MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2017 JAKARTA, 18 APRIL 20177
Dr. H. Irianto Lambrie Koordinataor FKRP2RK
OUTLINE I. PENDAHULUAN • FOKUS KONEKTIVITAS II. PRIORITAS REGIONAL • FOKUS ENERGI (Pulau Kalimantan)
III. PENUTUP
I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN SEJARAH SINGKAT FKRP2RK 1.
2.
3.
Pada tahun 1980, akibat adanya riak ketidakpuasan para Gubernur di Kalimantan terhadap perkembangan pembangunan di Pulau Kalimantan, dibentuklah FORUM KERJASAMA PEMBANGUNAN KALIMANTAN, sebagai wadah kerjasama dan membahas usulan bersama agar tercipta sinergisitas program pembangunan di Kalimantan. Koordinator forum dipimpin secara bergiliran di antara empat Gubernur se-Kalimantan dengan durasi 2 tahun Sejak tahun 2007 saat Koordinator Forum kerjasama pembangunan Kalimantan di pimpin Gubernur Kalteng, Forum ini disebut Forum Kerjasama Revitalisasi dan Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK), terdiri dari empat Kelompok Kerja (Pokja), Pokja Tata Ruang & LH, Infrastruktur, Perekonomian, dan Pokja Sumber Daya Manusia. Sejak 4 tahun terakhir, berubah menjadi 5 fokus pembangunan, yaitu Konektivitas, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, Industri dan Pariwisata, Kemaritiman dan Perbatasan, dan pada tahun lalu ditambah satu fokus lagi yaitu SDA dan Lingkungan Hidup Periode Tahun 2017-2018 Koordinator di percayakan kepada Provinsi termuda yaitu Kalimantan Utara
“Geostrategis Kalimantan hingga saat ini belum banyak mendapat perhatian dari Pemerintah dengan membangun konektivitas yang optimal” • Cadangan SDA yang melimpah • Daerah bebas gempa • Sebagai paru-paru dunia • •
Luas wilayah Kalimantan ± 4 kali luas pulau Jawa Di antara Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI I) dan ALKI II
5
•
PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DI KALIMANTAN 2016
KALIMANTAN DALAM ANGKA
6
5 4 JUMLAH PENDUDUK KALIMANTAN 2016
LUAS Wil. PROVINSI DI KALIMANTAN (KM2) TOTAL 544.150 KM2 (TOTAL Pula u Kalimantan : 743.330 Km2)
3
TOTAL 15.269.849 JIWA
2
27%
KALTARA
14%
4%
KALTENG
7%
1
KALTIM
0
17%
KALBAR
26%
3,75
5,01
5,22
0,04 KALTARA KALTIM
KALSEL
KALSEL
24%
28%
22%
31%
KALTIM
KALTARA
4,38
KALSEL
KALTENG KALBAR
KALTENG % PENDUDUK MISKIN PROVINSI DI KALIMANTAN 2016
KALBAR 9 8 7
6 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DI KALIMANTAN 2016
5
10
8,03
4 3
5
5,68
7,5
4,92
4,92
5,51
KALSEL
KALTENG
KALBAR
0 KALTARA
KALTIM
SUMBER : STATISTIK KALIMANTAN 2016
6,24
6,23
2
4,99
5,94
1 0 KALTARA KALTIM
KALSEL
KALTENG KALBAR
Kontribusi PDRB Provinsi di Wilayah Kalimantan Terhadap PDB Tahun 2016 564,69
PDRB Wilayah Kalimantan Tahun 2015 (Rp Trilyun)
137,52
100,15
146,89 11%
Kalimantan Timur dan Utara
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Pada tahun 2016, perekonomian Kalimantan diproyeksi tumbuh membaik yang didukung meningkatnya kinerja sektor industri dan pertanian. Pada sisi permintaan, peningkatan ditopang oleh perbaikan ekspor. Kemudian secara spasial, perbaikan perekonomian Kalimantan pada 2016 diperkirakan akan terjadi di semua daerah. (Kajian Ekonomi Regional, BI, 2015)
Kaltim dan Kaltara
15%
14%
Distribusi PDRB Wilayah Kalimantan 8,2%
Kalsel
60%
Kalteng Kalbar
PERAN WILAYAH/PULAU DALAM PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1978-2015 PULAU
1978
1983
1988
1993
1998
2003
2008
2013
2015
Sumatera
27,6
28,7
24,9
22,8
22,0
22,4
22,9
23,8
22,21
Jawa
50,6
53,8
57,4
58,6
58,0
60,0
57,9
58,0
58,29
Kalimantan
10,2
8,7
8,9
9,2
9,9
8,9
10,4
8,7
8,15
Sulawesi
5,5
4,2
4,1
4,1
4,6
4,0
4,3
4,8
5,92
Bali dan Nusa Tenggara
3,1
2,8
3,0
3,3
2,9
2,8
2,5
2,5
3,06
Maluku dan Papua
2,9
1,8
1,7
2,0
2,5
1,8
2,0
2,2
2,37
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015 (http://www.bps.go.id)
Pergeseran peran wilayah Kalimantan dalam pembentukan PDB Nasional mengalami penurunan pada Tahun 2015 menjadi 8,15 persen.
