranya Kepala KUA Kecamatan dan dua Kepala Urusan Tata Usaha Madrasah. Kepala KUA itu masing-masing Dafrizon, S.Ag dilantik sebagai Kepala KUA Kec. X Koto, sebelumnya Kepala KUA Kec. Batipuh, Bisti Syamsuri, MA sebagai Kepala KUA Kec. Batipuh, sebelumnya Kepala KUA Kec. Batipuh Selatan, Fauzi, S.Ag sebagai Kepala KUA Kec. Batipuh Selatan, sebelumnya Kepala KUA Kec. Pariangan, Syafrijal, MA sebagai Kepala KUA Kec. Lima Kaum, sebelumnya Kepala KUA Kec. Sungayang, Anazwir, S.Ag sebagai Kepala KUA Kec. Pariangan sebelumnya Kepala KUA Kec. Padang Ganting. Kemudian H. Aresno, S.Ag salah satu Kepala KUA yang paling senior, dilantik sebagai Kepala KUA Kec. Tanjung Emas, sebelumnya Kepala KUA Kec. Lima Kaum, Rahman, S.Ag sebagai Kepala KUA Kec. Padang Ganting, sebelumnya Kepala KUA Kec. Tanjung Baru, dan Iswandi, S.HI dilantik sebagai Kepala KUA Kec. Lintau Buo Utara, sebelumnya Kepala KUA Kec. X Koto. Sementara itu Afrizon, S.Ag salah seorang Kepala KUA yang berhasil membina jorong/perkampungan bebas buta baca Al-Quran, di Kab.
46
Tanah Datar dan meraih juara I di tingkat Sumbar tahun 2012 yang lalu, sekarang dilantik sebagai Kepala KUA Kec. Sungayang, sebelumnya Kepala KUA Kec. Sungai Tarab. Selanjutnya Elfiadi, MA dilantik sebagai Kepala KUA Kec. Salimpaung, sebelumnya Kepala KUA Kec. Tanjung Emas, dan Zul Andris, S.Ag sebagai Kepala KUA Kec. Tanjung Baru, sebelumnya Kepala KUA Kec. Lintau Buo Utara. Dari empat belas Kepala KUA Kecamatan dijajaran Kemenag Kab. Tanah Datar, ada dua Kepala KUA Kec. Yang belum mendapat giliran mutasi yakni Beni, S.Ag Kepala KUA Kec. Ramabatan dan Zulfahmi Abrar, S.HI Kepala KUA Kec. Lintau Buo. Terakhir, dua Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) Madrasah yang ikut dimutasi dan dilantik masing-masing Abu Zahar, S.Ag sebagai Kaur TU MTsN Pasir Lawas sebelumnya Kaur TU MAN. 1 Batusangkar dan Afrizal. H sebagai Kaur TU MAN 1 Batusangkar sebelumnya Kaur TU MTsN Pasir Lawas. Ka.Kankemenag meminta, agar pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh rasa keikhlasan, sehingga setiap tugas yang dikerjakan mendapat pahala dari Allah SWT. Turut hadir dalam acara pelantikan, camat di wilayah kerja Kepala KUA Kecamatan yang bersangkutan, Ketua DW Persatuan Kemenag Kab. Tanah Datar Ny. Nel Malika, Kasubag TU, para Kasi, Kepala Madrasah dan Kaur TU Madrasah, Kepala KUA Kecamatan, para Penyuluh Agama Kecamatan serta pegawai pada Kantor Kemenag Tanah Datar. (Yon)
ZIS Serahkan Bantuan Kepada 51 Masyarakat Kurang Mampu
Batusangkar, PAB - Kementrian Agama
Kabupaten Tanah Datar serahkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS) Habib Hasan, sebesar 45 juta rupiah kepada 51 masyarakat kurang mampu di wilayah Tanah Datar. Acara ini berlangsung di Aula Kantor Kemenag, pada Sabtu (10/05). “Kita wajib bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih kepada Habib Hasan, yang telah peduli kepada masyarakat Tanah
Datar yang kurang mampu. Mudahmudahan usaha dan rezeki beliau semakin bertambah banyak,” tutur Ka.Kankemenag Kab. Tanah Datar Drs. H. Malikia, MA saat menyerahkan ZIS tersebut secara simbolis. Ia berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaiknya. Bagi pedagang makanan diminta, pergunakanlah bantuan tersebut sebagai biaya tambahan modal usaha dagangnya agar menjadi lebih maju. Sementara mereka yang masih menimba ilmu, baik di perguruan tinggi maupun di lembaga pendidikan lainnya, pergunakanlah untuk biaya pendidikan, rajin belajar dan tingkatkan prestasi, semoga apa yang dicita-citakan dapat tercapai. Pada kesempatan itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama Kab. Tanah Datar KH. Ihsan A. Tengku Bagindo juga hadir memberikan sambutan. Salah satu tokoh masyarakat Tanah Datar yang sangat gigih dalam memperjuangkan masyarakat kurang mampu, untuk menggaet dana bantuan dari pengusaha-pengusaha besar di Jakarta.
