Nama : Susi Susanti NPM : 21208451
Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011
Latar Belakang Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lainnya seperti informasi industri, kondisi perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya dalam hal untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari berbagai macam rasio dan diperlukan perbandingan dengan perusahaan lain yang sering kali sulit untuk didapat. Selama ini pegukuran kinerja manajerial jarang menggunakan pendekatan perhitungan nilai tambah terhadap biaya modal yang ditanamkan.
Ukuran yang dicapai dalam menilai kinerja perusahaan sangatlah bermacam – macam dan berbeda-beda dari satu industri ke industri lainnya tergantung pada aktivitas pokok perusahaan seperti produksi, keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, dan banyak lagi kegiatan lainnya. Rasio keuangan Profitabilitas yang diantaranya adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Return on Sales (ROS) dalam analisa keuangan mempunyai arti yang sangat penting sebagai salah satu teknik analisa keuangan yang bersifat menyeluruh. Untuk melengkapi cara pengukuran kinerja perusahaan yang ada, selama beberapa tahun terakhir telah berkembang suatu pendekatan baru dalam mengukur kinerja perusahaan yang dikenal dengan pendekatan nilai tambah ekonomis (Economic Value Added) atau lebih dikenal dengan sebutan EVA.
Secara umum Rasio Profitabilitas dan EVA merupakan cara yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. EVA digunakan untuk menilai kinerja operasional, karena secara fair juga mempertimbangkan required rate of return yang dituntut oleh para investor dan kreditor. Berkaitan dengan EVA sebagai alat ukur kinerja yang juga mempertimbangkan harapan para investor terhadap investasi yang dilakukan, maka EVA mengidentifikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik perusahaan.
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat diambil suatu masalah yang dianggap penting untuk diangkat penulis yaitu Bagaimana kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Rasio Profitabilitas (ROA/ROE/ROS) dan Economic Value Added (EVA)?
Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis akan membatasi masalah yang akan dibahas berdasarkan Rasio Profitabilitas (ROA, ROE, dan ROS) dan metode EVA tahun 2008 – 2011 pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah Menganalisis kinerja keuangan perusahaan berdasarkan Rasio Profitabilitas (ROA/ROE/ROS) dan Economic Value Added (EVA).
Pembahasan Hasil Perhitungan Rasio Profitabilitas ( Nilai Dalam Persen ) Perhitungan
2008
2009
2010
2011
ROA
0,02613
0,0514
0,06246
0,09363
ROE
0,00347
0,00697
0,00992
0,01686
ROS
0,02666
0,05551
0,07689
0,11068
Dari table diatas dapat dilihat bahwa ROA ( Return on Asset ) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sejak tahun 2008 – 2011 selalu mengalami peningkatan. ROA pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar Rp 0,02613 menjadi Rp 0,05140. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 0,06246. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 0,09363. Dari table diatas dapat dilihat bahwa ROE ( Return on Equity ) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sejak tahun 2008 – 2011 selalu mengalami peningkatan. ROE, pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar Rp 0,00347 menjadi Rp 0,00697. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 0,07689. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp 0.11068. Dari table diatas dapat dilihat bahwa ROS ( Return on Sales ) PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk sejak tahun 2008 – 2011 selalu mengalami peningkatan. ROS, pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp 0,02885. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp 0,02138. Dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali sebesar Rp 0,03379.
Hasil Perhitungan Weight Average Cost Of Capital (WACC) ( Nilai Dalam Persen ) Perhitungan
2008
2009
2010
2011
Tingkat modal
66,76%
61,63 %
47,43 %
41,01%
Cost of debt
4,38 %
6,19 %
5,23 %
4,26 %
Tingkat pajak
30,83 %
29,70 %
27,57 %
22,99 %
Cost of equity
30,83 %
0,42 %
0,30 %
0,29 %
Tingkat modal
33,24 %
38,37 %
52,57 %
58,99%
2,30%
2,85 %
1,95 %
1,51 %
WACC
Tingkat modal pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar Rp 66,76 % menjadi 61,63 %. Pada tahun 2010 Tingkat Modal mengalami penurunan sebesar 47,43 %. Pada tahun 2011 Tingkat Modal mengalami penurunan sebesar 41,01 %. Cost of Debt pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar 4,38 % menjadi 6,19 %. Pada tahun 2010 Cost of Debt mengalami penurunan sebesar 5,23 %. Pada tahun 2011 Cost of Debt mengalami penurunan sebesar 4,26 %. Tingkat Pajak pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar 30,83 % menjadi 29,70 %. Pada tahun 2010 Tingkat Pajak mengalami penurunan sebesar 27,57 %. Pada tahun 2011 Tingkat Pajak mengalami penurunan sebesar 22,99 %.