Selama ± 34 tahun, rata-rata kontribusi Kalimantan dalam membentuk PDRB Nasional sebesar 9,4% dan masih belum mampu menggeser posisi Pulau Jawa dan Sumatera dalam pembentukan PDB Nasional Kontribusi wilayah Kalimantan yang tinggi merupakan sumbangan yang didominasi dari ekspoitasi sumber daya alam tak terbarukan (pertambangan dan penggalian) industri pengolahan khususnya berbasiskan migas
Slide - 8
SUMBER : BAPPENAS 2017
MEMPERHATIKAN TARGET PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN YANG DI CANANGKAN RKP 2018, MAKA • •
• •
PEMERINTAH PROVINSI SE KALIMANTAN MENYATAKAN SIAP MENDUKUNG DAN MEWUJUDKAN TARGET TERSEBUT WUJUD DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SE KALIMANTAN SALAH SATUNYA ADALAH DENGAN MENGINTEGRASIKAN USULAN PROGRAM PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN MENJADI 2 FOKUS PRIORITAS REGIONAL YAITU FOKUS INFRASTRUKTUR KONEKTIVITAS DAN PEMBERDAYAAN ENERGI TERBARUKAN. 2 FOKUS PRIORITAS REGIONAL TERSEBUT MERUPAKAN PELUANG DAN TANTANGAN KLASIK DALAM MEWUJUDKAN TARGET-TARGET PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN. 2 FOKUS TERSEBUT AKAN DIKAWAL KESINAMBUNGANNYA SELAMA 2 TAHUN
HUBUNGAN PRIORITAS NASIONAL DENGAN FOKUS PRIORITAS REGIONAL KALIMANTAN
FOKUS PRIORITAS REGIONAL PULAU KALIMANTAN (20182019) KEBIJAKAN DAN PENDEKATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN
1.
TEMATIK : PEMBANGUNAN di Pulau Kalimantan melalui Percepatan Pembangunan Infrastruktur Konektivitas dan Energi
2.
HOLISTIK : konektivitas TERSAMBUNG dari sebatik hingga Entikong dan Energi DINIKMATI oleh seluruh rakyat Kalimantan
3.
INTEGRATIF : DI dukung melalui pendanaan Kabupaten, Provinsi dan Nasional sesuai kewenangan
4.
SPASIAL : direncanakan sesuai kebutuhan keruangan
• FOKUS INFRASTRUKTUR II. PRIORITAS REGIONAL • FOKUS ENERGI (Pulau Kalimantan)
SEBATIK
SAMBAS
KEBERHASILAN PEMBANGUNAN DI PULAU KALIMANTAN SANGAT TERGANTUNG DENGAN TERSAMBUNGNYA KONEKTIVITAS ANTAR DAERAH, FOKUS UTAMA ADALAH MENYAMBUNGKAN SEBATIK (KALTARA) DENGAN SAMBAS (KALBAR)
POROS UTARA SEPANJANG : 2.004 KM POROS TENGAH SEPANJANG : 1.446 KM POROS SELATAN SEPANJANG : 4.170 KM
Permasalahan UMUM PEMBANGUNAN JALAN di Kalimantan
Konektivitas antar kota dalam provinsi, dan antar provinsi belum tersambung dengan sempurna; Pembangunan jalan terkendala dengan KONDISI GEOGRAFIS dan alasan lainya; Ketersediaan dana untuk membangun jalan 14
Permasalahan KHUSUS Pembangunan Jalan di Kalimantan 1. Curah hujan di Kalimantan sangat tinggi, sehingga mempengaruhi stabilitas tanah yang mengakibatkan JALAN longsor dan mengganggu aktivitas perekonomian 2. Perbaikan jalan tidak dapat segera diperbaiki bila terjadi kasus longsor di pedalaman. 15
USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2018, FOKUS INFRASTRUKTUR
1.