Menurut laporan Ketua pengurus Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdhatul Ulama (LAZISNU) Kab. Tanah Datar Hendrizal, SH, S.PdI, dana bantuan ZIS yang diserahkan itu, berasal dari Habib Hasan salah seorang pengusaha di Jakarta. Lazisnu Kab. Tanah Datar satusatunya Lembaga Lazisnu di Sumbar yang mendapat bantuan berupa ZIS. “Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat Tanah Datar yang ekonominya lemah dan kurang mampu. Di antaranya, mereka yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual makanan sebanyak 24 orang masingmasing mendapat bantuan sebesar Rp. 1 juta,” terang Hendrizal. Sementara untuk mereka yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi, ada delapan orang, dan mendapat jatah masing-masing Rp.800.000, empat orang yang ada di tingkat SMA/MA masing-masing mendapat Rp.700.000, untuk tingkat SMP/MTs berjumlah sembilan orang, masing-masing menerima Rp.500.000 dan enam orang tingkat SD masingmasing diberi Rp.300.000. (Yon)
MTsN Tanjung Barulak Gelar Perpisahan
Batusangkar, PAB - 56 siswa kelas IX
MTsN Tanjung Barulak Kab. Tanah Datar, diserahkan kepada orang tuanya
dalam acara perpisahan yang digelar madrasah tersebut, pada Sabtu (17/5). Kegiatan Perpisahan yang berlangsung meriah dan bercampur haru itu, dihadiri Kepala Kantor Kemenag Kab. Tanah Datar yang diwakili Kasubag TU Alinardius, MA. Dalam sambutannya Alinardius mengaku sangat bangga atas dukungan dan kerjasama masyarakat, untuk memajukan pendidikan di MTsN Tanjung Barulak. “Ini dapat dilihat dari kesungguhan masyarakat, setiap kegiatan yang diselenggarakan madrasah, mereka selalu menyumbangkan tenaganya untuk kesuksesan acara,” ujarnya. Lebih lanjut ia menerangkan, keberhasilan suatu madrasah dapat dilihat dari hasil outputnya (tamatan). Jika kualitas siswa tamatan madrasah itu baik, maka baiklah madrasah tersebut.
Dalam kesempatan itu Alinardius meminta, agar tamatan MTsN Tanjung Barulak dapat mempertahankan prediketnya sebagai tamatan sekolah yang bercirikan Agama, sehingga bisa menjadi tauladan di tengah masyarakat. Berdasarkan informasi dari pihak sekolah, dari 56 siswa lulus, 10 di antaranya berhasil memperoleh nilai terbaik dan berhak menerima reward, berupa bingkisan dari pihak MTsN Tanjung Barulak. Bingkisan itu langsung diserahkan oleh Kepala madrasah. Kepala MTsN Tanjung Barulak Nelda Hayati, S.Pd mengatakan, siswa yang lulus tahun ini berjumlah sebanyak 56 orang, sementara tahun lalu hanya berhasil menamatkan siswa sebanyak 39 orang. Jadi, tahun Pelajaran 2013/2014 ini ada peningkatan. (Yon)
47
laporan daerah
Kabupaten padang pariaman
Syahrul Wirda :
Setiap PNS Harus Punya Visi dan Misi
Padang Pariaman, PAB - “Dengan Rapat
Kerja Kantor Kementerian Agama Kab. Padang Pariaman kita sukseskan reformasi birokrasi serta peningkatan Aparatur Yang Amanah dan Profesional” demikianlah tema Raker yang digelar Kemenag Padang Pariaman di Ballroom Hotel Pangeran City Padang, pada Kamis (08/05). Acara ini langsung dibuka secara resmi oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat Drs. H. Syahrul Wirda, MM. Pada acara ini, peserta rapat terdiri dari; Kepala Seksi, Pokjawas, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah Negri dan Swasta, Pokjaluh, Perwakilan Pondok Pesantren, dan Perwakilan staff pada masing-masing seksi pada Kemenag
Padang Pariaman. Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Padang Pariaman Drs. H. Masrican, minta maaf atas keterlambatan pelaksanaan Raker. “Ini bukan disengaja, karena banyaknya kesibukan ditambah lagi dengan adanya beberapa pemeriksaan dari Tm Irjen dan BPK, makanya raker ini menjadi yang terakhir dan penutup dari seluruh Kemenag Kab/Kota di Sumbar,” ujarnya. Masrican berharap pada peserta raker, agar raker ini dapat mendorong peningkatan dan motivasi dalam penentuan program masa datang. Sedangkan Ka.Kanwil Kemenag Drs. H. Syahrul Wirda. MM berharap, agar raker ini hendaknya membawa
