DAFTAR ISI DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN c. BEBERAPA PENGERTIAN. D. RUANG LINGKUP E. DASAR HUKUM
BAB
BAB
II III
1
2 2 4 5
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NIAS A. KONDISI DAERAH B. POTENSI DAERAH STRATEGI DAN KEBIJAKAN
6
6
I
10
...... Mrsr......
v ls |
10 10 B. 18 c. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 18 BIDANG 18 Penataan Organisasi Pemerintah ................ ,,22 Pendapatan Asli Pembinaan hubungan yang serasi dengan Legislatif.,.... 24
A.
I.
1. 2. 3.
.... PEMERINTAHAN Daerah
Daerah
4.
Menjalin Hubungan yang serasi, selaras dan terpadu dengan Semua pihak termasuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara Meningkatkan Peranan dan Fungsi Pengawasan ........ Penertiban Aset Pemerintah Daerah II. BIDANG PEMBANGUNAN 1. Sarana dan Prasarana Perhubungan/Transportasi ........ Pertanian Rakyat Menarik Minat investor dari Dalam dan Luar Negeri....... Mengembangkan Komoditi Unggulan dan berdaya Saing Pembangunan Sektor Pendidikan, pelatihan dan pelayanan Kesehatan Sistim Informasi Pembangunan Daerah ............ il1. BIDANG KEMASYARAKATAN 1. Kerukunan hidup beragama Politik, Budaya, Keamanan dan Ketertiban......... Hubungan dengan Lembaga-lembaga Internasional, Lembaga Agama dan Lembaga Swadya Masyarakat (LSM)...... lv. MATRIK KEGIATAN DAERAH ..".........
5. 6.
2. 3. 4.
5. 6.
2. 3.
BAB
IV
PENUTUP
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006
26 27 28 29 29 31
32 34 35 38 39 39 40
41
43 57
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NIAS
NOMOR :10TAHUN2001 TANGGAL : 30AGUSTUS2001 TENTANG : RENCANA STRATEGI (RENSTRA) DAERAH KABUPATEN
NIAS
TAHUN 2001-2006.
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Dalam rangka penyelenggaraan Otonomi Daerah sebagai impfementasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka kepada Daerah diberi kewenangan yang luas
untuk mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Serangkaian dengan hal tersebut maka dipandang perlu disusun dokumen perencanaan daerah atau Rencana Strategi sebagai Penjabaran Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Program
dan Kegiatan Daerah Kabupaten Nias selama 5 (lima) tahunan, sebagai tindak lanjut pemeberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
Dengan ditetapkannya Rencana Strategi (Renstra)
Daerah
Kabupaten Nias melalui Peraturan Daerah (Perda), maka dengan sendirinya pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun akan terarah pada pencapaian kesejahteraan masyarakat dalam rangka mewujudkan ide Nias yang maju, sekaligus merupakan tolok ukur penilaian kinerja Kepala Daerah be;erta jajarannya dalam rangka mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagaimana yang ditetapkan dalam lnpres Nomor 7 tahun 1999.
Sejalan dengan uraian tersebut di atas maka Rencana Strategi (Renstra) Daerah Kabupaten Nias disusun dengan mempertimbangkan berbagai faktor untuk mengarahkan pada program dan kegiatan Daerah selama
5 (lima) tahun ke depan yang mengacu
pada visi dan misi yang
disampaikan oleh Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Nias masa bakti 2001-2006 pada Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Nias tanggal 9 Pebruari 2001 yang lalu"
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2AU-2046
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Maksud
Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) dimaksudkan untuk menjadi alat kendali dan tolok ukur dalam menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan pencapaian sasaran terhadap tujuatr yang telah ditetapkan, dalam rangka pengendalian keberhasilan pembangunan daerah.
2.
Tujuan
Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) bertujuan untuk mewujudkan adanya keteraturan, keterarahan dan keterpaduan dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebijakan daerah yang diatur melalui Program Pembangunan Daerah (Propeda).
C.
BEBER,APAPENGERTIAN Untuk menyamakan pemahaman tentang beberapa pengertian yang tercantum dalan Rencana Strategi (Renstra) Daerah Kabupaten Nias ini, maka dianggap perlu dijelaskan beberapa pengertian sebagai berikut:
1. 2. 3.
Kabupaten adalah Kabupaten Nias. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Nias.
Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah'
4.
Bupati adalah BuPati Nias.
5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Nias. 6. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Nias. 7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Nias 8. Dinas Daerah adalah Unsur Pelaksana Daerah Kabupaten Nias. g. Otonomi Daerah adalah kewenangan Daerah Otonom untuk mengatur .
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Renstra Daerah Knbupaten Nias Tahun 200]-2006
...;:.::i1::::::;
10. Daerah Otonom selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu, berwenang mengurus dan
mengatur kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Kesatuan Republik
lndonesia. 1
11. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten 12. Kelurahan
adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah
Kabupaten di bawah Kecamatan. 13.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistim Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.
14. R'encana Strategi adalah Rencana Lima Tahunan yang menggambarkan
Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Program dan Kegiatan Daerah. 15.
Visi adalah pandangan jauh ke depan, yang berkaitan dengan arah kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksrs, antisipatif, inovatif serta produktif.
Visi adalah gambaran yang menantang tentang keadaan usaha masa depan berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah. 16.
Misi adalah suatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah sesuai dengan visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan bahwa seluruh aparatur dan pihak yang terkait dapat
memahami tugas dan fungsinya melalui berbagai program untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan pada masa yang akan datang. 17.
Tujuan adalah merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu yang mengandung makna tentang apa yang akan
Renstra Dqerah Kabupoten Nias Tahun 2001-2006
dicapai atau dihasilkan secara nyata oleh Pemerintah Daerah dalam kurun
waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun yang akan datang 18. Indikator adalah penjabaran dari kegiatan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan secara nyata oleh Pemerintah Daerah dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. 19. Kebijakan
pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang *-untuk d'rjadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan Aparatur Pemerintah atau masyarakat agar tereapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya pencapaian Sasaran, tujuan, visi dan misi Pemerintah Daerah 20. Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan
terpadu yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi Pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat, guna mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
21. Kegiatan adalah tindakan nyata datam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh lnstansi Pemerintah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai dengan kebijakan dan program yang telah ditetapkan. Kegiatan dilakukan oleh masyarakat sebagai respon terhadap kebijakan/program yang dikembangkan oleh instansi Pemerintah untuk mencapai Sasaran dan tujuan tersebut.
D. RUANG LINGKUP Untuk mengarahkan cakupan penyajian dan penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Daerah Kabupaten Nias ini maka ruang lingkupnya akan diuraikan dalam sistematika sebagai berikut .
BAB BAB BAB BAB
I II III IV
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM RENCANA STRATEGI PENUTUP
Rensna Dserah Kabupaten Nios Tohun 2001-2006
E. DASAR HUKUM
1. Undang-undang
2.
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintahan Pusat dan Daerah
3.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
, yang bersih dan bebas dari KKN. 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Propenas. 5.
Peraturan Pemerintah Nomor
84 Tahun 2000 tentang
Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah.
7.
' 8.
Peraturan Pemerintah Nomor 151 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pemilihan Kepala Daerah.
lnstruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
9.
Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 131.22-A05 tanggal 19 Maret 2001 tentang Pengangkatan Bupati Nias masa jabatan 2001 -2006.
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 131.22-AOG tanggal 19 Maret 2001 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Nias masa jabatan 2001-2006. 11. Keputusan Bupati Nias Nomor 050/193/l(2001 tentang Pembentukan Tim Penyusun Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006.
Renstra D(Ierah Kabupaten N ias'l'ahun 200 l -2006
BAB
II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NIAS
A. KONDISI
1.
DAERAH
Kabupaten Nias terletak di sebelah Barat Pulau Sumatera yang merupakan wilayah kepulauan dan terpisah dari daratan Pulau Sumatera dengan luas 5.625 km2 atau 7,82
o/o
dari luas wilayah Propinsi Sumatera Utara dengan
batas-batas wilayah sebagai
Utara : Sebelah Selatan : : Sebelah Timur : Sebelah Barat Sebelah
2.
berikut
:
Pulau-pulau Banyak Propinsi Dl. Aceh Pulau-pulau Mentawai Propinsi Sumatera Barat Pulau Mursala Kabupaten TapanuliTengah Samudera Indonesia.
Kondisi topografi daerah ini sebagian besar bergelombang dan berbukitbukit sedang, tanah datar sebagian besar terletak di sebelah Timur, Utara dan Barat Pulau Nias serta sepanjang pantai dan tepi-tepi bagian hilir sungai yang sangat sesuai untuk dikembangkan menjadi areal pertanian Daerah-daerah yang bergelombang pada umumnya ditumbuhi oleh berbagai
jenis tumbuhan dan tanaman pertanian. Jenis tanah di daerah ini bersifat marginal (bermasalah bilamana dilihat dari aspek fisik dan kesuburan tanah)
: alluvial, podsolik
merah dan kuning dan sebagian kecil hidromorfik kelabu, regosol, mediteran merah kuning serta jenis latosolyang menyebar hampir di seluruh Kabupaten Nias. Kabupaten Nias memiliki
yang terdiri atas
sungai-sungai yang sebagian besar mengalir ke sebelah Timur antara lain Sungai Nou, ldanogawo, ldanoi, Mezawa, Susua, ldano Mola, Mezaya dan
Sa'ua, yang mengalir ke sebelah Barat antara lain Sungai No'ou, Oyd; Moro'o, Eho, sedangkan sungai Muzoi, Sowu dan Sawo mengalir ke sebelah
Utara Pulau Nias dengan air tanah yang langka dan dangkal di daerah perbukitan mengikuti posisi memanjangnya Pulau Nias dan rusaknya daerah tangkapannya hujan di hulu sungai.
Ranslrs
l)rcroh
Ktrhupott'tr |\'
tttt l'alrtttt
)Oo
l' )(l(l(t
3.
Kabupaten Nias mengalami 2 (dua) musim yaitu musim kemarau dan musim
hujan dengan rata-rata curah hujan relatif tinggi sekitar 200-250 mm/tahun yang terbagi atas 2 (dua) tipe iklim yaitu wilayah basah (81) di Nias bagian utara sementara wilayah kering ( E1) meliputiwilayah Nias bagian selatan, 4.
Penduduk Kabupaten Nias pada tahun 2000 berjumlah 676.229 jiwa yang terdiri dari 49,30 % laki-laki dan 50,70 % perempuan. Kepadatan penduduk
rata-rata 120 jiwatkm2 dan 145.819 rumah tangga dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 5.
o/o.
Hasil utama daerah ini adalah karet, kelapa, berbagai jenis ikan, babi dan
hasil pertanian lainnya. Khusus mengenai produksi pangan beras sampai saat ini belum,mencapai tingkat swasembada, sehingga kekurangan beras masih harus didatangkan dari luar daerah. 6.
Kabupaten Nias merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara, dan pada akhir Program Jangka Panjang (PJP) tahap I
sektor pariwisata sudah mulai dikembangkan dengan penataan beberapa lokasi wisata yang didukung dengan pengembangan sarana/prasarana lainnya.
T.
Industri yang telah dikembangkan masih terbatas pada industri kecil dan kerajinan rumah tangga.
8.
dan
prasarana perhubungan serta telekomunikasi masih memprihatinkan, sehingga oerlu teru diupayakan peningkatannya sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan Daerah yang semakin
Sarana
berkembang.
L Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Nias pada tahun
1999
menduduki urutan terakhir jika dibandingkan dengan pendapatan perkapita
rata-rata penduduk Propinsi Sumatera Utara yaitu Rp. 2.877.055,43 sedangkan yang tertinggi adalah Kabupaten Labuhan Batu sebesar Rp. 7.968.232,40 dengan rata-rata Propinsi Sumatera Utara sebesar Rp. 4.993.332,83.
Ilanstro Daerah Kahupatcn
litas'l'uhnn
200 l
-]006
f ,{
10. Pemerintah Kabupaten Nias terdiri dari 22 Kecamatan, 651 Desa dan 6 Kelurahan. Berdasarkan hasil survey Bappenas pada tahun 1994 dinyatakan
fiO % Desa/Kelurahan di Kabupaten Nias digolongkan pada kategori desa tertinggal.
B. POTENSI DAERAH
1.
Sumber Daya Manusia
Kabupaten Nias sesungguhnya memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk memberhasilkan pembangunan
di daerah. Selain
karena
penduduk yang bersifat dinamis dan memiliki solidaritas yang tinggi, juga
karena jumlahnya cukup besar dan diharapkan mampu mendukung percepatan pembangunan Daerah apabila dapat diberdayakan dan ditingkatkan kualitasnya Secara optimal. Pada Tahun 2000 jumlah angkatan
Nias tercatat 359.063 orang yang akhir-akhir ini cenderung berimigrasi keluar Daerah akibat lapangan kerja yang kurang kerja
di Kabupaten
prospektif $€lama ini.
2. Sumber Daya Alam Kondisi topografi wilayah Kabupaten Nias yang memiliki dataran, berbukit, pegunungan dan dikelitingi laut sesungguhnya memiliki potensi yang cukup
di
bidang pembangunan apabila dikelota secara maksimal dan profesional. Berbagai faktor pendukung dalam pengelolaan sumber daya
besar
alam di Kabupaten Nias, antara lain adalah
a.
:
Tersedianya lahan yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal pertanian, perkebunan dan peternakan'
Renstrc, Daerah Kabupaten Nias
Tahun 2001-2006
b.
Letak wilayah Kabupaten Nias yang dikelitingi oleh laut sangat berpotensi untuk pengembangan usaha perikanan.
c.
Kabupaten Nias yang memiliki 132 pulau dengan objek wisata alam, wisata budaya dan wisata bahari yang sangat potensial untuk pengembangan usaha pariwisata.
d.
Bahan tambang dan hasil hutan yang memadai dan memiliki nilai ekonomi tinggi sangat berpotensi untuk pengembangan berbagai usaha perincl.;strian.
e. Terdapatnya beberapa sungai yang dapat dimanfaatkan energi listrik dengan sistem PLTA.
Renstra Doerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006
sebagaisumber
BAB
III
RENCANA DAN STRATEGI
A. VISI Pemberdayaan masyarakat Nias melalui 'pembahatuan" dan peningkatan kinerja aparat Pemerintahan Daerah yang bebas KKN serta terjalinnya hubungan kerjasama yang serasi antara eksekutif dengan legislatif menuju Nias yang maju.
Kabupaten Nias yang terdiri dari 132 pulau besar dan kecil, kaya akan potensi sumber daya alam namun kenyataan yang ada Nias miskin, tertinggal dan terisolir maka untuk mencapai Nias yang maju dan sejattera perlu dilaksanakan pembaharuan dari semua aspek penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan termasuk peningkatan kineria
Aparat Pemerintahan Daerah sehingga tercipta pemerintahan yang baik bebas KKN dan terjalin kerjasama yang serasi antara eksekutif dan legislatif (yang diperbaharui terutama semangatnya, institusi dan manusianya)'
B. MtSt
1. Melaksanakan
penataan kembali organisasi Pemerintahan Daerah sesuai dengan semangat reformasi dan menempatkan personil secara tepat dan benar (The right man on the right place). Untuk menciptakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang baik dan bebas KKN serta efisien, efektif, ekonomis dan akomodatif sangat dipengaruhi olph penataan kelembagaan daerah dan penempatan personil secara tepat dan benar maka dalam upaya tersebut kelembagaan Pemerintahan Daerah akan disusun secara sederhana dan sesuai dengan kebutuhan daerah dengan disemangati oleh refonnasi dan tuntutan otbnomi
daerah serta penempatan personil secara tepat dan benar berdasarkan prestasi, dedikasi, pendidikan, pengalaman dan kemampuan lain yang dimilikinya.
l0
Rens*a Doerah Kabupaten Nias Tahun 20Al'2006
:
!-..rl.i\..,r!,.
2.
Meningkatkan PAD dengan mendayagunakan sumber PAD yang sudah ada
dan menggali sumber
PAD baru melalui sektor kelautan/perikanan,
pariwisata, perkebunan dan pertanian, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dalam rangka menyerap tenaga kerja sebagai salah satu upaya menumbuhkan kemandirian daerah.
Untuk penyelenggaraan otonomi yang nyata, luas dan bertanggung jawab sangat dipengaruhi oleh kemampuan daerah untuk mengurus dan mengatur
rumah tangganya serta penyelenggaraan pembangunan yang konsekuensinya membutuhkan dana yang lebih besar pula. Mencermati kontribusi PAD terhadap APBD pada tabel berikut ini, sungguh sangat kecil
sekali sehingga diperlukan tindakan nyata untuk meningkatkan PAD dan penggalian sumber PAD baru termasuk mengelola sumber daya alam yang potensial melalui pembuatan dan penetapan Perda dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah.
No
3.
Tahun Anggaran
-A"?FD ( RP
PAo(RP)
)
%
1
.000.936.080,41
3,58
I
1
.179.659.879,08
4,82
997/1 998
39.235 167.529,377
1
.261 .657 .620,71
3,22
1
998/1 999
79.043 274j22,1 7
1
.907.009.733.24
2,41
1
999/2000
1.804.141.259,30
1,62
1.
1
995/1 996
o 27.886 ?,11,1s,1,?9
2.
1
996/1 997
__ ?4lg-g 164:941r11-
3.
1
4. 5.
I
111.262
Membangun dan menjalin hubungan yang serasi dengan legislatif dalam rangka menciptakan kinerja pemerintahan yang efektif, efisien dan
akomodatif, demi memberdayakan seluruh potensi dalam mewujudkan pembangunan.
DPRD sebagai badan legislatif daerah berkedudukan sejajar dan menjadi
mitra dari pemerintah Daerah serta Kepala daerah
memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD dan sekaligus mempertanggungjawabkannya kepada DPRD.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2A0I-2006
tl
Agar hal tersebut terwujud maka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan dilaksanakan secara transparan, demokrasi, profesional, bebas
KKN dan
dapat
dipertang gu ngjawabkan secara tepat dan benar.
Jangan lagi terjadi suatu fenomena dimana eksekutlf dan legislatif dengan kewenangan yang dimiliki masing-masing berada dalam kondisi yang berhadap-hadapan. Perlu dibangun komunikasi dan konsultasi yang intens berupa pertemuan-pertemuan secara rutin.
4.
Membangun pertanian rakyat secara teknis guna mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan menjadikan sektor pertanian tanaman pangan,
perikanan/kelautan, perkebunan serta pariwisata sebagai andalan perekonomian rakyat guna mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
Masyarakat Nias yang jumlahnya sekitar 676.229 jiwa yang
80
o/o
diantaranya hidup dari sektor pertanian. Dari hasil produksi dan produktifitas
pertanian selama ini masih belum mampu mencukupi kebutuhan daerah bahkan kita masih mendatangkan beras sekitar 22.323 ton pada tahun 1999
sehingga pendapatan masyarakaUdaerah digunakan untuk membiayai kebutuhan lainnya yang seharusnya daerah telah mampu memenuhinya.
Dalam upaya mewujudkan Nias yang swasembada pangan maka perlu dilaksanakan pembangunan pertanian baik sarana dan prasarana serta pemnafaatan teknologi untuk meningkatkan produktifitas dengan diiringi pemberdayaan petani dan pengembangan berbagai komoditi unggulanlyang
siap dipasarkan secara nasional dan internasional sehingga pada akhirnya
menumbuhkan perekonomian daerah
yang mandiri yang
mampu
menyelenggarakan otonomi daerah (perlu gerakan yang menyeluruh dalam
membangun pertanian dari rakyat di semua pelosok desa). Disamping itu
perlu mendorong pembentukan koperasi untuk menarnpung
hasil
perkebunan rakyat agar terdapat persaingan yang sehat dikalangan pedagang.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2406
t2
5.
Menyelenggarakan pembangunan sarana
dan prasarana
perhubungan
sebagai leading sektor untuk membuka keterisoliran Nias umumnya dan desa khususnya guna mengembangkan sentra-sentra produksi masyarakat.
Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan salah satu prioritas utama untuk meningkatkan mobilitas penduduk termasuk pemasaran habil pertanian/perkebunan
rakyat.
!"
Jalan Kabupaten sepanjang 2.6A4. 57 km telah banyak mengalami kerusakan bahkan sangat memprihatinkan termasuk jembatan dan jalan
lingkar Nias yang panjangnya 312 km perlu segera penanganan pembangunan dan rehabilitasi sehingga dapat berfungsi sebagai leading sektor dalam mengembangkan sentra-sentra produksi dan membuka keterisoliran. Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini juga perlu pengadaan alat-alat
berat pembangunan seperti mesin gilas, dumtruk dan peralatan lainnya sehingga pembangunan Sarana perhubungan dapat memberikan manfaat secara optimal. 6.
Berupaya menarik investor baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk menanamkan modalnya di Nias terutama di bidang pembangunan kelautan dan perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata.
Batas Luas laut yang 4 mil yang diserahkan kepada daerah sesuai dengan
UU Nomor 22 tahun 1999 adalah merupakan peluang serta mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dalam peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat begitu pula halnya dengan
pertanian, perkebunan dan pariwisata yang kaya sumber daya alam dan
panorama yang inidah sehingga untuk memacu dan mempercepat pembangunan di sektor ini perlu didatangkan investor dengan memberikan
kemudahan-kemudahan
tanpa merugikan kepentingan daerah
dan
masyarakat.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2046
13
7.
Mengembangkan komoditi unggulan serta berdaya saing untuk mendukung pariwisata dan tumbuhnya industri kecil dan menengah yang memanfaatkan hasil pertanian dan perkebunan rakyat.
Untuk mendukung pengembangan berbagai sektor maka pengembangan komoditi unggulan perlu dikembangkan sesuai dengan potensi dan komoditi
daerah seperti durian, mangga, kueni, pisang barangan dan lain-lain serta memanfaatkan hasil pertanian dan perkebunan rakyat untuk diolah sebagai hasil industri kecil dan menengah seperti pemanfaatan sabuk kelapa, pembuatan meubel dan berbagai potensi lainnya yang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional. 8.
Menyelenggarakan pembangunan pendidikan dan pelatihan serta meningkatkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk pengiriman tugas belajar, dengan melakukan kerjasama dengan berbagai instansi terkait di pusat dan keluar negeri sesuai kemampuan serta pembangunan sarana/prasarana kesehatan.
Harus diakui bahwa pendidikan bagi sebagian masyarakat masih nomor 2 (dua) atau nomor 3 (tiga) karena keterbelakangan ekonomi, sehingga basic needs (kebutuhan dasar) masyarakat terbatas pada tersedianya sandang pangan.
Faktor kualitas sumber daya manusia memegang peranan penting dan
menentukan dalam penguasaan dan pengelolaan SDA serta pengembangannya sehingga setiap potensi memiliki nilai tambah dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.