2.
2 Sebatik Nunukan
1
Peningkatan Pelabuhan Ferry di Sebatik dan Nunukan dengan estimasi pembiayaan masingmasing Rp. 5 Milyar Jembatan Nunukan – Tinabasan dan Simenggaris Panjang 6 Km dan lebar 12 Meter, Tahap Pertama dengan estimasi pembiayaan Rp. 50 M
PULAU TINABASAN MERUPAKAN SALAH SATU DARI 12 TITIK GELAR PASUKAN TNI DI KALTARA
1.
Pembangunan Lintas Selatan Ruas Penajam – Balikpapan / Akses Jembatan Pulau Balang 45,93 Km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 546 Milyar (kondisi belum tersambung)
Balikpapan Penajam
Keterangan: Pembangunan Jembatan Pulau Balang telah dibiayai oleh APBD Prov. Kaltim (Bentang Pendek) & APBN (Bentang Panjang)
1.
2.
1.
2.
Dana APBD yang sudah di keluarkan untuk mendukung terwujudnya jembatan ini adalah 310 M melalui pembiayaan TA 2016, 2017 Jembatan tidak dapat dibangun bila tidak ada persetujuan dari KOMISI JEMBATAN BENTANG PANJANG
Pembangunan Jembatan penghubung Pulau Laut dengan Daratan Kalimantan di Kabupatan Tanahbumbu dan Kabupaten Kotabaru, dengan estimasi pembiayaan Rp. 3,5 T Pembangunan Jembatan Panda trase Tabukan – Dadahup, dengan estimasi pembiayaan Rp. 350 M
1.
Pembangunan Ruas Jalan batas KalbarTumbang Sanamang Tumbang Hiran – Tumbang Samba sepanjang 203 KM dan sepanjang 168 KM missing link, (belum tembus) dengan estimasi pembiayaan Rp. 389 M
Nanga Pinoh
Tumbang Sanamang
1.
Pembangunan Jalan Trans Kalimantan Lintas Tengah Ruas Nanga Pinoh-Batas Kalteng 100 km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 130 M.
1.
Pembangunan Jalan pararel perbatasan ruas Ng Erak-Batas Kaltim 105 km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 136,5 M
1.
Pembangunan Jalan Segmen Batas Kalbar Tiong Ohang - Long Pahangai – Long Boh sepanjang 224 Km, dengan estimasi pembiayaan Rp. 332 Milyar (belum tersambung)
2.
Pembangunan Jalan Tering – Long Bagun – Long Pahangai 261 Km serta Jembatan Sei Rata RP. 230 Milyar (belum tersambung)
Mahak baru
Long Apari
Long Pahangai
Tering/Kutai Barat
Segmen Tering – Long bagun – Long Pahangai di bangun agar pembangunan jalan perbatasan dapat mendukung dan mempunyai daya ungkit terhadap Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Mahulu dan sekitarnya
Malinau 1.
LANGAP
KEMUAT
PUJUNGAN
LONG NAWANG
Mahak baru
2.
Segmen langap Long Kemuat sepanjang 24,38 Km (missing Link) estimasi biaya Rp. 31,7 M Long Nawang – Long Pujungan sepanjang 123,08 Km, (missing link) estimasi biaya Rp. 160 M
1.
2.
Binuang Malinau
3.
4. Di Long Midang, krayan, terdapat 1 titik lokasi Gelar Pasukan TNI
5.