dampak positif dan menyentuh kehidupan umat beragama termasuk kualitasnya. Ia menambahkan, setiap PNS harus punya visi dan misi dalam pelaksanaan tugas, apalagi saat ini kita dihadapkan dengan masalah moral yang melanda negeri ini. Di akhir sambutannya, Ka.Kanwil memesankan, agar kita semua dapat menfungsikan rumah ibadah di daerah kita masing-masing, sebagai wadah pembinaan umat. “Inilah salah satu kajian kita dalam raker sekarang,” katanya. Selanjutnya, acara diakhiri dengan penyerahan kokarde secara simbolis kepada dua peserta, sebagai tanda dimulainya raker. (irsyad)
Mobil Dinas Antik Berhasil Dilelang Padang Pariaman, PAB - Kementerian
Agama Kabupaten Padang Pariaman melelang mobil dinas merk VW Combi yang sudah tua dan terbilang antik. Hanya saja, mobil dinas itu tidak dilengkapi Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor seperti BPKB dan STNK, karena kelengkapan surat tersebut hilang, namun dapat dibuktikan dengan surat Keterangan Hilang dari Kepolisian setempat. Lelang digelar Selasa (29/4) mulai pukul 11.00 oleh Pejabat Lelang KPKNL Padang. Acara ini disaksikan oleh Ka.Kankemenag Drs. H. Masrican di Ruang Kasubag Tata Usaha Kementerian Agama Padang Pariaman, di Jl. Rohana Kudus nomor 1 Pariaman. Peminat diberi kesempatan untuk
48
melihat kondisi barang pada Jum’at (25/4) dan Senin (28/4) yang terletak di Rumah Dinas Kepala Kankemenag di Kampung Baru Pariaman. Drs. H. Ali Anis selaku Pejabat Penjual Kankemenag mengatakan, mobil dinas tersebut sudah lama tidak terpakai dan hanya terpajang dirumah dinas Kepala, sedangkan uang jaminan lelang sesuai dengan pengumuman yang telah ditempelkan di papan pengumuman Kantor Kemenag sebesar Rp.400.000,-. Sesuai dengan lampiran pengumuman lelang nomor: Kd,03/5-a/ KS.01.5/246/2014, mobil Dinas pengadaan tahun 1982 yang dulunya dipakai oleh Kepala Kankemenag sampai awal tahun 1997 itu, dibuka
dengan harga Rp 500.000,- Angka tersebut adalah penawaran terendah, sesuai dengan harga limit yang telah ditetapkan dari Kementerian Agama RI. Mobil antik tersebut dimenangkan oleh Mukhtar.S.PdI, alias ucok sebagai penawar tunggal. Walaupun banyak peserta yang berminat, tapi yang menawar hanya 1 orang. Pemenang lelang sudah melunasi harga tersebut dan langsung membawa pulang sebagai koleksi pribadi. Lelang mobil dinas ini dipastikan menjadi daya tarik konsumen pencinta barang bekas, termasuk kolektor barang antik. (irsyad)
kota sawahlunto
laporan daerah
Peranan Kepala Madrasah Tingkatkan Mutu Pendidikan di Madrasah Oleh : HAMADI, S.Pd.I (Kepala MIN Tiga Tumpuk Kota Sawahlunto)
Sawahlunto, PAB - Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tetang Guru. dan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 28 Tahun 2013 tentang Kedisiplinan Kehadiran PNS di Lingkungan Kementerian Agama dan Peraturan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Perdirjend Pendis) Nomor 1 Tahun 2013 tentang Kedisiplinan Kehadiran Guru di Lingkungan Madrasah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 162 Tahun 2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah. Kepala Sekolah tidak lagi Pejabat Struktural dengan Eselon tertentu, Kepala Sekolah hanya seorang guru yang atas dasar kompetensinya diberi tugas tambahan mengelola Satuan Pendidikan. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Kepala Sekolah/Madrasah dengan kualifikasi pendidikan minimal S.1, pengalaman mengajar 5 (lima) tahun, memiliki sertifikat pendidik, dan memiliki sertifikat Kepala SD/MI. Dari sisi kompetensi Kepala SD/MI harus memiliki 5 Kompetensi yaitu : kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi dan kompetensi sosial. Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Kepala Sekolah/Madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahanuntukmemimpinTK/RA/TKLB/SD/MI/ SDLB/SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK/ SMALB/ yang bukan Sekolah Bertaraf
49