Mencermati keadaan sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Nias sekarang ini sungguh memprihatinkan banyaknya gedung-gedung sekolah yang sudah rusak berat, kekurangan guru SD 2.980, Guru SLTF 574 orang, Guru SMU 257 orang dan SMK 68 orang bahkan ada kecamatan yang tidak punya SLTP Negert.
'l Renstra Docrah Kahupattn N tu:; uhun 2001 -201)6
l4
Begitu pula halnya dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat, tenagatenaga dokter dan paramedis sangat terbatas serta sarana dan prasarana lainnya yang kurang memadai.
Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut maka pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, kesehatan dan pelayanan umum lainnya perlu
diberikan perhatian khusus termasuk pengalokasiaan dana pembangunan sekitar 2A o/o dari plafon dana pembangunan sehingga upaya pemberdayaan sumber daya manusia dapat terlaksana dengan baik.
9.
Menjalin hubungan yang serasi, selaras dan terpadu dengan semua pinaf termasuk hubungan dengan Pemerintah Propinsi dan instansi terkait di Pusat.
Adanya hubungan yang serasi dan selaras serta terpadu akan semakin memudahkan pelaksanaan berbagai program dan kegiatan, melalui kerjasama yang baik akan tenrujud hasil yang baik pula yaitu mewujudkan Nias yang maju, sejahtera dan bebas KKN serta semua pihak tbrpanggil secara bersama-sama memikul keberhasilan pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kemasyarakdtan.
Untuk membangun Nias perlu melibdtkan semua pihak, tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM dan sbbdgainya. Oleh kare/ra PAD masih kecil maka kita harus memiliki akses ke pemerintahan Proplnsi dan Pusat agar Dana Alokasi Umun (DAU) yang diperoleh melalui APBN juga masih memperoleh dana lain seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan lain-lain. 10. Memfasilitasiterwujudnya kerukunan hidup beragama di Nias. Kerukunan hidup beragama di Kabupaten Nias sekarang ini sudah cukup membanggakan kita semua apalagi dengan adanya Forum Kerukunan antar Umat beragama yang akan terus kita tingkatkan dan kita berdayakan termasuk mengikutsertakan lembaga-lembaga keagamaan dan tokoh-tokoh agama untuk mendorong, memfasilitasi dan menjadi pelaku pembangunan
sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada termasuk memanfaatkan lembaga ini untuk mendatangkan investor dan pengembangan peranannya untuk masa depan.
llc
ns
t
ro I )ae roh Kah u pu t t' rt
l\' t o
t'l'o h u t t
: ( )( )
i - ) { tl 16
l5'
11. Menciptaka,r iklim politik, budaya dan keamanan/ketertiban yang kondusif
serta penegakan hukum untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan
dan
peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.
lklim keamanan yang kondusif dan terselenggaranya ketertiban akan memberikan kelancaran dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat
dengan selalu membangun dan mengembangkan kehidupan berdemokrasi, tranparansi dan berbudaya dengan menempatkan semua pihak secara proporsional.
Upaya-upaya tersebut termasuk mendukung pendewasaan politik, menggerakkan swakarsa pengamanan masyarakat, melestarikan dan mengembangkan budaya lokal sebagai aset nasional serta membangun berbagai sarana dan prasarana yang mendukung kelancaran kehidupan berdaerah, berbangsa dan bernegara yang sehat dan dinamis karena salah
satu faktor yang menentukan dalam pelaksanaan pembangunan adalah terselenggaranya keamanan/ketertiban, agar investor tidak ragu-ragu melakukan investasi ke Nias, disamping adanya faktor lain seperti kesiapan aparat, kemudahan perizinan, transportasi dan lain-lain. 12. Membangun dan merintis hubungan dengan lembaga-lembaga internasional, termasuk lembaga-lembaga keagaman dan lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan bantuan kepada pembangunan Nias.
Membangun Nias memang tidak semudah membalikkan telapak tanghn tetapi memerlukan suatu proses dan waktu serta kerjasama secara tulus dan iklas semua pihak termasuk juga kerjasama dengan lembaga-lembaga
internasional, lembaga-lembaga keagamaan
dan lembaga swadaya
masyarakat baik untuk mendatangkan investor atau juga menjalin kerjasama
lainnya dalam memberikan bantuan kepada pembangunan Nias terutama dalam sektor pertanian, kelautan/perikanan, perkebunan dan pariwisata. Kerjasama regional antara Nias, Tapanuli TengahlSibolga, Sumatera Barat dan daerah lainnya dalam hal pemasaran produksi dan pengembangan perekonomian perlu dilaksanakan.
Rcnstra Daeroh Kobuparcn Nius'l'cthun 20() I -J00(t
15
13. Meningkatkan peranan dan fungsi pengawasan baik pengawasan fungsional, pengawasan masyarakat dan pengawasan melekat untuk mendorong terciptanya pemerintahan yang baik (Goad Govemance).
Pemerintahan yang baik (Good Governance) memerlukan banyak persyaratan yang harus diperjuangkan bersama-sama antara lain penegakan hukum, adanya partisipasi masyarakat, adanya keterbukaan, adanya kepekaan, orientasi pada konsensus, pemerataan, akuntabilitas, eftsiensi dan efektifitas, misi dan strategi.
Lemahnya pengawasan maka akan semakin memudahkan terjadinya penyelewengan dan KKN serta pencapaian hasil yang kurang optimal sehingga tidak tercipta pemerintahan yang baik akan tetapi sarat dengan permasalahan dan kelemahan yang cenderung merugikan masyarakat.
Untuk menciptakan Pemerintahan yang baik, efisien, efektif, ekonomis dan akomodatif maka pengawasan fungsional, pengawasan masyarakat dan pengawasan melekat adalah langkah awal yang paling tepat rnbncegah dan menghindari berbagai permasatahan qeperti yang dikemukakan di atas.
Dalam upaya
ini maka supremasi hukum ditegakkan dengan
konsisten
sesuai dengan ketentuan yang ada dengan selalu menjunjung tinggi hak
azasi manusia serta meningkatkan peranan berbagai kemasyarakatan
organisasi
dan masyarakat melakukan pengawasan baik
secara
langsung maupun se€ra tidak langsung. '14.
Mengembanlkan sistem informasi pembangunan daerah termasuk sosisalisasi program secara terpadu yang mulai dari pelaksanaan sampai kepada monitoring dan evaluasi.
Publikasi dan penyebaraluasan informasi tentang potensi dan kondisi Kabupaten Nias perlu dilakukan secara nyata serta meningkatkan dukungan masyarakat dalam melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi program
dan kegiatan baik melalui sosialisasi program atau melalui penyediaan sarana informasi tentang Pembangunan Daerah"
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 200]-2006
t7
C.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
l. Bidang Pemerintahan 1. Penataan Organisasi
Pemerintahan Daerah
Kondisi
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah terdiri atas Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah lainnya yang merupakan Badan Eksekutif
Daerah. Dalam penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan,
Badan Eksekutif Daerah yang berwujud sebagai Birokrasi Pemerintahan di Daerah adalah merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan pelaksanaan kegiatan Otonomi Daerah, baik bila ditinjau dari aspek personil maupun aspek oganisasi dan
kelembagaan, mengingat Birokrasi Pemerintah adalah motor penggerak bagi perjalanan Otonomi Daerah.
Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Organisasi Perangkat Daerah serta Keputusan Mendagri dan Otda Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan
Tatd Kerja Perangkat Daerah KabupatenlKota, telah berhasil dibentuk 6 (enam) Peraturan Daerah Kabupaten Nias yang mengatur tentang Organisasi dan Kelembagaan di Tingkat Pemerintah Kabupaten Nias, yaitu
.
:
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor
2
Tahun
2AO',
Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Seki'etariat Daerah Kabupaten Nias;
o
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor
3
Tahun 2001
Tentang Organisasi Sekretariat DPRD Kabupaten Nias;
Renstra Daerah Kabupaten Nios Tahun 2001-2446
18
r
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Nias,
r
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 5 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Nias;
o
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 6 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerla Kecamatan Kabupaten Nias
o
;
Peraturan Daerah Kabupaten Nias Nomor 7 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan Kabupaten Nias.
Dengan Pembentukan keenam Peraturan Daerah tersebut di
atas, maka Perangkat Daerah Kabupaten Nias yang
akdn
mendampingi Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan
di Daerah addlah sebagai berikut:
tr
Sekretaridt Daerah Kabupaten Nias yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang terdiri dari : I (sembilan) Bagian
-
34 ( tiga puluh empat) Sub Bagian
Dilen$kapi dengan kelompok jabatan fungsional sesuai kebutuhan.
tr B
Sekretariat DPRD Kabupaten Nias. Dinas-dinas Daerah sebanyak 12 ( dua belas ), masing-masing Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah
-
:
Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Nasional Dinas Pertanian dan
Kehutanan
'",
Dinas Perhubungan
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan
dan
Energi
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006
l9
-
Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah, dan Penanaman Modal
B
Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Pendapatan Dinas Pertanahan
Lembaga Teknis Daerah yang terdiri atas 3 ( tiga 4 ( empat ) Kantor yaitu
) Badan dan
:
-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pengawas Kabupaten Badan Pemberdayaan Masyarakat Kantor Kesatuan Bangsa
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat.
-
Kantor Ketahanan Pangan, lnformasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan
u
Rumah Sakit Umum
Organisasi Kecamatan yang terdiri
atas 22 ( dua puluh dua )
Kecamatan
o
Organisasi Kelurahan yang terdiri atas 6 ( enam ) Kelurahan
1.2. P6rmasalahan Kelembagaan yang telah dibentuk diprediksikan rnasih helum mampu mendukung optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas Pemerintahan yang disebabkan oleh
a.
:
Penghapusan lembaga Asisten Sekretariat Daerah lGbupaten Nias akan mengakibatkan rentang kendali (spend of contrcf)
Sekretaris Daerah semakin luas dalam mengkoordinasikan kegiatan 9 bagian ditambah dengan sejumlah Dinas Daerah dan Perangkat Daerah lainnya.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001'2006
20
b.
Penggabungan unit kerja dalam beberapa Dinas masih terdapat
beberapa yang kurang relevan dan kurang proporsional bilamana dilihat dari sisi tugas pokok dan fungsi unit kerja dimaksud, termasuk menyangkut struktur, mekanisme dan cakupan bidang tugas.
c.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia Aparatur dalam mengisi jabatan-jabatan yang tersedia, baik dilihat dari aspek jumlah, pangkat , pendidikan dan pengalaman jabatan.
d.
Penyerahan P3D kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias yang merupakan tindak lanjut penggabungan beberapa instansi
vertikal di Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan Otonomi Daerah masih belum terlaksana dengan baik.
e.
Penataan organisasi Pemerintahan Desa sebagai wilayah yang
mempunyai Otonomi tersendiri masih belum mempedomani pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah sehingga merupakan kendala dalam pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Kabupaten Nias.
1.3. Pro$ram
a.
Mempertimbangkan kembali penyempurnaan Perda Kabupaten Nias tentang pembentukan lembaga Asisten Sekretaris Daerah
Kabupaten Nias untuk membantu Sekretaris Daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan Sekretariat Daerah dan Perangkat Daerah.
b.
Mengkaji ulang penggabungan beberapa unit kerja/instansi yang masih belum sesuai tugas pokok dan fungsinya dengan kebutuhan dan kemampuan Daerah.
Renstra Doerah Kabupaten Nias Tahun 2A0I-2046
21
c.