Segmen Malinau Binuang merupakan segmen PENENTU, bagi terbukanya Isolasi Masyarakat Krayan dengan dunia Luar Selama ini masyarakat perbatasan berhubungan dengan dunia luar menggunakan angkutan udara, sehingga berdampak pada tingginya biaya hidup di Krayan Segmen ini 173 Km merupakan jalan tanah, dan 20 Km sudah beraspal Banyak sungai namun belum ada Jembatan Estimasi Pembiayaan Rp. 224,9 M
1. - Terminal A Singkawang (50 M)
Tanjung selor Type A (50 M)
- Terminal barang Eksport – Import (100 M)
Samarinda Type A (50 M)
2. Banjarmasin, Type A (50 M)
Tanjung Selor sebagai Ibukota Provinsi Kaltara belum memiliki Terminal. Terminal ini sangat bermanfaat saat jalan Transkalimantan sudah terhubung dan berfungsi, terutama arus penumpang dari Sebatik menuju samarinda dan Balikpapan. Estimasi pembiayaan pembangunan Rp. 50 Milyar Samarinda saat ini memiliki terminal yang belum representatif untuk meningkatkan layanan, Estimasi pembiayaan pembangunan Rp. 50 Milyar
1. Pidada, Kaltara
Deep Sea Port KIJING/Dermaga Penunjang, KALBAR
2.
3.
Deep Sea Port Mekar Putih, Kalsel
Kaltim 1. Pelabuhan General Kargo Maloy 2. Pelabuhan General Kargo Kariangau dan Palaran
Seluruh pelabuhan di Pulau Kalimantan merupakan perwujudan dari Program Tol Laut. Posisi pelabuhan tersebut berada pada ALKI 1 dan ALKI II Masing2 estimasi pembiayaan adalah sbb : Pidada : Rp. 50 M Maloy : Rp. 248 Milyar Palaran & Kariangau Rp. 100 Milyar Mekar Putih : Rp. 350 M Kijing : Rp. 50 M
Pengembangan Bandara 1. Juwata 2. Tanjung Harapan 3. Nunukan
KALBAR : 1. Pembangunan Bandara Singkawang. (25 M) 2. Pembangunan Bandara Sukadana (25 M)
Pembangunan Bandara Samarinda Baru (Apron 300x 123) RP. 95 Milyar
Peningkatan Bandara Tjilik Riwut 25 M
Peningkatan Bandara Syamsudin Noor (25 M)
KALTIM: 1. Jalur Kereta Api Samarinda – Bontang – Sangatta (145,475 Km 2. Jalur Kereta Api Balikpapan – Samarinda 12 (89,228 km 3. Jalur kereta Api Tanjung (Kalsel) – Tanah Grogot – Balikpapan (233,781 Km
KALBAR : 1. Pemb. Jalur Kereta Apii Ruas PontianakMempawah-Singkawang-Sambas-Aruk 2. Pembangunan Jalur Kereta Api ruas Pontianak-Landak-Sanggau
11
1
13
3 2
4 KALTENG 1. Pembangunan Jalur Kereta Api Puruk Cahu - Batanjung 425 km. 2. Pembangunan Jalur Kereta Api Palangkaraya-Pulang Pisang-Kuala Kapuas-Marabahan-Banjarmasin 3. Pembangunan Jalur Kereta Api Palangkaraya-Nanga Bulik
10
15
20 18 19 5
16 7
6
KALSEL:14 9 1. Pemb. Jalur KA ruas Tanjung – Tanah Grogot – Balikpapan 2. Pembangunan Jalur KA ruas Tanjung – 8 Banjarmasin` 3. Pembangunan Jalur KA ruas Banjarmasin – Pelaihari – Batakan & Pelaihari– Batulicin – Tanah Grogot / Batanjung 4. 17 Pembangunan Jalur KA ruasPalangkaraya – Banjarmasin
PROYEK STRATEGIS NASIONAL, PROGRAM PRIORITAS PRESIDEN DAN KEGIATAN STRATEGIS LAINNYA DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 29
PERMASALAHAN PERCEPATAN PENYELESAIAN INFRASTRUKTUR 1. Jalan Trans Kalimantan Lintas Selatan • •
•
Terhubungnya jalan Trans Kalimantan sudah lama didambakan oleh masyarakat pedalaman se kalimantan Ke 5 provinsi tersebut belum bisa terhubung saat ini lewat darat, karena masih ada jalan dengan kondisi tanah (belum dibangun) Jalan ini diharapkan bisa membuka keterisolasian masing-masing provinsi dan sebagai pendongkrak ekonomi masyarakat
2. Jalan Trans Kalimantan Lintas Utara (Pararel Perbatasan)
