ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS
Nama NPM Kelas
: Martha Romadoni : 16209473 : 3EA13
LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan lembaga keuangan bukan bank yang memiliki jasa menyalurkan uang kepada masyarakat maka penulis tertarik untuk meneliti dan untuk mengetahui kinerja keuangan PT Pegadaian. Tbk di tinjau dari likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas guna mengetahui kemampuan jangka pendek perusahaan dan kemampuan jangka panjang perusahaan serta kemampuan mencari laba perusahaan.
RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kinerja keuangan PT Pegadaian berdasarkan Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas.
TUJUAN PENULISAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja keuangan PT Pegadaian Tbk berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.
METODELOGI PENELITIAN Objek penelitian : Penelitian ini dilakukan pada Kantor pusat Pegadaian yang berlokasi pada Jl. Kramat Raya 162, Jakarta Pusat. Perolehan data : Data Primer Data sekunder Kategori penelitian : Rasio Likuiditas Rasio Solvabilitas Rasio Profitabilitas
OUTPUT LIKUIDITAS 1. Current ratio dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan dengan selisih sebesar 1,564% dari semula 156,790% menjadi 155,226%. Dimana rasionya semakin menurun pada tahun 2010 menjadi 141,723%. 2. Cash ratio dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan dengan selisih sebesar 0,519% dari semula 3,241% menjadi 2,722% dan pada tahun 2010 juga mengalami penurunan lagi menjadi 2,579%. 3. Quick ratio dari tahun 2008 ke 2009 mengalami penurunan dengan selisih sebesar 1,457% dari semula 156,453 menjadi 154,996. Dan pada tahun 2010 juga mengalami penurunan lagi menjadi 141,369%. Dapat diambil kesimpulan bahwa menurunnya rasio likuiditas dapat menpengaruhi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini terlihat dari menurunnya ketiga rasio yaitu current ratio, cash ratio dan quick ratio yang menjadi indikator dalam rasio likuiditas.
OUTPUT SOLVABILITAS 1. Total debt to equity ratio tahun 2008 yaitu 454,119% ke tahun 2009 sebesar 524,521%. Sedangkan tahun 2010 menpunyai rasio sebesar 515,345. Hal ini perlu diwaspadai para investor terkait besarnya rasio tersebut diatas 100% yang mengindikasikan bahwa jumlah hutang lebih besar dari modal sendiri. 2. Total debt to assets ratio tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Ini berarti total aktiva tidak bisa menjadi jaminan yang kuat kepada hutang. Yang terlihat dari rasio secara berurut dari tahun 2008 sampai 2010 adalah 81,953%, 83,987% dan 82,748%. 3. Equity to total assets ratio dari tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan rasio dengan selisih sebesar 2,034% dari semula 18,046 menjadi 16,012%. Dan pada tahun 2010 terjadi penurunan yaitu sebesar 16,251. Hal ini menandakan bahwa banyaknya pinjaman yang diterima untuk menbiayai aset perusahaan. Dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat solvabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup tinggi terlihat dari besarnya rasio total hutang terhadap total aktiva (Total debt to equity ratio ) yang besarnya diatas 100%.
OUTPUT PROFITABILITAS 1.
2.
3.
Net Profit Margin ratio tahun 2008 yaitu 21,441% dan pada tahun 2009 mengalami penurunan rasio dengan selisih 1.572% menjadi 19,869% sedang pada tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar 2,067% menjadi 21,936%. Return on Assets (ROA) tahun 2008 yaitu 5,833% dan mengalami penurunan rasio pada tahun 2009 dengan selisih 0,801% dari 5,032% dan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 5,818%. Return on Equity (ROE) tahun 2008 yaitu sebesar 32,232% dan mengalami penurunan dengan selisih 0,892% menjadi 31,431% dan untuk tahun 2010 mengalami kenaikan yaitu sebesar 35,792%.
Dapat diambil kesimpulan bahwa laba bersih dapat mengembalikan total aktiva yang berakibat menambahnya pemasukan pada tahun berikutnya .
KESIMPULAN 1. Ditinjau dari sudut likuiditas dari tahun 2008 s/d 2010 selalu mengalami penurunan rasio, maka Rasio likuiditas pada perusahaan dapat dikatakan likuid dikarenakan aktiva lancar, kas yang dimiliki dapat menjamin utang lancarnya , walaupun mengalami penurunan rasio. 2. Dilihat dari Solvabilitas ternyata PT Pegadaian Tbk termasuk dalam perusahaan yang insolvabe karena dapat dilihat dari kedua indikatornya yaitu total debt to total equity ratio dan equity to total assets ratio. 3. Dilihat dari Profitabilitas ternyata pada PT Pegadaian Tbk pada umumnya dapat dikatakan profitable karena laba yang dihasilkan pada umumnya mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun.
SARAN 1. Untuk meningkatkan tingkat likuiditas, perusahaan sebaiknya mengurangi jumlah hutang jangka panjang dan meningkatkan aktiva. 2. Rasio solvabilitas dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan jumlah penghasilkan tanpa diikuti kenaikan biaya-biaya. Karena jika perusahaan tidak dapat menggunakan modalnya secara efisien maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam melunasi hutang-hutangnya 3. Penilaian kinerja keuangan pada PT Pegadaian Tbk umumnya menggunakan pertimbangan secara kuantitatif akan tetapi juga diperlukan pertimbangan secara kualitatif agar menperoleh hasil yang optimal.