Dalam rangka peningkatan SDM Aparatur, akan diprogramkan upaya peningkatan . Kualitas pendidikan dan keterampilan melalui
1)
:
Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan Struktural dan teknis fungsional di lingkungan Pemerintah Daerah KabupalEn Nias sesuai kemampuan dan kebutuhan Daerah.
2) Pengiriman aparatur Pemerintah Daerah yang dianggap mampu dan potensial untuk mengikuti program Tugas
3)
Belajar/lzin Belajar ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri. Mengisi dan menempatkan personil berdasarkan formasi analisis dengan memperhatikan aspek profesionalisme.
d.
Melakukan koordinasi dengan instansi terkait terutama Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara dan Pusat untuk mempercepat proses penyerahan Personil, Prasarana, Pembiayaan dan Dokumentasi (P3D) kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nias.
e.
Melakukan penataan organisasi Pemerintah Desa dengan mengkaji perumusan dan penyusunan Perda Kabupaten Nias sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 22 Fahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2.
Pendapatan Asli Daerah
2.1. Kondisi Kelangsungan Otonomi Daerah menuju suatu kemandirian untuk mengatur dan mengurus rumah tangga Daerah sesuai dengan potensi dan aspirasi masyarakat di daerah sangat tergantung pada kemampuan daerah dalam menggali dan meningkatkan sumbermasalah srrmber pendapatan Daerahnya. Oleh sebab
itu
pendapatan Daerah merupakan salah satu aspek yang perlu mendapat pembenahan, baik yang menyangkut landasan hukum pengelolaan pendapatan Daerah, mekanisme dan prosedur maupun
peningkatan kinerja aparatur pengelola untuk memberhasilkan program intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah.
Renstra Daerah Kabupoten Nias Tahun 2A0l-2006
22
ii;ir:;..1r:j,::!:!y.{tfi
!
Secara jujur harus diakui bahwa kondisi pendapatan Daerah hingga saat ini masih belum begitu menggembirakan akibat masih
adanya sumber-sumber pendapatan Daerah yang potensial yang masih belum dikelola secara optimal, kinerja aparatur yang masih
rendah akibat kualitas dan keterbatasan SDM, sarana,. dan prasarana serta sejumlah perangkat peraturan yang perlu d'jbenahi,
sebagai tindak lanjut pemberlakuan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
2.2. Permasalahan Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa permasalahan yang ditemui, arrtara lain :
a.
Potensi Sumber Daya Alam yang tersedia belum dikelola secara optimal.
b.
Kinerja Aparatur yang masih rendah akibat keterbatasanketerbatasan personil balk dari aspek jumlah maupun sarana dan prasarana yang tersedia.
c.
Belum terbenahinya sejumlah perangkat peraturan Daerah sebagai pendukung pemasukan PAD sesaui dengan Undangundang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
2.3. Program
a.
Mendata dan mengidentifikasi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah yang potensial yang mampu memberikan sumbangan berarti bagi Pendapatan Daerah.
b.
Dalam upaya peningkatan kinerja Aparatur akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2AAl-2406
:
23
1)
Melaksanakan kegiatan pembekalan Aparatur dalam rangka
peningkatan kemampuan keterampilan manajerial di bidang Pendapatan Daerah.
2)
Menambah jumlah aparat pelayanan penagihan Pajak dan Retribusi Daerah ditingkat Kabupaten dan Kecamatan.
3) Melaksanakan debirokratisasi pelayanan
pajak sehingga lebih memudahkan bagi wajib pajak melunasi Pajak dan Retribusi Daerah.
4)
c.
Menambah sarana dan prasarana pendukung pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah.
untuk membenahi sejumlah perangkat peraturan'peraturan Tentang Pajak dan Retribusi dilakukan kegiatan sebagai berikut: 1) Mengefektifkan dan mengefisienkan Perda-perda tentdng Pajak dan Retribusi Daerah yang telah ada.
2)
Mengkaji ulang kebBradaan Perda-perda yang kurang sesuai dengan pelaksanaan Otonomi Daerah dengan mempedomani Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
3.
Fbmbinaan Hubungan yang Serasi dengan Legislatif
3.'t. Kondisi Dalam konteks kemitraan dengan DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah perlu senantiasa dibina dan dijalin kerjasama yang
serasi dalam mewujudkan sebuah nuansa baru untuk mencapai harmonisasi pelaksanaan tugas. Sebagai Lembaga Perwakilan Rakyat yang merupakan wahana untuk melaksanakan Demokrasi berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. DPRD adalah mitra Pemerintah Daerah yang diharapkan mampu secara bersama-sama untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi Daerah di Kabupaten Nias.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006
24
Bentuk dan wujud nyata kemitraan dengan DPRD ini berupa
-
:
Kerjasama dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. Menghadiri dan mengikuti kegiatan di DPRD sepefti rapat-rapat persidangan baik di tingkat Paripurna maupun Rapat Komisi.
-
Pelaksanaan konsultasi rutin antara Bupati
dan
Pimpinan
DPRD, baik yang berbentuk formal maupun informal.
Hubungan kerjasama dengan DPRD senantiasa dilaksanakan
untuk membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan tugastugas pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, serta untuk menciptakan keserasian dalam rangka saling memahami tugas dan fungsi masing-masing.
3.2. Permasalahan a.
Secara tersirat masih ditemui adanya hambatan psikologis menyangkut pelaksanaan tugas antara Badan Eksekutif ( BED ) dengan Badan Legislatif Daerah ( BLD ) sebagai akibat dari pada masih kurangnya pemahaman terhadap ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan
Daerah, baik
di
kalangan legislatif maupun
di
kalangan
eksekutif. b.
Masih kurangnya keterbukaan dan koordinasi yang harmonis antara Badan Eksekutif Daerah dengan Badan Legislatif Daerah
sehingga memunculkan sikap yang apriori dan arogansi sektoral.
3.3. Program
a.
Memfasilitasi pelaksanaan orientasi pembekalan tugas bagi
Badan Legislatif Daerah dan Badan Eksekutif Daerah untuk menyamakan persepsi dan pemahaman terhadap pelaksanaan
tugastugas pemerintah, pelaksanaan pembangunan
dan
pembinaan kemasyarakatan.
llcnstru l)acruh Kabunstcn Nius'l'ahun 200 l-2006
25
b.
Mengikutsertakan Badan Legislatif Daerah sebagai mitra kerja
Badan Eksekutif Daerah pada rapat-rapat koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan secara Intensif dan berkelanjutan.
4.
Menjalin Hubungan yang Serasi, Selaras dan Terpadu dengan Semua Pihak, termasuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
4.'1. Kondisi Keberadaan tokoh-tokoh agama, adat, pemuda dan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) dalam mendukung kegiatan di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan masih belum
memberikan kontribusi yang berarti. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya pemahaman tentang fungsi dan peran yang perlu diwujudkan oleh masing-masing pihak dalam memberhasilkan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan, pelaksaaan pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan di Daerah ini.
4.2. Permdsalahan a. Masih belum adanya pemahaman yang sama
tentang
pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan berbagai pihak.
b.
Pemerintah Daerah Kabupaten Nias masih belum mampu menyelenggarakan Otonomi Daerah sepenuhnya mengingat
keterbatasan baik aspek personil, sarana dan prasarana
maupun aspek finansial, sehingga masih
memerlukan
dukungan, bantuan dan kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
llenstra Dueroh Kahupoten Nicts'l'ahun 20() l -2006
26
4.3. Program
a.
Menjalin hubungan dengan pihak-pihak lain terutama tokohtokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama, LSM dan sebagainya sebagai mitra kerja dalam pelaksanaan tugas pemerintahan dan pembangunan dan kemasyarakatan.
b.
Melakukan koordinasi dengan instasi terkait di Tingkat Propinsi Sumatera Utara dan Pemerintahan Pusat untuk membantu dan
mendukung program kerja Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan Otonomi Daerah. 5.
Meningkatkan Peranan dan Fungsi Pengawasan
5.1. Kondisi Dalam upaya menciptakan pemerintahan yang bersih
dan
berwibawa yang bebas KKN maka penyelenggaraan fungsi pengawasan
perlu ditingkatkan agar mampu membendung dampak
kebocoran-
kebocoran dan penyimpangan berbagai pelaksanaan kegiatan baik di tingkat perencanaan, pelaksanan, pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan tugas. Hal ini dimaksudkan agar segala program yang telah
ditetapkan dapat diupayakan pencapaiannya secara optimal bagi kesejahteraan rakyat di Daerah ini.
5.1. Permasalahan
a.
Lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan tugas-tugas aparatur pemerintahan diakibatkan oleh
b.
:
1)
Kurangnya profesionalisme Aparat Pengawasan.
2)
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung tugas-tugas
3)
di bidang Pengawasan. Kurangnya jumlah personil pengawasan fungsional.
Adanya hasil temuan penyimpangan yang belum ditindaklanjuti penyelesaiannya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
llenstra Daerah Kabuoaten Nias'l'ahun 200 I -2006
27
5.1. Program
a.
Pemberdayaan sumber daya aparat pengawas melalui
1)
:
Menempatkan personil aparat pengawas sesuai dengan latar belakang bidang tugasnya.
2) Melaksanakan Diklat
Pengawasan
bagi
Aparat
Pengawasan.
3)
Mengupayakan pengadaan sarana
dan
prasarana
pendukung di bidang Pengawasan.
4) Penambahan jumlah personil Pengawasan Fungsional. 5) Mengefektifkan kembali pengawasan melekat
dan
pengawasan masyarakat.
b. Menindaklanjuti hasil-hasil
temuan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dalam rangka pelaksanaan penegakkan
Supremasi Hukum.
6.
Penertiban Aset Pemerintah Daerah
6.1
Kondisi Keberadaan aset-aset Pemerintah Daerah Kabupaten Nias pada saat ini masih belum terinventarisir dengan baik dan penyimpanan dokumen belum terpusat pada satu instansi pengelola.
Banyak aset-aset Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan tidak menurut fungsi penggunaannya serta tanpa sepengetahuan pihak Pemerintah Daerah sehingga disinyalir bahwa aset Pemerintah Daerah sebahagian telah beralih dan dipindah tangankan kepada pihak-pihak lain.
Keberadaan aset Pemerintah Daerah dalam bentuk aset bergerak dan tidak bergerak sebahagian besar kurang terawat dan
terpelihara sehingga terkesan bahwa aset Pemerintah tersebut kurang dan belum dimanfaatkan secara maksimal bagi kepentingan Pemerintah Daerah.
llcnstru l)ucrqh Kubtrnatcn Ntts 'l'uhun 200 l-2006
28
6.1. Permasalahan
'
a. Adanya oknum aparatur yang memanfaatkan aset Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi.
b.
Aset Pemerintah Daerah masih belum terinventarisir keberadaan dan status hukumnya.
c.
Belum ditetapkannya program tetap tentang
mekanisme
pengelolaan aset-aset Pemerintah Daerah,
d.
Kurangnya ketegasan Pemerintah Daerah untuk mengambil tinciakan terhadap upaya penyelamatan aset-aset Pemerintah Daerah.
6.2. Program Menginventarisir dan mengamankan aset-aset Pemerintah Kabupaten Nias dan melakukan analisis kebutuhan sarana dan prasarana dalam rangka pengelolaan aset Pemerintah Daerah secara efektif dan efisien.
ll. Bidang Pembdng!.rnan
'|..