Internasional (SBI). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permeneg PANRB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Menurut undang-undang, Peraturan Pemerintah dan Permendikans di atas. Maka Kepala Madrasah mempunyaai peranan penting dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah, apakah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Salah satu kekuatan yang efektif dalam pengelolaan Madrasah yang berperan dan bertanggung jawab menghadapi perubahan adalah kepemimpinan Kepala Madrasah. Kepala Madrasah adalah orang yang benarbenar seorang pemimpin dan inovator. Oleh karena itu, kualitas kepemimpinan Kepala Madrasah signifikan sebagai kunci keberhasilan Madrasah, karena Kepala Madrasah sebagai pejabat formal, Kepala Madrasah sebagai manajerial, Kepala Madrasah seorang pimpinan, Kepala Madrasah sebagai pendidik dan Kepala Madrasah sebagai staf. Kepala Madrasah merupakan pusat urat syarat (nerve center) di Madrasah, maka ada 3 perannya yaitu sebagai monitor, disseminator dan spokesman. Kepala Madrasah berhasil memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan pendidikan di Madrasah dipengaruhi faktor kewibawaan (power), keterampilan, prilaku (behaviour) dan fleksibilatas pimpinan. Banyak faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan di Madrasah terutama Kepala Madrasah. Kepemimpinan Kepala Madrasah sebagai pimpinan puncak di Madrasah diharapkan mampu mewujudkan peran dan tugas pokok yang dijalankannya agar mengarah pada pencapaian tujuan dan hasil yang memadaai. Kinerja Kepala Madrasah dipengaruh oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kompetensi yang dimiliki kepala Madrasah. Kompetensi merupakan seperangkat keterampilan, perilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasaai dan diaktualisasikan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan. Kompetensi Kepala Madrasah yang
harus dimiliki yaitu kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan kompetensi sosial. Kelima kompetensi tersebut harus terintegritas ke dalam diri Kepala Madrasah. Kepala Madrasah juga dituntut memiliki kemampuan mengembangkan perangkat peran yang diembannya seperti manajerial, motivator, dinamisator, fasilisator, administrator, sepervisor, evaluator, edukator, pencipta iklim Madrasah dan kewirausahaan. Kepala Madrasah merupakan agen perubahan (agen of changes) untuk membawa Madrasah ke arah yang lebih baik. Dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah, perlu dibentuk Tim Pengembang Mutu Madrasah (TPM-M) dan Tim Kerja (teamwork) sesuai dengan kebutuhan. TPM-M dan Tim Kerja akan membantu Kepala Madrasah dalam peningkatan mutu pendidikan di Madrasah. Tim Pengembang Mutu Madrasah (TPM-M) terdiri dari Kepala Madarasah, Staf (tenaga pendidik dan kependidikan), Komite Madrasah, Pengawas, pakar pendidikan, tokoh masyarakat dan lainnya. Dan Tim Kerja (teamwork) di Madrasah bertugas mengkaji visi, misi dan tujuan Madrasah yang telah ditentukan oleh TPM-M. Perencanaan kerja Kepala Madrasah dalam peningkatan mutu pendidikan meliputi pengembangan kurikulum, pengembangan anggaran, pengembangan fasilitas, pengembangan administrasi, pengembangan kerjasama, pengembangan hubungan sosial, pemanfaatan teknologi (ICT), pengembangan potensi lingkungan, pengembangan monitoring, supervisi dan evaluasi. Setelah Kepala Madrasah memiliki kompetensi, keterampilan, membentuk TPM-M dan Teamwork, yang tidak kala pentingnya juga didukung semangat kerja dan kedisiplinan. Kepala Madrasah merupakan contoh di Madrasah, sesuai dengan kompetensi kepribadian. Maka Kepala Madrasah memberikan yang terbaik kepada rekan kerja (guru), tenaga kependidikan dan peserta didik sehingga mutu pendidikan di Madrasah dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan yaitu pendidikan yang bermutu. (Hamadi, S.Pd.I)
49
ARTIKEL
Apa yang Dilakukan Snouck Hurgronje di Mekah? Oleh Novelia Musda
Staf Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Padang Panjang