Jalan Kalimantan Lintas Utara ini , pararel dan jalan akses perbatasan Malaysia, kondisi saat ini juga belum bisa tembus (Missing Link), masih terdapat jalan tanah (belum dibangun), dipararel Kalimantan Barat ± 320 km, di pararel Kaltim ± 163,6 km, dipararel Kaltara ± 320,5 Km. maupun akses jalan ke jalan paralel perbatasan Jalan ini diharapkan juga dapat membuka keterisolasian masyarakat perbatasan, dan menjadi penunjang pusat pertumbuhan ekonomi baru, sehingga diharapkan dapat meminimalkan kesenjangan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia yang juga berdampak terhadap aspek sopsial dan keamanan. Guna mempercepat Pembangunan Jalan baik paralel maupun akses Perbatasan, diusulkan / diharapkan Inpres No. 6 Tahun 2015 dapat diiringi dengan Pembiayaan Pembangunan Daerah Perbatasan Dengan dibiayainya pembangunan jalan pararel perbatasan menggunakan dana reguler (dana untuk penanganan jalan nasional) hal ini berdampak pada berkurangnya biaya untuk pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan yang bersatatus nasional.
Lanjutan permasalahan 3. Belum diberikannya ijin pinjam pakai kawasan hutan lindung untuk terhubungnya Jalan Trans Kalimantan Lintas Tengah dan Lintas Utara; 4. Belum tersedianya kapasitas daya mampu jalan sebesar 12 Ton serta kualitas dan lebar jalan diatas 6 meter untuk mendukung transportasi logistik secara optimal; 5. Belum optimalnya dukungan pembangunan, pelabuhan laut dan udara untuk peningkatan ekonomi sesuai dengan Rencana Induk; 6. Belum tersedianya terminal Tipe A untuk peningkatan pelayanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) ibukota Provinsi di Kalimantan ; 7. Lambatnya pembangunan rel kereta api di wilayah Pulau Kalimantan; 8. Belum adanya Masterplan/konsep ruang sebagai dasar untuk sinkronisasai dan pembangunan sapras di kawasan perbatasan. 9. Penyelesaian pembangunan PLBN belum diiringi dengan pembangunan sapras untuk mewujudkan pusat/kawasan pertumbuhan ekonomi baru dikawasan perbatasan yang menjadi tugas dan kewenangan Kementerian/Lembaga terkait ssesuai INPRES Nomor : 6 Tahun 2015 Ttg Percepatan Pembangunan 7 (Tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu Dan Sarana Prasarana Penunjang Di Kawasan Perbatasan
1. 2.
KALIMANTAN KAYA POTENSI ENERGI TERBAHARUKAN, TAPI MASIH JUGA MENGALAMI KRISIS LISTRIK. RATUSAN TAHUN AIR MENGALIR KE LAUT, TANPA TERPIKIRKAN MEMANFAATKAN ENERGI YANG TERSIMPAN DIDALAMNYA
Permasalahan UMUM Pengembangan Energi di Kalimantan
Laju pertumbuhan KONSUMSI ENERGI yang sangat tinggi; tetapi belum diiringi dengan PENYEDIAAN sumber energi alternatif; Pemerataan Infrastruktur di bidang energi masih terbatas dikarenakan KONDISI GEOGRAFIS dan alasan lainya; Akses terhadap energi BELUM MERATA; Sebagian besar teknologi energi masih belum dikuasai baik dalam bentuk perangkat keras maupun lunak 33
Permasalahan KHUSUS Pengembangan Energi di Kalimantan 1. Pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya (interkoneksi seKalimantan), 2. Belum dikembangkan dan dimanfaatkannya energi baru dan terbarukan di Kalimantan: biomassa, angin, mikrohidro, uranium, biodisel, dan bioetanol. 34
KONDISI EKSISTING DAN KEBUTUHAN KELISTRIKAN DI KALIMANTAN Provinsi
Eksisting Pembangkit
Transmisi
Kebutuhan Pembangkit
Transmisi
Kelebihan/Kekurangan Pembangkit
Transmisi
Kalteng
272 MW
1.069,48 km
1.160 MW
2.370 km
-888 MW
-1.300,52
Kalbar
485 MW
282 km
768 MW
742 km
+224 MW
-460 km
Kalsel
769 MW
1.091,98 km
1.156 MW
454 km
-387 MW
+637,98 km
Kaltim
757 MW
1.025 km
1.316 MW
2.239 km
-559 MW
-1.214 km
Kaltara
412 MW
416 km
1.133 MW
950 km
-978 MW
-562
USULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2018, FOKUS ENERGI UNTUK MENANGGULANGI KEKURANGAN DAYA SEBESAR : 2.812 MW (BERDASARKAN TABEL DIATAS ) HINGGA TAHUN 2019
USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTA DI PULAU KALIMANTAN 2018
1. 2. 3.