Cost of Equity pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun 2008 sebesar 0,83 % menjadi 0,42 %. Pada tahun 2010 Cost of Equity mengalami penurunan sebesar 0,30 %. Pada tahun 2011 Cost of Equity mengalami penurunan sebesar 0,29 %. Tingkat Modal dari Ekuitas pada tahun 2009 mengalami peningkatan dari tahun 2008 sebesar 33,22 % menjadi 38,37 %. Pada tahun 2010 Tingkat Modal dari Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 52,57 %. Pada tahun 2011 Tingkat Modal dari Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 58,99 %. Weighted Average Cost of Capital (WACC) pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,30 % menjadi 2,85 %. Pada tahun 2010 Weighted Average Cost of Capital mengalami penurunan sebesar 1,95 %. Pada tahun 2011 Weighted Average Cost of Capital mengalami penurunan sebesar 1,510 %.
Hasil Perhitungan Economic Value Added (EVA) (Nilai dalam jutaan rupiah) Perhitungan
2008
2009
2010
2011
NOPAT
2.191.951
3.617.125
4.124.556
5.953.485
Invested Capital
28.001.352
31.082.106
36.466.280
40.127.765
Rata-Rata 3.971.779 33.919.376
WACC
2,30%
2,85%
1,95%
1,51% 2,15%
Capital Charges
644.070,6
884.475,5
711.690,5
607.413,9 711.912,63
EVA
1.547.880,4
2.732.649,5
3.412.865,5
5.346.071,1 3.259.866,63
NOPAT, pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp 1.425.174 dari tahun 2008 sebesar Rp 2.191.951 menjadi Rp 3.617.125. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih pada tahun 2009. Penjualan mengalami penurunan sedangkan beban usaha mengalami peningkatan. Peningkatan NOPAT berlanjut pada tahun 2010 sebesar Rp 507.431 dari tahun 2009 sebesar Rp 3.617.125 menjadi Rp 4.124.556. Pada tahun 2011 NOPAT mengalami peningkatan sebesar Rp 1.828.929 dari tahun 2010 sebesar Rp 4.124.556 menjadi Rp 5.953.485. Hal ini disebabkan karena meningkatnya laba bersih. Peningkatan ini disebabkan juga karena beban pokok penjualan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Invested Capital pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar Rp 3.080.754 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Invested Capital mengalami peningkatan sebesar Rp 5.384.174 dari tahun 2009. pada tahun 2011 Invested Capital mengalami peningkatan sebesar Rp 3.661.485 dari tahun 2010.
Weighted Average Cost of Capital (WACC) pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,30 % menjadi 2,85 %. Pada tahun 2010 Weighted Average Cost of Capital mengalami penurunan sebesar 1,95 %. Pada tahun 2011 Weighted Average Cost of Capital mengalami penurunan sebesar 1,51 %. Capital Charges merupakan komponen pengurang NOPAT dari hasil perkalian WACC dengan modal yang diinvestasikan. Pada tahun 2009 Capital Charges mengalami peningkatan sebesar Rp 240.404,9. Pada tahun 2010 Capital Charges mengalami penurunan sebesar Rp 172.785. Pada tahun 2011 Capital Charges mengalami penurunan sebesar Rp 104.276,6.
Dapat dilihat bahwa nilai EVA mengalami peningkatan hampir setiap tahun. Nilai tertinggi EVA dari 4 tahun terakhir yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp 5.346.071,1. Sedangkan nilai terendah EVA dari 4 tahun terakhir yaitu pada tahun 2008 sebesar Rp 1.548110,4. Hal ini dapat dilihat diimana pada periode 2008 – 2011 nilai EVA terus mengalami peningkatan sehingga dapat dinyatakan telah terjadi proses nilai tambah ekonomis pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Kesimpulan Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada bagian pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan tentang Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011 yang menunjukkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan Rasio Profitabilitas bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk telah menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi yang berarti perusahaan tersebut telah memiliki kinerja keuangan terbaik. Hal ini dapat dibuktikan oleh profitabilitas perusahaan yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun selama periode pengamatan (2008-2011). Dan berdasarkan Economic Value Added (EVA) bahwa PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk telah menghasikan EVA yang positif yang berarti perusahaan telah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan manajemen mampu menyelaraskan kepentingan antara investor dan manajemen terhadap resiko. Hal ini dapat dilihat dari setiap tahunnya EVA mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk meningkatkan EVA adalah dengan cara meningkatkan NOPAT tanpa menambah modal secara berlebih dan beroperasi dengan lebih efisien.
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukaan diatas, maka penulis mempunyai kesimpulan untuk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yaitu sebagai berikut : 1. Perusahaan dalam menjalankan usahanya hendaknya selalu memperhatikan aspek fundamental perusahaan terutama yang menyangkut profitabilitas, karena aspek profitabilitas ini selain memberikan daya tarik bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada didalam proses operasional perusahaan.
2. Meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya untuk meningkatkan NOPAT tanpa menambah modal dan Mengambil semua investasi yang peningkatan NOPAT nya lebih besar daripada peningkatan Capital Charges sehingga nilai EVA yang dihasilkan dapat mengalami kenaikan.