Sarana dah Prasarana Perhubungan / Transportasi
1.1. Kondisi Kondisi sarana dan prasarana perhubungan di Kabupaten Nias pada
saat ini sangat memprihatinkan baik perhubungan darat,
laut
maupun udara. Pada sub sektor perhubungan darat, kondisi jalan dan jembatan sebahagian besar dalam keadaan rusak terutama
jalan
ring road Nias yang merupakan jalan utama
menghubungkan beberapa kecamatan
di Kabupaten Nias. Secara
umum kondisijalan pada saat ini adalah sebagai berikut
-
Sedang/rusak ringan
"'.
Rusak berat dan dapat dilalui
:
30,39 %
-
Rusak berat dan tidak dapat dilalui
:
21, 63
Kondisi baik
Renstra l)aerah Kabupaten Nias 'l'ahun 200I -201\6
yang
23,33
0/o
24,65
0/o
:
o/o
29
Bahkan masih ditemui desa-desa yang belum dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua, sementara desa diharapkan menjadi pusat sentra-sentra produksi untuk peningkatan perekonomian masyarakat.
Transportasi laut sebagai pilihan utama yang menghubungkan Nias dengan daratan Sumatera dan wilayah Kecamatan Pulau-pulau Batu dan Hibala serta kota-kota lain di lndonesia dilayani 2 (dua) unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP/Ferry ) dan 2 (dua) unit kapal bermotor ( kayu ) untuk rute Sibolga
-
Gunungsitoli (PP), 1 (satu) unit kapal bermotor (kayu)
untuk rute Sibolga - Pulau Tello, serta 2 (dua) unit kapal Pelni untuk rute pelayaran keliling dari Gunungsitoli - Sibolga - Padang - Jakarta
dan kota-kota lain di lndonesia. Transportasi laut ini didukung dengan keberadaan pelabuhan sebanyak 1 (satu) unit di Gunungsitoli, 1 (satu) unit di Teluk Dalam, 1 (satu) unit di Pulau Tello dan 1 (satu) unit di Lahewa. Sedangkan transportasi udara sebagai alternatif yang menghubungkan kota Gunungsitoli dengan ibukota Propinsi (Medan) dan Kecamatan Pulau-pulau Batu dilayani
oleh penerbangan 1 (satu) kali dalam seminggu dan didukung
dengan keberadaan 2
(dua) buah bandar
udara
(Binaka dan Lasonde).
Pada sub sektor Telekomunikasi khusus Gunungsitoli dan Kecamatan Teluk Dalam telah terlayani dengan baik hanya saja untuk hubungan telekomunikasi ke Kecamatan - Kecamatan belum dapat terlayani sehingga transformasi informasi mengalami hambatan dan kelambanan.
1.2. Permasalahan
a.
Kurangnya jaringan jalan ljembatan untuk mengakses sentrasentra produksi masyarakat.
b.
Kondisi jaringan jalan ljembatan banyak yang rusak.
Renslro Daerah Kabupaten Nias'l'qhun 2()0 I -2006
30
c.
Kondisi geologi Kabupaten Nias yang labil terutama
di
Nias
bagian tengah.
d.
Kurangnya sarana transportasi yang memadai baik kualitas maupun kuantitasnya.
e. Belum tertatanya trayek-trayek angkutan umum dengan baik. f. Belurn terlayaninya sarana dan prasarana telekomunikasi di kecamatan-kecamatan.
1.3. Program
a.
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan terutama ke daerah sentra-sentra produksi.
b.
Rehabilitasi jaringan jalan ljembatan yang sudah rusak.
c. Pembangunan jalur jalan ljembatan d. Peningkatan kualitas dan kuantitas e. Penataan trayek angkutan umum.
f.
alternatif. sarana transportasi.
Mengadakan koordinasi dengan pihak Telkom agar pelayanan
telekomunikasi
dapat
terbangun sampai
di
kecamatan-
kecamatan.
2.
P6rtanian Rakyat
2.1. Kondisi Masyarakat Kabupaten Nias yang agraris ternyata hanya marnpu menghasilkan produksi pangan sebesar 77,78 % (keadaan Tahun 1999), sehingga harus mendatangkan beras dari luar daerah.Lahan pertanian yang tersedia secara fisik bersifat marginal, rawan erosi, porositas terhadap air tinggi dan sumber daya
air irigasi sangat terbatas. Pada saat ini areal persawahan beririgasi
hanya mencapai 6.222 Ha (27 o/o dari luas lahan sawah secara keseluruhan) sehingga produktifitas pertanian masyarakat sangat
rendah Demikian halnya dengan sub sektor perkebunan
yang
pada umumnya bersifat perkebunan rakyat, pengelolaannya masih secara tradisional, belum dapat diharapkan sebagai pencaharian
Renstra Daerah Kabunaten Nias 'l'ahun 200l-2006
31
masyarakat yang memadai dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya.
2.2. Permasalahan Berdasarkan kondisi pertanian rakyat permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah
di atas maka
:
a. Pengelolaan pertanian rakyat masih bersifat tradisional. b. Kemampuan Sumber Daya Manusia Petani dan Aparat
c.
Pertanian masih rendah. Pemasaran hasil pertanian rakyat belum terorganisir dengan baik sehingga mengakibatkan nilaijual yang rendah.
d.
Kurangnya modal petani dalam pengelolaan pertanian secara teknis profesional, mengakibatkan hasil produksi pertanian masih tergolong rendah.
2.3. Program
a. Peningkatan Ketahanan Pdngan. b. Pengembangan Agribisnis. c. Pengembangan prasarana, sarana sumber daya
dan
kelembagaan pertanian.
d.
Memfasilitasi pemberian modal usaha bagi petani melalui Sistem Kredit Program (SKP).
3.
Menarik minat Investor dari dalam dan luar negeri
3.1. Kondisi Kabupaten Nias yang memiliki berbagai potensi SDA, ternyata
masih belum dapat diharapkan menjadi sumber peningkatan kesejahteraan rakyat karena belum diketola dan dimanfaatkan secara optimal. Sampai saat, ini investor yang berminat
di
Kabupaten Nias masih sangat minim, baik ditinjau dari aspek jumlah maupun nilai penanaman modalnya.
menanamkan modalnya
llenstra Daerah Kcrbupaten Nias T'qhun 2001-2006
32
3.2. Permasalahan Mengacu pada kondisi
di atas maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan pokok yaitu
a.
:
Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Nias belum banyak dikenal secara luas baik di kalangan investor dalam maupun luar negeri.
b.
Pembinaan dan penataan Infra Struktur dan Supra Struktur yang belum dapat mendukung minat investor.
c.
Letak Geografis Kabupaten Nias yang terpisah dari daratan Pulau Sumatera telah menimbulkan berbagai kendala dan hambatan.
d.
Kegiatan perindustrian dan perdagangan serta pembinaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih belum berjalan seperti yang diharapkan.
3.3. Pro!iam
a.
Memperkenalkan Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Nias secara luas.
b.
Mendukung minat para Investor, perlu penataan infrastruktur
dbngan pembinaan masyarakat untuk dapat
menerima,
mendukung dan ikut berperan aktif dalam kegiatan dan proses investasi
c.
Mencari solusi terbaik untuk mengatasi keterisoliran Kabupaten Nias dari pusat-pusat bisnis.
Renstra Daerah Kabupaten Nias 'lahun 200
rF
l-2006
33
4.
Mengembangkan Komoditi Unggulan yang Mendukung Pariwisata
4.1. Kondisi Pada hakekatnya Kabupaten Nias memiliki beberapa komoditas unggulan seperti durian, kueni, mangga, manggis dan tanaman perkebunan seperti karet, kelapa dan beberapa tanaman hutan lokal
yang berpeluang dikembangkan dengan pola agrowisata (wisata pertanian) yang berwawasan bisnis.
4.2. Permasalahan
a.
Pengusahaan komoditas unggulan tersebut masih dalam bentuk
tradisional dan belum berpola agrowisata terutama
di
lokasi-
lokasi tujuan wisata.
b.
Komoditas buah-buahan masih berbuah musiman sehingga tidak dapat diharapkan untuk menghasilkan sepanjang tahun.
c. Mutu
produksi buah-buahan masih rendah dan industri
pengolahan juga belum ada.
4.3. Frogram
a.
Mengembangkan komoditas unggulan berdaya saing dan tanaman hutan berpotensi yang berpola agrowisata.
b.
Menerapkan teknologi yang memungkinkan produksi dapat menghasilkan sepanjang tahun.
c.
Menerapkan Agroindustri pengolah hasil.
Rens!ru l.)acrah Kahuparen Nia:; 'lhhttn 2001-200(t
34
5.
Pembangunan Sektor Pendidikan, Pelatihan dan Pelayanan Kesehatan
5.1. Kondisi
o
Pendidikan dan Pelatihan
Gambaran umum keadaan pendidikan di Kabupaten Nias dari sisi sarana dan prasarana pendidikan dapat dilihat pada tabel di halaman berikut:
No
Jenis/Jenjang Pendidikan
Komponen TK
SD/MI
SLTP/Mts
SM/MA
24
633
/o
1,824
125.359
24.612
Jumlah Guru
82
4.004
1.229
665
4.
Jumlah Kelas (ruang kelas)
56
4.275
562
244
5
Rombongan Belajar (Rombel)
JO
4.357
574
262
22,24
31,31
40,02
34,07
1
Jumlah Sekolah
L
Jumlah Murid
n
Rasio Murid/Guru
28 10,
1
1B
(GT) 7.
Rasio Guru (GT)/Rombel
1,46
0,92
1,074
1,13
H
Rasio rombeliKelas
1,00
1,02
1,02
1,07
a
Rasio Murid/
32,57
28,77
42,89
38,62
Rombel 10.
Jumlah Penduduk
127.465
(07-12 tahun) '11
Jumlah Penduduk (1 3-1
12.
51.348
5 tahun) 42,016
Jumlah Penduduk
(16-18 tahun) 42.
APK
98,35
47,93
24,08
14.
APM
81,03
38,79
1
Renstra Daerah Kabupaten Nias'l ahttn 2001 -2006
1,69
35
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tierdasarkan jumlah sekolah yang ada sekarang, ketersediaan sarana ruang kelas
untuk SD/MI dinilai cukup memadai namun bangunan SD/MI banyak yang rusak (rusak total/rusak beraUrusak sedang) sehingga perlu direhabilitasi. Selain itu tenaga pengajar ditinjau dari aspek kualitas pada umumnya belum memenuhi kualifikasi
pendidikan demikian pula halnya dari aspek kuantitas masih kurang. Selanjutnya APK dan APM Kabupaten Nias untuk
tingkat SLTP/MTs dan SM/MA merupakan yang terendah di Propinsi Sumatera Utara akibat sarana gedung belum dapat menampung jumlah lulusan SD/MI dari tahun ke tahun. Pelayanan Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat dapat digambarkan
dalam
beberapa indikator antara lain Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian lbu dan Anak yang terdiri dari Angka Kematian
lbu (AKl) dan Angka Kematian Bayi ( AKB). Angka Kematian Bayi di Kabupaten Nias pada TA. 1999/2000 sebesar 38 jiwa per
1.000 penduduk, mengalami penurunan 17 : 1000 kelahiran dibanding dengan TA. 1995/1996. Sedangkan angka kematian ibu pada kurun waktu yang sama mengalami penurunan 13 jiwa per 1.000 penduduk yaitu dari 373 jiwa pada TA.1995/1996
menjadi 360 pada TA 1999/2000. Penurunan ini diakibatkan oleh program pelayanan kesehatan yang membaik. Angka Harapan Hidup mengalami peningkatan dari 63,5 tahun menjadi
68 tahun selama periode 1995/1990 s/d 199912000. Angka harapan hidup ini telah lebih baik dari angka nasional yang hanya mencapai 64,2 tahun.
llcnstra l)acrah Kahuparcn Nia.,;'lbhttn 200 I -2006
36
5.2. Permasalahan
u
Pendidikan dan Pelatihan
a.