PLTA KAPUAS, KAPASITAS 100 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 50 M
1.
2.
PLTA KAYAN 9000 MW, ESTIMASI BIAYA (Swasta) PLTA SEMBAKUNG 500 MW, (swasta) PLTA MENTARANG 7600 MW, (swasta)
PLTA TABANG, KAPASITAS 200 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 100 M PLTA KELAY, KAPASITAS 55 MW, ESTIMASI BIAYA : Rp. 1, 5 M (DED)
USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTU DI PULAU KALIMANTAN 2018
1.
2.
1.
2.
PLTU MULUT TAMBANG, KAPASITAS 2 x 200 MW, (KBU) PENYELESAIAN PLTU “MANGKRAK’, Malinau 2 x 7 MW Nunukan 2 x 7 MW Tanjung Selor 2 x 7 MW
PLTU KALTIM 2,3 (200 MW) dan KALTIM 4 (200 MW) ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 3.920 M PLTU SANGATA, KAPASITAS 100 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 500 M
USULAN PEPBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTS, PLTD DAN PLTG DI PULAU KALIMANTAN 2018
PLTS TERPUSAT, KAPASITAS 970 kWp, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 145,38 M PLTG BANGKANAI 144 MW
1.
2.
1. PLTG PEAKER, KAPASITAS 50 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 500 m 2. PLTS TERPUSAT, KAPASITAS 20 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 25 M
3.
PLTG SENIPAH, KAPASITAS 35 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 462 M PLTD MAHULU, KAPASITAS 5 MW, ESTIMASI PEMBIAYAAN : RP. 16 M PLTS KOMUNAL 346 KW, DENGAN ESIMASI PEMBIAYAAN 60 M
III. PENUTUP
ASPIRASI PEMERINTAH PROVINSI DI KALIMANTAN • Perlu kebijakan Alokasi khusus untuk pembangunan Wilayah Perbatasan melalui dana khusus perbatasan yang dituangkan dalam PERPRES • Perlu alokasi dana yang sesuai bagi pembangunan JALAN LINTAS Kalimantan yang disesuaikan dengan kebutuhan. • Pemanfaatan SDA EBT melalui pengusulan MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN semata-mata untuk kesejahteran masyarakat Kalimantan yang selama ini terkesan terabaikan, meskipun Kalimantan merupakan salah satu penyumbang pendapatan nasional terbesar • EBT dan pembangunan Trans Kalimantan ini merupakan stimulan dan penggerak Perekonomian Kalimantan untuk masa mendatang • Usulan ini akan KAMI kawal setiap tahunnya, dan tetap kami perjuangkan hingga terwujud, apa yang kami cita-citakan.
KAMI MASYARAKAT KALIMANTAN DENGAN INI MENYATAKAN
SIAP ...... MENDUKUNG.... BILA PULAU KALIMANTAN DINYATAKAN SEBAGAI LETAK IBUKOTA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
DARI SAMBAS SAMPAI SEBATIK BERJAJAR HUTAN HIJAU, GUNUNG DAN SUNGAI SAMBUNG MENYAMBUNG MENJADI SATU ITULAH KALIMANTAN, PULAUKU TERCINTA NAN PERMAI.... KELAK BERSATU DALAM JALINAN TRANS KALIMANTAN