Terlepas dari reputasi jelek C. Snouck Hurgronje (1857-1936) di mata sebagian orang Indonesia karena dipandang telah memainkan peranan penting dalam memperkuat cengkraman Belanda di masa penjajahan (tepatnya sebagai penasehat pemerintah), terutama peranannya dalam Perang Aceh, ada hal yang dapat kita pelajari dari karya-karyanya. Snouck banyak mengarang tentang aspekaspek agama Islam, terutama hukum dan politik serta tasawuf, adat dan juga bahasa. Karangan-karangannya ada dalam bentuk buku-buku serta artikel-artikel yang ditulisnya dalam berbagai bahasa (Belanda, Jerman, Perancis dan Inggris). Dengan bekal pengetahuan bahasa Arab yang mantap serta beberapa bahasa pribumi Nusantara, wawasan keilmuannya cukup luas untuk memungkinkannya dijajarkan dengan orientalis-orientalis internasional papan atas lainnya. Salah satu “prestasi” Snouck Hurgronje yang cukup fenomenal adalah kehadiran dan pengamatannya di Mekah dari Februari sampai Agustus 1885. Hasil terpenting dari pengamatannya ini adalah sebuah buku yang ditulisnya dalam bahasa Jerman tentang kehidupan di Mekah. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada 1931 oleh JH Monahan atas supervisinya sendiri. Edisi Inggris ini kemudian diterbitkan lagi pada 2007 oleh penerbit Brill Leiden dengan kata pengantar oleh Profesor Jan Just Witkam, seorang
50
pakar manuskrip. Apa yang dicari Snouck Hurgronje di Mekah? Snouck mempelajari bahasa Arab dan Islam di Universitas Leiden serta menulis tesis doktoralnya pada 1881 mengenai ibadah haji. Menurut Jan Just Witkam, yang merupakan murid dari murid Snouck Hurgronje sendiri, Snouck datang ke Arabia, khususnya Mekah, didanai oleh pemerintah Belanda dengan misi khusus mengamati sejauh mana panIslamisme yang digagas kesultanan Turki merasuki orang-orang Jawah (demikian orang-orang dari Nusantara dipanggil di Mekah masa dulu) di Mekah, serta khususnya lagi meneliti sejauh mana Perang Aceh yang sedang berlangsung waktu itu didukung secara ideologis oleh komunitas orang-orang Indonesia di kota suci tersebut. Latar belakang akademis dan bakat-bakat intelektual serta sosial yang dimiliki Snouck dipercaya memungkinkannya melakukan pengamatan itu dengan cermat. Juga menurut Witkam, ada beberapa tahap yang ditempuh Snouck untuk dapat sampai ke Mekah setelah tiba di Jeddah pada 1884 melalui konsul Belanda di sana. Pertama, mencari tahu sebanyak mungkin tentang Mekah melalui penjalinan persahabatan dengan orang-orang Arab sendiri yang ada di Jedah, terutama penduduk Mekah. Kedua, mencari teman yang cocok untuk pergi ke sana. Untuk ini, dia memilih seorang bangsawan Banten, Raden Aboe Bakar
Djajadinginrat (1854–1914). Raden ini telah lima tahun di Mekah dan punya banyak kenalan orang Indonesia di sana tentunya. Setelah bergaul beberapa lama dengan mereka, Snouck kemudian menyatakan niat untuk masuk Islam dan belajar agama langsung ke Mekah, sebab seperti kita tahu orang non muslim tak boleh memasuki Mekah dan kalau berani juga nyawanya bisa terancam. Untuk memperkuat bukti keseriusannya, dia juga mengunjungi kadi Jeddah dan juga Gubernur Hijaz, Utsman Pasha, yang telah mengetahui niatnya untuk ke Mekah. Berdasarkan analisis dari Witkam, Snouck diduga kuat juga mengikuti ritual sunatan sebagai bukti kesungguhannya serta mengubah nama menjadi Abdul Ghafar. Metode pengamatan antropologisnya, karenanya, dapat juga disebut participatory observation, yang merupakan suatu terobosan baru dalam pengkajian Islam pada abad 19. Mengenai kesungguhan keislaman Snouck merupakan sumber dari kontroversi sampai sekarang. Dia sendiri tak pernah terus terang dalam hal ini kepada publik, meskipun pada surat-surat dengan orang-orangnya yang terdekat dia lebih terbuka. Ada juga kabar Snouck memiliki surat wasiat yang disimpan di KITLV Leiden di mana dia mengungkapkan pandangan-pandangannya yang paling pribadi dan hanya boleh dibuka 100 tahun setelah wafatnya (berarti tahun 2036 nanti). Dalam pandangan