Masih banyaknya sarana dan prasarana pendidikan yang sudah rusak (totaliberaUsedang).
b. Sarana pendidikan
terutama tingkat SLTP dan SM tidak
tersedia di beberapa kecamatan.
c.
Rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga pengajar.
d. APK SLTP/MTs dan SM/MA masih sangat rendah. e. Kurangnya tenaga kepengawasan (SD, SLTP dan SM)
o
Pelayanan Kesehatan
a. Adanya kantong-kantong penyakit menular di
beberapa
Kecamatan.
b. Terbatasnya
c.
tenaga Medis dan Para Medis.
Sarana dan prasarana kesehatan yang rusak dan tidak memadai.
d. Tingkat pemahaman masyarakat tentang budaya
hidup
sehat masih rendah.
5.3. ProSram
tr
Pendidikan dan Pelatihan
a. Rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan. b. Pembangunan dan sarana/prasarana belajar mengajar. c. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga pengajar. d. Peningkatan AKP. e. Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kepengawasan.
Renstra Daerah Kabupaten Nias ll'ahun 200I -2A06
JI
o
Pelayanan Kesehatan
a. b.
Pemberantasan penyakit menular.
Pengadaan dan penyebaran tenaga Medis
/
Paramedis
secara merata dan proporsional.
c.
Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan.
d. 6.
Peningkatan kesadaran budaya hidup sehat.
Sistem Informasi Pembangunan Daerah
6.1. Kondisi Tidak adanya suatu Sistem Informasi Pembangunan Daerah yang memadai acapkali mengakibatkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan suatu program atau terjadinya tarik menarik antara dua
atau lebih unit kerja yang merasa paling berhak untuk melaksanakan
suatu program. Banyak kegiatan pembangunan
yang
pelaksanaannya berjalan sendiri-sendiri sehingga kurang efektif dan
efisien dari aspek biaya
dan waktu serta aspek - aspek lain yang
berkaitan dengan kegiatan.
6.2. Permasalahan
a.
Pelaksanaan suatu program/kegiatan terkesan tidak transparan dan dilaksanakan sendiri-sendiri oleh instansi teknis.
b.
Pendataan dan dokumentasi suatu program dilaksanakan sendiri-sendiri oleh intansi teknis sehingga menjadi kendala dalam sinkronisasi dan koordinasi kegiatan.
Ilenslra Daerah Kahupatcn Nios '!'ahun 2001-2006
38
6.3. Program
a.
Memantapkan koordinasi kegiatan instansi tertentu mulai dari tahap perencanaan.
b.
Sinkronisasi dan sinergi pelaksanaan program.
c.
Pemusatan data dan dokumentasi program secara lengkap dan terinci.
lll.
Bidang Kemasyarakatan
1.
Kerukunan Hidup Beragama
1.1. Kondisi Masyarakat Kabupaten Nias sebagian besar menganut Agama Kristen Protestan (74,54o/o), disusulAgama Katolik (19,10%), Agama lslam (6,20 %), Agama Hindu (0,01%) dan Agama Budha (0,15 %).
balam kbhidupan sehari-hari dapat dilihat bahwa pada tataran kehidupan antdr umat beragama
di Kabupaten Nias relatif stabil,
meskipun pada tataran intern umat beragama terjadi konflik secara sporadis sebagai akibat terjadinya benturan kepentingan dari pihakpihak teftentu dalam tubuh beberapa organisasi keagamaan.
Adanya forum komunikasi antar umat beragama merupakan wadah untuk meningkatkan kerjasama dan saling pengertian antara umat beragama yang perannya terus ditingkatkan dan diberdayakan
untuk mendorong, memfasilitasi dan menjadi pelaku pembangunan sesuai kemampuan dan sumber daya alam.
Renstru I)acrah KahuDutcn Nicts"l'ohun 2()0 I -2006
39
1.2. Permasalahan
a. Adanya benturan berbagai kepentingan dari pihak-pihak tertentu dalarn tubuh organisasi keagamaan.
b.
Rendahnya frekuensi dialog/tatap muka antar tokoh-tokoh/ pemuka agama dan antara tokoh-tokoh/pemuka agama dengan pemerintah.
c.
Rendahnya tingkat partisipasi tokoh/pemuka agama dalam pembangunan.
1.3. Program
a.
Mendukung penyelesaian konflik yang terjadi di kalangan intern umat beragama melalui musyawarah mufakat.
b.
Mengantisipasi timbulnya konflik antar umat beragama.
c.
Meningkatkan peranan aktif tokoh/pemuka agama dalam pembangunan.
2.
Politik, Budaya, Keamanan dan Ketertiban
2.1. Kortdisi Setelah bergulirnya era reformasi, kehidupan politik khususnya
keberadaan antar lembaga dalam suprastruktur politk maupun infrastruktur politik telah mengalami perubahan dan pergeseran
nilai. Akhirnya kehidupan berdemokrasi, keterbukaan
dan
kebebasan kadang kala melampaui batas-batas etika dan norma-
norma secara universal, sehingga terjadi benturan kepentingan
pihak-pihak tertentu
yang
ketidakdewasaan dalam berpolitik,
merupakan
pencerminan
yang pada akhirnya
akan
menggangu keamanan dan ketertiban serta tatanan kehidupan masyarakat Nias yang berbudaya dan menjunjung tinggi azas musyawarah.
I?enstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 200 I -2006
40
Keberadaan partai-partai politik
dan
ormas-ormas
Kabupaten Nias sesungguhnya merupakan potensi
di
dalam
ini
didukung
dengan semakin derasnya arus reformasi yang
menuntut
mengembangkan kehidupan berdemokrasi. Kondisi
ditegakkannya demokrasi secara transparan dan kebebasan dalam mengemukakan pendapat sesuai dengan aturan permainan (rule of game) yang berlaku.
2.2. Permasalahan a. Rendahnya partisipasi politik masyarakat. b. Rendahnya pendidikan politik masyarakat
c. Kurangnya pelestarian dan pengembangan budaya
d.
Nias.
Kurangnya koordinasi dengan instansi yang berwenang terutama aparat keamanan.
2.3. Program a. Peningkatan partisipasi politik masyarakat
.
b. Peningkatan Pendidikan politik masyarakat.
c. Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya Nias. d. Peningkatan koordinasi dengan instansi yang berwenang terutama aparat keamanan.
3.
Hubungan dengan Lembaga-lembaga Internasional, Lembaga Agama dan Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM
)
3.1. Kondisi
Membangun Nias
tidak
semudah membalikkan telapak
tangan, tetapi memerlukan suatu proses dan waktu serta kerjasama
secara tulus dan ikhlas dengan semua pihak termasuk lembaga internasional, Lembaga-lembaga keagamaan dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat (LSM).
llenstro l)uerah Kabuparcn Ntas 'l'uhttn 200 1-2006
4t
Selain untuk mendatangkan investor juga menjalin kerjasama lainnya dalam mengupayakan bantuan bagi pembangunan Daerah
Nias, terutama dalam sektor pertanian, kelautan/perikanan, perkebunan dan pariwisata. Kerjasama regional antara Nias, Tapanuli Tengah/Sibolga, Propinsi Sumatera Barat dan daerah lainnya dalam hat produksi dan pengembangan perekonomian perlu menjadi suatu wacana pemikiran di masa depan.
3.2. Permasalahan a. Tidak adanya akses langsung pemerintah Daerah ke lembagalembaga lnternasional.
b. Kurangnya Lembaga kerjasama Pemerintah Daerah dengan lembaga-lembaga keagamaan dan lembaga Swadaya Masyarakat
3.3. Progrdm a. Merintis hubungan dengan lembaga-lembaga internasional. b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan lembaga keagamaan ddn LSM.
c. Merintis k€rjasama kawasan
Regronal dengan Kabupaten
Tapanuli Tengah/Kota Sibolga, Sumatera Barat dan Daerah lainnya.
llcnstra l)aeruh Kabupatan Ntus'l'ohun 200 1 -2006
42
D.
MATRIK KEGIATAN
I.
BIDANG PEMERINTAHAN
NO
URAIAN KEGIATAN
INDIKATOR
,l
2
3
1.
Penataan Organisasi Pemerintahan Daerah yang meliputi :
a.
Penyusunan Tupoksidan Uraian Tugas masing-masing Perangkat Daerah
Terwujudnya mutasi dalam rangka reorganisasi u ntuk mewujudkan terselenggaranya pelaksanaan tugas' tugas organisasi Perangkat Daerah yang baru disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
b.
Sosialisasi hasil penataan Organisasi Perangkat Daerah yang baru
Terwujudnya kesungguhan Aparatur dalam pelaksanaan tugas-tugas dan terselenggaranya pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan uraian tugas yang telah ditentukan
c. Evaluasi dan Monitoring kegiatan pengembangan kelembagaan dan ketatalaksanaan dalam rangka pembenahan kelembagaan sekaligus dalam rangka pembinaan personil
Terwujudnya tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas sesuaidengan ketetapan yang berlaku
d.
Menyusun Buku Analisa Formasi Jabatan setiap Tahun anggaran sebagai bahan informasi
Terwuj udnya informasi yang aku rat
e.
Menyiapkan bahan penataan organisasi Perangkat Daerah.
Tenrujudnya informasi yang akurat dalam rangka penataan organisasi Perangkat Daerah.
f.
PenyelenggaraanDiklat Penjenjangan StruKural dan Teknis Fungsional di Lingkungan Pemerintahan Daerah Kabupaten Nias sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Daerah
Terwuj udnya Diklat Penjenjangan
Pengiriman Aparatur Pemerintah Daerah yang dianggap mampu dan potensial untuk mengikuti Program Tugas Belajar/lzin Belajar ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri.
Terwujudnya PNS yang mengikuti Program Tugas Belajar/lzin Belajar ke berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan tersedianya bantuan dan fasilitas penunjang yang memadai.
g.
Renstra Daerah Kabupaten Nios 'l'ahun 200 l-2006
dalam rangka pengisian Formasi Jabatan.
Struktural dan Teknis Fungsional serta tersedianya sarana, prasarana dan dana yang memadai.
43
3
2
1
h.
Pengisian dan penempatan personil Pegawai Pemerintah Daerah berdasarkan Formasi Analisis dengan memperhatikan aspek profesionalisme
i.
Melaksanakanpelayanan administrasi kepegawaian
re*,iront;
Melaksanakan penyusunan 13 PraRanperda dan 2 Keputusan Bupati Nias tentang pengaturan Pemerintahan Desa.
Terwujudnya produk hukum tentang pengaturan pemerintahan Desa berupa 13 Perda dan 2 Keputusan Bupati Nias
j k.
Melaksanakan sosialisasi Peraturan Peraturan Dearah tentang Pengaturan Pemerintahan Desa
l.
Melaksanakan pembuatan petunjuk pelaksanaan Peraturan Daerah tentang Pengaturan Pemerintahan Desa.
Terwuj ud nya inventarisasi syarat-
syarat jabatan dan pendidikan PNS
t;i;F; ;""t6;i
kepegawaian antara lain administrasi Cuti PNS, Kenaikan PangkaV Golongan, KGB, DUK, DP-3, TasPen, Askes, dan hallain yang berhubungan dengan pelayanan kepegawaian.
-
m. Melaksanakan pembentukan Lembaga-Lembaga Desa.
