Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM : 14122059 1. Jelaskan pengertian konflik dan cara pandang konflik 2. Jelaskan jenis, sebab, dan proses terjadinya konflik 3. Jelaskan hubungan konflik dan kinerja di perusahaan anda 4. Jelaskan bagaimana cara bernegosiasi dan perundingan dalam memecahkan masalah dalam ilmu perilaku organisasional 5. Bagaimana cara mengelola konflik dengan baik Jawaban: 1. Pengertian Konflik: Menurut Nardjana (1994) Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu. Menurut Killman dan Thomas (1978), Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4) Pendapat lain mengatakan bahwa konflik adalah
: Proses yang bermula ketika satu pihak
menganggap pihak lain secara negatif dan akan mempengaruhi sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama. Pandangan tentang konflik: •
Pandangan Tradisional/lama (1930 – 1940 an)
Berkeyakinan bahwa semua konflik
membahayakan dan harus dihindari. Artinya : Konflik harus dihindari karena menggangu organisasi dan menghalangi pencapaian tujuan organisasi secara maksimal. Pada prinsipnya konflik yang terjadi tersebut dikarenakan kesalahan – kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi . Tugas manajemen adalah menghilangkan konfllik karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusankonflik. •
Pandangan Hubungan Manusia (1940 – 1970) Berkeyakinan bahwa konflik merupakan hasil alamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok yang melakukan interaksi. Artinya : Konflik tidak dapat dihindarkan karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan
tingkat konflik yang moderat. Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai – nilai pribadi dsb. Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai tingkatan dan tugas manajemen adalah mengelola berbagai tingkatan konflik dan penyelesaiannya. 2. Jenis-Jenis Konflik •
Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya: a. Konflik dalam diri individu (conflict within the individual)yaitu konflik ini terjadi jika seseorang harus memilih tujuan yang saling bertentangan, atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas kemampuannya. b. Konflik antar-individu (conflict among individuals) yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan kepribadian (personality differences) antara individu yang satu dengan individu yang lain. c. Konflik antara individu dan kelompok (conflict among individuals and groups) yaitu konflik yang terjadi jika individu gagal menyesuaikan diri dengan norma-norma kelompok tempat ia bekerja. d. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization) yaitu konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk mencapainya. e. Konflik antar organisasi (conflict among organizations) yaitu konflik ini terjadi jika tindakan yang dilakukan oleh organisasi menimbulkan dampak negatif bagi organisasi lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya yang sama. f. Konflik antar individu dalam organisasi yang berbeda (conflict among individuals in different organizations) yaitu konflik ini terjadi sebagai akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu organisasi yang berdampak negatif bagi anggota organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer public relations yang menyatakan keberatan atas pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.
•
Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur Organisasi a. Konflik vertikal, Yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang memiliki kedudukan yang tidak sama dalam organisasi. b. Konflik horizontal, yaitu konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki kedudukan yang
sama atau setingkat dalam organisasi. c. Konflik garis-staf yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam organisasi. d. Konflik peran yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban lebih dari satu peran yang saling bertentangan. Sebab Terjadinya Konflik a. Tahap 1, Konflik masih tersembunyi (laten), Yaitu berbagai macam kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak persoalkan oleh organisasi tetapi hal ini belum mengganggu dalam diri individu b. Tahap 2, Konflik yang mendahului (antecedent condition), Yaitu suatu tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum mengganggu dalam diri individu, kelompok atau organisasi secara keseluruhan. Misalnya adanya perbedaan tujuan dan nilai, adanya perbedaan peran dsb. c. Tahap 3, Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts), Yaitu konflik yang dapat dilihat dan dapat dirasakan (felt conflict), muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan. d. Tahap 4, Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)Yaitu Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkan. Misalnya individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku. Keterlibatan emosional saat konflik yang menciptakan kecemasan . e. Tahap, Penyelesaian atau tekanan konflik, Yaitu suatu tahap dimana tindakan diambil untuk penyeselesaian.Dalam tahap ini lazimnya ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan. f. Tahap 6, Akibat penyelesaian konflik, Yaitu suatu kondisi dimana apabila konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat maka dapat memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap kedua belah pihak sehingga mempengaruhi produkivitas kerja.(Wijono, 1993, 38-41). 3.
Dalam sebuah perusahaan saya terdapat beberapa departemen. Konflik PASTI terjadi. Yang
biasanya disebabkan oleh perbedaan pendapat. Tapi pada intinya, setiap departemen atau individu selalu menginginkan hal yang terbaik untuk perusahaan. Untuk itulah selalu dilakukan meeting atau review untuk mencari solusi. Sebuah win-win solution. Yang tentu saja itu meningkatkan kinerja dan
kemajuan perusahaan.
4. Cara Bernegosiasi •
Taktik Legitimasi Yaitu suatu cara mempengaruhi target dengan menggunakan kekuasaan, wewenang, kekayaan, dan dukungan secara hukum yang dimiliki oleh negosiator.
•
Taktik Persuasi Rasional Yaitu strategi mempengaruhi target dengan kecerdasan, keahlian, keterampilan, pengalaman, fakta – fakta, data-data maupun informasi, kecakapan berbicara dengan argumentasi yang dapat diterima, dan kemampuan memotivasi dengan kekuatan logika yang dimiliki oleh negosiator.
•
Taktik Pertukaran Yaitu strategi yang digunakan untuk mempengaruhi dengan cara memberikan suatu janji atau imbalan atau balas jasa kepada si target apabila mereka mau menerima dan melaksanakan apa yang diminta oleh negosiator.
•
Taktik Permintaan PersonalYaitu strategi yang dijalankan karena adanya kedekatan secara emosional, pertemanan, hubungan yang baik dan loyalitas target terhadap negosiator selama ini.
•
Taktik Permintaan inspirasional Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara membangkitkan semangat, emosi dan motivasi target melalui cita-cita, komitmen, keinginan dan harapan, harga diri, visi & misi, dan kepercayaan.
•
Taktik konsultasi, yaitu strategi yang dijalankan dengan cara mengajak target untuk ikut serta dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengevaluasian, dan proses dalam pengambilan keputusan
•
Taktik Penekanan, yaitu strategi yang digunakan dengan cara mengancam, memaksa, intimidasi, merintangi atau menghalangi, pemboikotan, permusuhan atau memerangi target apabila tidak mau menyetujui permintaan dari negosiator
•
Taktik Keteladanan, Yaitu strategi dengan cara memberikan contoh yang baik, prilaku yang santun, kearifan yang tinggi dan kharisma yang dimiliki.
5. Cara mengelola Konflik dengan baik •
Menghindar Artinya Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya.
•
Mengakomodasi Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain.
•
Kompetisi Yaitu menggunakan satu metode tertentu jika anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan sesuatu Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting dengan tujuan untuk alasan-alasan keamanan.
•
Kompromi atau Negosiasi Yaitu Masing-masing pihak memberikan dan menawarkan sesuatu pada wakt yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
•
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi Yaitu Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Tetapi dalam hal ini perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.