Witkam sendiri, Snouck benar-benar sudah jadi orang Islam, karena telah mengucapkan dua kalimat sahadat dan menjalani ritual selayaknya kaum Muslimin, terutama selama berada di Mekah. Bukti keislamannya ini juga diperkuat dengan pernikahannya dengan beberapa gadis Sunda, salah satunya bahkan anak penghulu (kadi agama). Namun, kata Witkam sendiri, ada keraguan apakah Snouck memang seorang mukmin, yakni seorang yang benar-benar meyakini ajaran-ajaran Islam, sebab iman di hati pada pokoknya merupakan urusan antara pribadi dengan Tuhannya. Di Mekah Snouck berkenalan dengan beberapa ulama besar yang ada di sana, yang paling terkemuka adalah Sayid Ahmad Dahlan, mufti mazhab Syafi’i sekaligus “rektor“ ulama-ulama yang mengajar di Masjid al-Haram. Aspek-aspek perkenalan antara kedua tokoh ini, yang satu orientalis dan lainnya ulama besar, dibahas dengan menarik oleh Ulrike Freitag dalam artikel ilmiah Der Orientalist und der Mufti: Kulturkontakt im Mekka des 19. Jahrhunderts (Die Welt des Islams, Vol. 43 tahun 2003). Di antara kenalannya juga adalah Syekh Nawawi Banten dan Syekh Abdul Karim Banten (ulama tarekat Qadiriah). Dari bukunya dapat terlihat jelas bahwa dia menghadiri kuliah-kuliah yang diberikan sejumlah ulama di Masjidil Haram dan menjalin pergaulan cukup luas dengan orang-orang Indonesia yang
ada di sana. Setelah enam bulan di sana, dan belum sempat menyaksikan ritual ibadah haji, Snouck Hurgronje diminta meninggalkan Mekah oleh Gubernur Hijaz sendiri setelah nyata bahwa keamanannya sebagai seorang Eropa terancam. Beberapa waktu sebelumnya ada orientalis Perancis yang terbunuh di Arabia dan ini membuat konsul Perancis mengungkap identitas Abdul Ghafar yang kemudian diberitakan oleh sejumlah koran Arab dan Turki, meskipun keislamannya sendiri tidak diragukan oleh sang gubernur (Freitag: 42). Pengalaman di Mekah boleh dikatakan suatu pengalaman tak terlupakan baginya, sebab terus menerus hal itu muncul dalam perhatiannya seumur hidup. Satu hasil penting dari kehadirannya di Mekah, seperti telah kita sebut tadi, adalah sebuah buku. Buku tersebut terdiri dari empat bagian, tiga yang pertama berturut-turut membahas kehidupan sehari-hari, kehidupan keluarga dan kehidupan intelektual di Mekah. Khusus pada bagian terakhir dia menulis tentang komunitas orang-orang dari Nusantara di sana. Kalimat-kalimat skeptis, sinis dan humoris berselangseling dalam deskripsinya, tapi di sejumlah bagian kita dapat lihat juga dia dengan keras menyangkal sejumlah prasangka kaum orientalis lainnya terhadap Islam dan umat muslim. Dengan kamera yang dibawanya, dia juga mengambil potret sejumlah
bagian kota Mekah (termasuk Ka’bah) serta sejumlah figur yang ada di sana, seperti penjaga Ka’bah, ulama, tabib, orang-orang Aceh, Banten, dan sebagainya. Sayang sekali, setahu penulis artikel ini buku tersebut belum diterjemah ke dalam bahasa Indonesia. Bukan berarti menyetujui semua yang ditulisnya, kita perlu melihat bagaimana ghirah keilmuan seorang Eropa yang mengambil resiko besar demi mencapai pemahaman yang lebih tepat atas Islam dan kaum muslimin. Mungkin ada yang berpendapat dengan membaca karangan Snouck maka otak kita akan dicekoki dengan berbagai prasangka terhadap Islam dan para ulama. Menurut penulis, pengaruh jelek hanya akan didapat pembaca yang memang sudah berprasangka terhadap Islam atau yang ilmunya tentang Islam dan umat Islam cukup kurang sehingga tak mampu memilih dan memilah mana yang perlu ditolak dan disaring dari buku yang sedang dibaca. Bagi mereka, barangkali sebaiknya tidak membacanya. Namun, semangat dan keberanian untuk mengkaji, baik apa yang ada di tengah kita maupun pada orang-orang lainnya, adalah salah satu bekal penting untuk kemajuan supaya tidak terus menerus karam dalam semacam kelesuan intelektual yang menimpa kita sekarang ini khususnya di Sumatera Barat. ***
ARTIKEL
Karakter Jujur dalam Pendidikan Oleh H. Syahrul Wirda, MM
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sumbar