Terwujudnya pelaksanaan PeraturanPeraturan Daerah tentang Pengaturan Pemerintahan Desa Terlaksananya pembuatan petunjuk pelaksanaan setiap Peraturan Daerah tentang Pengaturan Pemerintahan Desa.
Terbentuknya Lembaga-Lem baga Desa khususnya Badan Perwakilan Desa (BPD) di Desa se- Kabupaten Nias.
n.
Menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa
Terselenggaranya Pemilihan Kepala Desa berdasarkan Perda Kabupaten Nias.
o.
Melaksanakan Pengangkatan Perangkat Desa
Terangkatnya Perangkat Desa dengan Surat Keputusan Pejabat yang berwenang.
p.
Mengadakan inventarisasi kekayaan Desa
Tenrujudnya I nventarisasi kekayaan Desa se- Kabupaten Nias.
q.
Melaksanakan pembinaan dalam penetapan dan pengelolaan sumbersumber Pendapatan Desa.
Terwujudnya kemampuan Pemerintahan Desa dalam penetapan dan pengelolaan sumber-sumber pendapatan Desa.
llenstra Daerah Kabupaten Nias't'ohun 200 l-2006
44
2
1
2.
v2
Pendapatan Asli Daerah, yang
meliputi:
a.
Melaksanakan pendataan dan pendaftaran objek pajak dan retribusi dgerah
Terwujudnya data objek Pajak dan retribusi daerah.
b.
Melaksanakan penagihan pajak dan retribusi daerah serta tunggakan pajak dan retribusidaerah setiaP tahun anggaran. Mengadakan evaluasi beberapa jenis pendapatan daerah.
Tercapainya target pajak dan retribusi daerah pada setiap tahun anggaran.
d.
Menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang baru.
Tersedianya sum ber-su mber pendapatan daerah yang baru.
e.
Melaksanakan pendataan objeUsubjek PBB yang baru termasuk penetapan PBB yang dianggap bermasalah.
Tersedianya data objeUsubjek PBB yang baru.
f.
Mengevaluasidanmeneliti pendistribusian pemakaian bendabenda berharga.
Terwujudnya distribusi / pemakaian benda-benda berharga sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c.
3.
Terlaksananya evaluasi beberaPa jenis pendapatan daerah.
Pembinaan hubungan yang serasi dengan Legislatif yang meliputi:
a.
Mempersiapkan Work Shop pemberdayaan kapasitas Legislatif dan Eksekutif Kabupaten Nias.
Terwujudnya kemitraan Legislatif dan Eksekutif yang harmonis menuju Pemerintahan yang Demokratis.
b.
Mempersiapkan pelaksanaan orientasi/ pembekalan tugas anggota legislatif Kabupaten Nias
Terciptanya persepsi dan pemahaman yang sama dalam pelaksanan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kab. Nias.
c. Mengoptimalkan
peranan DPRD Nias khususnya dalam Kabupaten proses pem bahasan/penetapan Perda dan APBD:
Terwujudnya pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD Kabupaten Nias sehingga lebih berdaya guna dan berhasilguna.
d.
Melaksanakan konsultasi rutin antara Eksekutif dan Legislatif.
Terlaksananya kegiatan konsultasi rutin sebagai salah satu wadah dalam mewujudkan pola kemitraan yang harmonis.
Ilenslra Daerah Kabupaten Nias I'ahun 200 l-2006
45
4.
3
2
1
Menjalin hubungan yang serasi, selaras dan terpadu dengan semua pihak tennasuk Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi :
; kerja dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara terutama dalam penyelenggaraan OtonomiDaerah di KabuPaten Nias.
b.
Melakukan hubungan kerjasama dengan berbagai komponen masyarakat dalam rangka memacu pembangunan daerah di KabuPaten Nias.
c. Melakukankonsultasi kegiatan/prog ram dengan pemerintah tingkat atas. 5.
Terwujudnya keselarasan Program dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah di Kabupaten Nias.
Tenarujudnya hubungan kerjasama
yang harmonis dengan berbagai komponen masyarakat dalam memacu pembangunan daerah di Kabupaten Nias Terciptanya keterpaduan kegiatan/program di Kabupaten Nias.
Pembinaan Pengawasan yang
meliputi:
a.
Menempatkan Aparatur Pengawasan sesuai dengan latar belakang yang dimiliki.
Terwujud nya aparatur pengawasan
b.
Mengadakan Diklat pengawasan bagi Aparatur Pengawasan.
Terwuj ud nya Aparatu r Pengawas
yang profesional.
yang memilikidedikasi yang tinggi dalam mendukung kelancaran qrelaksanaan tugas
.. P;;ftrrn ,"r"n" dan prasarana pendukung pada bidang pengawasan.
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pengawasan yang memadai
d.
Penambahan personil pengawasan fungsional.
Terpenu hinya Aparatur Pengawasan fungsional.
e.
Mengefektifkan pengawasan melekat dan pengawasan masyarakat.
Teruujudnya pengawasan yang efektif dan efisien.
46
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahun 2001-2006
i
2
1
6_
3; it
Pemeliharaan Kekayaan Daerah yang meliputi :
a.
Melaksanakan pendataan kekayaan Pemerintah Daerah Kabupaten Nias
Tersedianya data yang akurat mengenai kekayaan daerah
Ka!rygt91fi?":
b.
Melaksanakan pengurusan hak-hak atas tanah yang dikuasaioleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias ( pensertifikatan ) Melaksanakan pengelolaan data kekayaan daerah sehingga menjadi informasi dalam pengambilan kebijakan.
Teruvujudnya kepastian hukum atas tanah-tanah yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias.
.
c.
d.
Melaksanakan sensus barang dan jasa
Tersedianya data pendukung dalam pengambilan kebijakan bidang kekayaan daerah. Terwujudnya informasi barang dan
jasa yang dimilikioleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nias.
Renstra Daerah Kabupaten Nias Tahttn 2A0t-2006
.ll
II.
BIDANG PEMBANGUNAN
NO
URAIAN KEGIATAN
INDIKATOR
1
2
3
1.
Sarana dan Prasarana Perhubungan/ transportasi
a. Pembangunan/Rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan yang strategis baik ruas jalan Kabupaten maupun ruas jalan Propinsi yang telah rusak terutama yang menghubungkan Gunungsitoli dan ibukota Kecamatan se-Kabupaten Nias
b. Membuka jalan ke desa desa Sentra Produksi yang belum dapat di jangkau oleh kendaraan
c. Membangun jalur jalan/jembatan
Berfungsinya jaringan jalan Kabupaten dan jalan Propinsi dengan baik yang menghubungkan lbukota Kabupaten dengan lbukota Kecamatan
Terwujudnya pembangunan jalan ke desa-desa Sentra Produksi Terwujudnya badan jalan yang kokoh.
alternatif
d. Mengusulkan pelayanan Telekomunikasi sampai ke ibukota Kecamatan
e. Menertibkan trayek angkutan umum dan sarana angkutan lainnya f
.
Mengusulkan peningkatan frekuensi penerbangan Medan-GunungsitoliTello-Padang
g. Meningkatkan kualitas jalan dalam kota Gunungsitoli dengan konstruksi Hot Mixed
h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana pelayanan kapal penyeberangan Gunungsitoli-Sibolga dan PP Batu-Sibolga
Ilcn:;tra I.)ctarah Kabuptrlan
Nicr.s
'l'ahun 200 l-2006
Tenrujudnya pelayanan Telkom di lbukota Kecamatan Terwujudnya keteraturan trayek angkutan Terting katnya frekuensi penerbangan Medan-Gun u ngsitoli-Tello-Padang
Terwujudnya jarinEan jalan dalam kota yang indah, teratur dan tertib Terlayaninya angkutan penyeberan gan Gun u ngsitoli-Sibolga dan PP. Batu-Sibolga secara kontinyu
48
2
1
2.
3
Pertanian Rakyat
a.
Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan
1)
Meningkatkan mutu dan areal intensifikasi
Terting katnya prod u ktivitas pertanian
2)
Perluasan arealtanam (PAT)
Tertingkatnya produksi, lP dan luas lahan produktif
3)
Mengembangkan budi daya padi gogorancah dan penanaman palawija diareal sawah
Tertingkatnya areal panen dan lP
4)
Mengembangkan komoditas tanaman pangan non beras
Tertin gkatnya diversifi kasi bahan
Mengembangkan tanaman
jagung dan kacang tanah
Tertingkatnya prod uktivitas dan efisiensi usaha tani
6)
Mengembangkan tanaman buahbuahan unggulan tokal/ introduksi
Terting katnya areal sentra produksi tanaman buah-buahan lokal yang berwawasan bisnis
7)
Mengembangkan sumber daya aparatur dan petani
Teringkatnya profesionalisme aparatur dan petani yang berorientasi wira usaha
8)
Mengembangkan benih unggul dan memasyarakatkan pemakaiannya
Tersedianya benih berkualitas
9)
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air
Efisiensi pemakaian air untuk areal pertanian
10)
Melaksanakan penerapan Teknologi Tepat Guna (rfc)
Tertingkatnya pemanfaatan teknologi spesifik lokasi
11)
Mengembangkan perlindungan tanaman
Tertingkatnya pengendalian OPT
12)
Mengadakan rehabilitasidan konservasi lahan
Tertingkatnya produktivitas lahan kritis
13)
Mengembangkan mekanisasi pertanian
Tertingkatnya pem berd ayaan kelompok dan penggunaan mekanisasi
5)
Renstra Daerah Kabupaten Nias l-ohun 2001-2006
pangan dan pemenuhan gizi
49
3
2
1
b. Sub sektor Peternakan
1)
Pemberdayaan Petani'lernak
Tertingkatnya hasil produksi peternakan
2)
Pembangunan sarana dan prasarana pendukung usaha peternakan
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung usaha peternakan
3)
Penerapan Paket TTG dalam usaha peternakan
Terwuj udnya transfer teknologi
4)
Pencegahan dan pemberantasan penyakit ternak
Teratasinya penyakit-penyakit terna k khususnya yang menular
5)
Pengadaan bibit ternak unggul
Tersedianya bibit unggul dengan harga terjangkau
6)
Penyuluhan dan pelatihan
Tertingkatnya pengetahuan dan keterampilan peternak
c. Sub Sektor Perikanan/Kelautan
perternakan yang murah dan mudah kepada para peternak
:
1)
Penyediaan paket-paket sarana usaha perikanan
Tersedianya sarana usaha perikanan
2)
Pengembangan penggunaan motorisasi usaha perikanan
Terwujud nya motorisasi usaha
3)
Pengembangan usaha budi daya perikanan
Terwujudnya usaha budi daya perikanan
4)
Pembinaan pasca panen
Tertingkatnya mutu produksi perikanan
5)
Pengembangan paket usaha penangkapan ikan
Terwujudnya peningkatan hasil produksi perikanan
6)
Penyediaan sarana penangkapan, budidaya dan pengolahan produksi perikanan
Terwujudnya peningkatan hasil produksi perikanan
7)
Pengujian disenminasi paket tehnologi
Terwujudnya disenminasi tehnologi perikanan
8)
Melaksanakan pendataan statistik perikanan
Tenarujudnya pendataan perikanan
Pembinaan dan pengembangan SDM aparatur perikanarr
Tertingkatnya SDM Aparatur perikanan
9)
Renstra Daerah Kabupaten Nio.s T'uhun 2001-2006
perikanan
yang akurat
50
2
1
3
10) Melaksanakan rehabilitasi terumbu karang dan rumpon
Terwujudnya rehabilitasi terumbu karang dan rumpon
11) Pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan perikanan, PPl, BBI dan BPP.
Terwujudnya pembangunan dan rehabilitasi pelabuhan perikanan, PPl. BBI dan BPP
d. Sub Sektor Perkebunan
1) Pengadaan, penyediaan
dan distribusi sarana produksi kepada pe{ani
Terwujudnya pengadaan, penyediaan dan pendistribusian sarana produ ksi
2)
Melaksanakan intensifikasi usaha perkebunan rakyat
Tertingkatnya hasil produksi perkebunan rakyat
3)
Melaksanakan rehabilitasi/ peremajaan tanaman perkebunan
Terwujudnya tanaman perkebunan yang produktif
4)
Melaksanakan diversifikasi tanaman oerkebunan
Tertingkatnya keanekaragaman hasil produksi perkebunan
5)
Melaksanakanpengembangan tanaman sela pada kegiatan
Terwujudnya pemanfaatan lahan secara efektif dan efisien
rehabilitasi dan perluasan tanaman perkebunan
6)
Membuka lahan baru yang potensial untuk tanaman perkebunan
Tertingkatnya luas areal perkebunan yang produktif
7)
Melaksanakan pembibitan tanaman perkebunan Melaksankan penyuluhan dan pelatihan bagi petani pekebun
Tersedianya bibit unggul tanaman perkebunan dengan harga terjangkau
8)
Tertingkatnya pengetah uan dan keterampilan petani pekebun
e. Sub Sektor Kehutanan
1)
2)
Peremajaan hutan-hutan yang rusak Pembibitan jenis kayu yang produktif dan ekonomis.
3) Melaksanakan penyuluhan 4)
Pulihnya fungsi hutan Tersedinya bibit-bibit kayu produktif dan ekonomis.
dan penertiban pemanfaatan hutan
Tertingkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan hutan
Melaksanakan Pelatihan tentang pengelolaan hutan secara efektif dan efisien
Tertingkatnya keterampilan masyarakat sekitar hutan dalam mengelola hutan
Renstra Daerah Kabupaten Nios '['ahun 200 l-200(t
5l
2
1
3
f. Sub Sektor lrigasi
3.
4.
1) Melaksanaan
pendataan lahan pertanian yang memungkinkan diairi secara teknis
Tersedianya data lahan yang potensial untuk jaringan irigasi
2)
Pembangunan Bendungan baru dan saluran irigasi
Terbangunnya bendungan dan saluran irigasi
3)
Rehabititasi bendungan dan saluran irigasi yang ada
Berfungsinya bendungan dan irigasi dengan baik
Menarik minat lnvestor dari Dalam dan Luar Negeri
a.
Melaksanakan penataan Infrastruktur baik aspek kemasyarakatan maupun aspek kelembagaan
Terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi Investor
b.
Melakukan kerjasama pembangunan dengan pihak swasta dengan melibatkan dukungan berbagai pihak termasuk Pemerintah tingkat atas
Terwujudnya kerjasama yang saling menguntungkan dengan swasta dan Pemerintah tingkat atas
c.
Melaksanakan Deregulasidan Debirokratisasi
Terciptanya kemudahan bagi penanaman modal para Investor
d.
Meminta dukungan Pemerintah tingkat atas untuk mengarahkan para investor ke Kabupaten Nias
Terwujudnya penanaman modal lnvestor.
e.
Mengembangkan industri kecil dan kerajinan tangan
Tertingkatnya usaha industri kecil dan kerajinan tangan yang berbasis lokal dan berwawasan bisnis
f.
Membina dan mengembangkan koperasi dan usaha kecil/menengah (uKM)
Terwuj udnya ekonomi kerakyatan
Mengembangkan Komoditas unggulan serta berdaya saing
a. Mendata komoditas yang mampu dan Tersedianya data komoditasdapat berproduksi dengan baik di Kabupaten Nias
b. Mengembangkan komoditas unggulan
Renstra Daerah Kabupaten Nias'[ahun 200 ] -2006
komoditas unggulan yang potensial Terwujudnya komoditas unggulan yang berdaya saing
2
1
c. Mengelola hasil komoditas melalui penerapan TTG
d. Memfasilitasi pengadaan sarana produksi, modaldan pemasaran bagi komoditas unggulan
e. Melaksanakan penyuluhan dan pelatihan 5.
3
Terciptanya hasil produksi yang variatif dan ekonomis Terciptanya jaringan produksi, distribusi dan pemasaran yang kompetitif dan berkelanjutan
Terwujudnya kemampuan dan keterampilan masyarakat untuk berusaha
Pembangunan Sektor Pendidikan, Pelatihan dan Pelayanan Kesehatan
a. Sub Sektor Pendidikan dan Pelatihan
1)
Pengadaan guru secara terprogram ditingkat SD, SLTP dan SM
Tersedianya tenaga guru sesuai kebutuhan
2)
Meningkatkan kualifikasi pendidikan guru ditingkat SD, SLTP dan SM
Tertingkatnya kualitas
3)
Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kepengawasan
Tertingkatnya jumlah tenaga pengawas sekolah yang handal.
4)
Melaksanakan pembangunan unit gedung baru
Tersedianya sarana prasarana yang memadai
5)
Melaksanakanpembangunan ruang kelas baru
Tersedianya sarana prasarana yang memadai
6)
Merehabilitasisaranadan prasarana pendidikan SD,SLTP dan SM
Tersedianya sarana prasarana yang memadai
7)
Mengadakan sarana dan prasarana pendidikan (meubelair, buku paket, labortatorium dan perpustakaan )
Tersedianya sarana prasarana pendukung yang memadai
8)
Melaksanakan program Kejar Paket A dan Paket B,Kejar usaha dan Keterampilan
Tenrujud nya perluasan kesem patan belajar bagi masyarakat
9)
Melaksanakan program SLTP Terbuka
Terwuj udnya perluasan kesem patan
llenstra l)aerah Kabunalcn
N
iu.s 'l'ohtttt 200 I -2006
belajar bagi masyarakat
)-J
3
1
b. Sub Sektor Pelayanan Kesehatan
1)
Membangun sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat
2)
Merehabilitasisaranadan prasarana kesehatan
Berfungsinya sarana dan prasarana kesehatan dengan baik
3)
Mengadakan sarana air bersih di Desa-desa yang sulit mendapatkan air bersih Menambah jumlah medis dan paramedis
Tersedianya air bersih
4)
6.
Tertingkatnya rasio tenaga medis dan para medis dengan jumlah penduduk setempat
5)
Memberdayakanposyandu
Tertingkatnya mutu pelayanan posyandu
6)
Menyelenggarakan p"r"iin"n keterampilan bagi pemuda usia produktif
Terting katnya keterampilan pemuda
usia produktif
Sistem Informasi Pembangunan Daerah
a. b.
Melaksanakan sinkronisasi kegiatan daerah
Tenrvujudnya kegiatan Daerah yang
Sentralisasi data dan dokumentasi pembangunan daerah
Terwujudnya data yang lengkap dan akurat sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan
Renslra Daerah Kabupalen Nios T'ahun 2001-2006
sinergis
54
III.
BIDANG KEMASYARAKATAN
NO
URAIAN KEGIATAN
INDIKATOR
1
2
3
1.
Kerukunan hidup beragama
a. Melaksanakan tatap muka dengan Tokoh/Pemuka Agama serta pimpinan lembaga-lembaga keagamaan
b. Memberikan himbauan dan saran untuk penyelesaian berbagai konflik baik intern agama maupun konflik antar umat beragama
c. Melibatkan para tokohlpemuka agama dalam kegiatan pemerintahan daerah
d. Membantu secara moril dan materil kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai kemampuan daerah
e. Meningkalkan peranan dan fungsi para guru agama disekolah-sekolah f
2.
. Memberdayakan
forum komunikasi dan kerjasama antar umat beragama
Terwujudnya kesamaan persepsi dan pemahaman dalam kegiatan Pemerintahan, Pembangunan dan Pem binaan Kemasyarakatan Terciptanya situasi yang kondusif dalam kehidupan beragama
Terwujudnya kesatuan langkah anlara pemerintah dengan pemuka agama Terwujudnya kelancaran kegiatan keagamaan Terting katnya pengetahuan siswa/i
tentang nilai-nilai keagamaan Tertingkatnya fungsi dan peranan forum komunikasi dan kerjasama antar umat beragama
Politik, Budaya, Keamanan dan Ketertiban
a.
Melaksanakan penyuluhan tentang kehidupan berpolitik yang partisipatif
Tertingkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam berpolitik
b.
Membina, mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya Nias
Tertingkatnya pemahaman tentang Budaya Nias
c. Melaksanakan Festifal Budaya Nias ( Pesta Ya'ahowu
Terpeliharanya nilai-nilai Budaya Nias
)
d.
Melaksanakan pembinaan sanggar budaya
Tertingkatnya pembinaan sanggarsanggar budaya
e.
Memberikan bantuan morildan materil kepada sanggar-sanggar budaya sesuai kemampuan daerah
Termotifasinya san g gar-san ggar budaya dalam mengembangkan kesenian budaya daerah
Renstra Dqerah KabuDoten Nias Tahun 2001-2006
55
2
1
3.
3
f.
Mengikutsertakan budaya Nias pada berbagai event baik dalam maupun luar negeri
Terwujudnya pengenalan budaya Nias secara global
g.
Melaksanakan penyuluhan tentang manfaat kamtibmas
Tertingkatnya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya keamanan dan ketertiban masvarakat
h.
Mengaktifkan siskamling di Desa/Kelurahan
Terciptanya keamanan lingkungan di Desa/Kelurahan
i.
Mengadakankoordinasidengan pihak yang berwenang dalam penanggulangan berbagai gangguan Kamtibmas dan penuntasan kasus kriminalitas lainnya yang meresahkan masyarakat
Terwujudnya kesamaan pemahaman tentang gerakan terpadu dalam penanggulangan masalah-masalah gangguan Kamtibmas
Hubungan dengan Lembaga-Lembaga Internasional, Lembaga Agama dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
a. Merintis hubungan kerjasama dengan lembaga internasional dalam rangka pembangunan daerah
b. Menjalin hubungan yang harmonis dengan lembaga keagamaan dalam rangka pembangunan daerah
c. Menjalin hubungan kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
llenstra Daeroh Kabupolcn Nias'l'ohun 200 1-2006
Terwujudnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga internasional Terwujudnya dukungan lembaga keagamaan dalam pembangunan daerah
Terwujudnya pola kemitraan dengan LSM dalam kegiatan pemerintahan, penyelenggaraan pembangunan dan pem binaan kemasyarakatan secara proporsional
56
-
BAB IV
PENUTUP Demikian Rencana Strategi (Renstra) ini disusun dengan mempedomani berbagai petunjuk dan ketentuan yang berlaku serta senantiasa mengacu pada
materi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Nias masa jabatan 2001 - 2006 yang telah disampaikan pada Sidang Paripurna Khusus DPRD Kabupaten Nias pada tanggal 9 Pebrua ri 2001 yang lalu.
Berdasarkan Rencana Strategi (Renstra) ini akan segera disusun Rencana Pembangunan Tahunan Daerah (Repetada) yang merupakan
pelja5aran kegiatan Pemerintah Kabupaten Nias untuk kurun waktu
5
(lima)
tahun ke depan sebagai perwujudan hasrat dan cita-cita untuk membangun dan mengembangkan Nias yang maju.
Gunungsitoli,
Ren:;tru
fhnrah l(n].,qa1pn Nias la.luu 2Nl-2(n6
30
Agustus
2
51