Satu bulan terakhir, bisa dikatakan sebagai bulan ujian bagi siswa. Mulai dari berbagai Try Out (TO) berawal dari tingkat sekolah/madrasah, tingkat kecamatan, tingkat kota, kemudian di lanjutkan dg ujian pra UN, dst. Puncak ujiannya adalah pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA, SLTP dan SD/MI itu sendiri, yang hingga saat ini, memasuki masa pengumuman hasil. Untuk melihat kemampuan dan ketangguhan siswa dalam memahami pelajaran setelah bertahun-tahun di bangku sekolah, metodenya adalah dengan evaluasi belajar atau ujian. Apapun alasannya, maka ujian tersebut mesti dilalui siswa sebagai pelengkap untuk melegitimasi kemampuan mereka untuk naik tingkat ke pendidikan berikutnya. Ternyata fenom-
5252
ena ujian dalam Islam sudah di ungkapkan dalam Al-qur’an. Belum lengkap Iman seseorang jika Ia belum diuji. Tapi seberat apapun ujian yang akan di lalui manusia, maka allah katakan dalam firmanNya, bahwa Allah tidak akan memberi ujian yang tidak sanggup kamu memikulnya. Demikian ungkapan firman Allah di akhir surat Al-Baqarah. Fenomena lainnya, bahwa Alqur’an juga telah membocorkan soal-soal ujian yang akan dihadapi manusia. Seperti tertuang dalam Surat Al- Baqarah ayat 255. Berbeda dengan fenomena yang terjadi didunia pendidikan kita, bahwa bukanlah soal yang terindikasi bocor, akan tetapi di sinyalir kunci jawaban yang sering bocor. Ujian pertama yang akan di alami manusia
sesuai ayat tersebut, adalah munculnya rasa cemas, khawatir, atau ketakutan terhadap sesuatu. Apapun perasaan kecemasan, ketakutan atau kekhawatiran kita terhadap segala hal, maka itulah yang dinamakan ujian/cobaan hidup. Terkadang, tatkala siswa sibuk menghadapi ujian TO maupun UN, maka orang tua maupun guru ikut merasa cemas dan khawatir. Orang tua dan guru cemas, apakah siswa atau anaknya dapat mengikuti ujian dengan baik, dan apakah mereka juga akan mendapatkan nilai yang baik. Menghadapi kecemasan tersebut, biasanya orang tua yang bijak, senantiasa memotivasi anaknya untuk meningkatkan proses belajar mengajar di rumah. Sementara pihak guru biasanya melakukan ekstra pengajaran
dalam bentuk tambahan pelajaran di sekolah masing-masing. Yang tidak dibenarkan adalah, memaksakan agar sang anak didik harus mendapatkan nilai tinggi dengan menghalalkan berbagai cara. Mulai dengan membantu siswa menjawab soal atau dalam bentuk joki, begitu pula dengan membocorkan kunci jawaban kepada siswa. Padahal, pelaksanaan ujian Nasional tahun ini, di sinyalir lebih banyak biaya kejujurannya dari pada biaya pelaksanaannya. Biaya kejujuran tersebut di mulai dari proses pembuatan rencana soal, proses percetakan soal, hingga proses pendistribusiannya dari pusat hgg ke sekolah. Walaupun sudah disiapkan sistem yang ketat dalam proses
pencetakan, penggandaan hingga pendistribusian soal yang juga melibatkan aparat kepolisian untuk pengamanannya, namun peluang untuk tidak jujur masih terbuka, makanya masih sering di indikasikan adanya praktek jual beli soal maupun kunci jawaban. Padahal, bangsa kita sejujurnya membutuhkan cikal bakal pemimpin yang jujur, dan dimasa remaja usia sekolah adalah masamasa terbaik untuk menanamkan prilaku jujur kepada mereka. Manusia yang jujur akan lebih prioritas dalam berbagai kebutuhan dibandingkan manusia yang sering dusta, menipu dan berbohong. Al qur’an juga mengisyaratkan, bahwa orang-orang yang akan lulus ujian Allah adalah mereka yang senan-
tiasa bersabar. Tentu saja dapat dimaknai bagi siapapun yang berkepentingan dalam perkara ujian siswa, baik penyelenggara (Dinas Pendidikan maupun Kemenag), siswa dan orang tua, harus menerima setiap hasil ujian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bahkan jika hasil ujian juga positif, kiranya siswa hendaknya tidak larut dengan euforia kelulusan tersebut, apalagi memaknainya dengan aksi coret-coret baju. Yakinlah bahwa tindakan tersebut dapat dikategorikan perbuatan mubazir, foya-foya. Bayangkan di daerah-daerah terpencil atau siswa miskin di daerah kumuh, yang sulit mendapatkan baju sekolah yang layak, tentu mereka akan menangis menyaksikan aksi corat-coret tersebut.
Alahkah indahnya, jika siswa yang dinyatakan lulus UN, secara kekeluargaan melakukan aksi bagibagi seragam kepada adik kelasnya, atau melakukan anjang sana ke panti asuhan atau daerah miskin untuk membagikan pakaian seragamnya, sehingga pakaian bekas tersebut, masih bisa dimanfaatkan bertahun-tahun kemudian. Penanaman nilai-nilai kemanusiaan kiranya mesti terus dikembangkan dalam dunia pendidikan, dalam upaya mewujudkan generasi berkarakter. Mari kita persiapkan generasi mendatang yang lebih berkualitas melalui pengelolaan dunia pendidikan dengan mengedepankan prinsip kejujuran dan berkarakter mulia.
53
Selamat & Sukses Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional ke XXV di Batam Kep. Riau (4 s/d 14 Juni 2014)
Semoga Meraih Prestasi terbaik untuk Sumatera Barat
KELUARGA BESAR KANTOR kementerian agama Kota Padang Mengucapkan Turut Berduka Cita Atas Berpulangnya ke Rahmatullah
Mazidah Umar (90 tahun)
Ibunda dari Dra. Rifdawati, M.Pd (Kepala MTsN Koto Tangah Padang) Meninggal di Perumnas Belimbing Padang Pada hari Selasa 30 April 2014 dan dikebumikan di Asam Kumbang Kec. Bayang, Pesisir Selatan
Semoga Amal Ibadahnya di terima disisi AllahSWT, Dan bagi keluarga yang di tinggalkan diberikan ketabahan Iman, Amin. Tertanda
Kakankemenag
Kasubbag TU
H. YETRIZAL KHATIB
H. IRWAN, M.AG 54
Bidik Lensa
Kakanwil Drs H Syahrul Wirda MM meninjau lokasi Pembangunan Asrama Siswa MAN Koto Baru Solok. FEN
Foto bersama usai penyerahan kunci dinas kepada KUA dan Penyuluh Agama Fungsional Teladan Tingkat Kota Pariaman oleh Kakanwil Sumbar H.Syahrul Wirda didampingi oleh Walikota Pariaman, Kakankemenag dan Kasubbag TU
Wabup Dharmasraya, H. Syafruddin R bersama Kakan Kemenag dan Pengurus BAZ saat Raker BAZ Dharmasraya (Suhardi)
Kakankemenag Drs H Kardinal N MM memberikan cendera mata pada Ahmad Bin As S Ag yang memasuki masa pensiun. FENDI
Kabag TU Kanwil Sumbar H. Bustari didampingi Kakankemenag H. Salman saat menghadiri Pembinaan Administrasi dan SDM
Kakanwil Kemenag didampingi Kabid berfoto bersama Majelis Taklim Alang Laweh Kota Padang usai Shooting Indahnya Islam dengan Padang TV (Rina)
Tim Volly Kanwil yang dipimpin Kakanwil Kemenag dan Tim Volly Kemenag Tanah Datar berpose sebelum melakukan pertandingan persahabatan (Ulil)
Ketua DWP Kanwil Kemenag Hj. Syamsidar beserta pengurus dan guru RA Ikhlas berpose sebelum peresmian Gedung RA (Rina)
56